bab 3 objek penelitian 3.1 struktur organisasi perusahaan...

21
1 BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan 3.1.1 Sejarah TRANS TV TRANS TV (PT Televisi Transformasi Indonesia) adalah sebuah stasiun televise swasta ke 8 yang memperoleh ijin mengudara secara nasional diindonesia. Usahanya berada di bawah kepemilikan Para Group (PT Para Inti Investindo. TRANS TV memperoleh ijin siaran pada tanggal 1 Agustus 1998. Setelah dinyayakan lulus dari ujian kelayakan yang dilakukan tim antar departemen pemerintah, maka sejak tanggal 15 Desember 2001 dan telah diresmikan, TRANS TV memulai siaran secara resmi. 3.1.2 Logo Visi dan Misi TRANS TV Gambar 4.1. Logo Trans Tv

Upload: vuongmien

Post on 13-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

BAB 3

OBJEK PENELITIAN

3.1 Struktur Organisasi Perusahaan

3.1.1 Sejarah TRANS TV

TRANS TV (PT Televisi Transformasi Indonesia) adalah sebuah stasiun

televise swasta ke 8 yang memperoleh ijin mengudara secara nasional diindonesia.

Usahanya berada di bawah kepemilikan Para Group (PT Para Inti Investindo.

TRANS TV memperoleh ijin siaran pada tanggal 1 Agustus 1998. Setelah

dinyayakan lulus dari ujian kelayakan yang dilakukan tim antar departemen pemerintah,

maka sejak tanggal 15 Desember 2001 dan telah diresmikan, TRANS TV memulai

siaran secara resmi.

3.1.2 Logo Visi dan Misi TRANS TV

Gambar 4.1. Logo Trans Tv

2

Logo

Logo Trans TV berbentuk berlian, yang menandakan keindahan dan

keabadian. Kilauannya mereflesikan kehidupan dan adat istiadat dari

berbagai pelosok daerah di Indonesia sebagai simbol pantulan kehidupan

serta budaya masyarakat Indonesia. Huruf dari jenis serif, yang

mencerminkan karakter abadi, klasik, namun akrab dan mudah dikenali.

Visi

Menjadi televisi terbaik di Indonesia maupun ASEAN, memberikan hasil

usaha yang positif bagi stakeholders, menyampaikan program-program

berkualitas, berperilaku berdasarkan nilai-nilai moral budaya kerja yang

dapat diterima oleh stakeholders serta mitra kerja, dan memberikan

kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan serta kecerdasan

masyarakat.

Misi

Wadah gagasan dan aspirasi masyarakat untuk mencerdaskan serta

mensejahterakan bangsa, memperkuat persatuan dan menumbuhkan nilai-

nilai demokrasi.

3

3.1.3 Management TRANS TV

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4

3.1.4 Corporate Social Responsibility

Sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab terhadap

lingkungan di sekitarnya serta tanah air, TRANS TV telah berusaha

melakukan beberapa kegiatan-kegiatan sosial yang disalurkan oleh Unit

Marketing Public Relations dan Unit Community Development. Salah

satu wujud kegiatan sosial tersebut adalah memberikan bantuan

perbaikan dan pembangunan sarana fisik termasuk pendirian tempat

ibadah di beberapa kota, pendirian taman bermain dan perpustakaan.

Tanggung jawab TRANS TV terhadap tanah air telah diwujudkan dengan

membantu Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu dalam membangun

asrama dan sekolah “Selamatkan Tunas Bangsa” untuk usia SD di lokasi

Pesantren Tengku Cik Oemar Diyan, Indrapuri, Aceh Besar pada tahun

2005.

Ketika terjadi bencana gempa dan tsunami, TRANS TV

membangun Rumah Anak Madani (RAM) sebagai wisma bagi anak-anak

korban gempa dan tsunami yang terletak di Jalan Raya Veteran, Kebun

Helvitia, Pasar 7, PTPN II – Medan, Sumatera Utara. Pada 5 Februari

2005 Wakil Presiden RI, Bapak Jusuf Kalla melakukan peletakan batu

pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan RAM, yang kemudian

diresmikan pada bulan Desember 2005 dan telah menampung lebih dari

300 anak. Pembangunan RAM tersebut merupakan hasil sumbangan

pemirsa TRANS TV melalui program “Dompet Amal TRANS TV”.

Selain itu, total dana sebesar Rp 5 miliar tersebut juga berasal dari

sumbangan beberapa donatur, baik berupa uang maupun bahan bangunan.

5

Selama pembangunan RAM, TRANS TV menyalurkan lebih dari 200 ton

bantuan pemirsa berupa bahan makanan dan pakaian layak pakai ke

Aceh.

Ketika terjadi gempa di daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah,

TRANS TV menunjukkan tanggung jawab sosialnya dengan mendirikan

lima buah posko sebagai sarana penyaluran bantuan bagi para korban.

Dana sebanyak lebih dari Rp 2 milyar yang telah terkumpul melalui

program “Dompet Amal TRANS TV” digunakan untuk membangun

sarana ibadah dan sekolah di Yogyakarta dan Jawa Tengah, yakni Masjid

Al-Wahda, Masjid Jamaul Waro, Masjid Baiturrohman, Masjid Nurul

Hidayah, Mushollah Al-Huda, Mushollah Al-Ikhlas, Mushollah An-Nur,

Mushollah Al-Hikmah, SDN Bawuran, SDN Ngaglik, SDN 1 dan 2

Sawahan, TK Kuncup Harapan, TK Tunas Harapan 1, dan SDN 1

Baturan.

Pada Februari 2007 program CSR lain yang telah dikembangkan

ialah “TRANS Corp Peduli Banjir” sehubungan dengan bencana banjir

yang sering terjadi saat itu. Bantuan dari para donatur dan juga pemirsa

TRANS TV mulai berdatangan sejak awal terjadinya musibah tersebut,

pendistribusian bantuan pun dilakukan ke berbagai wilayah di

Jabodetabek. Bantuan berupa mie instan, makanan siap saji, biskuit, air

mineral, makanan bayi, pakaian, obat-obatan, hingga kasur dan selimut

disalurkan ke berbagai daerah yang terkena musibah seperti daerah

Mampang, Rawajati, Kalibata, Pengadegan, Pancoran, Cawang, Ciledug,

Cipinang, Koja, Kelapa Gading, Cengkareng, dan Bogor.

6

Ketika pendistribusian bantuan dilakukan, banjir di daerah-daerah

tersebut masih belum surut dan hampir semua warga yang terkena

musibah masih berada di tempat pengungsian, baik di masjid, lapangan,

maupun stadion. Tim Ceriwis juga turut melaksanakan bakti sosial di

daerah Kalibata dengan menyumbangkan makanan, minuman, mie instan,

dan alat kebersihan sehingga bisa turut membantu meringankan beban

warga daerah Kalibata yang terkena musibah. Sembari meliput berita di

daerah-daerah banjir, rekan-rekan dari divisi News juga pro aktif dalam

menggalang serta menyalurkan bantuan berupa bahan makanan dan

pakaian. Selain itu, TRANS TV turut mendampingi dan mensupport tim

PMI dalam tahap recovery kesehatan paska banjir. Salah satu program

yang telah dilakukan yaitu penyemprotan anti nyamuk, virus dan wabah

di daerah Palmerah, Jakarta Barat.

Program CSR TRANS TV tidak hanya terbatas pada bantuan

musibah dan bencana alam, tetapi juga meliputi program reguler. Setiap

bulan puasa departemen Marketing Public Relations secara rutin

mengadakan acara “Buka Puasa bersama Anak Yatim Piatu”, di mana

beberapa Panti Asuhan akan diundang ke TRANS TV secara bergantian

setiap tahunnya. Dana hajatan tersebut berasal dari sumbangan zakat para

karyawan TRANS TV yang dikumpulkan selama bulan Ramadhan.

Program CSR reguler lainnya yaitu kegiatan “Donor Darah” yang

diadakan setiap tiga bulan sekali. Bekerja sama dengan tim PMI, TRANS

TV mengajak seluruh karyawan untuk secara rutin menyumbangkan

darahnya demi kesehatan dan kepedulian sosial.

7

3.1.5 Coverage Area

Sejak awal, pembangunan TRANS TV dirancang untuk bisa

beroperasi menggunakan teknologi digital penuh, mulai dari tahap pra

produksi hingga tahap paska produksi dan siaran on air. Tetapi karena

sistem penyiaran di Indonesia masih menggunakan sistem analog, maka

output yang bersifat digital akan diubah menjadi analog. Walaupun

demikian, pemirsa TRANS TV akan menikmati tayangan audio visual

yang lebih jernih dan tajam. Kelak jika sistem penyiaran di Indonesia

sudah beralih ke sistem digital, TRANS TV hanya perlu memodifikasi

pemancar-pemancarnya saja.

Selain output yang lebih baik, teknologi digital juga menjadikan

proses kerja dapat berjalan lebih efisien dan efektif. Peran kaset (video

tape) nyaris hilang, karena semua materi produksi mengalir dari satu

server ke server komputer lainnya melalui jaringan kabel optik yang

terpasang di seluruh gedung. Seluruh studio juga terintegrasi satu sama

lain sehingga memungkinkan siaran yang simultan

8

Gambar 4.2 Data teknis dan Jangkauan Stasiun Transmisi TRANS TV

9

3.2 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data sangat diperlukan dalam sebuah penelitian.

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian

terhadap permasalahan yang diteliti adalah penelitian lapangan atau tinjauan

langsung terhadap khalayak di Krendang indah yang pernah menonton program

KKN agar mendapatkan informasi dan data yang berhubungan dengan

penelitian. Jenis teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan

menggunakan kuesioner.

Penulis melakukan penelitian langsung ke kawasan yang akan penulis

jadikan objek penelitian dan cara yang dilakukan untuk mendapatkan data

dengan menggunakan metode sebagai berikut:

a. Metode Observasi

Metode observasi merupakan metode pengumpulan data dengan

melalukan pengamatan langsung pada kawasan yang dijadikan objek

penelitian dan melakukan pencaatan secara sistematis mengenai

masalah yang akan diteliti.

b. Metode Kuesioner

Metode kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh

responden atau disebut juga angket (Kriyantono, 2010:97). Jadi,

metode kuesioner merupakan suatu daftar pertanyaan yang dibuat

oleh peneliti yang ditujukan kepada responden guna mendapatkan

data primer yang berhubungan dengan penelitian.

10

c. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan untuk

menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah

yang sedang diteliti. Informasi dan data diperoleh melalui

dokumen-dokumen, buku-buku di perpustakaan, atau tulisan ilmiah

yang berkaitan dengan penelitian untuk melengkapi data primer

yang ada di lapangan.

3.3 Jenis dan Sumber data Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian kuantitatif

dan tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanatif. Umar

(1999:36) menyatakan, penelitian eksplanatif adalah penelitian yang bertujuan

untuk menganalisa hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau

bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya.

Untuk mendukung penelitian dan analisis terhadap permasalahan yang

dibahas, diperlukan data yang relevan dan akurat sesuai dengan kebutuhan

dimana data digunakan harus berasal dari sumber yang jelas dan dapat dipercaya.

Sumber data dalam penelitian ini adalah :

a. Data Primer

Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik individu

atau perorangan (Umar, 2000:130). Untuk memperoleh data primer, peneliti

membagikan kuesioner kepada responden. Data diperoleh dari khalayak di

kawasan Krendang Indah RT 08/05 yang pernah menonton program KKN di

11

Trans TV berupa kuisioner mengenai program tersebut yang bisa

memberikan dampak negative pada masyarakat.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan

disajikan, baik oleh pengumpul data primer atau pihak lain (Umar,

2000:130). Data sekunder diperoleh secara tidak langsung, melalui data-

data atau dokumentasi perusahaan dan buku-buku serta internet yang

berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam penelitian, diharapkan sumber data mampu memberi informasi

yang berkaitan dengan masalah yang diteliti sumber data dalam suatu

penelitian disebut populasi dan dilakukan pengambilan sampel dari

populasi tersebut.

3.4.1 Populasi

Subjek penelitian merupakan salah satu faktor utama yang harus

ditentukan sebelum kajian penelitian dilakukan. Menurut Sugiyono

(2006;hal.55) populasi adalah wilayah generalisasi yang atas objek atau

subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi merupakan salah satu faktor penting yang harus

ditentukan sebelum melakukan kegiatan penelitian. Tujuan ditetapkan

populasi adalah untuk menhindari kesalahan generalisasi kesimpulan

12

didalam menentukan subjek penelitian yang paling penting untuk

diperhatikan adalah faktor populasi.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah khalayak yang

tinggal di kawasan Krendang Indah, yang menonton program KKN di

Trans TV, laki-laki atau perempuan, berusia 15-34 tahun.

3.4.2 Sampel

Setelah ditentukan populasi, selanjutnya akan ditentukan sampel.

Menurut Sugiyono (2006; hal.56) sampel merupakan sebagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimilikioleh populasi tersebut dengan kata lain

sample merupakan objek yang diteliti. Sampel penelitian ini diambil dari

populasi khalayak yang tinggal di kawasan Krendang Indah dan menonton

program KKN dan jumlah sample yang diambil dianggap mewakili populasi

tersebut.

3.4.3 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode

pengambilan sampel probabilitas (probability sampling). Probability

sampling adalah suatu sampling pemilihan objek dari populasi yang akan

dimasukkan didalam sampel didasarkan nilai probability. Probability

samping yang digunakan adalah metode sampling acak sederhana (simple

random sampling), yaitu suatu metode pemilihan sampel dari suatu

populasi dimana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama

untuk dipilih menjadi anggota sampel dengan memberikan pertanyaan

13

kepada konsumen yang dianggap mewakili. Untuk menghitung sampel,

dapat ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin, yaitu:

Keterangan:

n : Sampel

N : Populasi

d : Tingkat Kelonggaran 10%

Jadi, jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak:

n = ___ N____

1+Nd 2

n = _____2.600_____ = ___2.600___ = 96, 2696 = 100 orang

1 + 2.600 (0, 1) 2 27

Berdasarkan perhitungan rumus diatas, jumlah responden yang

ditentukan sebanyak 100 responden.

3.5 Teknik Pengolahan Sampel

Pengumpulan dan pengolahan data diperoleh dari kuesioner dengan

memberikan bobot penilaian dari setiap pernyataan. Data diperoleh

menggunakan data kuantitatif, disajikan dalam bentuk angka dan diolah dengan

baik serta disajikan dalam bentuk tabel.

Penelitian ini menggunakan skala pengukuran sikap model likert. Dalam

pengukuran skala ini, responden diberikan peluang dalam menentukan sikap dan

n = __ N___

1+Nd 2

14

mengekspresikan perasaan mereka dalam bentuk persetujuan dan

ketidaksetujuannya terhadap beberapa pernyataan dengan memilih salah satu dari

pilihan yang tersedia. Setiap jawaban memiliki tingkatan dari sangat negatif

sampai sangat positif. Disediakan lima pilihan alternatif skala dan subjek diminta

untuk memilih salah satu dari lima pilihan alternatif dengan jawaban sebagai

berikut:

Tabel 3.4

Pengukuran Penilaian Jawaban Responden

No. Jawaban Skor

1 Sangat tidak setuju 1

2 Tidak setuju 2

3 Ragu-ragu 3

4 Setuju 4

5 Sangat setuju 5

Kuesioner berisi pertanyaan yang berhubungan dengan program tayangan

KKN yang dapat memberikan pengaruh atau dampak buruk. Dengan

menggunakan pengukuran sikap model likert, penulis mengharapkan pernyataan

responden sesuai dengan kenyataan yang ada dibenak responden.

3.6 Metode Analisis Data

3.6.1 Uji Validitas

Menurut Umar (2002:103) validitas menunjukkan sejauh mana suatu

alat pengukur dapat mengukur apa yang ingin diukur. Agar kuesioner yang

15

disebarkan kepada responden dapat mengukur sesuatu yang ingin diukur, maka

kuesioner haruslah valid. Suatu instrumen yang dimaksud untuk mengukur

variabel kepuasan konsumen dan kemudian memang menghasilkan informasi

tentang kepuasan konsumen, maka dikatakan sebagai alat ukur tersebut

memiliki validitas yang tinggi. Uji validitas berguna untuk mengetahui valid

atau tidaknya butir-butir pertanyaan dalam kuesioner. Proses pengujian

dilakukan dengan cara menganalisa setiap pertanyaan di kuesioner untuk tiap

dimensi. Uji validitas ini berguna untuk menentukan suatu besaran yang

menyatakan bagaimana kuat hubungan suatu variabel dengan variabel lain.

Umar (2002:105) menyatakan ada beberapa langkah dalam menguji

validitas:

a. Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan di

ukur.

b. Melakukan uji coba alat ukur pada sejumlah responden.

Responden diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

ada.

c. Menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing

pertanyaan dan skor total dengan memakai rumus product

moment.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Menurut Umar (2002:113) reliabilitas adalah suatu nilai yang

menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur didalam mengukur gejala

yang sama. Uji reliabilitas terhadap sejumlah pertanyaan dalam kuesioner

dilakukan agar data yang diperoleh dari pengukuran saat diolah

16

memperoleh hasil yang sesuai dan tidak menyesatkan. Jika reliabel, maka

pertanyaan tersebut dapat mengukur konsep.

Uji reliabilitas ditujukan untuk mengukur sejauh mana

pengukuran tersebut bersifat tetap atau konsisten. Uji ini dianggap

sebagai alat pengumpulan data serta terbebas dari measurement error. Uji

reliabilitas penting karena menyokong terbentuknya validitas.

Uji reliabilitas menggunakan rumus alpha (α), karena penelitian

ini menggunakan kuesioner yang skornya merupakan rentangan antara 1

sampai 5. Uji reliabilitas menggunakan formula Alpha Cronbach dengan

rumus:

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya item

∑σn 2 = jumlah varians butir

σt2 = varians total

Rumus varians butir: Rumus varians total

17

Keterangan: Keterangan:

σn2 = jumlah varians butir σt

2 = jumlah varians total

X = jumlah skor butir Y = jumlah skor total

n = jumlah responden n = jumlah responden

Indikator pengukuran reliabilitas yang membagi tingkatan reliabilitas

dengan kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.5

Kriteria Penilaian Reliabilitas

Interval alpha (α) atau r Tingkat Hubungan

0,8 – 1,0 Reliabilitas baik

0,6 – 0,799 Reliabilitas diterima

Kurang dari 0,60 Reliabilitas kurang baik

3.6.3 Analisis Korelasi

Analisis korelasi berguna untuk menentukan suatu besaran yang

menyatakan bagaimana kuat hubungan suatu variabel dengan variabel lain.

Simbol dari besaran korelasi adalah r yang disebut koefisien korelasi

sedangkan simbol parameternya r (dibaca rho). Dalam penelitian ini analisis

korelasi digunakan untuk menjelaskan derajat hubungan antara variabel bebas

(independent) dengan variabel terikat (dependent). Untuk menganalisis

18

keterkaitan antar variabel, perlu diukur besarnya nilai koefisien korelasi.

Teknik yang digunakan menggunakan rumus:

• Koefisien Korelasi Product Moment:

Keterangan:

r = nilai koefisien korelasi

X = skor butir / variabel yang mempengaruhi (variabel bebas)

Y = skor total / variabel yang dipengaruhi (variabel terikat)

N = jumlah responden

ΣX2 = jumlah kuadrat nilai X

ΣY2 = jumlah kuadrat nilai Y

Nilai koefisien korelasi r berkisar antara -1 sampai +1, yang kriteria

pemanfaatannya dijelaskan sebagai berikut:

1. Jika r > 0, artinya telah terjadi hubungan linier positif, yaitu semakin

besar nilai variabel X, maka semakin besar pula nilai variabel Y atau

semakin kecil nilai variabel X, maka semakin kecil pula nilai variabel

Y.

2. Jika r < 0, artinya telah terjadi hubungan linier negatif, yaitu semakin

kecil nilai variabel X, maka semakin besar nilai variabel Y atau

semakin besar nilai variabel X, maka semakin kecil pula nilai

2222 )()][()()[( ∑∑∑∑

∑ ∑ ∑−−

−=

YYNXXN

YXXYNr

19

variabel Y.

3. Jika r = 0, artinya tidak ada hubungan sama sekali antara variabel X

dengan variabel Y.

4. Jika r = 1 atau r = -1, telah terjadi hubungan linier sempurna, berupa

garis lurus. Sedangkan untuk nilai r yang semakin mengarah ke

angka 0 maka garis semakin tidak lurus.

• Koefisien Korelasi Berganda:

²X1.Y +

Keterangan:

r X1.X2.Y = koefisien korelasi 3 variabel

r X1.Y = koefisien korelasi variabel Y dan X1

r X2.Y = koefisien korelasi variabel Y dan X2

r X1.X2 = koefisien korelasi variabel X1 dan X2

Penghitungan korelasi diolah dengan menggunakan program SPSS for

windows versi 16 dan Microsoft Excell 2007. Adapun kriteria penilaian

korelasi yaitu :

Tabel 3.6

Kriteria Penilaian Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

20

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

3.6.4 Analisis Regresi

Perubahan nilai suatu variabel dapat disebabkan karena adanya

perubahan pada variabel-variabel lain yang memepengaruhinya. Analisis

regresi merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan dan

menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan. Dalam metode

analisis data, analisis regresi menggunakan spesifikasi model sebagai berikut:

a. Regresi Linear Sederhana:

Y = a + b X

Keterangan:

Y = variabel terikat

X = variabel bebas

a = konstanta atau harga Y bila X = 0

b = koefisien regresi

Nilai a dan nilai b dihitung dengan rumus:

21

b. Regresi Linear Berganda:

Y = a + b1X1 + b2 X2

Keterangan:

Y = variabel kepuasan pelanggan

a = konstanta

X1 = variabel kualitas produk

X2 = variabel kualitas pelayanan

b1,b2 = koefisien regresi