bab 3 metode perancangan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2012-2-00168-di...
TRANSCRIPT
66
BAB 3
METODE PERANCANGAN
3.1 Studi Fisik Bangunan dan Lingkungan
3.1.1 Analisa Makro bangunan dan Lingkungan
Gedung teater Salihara berlokasi di jalanSalihara 16, Pasar Minggu,
Jakarta Selatan 12520.
(Gambar 3.1 Peta provinsi DKI Jakarta
Sumber:atlas indonesia dan dunia )
Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta, Jakarta Raya) adalah ibu
kota negara Indonesia. Jakarta merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang
memiliki status setingkat provinsi. Jakarta terletak di bagian barat laut Pulau
Jawa. Dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (sebelum 1527),
Jayakarta (1527-1619), Batavia/Batauia, atau Jaccatra (1619-1942), dan
Djakarta (1942-1972).
Jakarta memiliki luas sekitar 661,52 km² (lautan: 6.977,5 km²), dengan
penduduk berjumlah 9.607.787 jiwa (2010). Wilayah metropolitan Jakarta
67
(Jabotabek) yang berpenduduk sekitar 28 juta jiwa,merupakan
metropolitan terbesar di Indonesia atau urutan keenam dunia.
(Gambar 3.2 Peta Jakarta Selatan
Sumber:http://www.petajakarta.info/, diakses 22Februari 2013 pukul 20.00WIB )
Jakarta Selatanadalah sebuah kota di daerah istimewa Jakarta, Indonesia.
Kota ini memiliki populasi penduduk 2.057.080 pada Sensus 2010, dan
merupakan yang kota ketiga paling padat penduduknyadi antara lima kota
Jakarta, setelah Jakarta Timur dan Jakarta Barat. Pusat administrasi berada di
Kebayoran Baru. Jakarta selatan dibagi menjadi sepuluh kecamatan, yaitu
Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Pesanggrahan, Cilandak, Pasar Minggu,
Jagakarsa, Mampang Prapatan, Pancoran, Tebet dan Setiabudi.
(Gambar 3.3 Peta lokasi gedung teater Salihara
Sumber: http://salihara.org/pages/support, diakses 22Februari 2013 pukul 20.00WIB)
68
Untuk menuju Gedung Salihara ini, akses jalanan yang dilalui tidaklah
terlalu sulit karena melewati jalan-jalan utama seperti Jalan Warung Buncit,
Jalan Pejaten Raya dan Jalan Ragunan. Letak pintu tol juga tidak terlalu jauh
sehingga memudahkan kendaraan yang berasal dari luar kota. Untuk kendaraan
umum dapat diakses dengan menggunakan:
1. Bus Transjakarta
Untuk mencapai Salihara dengan Transjakarta, gunakan bus koridor 6 (dari
Halimun menuju Ragunan). Lalu berhenti di halte Pejaten, dilanjutkan
dengan naik mikrolet nomor 36 (berwarna biru) dari depan Pejaten Village
menuju Jalan Salihara nomor 16. Dan juga dapat berhenti di halte Jati
Padang kemudian lanjutkan dengan naik ojek, atau naik mikrolet nomor 61
(mobil warna biru) sampai turun di Balai rakyat. Setelah itu lanjutkan
dengan jalan kaki ke arah utara (belok kiri) menuju Jalan Salihara nomor
16.
2. Mikrolet
Dari Kampung Melayu gunakan mikrolet nomor M 16 jurusan Kampung
Melayu-Pasar Minggu. Lalu turun di Jalan Salihara nomor 16, 300meter
setelah UNAS (Universitas Nasional).
3. Kereta api
Naik kereta manapun yang melewati Stasiun Pasar Minggu. Setiba di
stasiun, teruskan dengan ojek atau berjalan kaki (+/- 500meter) melalui
Jalan Raya Ragunan. Belok kanan di pertigaan Balai Rakyat dan terus
berjalan sampai Jalan Salihara nomor 16.
Pada bagian utara dari Gedung Salihara terdapat ruko dan warung-
warung makanan karena masih termasuk dalam kawasan UNAS (Universitas
69
Nusantara). Berseberangan dari Gedung Salihara, terdapat pos pemadam
kebakaran untuk wilayah Pejaten dan sekitarnya. Di bagian selatan dari
Gedung Salihara terdapat gedung Balai Kota, yang lahan parkirnya bisa
digunakan sebagai area parkir bagi pengunjung Gedung Salihara.
Ditinjau dari segi iklim, Jakarta memiliki suhu udara yang panas dan
kering atau beriklim tropis. Terletak di bagian barat Indonesia, Jakarta
mengalami puncak musim penghujan pada bulan Januari dan Februari dengan
rata-rata curah hujan 350 milimeter dengan suhu rata-rata 27 °C. Curah hujan
antara bulan Januari dan awal Februari sangat tinggi, pada saat itulah Jakarta
dilanda banjir setiap tahunnya, dan puncak musim kemarau pada bulan
Agustus dengan rata-rata curah hujan 60 milimeter . Bulan September dan awal
oktober adalah hari-hari yang sangat panas di Jakata, suhu udara dapat
mencapai 40 °C. Suhu rata-rata tahunan berkisar antara 25°-38 °C (77°-
100 °F).
Dilihat keadaan topografinya wilayah DKI Jakarta dikategorikan sebagai
daerah datar dan landai. Ketinggian tanah dari pantai sampai ke banjir kanal
berkisar antara 0 m sampai 10 m di atas permukaan laut diukur dari titik nol
Tanjung Priok. Sedangkan dari banjir kanal sampai batas paling Selatan dari
wilayah DKI antara 5 m sampai 50 m di atas permukaan laut.
Matahari pagi terbit mengenai sisi bangunan yang berada di timur yaitu
gedung yang digunakan untuk teater. Kemudian selama siang hari, matahari
akan menyinari bangunan yang digunakan untuk ruang perkantoran sehingga
gedung yang digunakan untuk ruang staff dan karyawan menggunakan
materialkaca agar pada siang hari dapat menggunakan pencahayaan alami
secara maksimal.
70
3.1.2 Analisa Mikro bangunan dan Lingkungan
Berlokasi di atas sebidang tanah seluas sekitar 3.200m2 di Jalan Salihara
16, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, kompleks Komunitas Salihara terdiri atas
tiga unit bangunan utama: Teater Salihara, Galeri Salihara, dan ruang
perkantoran. Saat ini, Teater blackbox Salihara adalah satu-satunya yang ada di
Indonesia. Arsitektur gedung Salihara berkonsepkan modern urban.
(Gambar 3.4 Gedung teater Salihara
Sumber: http://salihara.org/pages/support, diakses 22Februari 2013 pukul 20.00WIB)
Berikut ini denah dari gedung Salihara:
● Basement
(Gambar 3.5Denah basement gedung Salihara)
71
Pada bagian terbawah dari gedung ini, terdapat ruang genset yang
sengaja diletakan di bagian bawah untuk mengurangi kebisingan yang terjadi
lantai atasnya dan begitu pula dengan ruang panel. Akses untuk menuju ke
lantai bagian bawah ini adalah dengan menggunakan lift dan terdapat akses
tangga untuk menuju ke lantai di atasnya.
●Lantai dasar
(Gambar 3.6 Denah lantai dasar gedung Salihara)
Lantai dasar merupakan vocal point dari akses gedung. Pada lantai dasar
ini, terdapat gedung yang letaknya terpisah yaitu gedung di bagian sebelah
barat. Untuk bisa mengakses gedung yang terpisah tersebut, selain bisa
melalui areautama bisa juga melalui parkir selatan. Ditinjau dari segi
penghawaan dilantai dasar ini cukup baik, karena walaupun tidak
menggunakan penghawaan buatan, penghawaan alami dirasa sudah sangat
cukup karena penempatan pohon-pohon disekitar gedung menyaring udara
panas yang masuk ke gedung ini. Dan terakhir ditinjau dari segi kebisingan,
bangunan ini berhasil menahankebisingan dari luar masuk ke dalam gedung,
walaupun secara letaknya bangunan ini berada dipinggir jalan raya.
72
●Lantai dua
(Gambar 3.7 Denah lantai dua gedung Salihara)
Pada lantai dua ini terdapat ruangan yang didesain dengan bentuk oval
yang berada dibagian utara. Selain itu, pada lantai dua ini terdapat dua
gedung yang terpisah satu sama lain. Untuk mencapai gedung bagian utara ini
dapat menggunakan fasilitas tangga dari lantai satu ataupun dengan
menggunakan lift yang harus melalui gedung bagian selatan terlebih dahulu.
Sedangkan untuk mencapai gedung bagian selatan, dapat menggunakan lift
dan tangga dari lantai satu. Pada gedung ini penghawaan dan pencahayaan
dapat maksimal karena terdapat balkon pada gedung bagian selatan.
●Lantai tiga
(Gambar 3.8 Denah lantai tiga gedung Salihara)
Untuk mengakses bagian ini bisa melalui lift dan tangga. Dinding pada
gedung lantai tiga ini seluruhnya menggunakan material kaca, karena
ditunjang dari letak lantai yang cukup tinggi semakin bisa mendapatkan
pencahayaan alami dari luar yang digunakan untuk menerangi seluruh
73
ruangan sehingga bisa menghemat energi. Penghawaan pada ruangan ini
cukup baik, karena bentuk ruangannya yang terbuka sehingga sirkulasi udara
dalam ruangan bisa terus berputar.
●Lantai empat
(Gambar 3.9 Denah lantai empat gedung Salihara)
Roof gardenterdapat dilantai 4 bisa diakses melalui tangga barat. Selain
itu pada lantai ini juga memiliki penghawaan dan pencahayaan yang kurang
maksimal karena ditinjau dari dinding bangunan yang tidak menggunakan
material kaca seperti pada lantai sebelumnya. Akses yang disediakan untuk
menuju ke lantai empat ini adalah dengan menggunakan lift dan tangga.
Selain denah dari gedung Salihara, terdapat potongan dari gedung
tersebut, sebagai berikut:
●Potongan galeri
(Gambar 3.10 Potongan galeri A-A’)
74
(Gambar 3.11Potongan galeri B-B’)
Pada gedung yang memiliki bentuk desain mengambil bentuk silinder
dengan lingkar sedikit oval merupakan ruangan kosong dengan dinding
melingkar tanpa sudut, tanpa batas yang akan memberikan perspektif pandang
yang lebih luas. Gedung ini memiliki ketinggian plafon setinggi 450cm. Tujuan
dibuatnya gedung dengan plafon yang tinggi ini karena barang yang akan
masuk ke dalam ruangan tidak dapat diprediksi besarannya, untuk itu dibuatlah
ruangan yang mampu mengakomondasi segala keperluan pengguna ruangan.
Untuk ruangan bagian barat pada lantai satu ketinggiannya 880cm, difungsikan
karena peletakan bangku penonton disusun bertingkat bertujuan agar
pengunjung yang berada dibelakang tetap dapat melihat panggung dengan
jelas.
●Potongan teater
(Gambar 3.12 Potongan teater A-A’)
75
(Gambar 3.13 Potongan teater B-B’)
Tinggi ruangan teater ini dari lantai ke plafon yaitu 880cm, dengan
expose ceiling. Dinding pada teater ini menggunakan bata karena bata
sangatresponsiveterhadap pemantulan dan penyerapan bunyi. Material yang
digunakan pada ceiling menggunakan material yang dapat menyerap
suara.Perencanaan akustik meliputi akustik ruangan dan pengendalian bising
untuk mendapatkan suara yang jelas, tidak berdengung, cukup merata, tanpa
cacat akustik seperti gema dan konsentrasi suara. Letak gedung Teater yang
terlindung oleh bangunan lain juga sangat menguntungkan, karena bising dari
luar akan tereduksi.
●Potongan gedung
(Gambar 3.14 Potongan gedung A-A’)
(Gambar 3.15 Potongan gedung B-B’)
76
Jika dilihat dari potongan gedung dari Salihara maka terdapat perbedaan
tinggi dari gedung bagian timur yang digunakan sebagai teater terlihat jauh
berbeda dengan ketinggian gedung barat yang digunakan sebagai ruang kantor.
Gedung yang digunakan sebagai teater lebih tinggi karena terdapat intensitas
yang sering digunakan oleh pengguna ruangan. Intensitas pengguna ruangan
yang lebih banyak pengunjungnya karena teater merupakan gedung yang
bersifat publik yang dibandingkan dengan gedung yang digunakan sebagai
kantor yang memiliki intensitas pengunjung yang kurang karena kantor
merupakan gedung yang bersifat pribadi.
3.2 Studi Aktifitas Manusia
3.2.1 Data Pemakai
No Pelaku Kegiatan Kegiatan
1 Pengelola Merupakan orang-orang yang bekerja,
mengelola institusi agar segala kegiatan
dapat berjalan dengan baik. Orang-orang
yang bekerja, mengelola institusi agar
segala kegiatan dapat berjalan dengan baik
antara lain adalah: Owner, Manager,
Kepala Sekolah, Music Technician,Guru
Musik, Receptionist, Kasir, Office boy.
2 Staff pengajar Merupakan orang-orang yang bekerja untuk
memberikan pelayanan mengajar dan
mendidik agar murid tersebut mendapat
kemajuan dalam bermusik.
3 Murid-murid Orang-orang yang datang untuk
mendapatkan pengajaran tentang alat musik
yang khusus dipilih oleh mereka sendiri.
Murid-murid dari sekolah musik adalah
berusia 3-14 tahun yang terdiri dari wanita
dan pria.
77
No Pelaku Kegiatan Kegiatan
4 Pengunjung Merupakan orang-orang dari semua
kalangan (masyarakat umum) yang
memiliki keluarga atau teman yang belajar
pada sekolah musik atau orang-orang yang
ingin membeli alat musik. Pengunjung
Sekolah Musik ini adalah 60% pria dan
40% wanita. Usia pengunjung dari anak-
anak sampai dengan dewasa.
Pengunjung datang untuk mendapatkan
informasi, menunggu koleganya, melihat
alat musik yang dijual, serta belajar musik.
(Tabel 3.1 Data pemakai)
3.2.2 Tugas dan Tanggung Jawab
A.Owner
●Menjadi pimpinan tertinggi dan pemilik sekolah musik.
●Mengawasi, mengkoordinasi dan bertanggung jawab atas kesejahteraan
staff.
A. Manager
●Memantau seluruh kegiatan staff.
●Mengatur jalannya kegiatan belajar mengajar.
●Memberi laporan secara berkala pada Owner.
●Memberikan breefing pekerjaan yang perlu dilakukan.
●Mengawasi pekerjaan staff.
B. Kepala Sekolah
●Mengatur jadwal pengajar musik.
●Mengawasi jalannya kegiatan belajar mengajar.
●Mengontrol dan memberi perintah pada staff.
78
C. Music Technician
●Memeriksa alat musik yang digunakan tiap kelas.
●Melakukan perawatan terhadap alat musik.
●Memberi laporan berkala pada kepala sekolah.
D. Guru musik
●Mengajar musik.
●Bermain musik.
●Memberikan penilaian kepada murid.
●Melaporkan kegiatan pengajaran kepada staff dan orang tua murid.
F. Receptionist
●Melayani dan memberikan informasi umum mengenai jadwal belajar.
●Mencatat pendaftaran calon siswa.
●Mengatur jadwal siswa.
●Mengatur kegiatan administrasi siswa.
G. Kasir
●Menerima pembayaran bulanan murid sekolah musik.
●Melakukan transaksi pembayaran dengan konsumen.
79
3.2.3 Pola Aktivitas Pemakai
A. Resepsionis
(Gambar 3.16 Aktivitas resepsionis)
B. Kasir
(Gambar 3.17 Aktivitas kasir)
C. Pengajar
(Gambar 3.18 Aktivitas pengajar)
Main Entrance Absen Bekerja Menerima tamu, komunikasi,
menulis, menelpon dan menerima telepon, mengatur
jadwal, memberikan informasi
Istirahat
Bekerja Absen Pulang
Main Entrance Absen
Bekerja Melakukan transaksi
pembayaran, komunikasi, menulis, menggunakan
komputer
Istirahat
Bekerja Absen Pulang
Main Entrance Absen Bekerja Mengajar, bermain musik,
memberi penilaian, mengecek alat musik
Istirahat
Bekerja Absen Pulang
80
D. Murid
(Gambar 3.19 Aktivitas murid)
E. Pengantar
(Gambar 3.20 Aktivitas pengantar)
F. Office boy
(Gambar 3.21 Aktivitas office boy)
Main Entrance
Menulis
Menunggu di ruang tunggu
Bermain musik
Membaca
Belajar
Pulang
Main Entrance
Mengantar anak
Menunggu, membaca
Melihat display area
Berkonsultasi
Membayar iuran
Pulang
Main Entrance Absen Bekerja
Menjaga kebersihan sekolah musik
Istirahat
Bekerja Absen Pulang
81
3.2.4 Pola Aktivitas Pengelola
(Gambar 3.22 Aktivitas ketua pengelola atau kepala sekolah)
3.2.5 Pola Aktivitas Barang
(Gambar 3.23Pola aktivitas barang)
Main Entrance Absen Bekerja (Ruang Kerja Ketua Pengelola/Kepala
Sekolah) Mengurusi jalannya sekolah musik, mengadakan rapat
Istirahat
Bekerja Absen Pulang
Alat musik masuk melalui
pintu utama
Alat musik dibawa ke setiap lantai
melalui lift
Alat musik dimasukkan ke setiap ruangan
Alat musik dimasukkan ke
auditorium
89
(Tabel 3.2 Tabel aktivitas dan fasilitas)
Untuk lebih jelasnya, tabel aktivitas dan fasilitas dapat dilihat pada
halaman lampiran 1-16.
90
3.4.2 Perhitungan Luas
NO ZONA AREA SIRK
20%(M2)
L.KEBU
TUHAN
PERSE
NTASE
1 PUBLIK RUANG
TUNGGU/LOBI 114,06 180,32 11,27%
2 PUBLIK RUANG BERMAIN 27,46 43,36 2,71%
3 PUBLIK RUANG BACA 21,50 33,92 2,12%
4 PUBLIK LIVE MUSIC 8,02 12,64 0,79%
5 PUBLIK DISPLAY 23,14 36,64 2,29%
6 PUBLIK RESEPSIONIS 9,42 14,88 0,93%
7 SEMI PRIVAT FOUNDATION MUSIC 129,95 205,44 12,84%
8 SEMI PRIVAT CAFETARIA 189,41 299,52 18,72%
9 PRIVAT PANTRY 9,29 14,72 0,92%
10 PRIVAT KASIR 5,6 8,8 0,55%
11 PRIVAT KELAS PIANO 33,17 52,48 3,28%
12 PRIVAT KELAS GITAR 22,43 35,52 2,22%
13 PRIVAT KELAS DRUM 14,1 22,4 1,4%
14 PRIVAT KELAS ORGAN 20,36 32,32 2,02%
15 PRIVAT KELAS BIOLA 9,36 14,88 0,93%
16 PRIVAT KELAS MULTIMEDIA
TEKNOLOGI 44 69,76 4,36%
17 PRIVAT KELAS REKORDER 13,74 21,76 1,36%
18 PRIVAT RUANG PIMPINAN 36,73 58,24 3,64%
19 PRIVAT RUANG STAFF 18,54 29,44 1,84%
20 PRIVAT RUANG RAPAT 29,18 46,24 2,89%
21 PRIVAT AUDITORIUM 207,06 444,48 27,78%
22 SERVIS GUDANG 6,91 10,88 0,68%
23 SERVIS TOILET PEREMPUAN 8,93 14,08 0,88%
24 SERVIS TOILET LAKI-LAKI 9,52 7,04 0,94%
TOTAL 1012 1600 100%
(Tabel 3.3 Tabel perhitungan luas)
92
3.4.4 Diagram Sirkulasi Antar Ruang
(Gambar 3.25 Diagram sirkulasi antar ruang)
KETERANGAN : SIRKULASI PENGUNJUNG PADAT SIRKULASI PENGUNJUNG SEDANG SIRKULASI PENGUNJUNG TIDAK PADAT
SIRKULASI PENGELOLA
93
3.4.5 Zoning
Zoning Alternatif 1 Zoning Alternatif 2 Zoning Alternatif 3
Lantai
basement
Akan dijadikan zona
publik, privat dan servis
Akan dijadikan zona
publik
Akan dijadikan zona
privat
Lantai satu
Akan dijadikan zona
publik, semi privat dan
privat
Akan dijadikan zona
publik, semi privat dan
servis
Akan dijadikan zona
privat dan publik
Lantai dua Akan dijadikan zona
semi privat dan privat
Akan dijadikan zona
privat
Akan dijadikan zona
semi privat
Lantai tiga Akan dijadikan zona
privat
Akan dijadikan zona
privat
Akan dijadikan zona
semi privat
Lantai
empat
Akan dijadikan zona
privat
Akan dijadikan zona
privat
Akan dijadikan zona
semi privat, privat dan
servis
(Tabel 3.4 Tabel perbandingan zoning)
3.4.6 Grouping
Grouping Alternatif 1 Grouping Alternatif 2 Grouping Alternatif 3
Lantai
basement
Akan dijadikan area
display, kasir dan
gudang
Akan dijadikan ruang
tunggu, kasir dan
gudang
Akan dijadikan ruang
tunggu, kasir dan
gudang
Lantai satu
Akan dijadikan
cafetaria, ruang tunggu,
ruang baca, ruang main,
resepsionis, live music
dan auditorium
Akan dijadikan
cafetaria, display,
ruang baca, ruang
main, resepsionis, live
music dan auditorium
Akan dijadikan kelas
drum, kelas piano,
kelas gitar, kelas
multimedia, cafetaria,
resepsionis, live music
dan display
Lantai dua
Akan dijadikan
foundation music, kelas
piano dan kelas biola
Akan dijadikan
foundation music,
ruang staf, ruang rapat
dan ruang pimpinan
Akan dijadikan
foundation music,
ruang rapat, kelas
organ, kelas rekorder
dan kelas biola
Lantai tiga
Akan dijadikan kelas
drum, kelas gitar dan
kelas organ
Akan dijadikan kelas
piano dan kelas
rekorder
Akan dijadikan ruang
staf dan ruang
pimpinan
94
Grouping Alternatif 1 Grouping Alternatif 2 Grouping Alternatif 3
Lantai
empat
Akan dijadikan kelas
multimedia, ruang staf,
ruang rapat dan ruang
pimpinan
Akan dijadikan kelas
biola, kelas organ,
kelas drum, kelas
multimedia dan kelas
gitar
Akan dijadikan
auditorium dan ruang
rapat
(Tabel 3.5 Tabel perbandingan grouping)
3.5 Studi Permasalahan Khusus Interior
3.5.1 Tinjauan Karakter Garis dan Bentuk
●Garis
Fungsi garis pada elemen interior adalah garis dapat menggabungkan,
menghubungkan, mendukung, mengelilingi, atau memotong elemen visual
lainnya serta garis dapat menggambarkan adanya sisi-sisi dan memberikan
wujud pada bidang-bidang. Selain itu, garis dapat menegaskan sifat-sifat
permukaan bidang. Garis terdiri dari dua macam yaitu, garis kaku dan garis
melengkung. Garis kaku merupakan garis yang tegak dan sejajar sedangkan
garis melengkung memberikan efek yang dinamis dan harmonis.
Pada perancangan interior sekolah musik, akan lebih banyak menerapkan
garis lengkungan dan pada beberapa bagian menerapkan garis yang kaku.
Ditinjau dari denah yang digunakan yaitu berupa gedung teater Salihara yang
menggunakan unsur garis lengkung dan menggabungkannya dengan unsur
garis yang kaku agar pada keseluruhan denah terlihat suatu kedinamisan dan
saling berkesinambungan dalam hal desain.
●Bentuk
Bentuk adalah suatu permukaan yang dibatasi oleh garis dan mempunyai
95
kesan dua dimensi, bentuk yang terdapat pada suatu desain terdiri dari bentuk
yang terjadi atas perpaduan antara hubungan garis lurus seperti bentuk
segitiga, segi empat, lingkaran dan elips. Bentuk tersebut bahkan dapat pula
merupakan gabungan kedua jenis garis.
Pada perancangan interior sekolah musik akan menggunakan bentuk-
bentuk desain pola lantai yang tidak kaku. Untuk bentuk desain dinding akan
menggunakan bentuk-bentuk yang dimulai dari bentuk dasar seperti bentuk
kotak-kotak dan lingkaran yang kemudian diolah lagi sesuai dengan konsep
perancangan sekolah musik. Sedangkan untuk bentuk ceiling menggunakan
bentuk-bentuk yang atraktif seperti adanya permainan up and down pada
ceiling yang bertujuan untuk meredam suara.
3.5.2 Tinjauan Sistem Furniture
Menurut Francis D.K. Ching dalam Ilustrasi Desain Interior. 1996, hal.
240-243, Perabot atau furniture adalah salah satu elemen desain yang pasti
selalu ada di hampir semua desain interior. Pemilihan dan tata letak furniture
dalam ruang–ruang di dalam bangunan adalah tugas utama seorang desainer
interior.
Furniture terdiri dari dua macam, yaitu:
a. Loose furniture
Adapun syarat-syarat yang dimiliki oleh loose furniture, yaitu:
- Ukuran sesuai dengan standar internasional
- Dapat dipindah-pindahkan
- Untuk furniture yang berukuran besar, pemasangan harus knock down
96
Contoh loose furniture yang digunakan pada sekolah musik adalah kursi
belajar, sofa, kursi di cafetaria, meja di cafetaria, dan lain-lain dengan
ukuran standar internasional.
b. Built in furniture
Adapun syarat-syarat yang dimiliki oleh built in furniture, yaitu:
- Dibuat permanen di tempat
- Ukuran disesuaikan dengan lokasi
- Tidak dapat dipindah-pindahkan
Contoh built in furniture yang digunakan pada sekolah musik adalah lemari-
lemari penyimpanan yang memiliki ketinggian yang hampir sama tinggi
dengan ceiling dalam ruangan tersebut. Contoh lainnya adalah panggung
musik yang disesuaikan dengan jumlah alat musik yang digunakan saat
melakukan suatu konser, dengan ketentuan ukuran alat musik merupakan
ukuran standar.
Furniture, berdasarkan kualitas, dapat menambah atau membatasi
kenyamanan fisik secara nyata. Oleh karena itu, manusia adalah faktor utama
yang mempengaruhi bentuk, proporsi dan skala furniture. Untuk memperoleh
manfaat dan kenyamanan, furniture harus dirancang agar sesuai dengan
ukuran, jarak bebas yang diperlukan oleh pola aktivitas, dan sifat aktivitas yang
kita jalani.
3.5.3 Tinjauan Material Lantai, Dinding dan Ceiling
●Lantai
Material lantai yang dapat dipakai pada perencanaan sekolah musik,
adalah :
97
a. Keramik
Keramik memiliki ukuran standar yaitu 20x20,30x30,40x40,50x50. Adapun
jenis keramik, yang terdiri dari:
- Keramik kepala basah
1. Digunakan untuk area kering
2. Permukaan halus dan cenderung mengkilat
3. Tersedia dengan berbagai warna
- Keramik kepala kering
1. Digunakan untuk area basah
2. Permukaan kasar
3. Mempunyai motif geometris dan polos
b. Granit
- Memiliki pori-pori lebih kecil, ketebalan 1,3cm-2cm, tingkat kekerasan
yang tinggi, daya serap air rendah (tahan lembab)
- Tahan goresan, bahan kimia dan asam
- Lebih kuat daripada marmer
- Pemasangan dan perawatan mudah
- Jenis finishing :
1. Polish, yaitu permukaan halus
2. Unpolish, yaitu permukaan kasar digunakan pada area yang basah agar
tidak licin
3. Burn, untuk menghasilkan granit dengan permukaan yang lebih
menonjol. Proses ini dilakukan pada granit unpolish.
c. Marmer
- Pemasangan dan perawatan mudah
98
- Lebih lunak dari granit
- Memberi kesan elegan
- Ketebalan 1,8cm-2cm, dengan tebal adukan semen 3cm
- Dapat berubah warna karena perubahan cuaca
- Tidak tahan terhadap goresan dan bahan kimia
d. Parket
- Memberi kesan hangat dan alami
- Dapat meredam suara
- Pemasangan mudah
- Tidak tahan bentur atau benda tajam
- Tidak tahan panas
- Tersedia dengan berbagai warna dan motif
- Standar ukuran parket 40x9x1,5cm; 45x9x1,5cm; 90x9x1,5cm
e. Karpet
- Memberi kesan hangat
- Perawatan agak sulit
- Motif sangat variatif
- Dapat meredam suara
Untuk mengurangi masuk dan keluarnya getaran dari luar dan dari dalam
ruang musik, lantai ruang musik sebaiknya dirancang dengan model lantai
ganda (raised-floor). Sistem lantai ganda ini idealnya terbuat dari material
yang berbeda agar getaran tidak mudah diteruskan. Lantai utama dari bahan
beton cor, kemudian lantai kedua disusun dari rangka kayu atau besi dan
ditutup dengan papan kayu dan karpet. Di dalam rongga antara beton dan
papan kayu ini dapat diletakkan selimut akustik (Mediastika, 2005 : 107).
99
●Dinding
Menurut Fred Lawson, (1973 : 70) bahwa dinding pada ruang yang
menggunakan sound system harus terbuat dari bahan yang dapat meredam
bunyi.
Seperti halnya lantai, untuk mengurangi getaran, idealnya dinding ruang
musik dirancang sebagai dinding ganda dari bahan yang berbeda, dengan
rongga antara berisi udara yang diletakan selimut akustik. Finishing dinding
dilakukan dengan bahan lunak yang menyerap bunyi, seperti acoustic tile,
softboard, ataupun karpet yang ditempel di dinding (Mediastika, 2005 : 109).
Adapun material dinding yang dapat digunakan dalam perancangan
interior sekolah musik, yaitu:
a. Gypsum
Tingkat kekedapan sebuah dinding biasanya diwakili oleh nilai sound
transmission class (STC). Semakin tinggi nilai STC, maka semakin kedap
dinding tersebut.Sebagai contoh, misalnya, dinding batu bata tebal 15 cm
dengan plester dan aci mempunyai nilai STC berkisar antara 40 - 44.
Dengan tingkat kekedapan seperti itu, percakapan normal di ruang sebelah
masih dapat terdengar, namun isi percakapannya tidak bisa
dimengerti.Untuk mendapatkan dinding yang kedap suara atau suara bising
tidak terdengar, sebuah dinding minimal harus mempunyai nilai STC 50.
Dengan dinding gypsum, kebutuhan tersebut dapat dengan mudah dipenuhi.
Sekaramg ini telah tersedia papan gypsum perforasi yang
dilengkapi tissue akustik dengan kemampuan penyerapan suara yang baik,
yaitu dengan nilai NRC berkisar antara 0,5 – 0,7. Contoh salah satu gypsum
adalah Jayaboard gypsum.
100
b. Panel kayu
Panel kayu menyerap energi suara dengan cara mengubah energi suara yang
datang menjadi getaran, yang kemudian diubah menjadi energi gesek oleh
material berpori yang ada di dalamnya (misal oleh udara, atau material
berpori). Ini berarti, material tipe ini lebih sensitif terhadap komponen
tekanan dari gelombang suara yang datang, sehingga lebih efektif apabila
ditempelkan pada dinding. Bahan penyerap tipe ini lebih dominan menyerap
energi suara ber frekuensi rendah. Frekuensi resonansi bahan ini ditentukan
oleh kerapatan massa dari panel dan kedalaman (tebal) rongga udara
dibaliknya.
c. Glasswool
Glasswool adalah bahan kedap suara dan insulation yang sangat baik.
Banyak digunakan untuk insulasi, kedap suara dan pelindung panas
terhadap pipa, kabel, dan lainnya. Glasswool sangat userfriendly, elastic,
lunak dan mudah dipasang sesuai kebutuhan. Sering kita lihat glasswool ini
terpasang di bawah atap pabrik, atap gedung/ perkantoran, lapisan pada
tembok studio, kantor dan hotel untuk kedap suara, dan juga digunakan di
pabrik-pabrik sebagai pelapis pipa dan saluran-saluran ac dan udara.
d. Wall padding
Wall padding adalah bahan kedap suara dan dapat digunakan sebagai
finishing dinding yang baik. Wall padding merupakan bantalan yang berisi
busa untuk mengurangi kebisingan yang terjadi di dalam ruangan. Bentuk
dan warnanya yang beragam dapat menjadi unsur estetika dalam ruangan.
101
● Ceiling
Ceiling merupakan komponen yang menutup dan membatasi bagian atas
ruangan. Ketinggian langit-langit mempunyai pengaruh besar terhadap skala
ruang. Sementara ruang terasa terbuka, segar dan luas. Dapat juga memberi
suasana agung atau resmi, khususnya jika rupa dan bentuknya beraturan.
Langit-langit yang rendah, sebaliknya mempertegas kualitas naungannya dan
cenderung menciptakan suasana intim dan ramah.
Berikut ini material ceiling yang dapat digunakan dalam perancangan
interior sekolah musik adalah:
a. Akustik
Memiliki karakteristik rapi (geometris) dan bersih. Material akustik ini
memiliki kelebihan yaitu mudah dipasang serta dapat meredam suara. Selain
itu, kekurangan dari material akustik ini adalah tidak tahan air dan api serta
memiliki harga yang mahal.
b. Gypsum board
Karakteristik dari material ini adalah memberi kesan yang mewah, anggun,
rapi dan bersih. Kelebihan dari material ini adalah dapat meredam suara dan
mudah diperoleh, dibentuk dan dipasang. Selain itu, kekurangan dari
material gypsum board ini adalah mudah pecah dan tidak tahan terhadap
api.
3.5.4 Tinjauan Karakteristik Warna
Warna yang terang menimbulkan kesan ringan dan luas suatu ruangan,
warna yang gelap memberi kesan ruangan berat dan sempit. (Suptandar,
1999:154).
Menurut jenisnya warna dibagi menjadi tiga, yaitu :
102
1) Warna Primer / Primary Colors
Yaitu warna-warna dasar yang tidak dapat dicampur dari warna lain. Warna
primer yaitumerah, kuning dan biru.
2) Warna Sekunder / Secondary Colors
Yaitu warna-warna campuran dari dua warna primer. Warna sekunder
yaituorange, hijau, ungu.
3) Warna Tertier / Tertiary Colors
Yaitu warna-warna campuran dari dua warna sekunder. Warna tertier yaitu
merah-orange, merah-ungu, kuning-hijau, kuning-orange,biru-hijau dan
biru-ungu.
WARNA JARAK SUHU PSIKIS
BIRU
HIJAU
MERAH
ORANGE
KUNING
SAWO
MATANG
UNGU
HITAM /
MERAH TUA
KEEMASAN
JAUH
JAUH
DEKAT
DEKAT
DEKAT
TERDEKAT
TERDEKAT
DEKAT
CERAH
SEJUK
TERSEJUK
NEUTRAL
PANAS
HANGAT
TERHANGAT
TERHANGAT
NEUTRAL
SEJUK
PANAS
NETRAL
MENYEJUKKAN
MENYEGARKAN
MENYOLOK
MERANGSANG
MERANGSANG
MERANGSANG
AGRESIF
BERWIBAWA
ARISTOKRAT
(Tabel 3.6 Analisis Efek Psikologis Warna Pada Ruang
Sumber: Serial Rumah Spesial ”Kombinasi Warna”, hal. 25-79)
Berikut ini tinjauan arti psikologi warna, yaitu:
- Warna merah,
arti warna merah adalah warna psikologis yang hangat dan positif, warna
yang sangat menarik perhatian dan menyerukan untuk segera mengambil
tindakan. Dalam psikologi arti warna merah berarti energi, gairah, action,
103
kekuatan dan kegembiraan. Warna merah memberikan motivasi dalam
melakukan sesuatu hal.
- Warna orange,
arti warna orange adalah warna yang hangat, bersemangat dan flamboyan. Ini
adalah energi yang dikombinasikan dengan menyenangkan. Dalam psikologi
warna orange berarti petualangan, optimisme, rasa percaya diri dan
sosialisasi. Secara psikologis warna orange memberikan vitalitas, mengilhami
dan menciptakan antusiasme. Warna orange memberikan kesan
keterjangkauan, tergantung pada warna yang dipilih dan kombinasinya
dengan warna lain.
- Warna kuning,
arti warna kuning adalah warna yang hangat dan bahagia yang menciptakan
rasa keceriaan dan rasa ingin bermain. Secara psikologis, warna kuning
berarti optimis, semangat dan ceria, mencerahkan semangat. Warna kuning
merangsang sisi logis dari otak dan kejernihan mental. Ini mendorong
kebijaksanaan dan kemampuan akademik. Ini mengilhami pemikiran original
dan ide-ide kreatif. Secara psikologis warna kuning merangsang aktivitas
pikiran dan mental. Hal ini meningkatkan proses analisis dan penalaran logis
kita, membantu dalam pengambilan keputusan.
- Warna coklat,
arti warna coklat secara psikologis dikaitkan dengan kekuatan dan solidaritas,
kenyamanan dan membumi, kematangan dan kehandalan. Secara psikologis,
warna coklat memberikan orang baik kepastian dan kenyamanan. Warna
coklat menunjukkan daya tahan, tugas dan stabilitas. Hal ini terkait dengan
alam, yang praktis dan down-to-earth. Warna coklat dianggap sebagai warna
netral.
- Warna putih,
arti warna putih secara psikologi adalah warna awal yang baru. Warna putih
merupakan warna yang menenangkan karena menciptakan kesederhanaan,
organisasi dan efisiensi dari kekacauan. Warna putih menguatkan segala
sesuatu dan jika terlalu banyak dapat memberikan kesan sterilitas,
ketidaktertarikan, dan dingin. Warna putih berguna dalam bisnis dimana
kebersihan sangat penting, seperti klinik gigi dan pusat kesehatan.
104
- Warna abu-abu,
arti warna abu-abu adalah warna konservatif menandakan netralitas, ketidak
pedulian. Secara psikologis warna abu-abu dapat menguras energi, akan
menyedihkan atau menggembirakan, tergantung seberapa banyak warna abu-
abu yang digunakan. Warna abu-abu gelap yang lebih menyedihkan daripada
abu-abu terang. Warna abu-abu berfungsi sebagai latar belakang yang baik
untuk warna lain karena tidak menarik perhatian, memungkinkan warna lain
untuk menonjol. Warna abu-abu menyarankan keamanan, kehandalan,
kesederhanaan, kedewasaan. Hal ini dapat berarti bahwa tidak dapat membuat
keputusan, pasif. Warna abu-abu sangat kurang energi, tidak menarik, tidak
menyenangkan serta tidak mengundang. Perlu dikombinasikan dengan warna
lain untuk memberikan semangat, energi dan kehidupan.
- Warna hitam,
arti warna hitam berarti otoritas, kekuasaan dan kontrol. Dalam banyak situasi
dapat mengintimidasi, tidak bersahabat dan sulit didekati. Warna hitam
menciptakan suasana misteri dan kerahasiaan.
- Warna hijau,
arti warna hijau adalah warna pertumbuhan, terkait dengan kehidupan baru
dan pembaharuan. Hijau berkaitan dengan keseimbangan dan keharmonisan
pikiran, tubuh dan emosi. Ini membantu dalam pengambilan keputusan
dengan membantu kita untuk melihat semua sisi jelas. Secara psikologi,
warna hijau menyeimbangkan emosi orang, menciptakan rasa tenang. Hijau
dikaitkan dengan alam, kesehatan dan penyembuhan, dan lingkungan.
- Warna biru,
arti warna biru adalah warna yang paling disukai secara universal dan oleh
karena itu aman untuk digunakan. Biru menunjukkan kepercayaan diri,
kehandalan dan tanggung jawab. Warna biru menginspirasi kebijaksanaan
dan cita-cita yang lebih tinggi, tetapi juga konservatif dan dapat diprediksi.
Secara psikologi, warna biru menenangkan, mengurangi ketegangan dan
ketakutan. Terlalu banyak warna biru dapat mendorong kebosanan,
manipulasi atau pandangan yang kaku.
105
- Warna ungu,
arti menunjukkan kekayaan dan kemewahan, fantasi dan dunia mimpi. Secara
psikologis, warna ungu mempertinggi perasaan tentang keindahan dan reaksi
terhadap ide-ide yang lebih kreatif.
- Warna emas,
arti warna emas secara psikologis dipandang sebagai warna kualitas,
kebijaksanaan dan kekayaan. Warna emas dapat menginduksi perasaan
kebahagiaan yang besar dan kebahagiaan, kecemasan dan ketakutan yang
mendalam. Warna emas menyiratkan kedermawanan waktu, uang dan
semangat.
- Warna perak,
arti warna perak adalah warna yang berhubungan dengan prestise dan
kekayaan. Secara psikologis, warna perak menenangkan, menunjukkan
kesabaran, ketekunan, bermartabat, pengendalian organisasi diri dan
tanggung jawab.
3.5.5 Tinjauan Sistem Pencahayaan
Pada perancangan sekolah musik, akan digunakan pencahayaan alami
dan pencahayaan buatan. Berikut adalah ulasan mengenai pencahayaan yang
akan digunakan:
� Pencahayaan alami
Yang dimaksud dengan pencahayaan alami adalah pencahayaan yang
berasal dari cahaya buatan manusia. Jenis sumber cahaya:
1. Daylight
Sumber cahaya yang berasal dari matahari yang masuk ke dalam ruangan
dengan media releksi pada ceiling dan sisi dinding.
2. Sun light
Cahaya kecil yang berasal dari matahari yang terbentuk pada sebuah
dinding dan menimbulkan bayangan.
106
� Pencahayaan buatan
Pencahayaan yang baik adalah :
1. Tidak meletihkan mata
2. Tidak membuang buang sinar dengan percuma (efisien) sesuai kebutuhan
3. Sesuai dengan ruang tersebut dengan suasana yang akan diciptakan
(Suptandar, 1999: 224)
Area Lux
Resepsionis
Area publik
Ruang display produk
Ruang tunggu
Ruang kelas
Kantor
WC
Pantry
Cafetaria
Toilet
Ruang mutifungsi
400
100
250
200
250
400
250
250
200
250
200
(Tabel 3.8Besaran lumen tiap area)
Beberapa tipe penerangan ruangan yang dapat diaplikasikan pada
perancangan interior sekolah musik adalah:
a. Pencahayaan umum (general lighting)
Penerangan yang menerangi seluruh ruangan secara merata, biasanya
digunakan untuk ruangan umum dan tidak memerlukan efek pencahayaan.
Untuk mengatur redup-terangnya general lighting, kita dapat menggunakan
dimmer. Umumnya lampu diletakkan dalam rumah lampu yang berjajar rapi
di ceiling. Pencahayaan umum merupakan penerangan utama dalam sebuah
ruangan.
107
b. Pencahayaan terarah (accent lighting)
Pencahayaan ini berperan untuk menciptakan suatu mood atau suasana
dengan pengaplikasian berbagai tipe lampu. Jenis ini biasanya
menggunakan lampu bereflektor dan bisa diarahkan atau menggunakan
lampu jenis spotlight. Biasanya digunakan untuk menerangi sesuatu yang
khusus seperti lukisan.
c. Pencahayaan setempat (task lighting)
Jenis penerangan yang dibutuhkan untuk mempermudah dan
memperjelas pekerjaan spesifik yang dilakukan dalam ruang seperti bekerja,
menulis, memasak. Task lighting yang baik dapat memperjelas pandangan,
tidak membuat mata lelah, dan membantu kita untuk lebih fokus kepada
aktivitas yang dilakukan.
d. Pencahayaan dekoratif (decorative lighting)
Lampu yang dapat berfungsi sebagai elemen dekoratif dalam tatanan
ruang. Dalam hal ini, lampu memiliki bentuk tertentu yang menarik dan
sengaja dipilih untuk menghias ruang. Contoh lampu dekoratif adalah
standing lamp.
Selain tipe penerangan di atas, beberapa jenis penerangan ruang yang
dapat diaplikasikan pada sebuah sekolah musik adalah:
a. Penerangan ke bawah (downlight)
Penerangan cahaya lampu ini diperlukan karena dapat memberikan
pencahayaan yang merata. Arah cahaya lampu datang dari atas dan terarah
ke bawah. Yang termasuk lampu downlight dengan cahaya yang menyebar
diantaranya adalah jenis lampu pijar, compact fluorescent serta lampu neon
(TL). Pada jenis lampu downlight lain seperti wall washer atau spotlight,
108
sudut distribusi cahayanya jauh lebih sempit sehingga dapat digunakan
sebagai decorative dan accent lighting.
b. Penerangan ke atas (uplight)
Penerangan uplight pada interior dapat digunakan sebagai general
lighting dengan teknik pencahayaan tidak langsung. Di balik ceiling yang
diturunkan, lampu dipasang mengarah ke atas sehingga cahayanya akan
dipantulkan oleh ceiling yang berada di atasnya. Cara ini akan menghasilkan
bias cahaya yang lembut.
c. Wall washer
Merupakan jenis penerangan yang dibuat sedemikian rupa sehingga
cahaya yang dibiaskan menyapu dinding. Ada tiga cara untuk menciptakan
tata wall washer ini. Pertama dengan spot downlight. Lampu sorot dari atas
atau ceiling diarahkan ke sisi dinding. Kedua, wall washer bisa dibuat
dengan spot downlight atau pengarahan lampu dari bawah atau dari lantai ke
atas. Ketiga, wall washer yang dibuat dengan indirect lighting yang
diarahkan ke dinding.
Beberapa jenis atau tipe lampu yang dapat diaplikasikan pada
perancangan sekolah musik, yaitu:
a. Lampu incandescent
Lampu incadescent memiliki ciri ukuran relatif kecil dan digunakan
sebagai sumber cahaya terpusat, lebih mahal, lebih mudah pemasangannya
namun cepat suram karena daya pemakaiannya tidak lama. Jenisnya yaitu:
- Lampu pijar, untuk rumah dan kantor
- Lampu halogen, biasa digunakan untuk pertokoan dan mall
- Lampu merkuri, penggunaannya didalam ruangan
109
- Lampu reflektor, sebagai lampu dekorasi dalam ruangan
- Lampu sodium, biasanya digunakan di dalam dan diluar ruangan pabrik
- Lampu metal halide, penggunaannya diluar ruangan, sebagai lampu sorot
di gedung olahraga
b. Lampu flourescent
Lampu berbentuk tabung yang berintensitas rendah, tetapi lebih awal
dalam penggunaan. Contohnya:
- Lampu TL: berbentuk U, panjang dan melingkar, biasanya digunakan
dalam ruangan
- Lampu SL: berbentuk tabung besar
- Lampu PL: berbentuk seperti dua sumpit
Adapula model armatur lampu yang dapat digunakan untuk menciptakan
ambience yang berbeda dalam beberapa ruangan yang terdapat pada sekolah
musik, seperti:
a. Down light
- Cahaya yang menyinari ruangan secara umum dengan jangkauan
penerangan yang bermacam-macam
- Pemasangannya ditanam di dalam plafon
- Jenis lampu: PL
- Keuntungannnya adalah jika terjadi kerusakan mudah diganti; memberikan
kesan mewah dalam ruangan; penerangan yang dihasilkan bagus tanpa
memberikan kesan bayangan
b. Spot light
- Satu cahaya yang mengarah ke satu pusat sesaran dengan jelas. Armatur
lampu dipasang menempel ke ceiling dan menggunakan tracker spot light.
110
- Jenis lampu: halogen
- Keuntungannya adalah memberikan kesan lebih mudah menarik pada
objek yang disinari; arah penyinaran dapat dengan mudah diatur; dapat
menimbulkan aksen yang khas
c. Wall washer
- Diletakan di sisi dinding atau plafon dengan cahaya menyapu ke
dinding.Untuk menyinari dinding secara khusus dan berkesan luas
- Hanya digunakan pada bidang yang kasar karena pada bidang yang
mengkilat dapat memantulkan cahaya
d. Up light
- Menyinari langsung ke bagian atas, menciptakan kesan dramatis
- Pemasangan ditanam dalam lantai
- Jenis lampu: halogen
-Keuntungan adalah memberikan kesan dramatis; menciptakan refleksi
cahaya yang lembut ke seluruh bagian langit-langit; mempertegas bidang
vertikal seperti kolom
3.5.6 Tinjauan Sistem Penghawaan
Maksud dari penghawaan, yaitu suatu usaha pembaharuan udara dalam
ruang melalui penghawaan buatan maupun penghawaan alami dengan
pengaturan sebaik-baiknya dengan harapan untuk mencapai tujuan kesehatan
dan kenyamanan dalam ruang. Jumlah udara segar yang dimaksudkan berguna
untuk menurunkan kandungan uap air di dalam udara, menghilangkan bau
keringat, gas karbondioksida. Dan jumlah/kapasitas udara segar tersebut
tergantung dari aktivitas penghuni, setiap tambahan jumlah sivitas, maka udara
yang dimasukkan akan lebih besar.( Suptandar, 1999 : 258 )
111
Penghawaan juga terbagi menjadi 2, yaitu alami dan buatan, penghawaan
alami dapat memanfaatkan sistem cross ventilation. Sedangkan penghawaan
buatan dapat bersumber dari kipas dan AC.
Dalam pasaran umum kita mengenal 3 (tiga) jenis AC yaitu:
a. AC window
Umumnya dipakai pada perumahan dan dipasang pada salah satu dinding
ruang dengan batas ketinggian yang terjangkau dan penyemprotan udara
tidak menganggu pemakai.
b. AC central
Biasa digunakan pada unit-unit perkantoran, hotel, supermarket dengan
pengkontrolan atau pengendalian yang dilakukan dari satu tempat.
c. AC split
Hampir sama bentuknya dengan AC window, bedanya hanya terletak pada
konstruksi di mana alat condensator terletak di luar ruang.
Pertimbangan pada penentuan jenis AC yang akan digunakan dengan
memperhatikan pula besaran dan segi-segi ekonomis. AC window lebih cocok
untuk ruang kecil dan untuk menghemat energi, bisa dimatikan bilamana ruang
tidak terpakai. Jenis AC split banyak disukai karena kelembutan suara mesin
yang tidak bising sehingga menjamin ketenangan. (Suptandar, 1999 ; 275)
AC adalah teknik mengatur kondisi udara untuk mendapatkan
lingkungan yang nyaman (comfortable environment) bagi penghuni.
Pengaturan tersebut biasanya meliputi 4 sifat udara yaitu : temperatur,
kelembaban relatif (RH), pergerakan atau sirkulasi dan partikel debu
yangterkandung di dalam udara.Kebersihan udara di dalam ruangan sangat
penting karena demi kesehatan dan kenikmatan pengguna di dalam ruangan.
112
Selain AC, penghawaan buatan juga bersumber dari kipas angin. Kipas
angin terdiri dari beberapa jenism yaitu kipas angin ceiling, yaitu kipas angin
yang dipasang di ceiling dengan menggunakan baling-baling sebagai
penggeraknya dan biasanya berukuran besar. Yang kedua adalah kipas angin
dinding, yaitu kipas angin yang dipasang di dinding dan berukuran lebih kecil
dibandingkan dengan kipas angin ceiling. Dan yang ketiga adalah kipas angin
standing, yaitu kipas angin yang tidak dipasang di atas ceiling ataupun pada
dinding. Kipas angin jenis ini diletakkan dalam posisi berdiri dan biasanya
berbentuk kotak.
3.5.7 Tinjauan Sistem Akustik Ruang
Menurut Pamudji Suptandar dalam buku Faktor Akustik dalam
Perancangan Desain Interior, hal. 127, menyebutkan bahwa telinga manusia
mempunyai daerah 0-120Hz (sound pressure level/ SPL) atau kira-kira 20-
20.000Hz (frekuensi). Telinga mempunyai karakteristik terhadap frekuensi,
suara akan diterima dengan intesitas suara yang berbeda dengan frekuensi lain.
Untuk suara manusia mempunyai daerah frekuensi sekitar 3000-4000Hz.
Bunyi yang paling lemah yang masih bisa ditangkap oleh manusia pada
frekuensi 100Hz tekanan P minimal 0,0003 dya/cm2.
Tidak semua gaduh/keras dirasakan sebagai gangguan, hal itu tergantung
pada perasaan dan kebiasaan kita masing-masing, keadaan tersebut dinamai
taraf bunyi ambang, bunyi ambang adalah bunyi biasa yang ada dalam ruang.
Berasal dari bermacam-macam sumber baik dari luar maupun dari dalam dan
sudah begitu terbiasa pada kita sehingga kita sudah tidak lagi merasa
terganggu.
113
Tingkat suara Desibel Contoh
Sangat pelan 0-20 Bisikan, rintik hujan
Pelan 20-40 Percakapan bisik-bisik, kantor pribadi
Sedang 40-60 Percakapan biasa, bunyi radio, hi-fi, atau
televisi
Keras 60-80 Pabrik menengah, berbicara yang keras,
taman bermain
Sangat keras 80-100 Pabrik yang berisik, marah, hi-fi yang keras
Menulikan 100-200 Guntur, pemadam kebakaran, mesin
pengancur
(Tabel 3.8Intensitas relatif dari gangguan suara)
Suatu ruang memiliki acoustical privacy/speech privacy bila
pembicaraan dalam suatu ruang dilindungi dengan cukup baik yang menjamin
bahwa pembicaraan tidak akan didengar orang lain. White noise adalah suara
yang memberikan ketenangan secara psikologis, seperti bunyi air jatuh. Jenis
material yang dapat memantulkan dan menyerap bunyi adalah:
- Kayu
- Karpet
- Tirai
- Fiberglass
- Wallpaper
Insulasi terhadap bising bangunan (impact) pada ruang musik dapat
diperolehdengan menggunakan:
- Lapisan lantai lembut (karpet, gabus, vinyl, karet, dan lapisan selimut
penyerap bunyi)
- Lantai mengambang
- Dinding dengan lapisan lembut (karpet, gabus, vinyl, karet, dan lapisan
selimut penyerap bunyi)
114
- Langit gantung padat yang dipasang dengan pegas(Doelle, 1990 ; 180)
Dengan akustik atau sound system merupakan unsur penunjang
terhadapkeberhasilan desain yang baik. Pengaruh sound system sangat luas dan
dapatmenimbulkan efek-efek psikis dan emosional dalam ruang. Sehingga
dengan sound system yang baik seseorang akan merasakan kesan-kesan
tertentu dalam ruang. (Suptandar, 1982 ; 103).
3.5.8 Tinjauan Sistem Keamanan dan Signage
� Sistem Keamanan
Dalam sebuah gedung sekolah musik dibutuhkan pencegahan kebakaran
yang berfungsi untuk menyelamatkan penghuni, bangunan, dan barang-
barang yang ada dibangunan, jenis-jenis alat pendukungnya adalah:
a. System sprinkler
Suatu alat penyemprot yang dapat memancarkan air dan busa / foam
(chemical sprest). Penempatannya dalam ruangan 1 springkler setiap 16 –
20 meter persegi. Jarak dengan dinding max 2,25 meter, waktu 30 menit,
pemakaian air 80 liter / menit / buah.
b. Heat detector (Pendeteksi panas)
Merupakan alat yang dapat membedakan adanya bahaya kebakaran dengan
cara membedakan kenaikan temperatur panas yang terjadi pada ruang. 1
zone max 40 head.
c. Smoke detector (Pendeteksi asap)
Alat pendeteksi asap yang mempunyai kepekaan tinggi dan akan
membunyikan alarm apabila terdeteksi ada asap di dalam ruangan tempat
alat tersebut dipasang. Kapasitas alat ini adalah 75 meter persegi / unit atau
1 alat / ruangan. 1 zone max 20 head atau 2000 meter persegi.
115
d. Fire hydrant dan Hose reel (gulungan selang)
Terletak pada daerah berkoridor. Tersedia minimal 2 buah pada setiap
ruangan dengan jarak 20 – 25 meter tiap hydrant, luas ruangan 800 meter
persegi / unit, debit air 400 liter / menit, waktu pengoperasian 30 menit,
tekanan 60 – 70 psi, ukuran pipa dengan diameter 6 inch.
e. Fire alarm
Bekerja secara otomatis memberikan tanda bahaya atau langsung
mengaktifkan alat pemadam. Untuk memudahkan pengontrolan asal alarm,
setiap lantai dibagi dalam beberapa zone (1 zone max 225 meter persegi).
Alat ini terdiri dari 2 jenis, yaitu :
- Sistem semi otomatis :
Api � alat deteksi � panel alarm � petugas � sistem start � alat
pemadam aktif.
- Sistem otomatis :
Api � alat deteksi � panel alarm � sistem start � alat pemadam aktif.
f. Flame detector (Pendeteksi nyala api)
Alat yang dapat mendeteksi adanya nyala api yang tidak terkendali dengan
cara menangkap sinar ultra violet yang dipancarkan nyala apinya.
g. Alat Pemadam Kebakaran Ringan (Portable)
Berjenis busa (powder), jenis gas halon (BCF), jenis kimia kering (CO2)
dengan kapasitas / luas area 200 meter persegi / unit ( 1 lantai minimal 2
alat ).
h. Gas System (CO2)
Bahan ini merupakan bahan yang efektif digunakan untuk pemadam
kebakaran di ruangan mesin atau listrik serta gudang peralatan mesin.
116
Peralatannya terdiri dari alat deteksi bahaya kebakaran, panel kontrol, dan
alarm.
i. CCTV (Closed Circuit Television)
Sebuah kamera video digital yang difungsikan untuk memantau dan
mengirimkan sinyal video pada suatu ruang yang kemudian sinyal itu akan
diteruskan ke sebuah layar monitor. Fungsi kamera CCTV adalah untuk
memantau keadaan dalam suatu tempat, yang biasanya berkaitan dengan
keamanan atau tindak kejahatan, jadi apabila terjadi hal-hal kriminal akan
dapat terekam kamera yang nantinya akan dijadikan sebagai bahan bukti.
j. Perlindungan terhadap petir dan kortsleting listrik.
k. Exit dan tangga darurat.
�Signage
Tujuan utama dari signage adalah komunikasi, untuk menyampaikan
informasi tersebut sehingga penerima dapat membuat keputusan kognitif
berdasarkan informasi yang diberikan. Signage yang terdapat pada sekolah
musik biasanya berupa nama ruangan, arah pintu keluar, arah toilet, arah ruang
multifungsi/auditorium, dan lain-lain.