bab 3 metode penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2012-1-00677-si...

22
40 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Profil Perusahaan Pada sub-bab ini akan dijelaskan mengenai profil perusahaan yang menjadi lokasi objek penelitian skripsi ini. Profil perusahaan ini meliputi sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan dan lokasi perusahaan. Pada sub-bab ini akan dijelaskan mengenai profil perusahaan yang menjadi lokasi objek penelitian skripsi ini. Profil perusahaan ini meliputi sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan dan lokasi perusahaan. 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT Triputra Agro Persada (Perusahaan) pertama kali didirikan dengan nama PT Alam Permata Indah berdasarkan akta No. 4 tanggal 24 Januari 2005, dibuat di hadapan Ir. Rusli, S.H, Notaris di Bekasi. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C 03565.HT.01.01Th.2005 tanggal 11 Februari 2005 dan kemudian melakukan perubahan nama menjadi PT Triputra Agro Persada berdasarkan akta No.97 tanggal 31 Maret 2005 yang dibuat di hadapan Darmawan Tjoa, S.H.,S.E, Notaris di Jakarta yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.C-12258 HT.01.04.TH.2005 tanggal 6 Mei 2005 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.48 tanggal 17 Juni 2005, Tambahan No.6280.

Upload: ngocong

Post on 02-Mar-2019

249 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00677-SI Bab3001.pdf · Minyak Sawit Crude Palm Oil (CPO) yang baik harus memiliki spesifikasi mutu

40

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Profil Perusahaan

Pada sub-bab ini akan dijelaskan mengenai profil perusahaan yang

menjadi lokasi objek penelitian skripsi ini. Profil perusahaan ini meliputi

sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan dan lokasi perusahaan. Pada

sub-bab ini akan dijelaskan mengenai profil perusahaan yang menjadi

lokasi objek penelitian skripsi ini. Profil perusahaan ini meliputi sejarah

perusahaan, visi dan misi perusahaan dan lokasi perusahaan.

3.1.1 Sejarah Perusahaan

PT Triputra Agro Persada (Perusahaan) pertama kali didirikan

dengan nama PT Alam Permata Indah berdasarkan akta No. 4 tanggal 24

Januari 2005, dibuat di hadapan Ir. Rusli, S.H, Notaris di Bekasi. Akta

pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi

Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C

03565.HT.01.01Th.2005 tanggal 11 Februari 2005 dan kemudian

melakukan perubahan nama menjadi PT Triputra Agro Persada

berdasarkan akta No.97 tanggal 31 Maret 2005 yang dibuat di hadapan

Darmawan Tjoa, S.H.,S.E, Notaris di Jakarta yang telah mendapat

persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia dalam Surat Keputusan No.C-12258 HT.01.04.TH.2005

tanggal 6 Mei 2005 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik

Indonesia No.48 tanggal 17 Juni 2005, Tambahan No.6280.

Page 2: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00677-SI Bab3001.pdf · Minyak Sawit Crude Palm Oil (CPO) yang baik harus memiliki spesifikasi mutu

41

Sebagai perusahaan yang relatif masih muda, sejak didirikan

sampai dengan saat ini Perusahaan telah mampu mengembangkan

usahanya di beberapa wilayah provinsi di Indonesia, yakni Kalimantan

Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, dan Jambi. Dalam upaya

untuk meningkatkan dan memperluas kegiatan usahanya, Perusahaan

tetap berupaya untuk melakukan perluasan areal perkebunan dan bekerja

sama dengan berinvestasi ke dalam perusahaan-perusahaan perkebunan

lainnya dalam bentuk Perusahaan Patungan (Joint Venture), maupun

dengan melakukan akuisisi.

2.

Gambar 2.1 Perusahaan Patungan PT Triputra Agro Persada

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi PT Triputra Agro Persada adalah “Excellent Plantation For

The World”. Misi dari PT Triputra Agro Persada adalah “Green

Plantation For Better Quality of Life”.

Page 3: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00677-SI Bab3001.pdf · Minyak Sawit Crude Palm Oil (CPO) yang baik harus memiliki spesifikasi mutu

42

Gambar 2.2 Logo PT Triputra Agro Persada

3.1.3 Lokasi Perusahaan

PT Triputra Agro Persada saat ini berkantor pusat di Jakarta,

sedangkan lokasi perusahaan patungan (joint venture) berada di

Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, dan Jambi.

Alamat Kantor Pusat :

The East Building 23th Floor

Jl. Dr Ide Anak Agung Gde Agung,

Kav E.3.2 No 1

Kelurahan Kuningan Timur, Kecamatan Setiabudi,

Jakarta Selatan 12950

Tel.(62) 21-5790 4200, Fax. (62) 21-5794 4745

3.1.4 Produk dan Layanan

Berikut produk –produk dari PT Triputra Agro Persada:

1. Minyak Sawit

Crude Palm Oil (CPO) yang baik harus memiliki spesifikasi mutu

seperti yang telah ditetapkan. CPO yang baik harus memenuhi

beberapa kriteria antara lain asam lemak bebas, kadar air dan kotoran.

Page 4: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00677-SI Bab3001.pdf · Minyak Sawit Crude Palm Oil (CPO) yang baik harus memiliki spesifikasi mutu

43

CPO diproduksi melalui proses pengolahan di 3 PKS (Pabrik Kelapa

Sawit) yang dimiliki perusahaan.

Gambar 2.3 Minyak Sawit

2. Inti Sawit

Kernel atau inti sawit dihasilkan dari pemisahan daging buah selama

proses pengolahan berlangsung. Tahapan proses untuk menghasilkan

inti sawit melalui pemisahan, pemecahan, pengeringan dan

penyimpanan. Spesifikasi inti sawit harus memenuhi kriteria kadar

air, kotoran, inti pecah, dan inti berubah warna sesuai standar.

Gambar 2.4 Inti Sawit

3. Fresh Fruit Bunch (FFB) / Tandan Buah Segar (TBS)

Tandan buah segar selalu dijaga kondisi terbaiknya, dengan memilih

buah yang merah merata, memiliki buah padat, bernas, dan

mempunyai berat janjang lebih berat dari rata - rata.

Gambar 2.5 Tandan Buah Segar

Page 5: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00677-SI Bab3001.pdf · Minyak Sawit Crude Palm Oil (CPO) yang baik harus memiliki spesifikasi mutu

44

4. SLAB

Perkebunan karet PT Triputra Agro Persada menghasilkan SLAB

sebagai salah satu produk yang unggul yang memiliki syarat - syarat

SLAB yang baik, antara lain tidak bercampur dengan air, bubur lateks

maupun serum lateks, tidak dimasuki dengan benda - benda lain

seperti kayu ataupun kotoran lain, tidak terlihat nyata adanya kotoran

dan berwarna putih dan bau segar.

Gambar 2.6 SLAB

Page 6: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00677-SI Bab3001.pdf · Minyak Sawit Crude Palm Oil (CPO) yang baik harus memiliki spesifikasi mutu

45

3.2 Struktur Organisasi

3.2.1 Struktur Organisasi Secara Umum

Gambar 2.7 Struktur Organisasi PT Triputra Agro Persada

Page 7: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00677-SI Bab3001.pdf · Minyak Sawit Crude Palm Oil (CPO) yang baik harus memiliki spesifikasi mutu

46

Organisasi merupakan wadah atau suatu tempat dimana kegiatan

organisasi dan manajemen dilakukan, organisasi merupakan suatu alat

untuk mencapai suatu yang telah ditetapkan sebelumnya oleh organisasi,

dapat pula dikatakan organisasi adalah suatu pembagian tugas dan

pelimpahan, wewenang dan tanggung jawab yang jelas akan dapat

dilakukan apabila ada suatu struktur organisasi.

Manajemen organisasi dalam suatu perusahaan merupakan faktor

penting untuk menjalankan kegiatan usaha menjadi lebih terarah dan

mudah dikontrol jika kedua faktor tersebut dikelola dengan baik dan

terarah sesuai dengan fungsinya maka kemungkinan keberhasilan sebuah

perusahaan akan dapat dicapai.

Struktur organisasi merupakan cerminan dari fungsi manajemen

organisasi, struktur juga menggambarkan tugas dan wewenang suatu

jabatan dan hubungan antar jabatan sehingga ada suatu sinergi yang baik,

dalam hal ini struktur organisasi merupakan kerangka dasar dari

pelaksanaan setiap bentuk usaha untuk mempermudah dalam pencapaian

tujuan.

Kegunaan struktur organisasi adalah agar setiap bentuk usaha

mempunyai pelaksanaan dalam pencapaian tujuan dan hasil – hasil

usahanya semaksimal mungkin, seperti bentuk struktur organisasi

dibawah ini menggambarkan tugas dan wewenang yang ada di PT

Triputra Agro Persada untuk menjalankan usaha sesuai dengan standar

operasional prosedur yang ada.

Page 8: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00677-SI Bab3001.pdf · Minyak Sawit Crude Palm Oil (CPO) yang baik harus memiliki spesifikasi mutu

47

3.2.2 Tugas dan Tanggung Jawab

Berikut uraian tanggung jawab dan tugas untuk masing-masing

jabatan dalam strukturorganisasi PT Triputra Agro Persada.

1. Commisioner

Tugas dan tanggung jawab Commisioner adalah:

a. Memerintah organisasi dengan menetapkan kebijakan-kebijakan

dan tujuan-tujuan luas dari perusahaan tersebut.

b. Memilih, mengangkat, mendukung, dan menilai kinerja dewan

eksekutif.

c. Memastikan keberadaan dan kecukupan sumber keuangan.

d. Mengesahkan anggaran tahunan.

2. Chief Executive Officer (CEO)

Tugas dan tanggung jawab dari Chief Executive Officer (CEO) adalah:

a. Melakukan pengawasan atas jalannya perusahaan sehingga

perusahaan berjalan baik dan sesuai dengan tujuan utama

perusahaan

b. Melakukan tugas CFO apabila CFO berhalangan dan dalam

kondisi – kondisi waktu tertentu

c. Memberikan persetujuan pengalihan kekayaan perseroan atau

menjadikan jaminan utang perseroan

d. Mewakili perusahaan secara langsung di dalam/ di luar

pengadilan

Page 9: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00677-SI Bab3001.pdf · Minyak Sawit Crude Palm Oil (CPO) yang baik harus memiliki spesifikasi mutu

48

e. Memimpin rapat pimpinan secara berkala maupun dalam jangka

waktu tertentu

3. Managing Director

Tugas dan tanggung jawab dari Managing Director adalah:

a. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan

dibidang administrasi keuangan, kepegawaian dan

kesekretariatan.

b. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan

peralatan perlengkapan.

c. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan

serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.

d. Mengendalikan uang pendapatan, hasil penagihan rekening

penggunaan air dari langganan.

e. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan Direktur Utama.

f. Dalam melaksanakan tugas-tugas Direktur Umum bertanggung

jawab kepada Direktur Utama.

g. Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif.

4. CFO Group

Tugas dan tanggung jawab dari Chief Financial Officer (CFO) adalah:

a. Menyusun strategi jangka menengah dan panjang perusahaan

terutama di bagian financial

b. Memimpin dan mengawasi pencapaian strategi jangka panjang

dan menengah yang telah disusun

Page 10: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00677-SI Bab3001.pdf · Minyak Sawit Crude Palm Oil (CPO) yang baik harus memiliki spesifikasi mutu

49

c. Memimpin rapat pimpinan maupun staf secara berkala maupun

dalam jangka waktu tertentu

d. Memberikan persetujuan atas segala surat dan dokumen yang

berhubungan dengan operasional perusahaan

e. Memberikan teguran/sanksi untuk karyawan bidang financial

yang melanggar prosedur, ketentuan, dan peraturan yang

berlaku di perusahaan

f. Memberikan promosi kenaikan pangkat untuk karyawan bidang

finansial yang berprestasi

5. Chief Mill Officer (CMO)

Tugas dan tanggung jawab dari Chief Mill Officer (CMO) adalah:

a. Menyusun strategi jangka menengah dan panjang perusahaan

terutama di bagian produksi

b. Menetapkan kebijakan dan peraturan dalam mendukung target

produksi

6. CEO Region

Tugas dan tanggung jawab dari CEO Region adalah:

a. Menetapkan rencana jangka panjang dan jangka pendek pada

wilayah yang dipegang.

b. Pengawasan dan bertanggung jawab terhadap kegiatan oprasional

daerah

Page 11: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00677-SI Bab3001.pdf · Minyak Sawit Crude Palm Oil (CPO) yang baik harus memiliki spesifikasi mutu

50

3.3 Gambaran Sistem Berjalan

3.3.1 Proses Bisnis Panen

PT Triputra Agro Persada adalah perusahaan perkebunan yang

terletak di beberapa Area yang tersebar di Kalimantan dan Sumatera.

Dalam skripsi ini, difokuskan pada salah satu anak perusahaan di daerah

Kalimantan Tengah yaitu PT. First Lamandau Timber International yang

terdiri dari bagian-bagian/departemen.

1. Bagian Tanaman

Bagian tanaman berhubungan dengan aktivitas rawat pohon, panen

buah, dan deteksi & pemberantasan hama penyakit. Tanggung jawab

operasional dilimpahkan kepada masing-masing afdeling.

Administrasi masing-masing afdeling dilakukan di kantor afdeling.

2. Bagian Teknik

Bagian teknik berhubungan dengan transportasi, bengkel/workshop,

infrastruktur jalanan. Tanggung jawab operasional bagian teknik

meliputi seluruh afdeling. Administrasi bagian teknik dilakukan di

kantor teknik.

3. Bagian Pabrik

Bagian pabrik berhubungan dengan pengolahan buah menjadi produk

yang akan dijual, dalam hal ini CPO dan Kernel (PKO). Administrasi

bagian pabrik dilakukan di kantor pabrik.

4. Bagian Umum

Bagian umum terdiri dari bagian administrasi, driver kantor, dan

satpam.

Page 12: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00677-SI Bab3001.pdf · Minyak Sawit Crude Palm Oil (CPO) yang baik harus memiliki spesifikasi mutu

51

5. Bagian Administrasi

Bagian administrasi berhubungan dengan konsolidasi laporan-laporan

dari afdeling, teknik, dan pabrik, sampai pada rekapitulasi Berita Acara

masing-masing bagian dan penggajian. Urusan kepegawaian seluruh

karyawan menjadi tanggung jawab bagian administrasi (HRGA).

Secara umum, proses yang dilakukan di lapangan mulai

penanaman sampai dengan pengolahan adalah sebagai berikut:

Main NurseryFresh Fruit Bunch (FFB)

Mature

Land Clearing

Pre Nursery

Immature

Under Planting

Re Planting

Main NurseryFresh Fruit Bunch (FFB)

Mature

Land Clearing

Pre Nursery

Immature

Under Planting

Re Planting

Gambar 2.8 Global Business Process

Keterangan:

1. Prenursery

Prenursery adalah aktifitas pembibitan yang dilakukan sejak

kecambah mulai tumbuh sampai dengan usia 3 bulan. Masing-masing

kecambah di tanam pada polybag kecil yang ditempatkan pada suatu

blok khusus sebagai area prenursery.

2. Main Nursery

Main nursery dilakukan setelah mencapai masa 3 bulan (prenursery)

sampai usia 12 bulan. Masing-masing bibit dipindahkan ke blok yang

berlainan dengan jarak tanam yang lebih renggang pada area khusus

sebagai area main nursery.

Page 13: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00677-SI Bab3001.pdf · Minyak Sawit Crude Palm Oil (CPO) yang baik harus memiliki spesifikasi mutu

52

3. Penanaman

Dari area main nursery, masing-masing bibit dipindahkan ke blok

sebagai area tanam. Pohon yang telah ditanam dikategorikan menjadi

dua, yaitu TBM (Tanaman Belum Menghasilkan) dan TM (Tanaman

Menghasilkan). Pada usia 0-3 tahun, pohon masih dikategorikan

sebagai TBM, sedang untuk usia 4 tahun, pohon sudah dapat

dikategorikan sebagai TM-1, usia 5 sebagai TM-2, dan usia

selanjutnya sebagai TM-3.

4. Perawatan

Perawatan sebenarnya telah dilakukan sejak pembibitan, dengan

melakukan penyemprotan, pemupukan, pemberantasan hama

penyakit. Perawatan dilakukan dengan mengikuti norma-norma yang

telah ditentukan, terutama dosis pupuk yang digunakan dan sirkulasi

pemupukan (rotasi) agar pohon dapat tumbuh dengan sehat (normal).

5. Panen

Dalam memanen buah diperlukan teknik-teknik khusus yang dapat

menjamin keselamatan pemanen dan buahnya, dan menjamin bahwa

buah yang dipanen adalah buah matang. Kurang ahli dalam memanen

dapat menyebabkan buah yang masih mentah sudah dipanen karena

kesulitan membedakan matang tidaknya buah. Mendodosnya pun

memerlukan teknik-teknik khusus, disesuaikan dengan tingkat

kesulitan memanen (besarnya buah dan topografi).

6. Olah

Sebagai produk akhir dari pengolahan tahap pertama, adalah CPO dan

Kernel. Tandan kosong adalah sampah yang dapat digunakan sebagai

Page 14: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00677-SI Bab3001.pdf · Minyak Sawit Crude Palm Oil (CPO) yang baik harus memiliki spesifikasi mutu

53

pupuk. Pada pengolahan pertama, CPO belum dapat dikonsumsi

secara langsung, karena proses pengolahannya baru sampai extraction

dan purification.

Pada pengolahan tahap kedua, dilakukan proses refinery CPO

menjadi minyak kelapa sawit yang dapat dikonsumsi.

3.3.2 Prosedur Kerja Panen

Dari global plantation process yang telah dijelaskan diatas, akan

dijelaskan lebih rinci tentang prosedur kerja panen di PT Triputra Agro

Persada.

Gambar 2.9 Rich Picture Prosedur Kerja Panen

Keterangan:

1. Setiap aktivitas dimulai dari proses pencatatan kehadiran (absensi).

Di operasional kebun pencatatan kehadiran dilakukan jam 5.30

menjelang aktivitas harian, dilaksanakan di kantor afdeling.

Page 15: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00677-SI Bab3001.pdf · Minyak Sawit Crude Palm Oil (CPO) yang baik harus memiliki spesifikasi mutu

54

2. Masing-masing karyawan (pemanen) dialokasikan pada lokasi kerja di

bawah seorang supervisor (mandor). Alokasi kerja dilakukan untuk

karyawan-karyawan yang sering berubah-ubah lokasi kerja dan

mandornya.

3. Karyawan diberikan pengarahan dan penetapan target untuk hasil

panen yang harus dicapai.

4. Mandor memberikan laporan pengalokasian truk untuk mengangkut

TBS yang dipanen ke kepala afdeling.

5. Pemanen mempersiapkan alat kerja untuk memulai aktifitas panen

sesuai arahan dengan yang telah di berikan mandor sebelumnya.

6. Pemanen mengumpulkan hasil panen di TPH yang telah disediakan

dengan menyertakan kupon panen yang berisi informasi afdeling,

blok, identitas pemanen, serta jumlah TBS yang dipanen.

7. Checker dan Mandor akan memeriksa dan mencatat TBS yang ada di

TPH, pemeriksaan meliputi jumlah TBS, Buah Mentah, Buah Busuk,

dan Tangkai Panjang.

8. Setelah semua TPH panen diperiksa, Checker membuat Surat

Pengantar Buah (SPB) yang berisi rekapitulasi hasil panen dan

Mandor membuat rekapitulasi per kemandoran dalam bentuk Laporan

Harian Mandor (LHM).

9. Setelah diperiksa Checker dan Mandor, TBS akan diangkut oleh Bag.

Teknik untuk diantar ke Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan

menyertakan surat pengantar buah (SPB).

Page 16: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00677-SI Bab3001.pdf · Minyak Sawit Crude Palm Oil (CPO) yang baik harus memiliki spesifikasi mutu

55

10. Sesampainya dipabrik, hasil pengumpulan TBS ditimbang (tonase)

dan dicatat kedalam sistem (MIS) oleh krani pabrik beserta jumlah

TBS yang diangkut.

11. LHM diberikan ke kantor besar pada esok hari setelah apel pagi

dilakukan.

12. LHM akan diinput kedalam sistem (MIS) yang langsung terhubung

dengan kantor pusat di Jakarta.

3.3.3 Teknologi Saat Ini

1 PT Triputra Agro Persada memiliki 26 anak perusahaan yang saling

terhubung dengan kantor pusat dengan menggunakan V-Sat.

2 Penggambaran area perkebunan pada 26 anak perusahaan,

mengunakan teknologi peta digital yang berasal dari foto satelit.

3 Pencatatan hasil aktifitas kebun, didukung dengan menggunakan

Plantation Management System (ERP) yang langsung terhubung

dengan kantor pusat.

4 Laporan harian (manual) akan diinput oleh krani input kedalam ERP

setiap harinya.

5 Data yang telah terinput kedalam sistem akan dikumpulkan menjadi

data warehouse.

6 Dilakukan data mining untuk mendukung pembuatan laporan yang

dibutuhkan management.

7 Laporan disajikan dalam bentuk excel, yang dibuat secara manual.

Page 17: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00677-SI Bab3001.pdf · Minyak Sawit Crude Palm Oil (CPO) yang baik harus memiliki spesifikasi mutu

56

3.4 Identifikasi Permasalahan

Memasuki era orde baru, pembangunan perkebunan diarahkan

dalam rangka menciptakan kesempatan kerja, meningkatkan kesejahteraan

masyarakat, dan sebagai sektor penghasil devisa negara. Sampai dengan

tahun 1980 luas lahan mencapai 294.560 ha dengan produksi CPO sebesar

721.172 ton. Sejak saat itu lahan perkebunan kelapa sawit Indonesia

berkembang pesat. Perkembangan perkebunan semakin pesat lagi setelah

pemerintah mengembangkan program lanjutan yaitu PIR-Transmigrasi

sejak tahun 1986. Program tersebut berhasil menambah luas lahan dan

produksi kelapa sawit. Pada tahun 1990-an, luas perkebunan kelapa sawit

mencapai lebih dari 1,6 juta hektar yang tersebar di berbagai sentra

produksi, seperti Sumatera dan Kalimantan Potensial areal perkebunan

Indonesia masih terbuka luas untuk tanaman kelapa sawit. Data di lapangan

menunjukkan kecenderungan peningkatan luas areal perkebunan kelapa

sawit.

PT First Lamandau Timber International (PT. FLTI) merupakan

salah satu anak perusahaan dari PT Triputra Agro Persada yang terdapat

didaerah Kalimantan Tengah. PT. FLTI mempunyai luas lahan yang terus

meningkat setiap tahunnya, seiring dengan peningkatan luas areal

perkebunan kelapa sawit yang tersedia. Pada tahun 2005 luas areal PT.

FLTI sebesar 5.430,379 ha, sampai dengan tahun 2011 sebesar 6.368,828

ha. Peningkatan luas areal ini disertai pula dengan meningkatnya jumlah

pokok yang ditanam pada areal yang tersedia, akan tetapi peningkatan dua

faktor diatas tidak disertai peningkatan hasil produksi TBS yang

Page 18: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00677-SI Bab3001.pdf · Minyak Sawit Crude Palm Oil (CPO) yang baik harus memiliki spesifikasi mutu

57

berkesinambungan. Angka produksi TBS pada periode 2005-2011

cenderung fruktuatif.

Sehingga manajemen PT. Triputra Agro Persada sebagai holding

company, membutuhkan informasi mengenai:

1. Pemetaan Areal Perkebunan

2. Infromasi detil blok yaitu kondisi lahan, jumlah tanaman produktif,

kerapatan tanaman per hektar.

3. Potensi produksi kelapa sawit

4. Aktual produksi TBS yang dihasilkan setiap harinya

5. Areal perkebunan yang terserang hama penyakit

Informasi tersebut untuk membantu mengambil keputusan sehingga

menghasilkan hasil produksi yang optimal sesuai potensi produksi pokok

tanam. Berdasarkan pada kebutuhan informasi diatas serta wawancara

dengan pihak eksekutif maka diperoleh kendala yang dihadapi yaitu:

a. Luasnya areal perkebunan yang mengakibatkan kendala dalam

melakukan pengawasan sehingga pengembangan areal perkebunan sulit

dilakukan.

b. Infromasi bervariasi dari setiap divisi dan tidak terpusat meyebabkan

penyajian laporan membutuhkan waktu lama dan tidak akurat.

c. Perencanaan target produksi berdasarkan laporan manual mengakibatkan

pencapaian target minim sehingga tidak mencapai produksi optimal yang

sesuai dengan kondisi areal perkebunan.

Page 19: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00677-SI Bab3001.pdf · Minyak Sawit Crude Palm Oil (CPO) yang baik harus memiliki spesifikasi mutu

58

3.5 Solusi Pemecahan Masalah

3.5.1 Menentukan Faktor Produksi

Faktor produksi adalah semua korbanan yang diberikan pada

tanaman agar tanaman tersebut mampu menghasilkan dengan baik. Faktor

produksi sangat menentukan besar kecilnya produksi yang diperoleh,

dalam penelitian ini faktor produksi terdiri dari 4 komponen, yaitu faktor

produksi lahan (luas), jumlah pokok produktif, umur tanam, serta kondisi

pokok sawit terhadap serangan hama.

Hubungan antara faktor produksi (input) dengan produksi (output)

biasanya disebut dengan fungsi produksi. Masing-masing faktor

mempunyai fungsi yang berbeda dan saling terkait satu sama lain. Salah

satu faktor tidak tersedia menyebabkan proses produksi tidak akan

berjalan lancar.

3.5.2 Menentukan Fungsi Optimasi Produksi

Penelitian dilakukan menggunakan data PT. FLTI dari tahun 2005

sampai dengan 2011. Pada 2011 PT. FLTI mempunyai lahan seluas

6368.828, dengan 7 afdeling, 209 blok. Penelitian dilakukan untuk

menghitung potensi dan proyeksi hasil produksi per tahun. Metode yang

digunakan untuk mencari nilai optimal produksi kelapa sawit

menggunakan persamaan regresi linier berganda. Suatu model atau

persamaan yang melibatkan dua variabel atau lebih variabel yang satu

disebut dengan variabel dependen, dijelaskan (Y) dan yang lain disebut

variabel independen, dijelaskan (X). Berikut ini data yang dianalisis untuk

mendapatkan fungsi optimasi produksi :

Page 20: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00677-SI Bab3001.pdf · Minyak Sawit Crude Palm Oil (CPO) yang baik harus memiliki spesifikasi mutu

59

Tabel 2.1 Data Produksi Kelapa Sawit Tahun 2005 sampai Tahun 2011

Tahun Produksi (Y) Luas (X1)

Jumlah Pokok

Produktif (X2)

Umur Pokok

(X3)

Pokok Terserang

HPT (X4)

2005 8.650.778,00 5.430,38 696.550,00 8,81 20.478,00

2006 7.924.005,00 5.796,30 696.668,00 9,25 26.140,00

2007 8.051.971,00 6.002,28 716.350,00 9,70 23.635,00

2008 7.769.851,00 6.257,55 716.350,00 10,53 25.045,00

2009 9.213.908,00 6.278,06 792.395,00 11,50 17.322,00

2010 8.222.377,00 6.286,50 805.032,00 12,50 22.946,00

2011 6.233.682,00 6.368,83 807.095,00 13,19 29.291,00

Penyelesaian hubungan antara Y dan X biasanya dengan cara

regresi, yaitu variasi dari Y akan dipengaruhi oleh variasi dari X. Secara

matematis, dijabarkan dalam bentuk linear sehingga bentuknya menjadi :

Y = Lna + ß1LnX1 + ß2LnX2 + ß3LnX3 + ß4LnX4

Dimana:

Y = Produksi (kg/tahun)

X1 = Luas lahan (ha)

X2 = Jumlah Pokok Produktif (pokok)

X3 = Umur Pokok (tahun)

X4 = Serangan Hama Penyakit

ßi = Koefisien regresi masing-masing faktor produksi

a = Intersep (konstanta)

Pengukuran return dirumuskan sebagai berikut :

LN = (t1 / ti-1)

Page 21: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00677-SI Bab3001.pdf · Minyak Sawit Crude Palm Oil (CPO) yang baik harus memiliki spesifikasi mutu

60

Dimana:

LN = Fungsi Logaritma Normal dalam Microsoft Excel

t1 = Nilai pada periode sekarang

ti-1 = Nilai pada periode sebelumnya

Hasil perhitungan dari fungsi produksi diuji pengaruh masing-

masing faktor secara individu menggunakan Uji-t. Hipotesa yang

diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H0: Faktor-faktor produksi tidak nyata terhadap produksi kelapa sawit

H1: Faktor produksi luas lahan, jumlah pokok,dan umur pokok

berpengaruh nyata terhadap produksi kelapa sawit

H0 : bi = 0

H1 : bi ≠ 0

T hit = bi / sbi

Dimana:

bi = koefisien regresi variabel ke-i

sbi = standar error variabel ke- i

Bila:

t hit > t tab tolak H0

t hit < t tab terima H0

H0 ditolak membuktikan bahwa faktor produksi yang digunakan

berpengaruh nyata terhadap hasil produksi. H0 membuktikan bahwa

faktor produksi tidak berpangaruh nyata terhadap hasil produksi.

Nilai koefisien determinasinya (R2) digunakan untuk melihat

besarnya persentase pengaruh semua variabel independen terhadap nilai

variabel dependen. Besarnya koefisien determinasi adalah 0 sampai

Page 22: BAB 3 METODE PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00677-SI Bab3001.pdf · Minyak Sawit Crude Palm Oil (CPO) yang baik harus memiliki spesifikasi mutu

61

dengan 1. Nilai R2 semakin mendekati nol memperlihatkan semakin kecil

pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai

R2 semakin mendekati satu memperlihatkan semakin besar pula pengaruh

semua variabel independen terhadap variabel dependen.

3.6 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.10 Kerangka Pemikiran