bab 3 analisis sistem procurement pt. jaya …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2008-1-00292-si-bab...
TRANSCRIPT
76
BAB 3
ANALISIS SISTEM PROCUREMENT PT. JAYA KENCANA
3.1 Gambaran Umum Perusahaan
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Jaya Kencana berdiri pada tanggal 16 Oktober 1970 dengan
Akte Pendirian No.54 tanggal 12 Oktober 1970 oleh notaris Abdul Latif
di Jakarta dan Akte Pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri
Kehakiman RI tanggal 24 Februari 1971 No. J. A. 5/34/24 dan telah
dimuat dalam berita negara RI tanggal 2 Desember 1975 No.96.
Anggaran Dasar perseroan ini telah mengalami beberapa perubahan dan
yang terakhir dengan Akte Perubahan No.13 tanggal 15 Juni 1986 notaris
Budiarta Kanardi, S.H.
Perusahaan ini berlokasi di Jakarta, di Jalan Salemba Raya No.61
sampai sekarang dengan cabang-cabang di beberapa tempat lainnya yang
ditetapkan oleh direksi. Semenjak didirikan, PT. Jaya Kencana telah
melaksanakan lebih dari 2500 proyek dengan melayani beragam
pelanggan, termasuk bank, hotel, pusat perbelanjaan, pabrik obat dan
tekstil, perkantoran, rumah sakit, bandara udara di tanah air dan lain-lain.
PT. Jaya Kencana telah berkembang menjadi perusahaan
kontraktor mesin dan listrik yang cukup dikenal, ini terwujud berkat
kepercayaan bahwa keberhasilan ini adalah hasil dari profesionalisme,
77
kerja keras dan komitmen total untuk memenuhi sebaik mungkin bahkan
melebihi kebutuhan pelanggan dengan menggunakan mutu, waktu,
keamanan, serta hemat energi. Dikenal dalam industri konstruksi sebagai
perusahaan yang memiliki integritas, kehandalan dan keahlian.
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
PT. Jaya Kencana memiliki visi dan misi yang dijadikan sebagai
pedoman pencapaian kebijakan dan sasaran mutu perusahaan.
Visi : “Excellence, Expertise, Experience”
Misi : “Meningkatkan profesionalitas, kompetensi dan
prestasi sumber daya manusia dengan kerjasama
tim yang baik.”
Kebijakan mutu : “PT. Jaya Kencana menghasilkan jasa konstruksi
terbaik dengan melaksanakan misi perusahaan
serta melakukan perbaikan berkelanjutan untuk
kepuasan pelanggan berdasarkan Manajemen Mutu
ISO 9001:2000.”
Sasaran mutu : ”Pada tahun 2007 ini PT. Jaya Kencana
menargetkan tidak ada komplain setiap proyek dan
mengoptimalkan kepuasan pelanggan.”
78
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
PT. Jaya Kencana memiliki struktur organisasi umum yang
menjadi acuan birokrasi yang berlangsung. Perusahaan dipimpin oleh
sederetan dewan direksi (Board of Directors) yang terdiri atas pemilik
dan beberapa pemegang saham. Dewan direksi membawahi 14 divisi
yang kesemuanya dikepalai oleh kepala divisi (KaDiv) masing-masing.
Keempat belas divisi tersebut yakni divisi General (GE), Accounting
(ACC), Financing (FIN), Puchasing (PCH), Warehousing (WHS),
Human Resource Department (HRD), Mechanical and Electrical (ME)
yang dibagi lagi menjadi ME Marketing (ME MAR), ME Project dan
ME Auditing dan terakhir divisi Lift and Escalator (LE) yang terdiri atas
LE Marketing (LE MAR), LE Project dan LE Service.
3.1.4 Tugas dan Wewenang Masing-Masing Divisi
Berdasarkan struktur organisasi yang ada, PT. Jaya Kencana
memiliki dewan direksi dan 14 divisi yang saling bekerjasama dalam
menjalankan semua kegiatan perusahaan. Adapun tugas dan wewenang
masing-masing divisi tersebut adalah sebagai berikut:
• Board of Directors
- Tugas : Memimpin perusahaan dan melakukan
perencanaan strategis perusahaan.
- Wewenang : Mengambil setiap keputusan yang menyangkut
kegiatan strategis perusahaan.
79
Gam
bar 3
.1 S
trukt
ur o
rgan
isas
i PT.
Jaya
Ken
cana
80
• Financing Division
- Tugas : Mengatur setiap kegiatan keuangan perusahaan
antara lain seperti pembayaran tagihan ataupun
penerimaan pembayaran dari pelanggan.
Bekerjasama dengan divisi-divisi lainnya sesuai
dengan kebijakan-kebijakan yang telah
ditetapkan.
- Wewenang : Bertanggung jawab langsung kepada dewan
direksi dalam hal pelaporan kegiatan keuangan.
• Accounting Division
- Tugas : Mengatur setiap kegiatan pembukuan
perusahaan antara lain seperti perpajakan, audit
penghasilan dan pengeluaran, sampai
perhitungan laba rugi. Bekerjasama dengan
divisi-divisi lainnya sesuai dengan kebijakan-
kebijakan yang telah ditetapkan.
- Wewenang : Bertanggung jawab langsung kepada dewan
direksi dalam hal pelaporan hasil
pembukuan.
• ME Project Subdivision
- Tugas : Mengelola dan mengendalikan proyek ME
mulai dari perencanaan hingga
penyelesaian. Bekerjasama dengan divisi-divisi
81
lainnya sesuai dengan kebijakan kebijakan yang
telah ditetapkan.
- Wewenang : Bertanggung jawab langsung kepada kepala
divisi ME.
• LE Marketing Subdivision
- Tugas : Melakukan pemasaran penawaran proyek
pembangunan lift dan eskalator kepada
pelanggan-pelanggan yang potensial melalui
kegiatan tendering. Bekerjasama dengan divisi-
divisi lainnya sesuai dengan kebijakan-kebijakan
yang telah ditetapkan.
- Wewenang : Bertanggung jawab langsung kepada kepala
divisi LE.
• LE Project Subdivision
- Tugas : Mengelola dan mengendalikan proyek LE mulai
dari perencanaan hingga penyelesaian.
Bekerjasama dengan divisi-divisi lainnya sesuai
dengan kebijakan-kebijakan yang telah
ditetapkan.
- Wewenang : Bertanggung jawab langsung kepada kepala
divisi LE.
82
• Purchasing Division
- Tugas : Melakukan pembelian kebutuhan material
baik untuk proyek ME dan LE tapi juga
membeli kebutuhan perusahaan secara umum.
Tugas lainnya adalah menjaga hubungan
baik dengan supplier-supplier perusahaan serta
melakukan negosiasi harga material dengan
supplier. Bekerjasama dengan divisi-divisi
lainnya sesuai dengan kebijakan-kebijakan
yang telah ditetapkan.
- Wewenang : Bertanggung jawab langsung kepada dewan
direksi dalam hal pelaporan transaksi
pembelian.
• HRD Division
- Tugas : Mengatur setiap hal yang berhubungan
dengan sumber daya manusia perusahaan
antara lain dengan penggajian, asuransi
kesehatan, perekrutan dan pemecatan
karyawan, dsb. Bekerjasama dengan divisi-
divisi lainnya sesuai dengan kebijakan-
kebijakan yang telah ditetapkan.
- Wewenang : Bertanggung jawab langsung kepada dewan
direksi dalam hal pelaporan kinerja karyawan.
83
• General Division
- Tugas : Mengelola urusan rumah tangga perusahaan
serta kegiatan operasional kantor sehari-hari.
Bekerjasama dengan divisi-divisi lainnya
sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang telah
ditetapkan.
- Wewenang : Bertanggung jawab langsung kepada dewan
direksi.
• Warehousing Division
- Tugas : Mengatur setiap hal yang berhubungan
dengan sarana penyimpanan fisik perusahaan
seperti mengatur sirkulasi material proyek
termasuk inventarisasi material, mengatur stok
material dan menerima material dari supplier di
gudang Salemba dan gudang Cakung dan
melakukan permintaan pembelian untuk
material yang habis atau yang tidak mencukupi
permintaan proyek. Bekerjasama dengan divisi-
divisi lainnya sesuai dengan kebijakan-
kebijakan yang telah ditetapkan.
- Wewenang : Bertanggung jawab langsung kepada dewan
direksi dalam hal pelaporan inventaris
material proyek.
84
• ME Auditing Division
- Tugas : Melakukan audit terhadap pelaksanaan proyek
dan ketepatan perencanaan dengan kondisi
aktual. Bekerjasama dengan divisi-divisi
lainnya sesuai dengan kebijakan-kebijakan
yang telah ditetapkan.
- Wewenang : Bertanggung jawab langsung kepada dewan
direksi dalam hal pelaporan hasil audit proyek.
• Trading Division
- Tugas : Melakukan kegiatan perdagangan untuk
produk-produk yang dibeli dan dijual oleh
perusahaan seperti genset dan fan. Bekerjasama
dengan divisi-divisi lainnya sesuai dengan
kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan.
- Wewenang : Bertanggung jawab langsung kepada dewan
direksi dalam hal pelaporan hasil trading
perusahaan.
• Importing Division
- Tugas : Mengurus setiap hal yang berhubungan
dengan impor material proyek seperti izin bea
cukai dan pengaturan jadwal pengiriman dari
luar ke dalam negeri melalui pelabuhan dan
bandar udara seluruh Indonesia. Bekerjasama
85
dengan divisi-divisi lainnya sesuai dengan
kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan.
- Wewenang : Bertanggung jawab langsung kepada dewan
direksi dalam hal pelaporan hasil kegiatan
impor yang telah dilakukan.
3.2 Analisis Sistem Procurement yang Berjalan
Analisis sistem procurement yang berjalan pada PT. Jaya Kencana
dimulai dari penjelasan mengenai tahapan proses bisnis atau prosedur yang
diperoleh dari hasil pengamatan langsung dan juga wawancara dengan Kepala
Divisi Purchasing PT. Jaya Kencana yakni Bapak Fredy Ludony. Kemudian
dilakukan analisis terhadap aspek strategis bisnis perusahaan dengan teknik
SWOT untuk mengetahui bagaimana e-procurement dapat memberikan manfaat
lebih dengan mengoptimalkan kekuatan perusahaan, mengatasi kelemahan
perusahaan, menangkap kesempatan serta mengatasi ancaman dari luar
perusahaan. Dari sini akan dirumuskan masalah-masalah yang timbul,
dilanjutkan dengan alternatif solusi dari rumusan masalah.
3.2.1 Prosedur Sistem Procurement yang Berjalan
1. Prosedur Penerimaan Form Permintaan Barang (PB) &
Permintaan Pembelian (PP) Dari Divisi Warehouse Kepada Divisi
Purchasing
- Gudang pusat mengeluarkan form permintaan pembelian (warna
putih) yang ditandatangani oleh kepala divisi warehousing (WHS)
86
/ wakil kepala divisi WHS, dengan melampirkan form permintaan
barang yang telah ditandatangani oleh project manager / site
manager dan koordinator proyek atau pejabat yang berwenang
(warna merah).
- Form PB & PP tersebut didata oleh bagian administrasi divisi
purchasing.
- Form yang telah didata selanjutnya harus mendapat persetujuan
dengan ditandatangani oleh kepala divisi purchasing, general
manager, serta direktur utama / wakil direktur utama.
- Waktu minimal yang diperlukan antara tanggal permintaan
pembelian dan tanggal diperlukan adalah 7 (tujuh) hari kerja.
2. Prosedur Pembelian Barang
- Barang yang akan dibeli seperti yang terdata pada form PP yang
telah lengkap ditandatangani selanjutnya dimintakan penawaran
harga dari beberapa supplier untuk mencari harga yang terbaik.
- Setelah mendapat harga terbaik selanjutnya dibuatkan form PO
(Purchase Order) dengan melampirkan form PP dan PB. Khusus
untuk pembelian material utama, harus dilampirkan juga form
DRC (Data Real Cost) dan perbandingan harga supplier.
- Untuk pembelian material yang merupakan repeat order maka
cukup dengan melampirkan harga pembelian sebelumnya seperti
yang tercantum dalam PO.
87
- Form PO yang telah dilengkapi data pendukung tersebut
selanjutnya didata oleh bagian administrasi kemudian
ditandatangani oleh kepala divisi purchasing, general manager,
serta direktur utama / wakil direktur utama.
- Setelah lengkap ditandatangani maka form PO tersebut didata lagi
oleh bagian administrasi purchasing dan selanjutnya bisa dikirim
melalui faksimili ke supplier untuk dimintakan pengiriman
barang.
- Khusus untuk barang impor maka dilampirkan 1 rangkap fotokopi
PO yang dilengkapi Form Permintaan Pembukaan L/C (Letter of
Credit) dan selanjutnya diserahkan ke divisi import untuk
diproses administrasi impor barang.
- Lampiran PO dipisahkan dalam 5 (lima) rangkap dengan
ketentuan:
- Asli untuk supplier
- Warna merah untuk divisi financing
- Warna kuning untuk divisi proyek
- Warna biru untuk divisi purchasing
- Warna putih untuk divisi warehouse
3. Prosedur Monitoring Pengiriman Material
Bila PO sudah diterbitkan tetapi material belum dikirim, maka
admin PO bertugas untuk menghubungi supplier yang bersangkutan
88
untuk dimintakan pengirimannya atau diklarifikasi seandainya ada hal
yang menyebabkan material tersebut terlambat dikirim.
4. Prosedur Evaluasi Supplier
- Setiap perusahaan atau toko boleh mengajukan permohonan untuk
menjadi supplier di PT. Jaya Kencana. Selanjutnya staf
purchasing meminta persetujuan dari kepala divisi purchasing
agar perusahaan atau toko tersebut dapat diterima menjadi
supplier dengan melengkapi form persetujuan supplier.
- Setiap enam bulan tim purchasing akan melakukan evaluasi
terhadap seluruh supplier material utama proyek, yang nilai
pembeliannya lebih dari seratus juta rupiah per tahun dengan
mengacu pada kriteria yang tercantum dibawah ini. Supplier yang
dianggap memenuhi kriteria tetap dipertahankan. Bagi yang
kriteria penilaian dianggap buruk akan dipertimbangkan lagi
untuk pembelian selanjutnya. Bila sampai evaluasi berikutnya,
ternyata tidak ada perbaikan maka supplier tersebut akan
diusulkan ke direksi untuk di black list atau diminimalkan
penggunaan produk dari supplier tersebut.
- Penilaian supplier berdasarkan kriteria sbb:
- Nilai penawaran bobotnya 40 %
- Ketepatan waktu pengiriman bobotnya 30 %
- Mutu barang bobotnya 20 %
- Pelayanan bobotnya 10 %
89
- Kesimpulan penilaian ditentukan dari nilai akhir yang diperoleh
tiap supplier dengan ketentuan sbb ;
- Baik : > 7,5
- Cukup : 6 – 7,5
- Buruk : < 6
Gambar 3.2 Contoh form Permintaan Barang (PB).
90
Gambar 3.3 Contoh form Permintaan Pembelian (PP).
91
Gambar 3.4 Contoh dokumen penawaran harga material dari pemasok.
92
Gambar 3.5 Contoh form Purchase Order (PO).
93
Gambar 3.6 Contoh form Persetujuan Supplier.
Gambar 3.7 Contoh form Penilaian Supplier.
94
3.2.2 Identifikasi Permasalahan
Setelah mengetahui prosedur bisnis yang berjalan pada PT. Jaya
Kencana, selanjutnya adalah melihat kaitan antara kondisi perusahaan
dengan strategi bisnis dan strategi sistem infomasi yang dapat diambil.
3.2.2.1 Aspek Strategi Bisnis PT. Jaya Kencana dan Manfaat
Implementasi E-Procurement bagi Strategi Bisnis
Perusahaan.
Berikut ini adalah beberapa kondisi perusahaan yang
dilihat dari sisi intenal serta eksternal dalam bentuk rumusan
analisis SWOT PT. Jaya Kencana.
Strengths
- Struktur organisasi sederhana yang mengurangi birokrasi
- Profesionalitas pekerja dan tenaga ahli
- Layanan yang berkualitas
- Pengakuan standarisasi proses dengan adanya ISO : 9001
- Berpengalaman selama 42 tahun
Weaknesses
- Kurangnya koordinasi pelaksanaan beberapa proyek di
saat yang bersamaan
Opportunities
- Pemanfaatan teknologi informasi
- Kemungkinan target pemasok dan klien global
95
Threats
- Pesaing di industri yang sejenis
- Kondisi ekonomi yang fluktuatif
Dari rumusan SWOT tersebut, dapat dilihat bagaimana
kondisi dan posisi PT. Jaya Kencana yang ada saat ini, baik yang
positif maupun yang negatif. Ada banyak pilihan strategi yang
dapat diambil untuk mendukung dan mengatasi kondisi-kondisi
tersebut, antara lain:
- Meningkatkan kualitas layanan dengan bantuan teknologi
informasi.
- Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pekerja.
- Memanfaatkan sistem informasi terintegrasi untuk
meningkatkan koordinasi antar divisi.
- Mengurangi penggunaan kertas untuk mengatasi
pengeluaran biaya yang berlebihan.
- Memanfaatkan teknologi Internet untuk mencari target
pemasok dan klien global.
- Meningkatkan hubungan perusahaan dengan pelanggan
dan pemasok.
Strategi-strategi diatas jika diaplikasikan ke dalam divisi
purchasing atau procurement perusahaan, maka salah satu
langkah yang dapat dilakukan adalah dengan mengimplementasi
96
suatu sistem e-procurement. Beberapa keuntungan menggunakan
sistem e-procurement adalah mempercepat proses administratif
sehingga informasi dapat lebih cepat didistribusikan,
kemampuannya untuk dapat menangkap calon-calon pemasok
potensial yang lebih banyak, penggunaan kertas yang minim atau
dengan kata lain dapat mengurangi biaya kertas sehari-hari,
negosiasi harga penawaran yang lebih maksimal dan efektif,
kemungkinan untuk memperoleh material yang berkualitas serta
harga penawaran yang murah. Keuntungan-keuntungan e-
procurement tersebut sejalan dengan strategi perusahaan untuk
mencapai visi serta misi dan juga membantu memperkuat kondisi
positif dan mengatas kondisi negatif perusahaan.
3.2.2.2 Perumusan Masalah
Berikut ini adalah masalah-masalah yang dialami PT. Jaya
Kencana dalam melakukan proses bisnis procurement-nya.
1. Kesalahan pencatatan data pada dokumen bisnis seperti
formulir permintaan pembelian, permintaan penawaran,
penawaran pemasok, purchase order, penerimaan material
dan formulir registrasi pemasok baru.
2. Membengkaknya biaya kertas terutama untuk dokumen-
dokumen bisnis yang digunakan.
3. Harga pembelian yang tinggi sehingga mempengaruhi
pengeluaran dan laba proyek.
97
4. Kualitas material yang kurang baik sehingga mengurangi
kepuasan pelanggan perusahaan.
5. Faktor keterlambatan saat pemindah-tanganan dokumen bisnis
dari bagian satu ke bagian lainnya, sehingga mengakibatkan
keterlambatan pembelian material dan akhirnya keterlambatan
penyelesaian proyek.
3.2.2.3 Alternatif Solusi Permasalahan
Dari masalah-masalah diatas dan dari hasil analisis aspek
strategis perusahaan maka ada alternatif solusi yang dapat diambil
untuk mengatasi permasalahan tersebut yakni salah satunya
adalah dengan membangun suatu sistem informasi berbasiskan
Internet yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses
bisnis procurement PT.Jaya Kencana. Dengan solusi ini juga, PT.
Jaya Kencana dapat memenuhi visi, misi serta kebijakan dan
sasaran mutu utamanya yakni untuk meningkatkan kepuasan
pelanggan PT. Jaya Kencana dengan tetap mempertahankan
profesionalitas yang telah dicapainya.
3.3 Analisis Sistem E-Procurement
3.3.1 Requirement List
Berikut ini adalah daftar requirement sistem yang diusulkan.
Terdiri atas requirement fungsional yang berhubungan dengan use case
dari sistem dan requirement non-fungsional yang berkaitan dengan
98
sistem. Kemudian dari daftar requirement fungsional tersebut, setiap use-
case-nya akan digambarkan dalam sebuah Use Case Diagram dan
dilanjutkan dengan penjelasan masing-masing use case dengan Use Case
Description.
No. Requirement List Use Case 1 Untuk mencatat rincian PP untuk setiap proyek, seperti
data proyek, tanggal dibutuhkan material, data material yang dibutuhkan berdasarkan kategori material
Membuat PP
2 Untuk menyetujui PR yang dibuat Approve PP 3 Untuk mencatat rincian RFQ berdasarkan PR yang
sudah disetujui kepada supplier-supplier tertentu yang menjual material yang dibutuhkan termasuk tanggal terakhir penawaran dan data material yang dimintakan penawarannya
Membuat RFQ
4 Untuk mengecek apakah ada RFQ baru yang diterima Mengecek RFQ5 Untuk membuat penawaran atas RFQ yang diterima
termasuk harga yang ditawarkan dan diskon yang diberikan
Membuat Quotation
6 Untuk mengecek penawaran yang diterima untuk setiap RFQ
Mengecek Quotation
7 Untuk melakukan evaluasi atas penawaran-penawaran yang diterima dan memberi rating sebagai pedoman pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian
Mengevaluasi Quotation
8 Untuk mencatat rincian PO atas penawaran yang terpilih
Membuat PO
9 Untuk menyetujui PO yang dibuat Approve PO 10 Untuk mengecek PO yang diterima Mengecek PO 11 Untuk mencatat rincian material yang telah diterima
berdasarkan PO yang dibuat Membuat MRF
12 Untuk melakukan registrasi sebagai supplier Mendaftar 13 Untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja supplier
berdasarkan kriteria tertentu dan dilakukan secara periodik
Mengevaluasi Supplier
14 Untuk menghasilkan laporan PO yang sudah di buat Membuat Laporan PO
Tabel 3.1 Tabel Functional Requirement.
99
Setelah menentukan requirement fungsionalnya, langkah
selanjutnya yakni menentukan requirement non-fungsional dari sistem e-
procurement, yang antara lain adalah:
- Sistem harus dapat diakses oleh semua jenis browser atau paling
tidak, dapat diakses menggunakan browser-browser seperti Internet
Explorer, Mozilla Firefox dan Apple Safari.
- Menggunakan authentication untuk mengidentifikasi user dan
kemudian memberikan authorization sesuai dengan peran yang
dimiliki user.
No. Nama Actor Deskripsi Actor 1. WHS Officer Membuat permintaan pembelian dan membuat
formulir penerimaan barang.
2. Director Menyetujui permintaan pembelian dan PO yang telah dibuat.
3. PCH Officer Membuat dan mengirimkan permintaan penawaran, membuat PO dan membuat laporan PO.
4. PCH Head Dapat melakukan aktivitas PCH Officer ditambah dengan mengevaluasi penawaran dan mengevaluasi supplier.
5. Supplier Mengecek permintaan penawaran, membuat dan merevisi penawaran dan mengecek PO.
6. Calon Supplier Melakukan registrasi supplier.
Tabel 3.2 Tabel Actor Description.
100
entri
Pemasok
entri
Purchase Order
Quotation
entri
Permintaan Pembelian
E-Procurement System PT. Jaya Kencana
Membuat PP
Approve PP
Membuat RFQ Mengecek RFQ
Membuat Quotation
MengevaluasiQuotation
Membuat PO Approve PO
Mengecek PO
Membuat MRF
Mendaftar
MengevaluasiPemasok
Membuat Laporan PO
Material Receiving Form
Laporan
WHS Officer
PCH Officer
Director
Supplier
«extends»
Mengecek Quotation
PCH Head
Merevisi Quotation
Calon Supplier
Gambar 3.8 Use Case Diagram Sistem E-Procurement PT. Jaya Kencana.
101
Nama UC Membuat PP Tujuan UC Membuat permintaan pembelian material-material proyek oleh
bagian warehousing (WHS). Actor Action System Response 1. WHS mengklik link
membuat PP baru pada halaman daftar PR
2. Sistem menampilkan layar pembuatan PP
3. WHS memilih data
proyek, tanggal diperlukan dan memilih kategori material, lalu melanjutkan ke layar berikutnya
4. Sistem menampilkan layar untuk pengisian data material yang akan diminta
Skenario Kegiatan
5. WHS memilih material, mengisi jumlah, mengklik tombol Add
6. Sistem menampilkan data material yang dipilih dalam sebuah tabel
7. WHS mengklik tombol
Save 8. Sistem menyimpan data PP yang baru.
Objek yang Terlibat UI CreateNewPR, Proyek, Kategori, Material, PR Header, UI CreatePRDetails, PR Details.
Tabel 3.3 Tabel Use Case Description Membuat PP.
Nama UC Approve PP Tujuan UC PP yang telah dibuat akan disetujui atau ditolak oleh Direksi.
Actor Action System Response 1. Direksi memilih menu
PP untuk melihat daftar PP yang perlu disetujui.
2. Sistem menampilkan layar yang berisikan daftar PP yang perlu persetujuan
3. Direksi memilih salah satu PP untuk melihat rinciannya
4. Sistem menampilkan data rincian PP tersebut
Skenario Kegiatan
5. Direksi menyetujui PP. Jika Direksi menyetujui PP tersebut, pilih Approve lalu klik OK.
Objek yang Terlibat UI ViewPR, UI ViewPRDetails, PR Header, PR Details. Tabel 3.4 Tabel Use Case Description Approve PP.
102
Nama UC Membuat Request For Quotation Tujuan UC Bagian purchasing (PCH) membuat request for quotation dari PP
yang telah disetujui. Actor Action System Response 1. PCH memilih menu PP
yang ada untuk melihat daftar PP yang diterima
2. Sistem menampilkan daftar PP
3. PCH memilih salah satu
PP yang ada untuk melihat rinciannya
4. Sistem menampilkan data rincian PP yang dipilih
5. PCH mengklik tombol
Create RFQ untuk membuat RFQ dari PP tersebut
6. Sistem menampilkan layar pengisian header RFQ
7. PCH mengisi data header RFQ seperti menentukan tanggal penawaran dimulai, tanggal penawaran ditutup dan keterangan. Lalu melanjutkan ke langkah selanjutnya
8. Sistem menampilkan layar pemilihan pemasok
Skenario Kegiatan
9. PCH memilih pemasok-pemasok untuk dimintakan penawaran harga material yang diperlukan. Lalu mengklik tombol Save
10. Sistem menyimpan data RFQ baru.
Objek yang Terlibat UI ViewPR, UI ViewPRDetails, PR Header, PR Details, UI CreateRFQ, RFQ Header, RFQ Details, UI SupplierInvitation, Supplier, RFQ Invitation.
Tabel 3.5 Tabel Use Case Description Membuat RFQ.
103
Nama UC Mengecek RFQ Tujuan UC Pemasok mengecek apakah ada RFQ yang diterima.
Actor Action System Response 1. Pemasok memilih menu
RFQ yang ada untuk melihat daftar RFQ yang diterima
2. Sistem menampilkan daftar RFQ
Skenario Kegiatan
3. Pemasok memilih salah satu RFQ untuk melihat rinciannya
4. Sistem menampilkan data rincian RFQ yang dipilih.
Objek yang Terlibat UI ViewRFQ, UI ViewRFQDetails, RFQ Header, RFQ Details.
Tabel 3.6 Tabel Use Case Description Mengecek RFQ. Nama UC Membuat Quotation Tujuan UC Pemasok membuat quotation dari RFQ yang diterima untuk
material-material yang dapat dipenuhi. UC Ekstensi Mengecek RFQ
Actor Action System Response 1. Pemasok memilih salah
satu RFQ yang diterima dari daftar
2. Sistem menampilkan data rincian RFQ tersebut
3. Pemasok mengklik
tombol Create Quotation untuk membuat SQ dari RFQ tersebut
4. Sistem menampilkan layar pengisian header SQ
5. Pemasok mengisi masa berlaku penawaran harga, jenis mata uang ,lalu lanjut ke halaman berikutnya
6. Sistem menampilkan data material dari RFQ
Skenario Kegiatan
7. Pemasok memilih material-material apa saja yang dapat dipenuhi dan mengisi harga yang ditawarkan untuk tiap material. Lalu pemasok mengklik tombol Save
8. Sistem menyimpan data quotation yang baru.
Objek yang Terlibat UI ViewRFQ, UI ViewRFQDetails, RFQ Header, RFQ Details, UI CreateSQ, UI CreateSQDetails, SQ Header, SQ Details.
Tabel 3.7 Tabel Use Case Description Membuat Quotation.
104
Nama UC Merevisi Quotation Tujuan UC Melakukan perbaikan quotation.
Actor Action System Response 1. Supplier mengklik link
menu Quotation ada untuk melihat daftar Quotation
2. Sistem menampilkan daftar Quotation yang telah dibuat
3. Supplier memilih Quotation yang akan diperbaiki dengan mengklik link ID quotation tersebut
4. Sistem menampilkan rincian Quotation tersebut
5. Supplier mengklik tombol Revise
6. Sistem menampilkan formulir revisi quotation
Skenario Kegiatan
7. Supplier mengisi ulang data yang perlu direvisi, lalu mengklik hasil revisi quotation tersebut dengan mengklik tombol Save Revision
8. Sistem menyimpan data revisi quotation tersebut.
Objek yang Terlibat UI ViewSQ, UI ViewSQDetails, SQ Header, SQ Details, UI ReviseSQHeader, UI CreateSQDetails.
Tabel 3.8 Tabel Use Case Description Merevisi Quotation.
Nama UC Mengecek Quotation Tujuan UC PCH mengecek apakah ada quotation yang diterima.
Actor Action System Response 1. PCH memilih menu SQ
yang ada untuk melihat daftar Quotation yang diterima
2. Sistem menampilkan daftar Supplier Quotation
Skenario Kegiatan
3. PCH memilih salah satu SQ untuk melihat rinciannya
4. Sistem menampilkan data rincian SQ yang dipilih.
Objek yang Terlibat UI ViewSQ, UI ViewSQDetails, SQ Header, SQ Details. Tabel 3.9 Tabel Use Case Description Mengecek Quotation.
105
Nama UC Mengevaluasi Quotation Tujuan UC Kepala divisi PCH melakukan penilaian terhadap quotation-
quotation yang diterima untuk mengetahui mana penawaran yang terbaik.
Actor Action System Response 1. Kadiv. PCH melihat
daftar RFQ, lalu memilih salah satu SQ tersebut
2. Sistem menampilkan rincian RFQ
3. Kadiv. PCH kemudian mengklik tombol Evaluate Quotation
4. Sistem menampilkan layar pengisian bobot kriteria penilaian
5. Kadiv.PCH mengisi nilai bobot untuk masing-masing kriteria. Lanjut ke halaman berikutnya
6. Sistem menampilkan layar pengisian bobot untuk masing masing supplier
Skenario Kegiatan
7. Kadiv. PCH mengisi bobot untuk masing masing pemasok, lanjut ke layar berikutnya
8. Sistem menampilkan layar yang berisi hasil perhitungan penilaian quotation dan langsung meng-update ranking.
Objek yang Terlibat UI AHP, RFQ Header, UI ViewQuotation, SQ Header, SQ Details, UI StepOne, UI StepTwo, UI Result.
Tabel 3.10 Tabel Use Case Description Mengevaluasi Quotation. Nama UC Membuat PO Tujuan UC Bagian purchasing (PCH) membuat Purchase Order (PO) dari
quotation yang terpilih. Actor Action System Response 1. PCH melihat daftar SQ
yang sudah dievaluasi dengan membuka layar SQ melalui menu SQ
2. Sistem menampilkan daftar SQ
3. PCH memilih salah satu SQ
4. Sistem menampilkan SQ dan quotation-nya
5. PCH mengklik tombol Create PO untuk quotation yang terpilih
6. Sistem menampilkan layar pengisian data header PO
Skenario Kegiatan
7. PCH mengisi data header seperti alamat tujuan pengiriman, nilai tukar mata uang dan keterangan PO, lanjut ke layar berikutnya
8. Sistem menampilkan layar yang berisi data material yang akan dibeli
106
9. PCH mengklik tombol Save
10. Sistem menyimpan data PO yang baru tersebut.
Objek yang Terlibat UI ViewSQ, UI ViewSQDetails, SQ Header, SQ Details, UI CreatePOHeader, UI CreatePODetails, PO Header, PO Details.
Tabel 3.11 Tabel Use Case Description Membuat PO.
Nama UC Approve PO Tujuan UC PO yang telah dibuat akan disetujui atau ditolak oleh Direksi.
Actor Action System Response 1. Direksi memilih menu
PO untuk melihat daftar PO yang perlu disetujui
2. Sistem menampilkan layar yang berisikan daftar PO yang perlu persetujuan
3. Direksi memilih salah satu PO untuk melihat rinciannya
4. Sistem menampilkan data rincian PO tersebut
Skenario Kegiatan
5. Direksi menyetujui PO. Jika Direksi menyetujui PO tersebut, pilih Approve lalu klik OK.
Objek yang Terlibat UI ViewPO, UI ViewPODetails, PO Header, PO Details, Supplier. Tabel 3.12 Tabel Use Case Description Approve PO.
Nama UC Mengecek PO Tujuan UC Pemasok mengecek apakah ada PO baru yang diterima.
Actor Action System Response 1. Pemasok memilih menu
PO yang ada untuk melihat daftar PO yang diterima
2. Sistem menampilkan daftar PO
Skenario Kegiatan
3. Pemasok memilih salah satu PO untuk melihat rinciannya
4. Sistem menampilkan data rincian PO yang dipilih.
Objek yang Terlibat UI ViewPO, UI ViewPODetails, PO Header, PO Details. Tabel 3.13 Tabel Use Case Description Mengecek PO.
107
Nama UC Membuat MRF Tujuan UC Setelah material diterima, bagian WHS membuat MRF sebagai
tanda penerimaan barang atas PO tertentu. Actor Action System Response 1. WHS memilih menu
View PO untuk melihat daftar PO
2. Sistem menampilkan layar yang berisi daftar PO
3. WHS mencari dan
memilih PO dari material yang diterima
4. Sistem menampilkan layar yang berisi data rincian PO tersebut
5. WHS mengklik tombol Create MRF
6. Sistem menampilkan layar pengisian header MRF
7. WHS mengisi keterangan MRF, lanjut ke halamana berikutnya
8. Sistem menampilkan daftar material dari PO
Skenario Kegiatan
9. WHS mengisi jumlah yang diterima untuk setiap material dan juga keterangan untuk tiap material tersebut jika ada. Lalu WHS mengklik tombol Save
10. Sistem menyimpan data MRF yang baru tersebut.
Objek yang Terlibat UI ViewPO, UI ViewPODetails, PO Header, PO Details, UI CreateMRFHeader, UI CreateMRFDetails, MRF Header, MRF Details.
Tabel 3.14 Tabel Use Case Description Membuat MRF. Nama UC Mendaftar Tujuan UC Calon pemasok melakukan pendaftaran untuk menjadi pemasok PT.
Jaya Kencana. Actor Action System Response 1. Calon pemasok masuk ke
halaman Register
2. Sistem menampilkan form pengisian data perusahaan
Skenario Kegiatan
3. Calon pemasok mengisi data-data perusahaannya seperti nama kontak perusahaan, alamat, telp, email, material yang
108
disediakan, kategori material, mengeset username dan password, lalu submit.
Objek yang Terlibat UI Register, Kategori, Supplier. Tabel 3.15 Tabel Use Case Description Mendaftar.
Nama UC Mengevaluasi Pemasok Tujuan UC Kadiv. PCH melalukan penilaian terhadap pemasok-pemasok
perusahaan untuk mengukur kinerjanya berdasarkan kriteria-kriteria yang dipilih.
Actor Action System Response 1. Kadiv. PCH melihat
daftar pemasok dari menu View Supplier
2. Sistem menampilkan daftar pemasok
3. Kadiv. PCH memilih
salah satu pemasok untuk melihat data rinciannya
4. Sistem menampilkan layar yang berisi data perusahaan pemasok
5. Kadiv. PCH mengklik tombol View Evaluation History
6. Sistem menampilkan data historis penilaian pemasok
7. Kadiv. PCH memilih jumlah kriteria yang akan dinilai dan mengklik tombol Evaluate Supplier untuk melakukan penilaian terhadap pemasok tersebut
8. Sistem menampilkan layar pemilihan criteria, pengisian bobot dan nilai
Skenario Kegiatan
9. Kadiv. PCH memilih kriteria dan mengisi bobot nilai. Lalu lanjut ke halaman berikutnya
10. Sistem menampilkan hasil perhitungan bobot berupa tabel.
Objek yang Terlibat UI ViewSupplier, UI ViewSupplierDetails, Supplier, UI EvalutionHistory, Supplier Evaluation, Evaluation Details, UI Evaluation, UI Result.
Tabel 3.16 Tabel Use Case Description Mengevaluasi Pemasok.
Nama UC Membuat Laporan PO Tujuan UC Bagian PCH membuat laporan PO mingguan, bulanan, tahunan.
Actor Action System Response Skenario Kegiatan 1. PCH memilih menu
Report 2. Sistem menampilkan
layar pemilihan periode
109
laporan
3. PCH memilih periode 4. Sistem menampilkan isi laporan lengkap sesuai dengan periode yang dipilih
5. PCH dapat mencetak laporan melalui menu web browser.
Objek yang Terlibat UI Report, UI ReportViewer, PO Header, PO Details. Tabel 3.17 Tabel Use Case Description Membuat Laporan PO.
3.3.2 Requirement Analysis
Setelah melakukan requirement gathering dan memperoleh
spesifikasi fungsi dari sistem, berikutnya adalah melakukan analisis
interaksi antara user dengan sistem untuk setiap use case yang ada
dengan menggambarkan Sequence Diagram untuk masing-masing use
case tersebut. Selanjutnya adalah menganalisis elemen-elemen struktural
atau entity classes sistem dan digambarkan dalam Analysis Class
Diagram. Pada tahap analisis requirement ini juga dilakukan analisis user
interface dari sistem yang digambarkan dengan teknik WAE dalam
Diagram.
110
User and System Interaction
Gambar 3.9a Sequence Diagram untuk Use Case Membuat PP.
111
Gambar 3.9b Sequence Diagram untuk Use Case Membuat PP.
112
DIR :ViewPRUI :ViewPR
:ViewPRDetailsUI :ViewPRDetails
:PRHeader :PRDetails/navigate/
getPRHeader()
getPRHeader()
/selectPR/
redirect()
redirect()
getPRHeader()
getPRHeader()
getPRDetails()
/klik_approve/
setApprovalStatus()
getPRDetails()
setApprovalStatus()
Gambar 3.10 Sequence Diagram untuk Use Case Approve PP.
113
PCH :ViewPRUI/navigate/ :ViewPR
:PRHeader :PRDetails
getPRHeader()
getPRHeader()
:ViewPRDetailsUI :ViewPRDetails
/selectPR/
redirect()
redirect()
getPRHeader()
getPRHeader()
getPRDetails()
getPRDetails()
/klik_createRFQ/
redirect()
redirect()
/entri_data_header/
/klik_next/
getLineMaterial()
/pilih_supplier/
/klik_save/
Aliran diagram ini dilanjutkan ke Gambar 3.11b
Gambar 3.11a Sequence Diagram untuk Use Case Membuat RFQ.
114
Gambar 3.11b Sequence Diagram untuk Use Case Membuat RFQ.
115
Gambar 3.12 Sequence Diagram untuk Use Case Mengecek RFQ.
116
Gambar 3.13a Sequence Diagram untuk Use Case Membuat Quotation.
:RFQDetails
getRFQDetails()
:CreateSQHeaderUI :CreateSQHeaderredirect()
/entri_data_header/
/klik_next/
NewSQH:SQHeader
NewSQD:SQDetails
newSQHeader()
newSQHeader()
getLineMaterial()
getLineMaterial()
newSQDetails()
newSQDetails()
redirect()
:CreateSQDetailsUI :CreateSQDetailsredirect()
getSQHeader()
getSQDetails()
getSQHeader()
getSQDetails()
/entri_data_detail/
/klik_save/
updateSQDetails()
updateSQDetails()
Aliran diagram ini merupakan lanjutan dari Gambar 3.13a
Gambar 3.13b Sequence Diagram untuk Use Case Membuat Quotation.
117
Gambar 3.14a Sequence Diagram untuk Use Case Merevisi Quotation.
118
Gambar 3.14b Sequence Diagram untuk Use Case Merevisi Quotation.
119
Gambar 3.15 Sequence Diagram untuk Use Case Mengecek Quotation.
120
Gambar 3.16a Sequence Diagram untuk Use Case Mengevaluasi Quotation.
121
:ViewQuotation :SQHeader:SQDetails
getSQHeader()
getSQDetails()
getSQHeader()
getSQDetails()
redirect()
:StepOneU :StepOneredirect()
/entri_bobot_kriteria/
/klik_next/
calculateCriteriaWeight()calculateCriteriaWeight()
redirect()
redirect()
getNumberOfSupplier()
/entri_bobot_solusi/
/klik_next/
updateRateAndRank()
getResult()
Aliran diagram ini merupakan lanjutan dari Gambar 3.16a
Aliran diagram ini dilanjutkan ke Gambar 3.16c
Gambar 3.16b Sequence Diagram untuk Use Case Mengevaluasi Quotation.
122
:StepTwoU :StepTwredirect()
getNumberOfSupplier()
getNumberOfSupplier()
/entri_bobot_solusi/
/klik_next/
calculateSolutionWeight()calculateSolutionWeight()
updateRateAndRank()
updateRateAndRank()
redirect()
:ResultUI :Resulredirect()
getResult()
getResult()
Aliran diagram ini merupakan lanjutan dari Gambar 3.16b
Gambar 3.16c Sequence Diagram untuk Use Case Mengevaluasi Quotation.
123
Gambar 3.17a Sequence Diagram untuk Use Case Membuat PO.
124
Gambar 3.17b Sequence Diagram untuk Use Case Membuat PO.
125
Gambar 3.17c Sequence Diagram untuk Use Case Membuat PO.
126
Gambar 3.18 Sequence Diagram untuk Use Case Approve PO.
127
Gambar 3.19 Sequence Diagram untuk Use Case Mengecek PO.
128
Gambar 3.20a Sequence Diagram untuk Use Case Membuat MRF.
129
Gambar 3.20b Sequence Diagram untuk Use Case Membuat MRF.
130
NewMRFH:MRFHeader
NewMRFD:MRFDetails
newMRFHeader()
newMRFDetails()
:CreateMRFDetailsUI :CreateMRFDetailsredirect()
getMRFHeader()
getMRFDetails()
getMRFHeader()
getMRFDetails()
/entri_data_detail/
/klik_save/
updateMRFDetails()
updateMRFDetails()
Aliran diagram ini dilanjutkan ke Gambar 3.20c
Gambar 3.20c Sequence Diagram untuk Use Case Membuat MRF.
131
Calon Supplier :RegisterUI :Register/navigate/
:Kategori
getKategori()
getKategori()
/entri_data/
/klik_submit/
newSupplier()
NewSupplier:SuppliernewSupplier()
Gambar 3.21 Sequence Diagram untuk Use Case Mendaftar.
132
Kadiv PCH :ViewSuppliersUI :ViewSuppliers
:ViewSupplierDetailsUI :ViewSupplierDetails
/navigate/
Supplier
getSupplier()
getSupplier()
/selectSupplier/
redirect()
redirect()
getProfile()
getProfile()
/klik_viewEvaluationHistory/
redirect()
:EvaluationHistoryUIredirect()
getEvaluation()
/pilih_jumlah_kriteria_evaluasi/
/klik_evaluate/
redirect()
/entri_data_evaluasi/
/klik_evaluate/
getCriteria()
Aliran diagram ini dilanjutkan ke Gambar 3.22b
Gambar 3.22a Sequence Diagram untuk Use Case Mengevaluasi Pemasok.
133
:EvaluationHistory:SupplierEvaluation
getEvaluation()
getEvaluation()
redirect()
:EvaluationUIredirect()
/entri_data_evaluasi/
/klik_evaluate/
getCriteria()
:EvaluationDetails
getCriteria()
newEvaluation()
newEvaluationDetails(
redirect()
Aliran diagram ini merupakan lanjutan dari Gambar 3.22a
Aliran diagram ini dilanjutkan ke Gambar 3.22c
Gambar 3.22b Sequence Diagram untuk Use Case Mengevaluasi Pemasok.
134
Gambar 3.22c Sequence Diagram untuk Use Case Mengevaluasi Pemasok.
Gambar 3.23 Sequence Diagram untuk Use Case Membuat Laporan PO.
135
newPRHeader()getPRHeader()setApprovalStatus()
noPRtglPermintaantglDiperlukannoProyekidKategoriapprovalStatus
PRHeader
newPRDetails()getPRDetails()getLineMaterial()
noPRidMaterialkuantitasdeskripsi
PRDetails
newRFQHeader()getRFQHeader()
noRFQtglRFQnoPRtglBukaPenawarantglTutupPenawaranketerangan
RFQHeader
newRFQDetails()getRFQDetails()getLineMaterial()
noRFQidMaterialkuantitas
RFQDetails
newSQHeader()getSQHeader()updateSQHeader()getNumberOfSupplier()updateRateAndRank()getResult()
noSQrevisitglSQidSuppliernoRFQmasaBerlakuPenawaranmataUangPPNketeranganevaluationRateevaluationRank
SQHeader
newSQDetails()getSQDetails()updateSQDetails()getLineMaterial()
noSQidMaterialkuantitashargadiskon
SQDetails
newPOHeader()getPOHeader()setApprovalStatus()
noPOtglPOnoSQidSupplieralamatPengirimankodePosPengirimankotaPengirimannegaraPengirimanmataUangnilaiTukarMataUangPPNketeranganapprovalStatus
POHeader
newPODetails()getPODetails()getLineMaterial()
noPOidMaterialkuantitashargadiskon
PODetails
newMRFHeader()getMRFHeader()
noMRFtglMRFnoPOketerangan
MRFHeader
newMRFDetails()getMRFDetails()updateMRFDetails()
noMRFidMaterialkuantitas
MRFDetails
newSupplier()getSupplier()sendEmail()getProfile()
idSuppliernamaSupplieralamatkodePoskotanegaranoFaxnoTeleponemailhomepagecontactPersonnotifikasiEmailusernamepassword
Supplier
getProyek()
noProyeknamaProyek
Proyek
getKategori()
idKategorinamaKategori
Kategori
getMaterial()
idMaterialnamaMaterialidKategori
Material
newInvitation()
noRFQidSupplier
Invitation
newEvaluation()getEvaluation()
noEvaluasitglEvaluasiidSupplier
SupplierEvaluation
newEvaluationDetails()getCriteria()
noEvaluasikriteriabobotnilai
EvaluationDetails
1
1..*
1
1..*
1
1..*
1 1..*
1 1..*
1 1..*
1 *
1
1..*
1 0..*
1
0..*
1
1..*
1..*
1
0..*1
1 1 1 0..*
1
0..*
1..*1
1
0..*
0..*
1..*
0..*1
0..*
1
0..*
1
0..*
1 Gambar 3.24 Entity Class Diagram.
136
User Interface Analysis
1. Promotional Sites
Gambar 3.25 UX Screen Compartment Diagram: Promotional Website PT. Jaya Kencana.
Gambar diatas menunjukkan compartment utama yang digunakan dalam
website promosional PT. Jaya Kencana. Setiap screen dalam website
promosional menggunakan compartment ini, terkecuali untuk halaman Redirect.
137
Gambar 3.26 UX Top Level Navigational Map Diagram Promotional Website PT. Jaya Kencana.
138
Gambar 3.27 UX Detail Level Navigational Map Diagram Promotional Website PT. Jaya Kencana.
139
2. E-Procurement System
Gambar 3.28 UX Screen Compartment Diagram E-Procurement System pihak perusahaan.
Gambar diatas menunjukkan compartment utama yang digunakan dalam
sistem e-procurement untuk pihak perusahaan. Setiap screen dalam sistem e-
procurement pihak perusahaan menggunakan compartment ini, terkecuali
halaman Report Viewer dan Change Password.
140
Gambar 3.29 UX Top Level Navigational Map Diagram: E-Procurement System pihak perusahaan.
141
Gambar 3.30 UX Detail Level Navigational Map Diagram: E-Procurement System pihak perusahaan
untuk user divisi Warehousing.
142
Gambar 3.31 UX Detail Level Navigational Map Diagram: E-Procurement System pihak
perusahaan untuk user Director.
143
Gambar 3.32 UX Detail Level Navigational Map Diagram: E-Procurement System pihak
perusahaan untuk user kepala divisi Purchasing.
144
Gambar 3.33 UX Detail Level Navigational Map Diagram: E-Procurement System pihak perusahaan
untuk user divisi Purchasing.
145
Gambar 3.34 UX Screen Compartment Diagram E-Procurement System pihak pemasok.
Gambar diatas menunjukkan compartment utama yang digunakan dalam
sistem e-procurement untuk pihak perusahaan. Setiap screen dalam sistem e-
procurement pihak perusahaan menggunakan compartment ini, terkecuali
halaman Change Password.
146
Gambar 3.35 UX Top Level Navigational Map Diagram: E-Procurement System pihak pemasok.
147
Gambar 3.36 UX Diagram untuk Use Case Membuat PP.
148
ScrollForward()ScrollBackward()SelectPR()
«screen»Purchase Request $+
PRNoProjectNoRequestDateRequiredDateCategoryIDApprovalStatusisRead
PR 0..*
Keyword: textField: select
«input form»SearchForm
Approve()
PRNoProjectNoProjectNameCategoryNameRequestDateRequiredDateApprovalStatusisReadEmployee
«screen»PR View Details
PRNoMaterialIDQuantityUnitItemDescription
Line Material
1..*
nextprev
Gambar 3.37 UX Diagram untuk Use Case Approve PP.
149
ScrollForward()ScrollBackward()SelectPR()
«screen»Purchase Request $+
PRNoProjectNoRequestDateRequiredDateCategoryIDApprovalStatusisRead
PR 0..*
Keyword: textField: select
«input form»SearchForm
PRNoProjectNoProjectNameCategoryNameRequestDateRequiredDateApprovalStatusisReadEmployee
«screen»PR View Details
PRNoMaterialIDQuantityUnitItemDescription
Line Material
1..*
«screen»RFQ Create
RFQNoPRNoRFQDateOpenDateCloseDateRemarks
«screen»RFQ Supplier Selection
Create RFQ
Next
RFQNo: textPRNo: textRFQDate: textOpenDate: textCloseDate: textRemarks: textarea
«input form»RFQ Header Form
PRNoMaterialIDQuantityUnitItemDescription
Line Material
1..*
SupplierNameLastEvaluationRate
Supplier List
select[]: checkbox
«input form»RFQSupplierSelectionForm
0..*
nextprev
ScrollForward()ScrollBackward()SelectRFQ()
«screen»Request For Quotation $+
RFQNoRFQDateOpenDateCloseDateisRead
RFQ 0..*
Keyword: textField: select
«input form»SearchForm
next
prev
Save / Cancel
Cancel
Gambar 3.38 UX Diagram untuk Use Case Membuat RFQ.
150
ScrollForward()ScrollBackward()SelectRFQ()
«screen»Request For Quotation $+
RFQNoRFQDateOpenDateCloseDateisRead
RFQ 0..*
Keyword: textField: select
«input form»SearchForm
RFQNoRFQDateOpenDateCloseDateRemarksisRead
«screen»RFQ View Details
MaterialNameQuantityUnitItem
Line Material
1..*
nextprev
Gambar 3.39 UX Diagram untuk Use Case Mengecek RFQ.
151
ScrollForward()ScrollBackward()SelectRFQ()
«screen»Request For Quotation $+
RFQNoRFQDateOpenDateCloseDateisRead
RFQ 0..*
Keyword: textField: select
«input form»SearchForm
RFQNoRFQDateOpenDateCloseDateRemarksisRead
«screen»RFQ View Details
MaterialNameQuantityUnitItem
Line Material
1..*
«screen»Quotation Create
QuotationNoQuotationDateRFQNoQuotationValidationCurrencyIDVATRemarks
«screen»Quotation Create Details
Create Quotation
Next
QuotationNo: textQuotationDate: textRFQNo: textSupplierID: textQuotationValidation: textCurrency: selectVAT: textRemarks: textarea
«input form»QuotationHeaderForm
MaterialIDMaterialNameQuantityUnitItem
Line Material
Price[]: textDiscount[]: text
«input form»LineMaterialForm
1..*
nextprev
ScrollForward()ScrollBackward()SelectQuotation()
«screen»Quotation $+
QuotationNoQuotationDateRFQNoPriceValidThru
Quotation 0..*
Keyword: textField: select
«input form»SearchForm next
prev
Save / Cancel
Cancel
Gambar 3.40 UX Diagram untuk Use Case Membuat Quotation.
152
ScrollForward()ScrollBackward()SelectQuotation()
«screen»Quotation $+
QuotationNoQuotationDateRFQNoQuotationValidation
Quotation 0..*
Keyword: textField: select
«input form»SearchForm
QuotationNoRevisionQuotationDateRFQNoCurrencyIDVATQuotationValidationRemarks
«screen»Quotation View Details
MaterialIDMaterialNameQuantityUnitItemPriceDiscount
Line Material
1..*
«screen»Quotation Revise
QuotationNoQuotationDateRFQNoQuotationValidationCurrencyIDVATRemarks
«screen»Quotation Revise Details
Revise
Next
QuotationNo: textQuotationDate: textRFQNo: textSupplierID: textQuotationValidation: textCurrency: selectVAT: textRemarks: textarea
«input form»QuotationHeaderForm
MaterialIDMaterialNameQuantityUnitItem
Line Material
Price[]: textDiscount[]: text
«input form»LineMaterialForm
1..*
nextprev
ScrollForward()ScrollBackward()SelectQuotation()
«screen»Quotation $+
QuotationNoQuotationDateRFQNoPriceValidThru
Quotation 0..*
Keyword: textField: select
«input form»SearchForm next
prev
Save / Cancel
Cancel
Gambar 3.41 UX Diagram untuk Use Case Merevisi Quotation.
153
Gambar 3.42 UX Diagram untuk Use Case Mengecek Quotation.
154
Gambar 3.43 UX Diagram untuk Use Case Mengevaluasi Quotation.
155
Gambar 3.44 UX Diagram untuk Use Case Membuat PO.
156
ScrollForward()ScrollBackward()SelectPO()
«screen»Purchase Order $+
PONoPODatePRNoSupplierIDApprovalStatus
PO 0..*
Keyword: textField: select
«input form»SearchForm
Approve()
PONoPODatePRNoSQNoSupplierDeliveryAddressDeliveryPostalCodeDeliveryCityDeliveryCountryCurrencyIDCurrencyRateVATRemarksEmployeeApprovalStatus
«screen»PO View Details
MaterialNameQuantityUnitItemPriceDiscount
Line Material
1..*
nextprev
Gambar 3.45 UX Diagram untuk Use Case Approve PO.
157
ScrollForward()ScrollBackward()SelectPO()
«screen»Purchase Order $+
PONoPODateSQNoisRead
PO 0..*
Keyword: textField: select
«input form»SearchForm
PONoPODateSQNoDeliveryAddressDeliveryPostalCodeDeliveryCityDeliveryCountryCurrencyIDCurrencyRateVATRemarksisRead
«screen»PO View Details
MaterialNameQuantityUnitItemPriceDiscount
Line Material
1..*
nextprev
Gambar 3.46 UX Diagram untuk Use Case Mengecek PO.
158
ScrollForward()ScrollBackward()SelectPO()
«screen»Purchase Order $+
PONoPODatePRNoSupplierIDApprovalStatus
PO 0..*
Keyword: textField: select
«input form»SearchForm
PONoPODatePRNoSQNoSupplierDeliveryAddressDeliveryPostalCodeDeliveryCityDeliveryCountryCurrencyIDCurrencyRateVATRemarksEmployeeApprovalStatus
«screen»PO View Details
MaterialNameQuantityUnitItem
Line Material
1..*
«screen»MRF Create
RemoveMaterial()
MRFNoMRDatePONoRemarksEmployee
«screen»MRF Create Details
Create MRF
Next MRFNo: textMRDate: textPONo: textRemarks: textarea
«input form»MRFHeaderForm
MaterialNameUnitItem
LineMaterial
Quantity[]: text
«input form»LineMaterialForm
0..*
nextprev
ScrollForward()ScrollBackward()SelectMRF()
«screen»Material Receiving $+
MRFNoMRFDatePONoSupplier
MRF
0..*
Keyword: textField: select
«input form»SearchFormnext
prev
Save / Cancel
Cancel
Gambar 3.47 UX Diagram untuk Use Case Membuat MRF.
159
Gambar 3.48 UX Diagram untuk Use Case Mendaftar.
160
Gambar 3.49 UX Diagram untuk Use Case Mengevaluasi Pemasok.
161
Gambar 3.50 UX Diagram untuk Use Case Membuat Laporan PO.