bab 3 analisa strategi bisnis dan strategi is/itthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2009-2-00789-si bab...
TRANSCRIPT
37
BAB 3
ANALISA STRATEGI BISNIS DAN STRATEGI IS/IT
3.1 Profil Perusahaan
PT. Mitra Interbuana Utama merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang jasa konsultasi dan broker asuransi kerugian, jiwa maupun kesehatan.
Perusahaan berlokasi di jalan Gading Kirana Barat IX Blok D6 No. 36
Komplek Ruko Perumahan Gading Kirana Kelapa Gading Permai – Jakarta
Utara . Produk yang ditawarkan adalah Asuransi Kerugian yang terdiri atas
Property, Vehicle, Enginerring, Marine, Liability, dan Personal Accident
PT. Mitra Interbuana Utama didirikan di Jakarta pada tangal 26
February 2001 dengan akte pendirian No. 0261/09/02/PM/VI/2001,
merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultan dan broker
asuransi, baik asuransi kerugian, jiwa maupun kesehatan
Sebagai perusahaan yang mandiri, tanpa ketergantungan dan
keterikatan dari perusahaan asuransi manapun dan berbekal kepercayaan
yang diberikan nasabah, PT. Mitra Interbuana Utama akan senantiasa
mengembangkan system manajemen, membina, dan memotivasi serta
memberikan pelatihan kepada seluruh karyawan dan agent agar dapat
memberikan pelayanan yang maksimal bagi nasabah
PT. Mitra Interbuana Utama selalu mengembangkan kualitas layanan
dengan memanfaatkan kemampuan teknologi yang canggih dan selalu
berusaha untuk meningkatkan mutu serta kualitas layanan jasa yang
dilengkapi dengan sumber daya menusia yang berkualitas.
38
Untuk produk jasa, PT. Mitra Interbuana Utama menjual produk jasa
asuransi berdasarkan tren pasar ataupun keinginan pelanggan. Sedangkan
untuk pelayanan, perusahaan ini memiliki departemen marketing yang siap
memberikan pelayanan terbaik.
3.1.1 Visi dan Misi Perusahaan
3.1.1.1 Visi
Visi PT. Mitra Interbuana Utama adalah menjadi perusahaan konsultan
asuransi yang terbaik dan handal dibidangnya serta terus berkembang
sehingga dapat menjadi sebuah perusahaan konsultan asuransi yang
membanggakan dibidangnya secara umum dan nasabah pada khususnya.
3.1.1.2 Misi
Misi PT. Mitra Interbuana Utama adalah memberikan pelayanan yang terbaik
dan profesional terhadap setiap nasabah.
3.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi merupakan bagan yang memberikan gambaran
mengenai kegiatan di dalam organisasi atau perusahaan. Struktur organisasi
ini berguna untuk mengetahui tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap
bagian di dalam perusahaan tersebut.
Struktur organisasi juga memegang peranan penting di dalam
perusahaan terutama dalam menjalin kerjasama antar bagian, maka tugas dan
tanggung jawab akan diselesaikan secara efisien dan efektif.
Struktur organisasi dari PT. Mitra Interbuana Utama dapat dilihat
pada gambar 3.1 di bawah ini :
39
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Mitra Interbuana Utama
40
3.2.1 Tugas, Wewenang Area dan Dekomposisi Area
Berikut ini diuraikan tugas dan wewenang untuk tiap-tiap bagian
dalam struktur organisasi.
1. Presiden Komisaris
• Melakukan tugas pengawasan dan pemberian pada direksi secara
interaktif
• Mempunyai wewenang untuk menentukan visi dan misi
• Membuat targeting dan goal setting perusahaan
2. Presiden Directur
• Membuat targeting dan goal setting perusahaan
• Memantau seluruh kinerja staff
3. General Manager
• Membuat strategi yang baru
• Mencari new business atau pelanggan baru
• Memimpin semua divisi di management bawah
• Membantu director dalam menentukan kebijakan perusahaan
• Menganalisa kebutuhan hingga tujuan perusahaan tercapai
• Melakukan kerja sama dengan perusahaan asuransi
• Melakukan negosiasi kesepakatan dengan perusahaan asuransi lain
4. Marketing Manager
• Mencari pelanggan baru
• Memelihara hubungan baik dengan pelanggan-pelanggan lama
• Mengkoordinasikan staff marketing
• Melatih staff marketing
• Mencari jaringan baru
41
• Mencari strategi baru hingga tujuan perusahaan dapat tercapai
5. Human Resource Department Manager
• Menjaga situasi kondusif dan kenyamanan bekerja tiap karyawan
• Mencari staff baru yang berkualitas apabila dibutuhkan oleh
perusahaan dan menempatkannya di divisi yang memerlukan
• Mengadakan pelatihan kepada karyawan sehingga dapat
meningkatkan kemampuan karyawan
• Memberikan penilaian karyawan secara berkala dan promosi kepada
karyawan
• Melakukan test wawancara
• Meng-approve apabila ada karyawan yang cuti / megikuti pelatihan
dan lain-lain
6. Human Resource Department Staff
• Melakukan analisa performance tiap karyawan
• Menyimpan data data tiap karyawan
• Membantu kinerja Human Resource Department Manager
7. Claim Manager
• Mengurus claim
• Menganalisa claim dan managemen resiko
• Bekerja sama dengan perusahaan adjuster
• Melakukan negosiasi dengan pihak asuransi agar claim dapat
terbayarkan
• Menyetujui surat permohonan Claim
8. Claim Staff
• Membantu Claim Manager dalam mengurus claim
42
• Mengumpulkan data claim
• Membantu client agar claim client dapat terbayarkan oleh perusahaan
asuransi
• Menerbitkan surat permohonan Claim
9. Accounting Manager
• Mengurus pembukuan, neraca, laporan laba rugi serta arus kas
• Menagih pembayaran kepada client
• Mengurus perpajakan
• Membuat laporan keuangan perusahaan
• Menjaga Keseimbangan keuangan perusahaan
• Mengkoordinasikan Staff accounting
• Bertanggung jawab atas keuangan perusahaan
• Mengendalikan arus dana untuk mengurangi kelebihan dan
kekurangan dana
10. Marketing Staff
• Mencari pelanggan baru
• Memelihara pelanggan lama
• Membantu kinerja Marketing Manager
11. Acoounting Staff
• Membantu kinerja Accounting Manager
• Membuat pendataan tentang inventaris kantor
12. Manager IT(Teknlogi Informasi)
• Membuat dan Memelihara Sistem Informasi
• Memelihara Data
• Memelihara Server & Jaringan komputer
43
• Menganalisa teknologi yang memungkinkan yang dapat digunakan
13. Staff IT(Teknlogi Informasi)
• Membantu kinerja Manager IT
• Memperbaiki apabila ada komputer yang mengalami masalah
• Memaintenance networking
3.3 Analisa Kondisi Lingkungan Internal dan Eksternal Perusahaan
Analisa terhadap kondisi lingkungan internal dan eksternal
perusahaan akan mengacu dan berdasarkan pada model perencanaan strategi
sistem dan teknologi informasi dari Jhon Ward, sebagaimana telah dijabarkan
pada Landasan Teori subbab 2.2.6 dimana dari model tersebut dapat
dipahami bahwa dalam sebuah proses perencanaan strategi sistem dan
teknologi informasi dibutuhkan suatu input yang akan diproses untuk
menghasilkan suatu output produk perencanaan strategi sistem dan teknologi
informasi. Adapun input yang digunakan dalam proses perencanaan tersebut
didapat melalui analisa terhadap beberapa faktor lingkungan internal dan
eksternal perusahaan, baik dari lingkungan bisnis maupun lingkungan SI/TI
perusahaan, analisa ini dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan
pemahaman dan pengetahuan yang menyeluruh dan mendasar tentang kondisi
lingkungan perusahaan saat ini. Berikut adalah model perencanaan strategi
sistem dan teknologi informasi pada PT. Mitra Interbuana Utama
44
Gambar 3.2 Model Prencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi
PT. Mitra Interbuana Utama
3.3.1 Analisa Lingkungan Eksternal Bisnis Perusahaan
Analisa terhadap lingkungan eksternal bisnis perusahaan adalah
analisa terhadap faktor – faktor eksternal yang mempengaruhi kegiatan bisnis
perusahaan baik yang dapat mendatangkan dan memperbesar peluang
perusahaan maupun yang dapat menjadi ancaman bagi perusahaan. Analisa
Lingkungan External Bisnis PT. Mitra Interbuana Utama
Lingkungan External SI/TI PT. Mitra Interbuana Utama
Lingkungan Internal Bisnis PT. Mitra Interbuana Utama
Lingkungan Internal SI/TI PT. Mitra Interbuana Utama
Proses Perencanaan
Sterategi
Portfolio Aplikasi saat ini
Strategi Sistem
Informasi
Strategi Teknologi Informasi
Strategi Manajemen
SI/TI
Portfolio Aplikasi Masa Depan
Proses
Input
Output
45
yang dilakukan mencakup analisa terhadap persaingan bisnis perusahaan
dengan menggunakan teknik analisa persaingan Porter dan analisa PEST.
3.3.1.1 Lima (5) Faktor Persaingan Porter Perusahaan
Terdapat banyak persaingan yang harus dihadapi oleh perusahaan
selama menjalankan bisnis perusahaannya. Persaingan menentukan kegiatan
yang perlu bagi perusahaan untuk berprestasi, seperti inovasi, budaya yang
kohesif, atau implementasi yang baik. Dalam industri manapun, apakah
industri domestik atau internasional, apakah menghasilkan barang ataupun
jasa, aturan persaingan tercakup dalam lima faktor persaingan, yaitu :
1. Masuknya pendatang baru (Potensial Entrants)
2. Ancaman produk substitusi (Substitutes)
3. Daya tawar-menawar pembeli (Buyers)
4. Daya tawar-menawar pemasok (Suppliers)
5. Persaingan diantara para perusahaan yang ada (Competitors)
Berikut adalah analisa lima (5) faktor persaingan Porter pada PT. Mitra
Interbuana Utama.
46
Gambar 3.3 Analisa Porter PT. Mitra Interbuana Utama
1. Ancaman Pendatang Baru
Para pendatang baru dapat mengancam pangsa pasar perusahaan
pada saat ini. Untuk menghadapi ancaman yang ada karena munculnya
pendatang baru, maka perusahaan harus mempertahankan nama baik
perusahaan yang sudah lama berdiri dengan cara mempertahankan dan
mengembangkan kekuatan atau kelebihan yang dimiliki perusahaan agar
pelanggan mendapatkan kepuasan sehingga tetap memilih PT. Mitra
Interbuana Utama sebagai pilihan utamanya. Dalam menentukan analisa
ancaman pendatang baru, mempunyai indikasi penilaian adalah sebagai
berikut:
Pemasok Asuransi Central Asia Asuransi Dayin Mitra. Tbk Asuransi Allianz
Pesaing Industri MIR
KBRU
Pembeli PT. Utama International
Bank Alila Hotel
PT. Pandu Siwi Atma Jaya Hospital CV. SumberRoso
PT. Pandurasa Kharisma
Pendatang Baru PT. Shinta Inserve
Produk Pengganti
47
- Perusahaan yang dapat memenuhi criteria : Persyaratan modal,
kebijakan pemerintah, dan lain-lain. Sehingga berhasil mendirikan
perusahaan baru maka di kategorikan sebagai perusahaan pendatang
baru.
- Perusahaan yang bergerak sama dalam lingkup: pangsa pasar, modal,
dll
2. Pesaing Industri
Yang menjadi pesaing utama dari PT. Mitra Interbuana Utama
adalah MIR dan KBRU. Perusahaan-perusahaan tersebut dikatakan
menjadi pesaing karena sudah sejak lama perusahaan tersebut berdiri dan
sama-sama bergerak di bidang Insurance Consultant. Dampak dari
persaingan itu membuat PT Mitra Interbuana mengalami penurunan
Permintaan pelayanan jasa konsultan asuransi, serta penurunan
permintaan pengorderan polis asuransi. Untuk itu, perusahaan harus
menerapkan strategi agar dapat tetap bersaing pada industri pelayanan
jasa asuransi. Strategi tersebut diantaranya adalah dengan meningkatkan
kualitas layanan terhadap pelanggan sehingga para pelanggan
mendapatkan kepuasan dan perusahaan dapat tetap bersaing dengan para
kompetitor lainnya. Lalu ketepatan dan kecepatan dalam penerbitan polis
asuransi menjadi salah satu strategi yang memungkinkan dapat
mempertahankan pelanggan .
Indikasi penilaian dalam persaingan industri adalah sebagai berikut;
mengkategorikan perusahaan lain dalam inftra structur persaingan di
bidang yang sama dan mempunyai pangsa pasar serta kekuatan daya
tawar pembeli di tingkat yang sama.
48
3. Kekuatan tawar menawar dengan pemasok
Para rekan bisnis perusahaan asuransi yang telah menjadi rekan
kerja PT. Mitra Interbuana Utama dalam hal kesepakatan perjanjian
klausula dan kesepakatan perjanjian rate harga.
PT. Mitra Interbuana Utama cukup memiliki banyak pemasok.
Untuk itulah, kekuatan tawar menawar dengan pemasok dilakukan
dengan cara melakukan negosiasi untuk mendapatkan kesepakatan
klausula dan kesepakatan harga.
Indicator dalam penilaian analisa daya tawar menawar pemasok;
PT.Mitra Interbuana Utama dalam aktifitas bisnis untuk saat sekarang,
jumlah client yang di dapatkan dalam jumlah banyak. Sehingga pemasok
tertarik melakukan tawar menawar dengan PT.Mitra Interbuana Utama.
4. Kekuatan Penawaran Pembeli
Yang menjadi pembeli atau client utama produk-produk dari PT.
Mitra Interbuana Utama adalah PT. Utama Internasional Bank( UIB Bank
), Alila Hotel, PT. Pandu Siwi, Atma Jaya Hospital, CV. Sumber Roso,
PT. Pandurasa Kharisma, dan lain-lain. Kekuatan tawar menawar pembeli
atau client bisa dikatakan tinggi. Karena client mengharapkan
mendapatkan rate harga semurah-murahnya, dengan mendapatkan
fasilitas asuransi yang setinggi-tingginya. Serta client menginginkan
apabila terjadi claim, perusahaan asuransi dapat membayar dengan full.
Sering juga client “mengancam” untuk tidak memperpanjang asuransinya
melalui PT. Mitra Interbuana Utama atau bahkan tidak membeli produk
asuransi yang ditawarkan PT. Mitra Interbuana Utama. Karena client
mendapatkan harga yang lebih murah dari perusahaan lain, atau mungkin
49
juga client memiliki kerabat pada perusahaan asuransi yang lain. Jadi
client mengasuransikan melalui kerabatnya.
5. Ancaman Produk Pengganti
Hingga sampai saat ini produk asuransi tidak memiliki produk subtitusi.
Dari hasil analisis PORTER diatas, maka dapat dirangkum sebagai
berikut :
Faktor Persaingan Apa yang harus dilakukan Business Inf. & System Support
Ancaman Pendatang Baru Tinggi Peningkatan performa dan layanan
Penyediaan data client terkomputerisasi sehingga dapat mempermudah untuk memaintenance client
Pesaing Industri Tinggi kompetitif dengan perusahaan pesaing
Pembuatan sistem yang terkomputerisasi
Kekuatan Tawar Menawar dengan Pemasok Sedang
Kesepakatan negosiasi tentang perjanjian rate
Pembuatan data tentang keunggulan masing‐masing pemasok yang terkomputerisasi
Kekuatan Penawaran Pembeli Sedang
Memberikan rate yang paling murah ke client
Pembuatan data tentang rate yang didapat oleh client sewaktu menggunakan asuransi yang lama
Ancaman Produk Pengganti Rendah
Terus Meningkatkan mutu produksi asuransi
Menjamin apa yang dijamin oleh asuransi
Tabel 3.1 Analisa Kekuatan Potter
3.3.1.2 Analisa PEST
Faktor-faktor politik, ekonomi, sosial, dan teknologi yang dapat
mempengaruhi perusahaan, antara lain:
1. Faktor Politik
Kondisi politik bisa dikatakan cukup berpengaruh pada PT. Mitra
Interbuana Utama. Terutama pada kebijakan dari Departemen Keuangan
yang mengatur pajak, kebijakan broker agensi asuransi. Peraturan
pemerintah yang mengatur ini tertuang pada UUD No.2 tahun 1992.
2. Faktor Ekonomi
50
Kondisi ekonomi berdampak cukup besar bagi PT. Mitra
Interbuana Utama. Dengan melemahnya perekonomian berarti
melemahnya juga daya beli konsumen pada produk asuransi.
3. Faktor Sosial
Ironisnya, asuransi bukanlah kebutuhan primer bagi sebagian
orang. Bagi sebagian orang, asuransi merupakan kebutuhan yang boleh
ada boleh tidak.
4. Faktor Teknologi
Dengan perkembangan teknologi yang begitu cepat serta beragam
manfaat yang ditawarkan, membuat perusahaan harus tanggap dalam
memilih teknologi yang tepat dan dapat diandalkan dalam menjalankan
fungsi bisnis. PT. Mitra Interbuana Utama menggunakan fasilitas
teknologi seperti komputer, jaringan LAN, dan sistem informasi untuk
menjalankan proses bisnis perusahaan.
3.3.2 Analisa Lingkungan Internal Bisnis Perusahaan
Analisa terhadap lingkungan internal bisnis perusahaan merupakan
amalisis terhadap faktor-faktor internal yang mempengaruhi kegiatan bisnis
perusahaan, baik yang berupa kekuatan internal yang dimiliki perusahaan
yang harus digali potensinya sehingga peluang yang ada dapat dimanfaatkan
sebaik mungkin, atau pun berupa kelemahan yang harus diperbaiki oleh
perusahaan supaya tidak menjadi ancaman bagi perusahaan di kemudian hari.
Analisa yang dilakukan mencakup analisa terhadap rantai nilai perusahaan
(Value Chain), analisa SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities,
Threats), analisa CSF (Critical Success Factor) dan analisa area, fungsi, dan
proses bisnis.
51
3.3.2.1 Analisa Rantai Nilai (Value Chain) Perusahaan
Analisa ini digunakan untuk mengidentifikasi aktivitas bisnis
perusahaan yang terbagi menjadi dua kelompok aktivitas perusahaan yaitu
aktivitas primer dan aktivitas pendukung. Berikut ini adalah rantai nilai dari
PT. Mitra Interbuana Utama.
52
Gambar 3.4 Value Chain
Aktivitas Primer:
Gambar 3.4 Gambar analisa Value Chain
Gambar 3.4 Gambar analisa Value Chain
1. Logistik ke Dalam
Aktivitas yang berhubungan dengan penerimaan dan
penyimpanan data yang memungkinkan untuk penerbitan polis.
2. Operasi
Infrastruktur Perusahaan : Perencanaan strategi, kegiatan keuangan, manajemen umum, mengatur akuntansi, administrasi perusahaan.
Manajemen Sumber Daya Manusia : Aktivitas perekrutan, pelatihan, serta pengembangan keahlian karyawan
Pembelian :Aktivitas pembelian peralatan untuk mendukung aktivitas perkantoran
Pengembangan Teknologi : Mengembangkan teknologi informasi dari segi software, hardware, dan internet
Logistik ke dalam : - Peneriman
data dari calon client
Operasi : - Pencarian
perusahaan asuransi yang bersedia untuk menerbitkan polis
- Melakukan negosiasi tentang kesepakatan klusula dan rate
Pemasaran & Penjualan : - Penawaran
langsung kepada client
- Menjual produk asuransi kepada client.
- Mempelajai teknik pemasaranyang baru
Pelayanan : - Memberi
kan pelayanan terbaik dengan memberikan pilihan-pilihan asuransi yang terbaik.
- Membantu client apabila terjadi claim
Logistik keluar : -Penerbitan Polis sesuai yang diminta oleh PT. Mitra Interbuana Utama oleh perusahaan asuransi -Pengantaran polis asuransi ke client Penerbitan surat tanda terima Penerbitan DN/CN Instruction
MARGIN
53
Aktivitas yang menyangkut penerbitan polis, mulai dari memilih
perusahaan asuransi, penentuan perjanjian klausula, rate, hingga commisi
oleh perusahaan rekanan asuransi.
3. Logistik keluar
Aktivitas yang berhubungan dengan penyampaian polis dari
perusahaan asuransi ke perusahaan PT. Mitra Interbuana Utama dan
pengantaran polis dari perusahaan asuransi tersebut ke client. Serta
penerbitan DN/CN Instruction & Surat Tanda Terima.
4. Pemasaran dan Penjualan
Aktivitas yang berhubungan dengan menawarkan serta
mempresentasikan produk asuransi ke client secara langsung serta
memberitahukan kemungkinan harga premi yang diharuskan dibayarkan
oleh client. Dan setiap staff mempelajari teknik pemasaran baru agar
dapat menjadi lebih baik untuk mencapai keunggulan kompetensi bagi
perusahaannya.
5. Pelayanan
Aktivitas yang menyangkut penyediaan pelayanan untuk
memperkuat dan menjaga nilai produk. Aktivitas pelayanan yang
dilakukan perusahaan adalah dengan menciptakan produk yang sesuai
dengan kebutuhan pelanggan dengan memilihkan perusahaan asuransi
yang cocok bagi pelanggan. Serta penanganan claim yang proffesional
apabila client mengalami claim
54
Aktivitas pendukung :
1. Infrastruktur Perusahaan
Infrastruktur perusahaan yang terdiri atas sejumlah aktivitas yang
meliputi manajemen umum perusahaan, perencanaan strategi, kegiatan
keuangan, mengatur akuntansi, dan keuangan perusahaan
2. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
Aktivitas manajemen SDM yang dilakukan oleh perusahaan
meliputi aktivitas perekrutan, pelatihan, dan pengembangan keahlian
karyawan.
3. Pengembangan Teknologi
Aktivitas pengembangan teknologi yang dilakukan perusahaan
saat ini adalah pengadaan jaringan LAN dan internet untuk distribusi
informasi antar area fungsi bisnis perusahaan.
4. Pembelian
Aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk mendukung aktivitas
primer mencakup pembelian perlengkapan kantor.
Unit Masalah tindakan Business Inf. &
System Support
Inbound Logistic - Pengumpulan dan penyimpanan data
client
- Melakukan analisis managemen resiko
-Menginput data client ke
computer
- Menganalisa managemen
resiko
- Ketersediaan data client di
computer
- Ketersediaan data resiko
yang mungkin dapat di
tangani oleh perusahaan
asuransi.
Operational Melakukan pencarian perusahaan
asuransi
Mencari perusahaan asuransi
yang dapat bekerja sama
Ketersediaan data
perusahaan asuransi rekanan.
Melakukan nego rate & Kesepakatan
klausula dengan perusahaan asuransi
Menginput kebijakan
rate&klausula yang telah
disepakati di komputer
Ketersediaan data template
tentang kebijakan masing-
masing perusahaan asuransi
55
rekanan
Outbound
Logistic
Pengantaran polis ke alamat client Pencarian data alamat client Ketersediaan beberapa data
pribadi client
Pengiriman tagihan ke client bersama polis
Menginput data pada memo tagihan
Ketersediaan data premi yang dibayar oleh client
Pemasaran
&Penjualan
Meninngkatkan pemasaran
Meningkatkan teknnik pemasaran
Membuat list calon prospek
Mempelajari teknik
pemasaran dan
memperdalam product
knowledge
Ketersediaan data calon prospek dan membuat progress tentang client
Ketersediaan data dan
informasi tentang product
asuransi
Pelayanan Kecepatan dalam penerbitan polis oleh perusahaan asuransi
Terus memantau sudah sejauh mana perkembangan pembuatan polis
Ketersediaan data untuk sistem progress polis
Kemampuan untuk men"goal"kan claim
Mengumpulkan data apabila terjadi claim dan berusaha untuk claim goal
Ketersediaan data claim untuk Sistem progress claim
Infrastrukur
Perusahaan
Adanya Miscommunication dalam perusahaan
Menganisis sistem yang berjalan di perusahaan pada tiap divisi
Membuat Sistem yang datanya dapat saling terkait satu sama lain
Manajemen
Sumber Daya
Manusia
Mendata kemampuan setiap personil dalam perusahaan yang memiliki potensi untuk dikembangkan
Menganalisis kemampuan interpersonil tiap karyawan
Tersedianya data karyawan secara komputerisasi
Mencari tahu divisi yang membutuhkan tambahan staff
Membuat list tentang daftar kebutuhan karyawan yang dibutuhkan oleh perusahaan
Membuat list lowongan pekerjaan di komputer dan menyebarkan ke media
Pengembangan
Teknologi
Mencari Tahu Teknologi yang dapat diadabtasikan di perusahaan
Mengumpulkan data yang berisi tekhnologi yang dapay diadaptasikan
Tersedianya daftar tekhnologi yang dapat dipergunakan
Pembelian Mendata keperluan Alat Tulis Kantor yang harus dibeli oleh perusahaan
Membuat list keperluan Alat Tulis Kantor yang diperlukan
Tersedianya data tentang list keperluan Alat Tulis Kantor yang diperlukan
Tabel 3. 2 Ringkasan hasil analisis Value Chain
3.3.2.2 Analisa SWOT Perusahaan
Analisa SWOT dilakukan dengan menggunakan faktor internal
perusahaan berupa kekuatan dan kelemahan perusahaan dan faktor eksternal
56
perusahaan, berupa peluang dan ancaman pada perusahaan. Berikut ini
merupakan analisa SWOT dari PT. Mitra Interbuana Utama :
3.3.2.2.1 Strength (kekuatan)
1 PT. Mitra Interbuana Utama sudah berdiri lumayan lama, yakni telah
berdiri dari tahun 2001, sehingga sudah memiliki cukup pengalaman
dibidangnya.
2 PT. Mitra Interbuana Utama memiliki infrastruktur yang sangat
memadai sehingga dapat menunjang pengerjaan setiap karyawan
menjadi semakin cepat.
3 PT. Mitra Interbuana Utama cukup menguasai pasar lokal.
4 PT. Mitra Interbuana Utama selalu mengadakan pelatihan secara
periodik sehingga dapat meningkatkan keahlian masing-masing
personilnya.
5 Adanya dukungan dari pihak Top Management kepada setiap staff di
PT. Mitra Interbuana Utama
6 Setiap Staff memiliki sikap memiliki (sense of belonging), sehingga
melakukan yang terbaik untuk perusahaan
3.3.2.2.2 Weakness (kelemahan)
1 Karena letak perusahaan yang dekat dengan pom bensin, sangat riskan
apabila terjadi kebakaran.
2 Kurang menguasai pasar internasional yang ada.
3 Teknik pemasaran yang masih kurang dalam memasarkan hasil
produksi
4 Kekurangan staff
57
5 Masih bersifat keagenan, belum berdiri sebagai broker, sehingga sulit
mendapatkan kepercayaan di masyarakat
6 Masih bersifat keagenan, belum berdiri sebagai broker, sehingga
apabila melakukan negosiasi dengan pihak asuransi akan sulit
menemukan kesepakatan
3.3.2.2.3 Opportunities (peluang)
1. Makin banyaknya kepemilikan kendaraan bermotor
2. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan asuransi
3. Semakin meningkatnya biaya kesehatan
4. Semakin tingginya tingkat kriminalitas
5. Bencana alam yang semakin sering terjadi
6. Kurangnya kesadaran orang dalam menjaga harta pribadinya
3.3.2.2.4 Threats (ancaman)
1. Adanya tuntutan dari pemerintah mengenai
peningkatan upah minimum regional (UMR).
2. Adanya ancaman dari pendatang baru yang semakin
berkembang dengan pesat.
3. Munculnya baru-baru ini krisis ekonomi global yang
mempengaruhi jalannya perusahaan.
4. Adanya kenaikan harga bahan baku yang
menyebabkan meningkatnya biaya produksi.
5. Adanya undang-undang yang mengatur kebijakan
asuransi
58
3.3.2.2.5 Matriks SWOT
Strengths Weaknesses Opportunities
- Strategi yang dilakukan adalah melakukan pemasaran produk asuransi dengan gencar. Mendatangi setiap calon nasabah yang dapat dikunjungi. Strategi menjemput bola diterapkan.
- Strategi yang dilakukan adalah memberikan pelatihan ke setiap karyawan.Sehingga setiap karyawan memiliki kemampuan yang kompeten dibidangnya masing-masing.
Threats
- Strategi yang dilakukan adalah dengan melakukan Headhunting, yaitu merekrut seorang profesional staff yang telah bekerja di perusahaan tertentu untuk menjadi staff di PT. MITRA INTERBUANA UTAMA
- Strategi yang dilakukan adalah mulai mencari client di daerah-daerah lain. Strategi yang dilakukannya adalah mengumpulkan data calon client sebanyak-banyaknya yang tinggal di suatu daerah tertentu. Lalu langsung memprospeknya.
Tabel 3.3
Matriks SWOT
3.3.2.2.6 Matriks IFAS dan EFAS
Faktor-faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot x
Rating Strength
- PT. Mitra Interbuana Utama 0.20
3
0.60
59
sudah berdiri lumayan lama,
yakni telah berdiri dari tahun
2001, sehingga sudah
memiliki cukup pengalaman
dibidangnya.
- PT. Mitra Interbuana Utama
memiliki infrastruktur yang
sangat memadai sehingga
dapat menunjang pengerjaan
setiap karyawan menjadi
semakin cepat.
- PT. Mitra Interbuana Utama
mempunyai sumber daya
manusia yang terlatih dan
berpengalaman di bidangnya
masing – masing.
- PT. Mitra Interbuana Utama
cukup menguasai pasar lokal.
- PT. Mitra Interbuana Utama
selalu mengadakan pelatihan
secara periodik sehingga
dapat meningkatkan keahlian
masing-masing personilnya.
- Adanya dukungan dari pihak
0.10 0.15 0.04 0.08 0.05
3 3 2 2 4
0.30 0.45 0.08 0.16 0.20
60
Top Management kepada
setiap staff di PT. Mitra
Interbuana Utama
- Setiap Staff memiliki sikap
memiliki (sense of
belonging), sehingga
melakukan yang terbaik untuk
perusahaan
0.03
3
0.09
0.65 1.88 Weakness
7 Karena letak perusahaan yang
dekat dengan pom bensin,
sangat riskan apabila terjadi
kebakaran.
8 Kurang menguasai pasar
internasional yang ada.
9 Teknik pemasaran yang masih
kurang dalam memasarkan
hasil produksi
10 Kekurangan staff
11 Masih bersifat keagenan,
belum berdiri sebagai broker,
sehingga sulit mendapatkan
kepercayaan di masyarakat
12 Masih bersifat keagenan,
0.02 0.08 0.07 0.07 0.06 0.05
-1 - 4 - 3 -3 -3 -3
-0.02 -0.32 -0.21 -0.21 -0.18 -0.15
61
belum berdiri sebagai broker,
sehingga apabila melakukan
negosiasi dengan pihak
asuransi akan sulit
menemukan kesepakatan
0,35 -1.09 Total 1,00 0.79
Tabel 3.4 Internal Strategy Factor Analysis Summary (IFAS) PT. Mitra Interbuana Utama
Faktor-faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Bobot x
Rating Opportunities
62
1. Makin banyaknya kepemilikan
kendaraan bermotor
2. Makin tinggi kesadaran
masyarakat akan asuransi
3. Semakin meningkatnya biaya
kesehatan
4. Semakin tingginya tingkat
kriminalitas
5. Bencana alam yang semakin
sering terjadi
6. Kurangnya kesadaran orang
dalam menjaga harta pribadinya
0.20 0.10 0.05 0.15 0.15 0.10
4 4 3 4 3 3
0.80 0.40 0.15 0.60 0.45 0.30
0.75 2.70 Threats
2 Adanya tuntutan dari
pemerintah mengenai
peningkatan upah minimum
regional (UMR).
3 Adanya ancaman dari
pendatang baru yang semakin
berkembang dengan pesat.
4 Munculnya baru-baru ini
krisis ekonomi global yang
0.08 0.02 0.07
- 3 -2 -4
-0.24 -0.04 -0.21
63
mempengaruhi jalannya
perusahaan.
5 Adanya kenaikan harga bahan
baku yang menyebabkan
meningkatnya biaya produksi.
6 Adanya undang-undang yang
mengatur kebijakan asuransi
0.03 0.05
-3 -3
-0.09 -0.15
0.25 -0.73 Total 1.00 1.97
Tabel 3.5 Eksternal Strategy Factor Analysis Summary (EFAS)
PT. Mitra Interbuana Utama
Berdasarkan kedua matrix di atas, maka diperoleh total External
Strategy Factor Analysis Summary (EFAS) dan Internal Strategy Factor
Analysis Summary (IFAS) yang akan digunakan dalam pembuatan
diagram analisa SWOT.
Berikut ini adalah cara membuat diagram analisa SWOT :
1. Jumlah dari hasil perkalian bobot (B) x rating (R) pada peluang dan
ancaman diselisihkan untuk mendapat titik Y.
Peluang : 2.70
Ancaman : 0.73
Titik Y : Peluang – Ancaman
: 2.70-0.73
: 1.97
64
2. Jumlah dari hasil perkalian bobot (B) x rating (R) pada kekuatan dan
kelemahan diselisihkan untuk mendapatkan titik X.
Kekuatan : 1.88
Kelemahan : 1.09
Titik X : Kekuatan – Kelemahan
:1.88-1.09
:0.79
3. Jadi posisi perusahaan terletak pada titik (0,79;1,97)
Untuk lebih jelasnya, diagram SWOT dapat dilihat pada
gambar dibawah berdasarkan diagram analisa SWOT tersebut, dapat
disimpulkan bahwa perusahaan berada dalam kuadaran satu, yaitu
dimana posisi kekuatan dan peluang mendukung untuk dikembangkan
lebih baik dalam mempertahankan keunggulan yang ada pada
perusahaan. Strategi yang digunakan adalah strategi agresif.
Gambar 3.5 Diagram SWOT
65
Untuk strategi agresif, maka usulan strategi yang dapat
diberikan diantaranya adalah SO (Strength, Opportunities), yaitu
memaksimalkan seluruh kekuatan internal yang ada dalam perusahaan
dan mampu untuk memanfaatkan peluang yang ada. Strategi SO yang
dapat digunakan adalah dengan meningkatkan kinerja karyawan agar
semakin lebih baik dan melakukan pemasaran secara kreatif sehingga
menarik minat masyarakat.
3.3.2.3 Analisa CSF (Critical Success Factors) Perusahaan
Berikut ini adalah Critical Success Factor dan Key Performance
Indicator yang dimiliki oleh PT. Mitra Interbuana Utama :
Tabel 3.6 Critical Success Factor dan Key Performance Indicator PT. Mitra Interbuana Utama
Objective CSF KPI
Meningkatkan produksi
Produktivitas dari tenaga administrasi
Mampu menghasilan produksi (brokerage/commision) sesuai target yang ditetapkan oleh Top Management
Meningkatkan penjualan
Pemasaran meluas ke pelanggan sesuai dengan kebutuhan pelanggan
Bertambahnya jumlah penjualan dan jumlah pembelian
Memberikan Pelayanan yang Mempercepat proses
66
kepuasaan pada pelanggan
memuaskan penerbitan polis, serta dapat selalu meng”goal”kan claim yang terjadi
Meningkatkan kinerja perusahaan
SDM yang berkualitas Dapat membuat nasabah (Client) selalu merasa comfort oleh perusahaan
Meningkatkan posisi pasar pada pesaing
Harga yang kompetitif Meningkatkan jumlah pelanggan
3.3.2.3 .1 Analisa Area, Fungsi, dan Proses Bisnis Perusahaan
Berikut ini adalah hasil analisa yang didapatkan melalui analisa area,
fungsi, dan proses bisnis
Tabel 3.7 Dekomposisi Area, Fungsi, dan Proses Bisnis
PT. Mitra Interbuana Utama
Area Fungsional Fungsi Bisnis Proses Bisnis Claim Mengurus claim Mengurus proses claim
yang diajukan client ke asuransi Melakukan negosiasi dengan pihak asuransi, serta pendekatan kepada pelanggan secara personal Menganalisa kemungkinan seberapa besar claim yang mungkin akan terbayarkan oleh asuransi
67
Sebagai mediator antara perusahaan asuransi dan client
Finance / Accounting IT HRD
Penagihan Perencanaan keuangan Pengelolaan keuangan Pencatatan akuntansi Pemeliharaan SI/TI Perekrutan karyawan Pelatihan karyawan
Memeriksa hutang pelanggan per periode Menagih piutang yang telah jatuh tempo Menganalisa laporan keuangan Mengendalikan arus dana untuk menghindarkan kelebihan dan kekurangan dana Membuat invoice Menerima pendapatan penjualan Mengeluarkan kas untuk pembelian dan biaya operasional Mencatat transaksi keuangan Membuat laporan keuangan Mengadakan audit pada perusahaan Melakukan perbaikan jaringan SI/TI Melakukan troubleshooting SI/TI Membuat jadwal pemeliharaan SI/TI Mengadakan tes dan wawancara terhadap calon karyawan Melakukan seleksi Melakukan penempatan karyawan Membuat jadwal pelatihan karyawan Mengevaluasi program pelatihan karyawan Mengadakan pelatihan karyawan
68
Penggajian
Memberikan, menghitung, dan membuat laporan gaji karyawan Menganalisa absensi karyawan
Marketing Promosi Penjualan Pendistribusian Pelayanan pelanggan Proses desain
Menentukan strategi pemasaran Menciptakan brand image Melakukan penawaran produk Menjual produk asuransi kepada pelanggan Melakukan Follow-up pesanan polis Membuat laporan produksi Memperkirakan kapan polis terbit dari asuransi dan memperkirakan kapan pelanggan dapat menerima polis asuransi tersebut. Memberikan informasi tentang produk asuransi Menanggapi kritik dan saran dari pelanggan Menjalin hubungan baik dengan pelanggan Membantu mendesign polis asuransi sesuai dengan kebutuhan pelanggan dengan cara menganalisis manajemen resiko yang mungkin dapat terjadi pada pelanggan
69
3.3.2.4 ERD (Entity Relationship Diagram) Perusahaan
Gambar 3.6 ERD pada PT Mitra Interbuana Utama
70
3.3.2.5 Matriks Fungsi Bisnis vs Subjek Data
Matriks ini memetakan hubungan antara fungsi bisnis dengan subjek
data yang tekait dengan aktivitas perusahaan. Suatu fungsi bisnis dapat
membaca (read) satu atau beberapa subjek data, selain itu suatu subjek data
juga dapat dibuat/dihasilkan (create), diubah (update), dan dihapus (delete)
oleh suatu fungsi bisnis dalam perusahaan.
Tabel 3.8 Subjek Data PT Mitra Interbuana Utama
Subyek Data Pelanggan Credit Note Debit Note Premium Calculation Placing Slip Quotation Slip Cover Note Karyawan Surat Pengajuan Claim Absensi Gaji dan bonus Peralatan kantor Surat Perjanjian Keagenan Surat Endorsement Surat Penunjukan Asuransi Tanda Terima Laporan Progress Marketing Laporan Progress Claim Perusahaan Rekanan Laporan Progress Renewal Company Profile Account Receivable Jadwal Pemeliharaan SI/TI
Berikut adalah gambar matriks fungsi bisnis vs subjek data pada
PT.Mitra Interbuana Utama.
71
Subyek Data Fungsi Bisnis Pe
lang
gan
Cre
dit N
ote
Deb
it N
ote
Prem
ium
C
alcu
latio
n
Plac
ing
Slip
Quo
tatio
n Sl
ip
Cov
er N
ote
Kar
yaw
an
Sura
t Pen
gaju
an
Cla
im
Abs
ensi
Gaj
i dan
bon
us
Pera
lata
n ka
ntor
Sura
t Per
janj
ian
Kea
gena
n
Sura
t En
dors
emen
t
Sura
t Pe
nuju
kkan
A
sura
nsi
Tand
a Te
rima
Lapo
ran
Prog
ress
M
arke
ting
Lapo
ran
Prog
ress
Cla
im
Peru
saha
an
Rek
anan
Lapo
ran
Prog
ress
R
enew
al
Com
pany
Ja
dwal
Pe
mel
ihar
aan
SI/T
I
Mengurus claim C R
C R
C R
Penagihan C C R
Perencanaan keuangan
C
Pengelolaan keuangan C C C C R
C R
Pencatatan akuntansi R R R C R
Pemeliharaan SI/TI CR
C R
Perekrutan karyawan CR
C R
Pelatihan karyawan CR
Penggajian CR
C C R
Promosi CR
R R
Penjualan CR
R
Pendistribusian C CR
C R
Pelayanan pelanggan C R
C C R
C R
C C C R
72
Tabel 3.9 Matriks Fungsi Bisnis vs Subjek Data PT Mitra Interbuana Utama
U Proses desain C
R
C R
C R
CR
C R U
Account Receivable C
R
73
3.4 Analisa Kondisi Lingkungan SI/TI Perusahaan
3.4.1 Analisa Lingkungan Eksternal SI/TI Perusahaan
PT. Mitra Interbuana Utama sangat menyadari pentingnya dukungan
dari penerapan sistem informasi yang muktahir selain pengembangan sumber
daya manusia serta pengelolaan rantai supply sampai penyediaan penyediaan
berbagai jasa layanan bagi organisasi.
Hal ini disebabkan karena perkembangan dunia Teknologi Informasi
yang semakin pesat amat sangat membantu dalam perusahaan dalam
menjalankan proses bisnis perusahaan itu sendiri. Berbagai pesaing telah
mengimplementasikan berbagai macam teknologi yang terbaru untuk
membantu kelancaran proses bisnis mereka. Beberapa pesaing sudah
menerapkan software yang canggih seperti Entreprise Resource Planning
yang umunya digunakan oleh perusahaan pesaing dan pendatang baru.
PT. Mitra Interbuana Utama menyakini bahwa Sistem Informasi dan
Teknologi Informasi yang tepat dan dapat diandalkan dalam
pengembangannya ke depannya, akan dapat meningkatkan kualitas dan
integritas data dan informasi yang sangat penting dalam mendukung kinerja
perusahaan. Seperti penggunaan software dan hardware baru akan membantu
perusahaan dalam meningkatkan keunggulan bersaing
3.4.2 Analisa Lingkungan Internal SI/TI Perusahaan
Saat ini, perusahaan masih menggunakan aplikasi-aplikasi yang
dibuat sendiri dengan menggunakan bantuan software berbahasa php.
Aplikasi yang digunakan untuk mendapatkan data-data antar bagian
74
Accounting ,marketing, dan produksi. Untuk absensi karyawan masih
menggunakan secara manual, yaitu dengan mencentang daftar hadir yang
telah dibuat oleh perusahaan, sedangkan untuk mendukung kegiatan
penyebaran dan pertukaran informasi antar setiap bagian masih mengunakan
laporan yang masih dicetak diatas kertas untuk mendapatkan informasi yang
diinginkan.
3.4.2.1 Spesifikasi Hardware dan Software Perusahaan
Berikut merupakan spesifikasi hardware dan software yang terdapat
dan digunakan oleh perusahaan, antara lain :
Tabel 3.10 Spesifikasi Hardware dan Sofware PT. Mitra Interbuana Utama
Keterangan Spesifikasi PC Hardware:
• Intel Pentium 4 • CPU 2,4 Ghz • RAM 512 MB • Hardisk 80 GB • VGA 128 MB • Mouse • Keyboard • Monitor
Software: • Windows XP Proffesional • Microsoft Office 2003 • WinZip • WinRar • AVG AntiVirus • Tune Up Utilities 2007 • Acrobat Reader 8 Proffesional • ACDSee
Laptop Hardware: • Windows XP Proffesional • RAM 1 GB • VGA 256 MB • Mouse
Software: • Windows XP Proffesional • Microsoft Office 2003
75
• WinZip • AVG AntiVirus • Tune Up Utilities 2007 • Acrobat Reader 8 Proffesional • ACDSee
Server Hardware: • Intel Server 3000H • Intel Core 2 Duo • RAM 2GB • Hardisk 120 GB • VGA
Software: • Windows Server 2000
Komponen Pendukung
Printer: • HP Deskjet 2100 • HP Deskjet 2200 • Epson LX 300 + • Epson LQ 1180
Scanner: • Scanner HP 2100 • Scanner HP 2200
Back Up Hardware: -HardBox kapasitas 300GB
Peralatan Jaringan • Kabel UTP • Connector RJ45 • Hub 16 Port
76
3.4.2.2 Arsitektur jaringan
Gambar 3.7 Arsitektur Jaringan pada PT Mitra Interbuana Utama
77
3.4.2.3 Portfolio Aplikasi Saat Ini
Portfolio aplikasi saat ini adalah analisa yang digunakan untuk
menilai aplikasi yang digunakan pada saat ini, apakah sudah termasuk
kategori high potential, strategic, key potential, atau support, sesuai dengan
kontribusi yang diberikan masing-masing aplikasi pada bisnis perusahaan.
Berikut adalah portfolio aplikasi pada PT. Mitra Interbuana Utama :
High
Sumbu
y
masa
yang
akan
datang
Low
High Sumbu X Low
Masa sekarang
Gambar 3.8 Portfolio Aplikasi Saat Ini
PT Mitra Interbuana Utama
Keterangan:
(*) = Aplikasi yang sedang berjalan dan cukup memuaskan
( )= Aplikasi yang sedang berjalan,namun butuh pengembangan lebih lanjut.
STRATEGIC
HIGH POTENTIAL
(*)Microsoft Office
(*)IBOS(Insurance Broker Operational System)
KEY OPERATIONAL
• WinZip • AVG AntiVirus • Tune Up Utilities 2007 • Acrobat Reader 8
Proffesional • ACDSee
Support
78
Aplikasi diatas dikelompokkan sesuai dengan fungsi-fungsi yang terdapat
dalam perusahaan. Microsoft Office, dan IBOS (Insurance Broker
Operational System)dikategorikan ke dalam Key Operational karena aplikasi
tersebut menunjang dalam kelangsungan bisnis perusahaan, bila terhenti
maka operasi perusahaan tidak beroperasi dengan normal. Sedangkan
WinZip, AVG AntiVirus, Tune Up Utilities 2007, Acrobat Reader 8
Proffesional, ACDSee
dikategorikan ke dalam Support karena aplikasi tersebut mendukung
perusahaan dalam peningkatan efektifitas bisnis perusahaan. Dari analisa
portfolio aplikasi yang sedang berjalan bisa dilihat bahwa PT. Mitra
Interbuana Utama belum memiliki aplikasi yang high potential. Dimana
Selama ini fungsi SI/TI memang digunakan pada sebatas pada kegiatan
operasional sehari-hari saja. Ini dipengaruhi oleh sikap perusahaan yang
belum melihat peluang pemanfaatan SI/TI untuk menghasilkan keunggulan
kompetitif yang tidak memiliki oleh perusahaan lain.
Untuk lebih mendayagunakan SI/TI dalam perusahaan sebaiknya
perusahaan memiliki aplikasi yang bersifat Strategic. Andaikan resiko yang
diterima terlalu besar, minimal bisa dikategorikan ke dalam kuadran High
Potential terlebih dahulu, dan jika manfaat bagi perusahaan sudah jelas baru
bisa dikategorikan ke dalam kuadran Strategic dan kemudian
diimplementasikan.
3.5 Masalah yang dihadapi oleh PT Mitra Interbuana Utama
Berdasarkan hasil analisa-analisa di atas yang berkaitan dengan
lingkungan internal dan lingkungan eksternal bisnis perusahaan, serta
79
lingkungan internal dan lingkungan eksternal SI/TI perusahaan, maka dapat
disimpulkan beberapa masalah yang dihadapi oleh PT. Mitra Interbuana
Utama baik di masa sekarang maupun yang akan menjadi di masalah di masa
mendatang, di antaranya sebagai berikut:
• Kurangnya pelaksanaan promosi dengan menggunakan media elektronik
seperti pemanfaatan website yang kurang maksimal sehingga pelanggan
tidak mendapatkan informasi mengenai perusahaan secara detail dan
online.
• Pemanfaatan SI/TI yang masih terbatas menempatkan perusahaan dalam
posisi yang lebih sulit dalam menghadapi setiap ancaman yang timbul,
khususnya ancaman yang datang dari pesaing dengan teknologi informasi
yang lebih unggul.
• Sulitnya mendapatkan informasi yang dibutuhkan karena belum adanya
sistem informasi yang terintegrasi.
• Belum tersedianya sistem informasi yang mendukung dalam penyelesaian
masalah dan pengambilan keputusan manajerial.