bab 3 revthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2007-1-00338-mtif-bab 3.pdf58 3.2.1. perancangan teknik...

27
BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1. Analisa Sistem Berjalan 3.1.1. Sejarah Perusahaan Gambar 3.1. Logo Perusahaan PT Dynaplast, Tbk. PT Dynaplast, Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi botol plastik untuk memenuhi kebutuhan industri – industri lain seperti industri makanan dan minuman, kimia, farmasi, oli, dsb. PT. Dynaplast,Tbk. pertama kali didirikan pada tahun 1959 dengan nama PT. National Electric Wire, Ltd oleh Bapak Soebekti Hambali. Pada tahun 1979 barulah berubah menjadi nama yang dipakai sekarang yaitu PT. Dynaplast,Tbk. Kemudian pada tahun 1991, PT Dynaplast, Tbk melakukan kerja sama dengan Sumitomo Coorp. (perusahaan Jepang) untuk mendirikan PT. Summitplast Interbenua, dan pada tahun 1997 melakukan kerja sama dengan Cubic Co. Ltd untuk mendirikan PT Dynaplast Cubic Indonesia.

Upload: nguyenhanh

Post on 03-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 3 revthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00338-MTIF-Bab 3.pdf58 3.2.1. Perancangan Teknik Pengambilan Data Pada Silinder Untuk objek ukur berupa silinder, silinder diletakkan pada

BAB 3

ANALISA DAN PERANCANGAN

3.1. Analisa Sistem Berjalan

3.1.1. Sejarah Perusahaan

Gambar 3.1. Logo Perusahaan PT Dynaplast, Tbk.

PT Dynaplast, Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi

botol plastik untuk memenuhi kebutuhan industri – industri lain seperti industri

makanan dan minuman, kimia, farmasi, oli, dsb.

PT. Dynaplast,Tbk. pertama kali didirikan pada tahun 1959 dengan nama

PT. National Electric Wire, Ltd oleh Bapak Soebekti Hambali. Pada tahun 1979

barulah berubah menjadi nama yang dipakai sekarang yaitu PT. Dynaplast,Tbk.

Kemudian pada tahun 1991, PT Dynaplast, Tbk melakukan kerja sama dengan

Sumitomo Coorp. (perusahaan Jepang) untuk mendirikan PT. Summitplast

Interbenua, dan pada tahun 1997 melakukan kerja sama dengan Cubic Co. Ltd

untuk mendirikan PT Dynaplast Cubic Indonesia.

Page 2: Bab 3 revthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00338-MTIF-Bab 3.pdf58 3.2.1. Perancangan Teknik Pengambilan Data Pada Silinder Untuk objek ukur berupa silinder, silinder diletakkan pada

56

Pada tahun 1995, PT Dynaplast, Tbk menjadi perusahaan plastic molding

pertama di Indonesia yang memperoleh standard ISO 9002, dan kemudian pada

tahun 2001, menjadi perusahaan plastic molding pertama yang memperoleh

standar ISO 9000-2000.

Sampai saat ini PT Dynaplast, Tbk mempunyai 7 tempat produksi yaitu :

• Dynaplast 1 di Semanan.

• Dynaplast 2 di Jatake.

• Dynaplast 3 di Cikarang.

• Dynaplast 4 di Cibitung.

• Dynaplast 5 di Cileungsi.

• Dynaplast 6 di Cikarang.

• Mold Center di Bumi Serpong Damai, Tangerang.

3.1.2. Analisa Masalah yang Dihadapi Perusahaan

Operator Mesin Ukur Koordinat melakukan pengukuran dan pemindaian

(scanning) dengan teknik yang tidak benar. Kesalahan – kesalahan tersebut

antara lain :

- Melakukan pemindaian (scanning) bentuk bola dan silinder dengan cara

mengambil titik secara random pada permukaan benda tersebut, kemudian

dari sampel tersebut diambil keputusan “terima“ jika sebagian besar titik

tersebut terpenuhi ke persamaan benda.

Hal ini tentu saja tidak benar mengingat pengambilan titik secara random

pada sebuah objek ukur tidak bisa dianggap mewakili objek ukur tersebut.

Page 3: Bab 3 revthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00338-MTIF-Bab 3.pdf58 3.2.1. Perancangan Teknik Pengambilan Data Pada Silinder Untuk objek ukur berupa silinder, silinder diletakkan pada

57

- Pengambilan vector arah sensor yang tidak benar, tidak didukung dengan

pengolahan data yang benar. Jika diambil vector arah sensor yang tegak lurus

bidang ukur, sering hal tersebut tidak ada acuan yang jelas mengenai

ketegaklurusannya, hal ini disebabkan rotasi probe yang hanya mampu

berotasi paling kecil sebesar 7,5o.

- Kesimpulan yang diperoleh belum maksimal.

Hal – hal tersebut bagi operator mesin bukanlah suatu masalah besar di

dalam industri mesin, tetapi secara matematis dapat dikatakan salah.

3.1.3. Usulan Pemecahan Masalah

Dalam Skripsi ini dirancang suatu program yang dapat menghasilkan

output berupa kesimpulan diterima atau tidaknya suatu objek ukur berbentuk

bola atau silinder, jika dilakukan pengambilan data secara benar dengan mesin

sensor jenis MUK ( Mesin Ukur Koordinat ).

Dengan menggunakan program ini, diharapkan dapat membantu pihak

perusahaan dalam mengambil keputusan diterima tidaknya suatu objek ukur

berbentuk bola atau silinder setelah dilakukan proses pemindaian (scanning).

3.2. Analisa Pengambilan Data dan Pengolahan Data

Pengambilan data dilakukan dengan vektor arah sensor [0,0,-1], dan register

sensor berada pada pusat bola sensor atau data yang dibaca oleh mesin adalah

data titik pada pusat bola sensor.

Page 4: Bab 3 revthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00338-MTIF-Bab 3.pdf58 3.2.1. Perancangan Teknik Pengambilan Data Pada Silinder Untuk objek ukur berupa silinder, silinder diletakkan pada

58

3.2.1. Perancangan Teknik Pengambilan Data Pada Silinder

Untuk objek ukur berupa silinder, silinder diletakkan pada bidang XOY,

dengan pusat koordinat terletak pada selimut silinder. Tinggi silinder sejajar

dengan sumbu x, dan sumbu z menembus silinder melalui pusat berkas lingkaran

silinder.

Gambar 3.2. Peletakkan Posisi Silinder Terhadap Pusat Koordinat.

Kemudian dilakukan pengambilan data dimulai dari berkas lingkaran

pada keliling lingkaran alas. Pada berkas lingkaran ini diambil titik yang dimulai

pada posisi 0o sampai dengan posisi 180o sebanyak n buah titik. Langkah

selanjutnya adalah melakukan pergerakan sebesar k sepanjang sumbu x,

kemudian pada posisi ini dilakukan hal yang sama seperti sebelumnya. Hal ini

dilakukan terus berulang – ulang sampai pada berkas lingkaran atap.

Page 5: Bab 3 revthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00338-MTIF-Bab 3.pdf58 3.2.1. Perancangan Teknik Pengambilan Data Pada Silinder Untuk objek ukur berupa silinder, silinder diletakkan pada

59

Mengingat keterbatasan alat sensor untuk menjangkau bagian bawah

silinder, untuk melakukan pengambilan data pada berkas lingkaran posisi 180o

sampai dengan posisi 360o dilakukan dengan cara membalik posisi silinder

sebesar 180o sehingga daerah tersebut dapat dijangkau dengan mesin sensor.

3.2.2. Perancangan Teknik Pengambilan Data Pada Bola

Untuk objek ukur berupa bola, bola diletakkan pada bidang XOY dengan

pusat koordinat terletak pada selimut bola. Sumbu z dibuat menembus bola

melalui pusat bola.

Gambar 3.3. Peletakkan Posisi Bola Terhadap Pusat Koordinat

Kemudian dilakukan pengambilan data dimulai dari titik pada berkas

lingkaran besar horizontal, bergerak sesuai dengan keliling lingkaran besar

horizontal sebanyak n buah titik. Satu proses tersebut dilakukan berulang – ulang

sebanyak k kali dengan pergerakan sesuai dengan keliling lingkaran besar

vertikal yang dimulai pada posisi 0o sampai dengan posisi 180o.

Page 6: Bab 3 revthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00338-MTIF-Bab 3.pdf58 3.2.1. Perancangan Teknik Pengambilan Data Pada Silinder Untuk objek ukur berupa silinder, silinder diletakkan pada

60

Proses tersebut hanya dapat dilakukan pada posisi 0o sampai dengan

posisi 180o mengingat keterbatasan alat sensor untuk menjangkau bagian bawah

silinder (posisi 180o sampai dengan posisi 360o). Untuk pengambilan data pada

posisi 180o sampai dengan posisi 360o , dilakukan dengan cara membalik posisi

bola sebesar 180o sehingga daerah tersebut dapat dijangkau dengan mesin sensor.

3.2.3. Proses Pengolahan Data

Proses pengolahan data dilakukan dengan memperhitungkan jari – jari

bola sensor dan pengambilan vektor arah sensor [0,0,-1].

Keterbatasan rotasi probe pada mesin sensor, dengan rotasi minimal

sebesar 7,5o mengakibatkan tidak bisa dilakukannya pengambilan data dengan

vektor arah sensor selalu tegak lurus permukaan, mengingat permukaan yang

dijadikan sebagai objek ukur adalah permukaan dengan kurva lingkaran.

Oleh karena itu, pengambilan vektor arah sensor dibuat tetap sebesar

[0,0,-1], yaitu searah dengan sumbu z-. Hal ini tentu saja berakibat pergeseran

pada data yang terbaca oleh mesin sensor. Maka dilakukanlah pengolahan data

output mesin sensor sebagai berikut :

Page 7: Bab 3 revthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00338-MTIF-Bab 3.pdf58 3.2.1. Perancangan Teknik Pengambilan Data Pada Silinder Untuk objek ukur berupa silinder, silinder diletakkan pada

61

• Pengolahan Data Pada Objek Ukur Silinder

Gambar 3.4. Posisi Bola Sensor Terhadap Penampang Silinder

Sensor bergerak dengan vektor [0,0,-1], pada saat bola sensor menyentuh

silinder di titik D, data output dari mesin sensor adalah titik B

Misal koordinat titik B adalah (xB,yB,zB) , maka koordinat titik D( xD,yD,zD )

dapat kita peroleh dengan cara sebagai berikut :

Δ ADE sebanding dengan Δ ABC dengan faktor skala k sehingga :

BCkDEACkAEABkAD

⋅=⋅=⋅=

Nilai k dapat dihitung melalui :

ADkABAB rk

AB

=

−⇔ =

Page 8: Bab 3 revthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00338-MTIF-Bab 3.pdf58 3.2.1. Perancangan Teknik Pengambilan Data Pada Silinder Untuk objek ukur berupa silinder, silinder diletakkan pada

62

Dimana :

2 2

2 2( )2B B

AB AC BC

dAB y z

= +

⇔ = + −

Jadi :

2 2

2 2

( )2

( )2

B B

B B

dy z rk

dy z

+ − −=

+ −

Karena Δ ADE sebanding dengan Δ ABC, maka :

B

BB

BB

ydzy

rdzyAE

ACkAE

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −+

−⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −+

=⇔

⋅=

22

22

2

2

dan

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −⋅

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −+

−⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −+

=⇔

⋅=

2

2

22

2

22

dzdzy

rdzyDE

BCkDE

B

BB

BB

Page 9: Bab 3 revthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00338-MTIF-Bab 3.pdf58 3.2.1. Perancangan Teknik Pengambilan Data Pada Silinder Untuk objek ukur berupa silinder, silinder diletakkan pada

63

Dengan perhitungan di atas, koordinat titik D(xD,yD,zD) adalah :

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −⋅

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −+

−⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −+

+=

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −+

−⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −+

=

=

2

2

22

2

2

22

22

22

22

dzdzy

rdzydz

ydzy

rdzyy

xx

B

BB

BB

D

B

BB

BB

D

BD

Jadi dengan data output dari mesin sensor berupa titik (x,y,z ) , jari – jari bola

sensor r, diameter ideal bola d dan vector pengambilan data [ 0,0,-1] dapat

disimpulkan bahwa data aktual yang ditarget oleh sensor adalah :

- Koordinat titik aktual =

⎟⎟⎟⎟⎟⎟

⎜⎜⎜⎜⎜⎜

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −⋅

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −+

−⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −+

+⋅

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −+

−⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −+

2

2

22

,

2

2,

22

22

22

22

dzdzy

rdzydy

dzy

rdzyx

- Diameter aktual =

2

22

22

2

22

22

2

2

2

2

22

⎟⎟⎟⎟⎟⎟

⎜⎜⎜⎜⎜⎜

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −⋅

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −+

−⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −+

+

⎟⎟⎟⎟⎟⎟

⎜⎜⎜⎜⎜⎜

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −+

−⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −+

+dz

dzy

rdzyy

dzy

rdzyd

Diameter aktual inilah yang akan dibandingkan dengan diameter ideal berkas

lingkaran pada silinder dengan batas toleransi yang telah ditentukan.

Page 10: Bab 3 revthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00338-MTIF-Bab 3.pdf58 3.2.1. Perancangan Teknik Pengambilan Data Pada Silinder Untuk objek ukur berupa silinder, silinder diletakkan pada

64

• Pengolahan Data Pada Objek Ukur Bola

Gambar 3.5. Posisi Bola Sensor Terhadap Bola

Sensor bergerak dengan vektor [ 0,0,-1], pada saat bola sensor menyentuh

bola di titik D, data output dari mesin sensor adalah titik B

Misal koordinat titik B adalah (xB,yB,zB) , maka koordinat titik D( xD,yD,zD )

dapat kita peroleh dengan cara sebagai berikut :

Δ ADE sebanding dengan Δ ABC dengan faktor skala k sehingga :

BCkDEACkAEABkAD

⋅=⋅=⋅=

Page 11: Bab 3 revthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00338-MTIF-Bab 3.pdf58 3.2.1. Perancangan Teknik Pengambilan Data Pada Silinder Untuk objek ukur berupa silinder, silinder diletakkan pada

65

Nilai k dapat dihitung melalui :

ADkABAB rk

AB

=

−⇔ =

Dimana :

2 2AB AC BC= + , dengan 2 2B BAC x y= +

2 2 2( )2B B BdAB x y z⇔ = + + −

Jadi :

2 2 2

2 2 2

( )2

( )2

B B B

B B B

dx y z rk

dx y z

+ + − −=

+ + −

Karena Δ ADE sebanding dengan Δ ABC, maka :

22

222

222

2

2BB

BBB

BBB

yxdzyx

rdzyxAE

ACkAE

+⋅

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −++

−⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −++

=⇔

⋅=

dan

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −⋅

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −++

−⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −++

=⇔

⋅=

2

2

22

22

222

dzdzyx

rdzyxDE

BCkDE

B

BBB

BBB

AE dapat dproyeksikan ke sumbu x yang menghasilkan :

Page 12: Bab 3 revthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00338-MTIF-Bab 3.pdf58 3.2.1. Perancangan Teknik Pengambilan Data Pada Silinder Untuk objek ukur berupa silinder, silinder diletakkan pada

66

B

BBB

BBB

x xdzyx

rdzyxAE ⋅

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −++

−⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −++

=2

22

222

2

2

dan diproyeksikan ke sumbu y yang menghasilkan :

B

BBB

BBB

y ydzyx

rdzyxAE ⋅

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −++

−⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −++

=2

22

222

2

2

Dengan perhitungan di atas, maka koordinat titik D(xD,yD,zD) adalah :

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −⋅

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −++

−⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −++

+=

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −++

−⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −++

=

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −++

−⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −++

=

2

2

22

2

2

2

2

222

222

222

222

222

222

dzdzyx

rdzyxdz

ydzyx

rdzyxy

xdzyx

rdzyxx

B

BBB

BBB

D

B

BBB

BBB

D

B

BBB

BBB

D

Jadi dengan data output dari mesin sensor berupa titik (x,y,z ) , jari – jari bola

sensor r, diameter ideal bola d dan vector pengambilan data [ 0,0,-1] dapat

disimpulkan bahwa data aktual yang ditarget oleh sensor adalah :

- Koordinat titik aktual =

⎟⎟⎟⎟⎟⎟

⎜⎜⎜⎜⎜⎜

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −⋅

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −++

−⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −++

+⋅

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −++

−⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −++

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −++

−⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −++

2

2

22

,

2

2,

2

22

22

222

222

222

222

222

dzdzyx

rdzyxdy

dzyx

rdzyxx

dzyx

rdzyx

Page 13: Bab 3 revthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00338-MTIF-Bab 3.pdf58 3.2.1. Perancangan Teknik Pengambilan Data Pada Silinder Untuk objek ukur berupa silinder, silinder diletakkan pada

67

- Diameter aktual =

2

222

222

2

222

222

2

222

222

2

2

2

2

2

2

22

⎟⎟⎟⎟⎟⎟

⎜⎜⎜⎜⎜⎜

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −⋅

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −++

−⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −++

+

⎟⎟⎟⎟⎟⎟

⎜⎜⎜⎜⎜⎜

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −++

−⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −++

+

⎟⎟⎟⎟⎟⎟

⎜⎜⎜⎜⎜⎜

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −++

−⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −++

+dz

dzyx

rdzyxy

dzyx

rdzyxx

dzyx

rdzyxd

Diameter aktual inilah yang akan dibandingkan dengan diameter ideal bola

dengan batas toleransi yang telah ditentukan, dimana besarnya selisih

diameter aktual dengan diameter ideal bola harus lebih kecil atau sama

dengan besarnya toleransi yang telah dietntukan. Jika ada satu titik yang

tidak memenuhi syarat tersebut maka objek ukur tidak lulus.

3.3. Perancangan Program

3.3.1. Gambaran Umum Perancangan Program

Program dimulai dari input berupa diameter ideal objek ukur, dan data

titik - titik hasil mesin sensor dengan teknik pengambilan data yang telah

ditetapkan.

Karena program ini menerima input dari output mesin sensor, maka input

program terdiri dari 6 parameter yaitu : x pembacaan sensor, y pembacaan

sensor, z pembacaan sensor, vektor satuan arah x, vektor satuan arah y, dan

vektor satuan arah z. Dengan vektor yang telah ditentukan sebelumnya yaitu

[0,0,-1] maka format input yang sah diterima oleh program adalah : x,y,z,0,0,-1

Mengingat data – data output mesin sensor tersebut telah mengalami

pergeseran akibat pengambilan vektor arah sensor yang tidak tegak lurus dengan

bidang ukur, maka setelah program menerima input dilakukan pengolahan data

Page 14: Bab 3 revthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00338-MTIF-Bab 3.pdf58 3.2.1. Perancangan Teknik Pengambilan Data Pada Silinder Untuk objek ukur berupa silinder, silinder diletakkan pada

68

input tersebut terlebih dahulu untuk menentukan data yang seharusnya dibaca

oleh mesin sensor.

Setelah dilakukan pengolahan data, maka akan diperoleh diameter hasil

pengolahan data dari mesin sensor. Diameter ini dibandingkan dengan diameter

ideal objek ukur, jika terdapat perbedaan melebihi toleransi yang ditentukan

maka terdapat suatu keadaan dimana dimensi objek ukur melebihi batas toleransi

yang telah ditentukan.

Output dari program ini adalah jumlah titik yang diolah, jumlah titik yang

ditolak, kesimpulan akhir apakah objek ukur diterima atau ditolak, dan simulasi

posisi titik yang ditolak atau posisi titik yang melebihi batas toleransi.

3.3.2. Rancangan Layar

Program aplikasi ini memakai 3 buah form, yaitu :

1. Form Utama

2. Form Simulasi

3. Form About

Page 15: Bab 3 revthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00338-MTIF-Bab 3.pdf58 3.2.1. Perancangan Teknik Pengambilan Data Pada Silinder Untuk objek ukur berupa silinder, silinder diletakkan pada

69

3.3.2.1. Rancangan Layar Form Utama

Gambar 3.6. Rancangan Layar Form Utama.

Form utama ini berisi input yang diperlukan untuk menjalankan program

dan output program setelah melalui beberapa proses pengolahan.

Page 16: Bab 3 revthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00338-MTIF-Bab 3.pdf58 3.2.1. Perancangan Teknik Pengambilan Data Pada Silinder Untuk objek ukur berupa silinder, silinder diletakkan pada

70

Input program yaitu :

• Input jari – jari bola sensor .

Input jari – jari bola sensor berupa angka dalam satuan millimeter.

Contoh input jari – jari bola sensor : 0.5.

• Input tipe barang yang akan diuji.

Input tipe barang yang akan diuji dilakukan dengan memilih barang

yang akan diuji apakah silinder atau bola.

• Input kualitas barang yang akan diuji.

Input kualitas barang yang akan diuji dilakukan dengan memilih

kualitas yang diinginkan berdasarkan standar batas toleransi ISO.

• Input data – data barang yang akan diuji.

Input data – data barang yang akan diuji dilakukan dengan melakukan

loading file data – data barang yang akan diuji. File tersebut adalah

file output dari mesin sensor. Format file input harus mengikuti aturan

berikut ini supaya dapat dibaca oleh program :

- Ekstensi file harus .in.

- Baris pertama pada file adalah panjang diameter ideal barang

yang akan diuji dalam satuan millimeter.

- Baris kedua dan seterusnya pada file adalah data – data titik

yang dibaca oleh mesin sensor dan vektor arah sensor yang

telah ditentukan yaitu [0,0,-1]. Format data tersebut adalah : x

y z 0 0 -1 , dimana x y z adalah koordinat kartesius

pembacaan mesin sensor.

Page 17: Bab 3 revthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00338-MTIF-Bab 3.pdf58 3.2.1. Perancangan Teknik Pengambilan Data Pada Silinder Untuk objek ukur berupa silinder, silinder diletakkan pada

71

- Contoh format data inputan program :

Nama file : Bola.in

Isi file : 5 0 5 0 0 -1

0 0 10 0 0 -1

-3.1 0 9 0 0 -1

Output program ini yaitu :

• Output Hasil Test.

Output Hasil Test menampilkan kesimpulan akhir apakah barang

yang diuji diterima atau ditolak berdasarkan batas toleransi yang telah

ditentukan.

• Output Keterangan.

Output Keterangan menampilkan keterangan – keterangan sebagai

berikut :

- Diameter ideal barang yang diuji.

- Besarnya toleransi yang diijinkan berdasarkan standar ISO.

- Jumlah data (titik) yang dimasukkan.

- Jumlah data (titik) yang gagal atau melewati batas toleransi.

Page 18: Bab 3 revthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00338-MTIF-Bab 3.pdf58 3.2.1. Perancangan Teknik Pengambilan Data Pada Silinder Untuk objek ukur berupa silinder, silinder diletakkan pada

72

3.3.2.2. Rancangan Layar Form Simulasi

Gambar 3.7. Rancangan Layar Form Simulasi.

Form Simulasi ini berisi simulasi barang yang akan diuji dengan dimensi

yang ideal dan data titik – titik yang melebihi batas toleransi yang telah

ditentukan. Simulasi ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai

posisi – posisi titik yang ditolak oleh program karena melebihi batas toleransi.

Gambar barang dengan dimensi ideal disajikan sebagai pembanding posisi

titik – titik yang melewati batas toleransi tersebut.

Page 19: Bab 3 revthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00338-MTIF-Bab 3.pdf58 3.2.1. Perancangan Teknik Pengambilan Data Pada Silinder Untuk objek ukur berupa silinder, silinder diletakkan pada

73

3.3.2.3. Rancangan Layar Form About

Gambar 3.8. Rancangan Layar Form About

Form About ini berisi keterangan tentang program dan nama pembuat

program.

3.3.3. Perancangan State Transition Diagram

State Transition Diagram memberikan keterangan kepada sistem tentang

apa yang harus dikerjakan (action) dan kondisi (state) tertentu. Kondisi adalah

suatu event pada external environment yang dapat dideteksi oleh sistem misalnya

sinyal, interrupt atau data. Hal ini akan menyebabkan perubahan terhadap state

dari aktivitas x ke aktivitas y. Action adalah hal yang dilakukan oleh sistem bila

terjadi perubahan state atau data. Action akan menghasilkan output, message

display pada layar, menghasilkan kalkulasi dan lain – lain.

Page 20: Bab 3 revthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00338-MTIF-Bab 3.pdf58 3.2.1. Perancangan Teknik Pengambilan Data Pada Silinder Untuk objek ukur berupa silinder, silinder diletakkan pada

74

Gambar 3.9. State Transition Diagram Modul form_utama

Modul menu_bar

Exit

Klik Exit

Keluar dari program

About

Klik About

Tampil Form About

Akhir Program

Setting

Form About

Layar Aktif

Klik Setting

Panggil modul grafik

Klik Ok / Tutup Form About

Tampil Layar Aktif

Modul grafik

Selesai modul grafik

Tampil Layar Aktif

Gambar 3.10. State Transition Diagram Modul menu_bar

Page 21: Bab 3 revthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00338-MTIF-Bab 3.pdf58 3.2.1. Perancangan Teknik Pengambilan Data Pada Silinder Untuk objek ukur berupa silinder, silinder diletakkan pada

75

3.3.4. Perancangan Flowchart

Flowchart merupakan alat bantu pemrograman yang biasanya digunakan.

Flowchart membantu programmer dalam mengorganisasikan pemikiran mereka

dalam pemrograman, terutama bila dibutuhkan penalaran yang tajam dalam

logika prosedur suatu program.

Gambar 3.11. Flowchart program utama

Page 22: Bab 3 revthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00338-MTIF-Bab 3.pdf58 3.2.1. Perancangan Teknik Pengambilan Data Pada Silinder Untuk objek ukur berupa silinder, silinder diletakkan pada

76

Start

Inisialisasi nilai rata_d, toleransi, i

d<=3

d<=50

d<=6

d<=315

d<=80

d<=10

d<=250

d<=180

d<=120

d<=30

d<=400

d<=18

rata_d=d

rata_d=sqrt(3*6)

rata_d=sqrt(6*10)

rata_d=sqrt(10*18)

rata_d=sqrt(18*30)

rata_d=sqrt(30*50)

rata_d=sqrt(50*80)

rata_d=sqrt(80*120)

rata_d=sqrt(120*180)

rata_d=sqrt(180*250)

rata_d=sqrt(250*315)

rata_d=sqrt(315*400)

T

F

T

F

F

T

F

T

F

T

F

T

F

T

F

T

F

T

F

T

F

T

T

F

1 2

Page 23: Bab 3 revthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00338-MTIF-Bab 3.pdf58 3.2.1. Perancangan Teknik Pengambilan Data Pada Silinder Untuk objek ukur berupa silinder, silinder diletakkan pada

77

Page 24: Bab 3 revthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00338-MTIF-Bab 3.pdf58 3.2.1. Perancangan Teknik Pengambilan Data Pada Silinder Untuk objek ukur berupa silinder, silinder diletakkan pada

78

Page 25: Bab 3 revthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00338-MTIF-Bab 3.pdf58 3.2.1. Perancangan Teknik Pengambilan Data Pada Silinder Untuk objek ukur berupa silinder, silinder diletakkan pada

79

Gambar 3.12. Flowchart proses set toleransi

Page 26: Bab 3 revthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00338-MTIF-Bab 3.pdf58 3.2.1. Perancangan Teknik Pengambilan Data Pada Silinder Untuk objek ukur berupa silinder, silinder diletakkan pada

80

Start

Inisialisasi nilai jum_data,jum_gagal, lulus

EOF ? Input nilaix,y,z,vx,vy,vz dari file

RGTipe.ItemIndex=0

y=skala*yz=d/2+skala*(z-d/2)

d_aktual = d/2 + sqrt( y^2 +(z - d/2)^2 )

skala = (sqrt(y^2+(z - d/2)^2) - r) /sqrt(y^2+(z - d/2)^2)

abs(d_aktual-d) >toleransi

lulus = falsejum_gagal=jum_gagal+1

xx[jum_gagal-1]=xyy[jum_gagal-1]=yzz[jum_gagal-1]=z

jum_data=jum_data+1

RGTipe.ItemIndex=1

x=skala*xy=skala*y

z=d/2+skala*(z-d/2)

d_aktual = d/2 + sqrt( x^2+y^2 +(z - d/2)^2 )

skala = (sqrt(x^2+y^2+(z - d/2)^2) - r) /sqrt(x^2+y^2+(z - d/2)^2)

abs(d_aktual-d) >toleransi

lulus = falsejum_gagal=jum_gagal+1

xx[jum_gagal-1]=xyy[jum_gagal-1]=yzz[jum_gagal-1]=z

F

T

T

F

T

T

Finish

T

F

F

F

Gambar 3.13. Flowchart proses pengolahan data

Page 27: Bab 3 revthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00338-MTIF-Bab 3.pdf58 3.2.1. Perancangan Teknik Pengambilan Data Pada Silinder Untuk objek ukur berupa silinder, silinder diletakkan pada

81

Start

Buat SilinderRGTipe.ItemIndex=0

Buat BolaRGTipe.ItemIndex=1

Buat Label

Lulus ?

Buat Titik Gagal

For j = 0 tojum_gagal-1

End For j ?

Finish

T

F

F

T

F

F

T

T

Gambar 3.14. Flowchart prosess grafik