bab 3 1 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2009-2-00819-si bab 3.pdfefektif dan...
TRANSCRIPT
45
BAB 3
ANALISIS STRATEGI BISNIS DAN STRATEGI SI/TI
3.1 Gambaran Umum Perusahaan
3.1.1 Sejarah Perusahaan
Adam Khoo Learning Technologies Group (AKLTG) merupakan perusahaan
regional yang bergerak di bidang pelatihan dan pengembangan diri, baik personal
maupun profesional. Didirikan pertama kali oleh Adam Khoo di Singapura pada
tahun 2002, AKLTG merupakan perusahaan pelatihan terbesar di Singapura dengan
program yang unik, penuh inspirasi, dan dinamis. Kini, AKLTG sendiri telah
berkembang di beberapa negara, seperti Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Cina.
AKLTG masuk ke Indonesia pada Bulan Juli 2005, dan diresmikan pada Juli
2006. Kantor pertama AKLTG berada di Wisma Kyoei Prince lantai 2 pada tahun
2005. Pada tahun peresmiannya berpindah ke Wisma 46 Kota BNI, Suite 2.05, Lt. 2,
yang terletak di Jln. Jend. Sudirman kav. 1, Jakarta 10220. Adapun program-program
yang ada pada AKLTG sebagai berikut:
• Patterns Of Excellence: membantu banyak orang dalam menerobos pola terbatas
selama bertahun-tahun, dan mencapai hasil yang luar biasa pada area yang
berbeda dalam hidup mereka. Umumnya ditujukan untuk para:
Profesional.
Manajer.
Para penujual (sales people).
Pelatih dan Pengajar.
46
Praktisi kesehatan.
Psikolog.
CEO.
• Wealth Academy Trader: merupakan tutorial yang dirancang secara spesifik untuk
membimbing secara bertahap dalam menerapkan teknik-teknik berbisnis secara
efektif dan konsisten, relevan terhadap bursa saham, masa depan, nilai tukar, dan
pilihan. Program ini ditujukan bagi:
Yang memerlukan bantuan untuk membimbing dalam memulai.
Yang merasa kurang keyakinan untuk mulai bermain saham di pasar.
Yang memerlukan pemain saham professional yang dapat mengajarkan setiap
langkah demi langkah dari caranya.
Yang ingin menciptakan sumber pemasukan bulanan tambahan.
Yang ingin skill jangka panjang yang dapat diteruskan kepada generasi
mendatang.
Yang ingin belajar bagaimana caranya untuk memiliki kemungkinan untuk
pensiun dini dan bermain saham untuk bertahan hidup.
• Wealth Academy Options: merupakan sebuah program hasil kerja sama dengan
Options University yang memberikan strategi-strategi mudah serupa yang
digunakan oleh pemain saham dan keputusan dari pihak internal untuk
47
mendapatkan keuntungan besar dengan resiko yang lebih kecil. Program ini
ditujukan bagi para pemain saham, baik pemula maupun berpengalaman.
• “I am Gifted So are You!” Camp: program motivasi dan peningkatan yang vital,
dirancang secara khusus untuk membantu peningkatan remaja dalam sekolah dan
hidup mereka. Program ini ditujukan untuk remaja.
• Teenagers Leadership Camp: program yang ditujukan kepada para remaja
berumur 13 s/d 20 tahun dengan mengutamakan pengembangan diri di bidang
kerja sama tim, komunikasi, kepemimpinan, kepercayaan diri, dan kepekaan diri.
• Success Coaching Programme: program pengembangan diri bagi anak-anak, di
mana orang tua mereka terlalu sibuk sehingga tidak memiliki waktu banyak untuk
bisa selalu mendampingi kegiatan belajar mereka.
• Super Kids: program pelatihan bagi anak-anak utnuk mengembangkan dan
meningkatkan potensi diri dalam semua area hidup mereka. Program ini dibentuk
atas dasar pemikiran bahwa bakat dan kecerdasan dapat berubah-ubah, tetapi
dapat dikembangkan menjadi lebih baik melalui stimulus yang berkelanjutan dan
dengan teknik pembelajaran yang tepat.
48
AKLTG Indonesia sendiri memiliki otorisasi untuk penerapan program-
program yang ada di Indonesia. Saat ini, perusahaan telah memiliki 3 buah kantor
perwakilan yang berada di Medan, Semarang, dan Surabaya. Kantor perwakilan ini
bertujuan untuk menggapai pelanggan-pelanggan di luar Jakarta. Kantor perwakilan
mengelola pemasaran, pendaftaran, dan transaksi di daerah terkait, yang kemudian
akan diproses lebih lanjut di kantor pusat Jakarta untuk pelaksanaan programnya.
Jumlah pelanggan sampai dengan akhir 2008 mencapai 1900 orang, di mana
ini meningkat dari tahun sebelumnya yang berjumlah 1710 orang pada 2007 dan 1539
orang pada 2006. Pendapatan bersih dari perusahaan sendiri berjumlah Rp.
7.600.000.000 pada akhir 2008, meningkat dari tahun sebelumnya yaitu Rp.
6.840.000.000 pada 2007, dan Rp. 6.460.000.000 pada 2006.
Ke depannya, perusahaan berencana untuk mengembangkan program-
program jasa baru yang dapat menjawab kebutuhan pasar terkini, serta berupaya
untuk meningkatkan kinerja proses bisnis, pemrosesan informasi, dan memenangkan
persaingan. Hal-hal ini akan dicapai perusahaan dengan memanfaatkan SI/TI, di
mana dapat memberikan pemrosesan informasi yang lebih cepat dan tepat,
peningkatan kinerja perusahaan yang lebih baik, dukungan informasi yang dapat
memberikan manajemen puncak untuk penetapan strategi masa depan dalam
mengembangkan program dan layanan terbaru.
49
3.1.2 Visi dan Misi
Visi Perusahaan
Menjadi penyedia jasa pelatihan, pengembangan dan pendidikan
perorangan maupun profesional yang terdepan di Asia.
Misi Perusahaan
Meningkatkan kehidupan dan merancang garis hidup melalui setiap
hal yang kita lakukan untuk membawa potensi diri tertinggi di setiap
orang.
3.1.3 Organisasi Perusahaan
Penjelasan organisasi perusahaan AKLTG dibagi ke dalam 2 bagian, yaitu
struktur organisasi dan fungsi dan tanggung jawab organisasi. Adapun penjelasannya
akan djelaskan di dalam sub bab berikut ini.
50
3.1.3.1 Struktur Organisasi
Gambar 3.1 Struktur Organisasi AKLTG
3.1.3.2 Fungsi dan Tanggung Jawab Organisasi
Adapun fungsi dan tanggung jawab dari masing-masing bagian di
dalam struktur organisasi yang telah digambarkan pada gambar di atas adalah:
• Direktur Utama
Tugas utamanya adalah mengimplementasikan produk-produk
yang sudah direncanakan oleh AKLTG sekaligus sebagai pengawas dan
penanggung jawab. Direktur Utama melakukan analisa pasar dengan
menyesuaikan semua produk yang sudah direncanakan dan
mengkombinasikan dengan keadaan dan keinginan pasar yang sesuai
Direktur Utama
Manajer Umum
Pemasaran Operasional
Administrasi
Keuangan TI Pelatih Personalia
Program Anak
Program Keuangan
Program Dewasa
Penjualan
Design
Program
51
dengan keadaan di Indonesia. Dasarnya adalah dengan
mempertimbangkan bahwa kebiasaan dan kondisi masyarakat di setiap
negara tidak semuanya sama. Ada pun Direktur Utama juga dapat
memberikan masukan kepada pemilik/komisaris tentang program
potensial di Indonesia yang sekiranya perlu dikembangkan untuk dapat
menjawab kebutuhan pasar.
• Manajer Umum
Direktur Utama mendelegasikan pekerjaannya kepada Manajer
Umum dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Manajer
Umum bertugas untuk mengendalikan jalannya setiap produk yang sudah
ditetapkan sesuai waktu yang telah ditentukan sekaligus mengawasi
pelaksanaannya. Bila terjadi kondisi yang tidak sesuai perencanaan dan
perlu didiskusikan, Manajer Umum berhak mengambil keputusan dengan
terlebih dahulu mendiskusikan dengan Direktur Utama. Manajer Umum
mendapat laporan langsung dari setiap kepala bagian menyangkut semua
jenis perkembangan pelaksanaan produk untuk diteruskan kepada Direktur
Utama maupun pihak-pihak terkait.
Tugas utama dan tanggung jawab dari Manajer Umum adalah:
Mengawasi dan mengelola seluruh bagian/fungsi bisnis yang ada di
AKLTG Indonesia (Pemasaran, Operasional, Administrasi, Keuangan,
TI, Pelatih, Personalia) dan menastikan semuanya terintegrasi dan
bekerja dengan baik sesuai dengan fungsi dan tugasnya.
52
Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dari AKLTG
Indonesia.
• Pemasaran
Bagian Pemasaran terbagi menjadi 3 sub bagian yaitu penjualan,
program, dan design. Adapun tugas utama dan tanggung jawab umum dari
bagian Pemasaran ini adalah:
Mengelola proses pemasaran yang ada yaitu memasarkan produk jasa
AKLTG kepada pelanggan, mengkoordinasikan, dan mengelola kerja
dari masing-masing sub bagian yang ada (penjualan, program, design)
agar dapat berjalan dan terlaksana dengan baik.
Bertanggung jawab kepada Manajer Utama dalam segala proses
pemasaran yang dilakukan oleh bagian Pemasaran.
Tugas utama dan tanggung jawab dari ketiga sub bagian
Pemasaran yang telah disebutkan di atas adalah:
- Penjualan:
o Mengelola proses pemasaran kepada konsumen, seperti mengelola
promosi kepada calon pelanggan/peserta dan transaksi penjualan
produk jasa AKLTG kepada konsumen.
o Bertanggung jawab kepada kepala bagian Pemasaran atas
pelaksanaan tugas promosi dan penjualan yang merupakan bagian
dari tugas pemasaran yang telah atau akan dilakukan.
53
- Program:
o Menetapkan rencana kerja dan mengelola program-program
pemasaran yang akan dilakukan untuk memasarkan produk jasa
AKLTG kepada pasar.
o Bertanggung jawab kepada kepala bagian Pemasaran sehubungan
dengan perencanaan, pengelolaan dan pelaksanaan program
pemasaran.
- Design:
o Merancang dan membuat media-media promosi yang akan
digunakan untuk memasarkan dan mempromosikan produk jasa
AKLTG. Media-media tersebut dapat berupa iklan pada spanduk,
pamflet, majalah, internet, e-mail, dan lain-lain.
o Bertanggung jawab kepada kepala bagian Pemasaran atas
perancangan dan pembuatan media-media promosi dan pemasaran
tersebut.
• Operasional
Bagian Operasional memiliki tugas utama dan tanggung jawab
sebagai berikut:
Bertanggung jawab dalam penyediaan tempat untuk melaksanakan
program-program AKLTG.
Bertanggung jawab mengorganisir tempat kegiatan serta segala jenis
keperluan dan perlengkapan yang dibutuhkan dalam pelasanaan
program AKLTG.
54
Menjaga hubungan baik dengan pihak-pihak penyedia tempat.
• Administrasi
Bagian Administrasi membawahi beberapa sub bagian yaitu
program anak, program dewasa, dan program keuangan. Adapun tugas
utama dan tanggung jawab dari bagian Administrasi adalah:
Mengelola dan mengawasi kerja dan pelaksanaan masing-masing
program yang dibawahinya.
Melakukan administrasi terhadap data dan informasi yang sehubungan
dengan peserta program (pelanggan), program-program produk jasa
AKLTG, laporan, dan hasil akhir dari program tersebut, serta staf yang
terlibat di dalamnya.
Mengalokasikan staf-staf kepada program yang akan dijalankan.
Bertanggung jawab kepada Manajer Umum sehubungan dengan
adminstrasi dan pembuatan laopran dari program-program produk jasa
AKLTG.
Mencatat data dan informasi transaksi dari program-program yang
diikuti oleh peserta.
• Keuangan
Bagian Keuangan memiliki tugas utama dan tanggung jawab
sebagai berikut:
Mengelola pencatatan transaksi pelanggan yang berasal dari
pencatatan dari bagian Administrasi.
55
Membuat laporan transaksi pelanggan.
Membuat laporan keuangan dari pencatatan transaksi program-
program produk jasa AKLTG.
Memeriksa dan membuat laporan penggajian, tunjangan, dan, bonus.
Mengelola keuangan baik itu pengeluaran maupun pemasukan dari
AKLTG Indonesia.
• Teknologi Informasi (TI)
Tugas utama dan tanggung jawab dari Bagian TI adalah:
Mengelola dan mengatur jaringan dan arus komunikasi informasi pada
AKLTG Indonesia.
Mengelola dan mengatur database pihak-pihak yang terkait dengan
perusahaan, baik internal maupun eksternal, seperti data dari
pelanggan dan pemasok (eksternal) dan data karyawan dari masing-
masing divisi.
Bertanggung jawab kepada Manajer Utama sehubungan dengan
pengelolaan dan pengendalian teknologi dan sistem informasi di
perusahaan.
• Pelatih
Tugas utama dan tanggung jawab dari bagian Pelatih adalah
sebagai berikut:
Bertanggung jawab dalam menerekrut pelatih-pelatih baru yang
berkualitas.
56
Bertanggung jawab melatih dan membekali pelatih-pelatih baru
sesusai dengan standar AKLTG.
Menagorganisir para pelatih dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan.
Mengolah data tentang hasil program yang diikuti oleh peserta.
• Personalia
Tugas utama dan tanggung jawab dari bagian Personalia adalah:
Mengatur dan mengendalikan seluruh kegiatan personalia di dalam
AKLTG.
Mengevaluasi tingkat disiplin dan kinerja karyawan.
Mencatat absensi karyawan.
Menghitung gaji, bonus, dan tunjangan karyawan.
3.2 Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis
3.2.1 Analisis PEST (Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi)
Politik
Bagi AKLTG, stabilitas politik cukup mempengaruhi kegiatan bisnis
mereka karena sebagian besar kegiatan mereka dilakukan secara outdoor
atau di luar gedung. Selain itu, dengan akan diadakannya 2 kali Pemilu di
tahun 2009 ini, dapat mempengaruhi kegiatan AKLTG. Bila keadaan politik
pra atau pasca Pemilu menjadi tidak stabil, akan mengganggu kegiatan
mereka, karena sebagian kegiatan mereka dilakukan secara outdoor.
57
Ekonomi
Inflasi pada perekonomian global cukup mempengaruhi perubahan
harga dari program-program jasa AKLTG. Namun, perubahan harga ini pun
juga disesuaikan dengan perubahan harga dan kebijakan yang ada di kantor
pusat AKLTG yang berada di Singapura. Selain itu, tingkat perekonomian
masyarakat juga berpengaruh, sesuai dengan daya beli. Hal ini dikarenakan
program-program jasa yang ditawarkan AKLTG relatif tidak murah.
Sosial
Masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke atas merupakan
pangsa pasar yang potensial bagi perusahaan. Misalnya, para pengusaha atau
pebisnis, pelajar, dan anak-anak. Oleh karena itu, AKLTG membuka
program-program jasa yang disesuaikan dengan para pelanggannya tersebut.
Seperti contoh, program Super Kids bagi anak-anak dan program Wealth
Academy Options bagi pebisnis.
Teknologi
Perkembangan teknologi yang terjadi sedikit mempengaruhi AKLTG.
Bila perkembangan teknologi tersebut dirasa perlu dan mampu untuk dibeli,
maka teknologi tersebut akan dipakai. Namun, jika teknologi yang ada
sekarang masih mampu digunakan dengan baik dan masih bisa menjawab
kebutuhan saat ini, maka tidak perlu dilakukan pembelian terhadap teknologi
58
yang baru. Mungkin hanya sekedar pembaharuan (upgrade) pada bagian-
bagian tertentu saja.
Berdasarkan analisis PEST di atas, maka perusahaan perlu menanggapi
pengaruh yang diberikan oleh keempat faktor tersebut, terutama pada faktor ekonomi,
sosial, dan teknologi. Strategi yang dapat dilakukan adalah merencanakan
pengembangan SI/TI yang terintegrasi, yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan
dan menghemat biaya operasional, dalam merespon pengaruh dari faktor ekonomi.
Kemudian, aplikasi CRM (Customer Relationship Management) dapat digunakan
untuk menyesuaikan dan memaksimalkan produk yang dimiliki AKLTG dengan
kebutuhan dan daya beli pasar. Lalu, pengembangan teknologi perlu dilakukan untuk
menunjang aplikasi yang nantinya diperlukan dalam merespon keempat faktor di atas.
3.2.2 Analisa Lima (5) Faktor Persaingan Porter
Berdasarkan hasil analisis maka berikut ini adalah 5 kekuatan Porter pada
AKLTG:
59
Gambar 3.2 Lima (5) Kekuatan Porter pada AKLTG
Kelima faktor ini menentukan kemampuan bersaing dalam industri karena
mereka mempengaruhi harga, biaya, dan investasi yang diperlukan perusahaan dalam
suatu industri. Adapun lebih jelasnya adalah sebagai berikut.
1. Kekuatan tawar menawar pembeli
Pembeli yang dimaksud di sini adalah para pelanggan atau peserta daripada
program-program AKLTG. Umumnya para pelanggan atau peserta ini terbagi ke
dalam 2 rentang umur, yaitu anak-anak/remaja dan dewasa yang merupakan kalangan
PEMASOK : • CV.Bintang Sampurna • Hotel Crown. • Hotel Ciputra. • Hotel Manhattan. • Hotel The Sultan. • Hotel Nikko. • Lido Lake Resort. • Yasmin Resort.
PENDATANG BARU : • NFP Tailor-MadeTraining-
Neso Indonesia
PEMBELI : • Masyarakat Umum • Organisasi Swasta • Insatansi Pemerintah
PRODUK PENGGANTI : • Ekstrakurikuler • Program sekolah (Summer
Camp - JIS) • Tempat les dengan metode
serupa
PESAING : • Ernst & Young • John Robert College
60
menengah ke atas. Jika dilihat kekuatan tawar menawar dari pelanggan ini lemah.
Dengan kondisi ini AKLTG dalam proses bisnisnya sangat mengutmakan kepuasan
pelanggan baik sebelum maupun sesudah program.
2. Kekuatan tawar menawar pemasok
Pemasok disini adalah badan usaha dan bentuk organisasi lainnya yang
memberikan pasokan kepada AKLTG dalam beberapa hal, seperti jasa periklanan dan
penyedia tempat pelaksanaan program, seperti:
• CV. Bintang Sampurna (periklanan).
• Hotel Crown.
• Hotel Ciputra.
• Hotel Manhattan.
• Hotel The Sultan.
• Hotel Nikko.
• Lido Lake Resort.
• Yasmin Resort.
Kekuatan tawar menawar pemasok dengan AKLTG tidak terlalu kuat.
AKLTG cenderung memilih pemasok dari mana saja yang dapat memberikan harga
kompetitif dan berkualitas baik.
61
3. Ancaman pendatang baru
Ancaman pendatang baru membatasi harga dan menentukan tingkat investasi
yang dibutuhkan untuk merintangi masuknya pendatang baru. Adapun beberapa nama
pendatang baru seperti NFP Tailor-MadeTraining, yang bergerak di bidang yang
sama seperti AKLTG, tetapi lebih berorientasi kepada pelanggan. Maksudnya, dalam
mengembangkan produknya, NFP Tailor-MadeTraining berdasar kepada permintaan
pasar/pelanggan.
4. Ancaman produk pengganti.
Kekuatan pembeli mempengaruhi harga yang ditetapkan perusahaan. Produk
pengganti dari AKLTG sangat lemah. Meskipun ada, sangat jarang yang memberikan
produk jasa serupa dan sebaik AKLTG. Ekstrakurikuler di sekolah hanyalah
merupakan sarana bagi siswa untuk menyalurkan bakat dan minatnya. Hal ini
tentunya tidak menjadi hambatan yang berarti bagi AKLTG karena ekstrakurikuler
tidak memberikan materi serupa. Meskipun ada metode khusus yang diajarkan namun
belum semaksimal yang dilakukan AKLTG. Beberapa sekolah memang sudah
mewajibkan siswanya untuk mengikuti program tambahan seperti Summer Camp,
namun kegiatan ini hanyalah bersifat sementara. AKLTG memiliki program lanjutan
untuk memaksimalkan hasil yang diperoleh bagi setiap peserta. Selain itu juga
terdapat tempat-tempat les yang menawarkan metode yang juga ditawarkan AKLTG.
Tempat-tempat tersebut memang memberikan materi yang serupa namun tetap belum
sebanding dengan materi dan metode pengajaran AKLTG yang sudah diujicoba dan
tentunya berhasil.
62
5. Persaingan di antara para pesaing
Pesaing yang dihadapi AKLTG adalah Ernst & Young dan John Robert
College. Keduanya merupakan pesaing utama yang memiliki jasa pelayanan serupa.
Dari segi harga, kedua pesaing utama tersebut memiliki harga di bawah
AKLTG. Walaupun memiliki harga yang cukup tinggi diantara pesaingnya, kualitas
dari produk jasa yang ditawarkan sebanding dengan harga tersebut. Itulah mengapa
AKLTG tetap memiliki pelanggan loyal. Bahkan, banyak orang baru yang tetap
memilih AKLTG.
Berdasarkan analisis 5 Daya Saing Porter di atas, perusahaan berada pada
posisi yang cukup baik. Walaupun harga yang dimiliki relatif lebih mahal dari para
pesaingnya, dan hadirnya pendatang baru yang memiliki produk serupa, serta
hadirnya produk pengganti, AKLTG masih menjadi pilihan oleh pelanggannya.
Dengan melihat kondisi ini, perlu dilakukan peningkatan kinerja dan layanan
perusahaan, yaitu melalui perencanaan strategi SI/TI dalam rangka mencapai sasaran
bisnis perusahaan secara labih baik. Hal ini dapat diwujudkan melalui pengaplikasian
sistem informasi perusahaan yang terintegrasi (memiliki modul-modul yang sesuai
dengan unit bisnis yang ada) dan CRM (Customer Relationship Management).
Dengan layanan dan kinerja yang lebih baik, pelanggan akan tetap setia pada
AKLTG.
63
3.3 Analisis Lingkungan Internal Bisnis
3.3.1 Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)
Analisis SWOT merupakan analisis yang dilakukan dengan melihat faktor
internal perusahaan, yaitu kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, dan faktor
eksternal perusahaan, yaitu peluang dan ancaman bagi perusahaan.
1. Analisis Faktor Internal
A. Kekuatan:
• Memiliki program Wealth Academy Trader yang masih belum dimiliki
oleh pesaing lainnya.
• Memiliki program Wealth Academy Options yang berkerja sama dengan
Options University, dimana produk masih belum dimiliki oleh pesaing
lainnya.
• Produk yang tersegmen dari segi umur pelanggan dan kebutuhan.
• Memiliki trainer yang berpengalaman, memiliki standar, dan bersertifikat.
B. Kelemahan:
• Sistem informasi yang ada belum terintegrasi dengan baik antar bagian.
• Jumlah fasilitas ruangan yang masih terbatas.
• Kecenderungan harga yang relatif mahal.
64
IFAS FAKTOR-FAKTOR STRATEGI INTERNAL
BOBOT RATING BOBOT X
RATING
KOMENTAR
KEKUATAN:
• Memiliki program
Wealth Academy Trader
yang masih belum
dimiliki oleh pesaing
lainnya.
• Memiliki program
Wealth Academy
Options yang berkerja
sama dengan Options
University, dimana
produk masih belum
dimiliki oleh pesaing
lainnya.
• Produk yang tersegmen
dari segi umur
pelanggan dan
kebutuhan.
• Memiliki SDM yang
berpengalaman,
0,15 0,15 0,20 0,15
4 3 3 2
0,60 0,45 0,60 0,30
65
memiliki standar, dan
bersertifikat.
Total Kekuatan 0,65 1,95 KELEMAHAN:
• Sistem informasi yang
ada belum terintegrasi
dengan baik antar
bagian.
• Jumlah fasilitas ruangan
yang masih terbatas.
• Kecenderungan harga
yang relatif mahal.
0,15 0,10 0,10
2 3 2
0,30 0,30 0,20
Total Kelemahan 0,35 0,80 TOTAL 1,00 1,15
Tabel 3.1 Perhitungan IFAS
2. Analisis Faktor Eksternal
A. Peluang:
• Meningkatnya minat masyarakat untuk mau menggali potensi di dalam
diri dan mengembangkannya (dalam hal ini khususnya masyarakat
ekonomi menengah ke atas).
• Meningkatnya permintaan pasar terhadap jasa pelatihan dan
pengembangan diri.
66
B. Ancaman:
• Beberapa pesaing juga memiliki produk yang sejenis.
• Lembaga pendidikan baik formal maupun organisasi profesional sudah
mulai mengembangkan dan menerpkan program-program pengembangan
diri yang serupa.
EFAS FAKTOR-FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL
BOBOT RATING BOBOT X
RATING
KOMENTAR
PELUANG:
• Meningkatnya minat
masyarakat untuk mau
menggali potensi di
dalam diri dan
mengembangkannya.
• Meningkatnya
permintaan pasar
terhadap jasa pelatihan
dan pengembangan diri.
0,30 0,25
3 2
0,90 0,50
Total Peluang 0,55 1,40 ANCAMAN:
• Beberapa pesaing juga
memiliki produk yang
sejenis.
0,25
2
0,50
67
• Lembaga pendidikan baik
formal maupun organisasi
profesional sudah mulai
mengembangkan dan
menerpkan program-
program pengembangan
diri yang serupa.
0,20 3 0,60
Total Ancaman 0,45 1,10 TOTAL 1,00 0,30
Tabel 3.2 Perhitungan EFAS
Melalui analisis di atas maka dapat digambarkan posisi AKLTG dalam
persaingan pasar saat ini melalui diagram analisis SWOT berikut :
• Titik X = Kekuatan (Strength) – Kelemahan (Weakness)
Total bobot rating kekuatan = 1,95
Total bobot rating kelemahan = 0,80 -
1,15
• Titik Y = Peluang (Opportunity) – Ancaman (Threat)
Total bobot rating peluang = 1,40
Total bobot rating ancaman = 1,10 -
0,30
68
Gambar 3.3 Diagram SWOT
Penjelasan Gambar :
X = artinya bahwa AKLTG berada pada kuadran I di mana AKLTG dapat
menggunakan strategi SO (Strength – Opportunity), yaitu AKLTG akan
menggunakan seluruh kekuatan yang dimilikinya untuk memanfaatkan peluang -
peluang yang ada.
1,15
0,30
X ( 1,15 : 0,30 )
Ancaman (Threat)
Peluang (Opportunity)
Kekuatan (Strength)
Kelemahan (Weakness)
69
IFAS
Kekuatan (Strength)
• Memiliki program
Wealth Academy
Trader dan yang yang
masih belum dimiliki
oleh pesaing lainnya
(S1).
• Memiliki program
Wealth Academy
Options yang berkerja
sama dengan Options
University, dimana
produk masih belum
dimiliki oleh pesaing
lainnya (S2).
• Produk yang
tersegmen dari segi
umur pelanggan dan
kebutuhan (S3).
• Memiliki SDM yang
berpengalaman,
memiliki standar, dan
Kelemahan (Weakness)
• Sistem informasi yang
ada belum terintegrasi
dengan baik antar
bagian (W1).
• Jumlah fasilitas
ruangan yang masih
terbatas (W2).
• Kecenderungan harga
yang relatif mahal
(W3).
70
EFAS bersertifikat (S4).
Peluang (Opportunity)
• Meningkatnya minat
masyarakat untuk mau
menggali potensi di
dalam diri dan
mengembangkannya
(O1).
• Meningkatnya
permintaan pasar
terhadap jasa pelatihan
dan pengembangan
diri (O2).
Strategi SO
• Meningkatkan serta
memberikan pelayan
yang bermutu kepada
para pelanggan
(S4,O1).
• Memperluas kantor
perwakilan di daerah-
daerah di Indonesia
guna menggapai
pelanggan lebih luas
lagi (S3,O2).
Strategi WO
• Memberikan jasa
layanan yang berbeda
dan unik dari yang
lainnya kepada
pelanggan (W3,O1);
(W3,O2).
• Menambah jumlah
fasilitas ruangan
(W2,O2).
Ancaman (Threat)
• Beberapa pesaing juga
memiliki produk yang
sejenis (T1).
• Lembaga pendidikan
baik formal maupun
organisasi profesional
Strategi ST
• Mempertahankan,
mengembangkan, dan
mempromosikan
produk-produk yang
sudah ada kepada
pelanggan (S1,T1);
Strategi WT
• Mengintegrasikan
sistem informasi yang
sudah ada, agar
pemrosesan informasi
serta proses layana
bisnis perusahaan dapat
71
sudah mulai
mengembangkan dan
menerapkan program-
program pengembangan
diri yang serupa (T2).
(S2,T1); (S3, T1).
• Mengembangkan
produk baru yang
berkualitas, yang
membedakan dengan
pesaing, dengan harga
yang kompetitif
(S3,T1).
• Menjalin kerjasama
dengan lembaga
pendidikan atau pun
organisasi dalam
menyediakan jasa
pengembangan diri
(S3,T2).
berjalan dengan baik
dan lebih unggul
(W1,T1).
• Mengembangkan SI/TI
yang sudah ada menjadi
lebih baik sehingga
dapat mendukung
operasi bisnis
perusahaan dalam hal
membaca kebutuhan
pasar, kecepatan
pemrosesan, dan
peningkatan kinerja
(W1,T2).
Tabel 3.3 Perhitungan IFAS dan EFAS
Berdasarkan analisis SWOT yang dilakukan, hal penting yang harus
dilakukan perusahaan adalah merencanakan strategi SI/TI bagi perusahaan, yaitu
aplikasi sistem informasi yang terintegrasi bagi perusahaan (dengan modul-modul
yang sesuai dengan unit bisnis yang ada) dan aplikasi CRM (Customer Relationship
72
Management) yang dapat menjaga dan meningkatkan hubungan perusahaan dengan
pelanggan.
3.3.2 Analisis Rantai Nilai Porter
Gambar 3.4 Rantai Nilai Porter pada AKLTG
Aktivitas Primer
a. Logistik Ke Dalam. Aktivitas yang berhubungan dengan penerimaan dan
penyimpanan pelanggan maupun pemasok. Aktivitas logistik ke dalam dari
AKLTG meliputi aktivitas penyimpanan data pelanggan, penyimpanan jadwal
73
pelatih, penerimaan alat-alat kebutuhan kantor, penerimaan hasil iklan dari
pemasok, dan pemilihan tempat untuk pelaksanaan program yang akan dilakukan
di luar gedung. Sejauh ini, AKLTG sudah memiliki sistem informasi administrasi
untuk pendaftaran pelanggan.
b. Operasi. Aktivitas yang meliputi pelayanan pelanggan, pengaturan program jasa,
pengaturan jadwal program, pengalokasian SDM, dan pengoperasian fasilitas.
Aktivitas operasional dari AKLTG meliputi registrasi pelanggan kepada program,
pengalokasian SDM (pelatih), pelaksanaan program pelatihan (baik di dalam
gedung maupun outdoor), pembayaran pelanggan, dan pembayaran tempat tempat
untuk pelaksanaan program yang dilakukan di luar gedung. Sejauh ini, AKLTG
sudah memiliki sistem informasi personalia yang digunakan untuk pendataan
kepelatihan.
c. Logistik Ke Luar. Aktivitas yang berhubungan dengan pengumpulan dan
penyimpanan. Aktivitas logistik ke luar dari AKLTG meliputi pemberian laporan
hasil pelatihan dan pemberian sertifikat. Diperlukan pengembangan aplikasi
dalam mendukung kegiatan logistik ke luar.
d. Pemasaran dan Penjualan. Aktivitas yang menyangkut penyediaan sarana agar
pembeli dapat membeli produk, dan aktivitas yang mempengaruhi pembeli agar
mau membeli. Aktivitas pemasaran dan penjualan dari AKLTG meliputi kegiatan
promosi, periklanan kepada pelanggan, dan mengadakan seminar. AKLTG
memiliki website yang menyediakan informasi dan berita terkait dengan program-
programnya. Melalui kegiatan seminar, kemudian peserta seminar tersebut
74
nantinya akan diundang dan mendapat penawaran dari AKLTG untuk mengikuti
program pelatihan.
e. Pelayanan. Aktivitas yang menyangkut penyediaan layanan untuk memperkuat
atau menjaga nilai produk. Aktivitas pelayanan dari AKLTG meliputi layanan
secara profesional yang diberikan perusahaan kepada pelanggan, untuk
memuaskan pelanggan. Selain itu, customer service yang siap memberikan
informasi kepada pelanggan mengenai program-program jasa yang ada dan dapat
diikuti. Namun, untuk dapat lebih meningkatkan layanan kepada pelanggan,
diperlukan pengembangan aplikasi CRM (Customer Relationship Management).
Aktivitas Pendukung
a. Pembelian. Aktivitas pembelian dari AKLTG meliputi aktivitas pendaftaran
pelanggan, pembelian alat-alat kantor, pembuatan dan pencetakan brosur dan
media pemasaran lainnya, dan penerimaan hasil iklan/adverstising dari pemasok,
dll. Sejauh ini AKLTG sudah memiliki sistem informasi keuangan yang
digunakan untuk melakukan pendataan terhadap keuangan perusahaan.
b. Pengembangan Teknologi. Aktivitas pengembangan teknologi yang dilakukan
AKLTG saat ini adalah pengelolaan terhadap jaringan dan database. AKLTG
perlu mengembangkan sistem dan teknologi informasinya. Tujuannya adalah agar
setiap bagian/divisi terintegrasi, sehingga dapat mengurangi kesalahan yang
sering terjadi, misalnya kesalahan pencatatan, perbedaan status peserta, dan
adanya redundansi data.
75
c. Manajemen Sumber Daya Manusia. Aktivitas manajemen SDM yang dilakukan
perusahaan meliputi aktivitas perekrutan dan pelatihan bagi karyawan. Aktivitas
ini dilakukan untuk menjaga performa dari AKLTG dalam menjalankan program-
programnya. Misalnya, pelatihan dilakukan agar para pengajar dapat
menyesuaikan diri, pada program pelatihan apa dia mengajar dan siapa saja
pesertanya. Kemudian, dalam hal perekrutan. AKLTG harus selektif dalam
merekrut calon karyawannya. Misalnya, selain tenaga pelatih, perusahaan butuh
tenaga untuk memaksimalkan suatu bagian, misalnya bagian TI. Perusahaan harus
merekrut calon karyawan yang benar-benar berkompeten dalam bidang TI, agar
dapat membuat sistem dan teknologi informasi perusahaan menjadi lebih baik.
d. Infrastruktur Perusahaan. Infrastruktur perusahaan merupakan aktivitas yang
meliputi manajemen perusahaan, perencanaan dan sebagainya. Infrastruktur
perusahaan juga merupakan aktivitas pendukung dari kegiatan operasional
AKLTG, seperti lokasi yang strategis dan tersedianya ruangan-ruangan yang
nyaman bagi program pelatihan di dalam gedung (indoor). AKLTG perlu
memelihara infrastuktur yang ada serta memperbaiki infrastruktur yang dinilai
kurang layak seperti alat-alat yang rusak.
3.3.3 Analisis Business Driven
Analisis Business Driven menentukan akan apa kekuatan kritis untuk
perubahan yang harus direspon oleh perusahaan. Kekuatan kritis tersebut dapat
berupa faktor-faktor jangka pendek, menengah, dan panjang yang harus difokuskan
76
oleh AKLTG untuk mencapai tujuan atau sasaran dan memenuhi CSF (Critical
Success Factor). Adapun Business Driven dari AKLTG adalah sebagai berikut:
a. Peningkatan kualitas produk dan tenaga pengajar (trainer) merupakan fokus
jangka pendek AKLTG guna menjawab tantangan dunia bisnis jasa yang selalu
mengutamakan kepuasan pelanggan.
b. Guna menjadi perusahaan jasa terdepan di Asia, AKLTG tentunya memerlukan
jaringan kerjasama yang luas dengan pihak-pihak terkait, terutama sekolah-
sekolah yang menjadi tempat utama siswa menuntut ilmu. Untuk itu AKLTG
memfokuskan pengembangan di masing-masing negara di Asia dengan langkah
awal membangun kepercayaan konsumen dengan kualitas produk yang
ditawarkan melalui pembuktian kepada masyarakat bahwa program–program
AKLTG sangat bermanfaat bagi siswa dalam mengembangkan potensi akademik
dan kemampuan dirinya.
c. Dalam jangka panjang AKLTG berusaha untuk dapat mempertahankan kinerja
dan pelayanan jasa yang profesional. Selain itu juga mampu menjaga komunikasi
dan hubungan baik dengan setiap pengguna produk jasa untuk tetap
mengembangkan diri menjadi pribadi produktif.
Berdasarkan analisis Business Driven yang dilakukan, hal penting yang harus
dilakukan perusahaan adalah merencanakan strategi SI/TI bagi perusahaan, yaitu
aplikasi sistem informasi yang terintegrasi bagi perusahaan (dengan modul-modul
yang sesuai dengan unit bisnis yang ada), yang berguna untuk meningkatkan
77
pelayanan dan kinerja perusahaan, seperti meningkatkan kualitas produk yang
dimiliki dan tenaga pengajar yang ada. Kemudian, perlu dikembangkan aplikasi CRM
(Customer Relationship Management) yang dapat menjaga dan meningkatkan
komunikasi dan hubungan yang baik antara perusahaan dengan pelanggan, serta
untuk melebarkan jaringan kerja sama dengan pihak-pihak yang terkait.
3.3.4 Analisis Objectives
Analisis Objectives menganalisis sasaran-sasaran yang ditetapkan AKLTG
dalam rangka mencapai visi mereka. Target pasar dari AKLTG adalah siswa-siswi
sekolah dasar sampai dengan menengah baik yang memiliki kemampuan akademis
kurang baik sampai dengan sangat baik dan berprestasi di bidangnya masing-masing.
Selain itu orang tua atau dewasa juga menjadi target pasar utama mereka yang terdiri
dari para profesional maupun personal yang memiliki kemampuan baik maupun
kurang baik di dalam bidang mereka. Berikut ini adalah sasaran-sasaran yang
ditetapkan oleh AKLTG dalam mencapai visi mereka:
a. Pengembangan dan pengayaan materi yang diajarkan yang disesuaikan dengan
kondisi perkemabangan yang ada.
b. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dengan membekali mereka melalui
program-program pelatihan secara profesional.
c. Bekerjasama dengan sekolah-sekolah unggulan guna meningkatkan jaringan
kerjasama.
78
d. Bekerjasama dengan instansi pemerintah dan perusahaan-perusahaan terkait
bidang pelatihan dan pendidikan karyawan secara profesional.
e. Terus memperbaiki dan mengembangkan sistem manajemen untuk selalu
menjaga hubungan baik dengan setiap peserta sekaligus membantu mereka
megembangkan diri.
Berdasarkan analisis Objectives yang dilakukan, hal penting yang harus dilakukan
perusahaan adalah merencanakan strategi SI/TI bagi perusahaan, yaitu aplikasi sistem
informasi yang terintegrasi bagi perusahaan (dengan modul-modul yang sesuai
dengan unit bisnis yang ada), yang berguna untuk meningkatkan pelayanan dan
kinerja perusahaan, seperti meningkatkan kualitas manajemen dalam menjalankan
proses bisnisnya dan meningkatkan kualitas produk dan tenaga pengajar. Kemudian,
perlu dikembangkan aplikasi CRM (Customer Relationship Management) yang dapat
menjaga dan meningkatkan komunikasi dan hubungan yang baik antara perusahaan
dengan pelanggan, serta untuk melebarkan jaringan kerja sama dengan pihak-pihak
yang terkait.
3.3.5 Analisis Strategies
Analisis Strategies menjelaskan cara bagaimana sasaran akan dicapai. Mereka
dapat berupa kebijakan dan inisiatif baru yang secara berkelanjutan akan dicapai,
kemungkinan dengan penambahan sumber daya. Analisis tersebut juga memberikan
sekumpulan kebijakan baru dan inisiatif baru yang akan ditempatkan ke dalam
79
pelaksanaan seperti halnya perancangan ulang dari proses produksi dalam bisnis.
Adapun strategi-strategi AKLTG yang didapat dari hasil analisis Strategies
adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan kualitas layanan, yaitu dalam hal program, tenaga pelatih, dan
hubungan dengan pemasok dan pelanggan.
b. Menggapai pelanggan-pelanggan baik di Jakarta maupun yang berada di daerah
atau kota besar selain Jakarta yang memiliki potensi pasar, secara lebih luas lagi.
c. Terus melakukan riset terhadap pasar dan inovasi dalam mengembangkan
program-program baru yang dapat menjawab kebutuhan pasar terkini.
d. Menjalin kerja sama dengan sekolah maupun organisasi untuk mengenalkan dan
mempromosikan program-program mereka.
Berdasarkan analisis Strategies yang dilakukan, hal penting yang harus dilakukan
perusahaan adalah merencanakan strategi SI/TI bagi perusahaan, yaitu aplikasi sistem
informasi yang terintegrasi bagi perusahaan (dengan modul-modul yang sesuai
dengan unit bisnis yang ada), yang berguna untuk meningkatkan pelayanan dan
kinerja perusahaan. Kemudian, perlu dikembangkan aplikasi CRM (Customer
Relationship Management) yang dapat menjaga dan meningkatkan komunikasi dan
hubungan yang baik antara perusahaan dengan pelanggan, melakukan riset pasar
untuk selanjutnya dapat berinovasi mengenai apa yang diinginkan oleh pasar, dan
untuk melebarkan jaringan kerja sama dengan pihak-pihak yang terkait.
80
3.3.6 Analisis CSF (Critical Success Factor)
CSF (Critical Success Factor) merupakan faktor-faktor kritis yang
mendukung aktivitas perusahaan untuk mencapai sasaran. Analisis CSF ini digunakan
untuk mengenali faktor-faktor kritis yang ada sehingga AKLTG dapat mengambil
langkah-langkah yang tepat untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Berdasarkan hasil analisis maka CSF pada AKLTG adalah sebagai berikut:
a. Pelayanan
Learning Center adalah sebuah kegiatan bisnis yang menghasilkan
jasa. Jasa yang terdapat pada Learning Center adalah jasa pelayanan di
bidang Pelatihan. Pelayanan dikatakan baik apabila pelayanan tersebut
mampu melebihi apa yang diharapkan pelanggan, lebih baik dari
pelayanan sebelumnya, dan lebih baik dari pelayanan di tempat lain.
Pelayanan yang baik juga berarti pelayanan yang tidak sekedar membuat
pelanggan puas namun pelayanan yang mampu membuat pelanggan
menjadi loyal. Indikator yang digunakan untuk mengukur mutu pelayanan
Learning Center antara lain, standarisasi internasional, angka peserta dari
tahun ke tahun yang terus meningkat, angka peserta lama yang mengikuti
program lainnya, kemampuan menanggapi kebutuhan setiap pelanggan
dan melayani mereka secara personal. Agar mutu pelayanan dapat terus
meningkat sehingga terciptanya loaylitas pelanggan, diperlukan upaya
seperti meningkatkan komitmen setiap pegawai AKLTG, mempercepat
memahami pelanggan, mensosialisasikan pentingnya pelayanan ke seluruh
jenjang pegawai, membuat buku pedoman tentang pelayanan yang baik,
81
mengadakan pelatihan-pelatihan, mengadakan seminar, dan mengadakan
survei kepada para pelanggan tentang kepuasan pelayanan yang diberikan,
sehingga apabila terdapat ketidakpuasan dari para pelanggan dapat
langsung ditindaklanjuti.
b. Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber daya manusia yang berkualitas juga merupakan salah satu
faktor kritis penentu keberhasilan. Indikator yang dapat digunakan untuk
mengukur kualitas SDM antara lain adalah jumlah absensi, pencapaian
secara obyektif, pujian, atau keluhan pelanggan, dan penilaian atasan atas
kinerja mereka. Sumber daya manusia yang terdapat pada AKLTG terdiri
dari sumber daya yang profesional di bidangnya masing-masing. Bila
kualitas dan komitmen sumber daya manusia meningkat, kualitas
pelayanan yang diberikan juga akan meningkat.
c. Materi Pelatihan
Materi adalah faktor kritis yang harus diperhatikan untuk dapat
tetap menjawab perkembangan jaman. Oleh karenanya materi pelatihan
menjadi poin utama pengembangan AKLTG secara keseluruhan dan
kualitas pelatihan secara khususnya.
d. Tenaga Pelatih (Trainer)
Perkembangan perusahaan Learning Center sangat dipengaruhi
oleh kualitas dan kemampuan para tanaga pelatih dalam menghadapi
perubahan yang terus terjadi serta keinginan pelanggan. Untuk itu
peningkatan dan kemampuan tenaga pengajar dalam menguasai dan
82
mengembangkan materi serta tekhnik pengajaran sangatlah penting.
Dengan demikian tenaga pelatih yang profesional dan berpengalaman
merupakan hal utama yang harus terus diperhatikan secara khusus.
e. Manajemen
Perkembangan perusahaan tergantung pada manejemennya. Di
AKLTG terdapat manajemen yang solid dan didukung beberapa bidang
seperti Pemasaran, Operasional, Administrasi, Pengembangan, serta
Teknologi. Setiap manajemen adalah saling berhubungan dan memiliki
tanggung jawab masing-masing. Dengan dibekali pelatihan profesional
setiap bidang diharapkan menjalankan kewajibanya secara maksimal.
Untuk mencapai tujuan bersama. Misalnya, pada bidang Pemasaran.
Mereka harus dapat memasarkan produk jasa dengan strategi-strategi
tertentu guna memasarkan produk jasa tepat sasaran. Bidang Operasional
dituntut untuk mengkoordinir setiap pelaksanaan pelatihan dengan
meneydiakan semua sarana dan prasarana yang diperlukan. Hal ini
tentunya untuk memberikan pelayanan semaksimal mungkin. Bidang
Administrasi juga memiliki peranan yang tidak kalah penting, yakni
mereka dituntut untuk dapat selalu memperbaharui data sekaligus
menyalurkannya ke masing-masing bidang yang memerlukan. Di bidang
pelatihan yang menjadi front liner dituntut untuk dapat mengembangkan
tenaga asisten pendidik yang tidak kalah profesional dan berkualitas. Dan
terakhir adalah bidang teknologi, yaitu berperan dalam menangani sarana
tekhnologi yang dibutuhkan. Selain itu bidang ini juga sangat berperan
83
dalam membantu bidang marketing guna memasarkan produk seperti E-
mail Blast, serta membantu bidang Administrasi dalam mengolah data
agar dapat mempermudah pekerjaan mereka.
Berdasarkan analisis CSF, hal penting yang harus dilakukan
perusahaan adalah merencanakan strategi SI/TI bagi perusahaan, yaitu
aplikasi sistem informasi yang terintegrasi bagi perusahaan (dengan
modul-modul yang sesuai dengan unit bisnis yang ada), yang berguna
untuk meningkatkan pelayanan dan kinerja perusahaan, serta dalam
pengaturan bagi manajemen perusahaan. Kemudian, perlu dikembangkan
aplikasi CRM (Customer Relationship Management) yang dapat menjaga
dan meningkatkan komunikasi dan hubungan yang baik antara perusahaan
dengan pelanggan, serta untuk melebarkan jaringan kerja sama dengan
pihak-pihak yang terkait.
3.3.7 Rencana Area Bisnis
Rencana area bisnis merupakan rencana dari berbagai area bisnis, yang
mendokumentasikan tanggapan perusahaan terhadap strategi bisnis.
Pemasaran
Rencana area bisnis di bagian Pemasaran adalah:
• Pengembangan area pemasaran khususnya dalam hal menggapai
pelanggan/peserta di luar Jakarta, misalnya dengan menyiapkan media
promosi untuk pengenalan program selain seminar, iklan media cetak, dan
brosur, seperti melalui iklan di internet.
84
• Mendata calon pelanggan potensial.
• Menghubungi pelanggan potensial untuk menghadiri seminar dalam
rangka promosi dan pengenalan program.
• Memelihara hubungan dengan pelanggan pasca program.
• Meningkatkan kinerja pemasaran melalui pelayanan yang semakin baik,
ramah, dan merangkul pelanggan. Hal ini dapat dicapai melalui penetapan
standar pelayanan kepada pelanggan yang lebih baik, pengembangan
aplikasi/sistem yang dapat mendukung proses perangkulan pelanggan, dll.
Tujuan dari rencana di atas adalah untuk mendapatkan pelanggan semaksimal
mungkin, memberikan kepuasan pelanggan sebaik mungkin, penyebarluasan nama
perusahan sebaik mungkin, dan mencapai keuntungan yang maksimal. Oleh karena
itu, diperlukan modul Pemasaran, yang bertujuan untuk memaksimalkan kinerja dari
bagian Pemasaran.
Operasional
Rencana area bisnis di bagian Operasional adalah:
• Mengkoodinir sarana dan prasarana untuk pelaksanaan seminar, baik di
gedung kantor maupun di luar gedung kantor.
• Mengkoodinir tempat pelatihan untuk program yang dilaksanakan di luar
gedung (outdoor) dengan menghubungi pihak penyedia tempat.
• Mengkoodinir tempat pelatihan untuk program yang dilaksanakan di
dalam gedung dengan menghubungi pihak penyedia tempat.
85
• Meningkatkan kinerja operasional agar dapat lebih baik, melalui
penetapan prosedur standar yang lebih baik dan deadline tugas agar
kebutuhan sarana/prasarana untuk program dapat terpenuhi dengan baik
dan tepat waktu.
Tujuan dari rencana di atas adalah untuk memenuhi pelaksanaan program
dengan sebaik mungkin baik dari segi sarana dan prasarana agak program dapat
berjalan dengan baik. Oleh karena itu, diperlukan modul Operasional, yang bertujuan
untuk memaksimalkan kinerja dari bagian Operasional.
Administrasi
Rencana area bisnis di bagian Administrasi adalah:
• Meregistrasikan pelanggan kepada program yang diikutinya.
• Mendata transaksi yang dilakukan pelanggan.
• Meningkatkan kualitas layanan administrasi akan kecepatan dan
ketepatannya, ini dapat melalui penetapan prosedur administrasi, standar
pengolahan yang baik, pengembangan sistem pengolah administrasi yang
dapat memudahkan pemrosesan, dll.
Tujuan rencana di atas adalah membuat pendataan serta pengolahan yang baik
mengenai data pelanggan dan transaksi yang ada agar dapat menjadi informasi akhir
yang dapat di proses bagian lainnya menjadi suatu laporan yang berguna bagi
manajer. Oleh karena itu, diperlukan modul Pendaftaran, yang bertujuan untuk
memaksimalkan kinerja dari bagian Administrasi.
86
Keuangan
Rencana area bisnis di bagian keuangan adalah:
• Mengelola pemasukan dan pengeluaran kas.
• Membuat laporan keuangan rutin.
• Meningkatkan kinerja bagian keuangan salah satunya melalui
pengembangan aplikasi/sistem yang dapat memudahkan pemrosesan
data/informasi keuangan.
Tujuan dari rencana di atas adalah untuk membuat pendataan/pembukuan
serta pelaporan akan keuangan perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan modul
Keuangan, yang bertujuan untuk memaksimalkan kinerja dari bagian Keuangan.
Teknologi Informasi (TI)
Rencana area bisnis di bagian TI adalah:
• Mengelola arus informasi dan jaringan di perusahaan.
• Mengelola database yang ada di dalam perusahaan, baik internal maupun
eksternal.
• Meningkatkan kinerja SI/TI perusahaan melalui sejumlah perencanaan
akan pengembangan, update, atau pun penambahan SI/TI yang diperlukan
agar dapat membuat proses bisnis perusahaan berjalan dengan baik.
Tujuan dari rencana di atas adalah untuk mejaga serta mengelola keadaan
instalasi SI/TI agar dapat berjalan baik sehingga arus komunikasi dan proses kerja
menjadi tidak terganggu.
87
Pelatih
Rencana area bisnis di bagian Pelatih adalah:
• Merencanakan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga pelatih dalam rangka
meningkatkan kualitas pelatih.
• Mengembangkan aplikasi/sistem yang dapat mendukung proses kerja agar
menjadi lebih baik ke depannya.
Tujuan dari rencana di atas adalah mebuat suatu pendataan dan laporan yang
baik mengenai hasil pelaksanaan program. Oleh karena itu, diperlukan modul Pelatih,
yang bertujuan untuk memaksimalkan kinerja dari bagian Pelatih.
Personalia
Rencana area bisnis di bagian Personalia adalah:
• Mengatur masalah yang berhubungan dengan karyawan, seperti
penggajian dan absensi.
• Peningkatan kinerja personalia dalam hal kecepatan dan ketepatan, yaitu
melalui penetapan prosedur standar, dan juga pengembangan aplikasi yang
dapat memberikan pemrosesan data/informasi terkait pada bagian
personalia dengan lebih baik.
Tujuan dari rencana di atas adalah membuat kondisi sumber daya manusia
yang ada pada perusahaan tetap terjaga baik dalam menjalankan pekerjaannya. Oleh
karena itu, diperlukan modul Pelatih, yang bertujuan untuk memaksimalkan kinerja
dari bagian Pelatih.
88
3.4 Analisis Lingkungan Eksternal SI/TI Perusahaan
AKLTG menyadari pentingnya peranan SI/TI dalam mendukung kegiatan
bisnis perusahaan. Perkembangan SI/TI yang ada sekarang ini telah banyak
membawa peningkatan kecepatan dan kinerja bagi organisasi melalui pemrosesan
data dan informasi yang dilakukannya.
Dalam dunia jasa, informasi merupakan hal yang penting karena semua hal
yang berkaitan dengan pelanggan jasa maupun transaksi jasa yang terkait harus
dikelola dengan baik dan benar, sehingga diperlukanlah suatu sistem agar dapat
memproses data dan informasi mengenai pelanggan, transaksi, pembuatan laporan,
pendukung keputusan, pendukung inovasi, dan data/informasi lainnya yang terkait
dengan pelanggan maupun proses bisnis perusahaan. Untuk itu SI/TI yang baik
sangat diperlukan untuk menghasilkan pemrosesan data dan informasi yang lebih
baik, pengambilan keputusan yang lebih baik, inovasi yang baik, serta peningkatan
kualitas, kecepatan dan kinerja perusahaan yang lebih baik sehingga tujuan bisnis
perusahaan dapat terpenuhi dan tercapai dengan baik. Pemrosesan data/informasi,
pengambilan keputusan, dan inovasi yang cepat dan tepat ini dapat membuat kinerja
dari perusahaan menjadi lebih baik, unggul, dan inovatif.
Beberapa bentuk dari SI yang cukup berkembang dan banyak digunakan
sekarang ini adalah sistem terintegrasi perusahaan, sistem manajemen hubungan
dengan pelanggan, sistem manajemen pemasok, sistem pendukung keputusan, dan
Sistem Informasi Eksekutif. Sistem integrasi perusahaan dapat beragam dan
disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan itu sendiri. Umumnya sistem ini memiliki
modul-modul atau fungsi-fungsi yang mengintegrasikan kerja dari semua bagian
89
perusahaan dan menjadikan proses kerja dan informasi menjadi lebih baik. Untuk
aplikasi manajemen dengan pelanggan kini banyak yang dikenal dengan Customer
Relationship Management (CRM), yang memberikan suatu integrasi antara
perusahaan dengan pelanggan terkait. CRM sendiri dapat membantu perusahaan
dalam menjaga kesetiaan pelanggan, mendengarkan keluhan pelanggan untuk media
evaluasi, mennyimpan harapan atau keinginan pelanggan untuk inovasi, dan lain
sebagainya yang dapat membuat pelanggan dekat dengan perusahaan. Untuk
hubungan dengan pemasok kini dikenal dengan suatu konsep Supply Chain
Management (SCM) yang mengintegrasikan hubungan dengan para pemasok terkait.
Dalam mendukung keputusan juga terdapat suatu sistem yang dikenal dengan
Decision Support System (DSS), dimana sistem ini memberikan dukungan untuk
pihak manajemen mengambil keputusan. Selain DSS, Executive Information System
(EIS) juga memiliki peran serupa bagi pendukung pengambilan langkah/keputusan
manajemen. EIS menyajikan informasi yang telah terangkum dan tersaji baik dalam
bentuk grafik maupun laporan yang memberikan dukungan bagi manajemen atas
untuk keputusan strategis mereka. Sistem-sistem yang telah disebutkan di atas
merupakan beberapa contoh dari aplikasi terkini yang banyak dipakai dalam suatu
perusahaan. Dampak yang diberikan oleh sistem-sistem tersebut adalah
terintegrasinya proses bisnis dan komunikasi informasi yang ada sehingga hal ini
menjadikan kinerja dari perusahaan menjadi lebih baik, dan sasaran strategis pun
dapat dicapai dengan baik. Kinerja dan pencapaian sasaran strategis perusahaan yang
baik ini pula yang akan menjadikan perusahaan itu menjadi suatu perusahaan yang
kuat bersaing di pasar, dan mampu menjawab kebutuhan pasar dengan pelayanan dan
90
inovasi yang semakin membaik. Sistem-sistem di atas sendiri juga tidak lepas dari
peranan database dalam menyimpan dan mengelola data/informasi, serta peranan TI
untuk menopan SI itu sendiri.
Adapun TI merupakan hal yang tidak bisa terlepas dari SI. Kini TI semakin
berkembang dan semakin banyak digunakan oleh perusahaan. Disamping perangkat
keras yang sudah umum seperti komputer, notebook, dan perangkat keras umum
lainnya, kini mulai bermunculan perangkat-perangkat keras lainnya yang dapat
memberikan suatu kegunaan lebih yang mendukung proses bisnis perusahaan. Seperti
contoh adalah teknologi finger scan, dimana pemindai sidik jari ini kemudian
menjadi suatu konsep yang digunakan untuk absensi yang terhubung langsung
dengan database. Hubungan dengan database ini pun dapat kemudian diproses
selanjutnya yaitu untuk masalah perhitungan absensi, penggajian, atau pemberian
bonus. Ini merupakan salah satu bentuk otomatisasi yang dapat mempercepat dan
membantu proses di dalam perusahaan terutama dalam hal personalia. Adapun
teknologi lainnya yang kini menjadi komponen utama bagi perusahaan dan sudah
terkenal sekian lama adalah teknologi jaringan. Teknologi jaringan memungkinkan
semua hardware dan software yang ada pada perusahaan dapat saling terhubung dan
bekerja sama. Dalam teknologi jaringan pun beragam perangkatnya seperti kita kenal
dengan router, switch, hub, access point, dll.
Dengan demikian maka, dalam mencapai sasaran strategis perusahaan
diperlukan peranan SI/TI agar dapat memberikan suatu peningkatan
kinerja/produktivitas, inovasi, komunikasi, dan pelayanan yang lebih baik. Sehingga
perusahaan itu sendiri pun akan menjadi unggul di dalam pasar persaingan dengan
91
memberikan layanan dan menjawab kebutuhan pasar dengan lebih baik sesuai dengan
sasaran yang ingin dicapai dari perusahaan itu sendiri.
3.5 Analisis Lingkungan Internal SI/TI Perusahaan
Analisis ini membahas mengenai SI/TI yang dimiliki oleh perusahaan saat ini.
Di dalam pembahasan ini dapat dilihat sejauh mana pemanfaatan SI/TI pada
perusahaan dalam proses bisnisnya.
3.5.1 Analisis Fungsi Bisnis Perusahaan
Analisis ini membahas bagaimana hubungan antara fungsi area perusahaan
yang ada dengan fungsi bisnisnya, serta proses apa saja yang terdapat dari masing-
masng fungsi bisnis tersebut.
No Fungsi Area Fungsi Bisnis Proses Bisnis 1. Pemasaran o Pelayanan
o Promosi
o Penjualan
• Memberikan informasi tentang program-program jasa kepada pelanggan.
• Merencanakan kegiatan promosi
untuk pengenalan produk program. • Merencanakan jadwal seminar
untuk promosi produk program. • Mengelola perihal pembuatan
media promosi seperti iklan, brosur, dan media lainnya.
• Berhubungan dengan pemasok untuk proses produksi iklan.
• Mendata program pemasaran. • Melayani penjualan program jasa
kepada pelanggan. • Mendata pelanggan.
2. Operasional o Pembelian • Menangani pembelian untuk
92
inventaris kantor. • Mendata inventaris kantor. • Mendata pemasok. • Mengelola laporan pembelian.
3. Administrasi o Administrasi • Mendata transaksi pelanggan. • Membuat laporan penjualan
program. • Mengelola transaksi pelanggan
kepada proram terkait. • Mengelola alokasi SDM untuk
penyiapan sarana/prasarana untuk pelaksanaan program.
• Mengelola jadwal pelatih
4. Keuangan o Pengelolaan keuangan
o Akuntansi
• Mendata dan mengelola keuangan perusahaan.
• Membuat dan mengelola laporan keuangan.
• Mengelola data arus kas. • Membuat rencana anggaran
perusahaan. • Membuat dan mengelola akuntansi
perusahaan. 5. TI o Pengelolaan
database o Pengelolaan
jaringan
• Mengelola database perusahaan. • Mengelola jaringan perusahaan. • Mengelola dan
mendokumentasikan jaringan perusahaan.
6. Pelatih o Pelaksanaan
Program
o Penjadwalan pelatih
o Pelatihan pelatih
• Menjalankan program pelatihan kepada pelanggan.
• Membuat laporan hasil pelatihan. • Menyesuaikan SDM pelatih
dengan jadwal pelatih yang sudah ditentukan.
• Merencanakan program pelatihan
bagi pelatih itu sendiri (untuk peningkaan kemampuan).
• Mengelola data pelatih yang
93
mengikuti pelatihan. 7. Personalia o Perekrutan
karyawan
o Pengelolaan karyawan
o Penggajian
• Melakukan tes terhadap calon karyawan.
• Memilih calon karyawan yang memenuhi kriteria.
• Mendata calon karyawan yang telah lulus (terpilih).
• Pendataan absensi karyawan. • Mengupdate data karyawan. • Pengelolaan perhitungan gaji
karyawan. • Mendata pengajjian karyawan.
Tabel 3.4 Fungsi Bisnis
3.5.2 Subjek Data
Untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan, maka perusahaan
memerluka adanya subjek data yang sesuai dengan area fungsi yang ada.
No Departemen Subjek Data 1. Pemasaran Data Pelanggan
Data Penjualan Laporan Penjualan Data Karyawan Data Program Data Pemasok Data Pemasaran
2. Operasional Data Inventaris Data Pemasok Data Pembelian Laporan Pembelian
3. Administrasi Data Pelanggan Data Penjualan Laporan Penjualan Data Karyawan Data Jadwal Pelatih Data Program
4. Keuangan Laporan Penjualan
94
Data Keuangan Laporan Keuangan Data Karyawan Data Gaji Data Pembelian Laporan Pembelian
5. TI Data Pelanggan Data Penjualan Laporan Penjualan Data Keuangan Laporan Keuangan Data Karyawan Data Absensi Data Gaji Data Jadwal Pelatih Data Inventaris Data Program Laporan Program Data Pemasok Data Pemasaran Data Pembelian Laporan Pembelian Data Jaringan
6. Pelatih Data Pelanggan Data Karyawan Data Jadwal Pelatih Data Program Laporan Program
7. Personalia Data Karyawan Data Absensi Data Gaji
Tabel 3.5 Subjek Data
3.5.3 Aplikasi
1. Sistem Informasi Administrasi
Sistem ini digunakan oleh bagian Pemasaran dan Administrasi untuk
mencatat dan menyimpan data atau informasi pemasaran, pelanggan, transaksi
yang dilakukannya, pengalokasian sumber daya pelatih untuk program yang
95
dipilih oleh pelanggan, serta pembuatan laporan penjualan program. Sistem
ini belum terintegrasi dengan sistem lainnya yaitu Sistem Informasi
Keuangan.
2. Sistem Informasi Keuangan
Sistem ini digunakan oleh bagian keuangan mendata keuangan AKLTG
sehubungan dengan transaksi penjualan program mereka, pembuatan akuntasi,
laporan keuangan, dan anggaran. Sistem ini secara umum mengelola data dan
informasi terkait dengan akuntansi dan keuangan AKLTG. Sistem ini belum
terintegrasi dengan sistem lainnya yaitu Sistem Informasi Administrasi yang
mana seharusnya pencatatan data pada Sistem Informasi Registrasi dapat di
lajutkan pemrosesannya di Sistem Informasi Keuangan, namun yang ada
adalah input yang berulang sehingga menimbulkan duplikasi data dan
kecenderungan kesalahan pencatatan ulang.
3. Sistem Informasi Personalia
Aplikasi ini digunakan oleh bagian Personalia untuk mencatat dan
mengelola data karyawan seperti absensi, penggajian, bonus, asuransi,
perekrutan, update, dan menanggapi keluhan karyawan. Sistem belum
terintegrasi dengan bagian lainnya yaitu Sistem Informasi Keuangan
sehubungan dengan masalah penggajian.
4. E-mail Blast
Aplikasi ini digunakan oleh seluruh perusahaan untuk mengelola surat
elektronik yang dikirimkan kepada seluruh staf perusahaan terkait dengan
pemberitahuan dan informasi sehubungan dengan pekerjaan mereka. Seperti
96
misalnya surat elektronik yang di kirim ke semua staf melalui aplikasi ini
dalam hal bahan materi untuk meeting yang akan datang, laporan-laporan,
pengumuman-pengumuman, dll. Aplikasi ini terintegrasi ke semua bagian dan
juga digunakan untuk penyebaran informasi kepada pelanggan potensial
perusahaan mengenai kegiatan atau produk perusahaan.
5. Website
AKLTG sudah memiliki website sendiri. Pada website ini terdapat
beberapa informasi umum mengenai profil perusahaan, informasi jasa layanan
yang ditawarkan.
3.5.4 Spesifikasi Hardware dan Software
Jenis Keterangan Hardware Notebook Toshiba Satellite L300
• Intel Pentium Dual T2390 (1.86 Ghz)
• Intel 960GL Express Chipset • Memory RAM 1GB DDR2 • Internal Hard Drive 160GB • DVD supermulti double layer • VGA Intel GMA 4500 268MB
(shared) Input Device Touch Pad, Mouse, Keyboard Output Device Printer, Monitor (15.4" WXGA),
Speaker Telecommunications Device Internet
• 56 Kpbs Modem • 100 Mbps Ethernet LAN • WiFi
Connecting Device • Switch • Access Point
Security System • Firewall Application • Microsoft Office 2007
97
• Kasperksky Internet Security • Adobe Reader • Email blast
System Operation System Software
• Windows XP Professional Tabel 3.6 Spesifikasi hardware Direktur Utama
Jenis Keterangan Hardware Notebook Toshiba Satellite L300
• Intel Pentium Dual T2390 (1.86 Ghz)
• Intel 960GL Express Chipset • Memory RAM 1GB DDR2 • Internal Hard Drive 160GB • DVD supermulti double layer • VGA Intel GMA 4500 268MB
(shared) Input Device Touch Pad, Mouse, Keyboard Output Device Printer, Monitor (15.4" WXGA),
Speaker Telecommunications Device Internet
• 56 Kpbs Modem • 100 Mbps Ethernet LAN • WiFi
Connecting Device • Switch • Access Point
Security System • Firewall Application • Microsoft Office 2007
• Kasperksky Internet Security • Adobe Reader • Email blast
System Operation System Software • Windows XP Professional
Tabel 3.7 Spesifikasi hardware Manajer Utama
98
Jenis Keterangan Hardware Notebook Toshiba Satellite L300
• Intel Pentium Dual T2390 (1.86 Ghz)
• Intel 960GL Express Chipset • Memory RAM 1GB DDR2 • Internal Hard Drive 160GB • DVD supermulti double layer • VGA Intel GMA 4500 268MB
(shared) Input Device Touch Pad, Mouse, Keyboard Output Device Printer, Monitor (15.4" WXGA),
Speaker Telecommunications Device Internet
• 56 Kpbs Modem • 100 Mbps Ethernet LAN • WiFi
Connecting Device • Switch • Access Point
Security System • Firewall Application • Microsoft Office 2007
• Kasperksky Internet Security • Adobe Reader • Email blast
System Operation System Software • Windows XP Professional
Tabel 3.8 Spesifikasi hardware bagian Pemasaran
Jenis Keterangan Hardware Notebook Toshiba Satellite L300
• Intel Pentium Dual T2390 (1.86 Ghz)
• Intel 960GL Express Chipset • Memory RAM 1GB DDR2 • Internal Hard Drive 160GB • DVD supermulti double layer • VGA Intel GMA 4500 268MB
(shared) Input Device Touch Pad, Mouse, Keyboard Output Device Printer, Monitor (15.4" WXGA),
99
Speaker Telecommunications Device Internet
• 56 Kpbs Modem • 100 Mbps Ethernet LAN • WiFi
Connecting Device • Switch • Access Point
Security System • Firewall Application • Microsoft Office 2007
• Kasperksky Internet Security • Adobe Reader • Email blast
System Operation System Software • Windows XP Professional
Tabel 3.9 Spesifikasi hardware bagian Operasional
Jenis Keterangan Hardware Notebook Toshiba Satellite L300
• Intel Pentium Dual T2390 (1.86 Ghz)
• Intel 960GL Express Chipset • Memory RAM 1GB DDR2 • Internal Hard Drive 160GB • DVD supermulti double layer • VGA Intel GMA 4500 268MB
(shared) Input Device Touch Pad, Mouse, Keyboard Output Device Printer, Monitor (15.4" WXGA),
Speaker Telecommunications Device Internet
• 56 Kpbs Modem • 100 Mbps Ethernet LAN • WiFi
Connecting Device • Switch • Access Point
Security System • Firewall Application • Microsoft Office 2003
• Kasperksky Internet Security • Adobe Reader Email blast
100
• Email blast • Sistem Informasi Administrasi
System Operation System Software • Windows XP Professional
Tabel 3.10 Spesifikasi hardware bagian Administrasi
Jenis Keterangan Hardware Notebook Toshiba Satellite L300
• Intel Pentium Dual T2390 (1.86 Ghz)
• Intel 960GL Express Chipset • Memory RAM 1GB DDR2 • Internal Hard Drive 160GB • DVD supermulti double layer • VGA Intel GMA 4500 268MB
(shared) Input Device Touch Pad, Mouse, Keyboard Output Device Printer, Monitor (15.4" WXGA),
Speaker Telecommunications Device Internet
• 56 Kpbs Modem • 100 Mbps Ethernet LAN • WiFi
Connecting Device • Switch • Access Point
Security System • Firewall Application • Microsoft Office 2003
• Kasperksky Internet Security • Adobe Reader Email blast • Email blast • Sistem Informasi Keuangan
System Operation System Software • Windows XP Professional
Tabel 3.11 Spesifikasi hardware bagian Keuangan
101
Jenis Keterangan Hardware Notebook Toshiba Satellite L300
• Intel Pentium Dual T2390 (1.86 Ghz)
• Intel 960GL Express Chipset • Memory RAM 1GB DDR2 • Internal Hard Drive 160GB • DVD supermulti double layer • VGA Intel GMA 4500 268MB
(shared) Input Device Touch Pad, Mouse, Keyboard Output Device Printer, Monitor (15.4" WXGA),
Speaker Telecommunications Device Internet
• 56 Kpbs Modem • 100 Mbps Ethernet LAN • WiFi
Connecting Device • Switch • Access Point
Security System • Firewall Application • Microsoft Office 2007
• Kasperksky Internet Security • Adobe Reader • Email blast • Email blast
System Operation System Software • Windows XP Professional
Tabel 3.12 Spesifikasi hardware bagian TI
Jenis Keterangan Hardware Notebook Toshiba Satellite L300
• Intel Pentium Dual T2390 (1.86 Ghz)
• Intel 960GL Express Chipset • Memory RAM 1GB DDR2 • Internal Hard Drive 160GB • DVD supermulti double layer • VGA Intel GMA 4500 268MB
(shared) Input Device Touch Pad, Mouse, Keyboard
102
Output Device Printer, Monitor (15.4" WXGA), Speaker
Telecommunications Device Internet • 56 Kpbs Modem • 100 Mbps Ethernet LAN • WiFi
Connecting Device • Switch • Access Point
Security System • Firewall Application • Microsoft Office 2007
• Kasperksky Internet Security • Adobe Reader • Email blast
System Operation System Software • Windows XP Professional
Tabel 3.13 Spesifikasi hardware bagian Pelatih
Jenis Keterangan Hardware Notebook Toshiba Satellite L300
• Intel Pentium Dual T2390 (1.86 Ghz)
• Intel 960GL Express Chipset • Memory RAM 1GB DDR2 • Internal Hard Drive 160GB • DVD supermulti double layer • VGA Intel GMA 4500 268MB
(shared) Input Device Touch Pad, Mouse, Keyboard Output Device Printer, Monitor (15.4" WXGA),
Speaker Telecommunications Device Internet
• 56 Kpbs Modem • 100 Mbps Ethernet LAN • WiFi
Connecting Device • Switch • Access Point
Security System • Firewall Application • Microsoft Office 2003
• Kasperksky Internet Security
103
• Adobe Reader Email blast • Email blast • Sistem Informasi Personalia
System Operation System Software • Windows XP Professional
Tabel 3.14 Spesifikasi hardware bagian Personalia
No Jabatan/Bagian Jumlah Komputer Jumlah Printer
1 Direktur Utama PT. AKLTG
1 -
2 Manajer Utama 1 1 3 Pemasaran 9 3 4 Oprasional 2 - 5 Administrasi 3 2 6 Keuangan 4 2 7 TI 1 1 8 Pelatih 10 4 9 Personalia 3 1 10 Meja Receptionist 1 1
Tabel 3.15 Jumlah Hardware
Server Spesifikasi Banyak
Domain Server IBM x 3200 • Platform Single CPU
Tower Server • Intel Xeon Processor
with EM64 Technology
• Processor Onboard Intel Xeon Processor X3360 (2.83 GHz, FSB 1333, Cache 12MB)
• Chipset Intel S3210 Server Chipset
• Standar Memory 1 GB
1
104
(2x 512 MB) ECC DDR2 SDRAM PC-5300
• Up to 1.2TB SAS HDDs, or up to 3.0TB ATA HDDs
• 16X DVD-ROM • Video Type Integrated
ATI ES1000 32 MB Application Server
(Aplikasi dan Database)
IBM x 3400 • Platform Quad CPU
Tower Server • Intel Xeon Processor
with EM64 Technology
• Processor Onboard Intel Xeon Processor E5405 (2.9 GHz, FSB 1333, Cache)
• Chipset Intel S5000P Server Chipset
• Standar Memory 1 GB ECC DDR-2 Fully Bufered SDRAM PC-4200
• 6.0 TB hot-swap SATA, 2.4 TB hot-swap SAS, or 3.0 TB simple-swap SATA
• 48X CD-ROM • Video Type Integrated
ATI RN50 (ES1000) 16
1
Internet Server IBM x 3200 • Platform Single CPU
Tower Server • Intel Xeon Processor
with EM64 Technology
• Processor Onboard Intel Xeon Processor X3360 (2.83 GHz, FSB 1333, Cache 12MB)
1
105
• Chipset Intel S3210 Server Chipset
• Standar Memory 1 GB (2x 512 MB) ECC DDR2 SDRAM PC-5300
• Up to 1.2TB SAS HDDs, or up to 3.0TB ATA HDDs
• 16X DVD-ROM • Video Type Integrated
ATI ES1000 32 MB Tabel 3.16 Spesifikasi hardware Server
Hardware Finger Scan IPASS 300
Application • MSQL Server Specification • 1,500 jari
• 80.000 record data • Penarikan data dengan TCP/ IP dan USB • Door Lock dan access control
Tabel 3.17 Spesifikasi hardware Finger Scan
Hardware PC Dekstop • Intel Pentium Dual Core 3.6Ghz • Memory RAM 1GB • Internal Hard Drive 120GB • CD-RW • DVD-ROM
Input Device Mouse, Keyboard Output Device Printer, Monitor, Speakers Telecommunications Device
Voice Communication • Telephone set digital Internet • LAN with leased time (Telkom Speedy) • LAN Card
Connecting Device • Switch • Modem
106
Security System Windows Firewall Application • Microsoft Office 2007
• Kaspersky Internet Security • Adobe Reader • Email blast
System Operating System Software • Windows XP Professional
Tabel 3.18 Spesifikasi hardware Meja Resepsionis
Hardware D-Link – DWL-2100AP Device Management
• Web-Based – Internet Explorer v6 or later; Netscape Navigator v6 or later; or other Java- enabled browsers.
Media Access Control • CSMA/CA with ACK
Wireless Frequency Range
• 2.4GHz to 2.4835GHz
Wireless Signal Range • Indoors: Up to 328 ft (100 meters)
Wireless Transmit Power
• 15dBm (32mW) ± 2dB (Control TX power level from full, 50%, 25%, 125% and min.)
LEDs • Power • LAN (10/100) • WLAN (Wireless Connection)
Dimensions • L = 5.6 inches (142mm) • W = 4.3 inches (109mm) • H = 1.2 inches (31mm)
Power Input • Ext. Power Supply DC 5V, 2.0A
Wireless Transmit Power
• 15dBm (32mW) ± 2dB (Control TX power level from full, 50%, 25%, 125% and min.)
Tabel 3.19 Spesifikasi Access Point
107
Hardware D-Link DI-604 Port 4-port switch with 10/100 Ethernet ports Protocol Supported IEEE 802.3 10Base-T Ethernet, IEEE 802.3u
100Base-TX Fast Ethernet, IEEE 802.3 NWay Auto-Negotiation
Dimensions (W x H x D) 4.3 inches x 1.2 inches x 5.6 inches
Weight 44 pounds Power Source External power supply DC 5V, 2.4A Features • Easily applied content filtering based on MAC
address, IP Address, and/or Domain name • Quickly and easily share an Internet
connection with multiple computers • Setup wizard simplifies the installation
process • Advanced Firewall and parental control • Built-in 4-port switch
Tabel 3.20 Spesifikasi Router
Hardware D-Link DES-1016D Ports 16x 10/100Mbps Auto-Negotiation RJ45
ports (Auto MDI/MDIX) Standards and Protocols (IEEE 802.3, 802.3u, 802.3af)
(CSMA/CD, TCP/IP) Basic Function Auto-Negotiation, Wire-Speed Reception
and Transmission, Automatic MAC Address Learning
IEEE802.3x Flow Control 10/100Mbps (Half-Duplex mode), 20/200Mbps (Full-Duplex mode)
Backbound Bandwidth 3.2 Gbps MAC Address Table 8k Forwarding Rate 10BASE-T (14880pps/port) , 100BASE-
TX (148809pps/port) Transmission Method Store-and-Forward Ports 16x 10/100Mbps Auto-Negotiation RJ45
ports (Auto MDI/MDIX) Network Media 10Base-T(UTP CAT 3/4/5), 100Base-
Tx(UTP CAT 5/5e), EIA/TIA-568 (100Ω STP) All Max 100m
LED Indicators Power, Collision, Link/Act (16)
108
Safety & Emission FCC Class A, ICES-003 Class A, CE Class A, VCCI Class A, C-Tick Class A
Operating Temperature 0 ~ 40 (32 ~ 104) Storage Temperature -10 ~ 70 (14 ~ 158) Operating Humidity 10% ~ 90% non-condensing Storage Humidity 5% ~ 90% non-condensing Power Source 100 to 240 VAC, 50/60 Hz (Internal
universal power supply) Power Consumption 6.8 Watts Other Features IEEE 802.1p QoS support (2 queues) Dimension (WHD) (280 x 180 x 44) mm Weight 2.8 Kilogram
Tabel 3.21 Spesifikasi Switch
3.5.5 Arsitektur Jaringan
Internet
FirewallDomain Server
Application ServerNetwork Server
Router
Router
Switch
Printer PrinterPrinter PrinterPrinter PrinterPrinter
AdministrasiPemasaran Keuangan TI PersonaliaManajer UmumOperasional
Direktur Utama
ISP
Access
Point
Access
Point
Access
Point
Access
Point
Access
Point
Access
Point
Access
Point
Access
Point
Access
Point
Meja RegistrasiPelatih
Printer
Gambar 3.5 Arsitektur Jaringan dari AKLTG
109
3.6 Portfolio Aplikasi Saat Ini
Portfolio aplikasi saat ini merupakan alat analisis yang digunakan dalam
menilai aplikasi yang digunakan saat ini, apakah termasuk kategori high potential,
strategic, key operational atau support, sesuai dengan peran yang diberikan masing-
masing aplikasi pada operasi bisni perusahaan. Di bawah ini merupakan portfolio
aplikasi dari AKLTG.
STRATEGIC HIGH POTENTIAL
Sistem Informasi Administrasi
Sistem Informasi Keuangan
Sistem Informasi Personalia
Email Blast
Website
KEY OPERATIONAL SUPPORT
Tabel 3.22 Portfolio Aplikasi Saat Ini pada AKLTG
Berdasarkan analisis portfolio aplikasi yang ada saat ini, dapat dilihat bahwa
aplikasi pada AKLTG masih perlu dikembangkan agar terintegrasi satu sama lain dan
dapat mendukung proses bisnis perusahaan, yang disesuaikan dengan fungsi bisnis
yang ada, dalam mencapai sasaran perusahaan.
Untuk itu, perlu dikembangkan sistem informasi yang terintegrasi (dengan
modul-modul yang disesuaikan dengan unit bisnis) dan CRM (Customer Relationship
Management) yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan, menjaga hubungan baik
110
dengan pelanggan, dan pengambilan keputusan yang strategis bagi perusahaan,
sehingga perusahaan dapat unggul dan memenangkan persaingan. Hal ini perlu
didukung dengan peningkatan dan penambahan perangkat lunak dan keras.
Penjelasan mengenai perencanaan strategi SI/TI ini, akan dibahas dengan
lebih rinci pada bab 4.
3.7 Clustering Matriks Saat Ini
Unit Data
Fungsi Bisnis
Dat
a Pe
lang
gan
Dat
a Pe
njua
lan
Lapo
ran
Penj
uala
n
Dat
a K
euan
gan
Lapo
ran
Keu
anga
n
Dat
a K
arya
wan
Dat
a A
bsen
si
Dat
a G
aji
Dat
a Ja
dwal
Pel
atih
Dat
a In
vent
aris
Dat
a Pr
ogra
m
Lapo
ran
Prog
ram
Dat
a Pe
mas
ok
Dat
a Pe
mas
aran
Dat
a Pe
mbe
lian
Lapo
ran
Pem
belia
n
Dat
a Ja
ringa
n
Pelayanan C R Promosi R R R R C Penjualan R C C R Administrasi R R C R C R Pengelolaan Keuangan R C C R R R R Akuntansi R C C R R R R Perekrutan Karyawan C Pengelolaan Karyawan R R C Penggajian R R R Pelaksanaan Program R R R C C Penjadwalan Pelatih R R R Pelatihan Pelatih R R Pembelian C C C C Pengelolaan Jaringan C Pengelolaan Database R R R R R R R R R R R R R R R R R
Tabel 3.23 Clustering Matriks Saat Ini
Tabel di atas menunjukkan clustering matrix di perusahaan saat ini.