bab 2 tinjauan pustaka - library.binus.ac.id fileresource secara bersama, seperti penggunaan printer...

42
9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Umum Pada bagian ini akan dijelaskan pengertian mengenai jaringan komputer, klasifikasi media transmisi data, topologi jaringan komputer, perangkat jaringan komputer, model jaringan, sekuritas pada jaringan, ipv4 address, dan Network Development Life Cycle (NDLC). 2.1.1 Jaringan Komputer Sofana (2013: p3) mengatakan bahwa, “Jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer (dan perangkat lain seperti router dan switch) yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara. Media perantara ini dapat berupa media kabel ataupun media tanpa kabel (nirkabel). Informasi berupa data akan mengalir dari satu komputer ke komputer yang lainnya atau dari satu komputer ke perangkat lain, sehingga masing – masing komputer yang terhubung tersebut dapat saling bertukar data atau berbagi perangkat keras.” 2.1.1.1 Klasifikasi Jaringan Berdasarkan Area (Forouzan, B. A, 2007: p13) Jaringan berdasarkan area atau skala jangkauannya, dapat dibagi menjadi: 2.1.1.1.1 Local Area Network (LAN) Local Area Network adalah jaringan lokal yang dibuat pada ruang lingkup yang terbatas atau berada pada satu area misalkan pada satu ruangan, satu gedung, dan sebagainya. LAN biasa digunakan pada sebuah jaringan kecil yang menggunakan resource secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya.

Upload: phungduong

Post on 16-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileresource secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya. 10

9

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum

Pada bagian ini akan dijelaskan pengertian mengenai jaringan komputer,

klasifikasi media transmisi data, topologi jaringan komputer, perangkat jaringan

komputer, model jaringan, sekuritas pada jaringan, ipv4 address, dan Network

Development Life Cycle (NDLC).

2.1.1 Jaringan Komputer

Sofana (2013: p3) mengatakan bahwa, “Jaringan komputer adalah

kumpulan beberapa komputer (dan perangkat lain seperti router dan switch)

yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara. Media

perantara ini dapat berupa media kabel ataupun media tanpa kabel

(nirkabel). Informasi berupa data akan mengalir dari satu komputer ke

komputer yang lainnya atau dari satu komputer ke perangkat lain, sehingga

masing – masing komputer yang terhubung tersebut dapat saling bertukar

data atau berbagi perangkat keras.”

2.1.1.1 Klasifikasi Jaringan Berdasarkan Area

(Forouzan, B. A, 2007: p13) Jaringan berdasarkan area atau skala

jangkauannya, dapat dibagi menjadi:

2.1.1.1.1 Local Area Network (LAN)

Local Area Network adalah jaringan lokal yang dibuat pada

ruang lingkup yang terbatas atau berada pada satu area misalkan

pada satu ruangan, satu gedung, dan sebagainya. LAN biasa

digunakan pada sebuah jaringan kecil yang menggunakan

resource secara bersama, seperti penggunaan printer secara

bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan

sebagainya.

Page 2: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileresource secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya. 10

10

Gambar 2.1 Local Area Network

2.1.1.1.2 Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network menggunakan metode yang

sama dengan LAN namun area cakupannya lebih luas yaitu

berjarak dari 10 km hingga 50 km. MAN biasa dipakai untuk

menghubungkan gedung – gedung pada suatu area perkantoran.

Gambar 2.2 Metropolitan Area Network

Page 3: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileresource secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya. 10

11

2.1.1.1.3 Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network memiliki cangkupan yang lebih luas dari

MAN. WAN dapat memungkinkan transmisi data mencakup

kawasan geografis yang besar, seperti satu negara, satu benua

bahkan satu dunia.

Gambar 2.3 Wide Area Network

2.1.1.2 Klasifikasi Jaringan Berdasarkan Pola Operasi

Berdasarkan pola operasi atau fungsinya, jaringan komputer dapat

dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :

2.1.1.2.1 Client server

Client server adalah jaringan komputer yang mengharuskan

salah satu (atau lebih) komputer difungsikan sebagai server atau

central. Server melayani komputer lain yang disebut client.

Layanan yang diberikan dapat berupa akses Web, e-mail, file,

dan sebagainya. Client server banyak dijumpai pada jaringan

internet. Namun LAN atau jaringan lain pun dapat

mengimplementasikan client server. Hal ini bergantung pada

kebutuhan masing – masing (Hallberg, 2013, p17)

Page 4: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileresource secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya. 10

12

Gambar 2.4 Client server

2.1.1.2.2 Peer to Peer

Peer to peer adalah jaringan komputer dimana setiap

komputer dapat menjadi server sekaligus client. Setiap komputer

dapat menerima dan memberikan access dari dan ke komputer

lain. Peer to Peer banyak digunakan pada jaringan LAN.

Walaupun dapat juga digunakan pada jaringan MAN, WAN, atau

internet, namun hal ini kurang lazim dikarenakan sulitnya

menjamin security pada jaringan peer to peer ketika pengguna

sudah sangat banyak (Hallberg, 2013, p16).

Gambar 2.5 Peer to peer

Page 5: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileresource secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya. 10

13

2.1.2 Klasifikasi Media Transmisi Data

(Forouzan, B. A, 2007: p191) Media transmisi data adalah sebuah media

penghubung didalam membentuk suatu jaringan baik itu jaringan kabel

ataupun jaringan wireless untuk berkomunikasi dan mendapatkan infromasi

yang dibutuhkan.

Ada 2 jenis media transmisi data yang digunakan dalam jaringan

komputer, yaitu :

2.1.2.1 Media Kabel

Menurut Hallberg (2013, p45), jenis kabel jaringan yang paling

umum adalah twisted-pair unshielded (UTP) dan coaxial, diikuti oleh

shielded twisted-pair (STP) dan fiber optic. UTP adalah kabel yang

paling banyak digunakan saat ini.

Wire network adalah jaringan komputer yang menggunakan kabel

sebagai media penghantar. Kabel berfungsi sebagai jalur aliran yang

menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lain.

2.1.2.1.1 Kabel Twisted-pair

(Forouzan, B. A, 2007: p193) Twisted-pair digunakan untuk

jaringan baru selama beberapa tahun belakangan, biasanya kabel

twisted-pair yang digunakan adalah Cat-5 meskipun beberapa

jaringan lama masih menggunakan Cat-3. Kabel twisted-pair

memiliki dua macam bentuk, yaitu shielded twisted-pair (STP)

kabel yang memiliki selubung pembungkus dan unshielded

twisted-pair (UTP) kabel yang tidak memiliki selubung

pembungkus. UTP lebih banyak dipilih dan digunakan

dibandingkan dengan STP dikarenakan harga yang lebih murah

dan mudah dalam instalasinya.

Berikut ini merupakan beberapa karakteristik dari kabel

twisted-pair:

• Merupakan sepasang kabel yang dililit satu sama lain

yang bertujuan untuk mengurangi noise.

• Memiliki kecepatan transmisi data 10-100 megaByte

perdetik.

Page 6: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileresource secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya. 10

14

• Menggunakan konektor RJ-11 atau RJ-45.

• Membutuhkan hub atau switch untuk membangun

jaringan LAN.

• Mudah dalam perawatan.

Gambar 2.6 Kabel twisted-pair

2.1.2.1.2 Kabel Coaxial

(Forouzan, B. A, 2007: p195) Kabel coaxial merupakan jenis

kabel yang pada umumnya digunakan untuk menyambungkan

antena ke televisi. Kabel jenis ini memiliki konduktor pusat yang

berupa kawat tembaga tunggal atau kawat tembaga yang saling

terhubung, dilapisi oleh bahan plastik putih yang dikelilingi oleh

metal foil sebagai pelindung. Kemudian pelindung ini dibungkus

dalam bungkus kabel plastik.

Karakteristik utama dari kabel coaxial yaitu tidak

memerlukan hub atau switch dalam membangun dan

menghubungkan suatu jaringan LAN.

Gambar 2.7 Kabel coaxial

Page 7: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileresource secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya. 10

15

2.1.2.2 Media Tanpa Kabel / Nirkabel (Wireless)

(Forouzan, B. A, 2007: p203) Media transmisi tanpa kabel atau yang

biasa disebut dengan wireless menggunakan media penghantar berupa

gelombang radio frekuensi tinggi, gelombang mikro atau cahaya

infrared sebagai penghubung antar komputer pada suatu jaringan.

2.1.2.2.1 Radio Wave (Gelombang Radio)

Berdasarkan frekuensi gelombangnya, gelombang radio

dapat dibagi menjadi 2, yaitu :

1. Sinyal Radio AM.

Sinyal AM (Amplitude Modulation) merupakan salah satu

bentuk modulasi pada gelombang radio dimana sinyal

informasi digabungkan dengan sinyal pembawa (carrier)

berdasarkan perubahan amplitudonya. Besarnya amplitudo

sinyal informasi mempengaruhi besarnya amplitudo dari

carrier. Sinyal radio ini berbentuk analog. Rentang frekuensi

AM adalah 500 Hz – 1600 KHz dan panjang gelombang atau

amplitudo AM adalah 1600 KHz – 30000 KHz.

2. Sinyal Radio FM.

Sinyal FM (Frequency Modulation) merupakan suatu bentuk

modulasi dimana frekuensi sinyal pembawa divariasikan

secara proposional berdasarkan amplitudo sinyal informasi.

Rentang frekuensi FM adalah 88 MHz – 108 MHz sehingga

dapat dikategorikan juga sebagai Very High Fequency

(VHF).

2.1.2.2.2 Microwaves

Gelombang mikro atau microwaves merupakan gelombang

elektro magnet yang paling banyak digunakan sebagai media

transmisi data. Hal ini dikarenakan gelombang mikro dapat

menjangkau jarak yang sangat jauh. Karena sifat searah

microwaves, sangat berguna ketika unicast (one-to-one)

komunikasi yang dibutuhkan antara pengirim dan penerima.

Page 8: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileresource secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya. 10

16

Microwaves digunakan dalam antena unidirectional, telepon

seluler, dan juga jaringan satelit.

1. Antena Unidirectional.

Antena unidirectional merupakan antena yang memancarkan

dan menerima sinyal yang datang hanya dari satu arah. Dua

jenis antena yang digunakan untuk komunikasi microwaves

yaitu parabola dan hom.

Gambar 2.8 Antena Unidirectional

2. Telepon Selular.

Telepon selular atau biasa disebut telepon genggam

bekerja pada frekuensi 825 MHz – 890 MHz dapat juga

dimanfaatkan sebagai salah satu media transmisi data.

3. Satelit.

Satelit merupakan salah satu teknologi yang

menggunakan teknologi microwaves. Satelit diciptakan

untuk mengatasi proses pengiriman data yang sangat jauh.

Satelit bekerja pada frekuensi antara 2 GHz – 40 GHz

(billion of hertz).

2.1.2.2.3 Infrared

(Forouzan, B. A, 2007: p207) Gelombang inframerah, dengan

frekuensi dari 300 GHz sampai 400 THz (panjang gelombang

mulai dari 1 mm – 770 nm), hanya dapat digunakan untuk

Page 9: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileresource secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya. 10

17

komunikasi jarak pendek. Gelombang inframerah, memiliki

frekuensi yang tinggi namun tidak dapat menembus dinding.

Karakteristik ini menguntungkan untuk mencegah gangguan

antara satu sistem dengan yang lainnnya. Sistem komunikasi

jarak pendek dalam suatu ruangan tidak dapat dipengaruhi oleh

sistem lain di ruang sebelah. Namun karakteristik inilah yang

membuat sinyal inframerah tidak dapat digunakan untuk

komunikasi jarak jauh. Tidak bisa menggunakan gelombang

inframerah di luar gedung karena sinar matahari mengandung

gelombang inframerah yang dapat mengganggu komunikasi.

2.1.3 Topologi Jaringan Komputer

Berdasarkan pendapat Sofana (2013, p7), topologi diartikan sebagai

layout atau arsitektur atau diagram jaringan komputer. Topologi merupakan

suatu aturan atau rules untuk menghubungkan komputer (node) secara fisik.

Topologi berkaitan dengan cara komponen – komponen jaringan (seperti

server, workstation, router, dan switch) saling berkomunikasi melalui media

transmisi data.

2.1.3.1 Topologi Fisik (Physical Topology)

Topologi fisik atau physical topology adalah suatu konsep atau

metode yang menjelaskan tentang susunan komputer dan kabel, serta

semua komponen jaringan untuk dihubungkan antara satu dengan yang

lainnya di dalam satu jaringan LAN.

Topologi jaringan komputer yang biasa digunakan pada saat ini

antara lain topologi bus, topologi ring, dan topologi star (Hallberg,

2013, p37).

2.1.3.1.1 Topologi Bus

Topologi bus adalah topologi jaringan dengan

membentangkan kabel coaxial secara memanjang sebagai kabel

utama, sepanjang kabel utama terdapat node-node yang

terhubung pada saluran komputer. Saluran tersebut dihubungkan

pada kabel utama dengan menggunakan T-Connector (Hallberg,

Page 10: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileresource secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya. 10

18

2013, p37).

Gambar 2.9 Topologi bus

a) Karakteristik

Node – node dihubungkan secara serial di sepanjang

kabel utama, dan pada kedua ujung kabel ditutup dengan

terminator. Pada topologi bus, pengiriman paket-paket

data akan saling bersimpangan pada kabel sehingga jika

node yang dihubungkan pada jaringan semakin banyak,

maka kinerja jaringan akan semakin turun. Hal ini

disebabkan karena sering terjadi collision.

Tidak diperlukan hub pada topologi ini, yang

diperlukan adalah T-connector pada setiap ethernet card.

Kendala yang sering terjadi pada topologi ini yaitu jika

salah satu node rusak, maka dapat menyebabkan down

pada keseluruhan jaringan. Sehingga seluruh node tidak

dapat berkomunikasi dalam jaringan tersebut. Tipe kabel

yang biasa digunakan pada topologi bus adalah kabel

coaxial.

b) Kelebihan dan kekurangan topologi bus yaitu:

Kelebihan pada topologi bus yaitu :

• Jumlah node pada jaringan tidak dibatasi,

tidak seperti hub yang dibatasi oleh jumlah

port (contoh: 16 port untuk 16 node).

Page 11: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileresource secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya. 10

19

• Pengiriman data lebih cepat, karena data

berjalan searah.

• Lebih mudah dan murah jika ingin menambah

atau mengurangi node.

Kekurangan pada topologi bus yaitu :

• Apabila lalu lintas pengiriman data yang

diolah terlalu besar dapat mengakibatkan

kemacetan data.

• Diperlukan repeater untuk menguatkan sinyal

pada pemasangan jarak jauh.

• Apabila salah satu node mengalami

kerusakan, maka jaringan tidak dapat

beroperasi.

2.1.3.1.2 Topologi Ring

Topologi cincin (ring) adalah topologi jaringan berbentuk

rangkaian titik yang masing-masing titik terhubung ke dua titik

lainnya, sehingga membentuk jalur melingkar membentuk pola

seperti cincin. Pada topologi ini, komunikasi data dapat

terganggu jika salah satu titik mengalami gangguan. Fiber

Distributed Data Interface (FDDI) mengantisipasi kelemahan ini

dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan

arah jarum jam secara bersamaan.

Fiber Distributed Data Interface (FDDI) adalah sebuah

protokol jaringan yang menghubungkan dua atau lebih jaringan

bahkan pada jarak yang jauh. Metode akses yang digunakan oleh

FDDI adalah model token. FDDI menggunakan 2 (dua) buah

topologi ring secara fisik. Proses transmisi biasanya

menggunakan 1 (satu) buah ring, namun jika ditemukan kendala,

maka akan secara otomatis menggunakan ring yang kedua.

Protokol ini menggunakan kabel fiber optic pada kecepatan 100

Mbps (Hallberg, 2013, p42).

Page 12: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileresource secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya. 10

20

Gambar 2.10 Topologi ring

a) Karakteristik

Node - node dihubungkan secara serial disepanjang

kabel, dengan bentuk jaringan seperti lingkaran. Sangat

sederhana dalam layout seperti jenis topologi bus. Paket-

paket data dapat dikirim kan dalam satu arah (kekiri atau

kekanan) sehingga collision dapat dihindarkan. Kendala

yang dihadapi sama dengan topologi bus, yaitu jika salah

satu node rusak maka seluruh node tidak dapat

berkomunikasi dalam jaringan tersebut. Tipe kabel yang

biasa digunakan pada topologi ring adalah kabel UTP

atau Patch Cable (IBM tipe 6).

b) Kelebihan dan kekurangan topologi ring yaitu :

Kelebihan dari topologi ring yaitu :

• Aliran data mengalir lebih cepat karena dapat

melayani data dari kiri atau kanan dari server.

• Dapat melayani aliran lalu lintas data yang padat,

karena data dapat bergerak kekiri atau kekanan.

• Waktu untuk mengakses data lebih optimal.

Page 13: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileresource secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya. 10

21

Kekurangan dari topologi ring yaitu :

• Penambahan terminal / node menjadi lebih sulit

bila port sudah habis.

• Jika salah satu terminal mengalami kerusakan,

maka semua terminal pada jaringan tidak dapat

digunakan.

2.1.3.1.3 Topologi Star

Star merupakan topologi kontrol terpusat, yaitu semua aliran

data harus melewati sebuah pusat yang menyalurkan data

tersebut ke semua client yang dipilihnya. Sebuah pusat

dinamakan stasiun primer atau server dan lainnya dinamakan

stasiun sekunder atau client server. Setelah hubungan pada

jaringan dimulai oleh server, maka setiap client server dapat

menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu

perintah dari server. Setiap jalur pada masing-masing terminal

terhubung ke file server tunggal terpusat, dengan menggunakan

segmen kabel sendiri (Hallberg, 2013, p39).

Gambar 2.11 Topologi star

a) Karakteristik

Setiap node yang terhubung berkomunikasi langsung

Page 14: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileresource secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya. 10

22

dengan consentrator (hub). Apabila setiap paket data

yang masuk ke consentrator (hub) kemudian di

broadcast ke seluruh node yang terhubung (misalnya

memakai hub 32 port), maka kinerja jaringan akan

menurun. Topologi ini mudah dikembangkan, sebab

setiap node hanya terhubung secara langsung ke

consentrator. Jika salah satu ethernet card rusak atau

salah satu kabel pada terminal putus, maka keseluruhan

jaringan tetap dapat berkomunikasi atau tidak terjadi

down pada jaringan keseluruhan tersebut. Tipe kabel

yang biasa digunakan berjenis UTP, sama seperti kabel

yang digunakan pada topologi star.

b) Kelebihan dan kekurangan topologi star yaitu :

Kelebihan topologi star, yaitu :

• Jika terjadi penambahan atau pengurangan

terminal tidak mengganggu operasi yang sedang

berlangsung.

• Jika salah satu terminal rusak, maka terminal

lainnya tidak mengalami gangguan.

• Arus lalu lintas informasi data lebih optimal.

Kekurangan topologi star, yaitu :

• Jumlah terminal terbatas, tergantung dari port

yang ada pada hub.

• Lalu lintas data yang padat dapat menyebabkan

jaringan bekerja lebih lambat.

2.1.3.2 Topologi Logika (Logical Topology)

Topologi logika atau Logical Topology merupakan rules

communication yang dipakai setiap node untuk berkomunikasi dalam

jaringan. Sebagai contoh, bagaimana melakukan pengiriman data,

menerima data, mengatur kecepatan transfer data, mendeteksi

Page 15: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileresource secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya. 10

23

kemungkinan error, lalu melakukan pengiriman data ulang, dan

sebagainya.

Ada beberapa sumber yang menganggap topologi logika sama

dengan metode akses / network access. Sehingga topologi logika

dikelompokkan berdasarkan metode akses, yaitu:

a) CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access Methods with

Collision Detection) yang digunakan pada jaringan

thicknet dan thinnet.

b) CSMA/CA (Carrier Sense Multiple Access Methods with

Collision Avoidence) yang digunakan pada jaringan

komputer apple atau appletalk.

c) Token bus yang digunakan oleh ARCNET pada

implementasi jaringan bus

2.1.4 Perangkat Jaringan Komputer

Beberapa peralatan network standar yang sering digunakan untuk

internetworking adalah :

2.1.4.1 NIC (Network Interface Card)

Network Interface Card merupakan peralatan yang berhubungan

langsung dengan komputer dan didesain agar komputer – komputer

pada suatu jaringan dapat saling berkomunikasi. NIC juga menyediakan

akses ke media fisik jaringan dengan fungsi mengatur data flow antara

komputer dengan sistem wire atau wireless, serta menerima data yang

dikirim melalui media wire atau wireless untuk kemudian diterjemahkan

menjadi bit sehingga dimengerti oleh komputer.

2.1.4.2 Hub

(Hallberg, 2013, p60) menjelaskan bahwa hub merupakan perangkat

keras (hardware) yang berada pada layer physical yang berfungsi untuk

menggabungkan peralatan-peralatan ethernet serta menggandakan frame

data yang berasal dari salah salah satu komputer ke semua port yang

ada pada hub tersebut, sehingga semua komputer yang terhubung

dengan port hub akan menerima data dan menjadikannya satu segmen

Page 16: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileresource secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya. 10

24

jaringan.

a) Kategori hub

Ada beberapa kategori hub, yaitu :

• Passive hub atau concentrator

Hub biasa yang hanya meneruskan sinyal ke seluruh

node. Passive hub tidak akan memperkuat sinyal yang

datang, sehingga tidak dapat digunakan untuk

menjangkau area yang lebih besar. Hub semacam ini

bekerja pada layer physical.

• Active hub atau multiport repeater

Berfungsi mirip dengan passive hub namun dapat

memperkuat sinyal yang datang, sehingga dapat

digunakan untuk menjangkau area yang lebih besar. Hub

semacam ini juga bekerja pada physical layer.

• Intelligent hub

Intelligent hub umumnya dapat digabungkan atau

ditumpuk (kadang disebut stackable hub). Hub jenis ini

juga dapat melakukan seleksi alamat paket data tujuan,

sehingga hanya node tertentu saja yang dapat menerima

data. Beberapa contoh intelligent hub adalah router,

bridge, dan network switch. Hub semacam ini bekerja

pada layer data link.

b) Cara kerja hub

Hub bekerja dengan cara mengirimkan sinyal paket data ke

seluruh port yang berada pada hub itu sendiri sehingga paket-

paket data tersebut diterima oleh seluruh komputer yang

berhubungan dengan hub, kecuali komputer yang mengirimkan

paket data tersebut. Sinyal paket data yang dikirimkan oleh hub

kepada seluruh port dilakukan secara berulang-ulang meskipun

paket data telah diterima oleh komputer tujuan, hal ini

menyebabkan fungsi collision lebih sering terjadi pada saat

Page 17: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileresource secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya. 10

25

proses pengiriman paket data.

Contohnya ketika port O melakukan pengiriman paket data

ke port P dan pada saat yang bersamaan terjadi pengiriman paket

data dari port Q ke port R, maka akan terjadi benturan sinyal

paket data atau bisa disebut dengan collision. Hal ini di

karenakan penggunaan jalur yang sama (jalur broadcast) pada

saat proses pengiriman paket data, sehingga menyebabkan paket

data yang dikirim menjadi rusak dan mengakibatkan terjadinya

proses pengiriman ulang paket data. Apabila benturan antar

sinyal paket data ini sering terjadi (collision) maka hal ini dapat

mengakibatkan gangguan terhadap proses pengiriman paket

data, baik pengiriman paket data yang baru maupun ulangan.

Ketika salah satu port pada hub mengirimkan sinyal paket

data kepada port lainnya, maka pengiriman paket data yang

dilakukan port tersebut akan terlihat dan terkirim kepada setiap

port yang dituju. Hal ini menyebabkan pembagian bandwith

kepada seluruh port yang tersedia pada hub tersebut.

c) Kelebihan dan kekurangan

Kelebihan hub, yaitu :

• Visibility : Penggunaan hub memungkinkan

penganalisaan protokol jaringan pada proses pengiriman

paket data atau biasa disebut dengan istilah sniffing.

Sniffing adalah aktifitas menyadap yang dilakukan dalam

suatu jaringan.

• Biaya : Hub memiliki port yang banyak (4 hingga 24

port) dan memungkinkan pengguna untuk berbagi jalur

pengiriman paket data, sehingga dapat meminimalisir

biaya pembelian device

Kekurangan hub, yaitu :

Hub melakukan proses pengulangan pengiriman paket data

ke semua port yang ada sehingga NIC (Network Interface Card)

harus menunggu untuk melakukan proses pengiriman paket data

Page 18: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileresource secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya. 10

26

sampai paket data yang berada pada jaringan telah diterima oleh

port tujuan.

2.1.4.3 Switch

(Hallberg, 2013, p61) menjelaskan bahwa switch merupakan

perangkat keras (hardware) jaringan yang melakukan proses bridging

transparan (penghubungan segmentasi pada jaringan banyak dengan

melakukan proses forwarding berdasarkan MAC address). Switch pada

OSI model berada pada data link layer. Switch didesain dengan tujuan

yang berbeda dengan repeater, bridge, dan router. Jika perangkat

jaringan yang terhubung pada sebuah LAN terlalu banyak maka

kebutuhan transmisi meningkat melebihi kapasitas yang mampu

dilayani oleh media komunikasi jaringan. Cara kerja switch mirip

dengan bridge, sehingga kadang switch disebut sebagai multiple bridge.

Setiap port switch bertindak sebagai micro bridge dan setiap host yang

terkoneksi akan mendapatkan full bandwidth. Switch memiliki beberapa

kelebihan dibandingkan dengan bridge, antara lain dalam hal

forwarding method packet yang dilewatkan.

Switch memiliki 4 (empat) jenis forwarding method, yaitu :

• Store and forward

Semua paket data berupa frame dikumpulkan terlebih

dahulu, kemudian dilakukan checksound (pengecekan).

Setelah itu paket-paket data diteruskan ke network segment

tujuan.

• Fragment free

Fragment free yaitu switch melakukan pengecekan

hanya pada 64 bytes awal dari setiap frame.

• Cut through

Cut through yaitu hanya melakukan pengecekan pada

saat frame hardware access telah sampai.

Page 19: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileresource secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya. 10

27

• Adaptive switching

Adaptive switching yaitu pengecekan frame

menggunakan salah satu dari metode - metode diatas yang

ditentukan secara otomatis.

a) Cara kerja switch

Switch melakukan pengiriman paket data berdasarkan MAC

address pada NIC (Network Interface Card) sehingga switch

dapat mengetahui kepada siapa paket data akan diterima.

Apabila terjadi collision maka yang terjadi merupakan collision

pada port-port yang sedang saling berkirim paket data.

Pemisalan contoh kasusnya yaitu ketika terjadi pengiriman

paket data dari port O ke port P dan pada saat yang bersamaan

port R mengirimkan paket data ke port S, hal ini tidak akan

menyebabkan terjadinya collision seperti contoh kasus pada hub.

Hal ini dikarenakan alamat yang dituju oleh masing-masing

paket data berbeda dan pengiriman paket data tidak

menggunakan jalur yang sama. Pada switch, semakin banyak

port yang tersedia maka tidak akan mempengaruhi bandwith

yang tersedia untuk setiap port.

b) Kelebihan dan kekurangan

Kelebihan switch, yaitu :

• Klien performance.

Karena sistem tertentu yang sudah tersedia pada

switch hanya akan melihat informasi dari suatu paket data

secara eksplisit yang ditujukan kepada NIC, maka akan ada

sedikit overhead waktu yang dihabiskan untuk membuang

paket yang tidak perlu dibaca.

• Throughput yang lebih tinggi.

Karena hanya lalu lintas yang relevan diturunkan

jaringan pada setiap port, maka setiap NIC mendapatkan

paket sendiri yang akan dikirimkan ke switch secara

Page 20: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileresource secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya. 10

28

independen satu sama lain dan terikat dengan NIC. Hal ini

dimaksudkan untuk mengatur volume total data yang lebih

besar dalam transit pada waktu tertentu.

Kekurangan switch, yaitu :

• Sulit untuk instalasi dan penggunaannya bagi orang yang

tidak terlatih.

• Diperlukan konfigurasi untuk menangani paket multicast.

• Hanya memiliki 1 (satu) collision control.

2.1.4.4 Router

(Hallberg, 2013, p64) menjelaskan bahwa router adalah perangkat

keras (hardware) jaringan yang dapat menghubungkan satu jaringan

dengan jaringan yang lain dengan melalui sebuah proses yang dikenal

sebagai routing. Dahulu router mirip dengan bridge, namun router lebih

cerdas dibandingkan bridge. Router bekerja menggunakan routing table

yang disimpan di memory-nya untuk membuat keputusan kemana dan

bagaimana cara paket dikirimkan. Router dapat memutuskan rute

terbaik yang akan ditempuh oleh paket data. Router akan memutuskan

media fisik jaringan yang “disukai” dan yang “tidak disukai”. Protokol

routing dapat mengantisipasi berbagai kondisi yang tidak dimiliki oleh

bridge. Router bekerja pada layer network.

a) Karakteristik router

• Mencari rute atau jalur yang terbaik diantara 2 (dua)

buah segmen jaringan.

• Mengelola dan menangani banyak tugas antar segmen.

• Membantu mengelola lalu lintas jaringan.

• Menghubungkan 2 (dua) buah segmen jaringan yang

berbeda protokol pada lapisan fisik (physical layer) dan

lapisan data-link (data-link layer).

• Digunakan pada koneksi ke jaringan MAN dan WAN.

b) Cara kerja router

Page 21: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileresource secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya. 10

29

Router memiliki proses cara kerja yang hampir sama dengan

switch dan bridge, bedanya router merupakan penyaring atau

filter lalu lintas data. Penyaringan oleh router dilakukan dengan

menggunakan protokol tertentu. Pada dasarnya router

merupakan hardware pembagi jaringan secara logical, bukan

secara fisikal.

Router akan memilih jalur atau rute terbaik yang akan

ditempuh oleh paket data, apabila terdapat beberapa jalur atau

rute lain untuk mencapai alamat yang dituju yang biasa disebut

dengan algoritma forwarding. Pada umumnya router akan

terhubung pada dua jaringan, baik itu dua jaringan LAN, WAN ke

LAN dan jaringan dari ISP (Internet Service Provider).

c) Kelebihan dan kekurangan

Kelebihan router, yaitu :

• Isolasi pada traffic broadcast

Kemampuan router untuk memperkecil beban

jaringan karena trafik jenis ini dapat diisolasikan kepada

sebuah LAN saja.

• Fleksibilitas

Router dapat digunakan pada topologi jaringan

apapun dan tidak peka terhadap masalah hambatan

waktu.

• Pengaturan prioritas

Router dapat mengimplementasi mekanisme

pengaturan prioritas antar protokol.

• Pengaturan konfigurasi

Pada umumnya router dapat dikonfigurasi secara

lebih dibandingkan dengan bridge.

Page 22: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileresource secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya. 10

30

• Isolasi pada masalah

Router akan membentuk penghalang antar LAN dan

memungkinkan masalah yang sedang terjadi akan

diisolasi pada LAN tersebut.

• Pemilihan jalur

Router lebih cerdas apabila dibandingkan dengan

bridge dalam hal penentuan jalur yang optimal antar dua

sistem.

Kekurangan router, yaitu :

• Bergantung pada protokol

Router yang berada pada layer network hanya

mampu meneruskan traffic yang sesuai dengan protokol

yang diimplementasikan.

• Harga / biaya

Router memiliki sistem yang lebih kompleks dan

harganya lebih mahal dibandingkan dengan bridge.

• Address allocation

Dalam internetwork yang menggunakan perangkat

keras (hardware) router, memindahkan sebuah PC dari

satu LAN ke LAN lainnya berarti mengubah alamat

jaringan yang ada pada sistem tersebut.

2.1.4.5 Gateway

(Hallberg, 2013, p65) menjelaskan bahwa gateway bekerja dan

bertugas melewatkan paket antar jaringan dengan protokol yang

berbeda, sehingga perbedaan tersebut tidak tampak pada lapisan

aplikasi. Kadang gateway disebut sebagai IT router. Gateway bekerja

pada layer application.

Apabila sebuah host ingin berkomunikasi dengan host lain di luar

Page 23: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileresource secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya. 10

31

network-nya, maka host tersebut harus mengirim data melalui sebuah

default gateway.

Default gateway adalah sebuah komputer yang digunakan untuk

memforward data dari/ke host yang berbeda network. Secara prinsip,

default gateway merupakan sebuah router.

2.1.4.6 Access point

Wireless access point atau access point secara khusus dikonfigurasi

pada jaringan area lokal nirkabel (WLAN). Jalur akses bertindak sebagai

pemancar pusat dan penerima sinyal radio WLAN. Access point pada

dasarnya dirancang untuk daerah terbuka dan jauh dari area internet

akses. wireless access point menggunakan teknologi sirkuit untuk

menghubungkan komputer dengan jaringan wireless dengan bantuan

router untuk melakukan komunikasi. Access point aktif pada saat salah

satu komputer atau device dihubungkan pada access point.

a) Cara kerja

Interface untuk mengatur settingan pada access point dapat

dilakukan dengan memasukkan alamat IP perangkat access point

melalui browser, beberapa konfigurasi yang dapat dilakukan

diantaranya :

• Mengatur supaya access point dapat berfungsi

sebagai DHCP server.

• Menggunakan fitur Wired Equivalent Privacy (WEP)

dan Wi-Fi Protected Access (WPA).

• Mengatur akses berdasarkan MAC address device

user.

Agar sebuah komputer yang satu dapat terhubung ke

komputer lainnya maka diperlukannya suatu jaringan wireless.

Ada tiga komponen yang dibutuhkan supaya setiap komputer

yang berada pada wilayah jaringan wireless dapat mengirim dan

menerima data baik dari luar maupun ke sesamanya. Ketiga

komponen yang dibutuhkan yaitu :

Page 24: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileresource secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya. 10

32

1. Sinyal radio (radio signal).

2. Format data (data format).

3. Struktur network atau jaringan (network structure).

Masing-masing dari ketiga buah komponen tersebut berada

pada lapisan yang berbeda. Ketiga komponen tersebut bekerja

dan mengontrol lapisan yang berbeda. Radio signal bekerja pada

physical layer (layer fisik), sedangkan data format bekerja

dengan mengendalikan beberapa lapisan diatasnya dan network

structure berfungsi sebagai alat untuk mengirim dan menerima

radio signal.

2.1.5 Model jaringan

2.1.5.1 Open System Interconnection (OSI) 7 Layers Model

(Forouzan, B. A, 2007: p29) OSI adalah sebuah model arsitektur

jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for

Standardization. Model OSI dibuat untuk mengatasi masalah tentang

bagaimana memfasilitasi komunikasi antara sistem yang berbeda tanpa

memerlukan perubahan logika hardware dan perangkat lunak. Model

OSI bukan sebuah protokol, melainkan sebuah model untuk memahami

dan merancang arsitektur jaringan.

Tabel 2.1 OSI layers

Application

Presentation

Session

Transport

Network

Data Link

Physical

Page 25: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileresource secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya. 10

33

1. Layer Physical

Layer physical mendefinisikan media transmisi jaringan,

metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (sepertit

token ring atau ethernet), topologi jaringan dan perkabelan. Pada

layer ini juga mengatur NIC untuk berinteraksi dengan media

wire atau wireless. Contoh protokol yang bekerja pada layer ini

adalah ethernet.

2. Layer Data Link

Layer data link berfungsi menentukan bit - bit data yang

akan dikelompokan menjadi sebuah format yang disebut frame.

Pada layer ini dilakukan pengecekan error, flow control,

pengalamatan perangkat keras (MAC address) dan menentukan

bagaimana perangkat jaringan seperti hub, switch, dan bridge

layer 2 beroperasi. Menurut spesifikasi IEEE 802, data link

dikelompokan menjadi dua, yaitu Logical Link Control (LLC)

dan Media Acccess Control (MAC).

3. Layer Network

Layer network berfungsi mendefinisikan alamat - alamat IP,

membuat header pada paket data, dan melakukan routing

melalui internetwoking dengan menggunakan router maupun

switch layer 3 untuk mencari data error. Kemudian dilakukan

transmisi ulang pada paket-paket yang error tersebut.

4. Layer Transport

Layer transport berfungsi sebagai tempat pengiriman atau

pengaturan paket data, dimana sebuah data yang akan dikirim

dipecah menjadi paket - paket data dan memberikan nomor

urutan sehingga data dapat disusun kembali setelah paket

diterima. Paket yang sukses terkirim akan diberi tanda, namun

paket yang rusak atau hilang akan dikirim ulang. Contoh

protokol yang bekerja pada layer ini adalah TCP (Transmission

Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol).

Page 26: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileresource secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya. 10

34

5. Layer Session

Layer session berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana

koneksi dimulai, dijalankan dan diakhiri. Pada layer ini juga

dilakukan resolusi nama. Contoh protokol pada later ini adalah

NETBIOS, ADSP, PAP.

6. Layer Presentation

Layer presentation berfungsi untuk menerjemahkan data

yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke suatu format

melalui suatu jaringan. Contoh protokol yang berada pada layer

ini yaitu protokol berjenis redirector software, seperti layanan

workstation (dalam windows NT), network shell (semacam

Virtual Network Computing) atau Remote Desktop Protocol

(RDP).

7. Layer Application

Layer application berfungsi sebagai penghubung interface

aplikasi dengan jaringan, mengatur aplikasi agar dapat

mengakses jaringan dan membuat pesan-pesan kesalahan. Pada

layer inilah user beinteraksi dengan jaringan. Contoh protokol

yang berada pada layer ini adalah : FTM, SMTP, FTP, NFS.

2.1.5.2 TCP/IP Model

(Tanenbaum, A. S, 2011:45) TCP/IP model merupakan gabungan

antara protokol TCP (Transmission Control Protocol) dan IP (Internet

Protocol) sebagai kesatuan protokol yang bertugas untuk mengatur

komunikasi data dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke

komputer lain di dalam suatu jaringan internet. TCP/IP yang akan

memastikan pengiriman data sampai ke alamat yang dituju. TCP/IP

dapat bekerja dan diimplementasikan pada perangkat lunak (software) di

berbagai macam sistem operasi.

Page 27: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileresource secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya. 10

35

Tabel 2.2 OSI dan TCP/IP

OSI TCP/IP

1. Layer Network

Network merupakan lapisan paling dasar pada TCP/IP

model. Layer ini bertugas untuk melakukan pengiriman dan

penerimaan data dari media fisik seperti Ethernet dan (SLI)

Serial Line Internet.

2. Layer Internet

Layer ini bertugas memungkinkan host untuk mengirimkan

paket - paket data ke alamat tujuan (berpotensi pada jaringan

yang berbeda). Pada layer ini terdapat tiga jenis protokol, yaitu

ARP (Address Resolution Protocol) yang bertugas untuk

menemukan alamat perangkat keras terminal yang terletak pada

jaringan yang sama, IP (Internet Protocol) bertugas untuk

mengirimkan paket data ke alamat yang tepat dan ICMP

(Internet Control Message Protocol) yang bertugas untuk

mengontrol pengiriman pesan.

3. Layer Transport

Layer ini dirancang untuk memungkinkan peer entities pada

Application

Application Presentation

Session

Transport Transport

Network Internet

Data Link Network

Physical

Page 28: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileresource secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya. 10

36

host sumber dan tujuan untuk melakukan komunikasi seperti

layer transport pada OSI model.

4. Layer Application

Layer ini berisi semua protokol tingkat yang lebih tinggi,

yaitu TELNET (Telecommunication Network), FTP (File

Transfer Protocol), SMTP (Simple Mail Transfer Protocol).

2.1.6 Sekuritas pada Jaringan

(Stallings, 2007 : p703) Sekuritas pada jaringan yaitu melakukan

perlindungan keamanan kepada jaringan. Perlindungan keamanan yang

diberikan yaitu menyediakan jalur akses yang aman di dalam suatu jaringan

bagi para user agar dapat saling berkomunikasi.

Dalam melakukan sekuritas pada jaringan perlu memperhatikan :

1. Availability

Availability adalah ketersediaan, dimana user yang

mempunyai hak akses atau authorized users dapat mengakses

data jika diperlukan.

2. Reliability

Reliability yaitu user dapat menggunakan data secara baik

tanpa ada kendala apapun.

3. Integrity

Integrity yaitu data yang diterima oleh user sesuai dengan

data yang dikirimkan atau diinginkan.

4. Autentikasi

Autentikasi yaitu proses pengenalan peralatan, sistem

operasi, kegiatan, aplikasi dan identitas user yang terhubung

dalam jaringan.

Page 29: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileresource secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya. 10

37

2.1.6.1 Proxy

(Stallings, 2007 : p812) Proxy server merupakan sebuah program

komputer atau sebuah komputer server yang bertugas sebagai komputer

lainnya untuk melakukan request terhadap suatu content dari internet.

Proxy server berperan sebagai gateway di dalam internet yang

bekerja pada setiap komputer client. Saat user sedang berinteraksi

dengan internet, user tidak menyadari bahwa sebuah proxy server yang

bertugas menangani request yang dilakukannya. Proxy server

mengirimkan request kepada web server yang akan menginterpretasikan

request tersebut, seolah-olah request itu berasal dari komputer client.

2.1.6.2 Firewall

(Brenton and Hunt, 2006: p111) Firewall adalah sistem komputer

yang bertugas melakukan pengontrolan izin terhadap jalur akses

jaringan yang dilewati.

(Forouzan, B. A, 2007: p1021) Firewall merupakan perangkat

(biasanya router atau komputer) yang dipasang diantara jaringan

internal suatu organisasi dan seluruh Internet. Hal ini dirancang untuk

meneruskan dan menyaring beberapa paket yang akan dikirim ataupun

diterima.

Gambar 2.12 Firewall

Sebagai contoh, firewall dapat menyaring semua paket masuk untuk

host tertentu atau server tertentu seperti HTTP. Firewall dapat

digunakan untuk menolak akses ke tertentu host atau layanan tertentu

dalam organisasi. Firewall biasanya diklasifikasikan sebagai firewall

packet-filter atau firewall berbasis proxy.

Page 30: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileresource secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya. 10

38

2.1.6.2.1 Packet – Filter Firewall

(Forouzan, B. A, 2007: p1022) Firewall dapat digunakan

sebagai packet filter. Packet filter dapat meneruskan atau

melakukan blok pada paket berdasarkan informasi dalam header

layer network dan layer transport, sumber dan tujuan IP

addresses, sumber dan tujuan port addresses, dan jenis protokol

(TCP atau UDP). Sebuah firewall packet-filter adalah router

yang menggunakan tabel penyaringan untuk menentukan paket

yang harus dibuang atau tidak diteruskan.

2.1.7 IPv4 Address

(Forouzan, B. A, 2007: p549) IP Address adalah sekumpulan

bilangan biner yang panjangnya 32 bit, dibagi menjadi 4 segmen yang

setiap segmen terbagi dengan 8 bit. IP address merupakan identifikasi

setiap host pada jaringan internet. Private IP address adalah sebuah IP yang

tidak dapat digunakan pada host - host internet. IP ini hanya dapat

digunakan untuk host - host pada jaringan LAN.

IPv4 Address bersifat unique dan universal. Mereka bersifat unique

dalam arti bahwa setiap alamat hanya mendefinisikan satu dan hanya satu

yang terkoneksi kedalam internet. Lalu bersifat universal dalam arti bahwa

sistem pengalamatan harus diterima oleh semua host yang ingin terhubung

ke internet. IP address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yaitu :

• Network (bit - bit network) atau disebut Network ID.

• Host (bit - bit host) atau disebut Host ID.

Tabel 2.3 Network & Host ID

Network ID adalah bagian IP address yang menunjukan tempat

suatu komputer pada jaringan. Apabila terdapat 2 buah jaringan, jaringan

pertama menggunakan topologi star, sedangkan jaringan kedua

menggunakan topologi bus, maka kedua jaringan tersebut dapat dikatakan

berada pada satu network. Sedangkan host ID menunjukan workstation,

router, server dan semua host TCP/IP dalam suatu jaringan.

Network ID Host ID

Page 31: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileresource secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya. 10

39

2.1.7.1 Pengelompokan Kelas IP Address

(Forouzan, B. A, 2007: p552) Dalam arsitektur jaringan

pengelompokan kelas IP address biasa disebut dengan classful

addressing. IP address dapat dikelompokan menjadi 5 kelas, yaitu A, B,

C, D dan E. Pengelompokan kelas ini dilakukan berdasarkan

penggunaan nilai bit dari octet pertama IP address serta penentuan

network ID dan host ID.

1. IP address class A

Pada kelas A, octet pertama merupakan network ID dan tiga

octet yang lain merupakan host ID. Karena hanya ada 8 bit yang

digunakan untuk network ID. Kelas A hanya terdapat 126

network. Namun pada setiap network dapat menampung lebih

dari 16 juta hosts.

2. IP address class B

Pada kelas B, octet pertama merupakan network ID dan dua

octet yang lain merupakan host ID. Sehingga terdapat 16.384

network pada kelas B. Semua address kelas B berada pada

jangkauan 128.aaa.bbb.ccc hingga 191.aaa.bbb.ccc. Setiap

address kelas B dapat menampung lebih dari 65.000 hosts.

3. IP address class C

Pada kelas C, tiga octet pertama digunakan untuk network ID

dan octet keempat digunakan untuk host ID. Karena hanya ada 8

bit yang digunakan untuk host ID, maka setiap network dapat

menampung 254 hosts. Namun dengan sisa 24 bit network ID,

kelas C dapat menampung lebih dari 2 juta network.

4. IP address class D

Pada kelas D, alamat IP dimulai dengan angka biner 1110

atau angka decimal 224 – 239. IP pada kelas ini disediakan

untuk keperluan multicast yang berfungsi untuk mengirimkan

informasti pada host register number.

Page 32: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileresource secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya. 10

40

5. IP address class E

Pada kelas E, alamat IP dimulai dengan angka biner 1111

atau angka decimal 240 – 255. IP pada kelas ini disediakan

untuk keperluan penelitian dan disiapkan untuk keperluan pada

masa yang akan datang.

2.1.8 Network Development Life Cycle (NDLC)

Menurut James. E Goldman dan Phillip T. Rawles (2005) Network

Development Life Cycle (NDLC) merupakan suatu metode perancangan

jaringan yang bergantung pada proses pembangunan sebelumnya seperti

perencanaan strategi bisnis, daur hidup pengembangan aplikasi, dan analisis

pendistribusian data. Tahapan pada NDLC akan dijelaskan sebagai berikut :

Gambar 2.13 NDLC

2.1.8.1 Analysis

Tahap awal ini dilakukan analisa kebutuhan, analisa permasalahan

yang muncul, analisa keinginan pengguna, dan analisa topologi jaringan

yang sudah ada saat ini. Metode yang digunakan pada tahap ini

diantaranya :

1. Wawancara dilakukan dengan pihak terkait dari struktur

manajemen atas sampai ke level bawah / operator agar

mendapatkan data yang konkrit dan lengkap. Pada kasus di

computer engineering biasanya juga melakukan brainstorming

Page 33: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileresource secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya. 10

41

juga dari pihak vendor untuk solusi yang ditawarkan dari vendor

tersebut karena setiap vendor mempunyai karakteristik yang

berbeda.

2. Survey langsung ke lapangan, pada tahap analisis juga

biasanya dilakukan survey langsung ke lapangan untuk

mendapatkan hasil sesungguhnya dan gambaran seutuhnya

sebelum masuk ke tahap desain. Survey biasa dilengkapi dengan

alat ukur seperti GPS dan alat lain sesuai kebutuhan untuk

mengetahui detail yang dilakukan.

3. Membaca manual atau blueprint dokumentasi, pada analisis awal

ini juga dilakukan dengan mencari informasi dari manual -

manual atau blueprint dokumentasi yang mungkin pernah dibuat

sebelumnya. Sudah menjadi keharusan dalam setiap

pengembangan suatu sistem dokumentasi menjadi pendukung

akhir dari pengembangan tersebut. Begitu juga pada proyek

jaringan, dokumentasi menjadi syarat mutlak setelah sistem

selesai dibangun.

4. Menelaah setiap data yang didapat dari data - data

sebelumnya, maka perlu dilakukan analisa data tersebut untuk

masuk ke tahap berikutnya. Adapun yang bisa menjadi pedoman

dalam mencari data pada tahap analisis ini adalah :

a) User/people : jumlah user, kegiatan yang sering

dilakukan, peta politik yang ada, level teknis user.

b) Media H/W dan S/W : peralatan yang ada, status

jaringan, ketersedian data yang dapat diakses dari

peralatan, aplikasi S/W yang digunakan.

c) Data : jumlah pelanggan, jumlah inventaris sistem,

sistem keamanan yang sudah ada dalam mengamankan

data.

d) Network : konfigurasi jaringan, volume trafik jaringan,

protokol, network monitoring yang ada saat ini, harapan

Page 34: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileresource secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya. 10

42

dan rencana pengembangan ke depan.

e) Perencanaan fisik : masalah listrik, tata letak, ruang

khusus, sistem keamanan yang ada, dan kemungkinan

akan pengembangan kedepan.

2.1.8.2 Design

Dari data-data yang didapatkan sebelumnya, tahap design ini

akan membuat gambar desain topologi jaringan interkoneksi yang akan

dibangun. Diharapkan dengan gambar ini akan memberikan gambaran

seutuhnya dari kebutuhan yang ada. Desain bisa berupa desain struktur

topologi, desain akses data, desain layout perkabelan, dan sebagainya

yang akan memberikan gambaran jelas tentang proyek yang akan

dibangun. Biasanya hasil dari design berupa :

• Gambar-gambar topologi (server farm, firewall, data center,

storages, lastmiles, perkabelan, titik akses dan sebagainya).

• Gambar-gambar detail estimasi kebutuhan yang ada.

2.1.8.3 Simulation Prototype

Beberapa pekerja jaringan akan membuat dalam bentuk simulasi

dengan bantuan tools khusus di bidang network seperti boson, packet

tracert, netsim, dan sebagainya. Hal ini dimaksudkan untuk melihat

kinerja awal dari jaringan yang akan dibangun dan sebagai bahan

presentasi dan sharing dengan team work lainnya. Namun karena

keterbatasan perangkat lunak simulasi ini, banyak para pekerja jaringan

yang hanya menggunakan alat bantu tools microsoft visio untuk

membangun topologi yang akan di desain.

2.1.8.4 Implementation

Pada tahapan ini akan memakan waktu lebih lama dari tahapan

sebelumnya. Dalam implementasi pekerja jaringan akan menerapkan

semua yang telah direncanakan dan didesain sebelumnya. Implementasi

merupakan tahapan yang sangat menentukan dari berhasil / gagalnya

proyek yang akan dibangun dan ditahap inilah team work akan diuji

dilapangan untuk menyelesaikan masalah teknis dan non teknis. Berikut

Page 35: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileresource secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya. 10

43

ini merupakan permasalahan yang sering terjadi, diantaranya :

1. Jadwal yang tidak tepat karena faktor-faktor penghambat.

2. Masalah dana/anggaran dan perubahan kebijakan.

3. Team work yang tidak solid.

4. Peralatan pendukung dari vendor makanya dibutuhkan

manajemen proyek dan manajemen resiko untuk menimalkan

sekecil mungkin hambatan-hambatan yang ada.

2.1.8.5 Monitoring

Setelah implementasi tahapan monitoring merupakan tahapan yang

penting, agar jaringan komputer dan komunikasi dapat berjalan sesuai

dengan keinginan dan tujuan awal dari user pada tahap awal analisis,

maka perlu dilakukan kegiatan monitoring.

Monitoring bisa berupa melakukan pengamatan pada :

1. Infrastruktur hardware, yaitu dengan mengamati kondisi

reliability / kehandalan sistem yang telah dibangun.

(reliability = performance + availability + security).

2. Memperhatikan jalannya paket data di jaringan (pewaktuan,

latency, peektime, troughput).

3. Metode yang digunakan untuk mengamati kondisi jaringan

dan komunikasi secara umum secara terpusat atau tersebar.

4. Pendekatan yang paling sering dilakukan adalah pendekatan

network management. Dengan pendekatan ini banyak

perangkat baik yang lokal dan tersebar dapat dimonitor

secara utuh.

2.1.8.6 Management

Pada level manajemen atau pengaturan, salah satu yang menjadi

perhatian khusus adalah masalah kebijakan (policy). Kebijakan perlu

dibuat untuk membuat/mengatur agar sistem yang telah dibangun dan

berjalan dengan baik dapat berlangsung lama dan unsur reliability

terjaga. Policy akan sangat tergantung dengan kebijakan level

management dan strategi bisnis perusahaan tersebut. IT sebisa mungkin

harus dapat mendukung atau alignment dengan strategi bisnis

Page 36: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileresource secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya. 10

44

perusahaan (James E. Goldman & Phillip T. Rawles, 2005).

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Mikrotik

(MikroTik, 2014) MikroTik merupakan sistem operasi untuk

komputer berbasis Linux yang diperuntukkan sebagai network router, yang

dapat dijadikan sebagai router network yang handal. MikroTik mencakup

berbagai macam fitur yang dibuat untuk ip network dan jaringan wireless.

Fitur – fitur tersebut diantaranya firewall, NAT, routing, hotspot, point to

point tunneling protocol, DNS server, DHCP server, dan masih banyak fitur

lainnya. Pengaturan terhadap fitur – fitur mikrotik router OS dapat

dilakukan melalui windows application (winbox).

2.2.1.1 Fitur Mikrotik yang digunakan dalam Implementasi

2.2.1.1.1 Simple Queue

Pada sebuah jaringan yang mempunyai banyak user,

diperlukan sebuah mekanisme pengaturan dengan tujuan untuk

membagi bandwidth secara merata sehingga semua user bisa

mendapat sebuah bandwidth secara merata. Pada router OS

MikroTik penerapan bisa dilakukan dengan menggunakan fitur

queue.

Pembatasan bandwidth dilakukan dengan menggunakan

simple queue. Simple queue secara khusus dirancang untuk

kemudahan konfigurasi. Pengaturan bandwidth dilakukan

berdasarkan IP address user dengan menentukan kecepatan

upload dan download.

Beberapa karakteristik simple queue :

1. Memiliki aturan urutan yang sangat ketat, antrian

diproses mulai dari yang paling atas sampai yang paling

bawah.

2. Mengatur aliran paket secara bidirectional (dua arah).

3. Mampu membatasi trafik berdasarkan alamat IP.

4. Satu antrian mampu membatasi trafik dua arah sekaligus

(upload/download).

Page 37: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileresource secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya. 10

45

5. Jika menggunakan simple queue dan queue tree secara

bersama-sama, simple queue akan diproses lebih dulu

dibandingkan queue tree.

6. Mendukung penggunaan PCQ sehingga mampu

membagi bandwidth secara adil dan merata.

2.2.1.1.2 Hotspot

(Mikrotik, 2014) Hotspot adalah suatu area yang dilingkupi

oleh sinyal WiFi sehingga user dapat terhubung dengan jaringan

internet secara wireless (nirkabel/tanpa kabel). Hotspot di

MikroTik merupakan sebuah sistem yang memberikan

authentication pada user yang akan menggunakan jaringan.

Setiap user yang ingin menggunakan akses jaringan harus

menggunakan sistem login seperti memasukan username dan

password pada halaman login yang tersedia.

Hotspot yang dimaksud adalah hotspot yang tidak hanya

menunjukan ke jaringan wireless saja namun bisa diterapkan di

semua tipe interface jaringan seperti ethernet base.

Hotpsot disni merupakan gabungan dari fungsi proxy,

firewall, DNS, DHCP. Untuk membuat sebuah hotspot server

tidak perlu khawatir masalah kesulitannya karena di mikrotik

terdapat bantuan dalam bentuk setup wizard untuk membuatnya.

Banyak fitur yang terdapat pada hotspot yang dapat

diimplementasikan yaitu :

a. Limitasi

Dengan menggunakan hotspot server di dalam

sebuah jaringan, terdapat pembatasan limit sepertu

pembatasan berapa lama user mengakses kedalam sebuah

jaringan, membatasi kecepatan akses, membatasi quota

yang sudah digunakan.

Page 38: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileresource secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya. 10

46

b. Plug n Play Connectivity

Dengan menggunakan hotspot server user tidak perlu

menentukan IP secara static dikarenakan akan sangat

merepotkan. User bisa menggunakan sembarang IP static

di perangkatnya atau DHCP yang nantinya secara otomatis

hotspot server akan melakukan one to one agar user bsa

mengakses ke dalam jaringan.

2.2.1.1.3 Usermanager

Radius merupakan kependekan dari Remote Authentication

Dial In User Service, merupakan protocol jaringan yang

menjalankan service AAA (Authentication, Authorization dan

Accounting) secara terpusat untuk user yang terkoneksi.

Usermanager merupakan Fitur AAA (Authentication,

Authorization dan Accounting) server yang dimiliki mikrotik.

User manager memiliki data base yang bisa digunakan untuk

melakukan authentication user kedalam jaringan, memberikan

batasan atau limitasi seperti pembatasan user yang mengakses,

pembatasan bandwidth dan pembatasan pemakaian.

Usermanager dapat melihat user yang aktif pada saaat

mengakses atau terhubung ke dalam suatu jaringan.

Gambar 2.14 Perumpamaan usermanager

Page 39: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileresource secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya. 10

47

2.2.1.1.4 Network Address Translation (NAT)

NAT (Network Address Translation) adalah suatu metode

yang digunakan untuk mengubah alamat IP private yang berada

dalam jaringan lokal menjadi alamat IP public yang dapat

dikenali oleh internet, sehingga jaringan private dapat terhubung

ke internet. NAT bekerja pada layer 3 (network). NAT berada

pada router yang menghubungkan antara private network dan

internet public, dan mengubah IP address dan port menjadi

paket yang lain.

a. Cara kerja NAT

Pada saat user akan berkomunikasi dengan server di

internet tetapi tidak memiliki IP public, NAT melakukan hal

sebagai berikut :

1. NAT menerima paket data dari user yang ditujukan ke

suatu remote server di internet.

2. NAT mencatat alamat IP user tersebut dan

menyimpannya ke dalam translation tabel.

3. NAT merubah alamat IP private yang berada pada paket

menjadi nomor IP public, dan meneruskan paket ke

remote server.

4. Ketika respon dari remote server diterima oleh NAT,

maka NAT akan merubah alamat tujuan pada paket

tersebut (IP public) menjadi alamat IP user yang

bersangkutan (IP private).

5. NAT mengirimkan paket tersebut ke user.

Melalui cara kerjanya, NAT dapat dibedakan menjadi 4

(empat) jenis, yaitu static NAT, dynamic NAT, overloading NAT,

dan overlapping NAT.

Page 40: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileresource secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya. 10

48

1. Static NAT

Static NAT merupakan jenis NAT yang memiliki

tingkat keamanan terendah dibandingkan dengan jenis NAT

lainnya, hal ini dikarenakan setiap komputer secara

permanen akan di daftarkan kepada IP public tertentu

sehingga dapat memberikan kesempatan kepada penyusup

dari internet untuk langsung menuju kepada alamat

komputer tertentu pada jaringan private. NAT jenis ini juga

melakukan pemborosan terhadap IP address terdaftar (IP

public), karena setiap IP address yang tidak terdaftar (IP

private) akan dipetakan kepada satu IP address terdaftar.

Contohnya nomor IP private 192.168.80.1, ketika

berhubungan dengan internet, akan dikenali sebagai

202.159.121.74.

2. Dynamic NAT

NAT jenis ini melakukan pengelompokan terhadap

komputer dengan IP private untuk diterjemahkan menjadi

IP public agar dapat terhubung ke internet. Hal ini

menyebabkan IP public yang diasosiasikan ke komputer

user selalu berubah secara dinamis sehingga akan

menyulitkan bagi para penyusup untuk menembus

komputer pada suatu jaringan.

3. Overloading NAT

NAT jenis ini memungkinkan banyak klien dapat

dihubungkan ke satu IP public, dengan menggunakan

nomor port yang berbeda. Bentuk ini juga sering disebut

sebagai PAT (Port Address Transalation). Ketika NAT

menerima paket data dari klien yang meminta hubungan

dengan server remote, NAT akan menentukan sebuah nomor

IP public dan nomor port untuk klien tersebut. Meskipun

nomor IP public tersebut telah digunakan oleh klien lain,

namun tetap dapat digunakan karena menggunakan nomor

Page 41: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileresource secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya. 10

49

port yang berbeda.

4. Overlapping NAT

NAT berfungsi untuk menerjemahkan suatu IP secara

dua arah. Hal ini terjadi ketika terdapat nomor yang sama

antara IP public dan IP private. Untuk menghindari

terjadinya konflik nomor IP, maka NAT merubah nomor IP

public menjadi suatu nomor yang tidak terdapat dalam

jaringan lokal. Contohnya node X berada dalam jaringan

private (lokal) dan menghubungi node Y yang berada di

internet. Jika nomor IP X terjadi konflik dengan salah satu

nomor IP di jaringan private (lokal), maka NAT akan

memalsukan nomor IP Y menjadi nomor lain, sehingga

tidak terjadi konflik. NAT akan tetap menghubungkan X

dengan Y, dengan memberikan nomor IP baru Y kepada X.

2.3 Hasil Penelitian atau Produk Sebelumnya

Menurut jurnal yang ditulis oleh Giri Indra Johari, Pierre Arthur Daniel, dan

Adnan Satriyo (2014) dengan judul “Analisis, Perancangan dan Implementasi

Jaringan WLAN berbasis router Mikrotik pada PT.Le-Green” peneliti

menggunakan fitur simple queue pada mikrotik untuk melakukan konfigurasi

pembagian bandwidth pada jaringan PT.Le-Green. Hasilnya penggunaan fitur

simple queue dapat melimitasi bandwidth yang dipakai dalam jaringan.

Menurut jurnal yang ditulis oleh Gabriello Melvin, Alexander Atmadja, dan

Elsa Junitasari (2014) dengan judul “Analisis, Perancangan, Implementasi

Jaringan Hotspot dan Bandwidth Management” Dengan Menggunakan mikrotik

routerOS pada warnet cellvinet 2” digunakan router mikrotik untuk membagi

bandwidth jaringan hotspot secara merata kepada setiap user. Metode yang

digunakan yaitu metode analisis, perancangan, testing, dan maintenance. Hasilnya

implementasi rancangan topologi jaringan hotspot dan bandwidth management

dengan menggunakan mikrotik routerOS dapat mengoptimalkan kinerja jaringan

hotspot dan memaksimalkan bandwidth pada routerOS pada jaringan hotspot.

Page 42: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileresource secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya. 10

50