bab 2 tinjauan pustaka - library & knowledge...

28
7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada tinjauan pustaka akan diuraikan secara ringkas hal-hal yang berhubungan dengan basis data, antara lain : data, entitas, basis data, DBMS, komponen DBMS, keuntungan dan kerugian DBMS, DBLC, ER modeling, normalisasi dan delapan aturan emas. Dan juga akan diuraikan secara ringkas hal-hal yang berhubungan dengan topik dan pendukung analisis dan perancangan basis data, antara lain : manajemen sumber daya manusia, pelatihan, metode pelatihan, flowchart, DFD, STD, internet, web server, PHP, phpMyAdmin, dan SQL 2.1 Teori yang berkaitan dengan Database Teori ini merupakan kumpulan dari beberapa teori yang akan digunakan dalam aplikasi yang akan dibuat seperti pengertian mengenai sistem database dan pengertian umum tentang database. Berikut ini akan dibahas teori-teori yang berkaitan dengan database. 2.1.1 Pengertian Data Menurut Connolly dan Begg (2010, p19), data adalah komponen yang paling penting dalam Database Management System (DBMS), berasal dari sudut pandang end user. Data berguna sebagai jembatan antara mesin dan pengguna. Menurut Hoffer (2005,p5), data sebagai representasi dari objek dan peristiwa yang memiliki arti dan makna dalam lingkungan pengguna. Menurut Indrajani (2011, p2), data adalah fakta atau observasi mentah yang biasanya mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis. Lebih khusus lagi data adalah ukuran objektif atribut (karakteristik) dari entitas seperti orang-orang, tempat, benda atau kejadian. 2.1.2 Pengertian Entitas Menurut Fathansyah (2004, p10), Entitas adalah segala sesuatu yang dapat digambarkan oleh data. Entitas juga dapat diartikan sebagai individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain.

Upload: trankiet

Post on 18-Aug-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Pada tinjauan pustaka akan diuraikan secara ringkas hal-hal yang

berhubungan dengan basis data, antara lain : data, entitas, basis data, DBMS,

komponen DBMS, keuntungan dan kerugian DBMS, DBLC, ER modeling,

normalisasi dan delapan aturan emas. Dan juga akan diuraikan secara ringkas hal-hal

yang berhubungan dengan topik dan pendukung analisis dan perancangan basis data,

antara lain : manajemen sumber daya manusia, pelatihan, metode pelatihan,

flowchart, DFD, STD, internet, web server, PHP, phpMyAdmin, dan SQL

2.1 Teori yang berkaitan dengan Database

Teori ini merupakan kumpulan dari beberapa teori yang akan digunakan

dalam aplikasi yang akan dibuat seperti pengertian mengenai sistem database dan

pengertian umum tentang database. Berikut ini akan dibahas teori-teori yang

berkaitan dengan database.

2.1.1 Pengertian Data

Menurut Connolly dan Begg (2010, p19), data adalah komponen yang

paling penting dalam Database Management System (DBMS), berasal dari

sudut pandang end user. Data berguna sebagai jembatan antara mesin dan

pengguna.

Menurut Hoffer (2005,p5), data sebagai representasi dari objek dan

peristiwa yang memiliki arti dan makna dalam lingkungan pengguna.

Menurut Indrajani (2011, p2), data adalah fakta atau observasi mentah

yang biasanya mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis. Lebih khusus

lagi data adalah ukuran objektif atribut (karakteristik) dari entitas seperti

orang-orang, tempat, benda atau kejadian.

2.1.2 Pengertian Entitas

Menurut Fathansyah (2004, p10), Entitas adalah segala sesuatu yang

dapat digambarkan oleh data. Entitas juga dapat diartikan sebagai individu

yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari

sesuatu yang lain.

8

2.1.3 Pengertian Basis Data

Menurut Connolly dan Begg (2010, p65), database adalah kumpulan

dari data yang saling berelasi secara logikal dan sebuah deskripsi dari data

tersebut, yang didesain untuk menemukan informasi yang dibutuhkan oleh

suatu organisasi.

Menurut Ramakrishnan dan Gehrke (2003, p4), database adalah

kumpulan data, secara khusus menggambarkan aktivitas dari satu atau lebih

organisasi yang berhubungan.

2.1.4 Sistem Manajemen Basis Data (Database Management System)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p66), DBMS adalah sebuah

perangkat lunak yang memberikan kebebasan pada pengguna untuk

mendefinisikan, membuat, memelihara dan mengontrol akses ke database.

Menurut Ramakrishnan dan Gehrke (2003, p4), Database

Management System atau DBMS adalah perangkat lunak yang didesain

untuk membantu dalam memelihara dan menggunakan koleksi data dalam

jumlah yang besar.

2.1.4.1 Komponen Utama DBMS

Terdapat komponen utama pembentukDBMS yaitu :

Gambar 2.1 Komponen Utama DBMS

(Sumber : Connolly dan Begg, 2010, p68)

1. Hardware

- Meliputi personal computer sampai dengan jaringan

computer.

- Tempat penyimpanan secondary (magnetic disk), I/O device,

contohnya disk drivers, device controller, I/O channels, dan

yang lainnya.

9

- Hardware processor dan main memory, digunakan untuk

mendukung saat eksekusi system perangkat lunak database.

2. Software

DBMS, sistem operasi, network software (jika diperlukan) dan

program aplikasi pendukung lainnya.

3. Data

Data pada sebuah sistem database baik single-user system

maupun multi-user system harus terintegrasi dan dapat digunakan

bersama (integrated and shared).

4. Procedures

Instruksi dan aturan yang harus disertakan dalam mendesain dan

menggunakan database dan DBMS.

5. People

- Data Administrator (DA) adalah sesorang yang bertanggung

jawab mengatur sumber data.

- Database Admistration (DBA), bertanggung jawab terhadap

realisasi fisikal database.

- Database designer (logical dan physical)

Database designers terbagi menjadi dua tipe yaitu logical

database designer dan Physical database designer.

- End Users merupakan “Client” dari database, dimana

database yang telah didesain dan diimplementasikan, dan

dipelihara sehingga dapat memenuhi informasi yang

diperlukan.

2.1.4.2 Keuntungan dan Kerugian DBMS

Keuntungan DBMS

Beberapa keuntungan dalam penggunaan DBMS berdasarkan

Connolly dan Begg (2010, p77) :

- Redudansi data dapat dikontorl (control of data redundancy).

- Data yang konsisten (data consistency).

- Banyak informasi yang didapat dari sejumlah data yang sama

(more information from the same amount of data).

- Penggunaan data bersama (sharing of data).

10

- Meningkatkan integritas data (improved daata integrity).

- Meningkatkan keamanan (improved security).

- Pelaksanaan standarisasi (enforcement of standard).

- Skala ekonomi (economy of scale).

- Kebutuhan user yang kompleks dapat teratasi (balanced of

conflicting requirement).

- Meningkatkan aksesibilitas daata dan responsive (imporved data

accessibility and responsiveness).

- Meningkatkan produktivitas (increased productivity).

- Meningkatkan pemeliharaan dan melalui kebebasan data

(improved maintenance through data independence).

- Meningkatkan concurrency (increased concurrency).

- Meningkatkan layanan back up dan pemulihan semakin baik

(improved back up and recovery services).

Kerugian DBMS

Beberapa kelemahan dari penggunaan DBMS berdasarkan

Connolly dan Begg (2010, p77) :

- Kompleksitas (complexity).

- Memerlukan ukuran yang besa (size).

- Biaya DBMS yang mahal (cost of DBMS).

- Biaya penambahan perangkat keras (additional hardware costs).

- Biaya konversi tinggi (cost of conversion).

- Performa sistem dapat tidak sesuai dengan keinginan

(performance).

- Menimbulkan pengaruh yang besar jika terjadi kegagalan sistem

(higher impact of a failure).

2.1.5 Siklus Hidup Basis Data (Database Life Cycle)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p313), sebuah Sistem Database

adalah komponen dasar dari sistem inforrnasi organisasi yang lebih besar,

yaitu berupa aplikasi database life cycle yang berhubungan erat dengan life

cycle dari sistem informasi.

11

Gambar 2.2 Tahap - Tahap Siklus Hidup Aplikasi Basis Data

(Sumber : Connolly, 2010, p313)

Penjelasan lebih rinci mengenai siklus hidup database adalah sebagai

berikut :

1) Perancangan Database (Database Planning)

Perencanaan database adalah kegiatan pengaturan yang

memungkinkan tahap-tahap dalam siklus hidup aplikasi database dapat

diwujudkan se-efisien dan se-efektif mungkin (Connolly dan Begg, 2010,

12

p313). Ada tiga masalah pokok yang harus diperhatikan dalam merumuskan

strategi sistem informasi :

- Mengidentifikasikan rencana dan tujuan dengan menentukan sistem

informasi yang diperlukan.

- Mengevaluasi sistem informasi yang ada untuk melihat kelebihan dan

kekurangannya.

- Penilaian mengenai peluang IT yang mungkin dapat menghasilkan

keuntungan yang kompetitif.

Tahap perencanaan database juga harus menjelaskan :

a) Mission statement merupakan sasaran utama sistem database. Mission

statement ini menjelaskan tujuan sistem database dan menyediakan

maksud yang lebih jelas dalam pembuatan aplikasi database se-efektif

dan se-efisien mungkin.

b) Mission objectives, selain merumuskan tujuan dari sebuah proyek

database, harus diperhatikan juga mengenai tugas yang harus didukung

oleh database dengan asumsi jika database mendukung mission

objectives, maka mission-statement-nya juga akan sesuai.

2) Definisi Sistem (System Definition)

Definisi sistem menjelaskan batasan dan ruang kingkup aplikasi

database dan user view (Connolly dan Begg, 2010, p316).

3) Pengumpuan dan Analisis Kebutuhan (Requirement Collection and

Analysis)

Pengumpulan dan analisis kebutuhan merupakan proses

pengumpulan dan analisis informasi mengenai bagian dari organisasi

yang didukung sistem database dan menggunakan informasi ini untuk

mengidentifikasikan kebutuhan untuk sistem baru (Connolly dan Begg,

2010, p316).

Informasi yang dikumpulkan mencakup :

- Deskripsi tentang data yang digunakan.

- Keterangan secara lengkap bagaimana data tersebut digunakan.

- Kebutuhan tambahan lainnya untuk aplikasi data yang baru.

13

Ada tiga pendekatan utama untuk memenuhi kebutuhan informasi

dari aplikasi sistem database,yaitu :

1. Terpusat

Kebutuhan dari setiap pemakai digabung ke dalam satu sel kebutuhan

untuk aplikasi database.

2. Tinjauan terintegrasi

Kebutuhan dari setiap pemakai akan digunakan untuk membangun

model data yang terpisah untuk merepresentasikan pandangan dari

pemakai.

3. Kombinasi dari dua pendekatan

Dalam hal ini ada beberapa teknik untuk mendapatkan analisis

informasi yang dinamakan fact finding techniques.

Terhadap lima teknik fact finding yang umum digunakan,yaitu :

- Pemeriksaan dokumentasi,

- Wawancara,

- Observasi,

- Penelitian,

- Kuesioner.

4) Desain Database (Database Design)

Design database merupakan proses menciptaka desain yang akan

mendukung tujuan dan objektif untuk kebutuhan sistem database (Connolly

dan Begg, 2010, p320).

Ada empat pendekatan perancangan database yaitu :

- Bottom-up

Pendekatan ini dimulai dari tingkat paling dasar adari atribut (yakni

property dari entitas dan hubungan relasional) dimana melalui analisis

gabungan antar atribut , dikelompokkan ke dalam relasi yang

mempresentasikan tipe entitas dan hubungan antar entitas.Pendekatan ini

lebih cocok untuk perancangan database yang sederhana dengan jumlah

atribut yang relative kecil.

- Top-down

Pendekatan ini dimulai dari pengembangan model data yang terdiri dari

beberapa entitas tingakt tinggi dan hubungannya.

14

- Inside-out

Hampir sama dengan bottom-up tetapi berbeda pada saat identifikasi

himpunan entitas utama dan kemudian menyebar untuk

mempertimbangkan entitas yang lain, hubungan, dan himpunan atribut

dengan identifikasi pertama.

- Mixed-strategy

Strategi ini menggunakan kedua pendekatan terdahulu yaitu bottom-up

dan top-down untuk bermacam-macam bagian model sebelum

digabungkan dengan semuanya.

a) Desain Konseptual Database (Conceptual Database Design)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p322) Conceptual Database

Design adalah suatu proses pembentukan model yang berasal dari

informasi yang digunakan yang bersifat independent dari keseluruhan

aspek fisik.

Langkah-langkah dalam perancangan basis data konseptual adalah

sebagai berikut :

Langkah 1 Membangun Conceptual Data Model

Langkah 1.1 Mengidentifikasi entity type

Langkah 1.2 Mengidentifikasi relationship type

Langkah 1.3 Mengidentifikasikan dan menghubungkan atribut-atirbut

dengan entity atau relationship type

Langkah 1.4 Menentukan atribut domain

Langkah 1.5 Menentukan atribut – atribut candidate, primary dan

alternate key

Langkah 1.6 Mempertimbangkan penggunaan enhanced modeling

concept (pilihan)

Langkah 1.7 Memeriksa model dari redundancy

Langkah 1.8 Memvalidasi conceptual data model terhadap transaksi user

Langkah 1.9 Meninjau kembali conceptual data model terhadap user

b) Desain Logikal Database (Logical Database Design)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p323) Logical Database Design

adalah suatu proses pembentukan model yang berasal dari informasi yang

15

digunakan yang berdasarkan model data tertentu, namun independent

terhadap DBMS tertentu dan aspek fisik lainnya.

Langkah-langkah dalam perancangan basis data logikal adalah sebagai

berikut :

Langkah 2 Membangun dan Memvalidasi Logical Data Model

Langkah 2.1 Menentukan realsi untuk logical data model

Langkah 2.2 Menvalidai relasi dengan menggunakan normalisasi

Langkah 2.3 Memvalidasi realsi terhadap transaksi user

Langkah 2.4 Memeriksa Integrity constraint

Langkah 2.5 Meninjau kembali logical data model terhadap user

Langkah 2.6 Menggabungkan beberapa logical data model menjadi

model global (pilihan)

Langkah 2.7 Memeriksa kemungkinan perkembangan di masa yang akan

datang

c) Desain Fisikal Database (Physical Database Design)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p324) Physical Database Design

adalah proses yang menghasilkan deskripsi implementasi basis data pada

penyimpanan sekunder.

Langkah-langkah dalam perancangan basis data fisikal adalah sebagai

berikut:

Langkah 3 Menerjemahkan logical data model menjadi target DBMS

Langkah 3.1 Merancang base realtion

Langkah 3.2 Merancang representasi dari derived data

Langkah 3.3 Merancang batasan umum

Langkah 4 Merancang pengaturan file dan indeks

Langkah 4.1 Menganalisis transaksi

Langkah 4.2 Memilih organisasi file

Langkah 4.3 Pemilihan indeks

Langkah 4.4 Memperkirakan kebutuhan ruang penyimpanan

Langkah 5 Perancangan user view

Langkah 6 Perancangan mekanisme keamanan

Langkah 7 Mempertimbangkan pengenalan pengontrolan redundancy

Langkah 8 Memantau dan merubah sistem operasional

16

5) Pemilihan DBMS (DBMS Selection)

Seleksi DBMS yang sesuai untuk mendukung sistme database

(Connolly dan Begg, 2010, p325). Berikut ini adalah langkah-langkah utama

dalam memilih DBMS :

• Mendefinisikan syarat sebagai referensi

Dimulai dengan membuat tujuan dan batasan pembelajaran, dan tugas

yang akan dikerjakan, penjelasan kriteria yang kemudian dapat

digunakan untuk evaluasi produk DBMS, daftar produk-produk yang

mungkin, dan semua batasan dan skala waktu untuk pembelajaran

• Membandingkan dua sampai tiga produk

Kriteria yang dianggap penting untuk keberhasilan implementasi

yang dapat digunakan untuk membuat daftar produk-prdouk DBMS

untuk dievaluasi.

• Mengevaluasi produk

Evaluasi produk DBMS dikelompokkan dalam definisi data, definisi

fisik, kemampuan akses, penanganan transaksi, pengembangan dan

fitur lainnya.

• Memberikan rekomendasi pemilihan dan membuat laporan

Langkah terakhir dalam pemilihan DBMS adalah

mendokumentasikan proses, memberikan pernyataan dan

rekomendasi atas produk DBMS tertentu.

6) Desain Aplikasi (Application Design)

Mendesain antarmuka pengguna dan aplikasi program yang

menggunakan dan memproses database (Connolly dan Begg, 2010, p329).

Dua aspek data desain aplikasi yaitu :

a. Desain transaksi

Sebuah aksi atau serangkaian aksi, yang dilakukan oleh pengguna tunggal

atau apikasi programyang mempunyai akses untuk merubah isi database. Ada

tiga tipe transaksi, yaitu :

- Retrieval transactions

Digunakan untuk mendapatkan data dari tampilan pada layar atau

laporan.

17

- Update transactions

Digunakan untuk meng-insert data baru, menghapus data lama, dan

memodifikasi data yang sudah ada dalam database.

- Mixed transactions

Melibatkan kedua tipe transaksi sebelumnya. Contohnya operasi untuk

mencari deyail data, menampilkan, kemudian memperbaharuinya.

b. Panduan desain antarmuka pengguna

7) Prototipe (Prototyping)

Membangun model kerja dari sistem basis data (Connolly dan Begg,

2010, p333). Tujuan utama prototipe adalah memungkinkan pengguna untuk

menggunakan prototipe untuk mengidentifikasi fitur dari sistem yang bekerja

dengan baik atau tidak memadai, dan untuk menyarankan perbaikan atau

bahkan fitur baru untuk sistem basis data.

8) Implementasi (Implementation)

Implementasi adalah perwujudan fisik dari database dan desain

aplikasi (Connolly dan Begg, 2010, p333). Pengendalian keamanan

intergritas untuk aplikasi juga telah diterapkan.Implementasi dapat dicapai

dengan menggunakan Data Definition Language (DDL) dari DBMS yang

terpilih atau dengan Graphical User Interface (GUI).

9) Data Conversion and Loading

Konversi data dan loading adalah perubahan data yang ada ke dalam

database yang baru, dan konversi aplikasi yang ada untuk berjalan pada

database yang baru (Connolly dan Begg, 2010, p334). Langkah ini

diperlukan ketika suatu sistem databse baru sedang menggantikan suatu

sistem database yang lama.

10) Testing

Testing adalah proses yang berjalan pada sistem basis data yang

bertujuan untuk menemukan error atau kesalahan (Connolly dan Begg, 2010,

p334). Sebelum diterapkan dalam suatu sistem, database harus dilakukan

testing terlebih dahulu.

18

11) Perawatan Operasional (Operasional Maintance)

Merupakan suatu proses mengawasi dan memelihara sistem

database setelah instalasi (Connolly dan Begg, 2010, p334). Yang termasuk

dalam perawatan operasional yaitu :

• Mengawasi kinerja sistem, jika kinerja turun dibawah tingkat yang

dimaklumi, maka dibuthkan reorganisasi.

• Memelihara dan meng-upgrade sistem database.

2.1.6 ER Modelling

Pengertian ER Modelling

ER Modelling adalah sebuah pendekatan top-down untuk

merancang database yang dimulai dengan mengidentifikasi data yang penting

yang disebut entitas dan relationship antar data harus dipresentasikan dalam

model (Connolly, 2010, p371).

Menurut Connolly (2010, p372), entity type adalah sekumpulan objek

yang memiliki property yang sama, yang diidentifikasikan di dalam

organisasi karena keberadaannya yang bebas. Contoh representasi dari tipe

entitas dapat di lihat pada gambar 2.2.

Gambar 2.3 Representasi Diagram dari tipe entitas Staff dan Branch

Relationship Type

Menurut Connolly (2010, p374), relationship type adalah hubungan

antar entity yang memiliki arti. Sedangkan relationship occurrence adalah

sebuah hubungan yang dapat diidentifikasikan secara unik, yang meliputi

sebuah kejadian (occurrence) dari setiap entity di dalam relationship. Contoh

reltionship type dapat dilihat pada 2.3.

19

Gambar 2.4 Representasi Diagram Dari Entity Branch Has Staff

Relationship Type

Setiap relasi di presentasikan dengan garis yang menghubugkan tipe

entitas yang saling berhubungan. Garis tersebut diberi nama sesuai dengan

nama hubungannya. Biasanya nama relasi yang digunakan merupaka kata

kerja dan huruf pertama dari nama relasi ditulis dalam huruf besar. Setelah

menentukan nama relasi, tanda panah diletakkan disamping nama relasi yang

mengindikasikan arah bbagi pembaca untuk mengartikan nama dari sebuah

relasi.

a) Degree of Reationship Type

Degree of Relationship Type adalah jumlah tipe entitas yang

berpartisipasi dalam suatu relasi. Sebuah relasi yang memiliki derajat dua

disebut binary. Sebuah relasi yang memiliki derajat tiga disebut ternary,

dan untuk relasi yang memiliki derajat emat disebut quaternary.

b) Recursive Relationship

Recursive Relationship adalah tipe relasi dimana entitas yang sama

ikut serta lebih dari satu kali dengan peran yang berbeda. Recursive

Relationship dapat diberikan nama perannya (role names) untuk

mengindikasikan tujuan dari peranan setiap entitas di dalam relationshi,

role names sangat penting pada Recursive Relationship untuk

menegaskan fungsi dari setiap entitas yang berpartisipasi. Contoh

Recursive Relationship dapat dilihat dari gambar 2.4.

20

Gambar 2.5 Recursive relationship

Attribute

Menurut Connolly (2010, p379), atribut adalah property sebuah entity

atau relationship. Attribute dapat diklasifikasikan menjadi empat tipe, yaitu :

a) Simple and Composite Attributes

Menurut Connolly (2010, p379), simple attribute adalah atribut yang

terdiri dari komponen tunggal dengan keberadaan yang bebas.

Menurut Connolly (2010, p380), composite attribute adalah atribut yang

terdiri dari beberapa komponen dan keberadaan komponen tersebut adalah

bebas.

b) Single –Valued and Multi – Valued Attributes

Menurut Connolly (2010, p380), single value attribute adalah atribut yang

hanya memiliki sebuah nilai untuk setiap tipe entity. Sebagian besar atribut

merupakan single value.

Menurut Connolly (2010, p380), multi value attribute merupakan atribut

yang memiliki banyak nilai untuk setiap entity.

c) Derived Attributes

Menurut Connolly (2010, p380), derived attribute merupakan

sebuah atribut yang merepresentasikan sebuah nilai yang berasal dari nilai

sebuah atribut yang berhubungan atau set atribut, dan tidak harus berada

dalam tipe entity yang sama.

21

d) Keys

Candidate Key adalah sejumlah kecil atribut yang secara unik

mengidentifikasikan setiap occurence dari sebuah entity (Connolly, 2010,

p381). Primary Key adalah candidate key yang terpilih untuk

mengidentifikasikan secara unik setiap occurence dari sebuah entity

(Connolly, 2010, p381). Composite Key adalah sebuah candidate key

yang terdiri atas dua atau lebih atribut (Connolly, 2010, p382).

Strong and Weak Entity Types

Strong entity, yaitu suatu jenis entitas yang tidak bergantung pada

keberadaan entitas lain (Connolly dan Begg, 2010, p383). Karakteristik dari

strong entity yakni setiap entitas diidentifikasi secara unik menggunakan

atribut primary key dari tipe entitas.

Weak entity, yaitu jenis entitas yang keberadaannya bergantung pada

tiep entitas lain (Connolly dan Begg, 2010, p384). Karakteristik dari weak

entity yakni setiap entitas tidak dapat diidentifikasi secara unik hanya

menggunakan atribut yang terkati dengan tipe entitas.

Structural Constraints

Multiplicity merupakan sejumlah kejadian (occurrence) yang

mungkin dari sebuah tipe entity yang berhubungan dengan suatu kejadian dari

sebuah tipe entity yang berhubungan melalui relasi tertentu (Connolly, 2010,

p385). Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tingakt derajat yang umum

adalah binary . relasi binary yang umumnya terjadi yaitu :

1) One-to-one (1:1) Relationship

Relasi dimana setiap entitas yang ada hanya dapat mempunyai maksimal

satu relasi dengan entitas lain.

22

Gambar 2.6 Relasi One-to-One antara Cabang dan Staff

Pada gambar diatas relasi yang terjadi adalah one-to-one yakni satu staf

hanya mengatur cabang.

2) One-to-Many (1:*) Relationship

Relasi dimana entitas dapat mempunyi satu atau lebih dari satu relasi

dengan entitas lain.

Gambar 2.7 Relasi One-to-Many antara Staff dan Konsumen

Pada gambar diatas relasi yang terjadi adalah one-to-many yakni satu staf

dapat melayani lebih dari satu konsumen.

3) Many-to-Many (*:*) Relationship

Relasi dimana setiap entitas dapat mempunnyai lebih dari satu relasi

dengan entitas yang lain.

23

Gambar 2.8 Relasi Many-to-Many antara Koran dan Iklan

Pada gambar diatas relasi yang terjadi adalah relasi many-to-many,

dimana setiap Koran dapat mengkliemkan lebh dari satu rumah.

4) Cardinality dan Participation Constraint

Menurut Connolly (2010, p390 - p391), multiplicity terdiri dari dua

batasan yaitu cardinality dan participation. Cardinality menggambarkan

jumlah maksimum relasi yang mungkin terjadi dari sebuah entity yang

berpartisipasi dalam tipe relasi. One-to-one (1:1), one-to-many (1:*),

many-to-many (*:*) merupakan cardinality dari relasi binary

participation menentukan apakah semua atau hanya sebagian dari entity

yang berpartisipasi dalam relasi.

Gambar 2.9 Cardinality dan Participation Constraint antara Cabang dan Staff

24

2.1.7 Normalisasi

Menurut Connolly (2010, p416), normalisasi adalah suatu teknik

untuk menghasilkan kumpulan relasi dengan properti yang diperlukan dan

berguna untuk menyediakan kebutuhan data.

Langkah-langkah normalisasi menurut Connolly (2010, p430 - p436)

dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Unnormalized Form (UNF)

UNF merupakan suatu tabel yang berisikan satu atau lebih grup data

yang berulang-ulang. UNF dilakukan dengan memindahkan data dari sumber

informasi ke dalam format dengan baris dan kolom.

2. First Normal Form (1NF)

1NF merupakan sebuah relasi di mana setiap irisan antar baris dan

kolom berisikan satu dan hanya satu nilai saja. Cara mengubah dari bentuk

UNF ke 1NF adalah memilih satu atau sekumpulan atribut sebagai kunci

untuk tabel unnormalized. Kemudian identifikasi grup yang berulang dalam

tabel unnormalized yang berulang untuk kunci atribut. Hapus grup yang

berulang dengan cara memasukkan data yang semestinya ke dalam kolom

yang kosong pada baris yang berisikan data yang berulang atau dengan cara

menggantikan data yang ada dengan salinan dari kunci atribut yang

sesungguhnya.

3. Second Normal Form (2NF)

2NF berdasarkan pada konsep ketergantungan fungsional penuh yang

mengindikasikan bahwa, jika X dan Y merupakan atribut dari sebuah relasi,

Y dikatakan tergantung penuh terhadap X jika Y tergantung secara fungsional

kepada X tetapi tidak pada proper dari subset dari X. 2NF merupakan sebuah

relasi dalam 1NF dan setiap atribut non primary key bersifat fully functional

dependent pada primary key. Cara mengubah 1NF menjadi 2NF adalah

mengidentifikasi primary key untuk relasi 1NF. Kemudian mengidentifikasi

functional dependency dalam relasi. Jika terdapat partial dependency

terhadap primary key, maka hapus dengan menempatkan dalam relasi baru

bersama dengan salinan determinannya.

4. Third Normal Form (3NF)

3NF adalah suatu relasi yang ada dalam 1NF dan 2NF di mana tidak

25

terdapat atribut non primary key yang bersifat transitively dependent pada

candidate key. Atribut yang tidak memberikan kontribusi terhadap

penjelasan karakteristik primary key, akan dipindahkan ke sebuah tabel yang

terpisah.

2.1.8 Delapan Aturan Emas Desain Interface

Menurut Shneiderman dan Plaisant (2010, p88-89), terdapat delapan

aturan emas dalam merancang suatu interface, yaitu:

1. Berusaha konsisten

Konsisten dalam bentuk urutan tindakan dalam situasi yang sama.

2. Memenuhi kegunaan universal

Karena adanya pengguna yang beragam, desain yang dirancang harus

mempertimbangkan perbedaan dalam hal rentang usia, cacat, dan

keanekaragaman teknologi. Ini mungkin berarti termasuk penjelasan bagi

para pemula sambil memberikan cara pintas bagi pengguna.

3. Memberikan umpan balik yang informatif

Untuk setiap tindakan dari user atau pengguna, harus ada tindakan umpan

balik.

4. Merancang dialog untuk menghasilkan suatu penutupan

Urutan dari tindakan – tindakan yang ada harus diatur menjadi bagian

awal, tengah, dan akhir.

5. Mencegah kesalahan

Sebisa mungkin membuat desain dari sistem yang ada agar pengguna

tidak berbuat kesalahan yang serius.

6. Mudah kembali ke tindakan sebelumnya

Fitur ini berguna untuk mengurangi kecemasan user karena user tahu

bahwa kesalahan dapat dibatalkan.

7. Mendukung tempat pengendali internal

Operator berpengalaman atau user yang sudah berpengalaman

menginginkan sistem untuk berjalan sesuai dengan keinginannya dan

memberikan respon yang tepat sesuai dengan tindakan yang dilakukan

olehnya.

8. Mengurangi beban memori jangka pendek

26

Keterbatasan manusia dalam mengolah informasi dalam jangka waktu

pendek memerlukan sesuatu seperti petunjuk yang jelas untuk pengguna

sehingga pengguna tidak perlu banyak menghafal.

2.2 Teori yang terkait tema penelitian

Berikut ini akan dibahas teori-teori yang berkaitan dengan topik yang dibuat.

2.2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia adalah rancangan sistem-sistem

formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat

manusia secara efektif dan efesian guna mencapai tujuan-tujuan

organisiasional. (Robert L.Mathis, 2004, p3).

2.2.1.1 Pelatihan

Pelatihan adalah sebuah proses dimana orang mendapatkan

kapabilitas untuk membantu pencapaian tujuan-tujuan organisasional.

Tiga sumber analisis penilaian kebutuhan pelatihan

- Analisis Pekerjaan/Tugas

Analisis yang berfokus pada kebutuhan pelatihan dengan

membandingkan kebutuhan dalam pekerjaan dengan pengetahuan,

keterampilan, dan kemampuan karyawan, kebutuhan-kebutuhan

pelatihan dapat diidentifikasi.

- Analisis Individual

Analisis yang berfokus pada individu dan bagaimnaa mereka

melakukan pekerjaan mereka.

- Organizational Analysis

Analisa kebutuhan pelatihan yang didasarkan dengan pernacnagan

SDM strategis organisasional adalah identifikasi dari pengtahuan,

keterampilan, dan kemampuan yang akan dibutuhkan di masa

depan seiring berubahnya pekerjaan dan organisasi.(Robert

L.Marthis,2004,p309)

27

2.2.1.2 Metode Pelatihan

Pelatihan dapat digunakan secara internal maupun eksternal,

berikut penjelasan mengenai training internal maupun eksternal :

1. Pelatihan Internal

Pelatihan secara internal biasanya dapat diterapkan pada

aspek-aspek spesifik dari pekerjaan.contoh dari pelatihan internal

yaitu pelatihan informal,Praktik Kerja Lapangan (PKL).

2. Pelatihan Eksternal

Pelatihan eksternal digunakan secara ekstensif oleh organisasi-

organisasi dari berbagai ukuran. (Robert L.Marthis,2004,p321)

2.2.2 Flow Chart

2.2.2.1 Pengertian Dasar Flow Chart

Adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang

menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah.

Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma.

2.2.2.2. Simbol – Simbol Flow Chart

Simbol-simbol yang di pakai dalam flowchart dibagi menjadi

3 kelompok :

1. Flow direction symbols

- Digunakan untuk menghubungkan simbol satu dengan yang

lain

- Disebut juga connecting line

2. Processing symbols

- Menunjukkan jenis operasi pengolahan dalam suatu proses

prosedur

28

Simbol process, yaitu menyatakan suatu tindakan

(proses) yang di lakukan oleh komputer

Simbol manual, yaitu menyatakan suatu tindakan

(proses) yang tidak dilakukan oleh komputer

Simbol decision, yaitu menunjukkan suatu kondisi

tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan

jawaban : ya / tidak

Simbol terminal, yaitu menyatakan permulaan atau

akhir suatu program

Simbol predefined process, yaitu menyatakan

penyediaan tempat penyimpanan suatu pengolahan

untuk memberi harga awal

Simbol keying operation, menyatakan segala jenis

operasi yang diproses dengan menggunakan suatu

mesin yang mempunyai keyboard

Simbol offline-storage, menunjukkan bahwa data

dalam simbol ini akan disimpan ke suatu media

tertentu

Simbol manual input, memasukkan data secara

manual dengan menggunakan online keyboard

Tabel 2.1. Tabel Simbol Proses

3. Simbol Input/Output

- Menunjukkan jenis peralatan yang digunakan sebagai media

input atau output.

Simbol input/output, menyatakan proses input atau

output tanpa tergantung jenis peralatannya

Simbol magnetic tape, menyatakan input berasal

dari pota magnetis atau output disimpan ke pita

magnetis

29

Simbol disk storage, menyatakan input berasal dari

disk atau output disimpan ke disk

Simbol document, mencetak keluaran dalam bentuk

dokumen (melalui printer)

I/O yang menggunakan pita kertas berlubang

Simbol display, mencetak keluaran dalam layar

monitor

Tabel 2.2 Tabel Simbol Input/Output

2.2.3 Data Flow Diagram (DFD)

Menurut Whitten (2004, p327), atau data flow diagram diagram

aliran data adalah sebuah alat yang menggambarkan aliran data dalam

sistem dan proses atau kegiatan yang dilakukan sistem tersebut. Ada 4

komponen dalam DFD, yaitu :

1. Proses

Menurut Whitten (2004, p329), proses adalah kerja yang dilakukan

sebagai respon terhadap aliran data yang masuk atau respon terhadap

suatu kondisi. Ada beberapa bentuk notasi atau symbol yang digunakan

untuk menggambarkan sebuah proses :

a. Bentuk DeMarco atau Yourdon

Nama Proses

Gambar Simbol Proses Menurut DeMarco/Yourdon

b. Bentuk Gane dan Sarson

Nama Proses

Gambar Simbol Proses Menurut Gane dan Sarson

30

c. Bentuk SSADM/IDEF0

Nama Proses

Gambar Simbol Proses Menurut SSADM/IDEF0

2. Data Store

Menurut Whitten (2004, p346), data store adalah inventori data atau

penyimpanan data. Ada beberapa jenis notasi atau simbol dari data store :

a. Bentuk DeMarco atau Yourdon

Data Store

Gambar Simbol Data Store Menurut DeMarco/Yourdon

b. Bentuk Gane dan Sarson

Data Store

Gambar Simbol Data Store Menurut Gane dan Sarson

c. Bentuk SSADM/IDEF0

Data Store

Gambar Simbol Data Store Menurut SSADM/IDEF0

3. External Agent

Menurut Whitten (2004, p345), external agent atau agen eksternal

adalah orang, unit organisasi, sistem lain atau organisasi lain, yang

berada di luar lingkup proyek tetapi berinteraksi dengan sistem yang sedang

dipelajari. Ada beberapa jenis notasi atau simbol dari agen eksternal :

a. Bentuk DeMarco atau Yourdon

External Agent

Gambar Simbol External Agent Menurut DeMarco/Yourdon

b. Bentuk Gane dan Sarson

External

Agent

Gambar Simbol External Agent Menurut Gane dan Sarson

31

c. Bentuk SSADM/IDEF0

External Agent

Gambar Simbol External Agent Menurut SSADM/IDEF0

4. Data flow

Menurut Whitten (2004, p338), data flow atau aliran data

adalah data dalam pergerakan. Notasi atau simbol dari data flow adalah :

Nama data flow

Gambar Simbol Data Flow

2.2.4 State Transition Diagram (STD)

Menurut Whitten (2004, p636), State Transition Diagram (STD)

adalah alat yang digunakan untuk menggambarkan urutan dan variasi layar

yang dapat terjadi selama satu sesi pengguna. Dua macam simbol yang

menggambarkan proses dalam State Transition Diagram (STD), yaitu:

1. State, digambarkan dengan gambar persegi panjang yang menunjukkan

state dari sistem.

Gambar Simbol State dalam STD

2. Transition, digambarkan dengan gambar panah yang menunjukkan

transisi antar state. Tiap panah diberi label dengan ekspresi aturan.

Label yang di atas menunjukkan kejadian yang menyebabkan transisi yang

terjadi. Label yang di bawah menunjukkan aksi yang terjadi akibat dari

kejadian tadi.

Gambar Simbol Transition dalam STD

2.2.5 Pengertian Internet

Menurut O`Brien (2003, p10), Internet merupakan jaringan komputer

yang berkembang pesat dari jutaan bisnis, pendidikan, dan jaringan

32

pemerintahan yang saling berhubungan dengan jumlah penggunanya lebih

dari 200 negara.

2.2.5.1 Istilah-istilah Internet

- H

TML

HTML (Hypertext Markup Language) digunakan untuk

membangun suatu halaman web. Sekalipun banyak orang

menyebutnya sebagai suatu bahasa pemograman, HTML sebenarnya

sama sekali bukan bahasa pemrograman, karena seperti tercermin

dari namanya, HTML adalah suatu bahasa mark up. HTML

digunakan untuk melakukan mark up (penandaan) terhadap

sebuah dokumen teks. Tanda tersebut digunakan untuk

menentukan format atau style dari teks yang ditandai.

- HTTP

HTTP (Hypertext Transfer Protocol) adalah suatu protokol

yang diikuti oleh web browser dalam meminta atau mengambil

suatu dokumen yang disediakan di web server. HTTP merupakan

serangkaian aturan untuk pertukaran file (teks, grafik, gambar,

suara, video, dan file multimedia yang lain) di dalam world wide

web. Berhubungan dengan protokol TCP/IP yang merupakan

protokol utama dalam pertukaran informasi di internet, HTTP

adalah sebuah protokol aplikasi.

2.2.6 Pengertian Web

World wide web merupakan jaringan dokumentasi yang sangat

besar yang saling berhubungan satu dengan lainnya. Satu set protokol yang

mendefinisikan bagaimana sistem bekerja dan mentransfer data, dan sebuah

software yang membuatnya bekerja dengan mulus. Web menggunakan

teknik hypertext dan multimedia yang membuat internet mudah digunakan,

dijelajahi, dan dikontribusikan.

Web merupakan sistem yang menyebabkan pertukaran data di

internet menjadi mudah dan efisien. Web terdiri atas 2 komponen dasar :

a. Server web : sebuah komputer dan software yang

33

menyimpan dan mendistribusikan data ke komputer lainnya melalui

internet.

b. Browser web : software yang dijalankan pada komputer pemakai

atau klien yang meminta informasi dari server web yang

menampilkannya sesuai dengan file data itu sendiri.

2.2.6.1 Pengertian Web Server

Web server berfungsi untuk menyimpan dokumen yang

disebut web pages (halaman web) dalam format HTML dan

mengirimkannya ke web klien berdasarkan permintaan klien, yang

disebut browser. Meminta dokumen dari server dengan mengirimkan

URL dokumen ke server. Bila sebuah browser mengirimkan sebuah

URL yang hanya menamai web server dan bukan sebuah hal

tertentu, maka server mengirimkan sebuah hal default, yg dikenal

sebagai homepage ke browser. Server mengirim hal-hal ke

browser atau mengirim sebuah tanggapan bila halaman tidak

tersedia dengan menggunakan protokol HTTP.

2.2.7 Pengertian PHP

Hypertext Preprocessor (PHP) Menurut Dodit Suprianto (2008,

p17) PHP merupakan kependekan dari Hypertext Preprocessor. PHP

tergolong sebagai perangkat lunak open source yang diatur dalam aturan

general purpose licences (GPL).

PHP adalah bahasa pemrograman script yang paling banyak dipakai

saat ini. PHP banyak dipakai untuk memprogram situs web dinamis,

walaupun tidak tertutup kemungkinan digunakan untuk pemakaian lain.

Contoh terkenal dari aplikasi PHP adalah phpBB dan

MediaWiki (software di belakang Wikipedia). PHP juga dapat dilihat

sebagai pilihan lain dari ASP.NET/C#/VB.NET Microsoft, ColdFusion

Macromedia, JSP/Java Sun Microsystems, dan CGI/Perl. Contoh aplikasi

lain yang lebih kompleks berupa CMS yang dibangun menggunakan PHP

adalah Mambo, Joomla!, Postnuke, Xaraya, dan lain-lain.

PHP memiliki 8 (delapan) tipe data yaitu, Integer, Double, Boolean, String ,

Object, Array, Null, dan Resource

34

2.2.8 Pengertian phpMyAdmin

Menurut Bunafit Nugroho (2009,p13), phpMyAdmin adalah aplikasi

berbasis web yang dibuat dari pemrograman PHP dan diramu dengan

JavaScript. phpMyAdmin juga dapat disebut sebagau tools yang berguna

untuk mengkases ang ada database MySQL Server dalam bentuk tampilan

web. Dengan adanya phpMyAdmin semua pekerjaan menjadi lebih mudah.

2.2.9 Pengertian SQL

Menurut Fathansyah (2004, p52), SQL merupakan bahasa query yang

paling banyak dipilih oleh DBMS dan Development Tools (Seperti Visual

Basic, Delphi,Power Builder, Java, dll) dalam menyediakan media bagi

penggunanya untuk berinteraksi dengan basis data.

2.3 Hasil Penelitian atau Produk Sebelumnya

Pada jurnal “Sistem Informasi Katalog Diklat Dan Registrasi Online Badan

Pendidikan Dan Pelatihan Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral”, ditulis

oleh Bernadeth Gresiana Malewa pada 13 Oktober 2012, menyatakan bahwa dalam

dunia pemerintahan, informasi merupakan hal yang penting untuk terus diperbaharui

terlebih yang berhubungan dengan pelayanan masyarakat seperti membuat sebuah

web agar informasi dapat dengan mudah diakses. Selain itu, pada jurnal

“Perancangan Sistem Informasi Pelatihan Koperasi Uji Mutu Berbasis Web”, ditulis

oleh Darmawan Baginda Napitupulu pada 19 Oktober 2012, menyatakan bahwa

sistem informasi yang dirancang memungkinkan pendokumentasian tanpa

menggunakan kertas (paperless documentation) karena data-data disimpan dalam

bentuk elektronik. Sedangkan pada jurnal internasional “A Contemplation of

Training Decision Support System”, ditulis oleh P.Kalpana dan Dr. T. Bhuvaneswari,

pada 4 April 2011, menyatakan bahwa Keputusan tentang pelatihan umumnya dibuat

di bagian atas piramida pelatihan terkait strategi dan tingkat pendanaan ditentukan

oleh manajemen senior umumnya.