bab 2 tinjauan pustaka dan dasar teori - e …e-journal.uajy.ac.id/10850/3/2tia08109.pdf ·...

25
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka dilakukan untuk membandingkan metode, dasar penelitian dan sasaran tujuan penelitian baik yang terdahulu maupun yang akan peneliti lakukan. 2.1.1. Penelitian Terdahulu Penerapan sistem informasi penjadwalan produksi pada CV. Eko Joyo dapat meminimalkan maximum tardiness karena rata-rata maximum tardiness yang diperoleh dengan menggunakan metode konvensional (tanpa menggunakan sistem informasi penjadwalan produksi) menunjukkan waktu lebih besar dibandingkan metode baru pada dengan menggunakan sistem informasi penjadwalan produksi dengan metode EDD (Rudyanto dan Arifin 2010). Fauzie (2011) melakukan penelitian pada industri tekstil PT Kusuma Hadi Sentosa di Surakarta yaitu mengatasi masalah produksi yang terlambat dengan menggunakan penjadwalan flow shop pada persiapan tenun di departemen weaving. Analisis yang dilakukan dengan menggunakan microsoft excel dan metode penjadwalan First Come First Served (FCFS) dan Earliest Dua Date (EDD) sehingga dapat memenuhi due date dengan memperhatikan tanggal masuk dan pengiriman serta waktu proses dari setiap kain pada mesin. Alpriesta (2013) melakukan penelitian pada PT Bejana Mas Perkasa, Nanggulan- Kulon Progo, Yogyakarta yang mempunyai masalah keterlambatan pada proses produksi dan belum terdapatnya penjadwalan produksi. Permasalahan tersebut diselesaikan penulis dengan menggunakan metode Lot Splitting dan Earliest Dua Date (EDD) dalam pembuatan prosedur penjadwalan guna meminimasi keterlambatan. Penjadwalan dilakukan dengan program bantu microsoft excel. Keterlambatan produksi yang terjadi pada bengkel knalpot AMAN Purbalingga diakibatkan karena bengkel tersebut tidak mempunyai sistem penjadwalan produksi. Usulan penjadwalan yang dilakukan oleh Sandianto (2014), merupakan usulan produksi yang menggunakan Forward Scheduling dengan skala prioritas EDD (Earliest Due Date) dengan menyisipkan order baru. Hasil dari penelitian ini disajikan dalam bentuk gant chart.

Upload: lyhuong

Post on 09-Aug-2018

224 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI - e …e-journal.uajy.ac.id/10850/3/2TIA08109.pdf · pengiriman serta waktu proses dari ... (2013) melakukan penelitian pada PT Bejana Mas

5

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka dilakukan untuk membandingkan metode, dasar penelitian dan

sasaran tujuan penelitian baik yang terdahulu maupun yang akan peneliti lakukan.

2.1.1. Penelitian Terdahulu

Penerapan sistem informasi penjadwalan produksi pada CV. Eko Joyo dapat

meminimalkan maximum tardiness karena rata-rata maximum tardiness yang

diperoleh dengan menggunakan metode konvensional (tanpa menggunakan

sistem informasi penjadwalan produksi) menunjukkan waktu lebih besar

dibandingkan metode baru pada dengan menggunakan sistem informasi

penjadwalan produksi dengan metode EDD (Rudyanto dan Arifin 2010).

Fauzie (2011) melakukan penelitian pada industri tekstil PT Kusuma Hadi Sentosa

di Surakarta yaitu mengatasi masalah produksi yang terlambat dengan

menggunakan penjadwalan flow shop pada persiapan tenun di departemen

weaving. Analisis yang dilakukan dengan menggunakan microsoft excel dan

metode penjadwalan First Come First Served (FCFS) dan Earliest Dua Date (EDD)

sehingga dapat memenuhi due date dengan memperhatikan tanggal masuk dan

pengiriman serta waktu proses dari setiap kain pada mesin.

Alpriesta (2013) melakukan penelitian pada PT Bejana Mas Perkasa, Nanggulan-

Kulon Progo, Yogyakarta yang mempunyai masalah keterlambatan pada proses

produksi dan belum terdapatnya penjadwalan produksi. Permasalahan tersebut

diselesaikan penulis dengan menggunakan metode Lot Splitting dan Earliest Dua

Date (EDD) dalam pembuatan prosedur penjadwalan guna meminimasi

keterlambatan. Penjadwalan dilakukan dengan program bantu microsoft excel.

Keterlambatan produksi yang terjadi pada bengkel knalpot AMAN Purbalingga

diakibatkan karena bengkel tersebut tidak mempunyai sistem penjadwalan

produksi. Usulan penjadwalan yang dilakukan oleh Sandianto (2014), merupakan

usulan produksi yang menggunakan Forward Scheduling dengan skala prioritas

EDD (Earliest Due Date) dengan menyisipkan order baru. Hasil dari penelitian ini

disajikan dalam bentuk gant chart.

Page 2: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI - e …e-journal.uajy.ac.id/10850/3/2TIA08109.pdf · pengiriman serta waktu proses dari ... (2013) melakukan penelitian pada PT Bejana Mas

6

2.1.2. Penelitian Sekarang

Pada penelitian ini akan dibuat gambar kerja yang digunakan sebagai acuan

dalam proses machining, membuat BOM (Bill Of Material) yang berfungsi untuk

mendata komponen yang dikerjakan, dan menentukan kegiatan penjadwalan yang

efisien dengan membandingkan metode shortest processing time dan longest

processing time sehingga dapat ditentukan due date secara pasti dalam

pembuatan mesin las potong plastik kepada custumer. Dalam pembuatan jadwal

proses machining menggunakan software microsoft exel sehingga pembagian job

dan minimasi flowtime pada setiap mesin dapat dilakukan.

Page 3: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI - e …e-journal.uajy.ac.id/10850/3/2TIA08109.pdf · pengiriman serta waktu proses dari ... (2013) melakukan penelitian pada PT Bejana Mas

7

Tabel 2. 1. Perbandingan Penelitian terdahulu dengan sekarang

Penulis Tahun Tempat Metode Tujuan

Rudyanto dan Arifin 2010 CV. Eko Joyo Earliest Dua Date (EDD) Minimasi keterlambatan yang terjadi.

Fauzie 2011 PT. KHS, Surakarta First Come First Served (FCFS) dan Earliest Dua Date (EDD)

Memenuhi due date dengan memperhatikan tanggal masuk dan pengiriman serta waktu proses dari setiap kain pada mesin.

Alpriesta 2013 PT. BMP, Yogyakarta Lot Splitting dan Earliest Dua Date (EDD)

Pembuatan prosedur penjadwalan guna meminimasi keterlambatan yang terjadi.

Sandianto 2014 Bengkel Knalpot AMAN Purbalingga

Prioritas Earliest Dua Date (EDD) dengan adanya penyisipan order baru

Pembuatan penjadwalan produksi yang optimal sehingga masalah keterlambatan produksi tidak terjadi.

Page 4: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI - e …e-journal.uajy.ac.id/10850/3/2TIA08109.pdf · pengiriman serta waktu proses dari ... (2013) melakukan penelitian pada PT Bejana Mas

8

Tabel 2. 2. Lanjutan

Penulis Tahun Tempat Metode Tujuan

David 2016 Bengkel Mesin Family Technic, Surakarta

Pembuatan gambar teknik, BOM (Bill Of Material), priority rule ,SPT (shortest processing time) dan LPT (longest processing time)

Evaluasi proses produksi dengan membuat gambar teknik, membuat BOM (Bill Of Material), priority rule dan membandingan metode SPT dan LPT sehingga dapat diketahui due date secara pasti.

Page 5: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI - e …e-journal.uajy.ac.id/10850/3/2TIA08109.pdf · pengiriman serta waktu proses dari ... (2013) melakukan penelitian pada PT Bejana Mas

9

2.2. Dasar Teori

Dasar teori digunakan untuk membantu menyelesaikan penelitian. Dasar teori

sebagai acuan dan panduan sehingga peneliti dapat melihat berbagai metode

yang dapat digunakan dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.

2.2.1. Definisi Gambar Teknik

Gambar teknik adalah gambar yang terdiri dari simbol, garis, dan tulisan tegak

yang bersifat tegas. Digunakan untuk memberikan penjelasan lengkap tentang

suatu benda atau konstruksi, berdasarkan ketentuan dan standard teknik yang

sudah disepakati oleh badan standardisasi, baik itu nasional maupun

internasional. Gambar yang bersifat teknis yang berhubungan dengan teknik

disebut juga gambar teknik.

Di dunia ini badan standard yang sering kita dengar diantaranya JIS kependekan

dari Japanese Industrial Standard merupakan badan standardisasi jepang. ISO

kependekan dari International Organisation for Standardization merupakan badan

standardisasi internasional yang bermarkas di Geneva, Swiss. Standard iso

merupakan standard yang paling banyak dipakai diseluruh dunia. Dan masih

banyak lagi badan standardisasi termasuk di indonesia ada SNI yaitu standard

nasional indonesia.

Dari pembuatannya gambar teknik bisa dibuat secara manual atau dengan alat.

Gambar teknik manual dibuat dengan tangan dan tanpa bantuan alat gambar. Alat

untuk menggambar teknik salah satunya meja gambar. Dan yang pasti adalah

komputer dengan software AutoCAD.

Gambar teknik menggambar secara dua dimensional obyek 3 dimensi pada

bidang datar. Gambar teknik tidak begitu mudah dipahami dan hanya

diperuntukkan bagi orang yang berpengalaman. Kendati demikian gambar teknik

merupakan gambar yang paling baik untuk menggambar obyek sampai dengan

detail – detailnya. (Sudibyo,1989)

2.2.2. Fungsi dan Tujuan Gambar Teknik

Gambar terknik memiliki fungsi sebagai gambar yang memuat segala informasi

teknis dari suatu benda. Fungsinya dalah menerangkan data teknis yang

mencakup diantaranya ukuran dan dimensi benda, visualisasi suatu benda,

material yang digunakan, alur proses suatu pekerjaan, dan lain sebagainya, yang

Page 6: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI - e …e-journal.uajy.ac.id/10850/3/2TIA08109.pdf · pengiriman serta waktu proses dari ... (2013) melakukan penelitian pada PT Bejana Mas

10

berfungsi memudahkan dalam proses pembuatan suatu benda, proyek, atau suatu

konstruksi.

Gambar teknik biasanya ditemui pada gambar mekanikal, gambar elektrikal,

arsitektur, gambar piping dan instrumen, serta masih banyak lagi yang lainnya.

Gambar 2. 1. Contoh Gambar Teknik

Setiap gambar itu memiliki maksud dan tujuan masing-masing, tapi dimana setiap

gambar itu akan berbeda fungsi dan tujuan , tetapi secara garis besar, fungsi dan

tujuan gambar teknik adalah :

a. Penyampaian Informasi.

b. Penyimpanan dan penggunaan keterangan (data teknis).

c. Cara-cara pemikiran (perencanaan) data penyiapan informasi.

Fungsi gambar yang sangat mendasar adalah sebagai sebuah alat untuk

menyatakan maksud atau pemikiran dari seseorang. Oleh karena gambar sering

dipakai sebagai alat komunikasi yang pokok di kalangan orang-orang teknik maka

gambar disebut sebagai bahasa teknik atau bahasa untuk sarjana teknik.

Penerusan informasi adalah fungsi yang penting untuk bahasa maupun gambar.

Gambar bagaimanapun juga merupakan “bahasa teknik”, oleh karena itu

diharapkan bahwa gambar harus meneruskan keterangan-keterangan secara

tepat dan objektif.

Page 7: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI - e …e-journal.uajy.ac.id/10850/3/2TIA08109.pdf · pengiriman serta waktu proses dari ... (2013) melakukan penelitian pada PT Bejana Mas

11

Dalam penyampaian informasi dengan lisan (suara), kalimat yang pendek, ringkas

dan jelas harus mewakili semua yang ingin dikemukakan oleh pembicara,

sehingga pendengar akan mudah mengerti dengan apa yang dimaksud oleh

pembicara.

Begitu pun dalam penyampaian informasi dengan gambar (visual), informasi yang

ringkas, lengkap dan mudah dimengerti oleh pembaca. Dalam gambar informasi-

informasi yang ingin diutarakan diberikan dengan lambang-lambang tertentu.

Maka dari itu dibuatlah standar lambang-lambang yang digunakan secara umum

agar semua kalangan pembaca, dari manapun orang itu berasal akan mengerti

dengan apa yang diutarakan penulis.

Penyampaian informasi dengan gambar harus sesingkat-singkatnya, selengkap-

lengkapnya dan sejelas-jelasnya. Penyampaian informasi dengan gambar banyak

memakai simbol-simbol standar, maka penting bagi penulis maupun pembaca

agar mengetahui dan memahami apa maksud dari lamabang-lambang yang

tertera.

Tujuan penggunaan gambar teknik adalah untuk menterjemahkan gambar desain

menjadi gambar terukur sehingga dapat dipahami orang lain, terutama oleh

pelaksana, bagian produksi, menghitung biaya, penggunaan material dan lain

sebagainya.

2.2.3. Standard Ketebalan Garis pada Gambar Teknik

Sebelum mulai menggambar perlu diketahui dan diingat, bahwa ketebalan garis

gambar sangat penting dan wajib diketahui. Disamping ketebalan garis jenis jenis

garis yang digunakan di gambar teknik pun beragam dan wajib diketahui. Fungsi

ketebalan garis dan jenis garis pada gambar teknik adalah :

a. Untuk memisahkan garis benda dengan garis dimensi

b. Menegaskan mana garis benda dan mana garis maya

c. Menegaskan garis potongan pada gambar

d. Menegaskan scope pekerjaan dari suatu gambar

Pengaturan ketebalan garis serta jenis garis gambar yang sesuai akan membuat

gambar anda terlihat lebih profesional dan mudah dibaca. Untuk mengetahui

macam ketebalan garis serta jenis-jenis garis pada gambar teknik.

Page 8: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI - e …e-journal.uajy.ac.id/10850/3/2TIA08109.pdf · pengiriman serta waktu proses dari ... (2013) melakukan penelitian pada PT Bejana Mas

12

Tabel 2. 3. Tabel Ketebalan Garis dan Jenis Garis

2.2.4. Proyeksi Gambar Teknik

Proyeksi adalah penggambaran yang menunjukkan suatu objek yang terlihat dari

depan, kanan, kiri, atas, atau bawah. Pandangan proyeksi diposisikan sejajar dan

saling berhubungan antara yang satu dengan yang lain sesuai dengan aturan -

aturan standar.

Standar ini sudah diakui di seluruh dunia dan sudah menjadi patokan paten

dalam menggambar.

Page 9: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI - e …e-journal.uajy.ac.id/10850/3/2TIA08109.pdf · pengiriman serta waktu proses dari ... (2013) melakukan penelitian pada PT Bejana Mas

13

a. Proyeksi Eropa

Proyeksi ini sering juga disebut proyeksi ISO, proyeksi sudut pertama atau

proyeksi kuadran satu. Pandangan Atas berada dibawah pandangan depan,

pandangan kiri berada disisi kanan pandangan depan, pandangan kanan

berada di samping kiri pandangan depan.

Gambar 2. 2. Proyeksi Eropa

Dari gambar diatas terlihat bahwa peletakan pandangan dari proyeksi Eropa

adalah kebalikan dari pandangan aslinya. Yang atas ada dibawah yang bawah

diatas begitupun yang kiri ada di kanan dan yang kanan ada di kiri.

Page 10: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI - e …e-journal.uajy.ac.id/10850/3/2TIA08109.pdf · pengiriman serta waktu proses dari ... (2013) melakukan penelitian pada PT Bejana Mas

14

b. Proyeksi Amerika

Proyeksi ini sering disebut proyeksi kuadran tiga atau proyeksi sudut ketiga.

Merupakan sebuah proyeksi yang menempatkan pandangan sesuai dengan

orientasinya. Yaitu penempatan pandangan atas, kanan, kiri, dan bawah

sesuai letaknya.

Gambar 2. 3. Proyeksi Amerika

Gambar diatas merupakan penggambaran proyeksi amerika. Dimana tampak

atas berada diatas, tampak kanan berada di kanan, tampak kiri berada di kiri

dan tampak bawah berada di bawah, sesuai dengan orientasinya.

Page 11: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI - e …e-journal.uajy.ac.id/10850/3/2TIA08109.pdf · pengiriman serta waktu proses dari ... (2013) melakukan penelitian pada PT Bejana Mas

15

2.2.5. Standard Potongan Gambar Teknik

Gambar detail serta potongan pada gambar teknik fungsinya untuk memberikan

informasi yang lebih jelas mengenai bentuk, kontur, serta tingkat kerumitan sebuah

benda. Macam potongan pada gambar teknik diantaranya :

a. Potongan penuh atau istilah asingnya full section adalah potongan yang garis

potongnya lurus memotong keseluruhan benda.

Gambar 2. 4. Potongan Penuh

b. Potongan separuh atau half section adalah potongan yang garis potongnya

memotong separuh benda. Dan separuh lainnya adalah gambar tampak luar

dari benda itu sendiri.

Page 12: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI - e …e-journal.uajy.ac.id/10850/3/2TIA08109.pdf · pengiriman serta waktu proses dari ... (2013) melakukan penelitian pada PT Bejana Mas

16

Gambar 2. 5. Potongan Separuh

c. Potongan meloncat atau offset section adalah potongan yang dibuat

sedemikian rupa dan dipotong melompat untuk menjelaskan detail lain yang

terlewatkan.

Gambar 2. 6. Potongan Meloncat

Page 13: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI - e …e-journal.uajy.ac.id/10850/3/2TIA08109.pdf · pengiriman serta waktu proses dari ... (2013) melakukan penelitian pada PT Bejana Mas

17

d. Potongan sobekan atau istilah asingnya break-out section merupakan potongan

yang garis potongnya menyobek sebagian dari benda.

Gambar 2. 7. Potongan Sobekan

2.2.6. Definisi BOM (Bill Of Material)

Di dalam industri manufaktur suatu perusahaan terdapat daftar kebutuhan yang

harus dipenuhi untuk melakukan proses produksi yang dinamakan Bill of Materials

seperti komponen atau barang untuk kebutuhan proses atau manufaktur untuk

memenuhi kebutuhan perusahaan, daftar barang tersebut dapat di sesuaikan

dengan jumlah kebutuhan produksi yang akan dibutuhkan untuk menghasilkan

barang jadi atau setengah jadi sesuai yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut.

Pada industri manufaktur dalam skala besar, seperti perusahaan elektronik seperti

Handphone mempunyai struktur komponen seperti baterai, speaker, tombol,

lampu, layar mini dan lain sebagainya. Di sini peran Bill Of Materials adalah

mengontrol dan mendaftar komponen – komponen tersebut yang selanjutnya

digunakan untuk menentukan harga jual produk yang akan di jual, maksudnya

masing-masing komponen yang telah dibeli dengan harga tertentu, perusahaan

dapat mengambil keputusan berapa harga produk jadi yang telah dirakitnya akan

dipasarkan. (Educooling, 2015)

Page 14: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI - e …e-journal.uajy.ac.id/10850/3/2TIA08109.pdf · pengiriman serta waktu proses dari ... (2013) melakukan penelitian pada PT Bejana Mas

18

Dalam pembuatan bill of material memiliki teknik untuk membentuknya, adapun

komponen-komponen yang terdapat atau indikator apa saja yang harus di ketahui

sebelum pembuatan bill of material:

a. Menentukan tipe atau jenis bill of material yang sesuai dengan produk yang

akan di buat.

b. Data-data valid yang akan di gunakan sebagai referensi dalam pembentukan

bill of material.

c. Pahami dan kuasai sistem atau aplikasi yang di gunakan untuk pembuatan bill

of material (contoh aplikasi : SAAP, IFS, Aplikasi berbasis Web base, dan lain-

lain).

d. Tentukan penomoran sebagai pengganti kode suatu barang atau gambar,

biasanya setiap perusahaan memiliki format khusus dalam penomoran kode

barang.

e. Pahami dan kuasai struktur level komponen / barang sebelum di bentuk.

f. Pahami dan kuasai proses yang terdapat di dalam suatu komponen. (contoh:

welding proses, painting proses, machining proses dan lain-lain)

g. Tentukan dan identifikasi item / barang sesuai fungsinya (contoh: barang di

beli atau tidak dibeli, barang di perlu di proses atau tidak di proses dan lain-

lain).

h. Lakukan validasi setelah terbentuk dengan melakukan pengecekan.

i. Lakukan pengecekan berkala untuk memastikan bill of material benar.

Berbagai macam definisi BOM

a. Sebuah daftar jumlah komponen, campuran bahan, dan bahan baku yang

diperlukan untuk membuat suatu produk. BOM tidak hanya menspesifikasi

produk tapi juga berguna untuk pembebanan biaya dan dapat dipakai sebagai

daftar bahan yang harus dikeluarkan untuk karyawan produksi atau perakitan.

b. Sebuah daftar jumlah komponen, campuran bahan, dan bahan baku yang

diperlukan untuk membuat suatu produk.

c. Sebuah daftar hierarki dari material (component, subassembles, ingredent.)

yang dibutuhkan untuk memproduksi sebuah produk, menunjukkan jumlah

setiap item yang dibutuhkan. Informasi-informasi lain mungkin juga

dimasukkan dalam BOM untuk planning dan costing.

Page 15: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI - e …e-journal.uajy.ac.id/10850/3/2TIA08109.pdf · pengiriman serta waktu proses dari ... (2013) melakukan penelitian pada PT Bejana Mas

19

d. Sebuah daftar dari komponen-komponen yang menyusun sebuah sistem.

Contohnya, sebuah BOM dari sebuah RUMAH terdiri dari semen, balok, kayu,

atap, pintu, jendela, listrik, pemanas dkk. Setiap subassembly juga terdiri dari

sebuah BOM; sistem pemanas disusun dari perapian, salutan pipa, dll.

e. Dokumen yang digunakan oleh sebuah perusahaan manufaktur atau bisnis

lainnya untuk meminta material dari inventory yang bertujuan untuk memenuhi

kebutuhan konsumen. BOM menunjukkan spesifikasi dari setiap item dan

‘wakil’ dari perusahaan kepada pelanggan. Penghasil industri barang dan

bahan mentah dapat mendapat mengetahui kebiasaan membeli pelanggan-

pelanggannya dari informasi-informasi dalam BOM. BOM juga digunakan

untuk keperluan accounting dengan tujuan untuk mengkalkulasi harga dari

produk yang dibuat.

Gambar 2. 8. BOM (Bill Of Material)

Page 16: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI - e …e-journal.uajy.ac.id/10850/3/2TIA08109.pdf · pengiriman serta waktu proses dari ... (2013) melakukan penelitian pada PT Bejana Mas

20

2.2.7. Manfaat BOM

a. Sebagai alat pengendali produksi yang menspesifikasikan bahan-bahan

kandungan yang penting dari suatu produk (bahan-bahan mentah dan

komponen), pesanan yang harus digabungkan dan seberapa banyak yang

dibutuhkan untuk membuat satu batch

b. Untuk peramalan (forecasting) barang yang keluar masuk dan inventori

maupun transaksi produksi dan bisa menghasilkan pesanan-pesanan

produksi dari pesanan pelanggan

c. Menghitung berapa banyak yang dapat diproduksi berdasarkan segala

keterbatasan sumber daya yang ada pada saat kita ini. Apabila sumber daya

yang ada tidak mencukupi, sistem dapat menghitung lagi berapa sumber daya

yang diperlukan sekaligus membantu dalam proses pengadaan barang.

Ketika hendak mendistribusikan hasil produksi, sistem juga dapat menentukan

cara pembuatan dan pengangkutan yang optimal kepada tujuan yang

ditentukan pelanggan. Dalam proses ini segala aspek yang berhubungan

dengan keuangan akan tercatat dalam sistem tersebut termasuk menghitung

berapa biaya produksi.

d. Menjamin bahwa jumlah bahan yang tepat telah dikirim ke tempat yang tepat

pada waktu yang tepat.

2.2.8. Planning BOM

a. Untuk keperluan peramalan dan perencanaan digunakan pendekatan

Planning terhadap struktur produk atau BOM sehingga dikenal dengan

adanya Planning BOM. Planning BOM adalah suatu pengelompokkan

pembuatan dari item-item dan kejadian-kejadian dalam format BOM. Planning

BOM tidak menggambarkan produk aktual yang akan dibuat tetapi

menggambarkan produk bayangan (pseuda product) atau produk gabungan

(composite product) yang diciptakan untuk:

b. Memudahkan dan meningkatkan akurasi peramalan penjualan

c. Mengurangi jumlah produk akhir

d. Membuat proses perencanaan dan penjadwalan menjadi lebih akurat

e. Menyederhanakan pemasukan pesanan pelanggan

f. Menciptakan sistem pemeliharaan dan penyimpanan data yang lebih efisien

dan fleksibel

g. Melakukan penjadwalan tingkat dua

Page 17: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI - e …e-journal.uajy.ac.id/10850/3/2TIA08109.pdf · pengiriman serta waktu proses dari ... (2013) melakukan penelitian pada PT Bejana Mas

21

2.2.9. Tujuan Planning BOM

a. Mengijinkan perencana untuk memenuhi tujuan-tujuan operasional maupun

non operasional lainnya

b. Memudahkan penjadwalan produksi induk (MPS) atau perencanaan material

(MRP)

c. Pendekatan planning BOM akan efektif apabila terdapat perubahan proses

yang meningkat dan lingkungan yang kompetitif serta dinamik.

2.2.10. Definisi Penjadwalan

Menurut Thomas E. Morton dan David W. Pentico (2001) penjadwalan merupakan

proses pengorganisasian, pemilihan, dan penentuan waktu penggunaan sumber

daya yang ada untuk menghasilkan output seperti yang diharapkan dalam waktu

yang diharapkan pula. Penjadwalan merupakan bagian strategis proses

perencanaan dan pengendalian produksi serta merupakan rencana pengaturan

urutan kerja serta pengalokasian sumber baik waktu maupun fasilitas untuk setiap

operasi yang harus diselesaikan.

Pada pengalokasian sumber daya terdapat tujuan penting yang akan dicapai

proses penjadwalan. Menurut Bedworth (2002), terdapat dua target yang ingin

dicapai melalui penjadwalan, yaitu jumlah output yang dihasilkan dan batas waktu

penyelesaian yang telah ditetapkan (due date). Kedua target ini dinyatakan

melalui kriteria penjadwalan seperti minimum makespan (keseluruhan waktu yang

digunakan dalam proses produksi), minimum mean flow time (rata-rata waktu

proses produksi), minimum mean lateness (rata-rata keterlambatan), minimum

tardiness (keterlambatan), minimum mean tardiness (rata-rata keterlambatan),

minimasi number of tardy (jumlah keterlambatan) dan sebagainya.

Morton (2001) juga mendefinisikan penjadwalan sebagai pengambilan

keputusan tentang penyesuaian aktivitas dan sumber daya dalam rangka

menyelesaikan sekumpulan pekerjaan agar tepat pada waktunya dan mempunyai

8 kualitas seperti yang diinginkan. Keputusan yang dibuat dalam penjadwalan

meliputi :

a. Pengurutan pekerjaan (sequencing),

b. Waktu mulai dan selesai pekerjaan (timing), dan

c. Urutan operasi untuk suatu pekerjaan (routing).

Page 18: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI - e …e-journal.uajy.ac.id/10850/3/2TIA08109.pdf · pengiriman serta waktu proses dari ... (2013) melakukan penelitian pada PT Bejana Mas

22

Persoalan penjadwalan timbul apabila terdapat beberapa job yang harus

diproses secara bersamaan, sedangkan jumlah mesin dan peralatan yang

dimiliki terbatas. Untuk mendapatkan hasil yang optimal dengan keterbatasan

sumber daya yang dimiliki diperlukan adanya penjadwalan sumber-sumber

tersebut secara efisien.

Menurut Kenneth R. Baker (1974), penjadwalan didefinisikan sebagai proses

pengalokasian sumber-sumber atau mesin-mesin yang ada untuk menjalankan

sekumpulan tugas dalam jangka waktu tertentu. Definisi lain, menurut Conway

(2001), penjadwalan adalah proses pengurutan pembuatan produk secara

menyeluruh pada sejumlah mesin tertentu dan pengurutan didefinisikan

sebagai proses pembuatan produk pada satu mesin dalam jangka waktu tertentu.

Input untuk suatu penjadwalan mencangkup urutan ketergantungan antar

operasi, waktu proses untuk masing-masing operasi, serta fasilitas yang

dibutuhkan oleh setiap operasi.

2.2.11. Tujuan Penjadwalan

Penjadwalan memiliki beberapa tujuan. Namun tujuan tersebut dapat saling

berkontradiksi. Oleh karena itu, upaya pengoptimasian penjadwalan sangat

diperlukan. Adapun tujuan penjadwalan produksi (Steven Nahmias, 1997) antara

lain:

a. Memenuhi waktu pesanan.

b. Meminimumkan waktu set-up, waktu work in process, dan idle time.

c. Menghasilkan tingkat kegunaan mesin atau pekerja yang tinggi.

d. Menetapkan informasi pekerjaan yang

e. Meminimumkan biaya produksi dan tenaga kerja.

Penjadwalan juga bertujuan untuk pendapatkan nilai yang lebih baik sesuai yang

diharapkan. Bedworth mendefinisikan beberapa tujuan dari aktivitas penjadwalan

sebagai berikut (Bedworth, 1987):

a. Meningkatkan penggunaan sumber daya atau mengurangi waktu tunggunya

sehingga total waktu proses dapat berkurang dan produktivitasnya dapat

meningkat,

b. Mengurangi persediaan barang setengah jadi atau mengurangi sejumlah

pekerjaan yang menunggu dalam antrian ketika sumber daya yang ada

masih mengerjakan tugas yang lain,

Page 19: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI - e …e-journal.uajy.ac.id/10850/3/2TIA08109.pdf · pengiriman serta waktu proses dari ... (2013) melakukan penelitian pada PT Bejana Mas

23

c. Mengurangi beberapa keterlambatan pada pekerjaan yang mempunyai

batas waktu penyelesaian sehingga akan meminimasi biaya denda

(penalty), dan

d. Membantu pengambilan keputusan mengenai perencanaan kapasitas pabrik

dan jenis kapasitas yang dibutuhkan sehingga penambahan biaya yang

mahal dapat dihindarkan.

2.2.12. Elemen Penjadwalan

Dalam proses operasi terdapat tiga elemen penjadwalan yaitu job, operasi,

dan mesin. Ketiga elemen tersebut dijelaskan sebagai berikut (Baker, 2009).

a. Job

Job dapat didefinisikan sebagi suatu pekerjaan yang harus diselesaikan untuk

mendapatkan suatu produk. Job biasanya terdiri dari beberapa operasi yang

harus dikerjakan (minimal 1 operasi). Manajemen melalui perencanaan yang

telah dibuat atau berdasarkan pesanan dari pelanggan, memberikan job

kepada bagian shop floor untuk dikerjakan. Informasi yang dimiliki oleh suatu

job ketika datang ke bagian shop floor biasanya adalah operasi-operasi yang

harus dilakukan didalamnya (dari bagian engineering), saat job harus diselesaikan

dan saat job mulai dapat dikerjakan.

b. Operasi

Operasi adalah bagian proses dari job untuk menyelesaikan suatu job. Operasi-

operasi dalam job diurutkan dalam suatu urutan pengerjaan tertentu. Urutan

tersebut ditentukan pada saat perencanaan proses. Suatu operasi baru dapat

dikerjakan apabila operasi atau proses yang mendahuluinya sudah dikerjakan

terlebih dahulu. Tabel waktu operasi berisikan informasi mengenai urutan

pengerjaan dan jenis mesin yang digunakan dalam setiap operasi.

Setiap operasi memiliki waktu proses. Waktu proses operasi adalah waktu

pengerjaan yang diperlukan untuk melakukan operasi tersebut. Waktu proses

operasi untuk suatu job biasanya telah diketahui sebelumnya dan mempunyai

besar tertentu. Waktu proses operasi ditampilkan juga dalam bentuk tabel yang

dikenal dengan tabel waktu operasi.

c. Mesin

Mesin adalah sumber daya yang diperlukan untuk mengerjakan proses

penyelesaian suatu job. Setiap mesin hanya dapat memproses satu tugas

pada satu saat tertentu.

Page 20: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI - e …e-journal.uajy.ac.id/10850/3/2TIA08109.pdf · pengiriman serta waktu proses dari ... (2013) melakukan penelitian pada PT Bejana Mas

24

2.2.13. Klasifikasi Penjadwalan

Penjadwalan produksi menurut Pinedo dan Chao (1999) dibagi menjadi beberapa

kriteria yaitu:

a. Berdasarkan mesin yang dipergunakan dalam proses:

i. Penjadwalan pada mesin tunggal (single machine shop).

ii. Penjadwalan pada mesin jamak (m machine).

b. Berdasarkan pola kedatangan job:

i. Penjadwalan statis, dimana job datang bersamaan dan siap dikerjakan pada

mesin yang tidak bekerja.

ii. Penjadwalan dinamis, dimana kedatangan job tidak menentu.

c. Berdasarkan pola aliran proses:

i. Penjadwalan Flow Shop

Tiap job atau pesanan memiliki rute pengerjaan (routing) yang sama. Aliran

bisa bersifat diskrit, kontinu, maupun semikontinu.

Proses produksi dengan aliran flowshop berarti proses produksi dengan

pola aliran identik dari satu mesin ke mesin lain atau dengan kata lain job

akan diproses seluruhnya mengalir pada arah jalur produk yang sama.

Sebagai contoh, misalkan terdapat 2 job dan 3 mesin. Data waktu proses

untuk permasalahan tersebut disajikan dalam bentuk tabel 2.4 dibawah

ini. Sedangkan aliran jobnya ditunjukkan pada gambar 2.9.

Tabel 2. 4. Waktu proses tiap job dalam mesin

Gambar 2. 9. Jalur Proses Flowshop

Page 21: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI - e …e-journal.uajy.ac.id/10850/3/2TIA08109.pdf · pengiriman serta waktu proses dari ... (2013) melakukan penelitian pada PT Bejana Mas

25

ii. Penjadwalan Job Shop

Proses produksi dengan aliran jobshop berarti proses produksi dengan pola

aliran atau rute proses pada tiap mesin yang spesifik untuk setiap pekerjaan,

dan mungkin berbeda untuk tiap job. Akibat aliran proses yang tidak

searah ini, maka setiap job yang akan diproses pada satu mesin dapat

merupakan job yang baru atau job dalam proses, dan job yang keluar dari

suatu mesin dapat merupakan job tadi atau job dalam proses.

Gambar 2. 10. Jalur Proses Jobshop

iii. Assembly Line

Hampir serupa dengan flow shop, akan tetapi proses hanya meliputi bagian

perakitan dengan volume yang tinggi dan karakteristik produk yang sedikit.

Tidak ditemui buffer inventory, kecuali pada bagian awal lini perakitan.

d. Berdasarkan sifat informasi yang diterima

i. Penjadwalan deterministik yaitu informasi yang diperoleh pasti, misalnya

informasi tentang pekerjaan dan mesin seperti waktu kedatangan

pekerjaan dan waktu proses.

ii. Penjadwalan stokastik yaitu informasi yang diperoleh tidak pasti tetapi

memiliki kecenderungan yang jelas atau menyangkut adanya distribusi

probabilitas tertentu.

2.2.14. Istilah dan Notasi Umum dalam Penjadwalan

Dalam pembahasan mengenai masalah penjadwalan akan dijumpai beberapa

istilah, Baker (2009) menyebutkan sebagai berikut:

a. Pekerjaan/ job (i)

Pekerjaan yang datang dari konsumen atau aktivitas yang akan dilakukan pada

lantai produksi.

b. Waktu siap/ ready time (ri)

Waktu dimana suatu pekerjaan/jobdapat dikerjakan.

Page 22: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI - e …e-journal.uajy.ac.id/10850/3/2TIA08109.pdf · pengiriman serta waktu proses dari ... (2013) melakukan penelitian pada PT Bejana Mas

26

c. Waktu proses/ processing time (ti)

Perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan pekerjaan.

d. Batas waktu/ due date (di)

Batas waktu yang ditetapkan untuk suatu pekerjaan harus selesai dikerjakan.

e. Waktu alir/ flow time (Fi)

Rentang waktu antara saat suatu pekerjaan dapat dimulai (available) dan saat

pekerjaan tersebut selesai dikerjakan.

f. Waktu penyelesaian/ completion time (Ci)

Rentang waktu antara awal pekerjaan pada pekerjaan pertama (t = 0) dan

selesainya pekerjaan tersebut.

g. Kelambatan/ lateness (Li)

Selesih antara waktu penyelesaian pekerjaan dengan batas waktunya

Li= Ci–di. Terdapat tiga kemungkinan yakni:

Li < 0, terjadi jika pekerjaan selesai sebelum batas waktu yang ditentukan.

Li = 0, terjadi jika pekerjaan selesai tepat pada waktu yang ditentukan.

Li > 0, terjadi jika pekerjaan selesai setelah batas waktu yang ditentukan atau

terlambat.

h. Kelambatan positif/ tardiness (Ti)

Ukuran kelembatan yang positifTi= max [0,Li]

Hal tersebut terjadi jika pekerjaan selesai setelah waktu yang ditentukan,

sehingga pekerjaan tersebut dikategorikan sebagai pekerjaan yang terlambat.

i. Kelambatan negatif/ earliness (Ei)

Ukuran kelambatan yang negatif Ei= max [-Li,0]

Hal tersebut terjadi jika pekerjaan selesai sebelum waktu yang ditentukan,

sehingga pekerjaan tersebut dikategorikan sebagai pekerjaan terlalu cepat

selesai.

j. Kelonggaran/ slack (Sli)

Waktu yang tersisa dari suatu pekerjaan yaitu selisih antara batas waktu

dengan waktu prosesnya Sli= di– ti.

2.2.15. Metode Penjadwalan

Menurut Ginting (2009) ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam

penjadwalan antara lain :

Page 23: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI - e …e-journal.uajy.ac.id/10850/3/2TIA08109.pdf · pengiriman serta waktu proses dari ... (2013) melakukan penelitian pada PT Bejana Mas

27

a. Metode Forward

Metode ini menjadwalakan proses kerja dalam setiap sumber daya mulai sejak

awal produksi dimulai (saat t= 0) sampai dapat diselesaikan keseruhan produk

yang direncanakan atau dengan kata lain produksi penjadwalan operasi

bergerak searah dengan pergerakan waktu. Keunggulan metode ini adalah

minimunya flow time sedangakan kekurangan dari metode ini adalah adanya

kemungkinan untuk melewati due date.

b. Metode Backward

Metode ini menjadwalkan produksi mulai dari batas akhir diselesaikannya

keseluruhan produk (due date) kemudian mundur ke belakang sampai didapat

waktu dimulainya produksi. Keunggulan dari metode ini adalah tidak adanya

produksi yang terlambat. (due date terpenuhi) sedangkan kelemahan dari

metode ini adalah penjadwalan tidak dapat mendeteksi adanya sumber daya

yang menganggur sehingga utilitas sumber daya yang ada tidak dapat

maksimum.

2.2.16. Aturan Prioritas

Aturan prioritas (dispatching rules) digunakan untuk memilih satu operasi diantara

operasi – operasi yang mengalami konflik pada mesin M pada setiap

tahap,sebagai alternatif penugasan operasi mana yang akan dilakukan terlebih

dahulu. Menurut Baker (1974) ada beberapa macam aturan prioritas atau

penugasan order, yaitu :

a. First Come First Served (FCFS)

FCFS adalah aturan penjadwalan yang digunakan dengan cara memilih operasi

yang siap lebih awal.

b. Shortest Processing Time (SPT)

SPT adalah aturan penjadwalan yang digunakan dengan cara memilih operasi

dengan waktu terpendek atau tercepat untuk dikerjakan terlebih dahulu.

c. Longest Processing Time (LPT)

LPT adalah aturan penjadwalan yang digunakan dengan cara memilih operasi

dengan waktu terpanjang atau terlama untuk dikerjakan terlebih dahulu.

d. Earliest Due Date (EDD)

EDD adalah aturan penjadwalan yang dengan cara memilih operasi dengan

due date lebih awal.

Page 24: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI - e …e-journal.uajy.ac.id/10850/3/2TIA08109.pdf · pengiriman serta waktu proses dari ... (2013) melakukan penelitian pada PT Bejana Mas

28

e. Critical Ratio (CR)

CR adalah aturan penjadwalan memiliki operasi dengan mendahulukan

pekerjaan dengan ratio terbesar. Ratio pekerjaan ke– i ditentukan dengan

membagi waktu yang masih tersedia hingga due date dibagi waktu proses ke–

i.

2.2.17. Kriteria Optimasi

Beberapa kriteria optimalitas dalam proses penjadwalan adalah sebagai

berikut :

a. Berhubungan dengan Waktu

Beberapa kriteria optimalitas yang dapat digunakan adalah :

i. Minimasi Mean Flow Time

Kriteria ini menunjukkan rata-rata waktu yang digunakan setiap

komponen dilantai produksi.

ii. Minimasi Makespan

Makespan adalah sejumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

seluruh proses pada semua komponen yang dijadwalkan mulai dari

saat pemrosesan komponen pertama sampai komponen terakhir selesai

diproses.

iii. Pemenuhan Due Date

Due date adalah batas waktu yang ditetapkan konsumen agar seluruh

produk yang dipesannya sudah siap. Pihak produsen selalu berusaha

untuk memenuhi due date tersebut terutama untuk produk-produk yang

kritis.

b. Berhubungan dengan Ongkos

Kriteria ini lebih mengarah ke biaya produksi seperti biaya persediaan,

biaya pinalti dan sebagainya dan tidak memperhatikan kriteria waktu yang

ada sehingga dengan suatu penjadwalan produksi tertentu diharapkan

mendapatkan ongkos yang minimal.

c. Kriteria Gabungan

Beberapa kriteria optimalitas tersebut dapat digabungkan dan

dikombinasikan menjadi beberapa kriteria yang benar-benar diperlukan.

Page 25: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI - e …e-journal.uajy.ac.id/10850/3/2TIA08109.pdf · pengiriman serta waktu proses dari ... (2013) melakukan penelitian pada PT Bejana Mas

29

2.2.18. Diagram Gantt

Masalah penjadwalan sebenarnya masalah murni pengalokasian dan dengan

bantuan model matematis akan dapat ditentukan solusi optimal. Model model

penjadwalan akan memberikan rumusan masalah yang sistematik berikut

dengan solusi yang diharapkan. Sebagai alat bantu yang digunakan dalam

menyelesaiakan masalah penjadwalan dikenal satu model yang sederhana

dan umum digunakan secara luas yakni diagram Gantt (Gantt chart). Diagram

Gantt merupakan grafik hubungan antara alokasi sumber daya dengan waktu.

Gantt chart terdiri dari 2 jenis yaitu Machine Oriented Gantt Chart dan Job

Oriented Gantt Chart seperti ditunjukkan pada Gambar 2.11. (a) dan Gambar

2.11. (b).

Gambar 2. 11. Diagram Gantt

Dari diagram Gantt dapat diketahui urutan dari job yang memberikan kriteria

penjadwalan terbaik, misalnya waktu pemrosesan tersingkat, penggunaan mesin

yang memiliki waktu proses tertinggi, waktu tunggu minimum dan lain-lain.

Keuntungan menggunakan diagram gantt adalah sebagai berikut.

a. Dalam situasi keterbatasan sumber, penggunaan diagram gantt

memungkinkan evaluasi lebih awal mengenai penggunaan sumber daya

seperti yang telah direncanakan.

b. Kemajuan pekerjaan mudah diperiksa pada setiap waktu karena sudah

tergambar dengan jelas.

c. Semua pekerjaan diperlihatkan secara grafis dalam suatu diagram yang

mudah dipahami (Ginting, 2009).