bab 2 tinjauan pustaka - repository.ipb.ac.id 2... · bunga majemuk dan berbentuk karang. benang...

14
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Ketertarikan masyarakat terhadap obat alami semakin meningkat karena berkembangnya kepercayaan bahwa obat alami lebih sehat dan sedikit menimbulkan efek samping daripada obat sintesis. Saat ini terjadi peningkatan industri tanaman obat karena ketertarikan terhadap tanaman obat meningkat. Kehadiran senyawa biologis aktif dalam minyak volatil jintan hitam (Nigella sativa) telah menyoroti penggunaan obat tradisional tersebut. Biji jintan hitam telah digunakan di Timur Tengah sebagai obat alami untuk berbagai penyakit selama lebih dari 2000 tahun. Banyak senyawa aktif yang telah diisolasi dari biji Nigella sativa termasuk timoquinon yang menunjukkan aktivitas anti bakteri dan anti jamur (Kamel et al. 2011). 2.1 Morfologi Jintan Hitam (Nigella sativa) Jintan hitam atau yang dikenal dengan nama black cumin (Nigella sativa) merupakan tanaman asli Eropa Selatan dan banyak ditemukan di India. Tanaman jintan hitam merupakan jenis tanaman rempah yang tergolong dalam famili Ranunculaceae. Tanaman ini ditumbuhkan di berbagai daerah di dunia, khususnya di negara-negara Timur Tengah (Nergiz dan Ötles 1993). Klasifikasi jintan hitam (Hutapea 1994) : Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Bangsa : Ranunculales Suku : Ranunculaceae Marga : Nigella Jenis : Nigella sativa Gambar 1 Tanaman dan biji jintan hitam. (sumber: Vobiscum 2011).

Upload: dangbao

Post on 11-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id 2... · bunga majemuk dan berbentuk karang. Benang sari jintan hitam jumlahnya banyak, kepala sari jorong dan sedikit tajam, berwarna

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Ketertarikan masyarakat terhadap obat alami semakin meningkat karena

berkembangnya kepercayaan bahwa obat alami lebih sehat dan sedikit

menimbulkan efek samping daripada obat sintesis. Saat ini terjadi peningkatan

industri tanaman obat karena ketertarikan terhadap tanaman obat meningkat.

Kehadiran senyawa biologis aktif dalam minyak volatil jintan hitam (Nigella

sativa) telah menyoroti penggunaan obat tradisional tersebut. Biji jintan hitam

telah digunakan di Timur Tengah sebagai obat alami untuk berbagai penyakit

selama lebih dari 2000 tahun. Banyak senyawa aktif yang telah diisolasi dari biji

Nigella sativa termasuk timoquinon yang menunjukkan aktivitas anti bakteri dan

anti jamur (Kamel et al. 2011).

2.1 Morfologi Jintan Hitam (Nigella sativa)

Jintan hitam atau yang dikenal dengan nama black cumin (Nigella sativa)

merupakan tanaman asli Eropa Selatan dan banyak ditemukan di India. Tanaman

jintan hitam merupakan jenis tanaman rempah yang tergolong dalam famili

Ranunculaceae. Tanaman ini ditumbuhkan di berbagai daerah di dunia, khususnya

di negara-negara Timur Tengah (Nergiz dan Ötles 1993).

Klasifikasi jintan hitam (Hutapea 1994) :

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Bangsa : Ranunculales

Suku : Ranunculaceae

Marga : Nigella

Jenis : Nigella sativa Gambar 1 Tanaman dan biji jintan hitam. (sumber: Vobiscum 2011).

Page 2: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id 2... · bunga majemuk dan berbentuk karang. Benang sari jintan hitam jumlahnya banyak, kepala sari jorong dan sedikit tajam, berwarna

5

Tanaman jintan hitam merupakan tanaman semak dengan ketinggian lebih

kurang 30 cm. Ekologi dan penyebaran tanaman ini tumbuh mulai dari daerah

Levant (Mediterania) ke arah timur Samudra Indonesia sebagai gulma semusim

dengan keanekaragaman yang kecil. Budidaya perbanyakan tanaman dilakukan

dengan biji. Batang jintan hitam berwarna hijau kemerahan, tegak, lunak, beralur,

berusuk dan berbulu kasar, rapat atau jarang, dan disertai dengan adanya bulu-

bulu yang berkelenjar. Akar tanaman ini termasuk akar tunggang dan berwarna

coklat. Daunnya berbentuk daun lanset garis (lonjong), panjang 1.5-2 cm.

Daunnya tunggal dengan ujung dan pangkal yang runcing, tepi beringgit dan

berwarna hijau. Pertulangan daun menyirip dengan tiga tulang daun yang berbulu

(Hutapea 1994).

Jintan hitam memiliki kelopak bunga kecil, berjumlah lima, berbentuk

bundar telur, ujungnya agak meruncing sampai agak tumpul, pangkal mengecil

membentuk sudut yang pendek dan besar (Gambar 1). Tanaman ini memiliki

bunga majemuk dan berbentuk karang. Benang sari jintan hitam jumlahnya

banyak, kepala sari jorong dan sedikit tajam, berwarna kuning serta tangkai sari

berwarna kuning. Buah jintan hitam seperti polong, bulat panjang, dan coklat

kehitaman. Bijinya kecil, bulat, hitam, jorong bersusut tiga tidak beraturan, sedikit

berbentuk kerucut, panjang 3 mm, dan berkelenjar (Hutapea 1994) (Gambar 2).

Gambar 2 Biji jintan hitam (sumber: Paarakh 2010).

Page 3: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id 2... · bunga majemuk dan berbentuk karang. Benang sari jintan hitam jumlahnya banyak, kepala sari jorong dan sedikit tajam, berwarna

6

2.2 Kandungan Bahan Aktif Jintan Hitam

Biji dan daun jintan hitam mengandung saponin, polifenol, minyak atsiri,

minyak lemak, melantin (saponin), nigelin (zat pahit), nigelon, dan timoquinon.

Kandungan biji jintan hitam lainnya, yaitu ditimoquinon, timol, carvacrol,

nigelicine, nigelidine, nigelimine-N-oxide, dan alpha-hedrin. Komposisi biji jintan

hitam disajikan pada Tabel 1. Biji jintan hitam juga mengandung logam yang

berjumlah sekitar 1510.8 mg per 100 g biji. Kandungan logam biji jintan hitam

tersaji pada Tabel 2.

Tabel 1 Komposisi biji jintan hitam

Komposisi Jumlah (mg/100g) Air (moisture) 6.4 ± 0.15 Lemak 32.0 ± 0.54 Serat Kasar 6.6 ± 0.69 Protein 20.2 ± 0.82 Abu 4.0 ± 0.29 Karbohidrat 37.4 ± 0.87

Sumber : (Nergiz dan Ötles 1993)

Tabel 2 Kandungan logam dalam biji jintan hitam

Komposisi Jumlah (mg/100g)

Kalsium 188.0 ± 1.50

Besi 57.5 ± 0.50 Natrium 85.3 ± 16.07 Kalium 1180.0 ± 10.00

Sumber : (Nergiz dan Ötles 1993)

Komposisi asam lemak biji jintan hitam juga cukup beragam. Biji jintan

hitam mengandung asam lemak tak jenuh dan asam lemak esensial, yaitu asam

linoleat dan asam linolenat. Secara lengkap komposisi asam lemak dan sterol biji

jintan hitam tersaji pada Tabel 3.

Page 4: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id 2... · bunga majemuk dan berbentuk karang. Benang sari jintan hitam jumlahnya banyak, kepala sari jorong dan sedikit tajam, berwarna

7

Tabel 3 Komposisi asam lemak dan sterol biji jintan hitam

Asam lemak Jumlah (mg/100g) Miristat (C14:0) 1.2 ± 0.04 Palmitat (C16:0) 11.4 ± 1.00 Stearat (C18:0) 2.9 ± 0.24 Oleat (C18:1) 21.9 ± 1.00 Linoleat (C18:2) 60.8 ± 2.67 Arakhidat (C20:0) Sedikit Eicosadienoat 1.7 ± 0.11

Sterol Jumlah (mg/100g) Campesterol 11.9 ± 0.99 Stigmasterol 18.6 ± 1.52 β-sitosterol 69.4 ± 2.78

Sumber : (Nergiz dan Ötles 1993)

Kandungan tokoferol dan polifenol dalam biji jintan hitam menunjukkan

adanya senyawa fenolik yang merupakan faktor utama yang berkhasiat sebagai

obat dan zat pembentuk rasa. Kandungan tokoferol dan polifenol dari minyak biji

jintan hitam tersaji pada Tabel 4. Biji jintan hitam dapat direkomendasikan

sebagai makanan tambahan yang cukup bergizi. Kandungan vitamin biji jintan

hitam tersaji pada Tabel 5.

Tabel 4 Kandungan tokoferol dan polifenol minyak biji jintan hitam

Komposisi Jumlah (mg/100g) Total tokoferol 340 ± 8.66 Alfa-tokoferol 40 ± 10.00 Beta-tokoferol 50 ± 15.00 Gamma-tokoferol 250 ± 13.00 Total polifenol 1 744 ± 10.60

Sumber : (Nergiz dan Ötles 1993)

Tabel 5 Komposisi vitamin dalam biji jintan hitam Vitamin (mg/100g)

B1 (Thiamin) 831 ± 11.36 B2 (Riboflavin) 63 ± 3.32 B6 (Pyridoxin) 789 ± 8.89 PP (Niasin) 6 311 ± 16.52 Asam Folat 42 ± 4.58 Sumber : (Nergiz dan Ötles 1993)

Page 5: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id 2... · bunga majemuk dan berbentuk karang. Benang sari jintan hitam jumlahnya banyak, kepala sari jorong dan sedikit tajam, berwarna

8

Selain komposisi kimia dan kandungan komponen aktif yang beragam,

kandungan gizi jintan hitam cukup tinggi. Hal tersebut dilihat berdasarkan

kandungan asam amino dan asam lemaknya. Jintan hitam mengandung delapan

jenis dari sepuluh asam amino esensial dan tujuh jenis dari sepuluh asam amino

non esensial. Komposisi asam amino biji jintan hitam tersaji pada Tabel 6.

Tabel 6 Persentase komposisi asam amino dalam biji jintan hitam

Asam amino (mg/100g) Asam amino (mg/100g) Alanin 3.77 Serin 1.98 Valin 3.06 Asam aspartat 5.02 Glisin 4.17 Metionin 6.16 Isoleusin 4.03 Fenilalanin 7.93 Leusin 10.88 Asam glutamat 13.21 Prolin 5.34 Tirosin 6.08 Treonin 1.23 Lisin 7.62 Arganin 19.52

Sumber : (Babayan et al. 2006)

2.3 Manfaat Jintan Hitam (Nigella sativa) dalam Penelitian

Jintan hitam umumnya digunakan di Timur Tengah sebagai obat tradisional

untuk memperbaiki berbagai kondisi kesehatan manusia. Biji jintan hitam

biasanya ditambahkan pada makanan tradisional dan dicampur dengan roti

ataupun madu sebagai pemberi cita rasa (Al-Saleh et al. 2006). Biji jintan hitam

berkhasiat sebagai anthelmintik. Biji jintan hitam juga berguna sebagai pelancar

ASI, peluruh gas dalam saluran pencernaan, pencegah muntah, pencahar, pengelat

dan pengobatan pasca persalinan (Hutapea 1994). Menurut Achyad dan Rasyidah

(2000), kandungan biji jintan hitam antara lain minyak atsiri, minyak lemak,

melantin (saponin), zat pahit nigelin, nigelon, dan timoquinon. Minyak atsiri pada

umumnya bersifat anti bakteri, anti peradangan, dan dapat menghangatkan perut.

Minyak biji jintan hitam (Nigella sativa) mengandung sejumlah bahan kimiawi

yang mempunyai aktivitas sebagai anti alergi, anti asma, anti inflamasi, anti

prostaglandin dan anti histamin (Subiyanto dan Diding 2008).

.

Page 6: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id 2... · bunga majemuk dan berbentuk karang. Benang sari jintan hitam jumlahnya banyak, kepala sari jorong dan sedikit tajam, berwarna

9

Gambar 3 Ekstrak minyak jintan hitam komersial.

Hasil penelitian pada Cancer and Immuno Biological Laboratory

mengemukakan jintan hitam dapat menstimulasi sumsum tulang dan sel imun,

produksi interferon, melindungi sel normal dari perusakan sel oleh virus,

menghancurkan sel tumor dan memproduksi sel B sehingga meningkatkan jumlah

antibodi. Jintan hitam juga baik dikonsumsi oleh orang yang sehat karena jintan

hitam mengikat radikal bebas dan menghilangkannya. Selain itu jintan hitam

mengandung beta-carotene yang dikenal dapat menghancurkan sel karsinogenik.

Biji jintan hitam kaya akan sterol khususnya betasterol yang dikenal mempunyai

aktivitas anti karsinogenik (CCR 2000).

Menurut Houghton dan Zarka (1995) timoquinon yang terkandung dalam

minyak Nigella sativa dapat menghambat jalur siklooksigenase dan

lipooksigenase dari metabolisme arakhidonat. Lipooksigenase dapat mengatalisis

pembentukan leukotrienes dari asam arakhidonat yang berfungsi sebagai mediator

dari alergi dan peradangan. Siklooksigenase adalah enzim yang pertama dalam

metabolisme siklooksigenase yang dihasilkan dari asam arakhidonat yang

akhirnya menghasilkan prostaglandin dan trombosit. Prostaglandin juga

merupakan mediator peradangan. Timoquinon juga dapat menghambat

peroksidasi non enzimatis. Asam lemak tidak jenuh yang tidak lazim yang mirip

dengan asam arakhidonat juga berperan dalam penghambatan substrat. Hal ini

dapat mendukung fakta bahwa minyak Nigella sativa dapat melawan rematik dan

peradangan (El-Dakhakhny et al. 2002).

Page 7: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id 2... · bunga majemuk dan berbentuk karang. Benang sari jintan hitam jumlahnya banyak, kepala sari jorong dan sedikit tajam, berwarna

10

2.4 Madu

Manfaat madu yang sangat banyak bagi kesehatan menyebabkan

penggunaannya sangat beragam. Salah satu pemanfaatan madu adalah dengan

menambahkan atau mencampurkan herbal yang memiliki khasiat tertentu seperti

memelihara kesehatan, mengobati penyakit, dan perawatan tubuh. Tanaman yang

sering dipakai sebagai campuran madu herbal antara lain adas, bawang putih,

asam jawa, ciplukan, belimbing wuluh, kayu manis, kapulaga, teh, sirih, cengkeh,

jahe, jeruk nipis, mengkudu, dan jintan hitam (Suranto 2004).

Madu adalah sari nektar bunga yang dihisap oleh lebah dan dikumpulkan

dalam sarangnya untuk lebah ratunya. Madu sebagai zat manis yang dihasilkan

oleh lebah madu, berasal dari nektar bunga yang berkembang atau dari sekresi

tanaman yang dikumpulkan oleh lebah. Nektar kemudian diubah bentuk dan

dikombinasikan dengan zat khusus yang ada pada tubuh lebah, selanjutnya

disimpan hingga masak di dalam ruang penghasil madu di dalam sarang lebah.

Karakteristik madu secara umum adalah manis sedikit asam, kental, dan berwarna

kuning coklat. Karakteristik ini dipengaruhi oleh jenis nektar yang dihisap oleh

lebah penghisap madu. Nektar adalah cairan yang kandungan utamanya terdiri

dari berbagai macam gula. Senyawa lain adalah senyawa bernitrogen, mineral,

vitamin, asam organik, pigmen, dan sedikit zat beraroma.

Madu memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap. Madu mengandung

berbagai jenis gula, yaitu monosakarida, disakarida dan trisakarida. Monosakarida

terdiri atas glukosa dan fruktosa sekitar 70%, disakarida, yaitu maltosa sekitar 7%

dan sukrosa antara 1-3%, sedangkan trisakarida antara 1-5%. Dalam madu juga

terdapat banyak kandungan asam amino, vitamin, mineral, enzim serta serat.

Asam amino yang terdapat dalam madu berjumlah 18 jenis. Vitamin dalam madu

berupa thiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, folat, vitamin B6, B12, C, A,

D, E dan vitamin K. Enzim yang terkandung dalam madu antara lain enzim

invertase, amilase atau diastase, glukosa oksidase, katalase, dan asam fosfatase.

Madu mengandung sekitar 15 jenis asam sehingga pH madu sekitar 3,9

(Tirtawinata 2006). Semua enzim dalam madu berguna untuk metabolisme tubuh.

Madu memiliki kandungan gula berupa fruktosa dan glukosa, kandungan

karbohidrat yang tinggi tetapi rendah lemak (Suranto 2004).

Page 8: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id 2... · bunga majemuk dan berbentuk karang. Benang sari jintan hitam jumlahnya banyak, kepala sari jorong dan sedikit tajam, berwarna

11

Manfaat madu bagi kesehatan, yaitu menghasilkan energi, meningkatkan

daya tahan tubuh, dan stamina tubuh. Madu dapat mengatasi penyakit lambung,

radang usus, jantung, dan hipertensi. Manfaat madu lainnya, yaitu mengobati

penyakit tuberkulosis, sakit mata, tekanan darah rendah, penyakit liver, impotensi,

dan penyakit infeksi saluran kemih. Karakteristik madu yang kental dan sedikit

asam membuat madu memiliki daya simpan yang cukup lama. Menurut

Tirtawinata (2006) madu memiliki kadar pH 3.9. Nilai pH yang cukup rendah ini

tidak terasa saat madu dikonsumsi karena rasa asam ini tertutupi oleh rasa manis

madu. Jumlah mineral Fe dalam madu dapat meningkatkan jumlah eritrosit dan

kadar hemoglobin dalam darah. Madu mengandung energi rata-rata 326 Kkal per

100 g, terutama merupakan kontribusi dari gula. Selain mengandung gula yang

memberikan rasa manis, madu mengandung vitamin B, C, K, antibiotik, dan

enzim yang berasal dari lebah saat mengekstrak madu (Suranto 2004).

Gambar 4 Ekstrak minyak jintan hitam kombinasi madu komersial.

Campuran antara madu dan rempah-rempah disebut madu herbal. Madu

dengan penambahan herbal dapat bermacam-macam sesuai jenis maupun olahan

herbal yang ditambahkan pada madu. Pembuatan madu herbal dapat bermanfaat

dalam menambah manfaat madu, memberikan keragaman produk madu dan

rempah-rempah yang selama ini masih terbatas, serta mengembangkan produk

madu herbal sebagai pemanis alami yang memiliki sifat dan fungsi tertentu.

Rempah-rempah dicampurkan dalam bentuk ekstrak airnya pada pembuatan madu

herbal (Suranto 2004).

Page 9: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id 2... · bunga majemuk dan berbentuk karang. Benang sari jintan hitam jumlahnya banyak, kepala sari jorong dan sedikit tajam, berwarna

12

2.5 Mencit (Mus musculus)

Hewan percobaan atau hewan laboratorium, yaitu semua jenis hewan

dengan persyaratan tertentu untuk dipergunakan sebagai salah satu sarana dalam

kegiatan penelitian biologi dan kedokteran. Hewan percobaan adalah hewan yang

sengaja dipelihara dan diternakkan untuk dipakai sebagai hewan model guna

mempelajari dan mengembangkan berbagai bidang ilmu dan skala penelitian serta

pengamatan laboratorik. Hewan sebagai model atau sarana percobaan haruslah

memenuhi persyaratan tertentu seperti genetis atau keturunan, lingkungan yang

memadai dalam pengelolaannnya, faktor ekonomi, mudah tidaknya diperoleh, dan

mampu memberikan reaksi biologis (Malole dan Pramono 1989).

Mencit adalah hewan pengerat (rodensia) yang cepat berkembang biak,

mudah dipelihara dalam jumlah banyak, variasi genetiknya cukup besar serta sifat

anatomis dan fisiologisnya terkarakteristik dengan baik (Malole dan Pramono

1989). Mencit termasuk ordo rodensia, memiliki sepasang gigi seri yang

berbentuk pahat, sangat tajam, dan senantiasa tumbuh terus (Sigit 2004).

Sistem taksonomi mencit menurut Besselsen (2004):

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Subfilum : Vertebrata

Kelas : Mamalia

Subkelas : Theria

Ordo : Rodensia

Suborder : Sciurognathi

Famili : Muridae

Subfamili : Murinae Gambar 5 Mencit (Mus musculus).

Genus : Mus (Sumber: Raslytetebano 2011).

Spesies : Mus musculus

Data biologis mencit diantaranya memiliki berat lahir pada mencit berkisar

0.5-1.0 g. Lama hidup mencit sekitar 1-3 tahun, dapat mencapai 3 tahun. Usia

mencapai pubertas mencit dewasa 35 hari. Saat mencapai dewasa, berat tubuh

mencit jantan dapat mencapai 20-40 g, sedangkan pada betina hanya 18-35 g.

Page 10: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id 2... · bunga majemuk dan berbentuk karang. Benang sari jintan hitam jumlahnya banyak, kepala sari jorong dan sedikit tajam, berwarna

13

Suhu tubuh mencit sekitar 35-39ºC. Lama kebuntingan mencit adalah 19-21 hari.

Jumlah anak yang dilahirkan berkisar 6-15 ekor. Aktivitas hewan ini lebih banyak

di malam hari karena termasuk hewan nokturnal. Indera penciumannya sangat

peka untuk mendeteksi pakan, predator, dan signal (feromon). Penglihatan mencit

jelek karena sedikit sel conus sehingga tidak dapat membedakan warna. Mencit

merupakan hewan yang hidup soliter atau berkelompok (Smith dan

Mangkoewidjojo 1988).

2.6 Lambung dan Usus Mencit (Mus musculus)

2.6.1 Lambung

Sistem pencernaan pada vertebrata terdiri atas dua bagian besar, yaitu

saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Kelenjar pencernaan umumnya

berupa kelenjar mukosa, hati, dan pankreas. Sistem pencernaan pada hewan-

hewan vertebrata dibangun oleh pembuluh-pembuluh yang sifatnya sangat

muskuler. Sistem pencernaan dimulai dari bagian mulut sampai ke anus. Adapun

organ-organnya adalah rongga mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus

(duodenum, jejunum, dan ileum), usus besar yang terdiri atas kolon dan rektum,

serta usus buntu yang pertumbuhannya rudimenter pada sebagian hewan (Ganong

2005). Fungsi motorik lambung, yaitu penyimpanan sejumlah besar makanan

sampai makanan dapat diproses di dalam duodenum. Pencampuran makanan ini

dibantu dengan sekresi dari lambung sampai membentuk suatu campuran setengah

cair yang disebut kimus. Fungsi pengosongan makanan dengan lambat dari

lambung ke dalam usus halus pada kecepatan yang sesuai untuk pencernaan dan

absorpsi yang tepat oleh usus halus (Guyton dan Hall 1997).

Secara histologi lambung terdiri dari beberapa bagian, yaitu mukosa,

kelenjar lambung, dan tunika muskularis. Membran mukosa lambung membentuk

lipatan longitudinal yang disebut rugae dan terdiri atas 3 komponen, yaitu

epitelium, lamina propia, dan muskularis mukosa. Kelenjar lambung berbentuk

sederhana dan bertipe tubular, serta mengandung berbagai jenis sel, yaitu sel

parietal, sel utama (Chief cell), dan sel lendir leher (mucous neck cell). Sel parietal

dapat ditemukan di daerah mukosa yang mengelompok di daerah proksimal

kelenjar dan menghasilkan sekreta asam klorida (HCl) (Gartner dan Hiatt 2001).

Page 11: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id 2... · bunga majemuk dan berbentuk karang. Benang sari jintan hitam jumlahnya banyak, kepala sari jorong dan sedikit tajam, berwarna

14

Gambar 6 Histologi lambung secara 3 dimensi (sumber: NIPHE 2011).

Gambar 7 Sel parietal dan sel chief dengan pewarnaan HE. Keterangan (SP) sel

parietal (SC) dan sel chief (sumber: SAHB 2009).

SP

SC

Page 12: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id 2... · bunga majemuk dan berbentuk karang. Benang sari jintan hitam jumlahnya banyak, kepala sari jorong dan sedikit tajam, berwarna

15

Sel utama (Chief cell) melapisi bagian bawah kelenjar lambung dan

mengeluarkan enzim pepsinogen yang merupakan prekursor dari enzim

pencernaan pepsin. Sel lendir leher terletak menyebar diantara sel-sel parietal

pada bagian leher kelenjar dan berfungsi mensekresi mukus di permukaan. Tunika

muskularis terdiri dari tiga lapisan otot. Lapisan dalam berupa lapisan otot miring,

lapisan tengah berupa lapisan otot sirkuler, dan lapisan luar berupa lapisan otot

longitudinal (Gartner dan Hiatt 2001).

2.6.2 Usus Halus

Intestinum merupakan salah satu organ sistem pencernaan. Fungsi utama

saluran pencernaan, yaitu mencerna dan memecah makanan menjadi lebih kecil

dan sederhana sehingga dapat diserap oleh sirkulasi tubuh guna menunjang

kehidupan organisme. Secara makroskopis usus halus dibagi menjadi duodenum,

jejunum, dan ileum. Ketiga bagian ini pada dasarnya mempunyai struktur

histologi yang hampir sama. Lapisan-lapisan penyusun dinding usus halus mulai

dari dalam ke luar lumen usus terdiri dari tunika mukosa, tunika submukosa,

tunika muskularis, dan tunika serosa (Frappier 2006). Histologi lapisan-lapisan

penyusun dinding usus halus dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8 Histologi duodenum dengan pewarnaan HE. Keterangan (1) tunika

mukosa, (2) tunika submukosa, (3) tunika muskularis, (4) tunika serosa, (5) vili, (6) kripta pada mukosa, (7) kelenjar Brunner pada submukosa (sumber: Gunin 2000).

Page 13: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id 2... · bunga majemuk dan berbentuk karang. Benang sari jintan hitam jumlahnya banyak, kepala sari jorong dan sedikit tajam, berwarna

16

Mukosa duodenum terdiri atas beberapa lapisan, yaitu epitelium, lamina

propia, dan muskularis mukosa. Epitel duodenum merupakan epitel silindris

sebaris yang terdiri dari beberapa sel, yaitu sel penyerap, sel goblet, dan sel DNES

(Diffuse Neuroendocrine System). Sel penyerap mengandung beberapa enzim

seperti alkalin posphatase, ATPase, maltase, dan amino peptidase. Sel goblet

terletak menyebar diantara sel penyerap dan sel ini membuat musinogen yang

merupakan komponen mukus lapisan pelindung lumen. Sel DNES memproduksi

hormon parakrin dan endokrin (Gartner dan Hiatt 2001). Lamina propia terdiri

atas jaringan ikat retikular dan fibroplastik yang longgar dan kaya pembuluh

darah, saraf, maupun otot licin. Pencernaan di usus halus ditunjang oleh vili. Vili

merupakan penjuluran mukosa yang berbentuk jari dan merupakan ciri khas usus

halus. Tinggi vili ini bervariasi tergantung pada daerah dan jenis hewannya.

Panjang vili usus halus pada mencit neonatus lebih pendek dibandingkan mencit

dewasa (Shackelford dan Elwell 1999).

Gambar 9 Sel goblet pada duodenum tikus dengan pewarnaan HE (sumber: SAHB 2009).

Submukosa duodenum terdiri dari kelenjar Brunners yang mensekresikan

lendir. Selain itu ditemukan pula serabut-serabut saraf dan sel ganglion yang

disebut pleksus submukosa atau pleksus Meissner. Pleksus ini berperan dalam

pengaturan sekresi dan aliran darah serta membantu beberapa fungsi sensorik

Page 14: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id 2... · bunga majemuk dan berbentuk karang. Benang sari jintan hitam jumlahnya banyak, kepala sari jorong dan sedikit tajam, berwarna

17

seperti menerima sinyal-sinyal terutama dari epitel usus dan dari reseptor

regangan di dalam dinding usus (Guyton dan Hall 1997). Tunika muskularis dari

duodenum terdiri dari lapis eksterna longitudinal dan lapis interna sirkular yang

memiliki serabut otot halus berbentuk sirkuler. Diantara kedua lapis tersebut

terdapat pleksus saraf parasimpatis yang disebut plexus Auerbach’s. Suplai darah

untuk usus halus diberikan melalui cabang-cabang dari arteri mesenterica celiaca

dan cranialis yang menembus tunika muskularis kemudian tunika submukosa.

Lapisan terluar usus halus atau tunika serosa merupakan suatu lapisan jaringan

penyambung yang tertutup mesotel (Frappier 2006).