bab 2 landasan teori untuk mencapai tujuan dengan...

25
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Teori-teori Sistem Informasi 2.1.1.1 Pengertian Sistem Menurut James A. O’Brien (2002, p8), sistem adalah sebuah kelompok komponen yang saling berhubungan yang bekerja sama untuk mencapai tujuan dengan menerima masukkan dan menghasilkan output dalam proses transformasi yang terorganisasi. Menurut John W.Satzinger, Robert B.Jackson, dan Stephen D.Burd (2005, p6) Sistem adalah sebuah kumpulan dari komponen- komponen berhubungan dimana berfungsi bersamaan untuk mencapai suatu hasil. Kesimpulannya, sistem adalah kumpulan dari komponen- komponen yang saling berhubungan satu sama lain dan saling bekerja sama untuk mencapai suatu hasil. 2.1.1.2 Pengertian Informasi Menurut James A. O’Brien (2002, p13), informasi bisa didefinisikan sebagai data yang telah diubah kedalam bentuk yang memiliki arti dan berguna untuk pengguna akhir tertentu. Menurut Rainer, Turban, Potter (2007, p.5) Informasi adalah data yang telah terorganisasi sehingga memiliki makna dan nilai bagi yang menerimanya. Kesimpulannya, informasi adalah suatu data yang telah diolah kedalam bentuk yang memiliki arti / makna yang berguna untuk penerima. 2.1.1.3 Pengertian Sistem Informasi Menurut Jeffery L. Whitten, Lonnie D. Bentley, dan Kevin C. Dittman (2004, p10), sistem informasi adalah susunan dari orang, data, proses, dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk

Upload: others

Post on 23-Nov-2019

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI untuk mencapai tujuan dengan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01320-SI Bab2001.pdf · 2.1.4 Pengertian Sekolah Menurut Kamus Besar Bahasa

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Teori-teori Sistem Informasi

2.1.1.1 Pengertian Sistem

Menurut James A. O’Brien (2002, p8), sistem adalah sebuah

kelompok komponen yang saling berhubungan yang bekerja sama

untuk mencapai tujuan dengan menerima masukkan dan

menghasilkan output dalam proses transformasi yang terorganisasi.

Menurut John W.Satzinger, Robert B.Jackson, dan Stephen

D.Burd (2005, p6) Sistem adalah sebuah kumpulan dari komponen-

komponen berhubungan dimana berfungsi bersamaan untuk mencapai

suatu hasil.

Kesimpulannya, sistem adalah kumpulan dari komponen-

komponen yang saling berhubungan satu sama lain dan saling bekerja

sama untuk mencapai suatu hasil.

2.1.1.2 Pengertian Informasi

Menurut James A. O’Brien (2002, p13), informasi bisa

didefinisikan sebagai data yang telah diubah kedalam bentuk yang

memiliki arti dan berguna untuk pengguna akhir tertentu.

Menurut Rainer, Turban, Potter (2007, p.5) Informasi adalah

data yang telah terorganisasi sehingga memiliki makna dan nilai bagi

yang menerimanya.

Kesimpulannya, informasi adalah suatu data yang telah diolah

kedalam bentuk yang memiliki arti / makna yang berguna untuk

penerima.

2.1.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Jeffery L. Whitten, Lonnie D. Bentley, dan Kevin C.

Dittman (2004, p10), sistem informasi adalah susunan dari orang,

data, proses, dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI untuk mencapai tujuan dengan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01320-SI Bab2001.pdf · 2.1.4 Pengertian Sekolah Menurut Kamus Besar Bahasa

8

mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyediakan output

sebagai informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah

organisasi.

Menurut James A. O’Brien (2002, p7), sistem informasi bisa

merupakan kombinasi dari orang-orang, perangkat keras, perangkat

lunak, jaringan komunikasi, dan sumber data yang mengumpulkan,

mentransformasikan, dan menyebarkan informasi dalam sebuah

organisasi.

Menurut John W.Satzinger, Robert B.Jackson, dan Stephen

D.Burd (2005, p6) Sistem Informasi adalah sebuah kumpulan dari

komponen- komponen berhubungan yang mengumpulkan,

memproses, menyimpan, dan menyediakan output / hasil dari

informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah bisnis.

Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan teori diatas

bahwa sistem informasi merupakan suatu kumpulan data-data (orang,

prosedur serta hardware) yang mengumpulkan dan memprosesnya

menjadi suatu informasi untuk sebuah organisasi.

2.1.2 Teori Database

2.1.2.1 Pengertian Data

Menurut Henry Dunning McLeod (2007, p.9) Data terdiri

dari fakta-fakta dan angka-angka yang secara relatif tidak berarti bagi

pemakai ; fakta mentah yang belum diolah.

Menurut Rainer, Turban, Potter (2007, p.5) Data adalah

sebuah deskripsi dari benda- benda, kejadian- kejadian, aktivitas-

aktivitas, dan transaksi- transaksi yang direkam , diklasifikasikan, dan

disimpan namun belum terorganisasi dan belum memiliki arti atau

makna yang jelas dan penting.

Kesimpulan, data merupakan sebuah deskripsi dari benda,

kejadian, aktivitas dan transaksi yang belum terorganisasi dan belum

jelas sehingga tidak berarti bagi pemakainya.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI untuk mencapai tujuan dengan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01320-SI Bab2001.pdf · 2.1.4 Pengertian Sekolah Menurut Kamus Besar Bahasa

9

2.1.2.2 Pengertian Database

Menurut Thomas Connolly (2010, p14), database adalah

sekumpulan data-data yang dapat digunakan bersama-sama dan saling

berhubungan secara logika, dirancang untuk memenuhi kebutuhan

informasi yang diperlukan oleh sebuah organisasi.

Menurut O’Brien (2005, p211), database adalah kumpulan

dari elemen data yang terorganisasi secara logika dan saling

berhubungan.

Menurut Gerald V. Post, dalam bukunya Database

Management System (2005, p7), database adalah sebuah koleksi

banyak data yang tersimpan dalam format yang telah dibakukan dan

dirancang untuk dapat dipergunakan oleh banyak user.

Menurut Rainer, Turban, Potter (2007, p.6).Introduction to

Information System : database adalah kumpulan dari file- file, table-

tabel, hubungan- hubungannya data dan hubungan diantara masing-

masing data tersebut.

Kesimpulannya, database adalah kumpulan data-data yang

terorganisasi secara logika dan saling berhubungan yang dirancang

untuk memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan oleh sebuah

organisasi.

2.1.3 Pengertian PHP

Menurut Peranginangin, Kasiman (2006, p2-4), PHP singkatan dari

PHP Hypertext Preprocessor yang digunakan sebagai bahasa script server-

side dalam pengembangan web yang disisipkan pada dokumen HTML.

Penggunaan PHP memungkinkan web dapat dibuat dinamis sehingga

maintenance situs tersebut menjadi lebih mudah dan efisien. PHP merupakan

software open source yang disebarkan dan dilisensikan secara gratis dan

dapat diunduh secara bebas dari situs resminya yaitu http://www.php.net.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI untuk mencapai tujuan dengan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01320-SI Bab2001.pdf · 2.1.4 Pengertian Sekolah Menurut Kamus Besar Bahasa

10

2.1.4 Pengertian Sekolah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002, p1013), sekolah

adalah bangunan atau lembaga untuk belajar mengajar serta tempat menerima

dan memberikan pelajaran.

2.1.5 Pengertian Internet

Menurut John W.Satzinger, Robert B.Jackson, dan Stephen D.Burd

(2005, p274). Internet adalah koneksi global dari jaringan yang menggunakan

protocol jaringan yang sama – TCP/IP.

2.1.6 Pengertian World Wide Web (WWW), atau Web

Menurut John W.Satzinger, Rober B.Jackson, dan Stephen D.Burd

(2005, p274). Web adalah kumpulan dari sumber daya seperti file-file dan

program-program yang dapat diakses lewat internet menggunakan protokol

standar.

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Pengertian e-Learning

Menurut William, Horton (2012, p1). E-learning adalah penggunaan

teknologi elektronik untuk menciptakan pengalaman belajar.

2.2.1.1 Teori-Teori dalam e-Learning

2.2.1.1.1 Pengertian Absorb Activities

Menurut William, Horton (2012 , p67). Absorb

activites biasanya berisi informasi dan kegiatan yang pelajar

pakai untuk mendapat dan memahami ilmu dari informasi

tersebut. Aktivitas-aktivitas tersebut dapat digolongkan

menjadi 3 (tiga) tipe, yaitu: membaca, melihat, dan

mendengar. Berikut adalah beberapa contoh dalam aktivitas

yang berhubungan dengan kegiatan diatas.

- Presentation

- Reading

- Filed Trips

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI untuk mencapai tujuan dengan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01320-SI Bab2001.pdf · 2.1.4 Pengertian Sekolah Menurut Kamus Besar Bahasa

11

Seperti yang telah dicontohkan diatas, kegiatan ini

memiliki satu atau bahkan lebih tipe aktivitas. Dalam tahap

ini, learner akan mencoba menerima pembelajaran yang

diberikan.

2.2.1.1.2 Pengertian Do Activities

Menurut William, Horton (2012, p129). Do activities

mengubah informasi menjadi ilmu dan ketrampilan. Beberapa

contoh aktivitas yang terdapat didalam tahap ini adalah

sebagai berikut:

- Latihan

Dalam tahap ini, learner akan diberikan kesempatan

untuk menerapkan pengetahuan yang mereka miliki.

- Penemuan

Percobaan terhadap beberapa konsep yang telah

dipikirkan ataupun disarankan untuk dijalani oleh learner.

Dengan menemukan kesalahan atau keberhasilan, learner

akan lebih mengerti konten pembelajaran.

- Games (permainan)

Kesempatan dimana learner dapat memecahkan masalah

yang disimulasikan, untuk memberikan kepercayaan diri

dan pengalaman untuk diingat.

2.2.1.1.3 Pengertian Connect Activities

Menurut William, Horton (2012, p163). Connect

activities mengintegrasi apa yang kita pelajari dengan apa

yang kita tahu. Dalam tahap ini, learner akan mulai

memikirkan apa saja yang telah mereka pelajari dan melihat

pekerjaan yang mereka jalani lewat sudut pandang yang baru.

Pada tahap ini, sangat memungkinkan bagi learner untuk

menemukan bahan pembelajaran dengan sendirinya. Dengan

mencari dan menemukan sesuatu yang baru dan menarik

untuk diaplikasikan terhadap aktivitas sehari-harinya, seorang

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI untuk mencapai tujuan dengan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01320-SI Bab2001.pdf · 2.1.4 Pengertian Sekolah Menurut Kamus Besar Bahasa

12

learner akan lebih dapat memanfaatkan pengetahuan yang

telah diperbarui ini.

2.2.1.2 Keuntungan e-Learning

Menurut Effendi dan Zhuang (2005, p9-14), e-learning

memiliki keutungan sebagai berikut:

1. e-Learning mampu mengurangi biaya pelatihan.

e-Learning memungkinkan perusahaan / sekolah

mengurangi biaya untuk berbagai kebutuhan sewa pelatih,

transport pelatih, perawatan kelas (kebersihan kelas, penggantian

meja/bangku yang rusak), operasional kelas (spidol, ac/kipas),

makan siang pelatih, dan biaya lainnya.

2. Fleksibilitas Waktu

Seringkali pelajar kesulitan menghadiri kegiatan

pembelajaran karena terlalu disibukkan oleh pekerjaan kantornya.

Dalam hal ini, e-learning memungkinkan pelajar untuk

menyesuaikan waktu belajarnya. Pelajar dapat mengakses e-

learning secara langsung kapanpun ia ingin mengaksesnya. Jadi

jika ada waktu luang, pelajar dapat mengisinya dengan belajar.

3. Fleksibilitas Tempat

Proses pembelajaran dengan e-learning tidak memerlukan

kelas dan segala perlengkapannya. Pelajar maupun pengajarpun

tidak perlu bersusah payah menempuh perjalanan jauh dan

melelahkan hanya untuk hadir di kelas. Dengan menggunakan

internet, pelajar maupun pengajar dapat mengakses internet,

pelajar maupun pengajar dapat mengakses e-learning untuk

melangsungkan kegiatan belajar mengajar dimanapun mereka

berada.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI untuk mencapai tujuan dengan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01320-SI Bab2001.pdf · 2.1.4 Pengertian Sekolah Menurut Kamus Besar Bahasa

13

4. Fleksibilitas Kecepatan Pembelajaran

Pada dasarnya, siswa memiliki gaya belajar yang berbeda.

Dengan demikian, kemampuan tiap siswa untuk memahami suatu

materi pelajaran pun berbeda. Ada siswa yang dapat memahami

materi setelh 3 – 5 kali membaca, dan seterusnya. Terlebih lagi, di

kelas seringkali guru, dengan waktu belajar yang terbatas, hanya

sempat menjawab beberapa pertanyaan saja.

e-Learning memungkinkan penyesuaian belajar bagi para

pelajar. Pelajar yang daya belajarnya tinggi, dapat melanjutkan

materi yang selanjutnya dan berarti dapat menguasai banyak

materi. Sedangkan pelajar yang daya belajarnya rendah, dapat

memilih materi yang dianggapnya sesuai dengannya dan

mempelajarinya dengan perlahan. Selain itu, pengajar pun

memiliki waktu lebih banyak untuk menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang muncul dari para pelajar.

5. Standarisasi Pengajaran

Setiap guru memiliki kemampuan mengajar dan metode

pengajaran yang berbeda, sehingga dikenal sebagai guru favorit,

yaitu guru yang kemampuan belajar atau metode pengajarannya

disukai oleh pelajar. Dengan e-learning, semua pelajar memiliki

kemampuan mengajar dan metode pembelajaran yang sama,

sehingga kualitas pelajaran yang disampaikan kepada setiap

pelajar akan relatif sama.

6. Efektivitas Pengajaran

e-Learning sebagai teknologi baru, dapat memikat

perhatian para pelajar sehingga jumlah peserta pembelajaran akan

meningkat. Penyampaian materi pelajaran pun diiringi simulasi

dan kasus dalam bentuk permainan dengan menerapkan teknologi

animasi yang canggih. Dengan demikian, diharapkan pelajar

dapat lebih mudah memahami suatu materi.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI untuk mencapai tujuan dengan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01320-SI Bab2001.pdf · 2.1.4 Pengertian Sekolah Menurut Kamus Besar Bahasa

14

7. Kecepatan Distribusi

E-Learning dapat diakses dari berbagai lokasi yang berada

diluar wilayah pusat, Perusahaan/sekolah hanya perlu menyiapkan

bahan pembelajaran di pusat, lalu pelajar maupun pengajar yang

ada di daerah dapat langsung mengaksesnya. Jika suatu saat

materi perlu diubah, maka perusahaan/sekolah hanya perlu

mengubah materi yang ada di pusat saja. Secara otomatis, ketika

pelajar maupun pengajar di daerah mengakses e-learning, materi

yang tampil pun akan berubah.

8. Ketersediaan On-Demand

e-Learning, karena mudah diakses, dapat dianggap

sebagai "buku saku" yang dapat membantu pekerjaan setiap saat.

Misalnya pelajar mengalami suatu kesulitan dalam penggunaan

suatu aplikasi. Pelajar tersebut dapat mengakses e-Learning lalu

membaca materi yang berhubungan dengan kesulitannya. Dalam

beberapa menit saja, ia dapat mempraktekkan materi pelajarannya

dan sekaligus menyelesaikan pekerjaannya.

2.2.1.3 Keterbatasan e-Learning

Menurut Effendi dan Zhuang (2005, p9-14), e-learning

memiliki keterbatasan sebagai berikut:

1. Budaya

Beberapa orang merasa tidak nyaman mengikuti kegiatan

pembelajaran dengan komputer. e-Learning menuntut budaya

self-learning, sedangkan siswa di Indonesia pada umumnya masih

bergantung pada guru. Pada pembelajaran di kelas, 60% energi

dari pengajar dan 40% energi dari siswa. Sedangkan pada e-

Learning, 100% energi dari siswa. Pelajar maupun pengajar pun

apabila tidak terbiasa dengan komputer, akan mengalami

kesulitan dalam memanfaatkan e-Learning.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI untuk mencapai tujuan dengan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01320-SI Bab2001.pdf · 2.1.4 Pengertian Sekolah Menurut Kamus Besar Bahasa

15

2. Investasi

Investasi awal untuk membangun e-Learning cukup

mahal. Investasi tersebut dapat berupa biaya desain dan

pembuatan program learning management system, paket

pembelajaran, dan biaya lain-lain seperti promosi dan change

management system serta infrastruktur seperti komputer, server,

jaringan dan sebagainya

2.2.1.4 Jenis Aplikasi E-Learning

Menurut Novi Hidayati (2010) dalam jurnalnya yang berjudul

Sistem E-Learning untuk meningkatkan proses belajar mengajar :

studi kasus pada SMA Negeri 10 Bandar Lampung, mengemukakan

beberapa jenis aplikasi e-learning berdasarkan teknologi yang

digunakan atas basis teknologi:

a. Computer Based Training (CBT)

Era dimana mulai bermunculan aplikasi e-learning

yang berjalan dalam PC standalone ataupun bentuk

kemasan CD-ROM. Isi berupa materi dalam bentuk tulisan

maupun multimedia (video dan audio) dalam format

MOV, MPEG-1 atau AVI. Perusahaan perangkat lunak

Asymstrix (sekarang bernama Clickllearn) mengeluarkan

tool perkembangan bernama Tollbook sedangkan

Macromedia juga mengembangkan perangkat lunak

bernama Authorware. Dengan menggunakan tools yang

disediakan maka pengguna mempinyai kesempatan untuk

mencoba soal-soal latihan tanpa batasan jumlah dan

tingkat kesulitannya namun, pada e-learning dengan

konsep ini, komunikasi yang terjadi hanya satu arah.

b. LMS (Learning Management System)

Seiring dengan perkembangan teknologi internet di

dunia, masyarakat dunia mulai terkoneksi dengan internet.

Kebutuhan akan informasi yang cepat diperoleh menjadi

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI untuk mencapai tujuan dengan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01320-SI Bab2001.pdf · 2.1.4 Pengertian Sekolah Menurut Kamus Besar Bahasa

16

mutlak, dan jarak serta lokasi bukan lah halangan lagi.

Disinilah muncul sebuah Learning Management System

atau biasa disingkat LMS. Perkembangan LMS yang

semakin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi

masalah interoperability antar LMS yang ada dengan suatu

standard. Standart yang muncul misalnya adalah standard

yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT

Committee), IMS, IEEE LOM, ARIANDE, dsb. Contoh

aplikasi ini terdapat fasilitas penulisan materi, upload

materi, penugasan, pembuatan bank soal, pengujian dan

penilaian serta fasilitas komunikasi antar pengguna yaitu

chatting, forum dan blog dan dapat juga ditambahkan

modul menarik lainnya seperti kalender dan photoalbum.

c. Aplikasi E-Learning berbasis web

Perkembangan LMS menuju ke aplikasi e-learning

berbasis Web secara total, baik untuk pengajar (learner)

maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai

digabungkan dengan situs-situs portal yang pada saat ini

boleh dikata menjadi barometer situs-situs informasi,

majalah dan surat kabar dunia. Isi juga semakin kaya

dengan berpaduan multimedia, video streaming, serta

penampulan interaktif dalam berbagai pilihan format data

yang lebih standard, berukuran kecil dan stabil. Contoh

aplikasi ini adalah Dokeos, Dokeos merupakan free

software yang di release oleh GNU GPL dan

pengembangannya didukung oleh dunia internasional.

Sistem operasinya bersertifikasi yang bisa digunakan

sebagai konten dari sistem managemen untuk pendidikan.

Kontennya meliputi distribusi bahan pembelajaran,

percakapan melalui text/audio maupun video, administrasi

test, dan menyimpan catatan. Tujuan utama dari dokeos

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI untuk mencapai tujuan dengan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01320-SI Bab2001.pdf · 2.1.4 Pengertian Sekolah Menurut Kamus Besar Bahasa

17

adalah menjadi sistem yang userfriendly dan flexibel serta

mudah dipakai.

2.2.1.5 Karakterisik E-Learning

Menurut Mohammad Yazdi (2012) dalam jurnalnya yang

berjudul E-Learning sebagai media pembelajaran interaktif berbasis

teknologi informasi, mengemukakan beberapa karakteristik E-

Learning, sebagai berikut:

1. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik; di mana guru dan

siswa, siswa dan sesama siswa atau guru dan sesama guru

dapat berkomunikasi dengan relatif mudah dengan tanpa

dibatasi oleh hal-hal yang protokoler.

2. Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan

computer networks).

3. Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning

materials) disimpan di komputer sehingga dapat diakses

oleh guru dan siswa kapan saja dan dimana saja bila yang

bersangkutan memerlukannya.

4. Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil

kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan

administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di

komputer.

2.2.2 8(delapan) aturan emas dalam mendesain Interface

Menurut Scneiderman Ben (2005, p92-93), ada delapan aturan emas

dalam perancangan interface:

1. Konsistensi

Tampilan yang ada diusahakan untuk tetap konsisten.

2. Memungkinkan pengguna untuk menggunakan Shortcut

Umumnya user yang sudah sering menggunakan aplikasi lebih

menginginkan kecepatan dalam mengakses informasi yang

diinginkan. Jadi tingkat interaksi yang diminta lebih

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI untuk mencapai tujuan dengan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01320-SI Bab2001.pdf · 2.1.4 Pengertian Sekolah Menurut Kamus Besar Bahasa

18

pendek/singkat dan langsung menunjuk pada fungsi tersebut.

Sehingga perlu disediakan tombol/perintah yang special.

3. Memberikan umpan balik yang informatif

Umpan balik harus diberikan untuk memberikan informasi kepada

user sesuai dengan aksi yang dilakukannya. User akan mengetahui

aksi apa yang telah dan akan dilakukan dengan adanya umpan

balik. Umpan balik biasanya berupa konfirmasi/informasi dari

suatu aksi.

4. Merancang dialog untuk menghasilkan keadaan akhir

Umpan balik atas akhir dari suatu proses dan aksi akan sangat

membantu dan juga user akan mendapatkan sinyal untuk

melakukan aksi lainnya, misalnya pada saat ingin menghapus

suatu data akan ditampilkan konfirmasi penghapusan.

5. Memberikan pencegahan kesalahan dan penanganan

kesalahan sederhana

Sistem dirancang sedemikian rupa sehingga dapat mencegah user

dalam melakukan kesalahan dan mengatasi kesalahan tersebut.

6. Mengijinkan pembalikan aksi dengan mudah

Terkadang user tidak sengaja melakukan aksi yang tidak

diinginkan, untuk itu ia ingin melakukan pembatalan aksi ini. user

akan lebih aman dan tidak takut dalam mencoba dan memakai

sistem ini.

7. Mendukung internal locus of control

User yang berpengalaman sangat mendambakan kontrol yang kuat

pada sistem ini sehingga mereka menguasai sistem tersebut.

8. Mengurangi beban ingatan jangka pendek

Keterbatasan memori pada manusia harus ditanggulangi oleh

program dengan tidak banyak membuat user untuk melakukan

proses penyimpanan memori.

2.2.3 Pengertian Matematika

Menurut Puskur-Dit PTKSD (2003: 2), Matematika merupakan suatu

bahan kajian yang memiliki obyek abstrak dan dibangun melalui proses

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI untuk mencapai tujuan dengan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01320-SI Bab2001.pdf · 2.1.4 Pengertian Sekolah Menurut Kamus Besar Bahasa

19

penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai akibat

logis dari kebenaran sebelumnya sudah diterima, sehingga keterlibatan antar

konsep dalam Matematika bersifat sangat kuat dan jelas.

2.3 Analisa dan Perancangan Sistem Informasi

2.3.1 Teori-Teori dalam Object-Oriented Analysis and Design

Menurut John W.Satzinger, Robert B.Jackson, dan Stephen D.Burd

(2005, p212). Empat Model : usecase diagram, usecase description, activity

diagram, dan system sequence diagram digunakan untuk mendeskripsikan

sistem uasecase dari berbagai sudut pandang.

2.3.1.1 Pengertian Activity Diagram

Menurut John W.Satzinger, Robert B.Jackson, dan Stephen

D.Burd (2005, p212) activity diagram adalah sebuah tipe dari diagram

alur kerja yang menjelaskan aktifitas user dan urutan alurnya.

Gambar 2.1 Activity Diagram (John W.Satzinger, Robert

B.Jackson, dan Stephen D.Burd, 2005, p. 146).

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI untuk mencapai tujuan dengan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01320-SI Bab2001.pdf · 2.1.4 Pengertian Sekolah Menurut Kamus Besar Bahasa

20

Tabel 2.1 Tabel Keterangan Activity Diagram.

Simbol Nama Simbol Keterangan

Swimlane

Area persegi pada

activity diagram yang

mewakili kegiatan

yang dilakukan oleh

agen tunggal.

Initial State Bagaimana objek

dibentuk atau diawali.

Transition Arrow

Melambangkan

urutan di tiap-tiap

aktivitas kerja.

Action State

state dari sistem yang

mencerminkan

eksekusi dari suatu

aksi.

Transition (Join)

Penggabungan yang

menjadi arah aliran

pada activity

diagram.

Transition(Split)

Percabangan yang

menunjukkan aliran

pada activity diagram

Final State / End

State

Akhir dari suatu

proses bisnis

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI untuk mencapai tujuan dengan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01320-SI Bab2001.pdf · 2.1.4 Pengertian Sekolah Menurut Kamus Besar Bahasa

21

Decision

Pilihan untuk

mengambil suatu

keputusan

2.3.1.2 Pengertian Event Table

Menurut John W.Satzinger, Robert B.Jackson, dan Stephen

D.Burd (2005, p 174) event table adalah katalog dari use case yang

mendaftar event (kejadian) dalam sebuah baris dan kunci informasi

tentang setiap kejadian dalam kolom.

Gambar 2.2 Event Table (John W.Satzinger, Robert B.Jackson, dan

Stephen D.Burd, 2005, p175).

Tabel 2.2 Tabel Keterangan Event Table.

Header Event Table Keterangan

Event Sebuah kejadian yang menyebabkan sistem

melakukan sesuatu.

Trigger Pemicu dari sebuah kejadian terjadi.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI untuk mencapai tujuan dengan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01320-SI Bab2001.pdf · 2.1.4 Pengertian Sekolah Menurut Kamus Besar Bahasa

22

Source Sumber yang memasukkan data ke sistem.

Usecase Apa yang sistem lakukan saat sebuah kejadian

terjadi?

Response Hasil yang keluar dari sistem.

Destination Untuk siapa hasil yang keluar dari sistem?

2.3.1.3 Pengertian Domain Class Diagram

Menurut John W.Satzinger, Robert B.Jackson, dan Stephen

D.Burd (2005, p184) domain class diagram adalah sebuah UML class

diagram yang menunjukkan sesuatu yang sangat penting dalam

pekerjaan user : problem domain classes, asosiasi

(hubungan/kumpulan) nya, atributnya.

Gambar 2.3 Domain Class Diagram (John W.Satzinger, Robert B.Jackson,

dan Stephen D.Burd, 2005, p196).

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI untuk mencapai tujuan dengan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01320-SI Bab2001.pdf · 2.1.4 Pengertian Sekolah Menurut Kamus Besar Bahasa

23

Gambar 2.4 Penjelasan Class Diagram.

2.3.1.4 Pengertian Use Case Diagram

Menurut John W.Satzinger, Robert B.Jackson, dan Stephen

D.Burd (2005, p213) use case diagram adalah diagram yang

menunjukkan berbagai peran user dan cara mereka ketika user

berinteraksi dengan sistem.

Gambar 2.5 Use Case Diagram (John W.Satzinger, Robert

B.Jackson, dan Stephen D.Burd, 2005, p217).

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI untuk mencapai tujuan dengan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01320-SI Bab2001.pdf · 2.1.4 Pengertian Sekolah Menurut Kamus Besar Bahasa

24

Tabel 2.3 Tabel Keterangan Use Case Diagram.

Simbol Nama simbol Keterangan

Actor Mewakili sebuah

peran tertentu.

Connecting Line

Menunjukkan

actor mana yang

berpartisipasi

didalam usecase.

Usecase Kegiatan sistem.

Automation Boundary Ruang lingkup

sistem.

2.3.1.5 Pengertian Use Case Description

Menurut John W.Satzinger, Robert B.Jackson, dan Stephen

D.Burd (2005, p220) Use Case Description adalah sebagian rangkaian

dari langkah-langkah use case yang beberapa mempunyai scenario

berbeda. Use Case description dibagi menjadi brief description,

intermediate description dan fully developed description.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI untuk mencapai tujuan dengan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01320-SI Bab2001.pdf · 2.1.4 Pengertian Sekolah Menurut Kamus Besar Bahasa

25

Gambar 2.6 Fully Developed Use Case Description (John W.Satzinger,

Robert B.Jackson, dan Stephen D.Burd, 2005, p223).

Tabel 2.4 Tabel Keterangan Use Case Description.

Use Case Name Nama dari Use Case

Scenario Urutan langkah-langkah tertentu dari sebuah use

case.

Triggering Event Pemicu kejadian pada sebuah use case.

Brief Description Berisi penjelasan kegiatan apa yang dilakukan

pada tahapan sebuah use case.

Actors Pelaku yang beinteraksi langsung dengan sistem.

Related Use Case Use case apa yang berkaitan.

Stakeholders Pihak yang berwenang atas hasil output dari use

case.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI untuk mencapai tujuan dengan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01320-SI Bab2001.pdf · 2.1.4 Pengertian Sekolah Menurut Kamus Besar Bahasa

26

Preconditions Kondisi sesungguhnya sebelum use case

dimulai.

Postconditions Kondisi sesungguhnya setelah use case dimulai.

Flow of Events Urutan kejadian antara aktor dengan sistem.

Exception

Coniditions Kondisi pengecualian.

2.3.1.6 Pengertian Statechart Diagram

Menurut John W.Satzinger, Robert B.Jackson, dan Stephen

D.Burd (2005, p 214) statechart diagram adalah sebuah diagram yang

menunjukkan hidup dari sebuah objek yang dinyatakan dan

transisinya.

Gambar 2.7 Statechart Diagram (John W.Satzinger, Robert B.Jackson,

dan Stephen D.Burd, 2005, p246).

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI untuk mencapai tujuan dengan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01320-SI Bab2001.pdf · 2.1.4 Pengertian Sekolah Menurut Kamus Besar Bahasa

27

Tabel 2.5 Tabel Keterangan Statechart Diagram.

Simbol Nama simbol Keterangan

Initial State Notasi awal dari

statechart diagram

State

Notasi sebuah kondisi

pada statechart diagram

Transition

Pergerakan objek dari

satu state ke state yang

lain

Final State Notasi akhir dari

statechart diagram

2.3.1.7 Pengertian First Cut Design Class Diagram

Menurut John W.Satzinger, Robert B.Jackson, dan Stephen

D.Burd (2005, p309) first cut design class diagram adalah diagram

yang dikembangkan dengan memperluas domain model class

diagram. Pengembangannya dilakukan dengan 2 tahap : (1)

Menguraikan atribut-atribut dengan tipe dan nilai informasi awal dan

(2) menambahkan panah navigasi jarak.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI untuk mencapai tujuan dengan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01320-SI Bab2001.pdf · 2.1.4 Pengertian Sekolah Menurut Kamus Besar Bahasa

28

Gambar 2.8 First cut design class diagram (John W.Satzinger, Robert B.Jackson,

dan Stephen D.Burd (2005, p311).

2.3.1.8 Pengertian Multilayer Sequence Diagram

Menurut John W.Satzinger, Robert B.Jackson, dan Stephen

D.Burd (2005, p319) Multilayer sequence diagram adalah desain

sequence diagram yang terdiri dari 3 bagian yaitu view layer, domain

layer, dan data access layer.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI untuk mencapai tujuan dengan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01320-SI Bab2001.pdf · 2.1.4 Pengertian Sekolah Menurut Kamus Besar Bahasa

29

Gambar 2.9 Multilayer Sequence Diagram (John W.Satzinger, Robert

B.Jackson, dan Stephen D.Burd, 2005, p 325).

2.3.1.9 Pengertian Communication Diagram

Menurut John W.Satzinger, Robert B.Jackson, dan Stephen

D.Burd (2005, p334) Communication diagram dan sequence diagram

keduanya adalah diagram interaksi, dan keduanya mengambil

informasi yang sama.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI untuk mencapai tujuan dengan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01320-SI Bab2001.pdf · 2.1.4 Pengertian Sekolah Menurut Kamus Besar Bahasa

30

Gambar 2.10 Communication Diagram (John W.Satzinger, Robert

B.Jackson, dan Stephen D.Burd, 2005, p335).

2.3.1.10 Pengertian Package Diagram

Menurut John W.Satzinger, Robert B.Jackson, dan Stephen

D.Burd (2005, p.341) Package Diagram merupakan metode untuk

mempartisikan design class diagram ke dalam fungsi terkait, sebuah

sistem harus dipartisikan ke dalam beberapa cara seperti sub system

atau layers.

Gambar 2.11 Package Diagram (John W.Satzinger, Robert B.Jackson, dan

Stephen D.Burd, 2005, p343).

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI untuk mencapai tujuan dengan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01320-SI Bab2001.pdf · 2.1.4 Pengertian Sekolah Menurut Kamus Besar Bahasa

31

2.3.1.11 Pengertian Updated Design Class Diagram

Menurut John W.Satzinger, Robert B.Jackson, dan Stephen

D.Burd (2005, p337) updated design class diagram adalah diagram

yang dikembangkan dari design class diagram dengan menambahkan

informasi method yang bisa ditambahkan pada class-class.

Gambar 2.12 Updated Design Class Diagram (John W.Satzinger, Robert

B.Jackson, dan Stephen D.Burd, 2005, p340).

2.3.1.13 Pengertian Persistence Object

Menurut Connolly & Begg (2010, p886) Persistence Object

adalah objek yang bertahan sesudah sesi pemakai atau program

aplikasi yang membuat mereka (objek) telah berakhir.