bab 2 landasan teori - library.binus.ac.id filemanajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk...

42
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi “Sistem informasi adalah sebuah proses mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu” (Rainer dan Cegielski, 2011: 65). Hall (2013: 5) mengemukakan “sistem informasi adalah sekumpulan prosedur formal dimana data dikumpulkan, disimpan, diproses menjadi informasi dan disebarkan ke para pengguna.” Laudon dan Laudon (2005: 8) lebih spesifik mengatakan bahwa, “Sistem informasi dapat definisikan sebagai serangkaian komponen yang saling berhubungan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan mengendalikan organisasi.” Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan kegiatan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis data menjadi informasi dan disebarkan ke pengguna untuk mendukung pengambilan keputusan. 2.1.2 Jenis-Jenis Sistem Informasi Satzinger, Jackson dan Burd (2005: 9) membagi sistem informasi yang sering digunakan dalam bisnis menjadi 6 jenis, yaitu : 1. Transaction Processing Systems (TPS), mencatat dan menyimpan informasi mengenai transaksi-transaksi yang mempengaruhi perusahaan. 2. Management Information Systems (MIS), merupakan sistem yang menerima informasi yang diperoleh dari sistem pemrosesan transaksi dan menghasilkan laporan-laporan yang dibutuhkan manajemen untuk melakukan perencanaan dan pengawasan di perusahaan.

Upload: vubao

Post on 20-May-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id fileManajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasional yang rutin selama siklus operasi perusahaan. Contohnya

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi Akuntansi

2.1.1 Pengertian Sistem Informasi

“Sistem informasi adalah sebuah proses mengumpulkan, memproses,

menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu”

(Rainer dan Cegielski, 2011: 65).

Hall (2013: 5) mengemukakan “sistem informasi adalah sekumpulan

prosedur formal dimana data dikumpulkan, disimpan, diproses menjadi

informasi dan disebarkan ke para pengguna.”

Laudon dan Laudon (2005: 8) lebih spesifik mengatakan bahwa, “Sistem

informasi dapat definisikan sebagai serangkaian komponen yang saling

berhubungan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan

menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan

mengendalikan organisasi.”

Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan kegiatan

mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis data menjadi

informasi dan disebarkan ke pengguna untuk mendukung pengambilan

keputusan.

2.1.2 Jenis-Jenis Sistem Informasi

Satzinger, Jackson dan Burd (2005: 9) membagi sistem informasi yang

sering digunakan dalam bisnis menjadi 6 jenis, yaitu :

1. Transaction Processing Systems (TPS), mencatat dan menyimpan

informasi mengenai transaksi-transaksi yang mempengaruhi perusahaan.

2. Management Information Systems (MIS), merupakan sistem yang

menerima informasi yang diperoleh dari sistem pemrosesan transaksi dan

menghasilkan laporan-laporan yang dibutuhkan manajemen untuk

melakukan perencanaan dan pengawasan di perusahaan.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id fileManajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasional yang rutin selama siklus operasi perusahaan. Contohnya

8

3. Executive Information Systems (EIS), menyediakan informasi untuk

digunakan oleh manajemen atas dengan tujuan mengawasi lingkungan

yang kompetitif dan untuk perencanaan strategis.

4. Decision Support Systems (DSS), memungkinkan pengguna sistem untuk

menyelidiki dampak dari operasi yang sedang berjalan atau dari sebuah

keputusan.

5. Communication Support Systems, memungkinkan karyawan untuk

berkomunikasi satu sama lain dan dengan pelanggan serta vendor.

6. Office Support Systems, membantu karyawan membuat dan menyebarkan

dokumen-dokumen.

Gambar 2.1 Jenis-Jenis Sistem Informasi

Sumber: Satzinger, Jackson dan Burd (2005: 9)

2.1.3 Karakteristik Informasi

Hall (2013: 12) menjelaskan bahwa suatu informasi dikatakan berguna

atau bermanfaat bagi pemakainya jika memenuhi kriteria berikut:

1. Relevan (Relevance)

Isi sebuah laporan atau dokumen harus melayani suatu tujuan yaitu

memenuhi kebutuhan pengguna informasi. Dengan demikian laporan

atau dokumen yang bersangkutan dapat mendukung keputusan manajer.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id fileManajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasional yang rutin selama siklus operasi perusahaan. Contohnya

9

2. Tepat Waktu (Timeliness)

Umur informasi merupakan factor yang kritikal dalam menentukan

kegunaannya. Informasi harus tidak lebih tua dari periode waktu tindakan

yang didukungnya.

3. Akurat (Accuracy)

Informasi harus bebas dari kesalahan yang sifatnya material. Materialitas

merupakan suatu konsep yang sulit dikualifikasikan dan tidak memiliki

nilai yang absolut.

4. Lengkap (Completeness)

Tidak boleh ada bagian dari informasi yang esensial bagi pengambilan

keputusan atau pelaksanaan tugas yang hilang.

5. Rangkuman (Summarization)

Informasi harus diagregasikan agar sesuai dengan kebutuhaan pengguna.

6. Umpan Balik (Feedback)

Merupakan pesan output yang dikirimkan kembali kepada sistem sebagai

sumber daya data. Sebagai contoh adalah laporan status persediaan

sebagai tanda kepada bagian persediaan bahwa jumlah persediaan berada

di bawah batas minimum.

2.1.4 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

“Sistem informasi akuntansi adalah sebuah subsistem dari sistem

informasi manajemen yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan,

bersama informasi lainnya yang diperoleh dalam proses transaksi akuntansi

yang rutin” (Jones dan Rama, 2006: 4).

Considine et al. (2012: 12) mengemukakan “sistem informasi akuntansi

dapat didefinisikan sebagai aplikasi teknologi untuk menangkap,

memverifikasi, menyimpan, mengurutkan dan melaporkan data yang

berhubungan dengan aktivitas perusahaan”.

Sehingga dapat disimpulkan sistem informasi akuntansi merupakan

aplikasi teknologi yang menyediakan data yang berhubungan dengan aktivitas

perusahaan yang diperoleh dalam proses transaksi akuntansi yang rutin.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id fileManajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasional yang rutin selama siklus operasi perusahaan. Contohnya

10

2.1.5 Manfaat Sistem Informasi Akuntansi

Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi menurut Jones dan Rama (2006:

6), antara lain :

1. Menghasilkan external report

Bisnis menggunakan sistem informasi akuntansi untuk menghasilkan

laporan-laporan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi investor,

kreditor, petugas pajak, agen pengatur, dan lain-lain. Laporan-laporan ini

termasuk laporan keuangan, formulir pajak penghasilan, dan laporan-

laporan lainnya.

2. Mendukung aktivitas rutin

Manajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani

aktivitas operasional yang rutin selama siklus operasi perusahaan.

Contohnya melayani pemesanan pelanggan, pengiriman barang dan jasa,

penagihan kepada pelanggan, dan penerimaan kas.

3. Pengambilan keputusan

Informasi juga dibutuhkan untuk pengambilan keputusan tidak rutin pada

semua tingkat di organisasi. Contohnya mengetahui barang yang

penjualannya baik dan pelanggan yang paling banyak melakukan

pembelian.

4. Perencanaan dan pengendalian

Sebuah sistem informasi dibutuhkan untuk aktivitas perencanaan dan

pengendalian. Informasi terkait anggaran dan biaya standar disimpan

oleh sistem informasi dan laporan dirancang untuk membandingkan

angka-angka anggaran dengan jumlah sebenarnya.

5. Implementasi pengendalian internal

Pengendalian internal meliputi kebijakan, prosedur dan sistem informasi

yang digunakan untuk melindungi aset perusahaan dari kerugian atau

pencurian dan untuk memelihara keakuratan data keuangan.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id fileManajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasional yang rutin selama siklus operasi perusahaan. Contohnya

11

2.1.6 Prinsip-Prinsip Sistem Informasi Akuntansi

Gondodiyoto (2007: 123) mengemukakan prinsip-prinsip yang harus

dipertimbangkan di dalam penyusunan sistem informasi akuntansi adalah :

1. Keseimbangan biaya dengan manfaat

Sistem akuntansi suatu perusahaan harus disusun dengan sebaik-baiknya,

tetapi dengan biaya yang semurah-murahnya. Sistem akuntansi harus

sesuai dengan kebutuhan masing-masing perusahaan tetapi juga harus

dengan pertimbangan manfaat yang diperoleh harus lebih besar dari

biayanya.

2. Luwes dan dapat memenuhi perkembangan (khususnya teknologi)

Setiap perubahan harus terus-menerus menyesuaikan diri dengan

lingkungan dan perkembangannya, termasuk perubahan kebijakan,

perubahan peraturan, dan perkembangan teknologi. Sistem akuntansi

harus luwes dalam menghadapai perubahan tersebut.

3. Pengendalian internal yang memadai

Suatu sistem akuntansi harus dapat menyajikan informasi akuntansi yang

diperlukan oleh pengelola perusahaan sebagai pertanggungjawaban

kepada pemilik, maupun kepada pihak-pihak yang berkepentingan

lainnya. Informasi yang disajikan harus bebas bias, error, dan hal lain

yang dapat menyesatkan.

4. Sistem pelaporan yang efektif

Bila kita menyiapkan laporan, maka pengetahuan tentang pemakai

laporan (yaitu mengenai keinginannya, kebutuhan saat ini dan yang akan

datang) dapat diketahui dengan sebaik-baiknya sehingga kita dapat

menyajikan informasi yang relevan dan dipahami oleh mereka yang

menggunakannya.

2.1.7 Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Terdapat enam komponen yang membentuk sistem informasi akuntansi

menurut Romney dan Steinbart (2006: 6) yaitu:

1. People (orang), yang mengoperasikan sistem dan melakukan berbagai

fungsi.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id fileManajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasional yang rutin selama siklus operasi perusahaan. Contohnya

12

2. Procedures and instruction (prosedur dan instruksi), baik manual dan

otomatis meliputi pengumpulan, pemrosesan dan penyimpanan data

mengenai kegiatan organisasi.

3. Data (data), mengenai proses bisnis organisasi meliputi semua data

transaksi yang terjadi mengenai proses bisnis organisasi.

4. Software (perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses data

organisasi.

5. Information technology infrastructure (infrastruktur teknologi informasi),

meliputi komputer, peralatan lainnya dan peralatan komunikasi jaringan

yang digunakan untuk mengumpilkan, menyimpan, memproses data,

serta mengirimkan data dan informasi.

6. Internal controls and security measures (pengendalian internal dan

sistem keamanan), yang menjaga keamanan data di dalam sistem.

2.1.8 Siklus Transaksi Pada Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Considine et al. (2012: 25), siklus transaksi dalam akuntansi

terbagi menjadi 5 siklus, antara lain :

1. Siklus Pendapatan (Revenue Cycle)

Siklus pendapatan adalah pusat dari kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan kas. Siklus ini mencakup penjualan barang kepada

pelanggan dan mengubah penjualan tersebut menjadi penerimaan kas

secepat mungkin.

2. Siklus Pengeluaran (Expenditure Cycle)

Siklus pengeluaran adalah salah satu contoh proses bisnis. Siklus ini

berpusat pada aktivitas pengeluaran perusahaan dan bertujuan untuk

mendapatkan barang dari vendor untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

3. Siklus Produksi (Production Cycle)

Siklus produksi merupakan siklus dasar dalam perusahaan manufaktur.

Siklus ini bertanggung jawab dalam mengelola bahan baku mentah yang

berhubungan dengan membuat produk akhir, menjadwalkan produksi

hingga memastikan cukup stok yang tersedia dan memastikan biaya-

biaya dari proses manufaktur yang dijalankan.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id fileManajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasional yang rutin selama siklus operasi perusahaan. Contohnya

13

4. Manajemen Sumber Daya Manusia dan Siklus Penggajian (HR

Management and Payroll Cycle)

Manajemen sumber daya manusia dan siklus penggajian bertanggung

jawab dalam memenuhi pelayananan bagi karyawan, mengelola

karyawan dan membayar gaji, serta berhadapan dengan situasi ketika

karyawan meninggalkan perusahaan.

5. Buku Besar dan Siklus Pelaporan Keuangan (General Ledger and

Financial Reporting Cycle)

Buku besar dan siklus pelaporan keuangan merupakan puncak dari

seluruh siklus di dalam perusahaan, dan mencakup pemeliharaan catatan

akuntansi perusahaan.

2.2 Pengendalian Internal

2.2.1 Pengertian Pengendalian Internal

Gelinas dan Dull (2008: 216) dalam Committee of Sponsoring

Organization (COSO) mendefinisikan pengendalian internal sebagai “suatu

proses yang dipengaruh oleh dewan direksi, manajemen, dan pihak personal

lainnya dalam suatu entitas, yang dirancang untuk menyediakan jaminan atau

keyakinan yang memadai terkait dengan pencapaian tujuan seperti efektivitas

dana efisiensi operasi, kehandalan laporan keuangan, dan ketaatan dengan

peraturan yang berlaku”.

2.2.2 Tujuan Utama Pengendalian Internal

Menurut Hall (2013: 108), sistem pengendalian internal terdiri atas

kebijakan-kebijakan, praktek-praktek dan prosedur-prosedur yang digunakan

oleh perusahaan untuk mencapai 4 tujuan utama berikut :

a. Untuk menjaga aset perusahaan.

b. Untuk memastikan keakuratan dan kehandalan catatan dan informasi

akuntansi.

c. Untuk memajukan efisiensi operasi perusahaan.

d. Untuk mengukur pemenuhan kebijakan dan prosedur yang telah

dideskripsikan oleh manajemen.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id fileManajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasional yang rutin selama siklus operasi perusahaan. Contohnya

14

2.3 Manajemen Proyek

2.3.1 Pengertian Manajemen Proyek

“Manajemen proyek adalah penerapan pengetahuan, keterampilan,

peralatan, dan teknik untuk kegiatan proyek untuk memenuhi atau melampaui

kebutuhan dan harapan stakeholder dari proyek” (Marchewka, 2008: 9).

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa keberhasilan manajemen

proyek untuk kegiatan proyek tidak terlepas dari peran para individual yang

terlibat pada kegiatan proyek. Hal ini juga dikemukakan oleh Yuneng (2012:

11) bahwa, “Structural establishment and personnel allocation pf project

management department, and the authority relationship among enterprise,

project management department and construction team should be specified.”

Marchewka (2008: 11) menyebutkan 4 bagian utama yang terlibat secara

langsung dalam manajemen proyek, yaitu :

1. Project Manager, manajer proyek merupakan ketua tim dan bertanggung

jawab untuk memastikan bahwa seluruh manajemen proyek dan proses

pengembangan teknis dijalankan dan mengikuti perencanaan yang telah

dibuat sebelumnya.

2. Project Sponsor, sponsor proyek dapat berupa klien, pelanggan maupun

manager perusahaan yang akan menyediakan seluruh sumber daya yang

dibutuhkan.

3. Subject Matter Experts (SME), ahli pembelajaran dapat berupa pengguna

atau klien yang memiliki pengetahuan khusus yang dibutuhkan untuk

mendukung proyek.

4. Technical Experts (TE), ahli teknis dibutuhkan untuk memberikan solusi

teknis terhadap masalah perusahaan.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id fileManajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasional yang rutin selama siklus operasi perusahaan. Contohnya

15

2.3.2 Proses-Proses pada Manajemen Proyek

Marchewka (2008: 58) membagi manajemen proyek menjadi 5 proses

utama, yaitu :

1. Initiating, proses ini menandakan awal dari proses/fase. Dalam proses ini

diperlukan penentuan ruang lingkup (scope) dari proyek, serta studi yang

menunjukkan apakah suatu proyek memang layak dilakukan.

2. Planning, pada proses ini proyek dibuat perencanaan detailnya. Fokus

pada proses ini adalah waktu, biaya dan sumber daya. Perencanaan harus

dibuat sedetil mungkin sehingga dapat memetakan resiko-resiko yang

mungkin muncul.

3. Executing, setelah rencana proyek dikembangkan dan disetujui, maka

langkah selanjutnya adalah mengeksekusi atau melaksanakan setiap

detail dari rencana proyek.

4. Controlling, pada proses ini dilakukan pengelolaan dan pengukuran

kemajuan proyek. Proses pendukung termasuk pengendalian ruang

lingkup, pengendalian perubahan, pengendalian jadwal, pengendalian

anggaran, pengendalian kualitas, dan rencana komunikasi.

5. Closing, proses ini berfokus pada membawa proyek atau fase proyek

untuk penyelesaian yang sistematis dan teratur. Tim proyek harus

memverifikasi bahwa semua hasil telah diselesaikan sebelum sponsor

proyek menerima produk proyek.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id fileManajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasional yang rutin selama siklus operasi perusahaan. Contohnya

16

2.3.3 Pengertian Utang Usaha

Menurut Warren, Reeve, dan Duchac (2010 : 12) utang usaha adalah

kewajiban yang dihasilkan dari pembelian dengan kredit atau sebagai

angsuran.

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa utang usaha adalah

kewajiban untuk melakukan pembayaran atas barang atau jasa yang telah

dibeli perusahaan dan telah ditagih oleh pemasok.

2.3.4 Proses Sistem Informasi Utang Usaha

Menurut Gelinas dan Dull (2008 : 463), proses utang usaha terdiri dari

interaksi antara orang-orang, perlengkapan, metode, dan kontrol yang

dirancang untuk mencapai fungsi :

1) Mengatasi kegiatan rutin sehari – hari yang berulang dari departemen

utang usaha dan kasir.

2) Mendukung pengambilan keputusan dari pihak yang mengatur

departemen utang usaha dan kredit.

3) Membantu menyiapkan laporan internal dan eksternal.

2.3.5 Pajak Pertambahan Nilai

Dalam Undang-undang Nomor 42 Tahun 2009 yang terdapat pada buku

karangan Mardiasmo (2010: 273), “Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

merupakan pajak tidak langsung yang dikenakan atas konsumsi dalam

negeri”. Selain itu, menurut Undang-undang Nomor 42 Tahun 2009 yang

juga terdapat dalam buku milik Mardiasmo (2010: 274-278), terdapat

beberapa hal yang berkaitan dengan pajak pertambahan nilai, yaitu:

1. Pajak masukan adalah Pajak Pertambahan Nilai yang seharusnya

sudah dibayar oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) karena perolehan

Barang Kena Pajak (BKP) dan atau Jasa Kena Pajak (JKP) dan atau

pemanfaatan JKP dari luar Daerah Pabean dan atau pemanfaatan JKP

dari luar Daerah Pabean dan atau impor BKP.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id fileManajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasional yang rutin selama siklus operasi perusahaan. Contohnya

17

2. Pajak keluaran adalah Pajak Pertambahan Nilai terutang yang wajib

dipungut oleh PKP yang melakukan penyerahan BKP, penyerahan JKP,

atau ekspor BKP.

3. Masa pajak adalah jangka waktu yang lamanya sama dengan satu bulan

takwin atau jangka waktu lain yang ditetapkan dengan Keputusan

Menteri Keuangan paling lama tiga bulan takwin.

4. Ekspor adalah setiap kegiatan mengeluarkan barang dari dalam Daerah

Pabean ke luar Daerah Pabean.

5. Barang Kena Pajak (BKP) adalah barang berwujud yang menurut sifat

atau hukumnya dapat berupa barang bergerak atau barang tidak bergerak,

dan barang tidak berwujud yang dikenakan pajak berdasarkan Undang-

undang PPN.

6. Pengusaha adalah orang pribadi atau badan yang dalam kegiatan usaha

atau pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang, mengekspor

barang, melakukan usaha perdagangan, memanfaatkan brang tidak

berwujud dari Luar Daerah Pabean, melakukan usaha jasa, atau

memanfaatkan jasa dari luar Daerah Pabean.

2.4 Perencanaan dan Perancangan Sistem Informasi Berorientasi Objek

2.4.1 Pengembangan System

2.4.1.1 System Development Lifecycle (SDLC)

Siklus hidup pengembangan sistem merupakan metode tradisional dan

yang paling terkenal dalam pengembangan sistem. Siklus hidup

pengembangan sistem terdiri dari 5 tahapan (Considine et al., 2012: 631) :

1. Investigation

Tahap investigasi menyangkut identifikasi masalah-masalah dalam

sistem yang sedang berjalan dan kelayakan atas tanggapan atas masalah-

masalah tersebut. Analisa kelayakan dilakukan untuk mengevaluasi

alternatif-alternatif yang telah diidentifikasi untuk menentukan apakah

solusi tersebut tepat untuk masalah yang muncul sebelum pengembangan

dilakukan lebih lanjut.

2. Analysis

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id fileManajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasional yang rutin selama siklus operasi perusahaan. Contohnya

18

Tahap analisa dari siklus hidup pengembangan sistem memiliki dua

kunci utama. Yang pertama untuk memahami apa yang dilakukan oleh

sistem saat ini dan bagaimana operasinya. Yang kedua untuk menentukan

apa yang perlu dilakukan oleh sistem baru.

3. Design

Setelah proyek pengembangan sistem dianggap layaj dan ditandatangani

oleh komite yang berwenang, tugas selanjutnya untuk merancang sistem.

Perancangan sistem dapat dilihat dari 2 perspektif : logical perspective

dan physical perspective. Perspektif logis dari perancangan sistem

memperhatikan pada rancangan yang independen dari teknologi aktual

yang dibutuhkan dari implementasinya. Perspektif fisik berfokus pada

spesifikasi dari aspek-aspek teknikal.

4. Implementation

Tahap implementasi dari siklus hidup pengembangan sistem termasuk

mendapatkan sistem dan menjalankannya dalam perusahaan. Tahapan ini

termasuk pembangunan lingkungan fisik yang dibutuhkan untuk operasi

sistem baru serta fasilitas penyimpanan data.

5. Maintenance and Review

Setelah sistem diimplementasikan dan dijalankan dengan lancar dan para

pengguna telah dilatih untuk pengoperasiannya, tugas utama dari tim

pengembangan adalah memelihara dan meninjau. Aktivitas pemeliharaan

dan peninjauan dapat menjadi bagian paling signifikan dari biaya

pengembangan sistem.

2.4.1.2 Unified Modeling Language (UML)

Berdasarkan Marakas (2006: 412), “UML adalah sebuah bahasa

pemograman berstandar industri untuk menetapkan, menggambarkan,

membangun dan mendokumentasikan artifak-artifak sistem perangkat lunak

berbasis objek”. UML menyederhanakan proses rumit dari rancangan

perangkat lunak, membuat blueprint untuk pembangunan. Banyak perusahaan

menemukan bahwa alat-alat UML dapat dengan mudah dijalankan dalam

lingkungan SDLC dan dapat dengan mudah menggantikan teknik metodologi

terstruktur.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id fileManajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasional yang rutin selama siklus operasi perusahaan. Contohnya

19

Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2005: 48), “UML merupakan satu

set standar model kontruksi dan notasi yang dikembangkan secara khusus

untuk pengembangan berorientasi objek”. Dengan menggunakan UML, analis

dan pengguna akhir dapat menggambarkan dan memahami berbagai macam

diagram khusus yang dapat membingungkan.

Adapun model komponen sistem yang menggunakan Unified Modeling

Language terdiri dari 6 diagram, yaitu:

1. Use Case diagram

2. Class diagram

3. Activity diagram

4. Sequence diagram

5. Communication diagram

6. Package diagram

2.4.1.3 Unified Process (UP)

Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2005: 53), UP merupakan sebuah

metodologi pengembangan sistem berorientasi objek yang ditawarkan oleh

Rational Software milik IBM.

2.4.1.4 Unified Process Life Cycle

Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2005: 62), siklus hidup UP

meliputi tahap dimana proyek bergerak dari waktu ke waktu, tetapi setiap fase

siklus hidup meliputi satu atau lebih pengulangan termasuk analisa, desain

dan implementasi untuk bagian sistem. Pada setiap akhir pengulangan, tim

proyek yang menggunakan siklus hidup UP telah menyelesaikan perangkat

lunak yang telah diuji dan ditinjau oleh pengguna sistem.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id fileManajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasional yang rutin selama siklus operasi perusahaan. Contohnya

20

Gambar 2.2 Unified Process Disciplines

Sumber: Satzinger, Jackson dan Burd (2005: 54)

1. Business Modeling

Tujuan utama dari business modeling discipline adalah untuk memahami

dan mengkomunikasikan sifat dasar dari lingkungan bisnis dimana sistem

tersebut akan dibuat. Analis harus memahami masalah saat ini dan

perbaikan yang memungkinkan dari sistem yang baru. Tiga aktivitas

utama dalam business modeling:

a. Memahami lingkungan bisnis

b. Membuat system vision

c. Membuat business models

2. Requirements

Tujuan utama dari requirements discipline adalah untuk memahami dan

mendokumentasikan kebutuhan bisnis dan persyaratan proses dari sistem

yang baru. Aktivitas yang termasuk dalam requirements discipline

adalah:

a. Mengumpulkan informasi secara detil

b. Mendefinisikan kebutuhan / persyaratan fungsional

c. Mendefinisikan kebutuhan / persyaratan non fungsional

d. Memprioritaskan kebutuhan

e. Membangun user interface dialogs

f. Mengevaluasi kebutuhan dengan users

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id fileManajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasional yang rutin selama siklus operasi perusahaan. Contohnya

21

3. Design

Tujuan dari design discipline adalah untuk merancang sistem solusi

berdasarkan kebutuhan yang telah didefinisikan sebelumnya. High-level

design terdiri dari membangun struktur arsitektural untuk komponen

software, databases, user interface, dan lingkungan operasional. Low-

level design memerlukan pembangunan detailed classes, methods, dan

struktur yang dibutuhkan dalam pembangunan software. Enam aktivitas

utama dalam design discipline:

a. Merancang support service architecture dan deployment environment,

b. Merancang arsitektur software

c. Merancang use case realizations

d. Merancang database

e. Merancang system and user interfaces

f. Merancang keamanan sistem dan kontrol

4. Implementation

Implementation discipline merupakan tahap mengimplementasikan

sistem yang telah dirancang terdiri dari aktivitas membangun komponen

software, memperoleh komponen software, dan mengintegrasikan

komponen software.

5. Testing

Pada tahap ini melakukan proses pengecekan atau pengetesan terhadap

sistem yang telah diimplementasikan. Terdiri dari unit testing,

integration testing, usability testing, dan user acceptance testing.

6. Deployment

Deployment discipline mengacu kepada aktivitas yang dibutuhkan agar

sistem berjalan secara operasional. Terdiri dari aktivitas: memperoleh

hardware dan software sistem, package and install komponen, melatih

user, dan convert and initialize data.

7. Project management

Project management merupakan discipline yang paling penting dan

memerlukan usaha yang paling besar. Project management diperlukan

untuk mendukung tim pengembangan. Aktivitas pada project

management meliputi:

a. Memfinalisasi sistem dan lingkup proyek

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id fileManajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasional yang rutin selama siklus operasi perusahaan. Contohnya

22

b. Membangun jadwal proyek dan jadwal iteration

c. Mengidentifikasi resiko-resiko proyek dan mengkonfirmasi kelayakan

proyek

d. Mengamati dan mengawasi rencana proyek, jadwal proyek,

komunikasi internal dan eksternal, dan isu-isu resiko.

8. Configuration and change management

Seiring berjalannya proyek, perubahan dapat saja terjadi pada

persyaratan, desain, source code, dan executables. Sangatlah penting

memiliki rencana-rencana dan prosedur untuk mencari perubahan dan

mengidentifikasi versi terkini komponen-komponen. Configuration and

change management memiliki dua aktivitas utama, yaitu membangun

prosedur pengawasan perubahan dan mengelola model-model dan

komponen-komponen software.

9. Environment

Discipline terakhir merupakan mengelola lingkungan pengembangan

yang digunakan oleh tim proyek. Lingkungan pengembangan termasuk

fasilitas-fasilitas yang tersedia, desain workspace dan pengaturan lainnya

yang membantu anggota tim dalam berkomunikasi satu sama lain.

Aktivitas pada environment discipline termasuk memilih dan

mengkonfigurasi tools pengembangan, menyesuaikan proses

pengembangan UP, dan menyediakan layanan pendukung teknis.

2.4.2 Pendekatan Berorientasi Objek (Object-Oriented Approach)

Satzinger, Jackson dan Burd (2005: 60) menyebutkan bahwa, pendekatan

berorientasi objek merupakan sebuah pendekatan untuk pengembangan

sistem yang memandang sistem informasi sebagai gabungan objek-objek

yang saling berinteraksi yang bekerja sama dalam menyelesaikan tugas.

Objek merupakan hal di dalam sistem komputer yang dapat merespon pesan.

Satzinger, Jackson dan Burd (2005: 60) membagi object-oriented

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id fileManajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasional yang rutin selama siklus operasi perusahaan. Contohnya

23

approach menjadi tiga pendekatan berikut :

1. Object-Oriented Analysis (OOA)

OOA mendefinisikan semua tipe objek yang melakukan pekerjaan di

dalam sistem dan menunjukkan use case yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan tugas-tugas.

2. Object-Oriented Design (OOD)

OOD mendefinisikan semua tipe objek yang diperlukan untuk

berkomunikasi dengan orang-orang dan perangkat dalam sistem,

menunjukkan bagaimana objek berinteraksi untuk menyelesaikan tugas,

dan menyempurnakan definisi masing-masing jenis objek sehingga dapat

diimplementasikan dengan bahasa atau lingkungan tertentu.

3. Object-Oriented Programming (OOP)

OOP merupakan menulis pernyataan dalam bahasa pemrograman untuk

mendefinisikan apa yang setiap jenis objek lakukan, termasuk pesan

bahwa yang dikirimkan objek terhadap satu sama lain.

2.5 Modeling and Requirement Disciplines

2.5.1 Requirements Discipline

2.5.1.1 System Requirements

Persyaratan sistem merupakan seluruh kegiatan yang harus dapat

dilakukan oleh sistem (Satzinger, Jackson dan Burd, 2005: 129). Persyaratan

sistem mendeskripsikan syarat yang dibutuhkan pengguna dan fungsi yang

harus ada di dalam sistem. Persyaratan sistem terbagi menjadi dua kategori

utama :

1. Functional requirements, merupakan persyaratan sistem yang

mendeskripsikan aktivitas atau proses yang harus dilakukan oleh sistem.

Functional requirements biasanya terkait langsung dengan use case.

2. Nonfunctional requirements, merupakan karakteristik sistem selain

aktivitas yang harus dilakukan atau didukung. Terdapat lima tipe berbeda

untuk nonfunctional requirements, yaitu (Satzinger, Jackson dan Burd,

2005: 130) :

a. Technical requirements

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id fileManajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasional yang rutin selama siklus operasi perusahaan. Contohnya

24

Persyaratan sistem yang mendeskripsikan karakteristik operasional

yang berhubungan dengan lingkungan, perangkat keras, dan

perangkat lunak perusahaan.

b. Performance requirements

Persyaratan sistem yang mendeskripsikan karakteristik operasional

yang berhubungan dengan pengukuran workload, seperti throughput

dan waktu tanggap.

c. Usability requirements

Persyaratan sistem yang mendeskripsikan karakteristik operasional

yang berhubungan dengan pengguna, seperti antarmuka pengguna,

prosedur kerja, bantuan online dan dokumentasi.

d. Reliability requirements

Persyaratan sistem yang mendeskripsikan ketergantungan sebuah

sistem, perhitungan untuk kegiatan seperti services outages,

incorrect processing, dan deteksi dan pemulihan kesalahan.

e. Security requirements

Persyaratan sistem yang mendeskripsikan akses pengguna ke fungsi-

fungsi tertentu dan kondisi-kondisi dimana hak akses dibutuhkan.

2.5.1.2 Activity Diagram

Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2005: 144), activity diagram

adalah sebuah diagram aliran kerja yang mendeskripsikan aktivitas pengguna

dan aliran lanjutan dari aktivitas-aktivitas tersebut. Alur kerja merupakan

susunan langkah-langkah pemrosesan yang secara lengkap menangani satu

transaksi bisnis atau permintaan pelanggan. Adapun beberapa simbol yang

digunakan dalam mendesain activity diagram, yaitu:

1. Swimlane

Merupakan suatu bentuk persegi yang merepresentasikan aktivitas-

aktivitas yang diselesaikan setiap agen.

2. Synchronization bar

Merupakan notasi yang berfungsi memisahkan (split) atau menyatukan

(join) urutan jalur aktivitas .

3. Starting activity (Pseudo)

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id fileManajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasional yang rutin selama siklus operasi perusahaan. Contohnya

25

Merupakan notasi yang menunjukkan dimulainya suatu aktivitas.

4. Transition arrow

Merupakan notasi berupa anak panah yang mendeskripsikan arah

perpindahan dari suatu aktivitas.

5. Activity

Merupakan notasi yang mendeskripsikan aktivitas-aktivitas.

6. Ending Activity (Pseudo)

Merupakan notasi yang menunjukkan diakhirinya suatu aktivitas.

7. Decision Activity

Merupakan notasi yang mendeskripsikan kondisi dari suatu aktivitas.

Gambar 2.3 Activity Diagram Symbols

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 145)

2.5.2 Event and Classes

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id fileManajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasional yang rutin selama siklus operasi perusahaan. Contohnya

26

2.5.2.1 Event Table

Satzinger, Jackson dan Burd (2005: 169) menyebutkan ada tiga jenis

event yang perlu di pertimbangkan :

1. External events adalah kegiatan yang terjadi di luar sistem, biasanya

dimulai dari agen eksternal. Agen eksternal adalah orang atau unit

organisasi yang menyediakan atau menerima data dari sistem, tetapi

bukan pengguna sistem.

2. Temporal events adalah kegiatan yang terjadi sebagai hasil dari mencapai

suatu poin waktu tertentu.

3. State events adalah kegiatan yang muncul ketika sesuatu terjadi di dalam

sistem yang memicu kebutuhan pemrosesan.

Untuk setiap event, informasi yang paling penting adalah untuk

mengidentifikasi use case untuk setiap hal yang harus direspon sistem.

Informasi ini dapat dimasukkan dalam tabel kegiatan. Satzinger, Jackson dan

Burd (2005: 174) mendeskripsikan bahwa tabel kegiatan meliputi baris dan

kolom, yang mewakili peristiwa dan rincian mereka masing-masing. Setiap

baris dalam tabel kegiatan mencatat informasi tentang satu peristiwa dan

kasus penggunaannya. Setiap kolom dalam tabel merupakan bagian kunci

dari informasi tentang peristiwa dan use case. Beberapa notasi yang

digunakan dalam menbuat event table, yaitu:

1. Trigger

Sinyal yang memberitahu sistem bahwa suatu peristiwa telah terjadi,

yaitu kedatangan data yang membutuhkan pengolahan atau titik waktu.

2. Source

Agen eksternal atau aktor yang memasok data ke sistem.

3. Response

Output, yang dihasilkan oleh sistem, yang masuk ke destination.

4. Destination

Agen eksternal atau aktor yang menerima data dari sistem.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id fileManajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasional yang rutin selama siklus operasi perusahaan. Contohnya

27

Gambar 2.4 Notasi Event Table

Sumber: Satzinger, Jackson dan Burd (2005: 175)

2.5.2.2 Domain Model Class Diagram

Domain model class diagram menurut Satzinger, Jackson, dan Burd

(2005: 185) adalah sebuah diagram UML yang merepresentasikan semua

pekerjaan pengguna, kelas-kelas problem domain, atribut, serta hubungan

antar kelas.

Dalam suatu class diagram, sebuah class digambarkan berbentuk kotak.

Kotak tersebut terdiri dari dua bagian, yaitu pada bagian atas diberi nama

kelas, pada bagian tengah diberi atribut-atribut dari kelas, dan pada bagian

bawah diberi method. Hubungan atau asosiasi antar class digambarkan

dengan garis penghubung antar class.

Gambar 2.5 UML Class Symbol with names, attributes and methods

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 185)

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id fileManajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasional yang rutin selama siklus operasi perusahaan. Contohnya

28

Hubungan antar class yang digambarkan dengan garis penghubung

disebut multiplicity of association, yang dapat dibedakan menjadi enam jenis

dalam gambar sebagai berikut:

Gambar 2.6 Multiplicity of associations

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 186)

Dalam class diagram, Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 189)

menjelaskan apabila terdapat karakteristik class yang sama digunakan hirarki

yang berguna untuk menyusun class dimulai dari karakteristik umum sampai

dengan khusus. Class yang memiliki karakteristik umum dikenal sebagai

superclass, sedangkan class yang memiliki karakteristik khusus dikenal

sebagai subclass. Adapun penurunan karakteristik atau inheritance dapat

diterapkan apabila karakteristik suatu superclass dimiliki oleh suatu subclass.

Ada dua hierarki dalam notasi class diagram, yaitu:

1. Generalization/specialization notation

Generalization adalah pengelompokan hal-hal dengan jenis yang sama,

contohnya ada banyak jenis kendaraan seperti mobil, motor, sepeda,

pesawat, dan sebagainya. Sedangkan specialization adalah

pengkategorian jenis-jenis hal yang berbeda, sebagai contoh jenis khusus

dari mobil adalah mobil sport, sedan, jeep, dan sebagainya.

Generalization/specialization hierarchy digunakan untuk mengurutkan

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id fileManajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasional yang rutin selama siklus operasi perusahaan. Contohnya

29

hal-hal umum menjadi khusus.

Gambar 2.7 Generalization/Specialization hierarchy notation

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 190)

2. Whole-part hierarchy notation

Whole-part hierarchies menggambarkan hubungan keterkaitan antara

sebuah objek dengan komponennya. Ada dua jenis wholepart

hierarchies, yaitu:

a. Aggregation

Aggregation digunakan untuk menggambarkan sebuah hubungan

antara agregat (keseluruhan) dan komponennya (bagian-bagian)

dimana bagian-bagian tersebut dapat berdiri sendiri secara terpisah.

b. Composition

Composition digunakan untuk menggambarkan hubungan

keterikatan yang lebih kuat, dimana tiap-tiap bagian tidak dapat

berdiri sendiri secara terpisah.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id fileManajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasional yang rutin selama siklus operasi perusahaan. Contohnya

30

Gambar 2.8 Whole-part (aggregation) associations

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 192)

2.5.2.3 State Machine Diagram

Satzinger, Jackson dan Burd (2005: 237) menyebutkan pentingnya

mempertahankan informasi yang ada di dalam sistem komputer mengenai

status objek problem domain. Seluruh status kondisi suatu objek dapat

dideskripsikan dalam statechart sebagai state yang berbeda-beda. Statechart

dapat dibangun dari kelas problem domain manapun yang memiliki status

kondisi yang perlu dilacak. Statechart diagram dibangun dari bentuk oval

yang merepresentasikan status objek dan arrow yang merepresentasikan

transition.

Berikut adalah notasi-notasi yang membentuk statechart diagram:

a. Pseudostate

Merupakan suatu titik hitam yang menandakan titik awal dari statechart.

b. State

Merupakan kondisi objek ketika objek mencapai kriteria, melakukan

beberapa kegiatan atau menunggu event.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id fileManajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasional yang rutin selama siklus operasi perusahaan. Contohnya

31

c. Transition

Merupakan perpindahan objek dari state yang satu ke state yang lainnya.

d. Destination state

Ketika transisi berjalan, objek akan berpindah ke state baru yaitu

destination state.

e. Origin state

Merupakan state yang menjadi awal dari panah transisi.

f. Message event

Merupakan nama transisi yang memicu transisi dan menyebabkan objek

berpindah dari origin state.

Gambar 2.9 Statechart notation

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 237)

2.5.3 Use Cases

2.5.3.1 User Goals

Satzinger, Jackson dan Burd (2005: 166) menyebutkan terdapat beberapa

teknik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi use case. Pendekatan

pertama adalah dengan mendata seluruh pengguna dan memikirkan apa yang

mereka ingin sistem lakukan, untuk mengerjakan tugas-tugas mereka.

Pendekatan lainnya dimulai dengan sistem yang sedang berjalan dan mendata

seluruh fungsi yang ada saat ini dan menambahkan fungsi baru yang diminta

oleh pengguna. Pendekatan terakhir adalah dengan berbicara kepada seluruh

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id fileManajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasional yang rutin selama siklus operasi perusahaan. Contohnya

32

pengguna untuk mendeskripsikan tujuan mereka dalam penggunaan sistem.

Pendekatan yang paling tepat untuk mendapatkan user goals adalah

pendekatan kedua. Melalui pendekatan ini, sistem analis mendapatkan

informasi mengenai sistem yang sedang berjalan, serta dapat menambahkan

fungsi sesuai permintaan pengguna.

Gambar 2.10 Contoh user goals

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 166)

2.5.3.2 Use Case Diagram

Berdasarkan Satzinger, Jackson dan Burd (2005: 166), use case adalah

aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh sebuah sistem, biasanya merupakan

tanggapan dari permintaan pengguna sistem. Pada penyelesaian tahap

elaboration, tim proyek harus mengidentifikasi seluruh use case dan

mendeskripsikan rinciannya. Dalam use case diagram terdapat stick

sederhana yang merepresentasikan actor. Figur stick diberikan nama sesuai

peran yang dimiliki oleh actor. Use case disimbolkan dengan bentuk oval

dengan nama use case didalamnya. Garis penghubung antara actor dan use

case mengindikasikan use case yang digunakan oleh actor.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id fileManajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasional yang rutin selama siklus operasi perusahaan. Contohnya

33

Gambar 2.11 Use Case Notation

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 215)

Dalam beberapa penggambaran use case diagram, diperlukan adanya

relationship yang disebabkan adanya kegiatan yang membutuhkan lebih dari

satu use case pada saat pelaksanaannya. Hubungan yang muncul antara use

case disebabkan adanya use case lanjutan yang harus dijalankan setelah

sebuah use case dijalankan, digambarkan dengan hubungan <<includes>>.

Hubungan lainnya dimana use case dijalankan apabila use case sebelumnya

memenuhi suatu syarat tertentu, digambarkan dengan hubungan <<uses>>

atau <<extends>>.

2.5.3.3 CRUD Matrix

Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 197) mengemukakan, untuk

membantu membuat keputusan desain awal, seperti distribusi sistem

komputer, software aplikasi dan komponen-komponen database, dibutuhkan

suatu matrix yang memperlihatkan hubungan antara use case, kelas domain,

lokasi dan distribusi pengguna. CRUD matrix menggambarkan hubungan

antara use case dengan domain class yang memperlihatkan komponen-

komponen database pada setiap aktivitas yang dijalankan. CRUD merupakan

singkatan dari C (Create), R (Read), U (Update), dan D (Delete).

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id fileManajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasional yang rutin selama siklus operasi perusahaan. Contohnya

34

2.5.3.4 Use Case Description

Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 220) menjelaskan Use Case

Description sebagai penjelasan secara terperinci mengenai proses dari suatu

use case. Perbedaan Use Case Description terbagi menjadi 3 bagian, yaitu:

1. Brief Description

Penggunaan brief description diperuntukkan bagi use case yang sangat

sederhana dan sistem yang dikembangkan berskala kecil.

Gambar 2.12 Brief Description Use Case

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 221)

2. Intermediate Description

Merupakan pengembangan dari brief description untuk menggambarkan

aliran aktivitas internal dari sebuah use case.

Penggunaan eksepsi atau exception dapat didokumentansi bila

dibutuhkan.

Gambar 2.13 Intermediate Description Use Case

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 221)

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id fileManajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasional yang rutin selama siklus operasi perusahaan. Contohnya

35

3. Fully Developed Description

Merupakan metode formal yang dapat digunakan dalam

mendokumentasikan suatu use case.

Gambar 2.14 Fully Developed Description Use Case

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 223)

2.5.3.5 System Sequence Diagram

System Sequence diagram menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:

226) adalah suatu diagram yang menggambarkan interaksi antara sistem

dengan dunia luar yang direpresentsikan oleh actor. Sistem itu sendiri

diperlakukan sebagai object tunggal yang dinamakan dengan :System. System

sequence diagram digunakan untuk mendokumentasikan masukan dan

keluaran sistem untuk use case tunggal atau scenario.

Penggunaan notasi dalam sequence diagram terdiri dari :

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id fileManajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasional yang rutin selama siklus operasi perusahaan. Contohnya

36

1. Lifeline

Merupakan garis vertikal yang dibentuk untuk menunjukkan waktu hidup

dari sebuah objek.

2. Object

Merupakan simbol yang merepresentasikan pengguna sistem atau sistem

yang telah terotomatisasi.

3. Input message

Merupakan garis horizontal yang menunjukkan pesan masuk dari

pengguna.

4. Output message

Merupakan garis putus-putus horizontal yang menunjukkan hasil dari

pesan yang dimasukkan oleh pengguna.

Gambar 2.15 Notasi System Sequence Diagram

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 229)

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id fileManajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasional yang rutin selama siklus operasi perusahaan. Contohnya

37

2.6 Design Discipline

2.6.1 Deployment Environment

Deployment environment mempunyai komponen hardware, software,

dan networking yang membuat suatu sistem dapat berjalan. Satzinger,

Jackson, dan Burd (2005: 270) membagi deployment environment tersebut

terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

1. Single Computer Architecture

Merupakan sistem komputer yang menjalankan software secara tunggal.

Adapun sistem informai yang dijalankan pada arsitektur ini mudah

dirancang, dibangun, dioperasikan dan dikelola.

Gambar 2.16 Single Computer Architecture

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 271)

2. Multitier Computer Architecture

Merupakan tipe arsitektur yang mengeksekusi suatu proses dalam

beberapa komputer. Arsitektur ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu :

a. Clustered Architecture

Merupakan arsitektur yang menggunakan beberapa computer dengan

model dan produksi yang sama.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id fileManajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasional yang rutin selama siklus operasi perusahaan. Contohnya

38

Gambar 2.17 Clustered Architecture

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 271)

b. Multicomputer Architecture

Merupakan arsitektur yang menggunakan beberapa computer dengan

spesifikasi yang berbeda-beda.

Gambar 2.18 Multicomputer Architecture

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 271)

Deployment architecture terbagi menjadi dua bagian menurut

Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 272), yaitu:

1. Centralized Architecture

Merupakan arsitektur yang mendeskripsikan penyebaran sistem

komputer pada suatu lokasi. Arsitektur ini umumnya digunakan untuk

proses aplikasi berskala besar, seperti real-time application.

2. Distributed Architecture

Merupakan arsitektur yang mendeskripsikan penyebaran sistem

komputer pada beberapa lokasi dengan menggunakan jaringan komputer.

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id fileManajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasional yang rutin selama siklus operasi perusahaan. Contohnya

39

2.6.2 Software Architecture

Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 277) membagi software architecture

ke dalam dua bagian, yaitu:

1. Client/server architecture

Arsitektur ini membagi software ke dalam dua bagian, yaitu client dan

server. Server berfungsi sebagai alat untuk mengolah sumber informasi,

sedangkan client berfungsi sebagai alat untuk berkomunikasi dengan

server untuk memenuhi permintaan sumber daya.

2. Three-layer client/server architecture

Arsitektur ini merupakan pengembangan dari arsitektur client/server

yang terbagi menjadi 3 lapisan, yaitu:

a. Data layer

Merupakan lapisan untuk mengatur penyimpanan data pada suatu

database.

b. Business logic layer

Merupakan lapisan yang mengimplementasikan aturan dan prosedur

dari suatu proses bisnis.

c. View layer

Merupakan lapisan yang menerima input dan menampilkan output

sebagai hasil dari proses yang berjalan.

2.7 Use Case Realization

2.7.1 First-Cut Design Class Diagram

Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 309) menyebutkan first-cut class

diagram adalah perkembangan dari domain class diagram melalui dua tahap,

yaitu dengan mendeskripsikan atribut dengan tipe dan nilai awal dan

menambahkan navigation visibility arrows, yang merupakan arah untuk

menunjukkan kemampuan suatu objek yang dapat berinteraksi dengan objek

lain.

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id fileManajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasional yang rutin selama siklus operasi perusahaan. Contohnya

40

Gambar 2.19 First-cut design class diagram

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 311)

Gambar 2.20 Navigation visibility

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 307)

Beberapa petunjuk mengenai penetapan navigation visibility adalah:

a. Hubungan One-to-many yang menandakan adanya superior/subordinate

relationship. Nagivasi berarah dari superior ke subordinate. Contohnya:

dari Order ke OrderItem.

b. Mandatory relationships, dimana objek di suatu class tidak dapat berdiri

tanpa objek dari class lain. Navigasi berarah dari independen class ke

dependen class. Contohnya: dari Customer ke Order.

c. Saat suatu objek membutuhkan informasi dari objek lain, maka panah

navigasi mengarah kepada objek yang membutuhkan informasi.

d. Navigation arrows mungkin mengarah kepada dua arah.

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id fileManajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasional yang rutin selama siklus operasi perusahaan. Contohnya

41

2.7.2 Completed Three-Layer Sequence Diagram

Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 325) mengemukakan completed

three-layer design sequence diagram merupakan pengembangan dari system

sequence diagram dengan menambahkan domain layer, view layer, dan data

access layer. Desainer sistem dapat membuat three-layer yang lebih lengkap

dan lebih mudah untuk dikelola.

Gambar 2.21 Completed Three-Layer Design Sequence Diagram

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 325)

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id fileManajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasional yang rutin selama siklus operasi perusahaan. Contohnya

42

2.7.3 Communication Diagram

Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 334) menyebutkan bahwa

communication diagram dan sequence diagram merupakan diagram interaksi

dan menangkap informasi yang sama. Communication diagram berguna

untuk memperlihatkan gambaran lain dari use case. Simbol untuk actor,

objek dan message, communication diagram menggunakan simbol yang sama

dengan sequence diagram.

Gambar 2.22 Notasi communication diagram

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 335)

2.7.4 Updated Design Model Class Diagram

Pengembangan design class diagram menurut Satzinger, Jackson, dan

Burd (2005: 337) dapat dilakukan pada setiap layer, dimana dalam view dan

data access layer dilakukan penentuan beberapa class baru. Pada domain

layer, class baru yang ditambahkan berfungsi sebagai use case controller.

Penambahan method untuk setiap class dalam updated class diagram

dapat dilakukan, dimana method tersebut terdiri dari 3 jenis, yaitu:

1. Constructor methods

Merupakan method yang membentuk instance dari suatu objek.

2. Data get and set methods

Merupakan method yang mengambil dan mengubah nilai atribut.

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id fileManajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasional yang rutin selama siklus operasi perusahaan. Contohnya

43

3. Use case specific methods

Merupakan method yang mewakili use case yang ada.

Gambar 2.23 Updated design model class diagram

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 340)

2.7.5 Package Diagram

Package diagram menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 339)

merupakan diagram yang mengasosiasikan class-class dari suatu kelompok

yang terkait. Di dalam diagram tersebut terbagi menjadi tiga layer, yaitu view

layer, domain layer, dan data access layer.

Package yang digunakan dalam diagram ini digambarkan dengan persegi

panjang, sedangkan hubungan antar package digambarkan dengan anak panah

bergaris putus-putus (dashed arrow), yang mewakili dependency

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id fileManajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasional yang rutin selama siklus operasi perusahaan. Contohnya

44

relationship. Buntut panah terhubung dengan dependent package, sedangkan

kepala panah terhubung dengan independent package. Dependency

relationship sendiri menggambarkan suatu hubungan antar elemen dalam

package diagram, dimana jika terjadi perubahan pada suatu elemen (elemen

yang independent), maka elemen lainnya (elemen yang dependent) juga dapat

berubah.

Gambar 2.24 Package diagram

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 341)

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id fileManajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasional yang rutin selama siklus operasi perusahaan. Contohnya

45

2.8 Interface

2.8.1 User Interface

User interface, seperti disebutkan Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:

442) merupakan bagian dari sistem informasi yang membutuhkan interaksi

pengguna untuk menghasilkan input dan output. User interface

memungkinkan pengguna berinteraksi dengan komputer untuk mencatat

transaksi. Aspek-aspek yang terkait dengan user interface meliputi semua hal

yang digunakan pengguna saat menggunakan sistem tersebut, baik dari segi

fisik, persepsi, maupun konseptual.

1. Aspek fisik

Meliputi perangkat-perangkat yang dapat disentuh oleh pengguna seperti

keyboard, mouse, touch screen, dan lain sebagainya.

2. Aspek persepsi

Meliputi hal-hal yang dapat dicakup oleh indera manusia seperti

penglihatan (garis, angka, kata-kata, bentuk), pendengaran (suara

notifikasi dari sistem), atau penyentuhan oleh pengguna (menggunakan

mouse untuk mengakses tombol-tombol di layar).

3. Aspek konseptual

Meliputi hal-hal yang diketahui pengguna mengenai penggunaan sistem,

operasi yang dapat dilaksanakan, serta prosedur yang diikuti agar operasi

yang dilakukan berjalan dengan baik.

Beberapa organisasi pengembangan sistem menggunakan interface

design standards, yaitu aturan dan prinsip-prinsip umum yang harus diikuti

dalam mengembangkan sistem. Standar perancangan membantu untuk

memastikan bahwa semua user interface berjalan dengan baik dan semua

sistem yang dikembangkan oleh organisasi memiliki rasa dan tampilan yang

sama.

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id fileManajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasional yang rutin selama siklus operasi perusahaan. Contohnya

46

Delapan prinsip yang dapat diterapkan pada interactive system yang

disebut dengan “Eight Golden Rules”, yaitu (Satzinger, Jackson, dan Burd,

2005: 454) :

1. Usahakan untuk konsisten (strive for consistency).

Sistem harus konsisten dalam menentukan nama dan letak menu items,

ukuran dan bentuk icon, urutan tugas, serta bagaimana informasi diatur

dalam suatu form.

2. Memungkinkan pengguna untuk menggunakan shortcut (enable frequent

users to use shortcuts).

Shortcut digunakan untuk mengurangi jumlah interaksi untuk tugas yang

dijalankan, sehingga pengguna dapat menghemat waktu. Selain itu,

perancang harus menyediakan fasilitas macro bagi pengguna untuk

membuat shortcut mereka sendiri.

3. Memberikan umpan balik yang informatif (offer informative feedback).

Umpan balik yang berupa konfirmasi dari sistem sangat penting bagi

pengguna sistem, terutama bagi mereka yang bekerja dengan

menggunakan sistem sepanjang hari. Contohnya, ketika pengguna ingin

menghapus suatu data makan akan muncul dialog box untuk memastikan

apakah pengguna sudah yakin data tersebut benar-benar ingin dihapus

atau tidak. Akan tetapi, sebaiknya sistem juga tidak memperlambat

pekerjaan pengguna sistem dengan menampilkan terlalu banyak dialog

box, dimana pengguna harus merespon tiap dialog box.

4. Merancang dialog untuk menghasilkan penutupan (design dialogs to

yield closure).

Untuk setiap dialog dengan sistem harus diorganisasikan dengan urutan

yang jelas, yaitu dari awal, tengah, dan akhir agar pengguna dapat

mempersiapkan dirinya untuk fokus ke tindakan berikutnya.

5. Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana (offer simple error

handling).

Saat sistem menemukan sebuah kesalahan, pesan kesalahan harus

menegaskan secara spesifik apa yang salah dan menjelaskan bagaimana

cara untuk menanganinya. Pesan kesalahan juga tidak boleh menghakimi

pengguna. Selain itu sistem harus bisa mengatasi kesalahan dengan

mudah, contohnya jika pengguna memasukkan ID pelanggan yang salah,

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id fileManajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasional yang rutin selama siklus operasi perusahaan. Contohnya

47

maka sistem akan memberitahukan kepada pengguna dan meletakkan

kursor pada textbox ID pelanggan yang berisi angka yang telah

dimasukkan sebelumnya dan siap untuk diubah.

6. Memungkinkan untuk kembali ke tindakan sebelumnya dengan mudah

(permit easy reversal of actions).

Salah satu cara untuk menghindari kesalahan, sebagaimana user

menyadari telah melakukan kesalahan, user dapat membatalkan tindakan

yang sedang dijalankan dan kembali ke tindakan sebelumya.

7. Mendukung tempat pengendalian internal (support internal locus of

control).

Sistem harus membuat user merasa bahwa mereka yang memutuskan apa

yang harus dilakukan dan bukan sistem yang mengontrol mereka.

8. Mengurangi muatan memori jangka pendek (reducing short-term

memory load).

Rancangan yang terlalu rumit dan terlalu banyaknya form dapat menjadi

beban bagi ingatan pengguna.

2.9 System Security and Control

2.9.1 Integrity Control

Berdasarkan Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 507), integrity control

merupakan mekanisme-mekanisme dan prosedur-prosedur yang dibuat pada

sistem aplikasi untuk mengamankan informasi yang ada di dalamnya.

Integrity control dibagi menjadi input integrity control, database integrity

control, dan output integrity control.

Input integrity controls digunakan dengan seluruh mekanisme masukan,

dari perangkat elektronik untuk standarisasi masukan menggunakan

keyboard. Terdiri dari empat teknik pengendalian, yaitu:

a. Field combination control, me-review beberapa kombinasi dari kolom

untuk memastikan bahwa data yang dimasukkan benar.

b. Value limit control, sebuah cara untuk memeriksa angka untuk

memastikan bahwa jumlah yang dimasukkan masuk akal.

c. Completeness control, memastikan bahwa semua kolom benar-benar

selesai dimasukkan.

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id fileManajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasional yang rutin selama siklus operasi perusahaan. Contohnya

48

d. Data validation control, memastikan bahwa kolom angka yang berisikan

kode adalah benar.

Database integrity control, kebanyakan database management system

menyediakan tambahan lapisan pengendalian. Ada lima area utama dari

keamanan dan pengendalian yang diimplementasikan kedalam database

yaitu:

a. Access control, kembali kepada kemampuan pengguna untuk

mendapatkan akses kedalam data.

b. Encryption, digunakan di data yang terdapat dalam database dan

penyebaran data, khususnya keseluruhan secara umum.

c. Transaction control, sebuah teknik dari informasi terbaru kedalam

database pada saat login yang digunakan sebagai audit informasi.

d. Update control, control yang dilakukan dengan mengunci catatan untuk

melindungi dari multiple update yang dapat menimbulkan masalah.

e. Backup and recovery, prosedur yang dirancang untuk melindungi

database dari seluruh bencana yang mungkin terjadi.

Output integrity control, memastikan bahwa seluruh output diterima oleh

orang yang tepat (destination control) dan informasi yang keluar harus

akurat, terkini, dan lengkap (completeness, accuracy, and correctness

control).