bab 2 landasan teori - library & knowledge...

71
10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Strategi Menurut Ward dan Peppard (2002, p69), Strategi didefinisikan sebagai sebuah kumpulan dari beberapa aksi yang terintergrasi yang bertujuan unutk meningkatkan hubungan jangka panjang lebih baik dan meningkatkan juga kekuatan secara relatif antara beberapa perusahaan dengan kompetitor. Menurut Ward dan Peppard (2002, p190), Strategi adalah cara untuk mencapai tujuan suatu perusahaan. Strategi dapat membuat suatu kebijakan baru yang biasa digunakan dalam praktek seperti mendesain ulang proses-proses produksi dalam bisnis. Menurut Rangkuti (2001, p3), Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut serta prioritas alokasi sumber daya. Menurut R.David (2006, p16), Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi adalah tindakan potensial yang membutuhkan keputusan manajemen tingkat atas dan sumber daya perusahaan dalam jumlah yang besar. Strategi juga mempengaruhi kemakmuran perusahaan dalam jangka panjang, khususnya untuk lima tahun, dan berorientasi masa ke masa depan. Strategi memilih konsekuensi yang multifungsi dan multidimensi serta perlu mempertimbangkan faktor-faktor eksternal yang dihadapi perusahaan. Menurut Thompson dan Strickland (2004, p1), Strategi adalah sekumpulan langkah-langkah kompetitif dan pendekatan-pendekatan bisnis yang digunakan

Upload: phamxuyen

Post on 15-Jun-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

10

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Strategi

Menurut Ward dan Peppard (2002, p69), Strategi didefinisikan sebagai

sebuah kumpulan dari beberapa aksi yang terintergrasi yang bertujuan unutk

meningkatkan hubungan jangka panjang lebih baik dan meningkatkan juga

kekuatan secara relatif antara beberapa perusahaan dengan kompetitor.

Menurut Ward dan Peppard (2002, p190), Strategi adalah cara untuk

mencapai tujuan suatu perusahaan. Strategi dapat membuat suatu kebijakan baru

yang biasa digunakan dalam praktek seperti mendesain ulang proses-proses

produksi dalam bisnis.

Menurut Rangkuti (2001, p3), Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan

perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut

serta prioritas alokasi sumber daya.

Menurut R.David (2006, p16), Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan

jangka panjang. Strategi adalah tindakan potensial yang membutuhkan keputusan

manajemen tingkat atas dan sumber daya perusahaan dalam jumlah yang besar.

Strategi juga mempengaruhi kemakmuran perusahaan dalam jangka panjang,

khususnya untuk lima tahun, dan berorientasi masa ke masa depan. Strategi

memilih konsekuensi yang multifungsi dan multidimensi serta perlu

mempertimbangkan faktor-faktor eksternal yang dihadapi perusahaan.

Menurut Thompson dan Strickland (2004, p1), Strategi adalah sekumpulan

langkah-langkah kompetitif dan pendekatan-pendekatan bisnis yang digunakan

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

11

oleh manajer untuk menarik dan memuaskan pelanggan dan mencapai tujuan yang

ditargetkan. Strategi mengindikasikan pilihan-pilihan yang diambil tentang

bagaimana perusahaan mendapatkan pelanggan, merespon, perubahan-perubahan

pasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk mencapai

target.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa strategi

dapat didefinisikan sebagai alat untuk perusahaan mencapai suatu tujuan yang

ingin dicapai.

2.2 Pengertian Bisnis

Menurut Boove dan Thill (2001, p3), Bisnis adalah aktifitas pencarian laba

yang memberikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan-kebutuhan

pelanggan.

Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa bisnis adalah

usaha untuk mendapatkan laba dengan menjual barang atau jasa.

2.3 Pengertian Strategi Bisnis

Menurut pendapat Robbert M. Grant (2002, p14), Strategi bisnis berkaitan

dengan cara-cara yang digunakan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan

persaingan didalam setiap bisnis utamanya. Selain itu berdasarkan Robbert M.

Grant (2002, p15) pula, strategi bisnis merupakan kebijkan-kebijakan dan garis-

garis pedoman yang menentukan cara sebuah perusahaan bersaing dalam sebuah

industri dan khususnya cara perusahaan untuk membentuk keunggulan bersaing.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

12

Menurut Indrajit (2001, p31), Strategi bisnis merupakan dokumen yang

harus dijadikan landasan berpijak utama dalam pembuatan strategi teknologi

informasi karena dalam dokumentasi tersebut disebutkan visi dan misi perusahaan

serta target kinerja masing-masing fungsi pada struktur organisasi.

Menurut Rangkuti (2006, p7), Strategi bisnis adalah strategi fungsional

yang berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi

pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi

organisasi dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan dari suatu

bisnis.

Menurut Ward dan Peppard (2002, p189), Strategi bisnis adalah

sekumpulan tindakan terintegrasi yang bertujuan untuk mencapai tujuan jangka

panjang dan kekuatan perusahaan untuk menghadapi kompetitor. Suatu strategi

bisnis biasanya meliputi beberapa hal seperti berikut :

• Vission, pencapaian dari sebuah misi atau dapat diartikan sebagai sebuah

pandangan masa depan dari sebuah bisnis yang menjadi tujuan umum

sebuah perusahaan.

• Mission, adalah pernyataan yang memberikan arahan tentang apa yang

akan dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam mencapai misinya.

• Business Driver, adalah beberapa faktor kritis pendorong perubahan yang

dapat memberikan fokus pada bisnis sehingga dapat memenuhi sasarannya.

• Objectives, adalah sasaran-sasaran yang ditetapkan dan harus dipenuhi oleh

perusahaan dalam pencapaian visi perusahaan.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

13

• Strategies, adalah kebijakan atau tindakan langsung yang dipilih

perusahaan sebagai alat untuk mencapai tujuan dan memenuhi misinya.

• Critical Success Factors (CSF), adalah beberapa area kunci dimana sesuatu

harus berjalan dengan baik sehingga keberhasilan bisnis dapat dicapai.

• Business Area Plans, adalah perencanaan dari berbagai area bisnis yang

ada yang berkaitan dengan strategi bisnis perusahaan.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa strategi bisnis dapat

didefinisikan sebagai rencana jangka panjang yang diterapkan perusahaan untuk

menjalankan aktifitas bisnis sehingga dapat memenangkan persaingan.

Perencanaan strategi bisnis dapat didefinisikan sebagai proses pemikiran

jangka panjang dari sebuah perusahaan untuk dapat menjalankan aktifitas

bisnisnya dan dapat memenangkan persaingan dimasa yang akan datang.

2.4 Supply Chain Management

Menurut Stevenson, J. William( 2009,p512) Supply Chain Management

adalah kesatuan strategis dari fungsi bisnis dalam organisasi bisnis dan seluruh

rantai pasokan dengan tujuan untuk mengintegrasikan penawaran dan

permintaan dalam suatu manajemen organisasi atau perusahaan.

Menurut Roger G. Schroeder(2007.p189) Supply Chain Management

adalah perencanaan, desain dan juga pengendalian dari alur informasi dan

material yang masuk dalam rantai pasokan. Proses dimulai dari permintaan

pelanggan dengan cara yang efesien, pada masa sekarang dan juga masa depan

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

14

Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa Supply

Chain Management adalah suatu kesatuan proses bisnis yang dimulai dari hulu

(pemasok) sampai kehilir (pelanggan).

2.5 Enterprise Architecture

2.5.1 Pengertian Enterprise

Menurut Bernard (2005, p31) Enterprise adalah suatu area tempat

segala aktifitas dan tujuan-tujuannya dalam suatu organisasi atau antara

beberapa organisasi dimana informasi dan sumber daya lainnya saling

bertukar dan berinteraksi.

2.5.2 Pengertian Enterprise Architecture

Menurut Bernard (2005, p31) Enterprise Architecture merupakan

praktek profesi dan manajemen yang muncul yang ditujukan untuk

meningkatkan kinerja perusahaan dengan memungkinkan mereka untuk

melihat diri mereka sendiri dalam hal holistik dan melihat strategi mereka

terintegrasi, praktek bisnis yang terarah, arus informasi dan sumber daya

teknologi.

EA dimaksudkan untuk membantu pembaca mengingat perbedaan

jelas antara EA dan jenis lain dari perencanaan IT, bahwa EA di dorong

oleh tujuan strategis dan kebutuhan bisnis.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

15

EA = S + B + T Enterprise Architecture = Strategi + Bussiness + Technology

EA terdiri dari manajemen program dan metode dokumentasi yang

bersama-sama memberikan pandangan, ditindak lanjuti secara terarah

kepada strategis suatu perusahaan, layanan bisnis, arus informasi dan

pemanfaatan sumber daya.

1. Sebagai program manajemen, EA menyediakan :

• Resources Aligment : Sumber daya perencanaan dan standard

penetapan.

• Standardized Policy : Sumber daya dan implementasi tata

kelola

• Decision Support : Pengawasan keuangan dan manajemen

konfigurasi

• Resorce Oversight : Siklus hidup pendekatan pembangunan

atau pengelolaan.

EA menyediakan strategi dan bisnis berbasis pendekatan kebijakan,

perencanaan, pengambilan keputusan, dan pengembangan sumber daya

yang berguna untuk eksekutif, manajer, dan staf pendukung. Untuk

menjadi efektif, EA harus menjadi bagian dari sebuah kelompok yang

terintegrasi kebijakan manajemen dan proses yang dari struktur

pemerintahan secara keseluruhan yang mencakup strategic planning,

enterprise architecture, program management, capital planning, security,

dan workforce planning, seperti terlihat pada gambar 2.1.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

16

Gambar 2.1 Governance (Bernard, 2005, p33)

2. Sebagai metode dokumentasi, EA menyediakan :

• EA Approach : Suatu kerangka dan metodologi pelaksanaan

• Current Views : Tampilan sebagai strategi, proses dan

sumber daya

• Future Views : Pandangan menjadi strategi, proses dan

sumber daya

• EA Management Plan : Sebuah rencana untuk pindah dari

saat ini ke masa depan EA

Pendekatan untuk EA dokumentasi di dasarkan pada penetapan

kerangka kerja dokumentasi dan metodologi pelaksanaan yang terkait.

Mendokumentasikan pandangan EA saat ini dan masa depan membantu

perusahaan untuk mengidentifikasikan dan mengelola sumber daya saat

ini, memilih dan mengimplementasikan sumber daya masa depan dan

Integrated Governance

Capital Planning

Security

Program Managemet

Workforce Planning

Strategic Planning

Enterprise Architecture

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

17

mengelola transisi EA secara efektif. Transisi saat ini untuk arsitektur

masa depan adalah suatu aspek yang berkelanjutan dari program EA.

Gambar 2.2 menunjukan gambaran dari pendekatan EA dasar untuk

memvisualisasikan perusahaan dan mengolah informasi EA.

Gambar 2.2 The Basic Enterprise Architecture Approach (Bernard, 2005, p34)

2.6 Hubungan Strategi, Bisnis, dan Teknologi

Menurut Bernard (2005, p72) EA yang mendukung perusahaan secara

menyeluruh, harus menghubungkan strategi, bisnis dan teknologi. EA paling

efektif jika secara bersamaan mendukung perencanaan top-down eksekutif dalam

pengambilan keputusan di perusahaan dan perencanaan bottom-up manajemen

dalam pengambilan keputusan dalam setiap LOB. Dengan cara ini, EA membantu

untuk memastikan bahwa strategi bisnis dorongan dan perencanaan teknologi. Dari

perspektif bisnis, EA menyediakan konteks dan tujuan dari kegiatan bisnis dengan

memastikan teknologi diterapkan setelah kebutuhan bisnis diidentifikasi. Dari

perspektif teknologi, EA menyediakan strategi dan konteks bisnis untuk

perencanaan sumber daya.

Documentation of the Current Enterprise

Architecture

Architecture Management and Transition Plan

Documentation of the Future Enterprise

Architecture

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

18

2.6.1 Hubungan EA dan Strategi

Menurut Bernard (2005, p72) Kerangka EA dan metodologi yang

mengorganisasi dokumentasi EA sedemikian rupa sehingga

memungkinkan strategi untuk mempengaruhi bisnis dan perencanaan

teknologi serta pengambilan keputusan. Hal ini penting terutama pada

dokumentasi pandangan EA masa depan. Dengan terlebih dahulu

mengidentifikasi perubahan apa yang diantisipasi dalam tujuan strategis

dan inisiatif, dokumentasi berikutnya dari kegiatan bisnis dan sumber daya

teknologi dapat diselesaikan sedemikian rupa untuk mempromosikan

keselarasan, efisiensi, dan efektifitas, mendokumentasikan strategi

melibatkan identifikasi tujuan, inisiatif, dan hasil tindakan.

• Strategic Goals

Ini adalah tujuan utama dari perusahaan. Tujuan strategis biasanya

memerlukan beberapa tahun untuk menyelesaikan. Perubahan tujuan

strategis yang dibuat sebagai tanggapan dalam bisnis internal dan

eksternal dan dorongan teknologi dan/atau perubahan hukum dan

peraturan.

• Strategic Initiatives

Ini adalah kegiatan bisnis dan teknologi, program, dan proyek yang

memungkinkan pencapaian tujuan strategis, sehingga mereka dapat

mempengaruhi arah dasar dari perusahaan.

• Strategic Measures

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

19

Ini adalah hasil tindakan yang mengidentifikasi ketika sebuah inisiatif

strategis telah berhasil memenuhi sebuah tujuan strategis. Hasil tujuan

menentukan kapan suatu perusahaan mencapai misinya ketika

menang.

2.6.2 Hubungan EA dan Rencana Bisnis

Menurut Bernard (2005, p73) Seperti tercermin dalam perancangan

kerangka EA, strategi menghasilkan kebutuhan bisnis dan teknologi yang

mendukung solusi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Tiga masalah

utama EA dokumentasi di tingkat bisnis :

• Mendukung tujuan strategis

Berhubung poin antara inisiatif strategis dan kegiatan bisnis perlu

didokumentasikan secara jelas. Tidak semuanya aktifitas bisnis

yang strategis, dan penting untuk membedakannya dalam

dokumentasi EA antara mereka yang secara langsung

menghubungkan ke inisiatif strategis dan mereka yang

menyediakan fungsi dukungan umum untuk perusahaan.

• Dokumentasi kegiatan bisnis

Pembuatan pendokumentasian dan penyampaian produk bisnis dan

layanan penting dalam mendukung Bussiness Process

Improvement (BPI) dan projek Business Process Reengineering

(BPR), dan dalam pendokumentasiaan aktifitas bisnis untuk

menunjukan input, output, outcomes, dan unsur lain yang

berpengaruh penting pada masing-masing proses bisnis. Itu sangat

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

20

penting untuk mengidentifikasi bagaimana proses bisnis saling

terkait satu dengan yang lain.

• Mengidentifikasi kegiatan teknologi yang mendukung

Menganalisis kebutuhan bisnis dan kegiatan dapat mengungkapkan

teknologi pendukung kritis (misalnya aktifitas pemasaran

memelurkan analisa kencenderungan data penjualan, dan proses

produksi membutuhkan berbagai jenis sumber termasuk bahan

baku, fasilitas, tenaga kerja, komputer, data, dan mesin. EA

membantu untuk mengidentifikasi dan mendokumentasi teknologi

yang mendukung.

2.6.3 Hubungan EA dan Rencana Teknologi

Menurut Bernard (2005, p73) Teknologi adalah jenis sumber daya

yang memungkinkan informasi dan sumber daya lainnya didapat untuk

mendukung terciptanya dan pengiriman produk bisnis dan layanan, yang

pada akhir tercapainya tujuan dari strategi tersebut. Sangat penting bahwa

teknologi tidak mendorong bisnis dan perencanaan strategi, terutama di

perusahaan yang sumber dayanya terbatas, di mana biaya duplikasi non-

strategis teknologi tidak dapat diberikan. Perencanaan bottom-up

(misalnya dimana teknologi adalah katalis untuk perubahan) adalah

penggunaan yang layak dari EA, namun itu bukan proses normal untuk

implementasi sumber daya. itu lebih penting bagi perusahaan untuk

memahami arah utama dan prioritas, merencanakan kegiatan bisnis yang

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

21

diperlukan, dan kemudian mengidentifikasi sumber daya yang

mendukung, termasuk TI.

2.7 EA Sebagai Managemen Program

Menurut Bernard (2005, p34) EA adalah program manajemen yang

menyediakan pendekatan strategi terpadu untuk sumber daya merencanakan

program. EA adalah bagian dari proses pemerintahan secara keseluruhan yang

menentukan penyelarasan sumber daya, mengembangkan kebijakan standar,

meningkatkan dukungan keputusan, dan mengawasi kegiatan sumber

pengembangan. EA dapat membantu mengidentifikasi kesenjangan dalam kinerja

jalur kegiatan usaha dan kemampuan mendukung layanan IT, sistem, dan jaringan.

2.7.1 Resource Aligment

EA perencanaan dukungan strategis dan proses perencanaan sumber

daya operasional lainnya dengan menyediakan tampilan makro dan mikro

tentang bagaimana sumber daya yang untuk dimanfaatkan dalam

mencapai tujuan perusahaan. hal ini membantu untuk memaksimalkan

efisiensi dan efektifitas sumber daya tersebut, yang pada gilirannya akan

membantu untuk mempromosikan kemampuan kompetitif perusahaan.

Sumber daya TI dan proyek yang terkait dalam pembangunan perusahaan

harus ditinjau untuk menentukan apakah mereka mendukung (dan sesuai)

satu atau lebih tujuan strategis perusahaan. jika sumber daya dan/atau

proyek yang tidak selaras, maka nilainya bagi perusahaan akan tetap yang

bersangkutan. Gambar 2.3 menunjukkan bagaimana proyek TI (dan

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

22

sumber daya terkait) selaras dengan tujuan sub-perusahaan, dan pada

akhirnya seluruh perusahaan dapat mencapai tujuan dan inisiatif.

Enterprise Strategic Goals

Enterprise-Wide Strategic Initiatives Departement 1

Goals Department 2

Goals Department 3

Goals Department-Wide

Programs Department-Wide

Programs Department-Wide

Programs

IT P

roje

ct 1

-1

IT P

roje

ct 1

-2

IT P

roje

ct 1

-3

IT P

roje

ct 2

-1

IT P

roje

ct 2

-2

IT P

roje

ct 2

-3

IT P

roje

ct 3

-1

IT P

roje

ct 3

-2

IT P

roje

ct 3

-3

Gambar 2.3 Resource Alignment (Bernard, 2005, p35)

2.7.2 Standardized Policy

EA mendukung pelaksanaan kebijakan manajemen standar yang

berkaitan dengan pengembangan dan pemanfaatan TI dan sumber daya

lainnya. dengan menyediakan holistik, pandangan hirarkis dari sumber

daya saat ini dan masa depan, EA mendukung pembentukan kebijakan

untuk :

- Mengidentifikasi kebutuhan strategis dan operasional

- Menentukan aligment strategis kegiatan dan sumber daya

- Mengembangkan perusahaan-lebar sumber daya bisnis dan teknologi

- Memprioritaskan pendanaan program dan proyek

- Mengawasi pengelolaan program dan proyek

- Mengidentifikasi kinerja metrik untuk program dan proyek

Res

ourc

e A

lignm

ent

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

23

- Mengidentifikasi dan menegakkan standar dan manajemen

konfigurasi

2.7.3 Decision Support

EA menyediakan dukungan untuk sumber daya TI dalam

pengambilan keputusan di tingkat eksekutif, manajemen, dan staf

perusahaan itu. Di tingkat eksekutif, EA menyediakan visibilitas untuk

besar inisiatif TI dan mendukung penetapan keselarasan strategis. Di

tingkat manajemen, EA dukungan desain dan keputusan manajemen

konfigurasi, serta penyelarasan inisiatif TI dengan standar teknis untuk

suara, data, video, dan keamanan. Di tingkat staff, EA mendukung

keputusan mengenai operasi, pemeliharaan, dan pengembangan sumber

daya TI dan jasa.

2.7.4 Resource Development

Dukungan EA terstandar pendekatan untuk mengembangkan TI dan

sumber daya lainnya. tergantung pada ruang lingkup sumber daya yang

terlibat dan rentang waktu yang tersedia untuk pembangunan, metode

pengembangan sistem siklus hidup dapat digunakan untuk mengurangi

risiko biaya, jadwal, atau kinerja parameter yang tidak mungkin dipenuhi.

EA lebih mendukung standar, pendekatan yang telah terbukti untuk

manajemen proyek yang meningkatkan pengawasan yang komprehensif

dan efektif dari program yang sedang berlangsung dan proyek

pengembangan yang baru. Akhirnya, EA mendukung penggunaan proses

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

24

standar untuk pemilihan dan evaluasi investasi dalam sumber daya TI dari

bisnis dan perspektif keuangan.

2.8 EA Sebagai Metode Dokumentasi

EA dokumentasi ini dicapai melalui enam elemen dasar berikut : (1)

Kerangka dokumentasi EA, (2) Komponen EA, (3) Arsitektur saat ini, (4)

Arsitektur masa depan, (5) Rencana pengelolaan EA, dan (6) Rencana ancaman.

Elemen dari dokumentasi EA dapat dilihat pada Gambar 2.4 dan penjelasannya

adalah sebagai berikut :

Gambar 2.4 Elements of EA Documentation

(Bernard, 2005, p37)

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

25

2.8.1 Elemen dokumentasi EA : Kerangka dokumentasi EA

Kerangka dokumentasi EA mengidentifikasi ruang lingkup

arsitektur harus didokumentasikan dan menetapkan hubungan antara

daerah dengan arsitektur. Sebuah contoh yang akan digunakan adalah

kerangka yang diilustrasikan dalam Gambar 2.5 yang memiliki bentuk

kubik dalam tiga dimensi yang berhubungan dengan aspek yang berbeda

dari perusahaan mendokumentasikan diabstrasikan.

Gambar 2.5 The EA Cube Documentation Framework

(Bernard, 2005, p38)

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

26

Penjelasan dari enterprise architecture cube documentation framework :

1. Line of Business : Area yang terpisah dari aktifitas di dalam

perusahaan yang mungkin mempengaruhi pembuatan dari beberapa

produk, syarat dari suatu layanan, atau fungsi administratif internal.

2. Goals and Initiatives : Kekuatan pendorong di belakang enterprise

architecture. Mengidentifikasi arah strategis, tujuan dan inisiatif

organisasi, dan memberikan gambaran yang jelas tentang kontribusi

yang akan dibuat dalam mencapai tujuan-tujuan.

3. Process and Services : Identifikasi jalur bisnis dan proses organisasi

dan menunjukkan kontribusi TI untuk proses. Perencanaan strategis

membantu untuk mengarahkan dan memprioritaskan proses bisnis

dan kegiatan untuk memastikan bahwa mereka secara kolektif

terlibat dalam arah strategis organisasi yang ditetapkan dalam

rencana strategis.

4. Data and Information : Dokumen bagaimana informasi saat ini

sedang digunakan oleh organisasi dan bagaimana melihat masa

depan arus informasi.

5. Systems and Application : Dokumen dari kelompok sistem

informasi dan layanan aplikasi saat ini, yang digunakan organsisasi

untuk menyampaikan kemampuan teknologi informasi.

6. Networks and Infrastructure : Dokumen dimana organisasi

mengatur dokumen di masa sekarang dan masa yang akan datang

yang berupa suara, data, dan video jaringan dimana organisasi

menggunakan host system, aplikasi, website dan database.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

27

2.8.2 Elemen dokumentasi EA : Komponen EA

Komponen EA adalah tujuan berubah, proses, standar dan sumber

daya yang dapat memperpanjang lebar perusahaan atau terkandung dalam

garis bisnis yang spesifik. Gambar 2.6 memberikan contoh komponen EA

vertikal dan lintas sektor pada setiap tingkat dari kerangka cube EA dan

rincian tambahannya.

Gambar 2.6 Contoh dari komponen EA

(Bernard, 2005, p40)

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

28

2.8.3 Elemen dokumentasi EA : Arsitektur saat ini

Arsitektur saat ini berisi komponen-komponen EA yang saat ini ada

di dalam perusahaan pada setiap tingkatan dari framework. Pandangan EA

saat ini adalah terdiri dari artefak (dokumen, spreadsheet, grafik, dll) pada

setiap kerangka, yang diarsipkan dalam repositori EA untuk membantu

mereka bisa digunakan oleh berbagai pemangku kepentingan EA.

2.8.4 Elemen dokumentasi EA : Arsitektur masa depan

Arsitektur masa depan mereka mendokumentasikan EA baru atau

dimodifikasi komponen yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk menutup

kesenjangan kinerja yang ada atau mendukung sebuah inisiatif strategis

baru, kebutuhan operasional, atau solusi teknologi.

Seperti ditunjukan pada Gambar 2.7 arsitektur masa depan didorong

baik di tingkat strategis dan taktis dalam tiga cara : arah baru dan tujuan,

mengubah prioritas bisnis, dan teknologi.

Gambar 2.7 Drivers of Change (Bernard, 2005, p41)

Capabilities

of the Current

Enterprise

Strategic

Tacticalc

New Direction & Goals (Leadership Team)

New Business Priorities (Management Team)

Emerging Technologies (IT Support Team)

Operating Scenarios

Program Plans

Capabilities

of the Future

Enterprise

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

29

2.8.5 Elemen dokumentasi EA : Rencana pengelolaan EA

Rencana pengelolaan EA Mengartikulasikan program EA dan

pendekatan dokumentasi. Rencana pengelolaan EA juga memberikan

deskripsi dari pandangan saat ini dan masa depan arsitktur dan rencana

sekuensing untuk mengelola transisi ke lingkungan bisnis atau teknologi

operasi masa depan. Rencana pengelolaan EA adalah dokumen hidup yang

sangat penting untuk mewujudkan manfaat dari EA sebagai program

manajemen.

2.8.6 Elemen dokumentasi EA : Rencana ancaman

EA dokumentasi mencakup ‘ancaman’ aktifitas umum yang hadir di

semua tingkat kerangka. Ancaman ini termasuk TI terkait keamanan,

standard dan kerja pertimbangan tenaga kerja.

• Keamanan IT

Keamanan adalah paling efektif bila merupakan bagian integral dari

program manajemen EA dan metodologi dokumentasi. Sebuah

program keamanan komprehensif TI telah fokus di beberapa daerah

termasuk : informasi, personal, operasi, dan fasilitas. Agar efektif,

keamanan IT harus bekerja di semua tingkat dari kerangka EA dan

dalam semua komponen EA.

• Standar IT

Salah satu fungsi yang paling penting dari EA adalah bahwa ia

menyediakan teknologi yang berhubungan dengan standar di semua

tingkat kerangka EA. EA harus menarik internasional yang diterima,

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

30

nasional, dan standar industri dalam rangka untuk mempromosikan

penggunaan non proprietary solusi dalam komponen EA. Hal ini

pada gilirannya meningkatkan integritas komponen EA, serta lebih

baik mendukung saklar keluar dari komponen bila diperlukan.

• Tenaga kerja IT

Mungkin sumber daya terbesar yang perusahaan miliki adalah orang-

orang. Oleh karena itu penting untuk memastikan bahwa staff terkait

IT, keterampilan, dan persyaratan pelatihan identifikasi untuk LOB

dan kegiatan dukungan layanan pada setiap tingkat dari kerangka EA,

dan solusi yang tepat yang tercermin dalam arsitektur saat ini dan

masa depan.

2.9 EA Repository

Memberikan kemudahan akses bagi dokumentasi EA sangatlah penting

untuk digunakan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan. Hal ini dapat

dicapai melalui pembentukan sebuah repositori EA online untuk arsip dokumentasi

komponen EA dalam berbagai bidang kerangka EA. Repositori EA pada dasarnya

adalah sebuah situs web dan database yang menyimpan informasi dan

menyediakan hubungan ke perangkat EA dan EA lainnya tentang sumber

informasi program. Gambar 2.8 memberikan contoh tentang bagaimana EA

repositori mungkin untuk dirancang, contoh ini disebut Living Enterprise dan

dirancang untuk mendukung dokumentasi yang diatur melalui penggunaan

kerangka Cube EA³.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

31

Gambar 2.8 EA Repository – Living Enterprise

(Bernard, 2005, p46)

2.10 Struktur Dan Budaya Dari Perusahaan

Struktur dan budaya penting dimasukan kedalam EA untuk mencerminkan

secara akurat hakikat tujuan oraganisasi, proses, dan informal struktur yang

mempengaruhi pandangan saat ini dan masa depan dalam arsitektur. Memahami

struktur dan budaya perusahaan sangat penting dalam hubungan kerja dengan

stakeholder untuk mendapatkan dukungan dari mereka dan mengelolah

pengharapan mereka untuk mengembakan dan mengimplemantasikan program EA.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

32

2.10.1 Struktur dari perusahaan

Konsep teori organisasi juga berlaku bagi perusahaan karena

perusahaan juga merupakan organisasi sosial. Organisasi dan perusahaan

adalah sistem sosial yang pada dasarnya kompleks yang terlepas dari misi,

dan mempunyai banyak kesamaan dalam struktur dan fungsi.

2.10.2 Model Parsons/Thompson

Salah satu model yang lebih dewasa dari struktur organisasi umum

adalah pendangan tiga tingkat yang awalnya dibayangkan oleh sosiolog

Talcott Parsons di tahun 1950an dan selajutnya dikembangkan oleh

sosiolog Jamis Thompson ditahun 1960an. Penelitian Parsons

diidentifikasikan tiga tingkat umum yang biasa untuk kebanyakan

organisasi sosial (teknis, manajerial, institusional), berdasarkan

pengamatan berbagai jenis kegiatan.yang terjadi di setiap tingkat.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

33

Tabel 2.1 Parson/Thompson Model Of Enterprises (Bernard, 2005, p51)

Organizational

Level

Structure Parson’s Purpose of

Each Level

Function Thompson’s Level

Activities

Institutional

Dimana organisasi menetapkan

aturan dan terkait dengan

masyarakat besar karena berasal

legitimasi, arti, dan lebih tinggi

tingkat dukungan, sehingga

memungkinkan terlaksananya

tujuan organisasi

Organisasi ini sangat terbuka

untuk lingkungan dalama rangka

untuk menenukan domainnya,

menetapkan batas-batas, dan

legitimasi aman.

Managerial

Dimana medisiasi antara

organisasi dan lingkungan tugas

sering terjadi, dimana urusan

internal organisasi dikelolah, dan

dimana produk organisasi yang

dikomsumsi dan sumber daya

disediakan

Mediasi yang dinamis terjadi

dimana kurang formal dan lebih

banyak kegiatan politik terjadi

Technical

Dimana produk yang sebenarnya

dari sebuah organisasi diproses.

Organisasi adalah rasional karena

membawa pada produksi

(input/output) fungsi-fungsi dari

luar untuk melindungi mereka

dari ketidakpastian eksternal

sebanyak mungkin.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

34

Geometri dari model Parson/Thompson telah diadaptasi oleh

penulis menyerupai serangkaian lingkaran konsentris. Ini dapat

memberikan citra yang lebih berguna untuk mengambarkan sebuah

oraganisasi sosial yang berinteraksi dengan lingkungannya melalui tingkat

kelembagaan model, memfasilitasi sumber daya internal melalui tingkat

manajerial, dan melindungi inti dari proses penting dan sumber daya

ditingkat teknis.gambar ini menunjukan versi bulat dari model

Parson/Thompson, yang juga lebih berguna dalam dalam berhubungan

dengan bagaimana kerangka EA dapat dokumen fungsi organisasi.

Gambar 2.9 Relating Models of Organizational Function and Structure

(Bernard, 2005, p52)

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

35

Bukti model ini masih menjadi sah juga terlihat dalam sidat rasional

bagan organisasi, misi, rencana strategis, rencana operasional, dan layanan

bisnis dari jenis organisasi. Namun ada jenis baru dari organisasi yang

telah muncul karena perubahaan dengan adanya berbasis teknologi dalam

cara orang berkomunikasi dan bekerja. Telekomunikasi global dan internet

telah membuat lokasi merupakan faktor sangat tidak relevan dalan hal

dimana beberapa jenis pekerjaan sedang dilakukan (misalnya pengetahuan

kerja dan layanan on-line). Dua perubahan utama yang berkaitan dengan

struktur organisasi dan fungsi telah dihasilkan. Pertama, lebih banyak

organisasi menjadi regional atau global di alam, dan bergantung pada

kendali jarak jauh sub-kelompok untuk melakukan sejumlah besar

pekerjaan. Kedua, lebih banyak orang menjadi pekerja pengetahuan

pekerja mandiri yang kontrak jasa mereka jarak jauh untuk berbagai

perusahaan tergantung pada minat, keterampilan, dan ketersediaan.

2.10.3 Model Jaringan Organisasi

Jenis baru dari organisasi dan perusahaan yang muncul yang

didasarkan pada jaringan kerjasama tim setempat dan pekerja individu

terpencil dan semi-otonomi yang melakukan fungsi tombol. Di perusahaan

ini, lebih besar efisiensi biaya dan fleksibilitas misi yang lebih dicapai

dengan menghilangkan lapisan manajemen yang tidak diperlukan dalam

mode operasi yang terdesentralisasi. Perbedaan disajikan di sini adalah

bahwa struktur organisasi / perusahaan didasarkan pada tim-tim dan

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

36

pekerja jarak jauh, yang tujuan dan fungsi dapat berubah tergantung pada

pengaruh internal dan eksternal.

Yang disebut organizational network model (ONM), adalah tim

eksekutif yang menetapkan kebijakan dan tujuan, menyetujui sumber

daya, dan mengevaluasi hasil, sementara semi-otonom tim fungsional dan

pekerja independen mengelola program yang sedang berlangsung / bidang

usaha, proyek-proyek pembangunan baru, dan tim khusus sumber daya.

Gambar 2.10 Organizational Network Model (Bernard, 2005, p54)

Menjadi kurang hirarkis, ini "datar" dan lebih fleksibel ONM

organisasi dapat merespon perubahan persyaratan yang lebih cepat dengan

membuat, mengubah, atau menghilangkan fungsi kerja dan / atau

menyesuaikan jumlah dan jenis pekerja independen. Jenis organisasi

ONM dan perusahaan juga dapat eksis sebagai supply chains diperpanjang

atau jaringan tim dari dalam dan luar batas organisasi tradisional. Gambar

2.11 dibawah ini menunjukkan bagaimana fungsi kerja dalam organisasi

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

37

onm dapat berhubungan dengan sebuah perusahaan dari jalur bisnis

(LOBs) dalam EA’s Cube documentation Framework.

Gambar 2.11 Relating Functional Teams to EA Lines of Business

(Bernard, 2005, p54)

2.10.4 Organisasi dan Perusahaan (Enterprise)

Organisasi dan perusahaan adalah serupa bahwa mereka adalah

kedua jenis entitas sosial yang memiliki budaya, struktur formal dan

informal, tujuan, kegiatan, dan sumber daya. Perbedaannya adalah bahwa

suatu perusahaan dapat didefinisikan sebagai subset dari sebuah organisasi

atau dapat melibatkan beberapa organisasi.

Perusahaan biasanya terdiri dari Komponen vertikal, horisontal, dan

diperpanjang. komponen vertikal (juga dikenal sebagai bidang usaha atau

segmen) adalah kegiatan daerah yang perticular ke salah satu bidang usaha

(misalnya penelitian dan pengembangan). Komponen horisontal (juga

dikenal sebagai perusahaan crosscutting) adalah area yang lebih umum

dari kegiatan yang melayani beberapa baris bisnis. Komponen

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

38

diperpanjang terdiri lebih dari satu organisasi (misalnya extranet dan

rantai pasokan).

2.10.5 Pemahaman Budaya

Memahami budaya suatu perusahaan sangat penting untuk

mengembangkan pandangan yang realistis tentang bagaimana tujuan

strategis ditetapkan, bagaimana fungsi proses, dan bagaimana sumber daya

digunakan. Efek dari program EA adalah untuk mengkoordinasikan

perubahan tersebut bahwa hal itu jauh lebih didorong oleh strategi baru

dan kebutuhan bisnis, dan kurang oleh teknologi baru.

2.11 EA Artifacts

2.11.1 Goals And Initiative

Menurut Bernard (2005, p106), Goals and initiative adalah

kekuatan pendorongan di belakang arsitektur. Tingkat atas dari kerangka

arsitektur perusahaan mengidentifikasi arah strategis, tujuan , dan inisiatif

dari perusahaan dan memberikan gambaran yang jelas dari kontribusi

bahwa TI akan membantu dalam mencapai tujuan-tujuan ini.

2.11.1.1 Strategic Plan

Menurut Bernard (2005, p115), Arsitektur komposit

perusahaan artefak yang harus memandu arah perusahaan

selama periode 3-5 tahun di masa depan dengan menyediakan

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

39

item berikut, yang masing-masing dari primitif (dasar) arsitektur

artefak perusahaan.

• Mendukung sebuah Mission Statement dan sebuah Vision

Statement, yang meringkas tujuan dan arahan pada

perusahaan

• Mengembangkan sebuah Statement of Strategic Direction

yang cocok dengan tujuan perusahaan, mempertahankan

loyalitas, memberikan fleksibilitas dan mempromosikan

keberhasilan kompetitif.

• Meringkas dari hasil SWOT Analysis yang berbasis pada

pernyataan arahan strategi dan yang mana

mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman pada perusahaan.

• Meringkas situasi dan asumsi perencanaan dari beberapa

konsep operasi yaitu CONOPS Scenario, yang mana

mendukung arahan strategi perusahaan.

• Mengembangkan sebuah CONOPS Diagram, yang mana

menangkap sebuah gambaran yang menangkap esensi dan

partisipasi di dalam operasi saat ini.

• Mengembangkan strategi umum yang kompetitif untuk

perusahaan dalam penggabungan CONOPS Scenario saat

ini dan yang akan mendatang dan menggerakkan

perusahaan yang dimaksudkan dalam arahan strategi

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

40

perusahaan dan menggerakkan dalah arahan internal/

eksternal seperti budaya, persyaratan LOB, kondisi pasar,

strategi kompetitior dan resiko.

• Mengindetifikasi strategic goals yang menyelesaikan

strategi kompetitif dan menspesifikasikan sponsor

eksekutif yang merespon untuk meraih pencapaian yang

diinginkan.

• Mengindetifikasi Strategic Initiatives dan sumber daya

untuk sponsor inisiatif dimana program yang sedang

berjalan atau pengembangan beberapa proyek dalam

menyelesaikan beberapa strategi.

• Meringkas Outcome Measures untuk beberapa Strategic

Goals dan inisiatif dengan menggunakan Balance

Scorecard atau beberapa pendekatan lainnya.

2.11.1.2 SWOT Analysis

Menurut Bernard (2005, p118), Salah satu kegiatan yang

paling awal perusahaan melakukan dalam mengembangkan

rencana strategis adalah “Strength, Weakness, Opportunity,

Threat” Analisis SWOT. Analisis ini melihat pada faktor

internal dan eksternal untuk menentukan daerah yang

perusahaan harus fokus pada untuk meningkatkan kemampuan

bertahan hidup dan sukses, serta daerah yang perusahaan harus

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

41

hindari atau mengurangi rencana strategis, dan analisis SWOT

penuh diarsipkan di EA repositori sebagai primitive artifacts

terpisah. Tabel 2.2 memberikan contoh cara untuk meringkas

dan menyajikan hasil analisis SWOT.

Tabel 2.2 Contoh Ringkasan Analisis SWOT (Bernard, 2005, p118)

External Factor

Internal Factor

Internal Strengths (S)

S1. User Community

S2. Relationships

S3. Involved Leadership

S4. In-house Technology

S5. Legacy Architecture

S6. Training Budget

S7. Culture

Internal Weaknesses (W)

W1. Policy / Regulations

W2. Governance Value

W3. IT Skill - Systems

W4. Enterprise Architecture

W5. IT Skills - Process

W6. Low Usability/Implementation

External Opportunities (O)

O1. Contracting

O2. Government

O3. New Technology

O4. Partnerships

SO

S5/O3 : Legacy Web Portals

S1/O3 : Security

WO

W4/O4 : EA Sharing

External Threats (T)

T1. Funding

T2. Market Drivers

T3. Merger

T4. Advanced Technology

T5. IT Adoption Rate

ST

S1/T2 : FED Requirements

S6/T5 : IT Training

S1/T5 : IT Awareness

WT

W4/T1 : Funding Data

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

42

Menurut Rangkuti (2006, p18-19), analisis SWOT

adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini dilakukan pada

logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang dan

secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan

ancaman. Jadi, analisis SWOT membandingkan antara faktor

eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan

dan kelemahan.

Dibawah ini dijelaskan mengenai SWOT (Strength,

Weakness, Opportunity, Threats) :

• Strength : adalah sumber daya, keterampilan yang lebih

dari pada pesaing perusahaan sehingga memberikan nilai

tambah bagi perusahaan.

• Weakness : adalah keterbatasan dalam SDA, keahlian dan

kemampuan yang menghambat kinerja perusahaan.

• Opportunity : situasi penting yang menguntungkan dalam

lingkungan suatu perusahaan, mengikuti trand merupakan

hal yang paling penting dalam menganalisis peluang bagi

perusahaan.

• Threat : situasi yang tidak menguntungkan bagi

perusahaan, tapi tidak untuk dihindari namun harus

dihadapi sebagai suatu tantangan. Pengertian terhadap

peluang dan ancaman yang ada akan membantu

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

43

perusahaan untuk mengidentifikasi pilihan-pilihan yang

nyata yang akan dipilih untuk menyusun strategi yang

efektif bagi perusahaan.

Gambar 2.12 Diagram Analisis SWOT

(Rangkuti, 2006, p19)

2.11.1.2.1 Matrik SWOT

Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-

faktor strategis perusahaan adalah Matrik SWOT.

Matrik ini menggambarkan bagaimana peluang dan

ancaman eksternal (EFAS) yang dihadapi

perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan

kelemahan (IFAS) yang dimilikinya. Matrik ini

dapat menghasilkan empat set kemungkinan

alternative strategis (Rangkuti, 2006, p31).

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

44

Cara membuat matrik SWOT adalah

dengan menggunakan faktor-faktor strategis

eksternal maupun internal sebagaimana telah

dijelaskan dalam tabel EFAS dan IFAS, yaitu

dengan Mentransfer peluang dan ancaman dari

tabel EFAS serta mentransfer kekuatan dan

kelemahan dari table IFAS kedalam sel yang sesuai

dalam matrik SWOT. Kemudian dengan

membandingkan faktor-faktor strategis tersebut

lalu dibuatkan 4 set kemungkinan alternatif strategi

(SO, ST, WO, WT) (Rangkuti, 2006, p35):

• Strategi SO : strategi ini dibuat berdasarkan

jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan

memanfaatkan seluruh kekuatan untuk

merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-

besarnya.

• Strategi ST : strategi dalam menggunakan

kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk

mengatasi ancaman.

• Strategi WO : strategi ini diterapkan

berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada

dengan cara meminimalkan kelemahan yang

ada.

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

45

• Strategi WT : strategi ini didasarkan pada

kegiatan yang bersifat defensive dan berusaha

meminimalkan kelemahan yang ada serta

menghindari ancaman.

Tabel 2.3 Matrik SWOT (Rangkuti, 2006, p31)

IFAS EFAS Strength ( S )

Tentukan 5-10 faktor-

faktor kekuatan internal

Weakness ( W )

Tentukan 5-10 faktor-

faktor kelemahan internal.

Opportunity ( O )

Tentukan 5-10 faktor

peluang eksternal

Strategi SO

Ciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

untuk memanfaatkan

peluang.

Strategi WO

Ciptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan

untuk memanfaatkan

peluang.

Threats ( T )

Tentukan 5-10 faktor

ancaman eksternal

Strategi ST

Ciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

untuk mengatasi

ancaman.

Strategi WT

Ciptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan

dan menghindari

ancaman.

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

46

2.11.1.2.2 Penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS)

Menurut Rangkuti (2006, p22-23), sebelum

membuat matrik faktor strategi eksternal, terlebih

dahulu kita perlu mengetahui faktor strategi

eksternal (EFAS).

Tabel 2.4 Tabel EFAS (Rangkuti, 2006, p23)

FAKTOR STRATEGI

EKSTERNAL

BOBOT RATING BOBOT X

RATING

KOMENTAR

Peluang

Total Peluang

Ancaman

Total Ancaman

Total EFAS

Berikut ini adalah cara-cara penentuan

Faktor Strategi Eksternal (EFAS) :

a. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan

10 peluang dan ancaman).

b. Beri bobot masing-masing faktor dalam

kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting)

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

47

sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-

faktor tersebut kemungkinan dapat

memberikan dampak terhadap faktor

strategis.

c. Hitung rating (dalam kolom tiga) untuk

masing-masing faktor dengan memberikan

skala mulai dari 4 (outstanding) sampai

dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor

tersebut terhadap kondisi perusahaan yang

bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk

faktor peluang bersifat positif (peluang yang

semakin besar diberi rating +4, tetapi jika

peluangnya kecil, diberi rating +1).

Pemberian nilai rating ancaman adalah

kebalikannya. Misalnya, jika nilai

ancamannya sangat besar, rating adalah 1.

Sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit

ratingnya 4.

d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating

pada kolom 3, untuk memperoleh faktor

pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa

skor pembobotan untuk masing-masing

faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0

(outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

48

e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan

komentar atau catatan mengapa faktor-faktor

tertentu dipilih dan bagaimana skor

pembobotannya dihitung. Jumlahkan skor

pembobotan (pada kolom 4), untuk

memperoleh total skor bagi perusahaan yang

bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan

bagaimana perusahaan tertentu bereaksi

terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya.

Total skor ini dapat digunakan untuk

membandingkan perusahaan ini dengan

kelompok industri yang sama.

2.11.1.2.3 Penentuan Faktor Strategi Internal (IFAS)

Menurut Rangkuti (2006, p24-25), setelah

faktor-faktor strategi internal suatu perusahaan

diidentifikasi, suatu tabel IFAS (Internal Strategic

Factor Analysis Summary) disusun untuk

merumuskan faktor-faktor strategis internal

tersebut dalam kerangka Strength and Weakness

perusahaan.

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

49

Tabel 2.5 Tabel IFAS (Rangkuti, 2006, p25)

FAKTOR STRATEGI

INTERNAL

BOBOT RATING BOBOT X

RATING

KOMENTAR

Kekuatan

Total Kekuatan

Kelemahan

Total Kelemahan

Total IFAS

Berikut ini adalah cara-cara penentuan

Faktor Strategi Internal (IFAS) :

a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi

kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam

kolom 1.

b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut

dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting)

sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan

pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap

posisi strategis perusahaan. (semua bobot

tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor

total 1,00).

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

50

c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-

masing faktor dengan memberikan skala

mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1

(poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut

terhadap kondisi perusahaan yang

bersangkutan. Variabel yang bersifat positif

(semua variabel yang masuk kategori

kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai

dengan +4 (sangat baik) dengan

membandingkannya dengan rata-rata industri

atau dengan pesaing utama. Sedangkan

variabel yang bersifat negatif, kebalikannya.

Contohnya, jika kelemahan perusahaan besar

sekali dibandingkan dengan rata-rata industri,

nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan

perusahaan dibawah rata-rata industri,

nilainya adalah 4.

2.11.2 Concept of Operations Scenario and Concept of Opertational Diagram

2.11.2.1 Concept of Operations Scenario

Menurut Bernard (2005, p294), sebuah konsep skenario

operasi adalah dokumen narasi yang menjelaskan bagaimana

perusahaan beroperasi saat ini atau akan beroperasi beberapa

tahun dalam waktu yang diberikan faktor-faktor tertentu internal

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

51

dan eksternal menyatakan diidentifikasi dalam analisis SWOT.

Skenario ini catatan kaki dengan asumsi perencanaan.

2.11.2.2 Concept of Opertational Diagram

Menurut Bernard (2005, p295), sebuah konsep operasi

(CONOPS) diagram ini adalah deskripsi tingkat tinggi grafis

dari bagaimana perusahaan fungsi, baik secara keseluruhan, atau

di area tertentu.

2.11.3 Products and Service

Menurut Bernard (2005, p106), ini adalah area arsitektur yang

termasuk dalam area pengaruh primer. Tingkat kedua dari kerangka EA

mengidentifikasi produk bisnis layanan dari perusahaan dan kontribusi

teknologi untuk mendukung proses tersebut.

2.11.3.1 Business Process Diagram

Menurut Bernard (2005, p300), diagram proses bisnis

menunjukkan rincian rinci dari suatu kegiatan, termasuk

bagaimana setiap langkah dalam kegiatan berhubungan dengan

orang lain. Diagram B-4 mengikuti IDEF-0 teknik pemodelan

untuk menunjukkan apa yang input, kontrol, output, dan

mekanisme yang setiap langkah dalam proses.

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

52

Control

Input Output

Mechanisme

Gambar 2.13 IDEF Model (Bernard, 2005, p300)

Berikut ini penjelasan dari gambar 2.13 mengenai IDEF

Model :

• Input

Item yang memulai atau memicu aktifitas dan diubah,

dikonsumsi atau menjadi bagian.

• Output

Hasil yang dihasilkan oleh aktifitas tersebut alasan yang

membuat proses itu bekerja.

• Mechanisme

Sistem, orang, dan peralatan yang digunakan untuk

melakukan aktifitas.

• Control

Mengidentifikasi bagaimana atau kapan proses akan

tampil.

Activity Decomposition

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

53

IDEF-0 pemodelan aktifitas cocok untuk dokumentasi

proses bisnis dalam menyediakan kedua pandangan konteks

tingkat tinggi, dan pandangan yang lebih rinci dari setiap

langkah dalam kegiatan dalam format yang dapat lebih diurai

dan saling terkait dengan proses lainnya untuk menunjukkan

keterkaitan. jenis diagram berguna dalam menunjukkan

hubungan antara langkah dan pengaruh internal/eksternal, tetapi

tidak dapat menunjukkan urutan waktu.

2.11.3.2 Swim Lane Process Diagram

Menurut Bernard (2005, p299), Diagram aktifitas

stakeholder yang menunjukkan stakeholder (mereka orang-

orang yang memiliki kepentingan dalam perusahaan) terlibat

dengan jalannya proses bisnis, dan interaksi waktu. Diagram ini

menggunakan format “Swim Lane” untuk mengatur susunan

stakeholder dan mengatur kolom sesuai kerangka waktu lalu

kegiatan dilapisi dengan flowchart.

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

54

Tabel 2.6 Contoh Swin Lane Process Diagram (Bernard, 2005, p299)

Planning Phase Selection Phase

Chif

Information

Officer

Capital Planning

Board

Capital Planning

Working Group

Architecture

Woeking Group

Program

Manager

2.11.3.3 Usecase Narative and Diagram

Menurut Bernard (2005, p302), usecase naratif adalah

bahasa pemodelan terpadu (UML) untuk mengidentifikasi

kebutuhan bisnis, konteks, aktor, dan aturan bisnis untuk

berinteraksi dengan sistem, layanan, dan aplikasi yang

diidentifikasi sebagai solusi teknologi yang membutuhkan

pembangunan.

Initial Project

Proposal

Develop Project Plan

Review ROI, Value & EA Alignment

Review Project Plan

Review Project Plan

Include in Investment Portfolio

Put Project in Sequencing

Plan

Prepare for Project

Implementatin

Review For EA

Alignment

Review Business

Case

Schedule CPB Review

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

55

Menurut Matiassen,et al. (2000, p. 119), Usecase

diagram adalah suatu pola interaksi antar sistem dan aktor

dalam sebuah application domain.

Menurut Bennett, McRobb , dan Farmer (2006, p. 145),

Usecase diagram adalah sebuah deskripsi fungsi sistem dari

sudut pandang pengguna. Yang digunakan untuk menunjukkan

bahwa sebuah sistem akan memberikan dan menunjukkan

dimana pengguna akan berkomunikasi dengan Sistem dalam

beberapa cara untuk menggunakan fungsi tersebut. Usecase

diagram menggambarkan interaksi antara sistem, external

sistem dan user. Sebuah usecase menjabarkan sebuah hubungan

antara aktor dengan sistem. Usecase merupakan sebuah

pekerjaan, misalnya login ke sistem, membuat sebuah daftar

belanja, dan sebagainya. Seorang/sebuah aktor adalah sebuah

wujud manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem

untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.

Menurut (IBM, 2005) Sebuah usecase diagram

menggambarkan sebuah fungsi yang melakukan sistem untuk

mencapai tujuan pengguna. Sebuah usecase harus menghasilkan

hasil yang diamati serta bernilai untuk pengguna sistem

tersebut.

Menurut Some (2009, p. 87) Usecase adalah spesifikasi

interaksi yang melibatkan sistem dan aktor eksternal dari sistem

itu. Usecase diagram dapat sangat membantu ketika menyusun

Page 47: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

56

kebutuhan dari sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan

dengan klien, dan merancang test case untuk semua fitur yang

ada pada sistem. Gambar 2.14 adalah contoh dari Usecase

Diagram :

Gambar 2.14 Contoh Usecase diagram

Dapat dilihat dari gambar 2.14 bahwa Actor (Kasir)

melakukan beberapa kegiatan seperti mendaftar pelangan,

membuat faktur, membuat SPK , dan membuat faktur

pembayaran.

• Extend

Usease Diagram Extend digunakan ketika ingin menunjukan

bahwa kasus penggunaan fungsi menyediakan tambahan

Page 48: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

57

yang mungkin diperlukan di lain usecase, lihat gambar 2.15

:

Gambar 2.15 Contoh Use Case Diagram Extend

Dari gambar 2.15 dapat dilihat bahwa Seorang nasabah

bank akan membuka sebuah rekening dan membuka deposito

dalam hal ini ada proses di dalam usecase yang di namakan

extend, yaitu di dalam satu proses yang berjalan si aktor akan

melakukan dua kegiatan sekaligus yang saling berhubungan

antara proses yang satu dan yang lain tetapi pada proses

pengerjaannya 2 kegiatan ini tidak dapat dilakukan sekaligus

melainkan berurutan. Atau dengan kata lain jika suatu kondisi

atau persyaratan telah terpenuhi maka proses selanjutnya dapat

di kerjakan, dalam hal ini jika nasabah tersebut ingin membuka

deposito maka nasabah tersebut harus membuka rekening

terlebih dahulu.

Page 49: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

58

• Include

Usecase Diagram Include berlaku ketika ada urutan prilaku

yang sering di gunakan dalam jumlah Usecase di mana

Extend digunakan. Lihat Gambar 2.16 :

Gambar 2.16 Contoh Use case Diagram Include

Dari gambar 2.16 terlihat bahwa seorang nasabah bank

akan membuka sebuah rekening dan untuk membuat rekening

maka nasabah tersebut harus mencatat data pribadinya kedalam

sebuah form pembukaan rekening, dalam hal ini ada proses di

dalam usecase yang di namakan include yaitu di dalam satu

proses yang berjalan si aktor akan melakukan kegiatan lain yang

masih berhubungan dengan proses tersebut. Pada saat akan

mengambarkan usecasenya maka yang terhitung hanya satu

proses yaitu membuka rekening sedangkan mencatat data

pribadi di dalam form tidak di masukan ke dalam gambar

usecase karena mencatat data pribadi adalah kesatuan dari

proses membuka rekening.

Berikut adalah gambar-gambar komponen menurut

Mathiassen :

Page 50: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

59

Tabel 2.7 Komponen Use Case Diagram

System Boundary : Menggambarkan batasan antar sistem (usecase) dengan actor, contoh : user interface (Windows dalam GUI).

Menggambarkan simbol usecase yang menggambarkan perilaku software aplikasi ,termasuk didalamnya interaksi antara actor dengan software aplikasi tersebut.

Menggambarkan actor sebagai pemakai system dapat berupa manusia atau sistem terotomatisasi lain yang berinteraksi dengan sistem untuk bertukar ,mengirim, dan menerima informasi.

Menggambarkan hubungan antara usecase dengan actor.

2.11.4 Data and Information

Menurut Bernard (2005, p107), Data mengoptimalkan dan

menukarkan informasi adalah tujuan sekunder dari arsitektur. Tingkat

ketiga dari kerangka arsitektur perusahaan dimaksudkan untuk

mendokumentasikan pengambilan informasi yang saat ini sedang

digunakan dalam perusahaan dan bagaimana informasi akan terlihat di

masa depan.

2.11.4.1 Object State Transition Diagram

Menurut Bernard (2005, p306), diagram state transition

menggunakan notasi dari UML untuk menunjukkan bagaimana

siklus hidup objek data tertentu. Diagram ini menunjukkan

Page 51: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

60

suatu perubahan atribut, penghubung, dan behavior dari objek

yang merupakan hasil dari sebuah aktifitas sistem internal dan

eksternal yang memicu suatu perubahan.

Place E-Order

On –line order entry/ calculate line total, do/display line total

Check Stock

Check stock/ Enter/ calculate order total, do/display order total

Cancelled

Entry/adjust register do/display refund

Take E-Payment

E-payment entry/calculate Balance, do/display

balance, exit/pay balance

Order Processing

Do/prepare ordered items for

shipment

Delivered

Entry/adjust register do/display refund

Gambar 2.17 Example Object State Transition Diagram

(Bernard, 2005, p306)

2.11.4.2 Logical Data Model

Menurut Bernard (2005, p308), model data semantik

dapat dikembangkan dengan menggunakan metode terstruktur

tradisional dan simbologi (diagram hubungan entitas), atau satu

dapat menggunakan metode object-oriented dan simbologi dari

UML, yang menghasilkan diagram kelas atau diagram objek.

Page 52: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

61

Monitor Keyboard CPU

PC

Gambar 2.18 Example Logical Data Model (Bernard, 2005, p308)

2.11.4.3 Activity/ Entity (CRUD) Matrix

Menurut Bernard (2005, p310), aktivitas/kesatuan adalah

pemetaan yang dikembangkan oleh entitas data dipengaruhi

entitas yang terkait dengan deretan aktifitas bisnis. Sering

disebut "CRUD" karena matriks mengidentifikasi tipe dasar

yang dilakukan untuk perubahan suatu data (create, read,

update, delete) melalui proses bisnis.

2.11.5 Systems and Applications

Menurut Bernard (2005, p107), tingkat keempat dari kerangka

arsitektur perusahaan dimaksudkan untuk mengatur dan

mendokumentasikan kelompok saat ini dari sistem informasi, dan aplikasi

bahwa perusahaan menggunakannya untuk memberikan kemampuan IT.

Page 53: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

62

2.11.5.1 System Communication Description

S-2 artefak melengkapi pada diagram antarmuka S-1

Sistem dengan cara memberikan gambaran bagaimana data

dikomunikasikan antara sistem di seluruh perusahaan, dan

termasuk spesifik tentang link, jalan, jaringan, dan media.

Gambar 2.19 Contoh System Communication Description (Bernard, 2005, p313)

System A System B

LAN

LAN System D

System E

System F

System C

Firewall

Internet

Commercil Cellular Network

NODE – 1 (Northeast Regional Officer)

NODE – 2 (Mid - West Regional Officer)

NODE – 3 (Headquarter Officer)

Dedicated T-1 Data Line

Dedicated T-3 Data Line

Page 54: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

63

2.11.5.2 Systems Data Flow Diagram

Menurut Bernard (2005, p315), sistem data flow

diagram dikenal lebih baik sebagai “Data Flow Diagram” dan

dimaksudkan untuk menunjukkan proses dalam sistem

pertukaran data, dan bagaimana pertukaran terjadi. Artefak.

Sebuah SA-4 artifak compliments dengan diagram proses bisnis,

dan akan bisa didekomposisi untuk menunjukkan perincian

tambahan.

Gambar 2.20 System Data Flow Diagram (Bernard, 2005, p315)

Customer

1.0

Process Request

3.0

Delegate Resources

3.0

Assess Resources

4.0

Repair Highway

Supervisor

D4 Project Tracking D3 Laws / Standards

D1 Personnel Files

D2 Parts / Equip Files

D4 Project Tracking

Page 55: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

64

2.11.6 Networks and infrastructure

Menurut Bernard (2005, p107), ini adalah tulang punggung

arsitektur. Tingkat kelima dari kerangka EA dimaksudkan untuk mengatur

dan mendokumentasikan pandangan saat ini dan masa depan dari suara,

data dan video network dimana perusahaan menggunakan untuk host

systems, aplikasi, website, dan database.

2.11.6.1 Network Connectivity Diagram

Menurut Bernard (2005, p321), diagram konektivitas

jaringan menunjukkan koneksi fisik antara sebuah koneksi fisik

antara sebuah perusahaan suara, data, dan video jaringan,

termasuk ekternal wide area network (WAN) dan local area

network (LAN) yang juga disebut ekstranet dan intranet.

Page 56: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

65

Gambar 2.21 Contoh Network Connectivity Diagram (Bernard, 2005, p321)

2.12 Analisis PEST (Politic, Economic, Social, and Technology)

Menurut Ward dan Peppard (2002, p70-73), Analisis PEST adalah analisis

terhadap faktor lingkungan eksternal bisnis yang meliputi bidang politik, ekonomi,

sosial dan teknologi. PEST digunakan untuk menilai pasar dari suatu unit bisnis

atau unit organisasi. Arah analisis PEST adalah kerangka untuk menilai sebuah

situasi, dan menilai strategi atau posisi, arah perusahaan, rencana pemasaran atau

ide. Dimana analisis ini dapat diambil suatu peluang atau ancaman baru bagi

perusahaan.

Page 57: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

66

a. Faktor Politik

Faktor politik meliputi kebijakan pemerintah, masalah-masalah hukum, serta

mencakup aturan-aturan formal dan informal dari lingkungan dimana

perusahaan melakukan kegiatan. Contoh : kebijakan tentang pajak, peraturan

ketenaga kerjaan, peraturan perdagangan, stabilitas politik dan peraturan

daerah.

b. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi meliputi semua faktor yang mempengaruhi daya pembelian

dari pelanggan dan mempengaruhi iklim dari bisnis suatu perusahaan. Contoh :

pertumbuhan ekonomi, tingkat suku bunga, standar nilai tukar, tingkat inflasi,

harga-harga produk dan jasa.

c. Faktor Sosial

Faktor sosial meliputi semua faktor yang dapat mempengaruhi kebutuhan dari

pelanggan dan mempengaruhi ukuran dari besarnya pangsa pasar yang ada.

Contoh : tingkat pendidikan masyarakat, tingkat pertumbuhan penduduk,

kondisi lingkungan sosial, kondisi lingkungan kerja, keselamatan dan

kesejahteraan sosial.

d. Faktor Teknologi

Faktor teknologi meliputi semua hal yang dapat membantu dalam menghadapi

tantangan bisnis dan mendukung efisiensi proses bisnis. Contoh : aktifitas

penelitian dan pengembangan teknologi, automatisasi, kecepatan transfer

teknologi, tingkat kadarluasa teknologi.

Page 58: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

67

Tabel 2.8 Analisis PEST

Politik

• Pajak /Tarif

• Perundang-undangan

• Tekanan atau adaya Lobby

group tertentu

• Situasi politik dan keamanan

Sosial

• Tren gaya hidup

• Demografi

• Tingkah laku konsumen

• Tingkat pendidikan

• Angka kelahiran dan kematian

• Tingkat penghasilan

• Pengelompokan umur

Ekonomis

• Situasi ekonomi dalam negeri

• Bunga pinjaman

• Tingkat inflasi

• Upah regional

• Nilai tukar mata uang

Teknologi

• Industri yang menggunakan

R&D

• Penemuan teknologi baru

• Teknologi informasi

• Hak paten teknologi

• Transfer teknologi

2.13 Analisis Lima Persaingan Porter

Menurut Ward dan Peppard (2002, p95), teori ini telah memberikan

pengaruh yang signifikan dalam perencanaan strategi bisnis berbagai perusahaan.

Aspek lingkungan industri akan lebih mengarah pada aspek persaingan di

mana bisnis perusahaan berada. Akibatnya faktor-faktor yang mempengaruhi

Page 59: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

68

kondisi persaingan seperti, ancaman-ancaman dan kekuatan-kekuatan yang

dimiliki oleh perusahaan termasuk kondisi pesaing itu sendiri menjadi perlu untuk

dianalisa. Michael E.Porter mengemukakan konsep Competitive Strategy yang

menganalisa persaingan bisnis berdasrkan 5 aspek utama yang disebut lima

kekuatan bersaing (Husein Umar, 2005, p78-83). Secara lengkap kelima aspek atau

variabel yang membentuk model untuk strategi pesaing tersebut serta

penjelasannya dipaparkan berikut ini.

Gambar 2.22 Lima Persaingan Porter

(Ward dan Peppard, 2002, p95)

Page 60: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

69

Menurut (Wheelen dan Hunger, 2004, p61-63), Ada Lima faktor kekuatan

Porter yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Ancaman pesaing sejenis

Persaingan tersebut bertingkat dari industri yang kuat sampai industri yang

lemah. Ketika tingkat persaingan tinggi, keuntungan akan menjadi cenderung

rendah dan sebaliknya. Menurut Porter tingkat persaingan dipengaruhi oleh

beberapa faktor yaitu :

• Jumlah Kompetitor

• Tingkat pertumbuhan industri

• Karakteristik produk

• Biaya tetap yang besar

• Kapasitas

• Hambatan keluar

2. Ancaman Masuknya Pendatang Baru

Masuknya pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi

perusahaan yang sudah ada, misalnya kapasitas menjadi bertambah, tejadinya

perebutan pangsa pasar, serta perebutan sumber daya produksi bagi perusahaan

yang telah ada. Ada beberapa faktor penghambat (enrty barrier) pendatang

baru untuk masuk ke dalam suatu industri yaitu :

• Skala ekonomi

• Diferensiasi produk

• Kecukupan modal

• Biaya peralihan

Page 61: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

70

• Akses ke saluran distribusi

• Peraturan pemerintah.

3. Ancaman Dari Produk atau Jasa Pengganti

Ketika tingkatan ancaman ini menjadi lebih tinggi maka keuntungan organisasi

menjadi rendah dan pelanggan akan berubah ketika harga produk kita menjadi

tinggi, pelanggan akan lebih memilih untuk menggunakan produk.

4. Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli

Para pembeli, dengan kekuatan yang mereka miliki, mampu mempengaruhi

perusahaan untuk menurunkan harga produk, meningkat mutu dan pelayanan,

serta mengadu perusahaan dengan kompetitornya. Kekuatan tawar pembeli

akan kuat apabila perusahaan dihadapkan pada kondisi sebagai berikut :

• Pembeli mampu memproduksi produk yang diperlukan

• Sifat produk tidak teridentifikasi dan banyak pemasok

• Switching cost pemasok adalah kecil

• Pembeli mempunyai tingkat profitabilitas yang rendah, sehingga sensitive

terhadap harga dan diferensiasi service

• Produk perusahaan tidak terlalu penting bagi pembeli, sehingga pembeli

dengan mudahnya mencari subtitusinya.

5. Kekuatan Tawar-menawar Pemasok

Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat kemampuan mereka menaikkan

harga atau mengurangi kualitas produk atau servis. Pemasok menjadi kuat

apabila beberapa kondisi berikut terpengaruhi :

• Jumlah pemasok sedikit

Page 62: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

71

• Produk/jasa yang ada adalah unik dan mampu menciptakan switching

cost yang besar

• Tidak tersedia produksi subtitusi

• Pemasok mampu melakukan integrasi ke depan dan mengolah produk

yang dihasilkan menjadi produk yang sama dengan yang dihasilkan

perusahaan.

2.14 Analisis Value Chain (Rantai Nilai)

Menurut Ward dan Peppard (2002, p264), Analisis Rantai Nilai merupakan

aktifitas yang menampilkan kembali kumpulan-kumpulan desain, produksi,

pengiriman, pemasaran, dan dukungan dari sebuah produk atau jasa. Berdasarkan

Ward dan Peppard (2002, p205), Analisis Rantai Nilai menyajikan alur informasi

internal, permodelan alur informasi industri tingkat tinggi, dan kemungkinan-

kemungkinan dampak dari sistem informasi atau teknologi informasi.

Rantai nilai suatu perusahaan serta cara perusahaan menyelenggarakan

setiap kegiatannya merupakan cerminan dari strategi dan rencana perusahaan

dalam mengimplementasikan strteginya serta keadaan ekonominya yang melandasi

kegiatan itu sendiri. Semua kegiatan ini digambarkan dengan menggunakan rantai

nilai yang terdiri dari aktifitas utama dan aktifitas penunjang. Aktifitas utama

terdiri dari kegiatan logistik kedalam, operasi, logistik keluar, pemasaran,

penjualan, pelayanan. Sedangkan aktifitas pendukung terdiri dari infrastruktur

perusahaan, managemen SDM, pengembangan teknologi, dan pembelian. Analisis

Rantai Nilai digambarkan sebagai berikut :

Page 63: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

72

Gambar 2.23 Rantai Nilai (Value Chain)

(Ward dan Peppard, 2002, p265)

Berikut ini adalah kelompok-kelompok dari analisis rantai nilai (Value

Chain) :

a. Aktifitas Primer

Aktifitas primer mempunyai peranan sebagai rantai nilai dan dapat

memberikan kepuasan kepada pelanggan, serta dapat mengetahui bagaimana

dampak langsung dari aktifitas-aktifitas yang ada dalam perusahaan. Terdapat

5 bagian dari aktifitas primer, yaitu :

• Inbound Logistics

Perolehan, penerimaan, pemasukkan, dan pengadaan kunci-kunci apa saja

sebagai bahan input sumber-sumber daya dalam kualitas dan kuantitas

yang tepat untuk perusahaan. Didalam inbound logistics ini termasuk

pembelian material dan komponen-komponen yang dibutuhkan

perusahaan.

Page 64: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

73

• Operations

Aktifitas yang menjelaskan perubahan yang terjadi dari input yang ada

sampai kepada produk dan jasa yang dibutuhkan oleh pelanggan. Dalam

operations ini juga menggabungkan mengenai sumber daya dan material

sehingga terjadinya suatu produk.

• Outbound Logistics

Dijelaskan mengenai pendistribusian produk kepada pelanggan, baik

pelanggan besar atau agen hingga pelanggan langsung atau direct

customer termasuk tempat-tempat dalam usaha pendistribusian.

• Sales & Marketing

Menyediakan berbagai cara untuk pelanggan agar pelanggan menyadari

bahwa produk atau jasa yang disediakan oleh perusahaan tetap diketahui,

dan tahu bagaimana cara memperoleh produk atau jasa tersebut.

• Service

Menambahkan nilai tambah agar para pelanggan mendapatkan

keuntungan dari produk atau jasa perusahaan.

b. Aktifitas Pendukung

Aktifitas pendukung adalah kebutuhan yang dilakukan untuk mengatur dan

mengembangkan bisnis dan secara tidak langsung mendapatkan nilai tambah.

Aktifitas pendukung akan tercapai dengan baik, apabila aktifitas primer dapat

sukses terlaksana.

• Infrastructure

Infrastuktur terdiri dari sarana dan prasarana perusahaan.

Page 65: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

74

• Human Resources Management

Berisi mengenai kegiatan managemen sumber daya dalam perusahaan,

termasuk perekrutan staff, pengadaan training, dan lain-lain.

• Product and Technology Development

Aktifitas pendukung yang terdiri dari pengembangan produksi dan

teknologi dalam perusahaan, penggunaan aplikasi, serta pemeliharaan

teknologi dan produk.

• Procurement

Merupakan aktifitas pendukung lainnya yang berisi pengadaan atau

pembelian barang, material dan komponen dari pemasok beserta

kekurangannya.

2.15 Analisis BSC (Balance Scorecard)

Menurut Ward dan Peppard (2002, p206), Analisis BSC

mengidentifikasikan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk mengukur kinerja

organisasi terhadap tujuan dari organisasi.

Menurut Kaplan dan Norton (2001, p372-373), BSC merupakan suatu alat

implementasi strategi. Untuk organisasi yang telah mempunyai satu strategi yang

eksplisit, BSC dapat membantu perusahaan menerapkan strateginya menjadi lebih

cepat dan lebih efektif

Page 66: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

75

Analisis BSC ini membagi strategi dan pengukurannya kedalam 4

perspektif (Ward dan Peppard, 2002, p206), yaitu :

- Financial Perspective

Pengukuran ini melihat apakah penerapan strategi bisa mendatangkan manfaat

ekonomis bagi perusahaan, karena kinerja keuangan menentukan apakah

perusahaan masih bisa menjalankan bisnisnya.

- Internal Business Perspective

Mengidentifikasi apa yang harus dilakukan perusahaan untuk memenuhi

tuntutan karyawan dan mitra bisnis, perpektif ini berfokus pada kinerja proses

internal yang mendorong bisnis perusahaan.

- Customer Perspective

Mengidentifikasi bagaimana customer membedakan perusahaan melalui

produk, pelayanan, relasi, dan value-added. Perspektif ini berfokus pada

kebutuhan dan kepuasan pelanggan, termasuk pangsa pasarnya.

- Innovation and Learning Perspektive

Perspektif ini juga disebut learning and growth. Dalam perspektif ini yang

menjadi sorotan adalah kinerja perusahaan di masa mendatang dan faktor-

faktor yang mendukungnya.

Berikut adalah gambar Balance Scorecard yang menterjermahkan visi dan

strategi perusahaan kedalam 4 perspektif yang saling berhubungan.

Page 67: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

76

Gambar 2.24 Balance Scorecard (Ward dan Peppard, 2002, p208)

Dengan demikian berdasarkan pengertian yang telah dikemukakan diatas,

Balance Scorecard merupakan suatu sistem managemen, pengukuran dan

pengendalian yang secara cepat, tepat dan komprehensif yang dapat memberikan

pemahaman kepada manager tentang performance bisnis. Pengukuran kinerja

tersebut memandang unit bisnis dari 4 perspektif, yaitu perspektif keuangan,

pelanggan, proses bisnis internal, serta proses pembelajaran dan pertumbuhan.

Empat perspektif tersebut menjadi keseimbangan antara tujuan jangka pendek dan

jangka panjang, antara hasil yang diinginkan dengan faktor pendorongnya.

Page 68: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

77

2.16 Analisis Critical Success Factor (CSF) dan Key Performance Indicator

(KPI)

Menurut Ward dan Peppard (2002, p209), Mendefinisikan CSF sebagai

area tertentu dalam perusahaan, dimana jika hasil dari area tersebut memuaskan,

maka akan menjamin keberhasilan perusahaan dalam bersaing. Area tersebut

adalah area kunci dimana “sesuatu harus berjalan dengan baik dan benar”,

sehingga keberhasilan bisnis dapat dicapai dan terus berkembang.

Manfaat dari analisis CSF menurut Ward dan Peppard (2002, p209),

Adalah sebagai berikut :

1. Analisis CSF merupakan teknik yang paling efektif dalam melibatkan

manajemen senior dalam mengembangkan strategi sistem informasi.

Karena CSF secara keseluruhan telah berakar pada bisnis dan memberikan

komitmen bagi manajemen puncak dalam menggunakan sistem informasi,

yang diselaraskan dengan pencapaian tujuan perusahaan melalui area bisnis

yang kritis.

2. Analisis CSF menghubungkan proyek SI besar yang akan

diimplementasikan dengan tujuannya, dengan demikian sistem informasi

nantinya akan dapat direalisasikan agar sejalan dengan strategi bisnis

perusahaan.

3. Dalam wawancara dengan manajemen senior, analisis CSF dapat menjadi

perantara yang baik dalam mengetahui informasi apa yang diperlukan

setiap individu.

Page 69: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

78

4. Dengan menyediakan suatu hubungan antara tujuan dengan kebutuhan

informasi, Analisis CSF memegang peranan penting dalam

memprioritaskan investasi modal yang potensial.

5. Analisis CSF sangat berguna dalam perencanaan sistem informasi pada saat

strategi bisnis tidak berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan, dengan

memfokuskan masalah-masalah tertentu yang paling kritis.

6. Analisis CSF sangat berguna apabila digunakan sejalan dengan analisis

value chain dalam mengidentifikasikan proses yang paling kritis, serta

memberikan fokus pada pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan yang

paling tepat untuk dilaksanakan.

Menurut Ward dan Peppard (2002, p212), KPI merupakan hal-hal yang

mungkin dipilih untuk menilai, memberitahu bagaimana kinerja seseorang dalam

mencapai sebuah tujuan maupun mengatur CSF.

2.17 Class Diagram

Menurut Matiassen,et al.(2000, p. 336) Class diagram menggambarkan

koleksi kelas dan hubungan yang terstuktur.

Menurut (IBM, 2005) Class diagram adalah salah satu dari enam jenis

diagram struktural. Class diagram digunakan untuk proses pemodelan objek dan

model struktur statis dari sistem.

Sedangkan Menurut Ghoniemy, Fahmy, dan Aljahdali,( 2010, p. 86) Class

diagram adalah representasi bergambar dari desain sistem rinci. Class diagram

terdiri dari sekelompok kelas dan interface yang mencerminkan entitas penting

dari domain bisnis pada sistem yang dimodelkan, bersama dengan kolaborasi dan

Page 70: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

79

hubungan antar kelas-kelas dan interface. Berikut adalah contoh dari class

diagram :

Gambar 2.25 Contoh Class Diagram

Terlihat pada gambar 2.25 bahwa class diagram menjelaskan hubungan

antara object/class yang saling berkaitan untuk menjelaskan proses apa yang ada

pada masing-masing class.

Jadi dapat di simpulkan bahwa class diagram menggambarkan struktur

dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti

containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Sebuah class memiliki 3

komponen pokok class diagram yaitu :

• Nama, yang merupakan nama dari sebuah kelas

• Atribut, yang merupakan properi dari sebuah kelas.Atribut melambangkan

batas nilai yang mungkin ada pada object dari class

• Operasi adalah sesuatu yang bisa di lakukan oleh sebuah class atau yang

dapat di lakukan oleh class lain terhadap sebuah class. seperti yang terlihat

pada gambar 2.25

Page 71: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00451-SI Bab2001.pdfpasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana untuk

80

Gambar 2.26 Contoh Class Di dalam Class Diagram

Dan beberapa elemen yang berkaitan dengan class diagram yaitu :

• Object adalah suatu entitas yang memiliki identitas, state, dan behavior

menurut Matiassen,et al.(2000, p.4) pada analisa, identitas sebuah object

menjelaskan bagaimana seorang user membedakannya dari object lain, dan

behavior object digambarkan melalui event yang dilakukannya. Sedangkan

pada perancangan, identitas sebuah object digambarkan dengan cara

bagaimana object lain mengenalinya sehingga dapat diakses, dan behavior

object digambarkan dengan operation yang dapat dilakukan object tersebut

yang dapat mempengaruhi object lain dalam sistem.

• Event adalah kejadian-kejadian yang ada pada objek. Aktifitas-aktifitas dari

class menghasilkan event tabel, yaitu tabel sederhana yang terdiri dari class-

class dan event-event yang saling terkait, Matiassen,et al.(2000, p.51).

• Class adalah dari kumpulan objek yang mempunyai structure, behaviour

pattern, dan attribute.