bab 2 landasan teori - library & knowledge...

27
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Concert Hall Concert hall adalah sebuah tempat yang diperuntukkan sebagai tempat konser musik klasik. Istilah concert hall dapat merupakan ruang dimana diadakannya konser musik atau dapat merupakan keseluruhan daripada bangunan. Ruang dimana berlangsungnya sebuah konser memiliki panggung tempat para pemain berada dan memiliki auditorium dimana para penonton menyaksikan konser. Pada dasarnya concert hall merupakan bangunan dengan ruang pertunjukkan yang cukup besar untuk sebuah orchestra. Sedangkan concert hall dengan ukuran yang kecil, di desain untuk skala pemain musik dan penonton yang lebih kecil disebut sebagai recital hall. Dalam buku Neufert Data Arsitek Jilid 4 oleh Wiley Blackwell (2012) tertulis bahwa pada umumnya terdapat empat tipe concert hall yaitu block, fan, arena, dan horseshoe. Bentuk-bentuk tersebut dapat ditentukan berdasarkan urban planning, luasan yang diinginkan, serta berdasarkan kebutuhan akustik. 2.2 Bunyi Leslie L. Doelle (1986) mengatakan bahwa : Bunyi memiliki dua definisi, secara fisis yaitu penyimpangan tekanan, pergeseran partikel dalam medium elastik seperti udara (bunyi obyektif) dan secara fisiologis yaitu sensasi pendengaran yang disebabkan oleh penyimpangan fisis (bunyi subyektif). James Cowan (2010) mengatakan bahwa : Bunyi dengan gelombang yang tidak berubah atau stabil walaupun didengar dari jarak yang jauh dapat disebut sebagai point source atau sumber. Apabila sumber tersebut berada dalam laju yang konstan maka sumber tersebut akan menghasilkan nada murni yang dapat digambarkan dengan frekuensi. 2.2.1 Frekuensi

Upload: phamhuong

Post on 08-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00709-AR Bab2001.pdf · berkisar antara 1.8 dan 2.0 sec. ... seseorang mendengar

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Concert Hall

Concert hall adalah sebuah tempat yang diperuntukkan sebagai

tempat konser musik klasik. Istilah concert hall dapat merupakan ruang

dimana diadakannya konser musik atau dapat merupakan keseluruhan

daripada bangunan. Ruang dimana berlangsungnya sebuah konser memiliki

panggung tempat para pemain berada dan memiliki auditorium dimana para

penonton menyaksikan konser.

Pada dasarnya concert hall merupakan bangunan dengan ruang

pertunjukkan yang cukup besar untuk sebuah orchestra. Sedangkan concert

hall dengan ukuran yang kecil, di desain untuk skala pemain musik dan

penonton yang lebih kecil disebut sebagai recital hall.

Dalam buku Neufert Data Arsitek Jilid 4 oleh Wiley Blackwell

(2012) tertulis bahwa pada umumnya terdapat empat tipe concert hall yaitu

block, fan, arena, dan horseshoe. Bentuk-bentuk tersebut dapat ditentukan

berdasarkan urban planning, luasan yang diinginkan, serta berdasarkan

kebutuhan akustik.

2.2 Bunyi

Leslie L. Doelle (1986) mengatakan bahwa :

� Bunyi memiliki dua definisi, secara fisis yaitu penyimpangan

tekanan, pergeseran partikel dalam medium elastik seperti udara

(bunyi obyektif) dan secara fisiologis yaitu sensasi pendengaran

yang disebabkan oleh penyimpangan fisis (bunyi subyektif).

James Cowan (2010) mengatakan bahwa :

� Bunyi dengan gelombang yang tidak berubah atau stabil

walaupun didengar dari jarak yang jauh dapat disebut sebagai

point source atau sumber. Apabila sumber tersebut berada dalam

laju yang konstan maka sumber tersebut akan menghasilkan nada

murni yang dapat digambarkan dengan frekuensi.

2.2.1 Frekuensi

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00709-AR Bab2001.pdf · berkisar antara 1.8 dan 2.0 sec. ... seseorang mendengar

8

Leslie L. Doelle (1986) mengatakan bahwa :

� Frekuensi merupakan jumlah pergeseran atau osilasi yang

dilakukan sebuah partikel dalam 1 sekon. Satuan dari frekuensi

adalah hertz (Hz).

James Cowan (2010) mengatakan bahwa :

� Manusia dapat mendengar frekuensi antara 20 dan 20.000 Hz.

Tingkatan frekuensi yang paling sensitif terhadap pendengaran

manusia adalah antara 500 dan 4000 Hz, tingkatan frekuensi

yang dihasilkan oleh bunyi manusia. Pendengaran manusia tidak

terlalu sensitif terhadap nada rendah antara 20 dan 500 Hz serta

nada tinggi antara 4000 dan 20.000 Hz. Frekuensi di bawah 20

Hz disebut sebagai infrasonic, dapat dirasakan sebagai getaran.

Frekuensi di atas 20.000 Hz disebut sebagai ultrasonic.

2.2.2 Desibel

Leslie L. Doelle (1986) mengatakan bahwa :

� Desibel (dB) adalah perubahan terkecil dalam tekanan bunyi yang

dapat dideteksi telinga pada umumnya.

� Tingkatan tekanan bunyi :

Kantor pribadi, rumah yang tenang, percakapan yang tenang : 20

– 40 dB (lemah).

Rumah yang bising, percakapan pada umumnya : 40 – 60

(sedang).

Kantor yang bising : 60 – 80 dB (keras).

Bising lalulintas : 80 – 100 dB (sangat keras).

James Cowan (2010) mengatakan bahwa :

� Desibel (dB) adalah ukuran kekuatan medan bunyi pada skala

logaritmik. Dapat digunakan untuk menunjukkan besarnya

tingkat bunyi pada suatu titik dalam sebuah medan bunyi atau

jumlah keseluruhan tingkat kekuatan sebuah sumber bunyi.

Dapat didefinisikan secara mametatik sebagai 10 dikalikan

dengan logaritma dari kuantitas yang diukur dengan nilai

referensi dari kuantitas yang sama, dimana kuantitas

berhubungan dengan kekuatan dari sumber.

2.2.3 Reverberation time (RT)

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00709-AR Bab2001.pdf · berkisar antara 1.8 dan 2.0 sec. ... seseorang mendengar

9

James Cowan (2000) mengatakan bahwa :

� Reverberation (gema/gaung) merupakan penumpukan bunyi

dalam ruang, yang dihasilkan oleh pemantulan gelombang bunyi

yang berulang-ulang dari seluruh permukaan sebuah ruang.

Reverberation dapat menaikkan tingkat bunyi dalam sebuah

ruang sebanyak 15 dBA, serta mendistorsi kejelasan perkataan

dalam seminar. Reverberation dibutuhkan dalam ruangan yang

diperuntukkan untuk musik terutama musik klasik untuk

memberi dan menambah kesan elegan pada nada yang dihasilkan.

Karena itureverberation memiliki karakter yang berbeda

tergantung dari kegunaan sebuah ruang.

� Reverberation (gema/gaung) dapat digambarkan atau diukur

dengan reverberation time (����). ����dapat dibagi dalam dua

bagian yaitu fisik dan matematis. Secara fisik ���� adalah waktu

dalam detik yang dibutuhkan sumber bunyi untuk menurunkan

tekanan dalam ruang hingga bunyi tersebut hilang. Secara

matematis berupa rumus atau persamaan Sabine, ����akan

menurun apabila volume ruang mengecil dan tingkat penyerapan

bunyi dari permukaan ruang meningkat. Nilai ���� yang rendah

dibutuhkan dalam ruang yang diperuntukkan untuk seminar,

sedangkan nilai ���� yang tinggi dibutuhkan dalam ruang yang

diperuntukkan untuk musik. Optimalisasi mid frekuensi ����

untuk ruang yang dipenuhi penonton berbeda tergantung dari

jenis musik yang dimainkan. Untuk musik klasik, optimalisasi

mid frekuensi ���� dalam concert hall yang dipenuhi penonton

berkisar antara 1.8 dan 2.0 sec.

Tabel 2.1Optimum midfrequency RT values for various occupied facilities Types of Facility Optimum midfrequency RT (sec)

Broadcast studio 0.5

Classroom 1.0

Lecture/conference room 1.0

Movie/drama theater 1.0

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00709-AR Bab2001.pdf · berkisar antara 1.8 dan 2.0 sec. ... seseorang mendengar

10

Multipurpose auditorium 1.3 - 1.5

Types of Facility Optimum midfrequency RT (sec)

Contemporary church 1.4 – 1.6

Rockconcert hall 1.5

Opera house 1.4 – 1.6

Simphony hall 1.8 – 2.0

Cathedral 3.0 or more

Sumber : Architectural Acoustics Design Guide, 2000

Dalam Tabel 2.4 Nilai optimal ����secara umum akan meningkat

10% untuk frekuensi di bawah 500 Hz dan akan menurun 10% untuk

frekuensi yang bertambah diatas 1000 Hz. Sebuah ruang dengan ���� rendah

(dibawah 0.8 sec) disebut sebagai dead room, sedangkan ruang

dengan ����tinggi (diatas 1.7 sec) disebut sebagai live room. Ruang multi

fungsi harus memiliki nilai ���� diantara live dan dead room.

2.3 Akustik

2.3.1 Pengertian Akustik

J. Pamudji Suptandar (2004) mengatakan bahwa :

� Kata akustik berasal dari bahasa Yunani akoustikos, artinya

segala sesuatu yang bersangkutan dengan pendengaran pada

suatu kondisi ruang yang dapat mempengaruhi mutu bunyi.

Leslie L. Doelle (1986) mengatakan bahwa :

� Akustik lingkungan merupakan pengendalian bunyi secara

arsitektural yang dapat menciptakan suatu lingkungan di mana

kondisi mendengarkan secara ideal disediakan, baik dalam ruang

tertutup maupun terbuka penghuni ruang arsitektural akan cukup

dilidungi terhadap bising dan getaran yang berlebihan.

� Akustik ruang merupakan pengendalian bising untuk

menyediakan keadaan yang paling tepat untuk produksi,

perambatan, dan penerimaan bunyi di dalam ruang yang

digunakan untuk berbagai macam tujuan mendengar.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00709-AR Bab2001.pdf · berkisar antara 1.8 dan 2.0 sec. ... seseorang mendengar

11

� Pengendalian bising memegang peranan penting dalam

rancangan akustik auditorium. Demikian pula, masalah-masalah

akustik ruang tercakup dalam pengendalian bising suatu ruang.

James Cowan (2000) mengatakan bahwa :

� Akustik merupakan ilmu dari bunyi. Bunyi yang dimaksud tidak

hanya mencakup musik dan kebisingan tetapi juga menyangkut

komunikasi dalam ruang. Akustik arsitektural berhubungan

dengan bunyi dalam lingkungan buatan.

� Permasalahan yang biasa terjadi pada akustik ruang yang

ditimbulkan oleh pemantulan bunyi adalah gema dan resonansi

ruang. Gema disebabkan oleh limitasi mekanisme sistem

pendengara manusia dalam mengolah bunyi. Apabila dua bunyi

memiliki perbedaan waktu kedatangan bunyi kurang dari 60 ms,

kita akan mendengar dua kombinasi bunyi dalam satu bunyi.

Sedangkan jika perbedaannya lebih dari 60 ms, kita akan

mendengar dua bunyi yang berbeda. Apabila kedua bunyi

dihasilkan oleh sumber yang sama, maka akan menimbulkan

kesulitan dalam mendengarkan sebuah seminar, terutama apabila

perbedaan kedatangan bunyi melebihi 100 ms. Hal ini terjadi jika

seseorang mendengar bunyi langsung dari sumber dan bunyi

yang dipantulkan oleh sebuah permukaan.

2.3.2 Bentuk-bentuk Akustik

J. Pamudji Suptandar (2004) mengatakan bahwa bentuk akustik

merupakan unsur yang ikut mendukung pengkondisian akustik suatu ruang

sebagai elemen nonstruktural, tapi bisa juga sebagai elemen struktural.

� Masa bentuk cekung

Digunakan sebagai bidang pantul yang luas berbentuk struktur

datar. Bersifat pemusat bunyi yang tidak menyebar dan

merupakan kebalikan dari fungsi reflektor. Bila diolah

menurut rambatan bunyi akan lebih mendukung kondisi

akustik. Pada bagian cekung tidak digunakan terutama pada

bagian panggung dan ceiling yang berfungsi sebagai reflektor.

� Masa bentuk cembung

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00709-AR Bab2001.pdf · berkisar antara 1.8 dan 2.0 sec. ... seseorang mendengar

12

Merupakan pemantul bunyi yang baik karena memiliki sifat

penyebar gelombang bunyi yang mendukung kondisi difusi

akustik ruang.

2.3.3 Perencanaan Akustik Luar Ruangan

1. Faktor-faktor yang dapat mereduksi kebisingan

Christina E. Mediastika (2005) mengatakan bahwa terdapat

faktor-faktor alami yang dapat mereduksi kebisingan, yaitu :

� Jarak

Semakin jauh telinga dari sumber bising, semakin lemah bunyi

yang diterima. Reduksi bunyi yang terjadi berdasarkan perbedaan

jarak akan berbeda antara bunyi tunggal dan majemuk. Kekuatan

bunyi tunggal akan berkurang 6dB apabila jarak bertambah dua

kali lipat dari jarak semula, sedangkan kekuatan bunyi majemuk

akan berkurang 3dB.

� Serapan udara

Udara merupakan medium penghantar gelombang bunyi dan

mampu menyerap sebagian kecil kekuatan gelombang bunyi

tergantung dari suhu dan kelembaban. Pada suhu rendah akan

terjadi penyerapan bunyi yang lebih besar karena molekulnya

lebih stabil dan rapat. Pada udara dengan kelembaban tinggi

penyerapan bunyi lebih rendah karena air yang terkandung dalam

udara akan mengurangi gesekan yang terjadi saat perambatan

gelombang bunyi. Selain itu, frekuensi bunyi juga mempengaruhi

penyerapan bunyi oleh udara.

� Angin

Kemampuan angin mengurangi kekuatan bunyi dipengaruhi oleh

kecepatan dan arah angin. Arah angin yang berlawanan dengan

titik bunyi akan mengurangi kekuatan bunyi yang sampai pada

penerima.

� Permukaan tanah

Apabila bunyi merambat melalui permukaan yang lunak (tertutup

tanah atau rerumputan) maka bunyi yang diterima akan melemah

kekuatannya. Sebaliknya apabila permukaan tanah dilasisi aspal

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00709-AR Bab2001.pdf · berkisar antara 1.8 dan 2.0 sec. ... seseorang mendengar

13

atau perkerasan lainnya, maka kekuatan bunyi yang merambat

akan lebih kuat karena dipantulkan oleh permukaan yang keras.

� Halangan

Reduksi bunyi akibat adanya objek penghalang dapat dibedakan

menjadi dua, yaitu halangan yang terjadi secara alamiah

(manusia, kontur alam, bukit dan lembah) dan buatan (pagar,

tembok, dsb). Penghalang akan efektif apabila difungsikan untuk

menahan bunyi berfrekuensi tinggi karena memiliki kekuatan

lebih lemah dari pada bunyi dengan frekuensi rendah. Bunyi

berfrekuensi tinggi tidak memiliki keuatan untuk menembus atau

melompati penghalang, sehingga dibalik penghalang terbentuk

area bebas bunyi (sound shadow).

Christina E. Mediastika (2005) mengatakan bahwa terdapat

faktor-faktor yang dapat mereduksi kebisingan, yaitu :

� Penataan layout bangunan

Apabila lahan luas maka penataan layout tidak akan teralu

berpengaruh, karena bangunan dapat dengan leluasa diletakkan di

area yang jauh dari kebisingan, misalnya di bagian belakang

lahan. Untuk lahan terbatas layout sangat berpengaruh misalnya

meletakkan ruang-ruang publik di area yang lebih dekat dengan

kebisingan, dan area privat yang butuh ketenangan di belakang

area publik atau dipisahkan dengan area publik.

� Posisi atau peletakan

Pada keadaan lahan berkontur tajam, bangunan lebih rendah dari

jalan, atau berada dibalik bukit, maka dimanapun penghalang

diletakkan akan menghasilkan hasil yang maksimal. Pada

keadaan dimana lahan bangunan lebih tinggi dari jalan, maka

ketinggian penghalang menjadi faktor yang sangat penting. Pada

keadaan dimana jalan dan lahan ketinggiannya hampir sama,

peletakkan penghalang sejauh mungkin dari bangunan akan

memberikan hasil yang maksimal. Tetapi apabila lahan tidak

mencukupi maka penghalang harus diletakkan sedekat mungkin

dengan bangunan dan dengan ketinggian yang melebihi tinggi

bangunan.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00709-AR Bab2001.pdf · berkisar antara 1.8 dan 2.0 sec. ... seseorang mendengar

14

� Dimensi

Dimensi penghalang terdiri dari panjang atau lebar dan tinggi.

Untuk memperoleh hasil yang maksimal usahakan agar

penghalang dibangun sepanjang lebar lahan bagian depan yang

berhubungan langsung dengan jalan, pintu gerbang dapat

diletakkan di area yang tidak membutuhkan ketenangan secara

spesifik. Untuk ketinggian dapat dihitung dengan formula

Lawrence dan Egan.

� Material

Berat material sangat menentukkan hasil reduksi yang diperoleh

karena bunyi dapat menembus celah dan retakan kecil serta dapat

menggetarkan objek-objek. Sehingga pemasangan penghalang

yang berat, tebal, rigid, kokoh, dan permanen sangat disarankan.

Pertimbangan pemakaian berat material adalah :

- Untuk mereduksi 0 – 10 dBA, berat minimal 5 kg/m²

- Untuk mereduksi 11 – 15 dBA, berat minimal 10 kg/m²

- Untuk mereduksi 16 – 20 dBA, berat minimal 15 kg/m²

� Estetika

Faktor estetika adalah faktor yang sangat penting dalam

arsitektur agar penghalang yang dibangun tidak menutupi fasade

atau tampak depan bangunan dengan terlalu ekstrim. Hal ini patut

menjadi perhatian yang serius terutama karena penghalang yang

efektif harus memenuhi persyaratan tebal-berat-masif yang dapat

dikategorikan sebagai elemen yang mengganggu fasade.

� Material dengan insulasi kombinasi

Prinsip insulasi kombinasi pada dinding bangunan yang terletak

di area dengan kebisingan tinggi perlu dipertimbangkan.

Penggabungan material tebal-berat-masif dengan material ringan-

tipis-transparan, maka nilai insulasi material tebal akan turun dan

nilai insulasi tipis akan naik. Di Indonesia dengan iklim tropis-

lembab dibutuhkan pemakaian material tipis-ringan-transparan

untuk proses pertukaran udara yang baik. Tetapi apabila

bangunan terletak di daerah dengan kebisingan tinggi maka

material tipis-ringan-transparan hanya dapat digunakan di area-

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00709-AR Bab2001.pdf · berkisar antara 1.8 dan 2.0 sec. ... seseorang mendengar

15

area dengan ruang yang tidak memerlukan ketenangan secara

spesifik.

2.3.4 Perencanaan Akustik Ruang

1. Perambatan Bunyi

Leslie L. Doelle (1986) mengatakan bahwa :

� Perambatan bunyi dalam ruang tertutup lebih sulit daripada di

udara terbuka.

2. Pemantulan Bunyi

Leslie L. Doelle (1986) mengatakan bahwa :

� Permukaan yang keras, tegar, dan rata seperti beton, bata, batu,

plester, atau gelas, memantulkan hamper semua energi bunyi

yang jatuh padanya.

� Permukaan pemantul cembung cenderung menyebarkan bunyi

dan permukaan pemantul cekung cenderung mengumpulkan

bunyi dalam ruang.

Ernst Neufert (1996) mengatakan bahwa :

� Persepsi refleksi datang dari ruang sesuai dengan waktu dan arah.

Pada musik, refleksi yang tidak jelas sebagai bunyi yang

berkelebihan adalah menguntungkan, sedangkan refleksi yang

dini, dengan kelambatan sampai ± 80 ms (sesuai dengan 27 m

perbedaan cara jalannya) terhadap bunyi langsung, mendukung

kejelasannya. Dialog menghendaki kelambatan yang lebih

pendek sampai 50 ms, agar supaya kejelasan yang didengar tidak

menurun. Refleksi dari samping yang lebih awal pada musik

dinilai secara objektif lebih menguntungkan daripada refleksi

langit-langit, juga dengan waktu kelambatan yang sangat kecil

(ketidak simetrian kesan akustik), karena kedua telinga menerima

sinyal yang berbeda. Ruang dengan langit-langit yang tinggi dan

sempit dengan dinding yang merefleksi secara difusi mempunyai

sifat akustik ruang yang lebih baik.

3. Penyerapan Bunyi

Leslie L. Doelle (1986) mengatakan bahwa :

� Bahan lembut, berpori dan kain serta manusia menyerap sebagian

besar bunyi yang menumbuk mereka (penyerap bunyi).

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00709-AR Bab2001.pdf · berkisar antara 1.8 dan 2.0 sec. ... seseorang mendengar

16

� Unsur-unsur yang dapat menunjang penyerapan bunyi adalah

lapisan permukaan dinding, lantai, dan atap. Isi ruang seperti

penonton, bahan tirai, tempat duduk dengan lapisan lunak dan

karpet serta udara dalam ruang.

4. Difusi Bunyi

Leslie L. Doelle (1986) mengatakan bahwa :

� Difusi terjadi apabila tekanan bunyi di setiap bagian

auditorium sama dan gelombang bunyi dapat merambat ke

semua arah.

� Difusi bunyi dapat diciptakan dengan beberapa cara yaitu

pemakaian permukaan dan elemen penyebar yang tidak teratur

dalam jumlah yang banyak sekali seperti pelaster, pier, balok-

balok telajnang, langit-langit yang terkotak-kotak, pagar

balkon yang dipahat dan dinding-dinding yang bergerigi.

Penggunaan lapisan permukaan pemantul bunyi dan penyerap

bunyi secara bergantian. Distribusi lapisan penyerap bunyi

yang berbeda secara tidak teratur dan acak.

� Proyeksi penonjolan permukaan tidak teratur harus mencapai

paling sedikit 1/7 panjang gelombang yang harus didifusikan.

Ernst Neufert (1996) mengatakan bahwa :

� Langit-langit ruang berguna untuk menghantar bunyi untuk

jangkauan ruang di bagian belakang dan harus dibentuk

sepadan. Pada bentuk langit-langit yang tidak menguntungkan

timbul perbedaan kerasnya bunyi oleh konsentrasi bunyi.

Yang kurang menguntungkan adalah ruang dengan dinding

yang mengarah terpisah kebelakang, karena refleksi dari

samping bunyi dapat menjadi terlalu lemah. Dengan bidang

refleksi tambahan (tingkat seperti kebun anggur) di dalam

ruang kerugian ini dapat dikompensasikan, misalnya gedung

konser di kota Berlin dan di kota Koln atau dinding diberi

suatu lipatan kuat untuk mengantar bunyi. Susunan panggung,

sedapat mungkin pada sisi sempit ruang, pada dialog atau

ruang yang kecil (musik kamar) juga mungkin pada dinding

sisi panjangnya. Ruang serbaguna dengan panggung yang

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00709-AR Bab2001.pdf · berkisar antara 1.8 dan 2.0 sec. ... seseorang mendengar

17

disusun secara variabel dan tempat duduk di lantai bawah

yang datar seringkali merupakan masalah bagi musik.

Panggung jelas harus lebih tinggi dari pada tempat duduk di

lantai bawah, untuk menunjang penyebarluasan bunyi langit-

langit harus menyempit. Dari alasan akustik dan optik,

peninggian deret tempat duduk menguntungkan and bunyi

langsung akan merata pada semua tempat.

� Volume tergantung dari tujuannya yaitu dialog 4 m³/orang,

konser 10 m³/orang.

Volume yang terlalu kecil tidak menimbulkan waktu bunyi

susulan yang cukup. Bentuk ruang untuk musik, ruang yang

sempit dan tinggi dengan dinding yang bersekat-sekat

(refleksi dari sisi yang dekat) cocok sekali. Di dekat panggung

diperlukan bidang refleksi untuk refleksi permulaan yang dini

and keseimbangan orkes. Di dinding di belakang ruang tidak

boleh menyebabkan refleksi kearah panggung, karena ini

dapat bekerja sebagai gema. Bidang yang tidak di bagi-bagi

dan sejajar, untuk mencegah gema yang berubah-ubah oleh

refleksi yang berulang-ulang . Dengan lipatan yang bersudut >

5°yang sejajar dapat ditiadakan dan refleksi secara difusi

dapat dicapai.

5. Difraksi Bunyi

Leslie L. Doelle (1986) mengatakan bahwa :

� Difraksi adalah gejala akustik yang menyebabkan gelombang

bunyi dibelokkan atau dihamburkan sekitar penghalang seperti

sudut (corner), kolom, tembok, dan balok.

� Balkon yang dalam mengakibatkan suatu bayangan akustik

bagi penonton di bawahnya, dan dengan jelas menyebabkan

hilangnya bunyi dengan frekuensi tinggi yang tidak membelok

sekitar tepi balkon. Namun difraksi mengurangi cacat akustik

ini walaupun hanya untuk jangkauan frekuensi audio dibagian

rendah.

6. Dengung

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00709-AR Bab2001.pdf · berkisar antara 1.8 dan 2.0 sec. ... seseorang mendengar

18

Leslie L. Doelle (1986) mengatakan bahwa :

� Dengung merupakan bunyi yang berkepanjangan sebagai akibat

akibat pemantulan yang berturut-turut dalam ruang tertutup

setelah sumber bunyi dihentikan.

� Dengung diukur dengan standar yang disebut reverberation time

(RT).

7. Redirection

James Cowan (2000) mengatakan bahwa :

� Redirection merupakan sebuah cara yang dapat digunakan dalam

concert hall agar semua penonton dapat mendengar bunyi dengan

kualitas yang sama. Cara yang dapat dilakukan selain dengan

menggunakan penyerapan bunyi adalah dengan memantulkan

bunyi. Bunyi yang dipantulkan dapat diarahkan sehingga terjadi

perambatan bunyi secara difusi di dalam concert hall.

Pengarahan dapat dilakukan dengan menghindari permukaan

dinding yang halus dan bersifat reflektif karenaakan

memantulkan bunyi ke berbagai arah (pantulan tidak merata),

menghindari permukaan yang cekung karena akan membuat titik

api yaitu titik yang menjadi konsentrasi arah pantul bunyi

sehingga di tempat lain bunyi tidak terdengar dengan baik bahkan

akan menciptakan dead spot diaman bunyi tidak terdengar sama

sekali. Apabila harus menggunakan permukaan cekung untuk

unsur estetis maka harus dilapisi dengan lapisan yang bersifat

menyerap atau dengan material akustik.

� Redirection dapat dilakukan dengan menempatkan permukaan

reflektif di dekat panggung. Permukaan yang berada pada

dinding samping sangat berguna untuk mengarahkan pantulan

bunyi dari panggung ke penonton, serta agar para pemain dapat

mendengar bunyi yang dihasilkan satu sama lain. Pemantulan

terarah ini disebut dengan early reflection yang dihasilkan oleh

shell pada panggung atau dengan menggantungkan clouds atau

panel-panel reflektif.

8. Rumus

Ernst Neufert (1996) mengatakan bahwa :

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00709-AR Bab2001.pdf · berkisar antara 1.8 dan 2.0 sec. ... seseorang mendengar

19

Waktu bunyi susulan diperhitungkan untuk frekuensi f = 125, 250,

500, 1000, 2000, 4000 Hz.

� Waktu bunyi susulan dari bidang absorbtif = rumus Sabine

� �0 . 163 . V

as . S

� Waktu bunyi susulan dari bidang reflektif = rumus Sabine

� �0 . 16 . V

� s . S

A = as = derajat absorbsi bunyi setelah pengukuran ruang

gaung.

S = luas bidang.

Leslie L. Doelle (1986) mengatakan bahwa :

� Waktu dengung (reverberation time) = rumus Sabine

�� �0,16V

A � xV

RT = waktu dengung, sekon

V = volume ruang, meter kubik

A = penyerapan ruang total, sabin meter persegi

x = koefisien penyerapan udara

Christina E. Mediastika (2005) mengatakan bahwa :

� Perbandingan jarak dan sumber bunyi

� � �/4���

� Kemampuan serap udara terhadap bunyi dalam ruang tertutup

= 4mV

m = koefisien serap udara dalam ruang

V = volume ruang

� Ketinggian penghalang

Formula Lawrence � � 10 log!� 20#

N = reduksi dalam dB re(2 x 10 N/m²)

# � $�

% �

H = ketinggian sumber terhadap ujung atas penghalang (m)

R = jarak sumber terhadap penghalang (m)

D = Jarak penghalang terhadap pendengar (m)

& = panjang gelombang bunyi (m)

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00709-AR Bab2001.pdf · berkisar antara 1.8 dan 2.0 sec. ... seseorang mendengar

20

Formula Egan = ' � 10 log (²

* � 10 log + , 17

A = reduksi yang diperoleh (dB)

f = frekuensi yang muncul (Hz)

9. Material

James Cowan (2000) mengatakan bahwa :

� Material memiliki reaksi reaksi yang berbeda terhadap bunyi

dengan frekuensi yang berbeda. Pada umumnya material dengan

nilai NRC di bawah 0.20 bersifat reflektif, sedangkan material

dengan nilai NRC di atas 0.40 bersifat menyerap.

Tabel 2.2 Absorption coefficients and NRC values for common materials Material �./0 �/01 �011 �.111 �/111 �2111 NRC

Painted drywall 0.10 0.08 0.05 0.03 0.03 0.03 0.05

Plaster 0.02 0.03 0.04 0.05 0.04 0.03 0.05

Smooth concrete 0.10 0.05 0.06 0.07 0.09 0.08 0.05

Coarse concrete 0.36 0.44 0.31 0.29 0.39 0.25 0.35

Smooth brick 0.03 0.03 0.03 0.04 0.05 0.07 0.05

Glass 0.05 0.03 0.02 0.02 0.03 0.02 0.05

Metal blinds 0.06 0.05 0.07 0.15 0.13 0.17 0.10

Thick panel 0.25 0.47 0.71 0.79 0.81 0.78 0.70

Light drapery 0.03 0.04 0.11 0.17 0.24 0.35 0.15

Heavy drapery 0.14 0.35 0.55 0.72 0.70 0.65 0.60

Helmholtz resonator

0.20 0.95 0.85 0.49 0.53 0.50 0.70

Ceramic tile 0.01 0.01 0.01 0.01 0.02 0.02 0.00

Linoleum 0.02 0.03 0.03 0.03 0.03 0.02 0.05

Carpet 0.05 0.05 0.10 0.20 0.30 0.40 0.15

Carpet on concrete 0.05 0.10 0.15 0.30 0.50 0.55 0.25

Carpet on rubber 0.05 0.15 0.13 0.40 0.50 0.60 0.30

Sumber : Architectural Design Guide, 2000

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00709-AR Bab2001.pdf · berkisar antara 1.8 dan 2.0 sec. ... seseorang mendengar

21

J. Pamudji Suptandar (2004) mengatakan bahwa :

� Bata

Merupakan blok bangunan moduler, terbuat dari tanah liat,

bersifat sebagai pereduksi udara yang sangat baik terutama pada

sistem dua paralel dibuat tanpa hubungan dengan adukan semen

atau tanpa pelapis.

� Beton

Material hasil campuran dari bahan air mempunyai daya yang

kuat terhadp gaya tekan, digunakan untuk struktur slab atau

dinding struktural. Beton merupakan pereduksi kebisingan udara

yang sangat baik, dan tidak bersifat sebagai penyerap. Bila beton

diberi celah udara dapat menyerap kebisingan dengan lebih baik

lagi.

� Unit-unit blok beton

Digunakan sebagai modular bangunan, bersifat mereduksi bunyi

dan sangat baik, tergantung pada berat dan tidak pada kepadatan

blok beton.

� Kaca

Merupakan bahan transparan dari silikat yang sangat ringan, dan

bersifat sebagai pereduksi yang sangat baik terutama pada

frekuensi menengah. Kualitas dapat ditingkatkan dengan sistem

berlapis dan berfungsi sebagai penyerap kebisingan tetapi

beresiko pada resonansi frekuensi rendah.

� Plywood

Jenis material ini tidak efektif untuk mereduksi bunyi kecuali bila

digabung dengan material lain tetapi bila bentuknya tipis dapat

menjadi penyerap yang kuat pada frekuensi rendah. Bahan

plywood merupakan pemantul bunyi yang cukup baik.

� Rangka baja

Merupakan material dengan banyak kemungkinan. Susunan

untuk menopang lantai atau atap sifatnya tidak mereduksi bunyi

karena cukup kaku. Material baja berlubang yang dilengkapi

dengan bahan penyerap seperti fiberglass, bersifat menyerap

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00709-AR Bab2001.pdf · berkisar antara 1.8 dan 2.0 sec. ... seseorang mendengar

22

bunyi (NRC 0,5-0,9). Bahan yang banyak digunakan dalam

sistem ekspos untuk mengurangi kebisingan dan dengung.

� Busa akustik

Merupakan material penyerap yang baik (NRC 0,25-0,9) sebagai

bahan pengisi pada kursi teater sehingga dengan kosongnya

penonton tidak akan mengakibatkan perubahan dengung dalam

ruang.

� Kaca laminasi

Penggabungan dua atau lebih lembar kaca dengan perekat. Jika

dibandingkan dengan kaca tunggal, akan berfungsi sebagai

pereduksi bunyi yang lebih baik.

� Karpet

Jenis material yang berfungsi sebagai bahan absorbs ruang dalam

bentuk elemen lantai dengan tingkat penyerapan tinggi.

Keberhasilan fungsi ditentukan oleh tebal dan proporsi bahan

(NRC 0,2-0,55).

� Tirai dan tenunan

Beberapa jenis kain yang berfungsi sebagai penyerap bunyi yang

baik bila memiliki (± 500 gr/m²). Tirai yang ringan hanya

memiliki NRC 0,2 dan tirai yang berat berat dapat memiliki NRC

lebih dari 0,7.

- Selimut berserat

Berupa fiberglassyang digunakan untuk dinding atau

plafon ekspos, berfungsi mengabsorbsi bunyi serta

mereduksi kebisingan dan dengung (NRC 0,9).

- Papan berserat

Biasa digunakan untuk panel dinding atau plafon,

merupakan material penyerap yang baik tergantung dari

ketebalannya (NRC 0,75-0,9).

- Semprotan berserat

Bersifat sebagai penyerap bunyi yang sangat baik dalam

bentuk selimut atau papan, tergantung pada ketebalan,

kepadatan dan diameter bahan.

- Fiber mineral dan selulosa

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00709-AR Bab2001.pdf · berkisar antara 1.8 dan 2.0 sec. ... seseorang mendengar

23

Jenis bahan fiber yang sering digunakan sebagai ubin,

selimut, papan atau semproten untuk penyerap bunyi.

10. Auditorium

Christina E. Mediastika (2005) mengatakan bahwa :

� Akustika luar ruangan (eksterior)

Memilih konstruksi bangunan auditorium dari bahan yang

memiliki tingkat insulasi tinggi, sekaligus menempatkan

model lubang ventilasi yang mampu mengurangi

kemungkinan masuknya kebisingan ke dalam bangunan.

Sistem lantai ganda (raised-floor) akan mengurangi masuknya

getaran dari kebisingan di luar bangunan, begitu juga

sebaliknya. Sistem dinding ganda (doubled-wall) berfungsi

meningkatkan tingkat insulasi dinding, yaitu aplikasi dari arti

dinding ganda sesungguhnya atau penciptaan ruang

auditorium di dalam ruang lain. Ruang antara yang tercipta

dapat digunakan untuk ruang pendukung atau selasar yang

tidak membutuhkan penyelesaian akustik yang cermat.

� Akustika dalam ruangan (interior)

- Ruang utama (ruang panggung, ruang penonton lantai

satu dan balkon).

- Ruang pendukung ( ruang persiapan pementasan,

toilet, kafetaria, hall, ruang tiket, dsb).

- Ruang servis ( ruang generator, ruang pengendali

udara, gudang peralatan, dsb).

Hanya ruang utama yang membutuhkan penyelesaian akustik

secara mendalam. Ruang servis sebaiknya diletakkan cukup

jauh dari ruang utama karena menimbulkan kebisingan

tambahan. Sedangkan ruang pendukung selalu berdekatan

dengan ruang utama karena kebisingannya masih dalam taraf

yang dapat dikontrol oleh pengelola auditorium, selain itu

pengunjung membutuhkan ruang-ruang pendukung tersebut.

� Area panggung

Panggung adalah ruang yang umumnya menjadi orientasi

utama dalam sebuah auditorium. Panggung permanen dan

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00709-AR Bab2001.pdf · berkisar antara 1.8 dan 2.0 sec. ... seseorang mendengar

24

semi permanen, yaitu panggung yang bentuk, peletakan, dan

dimensinya dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan (biasanya

ditempatkan pada auditorium multifungsi).

- Panggung prosceniumadalah peletakan paggung

konvensional di mana penonton hanya melihat

tampilan penyaji dari arah depan saja.

- Panggung terbuka adalah istilah yang digunakan untuk

merujuk pengembangan dari panggung

prosceniumyang memiliki sebagian area panggung

menjorok ke arah penonton.

- Panggung arena adalah panggung yang terletak di

tengah-tengah penonton. Biasanya dibuat semi

permanen dalam auditorium multifungsi.

- Panggung extendedadalah pengembangan bentuk

prosceniumyang melebar ke arah samping kiri dan

kanan yang tidak dibatasi dengan dinding samping.

� Penyelesaian akustik lantai panggung

Lantai panggung biasanya dibuat lebih tinggi dari lantai

penonton paling bawah dengan perbedaan ketinggian sebesar

80-90cm. Apabila pertunjukkan di panggung menimbulkan

bunyi berisik atau bersifat kolosal maka sebaiknya digunakan

bahan pelapis tebal dan lunak yang mampu meredam bunyi,

misalnya karpet tebal. Sebaliknya bila pertunjukkan perlu

menonjolkan hentakkan kai maka lantai dilapisi dengan bahan

keras seperti parquette.

� Penyelesaian akustik plafond panggung

Ketinggian plafon panggung sangat bermacam-macam

tergantung dimensi auditorium. Peletakkan plafon yang terlalu

rendah kurang baik bagi lantai penonton yang dibuat bertrap

dan berbalkon karena akan merusak sudut pandang penonton.

Plafond ruang sebaiknya diselesaikan dengan bahan yang

memantulkan, agar dalam keadaan tanpa sound systembunyi

dari panggung dapat disebarkan ke arah penonton.

� Penyelesaian akustik dinding panggung

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00709-AR Bab2001.pdf · berkisar antara 1.8 dan 2.0 sec. ... seseorang mendengar

25

Pada bentuk panggung proscenium, terbuka, dan extended,

panggung memiliki dinding pembatas, yaitu di samping kiri

dan kanan. Dinding bagian belakang panggung sebaiknya

diselesaikan dengan bahan yang menyerap bunyi agar tidak

terjadi pemantulan berulang (standing waves) yang akan

menghasilkan bunyi bias. Panggung yang dinding sampingnya

membuka ke arah penonton, dapat memanfaatkan dinding

samping itu untuk memantulkan bunyi ke arah penonton,

sehingga memperkuat bunyi yang terjadi, terutama pada

penyajian tanpa bantuan sound system.

� Area penonton

Kenyamanan area penonton terdiri dari audio dan visual.

Desain area yang terlalu panjang ke belakang tidak

dianjurkan. Jarak maksimal untuk dapat melihat sebuat objek

dengan jelas adalah 25-30m. Posisi penonton yang ideal untuk

kenyamanan vaudio dan visual adalah 100°ke kiri dan ke

kanan dari ujung depan kiri-kanan panggung. Kekurangan

area penonton dapat diselesaikan dengan penggunaan balkon.

� Penyelesaian akustik lantai area penonton

Sistem penataan lantai miring (sloped) atau bertrap (inclined)

dengan perbedaan tinggi sekitar 15-25cm dapat menunjang

kualitas visual. Jumlah ideal penonton untuk ditata sejajar

adalah 12-15 buah yang menyebabkan terbentuknya selasar

atau lorong-lorong sirkulasi pada area penonton. Jarak antar

kursi (baris depan belakang) standarnya adalah 86cm, untuk

kenyamanan sebaiknya berjarak 115cm. Lantai penonton

sebaiknya dilapisi bahan lunak yang mampu menyerap

kebisingan yang terjadi di area penonton (langkah kaki atau

hentakan-hentakan kaki).

� Penyelesaian akustik plafon area penonton

Auditorium yang banyak menyajikan acara tanpa bantuan

sound systemsebaiknya dirancang dengan plafon yang mampu

memantulkan bunyi secara merata ke penonton. Hal ini bisa

diselesaikan dengan merancang plafon yang sedemikian rupa,

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00709-AR Bab2001.pdf · berkisar antara 1.8 dan 2.0 sec. ... seseorang mendengar

26

misalnya membentuk gerigi. Diawali dengan plafon di atas

panggung, dilanjutkan dengan plafon di atas penonton untuk

memantulkan bunyi sampai ke penonton paling belakang.

Agar tidak terjadi pemantulan balik ke panggung, maka

plafon yang menghadap panggung diselesaikan dengan bahan

yang menyerap.

� Penyelesaian akustik dinding area penonton

Sebaiknya didesain dengan dinding ganda. Selain untuk

meningkatkan insulasi, juga untuk meningkatkan kualitas

bunyi dalam ruang. Untuk auditorium yang banyak

menyajikan acara tanpa bantuan sound system, sebaiknya

dinding didesain agar dapat memantulkan bunyi dari

panggung ke penonton. Tetapi tidak pada semua dinding

dibuat memantul untuk membatasi bunyi dengung seperti

misalnya dinding bagian belakang penonton. Dinding

samping dapat dibuat bergerigi untuk memantulkan bunyi

sewcara merata ke penonton, tetapi bagian depan gerigi yang

menghadap panggung dibuat menyerap agar tidak

menyebabkan pembisan bunyi. Pintu pada dinding sebaiknya

didesain sebagai pintu rangkap dengan ruang antara di

dalamnya sekitar 80cm-1,5m pada sebuah auditorium

sehingga menahan kebisingan dari luar ketika pintu dibuka,

begitupun sebaliknya.

� Lantai Balkon

Lantai balkon sebaiknya didesain bertrap agar penonton yang

duduk di paling belakang balkon dapat memperoleh sudut

pandang maksimal 30°ke arah panggung (ke arah bawah) dan

biasanya maksimal 12 baris. Kedalaman balkon

mempengaruhi kenyamanan dan kualitas penonton lantai satu

yang duduk di bawah balkon, sehingga J. Pamudji Suptandar

(2004) mengatakan bahwa sebaiknya kedalaman balkon tidak

melebihi ketinggiannya untuk menghindari bayangan bunyi

bagi penonton di bawah balkon. Plafon di bawah balkon

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00709-AR Bab2001.pdf · berkisar antara 1.8 dan 2.0 sec. ... seseorang mendengar

27

sebaiknya dibuat miring membuka ke arah depan agar dapat

memantulkan bunyi ke arah penonton di bawah balkon tanpa

bantuan sound system, juga membuat sudut pandang yang

baik ke arah panggung.

2.4 Studi Kasus

2.4.1 Studi Kasus 1

Dalam jurnal Improvement of Acoustics Under The Balcony in

Auditoria Using The Electro Acoustic Mhetod – A Study with a Full Scale

Model oleh Takayuki Watanabe dan Masahiro Ikeda (2011), terulis bahwa

area di bawah balkon sebuah auditorium memiliki permasalahan mengenai

penurunan kualitas bunyi yang sampai ke sana.

Kesimpulan dari jurnal tersebut adalah penyelesaian masalah

penurunan kualitas bunyi yang diterima di bawah balkon auditorium dengan

sistem UBR (Under Balcony Remedy) meletakkan directional microphones

di atas balkon untuk menangkap bunyi dan mengeluarkan bunyi yang

ditangkap dengan menggunakan loud speaker yang diletakkan dibawah

balkon.

Gambar 2.1Conceptual image of UBR system

Sumber : Jurnal Improvement of Acoustics Under The Balcony in Auditoria Using The Electro Acoustic Mhetod – A Study with a Full Scale Model,

2011

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00709-AR Bab2001.pdf · berkisar antara 1.8 dan 2.0 sec. ... seseorang mendengar

28

2.4.2 Studi Kasus 2

Dalam jurnal Evaluation of The Absorbtion by The Orchestra in

Concert halls Using Scale Model and Computer Simulation oleh Hyung Suk

Jang dan Jin Yong Jeon (2013), tertulis bahwa keberadaan musisi di ruang

gema concert hall menyebabkan absorbsi dan penurunan RT di area

penonton. Absorbsii oleh pemain musik dan penurunan RT dipengaruhi oleh

volume dan bentuk ruang, jumlah pemain musik dan tingkat absorbsi ruang.

Kesimpulan dari jurnal tersebut adalah :

� Manusia dapat menyerap gema pada sebuah ruang apabila berada

pada titik gema ruang tersebut.

� Peletakkan pemain musik di panggung akan mempengaruhi RT

(Reverberation time) dan kualitas bunyi yang diterima penonton.

� Peletakkan pemain musik pada titik gema di panggung akan

mengurangi gema yang dihasilkan oleh bunyi.

Tabel 2.3 Nine concert halls used to evaluate orchestra absorbtion Hall Name Shape N V(m³) RT(s) Total

Absorbtion

Hall A Rec 2.100 19.000 2.04 1.945

Hall B Vin 1.750 18.000 2.11 1.765

Grosser Musikvereinssaal, Vienna

(VM)

Rec 1.600 15.000 2.0 872

Royal Festival Hall, London (LR) Rec 2.901 21.950 1.46 2.958

Symphony Hall, Boston (BO) Rec 2.625 18.750 1.93 1.600

Concertgebouw, Amsterdam (AM) Rec 2.037 18.780 2.0 1.300

Gasteig Philharmonie, Munich

(MG)

Fan 2.337 29.737 1,80 2.727

Barbican Concert Hall, London

(LB)

Vin 1.924 15.585 1.68 3.298

St. David’s Hall, Cardiff (CW) Vin 1.952 22.00 1.96 5.040

Sumber :Jurnal Evaluation of The Absorbtion by The Orchestra in Concert halls Using Scale Model and Computer Simulation ,2013

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00709-AR Bab2001.pdf · berkisar antara 1.8 dan 2.0 sec. ... seseorang mendengar

29

Gambar 2.2 RT Difference versus musician absorbtion for various halls

Sumber :Jurnal Evaluation of The Absorbtion by The Orchestra in Concert halls Using Scale Model and Computer Simulation, 2013

2.4.3 Studi Kasus 3

Dalam jurnal The Effect of Scattering Surface in Rectangular Concert

Halls : A Scale Model Analysisoleh E Green, M Barron dan D Thompson

(2011), tertulis bahwa permukaan ruang concert hall yang tidak rata atau

menyebar tidak mempengaruhi kualitas akustik concert hall karena pada

hasil penelitian tidak ditemukan hubungan antara elemen yang tidak rata atau

menyebar dengan kualitas bunyi dalam ruang.

Kesimpulan dari jurnal adalah bentuk permukaan sebuah ruang tidak

mempengaruhi RT (Reverberation time) tetapi sangat berpengaruh terhadap

pemantulan bunyi.

2.4.4 Studi Kasus 4

Dlam jurnal Tinjauan Akustik Perancangan Interior Gedung

Pertunjukanoleh Dwi Retno Sri Ambarwati (2009), mengatakan bahwa

banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam mendesain sistem akustik

sebuah gedung pertunjukan. Seperti absorbsi bunyi, difusi bunyi, dan difraksi

bunyi. Persyaratan akustik ruang gedung pertunjukan adalah harus

memenuhi syarat kekerasan (loudness),pemilihan bentuk ruang, distribusi

bunyi yang merata, ruang harus bebas dari cacat-cacat akustik, dan

penggunaan bahan penyerap bunyi. Syarat kekerasan (loudness) yang cukup

yang dapat dilakukan dengan memperpendek jarak penonton dengan sumber

bunyi, penaikan sumber bunyi, pemiringan lantai sumber bunyi harus

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00709-AR Bab2001.pdf · berkisar antara 1.8 dan 2.0 sec. ... seseorang mendengar

30

dikelilingi pemantul bunyi, kesesuaian luas lantai dengan volume ruang,

menghindari pemantul bunyi paralel yang saling berhadapan, penempatan

penonton di area yang menguntungkan. Pemilihan bentuk ruang yang tepat

yaitu bentuk ruang persegi empat, lantai bentuk kipas, ruang bentuk tapal

kuda, bentuk lantai heksagonal. Sedangkan bahan yang termasuk bahan

penyerap bunyi adalah bahan berpori, penyerap panel dan karpet.

2.4.5 Studi Kasus 5

Dalam jurnal Simulasi Reverberation timesound system pada

Bangunan Student Center Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik

Ibrahim Malang oleh Wahyu Fera Mufida Sari dan Novi Avisena (2009)

mengatakan bahwa rata-rata RT 2.0 merupakan waktu dengung yang cocok

untuk digunakan sebagai ruang konser, bukan sebagai ruang pertemuan.

Sistem akustik auditorium multi fungsi harus dapat menyesuaikan kebutuhan

akustik semua kegiatan yang dilaksanakan di sana. Dalam jurnal tersebut,

penyelesaian masalah ketidak tepatan akustik pada student center adalah

dengan melakukan simulasi untuk mencari penempatan sound system yang

tepat. Variabel penelitian adalah Ukuran ruang, Luasan permukaan masing-

masing bahan, RT, rumus Sabine �� ��.!�3

45, Frekuensi sesuai jangkauan

audio, kecepatan rambat udara (amplitude) sudah di asumsikan atau

ditentukan, sistem ekualisasi, serta hubungan antara jarak loud speaker,

penonton dan RT dihitung dengan rumus 6 � 0.18893

:;<.

2.5 Kerangka Berpikir

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00709-AR Bab2001.pdf · berkisar antara 1.8 dan 2.0 sec. ... seseorang mendengar

31

Gambar 2.3 Kerangka berpikir 2.6 Hipotesis

Akustik adaptif merupakan akustik yang dapat menyesuaikan

kebutuhan RT (Reverberation time) dari setiap jenis musik dan seminar

(speech) yang dilaksanakan dalam bangunan concert hallyaitu :

� Classic = RT 1.8-2.0

� Opera = RT 1.4-1.6

� Rock = RT 1.5

� Speech = RT 1.0

RT (Reverberation time) concert hall dipengaruhi oleh volume ruang,

penyerapan dan pementulan bunyi ruang, kapasitas penonton, dan material

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00709-AR Bab2001.pdf · berkisar antara 1.8 dan 2.0 sec. ... seseorang mendengar

32

yang digunakan. Sedangkan pantulan bunyi dipengaruhi oleh bentuk

permukaan ruang dalam ruang auditorium concert hall.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00709-AR Bab2001.pdf · berkisar antara 1.8 dan 2.0 sec. ... seseorang mendengar