bab 2 landasan teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2012-1-00912-si...

75
9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Strategi Menurut Ward dan Peppard (2002,p69) strategi adalah kumpulan dari beberapa tindakan yang terintegrasi yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan jangka panjang lebih baik dan juga meningkatkan kekuatan secara relatif antara beberapa perusahaan dengan kompetitor. Menurut Wheelen dan Hunger (2008,p14) strategi adalah perencanaan lengkap yang menyimpulkan bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian dari Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. 2.2 Pengertian Bisnis Menurut Allan Afuah (2004), bisnis merupakan sekumpulan aktivitas yang dilakukan untuk menciptakan dengan cara mengembangkan dan mentransformasikan berbagai sumber daya menjadi barang atau jasa yang diinginkan konsumen. Dapat diambil kesimpulan bahwa Bisnis adalah suatu organisasi yang menghasilkan dan menjual product atau jasayang dibutuhkan konsumen pada tingkat keuntungan tertentu.

Upload: trinhdien

Post on 03-Jul-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

9

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Strategi

Menurut Ward dan Peppard (2002,p69) strategi adalah kumpulan dari beberapa

tindakan yang terintegrasi yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan jangka

panjang lebih baik dan juga meningkatkan kekuatan secara relatif antara beberapa

perusahaan dengan kompetitor.

Menurut Wheelen dan Hunger (2008,p14) strategi adalah perencanaan lengkap

yang menyimpulkan bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya.

Dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian dari Strategi adalah proses penentuan

rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang

organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan

tersebut dapat dicapai.

2.2 Pengertian Bisnis

Menurut Allan Afuah (2004), bisnis merupakan sekumpulan aktivitas yang

dilakukan untuk menciptakan dengan cara mengembangkan dan

mentransformasikan berbagai sumber daya menjadi barang atau jasa yang

diinginkan konsumen.

Dapat diambil kesimpulan bahwa Bisnis adalah suatu organisasi yang

menghasilkan dan menjual product atau jasayang dibutuhkan konsumen pada

tingkat keuntungan tertentu.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

10

2.3 Pengertian Teknologi

Menurut richard C. Dorf dan Thomas H. Byers dalam Technology Ventues from

Idea to Entreprise (2008, p8) teknologi termasuk perangkat, artefak, proses,

peralatan, metode, dan bahan-bahan yang dapat diterapkan untuk industri dan

komersial.

Dapat diambil kesimpulan bahwa Teknologi adalah keseluruhan metode yang

secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap bidang kegiatan

manusia.

2.4 Pengertian Enterprise

Menurut Bernard (2005, p55), enterprise adalah area dari aktivitas dan tujuan

umum dalam sebuah organisasi, dimana informasi dan sumber daya lainnya yang di

pertukarkan. Enterprise biasanya terdiri dari komponen vertical, horizontal, dan

extended. Komponen vertikal (juga dikenal sebagai Line of bussiness atau

segments) adalah daerah kegiatan yang khusus untuk satu baris bisnis (misalnya,

penelitian dan pengembangan). Komponen horizontal (juga dikenal sebagai

crosscutting enterprise) adalah daerah yang lebih umum dari aktivitas yang

melayani beberapa baris bisnis. Extended components terdiri lebih dari satu

organisasi (misalnya, extranets dan supply chain).

Dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian dari Enterprise adalah sebuah sistem

usaha bisnis dalam lingkungan bisnis tertentu.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

11

2.4.1 Enterprise Architecture

Enterprise Architecture menurut Bernard (2005, p31), merupakan suatu

pekerjaan dan praktek manajemen yang didedikasikan untuk meningkatkan

kinerja dari suatu Enterprise yaitu dengan cara membuat perusahaan tersebut

agar mampu secara keseluruhan dalam mengintegrasikan strategi, praktek-

praktek bisnisnya, alur-slur informasinya, dan sumber daya teknologi yang

digunakannya.

Dengan mengembangkan pandangan yang terintegrasi dari versi sekarang dan

masa depan, perusahaan dapat lebih baik mengelola transisi mencakup

identifikasi tujuan-tujuan baru, kegiatan, dan semua sumber daya modal dan

manusia (termasuk teknologi informasi) yang akan meningkatkan keuangan

baris bawah dan misi kinerja.

Komponen Enterprise Architecture : EA = S + B + T

Enterprise Architecture = Strategy + Bussiness + Technology

2.4.2 Menghubungkan Enterprise Architecture dan Strategi

Menurut Bernard (2005, p72), kerangka dan metodologi enterprise

architecture mengatur dokumentasi enterprise architecture dengan cara

mengijinkan strategi yang berpengaruh pada perencanaan bisnis dan

teknologi, serta pengambilan keputusan. Ini penting khususnya didalam

dokumentasi dari gambaran dari masa depan enterprise architecture.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

12

Pertama, mengidentifikasi apa yang akan dirubah dan diantisipasi didalam

sasaran dan inisiatif strategi, dokumentasi yang berikutnya dari aktivitas

bisnis dan sumberdaya teknologi dapat diselesaikan dengan cara

mempromosikan keselarasan, efisien, dan efektif. Strategi dokumentasi

melibatkan identifikasi dari sasaran (goals), inisiatif (initiatives), dan ukuran

hasil (outcome measures).

2.4.3 Menghubungkan Enterprise Architecture dan Perencanaan Bisnis

Menurut Bernard (2005, p73), seperti yang tercermin dalam desain dari

enterprise architecture framework dalam membuat strategi, persyaratan

bisnis, dan dukungan solusi untuk memenuhi kebutuhan teknologi.

Dokumen Enterprise Architecture terdiri dari 3 masalah utama pada tingkatan

bisnis yaitu :

� Dukungan sasaran strategi (Supporting strategic goals).

Sasaran utama dari perusahaan. Tujuan strategi biasanya membutuhkan

beberapa tahun untuk selesai. Perubahan didalam tujuan strategi dibentuk

sebagai reaksi atas internal dan eksternal bisnis serta arahan teknologi

dan atau didalam hukum dan regulasi.

� Dokumentasi dari aktivitas bisnis (Documentation of Business Activity).

Aktivitas dari bisnis dan teknologi, program, dan proyek yang

memungkinkan tercapainya tujuan strategi, sehingga mereka dapat

memberikan pengaruh arahan fundamental kepada perusahaan.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

13

� Identifikasi dukungan teknologi (identifiying supporting technologies).

Hasil tindakan yang teridentifikasi ketika inisiatif strategi telah sukses

mencapai tujuan strategi. Hasil tujuan terjelaskan ketika perusahaan telah

menyelesaikan misinya.. ketika ia ‘menang’.

2.5 Enterprise Architecture Sebagai Program Manajemen

Menurut Bernard (2005, p34), EA mendukung perencanaan strategi dan proses

perencanaan sumber daya operasional melalui pandangan dari makro dan mikro

tentang bagaimana sumber daya dapat mendukung tercapainya tujuan perusahaan.

EA membantu memaksimalkan efesiensi dan efektivitas dari sumber daya

perusahaan yang dapat membantu untuk menunjukkan kemampuan kompetitif

perusahaan.

EA sebagai Program Management terdiri dari :

2.5.1 Resource Alignment

Pada Gambar 2.1 ditunjukkan bagaimana IT project (penghubung

sumberdaya) yang sejalan dengan tujuan dan inisiatif per bagian perusahaan

maupun tujuan dan inisiatif utama perusahaan. Serta apakah sumber daya

yang digunakan suatu perusahaan sudah efektif dan efisien dalam mendukung

strategi perusahaan.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

14

Gambar 2.1 Resource Aligment

Sumber : Bernard (2005, p34)

2.5.2 Standarized Policy

EA mendukung implementasi kebijakan manajemen yang

terstandar yang berhubungan dengan pengembangan dan utilisasi

teknologi informasi dan sumber daya lainnya. Dengan menyediakan

sebuah pandangan holistic dan hirarkis dari sumber daya saat ini

dan masa yang akan datang, EA mendukung penetapan kebijakan untuk:

• Mengidentifikasi kebutuhan strategis dan operasional

• Menentukan arah strategis dari aktivitas dan sumber daya

• Mengembangkan bisnis dan sumber daya teknologi perusahaan secara

keseluruhan

• Memprioritaskan pendanaan terhadap program dan proyek

• Mengawasi pengelolaan program dan proyek

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

15

• Mengidentifikasi performa metric untuk program dan proyek

• Mengidentifikasi dan menegakkan standar dan manajemen konfigurasi

Dokumen kebijakan termasuk hal yang bisa dikategorikan sebagai

panduan umum, panduan program yang spesif ik, dan panduan secara

proses. Dengan menggunakan kategori hirarkis dari dokumen ini,

kebijakan yang ringkas dan memiliki arti dibuat. Hal ini dilakukan karena

untuk memastikan bahwa tidak ada sebuah dokumen kebijakan

yang terlalu panjang dan sulit untuk dibaca. Merupakan hal yang

penting untuk mengerti bagaimana berbagai area kebijakan saling

berhubungan sehingga implementasi program tersebut

terkoordinasi di seluruh perusahaan. Kebijakan EA harus terintegrasi

dengan kebijakan lain di dalam semua area kepemimpinan, sehingga

menciptakan manajemen sumber daya yang efektif secara

keseluruhan dan kemampuan untuk mengawasi.

2.5.3 Decision Support

EA menyediakan dukungan untuk pengambilan keputusan sumber daya

teknologi informasi bagi prusahaan ditingkat eksekutif, manajemen dan staff.

Pada tingkat eksekutif, EA menyediakan kemampuan penglihatan untuk

inisiatif teknologi informasi yang besar dan mendukung penentuan arah

strategis. Pada tingkat manajemen, EA mendukung desain dan pengaturan

keputusan manajemen, serta penyelarasan inisiatif teknologi informasi

dengan standar teknikal untuk suara, data, video dan keamanan. Pada tingkat

staff, EA mendukung keputusan yang berhubungan dengan operasi,

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

16

perawatan, dan pengembangan sumber daya dan pelayanan teknologi

informasi.

2.5.4 Resource Development

Menggambarkan seberapa jauh perusahaan mengembangkan atau

meningkatkan sumber daya yang ada di dalam perusahaan.

2.6 Enterprise Architecture Sebagai Metode Dokumentasi

Menurut Bernard (2005, p37) dokumentasi EA dicapai melalui 6 elemen utama :

Gambar 2.2 Elemen Dokumentasi Enterprise Architecture

Sumber : Bernard (2005, p37)

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

17

2.6.1 Enterprise Architecture Documentation Framework

Kerangka dokumentasi EA mengidentifikasi ruang lingkup arsitektur untuk di

dokumentasikan dan menetapkan hubungan antara area arsitektur.

Gambar 2.3 EA3 Cube Documentation Framework

Sumber : Bernard (2005, p38)

Goals and initiatives. Ini adalah kekuatan pendorong dibalik arsitektur.

Level atas dari kerangka kerja EA mengidentifikasi arahan strategi, tujuan

dan inisiatif dari perusahaan dan menyediakan penjelasan jelas kontribusi IT

terhadap pencapaian tujuan. Perencanaan strategis berawal dari pernyataan

yang jelas dari tujuan perusahaan dan atau misi, dilengkapi dengan

pernyataan singkat dari pendangan untuk sukses.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

18

Products and Services. Sebuah arsitektur yang dimaksudkan sebagai area

pengaruh utama. Level kedua dari kerangka kerja EA mengidentifikasikan

pelayanan bisnis produk dari sebuah perusahaan dan kontribusi IT untuk

mendukung proses tersebut. Yang dimaksud “pelayanan bisnis” adalah

digunakan untuk mengartikan proses dan prosedur yang menyelesaikan misi

dan tujuan perusahaan.

Data and Information. Mengoptimalisasi data dan informasi adalah tujuan

kedua dari perusahaan. Level ketiga dari kerangka kerja EA ini

dimaksudkan untuk mengdokumentasikan bagaimana informasi yang

sekarang digunakan oleh perusahaan dan bagaimana alur informasi masa

depan dapat terlihat. Tingkatan ini dapat tercerminkan dari perencanaan

strategi dan atau perencanaan bisnis. Tujuan dari Strategi IT adalah untuk

menetapkan pendekatan tertinggi untuk pertemuan, penyimpanan,

perubahan dan menyebarkan informasi diseluruh perusahaan.

Systems and Application. Level keempat dari kerangka kerja EA ini

dimaksudkan untuk mengorganisasi dan mendokumentasi pengelompokan

sekarang dari sistem informasi dan aplikasi yang digunakan perusahaan

untuk mengirimkan kapabilitas IT.

Networks and Infrastructure. Ini adalah tulang punggung dari arsitektur.

Kelima dan level terakhir dari kerangka kerja EA ini dimaksudkan untuk

mengorganisasi dan dokumentasi dari pandangan sekarang dan masa depan

dari suara , data, dan video jaringan yang perusahaan gunakan untuk sistem

host, aplikasi, website dan database.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

19

2.6.2 Enterprise Architecture Component

Tujuan, proses, standar dan sumber daya yang dapat diubah yang dapat

memperluas perusahaan Contoh komponennya terdiri dari Strategic Goal and

Initiatives; business product/services; information flows, knowledge

warehouses, and data objects; information systems, software applications,

enterprise resources program, and web sites (Bernard, 2005, p.40).

Gambar 2.4 Contoh EA Component

Sumber : Bernard (2005, p40)

2.6.3 Enterprise Architecture Current Architecture

Current architecture berisi komponen - komponen EA yang ada pada saat ini

pada suatu perusahaan pada tiap tingkatan dari kerangka. pandangan saat ini

dari EA berfungsi untuk membuat sebuah dasar inventaisasi dari sumberdaya

dan aktivitas saat ini yang didokumentasikan dengan cara yang konsisten

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

20

dengan pandangan masa depan EA sehingga analis dapat melihat kesenjangan

dalam kinerja antara rencana masa depan dan kemampuan saat ini. Pandangan

saat ini dari EA terdiri dari 'artifact' (document, diagaram, data, lembar kerja,

grafik.dll) pada tiap tingkatan kerangka, yang mana diarsipkan dalam

repositori on-line untuk membuat mereka bisa digunakan oleh berbagai

pemegang kepentingan EA.

2.6.4 Enterprise Architecture Future Architecture

Mendokumentasikan EA baru atau memodifikasi komponen yang dibutuhkan

oleh perusahaan untuk memperbaiki kinerja yang kurang baik atau

mendukung sebuah inisiatif strategi baru, kebutuhan operasional atau solusi

teknologi.

Gambar 2.5 Pendorong Perubahan

Sumber : Bernard (2005, p41)

Gambar tersebut menjelaskan future architecture didorong baik pada tingkat

strategis dan taktis dalam tiga cara : arah baru dan tujuan; prioritas bisnis

berubah; dan teknologi (Bernard, 2005, p.41).

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

21

2.6.5 Enterprise Architecture Management Plan

Menggambarkan arsitektur saat ini dan di masa yang akan datang dan

perencanaan secara berkala untuk mengelola perubahan bisnis atau teknologi

di masa yang akan datang. Bagaimana perusahaan akan terus bergerak dari

arsitektur saat ini ke arsitektur masa depan adalah perencanaan yang

signifikan dan tantangan manajemen, terutama jika sumber daya TI yang

mendukung fungsi bisnis utama sedang diganti atau ditingkatkan.

2.6.6 Enterprise Architecture Planning Threads

Dokumentasi enterprise architecture termasuk urutan dari aktivitas umum

yang hadir didalam semua tingkatan framework. Urutan itu termasuk TI yang

berhubungan dengan keamanan (security), standard, dan pertimbangan tenaga

kerja (workforce consideration).

- Keamanan TI (IT Security)

Keamanan merupakan bagian integral dari program manajemen

enterprise architecture dan metodologi dokumentasi. Kompherensif

keamanan program teknologi informasi telah berfokus di beberapa area

termasuk informasi, orang, operasi, serta fasilitas.

- Standard TI

Merupakan sesuatu fungsi yang paling penting dari enterprise

architecture yaitu menyediakan teknologi dengan stantar terkait pada

semua tingkatan dari framework enterprise architecture.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

22

- Tenaga kerja TI (IT workforce)

Kemungkinan sumber daya terbesar yang dimiliki suatu perusahaan yaitu

orang-orang. Karena itu penting untuk memastikan bahwa staff TI saling

berhubungan, memiliki keterampilan, dan persyaratan pelatihan yang

mendukung identifikasi untuk LOB (line of business) dan kegiatan

dukungan layanan. Di setiap tingkat pada kerangka enterprise

architecture dan solusi tepat yang tercermin untuk arsitektur saat ini dan

dimasa depan.

2.7 The Structure & Culture

Menurut Bernard (2012, p51), Structure and Culture cukup penting disertakan

dalam EAdengan maksud untuk secara akurat mencerminkan hakikat tujuan

organisasi, proses, dan stuktur informal yang mempengaruhi pandangan saat ini

dan masa depan arsitektur. Pemahaman structure dan culture dalam bekerjasama

dengan para stakeholders untuk mendapatkan dukungan dan mengelola ekspetasi

untuk pengembangan dan pelaksanaan program EA.

2.7.1 The Structure of Enterprise

Organisasi dan perusahaan adalah kedua jenis entitas social yang memiliki

budaya, struktur formal dan struktur informal, tujuan, kegiatan, dan

sumberdaya. Perbedaannya adalah bahwa perusahaan dapat diartikan sebagai

bagian dari suatu organisasi atau juga melibatkan beberapa organisasi lain.

Perusahaan biasanya terdiri dari sisi vertical dan horizontal dan sebuah

komponen yang diperluas. Komponen vertical atau biasa disebut Lines of

business atau segment adalah area aktifitas khusus dalam perusahaan.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

23

Horizontal komponen juga dikenal sebagai crosscuttingkegiatan aktifitas

yang lebih umum dalam perusahaan.

Gambar 2.7 Relating Functional Teams to EA Lines Of Business

Sumber: Bernard, 2012, p58

Pandangan komponen vertical dari EA adalah arsitektur yang berdiri sendiri

dan berisikan domumentasi dari semua tingkat kerangka EA. Komponen

vertical ini juga disebut “segment”. Ketika segment vertical di

dokumentasikan menggunakan kerangka kerja EA yang sama, mereka dapat

dikumpulkan menjadi sebuah gambar arsitektur yang lebih besar dan dapat

menutupi beberapa lines of business. Ini mugkin cara yang lebih baik untuk

mengembangkan versi EA dari sebuah perusahaan, karena memungkinkan

mereka untuk melakukan lebih banyak pekerjaan yang dapat dikelola dan

mengurangi biaya awal. “segment approach”digunakan untuk

mendokumentasikan kesuluruhan kegiatan EA. Segment Approach juga

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

24

berguna dalam perusahaan besar atau desentralisasi dimana bagian dari

arsitektur perlu dikembangkan dan dipelihara oleh sejumlah kelompok yang

berbeda.

2.7.2 Understanding Culture

Memahami budaya perusahaan sangat penting untuk mengembangkan

pandangan yang realistis tentang bagaimana tujuan strategis ditetapkan,

bagaimana proses fungsi, dan bagaimana sumberdaya yang digunakan. Setiap

perusahaan berbeda dalam beberapa cara seperti vertical, horizontal atau sub-

enterprises. Hal ini disebabkan budaya perusahaan menjadi sebuah

penggabungan dari nilai-nilai, keyakinan, kebiasaan, dan preferensi dari

semua orang untuk keluar dari perusahaan atau sub-enterprises.

2.8 Enterprise Architecture Artefact

Menurut Bernard (2005, p112), EA Artifact adalah jenis dokumentasi yang

menggambarkan komponen, termasuk laporan, diagram, grafik, spreadsheet, file

video, dan jenis-jenis informasi yang dicatat. Tingkat tinggi (High-Level) pada EA

Artifact adalah teks dokumen atau diagram yang menggambarkan keseluruhan

strategi, program, dan hasil yang diinginkan. Tingkat menengah (Mid-Level) EA

Artifact adalah dokumen, diagram, grafik, spreadsheet, dan briefing yang

menjelaskan proses organisasi, proyek-proyek berkelanjutan, rantai pasokan, sistem

yang besar, arus informasi, jaringan, dan situs web. Tingkat rendah (Low-Level)

EA Artifact menggambarkan aplikasi khusus, kamus data, standar teknis, interface,

komponen jaringan, dan tanaman kabel. Ketika EA Artifact diselaraskan melalui

taksonomi penyelenggaraan kerangka EA (EA Framework), baru dan pandangan

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

25

yang lebih berguna tentang fungsi komponen EA yang dihasilkan. Ini adalah salah

satu nilai terbesar dari EA sebagai proses dokumentasi, penciptaan kemampuan

untuk melihat hirarki pandangan dari perusahaan yang dapat diperiksa dari

berbagai perspektif.

2.8.1 Goals and Initiatives

Menurut Bernard (2005, p106), Goals & Initiatives berada pada Level atas

dari EA3 Framework yang memperkenalkan perusahaan dalam menentukan

arah stategis (strategic direction), tujuan (goals), Initiatives, serta

memberikan penjelasan yang jelas mengenai kontribusi bahwa TI akan

membantu perusahaan dalam mencapai tujuan itu. Perencanaan strategis

dimulai dengan suatu pernyataan yang jelas dari tujuan dan/atau misi

perusahaan, pernyataan singkat dan jelas dari keberhasilan visi.

2.8.2 Product and Services

Menurut Bernard (2005, p122), kunci bisnis perusahaan dan dukungan proses

didokumentasikan pada tingkat bisnis dari EA framework. Komponen EA

pada tingkat ini meliputi dokumentasi proses bisnis dan perencanaan modal

TI portofolio yang berisi dokumentasi kasus bisnis pada setiap investasi di

bidang TI yang meliputi operasional dan keuangan. Hubungan antara peserta

dalam kegiatan E-Commerce dan E-Government ini sering disebut sebagai

"B" untuk bisnis, "G" untuk Government (pemerintah), dan "C" untuk citizen

(warga negara), sehingga akronim seperti B2B untuk business-to-business

dan G2C bagi Government-to-citizen.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

26

Menurut Bernard (2005, p106), Product & Services berada pada level kedua

dari EA3 Framework yang mengidentifikasi bisnis produk dan jasa dari

Enterprise dan merupakan kontribusi dari dari teknologi yang mendukung

proses bisnis perusahaan. Istilah “Business Services” digunakan untuk proses

yang berarti dan prosedur untuk menyelesaikan misi dan tujuan dari

perusahaan, apakah itu untuk bersaing disektor swasta, menyediakan

pelayanan umum, edukasi, memberikan pelayanan medis, memberikan

kemampuan pertahanan. Perencanaan strategis membantu secara langsung

dan memprioritaskan berbagai layanan bisnis dan aktivitas pengiriman

produk didalam perusahaan untuk memastikan bahwa perusahaan bergerak

secara kolektif berdasarkan arah strategis yang sudah ditetapkan dalam

rencana strategis.

2.8.2.1 Business Plan

Menurut Bernard (2005, p122), Merupakan aktivitas bisnis

perusahaan yang secara langsung berkontribusi pada tercapainya misi

perusahaan. Contohnya layanan, menufaktur, pengiriman barang,

financial, akunting, adminstrasi, dll.

Business plan adalah deskripsi tingkat atas dari fungsi lini bisnis, dan

strategi finansial yang akan menyelesaikan strategic goals dan

initiatives.

Item berikut ini sering di temukan dalam rencana bisnis :

1. Business overview

2. Executive team profile

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

27

3. Relationship of business activities to strategic goals

4. Organizational structure

5. Market outlock and competitive strategy

6. Business cycles

7. Capitalization summary

8. Financial strategy

9. Current financial status summary

10. Business partnership and alliances

2.8.2.2 Business Process Diagram

Menurut Bernard (2005, p.300), Business Process Diagram

memperlihatkan detail dari rincian suatu kegiatan, termasuk

bagaimana setiap langkah dalam aktivitas berhubungan dengan yang

lain. Diagram digambarkan dengan model IDEF-0 untuk melihat

input, kontrol, output dan mekanisme dari masing-masing langkah di

dalam proses. Model aktivitas IDEF-0 cocok untuk dokumentasi

proses bisnis karena menyediakan dua pandangan konteks tingkat

tinggi dan pandangan yang lebih rinci dari setiap langkah dalam

format kegiatan yang dapat lebih diurai dan saling terkait dengan

proses lain untuk menunjukan keterkaitan. Diagram ini berguna dalam

menunjukan hubungan antara langkah-langkah dan pengaruh internal

atau eksternal, tapi mungkin tidak berdasarkan urutan waktu.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

28

2.8.2.3 Swin Lane Process Diagram

Menurut Bernard (2005, p299), Swim Lane Process Diagram

merupakan suatu diagram aktivitas pemangku kepentingan

(Stackholder) dimana menunjukan kegiatan apa saja yang dilakukan

pemangku kepentingan (orang-orang dengan kepentingan dalam

perusahaan) yang terlibat dengan garis dari proses bisnis dan waktu

dari interaksi. Diagram menggunakan format dari “Swim Lane”

Stackholder diatur dalam baris, kerangka waktu (Timeframes) diatur

dalam kolom, lalu gambaran aktivitas digambarkan dengan simbol

flowchart.

Gambar 2.8 Swim Lane Diagram

Sumber : Bernard (2005, p299)

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

29

2.8.2.4 Use Case Narrative & Diagram

Menurut Bernard (2005, p302), Use Case Narrative mengikuti format

Unified Modeling Language (UML) untuk mengidentifikasi

persyaratan bisnis, konteks, Stackholder (Aktor), dan garis bisnis

untuk bertinteraksi dengan sistem, layanan, dan applikasi yang

diidentifikasi sebagai solusi yang membutuhkan perkembangan. Jadi

use case menjelaskan interaksi antara pengguna dengan sistem

applikasi.

Participation

Gambar 2.9 Use Case Narrative & Diagram

Sumber : Bernard (2005, p302)

Gambar 2.10 Contoh Use Case Narrative & Diagram

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

30

2.8.3 Data dan Informasi

Menurut Bernard (2005, p123), Data & Information adalah bagaimana suatu

perusahaan menggunakan data dan informasi untuk didokumentasikan di

Level ‘Data & Information’ pada EA3 framework. Komponen EA pada

tingkat ini meliputi dokumentasi pada desain, fungsi, dan pengelolaan sistem

informasi, database, gudang pengetahuan, dan data mart. Hal ini juga

termasuk dokumentasi rinci tentang struktur dan logika pengolahan data.

Menurut Bernard (2005, p106), Data & Information berada pada level ketiga

dari EA3 Framework merupakan maksud untuk mendokumentasikan

bagaimana informasi saat ini yang digunakan oleh perusahaan dan bagaimana

arus informasi masa depan akan terlihat. Tingkat ini dapat tercermin melalui

dokumen strategi teknologi informasi yang diikat kedalam perencanaan

strategi teknologi informasi atau perencanaan bisnis.

Tujuan strategi teknologi informasi adalah untuk membangun sebuah

pendekatan tingkat tinggi untuk mengumpulkan, menyimpan, mengubah dan

menyebarkan informasi ke seluruh perusahaan.

2.8.3.1 Object State Transition Diagram

Menurut Bernard (2005, p306), sebuah state transition diagram

menggunakan notasi Unified Modeling Language untuk

memperlihatkan bagaimana siklus hidup dari sebuah data objek secara

spesifik. Diagram ini memperlihatkan perubahan artibut, link, atau

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

31

behavior dari “on-line order” objek yang hasilnya dari sistem internal

atau eksternal yang memicu perubahan keadaan.

Menurut Satzinger (2005, p237), sebuah statechart diagram tersusun

dari oval-oval yang mewakili status dari sebuah objek dan panah yang

mewakili transisinya. Gambar 2.11 mengilustrasikan sebuah statechart

simpel dari sebuah printer. Selama mudah mempelajari statechart

dengan menggunakan item yang terlihat, ada baiknya memulainya

dengan beberapa contoh dari computer hardware. Ketika dasarnya

dijelaskan, kita akan mengilustrasikan pemodelan software objek di

dalam problem domain. Starting point dari statechart adalah dot hitam,

yang disebut pseudostate. oval pertama setelah dot hitam adalah state

pertama dari printer. Pada kasus ini, printer dimulai dengan keadaan

off state. Sebuah state diwakili oleh sebuah kotak dengan bagian tepi

bulat (seperti sebuah oval namun lebih persegi), dengan nama sebuah

state didalamnya.

Gambar 2.11 statechart sederhana untuk printer

Sumber : Satzinger (2005, p237)

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

32

Didefinisikan secara akurat, sebuah state dari sebuah objek adalah

suatu kondisi yang terjadi selama berlangsung ketika memenuhi

beberapa kriteria, melakukan beberapa tindakan, atau menunggu

untuk sebuah event. Setiap state yang unik memiliki nama yang unik.

State adalah sebuah semipermanen kondisi dari sebuah objek, seperti

On, Working, atau Loading Equipment. State dideskripsikan sebagai

kondisi semipermanen karena eksternal event dapat

menginterupsikannya. Sebuah objek akan tetap dalam sebuah state

selama beberapa event menyebabkan objek itu bergerak ke state

lainnya.

Ketentuan penamaan untuk kondisi status membantu mengidentidikasi

state secara valid. Sebuah state boleh memiliki nama dari sebuah

kondisi spesifik seperti On, atau In repair. State lainnya lebih aktif,

dengan nama terdiri dari gerund atau verb phrases (frase kata kerja)

seperti Being Shipped atau Working. Untuk contoh, sebuah objek

Order spesifik ada ketika seorang customer memesan sesuatu, tepat

setelah dibuatkan, objek tersebut di dalam state seperti Adding new

order items, kemudian Waiting for items to be shipped, dan akhirnya

order state selesai ketika semua item telah dikirim.

Seperti terlihat pada gambar 2.11, panah yang meninggalkan Off state

disebut transition. Pembuatan transition mengakibatkan objek untuk

meninggalkan Off state dan membuat sebuah transition ke On state.

Sebuah transitionadalah pergerakan dari sebuah objek dari satu state

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

33

ke state lainnya. Ini adalah mekanisme yang mengakibatkan sebuah

objek meninggalkan state dan berganti ke state baru. State adalah

kondisi semipermanen. State semipermanen karena transisi menyela

state dan menyebabkan state ke akhir kondisi. Pada umumnya, transisi

disadari singkat pada durasinya, dibandingkan dengan state, dan tidak

bisa diinterupsikan. Dengan kata lain, sekali transisi dimulai, akan

berjalan ke kompleksitas dari mengambil objek ke state baru, disebut

destination state. Sebuah transisi diwakili dengan panah dari sebuah

origin state-state yang lebih dulu ke transition-untuk sebuah destinasi

state dan pelabelan dengan sebuah string untuk menjelaskan

komponen dari transition.

Label transition terdiri dari tiga komponen :

Transition-name (parameters,...) [guard-condition] / action-

expression

Pada gambar 2.11, nama transisi di onButtenPhushed. Transisi seperti

trigger yang akan menembak atau sebuah event yang terjadi. Name

akan menggambarkan action dari triggering event. Pada gambar 2.11,

tidak ada parameter yang dikirim ke printer. Kondisi guard aman

tercover. Untuk melepaskan transition, guard harus benar. Slash depan

dibagi mekanisme firing dari action atau proses. Ekspresi action

mengindikasikan beberapa proses yang harus terjadi sebelum transisi

selesai dan objek tiba di dalam state tujuan. Pada kasus ini, printer

akan berjalan sebagai sebuah self-test sebelum beralih ke On state.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

34

Nama transition adalah nama dari sebuah message event yang memicu

transition dan menyebabkan objek meninggalkan state aslinya.

Perhatikan bahwa format sangat mirip ke sebuah message dalam

sebuah sistem sequence diagram. Pada faktanya, kita akan

menemukan bahwa message names dan transition-names hampir

menggunakan syntax yang sama. Satu relationship lainnya ada

diantara messages dan transitions; transitions disebabkan oleh

messages datang ke objek. Porsi parameter dari message name datang

langsung dari message parameter.

Guard-condition adalah kualifikasi atau test pada transition, dan itu

adalah sebuah true/false kondisi yang simpel yang harus dipenuhi

sebelum transition bisa dinyalakan. Untuk sebuah transition ke dalam

keadaan menyala, pertama, trigger harus terjadi, dan kemudian guard

harus dievaluasi ke true. Terkadang transition hanya memiliki sebuah

guard-condition dan tidak ada triggering event. Pada kasus ini, trigger

secara terus-menerus menyala (firing), dan kapan saja ketika the

guard menjadi true, transition terjadi.

True/false kondisi ini adalah sebuah test pada sisi pengiriman dari

message. Dan sebelum message dapat dikirim, kondisi true/false harus

true. Pada perbedaannya, guard condition ada pada receiving side dari

message. Message bisa diterima, tapi transition fires hanya jika

guard-condition juga true. Kombinasi dari tests, messages, dan

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

35

transition memberikan fleksibilitas yang sangat luar biasa dalam

mendefinisikan behavior kompleks.

Action-expression adalah ekspresi procedural yang disahkan ketika

transition dilecutkan. Dengan kata lain, itu menjelaskan action

dilakukan. Beberapa dari tiga komponen-transition-name, guard-

condition, atau action-expression-mungkin kosong. Jika salah satu

dari transition-name atau guard-condition kosong, maka akan

otomatis dievaluasikan ke true. Salah satunya bisa berarti kompleks,

dengan AND atau OR konektifitas.

2.8.3.2 Logical Data Model

Menurut Bernard (2005, p308), Model data sematik yang dapat

dikembangkan dengan menggunakan metode dan simbologi

tradisional terstuktur (Entity Relationship Diagram), atau dapat

menggunakan metode berorientasi objek dan simbologi dari Unified

Modeling Language (UML), yang menghasilkan Class Diagram

dan/atau Object Diagram.

� Notasi Domain Model Class Diagram

Menurut Satzinger (2005, p185-186), pada class diagram, kotak

mewakili classes, dan lines menghubungkan kotak memperlihatkan

suatu hubungan antarclasses. Gambar 2.15 menunjukkan suatu contoh

dari simbol untuk satu kelas: Customer. The class symbol adalah kotak

dengan tiga bagian. Bagian paling atas berisi nama dari class, bagian

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

36

tengah berisi attributes dari class, dan bagian bawah berisi methods

penting dari class. Methods tidak diperlihatkan pada domain model

class diagram. Faktanya, the class symbol sering diperlihatkan dengan

hanya terdiri dari dua bagian untuk menunjukkan bahwa itu adalah

domain model.

Gambar 2.12 UML class symbol dengan 3 bagian untuk nama,

attributes, dan methods

Sumber : Satzinger (2005, p185)

Gambar 2.12 memperlihatkan sebuah contoh dari sebuah domain

class diagram yang simpel dengan dua class, Customer dan Order.

Disini class symbol hanya terdapat dua bagian. UML membutuhkan

nama class agar dapat digunakan. Di dalam notasi diagram, kita

dapat melihat setiap Customer bisa berasosiasi dengan banyak Order,

dan setiap Order dihubungkan oleh satu Customer; asosiasinya dapat

digambarkan pada diagram agar lebih jelas, tapi itu sebuah opsional.

Multiplicity adalah one to many pada satu arah hubungan dan one to

one dalam arah hubungan lainnya. Notasi multiplicity, diperlihatkan

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

37

sebagai sebuah asterisk (bintang) pada garis setelah class Order,

menunjukkan “banyak” order. Lihat pada gambar 2.17 untuk

kesimpulan dari notasi multiplicity. Model pada gambar 2.16

menyatakan bahwa Customer terhubung ke minimum dari nol dan

maksimum dari banyak order (0..*). Pada arah hubungan lainnya,

class Order dinotasikan pada paling sedikit satu dan hanya satu

Customer. Notasi ini menjelaskan detil yang tepat tentang sebuah

system (Satzinger, 2005, p185-186).

Gambar 2.13 domain class diagram yang sederhana tetapi tidak

dengan attributes

Sumber : Satzinger (2005, p186)

Gambar 2.14 Multiplicity dari asosiasi

Sumber : Satzinger (2005, p186)

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

38

Gambar 2.14 menunjukkan model diperluas untuk mencakup

OrderItems-satu atau lebih item spesifik termasuk order di dalamnya.

Setiap order berisikan minimum dari satu dan maksimum dari banyak

item karena tidak akan ada sebuah order tanpa setidaknya satu item.

Sebagai contoh, sebuah order boleh berisi sebuah baju, sepasang

sepatu, dan tali pinggang, dan setiap item ini diasosiasikan dengan

order. Contoh ini juga menunjukkan beberapa tambahan UML notasi

class: sebuah atribut dimulai dengan lowercase letter.Customer

memiliki sebuah customer number (custNumber), nama (name),

billing address (billAddress), dan beberapa nomor telepon

(homePhone, officePhone). Setiap Order memiliki orderID,

orderDate, dan jumlah. Setiap orderItem memiliki itemID, quantity,

dan price. Atribut-atribut dari class tersebut tercantum dibawah nama

class di bagian bawah dari kotak class symbol, biasanya dengan key

identifier listed.

Gambar 2.15 class diagram yang menampilkan atributSumber :

Satzinger (2005, p187)

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

39

Gambar 2.15 memperlihatkan bagaimana objek-objek yang

sebenarnya di dalam beberapa transaksi yang mungkin terlihat. John

adalah customer yang menempatkan 2 order. Order pertama, terjadi

pada tanggal 4 februari, adalah 2 pasang kaos dan tali pinggang. Order

yang kedua, terjadi pada tanggal 29 maret, sepasang boots dan 2

pasang sandal. Mary adalah customer yang belum menempatkan

order. Customer boleh tidak menempatkan order (zero) atau boleh

lebih dari satu. Maka Mary tidak berasosiasi dengan order. Pada

akhirnya Sara meletakkan order pada 30 Maret untuk 3 pasang sandal.

Selama membuat model, analis sering memperbagus domain model

class diagram. Satu contoh pada proses refine adalah menganalisis

asosiasi many-to-many. Gambar 2.16 memperlihatkan sebuah contoh

dari many-to-many asosiasi. Dengan simbol asteriks pada tiap akhir

garis asosiasi. Di Universitas, pelajaran (course) ditawarkan sebagai

course section, dan pelajar mengikuti banyak course ini. Setiap course

section berisikan banyak murid. Maka, asosiasi antara course section

dan murid adalah many to many. Asosiasi many-to-many terjadi secara

natural, dan mereka dapat dimodelkan seperti yang terlihat, dengan

asteriks pada akhir dari garis asosiasi.

Pada analisis yang lebih jelas, namun, analis sering menemukan

many-to-many asosiasi melibatkan tambahan data yang harus dicatat.

Sebagai contoh, pada class diagram dalam gambar 2.16, dimana

grade yang setiap murid terima untuk catatan course. Ini adalah data

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

40

yang penting, dan walaupun model menunjukkan dimana course

section yang murid ambil, model ini tidak menaruh grade. Solusinya

adalah menambahkan sebuah class untuk mewakili asosiasi antara

murid dan course section, yang disebut association class. Association

class ini diberikan atribut yang hilang. Gambar 2.17 memperlihatkan

pelebaran class diagram dengan association class bernama Course

Pendaftaran, yang memiliki sebuag atribut untuk grade murid. Sebuah

association class terhubung untuk many-to-many asosiasi dengan

garis putus-putus (Satzinger, 2005, p.187).

Gambar 2.16 customers, orders, dan order items konsisten dengan

perluasan domain model class diagram

Sumber : Satzinger (2005, p188)

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

41

Gambar 2.17 sebuah domain model class diagram course

pendaftaran (enrollment) dengan asosiasi many-to-many

Sumber : Satzinger (2005, p188)

Gambar 2.18 sebuah domain model class diagram course

pendaftaran yang diperbagus dengan asosiasinya

Sumber : Satzinger (2005, p189)

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

42

Berdasarkan asosiasi pada gambar 2.18 dari kiri ke kanan, class

diagram menjelaskan bahwa satu course section memiliki banyak

course pendaftaran, tiap-tiapnya dengan grade miliknya masing-

masing, dan setiap course pendaftaran berlaku untuk satu murid

khusus. Jika dibaca dari kanan ke kiri, setiap course pendaftaran

berlaku untuk course section yang spesifik. Sebuah sistem

diimplementasikan pada dasar dari domain model ini akan dapat

memproduksi grade list yang memperlihatkan seluruh murid dan

grade mereka dalam setiap course section, serta grade transkrip

memperlihatkan seluruh grade-grade yang diperoleh dari setiap

murid.

� Hirarki dalam Notasi Class Diagram

Ada 2 cara tambahan yang orang gunakan untuk menyusun

penyelesaian masalah pada class domain dalam dunia nyata:

generalisasi/spesialisasi hirarki dan seluruh bagian hirarki.

� Notasi Generalisasi/Spesialisasi

Generalisasi/spesialisasi didasari dari ide yang orang kelompokkan

dalam suatu kesamaan dan perbedaan. Generalisasi

mempertimbangkan kelompok/grup yang memliki sesuatu yang sama;

sebagai contoh, ada banyak tipe dari kendaraan bermotor-mobil, truk,

traktor, dan sebagainya. Semua kendaraan bermotor sama-sama

memiliki karakteristik umum tertentu, jadi sebuah kendaraan bermotor

adalah general class yang banyak. Spesialisasi mempertimbangkan

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

43

perbedaan dalam suatu tipe katagori sebagai contoh, tipe khusus dari

mobil termasuk mobil sport, sedan, dan kendaraan sport lainnya. Tipe-

tipe mobil ini memiliki kesamaan dalam sudut pandang yang sama,

namun berbeda dalam sudut pandang lainnya. Maka mobil sport

adalah tipe khusus dari mobil.

Sebuah generalisasi/spesialisasi hirarki biasanya digunakan untuk

menstruktur atau mengurutkan masalah-masalah ini dari sifat yang

general yang lebih spesifik. Seperti yang telah didiskusikan,

klasifikasi atau pengelompokkan menunjukkan untuk mendefinisikan

class. Setiap class dari suatu masalah dalam sebuah hirarki boleh

memiliki general class yang lebih di atasnya, ini disebut superclass.

Pada waktu yang sama, sebuah class boleh memiliki banyak class

spesialisasi di bawahnya, ini disebut subclass. Pada gambar 2.19,

sebuah mobil memiliki 3 subclass (MotorVihicle). UML class

diagram notasi untuk sebuah superclass dan subclass adalah segitiga

kecil pada garis yang menunjuk ke superclasss (Satzinger, 2005,

p189).

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

44

Gambar 2.19 sebuah notasi hirarki generalisasi/spesialisasi dari

kendaraan bermotor

Sumber : Satzinger (2005, p190)

Orang akan mempelajari dari pengelompokkan yang telah mereka

buat dengan ringkas sebagai peta pengetahuan. Banker yang

berpengetahuan luas dapat berbicara banyak tentang tipe khusus dari

pinjaman dan Account deposito. Merchandiser yang berpengetahuan

luas seperti John Blankens pada Rocky Mountain Outfitters dapat

berbicara banyak tentang tipe-tipe khusus dari produk aktvitas outdoor

dan pakaian-pakaian. Maka ketika analis menanyakan user tentang

pekerjaan, dimana analis dapat menggambarkan sebuah

generalisasi/spesialisasi hirarki. Pada beberapa tingkatan, motivasi

untuk customer support system pada RMO dimulai dengan

pengenalan John bahwa Rocky Mountain Outfitters dapat menangani

banyak pesanan tipe khusus dengan sebuah sistem baru (Web,

telephone, dan mail order). Tipe-tipe khusus order ini dapat dilihat

pada gambar 2.20.

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

45

Inheritance memperbolehkan subclass-subclass untuk memiliki

karakteristik dari superclass mereka. Kembali pada gambar 2.19,

sebuah mobil adalah keseluruhan dari kendaraan bermotor lainnya

tapi juga sesuatu yang khusus. Sebuah mobil sport adalah semua dari

mobil lainnya dengan karakteristik khusus tambahan. Dari sudut

pandang ini, subclass “inherit (mewarisi)” karakteristik. Dalam

pendekatan object-oriented, inheritance adalah konsep kunci yang

mungkin yang disebabkan oleh generalisasi/spesifikasi hirarki.

Terkadang hirarki-hirarki ini disebut inheritance hierarchies

(Satzinger, 2005, p190).

� Whole-part dari Sebuah Notasi Hirarki

Cara lain dalam menyusun informasi tentang suatu masalah adalah

dengan mendefinisikan masalah tersebut dalam batas-batas dari

bagian masalah itu. Sebagai contoh, jika mempelajari tentang sistem

komputer akan menyadari bahwa komputer sebenarnya adalah

kumpulan dari bagian-bagian processor, memory utama, keyboard,

disk storage, dan monitor. Sebuah keyboard bukan sebuah tipe khusus

dari komputer; hanya bagian dari sebuah komputer. Namun, itu adalah

suatu bagian yang terpisah dari komputer itu sendiri. Bagian lengkap

dari sebuah notasi hirarki menangkap sebuah relasi yang

diidentifikasikan ketika orang mempelajari untuk membuat suatu

asosiasi antara sebuah objek dan komponen-komponennya.

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

46

Gambar 2.20 sebuah hirarki generalisasi/spesialisasi dari Order

Sumber : Satzinger (2005, p191)

Ada 2 tipe dari bagian lengkap notasi hirarki; agregasi dan komposisi.

Batasan agregasi biasanya digunakan untuk menjelaskan seluruh

bagian asosiasi antara agregat (whole) dan komponen-komponennya

(parts) dimana parts dapat berwujud terpisah. Gambar 2.21

menjelaskan konsep dari agregasi pada sebuah sistem komputer,

menggunakan simbol diamond (mutiara) untuk mewakili agregasi.

Batasan composisi biasanya digunakan untuk menjelaskan whole-part

asosiasi yang lebih kuat, dimana parts, asosiasi sekali, tidak bisa

terpisah. Simbol diamond diisi untuk mewakili komposisi (tidak

diperlihatkan).

Whole-part hierarchies, agregasi dan komposisi, melayani untuk

mengizinkan analis untuk mengungkapkan perbedaan yang halus

tentang asosiasi diantara class. Selama dengan beberapa relasi

asosiasi, multiplicity dapat digunakan-sebagai contoh, ketika sebuah

komputer memiliki satu atau lebih disk storage divice.

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

47

� Mendesain notasi class diagram

Contoh UML class diagram yang telah kita lihat sejauh ini adalah

domain model class diagram. Desain class diagram digunakan untuk

mewakili class software yang didalamnya ada sistem baru. Desain

class diagram sebenarnya lebih memperlihatkan tentang desain

software. Class diagam pada gambar 2.22 berisi beberapa method

untuk memperkuat ide atribut dan method yang class software miliki.

Gambar 2.22 memperlihatkan bagian dari sebuah desain class

diagram untuk sebuah sistem yang mempertahankan Account bank

dan berisikan class Customer software. Diagram ini tidak

memperlihatkan method dari class Customer karena cukup standart.

Beberapa class diasumsikan untuk mengetahui bagaimana

menambahkan sebuah instance baru, mengupdate values, dan

melaporkan informasi tentang itu sendiri. Class Account

mencantumkan satu pasang method karena method-method itu unik

untuk bank accounts dan central untuk memproses sistem. Termasuk

makeDeposit() dan makeWithdrawal() (Satzinger, 2005, p191).

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

48

Gambar 2.21 Whole-Part (agregasi) antara sebuah Computer dan

bagian-bagiannya

Sumber : Satzinger (2005, p192)

Sistem Bank Account berisikan sebuah generalisasi/spesialisasi

hirarki.; Account adalah superclass, dan Saving/Account dan

CheckingAccount adalah dua subclass. Simbol segitiga digambarkan

pada sebuah garis yang menghubungkan class yang menunjukkan

inheritance. Subclass mewarisi atribut-atribut dan behavior-behavior

dari superclass. Maka, CheckingAccount mewarisi dua method

ditambah seluruh atribut dari Account. Sama halnya, SavingsAccount

mewarisi method dan atribut yang sama. Tetapi SavingsAccount juga

mengetahui bagaimana untuk menghitung bunga; CheckingAccount

tidak. Hasilnya adalah beberapa atribut dan method yang umum untuk

dua tipe dari account. Tetapi atribut dan method lain tidak.

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

49

Pada contoh ini, inheritance berarti bahwa ketika sebuah

SavingAccount diciptakan (atau telah tersedia), akan membutuhkan

value (nilai) untuk 5 atribut. Objek CheckingAccount dapat untuk

membuat deposito, sama seperti objek SavingAccount. Objek

SavingAccount dapat menghitung bunga, tapi objek CheckingAccount

tidak. Setiap objek, atau instansi, mengurus informasi dan dapat

melibatkan satu method.

Class Customer dan class Account memiliki asosisasi. Setiap

customer dapat memiliki nol (0) atau lebih account. Perhatikan bahwa

diagram menunjukkan minimum dan maksimum multiplicity pada

garis yang menghubungkan class. Asteriks berarti “banyak”, jadi

multiplicity antara Customer dan Account adalah minimum dari nol

dan maksimum dari banyak (0..* biasanya hanya *). Untuk

menunjukkan relasi yang wajib, diagram harus akan diganti untuk

mengindikasi minimum dari 1 dan maksimum dari banyak (1..*). Pada

contoh ini setiap account dimiliki oleh satu atau hanya satu Customer

(1). Diagram bisa diganti untuk menunjukkan sebuah opsional asosiasi

one-to-one sebagai minimum dari nol dan maximum dari satu (0..1)

(Satzinger, 2005, p192).

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

50

Gambar 2.22 Desain class diagram sistem bank account (dengan

method)

Sumber : Satzinger (2005, p193)

Perhatikan juga class SavingAccount dan CheckingAccount mewarisi

asosiasi dengan Customer, jadi seorang customer sebenarnya

berasosiasi dengan sebuah checkin account atau saving account,

seperti yang seharusnya. Pada dasarnya bank tidak menawarkan

sesuatu seperti class Account yang simpel; class hanya ada untuk

memperbolehkan tipe khusus dari account untuk mewarisi attribut,

method, dan asosiasi. Class Account adalah abstract class,class itu

tidak dapat diinstansikan. Pada class diagram, abstract class memiliki

nama dengan huruf miring, seperti pada gambar 2.22.

CheckingAccount, SavingAccount, dan Customer adalah contoh dari

concrete class yang dapat diinstansikan.

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

51

Gambar 2.23 menunjukan contoh course pendaftaran sebagai desain

class diagram dengan method-method. Course memiliki method untuk

menambahkan course. Course Sections dapat dibuka untuk

pendaftaran dan kemudian ditutup. Seorang murid dapat diterima dan

kemudian menerima gelar. Sekali semester berakhir, sebuah course

pendaftaran dapat memposting grade.

Tidak ada generalisasi/spesialisasi yang diperlihatkan pada contoh ini,

tapi ada tipe khusus dari murid (undergraduate dan graduate) atau

tipe khusus courses (credit dan noncredit) pada sistem pendaftaran di

universitas. Gambar 2.24 memperlihatkan versi perluasan dari contoh

course pendaftaran. Semester ditambahkan, karena sebuah course

section ditawarkan dalam 1 semester khususnya. Diagram juga

menunjukkan generalisasi/ spesialisasi dari murid untuk

UnderGraduateStudent dan GraduateStudent. Sebagai contoh, setiap

objek yang UnderGraduateStudent adalah tipe khusus dari murid.

Spesialisasi class mewarisi semua atribut, asosiasi, dan method dari

generalisasi class. Tulisan murid sekarang bercetak miring sebab itu

adalah abstract class (Satzinger, 2005, p193).

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

52

Gambar 2.23 Desain class diagram course enrollment (pendaftaran)

dengan method

Sumber : Satzinger (2005, p194)

Beberapa notasi tambahan pada atribut juga diperlihatkan. Ketika

memodelkan class, penting untuk mengidentifikasikan primary key

field atau field-field. Pada UML, properti properti dari atribut-atribut

diperlihatkan dengan kurung kurawal, seperti terlihat pada

courseNumber {key} di dalam Course class. Class lainnya juga

memiliki key. Atribut numberOfSections digarisbawahi untuk

menunjukkan bahwa itu adalah class-level atribut. Biasanya sebuah

atribut memiliki value yang unik untuk setiap objek. Walaupun,

sebuah atribut class-level memiliki satu value yang berlaku untuk

semua objek dari class. Di dalam Java ini diimplementasikan sebagai

atribut static, dan di VB.NET ini diimplementasikan sebagai shared

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

53

atribut. Pada contoh ini, sistem perlu untuk menyimpan satu value

yang mewakili sejumlah course section. Setiap waktu additional

section ditambahkan, value bertambah satu (Satzinger, 2005, p194).

Gambar 2.24 perpanjangan course enrollment class diagram

(dengan methods)

Sumber : Satzinger (2005, p195)

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

54

2.8.3.3 Activity/Entity Matrix (CRUD)

Menurut Bernard (2005,p310) Activity/Entity Matrix dikembangkan

dengan pemetaan entitas data yang dipengaruhi dari hubungan bentuk

aktivitas bisnis. Sering disebut sebagai matriks ‘CRUD’ karena

teridentifikasi sebagai tipe dasar perubahan yang dilakukan data

(Create, Read, Update, Delete) melalui proses bisnis. Dibawah ini

adalah contoh yang menggambarkan Activity/Entity Matriks.

Gambar 2.25 Activity/Entity Matrix

Sumber: Scott A. Bernard, 2005, p310

Page 47: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

55

2.8.4 Enterprise Architecture System and Application

Menurut Bernard (2005, p126), System & Applications yang digunakan

perusahaan untuk mendukung bisnis jasa, proses pengiriman produk, dan arus

informasi didokumentasikan di Level ‘System & Applications’ pada EA3

framework. Salah satu tujuan dari EA adalah untuk meningkatkan integrasi

dan efisiensi dukungan sistem dan aplikasi perangkat lunak di seluruh

perusahaan. Duplikasi fungsi dan kurangnya interoperabilitas dapat diatasi

melalui pembentukan standar teknis dan produk untuk perangkat lunak.

Komponen ini di berbagai tingkat dalam ukuran dan kompleksitas dari

multifungsi ERP yang diperluas di seluruh perusahaan untuk single-user yang

meningkatkan produktivitas.

Menurut (Bernard, 2005, p107), System & Applications berada pada level

keempat dari EA3 Framework dimaksudkan untuk mengatur dan

mendokumentasikan kelompok sistem informasi saat ini, dan applikasi yang

digunakan perusahaan dalam meningkatkan kemampuan TI tergantung pada

perubahan di tingkat atas dari EA3 Framework (Business Services atau

Information Flows) mungkin ada rencana perubahan pada sistem atau

aplikasi yang tercermin dalam arsitektur masa depan.

2.8.4.1 System Communication Description

Menurut Bernard (2005,p313) artifak S-2 memberikan diagram

antarmuka sistem S-1 dengan menyediakan penjelasan dari bagaimana

data terkomunikasi antara sistem diseluruh perusahaan, dan termasuk

spesifik mengenai hubungan, jalan, jaringan dan media.

Page 48: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

56

Dibawah ini adalah contoh yang menggambarkan Sytem

Communication Description

Gambar 2.26 Sytem Communication Description

Sumber: Scott A. Bernard, 2005, p313

2.8.4.2 System Data Flow Diagram

Menurut Bernard (2005, p315), System Data Flow Diagram lebih

dikenal sebagai ‘Data Flow Diagram’ dimaksudkan untuk

menunjukan proses dalam sistem pertukaran data dan bagaimana

pertukaran itu terjadi. Langkah – langkah dalam membuat Data Flow

Diagram :

1. Menangkap dan menggambarkan fungsi sistem dan aliran data

antara mereka.

Page 49: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

57

2. Sistem dokumen hieraki fungsional.

3. Tujuan utama adalah untuk :

- Mengembangkan gambaran yang jelas dari arus data sistem

yang diperlukan yang di input dan output oleh masing-masing

sistem.

- Memastikan konektivitas fungsional selesai.

- Mendukung dari dekomposisi fungsional untuk detail tambahan.

2.8.5 Enterprise Architecture Network and Infrastructure

Menurut Bernard (2005, p129), Level Infrastruktur Teknologi pada fungsi

EA3 framework untuk mengintegrasikan dan menghubungkan sumber daya

TI perusahaan di level aplikasi dan informasi. Integrasi sumber daya suara,

data, video, dan transportasi (kabel/nirkabel) adalah salah satu kunci untuk

menciptakan infrastruktur TI yang efektif dan hemat biaya secara operasional.

Menurut (Bernard, 2005, p.107), Network & Infrastucture berada pada level

kelima dan merupakan level bawah dari EA3 Framework dimaksudkan untuk

mengatur dan mendokumentasikan pandangan saat ini dan masa depan dari

jaringan suara, data, dan video yang perusahaan gunakan untuk host sistem,

applikasi,website, dan database.

Page 50: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

58

2.8.5.1 Network Connectivity Diagram

Menurut Bernard (2005,p321) Diagram konektivitas jaringan

menampilkan koneksi fisik antara suara, data, jaringan video

perusahaan. Termasuk eksternal Wide Area Networks (WANs) dan

Local Area Networks (LANs). Atau disebut juga dengan ‘extranets’

dan ‘intranets’

Gambar 2.27 Network Connectifity Diagram

Sumber: Scott A. Bernard, 2005, p321

Page 51: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

59

2.9 Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Bisnis Perusahaan

2.9.1 Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis

Analisis lingkungan eksternal bisnis perusahaan menelaah faktor-faktor

eksternal yang mempengaruhi kegiatan bisnis perusahaan, baik yang dapat

memberikan peluang pada perusahaan, maupun yang menjadi ancaman bagi

perusahaan. Analisis tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan teknik

analisis 5 Daya Persaingan Porter dan analisis PEST.

2.9.1.1 Analisis Lima Daya Porter

Lima Daya Persaingan Porter menurut Fred R. David (2006, p131)

adalah alat untuk menganalisis lingkungan persaingan industri.

Industri dapat didefinisikan sebagai kelompok perusahaan yang

memproduksi produk atau jasa yang sama atau barang pengganti

yang dekat.

Page 52: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

60

Gambar 2.28 Lima Daya Persaingan Porter

Sumber : David (2006, p131)

Lima kekuatan persaingan tersebut adalah :

� Persaingan diantara Perusahaan Sejenis

Persaingan antarperusahaan sejenis biasanya merupakan kekuatan

terbesar dalam 5 kekuatan kompetitif. Strategi yang dijalankan oleh

suatu perusahaan dapat berhasil hanya jika mereka memberikan

keunggulan kompetitif dibanding strategi yang dijalankan

perusahaan pesaing. Perubahan strategi oleh satu perusahaan

mungkin akan mendapat serangan balasan, seperti menurunkan

harga, meningkatkan kualitas, menambah feature, menyediakan

jasa, memperpanjang garansi, dan meningkatkan iklan.

Page 53: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

61

Intensitas persaingan di antara perusahaan sejenis yang bersaing

cenderung meningkat karena jumlah pesaing semakin bertambah,

karena pesaing semakin seragam dalam hal ukuran dan kemampuan,

karena permintaan untuk produk industri menurun, dan karena

pemotongan harga menjadi semakin umum. Persaingan juga

meningkat ketika pelanggan dapat berpindah merek dengan mudah;

ketika hambatan untuk meninggalkan pasar tinggi; ketika biaya tetap

tinggi; ketika produk mudah rusak; ketika perusahaan pesaing

berbeda strategi; tempat mereka berasal, dan budaya; serta ketika

merger dan akuisisi menjadi umum dalam suatu industri. Ketika

persaingan antarperusahaan sejenis semakin intensif, laba

perusahaan menurun, dalam beberapa kasus bahkan membuat suatu

industri menjadi sangat tidak menarik.

� Kemungkinan Masuknya Pesaing Baru

Ketika perusahaan baru dapat dengan dengan mudah masuk ke

dalam industri tertentu, intensitas persaingan antar perusahaan

meningkat. Tetapi, hambatan untuk masuk, dapat mencakup

kebutuhan untuk mencapai skala ekonomi dengan cepat, kebutuhan

untuk mendapatkan teknologi dan pengetahuan khusus, kurangnya

pengalaman, tingginya kesetiaan pelanggan, kuatnya preferensi

merek, besarnya kebutuhan akan modal, kurangnya jalur distribusi

yang memadai, peraturan pemerintah, tarif, kurangnya akses

terhadap bahan mentah, kepemilikan paten, lokasi yang kurang

Page 54: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

62

menguntungkan, serangan balasan dari perusahaan yang sudah

mapan, dan potensi kejenuhan pasar.

Disamping berbagai hambatan masuk, perusahaan baru kadang-

kadang memasuki suatu bisnis dengan produk berkualitas lebih

tinggi, harga lebih rendah, dan sumber daya pemasaran yang besar.

Dengan demikian, tugas penyusunan strategi adalah untuk

mengidentifikasi perusahaan yang berpotensi masuk ke pasar, untuk

memonitor strategi pesaing baru, untuk membuat serangan balasan

apabila dibutuhkan, serta untuk memanfaatkan kekuatan dan

peluang yang ada saat ini.

� Potensi Pengembangan Produk Subtitusi

Dalam banyak industri perusahaan bersaing dekat dengan produsen

produk subtitusi dalam industri yang berbeda. Contohnya adalah

produsen container plastik berkompetisi dengan produsen kaca,

paperboard, dan kaleng almunium, dan produsen acetaminophen

bersaing denga produsen obat pengurang rasa sakit kepala dan nyeri.

Keberadaan produk subtitusi menciptakan batas harga tertinggi yang

dapat dibebankan sebelum konsumen beralih ke produk subtitusi.

Tekanan kompetisi yang berasal dari produk subtitusi meningkat

sejalan dengan menurunnya harga relatif dari produk subtitusi dan

sejalan dengan biaya kosumen untuk beralih ke produk lain

menurun. Cara terbaik untuk mengukur kekuatan kompetitif prosuk

subtitusi adalah dengan memantau pangsa pasar yang didapat oleh

Page 55: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

63

produk-produk tersebut, juga dengan memantau rencanan

perusahaan untuk meningkatkan kapasitas dan penetrasi pasar.

� Kekuatan Tawar - menawar penjual/ pemasok

Kekuatan tawar - menawar pemasok (bargaining power of supplier)

mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri,

khususnya ketika ada sejumlah besar pemasok, ketika hanya ada

sedikit barang substitusi yang cukup bagus, atau ketika biaya untuk

mengganti bahan baku sangat mahal. Sering kali kepentingan yang

dicari oleh pemasok dan produsen adalah saling memberikan harga

yang masuk akal, memperbaiki, kualitas, mengembangkan jasa baru,

pengiriman just-in-time, dan mengurangi biaya persediaan, dengan

demikian memperbaiki profitabilitas jangka panjang untuk semua

pihak.

Perusahaan dapat menjalankan strategi integrasi ke belakang

(Backward integration) untuk mendapatkan kendali atau

kepemilikan dari pemasok. Strategi ini efektif khususnya ketika

pemasok tidak dapat diandalkan, terlalu mahal, atau tidak mampu

memenuhi kebutuhan perusahaan secara konsisten. Perusahaan

umumnya dapat menegosiasikan syarat yang lebih menguntungkan

bagi pemasok ketika terintegrasi ke belakang merupakan strategi

yang digunakan secara umum di antara perusahaan – perusahaan

yang bersaing dalam suatu industri.

Page 56: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

64

� Kekuatan tawar – menawar pembeli/Konsumen

Ketika konsumen terkonsentrasi atau besar jumlahnya, atau membeli

dalam jumlah besar, kekuatan tawar – menawar mereka menjadi

kekuatan utama yang memengaruhi intensitas persaingan dalam

suatu industri. Perusahaan pesaing mungkin menawarkan garansi

yang lebih panjang atau jasa khusus untuk mendapatkan kesetiaan

pelanggan ketika kekuatan tawar – menawar konsumen (bargaining

power of consumer) cukup besar. Kekuatan tawar – menawar

konsumen juga lebih tinggi ketika yang dibeli adalah produk standar

atau tidak terdiferensiasi. Ketika kondisinya seperti ini, konsumen

sering kali dapat bernegosiasi tentang harga jual, cakupan garansi,

dan paket aksesori hingga ke tingkat yang lebih tinggi. Bagi

perusahaan besar sekalipun seperti Wal-Mart, peningkatan drastis

dalam kekuatan tawar menawar konsumen karena penggunaan

Internet merupakan ancaman eksternal yang besar.

2.9.1.2 Analisis PEST

Menurut Ward & Peppard (2002, p70), dalam melakukan

pengolahan suatu bisnis atau suatu badan usaha, terdapat cakupan

yang luas sekali jika ingin membahas faktor eksternalnya karena

terdapat enam faktor utama yang biasanya dianalisis oleh

perusahaan. Faktor - faktor tersebut, biasanya dipertimbangkan

bersamaan pada tingkat sejak dari pemikiran strategi, dengan

Page 57: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

65

menggunakan metode pendekatan PEST (Politik, Ekonomi, Sosial,

Teknologi).

Dua pendekatan lainnya, yaitu faktor legal normalnya sudah

termasuk didalam faktor politik dan faktor ekonomi normalnya

sudah termasuk didalam faktor sosial. Dengan demikian faktor-

faktor tersebut dapat memberikan kesempatan bisnis yang lebih

signifikan agar dapat juga mengidentifikansikan ancaman-ancaman

yang mungkin terjadi, sehingga perusahaan dapat menyediakan

waktu dalam mengatasi aksi dan meminimalisasi dampak yang akan

terjadi.

� Politik

Aspek politik dalam metode PEST menjelaskan tentang hal-hal yang

berkaitan dengan kebijakan-kebijakan pemerintah terhadap proses

bisnis perusahaan. Faktor legal yang dapat digolongkan ke dalam

aspek politik merupakan hukum atau undang-undang yang berkaitan

dengan proses bisnis.

� Ekonomi

Aspek ekonomi memberikan pengaruh terhadap proses bisnis

perusahaan, seperti kebijakan moneter, standar nilai inflasi dan

deflasi negara, serta keadaan ekonomi global.

Page 58: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

66

� Sosial

Aspek sosial juga ikut memberikan dampak terhadap strategi

perusahaan dalam menjalankan proses bisnis. Hal-hal yang

berkaitan dengan aspek sosial tersebut adalah kebudayaan, tenaga

kerja, lingkungan kerja, serta lingkungan hidup.

� Teknologi

Aspek Teknologi yang terus berkembang juga memberikan

pengaruh pada perusahaan. Maka perusahaan berlomba-lomba

memanfaatkan teknologi dalam mengembangkan produk dan jasa

agar mendapatkan keuntungan yang banyak dalam waktu singkat.

2.9.2 Analisis Lingkungan Internal Bisnis

Segala sesuatu yang mempengaruhi aktivitas bisnis dalam suatu lembaga

organisasi atau perusahaan.

2.9.2.1 Analisis SWOT

Menurut Bernard (2005, p118), salah satu kegiatan awal perusahaan

adalah melakukan pengembangan strategic plan yaitu ‘Strength,

Weakness, Opportunity, Threat’ (SWOT) Analisis. Analisis ini

terlihat pada faktor internal dan eksternal untuk menentukan daerah

perusahaan yang harus difokuskan dalam meningkatkan

survivabilitas dan kesuksesan, serta daerah yang harus dihindari,

atau dikurangi. Hasil Analisis SWOT harus diringkas dalam

Strategic Plan, dan Analisis SWOT penuh diarsipkan dalam EA

Page 59: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

67

Repository sebagai artefak sederhana yang terpisah. Gambar 2.8

memberikan contoh cara untuk meringkas dan menyajikan hasil

Analisis SWOT.

Gambar 2.29 Contoh Tabel Ringkasan Analisis SWOT

Sumber : Bernard (2005, p118)

Menurut Rangkuti (2004, p.20), ada 4 kuadran dalam diagram analisis

SWOT, berikut penjelasnnya :

Page 60: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

68

Gambar 2.30 Diagram Analisis SWOT

Sumber : Rangkuti (2004, p19)

� Kuadran I : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan .

Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat

memanfaatkan peluang yang ada, Strategi yang harus diterapkan

dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang

agresif (Growth oriented Strategy)

� Kuadran II : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan

ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus

diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan

peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi

(Produk/pasar)

� Kuadran III : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat

besar, tetapi di lain pihak, ia menghadapi beberapa

kendala/kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip

Page 61: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

69

dengan Question Mark pada BCG matrik. Fokus strategi perusahaan

ini adalah meminimalkan masalah – masalah internal perusahaan

sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya,

Apple menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi yang

dipergunakan dengan cara menawarkan produk – produk baru dalam

industry microcomputer.

� Kuadran IV : Ini merupakan situasi yang sangat tidak

menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman

dan kelemahan internal.

2.9.2.1.1 Matrix SWOT

Menurut Fred. R. David (2006, p284) Matriks SWOT

adalah alat untuk mencocokkan yang penting untuk

membantu manajer mengembangkan empat tipe strategi :

SO (Strengths-Opportunities), WO (Weakness-

Opportunities) ST (Strengths-Threats), WT

(Weaknesses-Threats). Mencocokkan faktor eksternal

dan internal adalah bagian yang paling sulit dalam

mengembangkan Matriks SWOT dan membutuhkan

penilaian yang baik dan tidak ada pencocokan yang

terbaik.

Menurut Rangkuti (2004, p31), matriks SWOT adalah

alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategi

perusahaan. Matriks ini menggambarkan bagaimana

Page 62: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

70

peluang dan ancaman. Eksternal yang dihadapi

perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan

kelemahan yang dimiliki.

Tabel 2.1 Matrix SWOT

IFAS

EFAS

Strength ( S )

Tentukan 5-10 faktor-faktor

internal perusahaan

Weakness ( W )

Tentukan 5-10 faktor-faktor

eksternal perusahaan

Oppurtunity ( O )

Tentukan 5-10 faktor

peluang eksternal

Strategi SO

Ciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

untuk memanfaatkan

peluang.

Strategi WO

Ciptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan

untuk memanfaatkan

peluang.

Threats ( T )

Tentukan 5-10 faktor

ancaman ekternal

Strategi ST

Ciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

untuk mengatasi ancaman.

Strategi WT

Ciptaakan strategi yang

meminimalkan kelemahan

dan menghindari ancaman.

Sumber : Rangkuti (2004, p31)

Page 63: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

71

• Strategi SO

Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan

untuk memanfaatkan peluang eksternal. Semau manajer

akan lebih suka bila organisasi mereka berada pada

posisi di mana kekuatan internal dapat memanfaatkan

trend dan kejadian eksternal. Organisasi pada umumnya

akan menjalankan strategi WO, ST atau WT agar dapat

mencapai situasi dimana mereka dapat menerapkan

strategi SO. Ketika suatu perusahaan memiliki

kelemahan utama, Ia akan berusaha mengatasinya dan

menjadikannya kekuatan. Ketika sebuah orgganisasi

menghadapai ancaman utama, ia akan berusaha

menghindarinya untuk berkonsentrasi pada peluangnya

(David, 2006, p285).

• Strategi WO

Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kekuatan

internal dengan memanfaatkan peluang eksternal.

Kadang-kadang terdapat peluang eksternal kunci tetapi

perusahaan memiliki kekuatan internal yang

menghambatnya untuk mengeksploitasi peluang tersebut.

Sebagai contoh, mungkin ada permintaan yang tinggi

untuk alat elektronik guna mengontrol jumlah dan waktu

injeksi bahan bakar di mesin mobil (peluang), tetapi

Page 64: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

72

manufaktur komponen mobil tertentu tidak memiliki

teknologi untuk yang dibutuhkan untuk memproduksi

alat tersebut (kelemahan). Satu strategi WO adalah

membeli teknologi ini dengan membentuk join venture

dengan perusahaan yan gmemiliki kompetensi dala area

ini. Alternatiff strategi WO adalah merekrut dan melatih

staf dengan kemampuan teknis yang dibutuhkan (David,

2006, p285).

• Strategi ST

Strategi ST menggunakan kekuatan perusahaan untuk

menghindari atau mengurnagi pengaruh dari ancaman

eksternal. Ini tidak berate bahwa organisasi yang kuat

harus selalu menghadapi ancaman di lingkungan

eksternalnya secara langsung. Contoh dari strategi ST

terjadi ketika Texas Instrumentsmenggunakan

departemen legal yang sanagat bagus (kekuatan) untuk

menagih hamper $700 juta untuk kerusakan dan royalty

dari Sembilan perusahaan Jepang dan Korea yang

melanggar paten untuk memory chip semikonduktor

(ancaman). Perusahaan pesaing yang meinru ide, inovasi,

dan produk yang dipatenkan adalah ancaman utama di

banyak industry. Hal ini masih menjadi masalah utama

Page 65: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

73

perusahaan AS yang menjual produknya di Cina (David,

2006, p285).

• Strategi WT

Strategi WT adalah taktif defensif yang diarahkan pada

pengurangan kelemahan internal dan menghindari

ancaman eksternal. Sebuah organisasi meghadapi

berbagai ancaman eksternal dan kelemahan internal akan

berada pada posisi tidak aman. Kenyataanya, perusahaan

seperti itu meungkin harus berusaha bertahan hidup,

bergabung, mengurangi ukuran, mendeklarasikan

kebangkrutan, atau memilih likuidasi (David, 2006,

p286).

2.9.2.1.2 Matrix EFAS

Menurut Rangkuti (2006,p22-23) sebelum membuat

matrik faktor strategi eksternal, terlebih dahulu kita perlu

mengetahui faktor strategi eksternal (EFAS). Tabel

susunan strategi eksternal digambarkan pada tabel

berikut

Tabel 2.2 EFAS

FAKTOR STRATEGI

EKSTERNAL

BOBOT RATING BOBOT X

RATING

KOMENTAR

Page 66: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

74

PELUANG

Total Peluang

ANCAMAN

Total Ancaman

TOTAL EFAS

Sumber: Rangkuti, 2006, p24

Berikut ini adalah cara-cara penentuan Faktor Strategi

Eksternal (EFAS) :

a. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang

ancaman).

b. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai

dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak

penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat

memberikan dampak terhadap faktor strategis.

c. Hitung rating (dalam kolom tiga) untuk masing-masing

faktor dengan memberikan skala mulai dari 4

(outsanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan

pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan

yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor

Page 67: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

75

peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar

diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil, diberi nilai

+1). Pemberian nilai rating ancaman adalah

kebalikannya. Misalnya, jika nilai ancamannya sangat

besar, rating adalah 1. Sebaliknya, jika nilai ancamannya

sedikit ratingnya 4.

d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3,

untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4.

Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing

faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0

(outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau

catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan

bagaimana skor pembobotannya dihitung. Jumlahkan

skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh

total skor bagi perusahaaan yang bersangkutan. Nilai

total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu

bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya.

Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan

perusahaan ini dengan kelompok industri yang sama.

2.9.2.1.3 Matrix IFAS

Menurut Rangkuti (2006,p24-25) setelah faktor-faktor

strategi internal suatu perusahaan diidentifikasi, suatu

Page 68: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

76

tabel IFAS (Internal Strategic Factor Analysis Summary)

disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis

internal tersebut dalam kerangka kekuatan dan

kelemahan perusahaan. Tabel susunan strategi internal

digambarkan pada tabel berikut

Tabel 2.3 IFAS

FAKTOR STRATEGI

INTERNAL

BOBOT RATING BOBOT X

RATING

KOMENTAR

KEKUATAN

Total Kekuatan

KELEMAHAN

Total Kelemahan

TOTAL IFAS

Sumber: Rangkuti, 2006, p25

Tahapnya adalah

a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta

kelemahan perusahaan dalam kolom 1.

b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala

mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak

Page 69: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

77

penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut

terhadap posisi strategis perusahaan. (semua bobot

tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00)

c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing

faktor dengan memberikan skala mulai dari 4

(outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan

pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan

yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua

variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai

mulai dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan

membandingkannya dengan rata-rata industri atau

dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat

negatif, kebalikannya. Contohnya, jika kelemahan

perusahaan besar sekali dibandingkan dengan rata-rata

industri nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan

perusahaan dibawah rata-rata industri, nilainya adalah 4.

2.9.2.2 Value Network

Menurut Ward and Peppard (2002, p267), value network adalah

analisa bisnis yang menyediakanpertukaran dan sarana antara

pembeli dan penjual, memungkinkan adanya suatu hubungan atau

relasi yang harus di bangun dari awal.

Page 70: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

78

2.9.2.4 Critical Success Factor (CSF) and Key Performance Indicator

(KPI)

Tabel 2.5 CSF & KPI

Sasaran Strategis

(Objectives) CSF KPI

Meningkatkan

Keuntungan

Menjadi mitra perusahaan

minyak yang ada dalam negeri

Jumlah pendapatan tiap

tahun

Meningkatkan

Penjualan

Memiliki reputasi perusahaan

yang baik

Jumlah Penjualan tiap

tahun

Memperluas Pangsa

Pasar

- Strategi promosi yang efektif

- Pemasaran yang ahli dalam

hal menawarkan produk ke

pelanggan

Jumlah pelanggan tiap

tahun

Memberikan

kepuasan kepada

pelanggan

- Ketepatan Waktu pengiriman

- Meningkatkan layanan

customer service

- Persentase

- Berkurangnya keluhan

pelanggan

- Banyaknya jumlah

keluhan yang

terselesaikan

- Lamanya waktu dalam

Page 71: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

79

menyelesaikan keluhan

pelanggan

- Jumlah keluhan

pelanggan terhadap suatu

produk

Memilliki kualitas

produk yang baik

Menseleksi dengan tepat dan

ketat perusahaan distributor

sebagai pemasok

Standart Kualitas Pasokan

Barang

Meningkatkan

kinerja dan

kemampuan

perusahaan

- SDM yang berpengalaman

dalam bidang expor - impor

barang

- Pemanfaatan Teknologi

Informasi dalam

mempercepat penyampaian

informasi

Lamanya waktu dalam

pemrosesan suatu transaksi

Meningkatkan

Ketrampilan

Karyawan

Training secara periodik

kepada para karyawan.

Jumlah Training per

karyawan

2.9.2.5 CONOPS

2.9.2.5.1 CONOPS Scenario

Page 72: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

80

Menurut Bernard (2005,p118-119) perusahaaan mungkin

merasa perlu untuk mengembangkan secara detail

skenario ‘Concept of Operations’ (CONOPS) yang

mencakup aktivitas operasi selama beberapa tahun, dan

yang memperhitungkan kombinasi yang berbeda dari

penggerak internal dan eksternal yang didentifikasi

didalam analisis SWOT. Didalam pengerjaannya,

perusahaan mengevaluasi asumsi perencanaan dan hasil

yang diharapkan di setiap skenario dan mengevaluasi

manfaat relatif dan bahaya dari mengejar tindakan

tertentu. Sebagai tambahan, perusahaan dapat

memperbaiki dan menjaga data yang sedang berlangsung

dari informasi dalam beberapa skenario yang paling

masuk akal agar dapat ‘menggolongkan’ berbagai strategi

dan tujuan yang cocok untuk kompetisi yang sukses.

2.9.2.5.2 CONOPS Diagram

Menurut Bernard (2005,p295) sebuah diagram CONOPS

adalah penggambaran tingkat tinggi dari bagaimana

fungsi sebuah perusahaan, atau kedalam area tertentu

yang menarik. Dibawah ini adalah contoh dari diagram

CONOPS yang menunjukkan pada tingkat tinggi

bagaimana sistem samaran yang disebut ‘Sistem Penanda

Badai’ yang misi utamanya adalah menyediakan

Page 73: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

81

koordinat pengawasan cuaca dan melaporkan kapabilitas

berdasarkan tanah, laut, udara dan sumber berbasis luar

angkasa.

Gambar 2.32 Concepts of Operations Diagram

Sumber: Scott A. Bernard, 2005, p295

2.9.2.6 Strategic

2.9.2.6.1 Security Plan

Menurut Bernard (2005,p328) perencanaan keamanan

menyediakan baik tingkat tinggi dan penjelasan program

keamanan yang berpengaruh diseluruh bagian perusahaan.

Perencanaan ini termasuk fisik, data, personal serta

elemen keamanan operasional dan prosedur.

Page 74: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

82

2.9.2.6.2 Technology Forecast

Menurut Bernard (2005,p334) peramalan teknologi

mendukung dan berhubungan dengan profil standar

teknologi ST-1. Dokumen peramalan teknologi

diharapkan menggantikan semua daftar standar didalam

artifak ST-1, dimana perubahan dimasa depan telihat akan

terjadi atau sebentar lagi terjadi. Dibawah ini adalah

contoh yang menjelaskan peramalan teknologi.

Gambar 2.33 Technology Forecast

Sumber: Scott A. Bernard, 2005, p334

2.9.2.6.3 Workforce Plan

Page 75: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00912-SI Bab2001.pdf · 10 2.3 Pengertian Teknologi Menurut richard C. Dorf dan Thomas

83

Menurut Bernard (2005,p335) perencanaan tenaga kerja

menyediakan penjelasan tingkat tinggi mengenai

bagaimana pekerja dapat terorganisir diseluruh

perusahaan. Perencanaan tenaga kerja termasuk strategi

untuk memperkerjakan, menyimpan dan pengembangan

profesional pada eksekutif, manajemen dan tingkat staff

pada perusahaan.

2.9.2.6.4 Sequencing plan diagram

Menurut Bernard (2005,p335) sequencing plan diagram

menunjukkan evolusi sistem termasuk hubungan dan

waktu instalasi konsolidasi, upgrade, dan pensiun,

kadang-kadang menunjukkan dalam konteks perubahan

pada sistem lain, aplikasi, situs web, dan database.

Gambar 2.34 Sequencing Plan Diagram