bab 2 landasan teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab2/2009-1-00457-sk bab 2.pdfserver...
TRANSCRIPT
7
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Network [17]
Network (jaringan) adalah kumpulan dua atau lebih komputer yang masing-
masing berdiri sendiri dan terhubung melalui sebuah teknologi. Hubungan antar
komputer tersebut tidak terbatas berupa kabel tembaga saja, namun juga bisa melalui
fiber optic, gelombang microwave, infrared, bahkan melalui satelit.
Secara umum network mempunyai beberapa manfaat yang lebih dibandingkan
dengan komputer yang berdiri sendiri. Adapun manfaat yang didapat dalam membangun
network adalah sebagai berikut :
- Sharing resources
- Media komunikasi
- Integrasi data
- Sumber daya lebih efisien dan informasi terkini
Berdasarkan tipe transmisinya network dibagi menjadi dua bagian besar yaitu:
broadcast dan point-to-point. Dalam broadcast network, komunikasi terjadi dalam
sebuah saluran komunikasi yang digunakan secara bersama-sama. Data berupa paket
yang dikirimkan dari sebuah komputer akan disampaikan ke tiap komputer yang ada
dalam jaringan tersebut. Paket data hanya akan diproses oleh komputer tujuan dan akan
dibuang oleh komputer yang bukan tujuan paket tersebut. Sedangkan pada point-to-point
network, komunikasi data terjadi melalui beberapa koneksi antar sepasang komputer,
sehingga untuk mencapai tujuannya sebuah paket mungkin harus melalui beberapa
8 komputer terlebih dahulu. Oleh karena itu, dalam tipe jaringan ini, pemilihan jalur yang
baik menentukan bagus tidaknya koneksi data yang berlangsung.
2.2 Jenis Network [15]
2.2.1 Definisi dan Ciri-ciri Local Area Network (LAN)
LAN (Local Area Network) adalah sebuah jaringan komputer yang
dibatasi oleh area geografik yang relatif kecil dan umumnya berada dalam
lingkungan seperti perkantoran atau sekolahan dan dalam satu kompleks.
Dalam koneksi jaringan ini, umumnya ada satu komputer yang dijadikan
sebuah server. Server tersebut dapat digunakan untuk menyimpan berbagai
macam piranti lunak (software) yang dapat dimanfaatkan untuk mengatur
jaringan ataupun sebagai piranti lunak yang akan digunakan oleh komputer yang
terhubung ke jaringan tersebut.
Ciri-ciri LAN (Local Area Network) adalah sebagai berikut :
1. Beroperasi pada area yang terbatas
2. Memiliki kecepatan transfer yang tinggi
3. Dikendalikan secara private oleh administrator local
4. Menghubungkan peralatan yang berdekatan.
2.2.2 Definisi dan Ciri – ciri Metropolitan Area Network (MAN)
MAN (Metropolitan Area Network) merupakan jaringan yang area
cakupannya lebih besar dari LAN, misalnya antar wilayah dalam satu kota. MAN
dapat menghubungkan beberapa LAN menjadi suatu bagian jaringan yang lebih
besar lagi.
9
Ciri MAN (Metropolitan Area Network) adalah cakupan geografiknya
lebih besar daripada LAN. Kecepatan transfer data dapat sama besar dengan
kecepatan data transfer pada LAN biasa.
2.2.3 Definisi dan Ciri-ciri Wide Area Network (WAN)
WAN (Wide Area Network) merupakan jaringan yang ruang lingkupnya
sudah terpisahkan oleh batas geografis dan biasanya sebagai penghubungnya
sudah menggunakan media satelit ataupun kabel bawah laut.
Ciri-ciri WAN (Wide Area Network) adalah sebagai berikut :
1. Beroperasi pada wilayah geografis yang sangat luas
2. Memiliki kecepatan transfer yang lebih rendah daripada LAN
3. Menghubungkan peralatan yang dipisahkan oleh wilayah yang luas,
bahkan secara global.
2.3 Referensi Model Jaringan
2.3.1 Model TCP / IP Layer [14]
Model TCP / IP (Transmission Control Protocol / Internet Protokol)
diciptakan oleh US Department of Defence (DoD), karena DoD ingin mendesain
network yang dapat tetap berfungsi dalam kondisi apapun.
Gambar 2.1 TCP / IP Layer
10
TCP / IP terdiri dari 4 layer, antara lain :
1. Network Access Layer (Physical / Link Layer)
Layer ini bertugas untuk mengatur semua hal-hal yang
diperlukan sebuah paket IP agar dapat dikirimkan melalui sebuah
medium fisik jaringan, termasuk di dalamnya ditail teknologi
LAN dan WAN.
2. Internet Layer
Layer ini memiliki tugas utama untuk memilih jalur terbaik
yang akan dilewati oleh sebuah paket data dalam sebuah jaringan.
Selain itu, layer ini juga bertugas untuk melakukan packet
switching untuk mendukung tugas utama tersebut.
Protokol yang ada pada layer ini :
a) Internet Protocol (IP)
Internet Protocol (IP) adalah protokol yang
berorientasi pada data, yang mengatur bagaimana data
dikirim dari satu komputer ke komputer lain dalam suatu
jaringan komputer. Setiap perangkat keras (host) yang
berada dalam jaringan internet setidaknya mempunyai satu
IP Address yang bersifat unik yang membedakan dari host
lain.
b) Internet Control Message Protocol (ICMP)
Internet Control Message Protocol adalah protocol
manajemen dan layanan messaging yang disediakan untuk
IP.
11
c) Address Resolution Protocol (ARP)
Address Resolution Protocol mencari alamat hardware
dari host yang sudah diketahui alamat IP-nya. Jadi, ARP
menerjemahkan alamat software (IP) menjadi alamat
hardware.
d) Reserve Address Resolution Protocol (RARP)
Ketika IP digunakan oleh mesin diskless, tidak ada
cara untuk mengetahui alamat IP-nya. Namun alamat
MAC bisa diketahui. Reserve Address Resolution Protocol
mengetahui identitas alamat IP untuk mesin diskless
dengan cara mengirim paket yang mengikutsertakan
alamat MAC dan meminta alamat IP untuk alamat MAC
tersebut.
3. Transport Layer
Layer ini menyediakan layanan pengiriman dari sumber data
menuju ke tujuan data dengan cara membuat logical connection
antara keduanya. Layer ini bertugas untuk memecah data dan
membangun kembali data yang diterima dari application layer ke
dalam aliran data yang sama antara sumber dan pengirim data.
4. Application Layer
Layer ini berfungsi untuk menangani high-level protocol,
masalah representasi data, proses encoding, dan dialog control
yang memungkinkan terjadinya komunikasi antar aplikasi
jaringan. Layer ini berisi spesifikasi protokol-protokol khusus
12
yang menangani aplikasi umum seperti Telnet, File Transfer
Protocol (FTP), Domain Name System (DNS), dan lain-lain.
2.3.2 Model Referensi OSI [17]
Pada model referensi OSI, ada tujuh layer yang pada tiap layernya
mengilustrasikan fungsi-fungsi jaringan. Ke tujuh layer tersebut adalah :
1. Application Layer
Layer ini adalah layer yang paling dekat dengan pengguna, layer
ini menyediakan sebuah layanan jaringan kepada pengguna aplikasi.
2. Presentation Layer
Layer ini mengelola informasi yang disediakan oleh layer
aplikasi supaya informasi yang dikirimkan dapat dibaca oleh layer
aplikasi pada sistem lain.
3. Session Layer
Sesuai dengan namanya, layer ini berfungsi untuk
menyelenggarakan, mengatur, dan memutuskan sesi komunikasi.
4. Transport layer
Layer ini berfungsi sebagai pemecah informasi menjadi paket-
paket data yang akan dikirim dan penyusun kembali paket-paket data
menjadi sebuah informasi yang diterima.
5. Network Layer
Network layer menyediakan transfer informasi diantara ujung
sistem melewati beberapa jaringan komunikasi berurutan. Layer ini
13
dapat melakukan pemilihan jalur terbaik dalam komunikasi jaringan
yang terpisah secara geografis (Path Selection).
6. Data Link Layer
Data Link layer berfungsi menghasilkan alamat fisik (physical
addressing), pesan-pesan kesalahan (error notification), pemesanan
pengiriman data (flow control).
7. Physical Layer
Physical layer berkaitan dengan karakteristik tinggi tegangan,
periode perubahan tegangan, lebar jalur komunikasi (bandwidth),
jarak maksimum komunikasi, dan konektor.
Gambar 2.2 Model referensi OSI
Perbandingan Model OSI Layer dan TCP/IP Layer :
Gambar 2.3 Perbandingan Model OSI Layer dan TCP/IP Layer.
14 2.4 Topologi [15]
Topologi adalah struktur yang terdiri dari jalur switch, yang mampu
menampilkan komunikasi interkoneksi diantara simpul-simpul dari sebuah jaringan.
Topologi jaringan dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Topologi Fisik
Topologi Fisik menggambarkan struktur fisik dari sebuah jaringan.
Ada beberapa jenis topologi secara fisik, yaitu :
1. Bus
Gambar.2.4 Topologi Bus
Topologi ini menggunakan sebuah kabel backbone tunggal
untuk menghubungkan node yang satu dengan yang
lainnya dalam sebuah jaringan.
2. Ring
Gambar 2.5 Topologi Ring
Topologi ini menghubungkan node yang satu dengan yang
lainnya dimana node terakhir terhubung dengan node
pertama sehingga node-node yang terkoneksi tersebut
membentuk jaringan seperti sebuah cincin.
15
3. Star
Gambar 2.6 Topologi Star
Topologi star menghubungkan semua node ke satu node
pusat. Node pusat ini biasanya berupa hub atau switch.
4. Extended Star
Gambar 2.7 Topologi Extended Star
Topologi ini menggabungkan beberapa topologi star
menjadi satu. Hub atau switch yang dipakai untuk
menghubungkan beberapa komputer pada satu jaringan
dengan menggunakan topologi star, akan dihubungkan
lagi ke hub atau switch utama.
5. Hierarchical
Gambar 2.8 Topologi Hierarchical
Topologi ini hampir sama seperti topologi extended star.
Yang menjadi perbedaan adalah topologi lain membentuk
sebuah jaringan yang hirarki dimana ada node-node yang
mengontrol dan dikontrol.
16
6. Mesh
Gambar 2.9 Topologi Mesh
Topologi ini memungkinkan node yang satu terhubung
atau lebih node lain dalam jaringan tanpa ada suatu pola
tertentu.
7. Hybrid
Gambar 2.10 Topologi Hybrid
Topologi hybrid merupakan gabungan dari beberapa
topologi jaringan yang lain. Biasanya topologi ini
digunakan pada WAN, karena setiap topologi mempunyai
kelemahan sehingga jika digabungkan bisa didapat kualitas
maksimum.
2. Topologi Logical
Menggambarkan bagaimana suatu data ditransmisikan kedalam
jaringan.
17
Ada 2 jenis topologi secara logical, yaitu :
1. Broadcast
Bersifat First In First Out / FIFO (dari sisi penerima) dan
bersifat non-deterministic. Artinya host manapun yang
merupakan bagian dari jaringan bisa mentransmit data
(dalam waktu yang sama).
2. Token Pass
Bersifat deterministic, artinya hanya host yang memiliki
token saja yang bisa mentransmit data. Ketika sebuah
komputer mendapatkan token tersebut, berarti komputer
tersebut diperbolehkan melakukan pengiriman data pada
jaringan yang ada. Namun apabila komputer tersebut tidak
memiliki data yang akan dikirimkan, maka token akan
dilewatkan ke komputer berikutnya. Kejadian seperti itu
akan berulang – ulang terus karena token pass bersifat
sekuensial.
2.5 Media transmisi data [7]
a. Kabel UTP
Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) merupakan kabel LAN yang
paling banyak dipakai saat ini. Jenis kabel ini mudah dalam pemasangan,
tidak mahal, dan memiliki kinerja yang baik. UTP yang digunakan untuk
jaringan saat ini adalah UTP kategori 5 yang dapat mendukung transmisi data
18
sebesar 100 mbps dengan jarak maksimal 100 meter. Untuk menambah jarak
jangkauan dapat dengan menggunakan repeater, hub, bridge atau switch.
UTP terdiri dari 4 pasang kabel yang dipilin untuk mengurangi interferensi.
Dalam pemasangannya UTP dihubungkan dengan menggunakan jack RJ-45
menurut susunan warna yang ditentukan.
Spesifikasi kabel berdasarkan bandwidth :
a. Category 1 : hanya untuk transmisi voice
b. Category 2 : bandwidthnya >4 Mbps
c. Category 3 : bandwidthnya >10 Mbps
d. Category 4 : bandwidthnya >16 Mbps
e. Category 5 : bandwidthnya >100 Mbps
f. Category 5e : bandwidthnya >100 Mbps (bisa sampai 1 Gbps)
hanya berbeda pada kekebalan terhadap noise.
g. Category 6 : bandwidthnya >1000 Mbps / 1 Gbps ke 4 twisted
pair dibatasi oleh sekat PVC.
Standarisasi urutan kabel berdasarkan standar TIA/EIA :
a. 568 B : PO O PH B PB H PC C
b. 568 A : PH H PO B PB O PC C
19
Tipe kabel untuk komunikasi fisik antar device :
a. Straight – through
Susunan kabelnya
Pin 1 Pin 1
Pin 2 Pin 2
Pin 3 Pin 3
Pin 4 Pin 4
Pin 5 Pin 5
Pin 6 Pin 6
Pin 7 Pin 7
Pin 8 Pin 8
Tipe kabel straight digunakan untuk menghubungkan 2 device
yang berbeda jenis (device yang bekerja pada layer <OSI Layer>
yang berbeda).
Layer 3 device pc, router
Layer 2 device switch, bridge
Layer 1 device hub, repeater
Contoh :
a. pc <-> hub
b. pc <-> switch
c. router <-> hub
d. router <-> switch
b. Crossover
Susunan kabelnya :
20
Pin 1 Pin 3
Pin 2 Pin 6
Pin 3 Pin 1
Pin 4 Pin 4
Pin 5 Pin 5
Pin 6 Pin 2
Pin 7 Pin 7
Pin 8 Pin 8
Atau
Pin 1 Pin 1
Pin 2 Pin 2
Pin 3 Pin 3
Pin 4 Pin 4
Pin 5 Pin 5
Pin 6 Pin 6
Pin 7 Pin 7
Pin 8 Pin 8
Tipe kabel crossover digunakan untuk menghubungkan 2 device
yang sama jenisnya (bekerja pada layer yang sama).
a. switch <-> switch
b. pc <-> pc
c. hub <-> hub
d. router <-> router
e. hub <-> switch
21
f. pc <-> router
c. Rollover
Susunan kabelnya :
Pin 1 Pin 8
Pin 2 Pin 7
Pin 3 Pin 6
Pin 4 Pin 5
Pin 5 Pin 4
Pin 6 Pin 3
Pin 7 Pin 2
Pin 8 Pin 1
Tipe kabel crossover digunakan untuk komunikasi serial dari serial
port pc (COM port) ke console port network device (contoh : router,
switch) untuk melakukan konfigurasi pada network device tersebut.
b. Kabel Coaxial
Kabel coaxial adalah kabel yang pertama kali digunakan untuk LAN.
Saat ini masih digunakan, walaupun banyak yang telah berganti dengan
twisted-pair. Kabel coaxial dapat mendukung transmisi data hingga 10
mbps dengan jarak mencapai 500 meter. Tetapi harganya sedikit lebih
mahal daripada UTP, dan pemasangannya sulit.
c. Fiber Optic
Biasanya digunakan untuk pengkabelan backbone. Kabel ini
menggunakan berkas cahaya sebagai penghantar data. Kabel fiber optic
tidak terpengaruh oleh aliran listrik maupun medan magnet, memiliki
22
kecepatan tinggi dan dapat mencapai jarak yang jauh tanpa kehilangan
data. Kabel fiber optic jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan kabel
tembaga biasa, memerlukan peralatan yang lebih mahal, dan
pemasangannya sulit.
d. Wireless
Wireless menggunakan media gelombang radio sebagai penghantar
data. Untuk pengoperasiannya, diperlukan suatu unit receiver dan
transmitter. Terdapat beberapa standar untuk operasi wireless, di antaranya
adalah 802.11a, 802.11b, 802.11g. Frekuensi yang sering digunakan dalam
transmisi wireless antara lain 2,4 GHz (bebas lisensi) dan 5 GHz.
Kecepatan yang dapat dicapai oleh transmisi wireless adalah 54 Mbps.
2.6 Perangkat Jaringan
Jenis device yang ada pada suatu jaringan :
1. End User Device
End User Device berfungsi untuk memberikan service kepada user yang
ada pada suatu jaringan. Contoh End User Device yang digunakan dalam
skripsi adalah PC(Personal Computer).
2. Hub
Fungsi hub mirip dengan repeater, perbedaannya adalah hub memiliki
jumlah port lebih banyak daripada repeater. Hub disebut juga multi
repeater. Sebuah hub dapat memiliki 4,8,12, bahkan 24 port. Dalam
sebuah Hub terdapat penguat sinyal yang dapat menjangkau peralatan
23
yang berjarak 100 meter dari hub dan mengirimkannya kembali pada
jarak yang sama.
3. Switch
Switch berfungsi sama seperti bridge hanya saja switch memiliki lebih
banyak port. Switch disebut juga multi-port bridge. Paket data yang
dikirimkan oleh switch berdasarkan MAC (Media Access Control)
address yang dituju untuk paket data. Ada dua jenis Switch, yaitu :
Unmanageable Switch dan Manageable Switch. Unmanageable Switch
hampir sama dengan hub tetapi transmisi datanya jauh lebih cepat dan
datanya hanya dikirim kepada port yang dituju dalam jaringan saja.
Manageable Switch memiliki kemampuan tambahan untuk membuat
Virtual LAN dengan melakukan setting terhadap switch.
4. Router
Router berfungsi untuk menghubungkan network yang satu dengan yang
lain dan memilih jalur yang terbaik untuk mengirimkan paket data yang
datang dari satu port yang dituju paket data tersebut. Router mengirimkan
paket data berdasarkan IP address.
2.7 PBX dan IP PBX [13]
PBX adalah sistem telepon yang ada dalam sebuah perusahaan atau organisasi
yang berfungsi sebagai call switch antar pengguna di dalam perusahaan atau organisasi
dengan menggunakan jaringan internal. PBX dapat juga melakukan panggilan keluar.
Ada yang mengenal PBX sebagai phone switch, yaitu perangkat yang menghubungkan
antara telepon analog dalam suatu jaringan telepon lokal dengan jaringan telepon umum.
24
PBX menggunakan teknologi telepon analog pada awalnya, namun sekarang
telah menggunakan teknologi telepon digital (sinyal digital diubah ke sinyal analog)
untuk panggilan keluar pada local loop dengan menggunakan Plain Old Telephone
Service (POTS). Tujuan dari penggunaan PBX adalah untuk menghemat biaya yang
dibutuhkan untuk menarik kabel dari setiap pengguna ke central office (CO) perusahaan
telepon.
Umumnya sebuah PBX terdiri dari:
• Saluran trunk telepon (multiple phone) yang berakhir pada PBX.
• Sebuah komputer atau perangkat dengan memori yang mengatur
switching panggilan keluar dan ke dalam pada PBX.
• Jaringan saluran pada PBX.
• Sebuah console atau switchboard untuk sebuah operator (optional).
Fungsi utama PBX untuk me-routing incoming calls ke extension yang tepat
dalam suatu kantor dan untuk membagi saluran telepon antar extension. Seiring
berkembangnya jaman PBX memiliki penambahan fungsi, yaitu :
• Automated greetings untuk penelepon dengan menggunakan pesan yang
telah direkam.
• Dialing menus.
• Koneksi ke voicemail.
• Mendistribusikan panggilan ke sebuah departemen yang ingin dihubungi
melalui automatic call distribution (ACD).
• Teleconferencing.
25
• Memberikan menu pilihan untuk melakukan panggilan langsung, seperti
melakukan koneksi ke extension tertentu atau ke departemen.
• Meng-hold panggilan ketika PBX akan menghubungkan ke user yang
akan dihubungi.
• Menyalakan music atau pesan tertentu ketika panggilan sedang di-hold.
• Membawa pesan suara untuk semua extension atau departement pada
umumnya.
• Melakukan transfer panggilan antara sesama extension yang ada
• Memberikan call record secara detail dan real-time system management.
Cara kerja PBX
Cara mengoperasikan PBX cukup mudah. Penelpon yang berada di luar
jaringan suatu perusahaan, ingin menelpon seseorang di dalam perusahaan
dengan menggunakan beberapa tipe telepon. Panggilan tersebut di-routing
melalui PSTN menuju saluran telepon perusahaan yang disewa dari suatu
perusahaan telepon. Sistem PBX menjawab panggilan dengan memberikan
recorded greeting, memberikan menu pilihan koneksi ke penelpon dan me-
routing panggilan ke nomor extension yang diinginkan atau untuk melakukan
holding queue (ACD queue atau hunt group) untuk sebuah departemen. Jika
panggilan masuk tidak ingin dijawab dengan menggunakan recorded
greeting (mesin), maka panggilan pertama kali akan di-routing ke operator
atau receptionist yang kemudian akan mem-forward panggilan ke extension
yang dituju. Panggilan akan di-transfer ke sebuah extension sehingga
26
pesawat telepon dari extension tersebut berbunyi. Jika pesawat telepon
tersebut diangkat panggilan tersebut akan terhubung. Jika tidak, panggilan
akan di-transfer ke voicemail atau ke extension lain yang memiliki group
hunting yang sama, hal tersebut tergantung setting routing pada PABX.
IP PBX
IP PBX adalah sebuah sistem yang mempunyai fungsi utama
menyediakan layanan VoIP (Voice Over IP) mulai dari registrasi user, call
routing, call conference, interactive voice response, call forwarding, caller
id, voice mail dan sebagainya. Dalam sebuah jaringan VoIP, selain terdapat
IP PBX, juga terdapat beberapa client yang dapat saling berkomunikasi
dengan baik dengan perantaraan IP PBX.
Prinsip kerja dari sistem layanan VoIP adalah sebagai berikut : Client-
client yang terhubung dalam sistem tersebut mempunyai nomor IP Address
sendiri. Untuk bisa berkomunikasi antar client, maka masing-masing client
harus teregistrasi di IP PBX. Setelah teregistrasi, setiap client akan mendapat
nomor user (user account). Jika sebuah client ingin berkomunikasi dengan
client lain harus men-dial nomor user dari client tujuan sesuai dengan nomor
yang telah teregistrasi pada IP PBX. Komunikasi antar client selalu di-
monitor oleh server.
Asterisk adalah salah satu software Server VoIP yang didistribusikan
melalui GPL (GNU General Public License) dimana seperti software open
source lainnya, dapat didownload gratis dari internet. Asterisk disebut
27
sebagai IP PBX, karena memiliki fungsi dan kemampuan layaknya PBX
namun berbasis IP.
2.8 Pengertian VoIP [12]
VoIP (Voice Over Internet Protocol) / Internet Telephony / IP Telephony
merupakan teknologi yang memungkinkan komunikasi jarak jauh melalui media
internet. Sinyal analog yang dihasilkan dari suara kita di ubah menjadi sinyal digital.
Hasil digitalisasi suara tersebut kemudian akan di kompresi dan dibentuk ke dalam paket
– paket data yang ditransmisikan melalui jaringan internet.
Untuk menyediakan layanan telepon konvensional, diperlukan sebuah protokol
yang mampu membangun sebuah sesi komunikasi antar pengguna. Protokol ini disebut
juga dengan signaling protocol atau call-control protocol. Ketika sebuah sesi
komunikasi telah terbuka, maka ada protocol lain yang bekerja untuk mengantarkan
data-data suara yang telah dipaketkan sehingga dapat direkonstruksi dengan baik pada
tujuannya. Protokol ini disebut dengan media transfer protocol. Terdapat juga protokol-
protokol lain untuk mendukung optimasi dari layanan VoIP, yang sifatnya opsional dan
penggunaannya bergantung dari kebutuhan.
2.8.1 Sejarah Singkat VoIP [18]
Tabel 2.1 Sejarah VoIP
Tahun Hal
1876 Penemuan Telepon oleh Alexander G.Bell
1915 Telepon menghubungkan benua – benua besar menggunakan
28
jalur teknologi :
-POTS : Plain Old Telephone Systems
- PSTN : Public Switched Telephone Networks
1973 ARPANET / Network Voice Protocol (Expremental)
1995 Volcatec ”Internet Phone” on PC486/33, modem soundcard tetapi
masih half dulplex dengan kualitas suara rendah
1996 Perkembangan Digital Signal Prosesor (DSP)
1997 VOIP mulai memasuki pasar global
2000 VOIP mulai diterima oleh masyarakat
Sekarang
(2008)
Telepon ke telepon selular di AS dari telepon rumah di Indonesia
hanya Rp. 250/ mnt
2.8.2 Signaling Protocol [4] [6]
Signaling Protocol dalam VoIP digunakan untuk membangun atau
memutuskan sesi komunikasi, menyimpan informasi mengenai letak user, dan
menegosiasikan kapabilitas. Protokol-protokol yang umum dipakai adalah H.323,
IAX, dan SIP.
2.8.2.1 Protocol H.323 [4] [6]
H.323 adalah sebuah standar yang diciptakan oleh international
Telecommunication Union (ITU) yang merupakan sebuah organisasi di
bawah naungan PBB dimana pemerintahan dan sektor private berkoordinasi
dalam hal pelayanan jaringan komunikasi global.
29
H.323 diciptakan sebagai penyediakan mekanisme untuk men-
transfer aplikasi multimedia melalui jaringan lokal atau Local Area Network
(LAN). H.323 mencangkup semua aspek yang ada dalam melakukan VoIP.
H.323 mengatur registrasi, admisi, dan status sebuah sesi komunikasi, H.225
mengatur cara membangun sesi komunikasi atau melakukan panggilan, dan
H.245 untuk menentukan cara berkomunikasi atau kapabilitas komunikasi.
Elemen dasar jaringan dari topologi H.323 adalah terminal,
gatekeeper dan gateway. Terminal adalah perangkat yang berfungsi sebagai
endpoint, yang melayani satu atau lebih user untuk melakukan pembicaraan
dengan user lain. Gatekeeper adalah inti dari sebuah zona H.323 yang
mengendalikan komponen – komponen yang di dalamnya. Sebuah zona
H.323 terdiri dari gateway, dan terminal yang dikendalikan oleh sebuah
gatekeeper. Gateway adalah pihak yang berfungsi menghubungkan antara
protokol H.323 dengan sistem lainnya, seperti PSTN dan SIP.
2.8.2.2 IAX (Inter Asterisk Exchange) [13]
IAX adalah protokol kontrol dan transmisi untuk media streaming
melalui jaringan Internet Protocol (IP). IAX dapat digunakan untuk semua
tipe media streaming termasuk video tetapi tujuan utama dari protokol ini
adalah untuk mengontrol IP voice call. IAX biasanya digunakan untuk
komunikasi VoIP antar Asterisk. Pada protokol ini sebenarnya sudah
mencangkup 2 protokol yaitu untuk kontrol dan untuk transmisi, tidak
seperti Session Initiation Protocol (SIP) dan Media Gateway Control
Protocol (MGCP) yang merupakan protokol untuk kontrol sedangkan untuk
30
transmisinya masih dibutuhkan Real-Time Transfer Protocol (RTP). Tujuan
utama didesainnya protokol ini adalah untuk meminimalisasi penggunaan
bandwidth.
IAX menggunakan User Datagram Protocol (UDP) dan
menggunakan port 4569. Berikut gambar ilustrasi hubungan antara 2
internet host yang menggunakan IAX.
Gambar 2.11 Komunikasi 2 buah host dengan menggunakan IAX.
• Call setup
Gambar 2.12 Scenario Call setup
Gambar di atas mengilustrasikan alur message yang digunakan
pada voicecall, contoh host A menginisiasi call dengan mengirimkan
NEW message kepada host B. Host B kemudian mengirimkan pesan
ACCEPT yang menandakan bahwa request sudah diterima dan
menyatakan bahwa B telah siap. Host A kemudian kirim ACK
31
message ke host B yang menandakan bahwa telah menerima
ACCEPT message dari B. Host B memulai ring teleponnya, pada saat
ini dikirimlah RINGING message ke host A, host A kemudian
mengirimkan ACK message ke host B yang menandakan bahwa A
telah menerima RINGING message, ketika telepon diangkat, host B
mengirimkan ANSWER message ke host A dan pengesetan untuk call
telah selesai, keduanya sudah dapat berkomunikasi suara secara full-
duplex antara host A dan host B.
• Call Teardown
Gambar 2.13 scenario call teardown
Gambar di atas mengilustrasikan aliran pesan untuk call
teardown, host A mengirimkan HANGUP message kepada host B,
kemudian host B menerimanya dan mengirimkan ACK message yang
mengindikasikan bahwa host B telah menerima permintaan teardown
dan komunikasi pun selesai.
• Format frame
32
Gambar 2.14 Format frame
Penjelasan untuk format frame :
Tabel 2.2 Penjelasan Format Frame
2.8.2.3 Session Initiation Protocol (SIP) [4] [6]
Protokol yang dirancang dan diimplementasikan dalam penulisan
ini adalah protokol SIP, dengan alasan sebagai berikut :
• Mudah diimplementasikan. Membangun jaringan VoIP
berbasiskan komponen- komponen SIP lebih mudah karena
33
software yang digunakan banyak yang berlisensi open source dan
mudah diperoleh serta status produksinya setara dengan komersil.
• Mudah untuk mengimplementasikan fitur-fitur baru dan
digabungkan dengan layanan lainnya seperti Free Mail.
• Mampu bekerja untuk user agent yang berada di belakang NAT
(Network Address Translation) atau common firewall dengan
relatif mudah.
• Kualitas suara dan sebagian besar penggunaan bandwidth
diserahkan pada peer-to-peer.
• Telah terbukti cukup baik untuk beberapa VoIP Service Provider,
seperti VoIP Rakyat.
SIP (Session Initiation Protocol) atau dikenal juga dengan IETF
RFC 3261 didesain sebagai protokol multimedia yang dapat memanfaatkan
kegunaan dari arsitektur aplikasi internet yang sudah ada. Sebagai sebuah
protokol panggil, SIP hanya mengatur bagaimana cara membangun dan
menutup sebuah sesi komunikasi. SIP menggunakan protokol lainnya dari
IETF untuk mengatur semua aspek dalam VoIP dan sesi komunikasi, seperti
RTP untuk media transfer, SDP untuk menentukan cara berkomunikasi,
URL untuk pengalamatan, Domain Name System (DNS) untuk menemukan
suatu alamat, dan Telephony Routing over IP (TRIP) untuk pengaturan jalur
panggilan.
SIP adalah sebuah signaling protocol (application-layer control)
untuk menciptakan, mengatur dan menghentikan sesi komunikasi
34
multimedia antara dua atau lebih peserta. Sesi komunikasi ini meliputi
internet multimedia conference, internet telephone calls dan distribusi
multimedia. SIP adalah signalling protocol, bukan media transfer protocol
sehingga SIP tidak membawa paket data voice atau video. SIP
memanfaatkan RTP (Real Time Tranport Protocol) untuk media transfer.
SIP menggunakan protocol UDP port 5060, sedangkan RTP menggunakan
protocol UDP pada port dinamis (disarankan untuk menggunakan port
antara 8000-20000).
Fungsi SIP:
1. Inisiasi panggilan:
• Membangun sebuah sesi komunikasi
• Mengundang user lain untuk bergabung di dalam sesi
komunikasi
2. Modifikasi panggilan:
• SIP dapat memodifikasi sesi komunikasi
3. Pemutusan panggilan:
• Menutup sesi komunikasi
4. Presence
• Mengumumkan status user pada user lain seperti: online,
offline, away atau busy.
35
2.8.2.3.1 Komponen SIP [13]
SIP memiliki beberapa komponen, yaitu SIP server yang
meliputi proxy server, registrar server, dan redirect server, serta SIP
user agent . Arsitektur SIP yang melibatkan beberapa komponen SIP .
Gambar 2.15 Komponen SIP.
a. User Agent
User agent merupakan komponen SIP yang memulai,
menerima, menutup sesi komunikasi. User Agent dibagi
menjadi dua jenis yaitu :
1. User Agent Client (UAC), yaitu user agent yang
memulai sesi komunikasi. User Agent Client dapat
berupa software pada komputer (softphone) seperti
X-Lite, SJphone atau berupa hardware seperti IP
Phone.
2. User Agent Server (UAS), yaitu user agent yang
menerima atau menanggapi sesi komunikasi. Baik
36
kedua jenis user agent diatas dapat menutup sesi
komunikasi.
User agent client dapat berupa software pada komputer
atau softphone (X-Lite, SJPhone, Windows Messenger) dan
berupa hardware atau hardphone (IP Phone, USB Phone).
Ada 2 tipe komunikasi antara user agent :
Client / Server
Client melakukan request atas service dan resource
tertentu, dan server memenuhi request dengan me-
respon request yang diterima. Client bisa terputus dari
server, namun server selalu aktif dan menunggu request
dari client.
Peer-to-peer (P2P)
P2P berbeda dari client / server, karena user yang
berhubungan sama-sama bisa memulai sesi dan
mengirim request satu dengan lainnya. Tiap user
menyediakan service dan resource, sehingga bila satu
tidak aktif, yang lain bisa terhubung untuk mengakses
resource dan bertukar pesan. Dalam hal ini, user agent
dapat bertindak sebagai client maupun server dan
dianggap sebagai peers.
b. Proxy Server
Proxy server merupakan komponen penengah antar user
agent, bertindak sebagai server dan client yang menerima
37
request message dari user agent dan menyampaikan pada
user agent lainnya. Request yang diterima dapat dilayani
sendiri atau disampaikan (forward) pada proxy lain atau
server lain. Proxy server menterjemahkan dan atau menulis
ulang request message sebelum menyampaikan pada user
agent tujuan atau proxy lain. Proxy server juga bertugas
menyimpan data hasil sesi komunikasi yang terjadi antara
UAC dan UAS.
Proses kerja proxy server dijelaskan pada gambar 2.16,
proxy server merupakan pusat komunikasi yang dapat
dicapai oleh user agent secara langsung. Ketika user agent
mengirimkan pesan “INVITE”, maka proxy server akan
mencari alamat IP dari alamat yang dipanggil oleh pesan
tersebut ke database dan meneruskan pesan “INVITE”
tersebut ke alamat yang dipanggil berdasarkan alamat IP
yang didapat.
Gambar 2.16 Proxy Server
38
c. Redirect Server
Redirect server merupakan komponen yang menerima
request message dari user agent, memetakan alamat SIP
user agent atau proxy tujuan kemudian menyampaikan hasil
pemetaan kembali pada user agent pengirim (UAC).
Berbeda dengan dengan proxy server, redirect server
tidak menyimpan data hasil sesi komunikasi antara UAC
dan UAS setelah pemetaan disampaikan pada UAC.
Redirect server juga tidak dapat memulai inisiasi request
message.
Proses kerja dapat dilihat pada gambar 2.17. Redirect
server berfungsi sebagai perantara dan men-transfer
panggilan bilamana alamat yang dipanggil oleh user tidak
terdapat pada proxy server tersebut, melainkan pada proxy
server lain. Bila redirect server berhasil mendapatkan
alamat yang dipanggil pada proxy server lain, maka alamat
tersebut akan dikirimkan kembali pada user agent untuk
selanjutnya memakai alamat itu untuk menghubungi pihak
yang dipanggil, bila alamat yang dituju tidak dapat dicari
oleh redirect server, maka redirect server akan menolak
permintaan “INVITE” user agent dengan mengirimkan
paket “CANCEL”.
39
Gambar 2.17 Redirect Server
d. Registrar Server
Registrar server merupakan komponen yang menerima
request message REGISTER. Registrar server dapat
menambahkan fungsi otentikasi user untuk validasi. Dengan
kata lain registrar server menyimpan database user untuk
otentikasi dan lokasi sebenarnya (berupa IP dan port) agar
pengguna yang terdaftar dapat dihubungi oleh komponen
SIP lainnya.
Pada saat registrar server menerima otentikasi dari user
dan sesuai dengan database pada registrar server maka user
menerima paket “REGISTER” dan membalas dengan pesan
“OK” bila berhasil dan “CANCEL” bila gagal. User agent
atapun proxy server lain dapat melakukan registrasi pada
40
registrar server, ketika registrasi dilakukan oleh proxy
server, maka proxy server tersebut dianggap sebagai client
oleh registrar server. Dengan demikian proxy server itu
dapat melakukan panggilan ke SIP server lainnya bila
terdapat panggilan yang dialamatkan ke sana. Proses kerja
registrar server dijelaskan pada gambar 2.18 :
Gambar 2.18 Registrar Server
e. Media Gateway
Media gateway adalah komponen SIP yang berfungsi
untuk menjembatani protokol yang berbeda, dalam hal ini
SIP dengan protokol lainnya seperti H.323 maupun telepon
analog (PSTN) atau GSM. Umumnya media gateway
dipakai untuk menghubungkan antara SIP dengan PSTN /
GSM, pada saat itu biasanya terjadi proses perubahan format
protokol.
Pada saat ada panggilan yang di-route oleh SIP proxy
server untuk menuju ke saluran PSTN, maka data tersebut
akan melewati media gateway. Pada media gateway
41
tersebut, terjadi penterjemahan dari signaling SIP ke
signaling lainnya dan sebaliknya. Hal serupa terjadi pula
ketika terjadi panggilan menuju jaringan H.323 ataupun
protokol lainnya. Media gateway akan mengubah signaling
dari protokol SIP menjadi protokol tersebut dan sebaliknya.
f. Media gateway GSM to SIP / SIP to GSM
Media gateway GSM to SIP/ SIP to GSM merupakan
sebuah device yang berfungsi sebagai “penghubung” antara
GSM network dengan SIP server. Media gateway ini sering
disebut GSM gateway. GSM gateway mampu me-routing
antara IP, digital, analog dan GSM networks. Secara umum
GSM gateway terdiri dari port WAN, port LAN dan slot
SIM card. Beberapa produk GSM gateway memiliki port
FXS yang berfungsi sebagai port telepon analog, FXO port
sebagai PSTN port, dan multi slot SIM card. Slot SIM card
akan diregistrasikan ke nomor extension yang terdaftar pada
SIP server. Sehingga seseorang dapat melakukan panggilan
dan menerima panggilan melalui softphone (misalkan X-
lite), SIP phone,ataupun telepon analog. Dengan device ini,
seseorang mampu melakukan panggilan atau menerima
panggilan melalui VoIP.
42
Gambar 2.19 GSM gateway dengan multi-slot SIM card.
Gambar 2.20 GSM gateway dengan port FXS dan port FXO
2.8.2.3.2 Cara Kerja SIP [13]
Kerja dari SIP adalah sebagai berikut. Pemanggil (UAC) dan
peneri\ma (UAS) dikenali dari alamat SIP-nya, contohnya
“sip:[email protected]”, pada saat melakukan panggilan, pemanggil
(UAC) pertama-tama menentukan lokasi server yang tepat dan
mengirimkan request message. Operasi SIP yang paling biasa
digunakan adalah INVITE, namun panggilan ini tidak langsung
mencapai penerima, melainkan dapat membentuk rantai dari proxy
server yang saling melemparkan panggilan untuk mencapai penerima.
Message pada SIP dapat dikirimkan dengan menggunakan
TCP atau UDP. TCP menyediakan transportasi data yang terkontrol
dan terjamin, tetapi lebih lambat dibandingkan dengan UDP yang tidak
memperhatikan error. Pengiriman message dengan TCP baik untuk
43
digunakan pada jaringan dengan kecepatan tinggi seperti LAN, ADSL,
VSAT, dan sebagainya, namun pada kenyataannya, pengiriman
message ini umumnya menggunakan UDP yang lebih cepat, dan
penanganan error dilakukan pada layer atas.
Message pada SIP berbasis teks standar dan menggunakan
karakter ISO 10646 dengan encoding UTF-8. setiap baris harus
diakhiri dengan CRLF (Carriage Return Line Feed). Hampir semua
sintaks dari message ini serupa dengan yang ada pada HTTP. Message
ini dapat berupa request message (untuk melakukan panggilan atau
meminta layanan) atau dapat berupa response message (merespon
panggilan atau layanan).
2.8.2.3.3 Struktur Request Message [4] [6]
Tabel 2.3 Format Request Message
Metode URI Pengirim Versi SIP
Metode:
• INVITE : untuk melakukan panggilan
• ACK : untuk mengkonfirmasi
• BYE : untuk menutup sesi
• CANCEL : membatalkan pencarian dari panggilan
• OPTION : meminta fitur atau opsi dari pihak lain
• REGISTER : melakukan registrasi ke pelayanan lokasi server
44
• INFO – digunakan untuk membawa pesan informasi lainnya, seperti
informasi inline DTMF.
URI (Uniform Resource Indicator) pengirim merupakan
alamat URL dari pengguna atau layanan berasal, sedangkan versi SIP
adalah versi yang digunakan pada saat melakukan layanan.
Contoh sebuah request mesage : INVITE sip:[email protected] SIP/2.0.
2.8.2.3.4 Struktur Response Message [4] [6]
Tabel 2.4 Format Response Message
Versi SIP Kode Status Informasi tambahan
Kode status (dengan awalan tertentu) dan artinya :
• 1xx : sedang mencari, panggilan sedang berdering, mengantri
• 2xx : sukses
• 3xx : penerusan layanan (forwarding)
• 4xx : kesalahan pada client
• 5xx : kesalahan pada server
• 6xx : panggilan sibuk atau tidak menerima atau tidak bisa
dicari
Informasi tambahan mengandung informasi tekstual yang
menjelaskan status.
Contoh dari sebuah response message : SIP/2.0 200 OK
45
Pada gambar 2.21 merupakan sebuah contoh sesi komunikasi yang
mungkin terjadi pada sebuah sesi komunikasi dengan menggunakan
SIP.
Gambar 2.21 Contoh Sebuah Sesi Komunikasi
2.8.2.3.5 Protokol Pendukung SIP [4] [6]
SIP tidak menyediakan fungsi yang diperlukan untuk
mengirim single-media atau multimedia sepanjang network, atau
services untuk program komunikasi. Melainkan SIP merupakan
komponen yang bekerjasama dengan protokol lain untuk mengirim
data, mengatur media streaming, menghubungkan ke PSTN, dan
service lainnya.
Protokol-protokol pendukung SIP antara lain :
• Session Description Protocol (SDP)
Session Description Protocol (SDP) atau IETF RFC 2327
digunakan untuk mengirim deskripsi informasi yang penting
ketika mengirim data multimedia sepanjang network. Selama
46
inisiasi sesi, SDP menyediakan informasi mengenai jenis
multimedia yang direquest user agent dan informasi lain yang
penting untuk mengirim data ini. SDP adalah protokol berbasis
teks yang menyediakan informasi pada pesan yang dikirim dalam
paket UDP.
• Real-time Transport Protocol (RTP)
Real-time Transport Protocol (RTP) atau IETF RFC 3550
merupakan protokol yang berfungsi untuk mengatur pengiriman
data real-time seperti audio, video, simulasi data melalui UDP.
RTP ini secara spesifik menyediakan cara untuk membawa bagian
audio atau media lain dari komunikasi VoIP. Walaupun RTP
berjalan pada UDP, namun RTP menyediakan reliability dari data
yang dikirim antar user agent.
Gambar 2.22 Real Time Transport Protocol
Dua belas byte pertama selalu ada pada setiap header RTP,
sedangkan kolom CSRC hanya akan ada jika dihasilkan oleh
mixer. Berikut adalah penjelasan masing-masing blok:
47
• Version (V, 2 bit) : versi RTP yang digunakan. Untuk saat
ini (RFC 3550) versi yang digunakan adalah 2.
• Padding (P, 1 bit) : jika bit ini di-set, maka ada tambahan
pad pada akhir paket yang tidak termasuk data RTP. Byte
terakhir dari pad mengandung jumlah pad yang harus
diabaikan termasuk byte terakhir ini.
• Extension (X, 1 bit) : jika bit ini di-set, maka ada tambahan
header extension setelah seluruh dua belas byte header RTP
ini.
• CRSC Count (CC, 4 bit) : mengandung jumlah CRSC
identifier yang mengikuti setelah dua belas byte header
RTP.
• Marker (M, 1 bit) : intepretasi dari bit ini tergantung dari
profile yang digunakan.
• Payload Type (PT, 7 bit) : Jenis format data yang dibawa
oleh paket RTP ini.
• Sequence Number (16 bit) : kolom ini bertambah satu setiap
paket RTP yang dikirim.
• Timestamp (32 bit) : waktu dari sampling paket.
• Synchronization source (32 bit) : merupakan sebuah
identifier dari sumber untuk tujuan sikronisasi.
48
• Contributing source (0 sampai 15, masing-masing 32 bit) :
merupakan identifier dari contributing source yang terdapat
pada paket data RTP ini.
2.8.3 QoS (Quality of Service) VOIP [1] [2] [3] [5] [8] [10] [11]
QoS (Quality of Service) merupakan hal yang penting dalam perencanaan
VOIP. Hal yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan VOIP antara lain:
- Kualitas suara
- Latency
- Packet loss
- Jitter
Satuan kualitas suara yang digunakan biasanya disebut Mean Opinion
Score (MOS) dan R factor. Metode MOS merupakan sebuah hasil survei dalam
percakapan dimana nilai rata-rata kualitas suara antara 1 sampai 5 dimana 1
artinya buruk dan 5 artinya paling baik, MOS ini sudah ada sebelum teknologi
VOIP dan digunakan dalam pengukuran kualitas komunikasi telepon analog.
Kemudian ITU membuat standart pengukuran R factor dengan menggunakan E-
Model yang tertuang dalam ITU-T G.107 dimana untuk R factor didapat dari
perhitungan:
R = Ro – Id – Ie-eff + A
Dimana :
Ro adalah rasio dari sinyal
Id adalah kerusakan karena adanya delay dimana :
Id = 0.024D + 0.11(D – 177.3)·H(D-177.3)
49
Keterangan :
D = delay pada pengiriman data (ms)
H(x) = fungsi Heaviside : H(x) =0 if x<0; H(x)=1 if x>0
Ie-eff adalah kerusakan karena rendahnya bit rate dari codec yang
digunakan serta adanya packet loss dimana :
( )BplPpl
PplIeIeeffIe+
−+=− 95
Keterangan :
Ie = kerusakan karena kualitas dari CODEC itu sendiri dan sudah
tertuang dalam ITU G.113
Bpl = packet loss robustness (tergantung dari CODEC).
Ppl = rata rata packet loss (%).
Tabel 2.5 Nilai Ie dan Bpl untuk macam macam CODEC (ITU G.113)
Codec Rate (Kbps) Ie Bpl
G 711 + PLC 64 0 25.1
G 711 64 0 4.3
G 723.1 + VAD 6.3 15 16.1
G 729A + VAD 8 11 19.0
GSM EFR 12.2 5 10
50
A adalah nilai kompensasi tambahan. Dimana untuk media kabel nilai
kompensasinya 0, untuk gsm nilai kompensasinya 5 – 10 dan untuk satellite
kompensasinya 20.
Dimana dengan perhitungan tersebut didapat hasil dengan skala 0 -100.
Setelah didapat skala nilai R factor, dibuat perbandingan nilai R factor dengan
nilai MOS dimana :
Untuk R < 0: 1MOS =
Untuk 0 < R < 100:
6107)100)(60(035.01MOS −⋅−−++= RRRR
Untuk R > 100: 5.4MOS =
Berikut ini perbandingan nilai R factor dengan nilai MOS :
Tabel 2.6 Hasil Perbandingan R factor dengan MOS Pengguna
Opini Pengguna R factor MOS score
Maximum yang di dapat G.711 93.2 4.41
Paling baik 90 – 100 4.34 – 4.50
Baik 80 – 90 4.03 – 4.34
Cukup baik 70 - 80 3.60 – 4.03
Buruk 60 – 70 3.10 – 3.60
Sangat buruk 0 - 60 1.00 – 3.10
Latency dan jitter akan mempengaruhi kualitas suara yang dihasilkan.
Latency merupakan delay yang terjadi dalam pengiriman paket ke tujuan.
Latency terjadi karena beberapa faktor antara lain : teknik kompresi yang
51
digunakan, kapasitas bandwidth yang tersedia, prosesor yang digunakan, dan lain
sebagainya. Jitter merupakan variasi delay antar paket yang terjadi pada saat
pengiriman paket dan penerimaan paket. Besarnya nilai jitter akan sangat
dipengaruhi oleh variasi beban trafik dan besarnya antrian antar paket
(congestion) yang ada pada saat pengiriman paket paket data. Semakin besar
beban trafik di dalam jaringan akan menyebabkan semakin besar pula peluang
terjadinya congestion dengan demikian nilai jitter-nya akan semakin besar.
Semakin besar nilai jitter akan mengakibatkan nilai QoS akan semakin turun.
Delay yang melebihi 200 ms akan menyebabkan menurunnya kualitas suara.
Packet loss menyatakan banyaknya paket yang hilang selama paket
dikirimkan. Packet loss sering diakibatkan karena adanya antrian antar paket
(congestion) sehingga menyebabkan ada paket yang hilang pada waktu tertentu.
Dalam VOIP, packet loss tidak boleh terjadi bahkan untuk 1 % packet loss dapat
mengakibatkan penurunan kualitas suara.
2.9 CODEC (Compressor – Decompressor ) [19]
Pengkodean suara merupakan perubahan kode analog menjadi kode digital agar
suara dapat dikirim dalam jaringan komputer. Pengkodean ini dikenal dengan istilah
codec. Berbagai jenis codec dikembangkan untuk mengkompresi suara agar bisa
menggunakan bandwidth yang lebih kecil tanpa mengorbankan kualitas suara (suara
yang dikeluarkan masih dapat di dengar dengan baik). Konversi codec bekerja dengan
cara memotong bagian sinyal (sampling) audio dalam jumlah tertentu per - detiknya.
Jika data hasil kompresi berhasil diterima di titik lain, proses selanjutnya adalah
perakitan ulang. Data yang dirakit tidak selengkap data saat pertama kali dikirim, ada
52 beberapa bagian yang hilang. Akan tetapi bagian yang hilang sangat kecil sehingga tidak
terdeteksi oleh telinga manusia.
Codec mempengaruhi kebutuhan bandwidth untuk VoIP, semakin kecil bitrate
sinyal digital yang dihasilkan codec, maka semakin baik codec tersebut. Namun
perhitungan matematis yang dilakukannya menjadi semakin rumit dan ini
mempengaruhi kualitas suara setelah di-decode..
Tabel 2.7 Perbandingan antar CODEC
Codec juga bekerja menggunakan algoritma tertentu untuk membantunya
memecah, mengurutkan, mengkompresi, dan merakit ulang audio data yang
ditransmisikan. Salah satu algoritma yang populer digunakan dalam teknologi VoIP
adalah CS-ACELP (Conjugate-Structure Algebraic Code-Excited Linear Prediction).
Beberapa codec yang digunakan adalah :
• G.711
G.711 merupakan standar ITU codec yang memiliki ukuran 64 Kbps.
G. 711 adalah standar PCM yang mengkodekan suara menjadi 8 bit
sample pada kecepatan 8000 sample per detik dan memberikan
CODEC Algoritma Kbit/s Default
ms/packet
Compression delay
(ms)
G.711 PCM 64 20 0.75
GSM RPE-LTP 13 20 20
G.729 CSA-CELP 8 20 10
G.723.1 ACELP 5.3 20 30
53
64kbps dari data suara digital. Menggunakan G.711 untuk VoIP akan
memberikan kualitas suara yang paling bagus karena tidak ada
kompresi dan ini juga merupakan codec yang sama dengan jaringan
PSTN dan jalur ISDN, suara yang keluar akan sama seperti pada saat
menggunakan telepon biasa. G.711 juga memiliki latency terendah
karena tidak perlu dikompresi. Kelemahannya adalah codec
membutuhkan lebih banyak bandwidth daripada codec yang lain.
G.711 didukung oleh kebanyakan penyedia VoIP.
• G.723.1
Merupakan codec standar ITU yang menggunakan algoritma ACELP
(Algebraic Code Excited Linear Prediction). ACELP merupakan
salah satu algoritma dalam pengkodean suara dengan hasil kompresi
6.3 kbps.
• G.726
G.726 merupakan codec standar ITU yang digunakan sama pada
jaringan PSTN. Kebanyakan digunakan sebagai internasional trunk
untuk menghemat bandwidth. G.726 menggunakan 32 Kbps dan
memberikan kualitas yang hampir sama seperti G.729. codec ini
merupakan codec standar yang digunakan pada telepon wireless.
• G.729
G.729 merupakan codec standar ITU yang menggunakan algoritma
CELP (Code excited linear prediction adalah algoritma pengkodean
suara yang diperkenalkan oleh M.R. Schroeder and B.S. Atal pada
54
tahun 1985) dengan hasil kompresi 8 kbps dengan kualitas suara yang
dihasilkan menyamai voice coding ADPCM dengan bandwidth 32
kbps. Meskipun begitu, codec ini membutuhkan banyak waktu proses
CPU, oleh karena itu beberapa telepon dan adaptor VoIP hanya bisa
menangani satu panggilan G.729 pada satu waktu. Hal ini bisa
menyebabkan kegagalan apabila user mencoba untuk melakukan
panggilan 3 arah atau melakukan panggilan secara terus-menerus
pada kedua jalur dan G.729 adalah satu-satunya codec yang diijinkan.
• GSM
GSM (Global System for Mobile Communications) merupakan standar
sistem telepon seluler. Codec GSM asli dinamakan RPE-LTP
(Regular Pulse Excitation Long-Term Prediction). Codec ini
menggunakan informasi dari contoh sebelumnya.
Pada Codec GSM suara akan disampling pada 8kHz dan di quantisasi
ke dalam 8bit/sample. Sinyal suara akan diproses, dimana pada sinyal
tersebut akan dihilangkan setiap komponen DC dan noise, kemudian
sinyal suara akan dikuatkan. Sinyal kemudian dibagi menjadi frame-
frame dengan panjang durasi 20ms dan jumlah sample sebanyak 160.
Nilai yang didapat merepresentasikan sinyal suara kemudian
dipetakan ke suatu nilai lain yang disebut Log Area Ratio (LAR). 36
bit digunakan oleh LAR sebagai koefisien filter yang digunakan
untuk mem-filter frame. Kemudian hasilnya akan dibagi menjadi 4
subframe dengan durasi 5ms dan 40 sample. Pada masing-masing
subframe dilakukan long-term prediction. Long-term prediction akan
55
menghasilkan x yang nantinya di lakukan sampling dan quantisasi
lagi kepada x. hasil quantisasi dari x nantinya ditambahkan ke
subframe sehingga frame seluruhnya nantinya bertotal 180 bit.
• iLBC
iLBC merupakan codec VoIP yang diciptakan oleh Global IP Sound
tetapi dibuat tersedia (termasuk source kodenya juga) oleh lisensi
liberal dan bebas, dibawah izin untuk modifikasi.
• Speex
Speex merupakan perangkat lunak bebas format kompresi audio yang
dirancang untuk codec bicara. Speex terkenal dengan fleksibilitasnya.
Meskipun begitu, codec ini juga membutuhkan banyak waktu proses
CPU. Speex bisa diatur untuk memenuhi kebutuhan melalui
codecs.conf pada asterisk.
2.10 GSM (Global System for Mobile Comunication ) [16]
Global System for Mobile communication (GSM) adalah sebuah standar global
untuk komunikasi bergerak digital. GSM adalah nama dari sebuah group standarisasi
yang dibentuk di Eropa tahun 1982 untuk menciptakan sebuah standar bersama telpon
bergerak selular di Eropa yang beroperasi pada daerah frekuensi 900 MHz, dimana
untuk frekuensi uplink-nya digunakan frekuensi 890-915 MHz, dan frekuensi downlink-
nya menggunakan frekuensi 935 – 960 MHz. Dengan bandwidth sebesar 25 MHZ yang
digunakan (915 - 890 = 960 – 935 = 25 MHz), dan lebar kanal sebasar 200 kHz, maka
akan didapat 125 kanal, dimana 124 kanal digunakan untuk voice dan 1 kanal untuk
signaling.
56
Pada perkembangannya, jumlah kanal sebanyak 124 kanal tidak mencukupi
untuk memenuhi kebutuhan yang disebabkan pesatnya pertambahan jumlah subscriber.
Untuk memenuhi kebutuhan kanal yang lebih banyak ini, maka regulator GSM di Eropa
mencoba menggunakan tambahan frekuensi untuk GSM pada band frekuensi di range
1800 MHZ, yaitu band frekuensi pada 1710 - 1785 MHz sebagai frekuensi uplink dan
frekuensi 1805-1880 MHZ sebagai frekuensi downlink-nya. Kemudian GSM dengan
band frekuensi 1800 MHZ ini dikenal dengan sebutan GSM 1800. Pada GSM 1800 ini
tersedia bandwidth sebesar 75 MHz (1880-1805 = 1785-1710 = 75 MHz). Dengan lebar
kanal tetap sama seperti GSM 900, yaitu 200 KHz, maka pada GSM 1800 akan tersedia
kanal sebanyak 375 kanal.
GSM yang awalnya hanya digunakan di Eropa, kemudian meluas ke Asia dan
Amerika. Di Amerika Utara, dimana sebelumnya sudah berkembang teknologi lain yang
menggunakan frekuensi 900 MHZ dan juga 1800 MHz, sehingga frekuensi ini tidak
dapat lagi digunakan untuk GSM. Maka regulator telekomunikasi di sini memberikan
alokasi frekuensi 1900 MHZ untuk peng-implementasian GSM di Amerika Utara. Pada
GSM 1900 ini, digunakan frekuensi 1930-1990 MHz sebagai frekuensi downlink dan
frekuensi 1850-1910 MHz sebagai frekuensi uplink-nya. Spesifikasi lengkap tentang
GSM 900, GSM 1800, dan GSM 1900 dapat dilihat di tabel di bawah ini.
Tabel 2.8 Spesifikasi GSM
GSM 900 GSM 1800 GSM 1900
Frekuensi Tx (MHz) 935 - 960 1805 - 1910 1930 - 1990
Frekuensi Rx (MHz) 890 – 915 1710 – 1785 1850 - 1910
Metode Multiple TDMA/FDMA TDMA/FDMA TDMA/FDMA
57
Pada saat ini GSM merupakan teknologi yang paling banyak digunakan
dibandingkan dengan teknologi mobile comunication lainnya, tabel 2.9 menunjukan
perbandingan penggunaan teknologi GSM dengan teknologi lainnya:
Tabel 2.9 Perbandingan jenis mobile comunication pada quarter kedua 2008
Jenis komunikasi Pemakai Presentase
cdmaOne 7.99.081 0,22%
CDMA2000 1X 292.479.194 7,87%
CDMA2000 1xEV-DO 101.171.640 2,76%
CDMA2000 1xEV-D) Rev.A 2.349544 0,06%
GSM 2.961.292.242 80,79%
WCDMA 216.434.662 5,90%
WCDMA HSPA 43.416.405 1,18%
TDMA 3.042.671 0,08%
PDC 9.150.409 0,25%
iDEN 27.610.798 0,75%
Analog 522.697 0,01%
Total 3.665.389.343 100%
Pada teknologi GSM (Global System for Mobile Comunication), memiliki
keuntungan dalam kualitas suara digital yang lebih baik sehingga suara menjadi lebih
jernih. Komunikasi pada teknologi GSM dapat dilakukan dengan menggunakan media
udara (air interface) dari ponsel GSM ke BTS (Base Transceiver Station) yang
58 berfungsi sebagai station pemancar dan penerima dengan kecepatan 22,8 Kb/s. Dari
BTS kemudian diteruskan ke BSC (Base Station Controller) sebagai induk dari BTS
yang kemudian BSC meneruskan ke SSS (Switching Sub System) yang terdiri dari :
MSC, HLR, VLR, EIR dan AuC. Secara garis besarnya jaringan GSM dibagi menjadi 3
sistem yaitu :
1. Switching Sub System (SSS).
Fungsi dari SSS adalah mengatur komunikasi antar pengguna GSM,
mengatur komunikasi pengguna GSM dengan jaringan lain, dan sebagai
database untuk manajemen mobilitas dari pengguna. Karena fungsinya
yang sangat kompleks, maka SSS dilengkapi dengan :
• Mobie Switching Center (MSC) Sebagai penghubung antara satu
jaringan GSM dengan jaringan lainnya melalui Internetworking
Function (IWF).
• Home Location Register (HLR) untuk menyimpan data permanen
dari semua pelanggan.
• Visitor Location Register (VLR) untuk menyimpan data pelanggan
yang bersifat temporer disesuaikan dengan area tempat pelanggan
berada.
• Authentication Register (AuC) untuk keperluan pemeriksaan validasi
pelanggan.
• Equipment Identity Register (EIR) merupakan register penyimpan
data seluruh mobile station/ponsel dan EIR ini berisi IMEIs
(International Mobile Equipment Identities), yang merupakan
59
merupakan nomor seri perangkat + tipe kode tertentu, akan tetapi EIR
ini belum diterapkan di Indonesia.
2. Base Station System (BSS).
BSS (Base Station System) merupakan bagian dari radio sistem pada
network GSM yang terdiri dari: BSC, BTS dan TRAU. Ketiganya
merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena fungsi mereka
yang saling mendukung. BSC (Base Station Controller) adalah bagian inti
(intelligent/master) dari sistem BSS yang menghubungkan antara BTS
dengan SSS (seluruh database BTS dan TRAU ada pada BSC). Adapun
fungsi utama dari BSC adalah database seluruh network elemen BSS,
penyambungan kanal traffict, memproses pensinyalan, pengendalian daya,
menangani fungsi-fungsi operasi dan maintenance serta monitoring
system. BTS (Base Transceiver Station) dapat dilihat sebagai bagian dasar
dalam jaringan BSS dan perlengkapan hubungan antara BSC dan MS
(mobile subscriber/pelanggan). Fungsinya sebagai elemen network yang
berinteraksi langsung dengan mobile subscriber melalui radio interface
(air interface). BTS terdiri dari Tx (Transmite) dan Rx (Receive) yang
menyediakan kanal pembicaraan. Seperti radio pada umumnya, radio
interface di BTS memiliki daya pancar yang terbatas, dalam GSM sering
dikenal dengan istilah wilayah cakupan atau radio service area. Cara kerja
radio suatu BTS adalah membentuk dan mengatur traffict cell hubungan
dan hand over (perpindahan MS dari satu BTS ke BTS lain) yang berada
didalam wilayah cakupannya. TRAU (Transcoding Rate and Adaptions
60
Unit) adalah interface antara BSC dan SSS (MSC). Meskipun TRAU
merupakan bagian dari BSS, biasanya TRAU diletakkan dekat MSC. Hal
ini dimaksudkan untuk penghematan link transmisi. Pada perangkat TRAU
terjadi kompresing link dari 64 Kbps dari MSC ke TRAU (4 AInterface/
PCMA) menjadi 16 Kbps dari TRAU ke BSC (1 Asub-Interface/PCMS).
Kompresi ini dilakukan hanya untuk traffic channel. Hal tersebut
dimaksudkan agar traffic channel yang digunakan untuk percakapan
pelanggan bisa lebih banyak 4 kali dari sebelumnya. Sedangkan untuk
time slot 0 yang digunakan untuk frame alignment signal dan time slot 16
untuk signaling tidak dilakukan compressing, kecepatannya tetap 64 Kb/s
sebab jika dilakukan compress maka untuk proses pensinyalan akan
menjadi lambat. Karena di TRAU dilakukan pengkompresan, maka pada
TRAU juga melakukan adaptasi suara agar suara pelanggan sama seperti
aslinya tidak terkompres meninggi atau mengecil.
3. Operation Maintenance System (OMS).
Bertugas melakukan pengawasan performance seluruh jaringan BSS dan
NSS yang ada di bawah kendalinya, melakukan penanganan gangguan
tingkat pertama, loading database dan memberikan informasi gangguan
dan performance jaringan. Seluruh perangkat dan elemen ini diatur oleh
sistem sehingga membentuk jaringan, yang sering disebut sebagai
network.
61 2.11 Asterisk [9]
Asterisk pada awalnya dibuat oleh Mark Spencer ,CEO dan pendiri perusahaan
Digium Ltd. Asterisk adalah sebuah program open source yang bisa digunakan sebagai
VoIP server atau yang biasa disebut IP PBX. Asterisk mempunyai fitur-fitur dasar dari
PBX seperti ivr, ,forwarding call, voice mail dan fitur tambahan lainnya seperti,
conference call, video conference. Asterisk bisa menggunakan beberapa protokol-
protokol VoIP seperti SIP, H323, IAX dan mendukung banyak perangkat keras yang
berhubungan dengan jaringan telepon. Sekarang ini, asterisk adalah salah satu IP PBX
berbasis perangkat lunak yang paling banyak digunakan dan dapat bekerja di beberapa
sistem operasi seperti Linux, Windows, Machintos dan lain sebagainya. Pada Linux
biasa banyak digunakan asterisk now, trixbox, asterisk 1.4.22 atau versi lainnya.
2.12 VQManager
ManageEngine VQManager merupakan sebuah web-based tool yang berfungsi
me-monitor QoS secara real time untuk jaringan VoIP
(http://manageengine.adventnet.com/products/vqmanager/vqmanager_datasheet.html).
Dengan VQManager, IT Administrator dapat me - monitoring jaringan VoIP seperti
kualitas suara, call traffic, utilization, menyimpan records panggilan yang berhasil dan
panggilan yang gagal. User agent yang dapat di-monitor oleh VQManager adalah user
agent yang berbasis SIP, Skinny, H.323 and RTP/RTCP.
62
Berikut ini contoh diagram aplikasi dari VQManager :
Gambar 2.23 Contoh Diagram aplikasi dari VQManager
Features yang terdapat pada VQManager:
• Proactive, continuous monitoring of the QoS & Bandwidth of VoIP Network.
• Monitor any device or user-agent that supports SIP, Skinny, H.323 and
RTP/RTCP.
• Alarm generation based on incomplete calls, answer delay, voice bandwidth
usage and other metrics.
• Pictorial representation of call flow plotting all SIP, Skinny and H.323 requests
from call start to end.
• Real-time monitoring and trend analysis for troubleshooting.
• Importing call information using CDR files such as FTP access or uploaded via
HTTP.
63
• Bandwidth usage graph with split up between voice and non-voice data.
• Filtering criteria to capture or monitor call traffic from specific IP addresses.
• Information on 'what is going on' in VoIP network and 'how it performs' are
presented in the form of comprehensive, intuitive and informative reports.
System requirement untuk meng- install VQManager:
Tabel 2.10 System requirement untuk meng- install VQManager:
Ports yang digunakan oleh VQManager:
• MySQL Port - 5306
• Port for connecting Web Interface - 8647
• SNMP Agent - 8001
• SNMP Trap Listen – 8002
64 Protocol settings
VQManager mendukung protocol SIP, H.323, Cisco Skinny(SCCP), RTP and
RTCP untuk monitoring. Signaling protocol tersebut mempunyai standart
port. VQManager sudah men – set default standart port untuk signaling
protocol yaitu :
• SIP: 5060(SIP over UDP only supported)
• H.323(H.225 call signaling): 1720 and
• Cisco Skinny(SCCP): 2000
Advanced Setting
VQManager dapat mengkalkulasi parameter QOS dari RTCP stream, RTP
stream
• RTCP based QoS calculation :
RTCP(Real Time Control Protocol) packets dibangkitkan dan di-transmite oleh
endpoint dan me-monitoring kualitas dari sesi RTP. Dengan RTCP based QoS
calculations memungkinkan VQManager memberikan report tentang paramaeter
QOS secara akurat mengenai QOS endpoint.