bab 2 landasan teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2009-1-00435-si...

35
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum Teori – teori berikut merupakan teori yang digunakan untuk mendukung konsep – konsep Information Economics (IE). 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Mathiassen et al (2000, p3), sistem adalah kumpulan dari komponen – komponen peralatan model requirement, function, dan interface. Menurut O’Brien (2003, p8), sistem adalah sekelompok komponen – komponen yang saling berhubungan yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama dengan menerima input dan memproses output dalam proses perubahan organisasi. 2.1.2. Pengertian Informasi Menurut O’Brien (2003, p13), informasi adalah data yang telah diubah bentuknya menjadi lebih berarti dan berguna bagi pengguna – pengguna khusus. Menurut Mcleod (2001, p15), informasi adalah data yang telah diproses atau data yang sudah lebih memiliki arti tertentu bagi kebutuhan penggunanya. Suatu informasi yang berguna haruslah memiliki beberapa ciri – ciri atau karakteristik berikut ini: Reliable (dapat dipercaya) Informasi harus bebas dari kesalahan dan harus akurat dalam mempresentasikan suatu kejadian atau kegiatan dari suatu organisasi.

Upload: lyanh

Post on 06-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00435-SI Bab 2.pdf · informasi yang berguna haruslah memiliki beberapa ciri – ciri atau

6

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Teori Umum

Teori – teori berikut merupakan teori yang digunakan untuk mendukung konsep –

konsep Information Economics (IE).

2.1.1. Pengertian Sistem

Menurut Mathiassen et al (2000, p3), sistem adalah kumpulan dari komponen –

komponen peralatan model requirement, function, dan interface.

Menurut O’Brien (2003, p8), sistem adalah sekelompok komponen – komponen

yang saling berhubungan yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama

dengan menerima input dan memproses output dalam proses perubahan organisasi.

2.1.2. Pengertian Informasi

Menurut O’Brien (2003, p13), informasi adalah data yang telah diubah

bentuknya menjadi lebih berarti dan berguna bagi pengguna – pengguna khusus.

Menurut Mcleod (2001, p15), informasi adalah data yang telah diproses atau

data yang sudah lebih memiliki arti tertentu bagi kebutuhan penggunanya. Suatu

informasi yang berguna haruslah memiliki beberapa ciri – ciri atau karakteristik berikut

ini:

• Reliable (dapat dipercaya)

Informasi harus bebas dari kesalahan dan harus akurat dalam mempresentasikan

suatu kejadian atau kegiatan dari suatu organisasi.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00435-SI Bab 2.pdf · informasi yang berguna haruslah memiliki beberapa ciri – ciri atau

7

• Relevan (cocok atau sesuai)

Informasi yang relevan harus memberikan arti kepada pembuat keputusan.

Informasi ini dapat mengurangi ketidakpastian dan dapat meningkatkan nilai dari

suatu kepastian.

• Timely (tepat waktu)

Informasi yang disajikan tepat pada saat dibuthkan dan dapat mempengaruhi proses

pengambilan keputusan.

• Complete (lengkap)

Informasi yang disajikan termasuk didalamnya semua data – data yang relevan dan

tidak mengabaikan kepentingan yang diharapkan oleh pembuat keputusan.

• Understandable (dapat dimengerti)

Informasi yang disajikan sebaiknya dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh si

pembuat keputusan.

Dari berbagai definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data

yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna, lebih bermanfaat, dan lebih berarti

bagi penggunanya.

2.1.3. Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi menurut O’Brien (2003, p8) adalah kumpulan dari orang,

perangkat keras, piranti lunak, jaringan komunikasi dan sumber – sumber data yang

mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam perusahaan.

Menurut Laudon dan Laudon (2002, p7), sistem informasi adalah komponen –

komponen yang saling berhubungan yang bekerja secara bersama – sama untuk

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00435-SI Bab 2.pdf · informasi yang berguna haruslah memiliki beberapa ciri – ciri atau

8

mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk

mendukung pembuatan keputusan, koordinasi, pengendalian, analisis, dan visualisasi

dalam suatu organisasi.

2.1.4. Pengertian Teknologi Informasi

Menurut Ward dan Peppard (2002, p3), teknologi informasi secara khusus

ditujukan untuk teknologi khususnya hardware, software, dan jaringan telekomunikasi.

Teknologi informasi memfasilitasi perolehan, pemrosesan, penyimpanan, pengiriman,

dan pembagian informasi dan isi digital lainnya.

Menurut Williams dan Sawyer (2005, p3), teknolgi informasi adalah ketentuan

umum yang menggambarkan tiap teknologi yang membantu untuk memproduksi,

memanipulasi, menyimpan, mengkomunikasikan, dan / atau menyebarkan informasi.

2.1.5. Pengertian Proses Bisnis

Menurut Laudon dan Laudon (1998, p83), proses bisnis merupakan cara – cara

yang unik dimana sebuah organisasi mengkoordinasi dan mengatur efektifitas kinerja

informasi dan pengetahuan untuk menghasilkan produk dan jasa yang bernilai.

2.1.6. Investasi

Menurut Halim (2003, p5), investasi merupakan pengeluaran sejumlah dana

untuk menggunakan sumber dana yang ada pada perusahaan guna mendukung kegiatan

operasional perusahaan dan dapat memberikan manfaat di masa yang akan datang.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00435-SI Bab 2.pdf · informasi yang berguna haruslah memiliki beberapa ciri – ciri atau

9

2.1.7. Investasi Teknologi Informasi

Menurut Sutojo (1993, p1), investasi teknologi informasi merupakan usaha

menanamkan faktor – faktor produksi langka dalam proyek tertentu. Tujuan utama dari

investasi adalah memperoleh berbagai macam manfaat yang cukup layak di kemudian

hari. Manfaat tersebut dapat berupa laba, manfaat non keuangan atau kombinasi dari

keduanya.

2.1.8. Internet

Menurut Chaffey et al. (2000) Internet berarti jaringan fisik yang

menghubungkan komputer di seluruh dunia. Internet terdiri dari infrastruktur jaringan

server dan komunikasi yang berhubungan satu sama lain yang digunakan untuk

mengambil dan sebagai transportasi sejumlah informasi pada internet. Internet

memungkinkan mengirimkan pesan dan transaksi diantara komputer yang terhubung di

seluruh dunia.

2.1.9. Website

Website adalah komputer yang yang dihubungkan ke internet yang memelihara

atau menjaga sekumpulan halaman web di World Wide Web (www).

(http://wordnetweb.princeton.edu/perl/webwn?s=website)

2.1.10. Web Hosting

Web hosting adalah suatu tipe layanan hosting internet untuk individu atau

organisasi dimana menyediakan agar website mereka dapat diakses melalui World

Wide Web (www). Web host merupakan perusahaan yang menyediakan tempat di

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00435-SI Bab 2.pdf · informasi yang berguna haruslah memiliki beberapa ciri – ciri atau

10

server yang mereka miliki untuk digunakan oleh klien mereka sama dengan

menyediakan koneksi internet, khususnya dalam suatu data center.

(http://en.wikipedia.org/wiki/Web_hosting)

2.2. Teori Khusus

Teori – teori berikut merupakan teori yang digunakan untuk mendukung ruang

lingkup pembahasan.

2.2.1. Information Economics

Menurut Parker et al. (1988, p5) Information Economics merupakan sekumpulan

alat perhitungan untuk mengkuantifikasi nilai, manfaat, dan biaya dari investasi proyek

teknologi informasi.

Information economics melihat pada analisa manfaat dan biaya yang

berhubungan dengan nilai yang berdasarkan kinerja bisnis. Information economics juga

melihat infrastruktur teknologi informasi sebagai investasi dalam infrastruktur.

Information economics juga merupakan sebuah proses dalam pengambilan

keputusan disetiap investasi yang akan dilakukan, karena setiap investasi memiliki

karakteristik yang berbeda dan unik pada nilai, biaya- biaya, dan resiko – resiko. Proses

pengambilan keputusan tersebut memisahkan justifikasi bisnis untuk teknologi

informasi dari elemen– elemen teknologi untuk aplikasi yang hendak diinvestasikan.

2.2.2. Nilai (Value)

Menurut Parker et al. (1988, p64), nilai didasarkan pada keuntungan yang

diperoleh dari persaingan yang dicerminkan dalam kinerja masa sekarang dan masa

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00435-SI Bab 2.pdf · informasi yang berguna haruslah memiliki beberapa ciri – ciri atau

11

yang akan datang. Dimana akan menambah keuntungan yang melebihi para pesaing

dan nilai tersebut akan membuat pihak manajemen bersedia melakukan invesatasi.

Nilai dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori yang terdiri dari Return

On Investment, Strategic Match, Competitive Advantage, Competitive Response,

Management Information Support for CSF, Service and Quality, Agility, Learning and

Empowerment, Cycle Time, dan Strategic IT Architecture.

2.2.3. Biaya (Cost)

Untuk melakukan investasi diperlukan biaya. Biaya merupakan sebuah

pengukuran atas sejumlah sumber daya yang dibutuhkan dalam menghasilkan

sebuah produk. Biaya dinyatakan dalam ukuran mata uang misalnya, rupiah. Dalam

Information Economics terdapat dua jenis biaya, yaitu biaya pengembangan

(development cost) dan biaya berjalan (ongoing expense). Biaya pemeliharaan

(maintenance) termasuk dalam biaya berjalan (Parker et al. 1988, p90).

2.2.4. Manfaat (Benefit)

Benefit atau manfaat memiliki banyak arti yang dapat dihubungkan dalam

berbagai bidang, tapi dalam Information Economics manfaat dipandang secara

ekonomis, baik yang tangible maupun intangible.

Ada tiga macam manfaat menurut Parker et al. (1988, p92) yaitu :

• Tangible benefits, merupakan keuntungan nyata dan dapat dikalkulasikan secara

keuangan (keuntungan ini lebih mengarah pada sisi bisnis).

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00435-SI Bab 2.pdf · informasi yang berguna haruslah memiliki beberapa ciri – ciri atau

12

• Quasi – tangible benefits, merupakan keuntungan yang lebih mengacu pada

peningkatan efisiensi proses kerja yang sudah diterapkan dalam perusahaan.

• Intangible benefits, merupakan keuntungan yang lebih mengacu pada efektifitas

proses kerja yang sudah diterapkan dalam perusahaan.

Sedangkan menurut Remenyi (1995, p42), mengelompokkan lebih lanjut kedua

jenis manfaat tersebut dalam IT benefit matriks. Pengelompokan tersebut

mengembangkan dua jenis manfaat menjadi empat jenis manfaat, yaitu:

• Tangible measureable, merupakan manfaat yang membawa dampak langsung

terhadap keuntungan perusahaan dan dampak tersebut dapat diukur secara objektif.

Misalnya pengurangan staff dan peningkatan penjualan.

• Tangible unmeasureable, merupakan manfaat yang membawa dampak langsung

terhadap keuntungan perusahaan tetapi sulit untuk diukur secara langsung.

Misalnya informasi yang lebih baik, perbaikan keamanan, dan resiko yang lebih

rendah.

• Intangible measureable, merupakan manfaat yang dapat diukur tetapi dampaknya

tidak secara langsung dapat mempengaruhi keuntungan perusahaan. Misalnya

informasi yang lebih cepat dan tanggapan positif dari staff.

• Intangible unmeasureable, merupakan manfaat yang sulit diukur dan dampaknya

tidak secara langsung mempengaruhi keuntungan perusahaan. Misalnya terhadap

perubahan pasar, persepsi dari konsumen dan calon karyawan terhadap produk

perusahaan.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00435-SI Bab 2.pdf · informasi yang berguna haruslah memiliki beberapa ciri – ciri atau

13

Gambar 2.1 IT Benefit Matrix

2.2.4.1. Tangible Benefit

2.2.4.1.1. Cost Benefit Analysis (CBA)

Menurut Remenyi (2001, p296), CBA didefinisikan sebagai ”The process of

comparing the various cost associated with an investment with the benefits and

profits that it returns”. Definisi CBA di atas diterjemahkan sebagai proses yang

membandingkan bermacam – macam biaya yang berhubungan dengan investasi

dengan manfaat dan keuntungan yang dikembalikan.

Menurut Parker et al. (1988, p90), CBA merupakan teknik yang paling

umum yang digunakan dalam melakukan perhitungan finansial dari suatu proyek.

Dalam CBA perhitungan yang dilakukan terhadap biaya pengembangan proyek

(seperti biaya hardware, biaya software, biaya training, dan lain – lain), biaya

berjalan dan penghematan atau pengurangan biaya yang mungkin terjadi.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00435-SI Bab 2.pdf · informasi yang berguna haruslah memiliki beberapa ciri – ciri atau

14

2.2.4.2. Quasi-Tangible Benefit

2.2.4.2.1. Value Linking

Parker et al. (1988, p111) menyatakan bahwa ”Value linking is used to

evaluate financially the combain effects of improving performance of a function and

any consequential results from a separate function”. Definisi tersebut diterjemahkan

sebagai berikut: Value linking digunakan untuk mengevaluasi secara finansial efek dari

perubahan performa sebuah fungsi atau proses atau pengaruh terhadap peningkatan

kinerja perusahaan. Nilai tersebut tidak tergantung oleh waktu.

2.2.4.2.2. Value Acceleration

Menurut Ward dan Peppard (2002, p424), Value Acceleration sebagai ”A

value which consider time dependence of benefit and cost in other departments of

system improvements”. Definisi value acceleration tersebut diterjemahkan sebagai nilai

yang sangat bergantung pada satuan waktu untuk pengukuran biaya dan manfaat pada

departemen – departemen lain karena adannya perubahan dan pengembangan sistem.

2.2.4.3. Intangible Benefit

Menurut Parker et al. (1988, p101), contoh intangible benefits adalah informasi

yang lebih tepat waktu (menyediakan peringatan perubahan yang lebih cepat),

meningkatkan fleksibilitas organisasional (mengijinkan organisasi untuk berubah lebih

cepat), promosi dari pembelajaran dan pemahaman organisasional (meningkatkan

kemampuan organisasional yang diperlukan untuk menyukseskan perubahan),

ketersediaan informasi yang baru, lebih baik dan lebih banyak (memberikan

kesempatan untuk bersaing lebih efektif), kemampuan untuk menginvestigasi lebih

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00435-SI Bab 2.pdf · informasi yang berguna haruslah memiliki beberapa ciri – ciri atau

15

banyak alternatif (meningkatkan kemampuan untuk membuat keputusan yang terbaik

dari beberapa alternatif yang ada), pembuatan keputusan yang lebih cepat (menciptakan

keuntungan kompetitif dengan tindakan yang tepat waktu).

2.2.5. Value Chain

Penggunaan value chain dapat membantu perusahaan dalam memahami dengan

jelas perbandingan antara rantai nilai sendiri dengan pesaing sehingga memberikan

pilihan yang menguntungkan dalam persaingan bisnis.

Sedangkan menurut Ward dan Peppard (2002, p244) yang didasarkan pada

referensi Michael Porter mengatakan bahwa konsep dari value chain dimana setiap

perusahaan merupakan kumpulan dari aktivitas yang digunakan untuk mendesain,

produksi, mengirim, dan mendukung produk atau jasa. Semua ativitas ini dapat

direpresentasikan dalam value chain yang hanya dapat dilihat dari segi bisnis. Value

chain dari sebuah perusahaan harus dimengerti sebagai bagian dari sistem yang besar,

yang meliputi supplier, konsumen, dan kompetitor. Value chain merupakan aliran

informasi internal yang berpengaruh pada IT/IS.

Value chain secara garis besar dibagi menjadi dua bagian yaitu aktivitas utama

dan ativitas pendukung. Aktivitas utama adalah bagian yang dapat memenuhi aturan

dari value chain itu sendiri dan meningkatkan kepuasan pelanggan yang akan

berdampak langsung pada aktivitas yang berhubungan. Tidak hanya setiap aktivitas

harus berjalan dengan baik, tetapi juga harus berhubungan satu sama lain secara efektif

jika menginginkan kemampuan seluruh bisnis dioptimalkan. Aktivitas utama ini terdiri

dari:

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00435-SI Bab 2.pdf · informasi yang berguna haruslah memiliki beberapa ciri – ciri atau

16

• Inbound Logistic : penerimaan, penyimpanan, mendapatkan, dan menentukan

input dan sumber daya dengan kualitas dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan

bisnis. Hal ini mungkin meliputi perekrutan staff yang baik, pembelian material,

komponen, dan jasa.

• Operation : melakukan perubahan dari input menjadi produk dan jasa yang

dibutuhkan oleh konsumen.

• Outbound Logistic : mendistribusikan produk ke konsumen baik secara langsung

atau melalui perantara jalur distribusi.

• Sales dan Marketing : menentukan cara bagaimana agar konsumen peduli

terhadap produk dan jasa serta menerimanya, termasuk bagaimana caranya

membujuk mereka untuk membeli dan menggunakan produk dan jasa.

• Services : menambahkan nilai dengan memastikan konsumen mendapatkan

keuntungan atau nilai dari produk yang dibelinya secara penuh.

Sedangkan aktivitas pendukung merupakan bagian yang memungkinkan untuk

mengontrol dan mengembangkan bisnis sepanjang waktu dan menambah nilai secara

tidak langsung. Nilai akan terwujud jika aktivitas utama dijalankan dengan sukses.

Dalam aktivitas pendukung terdiri dari beberapa bagian:

• Infrastructure : seperti bagunan fisik, fasilitas, dan legal.

• Human Resource Management : terdiri dari karyawan atau personel, proses

perekrutan, training, dan payroll.

• Product and Technology Development : melakukan riset dan pengembangan,

serta mendesain produk dan prosesnya.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00435-SI Bab 2.pdf · informasi yang berguna haruslah memiliki beberapa ciri – ciri atau

17

• Procurement : melakukan pembelian dan pendanaan untuk kebutuhan aktivitas

bisnis.

Gambar 2.2 Value Chain

2.2.6. Analisis 5 Daya Porter (5 Forces Model)

Persaingan adalah inti dari kesuksesan atau kegagalan sebuah perusahaan.

Salah satu framework yang digunakan untuk menganalisis persaingan adalah Porter’s

competitive forces model. Model ini digunakan untuk mengembangkan strategi

perusahaan guna meningkatkan kekuatan bersaing perusahaan. Menurut Porter ada 5

kekuatan yang dapat membahayakan posisi perusahaan di lingkungan industrinya,

yaitu:

• Ancaman dari pendatang baru : pendatang baru dapat menjadi ancaman karena

hambatan – hambatan untuk masuk ke lingkungan industri masih rendah.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00435-SI Bab 2.pdf · informasi yang berguna haruslah memiliki beberapa ciri – ciri atau

18

• Kekuatan menawar dari pemasok : semakin sedikit pemasok maka pemasok

semakin mempunyai kekuatan untuk memberikan penawaran sehingga pemasok

mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

• Ancaman barang pengganti : barang pengganti tidak hanya sebagai pengganti dari

produk tetapi dapat menjadi alternatif bagi pembeli untuk membelanjakan uang

mereka. Sebagai contoh : seseorang biasanya memilih berlibur dibandingkan

dengan membeli barang mewah, demikian juga sebaliknya.

• Kekuatan menawar dari pembeli : dengan adanya perusahaan yang sejenis dan

barang pengganti maka kekuatan dari pembeli semakin besar dimana pembeli

dapat mempertimbangkan barang yang ingin dibeli.

• Persaingan industri sejenis : persaingan meningkat ketika perusahaan menghadapi

tantangan dari pesaingnya dalam idustri sejenis atau ketika dilihat adanya

peluang untuk meningkatkan posisi pasar. Persaingan dalam hal harga, kualitas,

dan inovasi

2.2.7. Analisis SWOT

Menurut Robbins dan Coulter (2002, p229) analisis SWOT adalah analisis dari

kekuatan – kekuatan dan kelemahan – kelemahan suatu organisasi dan kesempatan –

kesempatan serta ancaman – ancaman dari lingkungannya.

Peranan SWOT pada Information Economics adalah untuk membantu

menentukan strategi bisnis pada perusahaan.

SWOT terdiri dari strength, weakness, opportunity, dan threat. Pengertian dari

strength, weakness, opportunity, dan threat adalah sebagai berikut:

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00435-SI Bab 2.pdf · informasi yang berguna haruslah memiliki beberapa ciri – ciri atau

19

• Strength (kekuatan)

Kekuatan (strength) adalah kegiatan – kegiatan perusahaan yang berjalan baik atau

sumber daya yang dikendalikan.

• Weakness (kelemahan)

Kelemahan (weakness) adalah kegiatan – kegiatan perusahaan yang tidak berjalan

dengan baik atau sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan tetapi tidak

dimiliki oleh perusahaan.

• Opportunity (peluang)

Peluang (opportunity) adalah faktor – faktor lingkungan luar yang positif.

• Threat (ancaman)

Ancaman (threat) adalah faktor – faktor lingkungan luar yang negatif.

2.2.8. Analisis Dua Domain

Aktivitas dalam suatu perusahaan dapat digolongkan menjadi 2 bagian besar,

yaitu aktivitas bisnis dan aktivitas pendukung teknologi. Istilah ”Domain”

digunakan untuk mengkarakteristikan dua aktivitas yang berbeda. Tujuan pembagian

ini adalah untuk menekankan peran yang berbeda dari manajemen dan perencanaan

dalam bisnis dan teknologi. Domain Bisnis adalah pengguna (user) dari teknologi

informasi sedangkan domain teknologi adalah penyedia layanan teknologi

informasi. Kedua domain inilah yang membentuk Information Economics (Parker et

al. 1988, p26), menekankan perbedaan antara biaya dan nilai dalam dua domain.

Dari sudut pandang domain bisnis, nilai dihasilkan dari penggunaan

teknologi informasi untuk menghasilkan pendapatan, mengurangi biaya, dan

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00435-SI Bab 2.pdf · informasi yang berguna haruslah memiliki beberapa ciri – ciri atau

20

meningkatkan efektivitas atau nilai. Dari sudut pandang domain teknologi, nilai

dapat dilihat dari keuntungan yang didapat oleh domain bisnis atas penggunaan

teknologi informasi.

Model analisa dua domain dalam information economics dapat dilihat dalam

gambar 2.3 di bawah ini:

Gambar 2.3 Information Economics two-domain model

(Sumber : Parker et al. 1988, p76)

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00435-SI Bab 2.pdf · informasi yang berguna haruslah memiliki beberapa ciri – ciri atau

21

2.2.8.1. Business Domain

Business domain adalah variabel yang ditambahkan dalam menghitung nilai

total dari sebuah proyek TI dalam membuat ranking keseluruhan dari proyek menjadi

lebih realistis. Variabel ini ditambahkan untuk menghitung faktor – faktor yang tidak

dapat dihitung secara langsung oleh simple ROI. Dengan kata lain untuk menghitung

manfaat – manfaat yang bersifat intangible.

Menurut Parker, faktor – faktor unik dalam business domain yaitu:

• Strategic Match (SM)

Strategic Match menaksir nilai tujuan jangka panjang dan mensyaratkan adanya

eksistensi yang terwujud (Parker, 1996, p318). Strategic Match menyediakan

metode untuk menigkatkan skor dari aplikasi yang inovatif dan secara langsung

memberikan dukungan bagi pencapaian tujuan bisnis. Penekanan juga terdapat pada

hubungan yang erat antara TI dan perencanaan bisnis, serta penilaian derajat

potensi dari proyek terhadap pencapaian strategi bisnis.

• Competitive Advantage (CA)

Competitive Advantage termasuk strategi utama yang diikuti oleh bisnis dan

termasuk sebuah implementasi dari cost leadership, differentiation atau fokus.

Gradasi penilaian sangat berbeda untuk setiap tipe startegi.

Tiga tujuan dasar yang harus dicapai perusahaan jika perusahaan menginginkan

peningkatan Competitive Advantage, yaitu:

o Perusahaan harus memposisikan diri untuk mengubah struktur industri.

Contoh : mengubah kapasitas industri.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00435-SI Bab 2.pdf · informasi yang berguna haruslah memiliki beberapa ciri – ciri atau

22

o Perusahaan harus memperbaiki posisi perusahaan dalam bisnis yang dijalani.

Perusahaan harus mendukung inisiatif yang dapat membedakan produk

perusahaan atau pelayanannya, bahkan merubah lingkup persaingan dari bisnis.

Contoh : menciptakan sebuah produk yang unik dan keunikan tersebut harus

menjadi nilai utama di mata pelanggan.

o Perusahaan harus menciptakan kesempatan bisnis baru.

• Competitive Response (CR)

Competitive Response mengukur tingkat dimana kegagalan sistem dapat

menyebabkan kegagalan persaingan bagi perusahaan (Parker et al., 1988, p320).

Hal ini muncul karena persaingan telah lebih dulu menyediakan jasa, produk,

pertukaran data, kapasitas yang dibutuhkan oleh industri serta beberapa otoritas

dalam menjalankan sistem sebagai kondisi dari jalannya suatu aktivitas bisnis.

• Management Information Support for CSF’s (MI)

Management Information Support for CSF’s berfokus pada aktivitas internal yang

secara langsung mempengaruhi produk dan pelanggan eksternal. Management

Information Support for CSF’s memperkirakan kontribusi langkah – langkah yang

diambil terhadap kebutuhan informasi manajemen untuk aktivitas yang kritis

(Parker, 1996, p320). Informasi dalam dukungannya pada CSF’s bisnis

mencerminkan derajat dimana tindakan menyediakan informasi manajemen pada

kunci aktivitas dari perusahaan.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00435-SI Bab 2.pdf · informasi yang berguna haruslah memiliki beberapa ciri – ciri atau

23

• Service and Quality (SQ)

Penyampaian produk dan pelayanan yang benar, bebas dari kesalahan dan tepat

waktu dengan harga yang sesuai adalah indikator dan kriteria pengukuran yang

dipertimbangkan oleh para stakeholder (Parker et al. 1988, p353).

• Agility, Learning, and Empowerment (ALE)

Agility, Learning, and Empowerment secara berkesinambungan memusatkan

perhatian pada peningkatan fleksibilitas, intelijen dan kemampuan adaptasi untuk

mengubah kedua faktor penting organisasi yaitu tenaga kerja dan proses bisnis.

Selain itu untuk memperkuat investasi organisasi dengan menyediakan informasi

yang diperlukan, pertanggungjawaban dan otoritas dalam pengambilan keputusan.

• Cycle Time (CT)

Peningkatan cycle time adalah suatu keharusan dalam berkompetisi. Cycle time

berfokus pada semua elemen yang masih dalam proses, mulai dari

menyelenggarakan budaya inovatif untuk memacu ide baru melalui pengembangan

dan produksi yang sukses dan penyalurannya ke konsumen dengan tepat waktu

sampai pada pembangunan standar industri baru atau praktik terbaik (Parker, 1996,

p323).

• Business Strategy Risk (BSR)

Business Strategy Risk mencerminkan level kesuksesan strategi bisnis itu sendiri,

memberikan pasar yang dinamis, dan waktu (Parker, 1996, p325).

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00435-SI Bab 2.pdf · informasi yang berguna haruslah memiliki beberapa ciri – ciri atau

24

• Business Organization Risk (BOR)

Business Organization Risk berfokus pada kemampuan organisasi dalam

melakukan perubahan yang diperlukan untuk proyek, yaitu kebutuhan pengguna

dan bisnis.

2.2.8.2. Technology Domain

Variabel pada teknologi domain lebih membahas pada resiko dan keuntungan

yang ditimbulkan dari penggunaan teknologi pada sebuah proyek.

Menurut Parker terdapat empat variabel dalam domain teknologi yang

digunakan untuk menghitung manfaat – manfaat maupun resiko yang bersifat

intangible yaitu:

• Strategic IT Architecture (SA)

Strategic IT Architecture mengevaluasi tingkat dimana proyek itu sesuai dengan

keseluruhan strategi sistem informasi (Parker, 1996, p324). Kesesuaian ini

direfleksikan dalam perencanaan TI (blueprint). Hasil blueprint dalam proses

pengembangan sistem diperlukan untuk menyelesaikan rencana yang telah

ditetapkan. Blueprint menjelaskan urutan proyek – proyek yang diperlukan untuk

mengimplementasikan rencana. Implementasi TI yang baik harus mampu

menunjang strategi sistem informasi secara keseluruhan untuk merefleksikan

rencana TI yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.

• IT Strategy Risk (ISR)

IT Strategy Risk berfokus pada resiko kompetitif strategi yang dilibatkan sebagai

hasil dari perubahan struktur bisnis, termasuk aliansi, joint ventures, dan virtual

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00435-SI Bab 2.pdf · informasi yang berguna haruslah memiliki beberapa ciri – ciri atau

25

corporation, dan kepentingan untuk mendukung perusahaan disesuaikan untuk

permintaan baru dari pasar (Parker, 1996, p326).

• IT Definitional Uncertainly (IDU)

IT Definitional Uncertainly bersama dengan IT Technical and Implementation Risk,

dan IT Services Delivery Risk berfokus pada implementasi dan penyampain resiko

dan mencerminkan level of stability dari lingkungan penerima (Parker, 1996, p327).

• IT Technical and Implementation Risk (ITIR)

IT Technical and Implementation Risk merupakan alat untuk menilai

ketergantungan proyek pada teknologi baru yang melibatkan teknologi tunggal /

kombinasi dari beberapa set keahlian teknis, perangkat keras ataupun piranti lunak.

Resiko tersebut merupakan bagian dari kriteria pengambilan keputusan bisnis

dalam pendanaan dan pengembangan strategi teknologi organisasi.

• IT Services Delivery Risk (ISDR)

Faktor ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar resiko yang akan dihadapi

perusahaan dengan adanya sistem yang baru. Penilaian ini dipusatkan pada resiko

jangka pendek yang mungkin dihadapi oleh organisasi. Resiko ini ditekankan pada

tingkat perubahan yang diperlukan organisasi, termasuk biaya awal, integrasi,

manajemen pelatihan, kebutuhan reorganisasi, dan ancaman terhadap ekuilibrium

yang ada.

2.2.9. Analisis Biaya Manfaat (Cost Benefit Analysis)

Menurut Parker et al. (1988, p91), analisis biaya manfaat dapat digunakan dalam

dua cara. Yang pertama adalah sebagai alat perencana yang membantu dalam

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00435-SI Bab 2.pdf · informasi yang berguna haruslah memiliki beberapa ciri – ciri atau

26

pengambilan keputusan, maksudnya adalah apakah suatu sistem layak atau tidak layak.

Yang kedua adalah analisa biaya manfaat digunakan sebagai alat evaluasi apakah

proyek sistem informasi sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Ada beberapa hal yang

harus diperhatikan dalam analisis biaya manfaat ini. Pertama adalah studi kelayakan

untuk proyek. Kedua, pada tahap akhir proyek. Dan terakhir adalah menganalisa

apakah biaya dan manfaat yang telah dikeluarkan penting untuk proyek – proyek besar.

Analisa cost dan benefit sangat dibutuhkan karena untuk mengambil sebuah keputusan

dibutuhkan sekumpulan data yang konsisten.

Setelah menentukan manfaat – manfaat yang diharapkan dan biaya – biaya

implementasi proyek, hubungan antara manfaat – manfaat dengan biaya – biaya

membutuhkan definisi (Parker et al., 1988, p93). Ada beberapa pendekatan yang

digunakan untuk mengembangkan hubungan antara biaya dan manfaat, diantaranya:

• Simple Return on Investment (ROI)

Teknik ini biasanya disebut juga sebagai accounting rate of return. Simple return

on investment (ROI) merupakan rasio dari rata – rata pendapatan bersih proyek

untuk tiap tahun yang dibagi dengan investasi internal dalam proyek tersebut.

Metode ini merupakan metode yang biasa digunakan dalam pengolahan data dan

proyek sistem informasi. Penggunaan metode ini mengasumsikan tersedianya dana

untuk mendukung implementasi SI. Tentu saja kondisi tidak selalu benar, oleh

karena itu ROI tidak dapat berdiri sendiri.

• Net Present Value

Metode ini menggunakan discount rate yang ditentukan dari biaya modal

perusahaan untuk membuat nilai uang dari proyek. Discount rate kemudian

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00435-SI Bab 2.pdf · informasi yang berguna haruslah memiliki beberapa ciri – ciri atau

27

digunakan untuk menyajikan nilai dari manfaat yang diterima dengan biaya yang

dikeluarkan, dan digunakan untuk merefleksikan kriteria lain yang dibuat oleh

perusahaan seperti penyesuaian kompensasi bagi resiko yang dapat dilihat.

Menurut Sutojo (2000, p117), nilai saat ini sejumlah uang, keuntungan atau net

cash flow yang akan diterima pada masa yang akan datang, dapat dihitung dengan

menggunakan rumus present value yang berikut:

Dimana PV adalah simbol nilai saat ini (present value) yang dicari, FV adalah

simbol nilai uang, keuntungan atau net cash flow yang akan diterima pada masa yang

akan datang, r adalah simbol masa (tahun) uang, keuntungan atau net cash flow itu akan

diterima. Sebagai cacatan dikatakan, dalam istilah manajemen keuangan suku bunga

yang dipergunakan untuk mendiskonto nilai uang pada masa yang akan datang, agar

ditemukan present value nya, disebut tingkat pendoskonto (discount rate atau discount

factor).

Present value uang, keuntungan, atau net cash flow, yang dinyatakan dalam

satuan,

Selanjutnya dapat dijelaskan bahwa net present value (NPV) adalah selisih

antara nilai saat ini (present value) seluruh net cash flow tahunan yang akan diterima

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00435-SI Bab 2.pdf · informasi yang berguna haruslah memiliki beberapa ciri – ciri atau

28

investor selama umur ekonomis proyek, dan nilai (anggaran) investasi proyek. Dalam

studi kelayakan proyek, yang dimaksud dengan nilai saat ini adalah nilai pada saat

proyek selesai dibangun.

Sebagai pedoman umum dikatakan apabila net present value proyek positif,

ditinjau dari segi profitabilitas, proyek yang direncanakan akan dibangun cukup layak.

Sebaliknya apabila net present value negatif, rencana investasi proyek yang

bersangkutan tidak layak.

Net present value dapat dihitung dengan mempergunakan rumus persamaan

matematis yang berikut:

Dimana NPV adalah simbol net present value proyek yang dicari, CFI adalah

simbol net cash flow tahunan dari tahun ke satu sampai tahun ke-n, Io adalah simbol

jumlah investasi yang telah tertanam dalam proyek, r adalah simbol discount rate yang

dipergunakan untuk mencari present value. Dalam praktek sehari – hari discount rate

yang dipergunakan adalah biaya modal (cost of capital) yang berlaku di pasar uang,

misalnya suku bunga deposito, atau suku bunga kredit yang harus dibayar investor.

Corak arus kas masuk (net cash flows) dan arus kas keluar (jumlah investasi-Io)

dalam proses pembangunan dan operasi proyek tersebut di atas dapat dilukiskan

dengan diagram pada gambar di bawah ini:

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00435-SI Bab 2.pdf · informasi yang berguna haruslah memiliki beberapa ciri – ciri atau

29

Gambar 2.4 Diagram Sederhana Arus Kas Proyek

Kotak panjang di bawah garis angka 0 menggambarkan jumlah dana yang

diinvestasikan dalam proyek, sedangkan kotak – kotak panjang dan pendek di atas garis

0 menggambarkan net cash flow yang ditentukan, kotak – kotak net cash flow dicari

present value nya (dalam gambar dilukiskan dengan anak panah) hingga tahun 0, untuk

dijumlah dan dibandingkan dengan kotak panjang di bawah garis 0.

Apabila ternyata lebih panjang berarti NPV positif sehingga proyek yang

direncanakan cukup layak, sebaliknya apabila lebih pendek berarti NPV negatif

sehingga proyek yang direncanakan tidak layak.

• Discount Rate of Return (IRR)

IRR disebut juga dengan metode Discounted Cash Flow atau Internal Rate of

Return yang biasa digunakan dalam teknik analitikal.

Menurut Sutojo (2000, p120), Internal Rate of Return (IRR) adalah cara

mengevaluasi profitabilitas rencana investasi proyek kedua yang mempergunakan nilai

waktu uang. Internal Rate of Return (IRR) adalah discount rate yang apabila digunakan

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00435-SI Bab 2.pdf · informasi yang berguna haruslah memiliki beberapa ciri – ciri atau

30

untuk mendiskonto net cash flows dan salvage value akan menghasilkan jumlah present

value yang sama dengan jumlah investasi proyek. Internal Rate of Return (IRR)

merupakan tingkat keuntungan yang akan diperoleh imvestor dari investasi proyek

mereka.

Persentase Internal Rate of Return (IRR) dapat dihitung dengan menggunakan

rumus berikut:

Persentase IRR dapat dicari secara coba – coba menggunakan kalkulator yang

sudah diprogram atau dengan personal komputer yang telah diprogram untuk tujuan

tersebut.

2.2.10. Lembar Kerja Untuk Menghitung ROI

Menurut Parker et al. (1988, p95), untuk menghitung nilai pengembalian suatu

investasi dapat menggunakan tiga macam lembar kerja, yaitu:

2.2.10.1. Development Costs Worksheet

Dalam lembar kerja ini mencakup lima kategori utama yaitu:

• Development Effort (usaha pengembangan), mencakup biaya peningkatan sistem

dan pemrograman, biaya peningkatan adanya tambahan karyawan, seperti

administrasi data.

• New hardware, mencakup biaya – biaya tambahan untuk berbagai peralatan.

Misalnya terminal, printer, monitor, jaringan komunikasi dan lain sebagainya.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00435-SI Bab 2.pdf · informasi yang berguna haruslah memiliki beberapa ciri – ciri atau

31

• New purchased software, mencakup semua biaya yang berkaitan dengan adanya

software baru dalam perusahaan.

• User training, mencakup keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memberikan

pelatihan bagi karyawan dengan adanya suatu sistem baru.

• Other cost, mencakup semua biaya yang dikeluarkan, termasuk juga didalamnya

sistem pengujian sistem baru pada saat implementasi.

Gambar 2.5 Lembar Kerja Pengembangan

2.2.10.2. Ongoing Expense Worksheet

Menurut Parker et al. (1988, p95), lembar biaya kerja saat ini mencakup enam

kategori, yaitu:

• Application Software Maintenance (pemeliharaan aplikasi software).

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00435-SI Bab 2.pdf · informasi yang berguna haruslah memiliki beberapa ciri – ciri atau

32

• Incremental Data Storage Expense (peningkatan biaya penyimpanan data).

• Incremental Communication (peningkatan biaya komunikasi).

• New Software and Hardware Lease (peningkatan perangkat lunak dan perangkat

keras yang baru).

• Supplies (perlengkapan).

• Other (lainnya).

Gambar 2.6 Lembar Kerja Biaya Saat Ini

2.2.10.3. Economic Impact Worksheet

Menurut Parker et al. (1988, p97) dalam lembar kerja ini berisi ringkasan

dampak ekonomis dari proyek teknologi informasi. Skor (nilai) diperoleh dari adanya

hubungan garis lurus untuk menghitung Return On Investment (ROI) dari periode

aliran kas bersih selama masa waktu lima tahun. Bagian – bagian utama dari lembar

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00435-SI Bab 2.pdf · informasi yang berguna haruslah memiliki beberapa ciri – ciri atau

33

kerja ini adalah investasi bersih yang dibutuhkan (net investment required) yang

diambil langsung dari lembar kerja biaya pengembangan. Arus kas tahunan (yearly

cash flow) didapat manfaat ekonomis bersih (net economic impact) ditambah dengan

pengurangan biaya operasi (operating cost reduction) menghasilkan pendapatan yang

belum kena pajak (pre tax income), kemudian dikurangi lagi dengan yang sedang

berjalan. Simple Return On Investment (ROI) dikalkulasi rata – rata lima tahun arus kas

bersih yang dibagi dengan investasi bersih. Setelah simple ROI didapat, maka dampak

ekonomis dapat ditentukan.

Berikut ini adalah contoh lembar kerja dampak ekonomis menurut Parker et al.

(1988, p97):

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00435-SI Bab 2.pdf · informasi yang berguna haruslah memiliki beberapa ciri – ciri atau

34

Gambar 2.7 Lembar Kerja Dampak Ekonomis

2.2.11. Corporate Values

Corporate Value digunakan perusahaan untuk menilai kekuatan nilai yang

relatif dalam investasi teknologi informasi.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00435-SI Bab 2.pdf · informasi yang berguna haruslah memiliki beberapa ciri – ciri atau

35

2.2.11.1. Value Based On Corporate Culture

Menurut Parker et al. (1988, p180) hal ini dilakukan untuk dapat mengerti

bagaimana menguraikan nilai atau bobot yang tepat untuk dikontribusikan sebagai

value dan risk dalam teknologi informasi dan kebiasaan perusahaan merupakan sistem

kepercayaan yang meliputi sejarah perusahaan, kepercayaan, dan nilai – nilai termasuk

juga pandangan dan nilai dari manajemen yang menanyakan pihak yang

berkepentingan dalam perusahaan. Kebiasaan perusahaan mewakili semangat dan

kemauan keras dari suatu organisasi. Manajer sistem informasi harus mengerti

perusahaan sebelum dapat bersaing untuk sumber daya yang ada dalam perusahaan.

Dahulu keputusan dibuat berdasarkan pada aspek kebiasaan perusahaan dan sistem

kepercayaan bersama.

2.2.11.2. Establishing Corporate Value

Metode ini digunakan untuk menguraikan corporate value dengan

menentukan bobot relatif sebagai sesuatu yang penting untuk setiap kategori dan risk.

• Kuadran A (Invesment)

Menjelaskan sebuah organisasi dengan bisnis yang kuat dengan dukungan sistem

informasi yang lemah. Hal ini tidak biasa dalam perusahaan yang sedang

berubah, khususnya ketika pendapatan membawa divisi baru dengan

dukungan komputer yang sebelumnya sangat kurang. Interpretasinya adalah line

of business ini mempunyai dasar bisnis yang kuat, dan mempunyai waktu dan

peluang untuk investasi di masa mendatang.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00435-SI Bab 2.pdf · informasi yang berguna haruslah memiliki beberapa ciri – ciri atau

36

• Kuadran B (Strategic)

Kuadran strategic menggambarkan sebuah organisasi yang mempunyai dasar

bisnis yang kuat dengan dukungan komputer yang kuat juga. Interpretasinya

adalah bahwa perusahaan yang kuat mempunyai peluang untuk berinvestasi

dalam competitive advantage dan rintangan dalam competitive application.

• Kuadran C (Infrastructure)

Kuadran infrastruktur menggambarkan sebuah organisasi bisnis yang lemah

dengan dukungan sistem informasi yang lemah. Interpretasinya, bisnis yang

dijalankan kurang baik tetapi tetap ada dukungan komputer untuk bisnis.

Jadi keputusan untuk investasi teknologi informasi berhubungan dengan

pengembangan area infrastruktur sebelumnya.

• Kuadran D (Break Thru)

Kuadran Break Thru menggambarkan sebuah organisasi yang lemah dengan

dukungan sistem informasi yang kuat. Interpretasinya, mempertahankan tujuan

bisnis, tetapi dengan kemampuan komputer yang ada sekarang dapat

membuka kemungkinan ada investasi dan pengembangan yang secara

signifikan dapat memperkuat potensi bisnis.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00435-SI Bab 2.pdf · informasi yang berguna haruslah memiliki beberapa ciri – ciri atau

37

Gambar 2.8 Establishing Corporate Value

2.2.12. Information Economics Scorecard

Proses terakhir dari Information Economics adalah memasukkan semua

nilai hasil pembobotan Simple ROI dan pembobotan variabel domain teknologi dan

bisnis ke dalam sebuah scorecard untuk mendapatkan skor akhir dari proyek TI

tersebut. Semua nilai positif dan negatif yang mewakili nilai dan resiko dijumlahkan.

2.2.12.1. Kerangka Kerja Information Economics

Metode yang digunakan pada Information Economics pada umumnya dibagi 2

jenis yaitu pendekatan finansial dan pendekatan non finansial. Tahap awal penelitian

ini ditujukan untuk mengetahui komponen – komponen yang berhubungan erat dengan

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00435-SI Bab 2.pdf · informasi yang berguna haruslah memiliki beberapa ciri – ciri atau

38

investasi teknologi informasi tersebut. Misalnya biaya pemeliharaan, biaya perbaikan,

dan lain – lain.

Setelah itu dilakukan analisis biaya dan manfaat (cost benefit analysis) untuk

mendapatkan ROI atas investasi tersebut. Tangible benefit diperoleh dengan

menggunakan traditional cost benefit sedangkan value linking, value acceleration,

value restructuring, dan innovation valuation digunakan untuk mengukur quasi

tangible.

Tahap selanjutnya adalah melakukan analisis dari dua sisi perusahaan (two

domain analysis) yaitu domain teknologi dan domain bisnis. Hal ini dilakukan karena

perhitungan ROI merefleksikan nilai dan resiko tertentu. Ada beberapa yang unik di

domain bisnis dan yang lainnya unit domain teknologi. Analisis ini dilakukan untuk

intangible benefit investasi teknologi informasi tersebut.

Setelah dilakukan pembobotan, gabungan dari hasil analisis ROI, domain

bisnis dan teknologi inilah yang akan memberikan angka atau skor yang menunjukkan

besarnya dampak ekonomis dari penerapan teknologi terhadap perusahaan.

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00435-SI Bab 2.pdf · informasi yang berguna haruslah memiliki beberapa ciri – ciri atau

39

Gambar 2.9 Information Economics Scorecard

(Sumber : Parker et al. 1988, p145)

2.2.13. Skala pengukuran

Dalam penelitian kuantitatif, instrumen akan digunakan untuk mengumpulkan

data. Setiap instrumen mempunyai skala pengukuran. Menurut Sugiono (2005, p84),

skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk

menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur

tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Skala

Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang. Dengan skala Likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan

menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak

untuk menyusun item – item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00435-SI Bab 2.pdf · informasi yang berguna haruslah memiliki beberapa ciri – ciri atau

40

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai

gradasi dari sangat positif hingga sangat negatif, yang dapat berupa kata – kata antara

lain:

• Sangat setuju/ setuju/ sangat positif.

• Setuju/ sering/ positif.

• Ragu – ragu/ kadang – kadang/ netral.

• Tidak setuju/ hampir tidak pernah/ negatif.

• Sangat tidak setuju/ tidak pernah/ sangat negatif.

Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor,

misalnya:

• Sangat setuju/ setuju/ sangat positif = 5

• Setuju/ sering/ positif = 4

• Ragu – ragu/ kadang – kadang/ netral = 3

• Tidak setuju/ hampir tidak pernah/ negatif = 2

• Sangat tidak setuju/ tidak pernah/ sangat negatif = 1