bab 2 landasan teori 2.1 analisis dan perancangan 2.1.1 pengertian...

39
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian Analisis Pengertian analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi berbagai permasalahan, kesempatan dan hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan suatu perbaikan. Beberapa penulis lain yang ikut memperkuat pernyataan diatas yakni sebagai berikut : Menurut McLeod, Raymon, Schell dan George P (2004,p5), analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan merancang sistem yang baru. Menurut Laudon (2007,p128), analisis sistem adalah memeriksa sebuah masalah yang ada yang akan diselesaikan oleh perusahaan dengan menggunakan sistem informasi. Analisis sistem mencakup beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu : 1. Menentukan masalah 2. Mengidentifikasi penyebab dari masalah tersebut 3. Menentukan pemecahan masalahnya

Upload: vukhue

Post on 05-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-1-00206-IF BAB 2.pdf · 10 Pengertian data adalah fakta-fakta mengenai segala

8  

  

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Analisis dan Perancangan

2.1.1 Pengertian Analisis

Pengertian analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem

informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan

maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi berbagai

permasalahan, kesempatan dan hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang

diharapkan sehingga dapat diusulkan suatu perbaikan.

Beberapa penulis lain yang ikut memperkuat pernyataan diatas yakni

sebagai berikut :

• Menurut McLeod, Raymon, Schell dan George P (2004,p5), analisis

sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan

merancang sistem yang baru.

• Menurut Laudon (2007,p128), analisis sistem adalah memeriksa

sebuah masalah yang ada yang akan diselesaikan oleh perusahaan

dengan menggunakan sistem informasi. Analisis sistem mencakup

beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu :

1. Menentukan masalah

2. Mengidentifikasi penyebab dari masalah tersebut

3. Menentukan pemecahan masalahnya

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-1-00206-IF BAB 2.pdf · 10 Pengertian data adalah fakta-fakta mengenai segala

9  

  

4. Mengidentifikasikan kebutuhan informasi yang dibutuhkan untuk

memecahkan masalah tersebut.

• Menurut Lonnie D. Bentley dan Jeffrey L. Whitten(2007,p160),

analisis sistem adalah suatu teknik untuk menyelesaikan suatu

masalah yang ada pada suatu system dengan cara membagi masalah

tersebut ke beberapa bagian dengan maksud agar mudah dicari

penyelesaiannya.

2.1.2 Pengertian Perancangan

Pengertian perancangan sistem diawali dengan menentukan segala

keperluan yang akan memenuhi apa yang akan dibutuhkan oleh sistem,

siapa yang mengambil langkah ini dan bagaimana mereka akan

disesuaikan. Umumnya, perancangan bergerak dari input ke output.

Keluaran (output) sistem, yang terdiri dari reports dan file untuk

memuaskan kebutuhan organisasi harus dibatasi dengan jelas.

Hal tersebut dapat diperkuat oleh beberapa penulis lain yang

mengungkapkan bahwa :

• Menurut Lonnie D. Bentley dan Jeffrey L.Whitten (2007,p160),

perancangan sistem adalah suatu teknik menggabungkan kembali bagian-

bagian informasi yang telah dipisahkan oleh analisis sistem.

2.2 Pengantar Database

2.2.1 Pengertian Data

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-1-00206-IF BAB 2.pdf · 10 Pengertian data adalah fakta-fakta mengenai segala

10  

  

Pengertian data adalah fakta-fakta mengenai segala sesuatu yang

dapat diolah untuk menghasilkan suatu informasi yang akan dipakai

dalam melakukan transaksi-transaksi di perusahaan / organisasi. Hal

tersebut dapat diperkuat oleh beberapa penulis lain yang mengungkapkan

bahwa :

• Menurut Connolly and Begg(2010,p19), data adalah komponen yang

paling penting dalam DBMS, berasal dari sudut pandang end-user.

Data bertindak sebagai jembatan antara mesin dan pengguna.

• Menurut Lonnie D. Bentley dan Jeffrey L.Whitten (2007,p518), data

adalah kumpulan dari fakta-fakta yang serupa.

• Menurut James A. O’Brien (2005,p206), data adalah sumber daya

penting organisasi yang perlu dikelola seperti mengelola aset penting

dalam bisnis lainnya.

2.2.2 Pengertian Database

Pengertian database adalah kumpulan data atau koleksi file atau

record yang menyimpan data yang berhubungan dan terstruktur sehingga

mudah untuk disimpan, diperoleh kembali, dimanipulasi dan dapat

memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi. Hal tersebut dapat

diperkuat oleh beberapa penulis lain yang mengungkapkan bahwa :

• Menurut Connolly and Begg (2010,p65), Database adalah kumpulan

data yang terhubung satu sama lain secara logical, dan deskripsi dari

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-1-00206-IF BAB 2.pdf · 10 Pengertian data adalah fakta-fakta mengenai segala

11  

  

data tersebut, yang dapat digunakan oleh banyak user, dan dibentuk

untuk dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi.

• Menurut Lonnie D. Bentley dan Jeffrey L. Whitten(2007,p518),

database adalah kumpulan file yang saling terkait.

• Menurut Gerald V. Post (2005, p12) database adalah kumpulan dari

data yang disimpan dalam format yang telah distandarisasi, dirancang

untuk dibagikan oleh banyak pengguna.

2.2.3 Database Management System

Database Management System (DBMS) adalah suatu sistem

piranti lunak yang menyediakan fasilitas yang memungkinkan pengguna

untuk mendefinisikan, membuat, memelihara, mengendalikan dan

menangani seluruh akses terhadap database. Hal tersebut dapat diperkuat

oleh beberapa penulis lain yang mengungkapkan bahwa :

• Menurut Connolly and Begg (2010,p66), Database Management

System adalah sebuah sistem piranti lunak yang memperbolehkan

pengguna untuk menggambarkan / mendefinisikan, membuat, menjaga

dan mengontrol akses ke database.

• Menurut Lonnie D. Bentley dan Jeffrey L.Whitten (2007,p525),

Database Management System (DBMS) adalah perangkat lunak khusus

yang digunakan untuk membuat, mengontrol dan mengelola sebuah

database.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-1-00206-IF BAB 2.pdf · 10 Pengertian data adalah fakta-fakta mengenai segala

12  

  

• Menurut Ramakrishnan dan Gehrke (2000, p3) database adalah

koleksi data-data yang terdiri atas entiti dan relasi yang saling

berhubungan satu sama lain.

DBMS juga memberikan fasiltas-fasilitas antara lain :

1. DDL (Data Definiton Language), DDL memberikan fasilitas kepada

user untuk mendefinisikan tipe data dan strukturnya serta batasan

aturan mengenai data yang bisa disimpan ke dalam basis data

tersebut.

2. DML (Data Manipulation Language), DML memberikan fasilitas

kepada user untuk menambah, mengedit, menghapus serta

memperoleh kembali data.

3. Query Language, Query Language memberikan fasilitas kepada user

untuk mengakses data. Structured Query Language (SQL)

merupakan bahasa Query yang paling diakui dan merupakan

standard bagi DBMS.

4. Pengendalian Akses ke dalam basis data, meliputi :

• Keamanan Sistem : mencegah user yang tidak memiliki hak

akses untuk memasuki basis data.

• Integritas Sistem : menjaga konsistensi data di dalam basis data.

• Pengendalian Share data.

• Backup dan Recovery System : Mengendalikan data kedalam

kondisi semula apabila terjadi kegagalan dalam perangkat keras

ataupun perangkat lunak.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-1-00206-IF BAB 2.pdf · 10 Pengertian data adalah fakta-fakta mengenai segala

13  

  

• Terdapat catalog yang dapat diakses user yang berisi deskripsi

data dalam basis data.

5. Mekanisme View, berfungsi untuk menampilkan data yang hanya

diinginkan dan diperlukan oleh user.

2.2.4 Metodologi siklus hidup aplikasi database (Database Application

Lifecycle)

Tahapan database application lifecycle, dapat dilihat dari gambar berikut

ini :

Gambar 2.1. Tahapan Database Lifecycle

(Connoly and Begg ,2010,p313-336)

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-1-00206-IF BAB 2.pdf · 10 Pengertian data adalah fakta-fakta mengenai segala

14  

  

1. Perencanaan Basis Data (Database planning)

Perencanaan Basis Data (Database planning) adalah aktivitas

manajemen yang memperkenankan tahapan database application

lifecycle direlasikan seefektif dan seefisien mungkin. Perencanaan

basis data harus diintegrasikan dengan semua strategi sistem

informasi organisasi.

2. Definisi System (System Definition)

Pada tahap ini, dijelaskan batasan dan cakupan dari aplikasi basis data

dan sudut pandang user (User View) yang utama. User View

mendefinisikan apa yang diwajibkan dari suatu aplikasi basis data

dari perspektif aturan kerja khusus (seperti manager atau supervisor)

atau area perusahaan (seperti marketing, personel atau stok control).

Aplikasi basis data dapat memiliki satu atau lebih sudut pandang

pengguna. Identifikasi user view membantu memastikan bahwa tidak

ada user utama dari suatu basis data yang terlewatkan ketika

pembuatan aplikasi basis data yang baru dibutuhkan. User view juga

membantu dalam pengembangan aplikasi basis data yang kompleks

sehingga memungkinkan permintaan-permintaan dipecah menjadi

bagian-bagian yang lebih sederhana.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-1-00206-IF BAB 2.pdf · 10 Pengertian data adalah fakta-fakta mengenai segala

15  

  

3. Analisis dan pengumpulan kebutuhan (Requirement Collection and

Analysis)

Analisis dan pengumpulan kebutuhan (requirement collection and

analysis) adalah proses pengumpulan dan menganalisis informasi

tentang bagian dari organisasi yang akan didukung oleh aplikasi basis

data dan menggunakan informasi untuk mengidentifikasi kebutuhan

pengguna dalam sistem yang baru.

4. Perancangan Basis data (Database Design)

Perancangan basis data adalah proses membuat rancangan basis data

yang akan mendukung misi dan sasaran perusahaan untuk sistem

basis data yang dibutuhkan. Ada dua pendekatan utama pada

perancangan basis data yaitu :

• Bottom-up approach

Pendekatan ini dimulai dari tingkat paling dasar yaitu atribut

(property dari entitas dan hubungan relasional) dimana melalui

analisis gabungan antara atribut-atribut, dikelompokkan ke dalam

relasi-relasi yang merepresentasikan tipe-tipe entitas dan

hubungan entitas. Pendekatan ini biasanya digunakan ketika akan

basis data yang sederhana dengan atribut dalam jumlah yang

sedikit.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-1-00206-IF BAB 2.pdf · 10 Pengertian data adalah fakta-fakta mengenai segala

16  

  

• Top-down approach

Pendekatan ini dimulai dari pengembangan model data yang

terdiri dari beberapa hubungan relasional dan entitas tingkat

tinggi. Pendekatan ini biasanya digunakan ketika akan

merancang basis data yang kompleks dengan jumlah atribut yang

banyak.

Perancangan basis data dibagi menjadi tiga tahapan utama, yaitu :

• Conceptual database design (perancangan basis data konseptual)

Proses membangun suatu model data dari informasi yang

diperoleh dari sebuah perusahaan atau organisasi, tetapi bebas

dari semua pertimbangan fisik.

• Logical database design (perancangan basis data logikal)

Proses membangun suatu model dari informasi yang diperoleh

dari sebuah organisasi berdasarkan model data khusus, tetapi

bebas dari hal yang berkaitan dengan DBMS dan pertimbangan

fisik lainnya.

• Physical database design (perancangan basis data fisikal)

Proses pembuatan deskripsi dari suatu implementasi basis data

pada penyimpanan sekunder (secondary storage), yang

menggambarkan struktur penyimpanan dan metode akses yang

akan digunakan untuk mencapai akses yg efisien ke data. Dapat

dikatakan juga, desain fisikal merupakan suatu cara pembuatan

menuju sistem DBMS tertentu.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-1-00206-IF BAB 2.pdf · 10 Pengertian data adalah fakta-fakta mengenai segala

17  

  

5. Pemilihan DBMS (DBMS Selection) bersifat optional

Pemilihan DBMS (DBMS Selection) adalah proses memilih DBMS

yang sesuai untuk mendukung aplikasi basis data.

Tujuan dari pemilihan DBMS adalah untuk mencukupi kebutuhan

sekarang maupun kebutuhan masa yang akan dating pada perusahaan,

membuat keseimbangan biaya termasuk pembelian produk aplikasi

basis data.

6. Perancangan Aplikasi (Application Design)

Perancangan aplikasi (application design) adalah perancangan

antarmuka pengguna dan program aplikasi yang menggunakan dan

memproses basis data.

Perancangan basis data dan Perancangan aplikasi adalah aktivitas

yang dilakukan bersamaan dalam database application lifecycle.

Desain basis data dan aplikasi merupakan aktivitas yang mencakup

dua aspek penting yaitu :

1. Perancangan transaksi (Transaction design)

Transaksi merupakan satu atau serangkaian transaksi yang

dilakukan oleh pengguna atau program aplikasi yang

mengakses atau merubah isi dari basis data.

Tujuan dari perancangan transaksi adalah menetapkan dan

mendokumentasikan karakteristik tingkat tinggi dan transaksi

yang dibutuhkan pada basis data

Terdapat tiga jenis transaksi antara lain sebagai berikut :

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-1-00206-IF BAB 2.pdf · 10 Pengertian data adalah fakta-fakta mengenai segala

18  

  

1. Retrieval transaction

Digunakan untuk mendapatkan kembali data untuk

ditampilkan dalam laporan

2. Update transaction

Digunakan untuk menambah data, menghapus data lama

atau mengubah data yang sudah ada dalam basis data.

3. Mixed transaction

Merupakan kombinasi antra Retrieval transaction dan

Update transaction

2. Perancangan antarmuka (Userinterface design)

Beberapa aturan pokok dalam perancangan antarmuka

(userinterface design) yaitu :

a. Diusahakan pemberian nama suatu form yang jelas

menerangkan kegunaan dari suatu form atau laporan.

b. Pemberian instruksi yang dapat dimengerti

c. Pengelompokkan secara logikal dan pengurutan field

d. Tampilan form / report secara visual

e. Nama field yang familiar

f. Pemakaian istilah dan singkatan yang konsisten

g. Penggunaan warna secara konsisten

h. Ruang yang tersedia dan cakupan untuk field pemasukkan

data

i. Perpindahan kursor yang tepat

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-1-00206-IF BAB 2.pdf · 10 Pengertian data adalah fakta-fakta mengenai segala

19  

  

j. Perbaikan kesalahan untuk karakter individual maupun

untuk field secara keseluruhan

k. Pesan kesalahan untuk nilai yang tidak dapat diterima

l. Field pilihan ditandai dengan jelas

m. Pesan penjelasan untuk field

n. Penanda akhir yang menjadi indikator bahwa suatu proses

telah selesai.

7. Prototyping (Optional)

Prototyping adalah membuat model kerja dari aplikasi basis data.

Model kerja memungkinkan perancang atau pengguna untuk

mengevaluasi hasil akhir sistem, baik dari segi sistem maupun fungsi

yang dimiliki sistem.

Tujuan utama dari pengembangan protoytype adalah untuk

memungkinkan pengguna memakai prototype tersebut dalam

mengidentifikasi kelebihan atau kelemahan sistem dan

memungkinkan perancang untuk memperbaiki atau melengkapi fitur-

fitur aplikasi basis data yang baru.

8. Implementasi (Implementation)

Implementation (implementasi) adalah realisasi fisik dari basis data

dan rancangan aplikasi.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-1-00206-IF BAB 2.pdf · 10 Pengertian data adalah fakta-fakta mengenai segala

20  

  

Implementasi basis data dapat dicapai dengan menggunakan Data

Definiton Language(DDL) dari DBMS yang dipilih atau graphical

user interface(GUI).

9. Konversi Data dan Loading (Data Conversion and Loading)

Data Conversion and Loading adalah memindahkan data yang sudah

ada ke dalam basis data yang baru dan mengubah aplikasi yang sudah

ada untuk dijalankan pada basis data yang baru.

Tahapan ini diperlukan ketika sistem basis data yang baru akan

menggantikan sistem basis data yang lama. Pada masa sekarang,

DBMS umumnya memiliki fungsi untuk memasukkan file ke dalam

basis data yang baru. Fungsi ini memungkinkan pengembang untuk

mengkonversi dan menggunakan program aplikasi yang lama dalam

sistem yang baru.

10. Testing

Testing adalah suatu proses mengeksekusi program aplikasi dengan

tujuan menemukan kesalahan.

Beberapa keuntungan melakukan testing antara lain :

a. Menemukan eror dalam program aplikasi, dan mungkin juga eror

dalam struktur basis data

b. Testing mendemonstrasikan apakah basis data dan program

aplikasi terlihat berjalan seperti yang diharapkan dan sesuai dengan

spesifikasi yang diinginkan.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-1-00206-IF BAB 2.pdf · 10 Pengertian data adalah fakta-fakta mengenai segala

21  

  

11. Pemeliharaan Operasional (Operational Maintenance)

Operational Maintenance adalah proses pemantauan dan

pemeliharaan sistem setelah instalasi dilakukan.

Proses tersebut meliputi beberapa aktivitas yakni :

a. Memonitor kinerja sistem

b. Memelihara dan meng-upgrade aplikasi basis data jika dibutuhkan

c. Penggabungan kebutuhan baru ke dalam aplikasi basis data.

2.2.5 Normalisasi

Menurut Connoly dan Begg (2010, p416) normalisasi adalah

sebuah teknik untuk menghasilkan sejumlah relasi dengan sifat-sifat yang

diinginkan, memenuhi kebutuhan data pada perusahaan.

Tujuan utama dalam pengembangan model data logical pada

sistem database relasional adalah menciptakan sebuah representasi yang

akurat dari suatu data, relasi antar data dan batasan-batasannya. Untuk

mencapai tujuan ini, maka harus ditetapkan sekumpulan relasi.

Empat bentuk normal yang biasa digunakan yaitu, first normal

form (1NF), second normal form (2NF), third normal form (3NF), dan

Boyce-Codd normal form (BCNF). Konsep utamanya terkait dengan

functional dependencies, dimana menjelaskan hubungan antar atribut

yang ada. Sebuah relasi dapat dinormalisasikan kedalam bentuk tertentu

untuk mengatasi kemungkinan terjadinya pengulangan dari update yang

tidak baik.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-1-00206-IF BAB 2.pdf · 10 Pengertian data adalah fakta-fakta mengenai segala

22  

  

Aturan Normalisasi:

1. Unnormalized form (UNF)

Proses awal dari normalisasi adalah dengan membuat sebuah

unnormalized form, yaitu sebuah tabel yang berisi satu atau lebih

kelompok yang berulang. Unnormalized form dibuat dengan cara

memindahkan data dari sumber kedalam tabel dengan baris dan

kolom.

2. First normal form (1NF)

Merupakan sebuah relasi dimana setiap irisan dari masing-masing

baris dan kolom berisi satu dan hanya satu nilai. Untuk merubah

tabel dari UNF ke 1NF, dilakukan dengan cara menunjuk satu atau

sekumpulan atribut sebagai key untuk tabel unnormalized. Lalu

dilakukan identifikasi dan menghilangkan kelompok yang berulang

di dalam tabel. Ada dua pendekatan untuk menghilangkan kelompok

yang berulang, yaitu :

a. Pada pendekatan yang pertama, kelompok yang berulang

dihilangkan dengan cara memasukkan data yang sesuai kedalam

kolom yang kosong pada baris yang berisikan data yang

berulang.

b. Pada pendekatan kedua, kelompok yang berulang dihilangkan

dengan cara menggantikan data yang ada dengan salinan dari

kunci atribut yang sesungguhnya ke dalam relasi terpisah.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-1-00206-IF BAB 2.pdf · 10 Pengertian data adalah fakta-fakta mengenai segala

23  

  

3. Second normal form (2NF)

Second normal form didasarkan pada konsep full functional

dependency, yaitu jika A dan B merupakan atribut, B dikatakan fully

functional dependency terhadap A jika B functionally dependent

terhadap A, tetapi tidak ada proper subset dari A.

2NF sendiri memiliki pengertian sebuah relasi dalam 1NF dan

setiap atribut non-primary-key bersifat fully functionally dependent

terhadap primary key.

Proses merubah tabel 1NF ke 2NF yaitu dengan cara, pertama-

tama identifikasi primary key untuk relasi 1NF. Kemudian

identifikasi functional dependencies dalam relasi. Jika terdapat

partial dependencies terhadap primary key, maka hapus dengan

menempatkannya dalam relasi yang baru bersama dengan salinan

determinannya.

4. Third normal form (3NF)

Berdasarkan pada konsep transitive dependency, yaitu suatu

kondisi dimana A, B dan C merupakan atribut dari sebuah relasi,

maka jika A →B dan B →C, maka C transitively dependent pada A

melalui B. (Jika A tidak functionally dependent pada B atau C).

3NF sendiri memiliki pengertian sebuah relasi dalam 1NF dan

2NF, dan dimana tidak ada atribut non-primary-key yang bersifat

transitively dependent terhadap primary key.

Untuk merubah dari 2NF ke 3NF dilakukan dengan

mengidentifikasi primary key dalam relasi 2NF. Kemudian

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-1-00206-IF BAB 2.pdf · 10 Pengertian data adalah fakta-fakta mengenai segala

24  

  

mengidentifikasi functional dependencies dalam relasi. Jika terdapat

transitive dependencies terhadap primary key, hapus dengan

menempatkannya dalam relasi yang baru bersama dengan salinan

determinannya.

5. Boyce-Codd normal form (BCNF)

Boyce-Codd normal form didasarkan pada functional

dependencies yang dimasukkan ke dalam hitungan seluruh candidate

key dalam suatu relasi. Namun, BCNF juga memiliki batasan

tambahan dibandingkan dengan definisi umum dari 3NF.

Sebuah relasi dikatakan BCNF, jika dan hanya jika, setiap

determinan adalah candidate key.

Perbedaan antara 3NF dan BCNF yaitu untuk functional

dependency A → B, 3NF memungkinkan dependency ini dalam

suatu relasi jika B adalah atribut primary-key dan A bukan

merupakan candidate key. Sedangkan BCNF menetapkan dengan

jelas bahwa untuk dependency ini agar ditetapkan dalam relasi maka

A harus merupakan candidate key.

Setiap relasi dalam BCNF juga berada dalam 3NF. Namun, relasi

yang berada di 3NF belum tentu berada di dalam BCNF.

2.2.6 Entity-Relationship Modelling

2.2.6.1 Entity types

Menurut Connoly dan Begg (2010, p372) entity types

adalah kumpulan dari objek-objek dengan sifat (property) yang

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-1-00206-IF BAB 2.pdf · 10 Pengertian data adalah fakta-fakta mengenai segala

25  

  

sama, yang di identifikasi oleh perusahaan mempunyai

eksistensi yang independen.

Entity occurrence adalah sebuah objek yang bisa

diidentifikasi secara unik dari sebuah entity type.

2.2.6.2 Relationship types

Menurut Connolly and Begg(2010,p374), relationship types

adalah sekumpulan hubungan antara satu atau lebih entity

types yang berpartisipasi. Setiap relationship type diberikan

nama yang mendeskripsikan fungsinya. Untuk relationship

type juga dikenal dengan relationship occurrence.

Gambar 2.2. Relationship types

2.2.6.3 Attribute types

Menurut Connolly(2010,p379), Attribute adalah sifat-sifat

(property) dari sebuah entitas atau relation type.. Setiap

attribute diperbolehkan untuk memiliki nilai yang disebut

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-1-00206-IF BAB 2.pdf · 10 Pengertian data adalah fakta-fakta mengenai segala

26  

  

dengan domain. Attribute domains adalah kumpulan dari nilai-

nilai yang diperbolehkan untuk satu atau lebih attribute.

Ada beberapa jenis attribute antara lain :

• Simple attribute dan composite attribute

Simple attribute adalah attribute yang terdiri dari

komponen tunggal dimana attribute tersebut tidak dapat

dipisahkan lagi, sedangkan composite attribute adalah

attribute yang masih dapat dipisahkan menjadi beberapa

bagian. Contoh dari simple attribute adalah nama_barang

sedangkan untuk composite attribute adalah alamat pada

entity mahasiswa, karena dalam alamat bisa dibagi

menjadi bagian entity jalan, entity kode_pos dan entity

kota.

• Single-valued attribute dan Multi-valued attribute

Single-valued attribute adalah attribute yang memiliki

satu nilai pada setiap entity, sedangkan multi-valued

attribute adalah attribute yang mempunyai beberapa nilai

pada setiap entity. Contoh dari single-valued attribute

adalah Nim, nama_mhs, tanggal_lahir dan lain-lain.

Sedangkan untuk multi-valued attribute adalah

hobi,jam_kerja dan lain-lain.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-1-00206-IF BAB 2.pdf · 10 Pengertian data adalah fakta-fakta mengenai segala

27  

  

• Derived attribute

Derived attribute adalah attribute yang nilai-nilainya

diperoleh dari hasil perhitungan atau dapat diturunkan

dari attribute lain yang berhubungan. Contoh adalah

attribute umur pada entity mahasiswa dimana attribute

tersebut diturunkan dari attribute tanggal_lahir dan

tanggal_hari_ini.

2.2.6.4 Keys

Berikut adalah jenis-jenis key :

1. Super key, atribut unik untuk mengidentifikasi baris.

2. Candidate key, atribut unik untuk mengidentifikasi

tabel. Jumlah minimal dari atribut yang

mengidentifikasi setiap kejadian di dalam entity type

secara unik.

3. Primary key, atribut unik untuk mengidentifikasi setiap

baris dalam tabel. Candidate key yang terpilih untuk

mengidentifikasi setiap kejadian dalam entity type akan

disebut sebagai primary key.

4. Alternate key, candidate key yang tidak terpilih menjadi

primary key.

5. Composite key, candidate key yang terdiri dari dua atau

lebih atribut.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-1-00206-IF BAB 2.pdf · 10 Pengertian data adalah fakta-fakta mengenai segala

28  

  

6. Foreign key, atribut sebuah tabel yang menggabungkan

diri ke tabel lain.

2.2.6.5 Kuat dan Lemahnya Entity Type (Strong and Weak Entity

Types)

Menurut Connolly and Begg(2010,p383), Strong Entity Type

adalah entitas yang keberadaannya tidak bergantung pada

beberapa entitas lain. Karakter entity ini adalah bahwa setiap

kejadian entitas teridentifikasi secara unik menggunakan

atribut primary key. Strong Entity Type biasa disebut dengan

parent atau owner dominant

Weak Entity Type adalah entitas yang keberadaannya

tergantung pada beberapa entitas yang lain. Karakter dari

entitas ini adalah bahwa setiap kejadian entitas tidak dapat

teridentifikasi secara unik hanya dengan menggunakan

attribute yang berhubungan dengan entitas tersebut. Weak

Entity Type biasa disebut dengan child, dependent,

subordinate.

2.2.6.6 Structural constraint

Batasan utama pada relationship adalah multiplicity.

Multiplicity adalah jumlah kejadian yang mungkin dari entitas

yang berhubungan dengan kejadian tunggal dari sebuah

hubungan entitas melalui relationships tertentu. Ini merupakan

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-1-00206-IF BAB 2.pdf · 10 Pengertian data adalah fakta-fakta mengenai segala

29  

  

kebijakan bisnis yang dibuat dari perusahaan. Memastikan

bahwa semua batasan perusahaan yang sesuai teridentifikasi

dan tergambar merupakan bagian penting dari permodelan

perusahaan. Beberapa jenis relationships antara lain :

• Hubungan one-to-one (1 : 1)

Setiap relationships menggambarkan hubungan antara

sebuah entity occurance pada entitas yang satu dengan

entity occurance pada entitas lainnya yang ikut serta

dalam relationships tersebut. Hubungan 1:1 dapat terjadi

bila setiap entitas dalam himpunan entitas A berhubungan

paling banyak satu entitas dengan satu entitas pada

himpunan entitas B. Dan sebaliknya, setiap entitas dalam

himpunan entitas B berhubungan paling banyak satu

entitas dengan entitas dalam himpunan entitas A.

Gambar 2.3. Multiplicity pada Staff manage Branch

dengan tipe relasi 1:1

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-1-00206-IF BAB 2.pdf · 10 Pengertian data adalah fakta-fakta mengenai segala

30  

  

Gambar 2.4. Multiplicity dengan tipe relasi 1:1

• Hubungan one-to-many (1 : *)

Setiap relationship menggambarkan hubungan antara

sebuah entity occurance pada entitas yang satu dengan

satu atau lebih entity occurance pada entitas lainnya yang

ikut serta dalam relationship tersebut. Berarti setiap

entitas pada pada himpunan entitas A dapat berhubungan

dengan banyak entitas pada himpunan entitas B. Namun,

setiap entitas pada himpunan entitas B hanya dapat

berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada

himpunan entitas A.

Gambar 2.5. Multiplicity pada Staff overseas PropertyForRent

dengan tipe relasi 1 : *

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-1-00206-IF BAB 2.pdf · 10 Pengertian data adalah fakta-fakta mengenai segala

31  

  

• Hubungan many-to-many (* : *)

Setiap relationship menggambarkan hubungan antara satu

atau lebih entity occurance pada entitas yang satu dengan

satu atau lebih entity occurance pada entitas lainnya yang

ikut serta dalam relationship tersebut. Berarti setiap

entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan

dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, dan

sebaliknya, setiap entitas pada himpunan entitas B dapat

berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan

entitas A.

Gambar 2.6. Multiplicity dengan tipe relasi *:*

2.3 Perancangan Basis data Konseptual

Dalam penyajian metodologi perancangan basis data terdapat 3 langkah utama

proses perancangan yakni : konseptual, logikal dan fisikal.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-1-00206-IF BAB 2.pdf · 10 Pengertian data adalah fakta-fakta mengenai segala

32  

  

Langkah 1. Membangun Model data Konseptual Lokal untuk setiap view

Tujuan dilakukannya langkah ini adalah untuk membangun sebuah model data

konseptual lokal dari sebuah perusahaan untuk setiap view yang spesifik

Langkah-langkah dalam membuat model data konseptual :

1. 1 Mengidentifikasikan tipe-tipe dari entitas

Langkah pertama dalam membangun suatu model data lokal konseptual

adalah untuk mendefinisikan objek utama dimana user memang

membutuhkannya. Salah satu metode untuk mengidentifikasi tipe

entitas adalah dengan mengidentifikasi kata benda atau frase kata benda

yang telah disebutkan oleh pengguna.

1. 2 Mengidentifikasikan tipe-tipe dari relationship

Pada tahap ini dilakukan identifikasi relasi yang penting antara berbagai

tipe entitas yang telah diidentifikasikan. Relasi diidentifikasikan dengan

menggunakan kata kerja atau frase kata kerja. Namun harus

diperhatikan relasi yang kompleks yang melibatkan lebih dari dua

entitas dan relasi recursive yang hanya melibatkan satu entitas.

Menurut Connoly dan Begg (2010, p473-474), langkah-langkah dalam

mengidentifikasikan tipe relasi adalah sebagai berikut :

1. Menggunakan entity-relationship diagram (ERD).

2. Menentukan multiplicity constraint dari relationship type.

3. Memeriksa fan dan chasm trap.

4. Memeriksa bahwa setiap entitas masuk ke sedikitnya satu relasi.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-1-00206-IF BAB 2.pdf · 10 Pengertian data adalah fakta-fakta mengenai segala

33  

  

1. 3 Mengidentifikasikan dan menghubungkan atribut dengan tipe-tipe

entitas atau relationship.

Pada tahap ini, atribut dengan entitas atau tipe relasi yang sesuai saling

dihubungkan.

1. 4 Menentukan domain dari atribut

Domain adalah penampung dari nilai yang dapat ditampung oleh

atribut. Tujuan dari langkah ini adalah untuk menentukan domain dari

atribut yang ada dalam model data lokal konseptual.

1. 5 Menentukan atribut-atribut, candidate key dan primary key serta

alternate key

Langkah ini menitikberatkan dalam pengidentifikasian candidate key

untuk sebuah entitas dan pemilihan primary key. Sebuah candidate key

adalah seperangkat atribut dari suatu entitas yang secara unik

mengidentifikasi setiap kemunculan dari entitas tersebut. Candidate key

dapat diidentifikasikan lebih dari satu, namun primary key harus

diidentifikasikan hanya satu. Sementara candidate key yang tersisa

disebut alternate key.

Ketika memilih sebuah primary key diantara candidate key, kita dapat

menggunakan petunjuk berikut :

1 Candidate key dengan sekumpulan atribut yang minimal.

2 Candidate key yang nilainya paling jarang berubah.

3 Candidate key dengan karakter yang paling sedikit.

4 Candidate key dengan nilai maksimun yang paling kecil.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-1-00206-IF BAB 2.pdf · 10 Pengertian data adalah fakta-fakta mengenai segala

34  

  

5 Candidate key yang paling mudah digunakan dari sudut pandang

user.

1. 6 Mempertimbangkan penggunakan dari konsep enhanced modeling

(Optional)

Mempertimbangkan penggunaan konsep-konsep seperti spesialisasi /

generalisasi, agregasi atau komposisi dalam melanjutkan

pengembangan model ER.

1. 7 Pengecekan adanya redudansi pada model

Bertujuan untuk memeriksa conceptual model dan menghindari

redudansi informasi. Yang dilakukan pada langkah ini adalah :

• Memerika kembali one-to-one relationship

Setelah entity diidentifikasikan maka kemungkinan ada dua entity

yang mewakili satu objek. Untuk itu dua entity tersebut harus di-

merger bersama. Dan jika primary key nya berbeda maka harus

dipilih salah satu dan lainnya dijadikan alternate key.

• Menghilangkan relasi yang redudansi

Untuk menekan jumlah model data, maka relationship data yang

redudan harus dihilangkan.

1. 8 Menvalidasi conceptual model dengan transaksi

Bertujuan untuk menjamin bahwa conceptual data model mendukung

kebutuhan transaksi dengan memerika penjelasan transaksi dan alur

transaksi.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-1-00206-IF BAB 2.pdf · 10 Pengertian data adalah fakta-fakta mengenai segala

35  

  

1. 9 Meninjau kembali model data konseptual dengan pengguna

Sasaran dalam langkah ini adalah meninjau kembali model data

konseptual terhadap pengguna untuk memastikan bahwa mereka

mempertimbangkan model tersebut menjadi gambaran yang tepat dari

kebutuhan data perusahaan. Jika terdapat perbedaan maka harus

dilakukan perubahan

2.4 Perancangan Basis data Logikal

Langkah 2. Membangun model data logikal

Tujuan dilakukannya langkah ini adalah untuk membuat sebuah model data logikal

lokal dari model data konseptual lokal yang merepresentasikan sebuah view utama

dari perusahaan dana kemudian memvalidasi model ini untuk memastikan bahwa

model ini secara struktur adalah benar (menggunakan teknik normalisasi) dan

untuk memastikan model mendukung transaksi yang dibutuhkan.

2.1. Membangun dan Menvalidasi Model data Logikal

Perancangan logikal basis data adalah proses konstruksi sebuah model

dari data yang digunakan dalam perusahaan berdasarkan pada suatu model

data yang spesifik kemudian memvalidasi model ini untuk memastikan

bahwa model ini secara struktur adalah benar (menggunakan teknik

normalisasi) dan untuk memastikan model mendukung transaksi yang

dibutuhkan.Pada perancangan model logikal terhadap tahap-tahapan antara

lain :

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-1-00206-IF BAB 2.pdf · 10 Pengertian data adalah fakta-fakta mengenai segala

36  

  

2.1.1. Memperoleh relasi-relasi untuk model data logikal.

Sasaran dari langkah ini adalah membuat relasi untuk model data

logikal untuk menggambarkan entitas, relasi, dan atribut yang

telah diidentifikasi. Komposisi dari setiap relasi dideskripsikan

dengan menggunakan Database Definition Language (DBDL)

untuk basis data relasional.

2.1.2. Validasi relasi dengan normalisasi

Tujuan dilakukannya langkah ini adalah untuk memvalidasi relasi

yang berada di dalam model data logikal lokal menggunakan

teknik normalisasi.

2.1.3. Memvalidasikan relasi-relasi terhadap transaksi pengguna.

Tujuan dari langkah ini adalah untuk memastikan bahwa relasi di

dalam model data logikal mendukung transaksi yang dibutuhkan

oleh pengguna.

2.1.4. Menentukan integrity constraint.

Tujuan dilakukannya langkah ini adalah untuk mendefinisikan

batasan integritas yang diberikan di dalam view.

Tipe dari batasan integritas menurut Connolly and Begg (2010,

p502), yaitu :

1. Data yang dibutuhkan

2. Batasan domain atribut

3. Multiplicity

4. Integritas entitas

5. Integritas referensial

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-1-00206-IF BAB 2.pdf · 10 Pengertian data adalah fakta-fakta mengenai segala

37  

  

6. Batasan umum

2.1.5. Meninjau kembali model data logikal dengan pengguna

Sasaran dalam langkah ini adalah meninjau kembali model data

logikal dengan pengguna untuk memastikan bahwa mereka

mempertimbangkan model tersebut untuk menjadi gambaran yang

benar dari kebutuhan data perusahaan.

2.1.6. Menggabungkan model data logikal ke dalam model global

(optional)

Langkah ini hanya diperlukan untuk perancangan dari suatu basis

data dengan banyak pandangan pengguna yang telah diatur

dengan pendekatan integrasi pandangan. Untuk memfasilitasi

deskripsi dari proses penggabungan, digunakan persyaratan model

data logikal lokal dan model data logikal global. Sebuah model

data logikal lokal menggambarkan satu atau lebih namun tidak

seluruh pandangan pengguna dari suatu basis data sementara

model data logikal global menggambarkan keseluruhan

pandangan pengguna dari basis data.

2.1.7. Memeriksa pertumbuhan masa depan

Sasaran dari langkah ini adalah menentukan apakah ada

perubahan-perubahan signifikan dalam perkiraan masa depan dan

mengakses apakah model data logikal dapat mengakomodasi

perubahan- perubahan ini. Perancangan basis data logikal

menyimpulkan dengan pertimbangan apakah model data logikal

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-1-00206-IF BAB 2.pdf · 10 Pengertian data adalah fakta-fakta mengenai segala

38  

  

mampu diperluas untuk mendukung perkembangan masa yang

akan datang.

2.5 Perancangan Basis Data Fisikal

Langkah 3 Menterjemahkan model data logikal global ke DBMS target

Secara umum langkah ini memiliki sasaran untuk menghasilkan suatu skema basis

data relasional dari model data logikal yang dapat diimplementasikan dalam

DBMS target.

3. 1 Mendesain relasi dasar

Sasaran dari langkah ini adalah menetukan bagaimana

menggambarkan relasi dasar diidentifikasikan pada model data

logikal dalam DBMS target. Pada awal langkah ini, informasi

tentang relasi yang dihasilkan selama perancangan basis data

logikal disusun dan diolah. Informasi penting dapat diambil dari

kamus data dan definisi dari relasi dapat dideskripsikan dengan

Database Design Language (DBDL). Untuk setiap informasi yang

diidentifikasi dalam model data logikal, sebuah definisi terdiri dari:

• Nama relasi

• Daftar atribut-atribut sederhana dalam kelompok

• Primary key yang tepat, alternate key, dan foreign key

• Batasan integritas referensial untuk setiap foreign key yang

diidentifikasi

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-1-00206-IF BAB 2.pdf · 10 Pengertian data adalah fakta-fakta mengenai segala

39  

  

3. 2 Mendesain representasi dari data yang diperoleh.

Sasaran dari langkah ini adalah menentukan bagaimana

menggambarkan data yang diperoleh pada model data logikal dalam

DBMS target. Atribut yang nilainya dapat ditemukan dengan

pemeriksaan nilai dari atribut lain dikenal sebagai atribut yang

diperoleh atau diperhitungkan.

3. 3 Mendesain batasan umum

Sasaran dari langkah ini adalah merancang batasan umum

untukDBMS target. Dalam langkah ini, dirancang sejumlah batasan

umum: data yang dibutuhkan, batasan domain, entitas dan integritas

referensial.

Langkah 4 Mendesain organisasi file dan indeks

Secara umum memiliki sasaran menentukan organisasi file optimal untuk

menyimpan relasi dasar dan indeks yang dibutuhkan untuk mencapai performansi

yang dapat diterima.

4. 1 Menganalisis transaksi

Sasaran dari langkah ini adalah memahami fungsionalitas dari transaksi

yang akan dijalankan pada basis data dan menganalisis transaksi-transaksi

penting

Dalam langkah ini dilakukan aktivitas-aktivitas berikut:

1. Memetakan seluruh jalur transaksi pada relasi

2. Menentukan relasi mana yang paling sering diakses oleh transaksi

3. Menganalisis penggunaan data dari transaksi yang dipilih yang

mempengaruhi relasi ini.

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-1-00206-IF BAB 2.pdf · 10 Pengertian data adalah fakta-fakta mengenai segala

40  

  

4. 2 Memilih organisasi file

Salah satu sasaran utama dari perancangan basis data fisikal adalah

menyimpan dan mengakses data dengan cara yang efisien. Sasaran dalam

langkah ini adalah memilih sebuah organisasi file optimal untuk setiap

relasi, jika DBMS target memperbolehkan itu. Dalam banyak kasus, sebuah

DBMS relasional dapat memberi sedikit atau tak ada sama sekali pilihan

dalam pemilihan organisasi file, kendati beberapa dapat ditetapkan sebagai

indeks yang dispesifikasikan.

4. 3 Memilih indeks

Sasaran dari langkah ini adalah menentukan apakah penambahan indeks

akan meningkatkan perfomansi dari sistem. Sebuah pendekatan dalam

pemilihan organisasi file yang tepat untuk suatu relasi adalah dengan

menjaga tuple yang tidak diinginkan dan membuat banyak indeks secondary

sesuai kebutuhan.

4. 4 Mengestimasi kebutuhan kapasitas disk

Sasaran utama dari langkah ini adalah memperkirakan jumlah disk space

yang akan dibutuhkan untuk mendukung implementasi basis data pada

secondary storage. Secara umum, perkiraan didasarkan pada ukuran dari

setiap tuple dan jumlah tuple dalam relasi.

Langkah 5 Mendesain user views

Tujuan dilakukannya langkah ini adalah untuk merancang user view yang

diidentifikasikan selama pengumpulan kebutuhan dan menganalisa tahapan dari

siklus hidup aplikasi database relasional.

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-1-00206-IF BAB 2.pdf · 10 Pengertian data adalah fakta-fakta mengenai segala

41  

  

Langkah 6 Mendesain mekanisme keamanan

Secara umum memiliki sasaran merancang mekanisme pengamanan untuk basis

data yang ditetapkan oleh pengguna selama tahap kebutuhan dan pengumpulan

dari daur hidup pengembangan basis data.

Langkah 7 Mempertimbangkan penggunaan redundansi terkontrol

Menentukan apakah penggunaan redundansi secara terkontrol akan dapat

meningkatkan performansi sistem.

Langkah 8 Memonitor dan memasang sistem operasional

Mengawasi sistem operasional dan meningkatkan performansi sistem untuk

memperbaiki rancangan-rancangan yang kurang sesuai atau sebagai refleksi

adanya perubahan kebutuhan. Tahap perancangan basis data fisikal mendukung

perancang dalam pembuatan keputusan mengenai bagaimana basis data akan

diimplementasikan. Oleh karena itu, rancangan fisikal disesuaikan pada DBMS

yang spesifik. Ada umpan balik antara rancangan fisikal dan logikal, karena

keputusan yang diambil selama rancangan fisikal untuk peningkatan performansi

dapat mempengaruhi model data logikal.

2.6 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan

profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses

fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual

maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart,

Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi. DFD ini

adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-1-00206-IF BAB 2.pdf · 10 Pengertian data adalah fakta-fakta mengenai segala

42  

  

fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada

data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan

model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem

Dalam DFD terdapat tiga simbol dan satu koneksi :

a. Persegi empat tumpul, lingkaran atau lonjong menyatakan proses atau

bagaimana tugas dikerjakan. (PROSES)

b. Persegi empat menyatakan agen eksternal batasan sistem tersebut.

(INTERFACE)

c. Kotak dengan ujung terbuka menyatakan data store atau disebut file atau

database. (DATA)

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-1-00206-IF BAB 2.pdf · 10 Pengertian data adalah fakta-fakta mengenai segala

43  

  

d.Panah menyatakan aliran data atau input dan output ke dan dari proses tersebut.

2.7 State Transition Diagram

State Transition Diagram (STD) adalah suatu tools permodelan yang

menggambarkan sifat ketergantungan pada suatu waktu dari suatu sistem. Adapun

simbol yang digunakan adalah :

state / keadaan

perubahan state / aksi

Untuk melengkapi suatu STD diperlukan dua hal lagi , yaitu condition (kondisi),

merupakan sebuah sinyal yang menyebabkan perubahan terhadap state dari suatu

state satu ke state yang berikutnya dan action (aksi), adalah yang hal dilakukan

sistem bila terjadi perubahan state atau merupakan suatu reaksi terhadap kondisi.

2.8 Perancangan User Interface

Interaksi manusia dengan komputer adalah suatu ilmu yang berhubungan dengan

perancangan, evaluasi, serta implementasi sistem komputer interaktif yang akan

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-1-00206-IF BAB 2.pdf · 10 Pengertian data adalah fakta-fakta mengenai segala

44  

  

digunakan oleh manusia. Dalam merancang antarmuka pemakai ( user interface )

perlu menggunkan delapan aturan emas ( 8 golden rule ) yang terdiri atas :

1. Konsisten.

2. Memungkinkan frequent user menggunakan shortcut.

3. Memberikan umpan balik (feedback) yang informatif.

4. Merancang dialog untuk menghasilkan keadaan akhir.

5. Memberikan pencegahan kesalahan dan penanganan kesalahan yang

sederhana.

6. Memungkinkan pembalikan aksi ( undo yang mudah ).

7. Mendukung internal focus of control.

8. Mengurangi beban ingatan jangka panjang.

2.9 Teori khusus

2.9.1 Teori pembelian

Menurut Mulyadi (2001,p299) kegiatan pembelian digunakan dalam

perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan untuk perusahaan.

Transaksi pembelian dapat digolongkan menjadi dua, antara lain :

1. Pembelian local

Adalah pembelian barang dari pemasok dalam negeri

2. Pembelian Import

Adalah pembelian barang dari pemasok luar negeri

Fungsi yang terkait dalam sistem pembelian adalah:

1. Fungsi pembelian

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-1-00206-IF BAB 2.pdf · 10 Pengertian data adalah fakta-fakta mengenai segala

45  

  

Dalam sistem pembelian, fungsi ini bertanggung jawab untuk

memperoleh informasi mengenai harga barang, menentukan pemasok

yang dipilih dalam pengadaan barang dan mengeluarkan order

pembelian kepada pemasok yang dipilih.

2. Fungsi penerimaan

Bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan terhadap jenis,

mutu dan kuantitas barang yang diterima dari pemasok untuk

menentukan dapat atau tidaknya barang tersebut diterima oleh

perusahaan.

2.9.2 Teori Penjualan

Menurut Mulyadi (2001,p202), sistem penjualan adalah system yang

melibatkan sumber daya dalam suatu organisasi, prosedur, data serta

sarana pendukung untuk mengoperasikan system penjualan sehingga

menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi pihak manajemen dalam

pengambilan keputusan.

2.9.3 Teori Persediaan

Menurut Mulyadi (2001,p18), system persediaan dirancang untuk

menangani transaksi yang bersangkutan dengan mutasi persediaan yang

disimpan di gudang. Persediaan barang pada perusahaan dagang adalah

persediaan barang dagang yang dibeli dengan tujuan untuk dijual kembali.

2.9.4 Teori Pengiriman

Pengiriman bisa diartikan sebuah proses fisikal dari pengiriman barang

dan kargo melalui jalur darat, air dan udara.

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-1-00206-IF BAB 2.pdf · 10 Pengertian data adalah fakta-fakta mengenai segala

46  

  

2.9.5 Structure Query Language (SQL)

SQL adalah suatu bahasa yang dirancang untuk operasi pengaksesan data

pada struktur relational database yang mentransformasikan input menjadi

output yang diinginkan pengguna operasi pengaksesan data meliputi

penginputan data (insert), pengubahan data (update), pengambilan data

(select), dan penghapusan data (delete).

2.9.6 Microsoft SQL Server

Menurut Allen G.Taylor (2003,p2), Microsoft SQL Server adalah sebuah

system manajemen basis data relasional (RDBMS) produk Microsoft.

Bahasa query utama yang digunakan adalah Transact-SQL yang

merupakan implementasi dari SQL standar ANSI/ISO yang digunakan

oleh Microsoft. Umumnya SQL Server digunakan di dunia bisnis yang

memiliki basis data berskala kecil sampai dengan menengah, tetapi

kemudian berkembang dengan digunakannya SQL Server pada basis data

besar.

2.9.7 Visual Basic .NET (VB.Net)

Menurut Alistair Mcmonnies (2004,p5), Visual Basic. NET (VB. NET)

adalah versi dari Microsoft Visual Basic sebagai bagian produk dari

Microsoft. NET, ditujukan untuk membuat aplikasi lebih mudah

dikembangkan dikarenakan dapat mensupport hampir semua bahasa.