bab 2 gambaran umum wilayah kota bengkulu edit
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 BAB 2 Gambaran Umum Wilayah Kota Bengkulu Edit
1/25
Laporan Antara
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) II-1
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAHPERENCANAAN
2.1. PROFIL WILAYAH KOTA BENGKULU
2.1.1. Gambaran Umum KOTA BENGKULU
Wilayah perencanaan didalam Penyusunan Rencana
Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman
(RP3KP) adalah Kota Bengkulu. Kota Bengkulu merupakan ibukota
Provinsi Bengkulu secara geografis terletak pada 10 20 14 10 20 22
Bujur Timur dan 3 45 3 59 Lintang Selatan. Kota Bengkulu memiliki luas
wilayah 151,7 km2 menurut hasil survey terakhir Bakosurtanal. Secara
administrasi kota Bengkulu berbatasan sebelah Utara dan Timur dengan
Kabupaten Bengkulu Utara, sebelah Selatan dengan Kabupaten Seluma,
sebelah Barat dengan Samudra Indonesia.Akan tetapi pada hakikatnya
wilayah perencanaan dalam lingkup wilayah yang lebih luas (makro) tidak
hanya terbatas sampai kepada wilayah Kota Bengkulu, akan tetapi juga
meliputi upaya pemahaman dan mengevaluasi berbagai potensi dan
interaksinya terhadap wilayah Kota Bengkulu dari wilayah di dalam
konstelasi yang lebih luas, maka perlu dilakukan pemahaman mengenai
posisi dan kedudukan Kota Bengkulu didalam sistem perwilayahan Provinsi
Bengkulu.
Kota Bengkulu Secara historis terbentuk berdasarkan Undang-
undang Darurat Nomor 6 Tahun 1956, tentang pembentukan Daerah
Otonom Kabupaten-Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Provinsi
-
7/22/2019 BAB 2 Gambaran Umum Wilayah Kota Bengkulu Edit
2/25
Laporan Antara
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) II-2
Sumatera Selatan. Sejak dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 1 Tahun
1957, kota kecil Bengkulu diubah statusnya menjadi Kotapraja, meliputi 4
wilayah kedatukan yang membawahi 28 Kepangkuan. Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 jo Peraturan Pemerintah Nomor 20
Tahun 1968 Provinsi Bengkulu berdiri dan Kota Bengkulu dijadikan sebagai
Ibukotanya. Sebutan Kotapraja selanjutnya diganti dengan Kotamadya Dati
II Bengkulu sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang
Pokok-pokok Pemerintahan di daerah. Istilah Kotamadya Dati II Bengkulu
berubah menjadi Kota Bengkulu berdasarkan Undang-Undang Nomor 22
Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah di
daerah tentang kewenangan pemerintah di daerah. Pada tahun 2003, Kota
Bengkulu mengalami pemekaran wilayah.
Kota Bengkulu yang semula terdiri dari 4 kecamatan dengan 57 kelurahan
dimekarkan menjadi 9 kecamatan dengan 67 kelurahan. Pembentukan
kecamatan dan kelurahan tersebut telah ditetapkan melalui Peraturan
Daerah Nomor 28 Tahun 2003. Berdasarkan Perda No 28 Tahun 2003
tersebut, secara administratif, Kota Bengkulu terdiri atas 8 Kecamatan yaitu
Kecamatan Selebar dengan 6 Kelurahan, Kecamatan Kampung Melayu
dengan 6 Kelurahan, Kecamatan Gading Cempaka dengan 11 Kelurahan,
Kecamatan Ratu Samban dengan 9 Kelurahan, Kecamatan Ratu Agung 8
Kelurahan, Kecamatan Teluk Segara dengan 13 Kelurahan, Kecamatan
Sungai Serut 7 Kelurahan dan Kecamatan Muara Bangkahulu dengan 7
Kelurahan.
-
7/22/2019 BAB 2 Gambaran Umum Wilayah Kota Bengkulu Edit
3/25
Laporan Antara
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) II-3
Sekarang Kecamatan Gading Cempaka telah mengalami pemekaran
menjadi dua kecamatan, yaitu Kecamatan Gading Cempaka dengan 5
Kelurahan dan Kecamatan Singaran Pati dengan 6 Kelurahan.
Tabel 2.1.Wilayah Kecamatan Kota Bengkulu
No
Kode
Wilayah
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah Penduduk Total
Laki-Laki Perempuan
17.71 Kota Bengkulu 57 192.776 182.365 375141
1 17.71.04 Muara Bangka
Hulu
7 22.484 20724 43.208
2 17.71.03 Teluk Segara 13 13.566 13.243 26.809
3 17.71.08 Sungai Serut 7 13.544 12.974 26.518
4 17.71.07 Ratu Samban 9 14.558 14.104 28.662
5 17.71.06 Ratu Agung 8 28.912 27.658 56.570
6 17.71.09 Singaran Pati 6 25.176 23.540 48.716
7 17.71.02 Gading Cempaka 5 23.086 22.275 45.361
8 17.71.05 Kampung Melayu 6 19.843 18.326 38.169
9 17.71.01 Selebar 6 31.607 29.51 61.128
Sumber : BPS Kota Bengkulu
Karakteristik Fisik Wilayah
1. Bengkulu
Topografi
Berdasarkan keadaan alam dan letaknya, maka wilayah KotaBengkulu mempunyai ketinggian dari permukaan laut yang berbeda-beda,Bagian Timurnya berbukit-bukit dengan dataran tinggi yang subur, sedangbagian barat merupakan dataran rendah yang relatif sempit, memanjang dariutara ke selatan serta diselingi oleh daerah yang bergelombang .
Ketinggian wilayah Kota Bengkulu tersebut digambarkan sebagaiberikut :
v Daerah yang terletak pada ketinggian 0100 meter di atas permukaan laut(daerah low land) mencapai 708,435 hektar atau 35,80 persen dari luaswilayah Kota Bengkulu
-
7/22/2019 BAB 2 Gambaran Umum Wilayah Kota Bengkulu Edit
4/25
Laporan Antara
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) II-4
v Daerah yang terletak pada ketinggian 100 - 1000 meter di atas permukaanlaut yang merupakan lereng pegunungan Bukit Barisan (Bukit Range) yaitudengan ketinggian antara 100 500 meter mencapai 625.323 hektar atau31,60 persen dan pada ketinggian 500 1000 meter mencapai 405.688hektar atau 20,50 persen dari luas wilayah Kota Bengkulu
v Daerah yang terletak pada ketinggian lebih dari 1000 meter di ataspermukaan laut, posisinya sampai puncak pegunungan Bukit Barisan yangumumnya daerah kegiatan vulkanis dan tektonis yang mencapai 239,924hektar atau 12,10 persen.
1.1.2.2. Iklim
Iklim di Kota Bengkulu ditandai dengan jumlah curah hujan yangcukup tinggi, curah hujan terbanyak terjadi pada bulan November danDesember yakni 538 mm dan 508 mm dengan hari hujan tertinggi selama 26hari pada bulan Desember.
Tabel Hari Hujam dan curah Hujan setiap Bulan di Kota
Bengkulu,2012
Bulan Hari Hujan Curah Hujan
Januari 19 198
Februari 8 101
Maret 19 131
April 22 340
Mei 13 182
Juni 10 174Juli 12 140
Agustus 8 95
September 3 37
Oktober 15 190
Desember 26 508
Sumber : Kota Bengkulu dalam angka 2013
1.1.2.3. Jenis Tanah
Berdasarkan kondisi geologisnya, Kota Bengkulu terdiri dari 9 jenistanah yaitu : jenis tanah organosol 3.600 ha (0,18%), jenis tanah alluvialsebanyak 70.015 ha (3,54%), jenis tanah regosol sebanyak 43.360 ha(2,19%), jenis tanah asosiasi, podsolik merah kuning, latosol-litosol sebanyak283.200 ha (14,31%), jenis tanah latosol sebanyak 426.800 (21,57%), jenistanah andosol sebanyak 142.200 ha (7,19%), jenis tanah asosisi andosolregosol sebanyak 81.200 ha (4,10%), jenis tanah asosiasi podsolik coklat,podsol, litosol sebanyak 150.800 ha (7,26 % dan jenis lainnya sebanyak777.695 ha (39,30%)
1.1.2.4. Penggunaan Lahan
Dari luas wilayah Kota Bengkulu tersebut di atas, 63,1% merupakan
lahan budidaya dan 36,98 % merupakan lahan non budidaya yang tetap
-
7/22/2019 BAB 2 Gambaran Umum Wilayah Kota Bengkulu Edit
5/25
Laporan Antara
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) II-5
dilestarikan sebagai kawasan lindung untuk konservasi yang tidak bolehdiganggu dan diambil manfaatnya.
Teridentifikasi lebih kurang 22.647 Ha lahan di wilayah Kota Bengkulumengalami erosi yang tersebar pada tiap Kabupaten, dan erosi yang cukup besar
terdapat di Kabupaten Rejang Lebong. Hilangnya lapisan atas tanah (degradasi)ini disebabkan antara lain oleh longsoran air hujan, sungai, laut.
Geografi
Batas Wilayah
2. Kecamatan Selebar
Kecamatan Selebar terletak di bagian timur Kota Bengkulu, ibu KotaBengkulu. Kecamatan ini memiliki luas wilayah 43,84 km persegi.
Batas-batas wilayah kecamatan Selebar adalah
o Sebelah Utara : Kabupaten Bengkulu Tengaho Sebelah Selatan : Kecamatan Kampung Melayuo Sebelah Timur : Kabupaten Selumao Sebelah Barat : Kecamatan Gading Cempaka
Wilayah Administrasi
Kecamatan Selebar terdiri dari 6 Kelurahan defenitif dengan pusatpemerintahan di kelurahan Pagar Dewa. Dengan ketinggian topografinyadatar dengan ketinggian wilayah berkisar antara 10-40 meter di ataspermukaan laut.
Kependudukan
Tabel : Luas wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan menurut Kelurahandi Kecamatan Selebar tahun 2012
No KELURAHAN LUAS (KM2) JUMLAHPENDUDUK
KEPADATANPENDUDUK
1
2
3
4
5
6
BETUNGAN
PEKAN SABTU
SUKARAMI
BUMI AYU
PAGAR DEWA
SUMUR DEWA
15,02
9,75
5,95
2,70
8,73
4,20
6186
4774
9724
6573
18930
6036
411,8
489,6
163,4
2434,4
2168,4
1437,1
JUMLAH 46,36 52323 1128,6
Sumber Data : BPS Kota Bengkulu
Jumlah Penduduk Menurut jenis kelamin, Sex Ratio menurut Kelurahan di
Kecamatan Selebar.
No KELURAHAN JENIS KELAMIN Sex Ratio
-
7/22/2019 BAB 2 Gambaran Umum Wilayah Kota Bengkulu Edit
6/25
Laporan Antara
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) II-6
L P
1
2
3
4
5
6
BETUNGAN
PEKAN SABTU
SUKARAMI
BUMI AYU
PAGAR DEWA
SUMUR DEWA
3752
2522
4645
3428
9026
3033
2434
2352
5079
3145
9904
3063
154,15
102,98
91,45
109,00
91,13
99,02
JUMLAH 26406 25977 101,65
3. Kecamatan Kampung Melayu
Kecamatan Kampung Melayu merupakan salah satu wilayah daerah Kota
Bengkulu, Provinsi Bengkulu. Wilayah Kecamatan Kampung Melayu memiliki luas
wilayah 3,2956 km2dengan ibukota Kecamatan Kampung Melayu.
Batas-batas wilayah Kecamatan Kampung Melayu :
o Sebelah Utara : Kecamatan Gading Cempaka
o Sebelah Selatan : Kabupaten Seluma
o Sebelah Timur : Kecamatan Selebar
o Sebelah Barat : Lautan Hindia
Wilayah Administrasi
Kecamatan Kampung Melayu terdiri dari 6 kelurahan defenitif. Wilayah
topografinya dataran dengan ketinggian wilayah berkisar 0-10 meter diatas
permukaan laut.
Kependudukan
Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan dirinci menurut
Kelurahan di Kecamatan Kampung Melayu.
-
7/22/2019 BAB 2 Gambaran Umum Wilayah Kota Bengkulu Edit
7/25
Laporan Antara
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) II-7
No KELURAHAN LUAS
(KM2)
JUMLAH
PENDUDUK
1
2
3
4
5
6
TELUK SEPANG
PADANG SERAI
SUMBER JAYA
KANDANG MAS
KANDANG
MUARADUA
20
6
6
3,5
2,16
0,72
3039
3007
7534
7774
10411
1479
JUMLAH 38,38 33244
Sumber data : Kecamatan
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Sex Ratio dirinci menurut
Kelurahan di Kecamatan Kampung Melayu.
No KELURAHAN L P Sex Ratio
1
2
3
4
5
6
TELUK SEPANG
PADANG SERAI
SUMBER JAYA
KANDANG MAS
KANDANG
MUARADUA
1428
1620
3685
3937
7149
709
1611
1387
3849
3837
3262
770
0,89
1,17
0,96
1,03
2,19
0,92
JUMLAH 18528 14716 1,29
Sumber data : Kecamatan
4. Kecamatan Gading Cempaka
Kecamatan Gading Cempaka terletak di bagian timur Kota Bengkulu, Provinsi
Bengkulu. Kecamatan ini memiliki luas wilayah 991,4 Ha.
Batas-batas wilayah Kecamatan Gading Cempaka adalah :
-
7/22/2019 BAB 2 Gambaran Umum Wilayah Kota Bengkulu Edit
8/25
Laporan Antara
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) II-8
o Sebelah Utara : Kecamatan Singaran Pati dan Ratu Agung
o Sebelah Selatan : Kecamatan Kampung Melayu
o Sebelah Timur : Kecamatan Singaran Pati dan Kecamatan Selebar
o Sebelah Barat : Samudera Hindia
Wilayah Administrasi
Kecamatan Gading Cempaka terdiri dari 5 kelurahan defenitif dengan pusat
pemerintahan di kelurahan jalan Gedang. Keadaan topografinya datar dengan
ketinggian wilayah berkisar 3-18 meter diatas permukaan laut.
Kependudukan
Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan dirinci menurut
Kelurahan di Kecamatan Gading Cempaka.
No KELURAHAN LUAS (HA) JUMLAHPENDUDUK
KEPADATANPENDUDUK
1
2
3
4
5
SIDOMULYO
JALAN GEDANG
PADANG HARAPAN
CEMPAKA PERMAI
LINGKAR BARAT
297
185
250
54,4
205
11360
6971
8553
7274
7828
38
38
34
133
38
JUMLAH 991,4 41986 43
Jumlah Penduduk Menurut jenis kelamin, Sex Ratio dirinci menurut
Kelurahan di Kecamatan Gading Cempaka.
No KELURAHAN JENIS KELAMIN Sex Ratio
L P
1
2
3
4
5
SIDOMULYO
JALAN GEDANG
PADANG HARAPAN
CEMPAKA PERMAI
LINGKAR BARAT
5747
3490
4320
3641
3934
5613
3481
4233
3633
3894
102,38
100
102,05
100
100
-
7/22/2019 BAB 2 Gambaran Umum Wilayah Kota Bengkulu Edit
9/25
Laporan Antara
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) II-9
5. Kecamatan Ratu Agung
Kecamatan Ratu Agung terletak di bagian timur Kota Bengkulu, ibu Kota
Bengkulu. Kecamatan ini memiliki luas wilayah 8,92 km persegi.
Batas-batas wilayah Kecamatan Ratu Agung adalah :
o Sebelah Utara : Kecamatan Sungai Serut
o Sebelah Selatan : Kecamatan Gading Cempaka
o Sebelah Timur : Kecamatan Gading Cempaka
o Sebelah Barat : Kecamatan Ratu Agung
Wilayah Administrasi
Kecamatan Ratu Agung terdiri dari 8 kelurahan defenitif dengan pusat
pemerintahan di kelurahan Nusa Indah. Keadaan topografinya datar dengan
ketinggian wilayah berkisar antara 3-18 meter diatas permukaan laut.
Kependudukan
Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan dirinci menurut
Kelurahan di Kecamatan Ratu Agung.
No KELURAHAN LUAS (KM2) JUMLAHPENDUDUK
KEPADATANPENDUDUK
1
2
34
5
6
7
8
TANAH PATAH
KEBUN TEBENG
SAWAH LEBAR BARUSAWAH LEBAR
NUSA INDAHH
KEBUN KENANGA
KEBUN BELER
LEMPUING
3
0,7
0,761,15
0,9
0,31
0,30
1,8
6.400
5.246
7.2928.086
5.872
6.685
4.834
4.845
2.133
7.494
9.5957.031
6.524
21.565
16.113
2.692
JUMLAH 8,92 49.260 5.522
-
7/22/2019 BAB 2 Gambaran Umum Wilayah Kota Bengkulu Edit
10/25
Laporan Antara
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) II-10
Jumlah Penduduk Menurut jenis kelamin, Sex Ratio dirinci menurut
Kelurahan di Kecamatan Ratu Agung.
No KELURAHAN JENIS KELAMIN Sex RatioL P
1
2
3
4
5
6
78
TANAH PATAH
KEBUN TEBENG
SAWAH LEBAR BARU
SAWAH LEBAR
NUSA INDAHH
KEBUN KENANGA
KEBUN BELERLEMPUING
3.175
2.572
3.693
3.917
2.923
3.043
2.3602.448
3.225
2.674
3.599
4.169
2.949
3.642
2.4742.397
98
96
103
94
99
84
95102
JUMLAH 23944 24.131 96
6. Kecamatan Ratu Samban
Kecamatan Ratu Samban menepati wilayah Barat Kota Bengkulu, dengan ibu
Kota kecamatan di Kelurahan Penurunan. Kecamatan ini memiliki luas wilayah
284,45 Hektar.
Batas-batas wilayah Kecamatan Ratu Agung adalah :
o Sebelah Utara : Kecamatan Teluk Segara
o Sebelah Selatan : Kecamatan Ratu Agung
o Sebelah Timur : Kecamatan Ratu Agung
o Sebelah Barat : Samudera Hindia
Wilayah Administrasi
Kecamatan Ratu Samban terdiri dari 9 kelurahan. Sembilan kelurahan tersebut
merupakan kelurahan definitive dengan klasifikasi perkotaan. Kecamatan Ratu
Samban memiliki 28 RW dan 92 RT.
-
7/22/2019 BAB 2 Gambaran Umum Wilayah Kota Bengkulu Edit
11/25
Laporan Antara
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) II-11
Keadaan topografinya datar dengan ketinggian wilayah berkisar antara 3-18
meter diatas permukaan laut.
Kependudukan
Pada tahun 2012, kecamatan Ratu Samban memiliki penduduk sebanyak 27.210
jiwa. 13.397 jiwa adalah penduduk laki-laki dan 13.813 jiwa penduduk perempuan.
Jumlah penduduk terbanyak ada pada kelompok usia produktif, yaitu 25-55 tahun.
Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan dirinci menurut
Kelurahan di Kecamatan Ratu Samban.
No KELURAHAN LUAS (HA) JUMLAHPENDUDUK
KEPADATANPENDUDUK
1
2
3
4
5
67
8
9
ANGGUT BAWAH
PENURUNAN
PADANG JATI
BELAKANG PONDOK
PENGANTUNGAN
KEBUN DAHRIKEBUN GERAN
ANGGUT ATAS
ANGGUT DALAM
17.80
86
75
19.05
27.50
15.1017
12
15
796
6310
5577
3398
3157
17672056
2487
1662
44,72
73,37
74,36
178,37
114,80
117,02121
207,25
110,80
Jumlah Penduduk Menurut jenis kelamin, Sex Ratio dirinci menurut
Kelurahan di Kecamatan Ratu Samban.
No KELURAHAN JENIS KELAMIN Sex Ratio
L P
1
2
3
4
5
6
7
ANGGUT BAWAH
PENURUNAN
PADANG JATI
BELAKANG PONDOK
PENGANTUNGAN
KEBUN DAHRI
KEBUN GERAN
409
2.770
2.675
1.695
1.713
966
1.205
387
3.540
2.902
1.703
1.444
801
851
105,68
64,12
92,18
99,53
118,63
124,35
141,60
-
7/22/2019 BAB 2 Gambaran Umum Wilayah Kota Bengkulu Edit
12/25
Laporan Antara
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) II-12
8
9
ANGGUT ATAS
ANGGUT DALAM
1.141
823
1.346
839
84,77
98,10
JUMLAH 13.397 13.813
7. Kecamatan Singaran Pati
Kecamatan Singaran Pati termasuk dalam wilayah administrasi Kota Bengkulu,
dengan Provinsi Bengkulu. Berjarak sekitar 6 km dari ibukota Kota Bengkulu. Luas
wilayah daratan mencapai 14,44 Km2, Kecamatan Singaran Pati terbentuk
berdasarkan Undang-undang No 3 Tahun 2012 yaitu tentang pembentukan
wilayah Kecamatan Singaran Pati sebagai bagian wilayah administrasi Kota
Bengkulu.
Batas administrasi wilayah Kecamatan Singaran Pati
o Sebelah Utara : Kecamatan Ratu Agung dan Kecamata Sungai
Serut
o Sebelah Selatan : Kecamatan Gading Cempaka
o Sebelah Timur : Kecamatan Selebar
o Sebelah Barat : Kecamatan Gading Cempaka
Kependudukan
Penduduk kecamatan Singaran Pati memiliki penduduk sebanyak 39.700 jiwa.
20.000 jiwa adalah berjenis kelamin laki-laki dan 19.700 jiwa berjenis kelamin
perempuan.
Perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan atau sex ratio di
Kecamatan Singaran Pati sebesar 101,5 persen. Artinya jumlah penduduk laki-laki
1,52 persen lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuannya.
-
7/22/2019 BAB 2 Gambaran Umum Wilayah Kota Bengkulu Edit
13/25
Laporan Antara
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) II-13
Kecamatan Singaran Pati berjumlah enam kelurahan yakni, panorama, jembatan
kecil, dusun besar, padang nagka, timur indah, dan lingkar timur.
8. Kecamatan Teluk Segara
Kecamatan Teluk Segara terletak di bagian selatan Kota Bengkulu, ibu Kota
Bengkulu. Kecamatan ini memiliki luas wilayah 276,3 km persegi.
Batas-batas wilayah Kecamatan Teluk Segara adalah :
o Sebelah Utara : Kecamatan Muara Bangkahulu
o
Sebelah Selatan : Kecamatan Ratu Agung
o Sebelah Timur : Kecamatan Sungai Serut
o Sebelah Barat : Kecamatan Samudera Hindia
Wilayah Administrasi
Kecamatan Teluk Segara terdiri dari 13 kelurahan defenitif dengan pusat
pemerintahan di kelurahan jitra. Keadaan topografinya dataran dengan ketinggian
wilayah berkisar antara 2-14 meter diatas permukaan laut.
Kependudukan
Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan dirinci menurut
Kelurahan di Kecamatan Teluk Segara.
No KELURAHAN LUAS (HA) JUMLAH
PENDUDUK
KEPADATAN
PENDUDUK
1
2
3
4
5
6
7
8
KEBUN KELING
MALABERO
SUMUR MELELE
BERKAS
PASAR BARU
JITRA
PASAR MELINTANG
PONDOK BESI
16
18
11,9
41,5
14,75
13,64
11,7
9
1202
2566
1108
1628
2013
1355
1969
1849
8,67
13,64
1,57
18,44
8,94
12,20
16,89
12,35
-
7/22/2019 BAB 2 Gambaran Umum Wilayah Kota Bengkulu Edit
14/25
Laporan Antara
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) II-14
9
10
11
1213
KEBUN ROS
PINTU BATU
TENGAH PADANG
BAJAKKAMPUNG MELAYU
30
11,1
75
14,618,4
2047
1107
3986
22701971
66,86
10,66
31,77
31,328,82
JUMLAH 285,59 25071 242,13
Jumlah Penduduk Menurut jenis kelamin, Sex Ratio dirinci menurut
Kelurahan di Kecamatan Teluk Segara.
No KELURAHAN JENIS KELAMIN Sex Ratio
L P
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
KEBUN KELING
MALABERO
SUMUR MELELE
BERKAS
PASAR BARU
JITRA
PASAR MELINTANG
PONDOK BESI
KEBUN ROS
PINTU BATU
TENGAH PADANG
BAJAK
KAMPUNG MELAYU
658
1240
559
916
701
744
915
913
981
643
2250
1144
881
612
1288
569
920
756
611
1049
1114
1032
695
1826
1212
1389
108,01
96,77
97,17
99,01
93,23
120,777
93,57
108,69
96,31
109,83
128,69
95,42
84,23
9. Kecamatan Sungai Serut
Kecamatan Sungai Serut terletak di bagian sebelah utara dari Kota Bengkulu.
Kecamatan ini memiliki luas wilayah lebih kurang 1.353 Ha atau 13,53 km persegi.
Wilayah Kecamatan Sungai Serut memanjang yang berbatasan dengan
kecamatan Teluk Segara sampai ke perbatasan Bengkulu Tengah.
Batas-batas wilayah Kecamatan Sungai Serut adalah :
-
7/22/2019 BAB 2 Gambaran Umum Wilayah Kota Bengkulu Edit
15/25
Laporan Antara
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) II-15
o Sebelah Utara : Kecamatan Muara Bangkahulu
o Sebelah Selatan : Kecamatan Ratu Samban
o Sebelah Timur : Kecamatan Talang Empat Kabupaten Bengkulu
Tengah
o Sebelah Barat : Kecamatan Teluk Segara
Wilayah Administrasi
Kecamatan Sungai Serut terdiri dari 7 kelurahan defenitif. Keadaan topografinya
dengan ketinggian wilayah berkisar antara 0-20 meter diatas permukaan laut.
Kependudukan
Penduduk di Kecamatan Sungai Serut berjumlah 19.621 jiwa.
Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan dirinci menurut
Kelurahan di Kecamatan Sungai Serut.
No KELURAHAN LUAS (KM2) JUMLAHPENDUDUK
KEPADATANPENDUDUK
1
2
3
4
5
67
SURABAYA
SEMARANG
TANJUNG JAYA
TANJUNG AGUNG
SUKA MERINDU
KAMPUNG KELAWIPASAR BENGKULU
8,5
1,43
1,05
0,09
2,02
0,370,07
5.467
1.737
1.229
836
6.006
2.7021.644
643
1.215
1.170
9.289
2.973
7.30323.486
JUMLAH 13,53 19.621 1.450
Jumlah Penduduk Menurut jenis kelamin, Sex Ratio dirinci menurut
Kelurahan di Kecamatan Sungai Serut.
No KELURAHAN JENIS KELAMIN Sex Ratio
-
7/22/2019 BAB 2 Gambaran Umum Wilayah Kota Bengkulu Edit
16/25
Laporan Antara
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) II-16
L P
1
2
3
4
5
6
7
SURABAYA
SEMARANG
TANJUNG JAYA
TANJUNG AGUNG
SUKA MERINDU
KAMPUNG KELAWI
PASAR BENGKULU
2.639
879
569
362
2.641
1.416
818
2.828
858
660
474
3.365
1.286
826
93,32
102,45
86,21
76,37
78,48
110,11
99,03
Jumlah 9.324 10.297 90,55
10. Kecamatan Muara Bangkahulu
Kecamatan Muara Bangkahulu ini memiliki luas wilayah 2329,3 Ha, Kecamatan
Muara Bangkahulu terletak sebelah utara dari Kota Bengkulu berbatasan
langsung dengan Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng).
Kecamatan Muara Bangkahulu merupakan daerah yang diapit oleh 2 (Dua) sungai
yaitu Sungai Air Hitam dan Sungai Serut, sungai Serut membatasi Kecamatan
Muara Bangkahulu dengan Kecamatan Sungai Serut yang berada sebelah selatan
sedangkan sungai Air Hitam yang berada sebelah utara membatasi Kecamatan
Muara Bangkahulu denan Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng)
Sedangkan untuk batas sebelah timur Kecamatan Muara Bangkahulu berbatas
dengan Kabupaten Bengkulu Tengah (Tengah), dan sebelah Barat Kecamatan
Muara Bangkahulu berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia.
Kependudukan
Penduduk di Kecamatan Muara Bangkahulu pada tahun 2012 sebesar 47.300
yang terdiri dari 24.666 jiwa penduduk laki-laki atau 52,15 persen, sedangkan
penduduk perempuan sebesar 47,85 persen atau sebanyak 22.634 jiwa.
-
7/22/2019 BAB 2 Gambaran Umum Wilayah Kota Bengkulu Edit
17/25
Laporan Antara
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) II-17
Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatannya menurut
Kelurahan di Kecamatan Muara Bangkahulu.
No KELURAHAN LUAS (KM2) JUMLAHPENDUDUK
KEPADATANPENDUDUK
1
2
3
4
5
6
7
BERINGIN RAYA
RAWA MAKMUR
KANDANG LIMUN
PEMATANG GUBERNUR
BENTIRING
RAWA MAKMUR PERMAI
BENTIRING PERMAI
131,6
150
422,7
467
500
158
500
2.868
8.617
7.310
9.423
6.121
6.092
6.869
22
57
17
20
12
38
14
JUMLAH 2.329,3 47.300 20
Jumlah Penduduk Menurut jenis kelamin, Sex Ratio dirinci menurut
Kelurahan di Kecamatan Muara Bangkahulu.
No KELURAHAN JENIS KELAMIN Sex Ratio
L P
1
2
3
4
5
6
7
BERINGIN RAYA
RAWA MAKMUR
KANDANG LIMUN
PEMATANG GUBERNUR
BENTIRING
RAWA MAKMUR PERMAI
BENTIRING PERMAI
1.533
4.511
3.771
4.886
3.178
3.153
3.634
1.335
4.106
3.539
4.537
2.943
2.939
3.235
115
110
107
108
108
107
112
Jumlah 9.324 10.297 90,55
-
7/22/2019 BAB 2 Gambaran Umum Wilayah Kota Bengkulu Edit
18/25
Laporan Antara
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) II-18
i. Potensi Ekonomi Wilayah
Salah satu indikator utama untuk mengukur kinerja pembangunan
ekonomi daerah adalah dari tingkat pertumbuhannya. Pertumbuhan ekonomi
adalah meningkatnya pendapatan perkapita rill yang berlangsung terus menerus
yang bersumber dari dalam daerah. Untuk kepentingan analisis ekonomi, maka
dapat digunakan pertumbuhan PDRB sebagai indikator pertumbuhan ekonomi
suatu wlayah.
Pada tahun 2011 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten
Lebong atas dasar harga berlaku telah mencapai 1,191 triliun rupiah, sedangkan
PDRB atas dasar harga konstan 2000 sebesar 0,544 triliun rupiah. Apabila
dibandingkan dengan tahun 2010, PDRB Kabupaten Lebong mengalami
peningkatan. Pada periode 2010-2011, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lebong
telah mengalami percepatan. Pada tahun 2010 pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Lebong sebesar 5,26 persen dan mengalami percepatan di tahun 2011 menjadi
5,71 persen. Seperti pada tahun sebelumnya sektor pertanian tetap memberikan
sumbangan terbesar bagi PDRB Kabupaten Lebong yaitu sebesar 78 persen.
Walaupun secara distribusi persentanse PDRB sektor ini mengalami sedikit
penurunan dibandingkan tahun 2010 yaitu dari 78,79 persen menjadi 78,20
persen.
Posisi sektor pertanian sebagai sektor unggulan masih sulit untuk
digeser oleh sektor-sektor yang lain. Hal ini terlihat dari peranan sektor pertanian
yang memberikan kontribusi yang besar untuk PDRB Kabupaten Lebong yaitu
-
7/22/2019 BAB 2 Gambaran Umum Wilayah Kota Bengkulu Edit
19/25
Laporan Antara
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) II-19
sekitar 78 persen. Nilai nominal sektor pertanian pada tahun 2010 mencapai
0,931 triliun rupiah. Sedangkan untuknilai rillnya mencapai 0,429 triliun rupiah.
Diurutan kedua ditempati oleh sektor jasa-jasa yang memberikan
kontribusi sebesar 8 persen dengan nilai nominalnya 90,762 juta rupiah. Jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya maka sektor ini mengalami peningkatan
sebesar 18,2 persen. Kemudian sektor perdagangan, hotel dan restoran pada
posisi ketiga dengan memberikan andil sebesar 5 persen untuk PDRB Kabupaten
lebong dengan nilai nominal sebesar 58,810 juta rupiah. Untuk keenam sektor
lainnya tidak terlalu besar dalam memberikan kontribusi terhadap Kabupaten
lebong. Untuk tahun 2010, keseluruhan sektor ini hanya menyumbang 4,5 persen
dari total PDRB.
Peningkatan nilai PDRB Kabuapaten Lebong akan mempengaruhi atau
akan tercermin langsung dengan tingkat kesejahteraan penduduk di Kabupaten
Lebong pada kurun waktu tertentu. Dalam hal ini akan terlihat dari peningkatan
nilai nominal maupun niai rill dari pendapatan perkapita penduduk Kabupaten
Lebong.
Tahun 2011 nilai nominal pendapatan perkapita tahun penduduk
Kabupaten Lebong diperkirakan sebesar 11,83 juta rupiah. Bila dibandingkan
dengan tahun 2010, maka nilainya meningkat sebesar 9,2 persen. Sementara itu
nilai rill pendapatan perkapita pertahun penduduk Kabupaten Lebong diperkirakan
sebesar 5,4 juta rupiah atau meningkat 4,1 persen dari tahun 2010.
-
7/22/2019 BAB 2 Gambaran Umum Wilayah Kota Bengkulu Edit
20/25
Laporan Antara
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) II-20
Tabel 2.14 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan UsahaKabupaten Lebong Tahun 2010-2011
SektorPDRB (juta Rupiah)
Distribusi(%)2010 2011
Pertanian 846.984,20 931.911,01 78,20
Pertambangan & Pengalian 6.771,08 6.911,37 0,58
Industri Pengolahan 18.986.30 20.864,26 1,71
Listrik Gas dan Air Bersih 4.399,58 5.062,35 0,42
Bangunan 31.258,41 35.199,04 2,95
Perdangan Hotel dan Restoran 51.563,81 58.810,34 4,93
Pengangkutan dan Komunikasi 12.960,29 14.070,04 1,18
Keuangan, Persewaan & Jasa
Perusahaan16.692,63 18.614,41 1,56
JasaJasa 76.764,77 90.762,52 8,42
Jumlah 1.074.992,89 1.191.777,97 100
Sumber : Kabupaten Lebong Dalam Angka 2012
Tabel 2.15 PDRB Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan UsahaKabupaten Lebong Tahun 2010-2011
SektorPDRB (juta Rupiah)
Distribusi(%)2010 2011
Pertanian 407.884,81 429.919,03 78,96
Pertambangan & Pengalian 2.958,60 2.961,62 0,54
Industri Pengolahan 9.054,17 9.423,83 1,73
Listrik Gas dan Air Bersih 1.861,43 1.998,22 0,37
Bangunan 11.132,18 12.111,80 2,22
Perdangan Hotel dan Restoran 24.732,70 26.459,87 4,86
Pengangkutan dan Komunikasi 6.322,90 6.510,91 1,20
Keuangan, Persewaan & Jasa
Perusahaan9.171,77 9.813,63 1,80
JasaJasa 41.926,81 45.274,79 8,32
Jumlah 515.045,37 544.473,70 100
Sumber : Kabupaten Lebong Dalam Angka 2012
-
7/22/2019 BAB 2 Gambaran Umum Wilayah Kota Bengkulu Edit
21/25
Laporan Antara
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) II-21
Dalam menunjang pembiayaan pembangunannya, pemerintah Kabupaten
Lebong memperoleh total penerimaan di tahun 2011 sebesar 386.066.001.269,
meningkat sebasar 55.812.079.071 atau 17 persen dari tahun 2010. Sumber
penerimaan terbatas berasal dari dana perimbangan yaitu sebesar 79
persen,sedangkan dari Pendapatan Asil Daerah (PAD) hanya menyumbang 2
persen dan 19 persen dari pendpatan daerah lainnya yang sah.
Bila dibandingkan dengan total penerimaan tahun 2010, untuk tahun 2011
kabupaten mengalami peningkatan namun peningkatan yang cukup besar
tersebut 17 persen berasal dari dana perimbangan dan khusus untuk jumlah
pendapatan daerah sendiri mengalami penurunan 28 persen.
Ditahun 2010 total penerimaan Kabupaten Lebong sebesar Rp.
330.253.922.198,30. Adapun sumber pemerintahan itu sebagian besar berasal
dari dana perimbangan, yaitu sebesar Rp. 279.191.678.713 atau hampir 85
persen dari keseluruhan sumber penerimaan pemerintahan daerah kabupaten
lebong. Kemudian disusul oleh pendapatan daerah lainnya yang sah sebesar
Rp.40.315.717.628,47 atau menyumbang sebesar 12 persen. Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Kabupaten Lebong hanya menyumbang sekitar 3 persen teradap
total penerimaan Pemerintahan Daerah Kabupaten Lebong secara rinci
persentase penerimaan daerah kabupaten lebong tahun 2010-2011.
Belum optimalnya sumbangan PAD terhadap penerimaan pemerintah
daerah, dapat juga dilihat dari hasil realisasi penerimaan pajak bumi dan
bangunan (PBB) Kabupaten Lebong. Realisasi PBB tahun 2011 mencapai 66,09
persen, meningkat 13,26 persen dari tahun 2010. Sumber PBB Kabupaten
Lebong berasal dari 13 kecamatan, PLTA TES dan PT PGE yang terdapat di
Kabupaten Lebong.
-
7/22/2019 BAB 2 Gambaran Umum Wilayah Kota Bengkulu Edit
22/25
Laporan Antara
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) II-22
Tabel 2.16
Realisasi Pengeluaran dan Penerimaan Pemerintah Daerah
Kabupaten Lebong, 2011
JENIS PENERIMAANJUMLAH (Rp)
A. Pendapatan Asli Daerah
1. Pendapatan Pajak Daerah2. Hasil retribusi daerah
3. Hasil Pengelolaan Kekayaan daerah yang Dipisahkan
4. Lain-lain PAD yang dipisahkan
1.515.121.875,00687.645.331,00
2.123.476.666,00
3.387.962.313,98
B. Dana Perimbangan
1. Bagi Hasil Pajak/Bukan pajak
2. Dana Alokasi Umum
3. Dana Alokasi Khusus
29.986.361.968,00
249.640.578.600,00
26.269.700.000,00
C.Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
1. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemda Lainnya
2. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
7.337.113.014,79
65.118.041.500,00Jumlah 386.066.001.269,00
Sumber :Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lebong
Tabel 2.17.Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB)
Di Kabupaten Lebong
No Kecamatan TargetRealisasi
(Rp) (%)
1 Rimbo Pengadang 39.831.255 9.914.176 24,09
2 Topos 15.654.144 6.221.264 39,74
3 Lebong Selatan 62.158.716 28.881.454 46.46
4 Bingin Kuning 29.555.934 12.964.948 43.87
5 Lebong Sakti 15.234.215 86.566.43 56,82
6 Lebong Tengah 21.735.411 10.120.831 46,56
7 Amen 38.955.760 15.494.043 39,77
8 Uram Jaya 11.007.915 6.388.219 58,03
9 Lebong Utara 56.546.106 35.694.299 63,12
10 Pinang Belapis 16.503.947 8.223.877 49,83
11 Pelabai 24.747.009 12.918.492 52,20
-
7/22/2019 BAB 2 Gambaran Umum Wilayah Kota Bengkulu Edit
23/25
Laporan Antara
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) II-23
12 Lebong Atas 17.330.269 17.330.269 100
13 Padang Bano - - -
14 PLTA TES 160.045.560 160.045.560 100
15 PT. PGE 11.047.908 11.047.908 100
Jumlah 520.354.149 343.901.883 66,09Sumber : Dinas Pendapatan dan Kekayaan Daerah
b. RENCANA SISTEM PERKOTAAN KABUPATEN LEBONG
Secara fisik kabupaten ini dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu,
bagian tengah mempunyai kondisi fisik yang relatif mendukung untuk
pengembangan perkotaan dan pemerintahan serta budidaya, bagian utara
terdapat beberapa kendala seperti kawasan lindung TNKS dan di bagian selatan
merupakan daerah yang dibatasi oleh karakteristik wilayah selain tentunya
memiliki cukup banyak potensi relatif mendukung untuk kegiatan budidaya.
Perbedaan karakteristik ini nantinya akan berpengaruh pada strategi dan
kebijakan yang akan diterapkan di setiap wilayah pelayanan.
Struktur perkotaan dan perdesaan berfungsi mengatur tentang rencana
fungsional yang akan diarahkan pada masing-masing wilayah kecamatan dan
perkembangan Ibukota Kecamatan (IKK). Hal ini dimaksudkan agar persebaran
dan distribusi kebutuhan beserta fasilitas layanan masyarakat dapat lebih merata.
Dengan adanya pembentukan struktur ruang wilayah tersebut diatas, diharapkan
beban pusat perkotaan akan lebih ringan. Selain itu untuk mendorong
Pengembangan pada Ibu Kota Kecamatan, adanya dekonsentrasi planologis
pusat-pusat kegiatan, secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap tingkat
kemajuan wilayah Kabupaten Lebong. Dengan demikian, maka fungsi-fungsi
kegiatan yang mempunyai pengaruh langsung terhadap pemenuhan kebutuhan
fasilitas layanan masyarakat harus ditingkatkan.
Pembentukan struktur ruang wilayah desa kota juga dapat dilakukan
dengan membuat sistem hirarki fungsi layanan, mulai dari tingkat layanan desa
-
7/22/2019 BAB 2 Gambaran Umum Wilayah Kota Bengkulu Edit
24/25
Laporan Antara
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) II-24
melalui pusat desa sampai dengan pusat layanan tingkat kabupaten.
Pembentukan desa pusat pertumbuhan (DPP), secara keseluruhan berorientasi
pada ibukota kecamatan dan beberapa kota kecamatan akan membentuk suatu
ruang dalam wilayah kabupaten. Sistem pusat-pusat perkotaan dan perdesan di
Kabupaten Lebong terdiri dari PKL / PKLp PPK - PPL (permukiman perkotaan)
dan Desa Pusat Pertumbuhan (DPP) serta Kawasan Khusus. Sistem pusat-pusat
di Kabupaten Lebong secara diagramatis dijelaskan pada gambar diatas. Dalam
diagram tersebut dapat dilihat sistem pusat perkotaan dihubungkan oleh sistem
jaringan jalan primer, sedangkan pusat-pusat perdesaan pada umumnya
dihubungkan oleh sistem jaringan jalan sekunder dan jalan lokal.
Tabel 2.18. Rencana Pusat-Pusat Permukiman Perkotaan danPerdesaan
No.Permukiman
PerkotaanKecamatan
1. Kota Muara Aman Lebong Utara
2. Kota Tubei Pelabai
3. Kota Tes Lebong Selatan
4. Kota Embong Panjang Lebong Tengah
5. Kota Rimbo Pengadang Rimbo Pengadang
No.PermukimanPerdesaan
Kecamatan
1. Topos Topos
2. Bingin Kuning Bingin Kuning
3. Ujung Tanjung I Lebong Sakti
4. Amen Amen
5. Betangur Uram Jaya
6. Ketenong Satu Pinang Belapis
7. Pelabai Pelabai
-
7/22/2019 BAB 2 Gambaran Umum Wilayah Kota Bengkulu Edit
25/25
No.Permukiman
PerkotaanKecamatan
8. Padang Bano Padang Bano
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2010
Sistem perkotaan di Kabupaten Lebong adalah suatu sistem
menggambarkan peran dan fungsi setiap kota dalam Pengembangan wilayah
secara keseluruhan dalam lingkup Kabupaten Lebong. Pengembangannya
dilakukan melalui pembentukan pusat-pusat kegiatan yang ditetapkan secara
berhirarkis sesuai potensi yang dimiliki setiap pusat kegiatan, atau didasarkan
pada arah kebijakan Pengembangan. Artinya penetapan sesuai potensi
didasarkan pada kondisi saat ini (eksisting) baik yang menyangkut sumberdaya
manusia, sumberdaya alam, dan sumberdaya buatan; sedang arah kebijakan
pengembangan didasarkan pada tujuan yang akan dicapai melalui
Pengembangan suatu pusat kegiatan, namun pertimbangan pada sumberdaya
yang ada tidak menjadi pertimbangan utama. Penetapan tersebut selain
didasarkan pada kondisi saat ini yang lebih penting adalah rencana
Pengembangan ke depan dalam kurun waktu perencanaan yaitu 20 (dua puluh)
tahun mendatang.