bab 2 data & analisa selaku supervisor b. c. file• ... diberi label lokananta yang kurang...
TRANSCRIPT
3
BAB 2
DATA & ANALISA
2.1 Sumber Data
Data untuk menunjang proyek tugas akhir ini didapat dari berbagai
sumber antara lain
a. Narasumber
Penulis melakukan interview dengan Ibu Titik Sugianti selaku Supervisor
Studio Lokananta
b. Survey
Survey dilakukan di studio musik Lokananta yang berlokasi di Surakarta,
Solo
c. Angket
Angket didapatkan dari 50 orang pengisi quisioner dengan jarak umur antara
20 – 30 tahun yang rata – rata berpendidikan dengan latar belakang status
sosial yang baik.
d. Website
Beberapa website yang menjadi refrensi adalah
• http://www.lokananta-studio.com/
• https://www.facebook.com/pages/Lokananta/558591540821376
• http://lokanantasolo.blogspot.com/
• http://www.pikiran-rakyat.com/node/205818
• http://travel.kompas.com/read/2015/02/08/130400127/Mencari.Kepingan.
Sejarahmusik.di.Lokananta
• http://www.antaranews.com/berita/345433/festival-lokananta-hidupkan-
kembali-industri-musik-indonesia
• http://jateng.kemenkumham.go.id/berita/berita-utama/710-lokananta-
memiliki-karya-bersejarah-yang-belum-mempunyai-payung-hukum-hak-
cipta
• http://musik.kapanlagi.com/berita/lokananta-studio-rekaman-pertama-
indonesia-yang-terabaikan-29dfc1.html
• http://herkayanis.blogspot.com/2012/09/sebuah-kabar-dari-lokananta.html
4
Penikmat Musik
Sangat suka Biasa Saja Tidak Suka
Cara Mendapatkan Lagu
Download Streaming
Membeli Produk Asli
• http://ora-et-labora.tumblr.com/post/86107335776/solo-itu-komunikasi-
banget-part-1
2.2 Tinjauan Umum (mandatoris)
2.2.1 Data Narasumber
Berdasarkan narasumber yaitu Ibu Titiek Sugiarti (Supervisor
Studio Lokananta) saat ini dibutuhkan sebuah cara untuk lebih
mengenalkan lagi Studio Musik Lokananta ke pada masyarakat
agar masa kejayaan Lokananta boleh terulang lagi sekarang dan
sampai seterusnya. Kecintaan kepada karya seni baik music
maupun design sangat dibutuhkan untuk meremajakan kembali
studio ini. Karena identitas visual yang kurang diperhatikan salah
satunya, membuat studio ini mudah untuk dilupakan.
2.2.2 Data Angket
Berdasarkan survey kepada 50
orang koresponden dari
berbagai usia antara 21 – 40
tahun berjenis kelamin pria
dan wanita dengan jenjang
pendidikan yang baik. 87 %
adalah penikmat musik yang
sering dan sering sekali
mendengarkan musik.
Sebagian mendengarkan
musik dengan cara
mendownload dan streaming
di website, jarang sekali yang
membeli produk asli.
5
Mendengar Nama
Lokananta
Tidak Tahu Tahu
Menyukai Nama Lokananta
Suka Biasa Saja Tidak Suka
Namun ironisnya hanya 3
orang atau hanya 6 % yang
tahu dan pernah mendegar
studio musik Lokananta.
Dan 90 % koresponden ini
tertarik dan menyukai nama
dari Lokananta. Sebagian dari
mereka hanya mendengarkan
musik tanpa mau tahu sejarah
perkembangan musik dari
mulanya. Dari hasil 90 % hasil
dimana mereka menyukai
nama Lokananta ini merupakan
awal yang baik untuk mengenalkan studio Musik ini dan mereka lebih sadar
akan keberadaan studio musik ini.
2.2.3 Data Website
Data yang di dapat dari website http://www.lokananta-studio.com/ yang
merupakan website resmi dari Studio musik Lokananta tidak dapat
didapatkan dikarenakan server yang down dan belum mendapat perbaikan.
Namun beberapa info didapatkan dari page facebook Lokananta. Dengan
nama Lokananta.
Lokananta adalah perusahaan rekaman musik (label) pertama di Indonesia
yang didirikan pada tahun 1956 dan berlokasi di Solo, Jawa Tengah. Sejak
berdirinya, Lokananta mempunyai dua tugas besar, yaitu produksi dan
6
duplikasi piringan hitam dan kemudian cassette audio. Mulai tahun 1958,
piringan hitam mulai dicoba untuk dipasarkan kepada umum melalui RRI dan
diberi label Lokananta yang kurang lebih berarti "Gamelan di Kahyangan
yang berbunyi tanpa penabuh".
Semenjak tahun 1983 Lokananta juga pernah mempunyai unit produksi
penggadaan film dalam format pita magnetik (Betamax dan VHS). Melihat
potensi penjualan piringan hitam maka melalui PP Nomor 215 Tahun 1961
status Lokananta menjadi Perusahaan Negara. Lokananta sekarang menjadi
salah satu cabang dari Perum Percetakan Negara RI. Sebagai Perum
Percetakan Negara RI cabang Surakarta:
Lokananta sampai sekarang masih mempunyai koleksi ribuan lagu-lagu
daerah dari seluruh Indonesia (Ethnic/World Musik/foklor) dan lagu-lagu pop
lama termasuk di antaranya lagu-lagu keroncong. Selain itu Lokananta
mempunyai koleksi lebih dari 5.000 lagu rekaman daerah bahkan rekaman
pidato-pidato kenegaraan Presiden Soekarno. Koleksinya antara antara lain
terdiri musik gamelan Jawa, Bali, Sunda, Sumatera Utara (batak) dan musik
daerah lainnya serta lagu lagu folklore ataupun lagu rakyat yang tidak
diketahui penciptanya. Rekaman gending karawitan gubahan dalang kesohor
Ki Narto Sabdo, dan karawitan Jawa Surakarta dan Yogya merupakan
sebagian dari koleksi yang ada di Lokananta. Tersimpan juga master lagu
berisi lagu-lagu dari penyanyi legendaris seperti Gesang, Waldjinah, Titiek
Puspa, Bing Slamet, dan Sam Saimun. Lokananta telah melahirkan beberapa
penyanyi ternama di Indonesia.
Salah Satu karya musik produksi Lokananta adalah merekam lagu Rasa
Sayange bersama dengan lagu daerah lainnya dalam satu piringan hitam.
Piringan hitam ini kemudian dibagikan kepada kontingen Asian Games pada
tanggal 15 Agustus 1962. Lagu Rasa sayange yang merupakan lagu foklore
dari Maluku yang telah menjadi musik rakyat Indonesia.
7
2.2.4 Data Mandatoris
2.2.4.1 Sejarah
Lokananta adalah perusahaan rekaman musik (label) pertama di
Indonesia yang didirikan pada tahun 1956 dan berlokasi di Solo, Jawa
Tengah. Sejak berdirinya, Lokananta mempunyai dua tugas besar,
yaitu produksi dan duplikasi piringan hitam dan kemudian cassette
audio. Mulai tahun 1958, piringan hitam mulai dicoba untuk
dipasarkan kepada umum melalui RRI dan diberi label Lokananta
yang kurang lebih berarti "Gamelan di Kahyangan yang berbunyi
tanpa penabuh".
Semenjak tahun 1983 Lokananta juga pernah mempunyai unit
produksi penggadaan film dalam format pita magnetik (Betamax dan
VHS).
Melihat potensi penjualan piringan hitam maka melalui PP Nomor
215 Tahun 1961 status Lokananta menjadi Perusahaan Negara.
Lokananta sekarang menjadi salah satu cabang dari Perum Percetakan
Negara RI. Sebagai Perum Percetakan Negara RI cabang Surakarta
kegiatannya antara lain :
1. Recording
2. Musik Studio
3. Broadcasting
4. Percetakan dan Penerbitan
Lokananta sampai sekarang masih mempunyai koleksi ribuan lagu-
lagu daerah dari seluruh Indonesia (Ethnic/World Musik/foklor) dan
lagu-lagu pop lama termasuk di antaranya lagu-lagu keroncong.
Selain itu Lokananta mempunyai koleksi lebih dari 5.000 lagu
rekaman daerah bahkan rekaman pidato-pidato kenegaraan Presiden
Soekarno.
8
Koleksinya antara antara lain terdiri musik gamelan Jawa, Bali,
Sunda, Sumatera Utara (batak) dan musik daerah lainnya serta lagu
lagu folklore ataupun lagu rakyat yang tidak diketahui penciptanya.
Rekaman gending karawitan gubahan dalang kesohor Ki Narto Sabdo,
dan karawitan Jawa Surakarta dan Yogya merupakan sebagian dari
koleksi yang ada di Lokananta. Tersimpan juga master lagu berisi
lagu-lagu dari penyanyi legendaris seperti Gesang, Waldjinah, Titiek
Puspa, Bing Slamet, dan Sam Saimun. Lokananta telah melahirkan
beberapa penyanyi ternama di Indonesia.
Salah Satu karya musik produksi Lokananta adalah merekam lagu
Rasa Sayange bersama dengan lagu daerah lainnya dalam satu
piringan hitam. Piringan hitam ini kemudian dibagikan kepada
kontingen Asian Games pada tanggal 15 Agustus 1962. Lagu Rasa
sayange yang merupakan lagu foklore dari Maluku yang telah menjadi
musik rakyat Indonesia.
Lokananta adalah perusahaan rekaman musik (label) pertama di
Indonesia yang didirikan pada tahun 1956 dan berlokasi di Solo, Jawa
Tengah. Sejak berdirinya, Lokananta mempunyai dua tugas besar,
yaitu produksi dan duplikasi piringan hitam dan kemudian cassette
audio. Mulai tahun 1958, piringan hitam mulai dicoba untuk
dipasarkan kepada umum melalui RRI dan diberi label Lokananta
yang kurang lebih berarti "Gamelan di Kahyangan yang berbunyi
tanpa penabuh".
Semenjak tahun 1983 Lokananta juga pernah mempunyai unit
produksi penggadaan film dalam format pita magnetik (Betamax dan
VHS).
2.2.4.2 Visi & Misi
• Visi : penyebarluasan budaya yang mengorbitkan mayor label
di Indonesia
• Misi : menggali, membina, melestarikan, dan
menyebarluaskan kesenian/kebudayaan nasional.
9
2.2.4.3 Asal Nama Lokananta
Penggagas Nama Lokananta: R. Maladi, komponis yang terkenal
dengan lagu ciptaanya, Di Bawah Sinar Bulan Purnama. Lokananta
kurang lebih berarti "Gamelan di Kahyangan yang berbunyi tanpa
penabuh".
2.2.4.4 Perkembangan Lokananta Tahun ke Tahun
• 1956 : Lokananta berdiri pada tgl. 29 Oktober dg nama
Pabrik Piringan Hitam Lokananta, Djawatan Radio
Kementerian Penerangan RI. Diresmikan oleh Menpen
Soedibyo
• 1958 : Piringan hitam mulai dipasarkan kepada umum
melalui RRI dan diberi label Lokananta
• 1961 : Berstatus perusahaan negara berdasarkan PP Nomor
215 Tahun 1961
• 1971 : Mulai memproduksi rekaman dengan pita suara kaset
(audio)
• 1971 : Berhenti memproduksi piringan hitam
• 1983 : Berubah status menjadi BUMN di lingkungan Dep.
Penerangan
• 1983 : Menjadi salah satu pusat penggandaan video kaset
(format magnetic Betamax-VHS)
• 1990 : Lokananta Recording semakin mundur
• 2000 : Pailit
• 2001 : Dilikuidasi/dibubarkan
• 2004 : Bergabung dg PNRI (Perum Percetakan Negara RI)
• 2005 : Tim Perpustakaan Nasional RI berkunjung ke Solo,
kondisi Lokananta memprihatinkan
• 2010 : Tim Galeri Malang Bernyanyi berkunjung ke
Lokananta dan menggagas program peduli Lokananta utk
memperbaiki ventilasi udara ruang penyimpanan piringan
hitam
• 2012 : Launching album White Shoes and the Couples
Company – lagu lagu daerah
10
• 2012 : Recording DVD Glenn Fredly and the Bakuucakar
live from Lokananta
2.2.4.5 Kegiatan Usaha Lokananta
1. Recording : memproduksi dan memasarkan kaset dan CD
Audio serta penjajakan untuk VCD
2. Broadcasting : melayani permintaan rekaman studio,
penggandaan kaset dan Audio CD baik untuk sarana media
program pemerintah, perusahaan/instansi, organisasi, maupun
perorangan.
3. Printing and Publishing : melayani permintaan percetakan
dan penerbitan buku-buku Perum Percetakan Negara RI
2.2.4.6 Jenis Usaha Lokananta
• Degung, Jaipong, dan Banyumasan
• Klenengan Surakarta, Yogyakarta dan Jawa Timur
• Beksan / tari, Tayub dan Tandhakan
• Ludruk, Banyuwangen dan Gendhing Bali
• Ketoprak, Wayang Kulit, Wayang Orang dan Wayang Golek
2.2.4.7 Jam Operasional
Kegiatan operasional dimulai dari hari senin sampai jumat dengan jam
kerja pk 08.00 – 16.00 WIB
2.2.4.8 Alamat
• Alamat : Jl. Jend. A. Yani No. 39 Surakarta
• Telp : ( 0271 ) 718 412
• Fax : ( 0271 ) 718 424
11
2.2.5 Data Kompetitor / Pembanding
2.2.5.1 Musika Studio
Musika Studio's merupakan produsen musik
yang berasal dari Jakarta, Indonesia. Perusahaan
ini menggunakan nama Musika Studios pada
tahun 1971, sebelumnya nama Metropolitan
Studio's pada tahun 1968. Perusahaan ini
merupakan perusahaan rekaman terbesar di
Indonesia. Perusahaan ini menghasilkan Musik
dan Hiburan.
Gambar 1. Musika Studio
Berawal dari pekerjaan Yamin Widjaja (Amin) sebagai pemilik toko
elektronik dan distributor album rekaman yang membuka outletnya di
kawasan Pasar Baru, dimulailah sejarah panjang industri rekaman
terbesar di Indonesia. Toko elektronik dan distributor rekaman
tersebut didirikan pada awal tahun 60-an dengan nama toko Eka
Sapta. Pak Amin Cengli - begitu Yamin Widjaja biasa disapa - secara
tak sengaja banyak berkenalan dengan orang-orang tenar di dunia
musik, antara lain almarhum Bing Slamet, Ireng Maulana, Enteng
Tanamal dan Idris Sardi. Pergaulan di seputar orang musik itulah yang
pada akhirnya menjadi inspirator lahirnya nama band Eka Sapta.
Sebagai pemilik toko elektronik dan distributor rekaman yang ikut
membangun band Eka Sapta, Amin bergerak lebih jauh dengan
mendirikan perusahaan rekaman sendiri.
12
2.2.5.2 Aksara Record
Aksara Records adalah
perusahaan rekaman yang
berbasis di Jakarta,
Gambar 2. Aksara Record
Indonesia yang berkonsentrasi pada musik-musik indie. Perusahaan
ini didirikan oleh Hanin Sidharta dan David Tarigan pada tahun 2004.
Ragam musik yang diusung oleh artis-artis yang bernaung di bawah
label Aksara Records berpusat pada musik seperti ragam yang jarang
dikenal di Indonesia seperti Electropop, Indie Pop, Indie Rock, dan
Trip Hop
Berdasarkan The Jakarta Post setelah wawancara dengan David
Tarigan, Aksara Records diawali dari usahanya untuk
mendokumentasikan perkembangan musik indie di Jakarta. Dari sini
label rekaman ini berkembang sehingga sekarang telah menjalin
hubungan dengan banyak artis Indonesia dan mancanegara. Rilisan
pertama Aksara Records adalah album kompilasi JKT: SKRG
(Jakarta: Sekarang) pada tahun 2004 yang menampilkan 12 grup
musik indie dari Jakarta, seperti SORE, C'mon Lennon, The Upstairs.
Album tersebut akhirnya mulai didistribusikan di Seattle, AS di mana
musik grunge sangat populer, dan juga disiarkan di beberapa radio
universitas di sana. Album ini kemudian mulai merambah ke sesama
toko rekaman indie di Kanada dan Britania Raya, dimana Aksara
Records telah membangun jaringan distribusi musik indienya.
2.2.5.3 Nagaswara Record
Gambar 3. Nagaswara
Nagaswara merupakan produsen musik yang berasal dari Jakarta,
Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1999 di Jakarta.
Perusahaan ini merupakan perusahaan rekaman terbesar ketiga di
Indonesia setelah Musika Studio's dan Aquarius Musikindo, namun
13
menjadi perusahaan rekaman dengan jumlah artis terbanyak, lebih
dari 300 artis pada 2010. Perusahaan ini menghasilkan musik dan
hiburan.
2.2.6 Data Event / Produk / Jasa Sebelumnya
2.2.6.1 Konser Amal Sahabat Lokananta
Kegiatan Acara: Konser Amal Lokananta
Jakarta, 29 Oktober 2012 Borneo Beer House
Jl. Madrasah No. 14, Jeruk Purut Jakarta Selatan
2.2.6.2 Save Lokananta
Dalam menyambut ulang tahun
Lokananta yang ke-56 serta
bertepatan dengan hari sumpah
pemuda, Sahabat Lokananta
mengadakan acara Save
Lokananta di Studio Lokananta
Solo pada hari
Gambar 4. Save Lokananta
Minggu (28/10). Acara ini diselenggarakan dalam rangka kembali
menghidupkan studio dan musim musik Indonesia yang terletak di
Lokananta. Acara Save Lokananta yang berlangsung di Solo, digagas
oleh Intan Anggita (@Badutromantis), Stephanus Adjie
(@downforlifesolo), serta Adia Prabowo (@Adia311).
Acara yang dihadiri oleh 150 orang ini dimeriahkan oleh Wendi
Putranto (Executive Editor RollingStone.co.id), David Tarigan
(pengamat musik Indonesia), White Shoes and The Couples
Company, serta musisi keroncong asal Kota Bengawan Endah Laras.
Save Lokananta ini bertujuan mengajak generasi muda untuk lebih
mengenal dan menjaga Lokananta yang kini kian terlupakan.
14
Save Lokananta dibuka oleh Adia sebagai MC pada pukul 18.30 WIB.
Acara pertama dimulai dengan sharing soal Lokananta bersama
Wendi Putranto atau di twitter bisa dikenal dengan @Wenzrawk.
Wendi bercerita perihal sejarah Lokananta dan hal-hal apa saja yang
terdapat dalam Lokananta.
2.2.6.3 Festival Lokananta
Solo (ANTARA News) - Festival Lokananta digelar sejumlah
kelompok muda yang bergiat dalam gelaran subkultural, untuk
menghidupkan kembali cikal bakal industri musik di Indonesia itu.
Festival Lokananta digelar di Lokananta, Kota Solo, pada 30
November hingga 1 Desember 2012.
Lokananta sangat ternama pada masa lalu sebagai perusahaan
perekam musik melalui berbagai piringan hitamnya. Musisi Sam
Saimun, Titik Puspa, dan banyak artis besar nasional lain pada masa
itu, sebagai misal, menanjak karirnya dari dapur rekaman ini
Festival Lokananta yang mengedepankan aspek musik dalam
bermacam kemasan dengan dua panggung akan menampilkan artis
nasional dari beragam genre, "Antara lain Saringai (Solo), Homohenic
(Bandung), Down for Life, Orkes keroncong, Swastika, dan
Samaioona," kata Ketua Penyelenggara Festival Lokananta, Stefanus
Aji, di Solo, Senin. "Kami menggelar festival ini, bekerja sama
dengan Perum Percetaan Negara Republik Indonesia Cabang
Lokananta Surakarta, katanya.
Menurut dia, Festival Lokananta juga akan ditunjang dengan beberapa
kegiatan lainnya di antaranya, workshop rekaman, pameran foro
konser, dan pemutaran film dokumenter musik serta tidak ketinggalan
sejumlah stan penjual merchandese dan alat musik.
2.2.6.4 Glenn Fredly and the Bakuucakar live from Lokananta
JAKARTA, PT Royal Prima
Musikndo (RPM) bekerja
sama dengan Himpunan
15
Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) menggelar acara nonton bareng
primier
Gambar 5. Glenn Fredly
“Glenn Fredly & The Bakuucakar Live From Lokananta“ di XXI
Epicentrum kawasan Kuningan Jakarta Selatan, Selasa (2/10).
Lokananta ini sebenarnya punya sejarah dalam perkembangan seni di
Indonesia. Selain memproduksi film, Lokananta juga merekam lagu-
lagu. Termasuk lagu kebangsaan Indonesia, "Indonesia Raya"
direkam di Lokananta. Namun, sekarang sedikit saja orang yang tahu
keberadaan Lokananta.
Melihat kondisi itu, Glenn Fredly tergerak untuk menyelamatkan
Lokananta. Bahkan apa yang dilakukan Glenn mendapat dukungan
dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Glenn berharap,
gebrakannya akan menghasilkan efek domino, tidak hanya kepada
pemerintah tapi juga masyarakat luas.
"Saya tahu, studio Lokananta pernah merekam musisi-musisi
legendaris. Keberadaan Lokananta sekarang kurang terperhatikan.
Padahal Lokananta merupakan bagian dari sejarah musik Indonesia.
Untuk itu saya kampanyekan 'Save Lokananta'. Saya memulai dengan
merekam video di tempat ini," ujar Glenn.
2.2.6.5 Rumah Musik Indonesia Save Lokananta – Indosiar
(Pendapat seorang penonton dari blog pribadi)
Barusan menonton acara musik di salah satu stasiun televisi swasta,
Tentang Rumah musik Lokananta, ternyata dari situ banyak muncul
para musisi- musisi handal negri ini. Banyak musisi-musisi lawas kita
yang menjadi pengisi acara pada malam itu, Tak terkecuali Eyang
Titik Puspa, Lagu Juwita malam di bawakan oleh David “Naif” yang
begitu mendendang kala menyanyikannya, Bengawan Solo di
nyayikan oleh Moninta “idol”. Dan masih banyak lagi lagu-lagu lawas
yang terus di nyanyiakan sebagai upaya mengenang kembali Rumah
Musik Lokananta yang katanya di anggap sudah tidak layak atau
16
mungkin Pailit. Dari situ saya sadar bahwa musik kita sangat jauh
lebih bagus dan punya nilai tinggi.
Apa lagi ketika mendengarkan Sruti ( anak didik Ibu Waldjinah Sang
Maestro Kroncong ) menembang kroncong, tak di sangka kepala ini
bergoyang sendiri mengikuti irama kencrung ( kalo dalam bhs jawa )
itu mulai di dendangkan, bas betot yang terus di betot oleh sang
pembetot, atau biola yang selalu di mainkan menyayat dalam irama
musik itu, Kita seakan lupa bahwa kekayaan musik bangsa ini begitu
banyak, Lagu-lagu daerah pun banyak di nyayikan di dalam acara
tersebut, Benar kata Glenn Fredly yang kala itu menjadi Host bersama
Tompi dalam acara tersebut berkata bahwa, lewat lagu-lagu daerah
kita bisa menyatukan bangsa ini akan keberagaman, Dan di akhir
acara tersebut dinyanyikanlah lagu Rasa Sayange yang ternyata lagu
tersebut juga menjadi souvenir pada kejuaraan Asian Games ke
empat. Acara tersebut didedikasikan untuk penyelamatan Rumah
Musik Lokananta.
2.2.7 Data Marketing Event / Produk / Jasa Yang Mau Diangkat
(SWOT)
2.2.7.1 SWOT
2.2.7.1.1 Strenth
• Lokananta sebagai Studio rekaman pertama di
Indonesia yang berdiri sejak tahun 1956 (59 tahun)
• Lokananta memiliki rekaman suara baik lagu maupun
pidato sebanyak lebih dari 5000 rekaman dan 40.000
piringan yang tersimpan rapih.
• Memiliki peralatan rekaman yang original, sangat
langka dan berkelas dunia
• Speaker JBL yang hanya ada 2 di dunia (di studio BBC
& Lokananta)
17
• kualitas rekaman lokananta setingkat lebih tinggi dari
abbey road studio
• Speaker buatan perusahaan audio milik James Bullough
Lancing yang ada di Lokananta, tinggal satu-satunya di
dunia.
• Memiliki ruang rekaman live terbesar di Indonesia
sebesar lapangan futsal
• Rekaman asli lagu Indonesia raya, rekaman pidato –
pidato Soekarno, lagu bengawan solo oleh Alm.
Gesang, lagu – lagu daerah di seluruh Indonesia di
rekam di Lokananta dan rekaman aslinya masih berada
di Lokananta.
2.2.7.1.2 Weakness
• Semakin berkembang jaman banyak studio rekaman
baru yang mendominasi dan menyebabkan Lokananta
mulai dilupakan
• Fasilitas dan kualitas rekaman Lokananta yang kurang
berkembang membuat konsumen mulai meninggalkan
Lokananta
• Kendala biaya dan respon pemerintah yang membuat
Lokananta tersendat untuk perawatan, gaji karyawan,
fasilitas dll.
2.2.7.1.3 Opportunity
• Banyaknya masyarakat dan musisi yang mulai
mengetahui perkembangan musik Indonesia terutama
tentang Lokananta dari campaign – campaign yang
dibuat.
• Banyaknya komunitas dari public figure yang ikut
menyuarakan “save Lokananta” seperti white shoes and
the couples company, glenn fredly, pandai besi, dll
18
• Tema classic dari Lokananta dapat diterima dengan
mudah di hati masyarakat.
• Ratusan sejarah musik Indonesia yang tersimpan di
Lokananta banyak yang masih belum mengetahui
tentang fakta-fakta tersebut.
2.2.7.1.4 Threat
• banyaknya rumah produksi yang menggunakan
teknologi dan fasilitas yang baik karena dikelola oleh
swasta
• fasilitas yang mulai tidak terurus karena kurang
kepedulian dari pihak pemerintah dan masyarakat
2.3 Tinjauan Khusus
2.3.1 Teori Branding
Berdasarkan buku “Designing Brand Identity”, brand adalah
sebuah ide besar, harapan mengenai suatu produk, pelayanan, atau
perusahaan di luar pemikiran konsumen ke depannya (Wheller,
2009: 3).
Brand Identity merupakan ekspresi visual dan verbal dari sebuah
brand. Identitas mengekspresikan, mengkomunikasikan, dan
memberi visual pada brand. Identitas mampu membentuk persepsi
terhadap suatu perusahaan dan membedakannya dari para
kompetitor. Brand Identity yang kuat dapat membantu membangun
kualitas brand melalui peningkatan loyalitas konsumen yang dapat
membangun kesuksesan perusahaan (Wheller, 2009: 4).
Branding bertujuan membangun hubungan emosional dengan
konsumen, yakni ketika seseorang sudah jatuh cinta terhadap suatu
19
brand, maka timbul kepercayaan terhadap brand tersebut,
membelinya, dan tercipta loyalitas akan brand tersebut (Wheller,
2009: 6).
Menurut Alina Wheller , Brand Identity menjadi ideal dan efektif
apabila:
• Mencerminkan visi dan misi perusahaan
• Memiliki suatu arti tegas dan mudah dikenali
• Merupakan bentuk asli ekspresi dari suatu perusahaan
• Mampu mengkomunikasikan keunikan suatu perusahaan
• Memiliki perbedaan tersendiri dibandingkan yang lain
• Dapat dilindungi secara hukum
• Memiliki nilai yang mampu bertahan lama di lingkungan yang
selalu mengalami perubahan
• Memberikan image yang jelas dan konsisten mengenai suatu
perusahaan
• Dapat dengan mudah diterapkan di berbagai media dan
ukuran/skala
• Dapat digunakan dengan baik pada hitam putih maupun warna
Lokananta Studio belum memiliki bentuk identitas visual yang
baik dan berkarakter kuat, sehingga diperlukan re-branding untuk
memperoleh identitas baru yang dapat mengangkat kembali
kepopuleran studio ini dan mampu menanamkan image yang
konsisten di pikiran konsumen serta mampu mencerminkan
karakter barang dan jasa yang ditawarkan studio ini kepada para
konsumen
2.3.2 Teori Logo
Berdasarkan buku “Mendesain Logo” dikatakan bahwa kata logo
berasal dari bahasa Yunani logos, yang berartti kata pikiran,
pembicaraan, dan akal budi. Awalnya istilah logotype lebih dahulu
20
populer daripada logo. Istilah logotype muncul pada tahun 1810-
1849, yang berarti tulisan nama entitas yang didesain secara
khusus dengan menggunakan teknik lettering atau memakai jenis
huruf tertentu (Rustan, 2009).
Pada awalnya logotype adalah sebuah elemen tulisan, namun pada
berkembang dengan semakin unik/berbeda satu sama lain. Huruf
diolah dan ditambahkan elemen gambar untuk bersatu dengan
tulisan.
Fungsi dari logo/logotype adalah:
• Identitas diri, untuk membedakan dengan identitas milik orang
lain
• Tanda kepemilikan, untuk membedakan miliknya dengan milik
orang lain.
• Tanda jaminan kualitas
• Mencegah peniruan
Beberapa persyaratan untuk mendesain logo yang efektif
adalah:
• Unik. Mencerminkan dan mengangkat citra entitasnya serta
membedakan dengan yang lain
• Dapat mengakomodasi dinamika yang dialami entitasnya
dalam jangka waktu selama mungkin. Artinya logo harus
fleksibel dan tahan lama
• Simple, mudah ditangkap mata dan dikenali bentuknya serta
mudah diingat
• Flexible,
o Bentuk: memiliki berbagai versi bentuk sehingga bila
diterapkan pada berbagai media dan bahan, logo tetap
terlihat jelas.
21
o Warna: memiliki berbagai versi warna sehingga dalam
kondisi media dan background tertentu, logo tetap
terlihat jelas.
o Ukuran: memiliki versi ukuran kecil atau besar yang
khusus dirancang sehingga logo tetap terlihat jelas
dalam media dan berbagai ukuran ruang (Rustan, 2009)
Logo Lokananta sekarang masih belum memenuhi kriteria di
atas dan masih seadanya, serta belum mampu menciptakan
identitas diri yang kuat. Logo juga tidak fleksibel dan
konsisten secara karakter sehingga belum dapat diterapkan
pada beragam media promosi. Nantinya logo akan
menampilkan keunikan dan mengangkat citra dengan
logogram beserta logotype yang menggunakan jenis font yang
mewakili brand namun tetap fleksibel dan tahan .
2.3.3 Teori Gestalt
Teori Gestalt adalah salah satu teori psikologi yang menjelaskan bahwa
seseorang akan mempersepsikan apa yang terlihat dari lingkungannya
sebagai satu kesatuan yang utuh. Teori ini juga bisa dikatakan sebagai
teori persepsi. Berdasarkan buku “Mendesain Logo”, teori Gestalt
dikembangkan oleh Max Wertheimer (1880 – 1943) bersama dengan
para rekannya. Teori Gestalt menjelaskan juga bahwa kecenderungan
persepsi pada seseorang, terbentuk dalam benak masing-masing individu
(Rustan, 2009).
Prinsip-prinsip dalam teori Gestalt yang dijabarkan dalam buku
“Mendesain Logo”, antara lain:
• Similarity
Objek-objek yang memiliki bentuk atau elemen yang mirip atau
sama akan terlihat sebagai satu kelompok tersendiri.
22
• Closure
Melengkapi sebuah objek menjadi sesuatu yang utuh walau
sebenarnya tidak komplit.
• Proximity
Objek-objek yang berdekatan posisinya akan dikelompokkan
sebagai suatu kesatuan.
• Figure Ground
Melihat foreground objek (latar depan) atau background (latar
belakang) atau keduanya dapat dilihat sebagai objek.
• Impossible Figure
Objek yang tidak mungkin dibuat dalam dunia nyata tiga dimensi
(Rustan, 2009).
Pada proses mendesain logo untuk identitas visual Lokananta, teori
Gestalt dipakai menjadi salah satu acuan dalam desain. Prinsip figure
ground dipilih sebagai prinsip utama dalam desain Lokananta untuk
menyesuaikan desain dengan karakter dan big idea yang akan dipilih.
Penggunaan prinsip tersebut juga untuk memperkuat desain identitas
visual Lokananta. Selain menjadi acuan dalam desain logo, teori
Gestalt juga menjadi acuan untuk desain supergrafis Lokananta.
Desain supergrafis dibuat dengan prinsip closure dan proximity, hal
ini menyesuaikan dengan karakter Lokananta.
2.3.4 Teori Layout
Menurut Surianto Rustan S.Sn (2009:74-86) Prinsip dasar layout
antara lain:
- Sequence/urutan
dapat pula disebut hierarki atau flow, merupakan urutan dari
tulisan atau pesan untuk mempermudah pembaca untuk
menangkap informasi dan dapat mengurutkan pandangan mata
pembaca.
- Emphasis/penekanan
merupakan pesan yang dijadikan sebagai pusat perhatian atau
point of interest. Membesarkan ukuran, penggunaan waran
23
yang kontras, pengaturan posisi, menggunakan bentuk yang
berbeda dapat menjadikan pesan sebagai pusat perhatian.
- Balance/keseimbangan
pebagian berat yang seimbang pada suatu bidang, tidak hanya
pengaturan letak namun juga pengaturan arah, warna dan
atribut lain. Keseimbangan juga dibagi menjadi dua bagian,
yaitu keseimbangan simetris dan keseimbangan asimetris.
- Unity/kesatuan
adanya kesatuan antara setiap elemen desain, seperti kesatuan
antara teks, gambar, warna, ukuran, posisi, style dan lainnya.
Dalam penyusunan layout penulis akan memperhatikan prinsip-
prinsip tersebut, serta menyesuaikannya dengan identitas visual
Lokananta sendiri.
2.3.5 Teori Warna
Warna merupakan salah satu identitas terkuat dalam desain. Ketika
melihat sebuah desain, yang direspon oleh mata manusia pertama kali
adalah warna daripada elemen desain lainnya, seperti tipografi, logo,
maupun gambar. Oleh karena itu, pemilihan warna sangat penting dalam
suatu desain.
Berdasarkan buku “Color Harmony 2”, warna dapat mempengaruhi
perasaan seseorang. Ketika warna “berkomunikasi”, manusia menerima
informasi melalui bahasa warna. Suatu ide dapat berkomunikasi melalui
warna tanpa menggunakan bahasa verbal maupun non-verbal. Desain
yang baik harus menggunakan warna yang sesuai dengan tone and
manner yang akan dikomunikasikan, sehingga pesan atau konsep
tersampaikan dengan baik. (Whelan, 2009)
24
Berkaitan dengan perancangan identitas visual suatu perusahaan, warna
adalah salah satu elemen dasar terpenting yang bisa mewakili suatu
badan usaha. Berdasarkan buku “Pantone Guide to Communicating With
Color” , warna adalah metode yang sangat cepat dalam menyampaikan
suatu pesan maupun tujuan (Eiseman, 2000).
Berdasarkan buku “Color Harmony Naturals”, makna warna pada setiap
orang bisa berbeda karena dipengaruhi beberapa hal yakni:
• Basic Personality
Berdasarkan kepribadian masing-masing orang, seperti pemikiran
yang terbuka maupun keinginan untuk menerima sesuatu yang baru.
• Culture
Warna hitam dan putih adalah warna yang paling netral yang dapat
diterima semua budaya.
• Trend
Dipengaruhi oleh lingkungan, etnik, maupun media.
• Age
Umur juga mempengaruhi persepsi seseorang terhadap warna (Gill,
2000).
Dalam pembagian warna, penggunaan color wheel (lingkaran warna)
menjadi acuan utama. Berdasarkan buku “Color Basic”, warna-warna
dalam lingkaran warna terdiri atas tiga bagian yaitu:
• Warna primer
Warna primer merupakan warna dasar dalam lingkaran warna, terdiri
atas warna merah, kuning, dan biru.
• Warna sekunder
Warna sekunder merupakan pencampuran dua warna primer dengan
perbandingan yang sama, terdiri atas warna jingga, biru, dan ungu.
• Warna tersier
25
Warna tersier merupakan pencampuran antara warna primer dan
sekunder dengan perbandingan warna yang sama, terdiri atas warna
hijau limau (lime green), hijau toska, dan indigo.
Identitas visual Lokananta perlu menggunakan warna-warna hangat,
seperti coklat, krem, abu abu, merah maroon, dan orens. Pemilihan
warna ini untuk menciptakan kesan yang hangat, classic, dan natural
alami. Selain itu, pemilihan warna untuk desain Lokananta juga
berdasarkan pemilihan warna primer yang sesuai dengan karakter dan
pencampurannya yang menjadi pilihan warna sekunder dalam desain.
2.3.6 Teori Tipografi
Prinsip utama dalam tipografi yang dijabarkan dalam buku “Huruf, Font,
Tipografi” adalah:
• Legibility
Berhubungan dengan kemudahan mengenali dan membedakan
masing-masing huruf/karakter, menyangkut desain/bentuk
huruf yang digunakan. Suatu jenis huruf dikatakan legible
apabila masing-masing huruf/karakternya mudah dikenali dan
dibedakan dengan jelas satu dengan yang lain.
• Readability
Berhubungan dengan tingkat keterbacaan suatu teks. Teks
yang readable berarti keseluruhannya mudah dibaca.
Readability menyangkut keseluruhan teks yang telah disusun
dalam suatu komposisi (Rustan, 2009).
Tipografi secara umum terbagi menjadi 4 huruf yakni:
• Serif
Berawal dari penggunaannya sebagai display type untuk
menarik perhatian pembaca poster iklan dan flyer pada abad
19. Disebut juga sebagai Egyptian karena bentuknya terkesan
berat dan horizontal seperti gaya seni dan arsitektur Mesir
kuno.
26
• Sans serif
Pertama kali muncul pada tahun 1816 sebagai display type,
yang juga berarti tanpa serif. Sans serif sangat tidak populer di
masyarakat pada abad itu karena dianggap tidak trendi, namun
akhirnya mulai populer pada awal abad 20 saat para desainer
mencari bentuk-bentuk ekspresi baru. Sans serif terbagi
menjadi 3 kelompok yaitu Grosteque, geometric, dan
humanist.
• Script
Bentuknya didesain mirip tulisan tangan bahkan ada yang
seperti goresan kuas atau pena kaligrafi. Script didesain
sebagai pemaduan huruf besar-kecil pada teks.
• Decorative
Pada abad 19 muncul kelompok bergaya display/decorative
dan pada abad ini juga perkembangan teknologi pembuatan
huruf semakin murah. Saat itu jenis huruf display sangat
dibutuhkan dunia periklanan untuk menarik perhatian
pembaca, namun yang diproritaskan adalah keindahannya
bukan legibility-nya.
Logo Lokananta membutuhkan font sans serif yang mampu
memberikan kesan kuat, kokoh, stabil dan dinamis. Pemilihan font
yang baru harus mampu menyampaikan pesan dari konsep
identitasnya.
2.3.7 Teori Simbol
Sigmund Freud dan Carl Gustav Jung mempercayai bahwa simbol
mengandung arti dan logika yang dapat menjadi jalan menuju jalan
keluar dan keputusan dari masalah atau konflik. (Veronica Napoles,
1951:43)
27
Simbol yang oval atau bulat memiliki kesan yang positif untuk wanita
maupun laki-laki. Simbol yang bulat atau melingkar dapat diaplikasikan
pada pembangunan tampilan yang bertema organik dan memelihara.
Simbol dapat berupa tipografi, abstrak, deskriptif atau gabungan.
Simbol yang deskriptif dapat mewakili produk atau jasa dari suatu
perusahaan, pembuatan simbol yang deskriptif lebih efektif
dibandingkan membuat simbol yang memperlihatkan langsung produk
atau jasa yang dijual. (Veronica Napoles, 1951:47)
Pada teori diatas, logo Lokananta secara visual menerapkan gambaran
berupa simbol yang deskriptif, sehingga konsumen yang melihat citra
Lokananta secara visual dapat dengan mudah menangkap makna
dengan tepat dan jelas. Tampilan visual yang ditampilkan Lokananta
nantinya berkesan bulat sehingga pesan yang perlihatkan lebih baik dan
positif.