bab 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2009-2-00179-if bab 2.pdf ·...

33
5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Fuzzy Logic Fuzzy logic pertama kali dikembangkan oleh Lotfi A. Zadeh pada tahun 1965. Teori ini banyak diterapkan di berbagai bidang, antara lain representasi pikiran manusia kedalam suatu sistem. Banyak alasan mengapa penggunaan logika fuzzy ini sering dipergunakan antara lain, konsep Fuzzy logic yang mirip dengan konsep berpikir manusia. Sistem fuzzy dapat merepresentasikan pengetahuan manusia ke dalam bentuk matematis dengan lebih menyerupai cara berpikir manusia. Pengontrol dengan fuzzy logic mempunyai kelebihan yaitu dapat mengontrol sistem yang kompleks, non-linier, atau sistem yang sulit direpresentasikan kedalam bentuk matematis. Selain itu, informasi berupa pengetahuan dan pengalaman mempunyai peranan penting dalam mengenali perilaku sistem di dunia nyata. Fuzzy logic juga memiliki himpunan fuzzy yang mana pada dasarnya, teori himpunan fuzzy merupakan perluasan dari teori himpunan klasik. Dimana dengan fuzzy logic, hasil yang keluar tidak akan selalu konstan dengan input yang ada. Cara kerja fuzzy logic secara garis besar terdiri dari input, proses dan output. Fuzzy logic merupakan suatu teori himpunan logika yang dikembangkan untuk mengatasi konsep nilai yang terdapat diantara kebenaran (truth) dan kesalahan (false). Dengan menggunakan fuzzy logic nilai yang dihasilkan bukan hanya ya

Upload: lelien

Post on 07-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Fuzzy Logic

Fuzzy logic pertama kali dikembangkan oleh Lotfi A. Zadeh pada tahun

1965. Teori ini banyak diterapkan di berbagai bidang, antara lain representasi

pikiran manusia kedalam suatu sistem. Banyak alasan mengapa penggunaan

logika fuzzy ini sering dipergunakan antara lain, konsep Fuzzy logic yang mirip

dengan konsep berpikir manusia. Sistem fuzzy dapat merepresentasikan

pengetahuan manusia ke dalam bentuk matematis dengan lebih menyerupai cara

berpikir manusia. Pengontrol dengan fuzzy logic mempunyai kelebihan yaitu

dapat mengontrol sistem yang kompleks, non-linier, atau sistem yang sulit

direpresentasikan kedalam bentuk matematis. Selain itu, informasi berupa

pengetahuan dan pengalaman mempunyai peranan penting dalam mengenali

perilaku sistem di dunia nyata.

Fuzzy logic juga memiliki himpunan fuzzy yang mana pada dasarnya, teori

himpunan fuzzy merupakan perluasan dari teori himpunan klasik. Dimana dengan

fuzzy logic, hasil yang keluar tidak akan selalu konstan dengan input yang ada.

Cara kerja fuzzy logic secara garis besar terdiri dari input, proses dan output.

Fuzzy logic merupakan suatu teori himpunan logika yang dikembangkan untuk

mengatasi konsep nilai yang terdapat diantara kebenaran (truth) dan kesalahan

(false). Dengan menggunakan fuzzy logic nilai yang dihasilkan bukan hanya ya

6

(1) atau tidak (0) tetapi seluruh kemungkinan diantara 0 dan 1. (sumber,

http://en.wikipedia.org/wiki/Fuzzy_logic).

Ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam memahami sistem fuzzy

antara lain :

• Variabel fuzzy merupakan variabel yang akan dibahas dalam suatu

sistem fuzzy.

• Himpunan fuzzy merupakan suatu group yang mewakili suatu kondisi

atau keadaan tertentu dalam suatu variabel fuzzy.

• Semesta pembicaraan, merupakan keseluruhan nilai yang

diperbolehkan untuk dioperasikan dalam suatu variabel fuzzy.

• Domain adalah keseluruhan nilai yang diijinkan dalam semesta

pembicaraan dan boleh dioperasikan dalam suatu himpunan fuzzy.

2.2 Fungsi Keanggotaan

Fungsi keanggotaan merupakan suatu kurva yang menunjukkan pemetaan

titik-titik input data kedalam nilai keanggotaanya (disebut juga dengan derajat

keanggotaan) yang memiliki interval antara 0 sampai 1. Untuk mendapatkan

nilai keanggotaan dapat menggunakan cara pendekatan fungsi.

Ada beberapa fungsi keanggotaan yang digunakan dalam teori himpunan

fuzzy adalah:

7

• Representasi Linear

Pada representasi linear, pemetaan input ke derajat keanggotaan nya

digambarkan sebagai suatu gari lurus. Bentuk ini paling sederhana dan

menjadi pilihan yang baik untuk mendekati suatu konsep yang kurang jelas.

Ada 2 keadaan himpunan fuzzy yang linear. Pertama, kenaikan himpunan

dimulai pada nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan nol [0]

bergerak ke kanan menuju kenilai domain yang memiliki derajat keanggotaan

lebih tinggi (Gambar 2.1 )

Gambar 2.1 Representasi linear naik

Fungsi keanggotaan pada linear naik:

8

Kedua, merupakan kebalikan yang pertama. Garis lurus dimulai dari

domain dengan derajat keanggotaan tertinggi pada sisi kiri, kemudian bergerak

menurun ke nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan lebih rendah

(Gambar 2.2)

Gambar 2.2 Representasi linear turun

Fungsi keanggotaan pada linear turun:

• Representsi kurva segitiga, pada dasarnya merupakan gabungan antara 2

garis (linear) seperti terlihat pada gambar 2.3

9

Gambar 2.3 Representasi kurva segitiga

Fungsi keanggotaan kurva segitiga:

• Representasi kurva trapesium,kurva segitiga pada dasarnya seperti bentuk

segitiga, hanya saja ada beberapa titik yang memiliki nilai keanggotaan 1

(Gambar 2.4)

10

Gambar 2.4 Representasi kurva trapesium

Fungsi keanggotaan representasi kurva trapezium:

• Representasi kurva bentuk bahu, daerah yang terletak ditengah-tengah suatu

variable yang dipresentasikan dalam bentuk segitiga, pada sisi kanan dan kiri

nya akan naik dan turun (misalkan: dingin bergerak ke sejuk bergerak ke

hangat dan bergerak ke panas). Tetapi terkadang salah satu sisi dari variable

tersebut tidak mengalami perubahan. Sebagai contoh, apabila telah mencapai

kondisi panas, kenaikan temperature akan tetap berada pada kondisi panas.

Himpunan fuzzy ‘bahu’, bukan segitiga, digunakan untuk mengakhiri

11

variable suatu daerah fuzzy. Bahu kiri bergerak dari benar ke salah, demikian

juga bahu kanan bergerak dari salah ke benar. Gambar menunjukkan variable

temperature dengan daerah bahunya.

Gambar 2.5 Representasi kurva bentuk bahu pada variable temperature

• Representasi kurva-S, kurva pertumbuhan dan penyusutan merupakan kurva

S atau sigmoid yang berhubungan dengan kenaikan dan penurunan

permukaan secara tak linear. Kurva-S untuk pertumbuhan akan bergerak dari

sisi paling kiri (nilai keanggotaan = 0) ke sisi paling kanan (nilai keanggotaan

= 1). Fungsi keanggotaannya akan tertumpu pada 50% nilai keanggotaanya

yang sering disebut dengan titik infleksi (Gambar)

12

Gambar 2.6 Representsi kurva-S pertumbuhan

Fungsi keanggotaan pada kurva-S pertumbuhan:

Kurva-S untuk penyusutan akan bergerak dari sisi paling kanan (nilai

keanggotaan = 1) ke sisi paling kiri (nilai keanggotaan = 0) seperti

terlihat pada Gambar 2.6

13

Gambar 2.7 Representasi kurva-S penyusutan

Fungsi keanggotaaan kurva-S penyusutan:

Kurva-S didefinisikan dengan menggunakan 3 parameter, yaitu: nilai

keanggotaan nol (α), nilai keanggotaan lengkap ( ), dan titik infleksi

atau crossover (β) yaitu titik yang memiliki domain 50% benar. Gambar

menunjukkan karakteristik kurva-S dalam bentuk skema.

14

Gambar 2.8 Karakteristik fungsi kurva-S

• Representasi kurva bentuk lonceng (bell curve), ntuk mempresentasikan

bilangan fuzzy, biasanya digunakan kurva berbentuk lonceng. Kurva

berbentuk lonceng ini terbagi atas 3 kelas, yaitu: himpunan fuzzy PI, beta,

dan Gauss. Perbedaan ketiga kurva ini terletak pada gradiennya.

i. Kurva PI, berbentuk lonceng dengan derajat keanggotaan 1 terletak pada

pusat dengan domain ( ), dan lebar kurva (β) seperti terlihat pada

Gambar 2.8.

15

Gambar 2.9 Karakteristik fungsional kurva PI

Fungsi keanggotaan kurva PI:

ii. Kurva beta, pada kurva beta juga berbentuk lonceng namun lebih rapat.

Kurva ini juga didefinisikan dengan dua parameter, yaitu nilai pada

domain yang menunjukan pusat kurva ( ) dan setengah lebar kurva (β)

seperti terlihat pada gambar

16

Gambar 2.10 Karakteristik fungsional kurva beta

Fungsi keanggotaan pada kurva beta:

iii. Kurva GAUSS, kurva gauss menggunakan () untuk menunjukkan nilai

domain pada pusat kurva, dan (k) yang menunjukkan lebar kurva

(Gambar 2.10).

17

Gambar 2.11 Fungsional kurva Gauss

Fungsi keanggotaan kurva Gauss:

2.2.1 Himpunan Fuzzy

Himpunan fuzzy didasarkan pada gagasan untuk memperluas jangkauan

fungsi karakteristik sedemikian hingga fungsi tersebut akan mencakup bilangan

real pada interval [0,1]. Nilai keanggotaanya menunjukkan bahwa suatu item

tidak hanya bernilai benar atau salah. Nilai 0 menunjukkan salah, nilai 1

menunjukkan benar, dan masih ada nilai-nilai yang terletak antara benar dan

salah.

18

2.2.2 Operator dan Operasi Himpunan Fuzzy

Seperti telah kita ketahui, pada teori himpunan klasik dikenal operasi

himpunan dasar, misalnya gabungan, irisan dan komplemen. Pada teori

himpunan fuzzy, operator logika yang berlaku tidak jauh berbeda dengan

operator-operator pada teori himpunan klasik. Operasi pada teori himpunan fuzzy

tidak hanya melibatkan harga derajat keanggotaan 0 dan 1, melainkan juga harga

diantaranya.

Operator-operator himpunan fuzzy yang sering digunakan antara lain:

• Komplemen atau operator NOT yang didefinisikan sebagai berikut :

( ) ( )xAnot Aμ−=1 , untuk semua Uu∈

• T-Norm (Fuzzy Intersection), merupakan operator yang menampilkan

operasi irisan dalam himpunan fuzzy:

( ) ( ) ( )( )xxTx BABA μμμ ,=∩

Operator-operator T-Norm yang sering dipakai:

Produk aljabar : ( ) ( ) ( )xxx BABA μμμ ⋅=∩

Minimun : ( ) ( ) ( )( )xxx BABA μμμ ,min=∩

• S-Norm (Fuzzy Union), merupakan operator yang menampilkan operasi

gabungan dalam himpunan fuzzy:

( ) ( ) ( )( )xxTx BABA μμμ ,=∪

19

Operator S-Norm yang sering dipakai:

Jumlah aljabar: ( ) ( ) ( ) ( ) ( )xxxxx BABABA μμμμμ ⋅−+=∪

Maksimum: ( ) ( ) ( )( )xxx BABA μμμ ⋅=∪ max

2.2.3 Basis Aturan Fuzzy

Pada teori himpunan fuzzy terdapat suatu basis aturan yang

menggambarkan hubungan antara variabel-variabel lingusitik seperti ,,agak”,

,,sedikit”, ,,cukup”, ,,terlalu” yang merupakan variabel-variabel yang tidak eksak

(fuzzy). Dalam teori himpunan fuzzy, representasi linguistik dari batasan-batasan

yang tidak eksak tersebut memanipulasi variabel sehingga mempersempit atau

memperlebar himpunan fuzzy.

Basis aturan (fuzzy rules) merelasikan dua atau lebih variabel-variabel

fuzzy. Basis aturan ini berisi sekumpulan aturan if-then yang biasanya berbentuk

“jika x adalah A maka y adalah B”. Bentuk umumnya seperti berikut

Ri: if x1 is iF1 and...xn is inF then y is iG

Dimana Fn dan G merupakan himpunan fuzzy pada U dan V, x dan y adalah

variabel linguistik dan i menyatakan jumlah aturan yang ada.

Aturan-aturan fuzzy tersebut digunakan untuk memperoleh keputusan

yang didasarkan pada pertimbangan kualitatif dari hasil proses pengumpulan

informasi linguistik yang berbasiskan pengalaman dan intuisi subjektif. Basis

20

aturan ini akan menjadi dasar bagi sistem inferensi fuzzy untuk pemodelan

berbasis Neuro-Fuzzy.

2.3 Teori Dasar Test Kepribadian

2.3.1 Pengertian Kepribadian

Banyak para ahli yang mendefinisikan kepribadian. Salah satu yang paling

penting menurut Gordon W.Allport. Kepribadian adalah suatu organisasi yang

dinamis dari sistem psiko-fisik indvidu yang menentukan tingkah laku dan

pemikiran indvidu secara khas. Terjadinya Interaksi psiko-fisik mengarahkan

tingkah laku manusia.

Maksud dinamis pada pengertian tersebut adalah perilaku mungkin saja

berubah-ubah melalui proses pembelajaran atau melalui pengalaman-

pengalaman, reward, punishment, pendidikan, dsb. Misalnya seorang pemalas

setelah masuk Akademi Ketentaraan menjadi rajin, maka kepribadiannya

berubah. Perilaku SMA berubah menjadi perilaku mahasiswa Akademi

Ketentaraan

Kepribadian adalah semua corak perilaku dan kebiasaan individu yang

terhimpun dalam dirinya dan digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri

terhadap segala rangsangan baik dari luar maupun dari dalam. Corak perilaku

dan kebiasaan ini merupakan kesatuan fungsional yang khas pada seseorang.

Perkembangan kepribadian tersebut bersifat dinamis, artinya selama individu

masih bertambah pengetahuannya dan mau belajar serta menambah pengalaman

dan keterampilan, mereka akan semakin matang dan mantap kepribadiannya

21

Dalam bahasa latin asal kata personaliti dari persona (topeng), sedangkan

dalam ilmu psikologi menurut, Gordon W.Allport : suatu organisasi yang

dinamis dari system psiko-fisik individu yang menentukan tingkah laku dan

pemikiran individu secara khas. Interaksi psiko-fisik mengarahkan tingkah laku

manusia

Berdasarkan pengertian di atas maka corak perilaku individu dalam

menyesuaikan diri dengan lingkungan akan berbeda-beda. Misalnya corak

perilaku mahasiswa Akademi ketentaran dalam mengisi waktu luang atau saat

tidak ada dosen menunjukan seperti apa kepribadiannya. Ada mahasiswa yang

ngobrol, ada mahasiswa yang cenderung makan, ambil air wudlu untuk sholat,

memakai-maki dosen dan pendidikan, ada yang segera pulang atau pergi ke

perpustakaan. Semua perilaku tersebut bersifat khas artinya hanya dimiliki oleh

individu itu. Meskipun orang lain memiliki perilaku yang sama mungkin

pemaknaannya berbeda. Misalnya ada yang makan karena belum sarapan, ada

yang makan karena kesal menunggu, ada yang makan karena ikut teman atau

makan karena mengisi waktu saja.

Kepribadian adalah ciri, karakteristik, gaya atau sifat-sifat yang memang

khas dikaitkan dengan diri kita. Dapat dikatakan bahwa kepribadian itu

bersumber dari bentukan-bentukan yang kita terima dari lingkungan, misalnya

bentukan dari keluarga pada masa kecil kita dan juga bawaan-bawaan yang

dibawa sejak lahir. Jadi yang disebut kepribadian itu sebetulnya adalah campuran

dari hal-hal yang bersifat psikologis, kejiwaan dan juga yang bersifat fisik.

Maksud bentukan keluarga dalam hal ini adalah kata-kata apakah yang

sering dikatakan oleh orang tuanya. Pujian apa yang sering didengar, hukuman

22

apa yang sering dialami berkaitan dengan satu perilaku di rumah. Motivasi apa

serta contoh apa yang diperlihatkan keluarganya. Semua itu akan membentuk

kepribadian seseorang. Misalnya saat listrik mati ada ayah yang mengatakan :

“awas ada hantu”, ada ayah yang mengatakan “cepat siapkan lampu pengganti”,

ada orang tua yang pergi ke luar, ada orang tua yang langsung tidur, ada juga

yang menganjurkan berdo’a dan ambil air wudlu. dsb. Semua stimulus kita

dapatkan sejak lahir baik dari kakak, ayah, ibu, teman, televisi dsb. Semua akan

mempengaruhi cara kita bersikap terhadap sesuatu.

Pada saat itulah kepribadian terbentuk. Selanjutnya melalui proses yang

tidak sederhana akan berinteraksi dengan bentuk fisik seperti kurus, pendek,

gemuk, lobus otak, pembuluh darah, jantung dan atribut psikologis misalnya

sabar, pemarah, cerewet, agresif dsb.

Personality is : the complex of all the attributes-behavioral,

temperamental, emotional and mental--that characterize a unique individual;

"their different reactions reflected their very different personalities"; "it is his

nature to help others

Pengertian di atas merujuk pada ciri-ciri perilaku yang kompleks terdiri

dari temperamen (reaksi emosi yang cenderung menetap dalam merespon situasi

atau stimulus lingkungan secara spontan), emosi yang bersifat unik dari individu.

Reaksi yang berbeda dari masing-masing individu menunjukan perbedaan

kepribadian.

Dalam konsep text book yang lain digambarkan Personalities is :

1. Kualitas atau kondisi dari seseorang

23

2. Keseluruhan dari kualitas dan sifat sebagai karakter atau perilaku yang

khusus untuk orang tertentu

3. Kumpulan dari karakte, perilaku, emosi, sifat mental seseorang;

kepribadian walaupun mereka berbeda, mereka bisa bersama seperti

teman

4. Khusus kualitas seseorang, terutama yang membedakan pribadi satu

karakteristik yang membuat menarik sosial; memenangkan pemilihan

lainnya dikepribadian dari kemampuan

a. Seseorang sebagai perwujudan sifat khusus, pikiran dan perilaku.

b. Seseorang yang menonjol atau beken.

5. Pendapat pribadi yang sopan

6. Karakteristik yang berbeda dari suatu tempat atau situasi.

Berdasarkan pengertian di atas bila kita ambil contoh, waktu jam 5 pagi

sampai jam 9 pagi akan menghasilkan prestasi yang berbeda tergantung pada

kepribadian orang itu. Misalnya ;

Mahasiswa A : bangun dan minum kopi, pergi kuliah

Mahasiswa B ; bangun sholat, mandi, kuliah

Mahasiswa C : bangun, mandi, sholat, sarapan, dengar berita, membersihkan

rumah, olah raga, baca buku, pergi kuliah dan ke perpustakaan.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka ada beberapa kata kunci

yang dapat dirumuskan dalam menguraikan kepribadian yaitu : Cara seseorang

berespon terhadap masalah, bersifat unik, dinamis, yang merupakan hasil

24

interaksi fisik/genetik, environment, emosional, cognition, serta menunjukan cara

individu dalam mengelola (management) waktunya.

2.3.2 Penggolongan manusia berdasarkan kepribadiannya.

Penggolongan manusia berdasarkan beberapa kriteria tertentu sangatlah

sulit. Kendalanya terletak pada heterogenitas dan keunikan sifat manusia. Tidak

ada satu manusiapun yang dapat dianggap memiliki sifat yang sama kemudian

dikelompokkan berdasarkan sifat itu.

Selain itu manusia bersifat dinamis dan berubah-ubah sesuai hasil belajar

dan kondisi lingkungan. Meskipun dia orang kembar sangatlah sulit untuk

menganggap satu kelompok kepribadian. Ilmu pengetahuan hanya bisa

melakukan pendekatan agar beberapa ciri yang agak mirip dikelompokkan

menjadi beberapa kelompok kepribadian. Kepribadian adalah ciri, karakteristik,

gaya atau sifat-sifat yang memang khas dikaitkan dengan diri kita. Dapat

dikatakan bahwa kepribadian itu bersumber dari bentukan-bentukan yang kita

terima dari lingkungan, misalnya bentukan dari keluarga pada masa kecil kita

dan juga bawaan-bawaan yang dibawa sejak lahir. Jadi yang disebut kepribadian

itu sebetulnya adalah campuran dari hal-hal yang bersifat psikologis, kejiwaan

dan juga yang bersifat fisik.

Berdasarkan aspek biologis, Hipocrates membagi kepribadian menjadi 4

kelompok besar dengan fokus pada cairan tubuh yang mendominasi dan

memberikan pengaruh kepada individu tersebut. ( 4 jenis cairan tubuh),

pembagiannya meliputi : empedu kuning (choleris), empedu hitam (melankolis),

cairan lendir (flegmatis) dan darah (sanguinis).

25

a. Sanguin,

Sanguin adalah orang yang gembira, yang senang hatinya, mudah untuk

membuat orang tertawa, dan bisa memberi semangat pada orang lain.

Tapi kelemahannya adalah dia cenderung impulsive, yaitu orang yang

bertindak sesuai emosi atau keinginannya.

b. Plegmatik,

Tipe plegmatik adalah orang yang cenderung tenang, dari luar cenderung

tidak beremosi, tidak menampakkan perasaan sedih atau senang. Naik

turun emosinya itu tidak nampak dengan jelas. Orang ini memang

cenderung bisa menguasai dirinya dengan cukup baik, ia intorspektif

sekali, memikirkan ke dalam, bisa melihat, menatap dan memikirkan

masalah-masalah yang terjadi di sekitarnya. Kelemahan orang plegmatik

adalah ia cenderung mau ambil mudahnya, tidak mau susah, sehingga

suka mengambil jalan pintas yang paling mudah dan gampang.

c. Melankolik,

Tipe melankolik adalah orang yang terobsesi dengan karya yang paling

bagus, yang paling sempurna dan dia memang adalah seseorang yang

mengerti estetika keindahan hidup ini. Perasaannya sangat kuat, sangat

sensitif maka kita bisa menyimpulkan bahwa cukup banyak seniman yang

memang berdarah melankolik. Kelemahan orang melankolik, ia mudah

sekali dikuasai oleh perasaan dan cukup sering perasaan yang mendasari

hidupnya sehari-hari adalah perasaan murung.

26

d. Kolerik.

Seseorang yang kolerik adalah seseorang yang dikatakan berorientasi

pada pekerjaan dan tugas, dia adalah seseorang yang mempunyai disiplin

kerja yang sangat tinggi. Kelebihannya adalah dia bisa melaksanakan

tugas dengan setia dan akan bertanggung jawab dengan tugas yang

diembannya. Kelemahan orang yang berciri kolerik adalah kurangnya

kemampuan untuk bisa merasakan perasaan orang lain (empati), belas

kasihannya terhadap penderitaan orang lain juga agak minim, karena

perasaannya kurang bermain.

Sedangkan Menurut Shelldon dan Kretchmer kepribadian didasarkan pada

(bentuk tubuh) : endomorf, mesomorf dan ektomorf. Kepribadian menurut

hipocrates mendasarkan pada reaksi tubuh atau dampak fisiologis tubuh akibat

dari adanya 4 kelompok cairan tubuh tersebut.

Menurut Jung kepribadian dikategorikan menjadi ; introvert dan ekstrovert,

sedangkan Heymans membagi menjadi : emosialitet, aktivitet dan sekunder.

Faktor – faktor yang mempengaruhi kepribadian :

1. Faktor genetik;

Dari beberapa penelitian bayi-bayi baru lahir mempunyai temperamen

yang berbeda, Perbedaan ini lebih jelas terlihat pada usia 3 bulan.

Perbedaan meliputi: tingkat aktivitas, rentang atensi, adaptabilitas pada

perubahan lingkungan. Sedangkan menurut hasil riset tahun 2007 kazuo

Murakami di Jepang menunjukan bahwa gen Dorman bisa distimulasi

27

dan diaktivasi pada diri seseorang dalam bentuk potensi baik dan potensi

buruk.

2. Faktor lingkungan

Perlekatan (attachment): kecenderungan bayi untuk mencari kedekatan

dengan pengasuhnya dan untuk merasa lebih aman dengan kehadiran

pengasuhnya dapat mempengaruhi kepribadian.

Teori perlekatan (Jhon Bowlby) menunjukkan : kegagalan anak

membentuk perlekatan yang kuat dengan satu orang atau lebih dalam

tahun pertama kehidupan berhubungan dengan ketidakmampuan

membentuk hubungan dengan orang lain pada masa dewasa (Bowlby ,

1973).

3. Faktor stimulasi gen dan cara berpikir

Berdasarkan penelitian akhir 2007, yang dilakukan oleh Kazuo

Murakami, Ph.D dari Jepang dalam bukunya The Divine message of the

DNA. Menyimpulkan bahwa kepribadian sepenuhnya dikendalikan oleh

gen yang ada dalam sel tubuh manusia. Gen tersebut ada yang bersifat

Dorman (tidur) atau tidak aktip dan yang bersifat aktip. Bila kita sering

menyalakan gen yang tidur dengan cara positif thinking maka

kepribadian dan nasib kita akan lebih baik. Jadi genetik bukan sesuatu

yang kaku, permanen dan tidak dapat dirubah.

28

Setiap orang yang diciptakan Tuhan sudah dilengkapi dengan

kepribadian. Kepribadian itu sebetulnya adalah sumbangsih atau pemberian

Tuhan ditambah dengan pengaruh lingkungan yang kita terima atau kita alami

pada masa pertumbuhan kita. Ada beberapa ahli yang beranggapan bahwa

segalanya telah diprogram dalam genetik. Beberapa ahli lain menyatakan bahwa

faktor belajar dan lingkungan memegang peranan yang sangat menentukan.

Perpaduan kedua faktor itu dinamakan Anna Anastasia, dimana keduanya

membentuk kepribadian manusia. John L Holland, seorang praktisi yang

mempelajari hubungan antara kepribadian dan minat pekerjaan, mengemukakan

bahwa ada enam tipe atau orientasi kepribadian pada manusia.

Struktur kepribadian merupakan unsur-unsur atau komponen yang

membentuk diri seseorang secara psikologis. Salah satu contoh struktur

kepribadian yang paling tua gagasannya adalah menurut Sigmund Frued tokoh

psikoanalisa. Berdasarkan beberapa penelitian pada klien yang mengalami

masalah kejiwaan ia menyimpulkan bahwa diri manusia dalam membentuk

kepribadianya terdiri atas 3 komponen utama yaitu Das es das ich, das Uber Ich

istilah lainnya id, ego, super ego. Untuk memudahkan pemahaman, saya sering

menamakan kalau id artinya nafsu atau dorongan-dorongan kenikmatan yang

harus dipuaskan, bersifat alamiah pada manusia. Ego sering saya analogikan

sebagai kemampuan otak atau akal yang membimbing manusia untuk mencari

jalan keluar terhadap masalah melalui penalarannya. Super Ego sering saya

analogikan sebagai norma, aturan, agama, norma sosial.

29

Definisi lain dari test kepribadian adalah salah satu metode seleksi yang

banyak digunakan untuk mengukur karakteristik kepribadian dengan tujuan

untuk mengetahui seperti apakah jenis kepribadian yang dimiliki. Kepribadian

tergolong dalam 4 karakter yaitu: sanguinis, koleris, melankolis, dan plegmatis.

Test kepribadian banyak macamnya, mulai dari personality inventories dan

intelligences.

Pada personality inventories, anda akan diminta merespon serangkaian

pernyataan lalu menjawabnya berdasarkan preferensi atau pilihan pribadi anda

terhadap suatu hal yang bertujuan untuk menggali karakteristik personal, pikiran,

perasaan, dan perilaku.

Ada beberapa test kepribadian yang lebih dikenal dalam organisasi yaitu:

• Edwards Personal Preference Schedule(EPPS), tersusun atas 225 pasang

pernyataan terkait dengan kecenderungan dan perasaan individu. Anda

harus memilih satu yang paling mendekati gambaran diri.

• Myers-Briggs Type Indicator (MBTI), tersusun atas sepasang pernyataan

terkait dengan kecenderungan perasaan dan perilaku individu.

• Cattell’s Questionaires (16 Personality Factor), tersusun atas dua kolom

kanan-kiri yang menggambarkan kepribadian (trait-konsep psikologis

Allport). Test ini menggali fungsi persepsi-kognisi, gaya interpersonal,

interaksi intimasi, pertimbangan professional, dinamika kepribadian, isu

terapis dan konseling

30

• Papi Kostik , rangkaian test ini secara garis besar menggali kepemimpinan,

dorongan dan kemampuan usaha, stabilitas emosi dan penyesuaian diri.

Banyak organisasi yang menggunakan test kepribadian sebagai bagian dari

proses rekrutmen dan promosi jabatan serta mencari kesesuaiannya dengan jenis

pekerjaan dengan tujuan untuk mengukur aspek psikologis pada diri seseorang

yang berhubungan dengan karakter, sifat dan pekerjaan. Bukan hanya untuk

proses rekrutmen saja test kepribadian di perlukan, banyak orang mengambil test

kepribadian untuk mengetahui karakter dan sifat diri seseorang untuk lebih

memahami dirinya sendiri dan juga teman ataupun orang lain. Intelligences

merupakan test untuk mengukur kecerdasan, kepintaran, ataupun untuk

memecahkan problem yang dihadapi.

2.3.3 Test kepribadian 16 Personality Factor

Test kepribadian 16 Personality Factor merupakan karya adaptasi dari

“Sixteen Personality Factor Questionnaire (16PF)” yang diciptakan oleh

Raymond B.Catell. Pada tahun 1949, Raymond Cattell menerbitkan edisi

pertama dari 16PF Questionnaire - 16 Personality Factor Questionnaire. Ia adalah

konsep revolusioner: mengukur seluruh kepribadian manusia menggunakan

struktur ditemukan melalui analisis faktor. The 16 Personality Factor

Questionnaire edisi kelima, disempurnakan dan diperbarui untuk mencerminkan

perubahan dalam masyarakat saat ini. Di Fakultas Psikologi Universitas

Indonesia, jurusan psikologi klinis dan counseling test ini telah di kembangkan

penggunaanya dalam pelaksanaan pemeriksaan test psikologi bagi klien-klien

atau kasus-kasus klinis.

31

The Questionnaire 16PF adalah diri lapor instrumen penilaian yang

mengukur enambelas normal dewasa kepribadian dimensi ditemukan oleh Dr

Cattell tengara dalam penelitian. Tanggapan dari klien untuk kuesioner, standar

nilai (stens) unramahantuk masing-masing berasal dari enam belas faktor

kepribadian dan nilai selama lima Global Factors (asli Lima-Factor Model)

adalah computed. Nilai ini dapat digunakan untuk merumuskan model

kepribadian berguna dalam industri / organisasi aplikasi, pengaturan klinis,

konseling, dan penelitian untuk predicting perilaku manusia.

Menggunakan dimensi yang ditemukan melalui analisis faktor, The 16

Personality Factor Questionnaire menilai seluruh domain kepribadian manusia

dalam tingkat:

1. Keramahtamahan.

2. Daya pemahaman.

3. Stabilitas emosi.

4. Dominasi.

5. Kegembiraan / Keaktifan.

6. Memperhatikan Aturan.

7. Kontak Sosial.

8. Sensitivitas.

9. Kewaspadaan.

10. Imajinatif.

32

11. Keterbukaan.

12. Kecemasan.

13. Terbuka pada perubahan.

14. Kemandirian.

15. Perfeksionism.

16. Ketegangan.

2.3.4 Lima Faktor Besar dari 16 Personality Factor

Faktor umum dalam 16 Personality Factor biasa disebut dengan Big

Five.Personality. Big Five Personality merupakan pendekatan dalam psikologi

kepribadian yang mengelompokan trait kepribadian dengan analisis faktor.

Tokoh pelopornya adalah Allport dan Cattell.

Big Five Personality adalah suatu pendekatan yang digunakan dalam

psikologi untuk melihat kepribadian manusia melalui trait yang tersusun dalam

lima buah domain kepribadian yang telah dibentuk dengan menggunakan analisis

faktor. Lima traits kepribadian tersebut adalah extraversion, agreeableness,

conscientiousness, neuoriticism, openness to experiences.

Trait-trait dalam domain-domain dari Big Five Personality Costa &

McCrae (1997) adalah sebagai berikut.

1. Extraversion (E)

33

Faktor pertama adalah extraversion, atau bisa juga disebut faktor

dominan-patuh (dominance-submissiveness). Faktor ini merupakan dimensi

yang penting dalam kepribadian, dimana extraversion ini dapat

memprediksi banyak tingkah laku sosial. Menurut penelitian, seseorang

yang memiliki faktor extraversion yang tinggi, akan mengingat semua

interaksi sosial, berinteraksi dengan lebih banyak orang dibandingkan

dengan seseorang dengan tingkat extraversion yang rendah. Dalam

berinteraksi, mereka juga akan lebih banyak memegang kontrol dan

keintiman. Peergroup mereka juga dianggap sebagai orang-orang yang

ramah, fun-loving, affectionate, dan talkative.

Extraversion dicirikan dengan afek positif seperti memiliki

antusiasme yang tinggi, senang bergaul, memiliki emosi yang positif,

energik, tertarik dengan banyak hal, ambisius, workaholic juga ramah

terhadap orang lain. Extraversion memiliki tingkat motivasi yang tinggi

dalam bergaul, menjalin hubungan dengan sesama dan juga dominan dalam

lingkungannya Extraversion dapat memprediksi perkembangan dari

hubungan sosial. Seseorang yang memiliki tingkat extraversion yang tinggi

dapat lebih cepat berteman daripada seseorang yang memiliki tingkat

extraversion yang rendah. Extraversion mudah termotivasi oleh perubahan,

variasi dalam hidup, tantangan dan mudah bosan. Sedangkan orang-orang

dengan tingkat ekstraversion rendah cenderung bersikap tenang dan

menarik diri dari lingkungannya.

2. Agreeableness (A)

34

Agreebleness dapat disebut juga social adaptibility atau likability

yang mengindikasikan seseorang yang ramah, memiliki kepribadian yang

selalu mengalah, menghindari konflik dan memiliki kecenderungan untuk

mengikuti orang lain. Berdasarkan value survey, seseorang yang memiliki

skor agreeableness yang tinggi digambarkan sebagai seseorang yang

memiliki value suka membantu, forgiving, dan penyayang.

Namun, ditemukan pula sedikit konflik pada hubungan interpersonal

orang yang memiliki tingkat agreeableness yang tinggi, dimana ketika

berhadapan dengan konflik, self esteem mereka akan cenderung menurun.

Selain itu, menghindar dari usaha langsung dalam menyatakan kekuatan

sebagai usaha untuk memutuskan konflik dengan orang lain merupakan

salah satu ciri dari seseorang yang memiliki tingkat aggreeableness yang

tinggi. Pria yang memiliki tingkat agreeableness yang tinggi dengan

penggunaan power yang rendah, akan lebih menunjukan kekuatan jika

dibandingkan dengan wanita.

Sedangkan orang-orang dengan tingkat agreeableness yang rendah

cenderung untuk lebih agresif dan kurang kooperatif.

Pelajar yang memiliki tingkat agreeableness yang tinggi memiliki tingkat

interaksi yang lebih tinggi dengan keluarga dan jarang memiliki konflik

dengan teman yang berjenis kelamin berlawanan.

35

3. Neuroticism (N)

Neuroticism menggambarkan seseorang yang memiliki masalah

dengan emosi yang negatif seperti rasa khawatir dan rasa tidak aman.

Secara emosional mereka labil, seperti juga teman-temannya yang lain,

mereka juga mengubah perhatian menjadi sesuatu yang berlawanan.

Seseorang yang memiliki tingkat neuroticism yang rendah cenderung akan

lebih gembira dan puas terhadap hidup dibandingkan dengan seseorang

yang memiliki tingkat neuroticism yang tinggi.

Selain memiliki kesulitan dalam menjalin hubungan dan

berkomitmen, mereka juga memiliki tingkat self esteem yang rendah.

Individu yang memiliki nilai atau skor yang tinggi di neuroticism adalah

kepribadian yang mudah mengalami kecemasan, rasa marah, depresi, dan

memiliki kecenderungan emotionally reactive.

4. Openness (O)

Faktor openness terhadap pengalaman merupakan faktor yang paling

sulit untuk dideskripsikan, karena faktor ini tidak sejalan dengan bahasa

yang digunakan tidak seperti halnya faktor-faktor yang lain. Openness

mengacu pada bagaimana seseorang bersedia melakukan penyesuaian pada

suatu ide atau situasi yang baru.

Openness mempunyai ciri mudah bertoleransi, kapasitas untuk

menyerap informasi, menjadi sangat fokus dan mampu untuk waspada pada

36

berbagai perasaan, pemikiran dan impulsivitas. Seseorang dengan tingkat

openness yang tinggi digambarkan sebagai seseorang yang memiliki nilai

imajinasi, broadmindedness, dan a world of beauty. Sedangkan seseorang

yang memiliki tingkat openness yang rendah memiliki nilai kebersihan,

kepatuhan, dan keamanan bersama, kemudian skor openess yang rendah

juga menggambarkan pribadi yang mempunyai pemikiran yang sempit,

konservatif dan tidak menyukai adanya perubahan.

Openness dapat membangun pertumbuhan pribadi. Pencapaian

kreatifitas lebih banyak pada orang yang memiliki tingkat openness yang

tinggi dan tingkat agreeableness yang rendah. Seseorang yang kreatif,

memiliki rasa ingin tahu, atau terbuka terhadap pengalaman lebih mudah

untuk mendapatkan solusi untuk suatu masalah.

5. Conscientiousness (C)

Conscientiousness dapat disebut juga dependability, impulse control,

dan will to achieve, yang menggambarkan perbedaan keteraturan dan self

discipline seseorang. Seseorang yang conscientious memiliki nilai

kebersihan dan ambisi. Orang-orang tersebut biasanya digambarkan oleh

teman-teman mereka sebagai seseorang yang well-organize, tepat waktu,

dan ambisius.

Conscientiousness mendeskripsikan kontrol terhadap lingkungan

sosial, berpikir sebelum bertindak, menunda kepuasan, mengikuti peraturan

dan norma, terencana, terorganisir, dan memprioritaskan tugas. Di sisi

37

negatifnya trait kepribadian ini menjadi sangat perfeksionis, kompulsif,

workaholic, membosankan. Tingkat conscientiousness yang rendah

menunjukan sikap ceroboh, tidak terarah serta mudah teralih perhatiannya.