BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahBeras adalah makanan pokok penduduk Indonesia. Disamping sebagai sumber karbohidrat, beras menyumbang sedikitnya 45% protein. Sayangnya beras yang kita konsumsi saat ini sudah banyak kehilangan zat-zat gizi akibat dari pengolahan yang kurang baik. Sebab semakin putih beras hasil pengolahan, maka beras semakin banyak kehilangan zat-zat gizinya. Beras mengandung vitamin dan mineral, khususnya vitamin B1 (tiamin) yang banyak terdapat pada bagian kulit ari dan sekamnya (bekatul). Saat ini di Indonesia masih banyak masyarakat terutama golongan anak-anak yang belum mengetahui dan mengenal bekatul. Apalagi bagi masyarakat yang tinggal di perkotaan. Tetapi bagi masyarakat yang tinggal di pedesaan mereka telah mengenal bekatul meskipun yang mereka tahu adalah bekatul sebagai makanan ayam atau ternak.Bekatul dikenal sebagai dedak padi yang sering digunakan sebagai pakan unggas. Di kampung-kampung masyarakat biasa memberi makan bebek atau ayam piaraan mereka dengan bekatul yang dicampur air atau juga bahan lainnya seperti nasi, jagung, dan ampas tahu. Sesungguhnya, bekatul berbeda dari dedak yang biasa digunakan sebagai pakan ayam. Meskipun sama-sama berasal dari padi yang digiling, namun bekatul memiliki banyak sekali manfaat yang belum diketahui masyarakat luas yang sangat bermanfaat untuk tubuh. Berbagai penelitian tentang bekatul telah banyak dilakukan, namun tindak lanjut dari penelitian-penelitian tersebut berupa produk olahan siap pakai kurang banyak diminati oleh perusahaan-perusahaan makanan di Indonesia. Hal ini disebabkan karena pandangan masyarakat tentang bekatul masih dianggap sebagai sisa dari penggilingan padi yang umumnya dimanfaatkan hanya sebagai pakan ternak.Bekatul memiliki banyak sekali manfaat untuk tubuh. Bekatul mulai