bab 1 pendahuluan 1.1 latar belakang...

13
4 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan sistem teknologi informasi saat ini telah menjadi kebutuhan utama bagi setiap perusahaan. Pengembangan teknologi informasi (TI) telah memimpin dengan skala besar dan menjadi lebih mutakhir. Sehingga TI menjadi satu bagian yang tidak terpisahkan dari lingkungan perusahaan. Pengembangan TI dimaksudkan untuk mengatasi meningkatnya kebutuhan informasi dan jaringan perusahaan yang semakin meluas (Singh, 1999). Total pengeluaran perusahaan diberbagai belahan dunia untuk bidang TI melebihi satu milyar dollar pertahun dan bertambah sebesar 10% disetiap tahun. Pada saat yang sama sistem informasi hampir meliputi semua aspek pada kehidupan manusia. Mengingat tingginya investasi dan luas cakupan penerapannya, maka keberhasilan investasi dan kualitas sistem informasi yang dikembangkan adalah hal yang paling penting untuk penelitian dan praktek (Iivari, 2005). Pada beberapa dekade yang lalu, gagalnya penerapan TI pada organisasi karena aspek teknisnya, seperti kualitas TI yang buruk yang banyak mengandung kesalahan-kesalahan sintak, kesalahan-kesalahan logik, dan bahkan kesalahan- kesalahan informasi. Walaupun pada saat ini kualitas teknis sistem informasi telah EVALUASI KESUKSESAN SMARTONE PADA PT PLN PERSERO Andi Nurul Istiyana Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Upload: nguyenkien

Post on 22-Aug-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Penggunaan sistem teknologi informasi saat ini telah menjadi kebutuhan utama bagi

setiap perusahaan. Pengembangan teknologi informasi (TI) telah memimpin dengan

skala besar dan menjadi lebih mutakhir. Sehingga TI menjadi satu bagian yang tidak

terpisahkan dari lingkungan perusahaan. Pengembangan TI dimaksudkan untuk

mengatasi meningkatnya kebutuhan informasi dan jaringan perusahaan yang semakin

meluas (Singh, 1999).

Total pengeluaran perusahaan diberbagai belahan dunia untuk bidang TI

melebihi satu milyar dollar pertahun dan bertambah sebesar 10% disetiap tahun. Pada

saat yang sama sistem informasi hampir meliputi semua aspek pada kehidupan

manusia. Mengingat tingginya investasi dan luas cakupan penerapannya, maka

keberhasilan investasi dan kualitas sistem informasi yang dikembangkan adalah hal

yang paling penting untuk penelitian dan praktek (Iivari, 2005).

Pada beberapa dekade yang lalu, gagalnya penerapan TI pada organisasi

karena aspek teknisnya, seperti kualitas TI yang buruk yang banyak mengandung

kesalahan-kesalahan sintak, kesalahan-kesalahan logik, dan bahkan kesalahan-

kesalahan informasi. Walaupun pada saat ini kualitas teknis sistem informasi telah

EVALUASI KESUKSESAN SMARTONE PADA PT PLN PERSEROAndi Nurul IstiyanaUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

5

membaik, kegagalan penerapan sistem masih terdengar dibeberapa perusahaan

(Jogiyanto, 2007).

Sistem teknologi yang diterapkan pada organisasi menjadi komponen dalam

organisasi bersama-sama dengan manusia. Manusia berinteraksi menggunakan TI dan

interaksi ini menimbulkan masalah keperilakuan (behavioral). Kegagalan terjadi

karena manusia menolak atau tidak ingin menggunakan TI. Beberapa penelitiaan

terdahulu menunjukkan bahwa perusahaan khususnya manager perlu untuk

memahami faktor-faktor apa saja yang memicu perilaku individual terhadap TI

(Jogiyanto, 2007).

Penelitian mengenai perilaku penggunaan TI telah dilakukan sejak tahun

1980-an. Jogiyanto (2007) mengelompokan penelitian-penelitian sistem informasi

kedalam dua aliran. Aliran yang pertama adalah aliran yang memfokuskan penelitian

pada penerimaan, adopsi, dan penggunaan dari sistem informasi. Aliran ini juga fokus

pada anteseden-anteseden atau penyebab-penyebab perilaku. Sedangkan, aliran yang

kedua fokus pada kesuksesan implementasi di tingkat organisasi. Aliran pertama

dikelompokan lagi ke dalam 2 kelompok, yakni kelompok yang anteseden-anteseden

perilaku berupa suatu perasaan (affect) dan kognitif (cognitive), misalnya: sikap,

norma-norma, dan persepsi terhadap penggunaan.

Untuk menjelaskan interaksi individual-individual dengan sistem teknologi

informasi diperlukan teori dan model yang valid. Beberapa teori dan model dari

EVALUASI KESUKSESAN SMARTONE PADA PT PLN PERSEROAndi Nurul IstiyanaUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

6

penelitian-penelitian dalam kelompok yang anteseden-antesedennya berupa suatu

perasaan dan kognitif antara lain, Theory of Reasoned Action (TRA) oleh Fishbein

dan Ajzen (1975), Theory Acceptance Model (TAM) oleh Davis (1989), dan Theory

of Planned Behavior (TPA) oleh Ajzen (1991).

Untuk aliran pertama,pengukuran keberhasilan sistem dengan menggunakan

model penerimaan pengguna yang paling banyak digunakan oleh peneliti-peneliti

yaitu, Technology Acceptance Model (TAM). TAM merupakan model pendekatan

lainyang disusun oleh Davis (1989) untuk menjelaskan penerimaan teknologi yang

akan digunakan oleh pengguna teknologi. TAM juga digunakan oleh Venkatesh et al.,

(2003) yang telah menguji perilaku pengguna dan penerimaan sistem dari berbagai

perspektif.

TAM mengadopsi Theory of Reasoned Action (TRA) sebagai landasan

pemahaman yang lebih baik mengenai perilaku pengguna dalam penerimaan dan

pemanfaatan teknologi informasi (Davis, 1989; Davis et al., 1989). TAM dinilai

mampu memberikan kontribusi terbaik dalam memprediksi dan menjelaskan

penerimaan (acceptance) pengguna pada teknologi komputer dalam organisasi,

(Venkatesh dan Davis, 1989).

Sedangkan, kelompok kedua adalah kelompok yang anteseden-anteseden

perilaku lebih berupa suatu proses, misalnya proses penilaian, proses partisipasi dan

keterlibatan serta proses mencocokan teknologi dengan tugasnya. Beberapa teori dan

EVALUASI KESUKSESAN SMARTONE PADA PT PLN PERSEROAndi Nurul IstiyanaUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

7

model dari penelitian-penelitian dalam kelompok yang anteseden-antesedennya

berupa suatu proses antara lain, model penyelesaian adaptasi pemakai (coping model

of user adaptation) oleh Beaudry dan Pinsioneault (2005), serta partisipasi dan

keterlibatan pemakai oleh Barki dan Hartwick (1994), model kesesuaian tugas-

teknologi (task-technology fit) oleh Goodhue dan Thompson (1995).

Salah satu model yang populer pada aliran yang kedua, yakni aliran yang

fokus pada kesuksesan implementasi pada tingkat organisasi adalah model yang

dikembangkan oleh DeLone dan McLean (1992) yang dikenal dengan Model

Kesuksesan Sistem Informasi DeLone dan McLean. Model ini merefleksi

ketergantungan dari enam pengukuran kesuksesan sistem informasi.

Penelitian mengenai kesuksesan implementasi suatu sistem dengan

menggunakan Model DeLone dan McLean telah banyak dilakukan. Model ini

mendapat banyak perhatian oleh para peneliti (Wang, 2008; Seddon, 1997; Petter et

al., 2008; dan Khayun et al., 2012). Namun penelitian-penelitian tersebut sepertinya

memperlihatkan tidak konsistennya hasil uji empiris yang diperoleh antara satu

dengan lainnya.

Beberapa penelitian memberikan hasil bahwa kualitas sistem dan kualitas

informasi merupakan prediktor yang signifikan terhadap kepuasan pemakai,

penggunaan, dan dampak individu (Roldan dan Leal 2003; McGill et al. 2003;

Hussein et al. 2005, 2007). Beberapa penelitian lain menunjukan bahwa kualitas

sistemdan kualitas informasi merupakan prediktor yang signifikan terhadap

EVALUASI KESUKSESAN SMARTONE PADA PT PLN PERSEROAndi Nurul IstiyanaUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

8

penggunaan akan tetapi tidak signifikan terhadap kepuasan pemakai (Rai 2002;

Hanmer 2004; Iivari 2005; Radityo dan Zulaikha, 2007; Purwanto 2007).

Semakin berkembangnya TI juga meningkatkan penelitian mengenai

kesuksesan suatu sistem TI. Banyaknya penelitian yang dilakukan juga menghasilkan

berbagai macam model. Banyak diantara peneliti mengembangkan model baru

dengan menggabungkan beberapa variabel dari konstruk pengukuran yang berbeda.

Hasil dari penelitian tersebut bermacam-macam dan penggunaaan variabel dari

masing-masing konstruk disesesuaikan dengan karakteristik dan juga sifat dari sistem

teknologi informasi yang diteiliti.

Penelitian yang dilakukan oleh Seddon (1997) mengembangkan suatu

konstruk model pengukuran kesuksesan sistem teknologi informasi melalui empirical

test terhadap variabel pengukur pada model ini. Penelitian ini secara kritis mengkaji

makna dari empat konstruk dan bukti hubungan antara variabel. Seddon (1997)

menemukan bahwa usefulness pada suatu sistem mempengaruhi kesuksesan sistem

teknologi informasi.

Penelitian lain yang mencoba mengukur kesuksean sistem informasi dengan

menggunakan variabel pada TAM dan DeLone McLean Success Modelpada

penelitian Suki et al., (2008). Penelitian ini menguji niat pembayar pajak dalam

menggunakan E-Filling dengan menggunakan Model Penerimaan Teknologi (TAM)

dan model kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean. Penelitian tersebut

bertujuan untuk menentukan hubungan antara niat pembayar pajak dalam

EVALUASI KESUKSESAN SMARTONE PADA PT PLN PERSEROAndi Nurul IstiyanaUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

9

menggunakan E-Filling terhadap attitude, perceived usefulness, perceived ease of

use, information sistem quality information quality dan perceived credibility system

Lee dan Yu (2012) melakukan penelitian pada Project Manajemen

Information System (PMIS) pada satu perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk

mengembangkan dan memvalidasi model keberhasilan ASP-PMIS berdasarkan

Model DeLone dan McLean (2003). Lee dan Yu (2012) memasukkan variabel

perceived of usefulness dari TAM pada konstruk model penelitian mereka. Pada

penelitian ini terbukti bahwa kualitas informasi memberikan kontribusi yang besar

terhadap efisien dan efektifnya PMIS. Begitu pula pada kualitas sistem memiliki

kontribusi yang besar terhadap kesuksesan penerapan PMIS.

Dengan tidak konsistennya pengujian model yang dilakukan dibeberapa

bidang penelitian tersebut, membuka peluang untuk dikembangkan lebih lanjut pada

objek penelitian yang berbeda. Selain itu, penelitian terdahulu tidak membatasi pada

sifat penggunaan sistem yang diuji apakah sistem tersebut digunakan bersifat

mandatory atau voluntary.

Penelitian ini akan mencoba melakukan pengujian terhadap kesuksesan suatu

sistem pada perusahaan milik negara yaitu PT PLN (Persero). Peningkatan investasi

perusahaan pada TI terjadi di berbagai belahan dunia pada sektor publik maupun

swasta. Tidak terkecuali pada Perusahaan Listrik Negara Persero (PLN Persero)

merupakan BUMN yang dimiliki Bangsa Indonesia. Sebagai penyedia jasa listrik

tunggal di Indonesia, PLN terus berkembang dan melakukan pemutakhiran.

EVALUASI KESUKSESAN SMARTONE PADA PT PLN PERSEROAndi Nurul IstiyanaUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

10

Pada Mei 2013 PLN meluncurkan satu sistem baru yaitu, SmartOne yang

penerapannya bersifat mandatory. SmartOne adalah satu aplikasi sistem teknologi

yang baru diterapkan wujud dari office automation di PLN dan menjadi satu sistem

yang penting dalam kegiatan operasional perusahaan. Sehingga penerapannya harus

berjalan dengan efektif, sistem ini terintegrasi dengan beberapa sistem lain yang

diterapkan pada perusahaan.

Biaya pengembangan dan implementasi sistem yang cukup tinggi menjadi

pertimbangan untuk suksesnya suatu sistem teknologi. Ketika satu sistem yang

diterapkan gagal, maka akan memberikan dampak kerugian materil dan juga tidak

tercapainya tujuan implementasi. Maka pengujian sistem baru harus dilakukan oleh

setiap perusahaan yang menggunakan sistem teknologi informasi yang baru. Hal ini

mendasari evaluasi yang akan dilakukan pada penelitian ini.

Penggunaan SmartOne selama satu semester menjadi waktu baik bagi PLN

untuk melakukan evaluasi atas sistem tersebut. Hal ini untuk mengatisipasi kegagalan

sistem dan selanjutnya dapat menjadi informasi yang penting bagi PLN untuk

memaksimalkan penerapan sistem. Kesuksesan sistem menjadi harapan perusahaan

atas investasi pada TI. Maka hal ini juga mendasari evaluasi yang akan dilakukan atas

implementasi SmartOne selama satu semester.

Selanjutnya SmartOne adalah satu sistem yang penting bagi PLN, sistem ini

terintegrasi dengan sistem-sistem lainnya. Penggunaan sistem yang bersifat

EVALUASI KESUKSESAN SMARTONE PADA PT PLN PERSEROAndi Nurul IstiyanaUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

11

mandatori menjadi pertimbangan untuk menguji kesuksesan sistem ini. Apakah

terdapat pengaruh antara kualitas sistem dan kualitas infromasi terhadap kegunaan

persepsi dan kemudahan penggunaan persepsi. Alasan selanjutnya adalah penelitian

ini mencoba menggabungkan dua model pengukuran kesuksesan yang sering

digunakan, yaitu model kesuksesan DeLone dan McLean yang dikemukakan oleh

DeLonedan McLean (1992) dan Teory Accepted Model (TAM) oleh Davis (1989).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disebutkan sebelumnya,

implementasi suatu sistem teknologi menjadi satu hal yang sangat penting bagi

perusahaan.Implementasi harus seiring dengan kesuksesan atas implementasi

tersebut. Pengujian atas implementasi sistem menjadi satu hal yang sangat penting

Suatu sistem yang diterapkan dengan biaya yang cukup besar, ketika sistem tersebut

tidak berjalan maksimal maka akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan karena

tujuan pengaplikasian tidak tercapai.

Sistem yang diterapkan pada PLN terdiri dari berbagai macam sistem dan juga

subsistem.Penelitian ini membatasi dengan memilih satu sistem yang baru di terapkan

yaitu SmartOne. Luasnya pokok pembahasan mengenai sistem ini mulai dari

perannya sebagai Decision Support Sistem (DSS), dari aspek anggaran dan

pengaruhnya pada akuntansi, serta pengimplementasiannya. Maka pada penelitian ini

hanya akan mencoba meneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

EVALUASI KESUKSESAN SMARTONE PADA PT PLN PERSEROAndi Nurul IstiyanaUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

12

kesuksesan dan keberterimaan sistem SmartOne yang digunakan pada PT PLN

Persero.

Pengujian kesuksesan yang akan dilakukan pada penelitian ini menggunakan

model kesuksesan DeLone dan McLean untuk menguji sistemnya sedangkan pada

sikappengguna akan diuji menggunakan model TAM. Suatu sistem yang baik akan

berdampak pada sikap penerima dalam menggunakan sistem teknologi tersebut.

Kemudian dari sikap pengguna akan menghasilkan kepuasan pengguna yang akan

memberikan dampak langsung terhadap individu terkait dengan performa, yang

selanjutnya akan berdampak pada organsasi atau perusahaan.

1.3 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian masalah yang dipaparkan sebelumnya maka pertanyaan

yang mendasari penelitian ini adalah.

“Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan implementasi dan

keberterimaan SmartOne sebagai satu sistem yang baru diterapkan pada PT

PLN (Persero)?”

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi faktor-faktor yang

mempengaruhi kesuksesan dan hubungannya serta mengukur keberterimaan terhadap

implementasi SmartOnesebagai sistem informasi anggaran yang diterapkan di PLN

Persero, sebagai berikut :

EVALUASI KESUKSESAN SMARTONE PADA PT PLN PERSEROAndi Nurul IstiyanaUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

13

1. membuktikan kualitas sistem dan kualitas informasi yang baik, akurat dan

real time dapat berpengaruh secara positif terhadap kesuksesan

implementasi SmartOne,

2. membuktikan keberterimaan sistem memiliki pengaruh positif terhadap

kesuksesan implementasi SmartOne,

3. mengembangkan satu model penelitian untuk menjelaskan kesuksesan dan

penerimaan SmartOne sebagai sistem teknologi yang baru diterapkan.

1.5 Motivasi Penelitian

Penelitian ini akan menganalisis keberhasilan implementasi SmartOne pada

PLN sebagai salah satu sistem informasi yang diterapkan untuk mengoptimalkan

setiap elemen atau subsistem pada PLN yang berintegritas dengan subsistem lainnya.

Keberhasilan sistem adalah tujuan yang diinginkan oleh setiap perusahaan. Hal ini

dilihat dari efektivitas yang dicapai setelah implementasi sistem tersebut.

Motivasi dari penelitian ini, mengukur dan menilai pencapaian implementasi

dan keberterimaan sistem SmartOne oleh seluruh pengguna sistem informasi

SmartOne dari tingkat pusat hingga tingkat rayon, maka pengimplementasian dapat

berjalan secara keseluruhan dan efektif.

1.6 Kontribusi Penelitian

Sejalan dengan penerapan aplikasi teknologi informasi yang dikembangkan

untuk mencapai tujuan perusahaan. Aplikasi tersebut diterapkan untuk mendukung

EVALUASI KESUKSESAN SMARTONE PADA PT PLN PERSEROAndi Nurul IstiyanaUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

14

pelayanan dan aktifitas operasional serta kinerja tugas individual dalam

meningkatkan kualitas informasi yang baik, akurat handal dan cepat. Perusahaan

perlu untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan sistem

informasi, dan keberterimaan dalam menggunakan sistem tersebut.

Penelitian ini dengan demikian memiliki kontribusi sebagai berikut ini.

1. Kontribusi Teori

Pada penelitian ini menggabungkan dua model yaitu model kesuksesan

DeLone Mclean dan model TAM. Dalam penelitian ini harapkan penelitian

memberikan kontribusi berupa pemahaman yang lebih baik terhadap penilaian

keberhasilan suatu sistem atas model yang ditawarkan oleh penelitian ini.

2. Kontribusi Praktik

Penelitian yang dilakukan pada Divisi Keuangan PLN Persero maka

diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai sistem tersebut dan juga

melihat keberterimaan sistem tersebut oleh pengguna dalam hal ini adalah

pegawai divisi keuangan. Sehingga, dapat memperbaiki praktek kerja dalam

penggunaan sistem dalam kegiatan operasional perusahaan. Sistem

pengganggaran yang dilakukan oleh perusahaan dapat berjalan dengan

maksimal.

3. Kontribusi Kebijakan

Dengan hasil penelitian ini maka diharapkan dapat menjadi dasar acuan

atau pertimbangan oleh para pengambil keputusan dalam memutuskan

EVALUASI KESUKSESAN SMARTONE PADA PT PLN PERSEROAndi Nurul IstiyanaUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

15

kebijakan dan keputusan strategis perusahaan terkait dengan sistem

SmartOne.

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai masing-masing bab

dalam penelitian ini, dapat dilihat dalam sistematika penyajian sebagai berikut ini.

Bab I: Pendahuluan

Pada bab ini diuraikan mengani latar belakang penelitian yang

kemudian diikuti dengan perumusan masalah, pertanyaan penelitian,

tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II : Tinjauan Pustaka

Pada bab ini diuraikan mengenai teori-teori yang terkait dengan

pembahasan masalah yang dapat dipakai sebagai dasar acuan

penelitian, pembahasan hasil penelitian sebelumnya yang terkait

dengan penelitian ini serta rumusan hipotesa penelitian.

Bab III: Motode Penelitian

Pada babini diuraikan mengani metode penlitian yang meliputi objek

penelitian, identifikasi dan definisi operasional variabel, jenis-jenis dan

sumber data, metode penentuan sample, metode pengumpulan data,

serta teknik analisa data yang digunakan.

EVALUASI KESUKSESAN SMARTONE PADA PT PLN PERSEROAndi Nurul IstiyanaUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

16

Bab IV: Analisis Data dan Pembahasan

Pada bab ini diuraikan mengenai deskripsi hasil pengujian yang

dilakukan dalam penelitian. Pengujian meliputi uji outher model dan

inner model. Selanjutnya dilakukan pembahasan terhadap hasil

pengujian.

Bab V: Kesimpulan dan Saran

Bab ini memuat simpulan hasil pembahasan pada bab sebelumnya dan

saran-saran yang diharapkan dapat memberi manfaat bagi pihak-pihak

yang berkepentingan.

EVALUASI KESUKSESAN SMARTONE PADA PT PLN PERSEROAndi Nurul IstiyanaUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/