bab 1 pendahuluan 1.1. latar belakang dan masalahlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab1/bab 1...
TRANSCRIPT
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang dan Masalah
Perkembangan market industri perhiasan di Indonesia masih cukup
menjanjikan. Selain mulai membaiknya kondisi perekonomian nasional, potensi
pengembangan sektor ini juga didukung dengan populasi penduduk yang besar,
pertumbuhan kelas menengah, dan faktor kultur masyarakat Tanah Air. Studi Statista
Portal mengungkapkan, market perhiasan mewah dalam negeri tumbuh 6.25% pada
tahun 2018. Ini melebihi target laju pertumbuhan majemuk (CAGR 2019-2022) yaitu
3.3%.
Gambar 1.1 Grafik Pertumbuhan Market Perhiasan Mewah di Indonesia
Sumber: Statista, Maret 2019
Berdasarkan grafik pertumbuhan market perhiasan mewah di Indonesia
tersebut, setiap perusahaan memerlukan strategi agar dapat bersaing dengan
kompetitornya, salah satu strategi dapat melalui kegiatan relational marketing,
dimana menurut Apriliani, Fitri dkk., (2014) relational marketing merupakan suatu
upaya yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk menjalin hubungan jangka
panjang pada konsumen, dimana dari hubungan tersebut diharapkan memperoleh
keuntungan bagi kedua belah pihak. Strategi ini dinilai efektif dalam meningkatkan
lifetime value dari pelanggan. Setelah lifetime value didapat, tujuan selanjutnya
2
adalah bagaimana agar lifetime value masing-masing kelompok pelanggan dapat
terus diperbesar dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2015, Kemenprin mencatat, jumlah industri perhiasan skala
menengah besar mencapai 83 perusahaan dan meningkat di tahun 2017 menjadi 97
perusahaan dengan jumlah penyerapan tenaga kerja sebanyak 15.000 orang.
Berdasarkan jumlah pesaing tersebut, setiap perusahaan perhiasan perlu melakukan
inovasi berupa langkah-langkah akurat agar dapat memenangkan persaingan, terlebih
pada market perhiasan kelas atas atau high end, dimana barang yang ditawarkan
memiliki harga tinggi, peminat relatif sama, dan jumlahnya tergolong masih sedikit
di Indonesia. Oleh sebab itu, perusahaan market perhiasan kelas atas mayoritas akan
lebih fokus untuk meningkatkan repurchase intention dari pelanggannya, selain perlu
juga mencari pelanggan baru.
Salah satu brand perhiasan kelas atas di Indonesia adalah Mondial yang
merupakan anak perusahaan dibawah naungan PT. Central Mega Kencana yang
membawahi beberapa brand perhiasan mulai dari kelas bawah hingga kelas atas.
Tabel 1.1 – Marketing Mix Mondial
Marketing-Mix
Product Price Place Promotion
Produk
berkualitas
tinggi standar
International
Color Range:
o D – G
o IF – VS1
Product
Signature
Harga
bersaing
sesuai kualitas
produk
Kebijakan
trade in dan
buyback bagi
pelanggan
Lokasi
strategis,
terletak pada
Mall kelas A
Program
Member Get
Member
Program
Member
berjenjang
Pembayaran
dengan
cicilan 0%
Sumber: Bisnis Model Mondial, Laporan Tahunan 2019
Dalam menjalankan bisnisnya Mondial melakukan pendekatan personal
touch, dimana dibutuhkan service excellent agar dapat terus menjaga loyalitas
pelanggannya. Selain melakukan pelayanan yang terbaik, Mondial juga memberikan
3
produk perhiasan karya agung yang dibuat dari berlian dengan kualitas dan standar
tertinggi dan telah tersertifikasi oleh Gemological Institute of America sehingga
diharapkan membuat pelanggan merasa puas dan cenderung akan datang untuk
melakukan pembelian kembali. Selain produk, harga yang kompetitif yang dapat
direpresentasikan dengan kualitas tanpa cacat, kebijakan trade-in, dan sistem buy-
back menjadi jaminan Mondial dalam menawarkan sebuah produk. Kemudian yang
tidak kalah penting yaitu lokasi strategis yang terletak pada Mall kelas A, bertujuan
untuk membuat pelanggan Mondial merasa tertarik untuk selalu berkunjung ke store
Mondial. Lalu yang terakhir yaitu promosi yang sebagai media dalam
menginformasikan produk, dimana Mondial telah melaksanakan kegiatan promosi
seperti program member get member, program member berjenjang, dan program
cicilan 0%. Dengan adanya promosi ini, diharapkan pelanggan akan lebih tertarik
untuk datang dan membeli produk yang ditawarkan.
Menurut Sofjan Assauri (2013:12) pengertian marketing mix adalah
kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran,
variable mana dapat dikendalikan oleh pemasaran untuk mempengaruhi reaksi para
pembeli atau konsumen. Apabila ke-empat strategi marketing mix ini dapat
diterapkan dengan baik, maka akan berdampak pada meningkatnya jumlah repeat
purchase, sehingga dapat meningkatkan volume penjualan. Tetapi dalam prakteknya
bahwa Mondial telah melaksanakan strategi marketing-mix dengan baik, namun pada
kenyataannya target tumbuh dan total transaksi yang dihasilkan belum optimal.
Table 1.2 Total Transaksi Mondial 2017-2018
Sumber: Laporan tahunan Mondial, 2019
TOTAL TOTAL
Stores COMINGPEOPLEExistCust NewCust ExistCust NewCust CR ComingPeopleExistCust NewCust ExistCust NewCust CR
MTP 272 198 74 111 8 44% 282 193 89 84 30 40%
MPI 243 173 70 79 18 40% 205 147 58 53 20 36%
MPS 176 102 74 36 19 31% 169 107 62 48 20 40%
TOTAL 691 473 218 226 45 39% 656 447 209 185 70 39%
SSG
WIP 5%
Transaction 6%
BG
WIP
Transaction
2018 2017
COMINGPEOPLE TRANSAKSI COMINGPEOPLE TRANSASKI
4
Bersumber dari data Mondial tahun 2017-2018, transaksi yang dilakukan oleh
existing customer mencapai angka 80% - 85%, sedangkan new customer hanya 15%
-20% nya. Pada tabel diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dari tahun ke tahun
perbandingan pelanggan yang membeli perhiasan pada Mondial didominasi oleh
existing customer. Hal inilah yang menjadi ketertarikan Penulis dalam menganalisis
langkah yang harus dilakukan oleh brand Mondial agar dapat kembali meningkatkan
transaksinya melalui analisa model pendekatan yang tepat dalam menumbuhkan
intensitas ketertarikan niat beli ulang (repurchase intention) produk Mondial dalam
medan persaingan para kompetitor Jewellery Shop, dimana beberapa pesaingnya
yang bahkan sudah memiliki pelanggan tetap serta memiliki peminat yang banyak.
Dalam meningkatkan repurchase intention tersebut, Mondial melakukan serangkaian
kegiatan sebagai berikut:
Tabel 1.3 Kegiatan Mondial bersama Pelanggan
Kegiatan Deskripsi Frekuensi Periode
Service
Excellent
Penawaran
langsung ke
lokasi pelanggan
Pick up barang
yang akan di-
service,
Pemberian gift
dalam perayaan
pribadi
pelanggan,
Reminder untuk
service berkala
Mingguan
(personal)
Jarang
(sesekali)
Seasonal
Triwulan
2016 – saat ini
2019
2018 – saat ini
2018 – saat ini
Relational
Marketing
Menjaga
hubungan baik
dengan
pelanggan,
Menindaklanjuti
Harian
(personal)
Mingguan
Dilakukan menerus
sejak 2015 hanya
kurang intens
2018 – saat ini
5
barang yang
sudah dibeli
berupa kondisi
fisik, apakah ada
yang kurang
nyaman atau
apakah barang
akan ditukar ke
barang yang
lebih besar,
Memberi ucapan
ulang tahun atau
peringatan
lainnya.
Berkunjung ke
rumah pelanggan
Membuat
gathering kecil
dengan
mengundang
pelanggan dalam
acara tertentu
dengan content
talkshow dengan
pakar kesehatan,
kecantikan.
Membuat acara
ulang tahun
pelanggan di
store.
Mengadakan
Service Day
untuk
(setiap sales
person)
Harian (setiap
sales person)
Mingguan
Triwulan (oleh
team
Marketing)
Kadang-kadang
Triwulan
2015 –saat ini
2016 – saat ini (hanya
pelanggan tertentu)
Disesuaikan dengan
hari-hari spesial
2017 – saat ini
Disesuaikan dengan
waktu pelanggan sejak
2017 – saat ini tetapi
tidak semua pelanggan
2016 – saat ini
6
Sumber: Laporan Rapat Kerja Mondial, 2019
memaintain
pelanggan yang
sudah berbelanja
dengan
memberkan
layanan berupa
mencuci barang,
poles croom dan
lainnya.
Marketing
communication
Kerjasama
dengan brand-
brand fashion
yang selevel,
magazine, bank
bahkan
berkolaborasi
dengan designer
kelas
internasional,
Membuat
owned-media
seperti
Instagram,
Facebook dan
Kadang-kadang
(oleh team
Marketing)
Harian (oleh
team
marketing)
Kegiatan
dilaksanakan secara
terus bersama
dengan komunitas
yang berbeda (sejak
2018 – saat ini )
Memposting
produk-produk
unggulan melalui
media berbayar
maupun tidak
berbayar sehingga
masyarakat dapat
mengenal lebih
dalam produk brand
Mondial. (aktif
2019)
7
Melalui kegiatan tersebut, pada tahun 2016, Mondial berhasil mencapai target
tumbuh sebesar 15%. Pada tahun 2017, Mondial mengalami penurunan sebesar -12%
dari target perusahaan, lalu di tahun 2018, Mondial kembali mencatat pertumbuhan
sebesar 14%.
Tabel 1.4 Data % Pertumbuhan Mondial 2014-2018
Tahun % Pertumbuhan
2014 10%
2015 -9%
2016 15%
2017 -12%
2018 14%
Sumber: Laporan Tahunan Mondial, 2019
Target pertumbuhan yang fluktuasi, perlu disikapi dengan serius oleh
manajemen Mondial. Salah satu contoh penyebab yang ditemui bahwa program
kompetitor lebih memberikan peraturan yang jauh menguntungkan bagi pelanggan
dibandingkan yang dibuat oleh Mondial. Mereka lebih berani memberikan benefit
kepada pelanggan dengan memberikan potongan harga yang lebih besar pada saat
konsumen melakukan pembelian pertama.
Untuk menelusuri fenomena yang ada, Penulis melaksanakan preliminary test
yang telah dilaksanakan pada 8 s/d 15 Maret 2019 melalui google formulir
https://bit.ly/surveyCPM
Tabel 1.5 Analisa Preliminary Test
No. Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah anda pernah
membeli perhiasan mewah
(>50 juta) ?
55
(93.2 %)
4
(6.8 %)
2. Dalam hal pembelian
perhiasan mewah, apakah
service mempengaruhi anda
55
(93.2 %)
4
(6.8 %)
8
untuk membeli perhiasan
mewah?
3. Dalam hal melakukan
pembelian perhiasan
mewah, apakah
kepercayaan dan rasa
nyaman dengan brand
tertentu mempengaruhi
anda untuk membeli
perhiasan mewah?
57
(96.6 %)
2
(3.4 %)
4. Jika anda sudah puas
dengan brand perhiasan
mewah merek tertentu,
apakah anda akan membeli
dengan merek yang sama?
54
(91.5 %)
5
(8.5 %)
5. Apakah anda pernah
membeli perhiasan brand
Mondial?
56
(94.9 %)
3
(5.1 %)
No. Pertanyaan Tidak
pernah
Pernah
(1 kali)
Sering
(2-3 kali)
Sangat
Sering
(> 3 kali)
6. Dalam 1 tahun terakhir,
apakah anda pernah
melakukan pembelian
ulang produk brand
Mondial setelah melakukan
pembelian pertama?
9
(15.3 %)
23
(39 %)
18
(30.5 %)
9
(15.3 %)
Sumber: Penulis, 2019
Berdasarkan preliminary test yang telah dilaksanakan, diperoleh sejumlah 63
responden, yaitu 59 responden pelanggan perhiasan mewah dan 4 responden bukan
pelanggan perhiasan mewah. Pada penelitian ini, Penulis hanya fokus membahas
mengenai pelanggan perhiasan mewah saja dan diperoleh hasil sebagai berikut:
9
1) Dari 59 responden hasil dari Preliminary Test didapatkan 93.2% responden
beranggapan bahwa faktor service mempengaruhi keputusan pembelian
perhiasan mewah dan sisanya 6.8% responden menganggap bahwa service
tidak mempengaruhi keputusan membeli.
2) Dari 59 responden hasil dari Preliminary Test didapatkan bahwa 96.6%
responden menyatakan bahawa faktor kepercayaan dan rasa nyaman terhadap
suatu produk berpengaruh terhadap keputusan membeli perhiasan mewah dan
3.4% menyatakan bahwa faktor kepercayaan dan rasa nyaman tidak
berpengaruh dalam keputusan membeli.
3) Dari 59 responden hasil dari Preliminary Test didapatkan bahwa 91.5%
responden akan melakukan repeat purchase (pembelian kembali) perhiasan
mewah saat mereka merasa puas dengan brand tertentu dan 8.5% responden
menyatakan tidak melakukan repeat purchase saat sudah merasa puas dengan
brand perhiasan tertentu.
4) Dari 59 responden hasil dari Preliminary Test didapatkan 94.9% atau 56 dari
59 responden menyatakan pernah membeli perhiasan brand Mondial dan
5.1% atau 3 responden menyatakan belum pernah membeli brand Mondial.
5) Dari 59 responden hasil dari Preliminary Test didapatkan 9 responden atau
15.3% menyatakan tidak pernah melakukan pembelian ulang (repeat
purchase) produk mondial, 23 responden atau 39% menyatakan pernah (1
kali) melakukan pembelian ulang, 18 responden atau 30.5% menyatakan
sering (2-3 kali) melakukan pembelian ulang brand mondial, dan 9 responden
atau 15.3% responden menyatakan sangat sering (>4 kali) melakukan
pembelian ulang brand Mondial.
Berdasarkan preliminary test keseluruhan yang telah dilaksanakan tersebut
menggambarkan adanya pengaruh dari faktor relasional sebesar 96.6% atau 57 dari
59 responden dan faktor service sebesar 93.2% atau 55 dari 59 responden pada
keputusan pembelian konsumen perhiasan kelas atas. Kesimpulan lain didapat juga
bahwa ketika konsumen sudah membeli perhiasan mewah dengan merek yang sama
dan merasa puas, 91.5% kemungkinan besar konsumen akan melakukan pembelian
ulang. Dari hal tersebut diatas, maka penulis sepakat untuk mengangkat variable
Service excellent dianggap penting untuk diteliti lebih jauh, karena variable ini juga
dapat mempengaruhi repurchase intention, selain variable Service excellent maka
penulis merasa penting untuk meneliti lagi variable yang kedua yaitu variable
10
Relational marketing, dimana hubungan dengan customer merupakan salah faktor
penunjang agar terjadi pembelian kembali (repurchase intention) oleh customer.
Selain kedua variable diatas, penulis merasa ada satu lagi variable yang perlu diteliti
lebih jauh yaitu Marketing communication, dimana variable ini juga memberikan
kontribusi yang cukup penting karena dapat meningkatkan brand image bagi
perusahaan, membuat customer lebih trust terhadap brand Mondial karena nama
brand ada dimana-mana.
Menurut Helier et al dalam Kyauk dan Chaipoopirutana (2014)
mendefinisikan bahwa repurchase intention adalah pengakuan individu untuk
membeli kembali produk tertentu dari bisnis atau produk yang sama. Hal lain yang
dapat dibuktikan melalui hasil preliminary test oleh 59 responden adalah bahwa
dalam 1 tahun terakhir, 27 dari 59 responden telah melakukan pembelian ulang di
brand Mondial.
Selain melakukan preliminary test, Penulis juga menyampaikan beberapa
jurnal terkait repurchase intention sebagai dependent variable dimana jurnal ini
digunakan untuk referensi dalam penelitian yang akan dilaksanakan dan dapat
menjadi penyempurna dari penelitian ini.
Tabel 1.6 Jurnal
Penelitian Konteks Dependent
Variable
Independent
Variable Kata Kunci
Zeithaml,
Berry dan
Parasuraman,
dalam
Sunardy, K. S.
dan
Sriwardiningsi
h, E., 2013
Executive
Report on
Costumer
Satisfaction
Repeat
Purchase
Service
Quality
Minat pembelian
ulang konsumen
diikuti dengan
peningkatan kualitas
layanan yang
dilakukan oleh
perusahaan.
Patria
Laksamana,
International
Review of
Impact of
Social
Media
Marketing
Purchase
Intention
Social
Media
Brand
loyalty
Hasil
menunjukkan
bahwa social
media marketing
11
Management
and Marketing
Eco-journals,
2018
on
Purchase
Intention
and Brand
Loyalty:
Evidence
From
Indonesia’s
Banking
Industry
secara signifikan
berdampak pada
repurchase
intention dan
brand loyalty.
Muhammad
Hafiz dkk
(2018)
Pengaruh
Customer
Relationshi
p Marketing
Dan
Customer
Experience
Terhadap
Repurchase
Intention
Pada
Pelanggan
372 Kopi
Bandung
Repurchase
Intention
Customer
Relationship
Marketing
(CRM) dan
Customer
Experience
Terdapat
pengaruh yang
signifikan dari
CRM dan
Customer
Experience
terhadap
repurchase
intention
Fauzan Abi
Wibowo
(2019)
“Pengaruh
Service
Quality Dan
Product
Quality
Terhadap
Perceived
Value Dan
Dampaknya
Repurchase
Intention
Product
Quality
Perceived
Value
Service
Quality
Dari hasil
pengolahan data
yang telah
dilakukan, dapat
diketahui bahwa
Product Quality
tidak memiliki
pengaruh yang
signifikan
12
Pada
Repurchase
Intention
Produk
Dooh Pt
Metra
Digital
Media”.
terhadap
Repurchase
intention.
Dari hasil
pengolahan data
yang telah
dilakukan, dapat
diketahui bahwa
pada Perceived
Value memiliki
pengaruh
langsung yang
signifikan.
Dari hasil
pengolahan data
yang telah
dilakukan, dapat
diketahui bahwa
pada service
quality memiliki
pengaruh yang
signifikan
terhadap
repurchase
intention
Rahmadewi,
Triyana;
Farida, Naili;
dan Dewi,
Reni Sinta.
Ilmu
Administrasi
Bisnis, Vol. 4,
Pengaruh
CRM dan
Customer
Experience
Terhadap
Keputusan
Pembelian
Ulang
Repurchase
Intention
CRM
Customer
Experience
Pada penelitian
ini didapatkan
hasil bahwa
brand trust
terbukti sebagai
variabel
perantara antara
customer
13
No.3. (2015) Melalui
Brand Trust
Pada PT.
Nasmoco
Pemuda.
relationship
management
dan customer
experience
terhadap
repurchase
intention.
Lisdayanti,
Annisa.
Akuntansi
Manajemen
dan Ekonomi,
Vol. 19, No.2.
(2017)
Pengaruh
Lokasi,
Store
Atmosphere
, Harga dan
CRM
Terhadap
Repurchase
Intention
Pada
Milk Bar
Bandung.
Repurchase
intention
Lokasi
Store
Atmosphere
Harga
CRM
Berdasarkan
pada hasil
penelitian
menyatakan
bahwa customer
relationship
management
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
repurchase
intention.
Ranjbarian,
Bahram et al.
Journal of
Business and
Management
Vol. 7, No. 6;
March 2012.
An Analysis
of Brand
Image,
Perceived
Quality,
Customer
Satisfaction
and Re-
Purchase
Intention in
Iranian
Department
Stores.
Repurchase
Intention
Brand
Image
Perceived
Quality
Customer
Satisfication
Berdasarkan
hasil dari
penelitian
menunjukkan
terdapat
hubungan positif
antara brand
image, perceived
quality, dan
customer
satisfication
terhadap
repurchase
14
Sumber: Penulis, 2019
intention.
Zhou, T., Lu,
Y., & Wang,
B.
Information
Systems
Management,
26, 4, 327-
337. (2009).
The relative
importance
of website
design
quality and
service
quality in
determining
consumers’
online
repurchase
behavior.
Repurchase
Intention
Design
Quality
Service
Quality
Berdasarkan hasil
dari penelitian
menunjukkan bahwa
terdapat hubungan
positif antara design
quality dan service
quality terhadap
repurchase intention
konsumen
pembelian online.
Abdul Samad,
IOSR Journal
of Business
and
Management,
2014
Examining
the Impact
of
Perceived
Service
Quality
Dimensions
on
Repurchase
Intentions
and Word
Of Mouth:
A Case from
Software
Industry of
Pakistan
Repurchase
Intention
Perceived
service
Quality
Customer
Satisfication
Word of
Mouth
Berdasarkan jurnal
tersebut dapat
disimpulkan bahwa
perceived service
quality berpengaruh
terhadap customer
satisfication dan
berdampak kepada
meningkatknya
repurchase intention
pada industri
software Pakistan.
15
Berdasarkan jurnal yang telah disampaikan, dapat ditarik kesimpulan bahwa
melalui penelitian ini, penulis ingin memvalidasi lebih lanjut mengenai seberapa
besar pengaruh faktor pendekatan service excellent, relational marketing dan
marketing communication terhadap repurchase intention pada market perhiasan
mewah. Penulis berharap dengan penelitian ini perusahaan dapat mencari solusi
terbaik dan kedepannya dapat menjadi dasar dalam menetapkan strategi pendekatan
yang lebih efektif terutama yang dapat mempengaruhi pelanggan untuk membeli,
menjaga hubungan pelanggan dengan baik, dan nantinya dapat berdampak terhadap
pelanggan dapat melakukan pembelian terus menerus di Mondial.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis sepakat untuk melakukan penelitian
dengan judul, “Analisa Pengaruh service excellent, relational marketing dan
marketing communication terhadap repurchase intention pada market perhiasan
mewah”.
1.2. Rumusan Masalah
Dalam menjalankan proses bisnisnya, Mondial telah melaksanakan kegiatan
marketing dengan baik, yaitu melalui pelaksanaan strategi marketing-mix,
membangun hubungan baik dengan pelanggan melalui berbagai program perusahaan,
dan membuat e-channel seperti website, Instagram, dan Facebook, dimana
diharapkan melalui langkah ini Mondial dapat lebih dekat dengan pelanggan dan
berdampak pada meningkatnya tingkat repurchase intention perusahaan. Disamping
itu minimnya coming people yang masuk ke store juga menjadi salah satu kendala
untuk mencapai omset yang diharapkan. Membuat program relational juga tidak
mudah karena produk yang ditawarkan termasuk kebutuhan tertier, sehingga
pembelian yang dilakukan oleh customer setiap tahunnya dapat dihitung dengan jari.
Selain itu, gathering yang telah dilaksanakan juga belum membuat dampak yang
signifikan dalam meningkatkan jumlah customer.
Permasalahan timbul bahwa target pertumbuhan Mondial mengalami
fluktuasi selama periode 2014 s/d 2018. Dimana setelah dilakukan evaluasi diperoleh
penyebab yaitu program kompetitor yang lebih berani memberikan benefit kepada
pelanggan, salah satunya melalui pemberian potongan harga yang lebih besar pada
saat melakukan pembelian pertama. Melalui kajian jurnal yang telah disampaikan
sebelumnya, diperoleh bahwa terdapat korelasi antara service excellent, relational
marketing, dan marketing communication terhadap tingkat repurchase intention.
16
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat diidentifikasi permasalahan
yang akan diteliti adalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh antara service excellent (X1) terhadap repurchase
intention (Y) pada pelanggan Mondial?
2. Apakah terdapat pengaruh antara relational marketing (X2) terhadap
repurchase intention (Y) pada pelanggan Mondial?
3. Apakah terdapat pengaruh antara marketing communication (X3) terhadap
repurchase intention (Y) pada pelanggan Mondial?
4. Apakah terdapat pengaruh antara service excellent (X1), relational marketing
(X2), dan marketing communication (X3) terhadap repurchase intention (Y)
pada pelanggan Mondial?
1.3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini adalah pelanggan Mondial di wilayah DKI
Jakarta yaitu pelanggan Mondial Plaza Indonesia dan Mondial Plaza Senayan.
1.4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:
1. Mengetahui dan menganalisis pengaruh service excellent kepada tingkat
repurchase intention pelanggan perhiasan kelas mewah
2. Mengetahui dan menganalisis pengaruh relational marketing kepada tingkat
repurchase intention pelanggan perhiasan kelas mewah
3. Mengetahui dan menganalisis pengaruh marketing communication kepada
tingkat repurchase intention pelanggan perhiasan kelas mewah
4. Mengetahui dan menganalisis pengaruh service excellent, relational
marketing, dan marketing communication terhadap tingkat repurchase
intention pelanggan perhiasan kelas mewah.
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat dalam penelitian ini dibagi menjadi 2, yaitu manfaat praktis dan
manfaat akademis.
1. Manfaat Praktis
a. Bagi Perusahaan, diharapkan dengan adanya penelitan ini maka dapat
memberikan suatu saran dan masukan kepada perusahaan perhiasan
mewah khususnya bagi brand Mondial PT. Central Mega Kencana,
sehingga diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi untuk
penyempurnaan strategi pendekatan customer yang tepat.
17
b. Bagi Penulis, sebagai tambahan ilmu pengetahuan dan meningkatkan
kemampuan menganalisa service excellent, marketing communication,
dan relational marketing serta pengaruhnya terhadap repurchase
intention.
2. Manfaat Akademis
Melalui hasil dari penelitian ini nantinya dapat menjadi acuan atau referensi
dalam pengkajian masalah antara lain sebagai berikut:
a. Mengetahui dan menganalisis pengaruh service excellent terhadap tingkat
repurchase intention pelanggan perhiasan kelas mewah.
b. Mengetahui dan menganalisis pengaruh relational marketing terhadap
tingkat repurhase intention pelanggan perhiasan kelas mewah.
c. Mengetahui dan menganalisis pengaruh marketing communication
terhadap tingkat repurchase intention pelanggan perhiasan kelas mewah.
d. Mengetahui dan menganalisis pengaruh service excellent, relational
marketing, dan marketing communication secara simultan terhadap
tingkat repurchase intention pelanggan perhiasan kelas mewah.
18