bab 1 latar belakang
DESCRIPTION
Tentang studi kualitas lapisan batubara berdasarkan data well logging di formasi labanan, sub cekungan berauTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Penelitian
Tanjung Redeb merupakan sebuah kecamatan sekaligus ibukota Kabupaten
Berau, Kalimantan Timur dan terdapat salah satu area konsesi PT Berau Coal yang
secara fisiografis termasuk dalam Sub-Cekungan Berau dari Cekungan Tarakan. Sub
Cekungan Berau terletak di bagian paling selatan Cekungan Tarakan yang
berkembang dari Eosen sampai Miosen. Salah satu formasi yang mengandung lapisan
batubara adalah Formasi Labanan (Situmorang dan Burhan, 1995).
Pemahaman geometri lapisan batubara dapat menunjang di dalam industri
pertambangan batubara (Kuncoro, 2000). Geometri lapisan batubara merupakan
aspek dimensi atau ukuran dari suatu lapisan batubara yang meliputi parameter
ketebalan, kemiringan, kemenerusan, keteraturan, sebaran, bentuk, kondisi roof dan
floor, cleat, dan pelapukan (Kuncoro, 2000).
Pengambilan sample juga berpengaruh pada kualitas, kualitas yang terdapat pada
roof akan berbeda dengan kualitas yang terdapat pada body maupun floor. Hal ini
berkaitan dengan proses pengendapan dan pembentukan batubara. Beberapa
parameter kualitas batubara adalah kandungan abu, nilai sulfur dan nilai kalori
(Muchjidin, 2006). Di alam, kondisi kualitas lapisan batubara sangat bervariasi, baik
secara vertikal maupun lateral, salah satunya bervariasinya kandungan sulfur pada
roof dan floor (Kuncoro, 1996). Kandungan abu, nilai sulfur dan nilai kalori dapat
diperoleh berdasarkan hasil uji kimia standar ASTM (Muchjidin, 2006).
Kandungan abu juga juga dapat ditentukan berdasarkan volume serpih (Vsh) dari
perhitungan respon well loging secara lebih spesifik berdasarkan respon gamma ray
(Larionov, 1969). Metoda well logging dapat memberikan data yang diperlukan
untuk mengevaluasi karakteristik litologi pada situasi dan kondisi sesungguhnya
(Harsono, 1993).
Berdasarkan penjelasan di atas maka dianggap perlu dan penting untuk
dilakukan penelitian mengenai geologi dan studi kualitas lapisan batubara seam “D”
berdasarkan data well logging pada Desa Bukit Makmur, Daerah Kelay, Kec. Segah,
Kab. Berau, Prov. Kalimantan Timur.
1
I.2. Masalah Penelitian
Tabel I.1. Posisi penelitian terhadap peneliti-peneliti sebelumnya.
No Peneliti
Geologi BatubaraWell
LoggingLapisan Batubara Pemercontohan
Geometri Batubara Kualitas Batubara
RegionalLokasiDaerah Berau
Lokasi Penelitian
Roof dan Floor
Kandungan Abu
Nilai Kalori
Nilai Sulfur
1 Situmorang dan Burhan, 1995 Peta Geologi Regional Lembar Tanjung
Redeb, Kalimantan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi,
Bandung.2 Thomas, 2013. Coal Geology 2nd
Edition. John Wiley & Sons, Ltd3 Kuncoro, 1996. Model Pengendapan
Batubara Untuk Menunjang Eksplorasi Dan Perencanaan
Penambangan, Program Pascasarjana, ITB, Bandung.
4 Reeves, D.R. 1986. Log Analysis for Mining Applications.
5 Kadek, 2011. Geologi dan Kualitas Lapisan Batubara Berdasarkan
Karakteristik Well Logging geofisik di Daerah Berau, Kalimantan Timur.
6 Muchjidin, 2006. Pengendali Mutu Dalam Industri Batubara. Institut
Teknologi Bandung.7 PT Berau Coal8 RM Hardito 2013
2
Rumusan masalah yang dapat dimunculkan dalam penelitian ini adalah :
1. Masalah geologi.
Keadaan geologi lokal daerah penelitian yaitu bentuklahan daerah penelitian,
stratigrafi daerah penelitian dan struktur geologi daerah penelitian.
2. Masalah geometri lapisan batubara.
2.1. Karakteristik lapisan batubara pada roof, body dan floor berdasarkan data well
logging.
2.2. Pengaruh kualitas batubara pada roof, body dan floor terhadap kandungan abu,
sulfur dan nilai kalori.
I.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah:
1. Melakukan pengamatan dan pengukuran data geomorfologi, stratigrafi, dan
strukrur geologi di permukaan melalui lintasan geologi secara terukur dan
terkontrol.
2. Mengkaji, menganalisis dan menentukan kandungan abu, sulfur dan kalori pada
roof, body dan floor lapisan batubara.
3. Menentukan hubungan volume shale terhadap kalori, kandungan abu dan
sulfur.
Berdasarkan perolehan data di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian
ini adalah:
1. Mengetahui kondisi geologi daerah telitian yang terdiri atas: kondisi
geomorfologi, stratigrafi dan struktur geologi.
2. Mengetahui hubungan volume shale terhadap kalori, kandungan abu dan sulfur.
3. Mengetahui perbedaan pada roof dan floor terhadap kandungan abu dan sulfur.
I.4. Ruang Lingkup Permasalahan Penelitian
Penelitian ini hanya dibatasi pada karakteristik lapisan batubara, serta
hubungan volume shale terhadap kandungan abu, sulfur dan kalori berdasarkan
3
data well logging, data geomorfologi, stratigrafi dan struktur geologi dan data
hasil pemboran eksplorasi PT.Berau Coal.
I.5. Lokasi dan Kesampaian Daerah Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di wilayah konsesi pertambangan PT. Berau
Coal yang terletak di Desa Bukit Makmur, Kecamatan Segah, Kabupaten Berau,
Provinsi Kalimantan Timur. Luas daerah telitian 3 x 6 km2.
Tabel I.2. Pencapain lokasi daerah penelitian.
No Ruas Jarak dan Waktu Tempuh Kondisi
1 Yogyakarta - Balikpapan± 1019 km dan 1 jam 45
menit
Menggunakan pesawat terbang
dengan kondisi cuaca baik
2 Balikpapan – Berau ± 391 km dan 50 menitMenggunakan pesawat terbang
dengan kondisi cuaca baik
3Berau – Lokasi Penelitian
(Desa Bukit Makmur)± 50 km dan ± 1,5 jam
Menggunakan mobil dengan
kondisi jalan baik
Gambar I.1 Peta lokasi daerah telitian
4
I.6. Hasil Penelitian
Hasil dari penelitian ini yaitu :
1. Peta lokasi pengamatan, peta geomorfologi, peta geologi, dan peta pola
pengaliran.
2. Pembahasan karakteristik roof, body dan floor pada lapisan batubara terhadap
kandungan abu, nilai kalori dan sulfur berdasarkan data well logging.
I.7. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian yang dilakukan antara lain adalah dapat dijadikan
informasi geologi berupa keadaan geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi,
sejarah geologi daerah penelitian dan mengetahui hubungan volume shale
terhadap kalori, kandungan abu dan sulfur serta studi kualitas pada roof, body
dan floor lapisan batubara. Berdasarkan hubungan tersebut dapat digunakan
sebagai pedoman di dalam eksplorasi batubara.
5