bab 1. karakteristik akuntansi manajemen

30
KARAKTERISTIK AKUNTANSI MANAJEMEN KARAKTERISTIK AKUNTANSI MANAJEMEN AKUNTANSI MANAJEMEN akuntansi dapat dipandang sebagai suatu system yang mengelolah masukan berupa data operasi dan data keuangan untuk menghasilkan keluaran berupa informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh pemakai. Gambar 1.1 memperlihatkan akuntansi sebagai suatu system pengelolaan informasi keuangan. Akuntansi manajemen dapat dipandang dari dua sudut : akuntansi manajemen sebagai salah satu tipe akuntansi dan akuntansi manajemen sebagai salah satu tipe informasi. Sebagai salah satu tipe akuntansi, akuntansi manajemen merupakan suatu system pengolahan informasi keuangan yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan bagi kepentingan pemakai intern organisasi. Akuntansi manajemen merupakan salah satu tipe akuntansi diantara dua tipe akuntansi:akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Sebagai salah satu tipe informasi, akuntansi manajemen merupakan tipe informasi kuantitatif yang menggunakan uang sebagai satuan ukuran, yang digunakan untuk membantu manajemem dalam pelaksanaan pengelolaan perusahaan. Akuntansi manajemen adalah informasi keuangan yang merupakan keluaran yang dihasilkan oleh tipe akuntansi manajemen, yang dimanfaatkan terutama oleh pemakai intern organisasi. Gambar 1.2 , melukiskan sudut pandang yang

Upload: praja-mandala

Post on 29-Nov-2015

170 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 1. Karakteristik Akuntansi Manajemen

KARAKTERISTIK AKUNTANSI MANAJEMEN

KARAKTERISTIK AKUNTANSI MANAJEMEN

AKUNTANSI MANAJEMEN

akuntansi dapat dipandang sebagai suatu system yang mengelolah masukan berupa data operasi

dan data keuangan untuk menghasilkan keluaran berupa informasi akuntansi yang dibutuhkan

oleh pemakai. Gambar 1.1 memperlihatkan akuntansi sebagai suatu system pengelolaan

informasi keuangan.

Akuntansi manajemen dapat dipandang dari dua sudut : akuntansi manajemen sebagai salah satu

tipe akuntansi dan akuntansi manajemen sebagai salah satu tipe informasi. Sebagai salah satu

tipe akuntansi, akuntansi manajemen merupakan suatu system pengolahan informasi keuangan

yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan bagi kepentingan pemakai intern

organisasi. Akuntansi manajemen merupakan salah satu tipe akuntansi diantara dua tipe

akuntansi:akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Sebagai salah satu tipe informasi,

akuntansi manajemen merupakan tipe informasi kuantitatif yang menggunakan uang sebagai

satuan ukuran, yang digunakan untuk membantu manajemem dalam pelaksanaan pengelolaan

perusahaan. Akuntansi manajemen adalah informasi keuangan yang merupakan keluaran yang

dihasilkan oleh tipe akuntansi manajemen, yang dimanfaatkan terutama oleh pemakai intern

organisasi. Gambar 1.2 , melukiskan sudut pandang yang dapat digunakan ambarkan akuntansi

untuk mengggambarkan managemen .

proses Sistem Informasi Akuntansi Data informasi akuntansi

 

Masukan keluaran

Gambar 1.1 akuntansi sebagai system pengolahan informasi keuangan

AKUNTANSI MANAGEMEN SEBAGAI TIPE AKUNTANSI

Page 2: Bab 1. Karakteristik Akuntansi Manajemen

Akuntansi adalah proses pengolahan data keuangan untuk menghasilkan informasi keuangan

yang digunkan untuk memungkinkan pengambil keputusan melakukan pertimbangan

berdasarkaninformasi dalam pengambilan keputusan . sebagai suatu system informasi keuangan

akuntansi dibagi jadi2 tipe

: akuntansi keuangan dan akuntansi managemen lihat gan=mbar 1.3yang memperlihatkan

pembagian akuntansi menjadi 2 tipe akuntansi. Sebagai salah 1 sistem pengolahan informasi

keuangan karakteristik managemen dapat dibandingkan dengan karakteristik keuangan kedua

takuntansi ini mempunyai karakteristik yang berlainan disebkan oleh perbedaan pemakaian

informasiyang dihasilkan oleh kedua akuntansi tersebut . akuntansikeuangan merupakantipe

akuntansi yang mengelola informasi keuangan yang terutama untuk memenuhi keperluan

managemen puncak dan pihak organisasi sedangakan akuntasi managemen merupakan

tipeakuntansi yang m,engelola informasi keuangan terutama untuk memenuhi keperluan

managemen dalam melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian organisasi

Sebagai suatu tipe informasi

Akuntansi

Manajemen

Sebagai suatu tipe akuntansi

Gambar 1.2 sudut pandang terhadap akuntansi manajemen

Kedua pihak pemakai informasi yang dihasilkan oleh kedua tipe akuntansi tersebut mempunyai

kebiasaan pengambilan keputusan yang berbeda. Karena akuntansi merupakan proses untuk

menghasilkan informasi bagi kepentingan pemakai, maka perbedaan pengambilan keputusan

yang dilakukan oleh pemakai akan sangat menentukan karakteristik setiap tipe akuntansi

tersebut.

Akuntansi keuangan

Page 3: Bab 1. Karakteristik Akuntansi Manajemen

Tipe

Akuntansi

Akuntansi manajemen

Gambar 1.3 tipe akuntansi

Pemakai Informasi AkuntansiLaporan keuangan yang dihasilkan oleh akuntansi dimanfaatkan oleh pemakai luar yang terdiri

dari pemegang saham, kreditur, analis keuangan,organisasi karyawan dan berbagai instansi

pemerintah. Para pemakai luar ini memerlukan laporan keuangan perusahaan sebagai dasar

pembuatan keputusan tentang hubungan mereka dengan perusahaan yang bersangkutan.

Informasi keuangan yang dibutuhkan oleh pihak luar diolah dan disajikan oleh tipe akuntansi

keuangan.

Manajemen berbagai jenjang organisasi suatu perusahaan memerlukan informasi keuangan untuk

mengambil keputusan mengenai perusahaan itu sendiri atau bagiannya. Informasi keuangan yang

dibutuhkan oleh para manajer tersebut diolah dan disajikan oleh tipe akuntansi manajemen.

Oleh karena karakteristik keputusan yang dibuat oleh pihak luar berbeda dengan karakteristik

keputusan yang dibuat oleh para manajer, maka hal ini mempunyai dampak terhadap

karakteristik system pengelolaan informasi akuntansi yang menghasilkan informasi keuangan.

Perbedaan akuntansi keuangan dengan akuntansi manajemen sebagai suatu system pengolahan

informasi keuangan terletak pada

1.       Dasar pencatatan

2.       Focus informasi

3.       Lingkup informasi

4.       Sifat laporan yang dihasilkan

5.       Keterlibatan dalam perilaku manusia

6.       Disiplin sumber yang melandasi

Dasar Pencatatan

Page 4: Bab 1. Karakteristik Akuntansi Manajemen

Akuntansi keuangan menggunakan prinsip akuntansi yang lazim sebagai pedoman dalam

mengelola data keuangan untuk disajikan kepada pemakainya. Penggunaan prinsip akuntansi

yang lazim ini diperlukan karena pihak luar memerlukan jaminan bahwa informasi keuangan

yang disajikan oleh berbagai perusahaan dapat diperbandingkan satu dengan yang lainnya,

sehingga mereka dapat mengambil keputusan untuk menentukan dengan perusahaan mana

mereka akan mengadakan hubungan dan dalam bentuk apa hubungan itu dilaksanakan. Dilain

pihak, akuntansi manajemen tidak terikat dengan prinsip akuntansi yang lazim dalam

pengelolaan informasinya, karena pemakainya adalah para manajer berbagai jenjang organisasi,

yang lebih mementingkan relevansi informasi dengan keputusan yang akan mereka lakukan.

Fokus Informasi

Akuntansi keuangan digunakan untuk mengelolah informasi keuangan masa lalu untuk

menggambarkan pertanggung jawaban dana yang dipercayakan oleh pihak luar kepada

manajemen suatu perusahaan. Di lain pihak, akuntansi manajemen di samping menghasilkan

informasi keuangan masa lalu, juga menyediakan informasi keuangan masa yang akan datang

sebagai salah satu dasar bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.

Lingkup Informasi

Akuntansi keuangan mengolah dan menyajikan informasi keuangan perusahaan secara

keseluruhan. Hal ini disebabkan oleh pemakai luar membuat keputusan tentang hubungan

mereka dengan perusahaan sebagai keseluruhan, bukan dengan bagiannnya. Dilain pihak,

akuntansi manajemen mengelolah dan menyajikan informasi keuangan

Sifat Laporan Yang Disajikan

Laporan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan umumnya berupa ringkasan dan berisis

informasi yang diteliti. Hal ini disebabkan pada umumnya pemakai luar hanya memerlukan

informasi keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban dana. Sedangkan akuntansi manajemen

lebih menitikberatkan untuk menghasilkan laporan yang rinci dengan memasukkan unsur

ketelitian sebagai hal nomor dua. Disebabkan dalam pengambilan keputusan, informasi yang

kurang teliti namun relevan dengan masalah yang dihadapi adalah lebih baik dibandingkan

dengan informasi yang teliti namun disajikan terlambat.

Keterlibatan Dalam Perilaku Manusia

Akuntansi keuangan lebih mementingkan pengukuran kejadian-kejadian ekonomi sedangkan

akuntansi manajemen lebih banyak bersangkutan dengan pengukuran kinerja manajemen

Page 5: Bab 1. Karakteristik Akuntansi Manajemen

berbagai jenjang organisasi. Oleh karena informasi akuntansi manajemen digunakan untuk

mengukur kinerja manajemen, maka aspek perilaku manusia dalam organisasi perlu

diperhatikan dalam pengolahan informasi keuangan dalam akuntansi manajemen.

Disiplin Sumber Yang Melandasi

Akuntansi keuangan hanya bersumber pada satu disiplin sumber yaitu ilmu ekonomi, sedangkan

akuntansi manajemen memiliki dua disiplin sumber yaitu ilmu ekonomi dan psikologi sosial.

Akuntansi manajemen dilandasi oleh ilmu ekonomi yang membekali manusia dalam

mengalokasikan sumber daya alam dalam perusahaan dan ilmu psikologi social yang membekali

perilaku manusia dalam hubungan mereka dengan manusia dalam memenuhi kebutuhan mereka.

Hal Yang Sama Diantara Akuntansi Keuangan Dan Akuntansi Manajemen

Terdapat dua hal yang sama dalam tipe akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen, yaitu :

yang pertama, prinsip akuntansi yang lazim yang diterima baik dalam akuntansi keuangan

kemungkinan besar juga merupakan prinsip pengukuran yang relevan dalam akuntansi

manajemen. Misalnya penggunaan prinsip penandingan pendapatan dengan biaya dalam

mengukur laba selain digunakan baik oleh akuntansi keuangan maupun akuntansi manajemen.

Yang kedua, akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen menggonakan informasin operasi

yang sama sebagai bahan baku untuk menghasilkan informasi yang disajikan kepada

pemakainya.

PERKEMBANGAN PERAN AKUNTANSI MANAJEMEN SEBAGAI SUATU TIPE

AKUNTANSI

Pencatat SkorDalam pengelolaan perusahaan, manajemen melakukan perencanaan aktivitas dan pengendalian

pelaksanaan rencana aktivitasnya. Akuntansi manajemen berperan menyajikan informasi kepada

manajemen mengenai pelaksanaan rencana aktivitas yang telah disusun , serta mencatat skor dan

mengkomunikasikan skor kepada manajer yang bersangkutan untuk memungkinkan evaluasi

pelaksanaan rencana tersebut.

Untuk memenuhi fungsi sebagai pencatat skor, akuntansi manajemen harus memenuhi syarat :

teliti, relevan dan andal ( reliable ). Ketelitian pencatatan skor setiap manajer merupakan syarat

mutlak, karena informasi yang disampaikan kepada manajemen akan digunakan untuk

mengevaluasi kinerja mereka. Dalam sejarahnya, menempuh dua pendekatan dalam pengolahan

informasi yang mempengaruhi relevansi informasi dengan pengambilan keputusan yaitu : The

Page 6: Bab 1. Karakteristik Akuntansi Manajemen

historical communication approach, dimana dalam pendekatan ini akuntansi manajemen

didominasi oleh pengimpulan dan penyajian secara teliti informasi biaya yang telah terjadi

dimasa lalu, dan pemakai laporan dipersilahkan untuk malakukan penyesuaian ( adjustment )

terhadap informasi akuntansi yang diterimanya sesuai dengan kebutuhannya. Pendekatan kedua

yaitu the user decision model approach. Pendekatan ini menekankan tema : “ biaya yang berbeda

untuk tujuan yang berbeda “. Dalam pendekatan ini akuntan manajemen disamping

mempertimbangkan relevansi informasi dengan alternative yang dipertimbangkan oleh pengmbil

keputusan, juga mempertimbangkan biaya dan manfaat informasi tersebut. Agar akuntansi

manajemen mampu berfungsi sebagai pencatat skor, skor yang dicatat dan disajikan harus

mencerminkan kinerja yang digambarkan dalam skor tersebut dan sesuai keperluan pengambil

keputusan.

Keandalan adalah attribute lain yang harus dimiliki oleh informasi akuntansi manajemen.

Sebagai pencata skor, informasi akuntansi manajemen harus bebas dari kecenderungan

penyusunnya untuk memihak.

Penarik Perhatian

Sebagai penarik perhatian manajemen, akuntansi menyajikan informasi penyimpangan

pelaksanaan rencana yang memerlukan perhatian manajemen agar manajemen dapat

merumuskan tindakan untuk menvegah berlanjutnya penyimpangan yang terjadi. Tasha

perkembangan ini hanya dapat dicapai jika akuntansi manajemen telah dapat menjadi pencatat

skor yang baik.

Penyedia Informasi Untuk Pemecahan Masalah

Tahap perkembangan ini merupakan akibat lebihlanjut dari status perkembangan yang

sebelumnya telah dicapai, yaitu sebagai pencatat skor dan sebagai penarik perhatian. Jika

manajemen telah mengandalkan informasi yang dihasilkan oleh akuntan manajemen, maka

mereka akan selalu mengundangnya dalam setiap pengambilan keputusan pemecahan masalah

yang akan mereka lakukan.

AKUNTANSI MANAJEMEN SEBAGAI SUATU TIPE INFORMASI

Informasi merupakan suatu fakta, data, pengamatan, persepsi, atau sesuatu yang lain yang

menambah pengetahuan. Informasi diperlukan oleh manusia untuk mengurangi ketidak pastian

Page 7: Bab 1. Karakteristik Akuntansi Manajemen

dalam pengambilan keputusan. Diantara berbagai tipe informasi, akuntansi manajemen

merupaka salah satu tipe informasi akuntansi kuantitatif yang menyediakan informasi dalam

pengambilan keputusan.

Mengapa Informasi Kuantitatif ?

Manajemen memerlukan informasi, baik yang berupa informasi kuantitatif maupun informasi

nonkuantitatif sebagai dasar pengambilan keputusan. Umumnya informasi kuantitatif lebih

berperan dalam mengurangi ketidakpastian bila dibandingkan dengan informs nonkuantitatif,

sehingga umumnya dalam pengambilan keputusan bisnis, manajemen lebih bertumpu pada

informasi kuantitatif dibandingkan dengan informs nonkuantitatif. Informs kuantitatif

menjadikan pengambil keputusan lebih memperoleh jaminan kepastian dalam pemilihan

alternatif.

Mengapa Informasi Akuntansi ?

Accounting is akuntansi business language. Sudah dikenal bahwa akuntansi merupakan suatu

bahasa bisnis. Sebagai suatu bahasa akuntansi merupakan alat untuk nerpikir manajer dalam

bisnis dan untuk mengkomunikasikan pikiran-pikiran bisnis manajer kepada bawahan dan

atasannya, kepada manajer lain, dan kepada pihak luar. Berpikir bisnis berarti berpikir secara

ekonomi rasional. Manajer yang tidak menguasai akuntansi sebagai bahasa bisnis tidak dapat

berpikir secara bisnis karena tidak memiliki alat berpikir untuk itu.

Informasi Akuntansi

Informasi akuntansi dikelompokkan menjadi tiga : informasi operasi, informasi akuntansi

keuangan, dan informasi akuntansi manajemen. Informasi operasi merupakan bahan baku untuk

mengolah tipe informasi akuntansi yang lain : informasi akuntansi keuangan dan informasi

akuntansi manejemen. Contoh informasi operasi berupa jumlah kilogram bahan baku yang akan

dipakai dalam produksi, jumlah persediaan produk jadi, dan sebagainya. Sementara informasi

akuntansi keuangan umumnya disajikan pada pihak luar perusahaan didalam laporan keuangan

berbentuk neraca, laporan rugi laba, laporan laba yang ditahan, dan laporan perubahan posisi

keuangan. Sedangkan informasi akuntansi manajemen disajikan kepada manajemen perusahaan

dlam berbagai laporan keuangan berbentuk anggaran, laporan penjualan, laporan biaya produksi,

laporan biaya menurut pusat pertanggungjawaban dan laporan biaya menurut aktivitas.

TIPE INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN

Page 8: Bab 1. Karakteristik Akuntansi Manajemen

Informasi akuntansi manajemen dapat dihubangkan dengan tiga hal : objek informasi, alternatif

yang akan dipilih, dan wewenang manajer. Jika informasi akuntansi manajemen dihubungkan

dengan objek informasi seperti produk, departemen, atau aktivitas, maka akan dihasilkan konsep

informasi akuntansi penuh. Jika informasi akuntansi manajemen dihubungkan dengan alternatif

yang akan dipilih maka akan dihasilkan konsep informasi diferensial yang sangat diperlukan pleh

menejemen dalam pengambilan keputusan pemilihan alternatif. Jika informasi akuntansi

manajemen dihubungkan dengan wewenang yang dimilikioleh manajer dihasilkan konsep

informasi akuntansi pertanggungjawaban yang terutama bermanfaat untuk mempengaruhi

perilaku manusia dalam organisasi.

MANFAAT INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tipe informasi akuntansi terbagi atas tipe informasi

akuntansi penuh, informasi akuntansi diferensial, serta informasi akuntansi pertanggungjawaban.

Berikut ringkasan manfaat setiap tipe informasi akuntansi manajemen :

Tipe informasi akuntansi manajemen

( Aktiva, Pendapatan, dan/atau biaya )

Manfaat

Informasi masa laluInformasi masa yang akan

datang

Informasi akuntansi penuh(Full Accounting

Information )

Pelaporan informasi keuangan

Analisis kemampuan menghasilkan laba

Jawaban atas pertanyaan : “Berapa biaya tang telah dikeluarkan untuk sesuatu ?”

Penentuan harga jual dalam cost type contract

Penyusunan program

Penentuan harga jual normal

Penentuan harga transfer

Penentuan harga jual dalam perusahaan yang diatur dengan peraturan pemerintah

Informasi akuntansi diferensial

Tidak ada Pengambilan keputusan pemilihan alternatif, baik

Page 9: Bab 1. Karakteristik Akuntansi Manajemen

(Differential Accounting Information )

jangka pendek maupun jangka panjang

Informasi akuntansi pertanggungjawaban

( Responsibility Accounting Information )

Penilaian kinerja manajer

Pemotivasian manajer

Penyusunan anggaran

Gambar 1.4. Tipe informasi akuntansi manajemen dan manfaatnya

Informasi Akuntansi Penuh

Informasi akuntansi penuh mencakup informasi masa lalu dan masa yang akan datang, serta

informasi aktiva, pendapatan, dan/atau biaya. Informasi akuntansi penuh selalu dihubungkan

dengan objek informasi yang dapat berupa satuanusaha, produk, departemen atau aktivitas.

Informasi Akuntansi Diferensial

Informasi akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan aktiva, pendapatan, dan/atau biaya

dalam alternatif tindakan tertentu dibandingkan dengan alternatif tindakan lain. Informasi

akuntansi diferensial mempunyai dua unsur pokok : merupakan informasi masa yang akan

datang dan berbeda diantara alternatif yang dihadapi oleh pengambil keputusan. Karena

pengambil keputusan selalu menyangkut masa depan, maka informasi akuntansi yang relevan

adalah informasi masa yang akan datang pula. Sehingga tidak tercantum pemanfaatan informasi

akuntansi diferensial masa lalu.

Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban

Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi aktiva, pendapatan, dan/atau

biaya yang dihubungkan dengan manajer yang bertanggung jawab atas pusat

pertanggungjawaban tertentu. Dalam penyusunan anggaran setiap manajer dalam organisasi

merencanakan aktiva, pendapatan, dan/atau biaya, sehingga informasi akuntansi

pertanggungjawaban merupakan dasar untuk menganalisis kinerja manajer dan sekaligus untuk

memotivasi para manajer dalam melaksanakan rencana mereka yang dituangkan dalam anggaran

mereka masing-masing.

TREND YANG MEMPENGARUHI AKUNTANSI MANAJEMEN

Page 10: Bab 1. Karakteristik Akuntansi Manajemen

Akuntansi manajemen berintikan akuntansi biaya yang dikembangkan di U.S.A mulai akhir abad

ke-19 dan permulaan abad ke-20. Hampir semua prosedur penentuan harga pokok (product

costing) dan prosedur akuntansi manajemen yang digunakan dalam abad ke-20 sekarang ini

dikembangkan di U.S.A antara tahun 1880 dan 1925. Pada tahap awal perkembangannya

akuntansi manajemen berorientasi pada penentuan harga pokok yang informasinya dimanfaatkan

oleh pemilik dan pihak intrn lainnya. Sedangkan pada tahun 1925 diganti dengan penentuan

harga pokok persediaan yang merupakan pembebanan biaya produksi kepada produk, yang

selanjutnya dilaporkan kepada pemakai luar dalam laporan keuangan. Perubahan orientasi

akuntansi manajemen dari penyedia informasi bagi pemakai intern ke penyedia informasi

keuangan bagi pihak luar perusahaan berlangsung terus sampai dengan awal tahun 90-an. Trend

yang menyebabkan perubahan akuntansi manajemen adalah :

         Kemajuan teknologi informasi

         Implementasi just-in time (JIT) manufacturing

         Meningkatnya tuntutan mutu

         Menungkatnya difersifikasi dan dan kompleksitas produk, serta semakin pendeknya daur hidup

produk

         Diperkenalkannya computer –intergrated manufacturing

Kemajuan Teknologi Informasi

Word – class company

Global CompetitionGlobal villageDalam dunia bisnis pemanfaatan teknologi informasi menyebabkan perubahan yang luar biasa dalam persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, dan sebagainya. Perkembangan teknologi informasi ini menyebabkan semakin meluasnya perdagangan bebas diseluruh dunia dan persaingan bersifat global dan tajam. Sifat persaingan ini menyebabkan laba yang diperoleh perusahaan-perusahaan yang memasuki tingkat persaingan dunia menjadi menciut. Hanya perusahaan-perusahaan yang manajemennya berhasil menjadikan perusahaannya memiliki keunggulan pada tingkat dunialah yang mampu bertahan dan berkembang pada situasi persaingan global dan tajam. Persaingan ditingkat dunia hanya dapat dimasuki oleh perusahaan-perusahaan yang fleksibel dalam memenuhi kebutuhan konsumen, yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan produk-produk yang bermutu kelas dunia dan yang cost effective. Enterprise excellence

GGG

Page 11: Bab 1. Karakteristik Akuntansi Manajemen

 

Fleksibel produk bermutu Cost effectiveGambar 1.5. Faktor yang mendorong penggunaan teknologi informasi maju dan persyaratan

untuk menjadi word class companyPersyaratan mutu, fleksibilitas, dan cost effectiveness tersebut memaksa manajemen perusahaan-

perusahaan manufaktur di U.S.A mengganti strategi untuk memenangkan persaingan mereka

dipasar dunia. Strategi tersebut ditiru dari Jepang yaitu : non-value-added activities strategy dan

market-driven strategy.

Value-Added Activities Strategy Versus Non-Value-Added Activities Strategy

Dalam proses pembuatan produk diperlukan throughput time yang merupakan keseluruhan

waktu yang diperlukan untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi . throughput time dibagi

menjadi empat komponen seperti disajikan pada gambar 1.6 dengan dua jenis aktivitas yang

mengkonsumsi waktu tersebut. Prose produksi yang ideal akan menghasilkan throughput time

yang sama dengan prosessing time. Ukuran efisiensi proses produksi dihitung dengan

membandingkan prosessing time dengan throughput time yang dikenal dengan istilah

manufacturing cycle efficiency ( MCE ).

Prosessing time MCE =

Throughput time Jika proses pembuatan produk menghasilkan MCE sebesar 1, maka non-value-added activities

telah dapat dihilangkan dalam proses pengolaha produk, sehingga konsumen produk tersebut

tidak dibebani dengan biaya-biaya untuk aktivitas, bukan penambah nilai bagi mereka.

Sebaliknya jika proses pembuatan produk menghasilkan MCE<1, berarti proses pengolahan

produk masih mengandung aktivitas bukan penambah nilai bagi konsumen.

Value-added activities

Throughput time = Prosessing Time + Inspection Tim + Moving Time +

Waiting/strorage time

Non-value-added activities

Gambar 1.6. unsur waktu yang membentuk throughput time dan jenis aktivitas yang

mengkonsumsi waktu tersebut

Non-value-added activities dianggap sebagai suatu aktivitas yang tidak dapat dihindari dalam

proses pembuatan produk, sehingga diperlukan berbagai model untuk membenarkan

keberadaannya. Oleh karena itu, perusahaan menufaktur di U.S.A melakukan berbagai usaha

Page 12: Bab 1. Karakteristik Akuntansi Manajemen

untuk mengurangi prosessing time dengan time and motion study, serta dengan mengembangkan

berbagai model seperti economical order quantity, safety stock dan perhitungan produk rusak

yang normal (normal defact) atau acceptable quality level (AQL). Sementara itu, produsen

jepang lebih menitikberatkan strategi produksinya pada usaha-usaha untuk menghilangkan non-

value-added activities. Bagi produsen jepang, non-value-added activities merupakan aktivitas

yang tidak seharusnya menjadi beban konsumen, sehingga seharusnya dihilangkan dari proses

pembuatan produk. Oleh karena itu, produsen jepang kemudian mengurangi inspection time

dengan mengembangkan total quality control dan zero defact manufacturing, mengurangi

moving time dengan mengembangkan cellular manufacturing dan mengurangi waiting/strorage

time dengan mengembangkan just ini time inventory system.

Time and motion Acceptable quality EOQStudy level safety stock

Throughput time = Prosessing Time + Inspection Time + Moving Time +

Waiting/strorage time

Value-added activities Non-value-added activities

Gambar 1.7. Penekanan manajemen Amerika terhadap penyempurnaan value-added activities

JIT TQC Celullar JITManufacturing Zero defact Manufacturing Zero

inventory

Throughput time = Prosessing Time + Inspection Time + Moving Time +

Waiting/strorage time

Value-added activities Non-value-added activities

Gambar 1.8. Penekanan manajemen Jepang terhadap penghapusan non-value-added activities

Technology-Driven Strategy Versus Market-Driven Strategy

Technology-driven strategy adalah suatu cara berpikir manajemen yang meletakkan teknologi

sebagai pendorong perusahaan dalam memasuki pasar. Sedangkan market-driven strategy adalah

suatu cara berpikir manajemen yang menberi prioritas kepada persyaratan pasar atau konsumen

dibandingkan dengan keterbatasan teknologi yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan market-

driven strategy, manajemen selalu dipaksa untuk menghilangkan hambatan teknologi untuk

memenuhi kebutuhan pasar. Sejak selesainya perang dunia II, produsen jepang memilih market-

Page 13: Bab 1. Karakteristik Akuntansi Manajemen

driven strategy pada industry mobil dan consumer electronic dalam memasuki persaingan pasar

dunia. Sementara perusahaan Amerika sebagai Negara pemenang memasuki dan menguasai

pasar dunia tanpa hambatan yang berarti dengan teknologi yang mereka milki.

Implementasi JIT Manufacturing

Just-in time (JIT) merupakan manufacturing phylosophy, dimana perusahaan hanya

memproduksi atas dasar permintaan tanpa memanfaatkan tersedianya persediaan dan tanpa

menanggung biaya persediaan. Dalam hal ini, produksi tidak akan terjadi sebelum ada taanda

dari proses selanjutnya yang menunjukkan permintaan produksi. Karena produksi sitentukan

oleh permintaan, JIT tidak mungkin diterapkan dalam perusahaan yang permintaan atas

produknya sangat sulit diperkirakan. JIT merupakan Usaha untuk mengurangi waktu

penyimpanan ( strorage time ) yang merupakan salah satu akibat dari aktivitas bukan penambah

nilai bagi konsumen.

JIT dan Persediaan

Salah satu dampak JIT manufacturing adalah berkurangnya persediaan ketingkat yang sangat

rendah dibandingkan dengan system produksi yang tradisional disebabkan dalam system

produksi tradisional, bahan diproduksi tanpa memperhatikan jumlah permintaan dari operasi

berikutnya. Sehingga dalam proses produksi, persediaan akan melebihi jumlah yang diminta.

JIT dan Celullar Manufacturing

Dalam system produksi tradisional, produk bergerak dari satu kelompok mesin yang sama

kekelompok mesin yang sama berkutnya. Dimana mesin yang memiliki fungsi yang sama

ditempatkan bersama dalam suatu daerah yang disebut departemen atau proses. Dan karyawan

yang memiliki keahlian yang sama dalam mengoperasikan mesin ditempatkan dalam departemen

untuk mengoperasikan satu kelompok mesin yang sama. Berbeda dengan JIT yang mengubah

pola tata letak mesin tersebut dengan membentuk manufacturing cell yang terdiri dari mesin-

mesin yang dikelompokkan dalam suatu keluarga mesin dan daapat digunakan untuk

melaksanakan berbagai operasi yang berurutan dalam memproduksi produk tertentu. Sehingga,

karyawan memiliki keterampilan beragam yang mampu mengoperasikan semua mesin yang ada

dalam cell.

Departemen 1 Departemen 2 Departemen 3

Page 14: Bab 1. Karakteristik Akuntansi Manajemen

Produk A A A A

produk jadi

Produk B pemotongan B pembubutan B pengelasan B produk

jadi

Gambar 1. 9. Tata letak mesin dalam system produksi tradisional

Cell A cell B

Mesin Bubut Mesin Bubut

Mesin potong mesin las Mesin potong mesin las

 

Produk jadi A produk jadi B

Gambar 1.10. tata letak mesin dalam celuller manufacturing

JIT dan Desentralisasi Jasa Pendukung

JIT memerlukan akses yang cepat dan mudah terhadap jasa pendukung. Oleh karena itu,

departemen jasa yang dibentuk untuk melayani secara terpusat semua departemen produksi perlu

diperkecil skalanya dan karyawannya dibebani tugas untuk sevara langsung mendukung produksi

dalam cell tertentu.

Meningkatnya Tuntutan Mutu

JIT manufacturing menuntut ketepatan waktu produksi dan penyerahan produk akhir kepada

pelanggan maupun produk antara dari satu tahap produksi ke tahap produksi berikutnya. Dengan

demikian, untuk menjamin ketepatan waktu dan ketepatan jumlah produk yang diproduksi oleh

tahap tertentu proses produksi maupun oleh perusahaan secara keseluruhan, dituntut produksi

tanpa cacat atau rusak dan bahan baku yang dimasukkan proses sesuai dengan spesifikasi yang

ditetapkan tanpa cacat, serta kondisi mesin dan ekuipmen produksi tanpa kerusakan. Untuk

menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi mutu yang dijanjikan kepada pelanggan

dibutuhkan pengendalian menyeluruh atau total quality control (TQC). TQC merupakan konsep

pengendalian yang meletakkan tanggung jawab pengendalian dipundak setiap karyawan yang

terlibat dalam proses pembuatan produk, sejak desain sampai proses produksi, sampai produk

mencapai pembeli. Tanggung jawab pengendalian produk bukan hanya menjadi tanggung jawab

fungsi pengendalian mutu (Departemen Pengendalian Mutu).

Page 15: Bab 1. Karakteristik Akuntansi Manajemen

Meningkatnya Diversifikasi Dan Kompleksitas Produk, serta semakin pendeknya daur

hidup produk

Dengan peralatan modern yang dikendalikan dengan computer, pabrik mampu menghasilkan

produk yang kompleks yang memerlukan penelusuran biaya yang tidak sederhana kedalamharga

pokok produk. Pemanfaatan computer untuk memudahkan desain dan pengentasan hasil desain

produk menyebabkan inovasi produk sangat pesat sehingga daur hidup produk (product life

cycle) menjadi semakin pendek. Semakin pendeknya daur hidup produk semakin memerlukan

perancangan yang matang keseluruhan pendapatan dan biaya yang diproyeksikan selama daur

hidup produk, agar investasi yang dilakukan oleh perusahaan untuk desain dan pengembangan

produk dan untuk mesin dan ekuipmen yang bersangkutan dengan produk dapat tertutup dari kas

masuk bersih selama daur hidup produk yang diperkirakan.

Computer-Integrated manufacturing

Teknologi informasi maju yang diterapkan dalam proses pengolahan produk menjadikan

perusahaan manufactur fleksibel dalam memberikan respon terhadap perubahan kebutuhan pasar.

Dengan demikian, teknologi informasi memungkinkan perusahaan manufaktur menerapkan

market-driven strategy dengan menghilangkan hambatan-hambatan teknologi didalam memenuhi

kebutuhan pasar. Pemanfaatan computer di dalam seluruh tahap pembuatan produk, mulai dari

tahap desain, proses produksi, sampai dengan distribusi produk, mengubah secara mendasar

proses pembuatan produk dan system informasi yang digunakan oleh manajemen di dalam

mengelolah pabrik modern. Computer memungkinkan digunakannya computer-aided design

(CAD) dan computer aided engineering (CAE) dalam tahap desai produk, sehingga pabrik-

pabrik modern mampu melakukan inovasi yang luar biasa cepatnya dan mampu menghasilkan

produk-produk dengan desain yang sempurna. Computer juga mengubah tahap proses

pengolahan produk dengan digunakannya computer-aided manufacturing (CAM) flexible

manufacturing system (FMS) dan computer intergrated system (CIM)

Computer aided design (CAD) merupakan perangkat lunak yang memungkinkan perancang

produk dengan mudah dan cepat menuangkan ide rancangan nya dengan bantuan computer dan

melakukan simulasi secara eletronik.

Computer Aided Engineering (CAE) informasi yang dihasilkan proses desain dengan CAD

kemudian diolah dengan CAE untuk memungkinkan perancang produk melakukan pengujian

secara eletronik mengenai laik tidaknya produksi hasil rancangannya berdasarkan mesin mesin

Page 16: Bab 1. Karakteristik Akuntansi Manajemen

yang dimiliki perusahaan dan sekaligus dapat diperkirakan biaya yang dibutuhkan untuk

memproduksi produk yang dirancang.

Computer Aided Manufacturing (CAM). Informasi rancangan produk yang dihasilkan dalam

proses deain dengan bantuan CAD dan CAE kemudian ditranfer kedalam CAM. Cam mencakup

proses perencanaan dan penjadwalan produksi, robotic equipment penanganan bahan secara

otomatis, dan pengendalian mutu dengan bantuan computer.

Flexible Manufacturing System (FMS). FMS merupakan pengelompokkan dua atau lebih mesin

yang dapat deprogram, yang mampu berpindah dari satu operasi produksi produk satu ke produk

yang lain.

Computer Integrated Manufacturing (CIM). Teknologi computer telah mampu merealisasikan

impian pabrik yang sepenuhnya otomatis, sejak desain produk dengan CAD, pengujian produk

dengan CAE, pengolahan produk dengan CAM perencanaan berbagai sumber daya untuk

memproduksi dengan manufacturing resource planning (MRP II) sampai dengan perencanaan

proses produksi dengan manufacturing process planning (MPP). Dengan CIM pabrik sedemikian

fleksibel sehingga mampu (1) menghasilkan tiruan suatu produk sebagai tes dengan biaya yang

sangat rendah, (2) mengubah dari production run yang satu ke production run yang lain hanya

dalam beberapa menit atau detik dan (3) menyesuaikan perubahan frefensi pasar hanya salam

waktu yang sangat singkat. Dengan digunakannya CIM dalam pabrik,perusahaan mampu

memproduksi produk berdasarkan order bukan berdasarkan prakiraan.

DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KEBUTUHAN

MANAJEMEN AKAN INFORMASI AKUNTANSI

Perkembangan teknologi informasi mempunyai dampak terhadap teknologi pembuatan produk,

sejak saat didesain dan dikembangkan, diproduksi, sampai dengan didistribusikan kepada

konsumen. Disamping itu, perkembangan teknologi informasi mempunyai damp[ak terhadap

system pengolahan informasi akuntansi untuk memenuhi kebutuhan manajemen.

Informasi Biaya Produk yang Cermat

Persaingan tingkat dunia memaksa manajemen perusahaan memperhitungkan dengan cermat

biaya produk mereka dengan tujuan: (1) konsumen tidak dibebani biaya bukan penambahan nilai

(non-value-added costs) bagi mereka, (2) laba yang diperboleh perusahan yang memasuki

Page 17: Bab 1. Karakteristik Akuntansi Manajemen

persaingan global dan tajam adalah rendah sehingga hanya perusahaan-perusahaan yang cost-

effective saja yang mampu bertahan dan berkembang dalam situasi persaingan semacam itu.

Dengan demikian, manajemen perusahaan-perusahaan yang memasuki persaingan global

memerlukan informasi biaya produk mereka jauh lebih cermat.

Informasi Biaya Overhead yang Cermat

Penggunaan teknologi maju dalam proses manufaktur menyebabkan kenaikan yang signifikan

persentase biaya overead pabrik dalam struktur biaya produk. Besarnya proporsi biaya overhead

pabrik dalam keseluruhan biaya produk tersebut memaksa manajemen untuk tidak sekedar

mengalokasikan biaya tersebut kepada produk, namun mendorong manajemen untuk mencari

cara agar mereka mampu mengelola biaya tersebut. Biaya overhead pabrik yang besar

memerlukan teknologi pengelolaan biaya yang dirancang untuk memungkinkan manajemen

memantau konsumsi sumber daya dalam setiap aktifitas yang dilaksanakan untuk menghasilkan

produk. Manajemen memerlukan informasi konsumsi sumber daya dalam setiap aktivitas

perusahaan untuk menghasilkan produk agar mereka mampu melakukan perbaikan secarta terus

menerus terhadap value added activities dan dapat menghilangkan non value added activities.

Dalam posisi ini manajemen akan mampu menjadikan perusahaannya cost-effective, salah satu

daya saing (competitive edge) yang harus dimiliki oleh perusahaan-perusahaan kelas dunia.

Informasi Biaya Daur Hidup Produk

Dengan pesatnya perkembangan pemanfaatan computer dalam tahap desain, engineering, dan

produksi, jarak waktu yang diperlukan dari ide rancangan sampai dengan produksi menjadi

sangat pendek. Kondisi ini memungkinkan perusahaan-perusahaan kelas dunia memilih strategi

inovasi sebagai senjata untuk memenangkan perebutan pasar dunia. Strategi ini menjadikan daur

hidup produk (produk life cycle) menjadi pendek. Oleh karena itu, manajemen yang bersaing di

kelas dunia, tidak lagi cukup hanya memperoleh informasi biaya periodic yang dihasilkan oleh

system akuntansi biaya tradisional, namun jauh lebih penting dari itu, manajemen memerlukan

informasi product life cycle costs. Informasi product life cycle costs memungkinkan manaemen

melakukan strategic cost analysis pada saat mempertimbangkan peluncuran produk baru,

penghentian produksi produk yang ada, dan product profitability analysis.

RESPON AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KEBUTUHAN MANAJEMEN

AKAN INFORMASI AKUNTANSI

Page 18: Bab 1. Karakteristik Akuntansi Manajemen

Untuk memenuhi kebutuhan manajemen akan informasi akuntansi didalam perusahaan-

perusahaan yang menggunakan teknologi informasi maju, akuntansi manajemen melakukan

beragai peruahan yang sifatnya mendasar sebagai berikut.

1.          akuntansi manajemen melepaskan dominasi akuntansi keuangan dengan memfokuskan

perekayasaan informasi akuntansi untuk memenuhi kebutuhanmanajemen.

2.          Akuntansi manajemen memanfaatkan teknologikomputer untuk merekayasa informasi biaya

produk yang lebih cermat.

3.          Akuntansi manajemen berusaha mencerminkan konsumsi sumber daya dalam setiap aktivitas

untuk menghasilkan produk dengan menerapkan activity-based cost system

4.          Akuntansi manajemen menciptakan target costing untuk memungkinkanmanajemen

menerapkan market-driven strategy dalam memasuki pasar dunia

5.          Akuntansi manajemen menyajikan informasi product life cycle cost untuk memungkinkan

manajemen melakukan strategic cost analysis

Pembebasan Akuntansi manajemen Dari Dominasi Akuntansi Keuangan

Jika diperhatikan pada awal mula perkembangannya, akuntansi manajemen berorientasi kepada

penyediaan informasi akuntansi bagi kepentingan pemilik dan pemimpin perusahaan. Namun

dalam perkembangannya, akuntansi keuangan sangat mendominasi perancangan system

akuntansi manajemen untuk memenuhi kebutuhan pihak luar perusahaan. Sebagai respon

terhadap kebutuhan manajemen akan informasi akuntansi manajemen, diperlukan perubahan

orientasi, dari yang terpusat kepada pemenuh kebutuhan pihak luar, ke yang terpusat kepada

penyediaan informasi akuntansi bagi pihakintern sendiri.

Teknologi Informasi

Dengan memanfaatkan teknologi informasi pada tingkat perkembangannya sekarang, akuntansi

manajemen mampu menyediakan informasi akuntansi untuk memungkinkan manajemen

memantau konsumsi berbagai sumberdaya dalam semua aktivitas untuk menghasilkan berbagai

produk atau jasa.

Activity-Based Cost System

System ini merupakan salah satu wujud pelepasan akuntansi manajemen dari dominasi akuntansi

keuangan. System ini dirancang atas dasar landasan pikiran bahwa produk memerlukan aktivitas

Page 19: Bab 1. Karakteristik Akuntansi Manajemen

dan aktivitas mengonsumsi sumber daya. Lihat gambar 1.11 yang melukiskan hakekat activity =-

based cost system. Jika manajemen melayani kebutuhan konsumen dengan filosofi bahwa

perusahaan tidak akan membebani konsumennya dengan aktivitas-bukan-penambah nilai bagi

konsumen, maka manajemen akan senantiasa berusaha melakukan penyempurnaan terhadap

berbagai aktifitas untuk menghasilkan produk atau jasa yang diserahkan kepada konsumen.

Manajemen yang mendasarkan usahanya atas filosofi tersebut memerlukan informasi untuk

memungkinkan mereka melakukan perencanaan dan pengendalian terhadap berbagai aktivitas

untuk menghasilkan produk atau jasa. Oleh karena itu, informasi akuntansi yang dirancang atas

dasar aktivitas (activity-based cost system) merupakan system akuntansi yang relevan dengan

kebutuhan manajemen saat sekarang.

Sumber dayaproduk

aktivitas 

Target Costing

Target Cost adalah perbedaan antara harga jual produk atau jasa yang diperlukan untuk mencapai

pangsa pasar (market share) tertentu dengan laba per satuan yang diharapkan. Jika target cost

dibawah harga pokok produk yang sekarang dapat dicapai,maka manajemen harus merencanakan

program pengurangan biaya untuk menurunkan biaya yang sekarang dikonsumsi untuk

menghasilkan produk ke target cost

Product-life Cycle Costing

Daur hidup produk (product life cycle) adalah waktu suatu produk mampu memenuhi kebutuhan konsumen-sejak lahir sampai diputuskan dihentikan pemasarannya. Biaya daur hidup produk adalah biayab yang bersangkutan dengan produk selama daur hidupnya, yang meliputi: biaya pengembangan (perencanaan, desain, pengujian), biaya produksi (aktivitas pengubahan bahan baku menjadi produk jadi), dan biaya dukungan logistic (iklan,distribusi, jaminan, dam sebagainya).Meskipun informasi biaya daur hidup diperlukan oleh semua perusahaan manufaktur, namun yang paling memerlukan ialah perusahaan manufaktur yang produknya mempunyai daur hidup pendek . produk harus dapat menutup semua biaya daur hidupnya dan menghasilkan laba tertentu selama daur hidupnya, jilka produk mempunyai daur hidup panjang, perusahaan dapat menaikkan labanya dengan mengubah harga jual produk dan dengan mengubah komposisi produk yang dijual.