bab 1 pendahuluaneprints.ums.ac.id/34368/6/bab i.pdfmedia animasi dapat digunakan untuk melakukan...

6
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru harus memiliki kemampuan pada dirinya, salah satunya kemampuan pedagogik yakni guru mampu mengembangkan dan memanfaatkan media pembelajaran. Undang Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 menegaskan guru harus mempunyai kemampuan Pedagogik, Sosial, Kepribadian, dan Profesional. Disisi lain banyak guru yang belum mengembangkan media pembelajaran. Pengembangan dan pengguanaan media pembelajaran sangat diperlukan secara optimal karena merupakan amanat dari undang undang. Media sangat penting untuk dapat mencapai tujuan, namun media memiliki beberapa pengertian. Gerlach & Ely dalam buku Media Pembelajaran mengatakanbahwa media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan atau sikap. Gagne & Bringgs (1975) dalam buku Media Pembelajaran media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Media tersebut meliputi buku, tape-recorder, kaset, vidio camera, vidio recorder, film, slide (gambar), foto, gambar, grafik, televisi dan komputer. Jadi media pembelajaran adalah benda benda sebagi sarana komunikasi yang berisi pesan yang di gunakan dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran, baik berupa perangkat keras maupun perangkat lunak. Media memiliki fungsi penting, yakni memperjelas penyajian pesan, mengatasi keterbatasan ruang waktu dan daya indra, membuat siswa bersemangat belajar. Siswa mempunyai kemampuan yang berbeda dalam menerima pelajaran. Siswa A hanya mampu menerima pelajran bila ada gambar yang bewarna warni untuk menjelaskan meteri, ada siswa yang dalam belajar itu

Upload: others

Post on 23-Nov-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 1 PENDAHULUANeprints.ums.ac.id/34368/6/BAB I.pdfMedia animasi dapat digunakan untuk melakukan mitigasi bencana. Materi pembelajaran litosfer membahas tentang tenaga endogen dan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Guru harus memiliki kemampuan pada dirinya, salah satunya kemampuan

pedagogik yakni guru mampu mengembangkan dan memanfaatkan media

pembelajaran. Undang Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005

menegaskan guru harus mempunyai kemampuan Pedagogik, Sosial,

Kepribadian, dan Profesional. Disisi lain banyak guru yang belum

mengembangkan media pembelajaran. Pengembangan dan pengguanaan media

pembelajaran sangat diperlukan secara optimal karena merupakan amanat dari

undang undang.

Media sangat penting untuk dapat mencapai tujuan, namun media

memiliki beberapa pengertian. Gerlach & Ely dalam buku Media Pembelajaran

mengatakanbahwa media adalah manusia, materi, atau kejadian yang

membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,

ketrampilan atau sikap. Gagne & Bringgs (1975) dalam buku Media

Pembelajaran media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang

mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang

siswa untuk belajar. Media tersebut meliputi buku, tape-recorder, kaset, vidio

camera, vidio recorder, film, slide (gambar), foto, gambar, grafik, televisi dan

komputer. Jadi media pembelajaran adalah benda benda sebagi sarana

komunikasi yang berisi pesan yang di gunakan dalam pembelajaran untuk

mencapai tujuan pembelajaran, baik berupa perangkat keras maupun perangkat

lunak.

Media memiliki fungsi penting, yakni memperjelas penyajian pesan,

mengatasi keterbatasan ruang waktu dan daya indra, membuat siswa

bersemangat belajar. Siswa mempunyai kemampuan yang berbeda dalam

menerima pelajaran. Siswa A hanya mampu menerima pelajran bila ada gambar

yang bewarna warni untuk menjelaskan meteri, ada siswa yang dalam belajar itu

Page 2: BAB 1 PENDAHULUANeprints.ums.ac.id/34368/6/BAB I.pdfMedia animasi dapat digunakan untuk melakukan mitigasi bencana. Materi pembelajaran litosfer membahas tentang tenaga endogen dan

2

di iringi musik, bahkan banyak siswa yang belajar itu harus melihat

kenyataannya. Maka perlu adanya pengembangan media pembelajaran untuk

mencapai tujuan dari pembelajaran tersebut. Animasi adalah cara menyampaikan

materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik. Media

animasi membantu siswa untuk belajar dengan cara melihat dan mendengarkan,

sehingga tidak tergantung pada kata kata saja.

Model media animasi yang di gunakan guru dalam mengajar dapat

mempengaruhi minat belajar siswa. Media animasi dimafaatkan sebagai alat

bantu dalam pembelajaran akan mempermudah siswa dalam memahami materi

yang disampaikan. Pelajaran geografi kelas sepuluh dalam materi menganalisis

dinamika litosfer, kita mempelajari lapisan batuan dan tenaga eksogen endogen.

Litosfer tersusun dari dua bagian yaitu lapisan sial, lapisan bagian atas dan

lapisan sima lapisan bagian bawah. Media audio visual yang menyajikan materi

dengan gambar dan disertai suara akan membuat siswa lebih bisa memahami

materi yang disampaikan.

Media animasi dapat digunakan untuk melakukan mitigasi bencana. Materi

pembelajaran litosfer membahas tentang tenaga endogen dan tenaga eksogen.

Tenaga endogen itu adalah tenaga yang yang berasal dari dalam bumi,

contohnya erupsi gunung berapi yang terjadi di jawa tengah. Berdasarkan

gambar 1.1 peta bencana gunung api Jawa Tengah, ada beberapa kabupaten yang

beresiko tinggi terkena bencana dri gunung merapi. Desa yang beresiko tinggi

tekena bencana gunung berapi yakni, Klaten, Magelang, Wonosobo, Banjar

Negara dan pemalang. Kabupaten Boyolali beresiko sedang terkena bencana

gunung api.

Erupsi gunung merapi yang terjadi pada tanggal 26 Oktober 2010 kemarin

mengeluarkan awan panas yang luar biasa. BNPB mencatat ada 232 orang yang

meninggal akibat bencana letusan gunung merapi, yang tersebar di lima

kabupaten kabupaten. Kanupaten tersebut adalah Kabupaten Yogyakarta,

Kabupaten Sleman, Kabupaten Klaten, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten

Page 3: BAB 1 PENDAHULUANeprints.ums.ac.id/34368/6/BAB I.pdfMedia animasi dapat digunakan untuk melakukan mitigasi bencana. Materi pembelajaran litosfer membahas tentang tenaga endogen dan

3

Magelang. Sebanyak 561.328 jiwa harus mengungsi karena bencana tersebut.

Letusan gunung kelut memakan korban sebanyak 4 orang, 56.089 jiwa

mengungsi akibat erupsi gunung kelud. Banyaknya korban dikarenakan

kurangnya pengetahuan yang dimiliki.

Banyaknya korban jiwa dapat dikurangi dengan adanya pendidikan

mitigasi bencana mulai sejak dini. Mitigasi bencana bisa dilakukan dengan cara

simulasi ataupun pendidikan di sekolah dengan menggunakan media seperti

video, animasi dan peta. Peta merupakan salah satu media pembelajaran yang

bisa menunjuknkan suatu tempat. Pada gambar 1.1 peta bencana gunung api

Jawa Tengah menunjukkan daerah yang mempunyai resiko bencana. Siswa

dapat mengetahui daerah mana saja yang beresiko tinggi bencana gunung api.

Media animasi dinamika litosfer dapat menyajikan gambaran proses

terjadinya gunung meletus, sehingga siswa tahu keadaan saat gunung meletus

terjadi. Pengetahuan siswa yang cukup akan membuat siswa menjadi percaya

diri dan siswa akan memahami apa yang harus dilakukan apabila suatu saat ada

disituasi tersebut. Animasi merupakan salah satu media audio yang

mempermudah siswa dalam menerima pesan dari materi. Media animasi

digemari oleh siswa, selain menarik animasi menggambarkan kejadian yang

sebenarnya yang sulit di sampaikan dengan media lainnya.

B. Identifikasi Masalah

1. Kurangnya kemanpuan guru dalam mengoptimalkan penggunaan media

pembelajaran.

2. Masih sedikit guru dalam penyampaian materi dalam bentuk animasi.

C. Pembatasan Masalah

1. Pengembangan media animasi menggunakan Adobe Flash untuk

memanfaatkan sarana dan prasarana di SMA N 1 Kartasura.

2. Penelitian ini ditekankan pada pengembangan media animasi dalam materi

Analisa Dinamika Litosfer.

Page 4: BAB 1 PENDAHULUANeprints.ums.ac.id/34368/6/BAB I.pdfMedia animasi dapat digunakan untuk melakukan mitigasi bencana. Materi pembelajaran litosfer membahas tentang tenaga endogen dan

4

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah kami uraikan diatas, maka dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah kriteria pengembangan media pembelajaran animasi analisis

dinamika litosfer ?

2. Bagaimana pengembangan animasi analisis dinamika litosfer dalam

pembelajaran?

3. Bagaimana efektifitas animasi analisis dinamika litosfer ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui kriteria produk pengembangan media animasi dalam

pembelajaran analisis dinamika litosfer.

2. Untuk mengetahui pengembangan media animsi dalam pembelajaran

analisis dinamika litosfer.

3. Untuk mengetahui efektifitas animasi anasis dinamika litosfer dalam

pembelajaran.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat seperti berikut.

1. Bagi Siswa

a. Memberi kemudahan siswa dalam menerima pelajaran.

b. Memberikan suasana pelajaran yang menyenangkan.

c. Meningkatkan kempuan siswa untuk aktif dan kreatif.

2. Bagi Guru

a. Meningkatkan kinerja guru.

b. Dapat mengatasi kesulitan guru dalam menyampaikan pembelajaran.

c. Menjadikan acuan bagi guru dalam mengembangkan media pembelajaran.

3. Bagi Sekolah

a. Hasil penelitian dapat dijadikan acuan dalam pengembangan media

pembelajaran.

b. Memotivasi guru untuk membuat media pembelajaran yang menarik

Page 5: BAB 1 PENDAHULUANeprints.ums.ac.id/34368/6/BAB I.pdfMedia animasi dapat digunakan untuk melakukan mitigasi bencana. Materi pembelajaran litosfer membahas tentang tenaga endogen dan

5

4. Bagi Penulis

a. Menambah pengalamanpeneliti.

b. Hasil dari produk media audio visual dapat di gunakan.

Page 6: BAB 1 PENDAHULUANeprints.ums.ac.id/34368/6/BAB I.pdfMedia animasi dapat digunakan untuk melakukan mitigasi bencana. Materi pembelajaran litosfer membahas tentang tenaga endogen dan

112°0'0"

112°0'0"

111°0'0"

111°0'0"

110°0'0"

110°0'0"

109°0'0"

109°0'0"

7°0'0"

7°0'0"

8°0'0"

8°0'0"

PATI

BLORA

CILACAP

BREBES

WONOGIRI

GROBOGAN

TEGALDEMAK

KEBUMEN

JEPARA

KENDAL

BANYUMASSRAGENBOYOLALI

BATANG

REMBANG

PEMALANG

MAGELANG

SEMARANG

KLATENPURWOREJO

WONOSOBO

BANJARNEGARA

PEKALONGAN

KUDUS

TEMANGGUNG

PURBALINGGA

KARANGANYARSUKOHARJO

KOTASEMARANG

SURAKARTA

KOTA TEGAL KOTA PEKALONGAN

270000

270000

340000

340000

410000

410000

480000

480000

550000

550000

9070

000

9070

000

9140

000

9140

000

9210

000

9210

000

9280

000

9280

000

9350

000

9350

000

PETA BENCANA GUNUNG APIJAWA TENGAH

Proyeksi : Transverse MercatorGrid : Universal Transverse MercatorDatum : WGS 1984Zone : 49 South

U

218 0 18 36 549 Km

Skala 1:1.800.000

LEGENDA

BT

LS

Sumber : 1. Peta Rupa Bumi Skala 1:250.000 BIG2. Data Longsor Badan Nasional Penanggulangan Bencana

Disusun OlehAna Styana F A.610 110 121

mU

mT

L A U T J AWA

S A M U D E R A I N D O N E S IA

PROVINSI D.I. YOGYAKARTA

PROVINSI JAWA TIMUR

PROVINSIJAWA BARAT

PROVINSIJAWA TENGAH

PROVINSIJAWA TIMUR

PROVINSID. I. Y

PROVINSIJAWA BARAT

Lokasi yang dipetakan

KETERANGAN

Daerah Beresiko Sedang Bencana Gunung Api

Daerah Beresiko Tinggi Bencana Gunung Api

SAMUDERA INDONESIA

LAUT JAWA

Daerah Tidak Beresiko Bencana Gunung Api

Kota/Kabupaten

Batas Provinsi

Batas Kabupaten

Jalan Arteri

Jalan Kolektor

Jalan Kereta Api

Sungai Musiman

Garis Pantai

Sungai Utama

PROVINSI JAWA TENGAH

Gambar 1.1 Peta Bencana Gunung Api Jawa Tengah6