bab 1, 2, 3

Upload: denny-budi-kusuma

Post on 17-Jul-2015

124 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Laporan Layanan Bimbingan Siswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peserta didik merupakan sosok pribadi yang unik dan memerlukan perhatian tersendiri dalam menanganinya. Masing- masing peserta didik memiliki permasalahan sendiri-sendiri yang tidak sama antara satu dengan yang lainya. Hal ini harus di pahami oleh tenaga didik untuk dapat membantu peserta didik secara optimal agar peserta didik dapat mencapai prestasi belajar yang maksimal. Dalam proses kegiatan belajar mengajar, banyak sekali masalah yang di hadapi oleh seorang tenaga pendidik terutama dalam menghadapi peserta didik yang kurang konsentrasi pada saat pelajaran di mulai atau peserta didik yang mengalami masalah atau kesulitan dalam dirinya sehingga dapat mempengaruhi atau menggangu proses belajar. Kesulitan belajar merupakan masalah yang rumit dan sangat kompleks, sehingga bila kita membicarakan masalah maka tidak akan terlepas dari factor penyebabnya. Kesulitan belajar pada peserta didik dapat disebabkan oleh faktor intern, yaitu yang berasal dari diri peserta didik sendiri. Misalnya kecerdasan, minat, bakat, kesehatan dan kebiasaan pelajar. Sedangkan faktor lain/eksteren yaitu faktor yang berasal dari luar. Misalnya lingkungan belajar baik di rumah maupun di sekolah, situasi kondisi keluarga dan lain-lain. Sehingga alangkah baiknya jika tenaga didik dapat lebih mengenal peserta didiknya, baik secara individu maupun kelompok, baik di dalam maupun di luar kelas. Tenaga didik harus dapat memahami dan mengetahui lebih dalam tentang keadaan, tingkah laku, latar belakang, dan kesulitan atau permasalahan yang sedang dihadapi peserta didiknya. Hal ini perlu untuk membantu peserta didik dalam mengatasi

1

| SMPN 20 Malang

Laporan Layanan Bimbingan Siswa

permasalahannya agar tidak berlarut-larut, sehingga tidak mengganggu studinya dan perkembangan jiwanya. Peranan tenaga didik bukan hanya menyampaikan materi pelajaran melainkan juga sebagai fasilitator yang dapat membimbing, mengarahkan, dan membantu mengembangkan pribadi peserta didiknya menuju ke arah kedewasaan dan prestasi belajar yang maksimal. Seorang tenaga didik dalam memberikan bantuan kepada peserta didiknya harus memperhatikan aspek-aspek yang ada pada pribadi anak tersebut, antara lain : kematangan, bakat, kemampuan, lingkungan dan sebagainya agar peserta yang diberi bantuan dapat menyelesaikan masalahnya sendiri dengan baik atau bahkan dapat membantu teman-temannya yang lain. Dari uraian tersebut, maka sebagai tenaga pendidik harus dapat mengidentifikasi peserta didik yang bermasalah tersebut, mengetahui permasalahan dengan jelas dan memberikan bantuan, sehingga kesulitan tersebut dapat segera diatasi oleh peserta didik yang bersangkutan. Dengan teratasinya masalah yang dihadapi dapat mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar. Dengan demikian diharapkan sedikit bantuan yang diberikan dapat membantu peserta didik yang bersangkutan dalam proses pembelajaran untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal, dan hal ini wajar jika kita sebagai tenaga pendidik mempelajari dan mengaplikasikan sebagai ilmunya untuk memberikan bantuan kepada peserta didik yang dipandang perlu mendapat bantuan dan bimbingan. B. Pengertian Layanan Bimbingan Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan seseorang kepada orang lain sehubungan dengan kegiatan dalam membuat pilihan. Pengertian bimbingan dan penyuluhan menurut beberapa ahli sebagai berikut: 1. Dalam Jear Book of Eduction Bimbingan adalah suatu proses membantu;

2

| SMPN 20 Malang

Laporan Layanan Bimbingan Siswa

Individu melalui usahanya sendiri untuk menemukan dan mengembangkan kemampuan agar memperoleh kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial; 2. Menurut Stoops Bimbingan adalah suatu proses yang terus menerus dalam membantu perkembangan individu untuk mencapai kemampuannya secara maksimal dalam megarahkan manfaat yang sebesar-besarnya baik bagi diri sendiri maupun untuk orang lain; 3. Secara spesifik SK Mendikbud No. 025/O/1995 mengemukakan bahwa bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan atau kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, bimbingan social, bimbingan belajar, dan bimbingan karier melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku (Prayitno, 2001:67). 4. Adapun pengertian bimbingan yang tercantum dalam buku petunjuk pelaksanaan PPL adalah sebagai berikut: Bimbingan adalah upaya megenal, memahami siswa kasus dengan kegiatan mengidentifikasi, mendiagnosis, memprognosis, dan memberikan pertimbangan pemecahan masalah. Dari pengertian di atas layanan bimbingan diartikan sebagai usaha pemberian bantuan kepada peserta didik untuk mencari alternatif pemecahan dari masalah yang dihadapi, sedangkan peserta didiknya dapat memilih alternatif yang cocok bagi dirinya sendiri dalam usaha mengatasi kesulitannya C. Tujuan Layanan Bimbingan Berdasarkan latar belakang masalah, pengertian dan tujuan layanan bimbingan peserta didik di atas dapat disimpulkan pentingnya kegiatan layanan bimbingan pada peserta didik, yaitu. 1. Bagi peserta didik

3

| SMPN 20 Malang

Laporan Layanan Bimbingan Siswa

Sebagai bahan pertimbangan atau pedoman masalah yang dihadapi, baik pribadi maupun masalah belajar, sehingga peserta didik dapat belajar secara optimal. 2. Bagi guru bidang studi Dapat memberikan perhatian kepada peserta didik yang bermasalah, serta lebih memahami atau mengenal anak diiknyad sehingga dapat menciptakan suasana belajar yang lebih optimal. 3. Bagi guru wali kelas Memberikan informasi yang belum diketahui sebelumnya sehingga dapat memberikan bantuan secepatnya dan selanjutnya diadakan penilaian. 4. Bagi praktikan Selain sebagai syarat untuk memenuhi tugas dalam menempuh mata kuliah PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) juga sebagai bekal pengalaman sebelum menjadi guru sebenarnya. D. Manfaat Layanan Bimbingan Layanan bimbingan peserta didik sangat penting bagi semua personal yang terkait baik itu kepala sekolah, guru wali kelas, guru mata pelajaran, yang bersangkutan, orang tua, maupun guru praktikan (PPL). Adapun manfaat layanan bimbingan peserta didik ini adalah sebagi berikut: 1. Bagi Kepala Sekolah Sebagai informasi atau masukkan, sehingga nantinya dapat memberikan pembinaan dan mengkoordinasikan atau kerjasama dengan pihak yang dapat memberikan pemecahan masalah kasus peserta didik, serta mengurangi kendala yang ada. 2. Bagi Guru Wali Kelas

4

| SMPN 20 Malang

Laporan Layanan Bimbingan Siswa

Wali kelas sebagai penanggung jawab terhadap proses belajar mengajar yang terjadi dikelas maka dengan adanya layanan bimbingan peserta didik ini natinya dapat dinyatakan sebagai referensi memperoleh informasi perkembangan anak dan dapat berpartisipasi dalam pemecahan masalah yang dihadapi peserta, sehingga dapat membina dan mengarahkannya. 3. Bagi Guru Mata Pelajaran Pelaksanan layanan bimbingan peserta yang tepat dapat membantu mengatasi gangguan yang terjadi dalam proses belajar mengajar di kelas sehingga dapat membantu mengarahkan pilihan pemecahan masalah yang dihadapi peserta sesuai dengan kemampuannya itu sendiri. 4. Bagi Peserta Didik Yang Bersangkutan Layangan bimbingan ini dapat bermanfaat bagi siswa antara lain agar dapat : - Mengenal dan memahami dirinya dengan baik. Memperoleh informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan prestasi belajar. Memperoleh bantuan untuk mengidentifikasi masalah dan upaya pemecahannya 5. Bagi Orang Tua/Wali Murid Dengan adanya layanan bimbingan peserta ini dapat memberikan masukan dan peningkatan perhatian terhadap aspek pribadi peserta didik yang perlu dibenahi untuk mambantu proses peningkatan demi masa depan peserta didik.

6.

Bagi Praktikan (PPL)

5

| SMPN 20 Malang

Laporan Layanan Bimbingan Siswa

Dapat memperoleh pengalaman yang nyata dalam menghadapi peserta didik dengan beragam karakteristiknya, terutama dalam memecahkan

permasalahan anak didik yang bermasalah. E. Metode Pengumpulan Data Untuk melakukan layanan bimbingan peserta didik, konselor harus

memiliki data akurat, dengan melakukan pengumpulan data, konselor bisa mendapatkan informasi tentang diri siswa bermasalah dan melakukan layanan bimbingan siswa. Adapun metode yang dilakukan untuk mengumpulkan data yang lengkap sebagai berikut: a. Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung terhadap peserta didik yang bermasalah. Dengan ini , konselor bisa mengetahui secara langsung tingkah laku siswa dalam menerima pelajaran dan dalam melakukan hal kegiatan yang lain. b. Wawancara yaitu metode dengan cara wawancara langsung terhadap siswa bermasalah, teman dekat, dan BK secara langsung maupun tidak langsung. c. Angket yaitu dengan mengajukan pertanyaan tertulis kepada peserta didik yang bermasalah untuk mengidentifikasi masalah. Dengan pengumpulan data tertulis ini konselor bisa mengetahui pribadi anak lebih dalam dan ini mempermudah untuk meberikan jalan keluar dari masalah yang dihadapi anak.

d. Check List Check list ini bermanfaat untuk melengkapi data angket yang berisi tentang keadaan diri siswa. Check list ini antara lain berisi tentang keadaan 6 | SMPN 20 Malang

Laporan Layanan Bimbingan Siswa

kesehatan, keadaan penghidupan,hobi, kehidupan sosial dan pribadi siswa, citacita dan keinginan siswa dalam pelajaran, dan sebagainya. F. Langkah-Langkah Layanan Bimbingan Sebelum melakukan layanan bimbingan peserta didik, konselor melakukan langkah-langkah layanan bimbingan terlebih dahulu. Adapun langkah-langkah kegiatan untuk layanan bimbingan peserta didik adalah sebagai berikut: 1. Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung terhadap siswa yang bermasalah. Dengan ini , konselor bisa mengetahui secara langsung tingkah laku siswa dalam menerima pelajaran dan dalam melakukan hal kegiatan yang lain. 2. Metode pengumpulan data Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan layanan bimbingan, konselor harus memiliki data akurat, dengan melakukan pengumpulan data, konselor bisa mendapatkan informasi tentang diri siswa bermasalah dan melakukan layanan bimbingan siswa. 3. Identifikasi Kegiatan ini bertujuan untuk menentukan siswa yang diperkirakn mengalami kesulitan belajar dan memerlukan bantuan 4. Diagnosis Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui lokasi kesulitan, jenis kesulitan, dan latar belakang kesulitan belajar. 5. Prognosis Kegiatan ini menetapkan jenis atau teknik bantuan yang dapat diberikan kepada siswa. 6. Pemberian Bantuan (Treatment)7

| SMPN 20 Malang

Laporan Layanan Bimbingan Siswa

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bantuan kepada siswa agar dapat mengatasi kesulitan belajar sehingga dapat mencapai hasil yang optimal dan penyesuaian yang sehat. 7. Tindak Lanjut ( Follow Up ) Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan diagnostik kesulitan belajar dan usaha bantuan yang diberikan. G. Kerahasiaan (Konfidensial) Laporan ini bersifat sangat rahasia, setiap penggunaanya hanya

diperbolehkan untuk kepentingan klien. Dalam kode etik jabatan konselor diwajibkan untuk menjaga kerahasiaan dari setiap keterangan-keterangan kasus. Hal ini sesuai dengan kode etik jabatan konselor yang berbunyi, catatan mengenai data klien yang meliputi data hasil wawncara, testing, perekaman, dan data lain. Semuanya meupakan informasi yang bersifat rahasia dan hanya boleh digunakan untuk kepentingan klien. Data tersebut dapat digunakan untuk keperluan riset dan penelitian maupun pendidikan calon konselor yang terpenting identitas klien dirahasiakan (Munandir: 1991). Berangkat dari kode etik konselor inilah maka nama dan alamat klien yang ditelusuri guru praktikan ditulis secara fiktif demi menjaga kemungkinan bila laporan ini dibaca oleh orang lain yang tidak ada hubungannya dengan profesi sebagai konselor.

BAB II LAYANAN BIMBINGAN SISWA A. Identifikasi Identifikasi kasus dimaksudkan untuk menentukan peserta didik tersebut bermasalah dan sangat memerlukan bantuan. Langkah ini sangat mendasar sekali8

| SMPN 20 Malang

Laporan Layanan Bimbingan Siswa

sekaligus merupakan langkah awal dari kegiatan layanan bimbingan terhadap klien untuk menemukan masalah yang dialami peserta didik. Pelaksanaan kegiatan layanan bimbingan peserta didik ini praktikan lakukan melalui langkah-langkah yang sistematis. Identifikasi kasus ini dilakukan berdasarkan pada tujuan untuk menentukan peserta didik yang diperkirakan mengalami problema kejiwaan yang diprediksikan dapat menganggu kegiatan belajar maupun upaya dalam mencapai hasil belajar yang maksimal. Selain itu juga untuk menentukan peserta didik yang diangkat sebagai subyek bimbingan. Adapun Langkah-langkah proses penetapan klien antara lain : 1. Keadaan nilai Klien mempunyai nilai matematika di bawah teman-teman sekelas klien. Keadaan seperti ini diakibatkan karena klien kurang konsentrasi dan kurang bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Adapun nilai klien dalam mata pelajaran matematika Daftar nilai Kuis I dan II klien No 1 Mata Pelajaran Matematika Kuis I 50 Kuis II 10

Daftar nilai ulangan harian klien No 1 Mata Pelajaran Matematika UH 30 Remidi 45

Daftar Nilai Tugas klien No 1 Mata Pelajaran Matematika Tugas 1 Tugas 2 Tugas 3 0 50 33,6 Rata-rata 27.87

9

| SMPN 20 Malang

Laporan Layanan Bimbingan Siswa

Berdasarkan nilai diatas dapat di simpulkan bahwa nilai praktikan sering kali berada di bawah KKM. Dari nilai kuis dapat di lihat bahwa nilai klien mengalami penurunan. Dari niali ulangan harian nilai klien meningkat 33% dari kuis 2. Begitupun dengan nilai tugas klien. Nilai klien terkadang meningkat dan terkadang juga menurun. 2. Kedudukan siswa dalam kelas NILAI KUIS

NILAI ULANGAN

10

| SMPN 20 Malang

Laporan Layanan Bimbingan Siswa

NILAI TUGAS

Keterangan: 1 31 adalah nomer abse4n peserta didik 0-100 adalah nilai

Dari grafik di atas dapat di simpulkan bahwa peserta didik dengan no urut 31 mempunyai kesulitan dalam mata pelajran matematika. Dimana nilai-nilai

11

| SMPN 20 Malang

Laporan Layanan Bimbingan Siswa

klien, baik nilai kuis, tugas dan ulangan harian selalu berada di bawah temanteman satu kelasnya dan seringkali nilainya di bawah KKM. Apabila hal ini terus di biarkan, di khawatirkan klien tidak akan naik kelas, tidak percaya diri karena nilainya selalu berada di bawah teman-temanya yang lain, cita-cita klien akan sulit tercapai, dank lien akan semakin malas dalam mengikuti pelajaran matematika. Maka dari itu praktikan ingin membantu klien agarklien bisa lebih optimis dan bersemangat dalam menuntut ilmu baik di sekolah maupun di luar sekolah. 3. Penetapan klien dan alasanya Adapun dasar dasar yang digunakan dalam memilih peserta didik kasus sebagai klien bimbingan adalah sebagai berikut: Peserta didik tersebut pada waktu proses belajar mengajar sering sibuk

dengan dirinya sendiri. Misalkan: mencoret-coret buku, menggambar di buku, bermain pulpen atau barang-barang yang ada di sekitarnya Kadang kala saat proses belajar mengajar peserta didik tersebut diam

tetapi tidak memperhatikan. Prestasi belajar kurang baik dan dibawah rata rata. Sering merasa lelah tidak bersemangat Peserta didik sering merasa bosan Jawaban tidak pernah ada yang benar ketika disuruh mengerjakan tugas

didepan Klien jarang mengerjakan PR, walaupun mengerjakan tetapi tidak semua

di kerjakan Ketika guru bertanya kepada klien, klien tidak pernah menatap guru dan

selalu menunduk12

| SMPN 20 Malang

Laporan Layanan Bimbingan Siswa

-

Klien cuek dengan tugas yang di berikan guru tetapi ketika guru berusaha

mendekati klien ketika di beri tugas, klien terlihat berusaha mengerjakan. Klien bisa mengerjakan tugas yang di berikan oleh guru, ketika guru

menerangkan sendiri kepada klien. Tetapi hanya pada saat itu saja klien mengerti. Klien tidak mempunyai teman di kelas. Klien juga jarang bermain dengan teman yang lainya saat istirahat Upaya yang dilakukan untuk menentukan peserta didik subyek bimbingan adalah dengan cara mengamati tingkah laku peserta didik pada waktu proses belajar mengajar. Dari hasil pengamatan tersebut diperoleh sebuah kesimpulan bahwa peserta didik yang bernama Krishna ( bukan nama sebenarnya ) kelas I sebagai peserta didik yang dapat dikatakan mengalami kesulitan sosialisasi atau memiliki masalah yang jika dibiarkan dapat mengakibatkan menurunnya prestasi belajar. Keadaan peserta didik dalam kelas hampir tidak pernah bertanya kepada guru, mengantuk dan cenderung berdiam diri. Melihat kondisi peserta didik tersebut di atas, praktikan merasakan bahwa peserta didik tersebut memerlukan bantuan baik yang berkaitan dengan masalah belajar maupun berkaitan dengan masalah kehidupan sehari-sehari. Oleh karena itu, kepada peserta didik tersebut diberikan motivasi untuk belajar sebaikbaiknya agar ia dapat belajar dengan baik serta bermanfaat bagi hari depannya di masa yang akan datang. 4. Identitas klien Berdasarkan angket yang telah di berikan kepada klien diperoleh data sebagai berikut: 1. Identitas klien13

| SMPN 20 Malang

Laporan Layanan Bimbingan Siswa

a. Data Pribadi Peserta didik Nama Jenis Kelamin Tempat, Tanggal Lahir Agama Suku Bangsa Anak keHobi : : Krishna (Fiktif) : laki- laki : Malang, 26 November 1997 : Islam : Indonesia : I (Satu) olahraga, mendengarkan music, main game Cita-cita b. Pendidikan Siswa TK : Tahun Masuk : 2003 Tahun Keluar : 2005 SD : Tahun Masuk: 2005 Tahun Keluar: 2011 SMP : Tahun Masuk: 2011 Tahun Keluar: c. Keterangan Belajar Siswa Tempat belajar : tidak memiliki tempat belajar : Membuat animasi

Waktu belajar/berapa lama : 19.00 / 2 jam sehari d. Kegiatan di Luar Sekolah Sehabis pulang sekolah klien bermain dan melihat televise 2. Keadaan Keluarga a. Identitas Ayah Nama Alamat : Ramli (fiktif) : Malang14

| SMPN 20 Malang

Laporan Layanan Bimbingan Siswa

Agama Pekerjaan b. Identitas Ibu Nama Alamat Agama Pekerjaan c. Identitas saudara Nama Alamat Agama Pendidikan 3. Keterangan lain:

: Islam : Seles

: Sahema (fiktif) : Malang : Islam : Guru SMP

: Bunga (fiktif) : Malang : Islam : SD kelas 6

Klien adalah anak pertama dari 2 bersudara. Saudaranya berjenis

kelamin perempuan Selisih umur klien dengan adiknya adalah 3 tahun Hubungan klien dengan adik perempuanya kurang baik Klien tinggal bersama orang tua kandungnya Dalam kehidupan sehari-hari klien merupakan anak yang

mempunyai sifat tertutup dan sukar bergaul dengan teman-temannya Klien sering grogi atau bingung jika berhadapan dengan banyak orang padahal klien senang berorganisasi Pelajaran yang tidak disukai klien adalah matematika karena

terlalu banyak rumus, Bahasa daerah karena tidak hafal hanacaraka, bahasa inggris susah mengejah15

| SMPN 20 Malang

Laporan Layanan Bimbingan Siswa

Pelajaran yang disukai klien adalah seni karena cita-cita klien

membuat animasi, dan olahraga karena membuat badan sehat Cita- cita klien sangat bagus yaitu membuat animasi Klien ingin menempuh pendidikan yang lebih tinggi, tetapi klien

tidak bersemangat untuk belajar Klien mempunayi sakit magh( penyakit lambung)

4. Permasalahan tentang kesulitan belajar: Klien adalah peserta didik yang memiliki bentuk penyesuaian diri negatif. Hal ini yang menyebabkan prestasi belajarnya rendah padahal sebenarnya klien juga memilki potensi-potensi yang dapat dikembangkan. Bentuk penyesuaian diri tersebut terlihat dari sikap perilakunya yaitu klien terlihat kurang antusias dalam menerima pelajaran, sering mengantuk dalam mengikuti pelajaran, menggambar di buku ketika guru

menerangkan didepan. Klien terlihat tidak peduli dengan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Klien selalu nampak diam akan tetapi tidak memperhatikan pelajaran. Ditambah lagi klien jarang mengerjakan tugas rumah yang diberikan oleh guru sehingga membuat nilai evaluasinya menjadi rendah. 5. Gambaran Keunikan Kasus

a. Penampilan Fisik Klien bertubuh kecil, kulit putih, memiliki tinggi dan berat badan yang lumayan ideal. Sehari-hari klien berpenampilan kurang rapi dan terlihat tidak semangat. Matanya sayu jadi terlihat tidak bersemangat. b. Penampilan Psikis

16

| SMPN 20 Malang

Laporan Layanan Bimbingan Siswa

klien tidak mempunyai teman akrab, bahkan hampir tidak mempunyai teman. Klien sering terlihat menyendiri daripada bermain dengan temantemanya di kelas ketika istirahat. Klien sering terlihat pergi ke kantin sendiri daripada bersama dengan teman-temanya. Klien anak yang pendiam dan tidak banyak bicara. Klien termasuk tipe anak yang pemalu dan tertutup. Klien agak cedal dan tidak jelas ketika berbicara. Klien tidak pernah memperhatikan lawan bicara. Klien jarang menyapa ketika berpapasan. Klien jarang memperhatikan lingkungan sekitar. B. DIAGNOSA Diagnosis adalah suatu langkah yang ditempuh untuk mencari, menemukan dan menentukan faktor yang menyebabkan timbulnya kesulitan belajar. Masalah siswa dapat di identifikasi dari hasil pengumpulan data yang di peroleh melalui beberapa metode antara lain:

1.

Analisa 1.1.Analisa Observasi Observasi dilaksanakan dengan tujuan untuk melihat dan mengamati sendiri bagaimana keadaan dan kondisi siswa. Dari observasi yang dilakukan pada saat proses belajar mengajar diperoleh data sebagai berikut: a.Siswa tersebut pada waktu proses belajar mengajar sering sibuk dengan dirinya sendiri. Misalkan: mencoret-coret buku, menggambar di buku, bermain pulpen atau barang-barang yang ada di sekitarnya b.Saat proses belajar mengajar siswa tersebut diam tetapi tidak

memperhatikan, walaupun mendengarkan ketika ditanya siswa selalu menjawab tidak bisa.17

| SMPN 20 Malang

Laporan Layanan Bimbingan Siswa

c.Prestasi belajar kurang baik dan diatas rata rata. d.Sering merasa lelah tidak bersemangat e.Siswa sering merasa bosan f.Jawaban tidak pernah ada yang benar ketika disuruh mengerjakan tugas didepan g.Klien jarang mengerjakan PR, walaupun mengerjakan tetapi hanya sedikit yang di kerjakan h.Ketika guru bertanya kepada klien, klien tidak pernah menatap guru dan selalu menunduk i. Klien cuek dengan tugas yang di berikan guru tetapi ketika guru berusaha mendekati klien ketika di beri tugas, klien terlihat berusaha mengerjakan. j. Klien bisa mengerjakan tugas yang di berikan oleh guru, ketika guru menerangkan sendiri kepada klien. Tetapi hanya pada saat itu saja klien mengerti. k.Klien tidak mempunyai teman di kelas. l. Klien juga jarang bermain dengan teman yang lainya saat berada di kelas 1.2 Wawancara Wawancara adalah alat pengumpul data yang berhubungan langsung tentang diri klien yang sebenarnya. Adapun wawancara yang di lakukan penulis dengan sejumlah pihak, diperoleh keterangan sebagai berikut a. Teman sekelas klien Berdasarkan data yang di peroleh dari teman klien. Pada saat diskusi kelompok di kelas, klien jarang mengeluarkan pendapat dan tidak pernah bekerja dalam kelompok. Klien jarang mengerjakan tugas dan tidak pernah mau bertanya pada teman ketika klien tidak bisa mengerjakan tugas.18

| SMPN 20 Malang

Laporan Layanan Bimbingan Siswa

b.Klien yang bersangkutan Wawancara terhadap klien dilakukan praktikan untuk mengetahui bahwa sejauh nama klien dapat menghadapi segala masalah yang di hadapinya dengan baik. Alasan kenapa klien tidak menyukai pelajaran matemtika adalah klien merasa bosan jika mengerjakan tugas yang ada rumusnya. Sehingga klien merasa bosan dengan mata pelajaran tersebut. Ketika pelajaran klien sering tidak memperhatikan dan menggambar di bukunya. Klien tidak mempunyai teman akrab di kelasnya. 1.3 Analisa problem check list a.Kesehatan 1.Merasa lelah dan tidak bersemangat 2.Kadang-kadang merasa ngantuk saat mengikuti pelajaran 3.Kurang bersemangat waktu mengikuti pelajaran 4.Setiap pagi selalu serapan b. c. d. Keadaan kehidupan sehari-hari Rumah dan keluarga Rekreasi, olah raga dan hobby

1.Suka menonton film atau televise 2.Suka mendengarkan music 3.Suka membaca komik e. Hubungan social 1. Senang terlibat organisasi 2. bingung/grogi jika berhadapan dengn banyak orang f. Masalah Keluarga 1. klien adalah anak sulung dari 2 bersaudara 2. Hubungan klien dengan adiknya tidak baik19

| SMPN 20 Malang

Laporan Layanan Bimbingan Siswa

3. Klien tinggal bersama keluarga kandung 1.4 Analisis kebiasaan belajar 1. Saya mempunyai waktu belajar 2 jam perhari dan saya merasa sudah cukup untuk belajar 2 jam perhari. 2. Saya tidak mempunyai tempat belajar sendiri 3. Saya belajar tiap malam jam 19.00 4. Sepulang sekolah saya bermain 2. Pokok- pokok Penyebab Masalah Berdasarkan data-data yang di peroleh dari hasil observasi, wawancara, angket, dan check list dari klien yang bersangkutan dapat di peroleh kesimpulan bahwa pokok-pokok penyebab masalah: a. Klien merasa kesulitan pada pelajaran yang bersifat hafalan rumus b. Klien kurang bersemangat dalam proses belajar

c. Klien sering sibuk dengan dirinya sendiri d. Klien kadang-kadang merasa mengantuk saat mengikuti pelajaran dan kurang bersemangat e. Klien tidak percaya diri saat maju kedepan f. Klien tidak memperdulikan lingkungan sekitar g. Klien sulit bergaul 3. Sintesa Tahap sintesa ini dilakukan dengan menyimpulkan data yang telah diidentifikasi dan telah dianalisis. Gambaran secara menyeluruh tentang klien dapat diperoleh melalui kegiatan analisis sehingga dapat dijadikan dasar membuat

20

| SMPN 20 Malang

Laporan Layanan Bimbingan Siswa

diagnosis pada tahap selanjutnya. Gambaran klien tersebut berdasarkan data yang diperoleh dari hasil beberapa metode yang telah disebutkan sebelumnya. Dari hasil analisa dapat di ketahui bahwa klien mempunyai kesulitan belajar yang di sebabkan oleh berbagai factor, baik factor internal maupun eksternal. 1. Klien jarang memperhatikan dan tidak

aktif dalam pelajaran matematika karena klien sibuk dengan dunianya sendiri. 2. Klien malas belajar dan seriang acuh pada

mata pelajaran karena klien tidak menyukai pelajaran yang bersifat hafalan rumus. 3. Klien kurang aktif dan sering bosan

karena klien sudah merasa tidak menyukai pelajaran matematika. C. PROGNOSA Prognosis adalah cara untuk meramalkan kemungkinan yang terjadi bila siswa mendapat bantuan dan bila siswa tidak mendapat bantuan dalam memecahkan kesulitan yang dihadapi. Dengan mengetahui sebab-sebab kesulitan belajar siswa yang meliputi jenis, sifat, dan latar belakang kesulitan belajar maka dapat ditetapkan jenis atau teknik bantuan yang dapat diberikan kepada siswa. a. Kemungkinan apabila klien tidak segera dibantu: 1) Klien akan selalu mengalami kesulitan dalam belajar sehingga berakibat buruk bagi prestasi yang diperolehnya. 2) Prestasi klien akan cenderung menurun 3) Klien akan selalu merasa kurang bersemangat dan malas belajar b. Kemungkinan apabila klien segera dibantu: 1) Kesulitan klien dalam belajara akan teratasi 2) Klien dapat berkonsentrasi ketika belajar21

| SMPN 20 Malang

Laporan Layanan Bimbingan Siswa

3) Prestasi klien bisa meningkat 4) Rasa percaya diri klien akan timbul seiring dengan meningkatnya prestasi 5) Klien akan selalu bersemangat ketika belajar, sehingga rasa malasnya akan hilang. Dari permasalahan yang di hadapi oleh klien dapat di berikan bantuan dalam memecahkan masalahnya ada beberapa alternative yang di lakukan diantaranya sebagai berikut: 1) Pemberian remedial teaching 2) Pemberian motivasi kepada klien untuk lebih giat dalam mempelajari semua mata pelajaran 3) Pemberian cara bagaimana cara belajar matematika yang efektif 4) Pemberian saran-saran kepada klien bagaimana sebaiknya membagi waktu antara belajar dan bermain 5) Memberikan tutor secara individual jika diperlukan

D. TREATMENT Pemberian bantuan bertujuan untuk memberikan bimbingan kepada klien agar dapat mengatasi kesulitan belajarnya sehingga dapat mencapai hasil belajar yang optimal dan dapat menyesuaikan diri dengan baik serta kepercayaan diri yang meningkat. Bantuan yang telah diberikan kepada klien adalah sebagai berikut: Praktikan memberikan remedial teaching untuk memperbaiki nilainya.

Dari 2 kali kuis dan 1 kali ulangan harian yang telah diberikan, klien selalu harus mengikuti remedial teaching karena nilainya selalu di bawah KKM. Setelah diberikan remedial teaching, konseli selalu mengalami peningkatan dalam pencapaian nilai. Selalu mengingatkan klien pada waktu kegiatan pembelajaran agar selalu berkonsentrasi untuk mendengarkan dan mengerjakan tugas yang diberikan22

| SMPN 20 Malang

Laporan Layanan Bimbingan Siswa

Praktikan senantiasa mengingatkan klien untuk selalu mengerjakan tugas

yang diberikan mengingat klien seringkali tidak mengerjakan tugas Praktikan berusaha mengingatkan klien untuk bisa membagi waktunya

antara belajar dan bermain dengan memberi saran agar klien bisa menyisihkan waktu luangnya untuk menyelaraskan antara mempelajari pelajaran sekolah dengan pengembangan bakatnya Praktikan memberikan cara bagaimana cara belajar matematika yang

menyenangkan Sedangkan bantuan yang belum terlaksana yang di berikan praktikan kepada klien adalah memberikan tutor secara individual jika diperlukan. Bantuan ini belum bisa di berikan praktikan kepada klien karena keterbatasan waktu. E. Follow Up / Tindak Lanjut Follow up (tindak lanjut) adalah usaha yang dilakukan oleh praktikan untuk mengikuti perkembangan klien setelah diberikan bantuan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui keberhasilan bantuan yang telah diberikan kepada peserta didik, cara yang dilakukan untuk tindak lanjut ini adalah sebagai berikut: 1. Melakukan evaluasi terhadap hasil belajar peserta didik pada mata

pelajaran Matematika pada khususnya. 2. 3. Mencari tahu teman yang dekat dengan klien Menasihati peserta didik bimbingan agar tidak segan-segan untuk

bertanya jika ada materi yang dirasa sulit. Dengan adanya perubahan yang signifikan atau tidak maka praktikan bisa mengavaluasi bantuan yang diberikan itu berhasil atau tidak. Adapun metode yang dapat digunakan adalah:

23

| SMPN 20 Malang

Laporan Layanan Bimbingan Siswa

1) Penilaian, yaitu dengan menilai hasil belajar klien. Setelah diberikan bantuan oleh praktikan ternyata nilai klien meningkat pada ulangan harian kedua. Tingkat keaktifan klien sudah mulai meningkat dengan ditandai klien sudah berani untuk bertanya ataupun maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal yang diberikan. 2) Wawancara, dengan mengadakan tanya jawab tentang kesulitan belajar tetapi klien masih belum bisa membagi waktunya untuk belajar dan masih lebih memilih untuk bermain game dan melihat televisi sehabis pulang sekolah 3) Observasi pengamatan terhadap perilaku dan sikap peserta didik kasus selama pelajaran berlangsung dikelas setelah mendapatkan bimbingan. Peserta didik bimbingan sudah mau mendengarkan pelajaran di kelas serta sudah terlihat cukup antusias. Mengingat keterbatasan waktu praktikan, maka masalah peserta didik dilimpahkan kepada guru BK, wali kelas, serta guru yang bersangkutan untuk memantau (memonitoring), membimbing dan membantu klien dalam mengatasi masalahnya lebih lanjut agar prestasi belajarnya meningkat.

24

| SMPN 20 Malang

Laporan Layanan Bimbingan Siswa

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Berdasarkan uraian di atas tentang layanan bimbingan siswa, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah merupakan tanggung jawab semua pihak yang berhubungan dengan pendidikan. Salah satu komponennya adalah peserta didik. Dalam menyelesaikan studinya diharapkan peserta didik dapat lulus tepat pada waktunya dan berhasil dengan nilai yang baik. 2. Penyebab utama menurunnya prestasi peserta didik hampir sebagian besar disebabkan karena kebiasaan belajar peserta didik yang buruk. Hal ini disebabkan karena kurangnya perhatian dan motivasi dari orang-orang di sekitar. 3. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi peserta didik harus diketahui oleh pendidik, karena tugas pendidik tidak hanya mengajar tetapi juga mendidik. Dalam tugas mendidik inilah pendidik harus memahami anak didiknya baik tingkah laku maupun tingkat kemampuannya.

25

| SMPN 20 Malang

Laporan Layanan Bimbingan Siswa

4. Dalam usaha memberi bantuan, bantuan yang diberikan harus tepat, terencana, terus menerus serta menyeluruh sampai kesulitan tersebut teratasi. 5. Pemantauan keberhasilan pemberian bantuan perlu dilaksanakan. Perubahan yang baik perlu dipertahankan sedangkan untuk perubahan yang kurang

menguntungkan harus segera dicari alternatif pemecahan yang lain.

B. Saran Dari keseluruhan yang praktikan peroleh dari kegiatan layanan bimbingan ini praktikan dapat memberikan saran-saran yang ditujukan kepada: 1. Klien a. Menyarankan kepada klien agar tidak segan-segan mengadakan konsultasi dengan BK jika mendapat suatu masalah. b. Menyarankan kepada klien agar mengubah cara belajar yang kurang teratur dan kurang disiplin, menjadi lebih teratur dan lebih disiplin. c. Menyarankan pada klien agar lebih percaya diri dan aktif dalam proses pembelajaran d. Menyarankan pada klien agar jangan malu untuk bertanya jika ada kesulitan. e. Menyarankan pada klien agar jangan takut dan patang menyerah dalam menghadapi kesulitan. f. Menyarankan kepada klien untuk menyukai matematika 2. Pendidik Bidang Studi a. Menberikan bantuan atau perhatian yang lebih pada klien b. Penyajian pelajaran diusahakan tidak menjemukan26

| SMPN 20 Malang

Laporan Layanan Bimbingan Siswa

c. Memberikan dorongan kepada klien agar percaya pada diri sendiri d. Hendaknya guru menciptakan suasana belajar mengajar yang dapat

membangkitkan semangat belajar siswa. e. Lebih memahami kondisi kejiwaan peserta didik. 3. BK dan Sekolah a. Memberikan penjelasan tentang kesempatan kerja dan kesempatan melanjutkan sekolah yang selaras dengan pengetahuan yang diperoleh. b. Memberikan penyuluhan pada peserta didik tentang pentingnya layanan bimbingan siswa. c. Ruang BK hendaknya diusahakan sedemikian rupa sehingga menunjang tujuan bimbingan dan penyuluhan. 4. Orang tua / Wali Murid a. Senantiasa memberikan dorongan dan perhatian yang cukup, sehingga klien dapat belajar dengan baik. b. Menciptakan suasana rumah yang harmonis dan menyenangkan. c. Mengawasi secara positif dan memberikan saran tentang pergaualan klien di luar rumah. Demikian kesimpulan dan saran-saran yang dapat penulis berikan, semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca, terutama siswa yang menjadi klien penulis serta pihak-pihak yang berkepentingan.

27

| SMPN 20 Malang

Laporan Layanan Bimbingan Siswa

DAFTAR PUSTAKA

Gunarsa, D. S. 2002. Psikologi untuk Membimbing. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Kartini dan Gulo. 2000. Kamus Psikologi. Jakarta: Gramedia.

Team PPL UMM. 2010. Buku Pedoman Program Pengalaman Lapangan. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Winkel, W. S. 1997. Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Gramedia.

Sudrajad, A. 2008. Studi Kasus dalam Bimbingan dan Konseling. (online) http://akhmadsudrajad.wordpress.com diakses 10 November 2010.

28

| SMPN 20 Malang

Laporan Layanan Bimbingan Siswa

Anonymous. 2008. Metode Studi Kasus. (online) http://islamkuno.com/2008/01/27/ metode-studi-kasus-case-studi-dalam-penelitian diakses tanggal 10 Nevember 2010.

29

| SMPN 20 Malang