bab 09 buried pipe

7
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II Bab IX Buried Pipe 1 Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II Bab IX Buried Pipe 2 9.1 Pendahuluan Underground Pipe Modeler memiliki feature- feature sebagai berikut : Memungkinkan untuk memasukkan nilai soil properties. Secara otomatis membagi pipa yang berada dalam tanah ke dalam 3 Zona. User dimungkinkan untuk menentukan sendiri soil stiffness untuk masing-masing elemen. 124

Upload: rramadan

Post on 14-Dec-2015

15 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

HydraulicsBuried Piping

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 09 Buried Pipe

Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II

Bab IX Buried Pipe

1

Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II

Bab IX Buried Pipe

2

9.1 Pendahuluan

Underground Pipe Modeler memiliki feature-feature sebagai berikut :

• Memungkinkan untuk memasukkan nilai soil properties.

• Secara otomatis membagi pipa yang beradadalam tanah ke dalam 3 Zona.

• User dimungkinkan untuk menentukan sendirisoil stiffness untuk masing-masing elemen.

124

Page 2: Bab 09 Buried Pipe

Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II

Bab IX Buried Pipe

3

9.2 Zone Dimensions for Buried PipeCaesar II membagi daerah yang sistem buried pipe menjadi 3 Zona hal ini dilakukan agar analisis yang dihasilkan lebih akuratkarena pada sebagian area pada buried pipe (ex tees & bends) perpindahan yang dialami tidak aksial (lateral). Panjang darimasing-masing zona sebagai berikut :

1. Zone 1 Lb = 0.75(π) [4EI/Ktr] 0.25

2. Zone 2 = (1.5 x Lb)+(50 x Do)

3. Zone 3 = 100 x Do

E = Pipe modulus of elasticity

I = Pipe moment of inertia

Ktr = Transverse soil stiffness

Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II

Bab IX Buried Pipe

4

Zone Dimensions

125

Page 3: Bab 09 Buried Pipe

Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II

Bab IX Buried Pipe

5

9.3 Recommended Procedures

Langkah-langkah memodelkan buried pipe :

1. Modelkan sistem perpipaan seolah-olah memodelkan sistemperpipaan yang berada di atas permukaan tanah. Untukbagian pipa yang akan dimodelkan sebagai buried pipe sebaiknya tidak diberi restraint. Apabila pada bagian pipayang dikubur terdapat restraint, maka Caesar II akanmendefinisikan ulang restraint tersebut.

2. Melalui buried pipe modeler masukkan soil data denganmengakses menu Buried pipe – Soil Models.

Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II

Bab IX Buried Pipe

6

3. Tentukan bagian elemen pipa mana saja yang berada didalam tanah (buried pipe).

4. Ubah model sistem perpipaan awal menjadi model buried pipe dengan menggunakan pilihan Buried Pipe – Convert Input.

5. Keluar dari Buried Pipe Modeler dan kembali ke Caesar II Main Menu. Dari sini analisis akan dapat dilakukan.

126

Page 4: Bab 09 Buried Pipe

Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II

Bab IX Buried Pipe

7

9.4 Buried Pipe Modeler

Langkah-langkah untuk mengakses Buried Pipe Modeler :

Input Underground

Atau

Tekan Icon Ini

Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II

Bab IX Buried Pipe

8

Setelah Buried Pipe Modeler di akses akan muncul tampilansebagai berikut :

Ada 13 Kolom

127

Page 5: Bab 09 Buried Pipe

Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II

Bab IX Buried Pipe

9

Ke 13 kolom dalam buried pipe modeler adalah sebagai berikut:

1. Kolom 1 & 2 berisi nodal dari sistem perpipaan yang telahdimodelkan terlebih dahulu.

2. Kolom 3 merupakan kolom Soil Model (Soil Model No), di manakolom ini digunakan untuk menunjukkan elemen pipa yang terkubur (buried pipe). Apabila kolom ini diisikan angka 1, iniberarti user akan mendefinisikan sendiri stiffness pada elemenini. Stiffness ini akan diisi pada kolom 6-13. Apabila diisi denganangka >1 maka menunjukkan bahwa Caesar II akanmemodelkan sendiri soil restraint berdasarkan soil data yang diberikan.

Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II

Bab IX Buried Pipe

10

3. Kolom 4 & 5 berisi From/To End Mesh Type

Kolom ini digunakan untuk menunjukkan bagian yang mengalami lateral loading pada sistem yang akan dimodelkan. Bagian yang mengalami lateral load akan dimodelkan secarafine mesh.

128

Page 6: Bab 09 Buried Pipe

Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II

Bab IX Buried Pipe

11

Contoh :

Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II

Bab IX Buried Pipe

12

4. Kolom 6 sampai 13 berisi Soil Stiffness yang inputnyadiberikan secara manual oleh user.

Kolom 6

129

Page 7: Bab 09 Buried Pipe

Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II

Bab IX Buried Pipe

13

9.5 Command at Buried Pipe Modeler

Perintah-perintah yang tersedia dalam modul ini adalah :

1. File – Open. Berfungsi membuka file piping yang baru.

2. File – Change Buried Pipe Job Name. Berfungsi untukmengganti nama file.

3. File – Print. Berfungsi mencetak Spreadsheet.

4. Buried Pipe – Soil Models. Berfungsi untukmendefinisikan soil data.

5. Buried Pipe – Convert Input. Mengubah sistem perpipaanmenjadi buried pipe.

Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II

Bab IX Buried Pipe

14

9.6 Basic Soil Modeler

Soil Number 1 digunakan apabila user ingin mendefinisikansoil stiffness secaramanual. Soil number >1 berarti user inginagar program Caesar II yang mendefinisikansendiri soil stiifness.

130