bab 05 arus listrik resistensi dan arus searah
Embed Size (px)
TRANSCRIPT

5/10/2018 Bab 05 Arus Listrik Resistensi Dan Arus Searah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-05-arus-listrik-resistensi-dan-arus-searah 1/36
Rosari Saleh dan Sutarto
Elektrostatik berkenaan dengan listrik yang berada
pada kondisi statik (diam). Pada bab 2 kita telah
mempelajari perilaku muatan yang bergerak dalam
meda listrik. Muatan listrik, individual, memiliki sifat
yang berbeda ketika muatan tersebut bergerak. Muatan
listrik dapat bergerak pada ruang bebas atau pada
permukaan konduktor dimana material tersebut
memiliki beda potensial pada kedua ujungnya. Gerak
muatan-muatan listrik tersebut dinamakan arus listrik.
Pada bab ini kita akan mempelajari konsep arus listrik
dan sekaligus menunjukkan bahwa pada material
konduktor, muatan-muatan yang bertanggung jawabsebagai pembawa arus listrik adalah elektron, bukan
proton. Namun demikian, pada dasarnya setiap partikel
bermuatan yang bergerak dapat menghasilkan arus
listrik. Dengan penemuan arus listrik, pemnafaatan
listrik menjadi semakin luas dan terbukti telah mampu
menghasilkan berbagai inovasi terutama di bidang
elektronika,
Bab yang akan dipelajari:
1. Arus Listrik
2. Resistensi dan Resistivitas
3. Rangkaian Listrik dan gaya Gerak Listrik (GGL)
Induksi
4. Energi dan Daya dalam Rangkaian Listrik 5. Resistor Susunan Seri dan Paralel
6. Aturan Kirchoff
7. Alat Ukur Listrik
8. Rangkaian RC
9. Sistem Distribusi Daya
Tujuan Pembelajaran:
1. Mendefinisikan arti arus listrik dan menjelaskan bagaimana
muatanbergerak dalam konduktor.
2. Menjelaskan arti resistivitas dan konduktivitas suatu
material.
3. Menghitung resistensi konduktor dari dimensi dan
resistivitasnya.
4. Menganalisa cara GGL induksi dapat mengalirkan arus
dalam rangkaian.
5. Melakukan perhitungan yang melibatkan energi dan daya
dalam rangkaian.
6. Menganalisa rangkaian yang terdiri dari sejumlah resistor
tersusun seri dan parallel.
7. Mendefinisikan aturan yang harus digunakan pada rangkaian
yang terdiri dari lebih dari satu lintasan tertutup.
8. Menjelaskan prinsip kerja dan pemakaian amperemeter,
voltmeter, ohmmeter dan potensiometer.
9. Menganalisa rangkaian yang terdiri dari sebuah resistor dan
sebuah kapasitor.
10. Menganalisa distribusi daya dalam pemakaian dalam rumah.

5/10/2018 Bab 05 Arus Listrik Resistensi Dan Arus Searah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-05-arus-listrik-resistensi-dan-arus-searah 2/36
Rosari Saleh dan Sutarto

5/10/2018 Bab 05 Arus Listrik Resistensi Dan Arus Searah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-05-arus-listrik-resistensi-dan-arus-searah 3/36
Bab 5 Arus Listrik, Resistensi dan Arus Searah | 107
Rosari Saleh dan Sutarto
Pada Bab 1 kita telah mempelajari tentang muatan-muatan
yang berada dalam keadaan diam, dan oleh karenanya
disebut sebagai elektro statik , berikut interaksi yang
menyertainya. Pada Bab berikutnya kita telah
menyinggung mengenai muatan-muatan yang bergerak dari satu titik ke titik yang lain.
5 – 1 Arus Listrik
Pada material konduktor, elektron pada permukaan
konduktor dapat bergerak secara bebas. Elektorn-elektron
tersebut berada pada kesetimbangan elektrostatik. Jika
konduktor dihubungkan dengan sumber tegangan maka
akan terdapat beda potensial pada setiap titik dalamkonduktor tersebut yang memicu pergerakan elektron dari
satu titik ke titik yang lain bergantung pada orientasi beda
potensial. Seandainya kita dapat melongok dan mengamati
elektron-elektron tersebut maka kita akan melihat
fenomena seperti yang diilustrasikan Gambar 5.1 berikut
ini:
Gambar 5.1 Pergerakan elektron pada permukaan konduktor.
Misalnya pengamat berada pada titik x, selama selang
waktu ∆t pengamat akan mengamati terdapat sejumlah N elektron yang melalui titik x tersebut. Jumlah muatan yang
melalui titik x selama selang waktu ∆t adalah Ne atau ∆q =
Ne. Jumlah muatan yang mengalir tiap satu satuan waktu
didefinisikan sebagai arus listrik rata-rata.
t
q I
∆
∆=
Arus listrik I diukur dalam satuan ampere ( A) dan
didefinisikan sebagai:
detik
Coulomb1ampere1 =
x
a b

5/10/2018 Bab 05 Arus Listrik Resistensi Dan Arus Searah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-05-arus-listrik-resistensi-dan-arus-searah 4/36
108 | Bab 5 Arus Listrik, Resistensi dan Arus Searah
Rosari Saleh dan Sutarto
Berdasarkan definisi pada persamaan (5–1), setiap muatan
yang mengalir dapat menghasilkan arus listrik. Ada
perbedaan yang cukup signifikan jika muatan yang
mengalir tersebut adalah proton. Proton adala muatan
positif dimana besar muatannya sama dengan muatanelektron, hanya tandanya saja yang berbeda. Jika muatan
yang mengalir adalah proton maka kita dapatkan bahwa
arus listrik I akan bertanda positif yang berarti arus listrik I
searah dengan gerak proton tersebut.Namun jika muatan
yang mengalir adalah elektron maka arus listrik akan
mengalir pada arah sebaliknya. Hal ini dapat dipahami
dengan mudah, perhatikan Gambar 5.1. Jika muatan
positif dan negatif, dalam jumlah yang sama, mula-mula
bergerombol di titik b kemudian sebagian elektron
bergerak ke titik a maka titik b akan menjadi bermuatan positif. Efek tersebut analog dengan apabila terdapat
muatan positif yang dating menuju titik b.
Aliran muatan pada suatu medium, misalnya konduktor,
tidaklah selalu seragam. Pada ilustrasi di atas, jumlah
elektron yang mengalir pada setiap segmen konduktor
dapat berbeda-beda. Jika aliran muatan berubah-ubah
terhadap waktu maka kita dapat mendefinisikan aliran
muatan pada selang waktu yang sangat singkat dt . Pada
selang waktu tersebut terdapat sejumlah dq muatan yang
mengalir. Dengan demikian, persamaan (5–1) dapat
dinyatakan kembali untuk menentukan arus listrik sesaat :
dt
dq I = (5–3)
Arus listrik, muatan dan waktu ketiga-ketiganya adalah
besaran skalar. Namun demikian, untuk mengidentifikasi
arus listrik digunakan tanda arah ke mana arus tersebut
mengalir. Acuan yang digunakan untuk menentukan arah
tersebut adalah proton. Perhatikan kembali Gambar 5.1, pada kenyataannya muatan yang bergerak pada suatu
material komduktor adalah muatan negatif yaitu elektron.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dari konvensi
tersebut kemudian diambil kesimpulan bahwa arah arus
listrik berlawanan dengan arah gerak elektron. Pada bab ini
kita hanya akan membahas mengenai arus listrik yang
yang tidak bervariasi terhadap waktu. Dengan kata lain
persamaan (5–3) adalah konstan konstan==dt
dq I .
Densitas Arus Listrik
Gambar 5.2 Arus listrik I mengalir pada
kawat sepanjang d L. Arus listrik semacam
ini disebut dengan arus filamen.
Arus listrik ( I )
Segmen perpindahan d L

5/10/2018 Bab 05 Arus Listrik Resistensi Dan Arus Searah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-05-arus-listrik-resistensi-dan-arus-searah 5/36
Bab 5 Arus Listrik, Resistensi dan Arus Searah | 109
Rosari Saleh dan Sutarto
Untuk menggambarkan pergerakan elektron dalam suatu
konduktor, perhatikan Gambar 5.2.
Dalam bentuk analogi yang paling sederhana, kita dapat
membayangkan arus listrik yang mengalir pada sebatangkawat seperti tertera pada Gambar 5.2. Tanda panah pada
arus I menunjukkan arah arus listrik sedangkan d L
menunjukkan segmen panjang kawat yang dilalui arus I .
Arus yang mengalir dalam “satu dimensi” ini ini sering
diistilahkan dengan arus filament . Seperti yang telah
dibahas pada Bab 1, muatan-muatan dapat membentuk
konfigurasi tertentu. Muatan dapat terdistribusi pada suatu
luasan atau volume. Dalam material yang homogeni,
biasanya memiliki densitas muatan yang bersifat konstan.
Untuk sistem kompleks, mendeskripsikan arus listrik
dalam term muatan-muatan tunggal kadang menimbulkan
kesulitan teknis tersendiri. Untuk menghindari hal tersebut
maka digunakanlah model penjelasan menggunakan suatu
besaran selain muatan yaitu densitas arus.
Densitas arus J didefinisikan sebagai jumlah muatan yang
mengalir melalui luasan tertentu tiap detik. Tidak seperti
arus listrik yang merupakan besaran skalar, densitas arus J
merupakan besaran vektor. Densitas arus J sering disebut
juga dengan densitas arus volume. Perhatikanlah ilustrasi
berikut ini:
Aliran arus listrik tidak selalu sejajar dengan luas bidang
yang dilaluinya. Seperti tampak pada Gambar 5.3, yang
mengilutrasikan situasi yang umum dari konfigurasi
densitas arus J dan luas permukaan d A, densitas arus
listrik J membentuk sudut θ terhadap vektor bidang d A.
Berdasarkan persamaan (5–1), kita dapat menyatakan
muatan yang melewati luas penampang d A dapat
dinyatakan dalam variabel rapat arus rata-rata per satuan
luas sebagai berikut:
dt Ad J
Ad J I dt I dq
=
=→=
Perhatikan kembali Gambar 5.3, selain menembus luas
permukaan d A muatan ∆q juga menempuh segmen
sepanjang d L. Dengan demikian, selama selang waktu ∆t
terdapat sejumlah ∆q di dalam area volume d Ad L. Dengan
menggunakan variabel rapat muatan per satuan volume ρ,
ingat kembali definisi rapat muatan volume pada Bab 2, persamaan (5–4) dapat kita tuliskan kembali menjadi:
d L
Gambar 5.3 Arus listrik mengalir
pada sebuah konduktor yang
direpresentasikan dengan rapat atau
densitas arus volume J. Sebuah
segmen luas permukaan konduktor
seluas d A membentuk sudut θ
terhada arah densitas arus J.

5/10/2018 Bab 05 Arus Listrik Resistensi Dan Arus Searah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-05-arus-listrik-resistensi-dan-arus-searah 6/36
110 | Bab 5 Arus Listrik, Resistensi dan Arus Searah
Rosari Saleh dan Sutarto
Ld Ad dV dV dq =→= ρ (5–5)
Rapat arus per satuan volume J dapat dinyatakan sebagai:
v
vdt dL
dt dL J
ρ
ρ
=
=→=(5–6)
Yang mana v merupakan kecepatan rata-rata dari
muatan. Dari persamaan (5–6), kita dapat mengetahui
bahwa arah vektor J searah dengan vektor kecepatan v
dan oleh karena itu persamaan (5–6) dapat dituliskan
kembali dalam notasi vektor menjadi:
J = ρ v (5–7)
Persamaan (5–7) adalah persamaan umum untuk
menentukan rapat arus per satuan volume J . Persamaan
(5–7) berlaku untuk sistem dimana muatan-muatan yang
bergerak adalah seragam. Apabila terdapat muatan yang
beraneka ragam sehingga menyebabkan densitas ρ antar
muatan tersebut berbeda, demikian juga dengan kecepatan
geraknya, maka persamaan (5–7) dapat digeneralisasi
menjadi:
J = ∑i
iiv ρ (5–8)
Yang mana, J merupakan rapat arus per satuan volume, ρi
merupakan rapat muatan per satuan volume distribusi
muatan ke– i sedangkan vi adalah kecepatan rata-rata
distribusi muatan ke – i.
Karena vektor rapat arus listrik J tidak saling sejajar
dengan normal bidang A maka muatan total yang berada
pada segmen volume dV adalah sebesar dq = ρ dL cos θ dA. Perhatikan bahwa besaran dL cos θ dA tidak lain
adalah hasil dari operasi dot antara d L dan Ad . Dengan
demikian dq = ρ d L • Ad .
dt Ad v ρ
dt Ad dt
Ld ρ
dt
dt Ad L ρd dq
•=
•=
ו=
Perhatikan bahwa ρv tidak lain adalah J sehingga
persamaan (5–9) dapat dinyatakan menjadi:
(5–9)

5/10/2018 Bab 05 Arus Listrik Resistensi Dan Arus Searah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-05-arus-listrik-resistensi-dan-arus-searah 7/36
Bab 5 Arus Listrik, Resistensi dan Arus Searah | 111
Rosari Saleh dan Sutarto
dt Ad J dq •=
Ad J dI
dI dt
dq Ad J
dt
dq
•=
=→•=
Persamaan (5–10) menunjukkan jumlah muatan per satu
satuan waktu yang melewati luasan Ad . Persamaan (5–
10) juga sering disebut sebagai persamaan fluks muatan.
Pada pendahuluan Bab ini kita telah mendefinisikan bahwa
jumlah muatan dq yang mengalir tiap satu satuan waktu dt
adalah arus listrik I . Persamaan (5–10) juga dapat
dinyatakan dalam bentuk scalar jika luas permukaan d A
dan rapat arus listrik J serta sudut antara J dan d A
diketahui, misalnya θ , sebagai berikut:
θ cos JdAdI =
Persamaan (5–10) juga merupakan persamaan umum
untuk mencari arus listrik yang mengalir melalui suatu
luasan d A dalam variabel rapat arus listrik J . Dengan
mengintegralkan persamaan (5–10) untuk segmen luasan
d A maka diperoleh persamaan umum arus listrik I .
∫ •=
luas
Ad J I
Untuk lebih mudah membayangkan konsep aliran muatan
pada segmen volume perhatikan Gambar 5.4. Dengan
mengasumsikan vektor kecepatan v sejajar dengan vektor
bidang A maka jumlah muatan yang mengalir melalui
segmen volume V = Av∆t dapat ditentukan sebagai berikut:
Q = ρqV
= ρq Av∆t
Arus yang mengalir pada segmen volume tersebut dengan
demikian adalah:
qAv I
qAvt
Q
ρ
ρ
=
=∆
Rapat arus listrik J adalah arus listrik yang mengalir pada
segmen luasan A. Dari persamaan (5–13), rapat arus J
adalah:
(5–10)
Gambar 5.4 Muatan listrik q sejumlah n
bergerak secara seragam dengan kecepatan
v melalui luas penampang A. Rapat muatan
per satuan volume adalah ρ.

5/10/2018 Bab 05 Arus Listrik Resistensi Dan Arus Searah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-05-arus-listrik-resistensi-dan-arus-searah 8/36
112 | Bab 5 Arus Listrik, Resistensi dan Arus Searah
Rosari Saleh dan Sutarto
ρqv
A
v ρqA
A
I J
=
=
=
(5–14)
Jadi rapat arus J adalah J = ρq v . Kecepatan v
dituliskan dalam notasi vektor karena untuk memberikan
kecepatan adalah besaran vektor dan sebelumnya kita telah
mengasumsikan bahwa arah gerak arus listrik I (yang
direpresentasikan dengan arah gerak muatan q) sejajar
dengan vektor bidang A.
5 – 2 Resistensi dan Resistivitas
Arus listrik dapat mengalir melalui konduktor. Material
konduktor dari bahan yang berbeda memiliki karakteristik
hantaran yang berbeda. Konduktor memiliki sebuah
besaran yang mempengaruhi bagaimana arus listrik
mengalir pada material tersebut yang disebut hambatan.
Hambatan didefinisikan sebagai ukuran mudah tidaknya
suatu arus listrik mengalir pada material konduktor.
Hambatan listrik suatu konduktor, disimbolkan dengan R,
merupakan perbandingan antara beda potensial dan aruslistrik yang mengalir pada konduktor tersebut.
I
V R ≡ (5–15)
Yang mana:
R = hambatan (volt / ampere atau Ohm, disimbolkan
dengan Ω)
V = beda potensial (volt)
I = arus listrik (ampere, A)
Pada 1826, Georg Simon Ohm pertama kali
mempublikasikan hasil eksperimen yang telah
dilakukannya yang mengkarakterisasi berbagai hambatan
bahan. Ohm memperoleh kesimpulan bahwa nilai
hambatan suatu bahan selalu konstan walaupun bahan
tersebut diberi beda potensial yang berbeda-beda.
Pernyataan tersebut kemudian dikenal dengan hukum
Ohm. Secara matematis hasil eksperimen Ohm tersebutdapat dinyatakan sebagai berikut:

5/10/2018 Bab 05 Arus Listrik Resistensi Dan Arus Searah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-05-arus-listrik-resistensi-dan-arus-searah 9/36
Bab 5 Arus Listrik, Resistensi dan Arus Searah | 113
Rosari Saleh dan Sutarto
V = IR (5–16)
Dimana R bersifat independen terhadap beda potensial V .
Material-material yang memiliki nilai hambatan R konstan
untuk rentang beda potensial tertentu disebut materialOhmik .
Resistivitas dan Konduktivitas
Telah disebutkan sebelumnya bahwa hambatan listrik R
tidak bergantung pada beda potensial yang mengalir pada
suatu konduktor. Hambatan listrik R merupakan
karakteristik intrinsik bahan yang bergantung pada
geometri dan besaran yang disebut hambat jenis, ρR (tanda subscript R dimaksudkan untuk membedakan simbol ρ
rapat muatan per satuan volume dengan hambat jenis
material konduktor). Hambat jenis ρR didefinisikan sebagai
perbandingan medan listrik E yang dimiliki konduktor
dan rapat arus listrik J .
J
E R ≡ ρ
Pada Bab sebelumnya telah dipelajari bahwa E = Vd
dimana d adalah lintasan yang ditempuh oleh muatan yang
mengalir. Pada kasus muatan yang mengalir pada
konduktor sepanjang L maka E = VL. Rapat arus J
merupakan perbandingan antara arus listrik I terhadap luas
permukaan A. Dengan meramu persamaan-persamaan
tersebut dan merujuk pada relasi pada persamaan (5–16)
diperoleh nilai hambatan R konduktor sebagai berikut:
A
L R R ρ =
Yang mana:
R = hambatan konduktor (Ohm)
ρR = hambat jenis konduktor (Ohm meter)
L = panjang material konduktor (m)
A = Luas penampang konduktor (m2)
Dari persamaan (5–17) kita juga mendapatkan relasi baru
antara rapat arus J dengan medan listrik E yaitu:

5/10/2018 Bab 05 Arus Listrik Resistensi Dan Arus Searah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-05-arus-listrik-resistensi-dan-arus-searah 10/3
114 | Bab 5 Arus Listrik, Resistensi dan Arus Searah
Rosari Saleh dan Sutarto
J ρ E R= (5–19)
Jika persamaan (5–17) menyatakan tingkat kesulitan arus
listrik dalam mengalir pada sebuah konduktor maka fungsi
invers persamaan (5–17) tersebut menyatakan besaransebaliknya yaitu tingkat kemudahan arus listrik mengalir
pada suatu material konduktor. Besaran tersebut dikenal
dengan konduktivitas yang disimbolkan dengan σR .
R
R ρ
σ 1
≡ (5–20)
Contoh soal :
Sebuah kawat yang panjangnya 5 m memiliki penampang
berbentuk lingkaran dengan jari-jari 0,5 mm. Pada kawat
mengalir arus sebesar 1 A. Jika hambat jenis kawat ρR =
1,5 x 10-8
Ω.m tentukan:
- Rapat arus J
- Hambatan kawat R
- Beda potensial V
- Medan listrik E
Penyelesaian:
- Rapat arus J ditentukan dengan rumus:
( )26
24
2
1021
1051
1
A/m , J
π J
π r A
I J
×=
×=
==
−
- Hambatan kawat R
( )Ω=
××=
=
=
−−
5,9
1055105,1 24
8
2
π
π ρ
ρ
r
L
A
L R
R
R

5/10/2018 Bab 05 Arus Listrik Resistensi Dan Arus Searah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-05-arus-listrik-resistensi-dan-arus-searah 11/3
Bab 5 Arus Listrik, Resistensi dan Arus Searah | 115
Rosari Saleh dan Sutarto
- Beda potensial V
Untuk menentukan beda potensial kita bias
menggunakan persamaan (5–16).
V = 1 x 9,5
= 9,5 volt
- Medan lsitrik E
Medan listrik dapat ditentukan dengan persamaan (5–
19). Dengan mengambi lbentuk scalar dari persamaan
tersebut maka:
E = ρR J
= 1,5 x 10-8
x 1,2 x 106
= 1,8 x 10-2 V/m
5 – 3 Rangkaian Listrik dan Gaya Gerak Listrik
(GGL) Induksi
Dalam kehidupan sehari-hari kita sangat sering
bersinggungan dengan alat-alat elektronik misalnya
televisi atau komputer. Jika kita membongkar komputer
misalnya maka akan kita dapati banyak sekali komponen
elektronik yang terangkai secara rumit dan berukuran
sangat kecil. Hal serupa juga kita temui pada radio. Dalam
sebuah radio kita akan dengan mudah menemukan resistor,
kapasitor, dankomponen elektronika lainnya. Komponen
elektronika seperti resistor, kapasitor, IC (integrated
Circuits), dan lain sebagainya yang terhubung satu sama
lain dengan penghantar (dapat berupa kabel atau PCB)
disebut dengan rangkaian listrik .
Suatu rangkaian listrik harus terhubung ke suatu sumber
energi agar dapat bekerja. Sumber energi tersebut
merupakan sesuatu yang menghasilkan listrik dimana
dalam skala mikroskopik energi tersebut adalah energi
yang menggerakan muatan pada rangkaian listrik.
Pergerakan muatan itulah yang kita sebut sebagai arus
listrik. Sumber energi listrik sering disebut denganelectromotive force, disingkat emf . Contoh emf antara lain
batu baterai, solar cell, pembangkit listrik (PLTA, PLTU),

5/10/2018 Bab 05 Arus Listrik Resistensi Dan Arus Searah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-05-arus-listrik-resistensi-dan-arus-searah 12/3
116 | Bab 5 Arus Listrik, Resistensi dan Arus Searah
Rosari Saleh dan Sutarto
dan lain sebagainya. Untuk memahami bagaimana cara
kerja emf sehingga dapat mengalirkan arus listrik pada
suatu rangkaian, perhatikan Gambar 5.5.
emf memiliki beda potensial yang melalui terminalsambungan antara kutub positif dan kutub negatif. Beda
potensial ini disebut dengan beda potensial terminal .
Tanda (+) dan (–) pada emf menunjukkan pada titik
dengan tanda (+) memiliki potensial yang lebih tinggi
dibanding dengan potensial pada titik yang bertanda (–).
Arus listrik mengalir dari potensial yang tinggi ke
potensial yang lebih rendah dan dengan demikian mengalir
dari kutub (+) ke kutub (–). Resistor R pada rangkaian di
atas disebut sebagai beban. Besarnya arus listrik I yang
mengalir pada rangkaian bergantung pada besar kecilnya
beban R. Semakin besar beban maka semakin kecil arus
listrik yang mengalir dan sebaliknya.
Jika kita perhatikan secara lebih detail pada proses
mikroskopiknya, arus listrik tidak lain adalah pergerakan
elektron dimana arah arus berkebalikan dengan arah gerak
elektron. Seperti yang telah dikemukakan pada
pendahuluan bab bahwa aliran elektron ini dapat kita
bayangkan sebagai proses sebaliknya yaitu aliran muatan
positif, tentu saja pada arah yang berlawanan. Muatan
positif mengalir dari kutub (+) ke kutub (–). Setelahmengalir selama selang waktu dt maka muatan postif akan
terkumpul pada kutub (–). Agar proses aliran arus listrik
dapat terjadi secara terus menerus maka emf harus
memindahkan kembali muatan positif tersebut ke kutub
(+).
Misalnya untuk memindahkan sejumlah muatan dq
diperlukan kerja sebanyak dW maka besar emf
didefinisikan sebagai besarnya energi yang digunakan
untuk memindahkan sejumlah muatan.
dq
dW d =ε (5–21)
emf atau sering disebut dengan gaya gerak listrik (GGL)
ini kadang juga disebut sebagai voltase atau sumber
tegangan. GGL diukur dalam satuan Joule per Coulomb
atau volt.
Dalam suatu rangkaian tertutup, selisih beda potensial
yang masuk pada beban dan yang dihasilkan oleh GGLadalah nol sehingga:
Gambar 5.5 Sebuah rangkaian listrik
sederhana yang terdiri dari sebuah
resistor R dan sumber emf ε. Arus listrik I mengalir dari kutub positif menuju
kutub negative emf.

5/10/2018 Bab 05 Arus Listrik Resistensi Dan Arus Searah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-05-arus-listrik-resistensi-dan-arus-searah 13/3
Bab 5 Arus Listrik, Resistensi dan Arus Searah | 117
Rosari Saleh dan Sutarto
ε – IR = 0 (5–22)
Yang mana R dan I masing-masing menyatakan hambatan
dan arus listrik dalam rangkaian. Dari persamaan (5–22)
kita dapat menyatakan arus yang mengalir dalam
rangkaian sebagai berikut:
R I
ε = (5–23)
5 – 4 Energi dan Daya dalam Rangkaian Listrik
Suatu rangkaian listrik terdiri dari banyak komponen
elektronika yang secara prinsip, sebenarnya, digunakan
untuk melakukan pengubahan bentuk energi. Seperti yang
telah dibahas pada Bab 5, kapasitor dapat digunakan untuk
menyimpan sejumlah energi listrik dimana besar energi
tersebut direpresentasikan dalam jumlah muatan yang
tersimpan dalam kapasitor. Resistor digunakan untuk
mengatur arus dan tegangan dalam suatu rangkaian listrik.
Seperti yang terlihat pada persamaan (5–16), untuk beda potensial yang konstan, kita dapat mengubah-ubah besar
arus listrik yang masuk ke suatu rangkaian dengan
mengubah-ubah besar hambatan resistor.
Beda potensial berhubungan dengan energi listrik yang
masuk ke suatu rangkaian atau kompoenen elektronika.
Beda potensial yang diberikan ke suatu penghantar akan
memicu elektron-elektron pada material tersebut untuk
bergerak. Pergerakan elektron ini dikarenakan ada
perbedaan beda potensial sehingga potensial di satu titik
berbeda dengan titik yang lain. Dalam logika mekanistik, pergerakan elektron-elektron merupakan suatu cara atau
mekanisme perpindahan energi.
Sama halnya dengan proses yang terjadi pada, misalnya,
benda yang bergerak pada bidang datar yang kasar. Benda
yang mula-mula bergerak dengan kecepatan tertentu lama
kelamaan akan berhenti karena adanya gesekan. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat sejumlah energi yang hilang
yang disebabkan oleh gesekan. Gesekan melakukan kerja
terhadap benda. Dalam konteks listrik, hambatan berperilaku seperti gesekan yang berkeja pada benda-
benda mekanik. Resistor menyebabkan arus listrik yang

5/10/2018 Bab 05 Arus Listrik Resistensi Dan Arus Searah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-05-arus-listrik-resistensi-dan-arus-searah 14/3
118 | Bab 5 Arus Listrik, Resistensi dan Arus Searah
Rosari Saleh dan Sutarto
mengalir pada suatu rangkaian atau komponen elektronika
menjadi lebih kecil. Hal ini berarti terdapat semacam kerja
yang dilakukan resistor terhadap beda potensial tersebut.
Misalnya terdapat muatan dq yang bergerak pada permukaan konduktor akibat beda potensial V maka energi
potensial muatan tersebut berubah sebesar dEP dimana
perubahan tersebut sebanding dengan kerja yang dilakukan
gaya listrik terhadap muatan karena adanya beda potensial,
sehingga:
dEP = Vdq (5–24)
Jika muatan dq bergerak selama dt maka besarnya energi
total per satuan waktu dapat dinyatakan sebagai:
P dt
dEP
dt
dqV
dt
dEP ≡→= (5–25)
Perubahan energi potensial sama dengan perubahan kerja
yang dilakukan gaya listrik dimana besarnya perubahan
energi per satuan waktu tersebut didefinisikan sebagai
daya, P . Pada persamaan (5–25), besarandt
dqtidak lain
adalah arus listrik. Dengan demikian daya listrik yang
mengalir pada suatu rangkaian dapat dirumuskan dengan:
VI P = (5–26)
Yang mana:
P = daya listrik (watt)
V = beda potensial (volt)
I = arus listrik (ampere)
Pada persamaan (5–26) terlihat bahwa besarnya daya P
tidak bergantung pada jenis material. Daya hanya
bergantung pada seberapa besar arus dan tegangan yang
mengalir pada material tersebut. Persamaa (5–26) juga
menunjukkan bahwa daya tidak bergantung pada apakah
material yang digunakan termasuk dalam kategori Ohmik
atau non – Ohmik .
Untuk jenis material Ohmik dimana V = IR persamaan (5–
26) dapat dinyatakan dalam bentuk lain yaitu:
R I P 2= (5–27)

5/10/2018 Bab 05 Arus Listrik Resistensi Dan Arus Searah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-05-arus-listrik-resistensi-dan-arus-searah 15/3
Bab 5 Arus Listrik, Resistensi dan Arus Searah | 119
Rosari Saleh dan Sutarto
Dan juga,
RV P
2
= (5–28)
5 – 5 Resistor Susunan Seri dan Paralel
Pada Bab 5 kita telah mempelajari mengenai rangkaian
kapasitor dalam konfigurasi seri dan paralel. Dengan
mengetahui rangkaian kapasitor kita dapat menentukan
nilai kapasitansi totalnya. Metode menemukan jumlah total
dari kapasitansi sangat penting dalam aplikasi dibidangelektronika.
Pada sub bab sebelumnya kita telah mempelajari mengenai
hambatan listrik. Dalam bidang elektronika, suatu alat
yang digunakan untuk mengatur arus dan tegangan listrik
disebut dengan resistor . Resisto diberi simbol .
Seperti halnya kapasitor, resistor dapat disusun dengan
konfigurasi seri dan paralel.
Rangkaian Seri
Resistor pada Gambar 5.6 dirangkai secara seri. Berikut
ini adalah sifat-sifat rangkaian seri resistor:
- Hambatan total ditentukan dengan persamaan
RT = R1 + R2 + R3 + … + Rn (5–29)
- Arus yang mengalir pada setiap resistor adalah sama
sehingga memenuhi sifat berikut:
I T = I 1 = I 2 = I 3 = I n (5–30)
- Tegangan total yang masuk pada pada rangkaian
adalah jumlah tegangan yang mengalir pada setiap
resistor.
V T = V 1 + V 2 + V 3 + … + V n (5– 31)
Contoh soal 2 :
R1 R2 R3
Gambar 5.6a Tiga buah resistor
dihubungkan secara seri.
2Ω
4Ω
6Ω
12 V
Gambar 5.6 b Tiga buah resistor
dihubungkan secara seri dan dihubungkan
dengan beda potensial 12 volt.

5/10/2018 Bab 05 Arus Listrik Resistensi Dan Arus Searah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-05-arus-listrik-resistensi-dan-arus-searah 16/3
120 | Bab 5 Arus Listrik, Resistensi dan Arus Searah
Rosari Saleh dan Sutarto
Tiga buah resistor dirangkai secara seri seperti pada
Gambar 5.6b. Rangkaian dihubungkan dengan beda
potensial 12 volt. Tentukan:
-
Hambatan total
- Arus yang mengalir pada rangkaian
- Tegangan pada setiap resistor
Penyelesaian:
- Hambatan total
Resistor dirangkai secara seri sehingga hambatantotal RT adalah:
RT = R1 + R2 + R3
= 2 + 4 + 6 = 12Ω
- Arus yang mengalir pada rangkaian
Pada rangkaian seri, arus listrik yang mengalir pada
keseluruhan rangkaian adalah sama dengan arus yang
mengalir pada setiap komponen.
A
R
V I
T
1
12
12
=
=
=
- Tegangan pada setiap resistor
V 1 = IR1 = 1 x 2 = 2 volt
V 1 = IR2 = 1 x 4 = 4 volt
V 1 = IR3 = 1 x 6 = 6 volt
Rangkaian Paralel
Perhatikan bahwa pada rangkaian parallel, setiap ujung
dari resistor saling bertemu satu sama lain di dua titik sedangkan pada rangkaian seri ujung resistor satu hanya
bertemu sekali dengan ujung resistor yang lain.
R1
R2
R3
Gambar 5.7 Tiga buah resistor
dihubungkan secara parallel.

5/10/2018 Bab 05 Arus Listrik Resistensi Dan Arus Searah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-05-arus-listrik-resistensi-dan-arus-searah 17/3
Bab 5 Arus Listrik, Resistensi dan Arus Searah | 121
Rosari Saleh dan Sutarto
Rangkaian parallel memiliki sifat-sifat antara lain:
- Resistensi total ditentukan dengan persamaan:
nT R R R R R
1...
1111
321++++= (5–32)
- Tegangan yang masuk pada setiap resistor adalah
sama.
V T = V 1 = V 2 = V 3 = V n (5–33)
- Arus total yang masuk ke dalam rangkaian sama
dengan jumlah arus yang masuk ke setiap resistor
I T = I 1 + I 2 + I 3 + … + I n (5–34)
Contoh soal 3:
Tiga buah resistor disusun secara parallel seperti terlihat
pada gambar di bawah ini. R1 = 4 Ω, R2 = 6 Ω dan R3 = 12
Ω. Jika rangkaian dihubungkan dengan beda potensial 24
volt maka tentukan:
- Hambatan total rangkaian
- Tegangan yang mengalir di setiap resistor
- Arus listrik yang mengalir di setiap resistor
Penyelesaian:
- Hambatan total rangkaian
Ω=
=++
=
++=
2
2
1
12
123
12
1
6
1
4
11
T
T
R
R
- Tegangan yang mengalir di setiap resistor
Tegangan yang mengalir pada setiap resistor adalah
sama sehingga V 1 = V 2 = V 3 = V T = 24 volt.
- Arus listrik yang mengalir di setiap resistor
4 Ω
6 Ω
12 Ω
24 V
Gambar 5.8 Tiga buah resistor
dihubungkan secara paralel dan
dihubungkan dengan beda
potensial 24 volt.

5/10/2018 Bab 05 Arus Listrik Resistensi Dan Arus Searah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-05-arus-listrik-resistensi-dan-arus-searah 18/36
122 | Bab 5 Arus Listrik, Resistensi dan Arus Searah
Rosari Saleh dan Sutarto
Arus listrik total I adalah:
A
R
V I
T
122
24 ==
=
Arus listrik di setiap resistor:
A
R
V I
6
4
24
1
1
=
=
=
A
R
V I
4
6
24
2
2
=
=
=
A
R
V I
2
12
24
1
3
=
=
=
5 – 6 Aturan Kirchhoff
Aturan Kirchoff merupakan sebuah metode yang
digunakan untuk analisis rangkaian listrik. Ada dua jenis
aturan Kirchhoff yaitu aturan loop kirchhoff (kirchhoff
loop rule) dan Kirchhoff junction rule.
Kirchhoff Loop Rule
Aturan loop Kirchoff sangat sederhana. Prinsip dasar dari
aturan ini adalah bahwa jumlah total potensial pada suatu
rangkaian terttutup adalah nol. Pernyataan inilah yang
dikenal sebagai aturan Kirchhoff.
Secara matematis pernyataan tersebut dapat dituliskan
sebagai berikut:
0=∆∑tertutuprangkaian
V (5–35)
Perhatikanlah rangkaian berikut ini:
Arus listrik I
mengalir dari kutub potensial positif ke kutub
potensial negatif. Pada rangkaian di atas kita dapat
R1 R2 R3
ε I

5/10/2018 Bab 05 Arus Listrik Resistensi Dan Arus Searah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-05-arus-listrik-resistensi-dan-arus-searah 19/3
Bab 5 Arus Listrik, Resistensi dan Arus Searah | 123
Rosari Saleh dan Sutarto
membuat analisis setiap bagian dengan menggambar
rangkaian seperti di bawah ini:
Gambar 5.9 Rangkaian listrik dengan loop.
Loop digunakan untuk membantu kita menganalisis
rangkaian menggunakan aturan Kirchhoff. Berikut ini
adalah detail analisisnya.
Gambar 5.10 Analisis rangkaian listrik menggunakan aturan
Kirchhoff.
Rangkaian listrik yang tertera pada Gambar 5.9 terdapat
loop. Kita bebas memilih arah loop untuk
mengidentifikasi rangkaian tersebut. Sebagai penyederhanaan kita pilih loop yang memiliki arah sama
dengan arah aliran arus listrik. Pada Gambar 5.10a, pada
(a)
(b)
(c)
Arah putaran loop
Arah arus listrik

5/10/2018 Bab 05 Arus Listrik Resistensi Dan Arus Searah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-05-arus-listrik-resistensi-dan-arus-searah 20/3
124 | Bab 5 Arus Listrik, Resistensi dan Arus Searah
Rosari Saleh dan Sutarto
emf, jika arah loop ternyata berawal dari titik a menuju
titik b, atau dari kutub negative ke kutub positif, maka
beda potensial pada segmen tersebut adalah V ab dimana V ab
= V b – V a = +ε. Hal ini berarti nilai beda potensial atau
GGL adalah positif. Pada arah sebaliknya, jika arah loopmelalui kutub positif kemudian menuju ke kutub negative
maka beda potensial pada segmen tersebut adalah V ba = V a
– V b = – ε, GGL di set pada nilai negative.
Pada Gambar 5.10b, jika arah loop sama dengan arah arus
listrik maka nilai beda potensial pada resistor adalah V ab =
– IR sedangkan jika arah loop berlawanan dengan arah
arus listrik I maka beda potensial pada segmen tersebut
adalah V ab = + IR.
Jika komponen elektronika yang digunakan adalah
kapasitor maka jika arah loop sejajar dengan arah arus
listrik maka potensial pada kapasitor tersebut adalah
C
QV ab += sedangkan jika arah loop berlawanan dengan
arah arus maka beda potensial pada kapastor tersebut
adalahC
QV ab −= .
Dalam pernyataan yang lebih umum, aturan Kirchhoff
tersebut dapat dituliskan dalam persamaan:
0
0
321
332211
=−−−
−−−=∆
=∆
∑
∑
IR IR IR
R I R I R I V
V
tertutuprangkaian
tertutuprangkaian
ε
ε
Pada rangkaian yang terdiri atas sebuah loop saja maka
arus listrik yang mengalir pada rangkaian tersebut adalah
sama sehingga:
I 1 = I 2 = I 3 = I
Dengan demikian, arus listrik yang mengalir pada
rangkaian dapat ditentukan dengan mudah yaitu:
T
T
R I
R R R R R R R
I
ε
ε
=
=++→++
= 321
321
Persoalannya akan menjadi rumit apabila dalam rangkaianterdapat lebih dari satu loop. Untuk rangkaian-rangkaian

5/10/2018 Bab 05 Arus Listrik Resistensi Dan Arus Searah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-05-arus-listrik-resistensi-dan-arus-searah 21/3
Bab 5 Arus Listrik, Resistensi dan Arus Searah | 125
Rosari Saleh dan Sutarto
yang terdiri dari sebuah loop maka digunakan aturan
Kirchhoff yang kedua yaitu Kirchhoff Junction Rule.
Kirchhoff Junction Rule
Aturan kedua ini lebih cocok untuk diterapkan terhadap
rangkaian yang terdiri atas beberapa loop dimana masing-
masing loop terdapat GGL. Jika terdapat rangkaian yang
kelihatannya terdiri dari banyak cabang, sehingga kita
menyimpulkan bahwa terdapat banyak loop, maka kita
harus memeriksa terlebih dahulu apakah pada setiap loop
atau cabang tersebut terdapat GGL atau tidak. Jika tidak
terdapat GGL maka kita dapat memperkirakan bahwa
rangkaian tersebut merupakan sekedar rangkaian dari beberapa resistor atau kapasitor dimana rangkaian tersebut
dapat diganti dengan jumlah ekuivalennya, seperti yang
telah kita pelajari pada sub bab sebelumnya.
Rangkaian listrik pada Gambar 5.11 a merupakan jenis
rangkaian yang terdiri dari banyak loop. Namun karena
hanya terdapat sebuah beda potensial saja maka loop-loop
yang lain dapat direduksi menjadi satu loop saja. Dengan
menggunakan hambatan total pengganti RT3 = 6,25 Ω
maka rangkaian di atas dapat digambar menjadi seperti
tampak pada Gambar 5.11 b.
RT1 = 5 Ω
RT2 = 2,25 Ω RT3 = 6,25 Ω
Gambar 5.11 b Rangkaian dengan
banyak loop disederhanakan menjadi
rangkaian dengan sebuah loop.

5/10/2018 Bab 05 Arus Listrik Resistensi Dan Arus Searah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-05-arus-listrik-resistensi-dan-arus-searah 22/3
126 | Bab 5 Arus Listrik, Resistensi dan Arus Searah
Rosari Saleh dan Sutarto
Gambar 5.11 a Rangkaian dengan banyak loop. Rangkaian
seperti tampak pada gambar di samping dapat direduksi menjadi
rangkaian dengan satu loop.
Rangkaian listrik kini menjadi rangkaian yang hanya
memiliki sebuah loop saja. Hal ini tentu saja membuat
analisis kita menjadi lebih mudah. Untuk memperoleh arus
listrik yang mengalir pada rangkaian jika beda potensial
yang diberikan 25 volt maka I = A425,6
25= .
Arus listrik yang mengalir pada setiap resistor dapat
ditentukan dengan aturan seri – parallel seperti yang telah
dijelaskan pada sub bab 5–5. Bagaimana jika dalam suaturangkaian terdapat lebih dari sebuah loop dan masing-
masing loop memiliki sumber emf-nya masing-masing?
Dalam sistem semacam itulah aturan Kirchhoff Junction
akan sangat membantu kita. Perhatikan pada Gambar
5.12.
Pada prinsipnya, aturan Kirchhoff junction menggunakan
hukum konservasi arus listrik yang mengalir pada suatu
rangkaian tertutup dimana jumlah arus yang masuk dalam
suatu rangkaian harus sama dengan jumlah arus yang
keluar. Oleh karena itu, selisih arus yang masuk dan keluar
adalah nol. Perhatikan diagram berikut ini:
Arus I 1 masuk ke suatu percabangan sehingga arus terbagi
menjadi dua yaitu arus I 2 dan I 3. Analogi ini mirip dengan
aliran air pada sebuah pipa dimana pipa tersebut terdapat
cabang.
Air akan mengalir pada percabangan dimana jumlah debit
air pada cabang-cabang tersebut sama dengan jumlah debit
air yang mengalir pada pipa utama. Demikian juga denganarus listrik, berlaku suatu aturan sederhana bahwa arus
yang masuk dalam suatu rangkaian sama dengan arus
yang keluar .
I 1 = I 2 + I 3 I masuk = I keluar (5–36)
Aturan pada persamaan (5–36) dapat diterapkan untuk
menganalisis rangkaian listrik dengan banyak loop seperti
yang tertera pada Gambar 5.12.
Perhatikan loop I yang tertera pada Gambar 5.14. Untuk
kedua emf, arah loop melalui kutub positif terlebih dahulu
kemudian menuju kutub negative. Berdasarkan aturan
I
II
Gambar 5.12 Rangkaian listrik dengan
dua buah loop dimana masing-masing
terdapat beda potensial masing-masing
10 V dan 5 V.
Gambar 5.13 Arus listrik I 1 mengalir
pada suatu rangkaian yang mempunyai
dua cabang. Arus listrik terbagi menjadi
dua yaitu I 2 dan I 3.
Gambar 5.14 Loop I pada rangkaian
yang tertera pada Gambar 5.12.

5/10/2018 Bab 05 Arus Listrik Resistensi Dan Arus Searah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-05-arus-listrik-resistensi-dan-arus-searah 23/3
Bab 5 Arus Listrik, Resistensi dan Arus Searah | 127
Rosari Saleh dan Sutarto
Gambar 5.16 Arus listrik yang mengalir
pada rangkaian yang tertera pada Gambar
6.12 beserta arah arus listriknya.
Kirchhoff untuk loop tunggal maka tanda untuk beda
potensial tersebut adalah (–). Pada resistor 6 Ω mengalir
arus listrik I 1 dimana arah loop berlawanan dengan arah
arus dan dengan demikian beda potensial pada resistor
tersebut adalah (+) 6 I 1. Pada resistor 2 Ω mengali aruslistrik I 2 dimana arah loop pada bagian tersebut adalah
searah dengan arah arus listrik. Beda potensial pada
resistor 2 Ω adalah (–) 2 I 3. Untuk loop I kita peroleh
persamaan untuk beda potensial sebagai berikut:
026510 31 =−+−− I I (a1)
Persamaan untuk arus listrik:
213 I I I += (a2)
Persamaan (a1) dan (a2) belum dapat diselesaikan secara
analitik karena ada beberapa variabel yang belum
diketahui. Sekarang perhatikan rangkaian loop II, Gambar
5.15. Pada loop II hanya terdapat satu sumber emf yatu 5
V. Arah loop pada emf, dari titik negative ke titik positif
maka tanda untuk emf ini adalah (+). Arus I 1 melalui
resistor 6 Ω searah dengan loop sehingga beda potensial
pada resistor tersebut adalah (–) 6 I 1.
Resistor 4 Ω dilalui arus I 3
dimana arah arus sejajar dengan
arah loop sehingga beda potensial pada resistor tersebut
adalah (–) 4 I 3. Kita sekarang memiliki persamaan beda
potensial untuk loop yang ke II yaitu:
0465 31 =−− I I (b1)
Dengan persamaan (a1), (a2) dan (b1), dan tentu saja
dengan sedikit utak-atik aljabar, diperoleh arus listrik I 1, I 2
dan I 3 masing–masing adalah 3,61 A, –5,28 A dan –1,67
A. Perhatikan bahwa kita memperoleh arus listrik I 1 dan I 2
bernilai negative. Pada saat kita menghadapi persoalan
rangkaian listrik dengan banyak loop, kadang kita tidak
tahu arah arus listrik sebenarnya yang mengalir pada
rangkaian tersebut. Berdasarkan aturan Kirchhoff kita
bebas melakukan pemilihan arah arus listrik dan arah loop.
Tanda negative pada jawaban di atas menunjukkan bahwa
arah arus listrik pada model kita berlawanan arah dengan
arah arus listrik sebenarnya. Dengan demikian arah arus
listrik yang sebenarnya pada rangkaian yang tertera pada
Gambar 5.12 dapat dilihat pada Gambar 5.15.
5 – 7 Alat Ukur Listrik
Gambar 5.15 Loop II , terdiri dari dua
resistor dan sebuah beda potensial.

5/10/2018 Bab 05 Arus Listrik Resistensi Dan Arus Searah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-05-arus-listrik-resistensi-dan-arus-searah 24/3
128 | Bab 5 Arus Listrik, Resistensi dan Arus Searah
Rosari Saleh dan Sutarto
Pada sub bab sebelumnya kita telah mendiskusikan
mengenai arus listrik, beda potensial dan hambatan listrik.
Besaran-besaran tersebut dapat diukur secara aktual. Alat
yang digunakan untuk mengukur beda potensial disebut
voltmeter , alat yang digunakan untuk mengukur arus listrik disebut amperemeter atau ammeter sedangkan alat yang
digunakan untuk mengukur hambatan listrik disebut
Ohmmeter . Suatu alat dimana terdapat alat ukur beda
potensial, arus listrik dan hambatan, dan mungkin alat ukur
besaran lainnya, disebut multimeter .
Voltmeter
Voltmeter digunakan untuk mengukur beda potensial pada
sumber tegangan atau komponen elektronika. Untuk
melakukan pengukuran, voltmeter dipasang secara parallel
terhadap segmen yang akan diukur, seperti terlihat pada
Gambar 5.17.
Voltmeter diberi simbol huruf V . Sebuah voltmeter harus
memiliki hambatan internal (hambatan pada voltmeter
tersebut) yang besar. Hal ini dimaksudkan agar hambatan
pada voltmeter tidak mengganggu beda potensial yang
akan diukur sehingga beda potensial yang terukur
merupakan beda potensial komponen yang diukur, pada
kasus di atas beda potensial yang terukur adalah beda potensial R2.
Hal ini menjadi logis dengan analisis rangkaian parallel.
Pada rangkaian parallel, tegangan yang masuk pada R2 dan
voltmeter adalah sama sehingga voltmeter V V =2 . Jika
hambatan pada voltmeter sangat besar maka arus listrik
yang mengalir pada voltmeter sangat kecil hingga pada
orde yang dapat diabaikan. Hal ini dapat dipahami dengan
analisis resistor yang tersusun parallel sebagai berikut,
voltmeter yang terangkai secara parallel dengan resistor R2 dapat dianggap sebagai rangkaian dua resistor secara
parallel. Hambatan total rangkaian tersebut adalah:
2
2
2
22
11
111
R R
R R
R R R R R
T
T
voltmeter
voltmeter voltmeter dan R sistemT
=
≈
⟩⟩→+=
Jika hambatan Rvoltmeter >> R2 maka resistensi totalmendekati R2 dan dengan demikian arus yang masuk lebih
dominan mengalir pada resistor R2. Jika demikian maka
Gambar 5.17 Voltmeter digunakan untuk mengukur beda potensial pada resistor R2.
Pada gambar juga terlihat sebuah
amperemeter yang digunakan untuk
mengukura arus pada resistor R1.

5/10/2018 Bab 05 Arus Listrik Resistensi Dan Arus Searah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-05-arus-listrik-resistensi-dan-arus-searah 25/3
Bab 5 Arus Listrik, Resistensi dan Arus Searah | 129
Rosari Saleh dan Sutarto
beda potensial yang masuk pada R2 dapat dianggap sebagai
beda potensial actual yang mengalir pada resistor R2.
Amperemeter
Untuk mengukur arus listrik, amperemeter dipasang secara
seri terhadap komponen yang akan diukur, perhatikan
kembali Gambar 5.17. Amperemeter digunakan untuk
mengukur arus listrik pada resistor R1. Amperemeter juga
memiliki hambatan internal. Hambatan internal ini harus
sekecil mungkin agar arus listrik yang terukur merupakan
arus listrik yang mengalir pada resistor bukan arus listrik
pada amperemeter. Pada Gambar 5.17, kita dapat
membayangkan bahwa resistor R1 dan hambatan internal
amperemeter membentuk rangkaian seri. Pada rangkaian
seri, arus listrik yang mengalir adalah sama di setiap
komponen. Arus listrik yang mengalir pada rangkaian R1
dan Ramperemeter adalah:
r emperemete
s
r amperemete Rdan RT
sr amperemetedan R sistem
R R
V
R
V I
+=
=→
1
1
1
Diasumsikan bahwa beda potensial yang mengalir pada R1
dan amperemeter adalah V s. Agar arus listrik I yang
terukur pada sistem R1 – Ramperemeter adalah arus listrik yang
mengalir pada R1 maka hambatan Ramperemeter harus lebih
kecil dibanding R1 atau Ramperemeter << R1 sehingga:
1
1
1
R
V I
R R R R
V I
s
r emperemete
r emperemete
s
≈
<<→+
=
5 – 8 Rangkaian RC
RC merupakan kependekan dari Resistor – Capasitor .Rangkaian RC berarti rangkaian yang terdiri dari resistor
dan kapasitor. Pada sub bab sebelumnya kita telah
mendiskusikan mengenai aliran arus listrik yang bersifat
konstan, artinya arus listrik tersebut tidak berubah-ubah
terhadap waktu. Rangkaian RC memiliki perilaku yang
cukup berbeda. Pada rangkaian tersebut terdapat proses
yang disebut dengan charging dan discharging (pengisian
muatan dan pengosongan muatan). Tentu saja prosestersebut hanya terjadi pada kapasitor. Perhatikan rangkaian
berikut ini:

5/10/2018 Bab 05 Arus Listrik Resistensi Dan Arus Searah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-05-arus-listrik-resistensi-dan-arus-searah 26/3
130 | Bab 5 Arus Listrik, Resistensi dan Arus Searah
Rosari Saleh dan Sutarto
Gambar 5.18 Proses pengisian dan pengosongan muatan pada
kapasitor.
Pada saat saklar dihubungkan dengan titik a maka
rangkaian akan tersambung dengan beda potensial. Arus
listrik mengalir pada resistor. Pada kapasitor beda
potensial tersebut menyebabkan polarisasi muatan pada
plat 1 dan plat 2. Arus listrik mengalir di semua segmen
rangkaian kecuali di ruang antar plat kapasitor.
Setelah beberapa saat kemudian maka rangkaian akan
berada pada keadaan kesetimbangan, yang dimaksud
dengan keadaan setimbang di sini adalah beda potensial baterai dan kapasitor sama. Karena potensial keduanya
sama besar namun berbeda orientasi kutub (+) dan (-) nya
maka pada keadaan kesetimbangan tidak ada aliran arus
listrik. Pada keadaan tersebut kapasitor menyimpan
muatan dalam jumlah yang maksimum.
C
QV CV Q =→=
Ketika saklar dipindahkan ke titik b maka rangkaian sudah
tidak terhubung lagi dengan baterai. Rangkaian kini hanya
terdiri dari resistor dan kapasitor saja. Kapasitor yang
menyimpan muatan sebesar Q = CV dan memiliki beda
potensial sebesar V = Q/C memicu aliran arus listrik pada
rangkaian tersebut. Muatan pada kapasitor semakin lama
semakin menurun sehingga arus listrik yang mengalir pada
resistor pun akan semakin kecil dan lama kelamaan
menjadi nol. Pada proses ini dimana beda potensial
kapasitor nol dikarenakan muatan-muatan pada plat saling
mentralisir disebut proses pengosongan muatan.
Kita dapat mengaplikasikan aturan Kirchhoff sebagai
berikut:

5/10/2018 Bab 05 Arus Listrik Resistensi Dan Arus Searah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-05-arus-listrik-resistensi-dan-arus-searah 27/3
Bab 5 Arus Listrik, Resistensi dan Arus Searah | 131
Rosari Saleh dan Sutarto
0
0
=−−
=→=−−
C
Q
dt
dQ RV
dt
dQ I
C
Q IRV
Solusi dari persamaan tersebut adalah:
⎟⎟ ⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ ⎟ ⎠
⎞⎜⎝
⎛ −−=
RC
t CV Q exp1 (5–37)
Yang mana:
Q = muatan kapasitor sebagai fungsi waktu (C)
C = kapasitansi kapasitor (F)
V = beda potensial (volt)
R = hambatan resistor (Ohm)
t = waktu (detik)
R/C ≡ τ = konstanta waktu (detik)
Besaran CV tidak lain adalah Q0 yaitu nilai Q pada saat t =
RC atau muatan maksimum yang dapat disimpan oleh
kapasitor. Persamaan di atas membentuk fungsi
eksponensial yang bergantung waktu. Jika proses tersebut
digambarkan dalam bentuk grafik maka diperoleh grafik
seperti berikut:
Gambar 5.19 Grafik proses pengisian muatan kapasitor.
Dengan menurunkan persamaan (5–37) terhadap waktu
maka kita peroleh arus listrik sebagai fungsi waktu sebagai
berikut:
Muatan semakin
meningkat denganbertambahnya waktu t

5/10/2018 Bab 05 Arus Listrik Resistensi Dan Arus Searah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-05-arus-listrik-resistensi-dan-arus-searah 28/36
132 | Bab 5 Arus Listrik, Resistensi dan Arus Searah
Rosari Saleh dan Sutarto
⎟ ⎠
⎞⎜⎝
⎛ −=
=
RC
t
R
V
dt
dQ I
exp
(5–38)
Hal sebaliknya terjadi pada aliran arus listrik I .
Berdasarkan persamaan (5–38), terlihat bahwa arus listrik
semakin menurun seiring dengan bertambahnya waktu t .
Arus listrik maksimum pada saat t = 0. Jika dilistrasikan
dalam grafik maka akan kita peroleh grafik seperti tampak
pada Gambar 5.20.
Gambar 5.20 Grafik arus listrik sebagai fungsi waktu pada
rangkaian RC .
Energi yang tersimpan dalam kapasitor
Pada Bab 5, kita telah mengetahui bahwa kapasitor dapat
menyimpan sejumlah energi yang besarnya W = ½ CV 2
sedangkan energi yang dimiliki oleh baterai adalah W =
CV 2. 50% komponen energi lainnya digunakan oleh
resistor (secara umum energi didistribusikan secara merata
pada semua komponen. Dalam kasus sederhana yang kita
gunakan sebagai contoh, energi digunakan oleh kapasitor
dan resistor).
Dari persamaan (5–26), daya yang mengalir pada resistor
dinyatakan oleh P = VI atau P = I 2 R. Energi pada resistor
dapat ditentukan dengan cara:
Arus listrik semakin
lama semakin menurun

5/10/2018 Bab 05 Arus Listrik Resistensi Dan Arus Searah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-05-arus-listrik-resistensi-dan-arus-searah 29/3
Bab 5 Arus Listrik, Resistensi dan Arus Searah | 133
Rosari Saleh dan Sutarto
∫ ∞
=0
Pdt E resistor (5–39)
∫
∞
=0
2 Rdt I E resistor
Dengan mensubstitusikan persamaan (5–38) untuk arus
listrik I diperoleh:
2
2exp2
2exp
exp
2
0
2
0
2
0
2
CV
RC t RC
RV
dt RC
t
R
V
dt R RC
t
R
V E resistor
=
⎥⎦⎤⎢
⎣⎡ ⎟ ⎠ ⎞⎜⎝ ⎛ −−=
⎟ ⎠
⎞⎜⎝
⎛ −=
⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡⎟ ⎠
⎞⎜⎝
⎛ −=
∞
∞
∞
∫
∫
Contoh soal 3:
Perhatikan rangkaian RC berikut ini:
C = 1 µF
V = 20 volt
R = 50 Ω
Tentukan:
- Konstanta waktu τ
- Besar Qmaks
- Energi yang dimiliki baterai
- Waktu yang dibutuhkan untuk mengisi kapasitor
hingga 90% dari muatan maksimumnya.
Penyelesaian:
- Konstanta waktu τ

5/10/2018 Bab 05 Arus Listrik Resistensi Dan Arus Searah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-05-arus-listrik-resistensi-dan-arus-searah 30/3
134 | Bab 5 Arus Listrik, Resistensi dan Arus Searah
Rosari Saleh dan Sutarto
detik 105
1050
5
6
−
−
×=
×=
= RC τ
- Besar Qmaks
Qmaks = CV
= 10-6
x 20
= 2 x 10-5
C
- Energi baterai
W baterai = ½ CV 2
= ½ x 10-6 x 202
= 2 x 10-4
J
- Untuk melakukan pengisian kapasitor hingga 90% dari
muatan total, diperlukan waktu sebagai berikut:
Q = 90% Qmaks
Gunakan persamaan (5–37):
detik 1015,1
1,0105
exp
105exp19,0
105exp19,0
105exp1
4
5
5
5
5
−
−
−
−
−
×=
=⎟ ⎠
⎞⎜⎝
⎛
×−
⎟⎟ ⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ ⎟ ⎠
⎞⎜⎝
⎛
×−−=
⎟⎟ ⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ ⎟ ⎠
⎞⎜⎝
⎛
×−−=
⎟⎟ ⎠ ⎞⎜⎜
⎝ ⎛ ⎟
⎠ ⎞⎜
⎝ ⎛ ×−−=
t
t
t
t QQ
t QQ
maksmaks
maks
5 – 9 Sistem Distribusi Daya
Dalam kehidupan sehari-hari kita memanfaatkan listrik
sebagai sumber energi untuk mengoperasikan sebagian
besar peralatan di rumah kita. Setiap rumah mengambil
transmisi listrik dari pembangkit listrik melalui kabel-
kabel besar yang menghubungkan rumah kita dengansumber pembangkit tersebut.

5/10/2018 Bab 05 Arus Listrik Resistensi Dan Arus Searah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-05-arus-listrik-resistensi-dan-arus-searah 31/3
Bab 5 Arus Listrik, Resistensi dan Arus Searah | 135
Rosari Saleh dan Sutarto
Kabel tersebut, tentu saja, membawa tegangan listrik yang
sangat besar dan berbahaya apabila kita menyentuhnya.
Kabel tersebut sebenarnya membawa tegangan AC
(alternating current , akan dibahas pada Bab 10). Agar
dapat mengoperasikan alat-alat elektronik di rumah kitamaka kita harus membuat menghubungkan alat elektornika
dengan sumber tegangan. Karena sumber tegangan tidak
dapat bekerja jika hanya terdapat satu kutub saja maka
diperlukan satu transmisi lagi yang disebut sebagai
ground . Kita dapat menganalogikan tegangan pada kabel
listrik adalah kutub positif baterai sedangkan ground
(biasanya kabel yang tersambung ke tanah) adalah sebagai
kutub negative. Kita asumsikan bahwa tegangan yang
mengalir adalah tegangan DC (direct current ) yang
menghasilkan arus listrik konstan.
Gambar 5.21 Di rumah-rumah, terminal-terminal listrik yang
terhubung dengan alat-alat elektronika dirangkai dalam
konfigurasi parallel.
Hal ini lebih menguntungkan dibanding rangkaian seri
karena di samping sumber tegangan yang masuk pada
semua alat sama, rangkaian parallel juga menjamin bahwa
setiap alat elektronik terhubung langsung ke sumber
tegangan sehingga apabila ada alat listrik lainnya yang
mati maka alat listrik selain itu dapat tetap beroperasi.

5/10/2018 Bab 05 Arus Listrik Resistensi Dan Arus Searah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-05-arus-listrik-resistensi-dan-arus-searah 32/3
136 | Bab 5 Arus Listrik, Resistensi dan Arus Searah
Rosari Saleh dan Sutarto
Pada gambar di atas, tegangan dari PLN (Perusahaan
Listrik Negara), terhubung dengan meteran yaitu alat yang
digunakan untuk mencatat besar pemakaian listrk suatu
rumah. Alat ini berhubungang dengan pajak yang harus
dibayar oleh masyarakat yang menggunakan listrik. Kabeltegangan tinggi kemudian disambungkan dengan sekering.
Alat ini merupakan alat pengaman. Sekering di rancang
sedemikian rupa sehingga apabila terdapat arus listrik yang
melewatinya melebihi nilai toleransi maksimumnya maka
sekering tersebut secara otomatis akan memutus
sambungan listrik. Kadang di rumah-rumah sering terjadi
korsleting yaitu hubungan arus pendek yang dapat memicu
kebakaran dan kerusakan alat-alat elektronik. Hal tersebut
dapat dihindari dengan menggunakan sekering. Ketika
terjadi korsleting, aliran arus pendek tadi adalah sangat besar. Ketika melewati sekering maka sekering akan
secara otomatis memutus rangkaian sehingga selamatlah
kita dari bencana akibat korsleting.
Pemakaian listrik diukur di meteran dan biasanya
dinyatakan dalam satuan kWh (kiloWatt–hours). Sebagai
contoh, misalnya tarif 1 kWh adalah sebesar Rp 100,-. Jika
di rumah kita terdapat televisi (120 watt) yang menyala 8
jam/hari, komputer (450 watt) yang menyala 10 jam/hari,
setrika (400 watt) yang digunakan 2 jam/minggu dan lima
lampu masing-masing 25 watt yang menyala 10 jam/hari
maka biaya yang harus dikeluarkan selama sebulan dapat
dihitung sebagai berikut:
kWh untuk televisi = 120 x 8 x 30 = 28.800 Wh
= 28,8 kWh
kWh untuk komputer = 450 x 10 x 30 = 135.000 Wh
= 135 kWh
kWh untuk televisi = 400 x 2 x 4 = 3200 Wh
= 3,2 kWh
kWh untuk televisi = 5 x 25 x 10 x 30 = 37.500 Wh
= 37,5 kWh
kWh total untuk seluruh alat adalah 204,5 kWh. Biaya
yang dibutuhkan selama satu bulan adalah 204,5 x Rp
100,- = Rp 204.500,-

5/10/2018 Bab 05 Arus Listrik Resistensi Dan Arus Searah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-05-arus-listrik-resistensi-dan-arus-searah 33/3
Bab 5 Aplikasi Hukum Newton
Gambar Cover Bab 5 Aplikasi Hukum Newton
Sumber: http://www.nationalgeographic.com
Gambar Sumber Gambar 5.1 Pergerakan elektron pada permukaan
konduktor.
Huggins, E.R. 2000. Physics 2000.
Moose Mountain Digital Press. Etna,
New Hampshire 03750. Page : 27 – 5
Gambar 5.2 Arus listrik I mengalir pada kawat
sepanjang d L. Arus listrik semacam ini disebut
dengan arus filamen. Dokumentasi Penulis
Gambar 5.3 Arus listrik mengalir pada sebuah
konduktor yang direpresentasikan dengan rapat
atau densitas
arus
volume
J.
Sebuah
segmen
luas
permukaan konduktor seluas d A membentuk
sudut θ terhadap arah densitas arus J.
Fishbane, P.M., et.al. 2005. Physics for
Scientists and
Engineers
with
Modern
Physics, 3rd
Edition. New Jersey:
Prentice Hall, Inc. Page: 741.
Gambar 5.4 Muatan listrik q sejumlah n bergerak
secara seragam dengan kecepatan v melalui luas
penampang A. Rapat muatan per satuan volume
adalah ρ.
Fishbane, P.M., et.al. 2005. Physics for
Scientists and Engineers with Modern
Physics, 3rd
Edition. New Jersey:
Prentice Hall, Inc. Page: 742.
Gambar 5.5 Sebuah rangkaian listrik sederhana
yang terdiri dari sebuah resistor R dan sumber emf
ε. Arus listrik I mengalir dari kutub positif menuju
kutub negative
emf.
Fishbane, P.M., et.al. 2005. Physics for
Scientists and Engineers with Modern
Physics, 3rd
Edition.
New
Jersey:
Prentice Hall, Inc. Page: 767.
Gambar 5.6a Tiga buah resistor dihubungkan
secara seri. Dokumentasi Penulis
Gambar 5.6b Tiga buah resistor dihubungkan
secara seri dan dihubungkan dengan beda
potensial 12 volt. Dokumentasi Penulis
Gambar 5.7 Tiga buah resistor dihubungkan
secara parallel. Dokumentasi Penulis
Gambar 5.8 Tiga buah resistor dihubungkan
secara paralel dan dihubungkan dengan beda
potensial 24 volt. Dokumentasi Penulis
Gambar 5.9 Rangkaian listrik dengan loop. Fishbane, P.M., et.al. 2005. Physics for
Scientists and Engineers with Modern
Physics, 3rd
Edition. New Jersey:
Prentice Hall, Inc. Page: 771.
Gambar 5.10 Analisis rangkaian listrik
menggunakan aturan Kirchhoff.
Fishbane, P.M., et.al. 2005. Physics for
Scientists and Engineers with Modern
Physics, 3rd
Edition. New Jersey:
Prentice Hall, Inc. Page: 771.
Gambar 5.11a Rangkaian dengan banyak loop. Rangkaian seperti tampak pada gambar di
samping dapat direduksi menjadi rangkaian
dengan satu loop.
Dokumentasi Penulis

5/10/2018 Bab 05 Arus Listrik Resistensi Dan Arus Searah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-05-arus-listrik-resistensi-dan-arus-searah 34/3
Gambar 5.11b Rangkaian dengan banyak loop
disederhanakan menjadi rangkaian dengan sebuah
loop. Dokumentasi Penulis
Gambar 5.12 Rangkaian listrik dengan dua buah
loop
dimana
masing‐masing
terdapat
beda
potensial masing‐masing 10 V dan 5 V. Dokumentasi Penulis
Gambar 5.13 Arus listrik I1 mengalir pada suatu
rangkaian yang mempunyai dua cabang. Arus
listrik terbagi menjadi dua yaitu I2 dan I3.
Tipler, P.A. and Mosca, G. Physics For
Scientist and Engineers: Extended
Version, 5th
Edition. W.H. Freeman &
Company. Page: 803.
Gambar 5.14 Loop I pada rangkaian yang tertera
pada Gambar 5.12.
Serway, R.A and Faughn, J.S., 1999.
College Physics, 7th
Edition, USA:
Harcourt Brace College Publisher. Page:
604.
Gambar 5.15 Loop II, terdiri dari dua resistor dan
sebuah beda
potensial.
Serway, R.A and Faughn, J.S., 1999.
College Physics,
7th
Edition,
USA:
Harcourt Brace College Publisher. Page:
604.
Gambar 5.16 Arus listrik yang mengalir pada
rangkaian yang tertera pada Gambar 5.12 beserta
arah arus listriknya.
Serway, R.A and Faughn, J.S., 1999.
College Physics, 7th
Edition, USA:
Harcourt Brace College Publisher. Page:
604.
Gambar 5.17 Voltmeter digunakan untuk
mengukur beda potensial pada resistor R2. Pada
gambar juga terlihat sebuah amperemeter yang
digunakan untuk mengukura arus pada resistor R1.
Fishbane, P.M., et.al. 2005. Physics for
Scientists and Engineers with Modern
Physics, 3rd
Edition. New Jersey:
Prentice Hall,
Inc.
Page:
777.
Gambar 5.18 Proses pengisian dan pengosongan
muatan pada kapasitor. Dokumentasi Penulis
Gambar 5.19 Grafik proses pengisian muatan
kapasitor.
Fishbane, P.M., et.al. 2005. Physics for
Scientists and Engineers with Modern
Physics, 3rd
Edition. New Jersey:
Prentice Hall, Inc. Page: 780.
Gambar 5.20 Grafik arus listrik sebagai fungsi
waktu pada
rangkaian
RC .
Fishbane, P.M., et.al. 2005. Physics for
Scientists and Engineers with Modern
Physics, 3
rd
Edition.
New
Jersey:
Prentice Hall, Inc. Page: 780.
Gambar 5.21 Di rumah‐rumah, terminal‐terminal
listrik yang terhubung dengan alat‐alat elektronika
dirangkai dalam konfigurasi parallel.
Serway, R.A and Faughn, J.S., 1999.
College Physics, 7th
Edition, USA:
Harcourt Brace College Publisher. Page:
610.

5/10/2018 Bab 05 Arus Listrik Resistensi Dan Arus Searah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-05-arus-listrik-resistensi-dan-arus-searah 35/3
Daftar Pustaka
Serway, R.A and Faughn, J.S., 1999. College Physics, 7th
Edition, USA: Harcourt
Brace College Publisher.
Dick, Greg, et.al. 2001. Physics 11, 1st
Edition. Canada: McGraw-Hill Ryerson.
Dick, Greg, et.al. 2001. Physics 12, 1st
Edition. Canada: McGraw-Hill Ryerson.
Fishbane, P.M., et.al. 2005. Physics for Scientists and Engineers with Modern
Physics, 3rd
Edition. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Huggins, E.R. 2000. Physics 2000. Moose Mountain Digital Press. Etna, New
Hampshire 03750.
Tipler, P.A. and Mosca, G. Physics For Scientist and Engineers: Extended Version,
5th
Edition. W.H. Freeman & Company.
Young, Freedman. 2008. Sears and Zemanky’s University Physics with Modern
Physics, 12th
Edition. Pearson Education Inc.
Crowell, B. 2005. Electricity and Magnetism. Free Download at:
http://www.lightandmatter.com.
Crowell, B. 2005. Optics. Free Download at: http://www.lightandmatter.com.
Halliday, R., Walker. 2006. Fundamental of Physics, 7th
Edition. USA: John Wiley &
Sons, Inc.
Pain, H.J. 2005. The Physics of Vibrations and Waves, 6th
Edition. John Wiley &
Sons Ltd, The Atrium, Southern Gate, Chichester, West Sussex PO19
8SQ, England.
Mason, G.W., Griffen, D.T., Merril, J.J., and Thorne, J.M. 1997. Physical Science
Concept, 2nd
Edition. Published by Grant W. Mason. Brigham Young
University Press.
Cassidy, D., Holton, G., and Rutherford, J. 2002. Understanding Physics, Springer–
Verlag New York, Inc.
Serway, R.A. and Jewet, J. 2003. Physics for Scientist and Engineers, 6th
Edition.
USA: Brooks / Cole Publisher Co.

5/10/2018 Bab 05 Arus Listrik Resistensi Dan Arus Searah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-05-arus-listrik-resistensi-dan-arus-searah 36/3
Vanderlinde, J. 2005. Classical Electromagnetic Theory, 2nd
. Kluwer Academic
Publisher, Dordrecht.
Griffith, D.J. 1999. Introduction to Electrodynamics, 3rd
Edition. Prentice Hall, Upper
Saddle River, New Jersey 07458.
Reitz, J.R., Milford, F.J., and Christy, R. W. 1993. Foundations of Electromagnetic
Theory, 4th
Edition. USA: Addison-Wesley Publishing Company.
Bloomfield, L. 2007. How Everything Works: Making Physics Out of The Ordinary.
USA: John Wiley & Sons, Inc.