b. urusan wajib 1. urusan pendidikan -...

97
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010 53 Penyelenggaraan urusan desentralisasi yang dilaksanakan terdiri dari 26 urusan wajib dan 8 urusan pilihan. Berikut akan disajikan penyelenggaraan urusan desentralisasi di Kabupaten Sleman dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010. Mengingat tahun 2010 baru berjalan 3 bulan, maka untuk penyelenggaraan urusan desentralisasi tahun 2010 akan disajikan informasi program dan kegiatan serta alokasi anggaran. Secara detail penyelenggaraan urusan desentralisasi adalah sebagai berikut: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan Kebijakan pelaksanaan urusan pendidikan di Kabupaten Sleman pada tahun 2005-2010 adalah meningkatkan kualitas pendidikan, pemerataan pengembangan kurikulum, penataan sistem pembiayaan dan peningkatan peran serta masyarakat. Implementasi atas kebijakan tersebut tertuang dalam berbagai program yang dilakukan yaitu: a. Program Pengembangan Potensi Anak b. Program Pemerataan Pendidikan Dasar, Menengah dan luar Sekolah c. Prgram Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan d. Program Pembinaan akhlak dan budi pekerti e. Program Penelitian dan Pengembangan Pendidikan f. Program Peningkatan Mutu pendidikan dan tenaga Kependidikan g. Program Wajib Belajar Pendidikan 9 Tahun dan Rintisan Wajib Belajar 12 tahun h. Program Peningkatan Kualitas Pendidikan Dasar dan Menengah i. Program Peningkatan Kualitas Pendidikan Non Formal j. Program Pendidikan Anak Usia Dini dan Taman Kanak-kanak k. Program Peningkatan Manajemen Pendidikan l. Program Peningkatan Kreatifitas Siswa dan Guru

Upload: nguyendieu

Post on 01-Apr-2019

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

53

Penyelenggaraan urusan desentralisasi yang dilaksanakan terdiri dari 26 urusan

wajib dan 8 urusan pilihan. Berikut akan disajikan penyelenggaraan urusan

desentralisasi di Kabupaten Sleman dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010.

Mengingat tahun 2010 baru berjalan 3 bulan, maka untuk penyelenggaraan urusan

desentralisasi tahun 2010 akan disajikan informasi program dan kegiatan serta

alokasi anggaran. Secara detail penyelenggaraan urusan desentralisasi adalah

sebagai berikut:

B. Urusan Wajib

1. Urusan Pendidikan

Kebijakan pelaksanaan urusan pendidikan di Kabupaten Sleman pada tahun

2005-2010 adalah meningkatkan kualitas pendidikan, pemerataan

pengembangan kurikulum, penataan sistem pembiayaan dan peningkatan

peran serta masyarakat.

Implementasi atas kebijakan tersebut tertuang dalam berbagai program yang

dilakukan yaitu:

a. Program Pengembangan Potensi Anak

b. Program Pemerataan Pendidikan Dasar, Menengah dan luar Sekolah

c. Prgram Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan

d. Program Pembinaan akhlak dan budi pekerti

e. Program Penelitian dan Pengembangan Pendidikan

f. Program Peningkatan Mutu pendidikan dan tenaga Kependidikan

g. Program Wajib Belajar Pendidikan 9 Tahun dan Rintisan Wajib Belajar 12

tahun

h. Program Peningkatan Kualitas Pendidikan Dasar dan Menengah

i. Program Peningkatan Kualitas Pendidikan Non Formal

j. Program Pendidikan Anak Usia Dini dan Taman Kanak-kanak

k. Program Peningkatan Manajemen Pendidikan

l. Program Peningkatan Kreatifitas Siswa dan Guru

Page 2: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

54

Pelaksanaan berbagai program pendidikan tersebut mampu meningkatkan

indikator pembangunan pendidkan berupa angka melek huruf, angka

partisipasi kasar, angka partisipasi murni serta angka putus sekolah. Secara

rinci indikator pembangunan pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1. Capaian Indikator Pembangunan Bidang Pendidikan

CAPAIAN SLEMAN INDIKATOR

2005 2006 2007 2008 2009

TARGET CAPAIAN NAS 2009

� Angka Melek Huruf 89,70 91,35 92,17 92,99 93,04 95,00

� Angka Partisipasi Kasar SD/MI � Angka Partisipasi Kasar

SMP/MTs � Angka Partisipasi Kasar

SMA/SMK/MA

111,11 98,25

74,03

114,74 114,84

74,32

115,34 114,99

75,04

115,67 115,01

75,45

115,79 115,87

75,73

114,90 95,72

64,01

� Angka Partisipasi Murni SD/MI � Angka Partisipasi Murni SMP/MTs � Angka Partisipasi Murni

SMA/SMK/MA

91,85 71,71 52,46

96,75 80,01 48,41

98,78 80,77 53,43

98,99 80,98 53,87

99,16 81,00 53,89

93,52 73,64 53,40

� Angka Putus Sekolah SD/MI � Angka Putus Sekolah SMP/MTs � Angka Putus Sekolah

SMA/SMK/MA

0,007 0,003 0,004

0,006 0,003 0,006

0,004 0,004 0,010

0,005 0,002 0,004

0,004 0,001 0,002

2.09 2,09 1,65

Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

Berdasarkan tabel tersebut di atas bahwa angka partisipasi kasar SD/MI

tahun 2005 sebesar 111,11 dan tahun 2009 sebesar 115,79 berarti ada

peningkatan sebesar 4,68. Hal ini dikarenakan keberhasilan dalam

pelaksanaan program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan tingginya

anak-anak di bawah usia 7 tahun telah memasuki jenjang sekolah dasar.

Capaian ini di atas capaian target nasional untuk angka partisipasi kasar

sebesar 114,90 sehingga untuk Kabupaten Sleman telah berhasil di atas

target nasional sebesar 0,89%.

Angka partisipasi kasar SMP/MTs tahun 2005 sebesar 98,25 dan tahun 2009

sebesar 115,87 berarti ada peningkatan sebesar 17,62%. Hal ini dikarenakan

juga keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan dasar

9 tahun, tingginya kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anaknya

pada jenjang SMP dan tingginya anak-anak di bawah usia 13 tahun yang

Page 3: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

55

telah memasuki jenjang SMP. Capaian ini di atas capaian target nasional

untuk angka partisipasi kasar sebesar 95,72% sehingga untuk Kabupaten

Sleman telah berhasil di atas target nasional sebesar 20,15%.

Angka partisipasi kasar SMA/SMK/MA tahun 2005 sebesar 74,03 dan tahun

2009 sebesar 75,73 berarti ada peningkatan sebesar 1,70%. Hal ini

dikarenakan tingginya kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anaknya

pada jenjang SMA/SMK/MA dan merupakan program rintisan wajib belajar 12

tahun. Capaian ini di atas capaian target nasional untuk angka partisipasi

kasar sebesar 64,01% sehingga untuk Kabupaten Sleman telah berhasil di

atas target nasional sebesar 11,72%. Hal ini bisa dilihat pada grafik berikut:

Grafik 5. Angka Partisipasi Kasar Tahun 2005-2009 (dalam %)

111,1198,25

76,03

114,74 114,84

74,32

115,34 114,99

75,04

115,67115,01

75,45

115,79 115,87

75,73

0

20

40

60

80

100

120

2005 2006 2007 2008 2009

SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA

Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

Angka partisipasi murni SD/MI tahun 2005 sebesar 91,85 dan tahun 2009

sebesar 99,16 berarti ada peningkatan sebesar 7,31. Hal ini dikarenakan

keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan dasar 9

tahun dan tingginya anak-anak di bawah usia 7 tahun telah memasuki jenjang

sekolah dasar. Capaian ini di atas capaian target nasional untuk angka

partisipasi murni sebesar 93,52 sehingga untuk Kabupaten Sleman telah

berhasil di atas target nasional sebesar 5,64%.

Angka partisipasi murni SMP/MTs tahun 2005 sebesar 71,71 dan tahun 2009

sebesar 81,00 berarti ada peningkatan sebesar 9,29%. Hal ini dikarenakan

juga keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan dasar

Page 4: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

56

9 tahun, tingginya kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anaknya

pada jenjang SMP dan tingginya anak-anak di bawah usia 13 tahun yang

telah memasuki jenjang SMP. Capaian ini di atas capaian target nasional

untuk angka partisipasi murni sebesar 73,64% sehingga untuk Kabupaten

Sleman telah berhasil di atas target nasional sebesar 7,36%.

Angka partisipasi murni SMA/SMK/MA tahun 2005 sebesar 52,46 dan tahun

2009 sebesar 53,89 berarti ada peningkatan sebesar 1,43. Hal ini

dikarenakan tingginya kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anaknya

pada jenjang SMA/SMK/MA dan merupakan program rintisan wajib belajar 12

tahun. Capaian ini di atas capaian target nasional untuk angka partisipasi

murni sebesar 53,40% sehingga untuk Kabupaten Sleman berada di atas

target nasional sebesar 0,49%. Hal ini bisa dilihat pada grafik berikut.

Grafik 6. Angka Partisipasi Murni Tahun 2005-2009 (dalam %)

91,85

71,71

52,46

96,75

80,01

48,41

98,78

80,77

53,43

98,99

80,98

53,87

99,16

81,00

53,89

0

20

40

60

80

100

2005 2006 2007 2008 2009

SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK

Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

Angka putus sekolah SD/MI tahun 2005 sebesar 0,007 dan tahun 2009

sebesar 0,004 berarti ada penurunan sebesar 0,003. Angka putus sekolah

dapat ditekan serendah mungkin dikarenakan adanya program retrivel anak-

anak yang putus sekolah dan rawan putus sekolah serta adanya program

beasiswa dan Bantuan operasional Sekolah Daerah (Bosda). Capaian ini

telah melampaui jauh dari capaian target nasional untuk angka putus sekolah

sebesar 2,09.

Page 5: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

57

Angka putus sekolah SMP/MTs tahun 2005 sebesar 0,003 dan tahun 2009

sebesar 0,001 berarti ada penurunan sebesar 0,002. Angka putus sekolah

dapat ditekan serendah mungkin dikarenakan adanya program retrivel anak-

anak yang putus sekolah dan rawan putus sekolah serta adanya program

beasiswa dan Bantuan operasional Sekolah Daerah (Bosda). Capaian ini

telah melampaui jauh dari capaian target nasional untuk angka putus sekolah

sebesar 2,09.

Angka putus sekolah SMA/SMK/MA tahun 2005 sebesar 0,004 dan tahun

2009 sebesar 0,002 berarti ada penurunan sebesar 0,002. Angka putus

sekolah dapat ditekan serendah mungkin dikarenakan adanya program

retrivel anak-anak yang putus sekolah dan rawan putus sekolah serta adanya

program beasiswa dan Jaminan Pendidikan. Capaian ini telah melampaui

jauh dari capaian target nasional untuk angka putus sekolah sebesar 1,65.

Grafik 7. Jumlah Anak Putus Sekolah Tahun 2005 - 2009

56

130109

48

104

194

39

139

330

3766

124

34 4861

0

50

100

150

200

250

300

350

2005 2006 2007 2008 2009

SD/MI SMP/MTs SMU/SMK

Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

Dalam rangka meningkatkan pelayanan masyarakat dalam bidang pendidikan

maka selama 5 tahun dapat dilihat dari banyaknya tenaga pendidik,

banyaknya sekolah, banyaknya ruang kelas, banyaknya siswa, rasio murid

per guru, rasio murid per sekolah sebagaimana dalam tabel berikut ini:

Page 6: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

58

Tabel 3.2. Data Pelayanan Pendidikan

Tahun Uraian

2005 2006 2007 2008 2009

Banyaknya Tenaga Pendidik (Orang)

� TK/RA 1.560 1.781 2.172 2.093 2.228

� SD/MI 5.548 5.595 6.254 5.972 6.186

� SMP/MTs 3.488 3.448 3.420 3.336 3.242

� SMA/SMK/MA 3.753 3.698 3.773 3.757 3.681

Banyaknya Sekolah (Unit)

� TK/RA 472 470 481 505 512

� SD/MI 531 515 521 516 515

� SMP/MTs 120 120 120 122 121

� SMA/SMK/MA 109 109 108 111 109

Banyaknya Kelas (Ruang)

� TK/RA 1.066 1.059 1.171 1.171 1.182

� SD/MI 3.507 3.595 3.752 3.671 3.645

� SMP/MTs 936 967 1.016 1.034 1.246

� SMA/SMK/MA 1.001 1.086 1.031 1.005 1.222

Banyaknya Siswa (Anak)

� TK/RA 23.233 22.840 24.387 25.140 26.120

� SD/MI 81.101 82.675 85.976 86.900 87.893

� SMP/MTs 36.795 36.993 37.639 38.376 39.068

� SMA/SMK/MA 28.335 28.654 29.029 29.532 32.534

Rasio Murid : Guru (Negeri dan Swasta)

� TK/RA 13 13 11 11 12

� SD/MI 15 15 14 15 14

� SMP/MTs 11 11 11 12 12

� SMA/SMK/MA 8 8 9 9 9

Rasio Murid : Sekolah (Negeri dan Swasta)

� TK/RA 42 42 51 52 51

� SD/MI 153 160 165 168 171

� SMP/MTs 329 330 336 336 323

� SMA/SMK/MA 272 282 306 314 298

Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

Page 7: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

59

Dengan melihat tabel tersebut di atas maka dapat diketahui bahwa jumlah

tenaga pendidik TK/RA pada tahun 2005 sejumlah 1.560 orang dan pada

tahun 2009 sebanyak 2.228 orang. Tenaga pendidik SD/MI pada tahun 2005

sejumlah 5.548 orang dan pada tahun 2009 mengalami peningkatan sehingga

menjadi 6.186 orang. Jumlah tenaga pendidik SMP/MTs pada tahun 2005 ada

3.488 orang dan pada tahun 2009 sebanyak 3.242 orang. Sedangkan tenaga

pendidik SMA/SMK/MA pada tahun 2005 berjumlah 3.753 orang dan tahun

2009 mengalami penurunan menjadi 3.681 orang.

Berdasarkan tabel tersebut di atas juga dapat diketahui bahwa jumlah sekolah

TK/RA pada tahun 2005 ada 472 unit dan pada tahun 2009 sebanyak 512

unit. Sekolah SD/MI pada tahun 2005 sejumlah 531 unit dan pada tahun 2009

mengalami penurunan sehingga menjadi 515 unit. Jumlah SMP/MTs pada

tahun 2005 ada 120 unit dan pada tahun 2009 sebanyak 121 unit. Sedangkan

SMA/SMK/MA pada tahun 2005 berjumlah 109 unit dan tahun 2009 masih

tetap sebanyak 109 unit.

Banyaknya ruang kelas untuk TK/RA sebanyak 1.066 ruang dan tahun 2009

mengalami peningkatan menjadi 1.182 ruang. Ruang kelas SD/MI pada tahun

2005 sejumlah 3.507 ruang dan pada tahun 2009 mengalami peningkatan

sehingga menjadi 3.645 ruang. Jumlah ruang kelas SMP/MTs pada tahun

2005 ada 936 ruang dan pada tahun 2009 sebanyak 1.246 ruang. Sedangkan

ruang kelas SMA/SMK/MA pada tahun 2005 berjumlah 1.001 ruang dan tahun

2009 sebanyak 1.222 ruang.

Jumlah siswa TK/RA pada tahun 2005 sebanyak 23.233 anak dan pada tahun

2009 menjadi 26.120 anak. Siswa SD/MI pada tahun 2005 sejumlah 81.101

anak dan pada tahun 2009 mengalami peningkatan sehingga menjadi 87.893

anak. Jumlah siswa SMP/MTs pada tahun 2005 ada 36.795 anak dan pada

tahun 2009 sebanyak 39.068 anak. Sedangkan siswa SMA/SMK/MA pada

tahun 2005 berjumlah 28.335 anak dan tahun 2009 mengalami peningkatan

menjadi 32.534 anak.

Page 8: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

60

Rasio murid dan guru di TK/RA pada tahun 2005 yaitu 13 sedangkan pada

tahun 2009 menjadi 12. Tahun 2005 rasio murid dan guru SD/MI adalah 15

dan mengalami penurunan pada tahun 2009 menjadi 14. Rasio murid dan

guru untuk tingkat SMP/MTs pada tahun 2005 yakni 11 dan pada tahun 2009

menjadi 12. Sedangkan untuk SMA/SMK/MA tahun 2005 rasio murid dan guru

yaitu 8 dan mengalami kenaikan pada tahun 2009 menjadi 9.

Rasio murid dan sekolah di TK/RA pada tahun 2005 yaitu 42 sedangkan pada

tahun 2009 menjadi 51. Tahun 2005 rasio murid dan sekolah untuk SD/MI

adalah 153 dan mengalami peningkatan pada tahun 2009 menjadi 171. Rasio

murid dan sekolah untuk tingkat SMP/MTs pada tahun 2005 yakni 329 dan

pada tahun 2009 menjadi 323. Sedangkan untuk SMA/SMK/MA tahun 2005

rasio murid dan sekolah yaitu 272 dan mengalami kenaikan pada tahun 2009

menjadi 298.

Prestasi yang menonjol dalam urusan pendidikan pada tahun 2005 sampai

dengan tahun 2009, antara lain:

a. Juara I Olimpiade Sains Internasional dari International Matematic Olympic

( IMO)

b. Juara I Promosi Kopentensi Siswa SMK Bidang Kriya Kulit Tingkat

Nasional ( 2005)

c. Juara I Lomba Kompetensi Siswa Bidang Peternakan Tingkat Nasional

(2006)

d. Juara I Lomba Kompetensi Siswa SMK Bidang Sekretaris Tingkat

Nasional (2006)

e. Juara I Pemilihan Guru Berprestasi Tingkat Nasional

f. Juara I Lomba Kompetensi Siswa SMK Bidang Peternakan Tingkat

Nasional (2007)

g. Juara I Lomba Debat Bahasa Inggris Siswa SMK Tingkat Nasional (2008)

h. Juara I Kepemimpinan dan Bela Negara Siswa SMK Tingkat Nasional

(2008)

i. Juara I Lomba Sekolah Kepala Sekolah Berprestasi Tingkat Nasional

(2009)

Page 9: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

61

j. Juara II Promosi Kopentensi Siswa SMK Bidang aplikasi Elektonika

Tingkat Nasional (2005)

k. Juara II Promosi Kopentensi Siswa SMK Bidang Kriya Kayu Tingkat

Nasional (2005)

l. Juara II Lomba Ketrampilan Siswa SMA Bidang Kriya Tekstil Tingkat

Nasional (2007)

m. Juara II Lomba Kriya Logam siswa SMK Tingkat Nasional (2008)

n. Juara II Lomba Mekatronika Siswa SMK Tingkat Nasional (2008)

o. Juara II Lomba Web Design Siswa SMK Tingkat Nasional (2008)

p. Juara II Bidang Kimia Siswa SMK Tingkat Nasional (2008)

q. Juara III Lomba Olimpiade Sains SD Bidang Matematika Tingkat Nasional

(2008)

r. Juara III Lomba Olimpiade Sains SMA Bidang Ekonomi Tingkat Nasional

(2008)

s. Juara III Lomba Olimpiade Sains SMA Bidang Cipta Puisi Tingkat Nasional

(2008)

t. Juara III Lomba Kriya Keramik Siswa SMK Tingkat Nasional (2008)

u. Juara III Lomba Debat Bahasa Inggris SMA Tingkat Nasional ( 2009)

v. Juara III Lomba Renang Sekolah Dasar Tingkat Nasional ( 2009)

w. Juara III Lomba Karate Sekolah Dasar Tingkat Nasional ( 2009)

x. Juara III Lomba Cipta Puisi Balada SMP Tingkat Nasional ( 2009)

Upaya pembangunan pendidikan ditunjang dengan alokasi anggaran sebagai

berikut:

Tabel 3.3. Anggaran Penyelenggaraan Urusan Pendidikan

No Tahun Anggaran Realisasi Anggaran Prosentase

1. 2005 24.582.895.000,00 24.472.979.600,00 99,55%

2. 2006 26.833.593.600,00 23.849.829.778,00 88,88%

3. 2007 43.059.166.850,00 34.612.491.325,00 80,38%

4. 2008 41.918.911.960,00 40.099.718.750,00 95,66%

5. 2009 44.385.042.100,00 39.955.493.361,00 90,00%

Page 10: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

62

Untuk tahun 2010 anggaran yang dialokasikan untuk penyelenggaraan urusan

pendidikan sebesar Rp49.552.805.415,00, dengan program dan kegiatan

sebagai berikut:

a. Program Pendidikan Anak Usia Dini dengan kegiatan :

1) Pembangunan gedung sekolah

2) Pengadaan alat praktek dan peraga siswa

3) Pelatihan kompetensi tenaga pendidik

4) Pengembangan pendidikan anak usia dini (PAUD)

5) Pengembangan kurikulum, bahan ajar dan model pembelajaran

pendidikan anak usia dini

6) Penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama PAUD

7) Publikasi dan sosialisasi PAUD

8) Pembinaan gugus dan guru TK

9) Pembinaan akreditasi TK

10) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pendidikan usia dini

b. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun

1) Pengadaan mebelair sekolah

2) Penyediaan bantuan operasional sekolah dasar (BOSDA)

3) Penyediaan dana pengembangan sekolah untuk SD/MI dan SMP/MTs

4) Penyelenggaraan paket B setara SMP

5) Penyelenggaraan akreditasi sekolah dasar

6) Pelaksanaan tes kendali mutu

7) Lomba gugus SD dan pembinaan guru

8) Penyelenggaraan USEK dan UNAS SD dan SMP

9) Fasilitasi operacional TK/SD model

10) Fasilitasi rehabilitasi gedung (DAK)

11) Pengadaan susu bagi siswa SD/MI (Dinas Tenaga Kerja dan Social)

12) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pendidikan dasar 9 tahun

c. Program Pendidikan Menengah

1) Pelatihan penyusunan kurikulum

2) Penyediaan beasiswa bagi keluarga tidak mampu dan siswa

berprestasi

Page 11: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

63

3) Penyelenggaraan paket C setara SMA

4) Pembinaan kelembagaan dan manajemen sekolah dengan penerapan

Manajemen Berbasis Sekolah ( MBS)

5) Peningkatan kerjasama dengan dunia usaha dan industri

6) Penyelenggaraan akreditasi sekolah menengah

7) Perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana SMA dan SMK

8) Pendampingan subsidi pembangunan RKB, rehab gedung dan

pengadaan peralatan praktek siswa

9) Penyelenggaraan ujian sekolah dan ujian nasional

10) Pembinaan sekolah andalan dan SSN

11) Pelaksanaan tes kendali mutu SMA dan SMK

12) Study standar kualitas pendidikan dasar (BAPPEDA)

d. Program Peningkatan Kualitas Pendidikan Non Formal

1) Pembinaan kursus dan kelembagaan

2) Pengembangan pendidikan kecakapan hidup

3) Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan non formal

4) Pembinaan taman bacaan masyarakat (TBM)

e. Program Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan

1) Pelaksanaan sertifikasi pendidikan

2) Pelaksanaan uji kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan

3) Fasilitasi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran bagi

GTT/GTY/Pamong PAUD dan pelaksanaan kerja bagi PTT

4) Pelatihan bagi pendidikan untuk memenuhi standart kompetensi (BKD)

f. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

1) Pelaksanaan Dewan Pendidikan

2) Penerapan sistem dan informasi manajemen pendidikan

3) Penerimaan peserta didik baru

4) Penilaian kinerja kepala sekolah

5) Penilaian RAPBS

6) Penyusunan regulasi pendidikan

7) Studi kelayakan pendirian satuan pendidikan formal dan non formal

8) Peningkatan kapasitas manajemen pendidikan

Page 12: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

64

g. Program Pengembangan Kreatifitas Siswa dan Guru

1) Porsenitas SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA

2) Pembinaan paduan suara siswa SMA/SMK

3) Lomba sekolah sehat dan cerdas cermat dokter kecil

4) Lomba kreasi dan karya tulis ilmiah dikalangan siswa

5) Pameran prestasi hasil karya siswa

6) Pemilihan dan pelatihan PASKIBRAKA

7) Lomba mendongeng dan pidato bahasa jawa serta cerita gambar seri

Dalam penyelenggaraan urusan pendidikan sampai dengan tahun 2009 masih

menghadapi berbagai permasalahan dan kendala. Permasalahan

penyelenggaraan urusan pendidikan antara lain:

a. Masih terdapatnya warga masyarakat yang masih buta huruf

b. Masih terdapat anak usia 3 – 6 tahun yang belum terlayani dalam lembaga

PAUD dan TK

c. Masih terdapatnya anak putus sekolah SD/MI, SMP/MTs dan

SMA/SMK/MA

d. Belum semua pendidik memenuhi standar kualifikasi DIV/S-1

e. Kurangnya sarana prasarana minimal pada jenjang TK dan SD terutama

perpustakaan dan laboratorium serta mebelair

Upaya penyelesaian terhadap permasalahan tersebut diatas, dapat ditempuh

dengan perbaikan dan penyempurnaan penyelenggaraan urusan pendidikan

di masa mendatang dengan kebijakan, yaitu:

a. Peningkatan angka melek huruf

b. Peningkatan kualitas anak-anak usia dini

c. Penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan rintisan

pendidikan 12 tahun

d. Peningkatan kualitas tenaga pendidik

e. Peningkatan sarana prasarana pendidikan

Page 13: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

65

2. Urusan Kesehatan

Kebijakan pelaksanaan urusan kesehatan di Kabupaten Sleman pada tahun

2005-2010 adalah meningkatkan manjemen mutu pelayanan kesehatan

secara merata dan terjangkau serta peningkatan kesadaran masyarakat untuk

berperilaku hidup bersih dan sehat.

Implementasi atas kebijakan tersebut tertuang dalam berbagai program yang

dilakukan yaitu:

a. Program Perilaku Sehat dan Pemberdayan Masyarakat

b. Program Pengelolaan dan Pengawasan Obat, Makanan, dan Bahan

Berbahaya

c. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

d. Program Peningkatan Sumber Daya Kesehatan

e. Program Kebijakan dan manajemen Pembangunan Kesehatan

f. Program Manajemen Pelayanan Kesehatan

g. Program Sumberdaya Kesehatan

h. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

i. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

j. Program Peningkatan Pembangunan Kesehatan

k. Program Pengelolaan Penyediaan Obat dan Kesehatan

l. Program Peningkatan Upaya Kesehatan Masyarakat

m. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat

n. Program Pengadaan, Peningkatan, Perbaikan dan Pemeliharaan Sarana

& Prasarana Puskesmas dan RS

o. Program Peningkatan Manajemen Pembangunan Kesehatan

p. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

q. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

r. Program Penanggulangan Kemiskinan

s. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin

Pelaksanaan berbagai program kesehatan tersebut mampu meningkatkan

indikator pembangunan kesehatan manusia berupa usia harapan hidup,

Page 14: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

66

angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup (AKB), angka kematian ibu

melahirkan per 100.000 kelahiran hidup (AKI) dan Balita dengan gizi buruk,

sebagaimana terlihat dalam tabel berikut.

Tabel 3.4. Capaian Indikator Pembangunan di Bidang Kesehatan

Capaian Kabupaten Sleman

Capaian Nas. 2010 No Indikator

2005 2006 2007 2008 2009 1 Usia Harapan Hidup rata-rata 74,6 74,6 74,6 74,6 74,76 - 2 Angka Kematian Bayi/1.000 KH 7,61 7,67 7,67 5,81 4,08 -

3 Angka Kematian Ibu Melahirkan/100.000 KH

69,31 69,31 69,31 69,31 69,31 226

4 Persentase Balita dengan Gizi Buruk

0,43 0,49 0.49 0.54 0,53 <15

5 Universal Child Immunization/UCI (%)

100 100 100 100 100 100

6 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan (%)

100 100 100 100 100 100

7 Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan (%)

97,72 97,72 97,21 97,21 91,65 90

8 Cakupan Rumah Tangga Sehat (%)

74,2 74,2 77,4 77,4 80,7 65

9 Cakupan Air Bersih (%) 96,6 96,6 96,9 96,9 96,1 80 10 Cakupan Jamban Keluarga (%) 65 65 65 66,7 68,4 88 11 Cakupan SPAL (%) 59,0 59,0 59 56 59,1 85

Sumber : Dinas Kesehatan

Dari tabel tersebut diatas pembangunan Kesehatan selama 5 tahun adalah

sebagai berikut :

a. Kondisi kesehatan masyarakat salah satunya tercermin dari angka

harapan hidup pada tahun 2005 yaitu 74,6 tahun dan pada tahun 2009

yaitu 74,76 tahun, sehingga terjadi peningkatan angka harapan hidup di

Kabupaten Sleman yang berarti kondisi derajat kesehatan masyarakat

Kabupaten Sleman cukup tinggi apalagi dibanding kondisi kesehatan

tingkat propinsi dan Nasional dimana angka harapan hidup tingkat Propinsi 74

tahun dan Nasional 70 tahun,

b. Angka kematian bayi di Kabupaten Sleman pada tahun 2005 sebesar

7,61 per 1.000 KH dan pada tahun 2009 sebesar 4,08 per 1.000 KH

sehingga terjadi penurunan angka kematian bayi yg sangat signifikan;

yang berarti jumlah bayi yang lahir sehat di Sleman lebih besar dan

Page 15: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

67

kondisinya lebih baik dibanding propinsi sebesar 19 per 1.000 KH dan

Nasional sebesar 34 per 1.000 KH,

c. Angka kematian ibu melahirkan di Kabupaten Sleman tahun 2005 sebesar

69,31 per 100.000 KH, sedangkan tahun 2006-2009 belum dilakukan

survey. Jika mengacu pada angka tahun 2005, angka kematian ibu

melahirkan di Sleman lebih rendah dibanding propinsi sebesar 104 per

100.000 KH dan Nasional sebesar 228 per 100.000 KH,

d. Persentase balita dengan gizi buruk di Kabupaten Sleman pada tahun

2005 dibandingkan tahun 2009 mengalami peningkatan, pada tahun 2009

terjadi penurunan sebesar 0,01 dibanding tahun 2008. Namun kondisi

balita gizi buruk di Kabupaten Sleman lebih rendah dibanding propinsi

0,87 % dan nasional 3 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa kualitas gizi

anak balita di Kabupataen Sleman lebih baik di banding propinsi maupun

nasional,

e. Universal Child Immunization/UCI selama 5 tahun, sejak tahun 2005

sampai dengan tahun 2009 sebesar 100% yang berarti sudah sesuai

standar nasional,

f. Balita gizi buruk mendapat perawatan selama 5 tahun, sejak tahun 2005

sampai dengan tahun 2009 sebesar 100% juga sudah memenuhi standar

nasional,

g. Persalinan oleh Tenaga Kesehatan, sejak tahun 2005 sampai tahun 2008

sebesar 97,21 % kemudian pada tahun 2009 terjadi penurunan karena

kurang kooperatifnya bidan praktek swasta yang seharusnya melaporkan

persalinan oleh tenaga kesehatan ke Puskesmas tetapi hal tersebut tidak

dilaporkan; namun demikian kondisi selama 5 tahun sudah diatas capaian

Nasional 90 %,

h. Cakupan Rumah Tangga Sehat tahun 2005 sebesar 74,2 %, kemudian

tahun 2007 – 2008 sebesar 77,4 % sehingga tejadi peningkatan yang

berarti kesadaran masyarakat akan kesehatan cukup tinggi; walaupun

tahun 2009 terjadi penurunan. Namun cakupan Rumah Tangga sehat

selama 5 tahun sudah diatas capaian nasional sebesar 65 %,

Page 16: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

68

i. Cakupan air Bersih Kabupaten Sleman selama 5 tahun sejak tahun 2005

sampai dengan tahun 2009 naik turunnya cakupan air bersih tidak begitu

signifikan namun cakupan selama 5 tahun sudah melebihi cakupan

capaian Nasional 80 %. Penurunan cakupan tahun 2009 dibanding tahun

2008 sebesar 0,8 % karena adanya penambahan Kepala Keluarga baru,

j. Cakupan Jamban Keluarga di Kabupaten Sleman tahun 2005 sebesar 65

% dan pada tahun 2009 sebesar 68, 4 % sehingga terjadi peningkatan

yang berarti kesadaran masyarakat Kabupaten Sleman untuk hidup bersih

dan sehat meningkat walaupun masih dibawah capaian nasional,

k. Begitu juga untuk cakupan SPAL pada tahun 2005 sebesar 59 % dan

pada tahun 2009 sebesar 59,1 terjadi peningkatan walaupun sangat

kecil, namun pada tahun 2009 terjadi peningkatan yang cukup signifikan

dibanding tahun 2008. Kondisi ini masih perlu diusahakan ada

peningkatan agar tidak dibawah cakupan Nasional

Dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, berbagai Puskesmas di

Kabupaten Sleman pada tahun 2009 telah memperoleh sertifikat ISO

9001:2000 yakni Puskesmas Prambanan, Gamping I, Mlati I, Kalasan, Depok

I, Mlati II, Minggir, Ngemplak I, Sleman, Godean II, Depok II, Seyegan, dan

Godean I, Ngaglik I. Sampai saat ini pelayanan kesehatan yang telah

memenuhi standar ISO 9001:2000 sebanyak 14 Puskesmas, 1 Dinas dan 1

RSUD.

Pelayanan kesehatan di RSUD juga telah memenuhi standar ISO 9001: 2000.

Pencapaian indikator pelayanan di RSUD dalam lima tahun terakhir dapat

ditunjukkan pada grafik-grafik berikut. Angka tingkat pemanfaatan tempat tidur

rumah sakit/Bed Occupancy Rate (BOR) mencapai 83,55%, kondisi ini

termasuk baik karena kalau dikaitkan standar bahwa BOR dikatakan baik jika

realisasinya 70 % - 85 %, walaupun kondisi ideal standard nasional 85%.

Frekuensi pemakaian (Bed Turn Over) tahun 2009 mencapai 70,34 kali

pertahun atau menurun 0,30 dari tahun 2008 yang mencapai 70,04 kali

Page 17: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

69

pertahun, namun kondisi pelayanan pemakaian tempat tersebut sudah diatas

ideal karena standar ideal pelayanan RS 40 sampai 50 kali.

Grafik 8. Pencapaian Indikator Pelayanan RSUD Berdasarkan BOR dan BTO

76,3473,23

79,21

76,21

83,13

74,26

85,48

70,0483,55

70,34

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

2005 2006 2007 2008 2009

BOR BTO

Sumber : Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

Grafik 9. Pencapaian Indikator Pelayanan RSUD Berdasarkan TOI dan LOS

1,18

3,8

0,61

4,14

0,83

4,09

0,76

4,47

0,89

4,13

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

4,5

2005 2006 2007 2008 2009TOI LOS

Sumber : Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

Pada tahun 2009 rata-rata tempat tidur dalam kondisi tidak terisi ke kondisi

terisi berikutnya (Turn Over Interval) mencapai 0,89 hari. Hal ini

Page 18: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

70

memperlihatkan kondisi pelayanan kamar pada pasien sudah mencapai ideal

yaitu sesuai standard Departemen Kesehatan 6 jam sampai dengan 3 hari.

Rata-rata lama perawatan pasien (Length of Stay) mencapai 4,13 hari pada

tahun 2009. Hal ini menunjukan bahwa pelayanan rumah sakit terhadap

pasien cukup memadai, karena sesuai dengan standard nasional lama

perawatan 3 - 6 hari.

Grafik 10. Pencapaian Indikator Pelayanan RSUD Berdasarkan NDR dan GDR

10,16

22,02

14,83

29,26

11,16

27,12

11,93

22,79

7,53

16,48

0

5

10

15

20

25

30

2005 2006 2007 2008 2009

NDR GDR

Sumber : Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

Angka kematian bersih (Net Death Rate) yang menunjukkan angka kematian

pasien ketika dirawat di rumah sakit pada tahun 2009 mencapai 7,53 ‰

pasien, mengalami penurunan sebesar 4,40 ‰ pasien dari tahun 2008 yang

menunjuk angka 11,93 ‰ pasien. Angka kematian kasar (Gross Death Rate)

merupakan angka kematian pasien pasca rawat inap di rumah sakit mencapai

22,79 ‰ pasien pada tahun 2008, kemudian menurun pada tahun 2009

menjadi 16,48 ‰ pasien.

Prestasi yang menonjol dalam urusan kesehatan pada tahun 2005 sampai

dengan tahun 2009, antara lain:

2005

a. Penghargaan Manggala Karya Bhakti Husada Kartika dari Menteri

Kesehatan (2005)

b. Sertifikasi ISO 9001:2000 Puskesmas dari Societe Generate de

Surveillance (SGS)

Page 19: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

71

c. Penghargaan Tertinggi Ksatria Bhakti Husada Aditya Bidang

Pembangunan Kesehatan dari Menteri Kesehatan (2005)

d. Pengelolaan Terbaik Rumah Sakit Umum Daerah dari Menteri Negara

Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia (2005)

e. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat menjadi peringkat 17 di

Tingkat Nasional (2005)

f. Penghargaan Manggala Karya Bakti Husada Kartika dari Menkes RI

(2008)

g. Sertifikasi ISO 9001:2000 RSUD Sleman dari SGS United Kingdom (2008)

h. Juara I Lomba Sekolah Sehat SMA/MAN Tingkat Nasional (2008)

i. Juara III Lomba Sekolah Sehat TK Tingkat Nasional (2008)

j. Juara II Lomba Sekolah Sehat SMK Tingkat Nasional (2008)

k. Penghargaan Kabupaten Sehat Swasti Sabna Pradapa dari Menkes RI

(2009)

l. Sertifikasi ISO 9001:2000 RSUD Sleman dari SGS United Kingdom (2009)

m. Juara I Lomba Sekolah Sehat SMA/MAN Tingkat Nasional (2009)

n. Juara III Lomba Sekolah Sehat TK Tingkat Nasional (2009)

o. Juara II Lomba Sekolah Sehat SMK Tingkat Nasional (2009)

p. Penghargaan Kabupaten Sehat Swasti Sabha Pradapa dari Menkes

(2009)

q. Penghargaan kepada Ketua TP PKK Kabupaten Ksatria Bhakti Husada

Arutala dari Menkes (2009)

Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan kesehatan dari tahun 2005-

2009 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5. Alokasi Anggaran Untuk Penyelenggaraan Urusan Kesehatan

No. Tahun Anggaran Realisasi Anggaran Prosentase

1. 2005 12.945.491.900 10.364.288.184 80,06

2. 2006 26.833.593.600 23.849.829.778 88,88

3. 2007 67.067.639.580 58.642.594.152 87,43

4. 2008 48.146.971.535 46.816.534.437 97,24

5. 2009 57.966.703.869 53.466.324.530 92,24

Page 20: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

72

Untuk tahun 2010 anggaran yang dialokasikan untuk penyelenggaraan urusan

kesehatan sebesar Rp58.941.813.875,00, dengan program dan kegiatan

sebagai berikut:

a. Program Obat dan Perbekalan Masyarakat

1) Pengadaan oabat dan perbekalan kesehatan

2) Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan

3) Peningkatan keterjangkauan harga obat dan perbekalan kesehatan

terutama untuk penduduk miskin

4) Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit

5) Peningkatan mutu penggunaan obat dab perbekalan kesehatan

b. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

1) Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya

2) Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan

3) Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana

puskesmas dan jaringannya

4) Penyelenggaraan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

dan wabah

5) Perbaikan gizi masyarakat

6) Revitalisasi sistem kesehatan

7) Pelayanan kefarmasian dan perbekalan kesehatan

8) Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat

generik esensial

9) Peningkatan kesehatan masyarakat

10) Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan

11) Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan

12) Penyelenggaraan penyehatan lingkungan

13) Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan

14) Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan

15) Fasilitasi premi JPKM pegawai tidak tetap

c. Program Pengawasan Obat dan Makanan

1) Peningkatan pemberdayaan konsumen/masyarakat dibidang obat dan

makanan

Page 21: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

73

2) Peningkatan pengawasan pangan dan bahan berbahaya

3) Peningkatan kapasitas laboratorium pengawasan obat dan makanan

d. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

1) Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat

2) Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat

3) Peningkatan pemanfaatan sarana kesehatan

4) Peningkatan pendidikan tenaga penyuluhan kesehatan

5) Peningkatan pemanfaatan sarana kesehatan

6) Perencanaan tatanan kawasan sehat

e. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

1) Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi

2) Pemberian tambahan makanan dan vitamin

3) Penanggulangan kurang gizi protein (KEP). Anemia gizi besi,

gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin a dan

kekurangan zat gizi mikro lainnya

4) Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi

5) Peningkatan gizi lebih

f. Program Pengembangan Lingkungan Sehat

1) Pengkajian pengembangan lingkungan sehat

2) Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat

3) Sosialisasi kebijakan lingkungan sehat

g. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

1) Penyemprotan/fogging sarang nyamuk

2) Pengadaan alat fogging dan bahan fogging

3) Pengadaan vaksin penyakit menular

4) Pelaksanaan vaksinasi bagi balita, ibu hamil dan anak sekolah

5) Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular

6) Pencegahan penularan penyakit endemik/epidemik

7) Pemusnahan/karantina sumber penyebab penyakit menular

8) Peningkatan imunisasi

9) Peningkatan surveilans epidemiologi dan penanggulangan KLB/wabah

Page 22: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

74

10) Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan

pemberantasan penyakit

h. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

1) Penyusunan standar kesehatan

2) Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan

3) Pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan

kesehatan

4) Tes kalibrasi alat kesehatan

5) Monitoring evaluasi pengelolaan aset puskesmas

6) Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan

7) Pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makanan

hasil produksi RT

8) Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan

i. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin

1) Pelayanan kesehatan akibat gizi buruk/busung lapar

2) Pemberian tambahan makanan dan vitamin

j. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbekalan Sarana dan Prasarana

Puskesmas/Puskemas Pembantu dan Jaringannya

1) Pengadaan puskesmas keliling

2) Pengadaan sarana prasarana puskesmas

3) Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana puskesmas

4) Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana puskesmas

pembantu

5) Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana puskesmas keliling

6) Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana posyandu

7) Rehabilitasi sedang/berat puskesmas pembantu

8) Rehabilitasi sedang/berat ruang rawat inap puskesmas

9) Penambahan ruang rawat inap RS (VVIP, VIP, Kelas I, II, III)

10) Rehabilitasi bangunan rumah sakit

11) Pengadaan alat-alat rumah sakit

12) Pengadaan obat-obatan rumah sakit

13) Pengadaan mebelair rumah sakit

Page 23: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

75

14) Pengadaan perlengkapan rumah tangga rumah sakit

15) Pengadaan bahan-bahan logistik rumah sakit

16) Pengadaan sarpras rawat inap TB (Tubercullose)

17) Pengadaan alat-alat rumah sakit

18) Pengadaan obat-obatan rumah sakit

19) Pengadaan mebelair rumah sakit

20) Pengadaan perlengkapan rumah tangga rumah sakit

21) Pengadaan bahan-bahan logistik rumah sakit

k. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

1) Kemitraan asuransi kesehatan masyarakat

2) Kemitraan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

3) Kemitraan pengelolaan limbah medis

l. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita

1) Penyuluhan kesehatan anak balita

2) Imunisasi bagi anak sekolah

m. Program Peningkatan Kesehatan Lansia

1) Pelayaanan pemeliharaan kesehatan

2) Pendidikan dan pelatihan perawat kesehatan

3) Pelayanan kesehatan

n. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan

1) Pengawasan keamanan dan kesehatan makanan hasil industri

2) Pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makanan

hasil produksi rumah tangga

3) Pengawasan dan pengendalian keamanan kesehatan makanan

restoran

o. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dengan penyuluhan

bagi ibu hamil dari keluarga yang kurang mampu

p. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana RS/RSJ/RS Paru-paru/RS

Mata

1) Pemeliharaan rutin/berkala rumah sakit

2) Pemeliharaan rutin/berkala alat-alat kesehatan

3) Pemeliharaan rutin/berkala ambulance/mobil jenazah

Page 24: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

76

4) Pemeliharaan rutin/berkala mebelair rumah sakit

5) Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan rumah sakit

Dalam penyelenggaraan urusan kesehatan sampai dengan tahun 2009 masih

menghadapi berbagai permasalahan dan kendala. Permasalahan

penyelenggaraan urusan kesehatan antara lain:

a. Masih adanya ancaman penyakit endemis seperti penyakit malaria,

demam berdarah (DBD), diare, campak, TBC serta adanya ancaman

Leptospirosis. Disamping itu masih banyaknya penyalahgunaan napza

yang berdampak terhadap masalah kesehatan.

b. Rasio bidan dan dokter belum mencukupi.

c. Perilaku sebagian masyarakat untuk hidup bersih dan sehat masih kurang.

Upaya penyelesaian terhadap permasalahan tersebut diatas, dapat ditempuh

kebijakan bagi perbaikan dan penyempurnaan penyelenggaraan urusan

kesehatan di masa mendatang, yaitu:

a. Peningkatan pengetahuan tentang kesehatan lingkungan bagi masyarakat

b. Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan

c. Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan

d. Peningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan

sehat

3. Urusan Lingkungan Hidup

Penyelenggaraan urusan lingkungan hidup pada tahun 2005-2010

Pemerintah Kabupaten Sleman mengambil kebijakan strategis, yaitu :

a. Menjaga dan meningkatnya kualitas lingkungan hidup secara

berkelanjutan melalui peran serta masyarakat.

b. Menjaga kuantitas dan kualitas sumberdaya alam secara berkelanjutan

melalui rehabilitasi, konservasi dan peran serta masyarakat.

Berbagai kebijakan tersebut terimplementasi dalam berbagai program

kegiatan antara lain sebagai berikut :

Page 25: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

77

a. Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup.

b. Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan

Lingkungan Hidup.

c. Peningkatan Pengendalian Polusi.

d. Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam (SDA).

e. Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber daya Alam.

f. Penataan dan Peraturan Perundang-undangan.

g. Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH).

Pelaksanaan berbagai kebijakan, program dan kegiatan tersebut mampu

mendukung keberhasilan pembangunan lingkungan hidup selama kurun

waktu 5 tahun (2005-2009) mencapai hasil yang cukup menggembirakan

dengan indikator sebagai berikut :

Tabel 3.6. Data Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman

Tahun No Uraian

2005 2006 2007 2008 2009

1. Jumlah Kasus pencemaran/kerusakan lingkungan • Tanah 5 3 0 0 3

• Air 11 8 6 5 12

• Udara 14 10 14 20 12

2. Jumlah usaha yang wajib memiliki dokumen pengelolaan lingkungan • Amdal 1 1 4 0 0

• UKL/UPL 43 49 40 61 76

• SPPL 405 459 753 978 1.549

3 Jumlah usaha yang telah memiliki dokumen pengelolaan lingkungan • Amdal 1 1 0 0 0

• UKL/UPL 30 40 35 50 60

• SPPL 405 459 753 978 1.549

4 Perusahaanyang mempunyai IPAL 68 70 72 78 93 5 Pengelolaan sampah mandiri 8 21 34 44 52

Sumber : Kantor Lingkungan Hidup

Kesadaran masyarakat atau pengusaha untuk mengelola lingkungan pada

usaha dan kegiatan yang dilakukan semakin meningkat. Hal ini terbukti dari

banyaknya dokumen UKL-UPL dan Surat Penyataan Pengelolaan Lingkungan

(SPPL), pada tahun 2009 sebanyak 1.609 dokumen atau meningkat 273 %

jika dibandingkan dengan tahun 2005 sebanyak 431 dokumen.

Page 26: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

78

Pengolahan sampah sejak dari sumbernya sesuai dengan UU No. 18 Tahun

2008 tentang Pengelolaan Sampah sudah berjalan baik di Kabupaten

Sleman. Hal ini terlihat dari perkembangan kelembagaan pengelola sampah

mandiri di tingkat padukuhan. Sampai tahun 2009 kelembagaan pengelolaan

sampah mandiri sebanyak 52 lembaga, meningkat 550 % dari tahun 2005

sebanyak 8 lembaga.

Dalam rangka melindungi sumber air minum telah dikembangkan sanitasi

berbasis masyarakat sampai dengan tahun 2009 berjumlah 9 unit di 5 lokasi,

(5 unit IPAL komunal di Sukunan, Banyuraden, Gamping; 1 unit MCK plus di

Jetak II, Sidokarto, Godean; 1 unit IPAL komunal di Minomartani, Ngaglik, 1

unit MCK plus di Blunyahgede, Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati dan 1 unit

IPAL komunal di Dusun Santan, Maguwoharjo, Depok).

Berdasarkan data tahun 2005 perusahaan yang telah memiliki IPAL berjumlah

68 perusahaan dari 91 perusahaan yang wajib memiliki IPAL, jumlah tersebut

bertambah menjadi 78 perusahaan yang memiliki IPAL dari 101 perusahaan

yang wajib memiliki IPAL pada tahun 2009. Sedangkan untuk perusahaan

perusahaan yang sudah memiliki dokumen lingkungan, pada tahun 2005

berjumlah 435 dari 449 perusahaan yang wajib memiiki dokumen lingkungan,

jumlah tersebut bertambah menjadi 1.604 perusahaan yang sudah memiliki

dokumen lingkungan dari 1.625 perusahaan yang wajib memiiki dokumen

lingkungan pada tahun 2009.

Berbagai program dan kegiatan urusan lingkungan hidup mampu mendukung

pencapaian kualitas udara sebagaimana tabel berikut:

Tabel 3.7. Hasil Pemeriksaan Kualitas Udara

Kualitas Udara Kandungan Udara

Tahun 2005 Tahun 2009

Angka Ambang Batas

Sulfur dioksida 0,0003 – 0,0211 ppm 0,0020 – 0,0109 ppm 0,340 ppm Karbon monoksida 6,04 ppm 0,03-0,94 ppm 35 ppm Nitrogen dioksida 0,0017 – 0,0521 ppm 0,0193 – 0,0702 ppm 0,212 ppm Hidro Carbon (HC) 100,95 –118,42 µ g/m2 30 – 145 µ g/m2 160 µ g/m2 Timah hitam (Pb) 0,109 – 1,9 µ g/m2 0,021 – 0,,817 µ g/m2 2 µ g/m2 Partikel debu 27,34 – 199,853 µ g/m2 9,820 – 214,207 µ g/m2 230 µ g/m2

Sumber : Kantor Lingkungan Hidup

Page 27: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

79

Penilaian terhadap kualitas udara melalui Indeks Standar Pencemaran Udara

(ISPU) diperoleh berdasarkan pemeriksaan selama 1 jam di 26 lokasi

pemantauan kualitas udara ambient Program Langit Biru di wilayah

Kabupaten Sleman yang meliputi parameter SO2, Co, NO2, HC, O3,TSP dan

Pb yang hasilnya telah memenuhi Baku Mutu Udara Ambien, meskipun waktu

yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan belum sesuai dengan

Keputusan Gubernur DIY Nomor 153 tahun 2002 kecuali untuk parameter

NO2, untuk parameter lainnya masih memenuhi baku mutu udara ambient

untuk pengujian 1 jam.

Dalam upaya menjaga kualitas air telah dilakukan pengujian air di 25 titik

lokasi setiap tahunnya. Dari hasil uji kualitas dapat disimpulkan bahwa

parameter kimia semua titik sampel memenuhi persyaratan kualitas air bersih.

Namun demikian di sisi lain, banyaknya pembuangan sampah liar di

sepanjang sungai serta pembuangan limbah rumah tangga atau limbah dari

kegiatan pertanian, peternakan, dan industri yang dibuang ke sungai tanpa

diolah terlebih dahulu, mengakibatkan kualitas 3 sungai besar PROKASIH di

wilayah Kabupaten Sleman tidak memenuhi baku mutu untuk sungai kelas II,

disamping peningkatan kasus pencemaran lingkungan. Upaya yang telah

dilakukan untuk mengatasi hal tersebut antara lain:

a. Pembangunan IPAL Komunal untuk limbah rumah tangga maupun limbah

industri kecil

b. Pembangunan jaringan pembuangan limbah rumah tangga ke IPAL

Sewon

c. Mendorong masyarakat untuk mengelola sampah dengan reduse, reuse,

dan recycle

d. Gerakan PROKASIH

e. Penegakan hukum dalam bentuk pemberian sanksi administrasi kepada

usaha kegiatan yang membuang limbah tanpa diolah, penangkapan

pembuang sampah ilegal bekerjasama dengan Dinas Polisi Pamong Praja

dan Ketertiban Masyarakat, Dinas Kimpraswihub, kecamatan, dan

masyarakat

Page 28: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

80

Prestasi dan penghargaan di tingkat nasional yang diraih Kabupaten Sleman

dalam urusan lingkungan hidup antara lain meliputi :

a. Juara II tingkat nasional Petugas Kehutanan Lapangan (PKL) atas nama

Jumali, PKL Kecamatan Cangkringan (Tahun 2006).

b. Piala Adipura kategori Kota Sedang (Tahun 2007).

c. Peraih Adiwiyata Tingkat nasional kategori sekolah berwawasan

lingkungan diraih oleh SD Kanisius Kalasan (Tahun 2007).

d. Peraih penghargaan Kalpataru kategori penyelamat lingkungan diraih oleh

Kelompok Tani Mandiri, Dusun Nganggring, Girikerto, Turi (Tahun 2007).

e. Juara Nasional nominator madya sekolah berwawasan lingkungan hidup

(Adiwiyata) diraih oleh SD Kanisius Kalasan . (Tahun 2008)

f. Juara Nasional madya tahun ketiga sekolah berbudaya lingkungan

(Adiwiyata) diraih oleh SD Kanisius Kalasan (Tahun 2009).

g. Juara Nasional tahun pertama sekolah berbudaya lingkungan (Adiwiyata)

diraih SD Negeri Nogopuro, Caturtunggal, Depok (Tahun 2009).

Penyelenggaraan urusan lingkungan hidup didukung dengan alokasi

anggaran sebagai berikut :

Tabel 3.8. Alokasi Anggaran Untuk Penyelenggaraan Urusan Lingkungan Hidup

No. Tahun Anggaran Realisasi Anggaran Prosentase

1. 2005 2.966.378.500,00 2.883.616.540,00 97,21

2. 2006 1.375.204.000,00 1.277.960.472,00 92,93

3. 2007 1.674.878.000,00 1.618.223.733,00 96,62

4. 2008 7.247.563.500,00 6.636.088.404,00 91,56

5. 2009 2.210.005.500,00 2.008.708.000,00 90,89

Untuk tahun 2010 anggaran yang dialokasikan untuk penyelenggaraan urusan

lingkungan hidup sebesar Rp7.654.007.950,00, dengan program dan

kegiatan sebagai berikut:

a. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

1) Pengembangan teknologi pengelolaan persampahan

2) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan

Page 29: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

81

3) Kerjasama pengelolaan persampahan di RSUD Sleman dan RSUD

Prambanan

4) Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan

5) Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana

persampahan

6) Bimbingan teknis persampahan

7) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan

8) Kerjasama pengelolaan persampahan dengan swedia

9) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan

b. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

1) Koordinasi penilaian kota sehat

2) Pemantauan kualitas lingkungan

3) Pengelolaan B3 dan limbah B3

4) Pengkajian dampak lingkungan

5) Peningkatan peringkat kinerja perusahaan (PROPER)

6) Koordinasi pengelolaan PROKASIH/SUPERKASIH

7) Pengembangan produksi ramah lingkungan

8) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian lingkungan

9) Fasilitasi permasalahan lingkungan hidup

10) Pelayanan perijinan bidang lingkungan hidup

11) Penyusunan strategi sanitasi perkotaan

c. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

1) Konservasi sumberdaya air dan pengendalian kerusakan sumber-

sumber air

2) Koordinasi pengelolaan konservasi SDA

3) Pengelolaan keanekaragaman hayati dan ekosistem

4) Peningkatan peran serta masyarakat dalam perlindungan dan

konservasi SDA

5) Fasilitasi program kampung hijau

6) Pengendalian dan pengawasan pemanfaatan SDA

7) Konservasi sumberdaya air dan pengendalian kerusakan lingkungan

Page 30: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

82

8) Pengendalian kerusakan hutan dan lingkungan

9) Penanaman sepadan sungai

d. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam

dan Lingkungan Hidup melalui kegiatan peningkatan edukasi dan

komunikasi masyarakat di bidang lingkungan

e. Program Peningkatan Pengendalian Polusi

1) Pengujian emisi kendaraan bermotor

2) Pengujian emisi udara akibat aktivitas industri

3) Pengujian kadar polusi limbah padat dan limbah cair

4) Pengadaan sarana teknis pengujian kualitas lingkungan

5) Pengujian emisi kendaraan bermotor di RSUD Sleman dan RSUD

Prambanan

6) Pengujian kadar polusi limbah padat dan limbah cair di RSUD Sleman

dan RSUD Prambanan

7) Pengujian kadar polusi limbah padat dan limbah cair

f. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau

1) Penataan ruang terbuka hijau

2) Pemeliharaan ruang terbuka hijau

3) Pengawasan dan pengendalian ruang terbuka hijau

4) Studi lokasi taman dan hutan kota

5) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan RTH

Dalam penyelenggaraan urusan lingkungan hidup sampai dengan tahun 2009

masih menghadapi berbagai permasalahan dan kendala. Permasalahan

penyelenggaraan urusan lingkungan hidup antara lain:

a. Meningkatnya pencemaran dan perusakan lingkungan yang berakibat

terjadinya degradasi lingkungan

b. Belum ada Peraturan Daerah tentang perlindungan dan pengelolaan

lingkungan.

Page 31: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

83

Upaya penyelesaian terhadap permasalahan tersebut diatas, dapat ditempuh

kebijakan bagi perbaikan dan penyempurnaan penyelenggaraan urusan

lingkungan di masa mendatang, yaitu:

a. Meningkatkan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan, serta

meningkatkan konservasi sumber daya alam.

b. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan kapasitas kelembagaan

pengelolaan lingkungan.

c. Penyusunan produk hukum tentang perlindungan dan pengelolaan

lingkungan, serta peningkatan penegakan hukum .

d. Meningkatkan kapasitas sarana dan prasarana pengendalian lingkungan.

4. Urusan Pekerjaan Umum

Dalam penyelenggaraan urusan pekerjaan umum pada tahun 2005 – 2010

Pemerintah Kabupaten Sleman mengambil kebijakan strategis, yaitu :

a. Menjaga dan meningkatkan kualitas prasarana dan sarana perhubungan

dengan memperhatikan perkembangan wilayah dan tata ruang.

b. Menjaga dan meningkatkan kualitas prasarana dan sarana pengairan

dengan memperhatikan konservasi sumber daya air melalui peningkatan

peran serta masyarakat.

c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana perumahan

dan permukiman melalui peningkatan peran serta masyarakat dengan

tetap mempertahankan fungsi lingkungan.

d. Mewujudkan kualitas lingkungan yang terjaga dan berkelanjutan dengan

peran serta masyarakat.

Berbagai kebijakan tersebut terimplementasi dalam berbagai program

kegiatan antara lain sebagai berikut :

a. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan

Jaringan Pengairan Lainnya.

b. Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau

dan Sumber Daya Air lainnya .

Page 32: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

84

c. Program Peningkatan dan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.

d. Program Peningkatan Prasarana dan Sarana Perumahan dan

Permukiman.

e. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan.

f. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau.

Pelaksanaan berbagai kebijakan, program dan kegiatan tersebut mampu

mendukung keberhasilan pembangunan pekerjaan hidup selama kurun waktu

5 tahun (2005-2009) mencapai hasil yang cukup menggembirakan dengan

indikator sebagai berikut :

Tabel 3.9. Data Pekerjaan Umum Kabupaten Sleman

Tahun NO Keterangan

2005 2006 2007 2008 2009

1 2 3 4 5 6 7

1. Jalan Kabupaten (m) a. Baik 372,9 379,26 313,03 314,33 339,63 b. Sedang 440,5 415 436,1 428,95 418,40 c. Rusak 252,9 267 304 308,15 305,40 d. Rusak Berat 18,83 24 32 33,7 21,70 2. Jembatan (buah) a. Baik 265 270 244 252 259 b. Sedang 118 114 119 119 114 c. Rusak 72 61 62 74 72 3. Bendung (buah) a. Bendung teknis/permanen 945 945 954 954 954 b. Bendung semi permanen 132 196 196 196 205 c. Bendung sederhana 1.350 951 942 942 923 4. Kondisi Bendung Permanen (buah) a. Baik 400 404 432 451 451 b. Sedang 280 280 280 280 280 c. Rusak 265 261 233 235 235 5. Kondisi Bendung Semi Permanen (buah) a. Baik 60 93 95 116 135 b. Sedang 40 55 46 46 46 c. Rusak 32 48 64 43 24 6. Kondisi Saluran Irigasi Primer (meter) a. Baik 140.793 144.701 148.797 241.521 247.000 b. Sedang 104.043 104.043 104.043 97.392 93.367,1 c. Rusak 101.975 98.067 93.971 7.898 5.444

Page 33: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

85

1 2 3 4 5 6 7 7. Kondisi Saluran Irigasi Sekunder (meter) a. Baik 168.614 171.819 172.886 290.230 297.622 b. Sedang 126.600 126.600 126.600 127.847 120.455 c. Rusak 126.600 122.975 121.908 3.317 3.317 8. Kondisi Sarpras Pembuangan Sampah a. Tempat/Lokasi Pembuangan Akhir

(TPA) 1 1 1 1 1 b. Luas TPA (ha) 12,5 12,5 12,5 12,5 12,5 c. TPS (buah) 71 71 80 129 169 d. LDUS 4 4 4 2 2 e. Transfer Depo 7 7 7 8 8 f. Pengangkutan sampah dari TPS

ke TPA (m������� 288,00 300,00 257,69 315,00 340,00 Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan, Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral

Kondisi prasarana perhubungan berupa jalan dan jembatan pada tahun 2005

cukup baik namun masih terdapat 262,75 km jalan dengan kondisi rusak

(termasuk jalan belum beraspal sepanjang 260,6 km), 7,95 km jalan dengan

kondisi rusak berat, dan 72 buah jembatan dengan rusak berat. Jalan kondisi

baik tahun 2009 sepanjang 339,63 m mengalami penurunan -8,92% jika

dibandingkan dengan tahun 2005 yaitu sepanjang 372,9m. Kondisi tersebut

juga berlaku sama pada kondisi jembatan yaitu jembatan kondisi baik tahun

2005 berjumlah 265 buah dan mengalami penurunan sebesar -2,27% di tahun

2009 yaitu 259 buah .

Kondisi sarana pengairan dari tahun 2005 – 2009 juga cenderung mengalami

penurunan sebagaimana terlihat dari beberapa indikator antara lain jumlah

bendung yang terdiri dari bendung permanen, semi permanen dan sederhana

tahun 2005 berjumlah 2.427 buah mengalami penurunan -14,21 di tahun 2009

yaitu 2.082 buah. Akumulasi penurunan jumlah bendung diakibatkan oleh

penurunan tajam jumlah bendung sederhana dari tahun 2005 berjumlah 1.350

buah menjadi 923 buah atau -31,63. Hal tersebut antara ain disebabkan

adanya bencana gempa bumi DIY dan sekitarnya tahun 2006 yang berakibat

terhadap rusaknya prasarana wilayah.

Page 34: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

86

Jumlah bendung permanen dengan kondisi baik tahun 2005 berjumlah 400

buah meningkat sebesar 12,75% di tahun 2009 menjadi 451 buah,

sedangkan bendung permanen dengan kondisi rusak tahun 2005 berjumlah

265 buah mengalami penurunan sebesar 12,77% di tahun 2009 menjadi 235

buah. Jumlah TPS mengalami peningkatan 138,02% dari tahun 2005

berjumlah 71 buah menjadi 69 buah di tahun 2009.

Berkaitan dengan penyediaan Taman Pemakaman Umum, sampai dengan

tahun 2009 telah tersedia dan terselenggara 1 lokasi Taman Pemakaman

Umum seluas 5 ha yang mampu menampung 5.484 srm (satuan ruang

makam).

Prestasi dan penghargaan di tingkat nasional yang diraih Kabupaten Sleman

dalam urusan pekerjaan umum antara lain meliputi:

a. Juara I lomba P3A tingkat nasional untuk bidang pembangunan dan

administrasi keuangan diraih oleh P3A Tirto Mulyo Turi (Tahun 2008)

b. Juara III lomba P3A tingkat nasional diraih oleh P3A Bangunkerto Turi

(Tahun 2009)

c. Penghargaan nasional kategori Perkumpulan Petani Pemakai Air dari

Menteri Pertanian kepada Tarminanto Ketua P3A Bangunkerto Turi

(Tahun 2009)

Penyelenggaraan urusan pekerjaan umum didukung dengan alokasi

anggaran sebagai berikut:

Tabel 3.10. Alokasi Anggaran Untuk Penyelenggaraan Urusan Pekerjaan Umum

No. Tahun Anggaran Realisasi Anggaran Prosentase

1. 2005 22.439.380.000,00 15.763.471.763,00 70,25

2. 2006 26.945.325.200,00 20.284.621.891,00 75,28

3. 2007 29.754.155.083,00 26.960.015.164,00 90,61

4. 2008 35.579.447.400,00 30.508.785.312,00 85,75

5. 2009 52.731.296.362,00 47.201.745.681,00 89,51

Page 35: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

87

Untuk tahun 2010 anggaran yang dialokasikan untuk penyelenggaraan urusan

pekerjaan umum sebesar Rp48.182.671.000,00, dengan program dan

kegiatan sebagai berikut:

a. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

1) Peningkatan jalan

2) Peningkatan jembatan dan gorong-gorong

b. Program Pembangunan Saluran Drainase dan Gorong-gorong

1) Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong

2) Pemeliharaan rutin saluran drainase

3) Penyusunan master plan drainase di kawasan perkotaan

c. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

1) Rehabilitasi/pemeliharaan jalan

2) Pemeliharaan rutin jalan

3) Pemeliharaan rutin jembatan

4) Pengadaan aspal swadaya

d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan

1) Operasional/pemeliharaan sarana dan prasarana kebinamargaan

2) Operasional/pemeliharaan alat-alat ukur dan bahan laboratorium

e. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Limbah

1) Fasilitasi pembinaan teknis pengelolaan air limbah

2) Perencanaan jaringan air limbah

3) Penyediaan prasarana dan sarana air bersih

4) Penyediaan prasrana dan sarana sanitasi

5) Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan air bersih/air minum dan reservoir di

RSUD Sleman dan RSUD Prambanan

f. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

1) Pembangunan jalan dan jembatan desa

g. Program Pembangunan dan Rehabilitasi Gedung Pemerintah

1) Perencanaan gedung

2) Pembangunan dan pemeliharaan gedung pemerintah

3) Pembangunan dan pemeliharaan kantor kecamatan

Page 36: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

88

4) Pembangunan dan rehabilitasi fasilitas umum

5) Pembinaan teknis pembangunan

h. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan

Jaringan Pengairan Lainnya

1) Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi

2) Rehabilitasi/pemeliharaan petani pemakai air

3) Pembangunan/peningkatan jaringan irigasi

4) Operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi

5) Peningkatan pengelolaan irigasi partisipatif

6) Pembinaan perijinan bidang irigasi

7) Pemutakhiran data jaringan irigasi

8) Peningkatan kelembagaan dan kebijakan pengelolaan irigasi

i. Program Penyediaan dan Pengolahan Air Baku

1) Pemeliharaan prasarana pengambilan dan saluran pembawa

2) Pembinaan dan pengelolaan air baku

j. Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau

dan Sumber Daya Air Lainnya

1) Pembangunan embung dan bangunan penampung air lainnya

2) Pemeliharaan dan rehabilitasiembung dan bangunan penampung

lainnya

3) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sungai, danau

dan sumber daya air lainnya

4) Perencanaan embung dan bangunan penampung air lainnya

5) Inventarisasi pelanggaran sempadan sungai

6) Pembuatan bangunan konservasi sipil teknis

Dalam penyelenggaraan urusan pekerjaan umum sampai dengan tahun 2009

masih menghadapi berbagai permasalahan dan kendala. Permasalahan

penyelenggaraan urusan pekerjaan umum antara lain:

a. Kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan dan pendayagunaan

prasarana wilayah masih kurang, sehingga laju kerusakan berbagai

prasarana wilayah lebih cepat dari umur yang direncanakan.

Page 37: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

89

b. Bertambahnya produksi sampah seiring dengan bertambahnya jumlah

penduduk dan berkembangnya dunia usaha.

c. Masih kurangnya kuantitas dan kualitas fasilitas publik antara lain taman

kota, pemakaman, fasilitas olahraga.

Upaya penyelesaian terhadap permasalahan tersebut diatas, dapat ditempuh

kebijakan bagi perbaikan dan penyempurnaan penyelenggaraan urusan

pekerjaan umum di masa mendatang, yaitu:

a. Meningkatkan kualitas prasarana wilayah sesuai dengan prioritas

kegunaan

b. Meningkatkan sarana, prasarana dan pengelolaan sampah

c. Menambah kualitas dan kuantitas fasilitas publik

5. Urusan Penataan Ruang

Dalam penyelenggaraan urusan penataan ruang selama kurun waktu 5 tahun

(2005-2009), Pemerintah Kabupaten Sleman mengambil kebijakan strategis,

yaitu meningkatkan kualitas perencanaan tata ruang yang efektif dan efisien

dengan peran serta masyarkat dan swasta.

Kebijakan tersebut terimplementasi dalam program sebagai berikut :

a. Program Perencanaan Tata Ruang.

b. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang.

Dalam pelaksanaan urusan penataan ruang mengacu kepada Undang-

Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang diarahkan untuk

mewujudkan visi penataan ruang yaitu ruang yang aman, nyaman, produktif,

dan berkelanjutan. Aman bagi masyarakat dalam menjalankan aktivitas

kehidupannya, nyaman untuk menjalankan aktivitas dalam suasana yang

tenang dan damai, produktif sehingga proses produksi dan distribusi berjalan

secara efisien, dan berkelanjutan dalam mempertahankan kualitas lingkungan

fisik untuk kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang.

Pelaksanaan berbagai kebijakan, program dan kegiatan urusan penataan

ruang mampu mendukung keberhasilan pembangunan di bidang penataan

Page 38: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

90

ruang selama kurun waktu 2005-2009 antara lain telah dihasilkan dokumen

perencanaan tata ruang, baik yang bersifat umum maupun rencana detail dan

teknis.

Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) yang telah disusun mencakup kurang

lebih sebesar 16,17% dari luas wilayah Kabupaten Sleman. Dokumen

Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) telah mencapai kurang lebih 49,73% dari

luas wilayah Kabupaten Sleman.

Adapun rincian RUTR dan RDTR yang telah disusun sebagai berikut :

Tabel 3.11. Rencana Umum Tata Ruang yang telah disusun

No. Lokasi Luas Perencanaan (Ha) 1. Kalasan 376,3335 2. Tempel 657,7490 3. Pakem 265,5000 4. Sleman 3.132,0000 5. Prambanan 147,5200 6. Godean 558,4090 7. Ngaglik 286,5537 8. Mlati 363,2000 9. Berbah 2.054,9500

10. Turi 415,7495 11. Ngemplak 371,1439 12. Seyegan 308,7675 13. Cangkringan 172,5485

Jumlah 9.354,4746

Sumber : Bappeda Tabel 3.12. Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan yang telah disusun

No. Lokasi Luas Perencanaan (Ha) 1. Kalasan 3.584,0000 2. Depok 1.693,3565 3. Moyudan 2.762,0000 4. Minggir 254,5825 5. Pakem 283,8250 6. Sleman 2.419,3275 7. Gamping 2.925,0000 8. Prambanan 1.707,0000 9. Ngaglik 3.852,0000

10. Mlati 2.852,0000 11. Ngemplak 3.571,0000 12. Godean 2.684,0000

Jumlah 28.588,0915

Sumber : Bappeda

Page 39: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

91

Wilayah Kabupaten Sleman yang diprediksikan menjadi kawasan

pertumbuhan baru telah disusun Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan

(RTBL). Sampai tahun 2009 kawasan yang telah disusun RTBL adalah

kawasan Stadion Maguwoharjo, Babarsari, Museum Gunung Merapi, Selokan

Mataram, Jl. Solo, Jl. Monjali, Kota Prambanan, Kota Tempel, Wisata

Kaliadem, Wisata Petualang Gunung Bangkel dan Perkantoran Kabupaten

Sleman, Kecamatan Berbah.

Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan penataan ruang dari tahun

2005-2009 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.13. Alokasi Anggaran Untuk Penyelenggaraan Urusan Penataan Ruang

No. Tahun Anggaran Realisasi Anggaran Prosentase

1. 2005 373.000.000,00 321.122.700,00 86,09%

2. 2006 2.126.509.470,00 1.781.987.320,00 83,80%

3. 2007 2.553.900.000,00 2.162.816.100,00 84,67%

4. 2008 3.789.850.000,00 2.356.080.150,00 62,17%

5. 2009 3.365.126.000,00 2.535.486.300,00 82,42%

Untuk tahun 2010 anggaran yang dialokasikan untuk penyelenggaraan urusan

penataan ruang sebesar Rp2.242.632.000,00, dengan program dan kegiatan

sebagai berikut:

a. Program Perencanaan Tata Ruang

1) Fasilitasi dan koordinasi tentang tata ruang daerah

2) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang kawasan perdesaan

3) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang kawasan perkotaan

4) Penyusunan master plan minapolitan Kab. Sleman

5) Penyusunan rencana tata bangunan dan lingkungan

6) Survei dan pemetaan

b. Program Pemanfaatan Ruang

1) Penyusunan kebijakan pemanfaatan ruang

c. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

1) Penyusunan kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang

2) Pengawasan pemanfaatan ruang

Page 40: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

92

3) Pelayanan perijinan IMB

4) Pelayanan ijin reklame

5) Pelayanan ijin pembangunan menara seluler

6) Pelayanan ijin rencana tapak dan surat keterangan rencana kabupaten

(SKRK)

Dalam penyelenggaraan urusan penatan ruang masih dijumpai

permasalahan, yaitu dokumen revisi atas peraturan daerah tentang RTRW

1994-2004 belum tersedia mengingat draf dokumen RTRW yang telah

disusun masih terkendala oleh terbitnya ketentuan acuan yaitu Peraturan

Pemerintah tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang pada awal tahun

2010.

Oleh sebab itu, untuk penyempurnaan penyelenggaraan urusan penataan

ruang pada masa yang akan datang, dapat direkomendasikan kebijakan

strategis 5 tahun ke depan sebagai berikut :

a. Mempercepat proses legislasi Raperda RTRW.

b. Mempercepat penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan

sebagai acuan pengendalian tata ruang.

c. Peningkatan peran aktif masyarakat dalam penataan dan pengendalian

tata ruang.

6. Urusan Perencanaan Pembangunan

Dalam penyelenggaraan urusan perencanaan pembangunan selama kurun

waktu 5 tahun (2005-2009), Pemerintah Kabupaten Sleman mengambil

kebijakan strategis, yaitu :

a. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penentuan kebijakan publik

melalui kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan

pembangunan daerah

b. Memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat/lembaga

untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan melalui pemberian stimulan

dan penerapan Iptek

Page 41: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

93

Berbagai kebijakan tersebut terimplementasi dalam program kegiatan antara

lain sebagai berikut :

a. Program Perencanaan Pembangunan Daerah

b. Program pengendalian pembangunan

c. Program Peningkatan Kerjasama

Perencanaan pembangunan daerah dimaksudkan untuk menghasilkan

pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Perencanaan

pembangunan disusun melalui empat tahapan, yaitu :

a. penyusunan rencana,

b. penetapan rencana,

c. pengendalian pelaksanaan rencana,

d. evaluasi pelaksanaan rencana.

Keempat tahapan diselenggarakan secara berkelanjutan sehingga secara

keseluruhan membentuk satu siklus perencanaan yang utuh. Dalam tahapan

tersebut juga melibatkan masyarakat dan menyelaraskan rencana

pembangunan yang dihasilkan masing-masing jenjang pemerintahan melalui

musyawarah perencanaan pembangunan.

Keempat tahapan proses perencanaan pembangunan tersebut telah

dilakukan di Kabupaten Sleman dan berjalan relatif baik dan tepat waktu.

Proses perencanaan pembangunan diawali dari Musyawarah pembangunan

desa, Musrenbang Kecamatan, Musrenbang Kabupaten dan Provinsi. Dengan

dilakukannya proses tersebut diharapkan program kegiatan yang akan

dilaksanakan oleh pemerintah kabupaten Sleman dapat memberikan manfaat

kepada masyarakat secara optimal.

Pada tahun 2005 penyusunan perencanaan pembangunan belum memiliki

acuan. Dokumen perencanaan yang digunakan sebagai acuan dalam

penyusunan perencanaan pembangunan, yaitu POLDAS dan PROPEDA

telah habis masa berlakunya pada tahun 2004. Penyusunan dokumen

Page 42: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

94

perencanaan sebagai pengganti dokumen perencanaan yang sudah habis

masa berlakunya dilakukan setelah Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

hasil Pilkada 2005 dilantik. Untuk mengatasi kondisi tersebut, penyusunan

perencanaan pembangunan tahun 2005 menggunakan dasar dokumen

perencanaan POLDAS dan Propeda tahun 2000-2004, sesuai peraturan

perundangan yang berlaku.

Sesuai dengan Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional, dalam pelaksanaan pembangunan

daerah berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka panjang Daerah

(RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan

Rencana Pembangunan Tahunan atau Rencana Kerja Pemerintah Daerah

(RKPD) Kabupaten Sleman telah menyusun ketiga dokumen perencanaan

tersebut, yaitu :

a. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2006-

2025, ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2005;

b. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2005-

2010, ditetapkan dengan Peraturan Bupati Nomor 14/Per.Bup/2005;

c. Rencana Pembangunan Tahunan Daerah, ditetapkan dengan peraturan

Bupati :

1) Rencana Pembangunan Tahunan Daerah (Repetada)Tahun 2005,

2) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2006, Nomor:

17/Per.Bup/2005,

3) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2007,

Nomor:10/Per.Bup/2006,

4) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2008,

Nomor:12/PerBup/2007

5) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2009, Nomor: 7

Tahun 2008,

6) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2010, Nomor: 11

Tahun 2009.

Page 43: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

95

Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan perencanaan pembangunan

dari tahun 2005-2009 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.14. Alokasi Anggaran Untuk Penyelenggaraan Urusan Perencanaan Pembangunan

No. Tahun Anggaran Realisasi Anggaran Prosentase

1. 2005 3.469.863.200,00 2.619.516.370,00 75,00%

2. 2006 3.463.344.350,00 2.996.973.350,00 86,53%

3. 2007 6.041238.430,00 4.968.265.972,00 82,24%

4. 2008 6.028.165.860,00 5.256.031.603,00 87,19%

5. 2009 6.147.540.100,00 5.376.031.520,00 87,00%

Untuk tahun 2010 anggaran yang dialokasikan untuk penyelenggaraan urusan

perencanaan pembangunan sebesar Rp4.113.186.600,00, dengan program

dan kegiatan sebagai berikut:

a. Program Kerjasama Pembangunan

1) Peninjang sekber kartamantul

2) Fasilitasi peningkatan kapasitas daerah yang berkelanjutan untuk

desentralisasi yang berkelanjutan (tahun terakhir)

3) Koordinasi kerjasama antar daerah berbatasan

4) Fasiliatsi penyusunan naskah kerjasama pemerintah daerah dan desa

b. Program Perencanaan Pembangunan Daerah

1) Penyusunan RPJMD

2) Penyusunan RKPD 2011

3) Penyelenggaraan Musrenbang RKPD

4) Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan capaian sasaran

program

5) Penyusunan KUA dan prioritas dan plafon anggaran sementara

6) Perencanaan dan monitoring dana DAK

7) Perencanaan dan monitoring dana tugas pembantuan dan

desentralisasi

8) Fasilitasi penyusunan renstra SKPD

9) Penyusunan analisis dampak kependudukan

Page 44: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

96

10) Koordinasi penyusunan laporan kinerja pemerintah daerah

11) Koordinasi penyusunan laporan keterangan pertanggungjawaban

12) Koordinasi penyusunan laporan kinerja pemerintah daerah akhir masa

jabatan

13) Koordinasi penyusunan laporan pertanggungjawaban (LKPJ) akhir

masa jabatan

14) Perumusan kebijakan evaluasi pelaksanaan pembangunan

15) Koordinasi penyusunan laporan kinerja pemerintah kabupaten,

penetapan kinerja pemkab dan evaluasi LAKIP

16) Musyawarah perencanaan pembangunan desa dan kecamatan

dilaksanakan di17 kecamatan

17) Pengendalian pembangunan kecamatan dilaksanakan di 17 kecamatan

c. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi

1) Penyusunan master plan pengembangan pariwisata kawasan ratu

boko, candi ijo dan rumah dome

2) Rencana induk pengembangan industri UMKM

3) Penyusunan rencana induk pengembangan investasi

4) Fasilitasi pengembangan comoditas pertanian potensial di wilayah

sleman timur

d. Program Pengembangan Data/Informasi

1) Penyusunan dan pengumpulan data informasi kebutuhan penyusunan

dokumen perencanaan

2) Penyusunan data program pembangunan dan koordinasi pelaksanaan

pembangunan

3) Pengolahan dan updating data sistem informasi manajemen

pemerintahan desa

e. Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh

1) Koordinasi pengembangan wilayah strategis di Kec. Moyudan, Kec.

Mlati, Kec. Prambanan, Kec. Kalasan, Kec. Pakem, Kec. Cangkringan

2) Koordinasi pengembangan wilayah strategis dan tumbuh cepat di Kec.

Minggir

Page 45: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

97

Namun demikian selama melaksanakan kebijakan tersebut masih dijumpai

kekurangan atau kelemahan, yaitu kemampuan masyarakat dalam

mengidentifikasi kebutuhan pembangunan masih kurang.

Oleh sebab itu, untuk penyempurnaan penyelenggaraan urusan perencanaan

pembangunan pada masa yang akan datang, dapat kami rekomendasikan

kebijakan 5 tahun ke depan yaitu :

a. Meningkatkan transparansi dan partisipasi dalam proses perumusan

kebijakan dan perencanaan program.

b. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengidentifikasi dan

mengartikulasikan kebutuhannya.

c. Meningkatkan keterpaduan program pemerintah dengan kebutuhan

masyarakat.

7. Urusan Perumahan

Kondisi pembangunan perumahan pada tahun 2005 relatif baik namun

demikian masih ditemui permasalahan mendasar yaitu prasarana dasar

permukiman yang kurang baik, rumah tidak layak huni masih cukup banyak,

tempat pemakaman umum bagi perumahan yang terbatas. Dengan

mempertimbangkan permasalahan tersebut, maka dalam penyelenggaraan

urusan perumahan tahun 2005-2009, Pemerintah Kabupaten Sleman

mengambil kebijakan strategis, yaitu meningkatkan kualitas dan kuantitas

prasarana dan sarana perumahan dan permukiman melalui peningkatan

peran serta masyarakat dengan tetap mempertahankan fungsi lingkungan.

Kebijakan tersebut terimplementasi dalam program kegiatan antara lain

sebagai berikut :

a. Peningkatan Prasarana dan Sarana Perumahan dan Permukiman.

b. Penanggulangan Kemiskinan.

c. Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa.

d. Peningkatan Sarana dan Prasarana Fasilitas Umum.

e. Pengembangan dan Pengelolaan Areal Pemakaman.

Page 46: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

98

Pelaksanaan berbagai kebijakan, program dan kegiatan tersebut mampu

mendukung keberhasilan pembangunan perumahan selama kurun waktu 5

tahun (2005-2009) mencapai hasil yang cukup menggembirakan, dengan

indikator sebagai berikut :

Tabel 3.15. Data Perumahan Kabupaten Sleman

Tahun NO Keterangan

2005 2006 2007 2008 2009

1. Stimulan Pemugaran Rumah 195 1.072 2.181 3.289 4.450 2. Jumlah rusunawa (twin block) - 1 2 2 6 3. Pembangunan lingkungan permukiman - Drainase (m) 1.088 972 1.760 1.764 650 - Jalan lingkungan (m2) 13.432 14.420 700 75.150 21.184

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan

Penyediaan sarana dan prasarana perumahan masyarakat kurang mampu

diwilayah perkotaan cukup berhasil. Hal ini terlihat dengan dibangunnya

Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) sebanyak 6 twin block beserta

prasarana dasarnya di Dusun Mranggen, Sinduadi, Mlati dan Dusun Dabag,

Condongcatur, Depok.

Rehabilitasi rumah yang layak bagi masyarakat miskin telah dilakukan sejak

tahun 2005 yaitu dengan diberikan bantuan semen dan pemugaran/bedah

rumah. Sampai tahun 2009 telah dilaksanakan rehabilitasi rumak tidak layak

huni bagi masyarakat miskin sebanyak 11.187 rumah.

Pembangunan sarana dan prasarana dasar permukiman dalam lima tahun

terakhir cukup berhasil. Salah satunya dengan telah selesai pembangunan

tempat pemakaman umum (TPU) di Desa Margodadi Seyegan seluas 5,5 ha.

TPU sangat diperlukan bagi masyarakat yang tinggal di perumahan, karena

masyarakat perumahan yang meninggal sering tolak mengubur ditempat

pemakaman warga setempat. Disamping itu juga keberhasilan dalam

pembangunan jalan-jalan lingkungan secara swadaya. Kebehasilan tersebut

didukung dengan stimulan bantuan dari pemerintah kabupaten berupa dana

Page 47: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

99

dan aspal, ketersedian material yang cukup melimpah dan semangat gotong-

royang masyarakat yang masih besar.

Berbagai upaya dalam urusan perumahan tidak hanya meningkatkan kualitas

lingkungan permukiman, tetapi juga diapresiasi dengan mendapatkan

penghargaan di tingkat nasional. Prestasi dan penghargaan yang diraih

Kabupaten Sleman dalam urusan perumahan adalah Peringkat I tingkat

nasional Penilaian Kinerja Pemerintah Daerah Bidang Pekerjaan Umum

(PKPD-PU) tahun 2007 untuk Bidang Cipta Karya Sub Bidang

Pengembangan Kawasan Perdesaan.

Penyelenggaraan urusan perumahan dari tahun 2005-2010 didukung dengan

alokasi anggaran sebagai berikut:

Tabel 3.16. Alokasi Anggaran Untuk Penyelenggaraan Urusan Perumahan

No. Tahun Anggaran (Rp) Realisasi Anggaran (Rp)

Prosentase (%)

1. 2005 33.408.676.900,00 29.516.566.096,00 88,35 2. 2006 32.188.412.620,00 29.844.172.045,00 92,72 3. 2007 51.501.189.480,00 40.757.732.724,00 79,14 4. 2008 47.252.262.106,00 34.477.447.961,00 72,96 5. 2009 37.771.260.000,00 27.041.841.098,00 71,59

Untuk tahun 2010 anggaran yang dialokasikan untuk penyelenggaraan urusan

perumahan sebesar Rp2.480.122.000,00, dengan program dan kegiatan

sebagai berikut:

a. Program Pengembangan Perumahan

1) Pembangunan sarana dan prasarana rusunawa/rusunami

2) Pengelolaan rusunawa/rusunami

b. Program Pengelolaan Areal Pemakaman

1) Pemberian perijinan pemakaman

2) Pemeliharaan sarana dan prasarana pemakaman

3) Perencanaan tempat pemakaman umum

c. Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran

1) Pemeliharaan sarana dan prasarana pencegahan bahaya kebakaran di

RSUD Sleman dan RSUD Prambanan

Page 48: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

100

2) Pemeliharaan sarana dan prasarana pencegahan bahaya kebakaran

3) Pendidikan dan pelatihan pertolongan dan pencegahan kebakaran

4) Penyuluhan pencegahan bahaya kebakaran

5) Pencegahan dan pengendalian bahaya kebakaran

6) Pencegahan dan pengendakian bahaya kebakaran

Dalam penyelenggaraan urusan perumahan sampai dengan tahun 2009

masih menghadapi berbagai permasalahan dan kendala. Permasalahan

penyelenggaraan urusan perumahan antara lain:

a. Kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan dan pendayagunaan sarana

dan prasarana permukiman masih kurang.

b. Pelayanan air bersih dan sanitasi lingkungan belum menjangkau seluruh

wilayah Kabupaten Sleman.

c. Rumah tidak layak huni masih cukup banyak.

Upaya penyelesaian terhadap permasalahan tersebut diatas, dapat ditempuh

kebijakan bagi perbaikan dan penyempurnaan penyelenggaraan urusan

pendidikan di masa mendatang, yaitu:

a. Peningkatan kepedulian masyarakat terhadap pemeliharaan dan

pendayagunaan sarana dan prasarana permukiman.

b. Peningkatan pelayanan air bersih dan sanitasi lingkungan.

c. Peningkatan penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat tidak mampu

melalui pemberian stimulan.

8. Urusan Kepemudaan dan Olahraga

Dalam penyelenggaraan urusan Kepemudaan dan Olah Raga selama kurun

waktu 5 tahun (2005-2009), Pemerintah Kabupaten Sleman mengambil

kebijakan strategis, yaitu :

a. Meningkatkan potensi generasi muda dengan mengembangkan

kesempatan pendidikan ketrampilan, kewirausahaan, prestasi olah raga,

kebugaran dan kesegaran jasmani masyarakat dengan fasilitas prasarana

Page 49: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

101

olah raga yang memadai serta melindungi generasi muda dari

penyimpangan nilai-nilai moral.

b. Mengembangkan prestasi olahraga, kesehatan dan kebugaran jasmani

masyarakat dengan difasilitasi prasarana olah raga yang memadai

Kebijakan tersebut terimplementasi dalam program kegiatan antara lain

sebagai berikut :

a. Peningkatkan Pembinaan Generasi Muda

b. Peningkatan Kualitas Prasarana dan Sarana Olah Raga

c. Peningkatan Kualitas Pembinaan Olah Raga

Pelaksanaan berbagai program tersebut mampu mendukung keberhasilan

pembangunan selama kurun waktu 5 tahun (2005-2009) mencapai hasil yang

cukup menggembirakan dengan indikator sebagai berikut :

Tabel 3.17. Data Kepemudaan dan Olah Raga Kabupaten Sleman Tahun 2005-2009

Tahun No Keterangan

2005 2006 2007 2008 2009

1. Penyelenggara lomba a.Jumlah lomba 1 2 3 3 6 b.Jenis lomba 4 5 13 15 21 2. Pembinaan Pemuda a. Kelompok Usaha Pemuda

Produktif 2 5 - - -

b. Lembaga Kepemudaan yang dibina

1 1 8 28 28

3. Pembinaan Karang Taruna 86 104 104 104 104 Sumber: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga dan Dinas Tenaga Kerja dan Sosial

Perkembangan penyelenggaraan lomba kepemudaaan dan Olah Raga dari

tahun 2005 sampai 2009 cenderung meningkat dari data yang ada pada

tahun 2005 berjumlah 1 lomba, naik menjadi 6 pada tahun 2009. Kenaikan ini

diikuti dengan kenaikan jumlah jenis lomba dari 4 jenis menjadi 21 jenis.

Page 50: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

102

Grafik 11. Perkembangan Penyelenggaraan Lomba Kepemudaan dan Olahraga Tahun 2005-2009

14

25

3

13

3

15

6

21

0

5

10

15

20

25

2005 2006 2007 2008 2009

Jumlah Lomba Jenis Lomba

Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga.

Perkembangan bidang pembinaan pemuda untuk kelompok usaha pemuda

produktif dari 2 kelompok, kemudian tahun 2006 naik menjadi 5 kelompok.

Pembinaan lembaga kepemudaan yang dibina pada tahun 2005 hanya 1

lembaga, kemudian meningkat menjadi 28 lembaga di tahun 2009, karena

peningkatan ini dipicu oleh kesadaran masyarakat akan pentingnya kualitas

Generasi Muda dalam mengaktualitaskan segenap potensi diri dengan

melalui organisasi sosial politik dan organisasi kemasyarakatan.

Grafik 12. Perkembangan Pembinaan Pemuda Tahun 2005-2009

2 1

5

1 0

8

0

28

0

28

0

5

10

15

20

25

30

2005 2006 2007 2008 2009

Kelompok Usaha Pemuda Produktif Lembaga Kepemudaan yang dibina

Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga.

Berbagai upaya dalam urusan Kepemudaan dan Olahraga, tidak hanya

meningkatkan kualitas Generasi Muda dan Masyarakat, tetapi juga diapresiasi

dengan mendapatkan penghargaan tingkat provinsi maupun nasional.

Prestasi menonjol yang diraih Kabupaten Sleman dalam urusan kepemudaan

dan Olahraga antara lain meliputi :

Page 51: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

103

a. Juara V lomba Porseni Pondok Pesantren Tingkat Nasional (Tahun 2005)

b. Juara I POPNAS di Medan, atas nama Puji Rahayu siswa SMP Negeri 1

Minggir (Tahun 2005)

c. Juara III Bola Basket Tingkat Nasional (Tahun 2006)

d. Juara III Bola Volli Putra dan Putri Tingkat Nasional (Tahun 2006)

e. Juara Harapan II Futsal Tingkat Nasional (Tahun 2006)

f. Juara I Nasional Cabang Basket Putri Tingkat SMK (Tahun 2007)

g. Juara II Nasional Cabang Bola Voli Putri Tingkat SMK (Tahun 2007)

h. Juara I Bola Voli Putra Tingkat Nasional (Tahun 2008)

i. Juara II Sepak Bola Tingkat Nasional (Tahun 2008)

j. Juara III Bulutangkis Putri Tingkat Nasional (Tahun 2008)

k. Juara III Nasional Lari 100 M Putra Tingkat Nasional (Tahun 2008)

l. Juara I Olimpiade Olahraga Nasional Cabang Renang Putra Tingkat SD.

m. Juara II Olimpiade Olahraga Nasional Cabang Karate Kumite Putri (Tahun

2008)

n. Juara I Tingkat Nasional Peserta Kepemimpinan dan Bela Negara (Tahun

2008)

o. Juara III Olimpiade Olah Raga Siswa Nasional SD cabang Renang Putri

(Tahun 2009)

p. Juara III Olimpiade Olah Raga Siswa Nasional SD cabang Karate Putra

(Tahun 2009)

q. Juara III Olimpiade Olah Raga Siswa Nasional SD cabang Karate

Putri(Tahun 2009)

r. Juara III Olimpiade Olah Raga Siswa Nasional SD cabang Tenis Putri

(Tahun 2009)

s. Juara III Olimpiade Olah Raga Siswa Nasional SD cabang Catur

Perorangan Putra (Tahun 2009)

Dalam penyelenggaraan urusan kepemudaan dan olah raga dari tahun 2005-

2010 didukung alokasi anggaran sebagai berikut :

Page 52: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

104

Tabel 3.18. Alokasi Anggaran Untuk Penyelenggaraan Urusan Kepemudaan dan Olahraga No. Tahun Anggaran Realisasi Anggaran Prosentase

1. 2005 428.060.000,00 479.553.288,00 99,48

2. 2006 27.303.819.600,00 21.235.424.425,00 77,77

3. 2007 43.059.166,850,00 34.612..491,325,00 80,38

4. 2008 855.857.500,00 719.857.500,00 84,07

5. 2009 1.139.172.000,00 898.167.500,00 78,84

Sumber : Dinas Pendidikan, Kabupaten Sleman.

Data terkait dengan kegiatan kepemudaan dan olahraga tahun 2005 – 2009,

sebagai berikut:

Tabel 3.19. Data Kepemudaan dan Olah Raga Kabupaten Sleman Tahun 2005-2009

Tahun No Uraian

2005 2006 2007 2008 2009 1. Jumlah organisasi kepemudaan (buah) 4 10 15 17 20 2. Jumlah cabang olahraga (buah) 30 32 32 34 34 3. Jumlah prestasi generasi muda (buah) 6 11 15 16 23 4. Jumlah prestasi olahraga 6 7 11 27 73 5. Peran (variabel kegiatan) 1 3 5 7 12

Sumber: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

Untuk tahun 2010 anggaran yang dialokasikan untuk penyelenggaraan urusan

kepemudaan dan olahraga sebesar Rp1.858.101.000,00, dengan program

dan kegiatan sebagai berikut:

a. Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda melalui

kegiatan peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepemudaan

b. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan

1) Pembinaan organisasi kepemudaan

2) Pendidikan dan pelatihan dasar kepemimpinan

3) Pemilihan dan pengiriman peserta Bakti Pemuda Antar Propinsi

(BPAP)

4) Pembinaan budi pekerti pemuda

c. Program Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba

1) Pemberian penyuluhan tentang bahaya narkoba bagi pemuda

2) Pemberian penyuluhan tentang bahaya narkoba bagi siswa

3) Rintisan desa pelopor bebas NAPZA

Page 53: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

105

d. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga

1) Penyelenggaraan kompetisi olah raga

2) Peningkatan manajemen organisasi olahraga tingkat perkumpulan dan

tingkat daerah

3) Pembinaan olah raga bagi masyarakat

e. Program Penigkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga melalui kegiatan

peningkatan/pembangunan sarana dan prasarana olah raga

f. Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan

Kecakapan Hidup Pemuda melalui kegiatan koordinasi, monitoring dan

evaluasi kegiatan kepemudaan

Dalam penyelenggaraan urusan pendidikan sampai dengan tahun 2009 masih

menghadapi berbagai permasalahan dan kendala. Permasalahan

penyelenggaraan urusan pendidikan antara lain:

a. Maraknya jejaring sosial virtual pada tahun 2006-2009 ini seperi

Friendster, Facebook, Twitter dan komunitas blogger lainnya,

menyebabkan kepopuleran organisasi masyarakat kepemudaan menurun.

b. Tingginya tuntutan masyarakat terhadap penilaian anak secara akademis

menyebabkan prestasi di bidang olahraga banyak ditinggalkan.

c. Kebijakan pemerintah dalam pengelolaan olahraga yang belum terpadu

antar lembaga/institusi (KONI, Depdiknas, Kemenegpora, swasta)

Upaya penyelesaian terhadap permasalahan tersebut diatas, dapat ditempuh

kebijakan bagi perbaikan dan penyempurnaan penyelenggaraan urusan

pendidikan di masa mendatang, yaitu:

a. Mempopulerkan kembali organisasi masyarakat kepemudaan seperti

Karang Taruna dengan program-program inovatif seperti membuat jejaring

komunitas Karang Taruna online seluruh Kabupaten Sleman.

b. Sosialisasi manfaat prestasi olahraga bagi pelajar dan mahasiswa.

c. Perlu adanya kerjasama dengan lembaga swasta/dunia usaha sehingga

kebutuhan dan fasilitasi untuk kepemudaan dan Olah Raga tercukupi.

d. Pemberian bantuan dan bimbingan kepada pemuda dan masyarakat

dalam meraih prestasi baik disekolah maupun di masyarakat.

Page 54: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

106

e. Pemberdayaan organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan untuk

menciptakan iklim yang kondusif.

9. Urusan Penanaman Modal

Kondisi pelayanan penanaman modal pada tahun 2005 relatif baik dan

diarahkan untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif serta

mengembangkan penanaman modal. Untuk itu dalam penyelenggaraan

urusan penanaman modal selama kurun waktu 5 tahun (2005-2009),

Pemerintah Kabupaten Sleman mengambil kebijakan strategis, yaitu

meningkatkan kualitas pelayanan investasi khususnya dalam pelayanan

perijinan.

Berbagai kebijakan tersebut terimplementasi dalam program kegiatan antara

lain sebagai berikut :

a. Program penciptaan iklim dan peluang investasi yang kondusif.

b. Program peningkatan promosi investasi.

c. Program pengendalian penanaman modal.

d. Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi.

Pelaksanaan berbagai kebijakan, program dan kegiatan tersebut mampu

mendukung keberhasilan pembangunan penanaman modal selama kurun

waktu 5 tahun (2005-2009) mencapai hasil yang cukup menggembirakan

dengan indikator sebagai berikut :

Tabel 3.20. Data Penanaman Modal Kabupaten Sleman

TAHUN No Uraian

2005 2006 2007 2008 2009

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah Unit Usaha a. PMA 35 38 36 35 33 b. PMDN 39 38 36 32 31 c. Non PMA dan Non PMDN 24.408 25.653 26.222 27.783 28.320

2. Nilai Investasi

a. PMA (Juta US$) 149,58 149,43 148,82 148,67 148,23 b. PMDN (Milyar Rp) 507,71 355,15 344,99 323,07 321,55

c. Non PMA dan Non

PMDN (Milyar Rp) 1.265,76 1.459,83 1.712,88 1.864,63 1.983,93

Page 55: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

107

1 2 3 4 5 6 7 3. Penyerapan Tenaga Kerja (org)

a. PMA 5.836 6.243 6.163 6.113 6.107 b. PMDN 9.701 9.438 9.387 9.131 9.065 c. Non PMA dan Non PMDN 182.833 192.554 201.832 209.581 215.237

Sumber: Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi. Perkembangan penanaman modal di Kabupaten Sleman selama 5 tahun, baik

investasi PMA maupun PMDN mengalami penurunan dalam hal capaian

jumlah unit usaha maupun nilai investasi dari PMA dan PMDN. Sedangkan

untuk penanaman modal non PMA dan non PMDN dari 5 tahun terakhir

menunjukkan kecenderungan naik, baik dari jumlah unit usaha maupun nilai

investasinya. Hal tersebut dikarenakan perubahan jumlah unit usaha PMA

dan PMDN bukan semata-mata adanya penutupan usaha, tetapi juga

dikarenakan adanya pengalihan status dari PMA ke non PMA, dan dari PMDN

ke non PMDN.

Penambahan unit usaha non PMA dan non PMDN dari tahun 2005-2009

berdasarkan data yang ada pada tahun 2005 berjumlah 24.408 unit dengan

nilai investasi 1.265.760.000,00 kemudian naik menjadi 28.320 unit dengan

nilai investasi 1.983.930.000,00 pada tahun 2009. Kenaikan unit usaha dan

nilai investasi non PMA dan non PMDN dibarengi dengan kenaikan

penyerapan tenaga kerja non PMA dan non PMDN, pada tahun 2005 dapat

menyerap tenaga kerja 182.833 orang menjadi 215.237 orang pada tahun

2009.

Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan penanaman modal dari

tahun 2005-2010 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.21. Alokasi Anggaran Untuk Penyelenggaraan Urusan Penanaman Modal

No. Tahun Anggaran Realisasi Anggaran Prosentase (%)

1. 2005 225.000.000,00 215.696.800,00 95,87

2. 2006 208.250.000.00 196.330.000,00 94,28

3. 2007 309.940.000,00 296.255.090,00 95,58

4. 2008 381.409.000,00 361.994.700,00 94,91

5. 2009 671.302.000,00 615.179.400,00 91,64

Page 56: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

108

Untuk tahun 2010 anggaran yang dialokasikan untuk penyelenggaraan urusan

penanaman modal sebesar Rp930.826.000,00, dengan program dan kegiatan

sebagai berikut:

a. Koordinasi penanaman modal tingkat kabupaten, provinsi dan pusat

b. Pemantauan, pembinaan, dan pengawasan pelaksanaan penanaman

modal

c. Pengelolaan dokumen penanaman modal perusahaan Penanaman Modal

Asing (PMA ) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)

d. Identifikasi/penyusunan profil potensi investasi

e. Pembuatan materi promosi investasi

f. Indovest 2009 di Jakarta

g. Indonesia Today 2009 di Singapura

h. Invesda Expo 2009 di Yogyakarta

i. Investor Gathering di Jakarta

j. Pengiriman misi investasi

k. Forum komunikasi investasi

l. Promosi investasi tingkat internasional 2009

Dalam penyelenggaraan urusan penanaman modal sampai dengan tahun

2009 masih menghadapi berbagai permasalahan dan kendala. Permasalahan

penyelenggaraan urusan penanaman modal antara lain:

a. Pengelolaan promosi investasi belum optimal;

b. Iklim investasi belum kondusif khususnya dalam hal pelayanan perizinan;

c. Lahan bagi usaha industri berskala menengah/besar terbatas.

Oleh sebab itu, untuk penyempurnaan penyelenggaraan urusan penanaman

modal pada masa yang akan datang, dapat kami rekomendasikan hal-hal

sebagai berikut :

a. Meningkatkan investasi melalui promosi.

b. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi sistem dan prosedur pelayanan

perizinan investasi.

Page 57: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

109

10. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Pembangunan koperasi dan usaha kecil menengah memiliki potensi yang

besar dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Peranan koperasi sebagai

sokoguru perekonomian dan pengembangan usaha mikro, kecil, dan

menengah terbukti lebih mampu bertahan dalam menghadapi krisis ekonomi.

Dengan mempertimbangkan hal tersebut maka dalam penyelenggaraan

urusan koperasi dan usaha kecil menengah selama kurun waktu 5 tahun

(2005-2009), Pemerintah Kabupaten Sleman mengambil kebijakan strategis,

yaitu :

a. Mengembangkan industri ke Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

khususnya yang berorientasi ekspor.

b. Meningkatkan penguasaan, pengembangan dan penerapan Iptek dalam

usaha perekonomian terutama UMKM.

c. Meningkatkan peran sektor perdagangan, pariwisata, dan koperasi dengan

mengembangkan potensi dan peran serta masyarakat.

Berbagai kebijakan tersebut terimplementasi dalam program kegiatan antara

lain sebagai berikut :

a. Program penanggulangan kemiskinan.

b. Program pengembangan kewirausahaan UKM.

c. Program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi.

d. Program pembentukan produk hukum, penegakan hukum dan HAM.

e. Program penyiapan sumberdaya sarana dan prasarana usaha ekonomi.

f. Program pengembangan data, informasi dan statistik daerah.

g. Program pengembangan komunikasi, informasi dan media massa.

Pelaksanaan berbagai kebijakan, program dan kegiatan tersebut mampu

mendukung keberhasilan pembangunan urusan koperasi dan usaha kecil

menengah selama kurun waktu 5 tahun (2005-2009) mencapai hasil yang

cukup menggembirakan dengan indikator sebagai berikut :

Page 58: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

110

Tabel 3.22. Data Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Tahun Anggaran

No Uraian Data 2005 2006 2007 2008 2009

1. Jumlah koperasi 530 546 561 587 601 2.

Jumlah anggota koperasi 199.095 199.415 201.551 208.159 218.835

a.

Koperasi Simpan Pinjam 17.413 17.531 31.361 34.733 36.872

b.

Koperasi Serba Usaha 87.239 87.441 84.362 90.616 90.616

c. KUD 94.443 94.443 85.828 82.810 91.069

3. Penerbitan badan hukum koperasi 11 16 19 16 14

4. Stimulan modal

a. Jumlah kelompok 31 55 48 48 33

b.

Jumlah dana (Rp000) 500.000 822.500 1.500.000 3.000.000 3.150.000

5. Nilai Kesehatan USP/KSP:

a. Sehat 57 47 75 48 49

b. Cukup Sehat 50 76 54 32 26

c. Kurang Sehat 3 7 1 1 0

d. Tidak Sehat 0 0 0 0 0

6. Kondisi Koperasi:

a. Koperasi Aktif 247 265 245 290 481

b.

Koperasi Tidak Aktif 187 187 223 206 29

c.

Koperasi Beku/Mati 96 94 93 91 91 7.

Hasil Usaha Koperasi (000)

a. Jumlah modal sendiri 56.784.901 60.835.247 85.802.971 96.995.470 118.189.567

b. Volume usaha 372.601.397 449.393.364 514.010..938 656.431..240 671.888.372 c. Sisa Hasil Usaha 9.815.822 10.014.413 10.519.805 12.290.390 16.064.961

Sumber: Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi

Dari keseluruhan kegiatan yang telah dilakukan sebagai penjabaran kebijakan

dan program dalam urusan urusan koperasi dan usaha kecil telah dapat

memacu pertumbuhan koperasi yang cukup menjanjikan sebagai salah satu

sokoguru perekonomian daerah, baik dilihat dari kuantitas (lembaga dan

anggota) maupun secara kualitas (usaha). Dilihat dari lembaga dan

anggotanya, jumlah koperasi berdasarkan data yang ada pada tahun 2005

berjumlah 530 unit dengan anggota 199.095 orang dan bertambah menjadi

601 unit dengan anggota 218.835 orang di tahun 2009. Sedangkan dilihat dari

usaha koperasi, pada tahun 2005 jumlah volume usaha

Rp372.601.397.000,00 dengan SHU sebesar Rp9.815.822.000,00 . Pada

Page 59: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

111

tahun 2009 angka tersebut telah berkembang mencapai Rp

671.888.372.000,00 dengan SHU Rp 16.064.961.000,00.

Pada tahun 2005 dari 530 koperasi terdapat 247 koperasi aktif (46,60%), 187

koperasi tidak aktif (35,28%), dan koperasi beku 96 (18,11%). Data tersebut

pada tahun 2009 mengalami perubahan yaitu dari 601 koperasi terdapat 481

koperasi aktif (80,03%), 29 koperasi tidak aktif (4,86%), dan 91 koperasi beku

(15,14%). Bertambahnya jumlah koperasi aktif sebesar 94,74% dari tahun

2005 ke tahun 2009 disebabkan adanya perubahan kriteria koperasi aktif di

tahun 2009 yaitu dari koperasi yang melaksanakan RAT menjadi koperasi

yang secara riil melaksanakan kegiatan sesuai dengan bidang usahanya.

Prestasi dan penghargaan di tingkat nasional yang diraih Kabupaten Sleman

dalam koperasi dan usaha kecil menengah antara lain meliputi :

a. Koperasi berprestasi tingkat nasional diraih oleh Koperasi Pegawai UPN

”Veteran” (tahun 2008)

b. Keteladanan koperasi tingkat nasional diraih oleh Koperasi Wanita

Anggrek Mekar (Tahun 2008)

Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan koperasi dan usaha kecil

menengah dari tahun 2005-2010 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.23. Alokasi Anggaran Untuk Penyelenggaraan Urusan Koperasi dan Usaha Kecil

Menengah No. Tahun Anggaran Realisasi Anggaran Prosentase (%)

1. 2005 217.000.000,00 214.244.400,00 98,73

2. 2006 266.030.500.00 259.261.675,00 94,45

3. 2007 426.100.000,00 411.490.580,00 96,57

4. 2008 477.900.000,00 469.950.000,00 98,34

5. 2009 542.000.000,00 530.078.250,00 97,80

Page 60: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

112

Untuk tahun 2010 anggaran yang dialokasikan untuk penyelenggaraan urusan

koperasi dan usaha kecil menengah sebesar Rp1.362.942.000,00, dengan

program dan kegiatan sebagai berikut:

a. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah Yang Kondusif melalui

fasilitasi kemudahan formalisasi badan usaha kecil dan menengah

b. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif

Usaha Kecil dan Menengah

1) Memfasilitasi peningkatan kemitraan usaha bagi usaha mikro kecil dan

menengah

2) Fasilitasi pengembangan sarana promosi hasil produksi

3) Penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan

4) Pelatihan manajemen pengelolaan koperasi/KUD

5) Fasilitasi pengembangan sarana promosi dan hasil produksi (SETDA)

c. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro

Kecil dan Menengah melalui penyelenggaraan promosi produk usaha

mikro kecil menengah

d. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

1) Sosialisasi prinsip pemahaman perkoperasian

2) Pembinaan, pengawasan dan penghargaan koperasi berprestasi

Dalam penyelenggaraan urusan koperasi dan usaha kecil sampai dengan

tahun 2009 masih menghadapi berbagai permasalahan dan kendala.

Permasalahan penyelenggaraan urusan koperasi dan usaha kecil antara lain:

a. Kualitas SDM pengelola koperasi/UMKM masih rendah.

b. Inovasi dan adopsi teknologi, pengembangan disain produk, yang

berdampak pada diversifikasi produk masih rendah.

c. Jaringan pasar industri kecil dan kemitraan dalam usaha pemasaran

masih terbatas.

d. Akses modal bagi UMKM masih terbatas.

Page 61: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

113

Oleh sebab itu, untuk penyempurnaan penyelenggaraan urusan koperasi dan

usaha kecil menengah pada masa yang akan datang, dapat kami

rekomendasikan hal-hal sebagai berikut :

a. Meningkatkan kemampuan akses modal, kualitas SDM, kelembagaan

koperasi dan kesejahteraan anggota.

b. Mengembangkan UMKM melalui peningkatan manajemen usaha,

kemampuan akses modal, inovasi produk, kualitas hasil produk, dan

pemasaran hasil produk UMKM.

11. Urusan Kependudukan dan Capil

Dalam penyelenggaraan urusan kependudukan dan catatan sipil selama

kurun waktu 5 tahun (2005-2009), Pemerintah Kabupaten Sleman mengambil

kebijakan strategis yaitu mengupayakan rumusan kebijakan yang disesuaikan

dengan permasalahan daerah untuk lebih meningkatkan pengelolaan

administrasi dan pelayanan kepada masyarakat yang cepat, tepat dan

terjangkau yang didukung adanya sumberdaya manusia dan sarana

prasarana yang memadai

Berbagai kebijakan tersebut dituangkan dalam program-program sebagai

berikut :

a. Program Pengembangan Kualitas Kebijakan Publik.

b. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.

c. Peningkatan Administrasi Pemerintahan.

d. Peningkatan Manajemen Data.

e. Peningkatan Manajemen Kependudukan.

Pelaksanaan berbagai kebijakan dan program tersebut mampu mendukung

keberhasilan penyelenggaraan pelayanan administrasi kependudukan dan

catatan sipil selama kurun waktu 5 tahun (2005-2009) mencapai hasil yang

cukup baik dengan indikator sebagai berikut :

Page 62: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

114

Tabel 3.24. Pelayanan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Sleman Tahun 2005-2009

No Uraian Data 2005 2006 2007 2008 2009

1. Pelayanan Kartu Keluarga (KK) 61.541 77.551 119.606 137.896 101.931 2. Pelayanan Kartu Tanda Penduduk

(KTP)

198.859

194.636 216.320 243.766 210.728 3. Pelayanan Kartu Identitas Penduduk Musiman 4.172 6.152 6.368 7.820 4.200

4. Pelayanan Surat Keterangan Pendaftaran Penduduk Sementara 171 192 201 168 125

5. Pelayanan Izin Penduduk Dalam Provinsi 1.327 1.621 2.110 2.870 2.590

6. Pelayanan Izin Penduduk Luar Provinsi 3.526 4.596 4.820 7.702 6.793

7. Pelayanan Akta Catatan Sipil 17.415 15.804 18.115 20.688 31.560 a. Akta Kelahiran 15.877 14.271 16.522 18.623 26.862 b. Akta Perkawinan 444 948 588 597 1.023 c. Akta Perceraian 54 56 55 65 64 d. Akta kematian 1.015 498 915 1.374 3.581 e. Pengakuan dan Pengesahan

Anak 2 9 4 1 7 f. Pengangkatan anak 23 22 31 28 23

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Dari tabel data perkembangan urusan kependudukan dan catatan sipil dari

tahun 2005-2009 tersebut diatas, dapat diketahui bahwa secara secara umum

pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil di kabupaten sleman

meningkat, terutama dalam Pelayanan Akta Catatan Sipil, yang meliputi Akta

Kelahiran, Akta Perkawinan, Akta Perceraian, Akta Kematian, Pengakuan dan

Pengesahan Anak, serta Pengangkatan Anak. Pelayanan Akta Catatan Sipil

tersebut meningkat tajam sebesar 181% dari tahun 2005 sebanyak 17.415

akta menjadi 31.560 akta di tahun 2009.

Page 63: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

115

Grafik 13. Perkembangan Pelayanan Akta Catatan Sipil Tahun 2005-2009

17415 1580418115

20688

31560

0

10000

20000

30000

40000

2005 2006 2007 2008 2009

Pelayanan Akta Catatan Sipil

Sumber:Dinas kependudukan dan Catatan Sipil

Peningkatan pelayanan penerbitan akta catatan sipil tersebut terjadi

khususnya pada pelayanan Akta Kematian, yang meningkat sebesar 352%

dari 1.015 akta di tahun 2005 menjadi 3.581 akta di tahun 2009. Peningkatan

Akta Kematian tersebut khususnya terjadi di tahun 2009 karena pada tahun

2009 tersebut dilakukan kegiatan Jemput Bola Akta Kematian, yang

dilaksanakan di 8 Kecamatan, yaitu Kecamatan Gamping, Godean, Tempel,

Berbah, Turi, Moyudan, Pakem.

Grafik 14. Perkembangan Pelayanan Akta Kematian Tahun 2005-2009

1015

498915

1374

3581

0

1000

2000

3000

4000

2005 2006 2007 2008 2009

Akta Kematian

Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.

Sedangkan untuk pelayanan Kartu Keluarga (KK) secara umum menunjukkan

peningkatan sebesar 165% atau sebanyak 101.931 di tahun 2009

dibandingkan dengan kondisi tahun 2005 sebanyak 61.541 KK. Peningkatan

juga terjadi pada pelayanan Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebanyak 198.859

KTP di tahun 2005 menjadi 210.728 KTP pada tahun 2009, atau sebesar

Page 64: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

116

105%. Walaupun secara umum dalam dua pelayanan kependudukan tersebut

diatas meningkat, namun terjadi sedikit penurunan di tahun 2009 jika

dibandingkan dengan pelayanan kependudukan di tahun 2008, hal ini

disebabkan oleh sebagian penduduk yang migrasi keluar daerah tetapi tidak

melapor, yang berdampak pada dokumen kependudukan penduduk yang

bersangkutan tidak diperpanjang sehingga target kinerja kegiatan pelayanan

KK dan KTP tahun 2009 belum optimal.

Tabel 15. Perkembangan Pelayanan KK dan KTP Tahun 2005-2009

61541

198859

77.551

194636

119.606

216320

137896

243766

101931

210728

0

50000

100000

150000

200000

250000

2005 2006 2007 2008 2009

Pelayanan KK Pelayanan KTP

Sumber : Dinas Kependuduk dan Catatan Sipil

Berbagai upaya telah dilakukan dalam urusan kependudukan dan catatan sipil

selama kurun waktu 2005-2009 baik untuk meningkatkan manajemen

kependudukan, manajemen data, dan kualitas pelayanan publik, antara lain:

pada tahun 2006 telah dilakukan pemutakhiran data untuk bank data daerah

yang kemudian untuk dikonversi ke bank data nasional dalam rangka

penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK). Kemudian

pada tahun 2007 telah tersedia bank data kependudukan Kabupaten Sleman

yang siap di konversi ke bank data nasional dalam rangka penerapan Sistem

Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK), pelaporan data base

kependudukan telah dilakukan dengan sistem online di 10 kecamatan

(Kecamatan Gamping, Godean, Moyudan, Seyegan, Mlati, Depok, Ngaglik,

Sleman, Tempel dan Pakem) dari 17 kecamatan yang ada. Selain itu telah

dilakukan pemutakhiran data penduduk untuk kepentingan pemilu 2009,

sehingga terbentuk Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4). Untuk

Page 65: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

117

tahun 2009, pelaporan data base kependudukan Kabupaten Sleman telah

berhasil dilakukan dengan sistem online di semua kecamatan (17 kecamatan).

Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan kependudukan dan catatan

sipil dari tahun 2005-2009 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.25. Alokasi Anggaran Untuk Penyelenggaraan Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil

No. Tahun Anggaran (Rp) Realisasi Anggaran (Rp) Prosentase (%)

1. 2005 554.006.200,00 538.566.500,00 97,21

2. 2006 703.286.240,00 636.756.965,00 90,54

3. 2007 3.193.410.560,00 2.886.466.653,00 90,42

4. 2008 2.158.676.000,00 2.084.094.163,00 96,55

5. 2009 1.661.403.250,00 1.584.045.505,00 95,34

Sumber: Dinas Kependuduk dan Catatan Sipil.

Untuk tahun 2010, anggaran yang dialokasikan untuk pelaksanaan urusan

kependudukan dan catatan sipil sebesar Rp2.841.043.000,00 melalui

Program Penataan Administrasi Kependudukan dengan kegiatan:

a. Pembangunan dan pengoperasian SIAK secara terpadu 5 tahun terakhir

b. Peningkatan pelayanan publik dalam bidang pembangunan

c. Sosialisasi kebijakan kependudukan

d. Peningkatan pelayanan publik dalam bidang pencatatan sipil

e. Pengelolaan dokumen kependudukan dan catatan sipil

f. Fasilitasi pembantu pegawai pencatat perkawinan

g. Peningkatan sarana dan prasarana SIAK

h. Pelayanan umum dan administrasi kependudukan di 17 kecamatan

i. Pemutakhiran data kependudukan melalui SIAK di 17 kecamatan

Dalam penyelenggaraan urusan pendidikan sampai dengan tahun 2009 masih

menghadapi berbagai permasalahan dan kendala. Permasalahan

penyelenggaraan urusan pendidikan antara lain:

a. Belum terintegrasinya data base kependudukan dengan sektor-sektor

yang lain seperti layanan pajak, kepolisian, perbankan dan lain-lain.

Page 66: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

118

b. Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya dokumen kependudukan dan

pencatatan sipil masih rendah dan banyaknya pendatang terutama pelajar

dan mahasiswa di Kabupaten Sleman yang tidak melaporkan dan tidak

melakukan registrasi kependudukan.

Oleh sebab itu, untuk penyempurnaan penyelenggaraan urusan

kependudukan dan catatan sipil pada masa yang akan datang, dapat kami

rekomendasikan sebagai berikut :

a. Peningkatan sistem manajemen kependudukan

b. Peningkatan tertib administrasi kependudukan

12. Urusan Ketenagakerjaan

Ketenagakerjaan merupakan aspek yang mendasar dalam kehidupan

masyarakat dan pembangunan karena meliputi dimensi ekonomi dan sosial

yang luas. Urusan ketenagakerjaan berkaitan dengan kondisi penduduk usia

kerja, angkatan kerja, dan ketersediaan lapangan kerja. Terkait hal tersebut

maka dalam penyelenggaraan urusan ketenagakerjaan selama kurun waktu 5

tahun (2005-2009), Pemerintah Kabupaten Sleman mengambil kebijakan

strategis, yaitu :

a. Meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam menciptakan,

memperluas dan mengembangkan lapangan kerja/kesempatan kerja.

b. Meningkatkan kesempatan kerja melalui pengembangan informasi dan

bursa kerja serta mekanisme ketenagakerjaan yang mengarah kepada

kesejahteraan peserta

c. Meningkatkan daya saing, standar mutu tenaga kerja, kualitas pendidikan

ketrampilan dan pelatihan tenaga kerja.

Berbagai kebijakan tersebut terimplementasi dalam program antara lain

sebagai berikut :

a. Program peningkatan informasi kerja dan kualitas penempatan tenaga

kerja.

b. Program perlindungan dan pengembangan lembaga tenaga kerja.

Page 67: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

119

c. Program peningkatan kualitas calon tenaga kerja dan lembaga pelatihan

kerja.

Pelaksanaan berbagai kebijakan, program dan kegiatan tersebut mampu

mendukung keberhasilan pembangunan ketenagakerjaan selama kurun waktu

5 tahun (2005-2009) mencapai hasil yang cukup menggembirakan dengan

indikator sebagai berikut :

Tabel 3.26. Capaian Keberhasilan Pembangunan Ketenagakerjaan Kabupaten Sleman Tahun

2005-2009

Tahun Anggaran No Uraian Data

2005 2006 2007 2008 2009

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah Angkatan Kerja 387.641 409.298 421.690 425.338 468.024

a. Angkatan kerja yang bekerja 346.198 358.908 375.242 380.780 422.490

b. Angkatan Kerja yang tidak 41.443 50.390 46.448 44.558 45.534

bekerja

2. Jumlah Lowongan/Kesempatan Kerja

5.040 4.651 4.389 4.194 4.194

3. Jumlah Perusahaan 760 835 790 849 896

4. Jumlah tenaga kerja di perusahaan

46.513 54.961 43.663 46.879 46.986

a. Peserta Jamsostek 26.246 29.417 29.567 29.567 29.603

b. Non Peserta Jamsostek 20.267 25.544 14.095 17.312 17.383

5. Penempatan Tenaga Kerja

a. AKL 3.350 3.796 3.568 3.344 4.799

b. AKAD 1.094 579 355 602 398

c. AKAN 704 186 344 128 138

6. Pemberian bantuan modal kepada

71 45 50 50 50

TKI (orang)

7. Pelayanan Kartu Pencari Kerja 25.055 9.367 9.085 11.859 12.326

(AK-1)- orang

8. Penyelesaian perselisihan perburuhan (kasus)

57 20 30 43 45

Page 68: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

120

1 2 3 4 5 6 7

9. Jumlah kecelakaan kerja (kasus) 96 101 93 78 99

a. Jatuh 10 3 2 - 6

b. Terpukul 3 5 2 4 3

c. Terjepit 12 5 17 4 4

d. Listrik - 1 - - -

e. Penyakit akibat kerja - - - - -

f. Terbakar - - - - -

g. Lain-lain 68 87 72 70 85

10. Jumlah UMR/UMP (Rp) 400.000 460.000 500.000 586.000 700.000

11. Jumlah PHK/PHI (kasus) 30 42 38 31 38

12. Pelatihan tenaga kerja

a. Latihan Institusional 62 192 172 96 286

b. Latihan non institusional (MTU)

170 528 390 324 570

c. Latihan Swadana 93 230 190 173 118

13. Jumlah alumni BLK 797 950 804 1167 666

14. Jumlah alumni BLK yang bekerja 478 532 261 - 414

15. Jumlah Peserta lulus BLK 474 794 907 1089 974

16. Jumlah Peserta tidak lulus BLK 22 43 43 69 91

Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Sosial

Aktivitas perekonomian di Sleman telah menyerap tenaga kerja sebanyak

89,30% tenaga kerja pada tahun 2005 dan meningkat menjadi 90,27% pada

tahun 2009. Kondisi tersebut menurunkan tingkat pengangguran dari 10,69%

dari total angkatan kerja pada tahun 2005, menjadi 9,69 % dari total angkatan

kerja pada tahun 2009.

Untuk menambah jumlah tenaga kerja yang memiliki ketrampilan, Balai

Latihan Kerja telah melaksanakan pelatihan kerja baik institusional, non

institusional kejuruan maupun swadana. Jumlah peserta pelatihan dari tahun

2005 ke tahun 2009 meningkat sebesar 202,76% atau dari 325 orang menjadi

984 orang. Komposisi jumlah peserta pelatihan institusional, non institusional

dan swadana pada tahun 2005 adalah 62 orang, 170 orang, dan 93 orang.

Jumlah peserta pelatihan institusional, non-institusional dan swadana

meningkat pada tahun 2009 menjadi 286 orang, 570 orang, dan 118 orang.

Page 69: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

121

Perluasan kesempatan kerja juga dilaksanakan melalui pelayanan

penempatan tenaga kerja program Antar Kerja Lokal (AKL) kepada 3.350

pada tahun 2005 meningkat menjadi 4.799 orang di tahun 2009. Melalui

program dan Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) telah menempatkan 1.094

orang tenaga kerja di tahun 2005 namun cenderung menurun hingga

sebanyak 398 orang di tahun 2009. Hal ini menunjukkan bahwa penempatan

tenaga kerja cenderung bekerja di wilayah lokal saja. Sementara itu, untuk

membantu tenaga kerja yang ingin bekerja di luar negeri, pada tahun 2009

telah dilakukan pemberian pinjaman dana kepada 50 Tenaga Kerja Indonesia

luar negeri. Pengiriman tenaga kerja ke luar daerah dan luar negeri hanya

dilakukan untuk tenaga kerja terampil yang memiliki keahlian bukan pembantu

rumah tangga.

Dalam upaya mengatasi dampak krisis keuangan global pada tahun 2008

telah dikembangkan kegiatan padat karya di 86 desa yang masing-masing

desa memperoleh Rp 17 juta. Dana padat karya tersebut diperuntukan

membangun sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan desa. Kegiatan

ini dilaksanakan sekaligus untuk mendidik masyarakat untuk selalu bekerja

dan menumbuhkan rasa “handarbeni” terhadap sarana dan prasarana yang

terdapat di lingkungannya.

Untuk memberikan perlindungan kepada tenaga kerja telah diselenggarakan

pembinaan hubungan industrial dan kesejahteraan pekerja, dengan

melakukan pengawasan perusahaan dalam melaksanakan norma kerja dan

K3, pembayaran premi Jamsostek bagi tenaga kerja kontrak dan honorer 606

orang, mediasi penyelesaian kasus PHI/PHK sebanyak 30 kasus, sosialisasi

perlindungan calon tenaga kerja Indonesia (CTKI) ke luar negeri dan

pembinaan perlindungan CTKI ke luar negeri 100 orang serta sosialisasi

pelaksanaan UMP dan THR pada 25 perusahaan dan 50 wakil pekerja.

Page 70: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

122

Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan ketenagakerjaan dari tahun

2005-2009 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.27. Alokasi Anggaran untuk Penyelenggaraan Urusan Ketenagakerjaan

Untuk tahun 2010 anggaran yang dialokasikan untuk penyelenggaraan urusan

ketenagakerjaan sebesar Rp3.208.303.100,00, dengan program dan kegiatan

sebagai berikut:

a. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

1) Kajian perencanaan ketenagakerjaan daerah

2) Pengadaan peralatan pendidikan dan ketrampilan bagi pencari kerja

3) Peningkatan profesionalisme tenaga pelatihan dan instruktur BLK

4) Pendidikan dan pelatihan bagi pencari kerja

5) Pemeliharaan rutin /berkala sarana dan prasarana BLK

6) Monitoring lulusan dan informasi latihan

7) Pemagangan lulusan pelatihan ke perusahaan selama 3 bulan kerja

8) Fasilitasi uji kompetensi dan sertifikasi

9) Penyusunan modul CBT

10) Penyusunan proses mekanisme perijinan tempat uji kompetesi

b. Program Peningkatan Kesempatan Kerja

1) Penyusunan informasi bursa tenaga kerja

2) Penyebarluasan informasi bursa tenaga kerja

3) Pengembangan kelembagaan produktifitas dan kewirausahaan

4) Penempatan tenaga kerja terdaftar

c. Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

1) Fasilitasi penyelesaian prosedur penyelesaian perselisihan hubungan

industrial

No Tahun Anggaran (Rp) Realisasi Anggaran (Rp) Prosentase (%)

1. 2005 631.845.000,00 617.690.600,00 97,76

2. 2006 1.342.220.000,00 1.324.094.000,00 98,64

3. 2007 2.051.089.250,00 1.835.996.563,00 89,51

4. 2008 4.062.644.170,00 3.571.115.207,00 87,90

5. 2009 2.377.023.400,00 2.189.889.755,00 92,13

Page 71: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

123

2) Sosialisasi berbagai peraturan pelaksanaan tentang ketenagakerjaan

3) Peningkatan pengawasan, perlindungan penegak hukum terhadap

keselamatan dan kesehatan kerja

4) Pengawasan norma ketenagakerjaan di perusahaan

5) Pengelolaan bantuan pinjaman TKI

6) Pendampingan dan bimbingan penyusunan PKWT, PP, PKB dan

pembentukan lembaga Bipartit

7) Peningkatan peran LKS Tripartit

8) Fasilitasi pemberian Jamsostek bagi tenaga kerja kontrak/honorer

Pemkab Sleman

Dalam penyelenggaraan urusan ketenagakerjaan sampai dengan tahun 2009

masih menghadapi berbagai permasalahan dan kendala. Permasalahan

penyelenggaraan urusan ketenagakerjaan antara lain:

a. perluasan lapangan kerja belum sebanding dengan pertumbuhan

angkatan kerja;

b. kualitas dan daya saing calon tenaga kerja tidak sesuai kebutuhan pasar;

c. sistem informasi ketenagakerjaan belum memadai;

Oleh sebab itu, untuk penyempuraan penyelenggaraan urusan

ketenagakerjaan pada masa yang akan datang, dapat kami rekomendasikan

upaya-upaya sebagai berikut :

a. Meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam menciptakan,

memperluas dan mengembangkan lapangan kerja/kesempatan kerja.

b. Meningkatkan kesempatan kerja melalui pengembangan informasi dan

bursa kerja.

c. Meningkatkan daya saing, standar mutu tenaga kerja dan kualitas

penyelenggaraan pelatihan kerja.

d. Meningkatkan perlindungan tenaga kerja dan keserasian hubungan

industrial.

Page 72: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

124

13. Urusan Ketahanan Pangan

Kebijakan pelaksanaan urusan ketahanan pangan di Kabupaten Sleman pada

tahun 2005-2010 adalah membangun sektor pertanian ke arah agribisnis

dengan memperkuat sistem pertanian dalam arti luas.

Berbagai kebijakan tersebut terimplementasi dalam berbagai program

kegiatan antara lain sebagai berikut :

a. Fasilitasi Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan

b. Kajian arah pengembangan pangan lokal

c. Pengembangan Sistem Informasi Ketahanan Pangan (SIKP)

d. Pengawasan Mutu, Konsumsi dan Keamanan Pangan

e. Revitalisasi Lumbung Pangan

f. Pendampingan Pengembangan Desa Mandiri Pangan

g. Penanganan Daerah Rawan Pangan

h. Pendampingan Peningkatan Ketahanan Pangan Peternakan

i. Gerakan Kampanye Makan Ikan dan Minum Susu

Pelaksanaan berbagai program dan kegiatan tersebut mampu mendukung

keberhasilan peningkatan ketahanan pangan selama kurun waktu 5 tahun

(2005 - 2010). Pelaksanaan urusan ketahanan pangan di Kabupaten Sleman

secara umum terlaksana dengan baik sebagaimana terlihat dalam tabel di

bawah ini: .

Tabel 3.28. Capaian Indikator Pembangunan di Bidang Ketahanan Pangan

Capaian Kabupaten Sleman Indikator

2005 2006 2007 2008 2009 1 2 3 4 5 6

Aspek Ketersediaan Pangan 1. Surplus beras ( ton ) 83.349 90.063 82.440 96.571 95.925 2. Produktifitas

a. Padi sawah 57,15 57,48 57,17 62,14 60,87 b. Padi ladang 30,04 29,21 22,84 30,17 30,42

Aspek Distribusi Pangan 1. Harga Beras di Kab. Sleman

a. Harga tertinggi b. Harga terendah c. Rerata harga beras

3.671 2.640 3.028

4.754 3.546 3.672

5.342 4.288 4.748

5.133 4.400 4.748

5.383 4.875 5.097

Page 73: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

125

1 2 3 4 5 6 2. Jumlah 3 bulan berturut-turut dengan harga lebih

dari 25% dari rerata harga pasar 0

(Stabil) 0

(Stabil) 0

(Stabil) 0

(Stabil) 0

(Stabil) Aspek Konsumsi Pangan 1. Konsumsi beras ( kg/kapita/tahun ) a. Nasional b. Kabupaten Sleman

118,00 63,70

118,00 63,70

118,00 63,70

120,00 63,70

120,00 63,70

2. Konsumsi protein hewani (kg/kapita/tahun) 12,47 13,41 13,97 14,56 14,45 3. Konsumsi ikan (kg/kapita/tahun) 17,50 20,30 23,14 24,80 25,95 4. Kekurangan Energi Protein (KEP) % KEP < 15% = Resiko rawan pangan gizi

ringan 11,82 11,36 10,96 11,66 10,85 5. Angka Kecukupan Gizi

a. Energi (K. Kalori/kapita/hari) - Nasional - Kab. Sleman

2.200 1.932,3

2.200 1.936,2

2.200 2.001,4

2.200 2.018,8

2.200 2.029,9

b. Protein (Gram/kapita/hari) - Nasional - Kab. Sleman

50,0 60,6

50,0 63,1

50,0 52,0

50,0 63,6

50,0 61,1

Jumlah Desa Potensi Rawan Pangan dan Gizi Pendekatan indikator jumlah KK Miskin > 30 % 23 18 13 8 7

Sumber: Sekretariat Daerah

Salah satu indikator pencapaian program peningkatan ketahanan pangan

pada aspek ketersediaan pangan adalah surplus beras sebagai bahan

pangan utama di Kabupaten Sleman. Walaupun dihadapkan pada tantangan

peningkatan kebutuhan beras yang tidak diikuti penurunan laju alih fungsi

lahan, selama tahun 2005 – 2009 Kabupaten Sleman masih mampu

mempertahankan predikat sebagai lumbung beras di Propinsi DIY.

Peningkatan surplus beras didukung Program Peningkatan Beras Nasional

(P2BN) melalui berbagai kegiatan :

a. Bantuan benih padi dan subsidi pupuk

b. Kegiatan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT)

c. Pemanfaatan teknologi budidaya dan pengolahan pasca panen

d. Optimalisasi pemanfaatan air irigasi

e. Penerapan teknologi SRI (System of Rice Intensification)

Peningkatan produksi padi sawah pada tahun 2008 disebabkan antara lain

Program Peningkatan Beras Nasional (P2BN) yang dilaksanakan tahun 2007

dan dipanen tahun 2008, bantuan pupuk organik dari dana APBD Provinsi

Page 74: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

126

dan bantuan benih dan kegiatan SLPTT padi seluas 11.000 Ha, bantuan

benih Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) dari Departemen Pertanian

1.500 Ha untuk Padi Non Hibrida dan 500 Ha untuk Padi Hibrida.

Untuk aspek distribusi pangan, khususnya stabilisasi harga pangan pokok

(beras), selama lima tahun terakhir belum pernah terjadi lonjakan kenaikan

harga melebihi dari 25% dari rerata harga pasar selama tiga bulan berturut-

turut. Melalui Program Dana Penguatan Modal Lembaga Usaha Ekonomi

Perdesaan (DPM LUEP), Bantuan Pinjaman Langsung Masyarakat Sistem

Tunda Jual (BPLM STJ) dan kegiatan Operasi Pasar Khusus oleh Bulog,

Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman mampu melaksanakan stabilisasi

harga pada posisi harga wajar dan terjangkau.

Untuk konsumsi beras per kapita per tahun tidak mengalami perubahan dari

tahun 2005 hingga 2009 sebanyak 63,7 kg/kapita/tahun jauh lebih rendah dari

konsumsi beras nasional 118 kg/kapita/tahun. Sebagian warga Sleman mulai

mengurangi konsumsi nasi beras (kelompok pangan padi-padian) dan sedikit

demi sedikit mulai mengkonsumsi sumber karbohidrat non beras.

Konsumsi ikan perkapita di Kabupaten Sleman juga mengalami peningkatan,

pada tahun 2005 konsumsi ikan perkapita sebesar 19,60 kg dan pada tahun

2009 meningkat menjadi 25,95 kg. Tingkat konsumsi ikan di Sleman secara

rata-rata lebih tinggi dibandingkan tingkat konsumsi ikan di propinsi DIY yaitu

sebesar 19,23 untuk tahun 2009. Peningkatan konsumsi ikan di Sleman ini

dipicu oleh meningkatnya jumlah rumah makan/restoran ikan dan

meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan yang mulai bergeser

pada konsumsi makanan non kolesterol.

Dari Angka Kecukupan Gizi (AKG) menunjukkan adanya peningkatan

konsumsi energi dari tahun 2005 senilai 1.932,3 K menjadi 2.029,9 K.

Kal/kapita/hari pada tahun 2009 yang mana mendekati angka ideal Nasional

2.200 K.kal/kapita/hari. Sedangkan untuk konsumsi protein selama lima tahun

terakhir selalu mencapai diatas angka ideal Nasional 50 gram/kapita/tahun.

Page 75: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

127

Berbagai upaya dalam urusan ketahanan pangan tidak hanya berfokus pada

peningkatan ketersediaan pangan , pemerataan distribusi pangan dengan

harga terjangkau dan tercapainya pola konsumsi pangan yang Aman

Berragam, Bergizi dan Beragam, namun juga meningkatkan peran

masyarakat dan pihak swasta dalam mendukung ketahanan pangan.

Berbagai prestasi penghargaan ketahanan pangan Tingkat Nasional yang

diraih Kabupaten Sleman dalam urusan peningkatan ketahanan pangan

antara lain meliputi :

a. Juara Lomba Kelompok Binaan PKK Bidang Ketahanan Pangan Tingkat

Nasional atas nama kelompok PKK Desa Donokerto, Turi (2005).

b. Juara III Lomba Kebun Buah Prima Tingkat Nasional atas nama H. Musrin

Kelompok “Duri Kencana”, Merdikorejo Tempel (2005).

c. Juara Lomba Kelompok Binaan PKK Bidang Ketahanan Pangan Tingkat

Nasional atas nama PKK Desa Sendangadi, Mlati (2006).

d. Juara Lomba Kelompok Ternak Unggas Tingkat Nasional atas nama

kelompok ternak itik “Iwen Dadi”, Japanan, Margodadi, Seyegan (2006).

e. Juara Lomba Penyuluh Teladan Nasional Bidang Perkebunan atas nama

Drs. Prayoga, AMD (2006).

f. Juara Lomba Petugas Poskeswan Berprestasi Tingkat Nasional atas

nama Drh. I. Nyoman (2006).

g. Juara Lomba Kelompok Binaan PKK Bidang Ketahanan Pangan Tingkat

Nasional atas nama Kelompok Wanita “Kopwan Anggrek Mekar”,

Minomartani, Ngaglik (2007).

h. Juara Lomba Kelompok Agribisnis Hortikultura – Tanaman Buah Tingkat

Nasional atas nama kelompok tani “Si Cantik”, Ledoknongko,

Bangunkerto, Turi (2007).

i. Juara Lomba Petugas Pengumpul Data TPH Tingkat Nasional atas nama

Sudarsini, SP., PPD Kecamatan Depok (2007).

j. Juara Lomba Petani Teladan Tingkat Nasional atas nama Drs. Bambang

Setyadi, Hargobinangun, Pakem (2007).

k. Juara Lomba Dokter Hewan Berprestasi Tingkat Nasional atas nama Drh.

Sigit Aryanto (2007).

Page 76: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

128

l. Juara Lomba Kelompok Tani Pengembang Perkebunan Tingkat Nasional

atas nama H. Hadi Sutrisno, Nglaren Condongcatur, Depok (2007).

m. Juara Lomba Kelompok Binaan PKK Tingkat Nasional atas nama

Kelompok Perempuan Kreatif “Cempaka”, Margorejo, Tempel (2008).

n. Juara Lomba Kelompok Agribisnis Holtikultura – Tanaman Buah Tingkat

Nasional atas nama kelompok tani “Kembang Mulyo”, Wonokerto, Turi

(2008).

o. Juara Lomba Kelompok Agribisnis Holtikultura – Tanaman Sayuran dan

Biofarma Tingkat Nasional atas nama CV. Merapi Farma, Hargobinangun,

Pakem (2008).

p. Juara Lomba Petani Pengembang Perkebunan Tingkat Nasional atas

nama Paidi, Kujon Purwomartani, Kalasan (2008).

q. Juara Lomba Penerap Mutu Hasil Hortikultura Tingkat Nasional atas nama

Kelompok Tani “Duri Kencana”, Trumpon, Merdikorejo, Tempel (2008).

r. Juara Lomba Penerap Mutu Hasil Perkebunan Tingkat Nasional atas

nama KUB Kebun Makmur, Glagaharjo, Cangkringan (2008).

s. Juara Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman Tingkat

Nasional atas nama PKK Padukuhan Kedung Banteng, Sumberagung,

Moyudan (2008).

t. Juara Lomba Kelompok Binaan PKK Bidang Ketahanan Pangan Tingkat

Nasional atas nama Kelompok Wanita “KSP Kartini”, Hargobinangun,

Pakem (2009).

u. Juara Lomba Lumbung Pangan Tingkat Nasional atas nama Lumbung

Pangan “Sekeng Rukun”, Trihanggo, Gamping (2009).

v. Juara Lomba Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman

Tingkat Nasional atas nama Budi Santosa, SP (2009)

w. Juara Lomba Kelompok Agribisnis Hortikultura – Tanaman Buah Tingkat

Nasional atas nama H. Musrin, B.Sc (2009).

x. Juara Lomba Agribisnis Hortikultura – Tanaman Hias Tingkat nasional

atas nama Asosiasi Petani Krisan (APRISTA), Hargobinangun, Pakem

(2009).

y. Juara Lomba Kelompok Pengembang Perkebunan Tingkat Nasional atas

nama H. Madyo Wardoyo, KPTR Sidomakmur, Sariharjo, Ngaglik (2009).

Page 77: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

129

z. Juara Lomba Perkumpulan Petani Pemakai Air Tingkat Nasional atas

nama Tarminanto, P3A Sidomulyo, Bangunkerto, Turi (2009).

aa. Juara Lomba Penerapan Mutu Hasil Perkebunan Tingkat Nasional atas

nama KUB Kebun Makmur, Glagaharjo, Cangkringan (2009).

Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan peningkatan ketahanan

pangan tahun 2005 - 2010 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.29. Alokasi Anggaran Untuk Penyelenggaraan Urusan Ketahanan Pangan No. Tahun Anggaran Realisasi Anggaran Persentase

1. 2005 158.082.150 154.112.170 97,49

2. 2006 3.811.453.300 2.834.805.982 93,53

3. 2007 1.022.726.399 903.394.700 88,33

4. 2008 4.062.639.170 3.571.115.207 87,90

5. 2009 511.110.000 456.892.650 89,39

Untuk tahun 2010 anggaran yang dialokasikan untuk penyelenggaraan urusan

ketahanan pangan sebesar Rp2.834.622.600,00, melalui Program

Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan dengan kegiatan

sebagai berikut:

a. Penanganan daerah rawan pangan

b. Analisa dan penyusunan pola konsumsi dan suplai pangan

c. Pemantauan dan analisis ekses harga pangan pokok

d. Penanganan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian

e. Pengembangan cadangan pangan daerah

f. Pengembangan desa mandiri pangan

g. Pengembangan lumbung pangan desa

h. Pengembangan perbenihan/pembibitan

i. Peningkatan mutu dan keamanan pangan

j. Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk perkebunan, produk

pertanian

k. Penyuluhan sumber pangan alternatif

l. Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk peternakan

Page 78: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

130

m. Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk pertanian tanaman

holtikultura

n. Pemantauan, pengawasan peredaran penggunaan pupuk dan pestisida

o. Fasilitasi koordinasi ketahanan pangan

p. Kajian keamanan jajanan anak sekolah

Dalam penyelenggaraan urusan pendidikan sampai dengan tahun 2009 masih

menghadapi berbagai permasalahan dan kendala. Permasalahan

penyelenggaraan urusan pendidikan antara lain:

a. Menurunnya lahan pertanian

b. Belum optimalnya diversifikasi konsumsi pangan lokal

c. Pengelolaan lumbung pangan masyarakat sebagian belum optimal.

Oleh sebab itu, untuk penyempurnaan penyelenggaraan urusan ketahanan

pangan pada masa yang akan datang, dapat kami rekomendasikan kebijakan

strategis sebagai berikut:

a. Peningkatan pengendalian alih fungsi lahan pertanian

b. Peningkatan ketersediaan, distribusi dan konsumsi pangan lokal

c. Revitalisasi kelompok lumbung pangan masyarakat

d. Peningkatan keterpaduan program penanganan daerah rawan pangan

e. Pengembangan Desa Mandiri Pangan

f. Optimalisasi pemanfaatan Sistem Informasi Ketahanan Pangan

14. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Kebijakan pelaksanaan urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak di Kabupaten Sleman pada tahun 2005-2010 adalah

a. Meningkatkan kesadaran terhadap Keadilan Gender Melalui Pemerataan

Akses dan Tingkat Partisipasi Aktif

b. Meningkatkan Kesadaran Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak

di Kalangan Masyarakat

Page 79: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

131

Implementasi atas kebijakan tersebut tertuang dalam berbagai program yang

dilakukan yaitu :

a. Program Peningkatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender;

b. Program Peningkatan Perlindungan Perempuan dan Anak

c. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan

Perempuan

d. Program Peningkatan Kesejahteraan dan Perlindungan Anak

e. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender

f. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam

Pembangunan

g. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan

h. Peningkatan Kualitas Perlindungan Anak

Pelaksanaan berbagai urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak tersebut mampu meningkatkan indikator Indek Pembangunan Gender.

Penghitungan Indek Pembangunan Gender sama dengan Indek

Pembangunan Manusia (Human Development Index) tetapi menggunakan

data terpilah yang meliputi Usia Harapan Hidup, Angka Melek Huruf, Rata-

rata Lama Sekolah dan Konsumsi Riil per Kapita. Indek Pembangunan

Gender Sleman yang dihitung berdasarkan variabel pendidikan, kesehatan

dan ekonomi, mengalami peningkatan dari 67,6 pada tahun 2002 menjadi

73,5 pada tahun 2007. Hal ini menunjukkan adanya keberhasilan pada

pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak khususnya

pada kesetaraan gender.

Tabel 3.30. Indek Pembangunan Gender Kabupaten Sleman Tahun 2002-2007

Tahun Nilai IPG / GDI

2002 67,6 2005 72,9 2006 72,9 2007 73,5

Sumber : Indek Pembangunan Gender Kabupaten Sleman

Keterangan : Tahun 2003 dan 2004 tidak ada perhitungan IPG.

Page 80: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

132

Dibandingkan dengan Kabupaten lain di Provinsi DIY, kondisi Indek

Pembangunan Gender Kabuten Sleman sebagai berikut :

Tabel 3.31. Indek Pembangunan Gender Provinsi D.I. Yogyakarta Menurut Kabupaten/Kota Tahun

2005-2007 Indek Pembangunan Gender

No Prop/Kab/Kota 2005 2006 2007

1 D.I.Yogyakarta 70,2 70,3 71,2 2 Kulon Progo 52,7 65,1 65,4 3 Gunung Kidul 61,0 62,9 64,1

4 Bantul 68,7 70,3 70,3 5 Sleman 72,9 72,9 73,5 6 Kota Yogyakarta 75,8 76,1 76,2

Sumber : Buku Statistik dan Analisis : Gender, Anak dan Perempuan

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa Indek Pembangunan Gender Kabupaten

Sleman menduduki peringkat kedua setelah Kota Yogyakarta. Hal ini

membuktikan bahwa Pemerintah Kabupaten Sleman memberi perhatian pada

pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Upaya pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

ditunjang dengan alokasi anggaran sebagai berikut :

Tabel 3.32. Alokasi Anggaran Untuk Penyelenggaraan Urusan Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak

No Tahun Anggaran Realisasi Anggaran Prosentase

1. 2005 65.870.000,00 65.840.000,00 99,95 2. 2006 79.160.500,00 76.070.500,00 96,10 3. 2007 36.600.000,00 36.600.000,00 100 4. 2008 297.373.000,00 290.176.400,00 97,58 5. 2009 129.130.000,00 127.930.000,00 99,07

Untuk tahun 2010 anggaran yang dialokasikan untuk penyelenggaraan urusan

pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak sebesar

Rp214.170.250,00, dengan program dan kegiatan sebagai berikut:

a. Program penguatan kelembagaan dan pengarusutamaan gender dan anak

dengan koordinasi dan monitoring perlindungan perempuan dan anak

b. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan

1) Pelatihan bagi pelatih dan pendamping korban kekerasan dalam rumah

tangga (KDRT)

Page 81: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

133

2) Fasilitasi upaya perlindungan perempuan terhadap tindak kekerasan

dan pengarusutamaan

3) Pembinaan, evaluasi dan fasilitasi pemberdayaan perempuan dibidang

perekonomian bagi kelompok PKK Padukuhan

4) Penyelenggaraan hari anak nasional

c. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender Dalam

Pembangunan

1) Pameran hasil karya perempuan dibidang pembangunan

2) Penyuluhan PUG dan pembinaan kelompok KB pria

Dalam penyelenggaraan urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan

anak sampai dengan tahun 2009 masih menghadapi berbagai permasalahan

dan kendala. Permasalahan penyelenggaraan urusan pemberdayaan

perempuan dan perlindungan anak antara lain:

a. Kecenderungan tindak kekerasan dalam rumah tangga, khususnya

terhadap perempuan dan anak meningkat;

b. Kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender dan anak masih

lemah;

c. Kecenderungan meningkatnya jumlah anak jalanan, anak korban narkoba,

anak terlantar dan anak putus sekolah;

Upaya penyelesaian terhadap permasalahan tersebut diatas, dapat ditempuh

kebijakan bagi perbaikan dan penyempurnaan penyelenggaraan urusan

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di masa mendatang,

yaitu:

a. Penyusunan regulasi tentang penghapusan kekerasan dalam rumah

tangga dan perlindungan anak.

b. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keadilan dan kesetaraan

gender melalui pemerataan akses dan tingkat partisipasi aktif.

c. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang anti kekerasan terhadap

perempuan dan anak di kalangan masyarakat

Page 82: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

134

15. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Kebijakan pelaksanaan urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

di Kabupaten Sleman pada tahun 2005-2010 adalah pengendalian

pertumbuhan penduduk melalui peningkatan jejaring pelayanan Keluarga

Berencana dan Pemberdayaan Keluarga Kecil berkualitas.

Implementasi atas kebijakan tersebut tertuang dalam berbagai program yang

dilakukan yaitu :

a. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan KB dan Manajemen

Kependudukan.

b. Program Peningkatan Pemberdayaan dan Ketahanan Keluarga.

c. Program Peningkatan Kualitas Data keluarga Sejahtera

d. Program Pemberdayaan Keluarga

e. Program Keluarga Berencana

f. Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan Keluarga

Berencana, Kesehatan Reproduksi

g. Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi Keluarga

Pelaksanaan berbagai urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahter

tersebut mampu meningkatkan indikator pembangunan di Bidang Keluarga

Berencana dan Keluarga Sejahtera berupa jumlah Pasangan Usia Subur,

jumlah peserta KB aktif, jumlah peserta KB baru, prevalensi peserta KB,

jumlah peserta KB pria, jumlah kelompok kegiatan KB, jumlah Keluarga

Sejahtera yang secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.33. Capaian Indikator Pembangunan di Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Capaian Kabupaten Sleman No No Indikator

2005 2006 2007 2008 2009

1 2 3 4 5 6 7

1 Jumlah Pasangan Usia Subur 142.547 144.252 145.833 147.379 149.229 2 Jumlah Peserta KB Aktif 111.218 113.296 116.229 117.882 119.189

3 Jumlah Peserta KB Baru 9.014 8.297 10.910 10.644 10.630 4 Prevalensi Peserta KB 78,02% 78,54% 79,70% 79,99% 79,83% 5 Jumlah Peserta KB Mandiri 81.774 84.476 87.184 88.804 89.406 6 Jumlah Peserta KB Pria 7.884 8.165 7.844 8.087 8.338

Page 83: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

135

1 2 3 4 5 6 7 7 Jumlah Kelompok Kegiatan KB :

a. Bina Keluarga Balita (BKB) b. Bina Keluarga Remaja (BKR) c. Bina Keluarga Lansia (BKL) d. Usaha Peningkatan

Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS)

145 100 108 971

144

98 108 937

141

97 103 814

140 101 112 769

148 115 125 787

8 Jumlah Keluarga Sejahtera a. Pra KS b. KS I c. KS II d. KS III e. KS III Plus

- - - - -

- - - - -

31.400 50.904 65.810 78.591 24.122

28.794 50.675 70.868 80.137 25.081

32.483 53.242 67.443 84.106 27.715

9 Jumlah KK 241.668 245.522 250.827 255.555 264.989

Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Keterangan : Pada tahun 2005 dan 2006 belum ada pembagian sesuai klasifikasi di atas (nomor 8).

Program dan kegiatan di bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

dapat meningkatkan jumlah peserta KB aktif dari tahun 2005 sebesar 111.218

peserta menjadi 119.189 peserta pada tahun 2009 atau meningkat rata-rata

per tahun 1,43%. Sedangkan jumlah pasangan usia subur (PUS) sebanyak

142.547 pasangan pada tahun 2005 meningkat menjadi 149.229 pasangan

pada tahun 2009. Tingkat prevalensi peserta KB aktif pada tahun 2005

sebesar 78,02% meningkat menjadi 79,83% pada tahun 2009 atau

meningkat 1,81%.

Perkembangan jumlah peserta KB Aktif dan Baru pada tahun 2005-2009

dapat dilihat pada grafik berikut :

Grafik 16. Perkembangan Jumlah Peserta KB Aktif dan Baru Tahun 2005-2009

111,218

9,014

113,296

8,297

116,229

10,910

117,882

10,664

119,189

10,630

0

50000

100000

150000

2005 2006 2007 2008 2009

Aktif Baru

Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Sosial

Page 84: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

136

Perkembangan keikutsertaan KB pria dan wanita mengalami peningkatan

jumlah KB pria pada tahun 2005 sebanyak 7.884 peserta meningkat menjadi

8.338 peserta pada tahun 2009 atau meningkat rata-rata 1,14% per tahun dan

keikutsertaan KB wanita sebanyak 103.334 peserta pada tahun 2005

meningkat menjadi 110.851 peserta pada tahun 2009, atau peningkatan rata-

rata per tahun sebesar 1,45%. Perkembangan keikutsertaan KB dalam lima

tahun terakhir dapat dilihat pada grafik berikut :

Grafik 17. Perkembangan Jumlah Peserta KB Pria dan Wanita Tahun 2005-2009

7,884

103,334

8,165

105,131

7,844

108,385

8,087

109795

8,338

110851

0

20000

40000

60000

80000

100000

120000

2005 2006 2007 2008 2009

KB Pria KB Wanita

Sumber: Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Keluarga Berencana, 2009

Upaya pembangunan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera ditunjang

dengan alokasi anggaran sebagai berikut : Tabel 3.34. Alokasi Anggaran Untuk Penyelenggaraan Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga

Sejahtera

No Tahun Anggaran Realisasi Anggaran Prosentase

1. 2005 326.130.000,00 319.097.300,00 97,84

2. 2006 669.351.400,00 663.508.396,00 99,13

3. 2007 1.058.312.720,00 1.009.869.720,00 95,42

4. 2008 1.334.452.000,00 1.317.196.300,00 98,71

5. 2009 618.376.000,00 602.283.320,00 97,40

Berbagai upaya dalam urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

selain meningkatkan jumlah peserta Keluarga Berencana dan Keluarga

Sejahtera, juga memberikan apresiasi berupa penghargaan kepada

masyarakat. Prestasi menonjol yang diraih Kabupaten Sleman dalam urusan

Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera di tingkat Nasional antara lain

meliputi :

Page 85: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

137

a. Juara Nominasi 5 Besar Lomba Evaluasi Kelompok dan Pengelola BKB

Tingkat Nasional oleh BKB Melati, Dusun Jamblangan, Purwobinangun,

Pakem (Tahun 2005)

b. Juara I Lomba TMKK-KB Tingkat Kodam IV Diponegoro oleh Kecamatan

Moyudan (Tahun 2005)

c. Juara III Lomba PPKBD Tingkat Nasional oleh Ny. Yustina Wardani

Sidoluhur Godean (Tahun 2007)

d. Penghargaan Ketahanan Pangan Kelompok Tani Agribisnis Hoktikultura

kepada Kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (KPK

Cempaka, Desa Margorejo Tempel) oleh Menteri Pertanian (Tahun 2008)

e. Juara II Lomba Kelompok BKB Tingkat Nasional dari BKKBN Pusat oleh

BKB Flamboyan, Bumirejo, Bangunkerto, Turi (Tahun 2009)

Untuk tahun 2010 anggaran yang dialokasikan untuk penyelenggaraan urusan

keluarga berencana dan keluarga sejahtera sebesar Rp1.135.801.000,00,

dengan program dan kegiatan sebagai berikut:

a. Program Keluarga Berencana

1) Penyediaan pelayanan KB dan alat kontrasepsi bagi keluarga miskin

2) Fasilitasi pelayanan KIE

3) Harganas pertasikencana

4) Fasilitasi pelayanan KB-KR dan pengembangan jaringan kerja

5) Pembinaan dan pengendalian program KB

6) Analisa dan penyajian data KB-KS

7) Fasilitasi bhakti TNI KB terpadu

b. Program Kesehatan Reproduksi Remaja melalui kegiatan pembinaan hak

kesehatan reproduksi remaja

c. Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB, KR

yan mandiri

1) Fasilitasi pembentukan kelompok masyarakat peduli KB

2) Pembinaan BKS

3) P2WKSS

Page 86: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

138

Dalam penyelenggaraan urusan keluarga berencana dan keluarga sejahtera

sampai dengan tahun 2009 masih menghadapi berbagai permasalahan dan

kendala. Permasalahan penyelenggaraan urusan keluarga berencana dan

keluarga sejahtera antara lain:

a. Pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan reproduksi belum merata.

b. Jumlah Pasangan Usia Subur yang mengikuti program KB belum optimal.

c. Pengembangan advokasi dan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)

belum optimal;

d. Pemberdayaan ekonomi keluarga, khususnya melalui kelompok Usaha

Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) belum optimal;

e. Pengembangan ketahanan dan peningkatan kualitas lingkungan keluarga

(BKB, BKL, BKR dan PKLK) belum optimal.

Upaya penyelesaian terhadap permasalahan tersebut diatas, dapat ditempuh

kebijakan bagi perbaikan dan penyempurnaan penyelenggaraan urusan

keluarga berencana dan keluarga sejahtera di masa mendatang, yaitu:

a. Mewujudkan penduduk tumbuh seimbang melalui pelembagaan keluarga

kecil bahagia sejahtera.

b. Mengendalikan pertumbuhan penduduk melalui peningkatan jejaring

pelayanan KB dan pemberdayaan keluarga kecil berkualitas.

c. Meningkatkan pembinaan pemberdayaan dan ketahanan keluarga dalam

upaya mewujudkan keluarga sejahtera.

d. Meningkatkan jaringan pelayanan dan partisipasi masyarakat dalam

program Keluarga Berencana.

e. Meningkatkan kuantítas peserta KB.

16. Urusan Perhubungan

Dalam penyelenggaraan urusan Perhubungan selama kurun waktu 5 tahun

(2005-2010), Pemerintah Kabupaten Sleman mengambil kebijakan strategis,

yaitu menjaga dan meningkatkan kualitas prasarana dan sarana perhubungan

dengan dengan memperhatikan perkembangan wilayah dan tata ruang.

Kebijakan tersebut terimplementasi dalam program sebagai berikut:

Page 87: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

139

a. peningkatan dan pemeliharaan fasilitas lalu lintas;

b. rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas lalu lintas angkutan

jalan;

c. peningkatan manajemen lalu lintas dengan kegiatan pembinaan tertib

lalulintas;

d. pengendalian dan pengawasan lalu lintas;

e. pembentukan produk hukum, penegakan hukum, dan hak asasi manusia.

Pelaksanaan berbagai kebijakan, program dan kegiatan tersebut mampu

mendukung keberhasilan pembangunan perhubungan selama kurun waktu 5

tahun (2005-2010) mencapai hasil dengan indikator sebagai berikut.

Tabel 3.35. Data Perhubungan Kabupaten Sleman

Tahun No Keterangan

2005 2006 2007 2008 2009

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah kendaraan angkutan umum:

a. Penumpang - AKDP 1.074 591 591 585 585 - Pedesaan 309 306 288 275 288 b. Barang 7.387 6.715 6.120 6.115 6.251 c. Wisata 85 392 85 85 85 2. Jumlah pengusaha

angkutan umum:

a. AKAP 6 4 29 29 29 b. AKDP 8 8 31 31 30 c. Pedesaan 2 2 2 2 2 3. Jumlah Terminal a. Terminal 1 1 1 1 1 b. sub terminal 4 4 4 4 4 4. Jumlah Perlengkapan

Jalan 560 661 810 914 1.000

a. Lampu Pengatur Lalin Kabupaten 5 5 5 5 5

b. Lampu Pengatur Lalin Provinsi 28 29 28 32 33

c. Rambu-rambu Lalu Lintas 527 627 777 877 962

5. Pengelolaan Parkir a. Jumlah Lokasi 172 181 288 298 286 b. Jumlah Juru Parkir 379 504 661 284 657

Page 88: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

140

1 2 3 4 5 6 7 6. Penerbitan Izin:

a.Trayek Pedesaan 641 613 641 641 578 b.Usaha Angkutan 16 6 16 17 26 7. Pelayanan Pengujian

Berkala Kendaraan Bermotor 17.416 16.104 17.308 15.702

17.541

8. Penerbitan Rekomendasi Perpanjangan AKDP 5 7 5 4

5

9. Pembangunan LPJU: 7.650 8.895 8.930 9.141 9.662 a. Natrium/Mercuri 3.608 4.853 4.888 5.099 7.155 b.TL 2.807 2.807 2.807 2.807 2.307 c. Pijar 1.235 1.235 1.235 1.235 200 10. Pemeliharaan LPJU: 1.162 1.360 6.590 7.732 6.720 a. Natrium/Mercuri 1.014 1.250 3.753 3.987 4.165 b.TL 100 80 2.807 2.570 1.255 c. Pijar 48 30 30 1175 1300 11. KWH meter LPJU 14 35 44 65 85

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan

Perkembangan jumlah kendaraan angkutan umum untuk penumpang dan

barang dari tahun 2005 sampai 2009 cenderung menurun, dari data yang ada

pada tahun 2005 untuk kendaraan angkutan penumpang AKDP sebanyak

1.074 kendaraan menurun menjadi 585 kendaraan pada tahun 2009 atau

menurun sebesar 45,53%. Sedangkan untuk kendaraan angkutan

penumpang pedesaan juga mengalami penurunan sebesar 6,8% yaitu pada

tahun 2005 sebanyak 309 kendaraan menjadi pada tahun 2009 sebanyak 288

kendaraan. Penurunan jumlah kendaraan angkutan umum juga diikuti dengan

penurunan jumlah kendaraan angkutan barang yaitu pada tahun 2005

sebanyak 7.387 kendaraan menjadi 6.251 kendaraan pada tahun 2009 atau

menurun 15,38%. Sedangkan untuk jumlah kendaraan wisata relatif tetap

yaitu sebanyak 85 kendaraan. Penurunan jumlah kendaraan tersebut

disebabkan antara lain karena biaya operasional kendaraan yang selalu

meningkat, harga onderdil kendaraan yang selalu naik, dan harga bahan

bakar yang selalui naik yang tidak diikuti dengan pendapatan yang diperoleh

dari penumpang.

Page 89: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

141

Jumlah pengusaha angkutan umum untuk AKAP dan AKDP di Kabupaten

Sleman mengalami kenaikan yang sangat besar. AKAP pada tahun 2005

sebanyak 6 pengusaha dan pada tahun 2009 meningkat menjadi 29

pengusaha atau meningkat sebesar 383,3%, demikian juga dengan AKDP

juga mengalami peningkatan yang signifikan, data yang ada menunjukkan

pada tahun 2005 sebanyak 8 pengusaha dan pada tahun 2009 meningkat

menjadi sebanyak 30 kendaraan atau meningkat sebesar 275%.

Jumlah perlengkapan lalu lintas jalan juga mengalami peningkatan, pada

tahun 2005 sebanyak 560 buah dan pada tahun 2009 meningkat menjadi

1.000 buah atau meningkat sebesar 78,57%. Peningkatan jumlah

perlengkapan lalu lintas di Sleman ini dipicu oleh meningkatnya jumlah

kendaraan yang berlalu lintas di jalan dan dalam rangka memberikan

pelayanan seoptimal mungkin kepada masyarakat di bidang perhubungan.

Pelayanan secara optimal perlu selalu dikembangkan sehingga dalam

pemberian pelayanan pengujian kendaraan bermotor juga mengalami

peningkatan dari 17.416 kendaraan pada tahun 2005 menjadi 17.541

kendaraan pada tahun 2009 atau meningkat sebesar 0,72%.

Penerangan jalan umum juga mengalami peningkatan yang signifikan, pada

tahun 2005 telah dipasang 7.650 buah meningkat sebesar 42,31% menjadi

10.887 buah pada tahun 2009. Sedangkan dalam hal pemeliharaan lampu

penerangan jalan pada tahun 2005 telah dipasang sebanyak 1.162 buah yang

kemudian pada tahun 2009 meningkat menjadi 6.750 buah atau meningkat

sebesar 478,31. Peningkatan juga terjadi pada pemasangan KwH meter yaitu

pada tahun 2005 hanya ada 14 buah, sedangkan pada tahun 2009

mengalami kenaikan sebesar 84 buah atau sebesar 507,14 tada tahun 2009.

Berbagai upaya dalam urusan perhubungan tidak hanya meningkatkan

pelayanan kepada masyarakat dan keselamatan masyarakat, tetapi juga

diapresiasi dengan mendapatkan penghargaan baik di tingkat provinsi

maupun nasional. Prestasi menonjol yang diraih Kabupaten Sleman dalam

Page 90: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

142

urusan perhubungan yaitu pada tahun 2005, Saudara Sunardi, Ama.PKB

menjadi Petugas Penguji Kendaraan Bermotor Teladan Tingkat Nasional

(Juara II).

Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan Perhubungan dari tahun

2005-2009 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.36. Alokasi Anggaran Untuk Penyelenggaraan Urusan Perhubungan

No. Tahun Anggaran Realisasi Anggaran Prosentase

1. 2005 1.728.583.500,00 1.722.372.105,00 99,64

2. 2006 2.643.507.275,00 2.569.291.125,00 97,19

3. 2007 4.515.635.000,00 4.293.196.150,00 95,06

4. 2008 16.035.368.520,00 6.270.224.950,00 39,10

5. 2009 8.883.662.000,00 8.351.880.414,00 94,01

Untuk tahun 2010 anggaran yang dialokasikan untuk penyelenggaraan urusan

perhubungan sebesar Rp5.774.980.250,00, dengan program dan kegiatan

sebagai berikut:

a. Program Pembangunan Prasarana Fasilitas Perhubungan

a. Penyusunan norma, kebijakan, standar dan prosedur bidang

perhubungan

b. Peningkatan pengelolaan terminal angkutan darat

b. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas Lalu

Lintas Angkutan Jalan

a. Rehabilitasi/pemeliharaan sarana alat pengujian kendaraan bermotor

b. Rehabilitasi dan pemasangan Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU)

c. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan

a. Peningkatan disiplin masyarakat menggunakan angkutan

b. Uji kelayakan sarana transportasi guna keselamatan penumpang

c. Penciptaan keamanan dan kenyamanan penumpang dilingkungan

terminal

d. Fasilitasi perijinan di bidang perhubungan

Page 91: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

143

d. Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas

a. Pengadaan rambu-rambu lalu lintas

b. Pengelolaan perparkiran

e. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor

a. Pelayanan uji kendaraan bermotor

b. Pembinaan perbengkelan

Dalam penyelenggaraan urusan perhubungan sampai dengan tahun 2009

masih menghadapi berbagai permasalahan dan kendala. Permasalahan

penyelenggaraan urusan perhubungan antara lain:

a. Meningkatnya pertumbuhan kendaraan tidak sebanding dengan panjang

jalan/prasarana dan sarana yang ada.

b. Pelayanan angkutan umum belum memadai;

c. Terminal angkutan barang dan rest area kendaraan barang belum

tersedia;

d. Kesadaran masyarakat untuk uji kendaraan masih rendah.

Oleh sebab itu, untuk penyempurnaan penyelenggaraan urusan perhubungan

pada masa yang akan datang, dapat kami rekomendasikan kebijakan, antara

lain:

a. Peningkatan dan pemeliharaan sarana dana prasarana perhubungan;

b. Peningkatan pelayanan angkutan;

c. Peningkatan dan pengamanan lalu lintas;

d. Peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor.

17. Urusan Komunikasi dan Informatika

Dalam penyelenggaraan urusan komunikasi dan informatika selama kurun

waktu 5 tahun (2005-2009), Pemerintah Kabupaten Sleman mengambil

kebijakan strategis, yaitu :

a. Meningkatkan kuantitas dan kualitas prasarana dan sarana kerja,

ketersediaan dan akurasi data, proses komunikasi dengan memanfaatkan

teknologi informasi termasuk pengembangan e-goverment dalam

Page 92: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

144

penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan masyarakat dan

pengembangan potensi daerah

b. Menjaga dan meningkatkan kualitas prasarana dan sarana perhubungan

dengan memperhatikan perkembangan wilayah dan tata ruang

Berbagai kebijakan tersebut terimplementasi dalam program pengembangan

komunikasi, informasi dan media Massa

Pelaksanaan berbagai kebijakan, program dan kegiatan tersebut mampu

mendukung keberhasilan pembangunan komunikasi dan informatika selama

kurun waktu 5 tahun (2005 - 2009) mencapai hasil yang cukup

menggembirakan dengan indikator sebagai berikut :

Tabel 3.37. Data Pencapaian Hasil Pembangunan Komunikasi dan Informatika

Tahun No Keterangan

2005 2006 2007 2008 2009

1. Sarana dan prasarana telekomunikasi internal dan eksternal

522 567 567 656 856

2 Website ( unit ) 1 1 1 1 1 3 Intranet / LAN 330 428 428 500 500 4 Sub domain 5 7 13 37 37 5 Pengembangan SIM 10 16 16 16 19 6 Pengembangan

infrastruktur ( WAN ) 23 28 36 50

55 Sumber: Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

Pembangunan komunikasi dan informatika di Kabupaten Sleman telah

menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Permasalahan yang ditemui

juga lebih pada permasalahan internal yang berkaitan dengan ketersediaan

SDM dan sarana dan prasarana yang ada yang perkembangannya seringkali

tidak mampu mengimbangi perkembangan teknologi informasi dan

komunikasi dunia yang setiap detik terus berkembang.

Dari berbagai program dan kegiatan yang dilakukan selama kurun waktu

2005-2009 tersebut mampu melancarkan komunikasi dan informasi antar

Page 93: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

145

instansi maupun di lingkungan pemkab maupun antara pemerintah dengan

masyarakat. Hal ini dikarenakan semua instansi di lingkungan Pemkab

Sleman dan kantor kecamatan sudah terhubung secara on line, dan

masyarakat dapat mengakses informasi melalui website

www.slemankab.go.id.

Perkembangan informatika di Kabupaten Sleman telah mampu mendukung

terwujudnya e-gov di Kabupaten Sleman. Portal internet

www.slemankab.go.id terus dikembangkan. Pada tahun 2005 baru memiliki 5

sub domain saat ini website ini memiliki 37 sub domain yang dikelola oleh

masing masing instansi. Koneksi internet juga terus ditingkatkan

kapasitasnya. Pada tahun 2005 koneksi internet hanya berkapasitas 512

kbps, pada tahun 2009 telah berkapasitas 1.3 Mbps yang dipakai oleh 250

komputer di seluruh instansi. Perkembangan sistem informasi dari tahun 2005

sampai 2009 terus menujukkan peningkatan. Pada tahun 2005 Pemkab

Sleman memiliki 10 Sistem Informasi (SIM ) pada tahun 2009 meningkat

menjadi 19 SIM.

Sarana telekomunikasi juga makin lengkap dan meningkat jumlahnya. Sistem

PABX yang dikembangkan untuk memenuhi kubutuhan komunikasi antar dan

intra instansi terus dikembangkan. Pada tahun 2005 jumlah ekstension yang

dikembangkan dengan sistem PABX 243 ekstension, pada tahun 2009

meningkat menjadi 335 ekstensi. Selain itu telepon ekstensi juga

dikembangkan dengan VOIP, bahkan saat ini 17 kecamatan juga telah

terpasang ekstensi dengan VOIP.

Pembangunan komunikasi dan informatika juga membantu memberikan

peringatan dini bahaya bencana Merapi. Sampai tahun 2009 untuk

memberikan informasi peringatan dini kepada masyarakat di sekitar wilayah

rawan bencana Merapi telah dipasang 4 buah sirene tanda bencana alam

yang ditempatkan di Balai Istirahat Kaliurang (BIK) Wara Kaliurang, Tritis, dan

Page 94: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

146

Kalitengah dan Kaliadem (kondisi rusak karena terkena lahar). Bahkan sejak

tahun 2008 juga dipasang 3 buah kamera untuk mengamati aktivitas Gunung

Merapi yang dipasang di Kaliurang, Tritis dan Kaliadem. Dengan kamera

tersebut aktivitas di Gunung Merapi dapat dipantau dari 3 sisi.

Saat ini juga telah dioperasionalkan mobil telekomunikasi peralatan

komunikasi meliputi telepon ekstension, radio komunikasi, serta peralatan

komunikasi yang akan dikembangkan sebagai alat komunikasi data. Dengan

adanya peralatan komunikasi data/voice yang bersifat mobile diharapkan

dapat dikembangkan sebagai sarana sosialisasi IT pada masyarakat.

Pengelolaan berita yang bersifat rahasia khususnya yang menyangkut

kestabilan negara juga dilakukan dengan baik melalui persandian. Dengan ini

kebocoran berita dapat diminimalisir.

Pengembangan infrastruktur jaringan komputer terus dilakukan yang meliputi

pengembangan jaringan komputer internal instansi (dalam instansi) dan antar

instansi. Saat ini seluruh instansi telah terhubung secara on line.

Pengembangan perangkat lunak juga terus dilakukan yakni dengan

pengembangan/penambahan perangkat lunak original yang dibutuhkan

seperti MS Windows, MS Office dsb dan pengembangan aplikasi sistem

informasi.

Untuk pengembangan/penambahan aplikasi sistem informasi dilakukan

secara bertahap terpadu dan terintegrasi. Untuk itu telah diterapkan

standarisasi jenis perangkat lunak standard yang harus dipakai untuk

pengembangan aplikasi. Pengembangan sistem informasi (SIM) terus

dilakukan. Pada tahun 2005 SIM yang dikembangkan baru 10 SIM, pada

tahun 2009 telah menjadi 19 SIM .

Page 95: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

147

Untuk memberikan kemudahan masyarakat mengakses internet juga telah

dikembangan hotspot di berbagai tempat. Pada tahun 2005 belum ada area

yang dipasang hotspot, pada tahun 2009 telah dipasang hotspot secara

terintegrasi di 6 lokasi/ instansi.

Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan Komunikasi dan informatika

dari tahun 2005-2009 adalah sebagai berikut:

Berbagai upaya dalam urusan komunikasi dan informatika tidak hanya

meningkatkan pelayanan masyarakat dalam komunikasi dan meningkatkan

efisiensi kerja di kantor, tetapi juga diapresiasi dengan mendapatkan

penghargaan baik di tingkat provinsi maupun nasional. Prestasi menonjol

yang diraih Kabupaten Sleman dalam urusan komunikasi dan informatika

meliputi :

a. Terbaik ke-3 kategori Pemerintah Kabupaten Sebagai Lembaga

Pemerintah Pengaplikasi E-Government 2005 dari Majalah Warta Ekonomi

(Tahun 2005)

b. Nominator 10 besar E-Government award tahun 2006 dari Majalah Warta

Ekonomi (Tahun 2006)

c. Website Terbaik kategori Kabupaten pada Majalah Warta Ekonomi E-

Government Award 2008 dari Majalah Warta Ekonomi (Tahun 2008)

Tabel 3.38. Alokasi Anggaran Untuk Penyelenggaraan Urusan Komunikasi dan Informatika

No. Tahun Anggaran (Rp) Realisasi Anggaran (Rp) Prosentase

1. 2005 680.395.000,00 652.844.650,00 95,95

2. 2006 730.362.000,00 694.025.300,00 95,02

3. 2007 2.154.964.530,00 1.987.483.935,00 92,23

4. 2008 2.821.830.000,00 2.667.884.188,00 94.54

5. 2009 2.821.233.650,00 2.688.980.970,00 95,31

Untuk tahun 2010 anggaran yang dialokasikan untuk penyelenggaraan urusan

komunikasi dan informatika sebesar Rp1.159.429.750,00, dengan program

dan kegiatan sebagai berikut:

Page 96: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

148

a. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa

1) Pengkajian dan pengembangan sistem informasi

2) Pelayanan masyarakat dalam pos dan telekomunikasi

3) Penyusunan Buku Informasi Pembangunan Tahun 2010

4) Pengelolaan website Bappeda

5) Pembinaan dan pengembangan jaringan komunikasi dan informasi

6) Implementasi IGOS dan pengembangan sarana prasarana

telekomunikasi

7) Pelayanan informasi berbasis SIM/Call Center

8) Pengelolaan dan pengembangan VoIP Kecamatan

9) Pemasangan Sub PABX dan jaringan extension desa

10) Pengelolaan dan pengembangan persandian daerah

11) Penerbitan Siaran Parlemen, booklet, leaflet dan buletin

12) Dokumentasi kegiatan dewan, pelayanan pers, dialog interaktif dan

keprotokolan

13) Pengelolaan informasi melalui internet dan anjungan

14) Pengadaan alat studio dan komunikasi

15) Pengelolaan web pertanian dan kehutanan

16) Pembuatan peta potensi pertanian dan kehutanan

b. Program Pengkajian dan Penelitian Bidang Komunikasi dan Informasi

1) Pengkajian opini dan polling pendapat

2) Pengkajian penggunaan media dan monitoring isue dan permasalahan

melalui media massa

Namun demikian selama melaksanakan kebijakan tersebut masih dijumpai

kekurangan atau kelemahan yaitu kualitas sebagian sumberdaya manusia

belum memadai dalam penguasaan teknologi informasi

Oleh sebab itu, untuk penyempurnaan penyelenggaraan urusan komunikasi

dan informatika pada masa yang akan datang, dapat kami rekomendasikan

hal-hal sebagai berikut :

Page 97: B. Urusan Wajib 1. Urusan Pendidikan - slemankab.go.idslemankab.go.id/wp-content/file/lppdamj2010/Bab_III_1._Ur_Wajib.pdf · keberhasilan dalam pelaksanaan program wajib belajar pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman

Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

149

a. Kualitas SDM bidang komunikasi dan informatika harus terus ditingkatkan

baik kualitas maupun jumlah SDMnya.

b. Meningkatkan ketersediaan akses data dan informasi bagi seluruh instansi

dan masyarakat.

c. Mengembangkan infrastruktur jaringan komunikasi data di seluruh instansi.

d. Mengembangkan sistem pelayanan pemerintahan dan pembangunan

melalui e-Gov.

e. Mengembangkan sistem informasi secara terintegrasi, standar dan

terpadu dalam rangka e-Gov.