b i o l o g i - · pdf filenaskah pembelajaran biologi kurikulum 2013 di sma...

34
MelaluiPendekatanSaintifik DIREKTORAT PEMBINAAN SMA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2014 Pembelajaran BIOLOGI

Upload: vothuan

Post on 09-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

MelaluiPendekatanSaintifik

DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2014

Pembelajaran

B I O L O G I

Naskah Pembelajaran Biologi Kurikulum 2013 di SMA

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

ii

KATA PENGANTAR

Naskah Pembelajaran Biologi Kurikulum 2013 di SMA

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................... ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Tujuan ......................................................................................... 2

C. Ruang Lingkup .............................................................................. 3

D. Landasan Hukum .......................................................................... 3

BAB II PEMBELAJARAN SAINTIFIK DAN PENILAIAN AUTENTIK .......................... 5

A. Prinsip .......................................................................................... 5

B. Pendekatan Pembelajaran Saintifik pada Mata Pelajaran Biologi ........ 7

C. Penilaian Autentik dalam Pembelajaran Biologi ............................... 12

1. Penilaian Sikap ...................................................................... 14

2. Penilaian Pengetahuan ........................................................... 17

3. Penilaian Keterampilan ........................................................... 18

BAB III. ANALISIS KOMPETENSI ...................................................................... 22

A. Kompetensi ................................................................................. 22

B. Mengkaji keterkaitan KI dan KD dalam silabus dan buku (buku guru

dan buku siswa) ........................................................................... 23

BAB IV PENUTUP ........................................................................................... 28

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 30

Naskah Pembelajaran Biologi Kurikulum 2013 di SMA

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya dalam rangka mencapai tujuan

tersebut disusun standar nasional pendidikan, terdiri atas: standar kompetensi

lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana prasarana, standar pendidik

dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan

standar penilaian pendidikan.

Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara lengkap dan sistematis agar

pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta

memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan

kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta

psikologis peserta didik. Oleh karena itu setiap satuan pendidikan perlu

melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta

penilaian proses pembelajaran dengan strategi yang benar untuk

meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.

Strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya

seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013. Kurikulum memuat

apa yang seharusnya diajarkan kepada peserta didik, sedangkan pembelajaran

merupakan cara bagaimana apa yang diajarkan bisa dikuasai oleh peserta

didik. Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan RPP yang

dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang

mengacu pada Silabus.

Naskah Pembelajaran Biologi Kurikulum 2013 di SMA 2

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan

teknik, bentuk, dan instrumen serta pedoman penilaian hasil belajar dengan

pendekatan autentik. Penilaian memungkinkan pendidik mampu menerapkan

program remedial bagi peserta didik yang tergolong pebelajar lambat dan

program pengayaan bagi peserta didik yang termasuk kategori pebelajar cepat.

Pemerintah melalui surat edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

(Kemendikbud) Nomor 156928/MPK.A/KR/2013 tanggal 8 November 2013

menyatakan bahwa mulai tahun pelajaran 2014/2015 seluruh SMA sejumlah

12.637 wajib melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan kelas XI. Untuk

menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan

pembelajaran saintifik, serta melakukan penilaiain autentik, Pemerintah telah

melatih guru inti dan guru sasaran, serta menyediakan silabus, buku guru, dan

buku teks untuk peserta didik.

Untuk menyiapkan kemampuan guru Biologi dalam merancang dan

melaksanakan pembelajaran saintifik serta melakukan penilaian autentik

menggunakan silabus sebagai acuan, perlu penjabaran operasional antara lain

dalam mengembangkan materi pembelajaran, mengembangkan langkah

pembelajaran serta merancang dan melaksanakan penilaian autentik. Oleh

karena itu diperlukan rambu-rambu/panduan yang bisa memfasilitasi guru

Biologi secara individual dan kelompok dalam mengembangkan dan

melaksanakan pembelajaran menggunakan berbagai metode, strategi, dan

model, serta merancang penilaiannya.

B. Tujuan

Secara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru mata

pelajaran Biologi dalam mengimplementasikan kurikulum 2013. Secara khusus

naskah ini bertujuan untuk:

1. Memberikan rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi inti

dan kompetensi dasar.

2. Mengembangkan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3. Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari

silabus.

Naskah Pembelajaran Biologi Kurikulum 2013 di SMA 3

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

4. Mengembangkan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan

pendekatan saintifik.

5. Merancang penilaian autentik

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup naskah ini terdiri atas:

1. Penjelasan tentang Pembelajaran Saintifik dan Penilaian Autentik

2. Langkah-langkah pembelajaran saintifik dalam mata pelajaran Biologi

3. Penilaian Autentik dalam pembelajaran Biologi

4. Penjelasan tentang Analisis Kompetensi

D. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional

2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan

3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013

tentang Standar Kompetensi Lulusan

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013

tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013

tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013

tentang Standar Penilaian Pendidikan

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013

tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah

Atas/Madrasah Aliyah

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tentang

Implementasi Kurikulum

Naskah Pembelajaran Biologi Kurikulum 2013 di SMA 4

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

9. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor

156928/MPK.A/KR/2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013

10. Surat Edaran Bersama Menteri Dalam Negeri Nomor 420/176/SJ dan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0258/MPK.A/KR/2014 tentang

Implementasi Kurikulum 2013.

11. Peraturan lain tentang Kurikulum 2013 yang berlaku.

Naskah Pembelajaran Biologi Kurikulum 2013 di SMA

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

5

BAB II

PEMBELAJARAN SAINTIFIK DAN PENILAIAN AUTENTIK

A. Prinsip

Pembelajaran Kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi dengan

memperkuat proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk mencapai

kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penguatan proses

pembelajaran dilakukan melalui pendekatan saintifik, yaitu pembelajaran yang

mendorong peserta didik lebih mampu dalam mengamati, menanya,

mengumpulkan informasi, mengasosiasi/menalar, dan mengomunikasikan

perolehannya.

Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat

pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi

Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran

yang harus dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang

kegiatan belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi

dan ruang lingkup materi.

Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup

pengembangan kompetensi pada ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan

yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga kompetensi tersebut

memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap

diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai,

menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas

mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan

mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya,

mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Pencapaian kompetensi tersebut

berkaitan erat dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan. Penguatan

pendekatan saintifik diterapkan melalui model pembelajaran berbasis

penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong

kemampuan peserta didik menghasilkan karya kontekstual, baik individual

maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakanmodel pembelajaran

Naskah Pembelajaran Biologi Kurikulum 2013 di SMA 6

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based

learning).

Prinsip pembelajaran pada Kurikulum 2013 menekankan perubahan

paradigma: (1) dari peserta didik diberi tahu menjadi peserta didik mencari

tahu; (2) dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar

berbasis aneka sumber belajar; (3) dari pendekatan tekstual menjadi

pendekatan proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; (4)

dari pembelajaran berbasis konten menjadi pembelajaran berbasis

kompetensi; (5) dari pembelajaran parsial menjadi pembelajaran terpadu; (6)

dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menjadi pembelajaran

dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; (7) dari pembelajaran

verbalisme menjadi keterampilan aplikatif; (8) peningkatan dan keseimbangan

antara keterampilan fisikal (hard skills) dan keterampilan mental (soft skills);

(9) pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan

peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat; (10) pembelajaran yang

menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung

tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan

mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri

handayani); (11) pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di

masyarakat; (12) pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja

adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas; (13)

pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi

dan efektivitas pembelajaran; dan (14) pengakuan atas perbedaan individual

dan latar belakang budaya peserta didik.

Tantangan baru dinamika kehidupan yang makin kompleks menuntut aktivitas

pembelajaran bukan sekadar mengulang fakta dan fenomena keseharian yang

dapat diduga melainkan mampu menjangkau pada situasi baru yang tak

terduga. Dengan dukungan kemajuan teknologi dan seni, pembelajaran

diharapkan mendorong kemampuan berpikir peserta didik hingga situasi baru

yang tak terduga. Agar pembelajaran terus menerus membangkitkan

kreativitas dan keingintahuan peserta didik, kegiatan pembelajaran dilakukan

dengan langkah sebagai berikut:

Naskah Pembelajaran Biologi Kurikulum 2013 di SMA 7

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

1. Menyajikan atau mengajak peserta didik mengamati fakta atau fenomena

secara langsung dan/atau rekonstruksi sehingga peserta didik mencari

informasi, membaca, melihat, mendengar, atau menyimak fakta/fenomena

tersebut;

2. Memfasilitasi diskusi dan tanya jawab dalam menemukan konsep, prinsip,

hukum, dan teori;

3. Mendorong peserta didik aktif mencoba melalui kegiatan eksperimen;

4. Memaksimalkan pemanfaatan teknologi dalam mengolah data,

mengembangkan penalaran dan memprediksi fenomena;

5. Memberi kebebasan dan tantangan kreativitas dalam mengomunikasikan

sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki melalui presentasi

dan/atau unjuk karya dengan aplikasi pada situasi baru yang terduga

sampai tak terduga.

Untuk mengukur ketercapaian kompetensi peserta didik, dilakukan penilaian

yang mengacu kepada Kurikulum 2013, yaitu penilaian autentik. Penilaian

autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk

menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output)

pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Penilaian autentik menilai kesiapan peserta didik, serta proses dan hasil belajar

secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen (input – proses – output)

tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta didik,

bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan

dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.

B. Pendekatan Pembelajaran Saintifik pada Mata Pelajaran Biologi

Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-

langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah.Model

pembelajaran yang diperlukan adalah yang memungkinkan terbudayakannya

kecakapan berpikir sains, terkembangkannya “sense of inquiry” dan

kemampuan berpikir kreatif peserta didik (Alfred De Vito, 1989). Model

pembelajaran yang diperlukan adalah yang mampu menghasilkan kemampuan

untuk belajar (Joice & Weil: 1996), bukan saja diperolehnya sejumlah

Naskah Pembelajaran Biologi Kurikulum 2013 di SMA 8

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih penting adalah

bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu diperoleh peserta didik

(Zamroni, 2000; &Semiawan, 1998).

Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara

akhir, namunproses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena itu

pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses. Model

pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains adalah model

pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam

sistem penyajian materi secara terpadu (Beyer, 1991). Model ini menekankan

pada proses pencarian pengetahuan dari pada transfer pengetahuan, peserta

didik dipandang sebagai subjek belajar yang perlu dilibatkan secara aktif dalam

proses pembelajaran, guru sebagai fasilitator yang membimbing dan

mengkoordinasikan kegiatan belajar. Dalam model ini peserta didik diajak

untuk melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi

pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh

para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah (Nur: 1998),

dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai

fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk

kehidupannya. Fokus proses pembelajaran diarahkan pada pengembangan

keterampilan peserta didik dalam memproseskan pengetahuan, menemukan

dan mengembangkan sendiri fakta, konsep, dan nilai-nilai yang diperlukan

(Semiawan: 1992).

Model ini juga mencakup penemuan makna (meanings), organisasi, dan

struktur dari ide atau gagasan, sehingga secara bertahap peserta didik belajar

bagaimana mengorganisasikan dan melakukan penelitian. Pembelajaran

berbasis keterampilan proses sains menekankan pada kemampuan peserta

didik dalam menemukan sendiri (discover) pengetahuan yang didasarkan atas

pengalaman belajar, hukum-hukum, prinsip-prinsip dan generalisasi, sehingga

lebih memberikan kesempatan bagi berkembangnya keterampilan berpikir

tingkat tinggi (Houston, 1988). Dengan demikian peserta didik lebih

diberdayakan sebagai subjek belajar yang harus berperan aktif dalam menggali

informasi dari berbagai sumber belajar, dan guru lebih berperan sebagai

organisator dan fasilitator pembelajaran.

Naskah Pembelajaran Biologi Kurikulum 2013 di SMA 9

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

Model pembelajaran berbasis keterampilan proses sains berpotensi

membangun kompetensi dasar peserta didik melalui pengembangan

keterampilan proses sains, sikap ilmiah, dan proses konstruksi pengetahuan

secara bertahap. Keterampilan proses sains pada hakikatnya adalah

kemampuan dasar untuk belajar (basic learning tools) yaitu kemampuan yang

berfungsi untuk membentuk landasan pada setiap individu dalam

mengembangkan diri (Chain and Evans: 1990).

Sesuai dengan karakteristik Biologisebagai bagian dari natural science,

pembelajaran biologiharus merefleksikan kompetensi sikap ilmiah, berpikir

ilmiah, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan

melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi,

dan mengomunikasikan.

1. Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran Biologi berkaitan erat

dengan konteks situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Proses mengamati mencakup kegiatan yang memaksimalkan penggunaan

seluruh indera untuk mencari informasi, melihat, mendengar, membaca,

dan atau menyimak. Obyek yang diamati adalah materi faktual (yang

berbentuk fakta), yaitu fenomena atau beristiwa yang dapat diamati secara

langsung atau dalam bentuk gambar, film, video, dan sebagainya.

Contohnya: Dalam pembelajaran Biologi “KD 3.10 Menganalisis data

perubahan lingkungan dan dampak dari perubahan perubahan tersebut

bagi kehidupan”, sekelompok peserta didik mengamati tempat

pembuangan sampah di lingkungan sekitar pasar. Fakta yang diperoleh

dari hasil pengamatan ini antara lain adalah adanya tumpukan berbagai

sampah kertas, plastik, botol dan kaleng bekas tempat minuman, sampah

sayuran dan buah-buahan yang membusuk, bau sampah menusuk hidung,

banyak lalat beterbangan di sekitar sampah, dan sebagainya.

2. Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses membangun

pengetahuan peserta didik berupa konsep, prinsip, prosedur, hukum dan

teori, hingga berpikir metakognitif. Tujuannya agar peserta didik memiliki

kemampuan berpikir tingkat tinggi secara kritis (critical thinking skill), logis,

dan sistematis. Proses menanya dilakukan melalui kegiatan diskusidan

kerja kelompok serta diskusi kelas. Praktik diskusi kelompok memberi

Naskah Pembelajaran Biologi Kurikulum 2013 di SMA 10

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

ruang kebebasan mengemukakan ide/gagasan dengan bahasa sendiri,

termasuk dengan menggunakan bahasa daerah.

Pada contoh di atas kegiatan menanya dapat terjadi dalam diskusi antar

peserta didik sewaktu mengamati tempat pembuangan sampah tadi.

Pertanyaan antara lain dapat berupa: “Mengapa sampah-sampah sayuran

dan buah-buahan dapat membusuk?”, “Bagaimana agar tumpukan sampah

tidak menimbulkan bau busuk dan mencemari lingkungan?”, “Bagaimana

membuat sampah menjadi barang-barang yang bermanfaat ?”

3. Kegiatan mencoba bermanfaat untuk meningkatkan keingintahuan peserta

didik untuk memperkuat pemahaman konsep,prinsip, dan prosedur dengan

mengumpulkan data, mengembangkan kreativitas, dan keterampilan kerja

ilmiah. Kegiatan ini mencakup merencanakan, merancang, dan melakukan

eksperimen, serta memperoleh, menyajikan, dan mengolah data.

Pemanfaatan sumber belajar termasuk mesin komputasi dan automasi

sangat disarankan dalam kegiatan ini.

Lanjutan dari contoh di atas peserta didik dapat menggali data dari

berbagai sumber, seperti buku-buku referensi, internet, dsb, mengenai

penyebab membusuknya sayuran dan buah-buahan, cara mengurangi

(reduce) pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh berbagai macam

sampah (limbah), cara memanfaatkan kembali botol plastik dan kaleng

bekas tempat minuman (reuse), dan cara melakukan daur ulang kertas

serta memanfaatkan sampah sayuran/buah-buahan untuk pupuk (recycle).

Selanjutnya peserta didik diharapkan akan termotivasi untuk

merencanakan/merancang dan melakukan kegiatan/percobaanguna

mengurangi dampak pencemaran lingkungan bagi kehidupan.

4. Kegiatan mengasosiasi bertujuan untuk membangun kemampuan berpikir

dan bersikap ilmiah. Data yang diperoleh diklasifikasikan, diolah, dan

ditemukan hubungan-hubungan yang spesifik. Kegiatan dapat dirancang

oleh guru melalui situasi yang direkayasa dalam kegiatan tertentu sehingga

peserta didik melakukan aktivitas antara lain menganalisis data,

mengelompokkan, membuat kategori, menyimpulkan, dan

memprediksi/mengestimasi dengan memanfaatkan lembar kerja diskusi

atau praktik. Hasil kegiatan mencoba dan mengasosiasi memungkinkan

Naskah Pembelajaran Biologi Kurikulum 2013 di SMA 11

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

peserta didik memiliki keterampilan berpikir kritis tingkat tinggi (higher

order critical thinking skills) hingga berpikir metakognitif.

Selanjutnya dari contoh di atas, peserta didik menganalisis/mengolah

berbagai data yang diperoleh sehingga dapat menyimpulkan bahwa

pencemaran lingkungan dapat diatasi antara lain dengan melakukan

reduce, reuse, dan recycle.

5. Kegiatan mengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil

konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, atau

grafik.Kegiatan ini dilakukanagar peserta didik mampu mengomunikasikan

pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya, serta berkreasi melalui

presentasi, membuat laporan, dan/atau unjuk karya.

Pada contoh di atas peserta didik menyajikan rancangannya untuk

mengatasi masalah pencemaran lingkungan dan menjelaskan cara

(prosedur) untuk mendaur ulang sampah kertas atau sampah

sayuran/buah-buahan. Lebih jauh lagi peserta didik dapat mengajukan

proyek misalnya “Pemanfaatan sampah/limbah untuk mengurangi

pencemaran lingkungan dan menghasilkan barang-barang yang bernilai

ekonomi”. Rancangan proyek dilengkapi dengan kalkulasi biaya dan cara

memasarkan hasil karyanya.

Kelima pengalaman belajar (mengamati, menanya, mengumpulkan data,

mengasosiasi dan mengomunikasikan) tersebut harus dibelajarkan kepada

peserta didik melalui model-model pembelajaran yang sesuai dengan materi

biologi.

Model-model tersebut antara lain, Inquiry Based Learning, Discovery Based

Learning, Problem Based Learning, dan Project Based Learning.

Pemilihan model-model pembelajaran di atas sebagai pelaksanaan pendekatan

saintifik dalam pembelajaran memerlukan analisis yang cermat sesuai dengan

karakteristik kompetensi dan kegiatan pembelajaran dalam silabus. Pemilihan

model pembelajaran mempertimbangkan hal-hal berikut.

1. Karakteristik pengetahuan yang dikembangkan menurut kategori

pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural. Untuk pengetahuan

faktual dan konsepetual, guru dapat memilih Discovery Learning,

Naskah Pembelajaran Biologi Kurikulum 2013 di SMA 12

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

sedangkan untuk pengetahuan prosedural Project Based Learning dan

Problem Based Learning.

2. Karakteristik keterampilan yang tertuang pada rumusan kompetensi dasar

dari KI- 4. Untuk keterampilan abstrak, guru dapat memilih Discovery

Learning dan Problem Based Learning, sedangkan untuk keterampilan

konkrit menggunakan Project Based Learning.

3. Karakteristik sikap yang dikembangkan, baik sikap religious (KI-1) maupun

sikap sosial (KI-2)

Contoh matrik pemilihan model yang dapat digunakan sesuai dengan dimensi

pengetahuan dan keterampilan tampak pada tabel 1 berikut;

Tabel 1

Dimensi Pengetahuan

Dimensi Keterampilan

Abstrak Konkrit

Faktual Discovery Learning Discovery Learning

Konseptual Discovery Learning Discovery Learning

Prosedural Discovery Learning

Problem Based Learning

Discovery Learning Problem Based Learning

Metakognitif

Discovery Learning Project Based Learning

Problem Based Learning

Discovery Learning Project Based Learning

Problem Based Learning

C. Penilaian Autentik dalam Pembelajaran Biologi

Penilaian autentik (authentic assessment) menurut beberapa sumber

sebagaimana tertulis dalam materi pelatihan guru implementasi Kurikulum

2013 adalah sebagai berikut: (1) American Library Association mendefinisikan

penilaian autentik sebagai proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi,

motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada aktivitas yang relevan dalam

pembelajaran; (2) Newton Public School, mengartikan penilaian autentik

sebagai penilaian atas produk dan kinerja yang berhubungan dengan

pengalaman kehidupan nyata peserta didik; dan (3) Wiggins mendefinisikan

penilaian autentik sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta didik yang

mencerminkan prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam aktivitas-

Naskah Pembelajaran Biologi Kurikulum 2013 di SMA 13

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

aktivitas pembelajaran, seperti meneliti, menulis, merevisi dan membahas

artikel, memberikan analisis oral terhadap peristiwa, berkolaborasi

dengan antar sesama melalui debat, dan sebagainya.

Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah

(scientific approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum

2013. Karena penilaian semacam ini mampu menggambarkan peningkatan

hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar,

mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain. Penilaian autentik cenderung

fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta

didik untuk menunjukkan kompetensi mereka yang meliputi sikap,

pengetahuan, dan keterampilan. Karenanya, penilaian autentik sangat relevan

dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran di SMA.

Penilaian autentik memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik

untuk menerapkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang sudah

dimilikinya dalam bentuk tugas: membaca dan meringkasnya, eksperimen,

mengamati, survei, projek, makalah, membuat multi media, membuat

karangan, dan diskusi kelas.

Penilaian autentik adalah penilaian kinerja, termasuk di dalamnya penilaian

portofolio dan penilaian proyek. Penilaian autentik disebut juga penilaian

responsif, suatu metode untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik

yang memiliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang mengalami kelainan

tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius. Penilaian

autentik dapat diterapkan dalam berbagai bidang ilmu seperti seni atau ilmu

pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses dan

hasil pembelajaran.

Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan

program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan

konseling. Selain itu, hasil penilaian autentik dapat digunakan sebagai bahan

untuk memperbaiki proses pembelajaran yang memenuhi Standar Penilaian

Pendidikan.

Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif

untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output)

Naskah Pembelajaran Biologi Kurikulum 2013 di SMA 14

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

pembelajaran mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian sikap

dilakukan melalui observasi/pengamatan menggunakan jurnal, penilaian diri,

dan/atau penilaian antar teman. Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis, tes

lisan, dan/atau penugasan. Penilaian keterampilan melalui tes praktik, penilaian

proyek, dan penilaian portofolio.

1. Penilaian Sikap

Dalam Kurikulum 2013, kompetensi sikap meliputi sikap spiritual dan sikap

sosial. Contoh Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran Biologi yang

berkaitan dengan Kompetensi Inti sikap sipritual (KI-1) dan sikap sosial

(KI-2):

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

KI-1

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya

KI-2

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,disiplin,tanggung-jawab,peduli (gotongroyong,kerjasama,toleran,damai),santun, responsif danproaktifdan menunjukkansikapsebagai bagiandarisolusi atas berbagaipermasalahan.

2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium

Naskah Pembelajaran Biologi Kurikulum 2013 di SMA 15

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

Penilaian sikap dilakukan melalui pengamatan, jurnal, penilaian diri, dan

penilaian antar teman.

Pengamatan dapat dilakukan pada saat aktivitas pembelajaran

berlangsung dengan menggunakan lembar pengamatan. Pengamatan

sikap dalam Biologi seperti berani dan santun dalam mengajukan

pertanyaan dan berargumentasi dapat dilakukan pada kegiatan kerja

kelompok. Sedangkan pengamatan sikap sikap teliti, tekun, jujur sesuai

data dan fakta, disiplin, dan tanggung jawab, dapat dilakukan saat

melaksanakan percobaan (eksperimen)biologi.

Jurnal adalah catatan pendidik yang sistematis di dalam dan di luar kelas

yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan

peserta didik berkaitan dengan sikap dan perilaku. Jurnal yang dibuat oleh

guru Biologi dapat berisi perilaku peserta didik baik yang positif maupun

negatif, dilengkapi dengan waktu terjadinya perilaku tersebut. Jurnal dapat

memuat penilaian terhadap peserta didik pada aspek tertentu secara

kronologis. Contoh jurnal yang dibuat oleh guru Biologi kelas X:

No Waktu Nama

Peserta Didik

Kejadian / Perilaku Tindak lanjut

1

Senin,

24 Maret 2014

Pkl. 09.10

Rani

Melaporkan bahwa dia memecahkan kaca obyek pada waktupraktik di laboratorium

Diberikan apresiasi karena kejujurannya

2 Senin, 24 Maret 2014 Pkl. 10.15

Rudi

Meninggalkan laboratorium setelah praktikum, tanpa membersihkan meja dan alat-alat yang sudah digunakan

Dipanggil untuk membersihkan meja praktikum dan alat- alat yang sudah digunakan, serta diberi pembinaan

Naskah Pembelajaran Biologi Kurikulum 2013 di SMA 16

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

Penilaian-diri (self assessment) merupakan suatu teknik penilaian di

mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan

status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya

dalam mata pelajaran tertentu. Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk

mengukur kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penilaian

ranah sikap misalnya, peserta didik diminta mengungkapkan perasaannya

terhadap pembelajaran Biologi berdasarkan kriteria atau acuan yang telah

disiapkan. Penilaian ranah keterampilan misalnya, peserta didik diminta

untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya

berkaitan dengan mata pelajaran Biologi, berdasarkan kriteria atau acuan

yang telah disiapkan. Penilaian ranah pengetahuan misalnya, peserta didik

diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikir

sebagai hasil belajar Biologi berdasarkan atas kriteria atau acuan yang

telah disiapkan.

Teknik penilaiandiri memiliki beberapa manfaat. Pertama, menumbuhkan

rasa percaya diri peserta didik. Kedua, peserta didik menyadari kekuatan

dan kelemahan dirinya. Ketiga, mendorong, membiasakan, dan melatih

peserta didik berperilaku jujur. Keempat, menumbuhkan semangat untuk

maju secara personal.

Penilaian antar teman adalah penilaian yang dilakukan terhadap sikap

seorang peserta didik oleh peserta didik lainnya dalam suatu kelas atau

rombongan belajar. Penilaian ini merupakan bentuk penilaian untuk

melatih peserta didik menjadi pembelajar yang baik. Instrumen penilaian

antar teman sesuai dengan kompetensi dan indikator yang akan diukur.

Contoh format penilaian antar peserta didik pada waktu diskusi kelompok

mata pelajaran Biologi.

No Perilaku / sikap Muncul/ dilakukan

Ya Tidak

1 Mau menerima pendapat teman

2 Memaksa teman untuk menerima pendapatnya

Naskah Pembelajaran Biologi Kurikulum 2013 di SMA 17

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

No Perilaku / sikap Muncul/ dilakukan

Ya Tidak

3 Memberi solusi terhadap pendapat yang bertentangan

4 Dapat bekerja sama dengan teman yang berbeda status sosial, suku, dan agama

5 ….

2. Penilaian Pengetahuan

Kompetensi siswa pada aspek pengetahuan dapat diukur melalui tes dan

nontes. Bentuk tes yang digunakan antara lain adalah tes tertulis (uraian,

pilihan ganda, isian, benar salah, dll), tes lisan, dan/atau tes praktik.

Sedangkan, bentuk nontes dapat dilakukan melalui tugas-tugas yang

diberikan, baik tugas menjawab soal, atau tugas membuat laporan tertulis.

Tes tertulis.

Tes tertulis dapat berupa memilih atau mengisi jawaban. Memilih jawaban

dapat berbentuk pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak,

menjodohkan, dan sebab-akibat. Mengisi jawaban terdiri atas

isian/melengkapi, jawaban singkat/pendek, dan uraian. Dalam

pembelajaran Biologi SMA bentuk soal tes tertulis yang sering dilakukan

adalah pilihan ganda dan uraian.Soal-soal yang disusun harus memenuhi

kaidah penulisan butir soal yang meliputi substansi/materi, konstruksi, dan

bahasa.

Tes tertulis berbentuk uraian menuntut peserta didik mampu mengingat,

memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis,

mengevaluasi, dan sebagainya atasmateri yang sudah dipelajari. Tes

tertulis berbentuk uraian sedapat mungkin bersifat komprehentif, sehingga

mampu menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan

peserta didik.

Pada tes tertulis berbentuk uraian, hendaknya guru Biologi memberi

kesempatan peserta didik untukmenuliskan jawabannya sendiri yang

Naskah Pembelajaran Biologi Kurikulum 2013 di SMA 18

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

berbeda dengan teman-temannya, namun tetap terbuka memperoleh nilai

yang sama. Tes tertulis berbentuk uraianpada mata pelajaran Biologi

biasanya menuntut dua jenis pola jawaban, yaitu jawaban terbuka

(extended-response) atau jawaban terbatas (restricted-response). Hal ini

sangat tergantung pada bobot soal yang diberikan oleh guru. Tes

semacam ini memberi kesempatan pada guru untuk mengukur hasil belajar

peserta didik pada tingkatan yang lebih tinggi atau kompleks.

Tes Lisan.

Tes lisan adalah tes yang menuntut peserta didik memberikan jawaban

secara lisan. Meskipun jawabannya secara lisan bukan berarti bahwa

pertanyaan yang diajukan hanya menyangkut tingkat berpikir rendah (low

order thinking), tetapi dapat juga diajukan pertanyaan yang menuntut

penalaran dan berpikir kritis. Oleh karena itu dalam melaksanakan tes

lisan, guru Biologi perlu menyiapkan daftar pertanyaan yang disampaikan

melalui tanya jawab secara langsung dengan peserta didik. Contoh

pertanyaan pada tes lisan:

a. Berikan contoh sebuah rantai makanan pada ekosistem sawah!

b. Dari contoh tersebut jelaskan apa yang akan terjadi pada kosumen I

jika konsumen II mengalami penurunan jumlah populasi!

Penugasan.

Penugasan dapat berupa pekerjaan rumah dan/atau proyek yang harus

dikerjakan oleh peserta didik, baik secara individu atau kelompok, sesuai

dengan karakteristik tugas.Contoh penugasan: “membuat rancangan untuk

mengatasi kerusakan lingkungan”.

3. Penilaian Keterampilan

Ada dua ranah keterampilan yang dapat dikembangkan sesuai dengan

kompetensi lulusan tingkat SMA yang diharapkan, yaitu ranah abstrak dan

ranah konkret. Pada ranah abstrak cenderung pada keterampilan seperti

menyaji, mengolah, menalar, dan mencipta dengan dominan pada

Naskah Pembelajaran Biologi Kurikulum 2013 di SMA 19

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

kemampuan mental (berpikir) tanpa bantuan alat. Sedangkan untuk ranah

konkret cenderung pada kemampuan fisik seperti menggunakan alat,

mencoba, membuat, memodifikasi, dan mencipta dengan bantuan alat.

Penilaian aspek keterampilan dapat dilakukan melalui tes praktik, proyek,

atau portofolio.

Tes Praktik.

Tes praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik pada

waktu melakukan praktik Biologi. Dalam tes praktik perlu dibuat rubrik

penilaian, yaitu daftar kriteria yang menunjukkan kinerja dan aspek-aspek

atau konsep-konsep yang akan dinilai, dan gradasi mutu. Penilaian

digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta

didik melakukan praktik di laboratorium, misalnya praktik mengenai

“Pengaruh limbah cair terhadap perilaku ikan.” Contoh rubrik penilaiannya

sebagai berikut:

NO ASPEK YANG

DINILAI

PENILAIAN

1 2 3

1 Merangkai alat

Rangkaian alat tidak benar

Rangkaian alat benar, tapi tidak rapi

Rangkaian alat benar dan rapi

2 Pengamatan Pengamatan tidak cermat

Pengamatan cermat tetapi mengandung interpretasi

Pengamatan cermat dan tidak mengandung interpretasi

3 Data yang diperoleh

Data tidak lengkap

Data lengkap, tetapi tidak terorganisir atau ada yang salah tulis

Data lengkap, terorganisir, dan ditulis dengan benar

4 Kesimpulan Tidak benar atau tidak sesuai tujuan

Sebagian kesimpulan ada yang salah atau tidaksesuai tujuan

Semua benar atau sesuai tujuan

Naskah Pembelajaran Biologi Kurikulum 2013 di SMA 20

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

Penilaian Proyek

Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian

terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut

periode/waktu tertentu. Penyelesaian tugas dimaksud berupa investigasi

yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan

data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data.Penilaian

proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan sampai

dengan akhir proyek. Untuk itu perlu memperhatikan hal-hal atau tahapan

yang perlu dinilai. Pada setiap penilaian proyek, setidaknya ada tiga hal

yang memerlukan perhatian khusus dari guru.

a. Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan

mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis, memberi makna

atas informasi yang diperoleh, dan menulis laporan.

b. Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan

sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta

didik.

c. Keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan

oleh peserta didik.

Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan, dan produk

proyek. Kegiatan yang harus dilakukan oleh guru meliputi penyusunan

rancangan dan instrumen penilaian, pengumpulan data, analisis data, dan

penyiapan laporan.

Contoh penilaian proyek Biologi: “Membuat produk daur ulang limbah.”

Produk akhir dari sebuah proyek sangat mungkin memerlukan penilaian

khusus. Penilaian produk dari sebuah proyek dimaksudkan untuk menilai

kualitas dan bentuk hasil akhir secara holistik dan analitik. Penilaian secara

analitik merujuk pada semua kriteria yang harus dipenuhi untuk

menghasilkan produk tertentu. Penilaian secara holistik merujuk pada

apresiasi atau kesan secara keseluruhan atas produk yang dihasilkan.

Naskah Pembelajaran Biologi Kurikulum 2013 di SMA 21

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

4. Penilaian Portofolio

Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan

pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan

peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa

karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh

peserta didik.

Melalui penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan atau

kemajuan belajar peserta didik. Misalnya, penilaian terhadap hasil karya

peserta didik dalam menyusun atau membuat laporan praktikum Biologi

selama satu semester. Atas dasar penilaian itu, guru dan/atau peserta didik

dapat melakukan perbaikan sesuai dengan tuntutan pembelajaran.

Contoh penilaian portofolio:

1. Ruang lingkup:

a. Karya portofolio yang dikumpulkan adalah seluruh hasil laporan

praktikum biologi kelas X semester 1.

b. Setiap laporan hasil praktikum dikumpulkan selambat-lambatnya satu

minggu setelah peserta didik melaksanakan praktikum.

c. Penilaian karya portofolio terpilih dilaksanakan satu minggu sebelum

Ulangan Akhir Semester 1.

2. Uraian tugas portofolio

a. Buatlah laporan praktikum Biologi untuk seluruh kegiatan praktikum

selama semester 1.

b. Penilaian laporan praktikum meliputi: persiapan, pelaksanaan, dan

hasil praktik.

c. Pilihlah (peserta didik bersama guru)tiga karya portofolio terbaik

untuk dinilai.

Naskah Pembelajaran Biologi Kurikulum 2013 di SMA

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

22

BAB III.

ANALISIS KOMPETENSI

A. Kompetensi

Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi

yang dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan, kompetensi inti dan

kompetensi dasar. Kegiatan awal yang harus dilakukan oleh guru dalam

menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga

kompetensitersebut. Dari hasil analisis akan diperoleh penjabaran materi

pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan.

Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju

semua mata pelajaran pada jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti

adalah pijakan pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada

tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata

pelajaran tersaji dalam rumusan kompetensi dasar.

Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA

adalah sebagai berikut.

Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.

Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

Dalam upaya mencapai Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana telah

ditetapkan untuk setiap satuan dan jenjang pendidikan, penguasaan

kompetensi lulusan dikelompokkan menjadi beberapa Tingkat Kompetensi.

Naskah Pembelajaran Biologi Kurikulum 2013 di SMA 23

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

Tingkat kompetensi menunjukkan tahapan yang harus dilalui untuk mencapai

kompetensi lulusan yang telah ditetapkan dalam Standar Kompetensi Lulusan.

Tingkat kompetensi untuk SMA meliputi dua tingkatan, yaitu tingkat

kompetensi ke-lima yang mencakup kelas X dan kelas XI, dan tingkat

kompetensi ke-enam untuk kelas XII. Uraian Kompetensi Inti untuk Tingkat

Kompetensi 5 (kelas X – XI) sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi adalah sebagai

berikut.

Kompetensi Deskripsi Kompetensi

Sikap Spiritual 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang

dianutnya

Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

Pengetahuan 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

Keterampilan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan

B. Mengkaji keterkaitan KI dan KD dalam silabus dan buku (buku guru

dan buku siswa)

Mengkaji keterkaitan KI dan KD dalam silabus maupun buku secara umum

dapat digambarkn dengan bagan 1 sebagai berikut;

Naskah Pembelajaran Biologi Kurikulum 2013 di SMA 24

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

Penjelasan Bagan 1;

1. Kegiatan diawali dengan analisis keterkaitan antar KI dan KD sebagai

berikut;

a. KI-3 dan KI-4 merupakan kompetensi pengetahuan dan keterampilan

yang harus dicapai oleh peserta didik melalui kegiatan pembelajaran

(though curriculum) yang akan memberikan pengalaman belajar secara

langsung (direct teaching) kepada peserta didik.

b. KI-1 dan KI-2 merupakan kompetensi sikap religious dan sikap social

yang harus dicapai peserta didik sebagai dampak pengiring (nurturant

effects) yang merupakan pengalaman belajar tidak langsung (indirect

teaching)

c. Keempat kompetensi tersebut harus merupakan hasil pembelajaran

secara utuh atau teerpadu.

Melalui pemahaman keterkaitan kompetensi (SKL-KI-KD), maka dapat

dirumuskan indikator pencapaian kompetensi pengetahuan terkait dengan

dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif, serta indikator

keterampilan berkaitan dengan keterampilan bertindak dan keterampilan

berfikir (keterampilan abstrak dan konkret).

Contoh pengembangan IPK

KD Materi Pokok IPK

Pengetahuan IPK

Keterampilan IPK Sikap

Memahami tentang ruang lingkup biologi

Permasalahan biologi pada berbagai objek biologi,

Mengidentifikasi permasalahan biologi pada berbagai

Merancang desain percobaan sederhana sesuai urutan kerja ilmiah

Melaksanakan percobaan dengan menerapka

Naskah Pembelajaran Biologi Kurikulum 2013 di SMA 25

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

KD Materi Pokok IPK

Pengetahuan IPK

Keterampilan IPK Sikap

(permasalahan pada berbagai obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan), metode ilmiah dan prinsip keselamatan kerja berdasarkan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari

dan tingkat organisasi kehidupan

objek biologi, dan tingkat orga-nisasi kehidupan.

Menjelaskan permasalahan biologi pada berbagai objek biologi, dan tingkat organisasi kehidupan

Melakukan percobaan sederhana sesuai desain yang telah dirancang sebelumnya

n prosedur keselamatan kerja dengan penuh tanggung jawab

Dst.

2. Aloksi waktu/Alat/Bahan/Media

a. Alokasi waktu diambil jumlah yang sesuai dengan silabus atau buku

dengan mempertimbangkan keluasan dan/atau kedalaman materi

pembelajaran.

b. Sumber/Alat/media; jika hasil kajian analisis memiliki perbedaan

dengan yang tercangtum di salabus, maka dilakukn peneyesuain dengn

hasil kajian (sesuai karakteristik materi pemebelajaran)

3. Mengembangkan Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran dikembangkan sesuai dengan tuntutan KD-3. Guru

dapat mengembangkan materi pembelajaran yang sudah tercntum di

silabus atau buku sesuai dengan karakteristik peserta didik, serta

menggunakan sumber lain yang relevan dengan sudut pandang yang

berbeda. Pengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pokok

dalam silabus atau buku, serta kompetensi dasar yang termuat dalam

kompetensi inti ketiga (pengetahuan).

Guru juga harus dapat mengembangkan materi yang kontekstual, baik

materi yang sudah tercantum dalam buku maupun pengembangan dengan

menggunakan sumber lain. Materi yang kontekstual dapat

Naskah Pembelajaran Biologi Kurikulum 2013 di SMA 26

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

mengintegrasikan muatan lokal yang mencakup keunggulan lingkungan

setempat atau materi kekinian yang sedang menjadi pembicaraan.

Selanjutnya guru juga harus mencari materi dari buku atau

mengembangkannya dari sumber lain yang dapat diaktualisasikan dalam

kegiatan kepramukaan. Dari materi tersebut dibuat suatu kegiatan yang

berisi nilai-nilai kepramukaan untuk diserahkan dan dilaksanakan kepada

dan oleh Pembina Pramuka pada saat kegiatan kepramukaan yang

terjadwal.

Contoh aktualisasi Biologi dalam kegiatan kepramukaan;

Membuat desain produk daur ulang limbah dan upaya pelestarian

lingkungan. Kegiatan ini akan melatih antara lain kreatifitas, kecerdasan

dan keterampilan berfikir dan bertindak, serta menumbuhkan kepedulian

peserta didik dalam pelestarian lingkungan hidup.

Selain itu juga materi dikembangkan agar siswa memiliki Lower Order

Thinking Skills (LOTS) dan Higher Order Thinking Skills (HOTS), misalnya ;

a. Menyebutkan jenis-jenis ekosistem yang ada di Indonesia (LOTS)

b. Menganalisis data perubahan curah hujan dan dampak dari perubahan

perubahan tersebut terhadap pertanian (HOTS).

4. Mengembangkan Alternatif Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran mencakup;

a. Kegiatan pendahuluan yang berisi antara lain orientasi atau penyiapan

peserta didik untuk mencapai kompetensi, pemberian motivasi, dan

penjelasan pengetahuan prasyarat.

b. Kegiatan inti mencakup kegiatan mengamati, menanya, mencoba,

mengasosiasi, dan mengomunikasikan.

Kelima kegiatan tersebut di atas, tidak harus terjadi dalam satu kali

pertemuan, tetapi setiap pertemuan fokus kepada kegiatan mana yang

akan dilakukan disesuaikan dengan karakteristik materi atau IPK.

Contoh;

Jika dalam satu RPP terdapat 3 (tiga) kali pertemuan, maka ada

kemungkinan sebagai berikut;

Naskah Pembelajaran Biologi Kurikulum 2013 di SMA 27

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

1) pertemuan pertama fokus kepada kegiatan mengamati dan

menanya,

2) pertemuan kedua fokus kepada menanya, mengumpulkan

informasi, dan mengasosiasi

3) pertemuan ketiga fokus kepada kegiatan mengomunikasikan.

c. Kegiatan penutup dapat berupa kegiatan menyimpulkan, refleksi,

pemberian tugas, atau informasi pembelajaran selanjutnya.

5. Mengembangkan Alternatif Penilaian (Penilaian Autentik)

a. Penilaian aspek sikap melalui pengamatan, penilaian diri, penilaian

sebaya, dan/atau jurnal. Penilaian sikap melalui pengamatan

menggunakan lembar pengamatan atau daftar periksa (checklist)

pengamatan yang memuat aspek sikap yang diamati. Rincian aspek

sikap yang diamati merujuk pada indikator sikap yang dijabarkan dari

KD-KD pada KI-1 dan KI-2 pada saat dilakukan analisis kompetensi.

Penilaian sikap dilakukan sebagai upaya mengembangkan sikap sosial

dan sikap religius dalam rangka pengembangan nilai karakter bangsa.

Penjabaran penilaian sikap dalam tabel analisis perlu

direlasikan/dihubungkan dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

peserta didik.

b. Penilaian aspek pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan, dan/atau

penugasan. Pemilihan bentuk penugasan dijabarkan dalam tabel analisis

menjadi aspek-aspek yang digunakan dalam penilaian. Aspek penilaian

tugas bermanfaat dalam mengembangkan rubrik dan pedoman

penskoran.

c. Penilaian aspek keterampilan melalui tes praktik, proyek dan penilaian

portofolio. Penilaian keterampilan mencakup dua ranah keterampilan

yang dapat dikembangkan sesuai dengan kompetensi lulusan tingkat

SMA yang diharapkan, yaitu ranah abstrak dan ranah konkret. Jabaran

penilaian keterampilan pada tabel analisis merinci aspek penilaian yang

dilakukan dan dihubungkan dengan kegiatan pembelajaran yang

dilakukan peserta didik.

Naskah Pembelajaran Biologi Kurikulum 2013 di SMA

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

28

BAB IV

PENUTUP

Efektivitas pembelajaran merupakan indikator keberhasilan belajar, artinya bahwa

semakin efektif kegiatan pembelajaran maka hasil belajar semakin berkualitas dan

sebaliknya semakin tidak efektif pembelajaran maka berdampak hasil belajar yang

tidak optimal.

Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses

pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Proses

pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik

mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik

melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan

RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung peserta

didik melakukan kegiatan belajar dengan pendekatan saintifik yaitu melalui

mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis,

dan mengomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Oleh

karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran

adalah melakukan analisis pada tiga kompetensi yaitu kompetensi lulusan,

kompetensi inti, dan kompetensi dasar. Dari analisis itu akan diperoleh penjabaran

materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan.

Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses

pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran

tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap. Baik pembelajaran

langsung maupun pembelajaran tidak langsung terjadi secara terintegrasi dan tidak

terpisah. Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut

KD-KDdari KI-3 (pengetahuan) dan KI-4 (keterampilan). Keduanya dikembangkan

secara bersamaan dalam suatu proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk

mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2 yang merupakan kompetensi sikap spiritual

dan sikap sosial.

Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun

kelompok yang mengacu pada Silabus.

Naskah Pembelajaran Biologi Kurikulum 2013 di SMA 29

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

Dalam hal ini, strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang

terwujudnya seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013 agar KI-1, KI-2,

KI-3, dan KI-4 dapat tercapai secara terintegrasi.

Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan

pembelajaran saintifik serta melakukan penilaian autentik menggunakan silabus

sebagai acuan, perlu penjabaran operasional antara lain dalam mengembangkan

materi pembelajaran yang memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur. Selanjutnya

mengembangkan langkah alternatif pembelajaran serta merancang dan

melaksanakan penilaian autentik. Sedangkan strategi penilaian disiapkan untuk

memfasilitasi guru dalam mengembangkan pendekatan, teknik dan instrumen

penilaian hasil belajar dengan pendekatan autentik.

Naskah Pembelajaran Biologi Kurikulum 2013 di SMA

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

30

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Le.W. dan Kreathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy For Learning, Teaching,

And Assesssing: A Revision of Bloom,s Taxonomy of Educational Objectives.

New York. Longman.

Bruner, J. (1996). The Culture of Education. Cambridge, MA: Harvard University

Press.

Harding, S. (1998). Is Science Multicultural? Postcolonialisms, Feminisms, and

Epistemologies. Bloomington: Indiana University Press.

Calabrese Barton, A. (1998). Reframing “science for all” through the politics of

poverty. Educational Policy, 12, 525-541.

http://www.ase.org.uk/documents/principles-and-big-ideas-of-science-education

Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013 tentang perubahan atas PP No. 19 tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembar Negara RI Tahun 2013

No.71, Tambahan Lembar Negara)

Permendikbud No.54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan

Dasar dan Menengah;

Permendikbud No.64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan

Menengah.

Permendikbud No.65 Tahun 2013 tentang Standar Pproses Pendidikan Dasar dan

Menengah.

Permendikbud No.66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan.

Permendikbud No.69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum

Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.

UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (lembar Negara RI tahun

2003 No. 78, Tambahan lembar Negara RI No. 4301),

Naskah Pembelajaran Biologi Kurikulum 2013 di SMA 31

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

Young, Jolee. And Elaine Chapman (2010). Generic Competency Frameworks: a Brief

Historical Overview. Education Research and Perspectives, Vol.37. No.1. The

University of Western Australia.