b a b i p e n d a h u l u a n - sulselprov.go.id · 2792 tahun 2013 jo nomor : 269.a tahun 2015....

46
RENJA 2018 - 1 B A B I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja (RENJA) merupakan salah satu unsur dari manajemen, adalah merupakan penjabaran dari sasaran program yang telah di tetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) yang akan dilaksanakan oleh suatu organisasi untuk jangka waktu satu tahun. Dalam proses penyusunan dokumen rencana kerja ini dilakukan melalui 4 (empat) tahapan yaitu perencanaan yang berasal dari bawah keatas (bottom up planning), partisipatif, politis dan teknokratis. Dokumen RENJA ini merupakan penjabaran tahun kelima Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013 2018 yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan Nomor : 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang Undang RI Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah ( Organisasi Perangkat Daerah Baru ) dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah. Olehnya itu, RENJA bagi suatu organisasi pemerintah tidak dapat dikesampingkan didalam mencapai tujuan organisasi atau pencapaian visi dan misi organisasi. Dalam RENJA ini juga diuraikan lebih rinci lagi dari Perencanaan Strategis (Strategic Planning) untuk menjadi penuntun Manajemen Kinerja (Performance Management) dengan maksud supaya seluruh anggota organisasi dapat mengetahui capaian kinerja yang diinginkan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi organisasi / lembaga pemerin tah. Disamping itu, RENJA ini juga memuat sasaran yang ingin dicapai pada periode satu tahun, dengan indikator pencapaian sasaran target, program dan organisasi. Kesemuanya ini merupakan instrument untuk menilai, melihat dan

Upload: others

Post on 30-Jun-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: B A B I P E N D A H U L U A N - sulselprov.go.id · 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23

RENJA 2018 - 1

B A B I

P E N D A H U L U A N

1.1. Latar Belakang

Rencana Kerja (RENJA) merupakan salah satu unsur dari manajemen,

adalah merupakan penjabaran dari sasaran program yang telah di tetapkan dalam

Rencana Strategis (Renstra) yang akan dilaksanakan oleh suatu organisasi untuk

jangka waktu satu tahun.

Dalam proses penyusunan dokumen rencana kerja ini dilakukan melalui

4 (empat) tahapan yaitu perencanaan yang berasal dari bawah keatas (bottom up

planning), partisipatif, politis dan teknokratis. Dokumen RENJA ini merupakan

penjabaran tahun kelima Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013 – 2018 yang ditetapkan dengan Keputusan

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan Nomor :

2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini

disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah ( Organisasi Perangkat Daerah Baru ) dan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang

Perangkat Daerah. Olehnya itu, RENJA bagi suatu organisasi pemerintah tidak

dapat dikesampingkan didalam mencapai tujuan organisasi atau pencapaian visi

dan misi organisasi.

Dalam RENJA ini juga diuraikan lebih rinci lagi dari Perencanaan Strategis

(Strategic Planning) untuk menjadi penuntun Manajemen Kinerja (Performance

Management) dengan maksud supaya seluruh anggota organisasi dapat

mengetahui capaian kinerja yang diinginkan sesuai dengan tugas pokok dan

fungsi organisasi / lembaga pemerin tah.

Disamping itu, RENJA ini juga memuat sasaran yang ingin dicapai pada

periode satu tahun, dengan indikator pencapaian sasaran target, program dan

organisasi. Kesemuanya ini merupakan instrument untuk menilai, melihat dan

Page 2: B A B I P E N D A H U L U A N - sulselprov.go.id · 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23

RENJA 2018 - 2

mengevaluasi keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi dalam menjalankan

tugas dan fungsi yang di bebankan.

Lebih lanjut diuraikan bahwa RENJA ini sangat erat kaitannya dengan

Renstra SKPD, Renstra K/L maupun Renstra Provinsi. Penjabaran program dan

kegiatan yang diuraikan dalam RENJA ini adalah sinkronisasi terhadap program

kegiatan yang tertuang dalam Renstra SKPD, Renstra K/L maupun Renstra

Provinsi.

1.2. Landasan Hukum

Rencana Kerja ( RENJA ) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi

Sulawesi Selatan Tahun 2018 disusun mengacu kepada peraturan perundang-

undangan yang ada sebagai dasar hukum yaitu antara lain sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian

sebagaimana telah diubah menjadi Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara

yang bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme ( KKN )

3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan

Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah

6. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara

7. Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 2000 Tentang

Tata Cara Pertanggungjawaban Kepala Daerah

9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang

Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah

Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

Page 3: B A B I P E N D A H U L U A N - sulselprov.go.id · 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23

RENJA 2018 - 3

11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 tentang

Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang

Perangkat Daerah

13. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2015 Tentang

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi

14. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2015 Tentang

Kementerian Ketenagakerjaan

15. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 09 Tahun 2015 Tentang

Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10

Tahun 2013 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013 – 2018

16. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2016

tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah

17. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2001 tentang Tata

Cara Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

18. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor :

PER.15/MEN/X/Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang

Ketenagakerjaan

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah

20. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor : 48 Tahun 2015

tentang Pelaksanaan Pengalihan Pegawai Negeri Sipil Daerah

Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan pengawasan ketenagakerjaan

menjadi Pegawai Negeri Sipil Daerah Provinsi

21. Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor : 77 Tahun 2016 Tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan

Page 4: B A B I P E N D A H U L U A N - sulselprov.go.id · 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23

RENJA 2018 - 4

22. Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor : 114 Tahun 2017 Tentang

Penetapan Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Provinsi Sulawesi

Selatan Tahun 2018

23. Keputusan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi

Sulawesi Selatan Nomor : 269.A Tahun 2015 Tentang Penetapan

Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Perubahan

Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013 – 2018

1.3. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan penyusunan Rencana Kerja ( RENJA ) Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018 adalah

untuk mengetahui sejauh mana gambaran usulan program kegiatan yang akan

dilaksanakan beserta target yang diinginkan sekaligus sebagai bahan tindak lanjut

hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi, Regional maupun

Tingkat Nasional.

Khusus untuk program kegiatan yang menggunakan APBD, RENJA ini

adalah sebagai bahan acuan untuk menetapkan Kebijakan Umum Anggaran

( KUA ) dan Prioritas Plafond Anggaran Sementara ( PPAS ) untuk kemudian

ditetapkan sebagai Plafond Anggaran Definitf. Dari penetapan Plafond Anggaran

Definitf kemudian ditindaklanjuti dalam bentuk Rencana Kegiatan Anggaran

Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD ( RKA-DPA SKPD ) untuk dibahas

secara bersama-sama dengan Komisi Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah. Selanjutnya, dari hasil pembahasan kemudian dituangkan dalam bentuk

Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD ( DPA SKPD ) sebagai dasar untuk

melaksanakan program kegiatan yang telah ditetapkan.

1.4. Sistematika Penulisan

Pada penyusunan Rencana Kerja ( RENJA ) ini, pembahasan diuraikan

dalam beberapa bab yang garis besarnya adalah sebagai berikut :

Page 5: B A B I P E N D A H U L U A N - sulselprov.go.id · 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23

RENJA 2018 - 5

BAB I PENDAHULUAN

Pada bagian ini dijelaskan mengenai gambaran umum penyusunan RENJA SKPD

agar substansi pada bab-bab berikutnya dapat dipahami dengan baik. Bab ini

meliputi latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan serta sistematika

penulisan.

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU

Pada bagian ini memuat kajian terhadap hasil evaluasi pelaksanaan RENJA

SKPD tahun lalu dan perkiraan capaian tahun berjalan. Bab ini meliputi evaluasi

pelaksanaan renja SKPD tahun lalu dan capaian renstra SKPD, analisis kinerja

pelayanan SKPD, isu-isu penting penyelenggaran tugas dan fungsi SKPD, review

terhadap rancangan awal RKPD serta penelahaan usulan program dan kegiatan

masyarakat.

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

Pada bagian ini dijelaskan mengenai gambaran umum tujuan, sasaran, program

dan kegiatan yang diusulkan. Bab ini meliputi telaahan terhadap kebijakan

nasional dan tupoksi SKPD, tujuan dan sasaran RENJA SKPD serta program dan

kegiatan.

BAB IV PENUTUP

Pada bagian ini berisikan uraian penutup berupa catatan penting yang perlu

mendapat perhatian baik dalam rangka pelaksanaannya maupun seandainya

ketersediaan anggaran tidak sesuai dengan kebutuhan, kaidah-kaidah

pelaksanaan serta rencana tindak lanjut.

Page 6: B A B I P E N D A H U L U A N - sulselprov.go.id · 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23

RENJA 2018 - 6

B A B II

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian

Renstra SKPD

Bagian penting dalam pengelolaan pembangunan adalah evaluasi yang

valid atas pelaksanaan rencana pembangunan. Hal ini untuk memperoleh umpan

balik agar dapat dikenali secara dini jika terjadi penyimpangan-penyimpangan

dalam pelaksanaan kegiatan yang dapat dirumuskan langkah-langkah perbaikan

kearah tepatnya sasaran.

Dalam upaya validnya evaluasi yang dilakukan maka langkah awal yang

dilakukan adalah menetapkan indikator kinerja yang menggambarkan secara tepat

keadaan-keadaan sebab akibat dalam strategi pembangunan. Indikator-indikator

kinerja sedemikian rupa merupakan besaran-besaran yang dapat diukur sehingga

dapat mencerminkan sebab akibat tersebut.

Secara jelas, uraian mengenai evaluasi capaian kinerja pelaksanaan

kegiatan tahun lalu ( n-2 = tahun 2016 ) dan perkiraan capaian tahun berjalan

( n-1 = tahun 2017 ) dapat dilihat pada lampiran tabel berikut :

TABEL 2.1 ( terlampir )

Page 7: B A B I P E N D A H U L U A N - sulselprov.go.id · 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23

RENJA 2018 - 7

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD,

Pembahasan mengenai sub bab ini menitikberatkan pada pencapaian

kinerja pelayanan SKPD berdasarkan indikator kinerja yang sudah ditetapkan

dalam SPM maupun terhadap IKK sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor

38 Tahun 2007, Nomor 6 Tahun 2008 dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Nomor PER.15/MEN/X/2010 sebagaimana telah diubah menjadi No.

PER.02/MEN/II/2014 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang

Ketenagakerjaan.

Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor

PER.15/MEN/X/2010 sebagaimana telah diubah menjadi No. PER.02/MEN/II/2014

tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketenagakerjaan dijelaskan bahwa

yang dimaksud dengan Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketenagakerjaan

adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar bidang

ketenagakerjaan yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh

setiap warga secara minimal. Dimana pelayanan dasar kepada masyarakat

adalah jenis pelayanan public yang mendasar dan mutlak untuk memenuhi

kebutuhan dasar masyarakat dalam kehidupan social, ekonomi dan pemerintahan.

Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketenagakerjaan yang selanjutnya

disebut SPM Bidang Ketenagakerjaan, adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu

pelayanan dasar bidang ketenagakerjaan yang merupakan urusan wajib daerah

yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal.

Indikator SPM Bidang Ketenagakerjaan adalah tolok ukur prestasi

kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran

yang hendak dipenuhi dalam pencapaian SPM bidang ketenagakerjaan bagi

daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota.

Prinsip Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebagai indikator kinerja bidang

ketenagakerjaan antara lain :

1. Disusun sebagai alat untuk menjamin akses dan mutu pelayanan dasar di

bidang ketenagakerjaan kepada masyarakat secara baik dan merata.

Page 8: B A B I P E N D A H U L U A N - sulselprov.go.id · 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23

RENJA 2018 - 8

2. Disesuaikan dengan perkembangan, kebutuhan prioritas dan kemampuan

keuangan nasional dan daerah serta kemampuan kelembagaan dan personil

daerah dalam bidang ketenagakerjaan.

3. Ruang lingkup SPM bidang ketenagakerjaan sebanyak 5 indikator capaian

dengan penetapan resiko minimal / terkecil yang dapat dilaksanakan di Prov,

Kab dan Kota.

Berdasarkan pengertian, prinsip, serta pertimbangan-pertimbangan skala

prioritas terhadap pelayanan dasar yang wajib dilaksanakan dalam rangka

memenuhi hak-hak dasar masyarakat, maka ditetapkan Standar Pelayanan

Minimal Bidang Ketenagakerjaan yang terdiri atas 5 jenis pelayanan dasar beserta

indikatornya yaitu :

TABEL 2.2 ( terlampir )

Page 9: B A B I P E N D A H U L U A N - sulselprov.go.id · 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23

RENJA 2018 - 9

2.3. Isu-Isu Penting Penyelenggaran Tugas dan Fungsi SKPD

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan

merupakan salah satu dinas yang ada pada organisasi Pemerintah Provinsi

Sulawesi Selatan.

Terbentuknya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi

Selatan di dasarkan pada Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor :

10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.

Selanjutnya di dalam Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor : 77 Tahun

2016 tentang Kedudukan Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja

Dinas, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan dipimpin

oleh seorang Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Gubernur dalam

memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh tugas

penyelenggaraan kewenangan daerah dalam bidang Ketenagakerjaan dan

Ketransmigrasian.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2017 didukung oleh 241 personil

( * Mei 2017 ), yang terdiri dari :

a. Disnakertrans Sulsel = 153 Orang

b. UPT BPP = 15 Orang

c. UPT BSK3 = 7 Orang

d. UPT BKTK = 8 Orang

e. UPT BLT = 12 Orang

f. UPT BPPK = 8 Orang

g. UPT Pengawasan = 38 Orang

Untuk tingkat golongan, dukungan personil dilingkungan Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan terbagi atas:

- Golongan IV = 77 Orang

- Golongan III = 150 Orang

- Golongan II = 14 Orang

- Golongan I = 0 Orang

Page 10: B A B I P E N D A H U L U A N - sulselprov.go.id · 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23

RENJA 2018 - 10

Untuk tingkat pendidikan, dukungan personil terdiri dari :

- SD = 2 Orang

- SLTP = 4 Orang

- SLTA = 30 Orang

- SM/D3 = 8 Orang

- S1 = 140 Orang

- S2 = 53 Orang

- S3 = 3 Orang

Untuk tingkat jabatan / eselon, dukungan personil terdiri atas :

- Eselon II = 1 Orang

- Eselon III = 14 Orang

- Eselon IV = 32 Orang

- Pejabat Fungsional = 40 Orang

Sedangkan dukungan personil berdasarkan jenis kelamin, terdiri atas :

- Laki-laki = 140 Orang

- Perempuan = 101 Orang

Kemudian tugas Kepala Dinas dijabarkan kedalam struktur organisasi dan

tugas pokok yang dapat di jelaskan sebagai berikut :

1. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 77 Tahun 2016

tentang Kedudukan Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi Serta Tata

Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan,

susunan organisasi dinas terdiri atas :

a. Kepala Dinas

b. Sekretariat, meliputi :

- Sub Bagian Program

- Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Hukum

- Sub Bagian Keuangan

Page 11: B A B I P E N D A H U L U A N - sulselprov.go.id · 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23

RENJA 2018 - 11

c. Bidang Pembinaan, Pelatihan dan Kompetensi Tenaga Kerja,

meliputi :

- Seksi Pembinaan Program Pelatihan dan Pemagangan

- Seksi Pembinaan Standarisasi dan Kompetensi Tenaga Kerja

- Seksi Akreditasi dan Sertifikasi Tenaga Kerja

d. Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan

Kerja, meliputi :

- Seksi Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja

- Seksi Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja

- Seksi Antar Kerja dan Penyandang Cacat

e. Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial, meliputi :

- Seksi Pembinaan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial

- Seksi Pembinaan Organisasi Pekerja, Pengusaha dan Syarat-

Syarat Kerja

- Seksi Pembinaan Jaminan Sosial dan Kesejahteraan Tenaga

Kerja

f. Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan, meliputi :

- Seksi Pembinaan Pengawasan Norma Kerja, Jaminan Sosial

Perempuan dan Anak

- Seksi Pembinaan Pengawasan Norma Keselamatan dan

Kesehatan Kerja

- Seksi Penegakan Hukum Ketenagakerjaan

g. Bidang Ketransmigrasian, meliputi :

- Seksi Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi

- Seksi Pembangunan Permukiman Kawasan Transmigrasi

- Seksi Perencanaan dan Penyiapan Areal Kawasan Transmigrasi

h. Jabatan Fungsional

Page 12: B A B I P E N D A H U L U A N - sulselprov.go.id · 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23

RENJA 2018 - 12

2. Tugas pokok

Tugas pokok Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi

Selatan adalah :

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut diatas, Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan menetapkan fungsi – fungsi sebagai

berikut :

1. Penyusunan kebijakan teknis di bidang ketenagakerjaan.

2. Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum lintas kab / kota

3. Pembinaan teknis di bidang tenaga kerja dan transmigrasi lintas kab/ kota.

4. Pembinaan unit pelaksana teknis daerah

5. Pelaksanaan urusan tata usaha dinas

Adapun tugas pokok dan fungsi masing – masing sebagai berikut :

a. Sekretariat : dipimpin oleh seorang Sekretaris mempunyai tugas

membantu Kepala Dinas dalam melaksanan koordinasi kegiatan,

memberikan pelayanan teknis dan administrasi penyusunan program,

pelaporan, umum, kepegawaian, hukum dan keuangan dalam lingkungan

Dinas.

Untuk melaksanakan tugas tersebut diatas, Sekretaris menyelenggarakan

fungsi yaitu :

1. pengoordinasian pelaksanaan tugas dalam lingkungan Dinas

2. pengoordinasian penyusunan program dan pelaporan

3. pengoordinasian urusan umum, kepegawaian dan hukum

“Melaksanakan kewenangan desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas

pembantuan serta kewenangan yang tidak atau belum dapat

dilaksanakan oleh kabupaten/kota dibidang ketenagakerjaan dan

ketransmigrasian sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku”

Page 13: B A B I P E N D A H U L U A N - sulselprov.go.id · 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23

RENJA 2018 - 13

4. pengoordinasian pengelolaan administrasi keuangan

5. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya

b. Bidang Pembinaan, Pelatihan dan Kompetensi Tenaga Kerja dipimpin oleh

Kepala Bidang yang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam

mengoordinasikan, merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis

pembinaan, pelatihan dan kompetensi tenaga kerja.

Untuk melaksanakan tugas pokok diatas bidang Pembinaan, Pelatihan dan

Kompetensi Tenaga Kerja mempunyai fungsi yaitu :

1. perumusan kebijakan teknis Bidang Pembinaan, Pelatihan dan

Kompetensi Tenaga Kerja

2. pelaksanaan kebijakan teknis Pembinaan, Pelatihan dan

Kompetensi Tenaga Kerja

3. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Bidang Pembinaan, Pelatihan

dan Kompetensi Tenaga Kerja

4. pelaksanaan administrasi Bidang Pembinaan, Pelatihan dan

Kompetensi Tenaga Kerja

5. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya

c. Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja

dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas membantu Kepala

Dinas dalam mengoordinasikan, merumuskan dan melaksanakan kebijakan

teknis penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja.

Untuk melaksanakan tugas pokok diatas bidang Penempatan Tenaga Kerja

dan Perluasan Kesempatan Kerja mempunyai fungsi yaitu :

1. perumusan kebijakan teknis Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan

Perluasan Kesempatan Kerja

2. pelaksanaan kebijakan teknis Bidang Penempatan Tenaga Kerja

dan Perluasan Kesempatan Kerja

3. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Bidang Penempatan Tenaga

Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja

Page 14: B A B I P E N D A H U L U A N - sulselprov.go.id · 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23

RENJA 2018 - 14

4. pelaksanaan administrasi Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan

Perluasan Kesempatan Kerja

5. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya

d. Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial di pimpin oleh kepala

bidang yang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam

mengoordinasikan, merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis

Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial.

Untuk melaksanakan tugas pokok diatas bidang Hubungan Industrial dan

Jaminan Sosial mempunyai fungsi yaitu :

1. perumusan kebijakan teknis Bidang Hubungan Industrial dan

Jaminan Sosial

2. pelaksanaan kebijakan teknis Bidang Hubungan Industrial dan

Jaminan Sosial

3. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Bidang Hubungan Industrial

dan Jaminan Sosial

4. pelaksanaan administrasi Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan

Sosial

5. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya

e. Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan dipimpin oleh seorang kepala bidang

yang mempunyai membantu Kepala Dinas dalam mengoordinasikan,

merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis Pengawasan

Ketenagakerjaan.

Untuk melaksanakan tugas pokok diatas bidang Pengawasan

Ketenagakerjaan mempunyai fungsi yaitu :

1. perumusan kebijakan teknis Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan

2. pelaksanaan kebijakan teknis Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan

3. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Bidang Pengawasan

Ketenagakerjaan

4. pelaksanaan administrasi Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan

Page 15: B A B I P E N D A H U L U A N - sulselprov.go.id · 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23

RENJA 2018 - 15

5. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya

f. Bidang Ketransmigrasian di pimpin oleh seorang kepala bidang yang

mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam mengoordinasikan,

merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis Ketransmigrasian.

Untuk melaksanakan tugas pokok diatas bidang Ketransmigrasian

mempunyai fungsi yaitu :

1. perumusan kebijakan teknis Bidang Ketransmigrasian

2. pelaksanaan kebijakan teknis Bidang Ketransmigrasian

3. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Bidang Ketransmigrasian

4. pelaksanaan administrasi Bidang Ketransmigrasian

5. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya

Disamping ke 5 (lima) bidang tersebut diatas, Disnakertrans di bantu

oleh 9 (lima) Unit Pelaksana Teknis ( UPT ) yang dibentuk berdasarkan

Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan sebagai berikut :

a. UPT Pengawasan Ketenagakerjaan Wilayah merupakan unit pelaksana

teknis yang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam

mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis pengawasan

norma ketenagakerjaan dan pendataan objek pengawasan

ketenagakerjaan di masing-masing wilayah. UPT Pengawasan

Ketenagakerjaan dibentuk sesuai Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan

No. 49 Tahun 2017 tanggal 26 Januari 2017 yang terbagi menjadi 4

Wilayah yaitu Wilayah I ( berkedudukan di Kota Pare-Pare dengan

wilayah pelayanan meliputi Kab. Barru, Kota Pare-Pare, Kab. Pinrang,

Kab. Sidrap dan Kab. Enrekang ) ; Wilayah II ( berkedudukan di Kota

Palopo dengan wilayah pelayanan meliputi Kab. Tator, Kab. Toraja Utara,

Kota Palopo, Kab. Luwu, Kab. Luwu Utara dan Kab. Luwu Timur ) ;

Wilayah III ( berkedudukan di Kab. Bone dengan wilayah pelayanan

meliputi Kab. Wajo, Kab. Soppeng, Kab. Bone, Kab. Sinjai ) ; Wilayah IV

Page 16: B A B I P E N D A H U L U A N - sulselprov.go.id · 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23

RENJA 2018 - 16

( berkedudukan di Kab. Bulukumba dengan wilayah pelayanan meliputi

Kab. Selayar, Kab. Bulukumba, Kab. Bantaeng, Kab. Jeneponto ) ;

b. UPT BSK3 (Balai Sertifikasi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

merupakan salah satu unit pelaksana teknis yang mempunyai tugas

membantu Kepala Dinas dalam mengoordinasikan dan melaksanakan

kebijakan teknis sertifikasi keselamatan dan kesehatan kerja serta

pelatihan, pengujian dan pemeriksaan objek keselamatan dan kesehatan

kerja. UPT BSK3 dibentuk sesuai sesuai Peraturan Gubernur Sulawesi

Selatan No. 48 Tahun 2017 tanggal 26 Januari 2017.

c. UPT BPP (Balai Peningkatan Produktivitas) merupakan salah satu unit

pelaksana teknis yang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam

mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis peningkatan

produktivitas tenaga kerja. UPT BPP dibentuk sesuai sesuai Peraturan

Gubernur Sulawesi Selatan No. 47 Tahun 2017 tanggal 26 Januari 2017.

d. UPT BKTK (Balai Kompetensi Tenaga Kerja) merupakan salah satu unit

pelaksana teknis yang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam

mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis kompetensi

tenaga kerja. UPT BKTK dibentuk sesuai sesuai Peraturan Gubernur

Sulawesi Selatan No. 46 Tahun 2017 tanggal 26 Januari 2017.

e. UPT BALATRANS (Balai Pelatihan Transmigrasi) merupakan salah satu

unit pelaksana teknis yang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas

dalam mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis pendidikan

dan pelatihan masyarakat transmigrasi. UPT BALATRANS dibentuk

sesuai sesuai Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan No. 45 Tahun 2017

tanggal 26 Januari 2017.

f. UPT BPPK (Balai Pengupahan dan Purna Kerja) merupakan salah satu

unit pelaksana teknis yang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas

dalam mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis

pengembangan sistem pengupahan, penyusunan struktur dan skala upah

serta penyusunan bahan rekomendasi penetapan upah minimum

Page 17: B A B I P E N D A H U L U A N - sulselprov.go.id · 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23

RENJA 2018 - 17

pemerintah. UPT BPPK dibentuk sesuai sesuai Peraturan Gubernur

Sulawesi Selatan No. 44 Tahun 2017 tanggal 26 Januari 2017.

Berkaitan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan, terdapat perubahan dengan

berlakunya Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5587); dan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah serta Peraturan

Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor : 48 Tahun 2015 tentang

Pelaksanaan Pengalihan Pegawai Negeri Sipil Daerah Kabupaten/Kota yang

menyelenggarakan pengawasan ketenagakerjaan menjadi Pegawai Negeri Sipil

Daerah Provinsi.

Dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa Pegawai Negeri Sipil Daerah

Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan Pengawasan Ketenagakerjaan dialihkan

menjadi Pegawai Negeri Sipil Daerah Provinsi. Pegawai Negeri Sipil yang telah

dialihkan akan ditempatkan pada unit kerja yang menyelenggarakan pengawasan

ketenagakerjaan. Disamping itu, Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan

fungsional yang telah dialihkan juga tetap menduduki Jabatan Fungsional

Pengawas Ketenagakerjaan.

Walaupun terjadi perubahan pengalihan status Pegawai Negeri Sipil

Daerah Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan Pengawasan Ketenagakerjaan

menjadi Pegawai Negeri Sipil Daerah Provinsi namun dari sisi perencanaan

program kegiatan ( Belanja Langsung ) tidak mengalami perubahan. Adapun

faktor yang mengalami perubahan atau terkena dampak dari pengalihan status

tersebut adalah dari sisi kebutuhan alokasi gaji dan tunjangan pokok ( Belanja

Tidak Langsung ) yang tentunya akan membutuhkan anggaran yang cukup besar.

Page 18: B A B I P E N D A H U L U A N - sulselprov.go.id · 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23

RENJA 2018 - 18

Selain hal tersebut diatas, terdapat juga isu-isu penting penyelenggaraan

tugas dan fungsi SKPD dimana terdapat 11 (sebelas) program yang akan

diwujudkan bagi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih periode 2013-

2018. Kesebelas program tersebut adalah:

1. Gratis SPP bagi mahasiswa baru, baik Perguruan Tinggi Negeri (PTN)

maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS);

2. Gratis Lima Juta Paket Bibit Pertanian,Peternakan, Perkebunan, Perikanan

dan 100 juta Bibit Tanaman Hutan;

3. Gratis Modal Pengembangan Usaha Mikro Kecil;

4. Gratis paket modal pengembangan 100 wirausaha pedesaan pada setiap

desa;

5. Membangun Industri baru 24 unit (satu kabupaten satu industri) di seluruh

kabupaten/Kota;

6. Membuka 500 (lima ratus) ribu lapangan kerja baru;

7. Gratis paket peningkatan kualitas Rumah Rakyat Miskin;

8. Melanjutkan pendidikan gratis sampai tingkat SMA;

9. Melanjutkan kesehatan gratis;

10. Gratis biaya pendidikan bagi mahasiswa terpilih untuk sekolah kejuruan

khusus seperti penerbangan, pramugari, SMK pertanian, perkebunan,

perikanan dan beasiswa bagi mahasiswa S2 dan S3;

11. Gratis Peningkatan kualitas tenaga pengajar melalui Boarding School untuk

guru SD, SMP, SMA, guru mengaji, mubaliq, khatib dan alim ulama.

Dari kesebelas program tersebut, Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Prov. Sulawesi Selatan mendapat tanggungjawab untuk

mengkoordinir target 500.000 pembukaan lapangan kerja atau penyerapan

tenaga kerja baru selama 5 tahun kedepan ( Tahun 2013 – 2018 ).

Untuk Tahun 2018, ditargetkan 100.000 pembukaan lapangan kerja atau

penyerapan tenaga kerja baru seperti yang telah ditetapkan oleh Bapak

Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih.

Page 19: B A B I P E N D A H U L U A N - sulselprov.go.id · 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23

RENJA 2018 - 19

Adapun identifikasi permasalahan yang dihadapi pada Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan adalah :

1. Masih tergolong rendahnya SDM Aparatur Pemerintahan;

2. Koordinasi antar Stakeholder masih belum berjalan dengan baik;

3. Secara umum alokasi anggaran masih kurang dibeberapa kegiatan prioritas

sementara objek kegiatan yang akan ditangani masih sangat banyak

jumlahnya;

4. Masih tergolong rendahnya perluasan kesempatan kerja;

5. Rendahnya kompetensi dan produktivitas tenaga kerja;

6. Pelatihan berbasis Kompetensi di UPTD/BLK/LLK Kab/Kota belum

sepenuhnya dapat dilaksanakandisebabkan adanya kendala teknis

pelaksanaan dan dukungan Prasarana dan Sarana pelatihan yang sudah

lanjut.

7. Masih tingginya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), di mana fakta yang

didapatkan pada akhir tahun 2016 masih terdapat 186.291 orang (4,80%).

8. Masih tingginya kasus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di mana faktanya

adalah ditemukannya 300 kasus di beberapa perusahaan di wilayah

Kab/Kota.

9. Masih rendahnya tingkat pengupahan di perusahaan (di bawah UMP/UMK);

10. Keikutsertaan tenaga kerja/buruh ke dalam Jaminan Sosial Tenaga Kerja

(Jamsostek) masih tergolong rendah;

11. Belum kondusifnya kondisi hubungan industrial, di mana hal ini bisa dilihat

belum optimalnya respon pemerintah Kab/Kota terhadap pembentukan LKS

Tripartit dan keberadaan petugas mediator sehingga masih banyak

melibatkan petugas provinsi terhadap penyelesaian kasus hubungan

industrial.

12. Tingkat kesadaran masyarakat pengusaha maupun serikat pekerja/serikat

buruh dalam pelaku hubungan industrial relatif masih rendah;

13. Belum meratanya tugas-tugas fungsional di bidang hubungan industrial di

kab/Kota se Sulawesi Selatan.

Page 20: B A B I P E N D A H U L U A N - sulselprov.go.id · 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23

RENJA 2018 - 20

14. Kualitas dan kuantitas pegawai pengawas masih kurang mengakibatkan

penegakan kasus ketenagakerjaan, pencapaian norma K3, penerapan

aturan hubungan antar kerja serta perlindungan pekerja perempuan dan

anak belum maksimal;

15. Kabupaten/Kota belum seluruhnya memiliki unit pengawasan

ketenagakerjaan dalam struktur pemerintahan daerah;

16. Rendahnya pemahaman dan kesadaran pengusaha dan pekerja dalam

penerapan ketentuan hukum ketenagakerjaan;

17. Belum sempurnanya penerapan system pengawasan ketenagakerjaan,

meliputi; Operasional Pengawasan Ketenagakerjaan, Administrasi Teknis

Pengawasan Ketenagakerjaan, Pelaporan Pengawasan Ketenagakerjaan,

Pendataan (data kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, pelanggaran,

penindakan).

18. Masalah pertanahan lokasi transmigrasi yang masih sering menimbulkan

sengketa;

19. Sumberdaya manusia transmigran kadang tidak sesuai dengan kondisi pola

mata pencaharian yang ada dilokasi

Sedangkan isu-isu strategis yang berkaitan dengan Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi adalah sebagai berikut :

Page 21: B A B I P E N D A H U L U A N - sulselprov.go.id · 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23

RENJA 2018 - 21

Tabel 2.3 Isu-Isu Strategis ( Permasalahan Pembangunan Daerah

Bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian ) Provinsi Sulawesi Selatan

No Urusan / IKK

Tafsiran

Capaian

Target

Permasalahan Faktor-Faktor Penentu

Keberhasilan

1. Rasio Penduduk

Yang Bekerja

Meningkatkan

kualitas dan

keterampilan

tenaga kerja

Masih rendahnya

kompetensi tenaga

kerja berakibat

rendahnya daya

saing tenaga kerja

di pasar kerja atau

lowongan kerja

tidak terpenuhi

karena

ketidaksesuaian

kompetensi yang

dibutuhkan

Optimalisasi Balai Latihan Kerja ( BLK ) dan Lembaga Latihan Kerja ( LLK ) baik yang dikelola secara langsung oleh Pemerintah maupun Swasta dengan melakukan berbagai jenis pelatihan guna meningkatkan kompetensi tenaga kerja dengan menitikberatkan pada pelatihan berbasis kompetensi

Penataan kembali “ link and match “ kurikulum diklat kebutuhan jabatan pasar kerja sehingga ketidaksesuaian tersebut dapat diminimalisir

Pengembangan sistem kerjasama kemitraan antara dunia usaha dengan lembaga pelatihan agar dapat lebih banyak menyerap tenaga kerja yang terlatih dan sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan

Optimalisasi sistem informasi pasar kerja dan penempatan tenaga kerja lokal,

Page 22: B A B I P E N D A H U L U A N - sulselprov.go.id · 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23

RENJA 2018 - 22

dalam dan luar negeri

2. Angka

partisipasi

angkatan kerja

Peningkatan

angka

partisipasi

kerja

Rendahnya

keterampilan

tenaga kerja

Pembekalan dan

pelatihan tenaga kerja

baik skil maupun

kemampuan

manajemen

3. Angka sengketa

pengusaha-

pekerja per

tahun

Penurunan

angka

sengketa

pengusaha-

pekerja

Tidak adanya

kesepakatan

tentang upah

antara pegusaha

dengan tenaga

pekerja

Penetapan upah

minimum regional

yang disesuaikan

dengan kemampuan

dari perusahaan

4. Tingkat

partisipasi

angkatan kerja

Peningkatan

partisipasi

angkatan kerja

Tingkat

pendidikan

tenaga kerja

relatif masih

rendah

Pembangunan balai

latihan yang bertaraf

internasional

5. Pencari kerja

yang

ditempatkan

Peningkatan

jumlah angka

pencari kerja

yang

ditempatkan

Ketidaksesuaian

antara jenis

pendidikan dan

kebutuhan pasar

kerja yang

tersedia

Pembangunan

sekolah kejuruan

yang berbasis

kebutuhan pasar

kerja

6. Tingkat

pengangguran

terbuka

Penurunan

tingkat

penganguran

terbuka

Jumlah pertumbuhan angkatan kerja tidak sesuai dengan lapangan kerja yang tersedia.

Informasi pasar kerja masih terbatas.

Perlu komitmen untuk membuat programperencannan tentang target penempatan tenaga kerja dalam menciptakan lapangan kerja baru.

Pengembanagan sistem informasi pasar kerja melalui online sistem

7. Keselamatan

dan

perlindungan

Peningkatan

upaya

keselamatan

dan

perlindungan

Terbatasnya

jamsostek bagi

tenaga kerja

Meningkatkan jumlah

tenaga kerja yang

menerima jamsostek

Page 23: B A B I P E N D A H U L U A N - sulselprov.go.id · 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23

RENJA 2018 - 23

tenaga kerja

8. Perselisihan

buruh dan

pengusaha

terhadap

kebijakan

pemerintah

daerah

Peningkatan

jumlah

perselisihan

buruh dan

pengusaha

yang

tertangani

akibat

kebijakan

pemerintah

daerah

Tidak adanya

kesepahaman

antara pihak

buruh dan

pengusaha

Meningkatkan peran

lembaga

penyelesaian

perselisihan

2.4. Review Terhadap Rancangan Awal RKPD

Rancangan Awal Rencana Kerja ( RENJA ) SKPD Tahun 2018 hanya

memuat usulan SKPD Provinsi yang menggunakan APBD. Secara garis besar,

jumlah usulan anggaran terdiri dari :

1. Belanja Tidak Langsung = Rp. 21.251.376.886 ,-

2. Belanja Langsung = Rp. 18.017.360.058 ,-

Adapun gambaran rancangan awal RKPD terhadap hasil analisis

kebutuhan SKPD dapat dilihat pada tabel berikut :

TABEL 2.4 ( terlampir )

Page 24: B A B I P E N D A H U L U A N - sulselprov.go.id · 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23

RENJA 2018 - 24

2.5. Penelahaan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

Penelahaan usulan program dan kegiatan yang berasal dari masyarakat

adalah suatu sistem perencanaan yang dikenal dengan “ bottom up planning “.

Artinya bahwa suatu perencanaan program maupun kegiatan betul-betul

merupakan aspirasi dari masyarakat dan tentunya program kegiatan tersebut

sangat dibutuhkan oleh masyarakat itu.

Pemerintah melalui serangkaian kegiatan perencanaan mulai dari tingkat

desa/kelurahan sampai dengan tingkat nasional selalu berusaha mengakomodasi

setiap usulan program/kegiatan dengan tetap memperhatikan aturan yang ada

sekaligus kemampuan anggaran.

Penelahaan ini juga merupakan hasil kajian terhadap program/kegiatan

yang diusulkan para pemangku kepentingan, baik dari kelompok masyarakat

terkait langsung dengan pelayanan provinsi, LSM, asosiasi-asosiasi, perguruan

tinggi maupun dari SKPD kabupaten/kota yang langsung ditujukan kepada SKPD

Provinsi maupun berdasarkan hasil pengumpulan informasi SKPD provinsi dari

penelitian lapangan dan pengamatan pelaksanaan musrenbang kabupaten/kota.

TABEL 2.5 ( terlampir )

Page 25: B A B I P E N D A H U L U A N - sulselprov.go.id · 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23

RENJA 2018 - 25

BAB III

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

Rencana Kerja ( RENJA ) adalah perangkat manajemen yang merupakan

proses yang berorientasi pada hasil yang ingin di capai selama kurun waktu satu

tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala. Disamping itu,

Rencana Kerja ( RENJA ) juga merupakan rencana yang di susun berdasarkan

analisis situasi di dalam dan di luar organisasi yang berfokus pada manajemen

penetapan tujuan – tujuan yang ingin di capai dan strategi untuk mencapai tujuan

tersebut.

3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional dan Tupoksi SKPD

Program dan Kegiatan yang diuraikan dalam Renja ini, terhadap kebijakan

nasional yang tertuang dalam RPJMN Tahun 2014 – 2019 dan Rencana Kerja

Pemerintah ( RKP ) Tahun 2018 yaitu terdapat 9 Agenda Prioritas Pembangunan

( Nawacita ) dan 10 Prioritas Nasional.

Dari 9 (sembilan) agenda nawacita dan 10 prioritas nasional tersebut yang

terkait dengan tugas pokok dan fungsi bidang ketenagakerjaan dan

ketransmigrasian yaitu :

- AGENDA NAWACITA YANG TERKAIT :

1. Nawacita 1 : Menghadirkan kembali negara untuk melindungi

segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga

negara

2. Nawacita 3 : Membangun Indonesia dari pinggiran dengan

memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara

kesatuan

3. Nawacita 6 : Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di

pasar internasional

Page 26: B A B I P E N D A H U L U A N - sulselprov.go.id · 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23

RENJA 2018 - 26

- PRIORITAS NASIONAL YANG TERKAIT :

1. PN = Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata, dengan Program

Prioritas : perbaikan iklim investasi dan penciptaan lapangan kerja

2. PN = Pembangunan Wilayah, dengan Program Prioritas :

pembangunan perdesaan

3. PN = Perumahan dan Permukiman, dengan Program Prioritas :

penyediaan perumahan layak serta Program Prioritas : air bersih dan

sanitasi

4. PN = Penanggulangan Kemiskinan, dengan Program Prioritas :

pemenuhan kebutuhan dasar

Disamping itu, dalam penyusunan Rencana Kerja ( RENJA ) Tahun 2018

juga harus memuat Analisis Responsif Gender ( ARG ). ARG sekurang-kurangnya

meliputi :

o Memasukkan isu gender dalam isu strategis

o Program prioritas untuk mengatasi isu gender

o Memasukkan indikator gender dalam Inidkator kinerja daerah

Alat analisis yang digunakan adalah :

• Menggunakan GDI dan GEM dalam evaluasi tahunan

• Prioritas dan sasaran pembangunan untuk menyasar isu gender

• Rencana program dan kegiatan prioritas : memasukkan program/kegiatan

spesifik gender, afirmasi dan penguatan kapasitas serta mainstreaming dalam

program secara umum

• Memasukkan isu gender sektoral dalam isu strategis

• Rencana Program : spesifik gender, afirmasi dan peningkatan kapasitas, serta

mainstreaming dlm program umum

• Indikator kinerja responsif gender

• Kelompok sasaran : memasukkan kelompok rentan

• Evaluasi kinerja : GDI,GEM dan progress isu gender sector

• Program dan kegiatan : spesifik gender, afirmasi dan peningkatan kapasitas,

serta mainstreaming dlm program umum

Page 27: B A B I P E N D A H U L U A N - sulselprov.go.id · 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23

RENJA 2018 - 27

• Indikator kinerja responsif gender

• Menyasar kelompok rentan dalam kelompok sasaran

Selanjutnya program kegiatan yang direncanakan kemudian dilakukan ARG

dengan menggunakan GAP ( General Analysis Pathway ) dan GBS ( General

Budgeting System ) seperti terlampir pada tabel berikut :

Page 28: B A B I P E N D A H U L U A N - sulselprov.go.id · 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23

RENJA 2018 - 28

3.2. Tujuan dan Sasaran Renja SKPD

Berdasarkan Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013 – 2018, maka tujuan dari Rencana Kerja

( RENJA ) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan

adalah :

1. Meningkatkan kinerja organisasi yang efisien, efektif dan professional dalam

mewujudkan pemerintahan yang baik;

2. Meningkatkan informasi tentang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian

3. Meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja, pemerataan

kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan

kebutuhan pembangunan daerah, nasional dan pasar kerja internasional serta

memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal

4. Terciptanya hubungan industrial yang harmonis

5. Meningkatkan perlindungan dan pengawasan di bidang ketenagakerjaan

6. Meningkatkan penyiapan permukiman, penempatan dan pembinaan warga

transmigrasi serta masyarakat sekitar kawasan transmigrasi

Sebagaimana dipahami bahwa selain tujuan, penetapan sasaran Rencana

Kerja ( RENJA ) juga sangat penting karena merupakan proses perumusan

pelaksanaan pembangunan yang strategis dan bertujuan untuk melaksanakan

tugas – tugas pembangunan dalam kurun waktu tertentu. Oleh karena itu, sasaran

Rencana Kerja ( RENJA ) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi

Sulawesi Selatan adalah :

1. Tersedianya sarana dan prasarana serta SDM aparatur yang kompeten,

berbasis kinerja dan akuntabilitas publik dalam pelayanan kepada Tenaga

Kerja dan Masyarakat Transmigrasi;

2. Meningkatnya kualitas dan pengembangan sistem informasi ketenagakerjaan

dan ketransmigrasian

3. Tersedianya tenaga kerja yang kompeten sesuai dengan kebutuhan pasar

kerja, terciptanya lembaga pelatihan, lembaga pelayanan produktivitas dan

Page 29: B A B I P E N D A H U L U A N - sulselprov.go.id · 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23

RENJA 2018 - 29

transmigrasi serta mendorong terciptanya kesempatan kerja, pelayanan

tenaga kerja, pelayanan tenaga kerja, terwujudnya pasar kerja dan

mendukung terlaksananya penempatan tenaga kerja

4. Tercapainya ketenangan bekerja dan berusaha, berkurangnya unjuk rasa dan

mogok kerja, meningkatnya kualitas hidup pekerja, mewujudkan kebebasan

berserikat, melaksanakan perlindungan tenaga kerja dan mengembangkan

system jaminan social tenaga kerja

5. Terlaksanannya pengawasan dan perlindungan ketenagakerjaan serta

berkurangnya jumlah pelanggaran norma dan kecelakaan kerja, berkurangnya

pekerja anak dan anak yang terlibat bentuk-bentuk pekerjaan terburuk,

peningkatan perlindungan bagi pekerja perempuan serta penerapan standar

keselamatan dan kesehatan kerja

6. Berkembangnya potensi sumberdaya kawasan, fasilitas perpindahan dan

penempatan transmigran dengan membangun kawasan potensial daerah

tertinggal menjadi permukiman baru sehingga tercapainya kemandirian dan

integrasi masyarakat di UPT melalui tahap penyesuaian, pemantapan dan

pengembangan

3.3. Program dan Kegiatan

Program kerja pada dasarnya merupakan upaya mengimplementasikan

strategis organisasi. Program kerja juga merupakan proses penentuan jumlah dan

jenis sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan suatu rencana dan

penjabaran riil tentang langkah – langkah yang diambil dalam bentuk kegiatan.

Itulah sebabnya, program disamping didasarkan atas perumusan visi, misi,

tujuan, sasaran dan kebijakan yang telah ditetapkan juga disinkronisasikan

terhadap program – program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013 –

2018.

Page 30: B A B I P E N D A H U L U A N - sulselprov.go.id · 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23

RENJA 2018 - 30

Adapun rumusan rencana program dan kegiatan Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018 dan perkiraan tahun 2019

diuraikan pada tabel berikut :

TABEL 3.1

Page 31: B A B I P E N D A H U L U A N - sulselprov.go.id · 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23

RENJA 2018 - 31

Untuk mengukur target dan capaian Rencana Kerja ( RENJA ) Tahun 2018,

ditetapkanlah Indikator Kinerja Utama ( IKU ) beserta sasaran yang hendak

dicapai dari pelaksanaan program kegiatan tersebut, yaitu :

INDIKATOR

KINERJA UTAMA

( IKU )

SASARAN PROGRAM YANG

MENDUKUNG

Penyediaan

Lapangan Kerja

Baru / Penyerapan

Tenaga Kerja Baru

100.000 Orang

- Program Penempatan

dan Perluasan

Kesempatan Kerja

- Program Peningkatan

Kualitas dan

Produktivitas Tenaga

Kerja

- Program Pembinaan

Hubungan Industrial

Tenaga Kerja

- Program Pembinaan dan

Peningkatan

Pengawasan

Ketenagakerjaan

- Program

Pengembangan Wilayah

Transmigrasi

Persentase Tingkat

Pengangguran

Terbuka

- Menurunnya angka

penganguran terbuka

hingga mencapai 4,8 %

(* hasil revisi renstra /

rpjmd )

- Jumlah penganggur

berkurang 10.000 Orang

pertahun atau turun

sekitar 5 % dari jumlah

penganggur tahun

sebelumnya

- Penyerapan tenaga kerja

baru sebesar 100.000

Orang per tahun

Besaran tenaga

kerja yang

mendapat pelatihan

berbasis

kewirausahaan

Meningkatnya jumlah

keterampilan / skill tenaga

kerja melalui peningkatan

standarisasi dan sertifikasi

kompetensi bagi tenaga

kerja melalui pendidikan dan

pelatihan (60 % )

Besaran pencari

kerja yang terdaftar

dan ditempatkan

Meningkatnya jumlah

penempatan tenaga kerja

melalui perluasan

kesempatan kerja ( 70 % )

Besaran kasus yang

diselesaikan dengan

Meningkatnya hubungan

industrial ketenagakerjaan

Page 32: B A B I P E N D A H U L U A N - sulselprov.go.id · 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23

RENJA 2018 - 32

perjanjian bersama yang harmonis ( 50 % )

Besaran pekerja /

buruh yang menjadi

peserta jamsostek

aktif

Meningkatnya jumlah

kepesertaan jamsostek

( 50 % )

Besaran

pemeriksaan

perusahaan

Meningkatnya pengawasan

ketenagakerjaan yang

berjalan sesuai aturan

( 45 % )

Besaran pengujian

peralatan di

perusahaan

Meningkatnya pengawasan

ketenagakerjaan yang

berjalan sesuai aturan

( 50 % )

Persentase

penempatan warga

transmigrasi

Meningkatnya jumlah

penempatan warga

transmigrasi melalui

program pembangunan

transmigrasi baru ( 75 % )

Selain penetapan indicator kinerja utama, ditetapkan juga indikator kinerja

umum dengan memperhatikan target-target yang terdapat pada Rencana

Strategis Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan yaitu :

TABEL 3.2

Page 33: B A B I P E N D A H U L U A N - sulselprov.go.id · 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23

RENJA 2018 - 33

Selanjutnya penjabaran kegiatan dari program yang telah ditetapkan terurai

dalam 2 Kelompok Program yaitu Kelompok Program Prioritas dan Kelompok

Program Pendukung. Adapun rincian dari kelompok program tersebut dapat diurai

sebagai berikut :

1. Kelompok Program Prioritas, dengan rincian kegiatan yang diusulkan adalah :

Program Kegiatan

1. Peningkatan Kualitas dan

Produktivitas Tenaga

Kerja ( APBD )

1. Pelatihan Kewirausahaan dan AMT

( UPT BPP )

2. Pelatihan Peningkatan Produktivitas

( UPT BPP )

3. Bimbingan dan Konsultasi Penerapan

Five S ( UPT BPP )

4. Bimbingan Manajemen Konsultasi

Produktivitas ( UPT BPP )

5. Pengukuran Produktivitas Sektoral

Regional ( UPT BPP )

6. Pembinaan Desa Produktif ( UPT BPP )

7. Pengukuran Produktivitas Individu Bagi

UKM ( UPT BPP )

8. Pembinaan Desa Migran ( UPT BPP )

9. Peningkatan Produktivitas Terpadu

( UPT BPP )

10. Pelatihan Supervisi Produktivitas ( UPT

BPP )

11. Konvensi Gugus Kendali Mutu ( UPT

BPP )

12. Pendidikan dan Pelatihan Bagi Pencari

Kerja

13. Pemberdayaan Tenaga Kerja Putus

Sekolah

14. Pemberdayaan Tenaga Kerja

Perempuan

15. Pemberdayaan Tenaga Kerja Petugas

Lansia

16. Bimtek Pelatihan Berbasis Kompetensi

17. Lokakarya LPK dan Asosiasi Profesi

18. Sosialisasi Standar Komptensi Kerja

Page 34: B A B I P E N D A H U L U A N - sulselprov.go.id · 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23

RENJA 2018 - 34

19. Akreditasi dan Sertifikasi Tenaga Kerja

20. Standarisasi Kompetensi Tenaga Kerja

21. Inventarisasi Asosiasi Profesi / ASPRO

( UPT BKTK )

22. Inventarisasi Lembaga Sertifikasi

Profesi dan TUK ( UPT BKTK )

23. Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja

( UPT BKTK )

24. Uji Keterampilan Berbasis Kompetensi

( UPT BKTK )

25. Bimtek Akreditasi LPK ( UPT BKTK )

26. Sosialisasi ASPROF dan LPK ( UPT

BKTK )

27. Lokakarya Peningkatan Kompetensi

Tenaga Kerja ( UPT BKTK )

28. Bimtek Asosiasi Profesi ( UPT BKTK )

2. Perluasan dan

Pengembangan

Kesempatan Kerja

( APBD )

29. Pembinaan Kelompok Usaha Mandiri

30. Pembinaan Kelompok Wirausaha

Tenaga Kerja Produktif

31. Penyelenggaraan Padat Karya

32. Pendataan Informasi Pasar Kerja ( IPK )

33. Monitoring Penempatan Tenaga Kerja

di Kabupaten/Kota

34. Pameran Bursa Kerja Daerah ( Job

Fair )

35. Pelayanan Bursa Kerja Online

36. Monitoring Proses Pengiriman Tenaga

Kerja Luar Negeri

37. Pemberdayaan Tenaga Kerja

AKAD/AKL

38. Pemberdayaan Tenaga Kerja

Penyandang Disabilitas

39. Sosialisasi Penggunaan Tenaga Kerja

Penyandang Disabilitas

40. Sosialisasi Penggunaan Tenaga Kerja

Asing

41. Penyusunan Profil Teknologi Tepat

Guna Muatan Lokal

Page 35: B A B I P E N D A H U L U A N - sulselprov.go.id · 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23

RENJA 2018 - 35

42. Peningkatan Kapasitas Petugas

Pelayanan Penggunaan TKA

3. Pembinaan Hubungan

Industrial Tenaga Kerja

( APBD )

43. Monev Pelaksanaan Syarat-Syarat

Kerja

44. Pemberdayaan LKS Tripartit Prov.

Sulsel

45. Koordinasi Serikat Pekerja/Serikat

Buruh

46. Workshop Serikat Pekerja/Serikat

Buruh

47. Bimtek Sistem Pembinaan Hubungan

Industrial

48. Penyelesaian Perselisihan Hubungan

Industrial

49. Pembinaan Jaminan Sosial

Kesejahteraan Tenaga Kerja

50. Sosialisasi Penyusunan Struktur dan

Skala Upah ( UPT BPPK )

51. Workshop Penyusunan Kebutuhan

Hidup Layak ( UPT BPPK )

52. Pemeriksaan Pelaksanaan Jaminan

Kesejahteraan Purna Kerja ( UPT

BPPK )

53. Pengupahan dan Jaminan Purna Kerja

( UPT BPPK )

54. Sosialisasi UMP Unsur Tripartit

( UPT BPPK )

4. Pembinaan dan

Peningkatan Pengawasan

Ketenagakerjaan ( APBD )

55. Penanganan Kasus Ketenagakerjaan di

Kab/Kota

56. Rapat Koordinasi Teknis Pengawasan

Ketenagakerjaan

57. Pembinaan Pengawasan Norma

Keselamatan dan Kesehatan Kerja

58. Pemeriksaan Norma Kerja

59. Pembinaan Pekerja Perempuan dan

Anak

60. Bimtek Sistem Pengawasan

Ketenagakerjaan

Page 36: B A B I P E N D A H U L U A N - sulselprov.go.id · 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23

RENJA 2018 - 36

61. Penguatan Kelembagaan Pengawas

Ketenagakerjaan

62. Pembinaan Penegakan Hukum

Ketenagakerjaan

63. Bimtek dan Sosialisasi K3 ( UPT BSK3 )

64. Pemeriksaan dan Pengujian Objek K3,

Norma Kesehatan Kerja dan

Lingkungan Kerja ( UPT BSK3 )

65. Pembinaan Pengawasan Wilayah I

66. Pembinaan Pengawasan Wilayah II

67. Pembinaan Pengawasan Wilayah III

68. Pembinaan Pengawasan Wilayah IV

69. Pemeriksaan Norma Kerja Pengawasan

Wilayah I

70. Pemeriksaan Norma Kerja Pengawasan

Wilayah II

71. Pemeriksaan Norma Kerja Pengawasan

Wilayah III

72. Pemeriksaan Norma Kerja Pengawasan

Wilayah IV

73. Pemeriksaan Norma K3 Pengawasan

Wilayah I

74. Pemeriksaan Norma K3 Pengawasan

Wilayah II

75. Pemeriksaan Norma K3 Pengawasan

Wilayah III

76. Pemeriksaan Norma K3 Pengawasan

Wilayah IV

77. Bimtek Pengawasan Ketenagakerjaan

Wilayah I

78. Bimtek Pengawasan Ketenagakerjaan

Wilayah II

79. Bimtek Pengawasan Ketenagakerjaan

Wilayah III

80. Bimtek Pengawasan Ketenagakerjaan

Wilayah IV

5. Pengembangan Wilayah

Transmigrasi ( APBD )

81. Identifikasi Calon Areal Transmigrasi

82. Inventarisasi Kebutuhan Sarana dan

Prasarana Lokasi Transmigrasi

Page 37: B A B I P E N D A H U L U A N - sulselprov.go.id · 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23

RENJA 2018 - 37

83. Penyusunan Data Monografi UPT Bina

Lokasi Transmigrasi

84. Sosialisasi Sistem Penilaian

Transmigran dan Pembina UPT

Teladan

85. Pembinaan Usaha Ekonomi dan Sosial

Budaya Lokasi Transmigrasi

86. Penyusunan Data Base Permukiman

Transmigrasi

87. Penyusunan Data Penyelesaian

Masalah Pertanahan Lokasi

Transmigrasi

88. Pelatihan Transmigrasi Lokal ( UPT

BLT )

89. Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

Pelaksanaan Pelatihan Transmigrasi

( UPT BLT )

90. Bimtek Perencanaan Kawasan

Transmigrasi

91. Penyusunan Peta Awal Pembangunan

Permukiman Transmigrasi

92. Pengelolaan Data dan Informasi

Pengembangan Masyarakat dan

Kawasan Transmigrasi

93. Bimtek Petugas dan Pembina UPT

2. Kelompok Program Pendukung, dengan rincian kegiatan yang diusulkan

adalah :

Program Kegiatan

12. Pelayanan Administrasi

Perkantoran ( APBD )

94. Penyediaan Surat Menyurat

95. Penyediaan Jasa Komunikasi, Air dan

Listrik

96. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan

Perizinan Kendaraan

Dinas/Operasional

97. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor

98. Penyediaan ATK

Page 38: B A B I P E N D A H U L U A N - sulselprov.go.id · 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23

RENJA 2018 - 38

99. Penyediaan Barang Cetakan dan

Penggandaan

100. Penyediaan Komponen Listrik/

Penerangan Bangunan Kantor

101. Penyediaan Bahan Bacaan

102. Penyediaan Makan/Minum Dinas

103. Koordinasi dan Konsultasi Dinas

dalam dan luar daerah

104. Pelayanan Administrasi Program

105. Pelayanan Administrasi Keuangan

106. Pelayanan Administrasi Umum,

Kepegawaian dan Hukum

107. Pelayanan Administrasi UPT BPP

108. Pelayanan Administrasi UPT BSK3

109. Pelayanan Administrasi UPT BKTK

110. Pelayanan Administrasi UPT BPPK

111. Pelayanan Administrasi UPT BLT

112. Pelayanan Administrasi UPT

Pengawasan Wilayah I

113. Pelayanan Administrasi UPT

Pengawasan Wilayah II

114. Pelayanan Administrasi UPT

Pengawasan Wilayah III

115. Pelayanan Administrasi UPT

Pengawasan Wilayah IV

13. Peningkatan Kapasitas

dan Kinerja SKPD

( APBD )

116. Pemeliharaan Rutin/Berkala

Gedung/Kantor/Rumah Dinas

117. Pembangunan Gedung, Sarana dan

Prasarana Kantor

118. Penyediaan Sarana dan Prasarana

Pameran

119. Pengadaan Peralatan dan

Perlengkapan Kantor

120. Pengelolaan Asrama Pekerja

121. Pengadaan Pakaian Dinas, Pakaian

Olahraga, Pakaian Satpol PP dan

Pakaian Batik Tradisional

122. Pendidikan dan Pelatihan Formal

Page 39: B A B I P E N D A H U L U A N - sulselprov.go.id · 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23

RENJA 2018 - 39

14. Peningkatan

Pengembangan Sistem

Perencanaan Dan Sistem

Evaluasi Kinerja SKPD

( APBD )

123. Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi

Kegiatan

124. Penyusunan Laporan Keuangan dan

Hasil Pemeriksaan

125. Penyusunan Rencana Kerja

126. Penyusunan Laporan Bulanan,

Triwulan dan Tahunan

127. Penyusunan LAKIP

128. Forum Komunikasi SKPD Tingkat

Provinsi ( Forum SKPD )

129. Penyusunan LPPD / LKPJ

130. Penyusunan KUA, PPAS, RKA, DPA

dan DPPA SKPD

131. Pengembangan Jaringan Komputer

dalam Penyediaan Data dan Informasi

Ketenagakerjaan dan

Ketransmigrasian

132. Penyusunan Profil Ketenagakerjaan

dan Ketransmigrasian

133. Penyusunan Perencanaan Tenaga

Kerja Provinsi

134. Pembinaan dan Penatausahaan Aset

Barang/Jasa Disnakertrans Prov.

Sulsel

135. Penguatan Focal Point Pengarus

Utamaan Gender ( PUG )

136. Bimtek Perencanaan Tenaga Kerja

137. Sosialisasi Penyusunan Laporan

Pertanggungjawaban dan

Penatausahaan Keuangan

138. Penyusunan RENSTRA

139. Peningkatan Kapasitas Aparatur

Perencana Program Ketenagakerjaan

dan Ketransmigrasian

140. Pengelolaan Barang dan Jasa SKPD

Page 40: B A B I P E N D A H U L U A N - sulselprov.go.id · 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23

RENJA 2018 - 40

Adapun rincian indikator kinerja kegiatan secara umum serta target / sasaran yang

ingin dicapai untuk masing – masing kegiatan diuraikan sebagai berikut :

a). Bidang Ketenagakerjaan.

1). Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

No Uraian Target Indikator Kinerja

Tahun 2018

1. Tersedia Tenaga Kerja yang terampil

dalam mengelolah usahanya melalui

pelatihan kewirausahaan, AMT dan

peningkatan produktivitas

10 Paket atau 200 Org

2. Terciptanya kondisi kerja yang

kondusif melalui pelatihan Five S

5 UKM

3. Meningkatnya keterampilan dan

kemampuan tenaga kerja petugas

lansia dan tenaga kerja perempuan

40 Orang

4. Meningkatnya keterampilan dan

kemampuan para pencari kerja dan

putus sekolah dalam rangka

memenuhi kebutuhan pasar kerja

500 Orang

5. Berkembangnya lembaga pelatihan

kerja ( 250 LPK ) sesuai standard an

sertivikasi kompetensi tenaga kerja

serta asosiasi profesi yang

terakreditasi ( 300 asosiasi profesi )

10 LPK dan 40 Asosiasi

Profesi

2). Program Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja

No Uraian Target Indikator Kinerja

Tahun 2018

1. Berkembangnya sekaligus

memperluas kesempatan kerja

anggota kelompok melalui

pembinaan kelompok usaha mandiri,

kelompok wirausaha produktif dan

padat karya

500 Org

3 Klp

1 Paket

Page 41: B A B I P E N D A H U L U A N - sulselprov.go.id · 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23

RENJA 2018 - 41

2. Tersedianya data dan informasi

jumlah penempatan tenaga kerja

local maupun tenaga kerja luar negeri

100.000 Org

3. Data dan informasi Pasar Kerja dapat

diakses oleh para pencari kerja di 24

Kab/Kota

24 Kab /Kota

3). Program Pembinaan Hubungan Industrial Tenaga Kerja

No Uraian Target Indikator Kinerja

Tahun 2018

1. Peran LKS Tripartit dalam menjalin

hubungan industrial yang kondusif

24 Kab /Kota

2. Tertanganinya kasus perselisihan,

mogok kerja dan unjuk rasa di tempat

kerja dengan baik

40 Perusahaan

3. Koordinasi antara pemerintah, serikat

pekerja, pengusaha berjalan dengan

baik sesuai dengan norma yang telah

ditetapkan

50 Orang

4. Mewujudkan pemahaman aturan-

aturan ketenagakerjaan bagi serikat

pekerja/serikat buruh

50 Orang

5. Syarat-syarat kerja berjalan sesuai

dengan aturan yang telah ditetapkan

300 Orang

6. Terciptanya suasana hubungan kerja

yang harmonis antara pekerja dan

pengusaha melalui sosialisasi UMP,

Unsur Tripartit, Penyusunan Norma

Kebutuhan Hidup Layak serta

Fasilitasi Dewan Pengupahan

180 Org

24 Kab/Kota

Page 42: B A B I P E N D A H U L U A N - sulselprov.go.id · 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23

RENJA 2018 - 42

4). Program Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan

No Uraian Target Indikator Kinerja

Tahun 2018

1. Berkurangnya jumlah pelanggaran

norma kerja

24 Kab/Kota

2. Meningkatnya perlindungan pekerja

perempuan dan berkurangnya jumlah

pekerja anak serta anak-anak yang

terlibat bentuk-bentuk pekerjan

terburuk

24 Kab/Kota

3. Meningkatnya penerapan norma

keselamatan dan kesehatan kerja

serta berkurangnya jumlah

kecelakaan kerja

50 Kasus

4. Meningkatnya keterampilan dan

pengetahuan aparatur pengawas

ketenagakerjaan

45 Orang

5. Terwujudnya penerapan K3 dan

pendataan objek pengujian K3

385 Orang

6. Terwujudnya pelaksanaan periksa

dan uji di perusahaan

24 Kab /Kota

7. Meningkatnya pengetahuan para

pekerja mengenai keselamatan dan

kesehatan kerja

300 Orang

b). Bidang Ketransmigrasian.

1). Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi

No Uraian Target Indikator Kinerja

Tahun 2018

1. Tersedianya Calon Lokasi

Transmigrasi

3 Lokasi

2. Tersedianya gambaran umum lokasi

transmigrasi yang dibina

8 Lokasi

3. Tersedianya peta potensi kawasan

transmigrasi

1 Paket

4. Memberikan gambaran pelaksanaan

program P2KTrans dan P2MKT

1 Paket

Page 43: B A B I P E N D A H U L U A N - sulselprov.go.id · 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23

RENJA 2018 - 43

5. Meningkatnya pengetahuan dan

kemampuan warga transmigrasi

dalam memenuhi kebutuhannya

10 Paket atau 500 Org

c). Bagian Kesekretariatan

1). Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

No Uraian Target Indikator Kinerja

Tahun 2018

1.

Meningkatnya efektivitas pelayanan

administrasi perkantoran diantaranya

melalui ketersediaan alat tulis kantor,

jasa listrik, air & telepon, cetak dan

penggandaan, makanan dan

minuman rapat/tamu serta koordinasi

dan konsultasi dalam dan luar daerah

18 Kgt

2). Program Peningkatan Kapasitas dan Kinerja SKPD

No Uraian Target Indikator Kinerja

Tahun 2018

1. Meningkatnya kualitas sarana dan

prasrana perkantoran melalui

ketersediaan alat pendukung

pelaksana kegiatan, pemeliharaan

gedung kantor dll

5 Kgt

2. Meningkatnya disiplin aparatur

melalui ketersediaan pakaian dinas,

pakaian olahraga, pakaian korpri dan

pakaian satpol pp

1 Paket ( 242 Orang )

3. Meningkatnya kualitas dan kapasitas

aparatur

1 Paket

Page 44: B A B I P E N D A H U L U A N - sulselprov.go.id · 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23

RENJA 2018 - 44

3). Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan

Dan Sistem Evaluasi Kinerja SKPD

No Uraian Target Indikator Kinerja

Tahun 2018

1. Tersedianya data dan informasi

penyelenggaraan pemerintahan

daerah berupa laporan bulanan,

tahunan, rencana kerja, akuntabilitas

kinerja, penatausahaan asset dan

monitoring pelaksanaan kegiatan

12 Paket ( Jenis Data dan

Informasi )

2. Tersedianya data dan informasi

ketenagakerjaan dan

kettransmigrasian berupa profil,

perencanaan tenaga kerja,

pengembangan system jaringan

informasi, penerapan standar

pelayanan minimal ketenagakerjaan

dan standar operasional prosedur

3 Paket ( Jenis Data dan

Informasi )

Page 45: B A B I P E N D A H U L U A N - sulselprov.go.id · 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23

RENJA 2018 - 45

BAB IV

P E N U T U P

Rencana Kerja ( RENJA ) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi

Sulawesi Selatan Tahun 2018 adalah dokumen perencanaan yang merupakan

penjabaran dari Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi

Sulawesi Selatan yang disusun untuk jangka waktu 1 (satu) tahun anggaran.

Dalam rangka pelaksanaan Rencana Kerja nantinya, ketersediaan

anggaran sangat berperan penting dalam mencapai sasaran yang telah di

tetapkan. Oleh karena itu, kegiatan yang dilaksanakan adalah kegiatan yang

menjadi program prioritas baik pemerintah daerah maupun SKPD. Selain itu juga

merupakan kegiatan yang sangat dibutuhkan bagi pemangku kepentingan

( masyarakat dan swasta ) karena mengingat keterbatasan dukungan anggaran

daerah.

Demikian Rencana Kerja ( RENJA ) Tahun 2018 ini disusun sebagai

pelaksanaan kegiatan dan tugas – tugas di lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan untuk selanjutnya di laksanakan sesuai

dengan rencana.

Makassar, Juni 2017

KEPALA DINAS

AGUSTINUS APPANG, SE Pangkat : Pembina Utama Muda NIP : 19600810 198902 1 003

Page 46: B A B I P E N D A H U L U A N - sulselprov.go.id · 2792 Tahun 2013 jo Nomor : 269.A Tahun 2015. Disamping itu RENJA ini disusun dalam rangka memenuhi Undang – Undang RI Nomor 23

RENJA 2018 - 46

L A M P I R A N