b a b i - · pdf filebahan ajar struktur perkembangan hewan ii edward alfin, m.si 1 `b a b i...
TRANSCRIPT
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktob er 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
1
`B A B I
KULIT
Standar Kompetensi:
Setelah mengikuti mata kuliah Struktur dan Perkembangan Hewan
II ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami konsep Struktur
Perkembangan Hewan vertebrata.
Kompetensi Dasar:
Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa diharapkan dapat
menjelaskan tentang kulit vertebrata.
Deskripsi Singkat
Pokok bahasan ini membahas tentang kulit seperti epidermis, dermis
dan warna kulit, serta membahas tentang derivat kulit seperti kuku,
rambut, bulu, kelenjar sebaceus dan kelenjar keringat
Pokok Bahasan I : Kulit dan Derivat Kulit
Kulit merupakan penutup seluruh permukaan tubuh makhluk hidup
dan menjadikannya sebagai organ yang mempunyai luas terbesar di
tubuh. Di bawahnya, kulit akan bersambung dengan selaput lendir yang
berhubungan dengan sistem makanan, pernafasan, urogenital. Adanya
sistem ini akan membuka permukaan kulit, seperti pada tepi garis
permukaan mata kulit akan berkerut, di telinga ada alat eksternal meatus
yang menutupi selaput tympanic.
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktob er 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
2
Kulit terdiri dari 2 lapisan yang berbeda: epidermis dan dermis yang
berhubungan sangat kuat satu dengan yang lainnya. Epidermis menjadi
lapisan terluar yang terdiri dari lapisan keratin sel epithelium squomosa
bertingkat; dermis terletak di sebelah dalam dari epidermis dan terdiri dari
jaringan ikat. Kulit terletak diatas jaringan subcutaneous. Jaringan
subcutaneous terdiri dari jaringan penghubung lepas atau jaringan
adipose. Jaringan subcutaneous menyebabkan kulit dapat melakukan
gerakan bebas dengan bersandar pada jaringan tersebut.
Gambar 1.1 Kulit dan DerivatSumber : http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://gurungeblog.files.wordpress.com/2008/12/struktur-kulit.jpg&imgrefurl
Gambar 1.2 Struktur KulitSumber : http://www.google.co.id/imgres?imgurl
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktob er 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
3
Gambar 1.3 Kulit, Derivat dan Jaringan SarafSumber : http://www.harunyahya.com/indo/buku/images_books/images_tubuh/23.jpg
Gambar 1.4 Lapisan Kulit dan Jaringan SarafSumber :http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/2-10c.jpg
Dalam perkembangan embrio, epidermis merupakan derivat dari
ektoderm yang tumbuh menjadi mesenkim dan selanjutnya dermis.
Dalam perkembangan selanjutnya akan terbentuk kelenjar keringat,
rambut, kelenjar minyak dan juga kuku.
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktob er 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
4
Jika dilihat kasat mata, permukaan kulit nampak seperti bentuk
tegangan, kerutan ataupun tonjolan. Bentuk tegangan akan membentuk
suatu jaringan yang bersusun satu sama lain dan akan menyatu pada
suatu sudut daerah berbentuk poligon. Jaringan ini diproduksi oleh
jaringan kolagen di daerah dermis. Bentuk kerutan terjadi dalam
sambungan ataupun lipatan dermis sehingga dapat melakukan gerak.
Bentuk ini dipengaruhi oleh dermis yang terletak di atas jariangn
subcutaneous sehingga memberikan spesialisasi tersendiri pada tungkai
vertebrata.
Adanya bentuk kerutan pada tungkai khususnya pada telapak
tungkai mamalia dibentuk oleh tonjolan papillae yang terdiri dari
bubungan yang sempit dan oleh suatu alur yang diorganisir secara rapi.
Adanya alur pada permukaan kulit ini disebabkan oleh peningkatan
epidermis yang di bawahnya terdapat dermal papillae. Pola ini sangat
teratur dan bekerja pada awal pembentukan embrio serta selanjutnya
tetap berfungsi sebagai pengatur selama hidup.
Ada 2 macam jenis kulit yaitu kulit tebal dan kulit tipis. Perbedaan
terminologi ini didasarkan pada ketebalan dan struktur penyusunnya.
Kulit tebal biasanya menutupi bagian telapak tungkai dari vertebrata
sedangkan kulit tipis selain hal tersebut.
Gambar 1.5 Dermis dan EpidermisSumber : http://yusnitasilsilia.files.wordpress.com/2009/02/kulit.jpg
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktob er 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
5
A. Epidermis
1. Tingkatan Sel Epidermis
Epidermis terdiri dari tingkatan sel epithelium squamosa
bertingkat yang berbentuk sel beda yaitu keratinocyt,
melanocyt dan sel langerhans. Ada tambahan tingkatan sel
yaitu sel merkel tetapi sel merkel hanya terdapat pada sensor
syaraf dan ujung epidermal.
a. keratinocyt
Merupakan bagian terbesar dari epidermis. Sel ini
dibentuk secara terus menerus dengan peristiwa mitosis di
dalam daerah epidermis yaitu sel kolumner. Bagian yang
terbentuk didorong ke dalam lapisan subcutaneous
sehingga setiap lapisan yang terbentuk akan selalu
terdorong oleh lapisan yang baru saja terbentuk.
Pergerakan sel menuju permukaan dipengaruhi oleh suatu
protein yang disebut dengan keratin dan terbentuk dalam
sitoplasma. Setelah dewasa sitoplasma mengambil bagian
dalam sel dan akan digantikan oleh keratin dan sel
tersebut akan mati.
Nukleus dan organel sel lainnya akan menghilang
dan yang tersisa hanyalah keratin. Kejadian ini
berlangsung cepat yang pada akhirnya keratin akan
mengalami kemunduran pertumbuhan dari permukaan
sehingga akan hilang. Tempat yang diisi oleh jaringan
keratin tadi akan digantikan oleh jaringan dasar yang
selanjutnya mati setelah mengalami proses keratinisasi.
Proses suatu keratinocyt sampai menghilangnya akan
memakan waktu ± 1 bulan.
Derajat tingkat keratinisasi dan ketebalan dari
epidermis tiap daerah berbeda pada permukaan tubuh dan
ditentukan oleh gen kontrol. Pada telapak keratinisasi
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktob er 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
6
akan meluas tetapi di sudut tungkai ada sangat sedikit.
Kerusakan kulit yang disebabkan oleh suatu kecelakaan
berlebihan akan merangsang keratinocyt untuk
berproduksi dengan cepat dan pada akhirnya epidermis
akan menebal sehingga daerah tersebut akan mengalami
proses keratinisasi. Hal ini disebabkan oleh tanggapan
kulit yang menyebabkan trauma dan lebih kepada untuk
memberikan perlindungan jaringan dasar yang ada di
bawahnya.
b. Melanocyt.
Melanocyt adalah sel epithelial bercabang yang
menyatukan pigment melanin. Sel ini berasal dari
ektoderm dan merupakan darivat dari neural crest.
Mereka mengalami perkembangan sehingga dapat
mengisi epidermis yang pada akhirnya menempatkan
melanin sebagai lapisan terdalam dari epidermis di
samping keratinocyt. Melanocyt lebih sedikit jika
dibandingkan dengan keratinocyt tetapi mereka
mempunyai cabang-cabang yang mempunyai proses dan
dapat menghubungkannya dengan keratinocyt di dalam
lapisan basal.
Pigment melanin berwarna kekuningan, kuning jeruk
atau coklat. Pada struktur kimianya, pigment melamin
merupakan suatu polimer asam amino tyrosin dan
dibentuk di dalam melanocyt oleh enzim tyrosinase.
Granula melanocyt atau melanosom akan mengisi bagian
ataupun membentuk di dalam badan dari melanocyt
selama proses percabangan berjalan. Bersebelahan
dengan keratinocy yang bersifat pagosit dan merupakan
akhir dari percabangan, granula melanocyt masuk ke
dalam sitoplasma melewati keratonocyt; berkumpul pada
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktob er 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
7
daerak subkutan atau sisi terang dari nukleus. Seperti
halnya keratinocyt yang naik kepermukaan, keratinocyt
juga membawa pigment melanin yang ada dalam
sitoplasma sehingga sedemikian cepatnya akan
menghilang dari epidermis melalui proses desquamosi. Di
permukaan kulit ada 1500 melanocyt dalam setiap
milimeternya. Distribusi melanocyt bervariasi tiap individu
dan lingkungannya, menjadi sel terbanyak di daerah
genital, lebih sedikit di muka dan jarang pada daerah yang
menonjol. Salah satu perbedaan yang nyata adalah
perbedaan warna kulit. Banyak melanocyt yang
terkandung pada setiap ras dan individu adalah sama.
Perbedaannya adalah disebabkan oleh aktfitas
melanocytnya. Individu yang berkulit gelap mempunyai
melanocyt yang aktif di kulit di banding dengan yang
berkulit terang.
Melanocyt secara terus menerus mengalami proses
mitosis, walaupun secara umum lebih lambat dibanding
keratinocyt. Selain yang terbentuk pada daerah subkutan
dan dengan keratinocyt akan naik ke permukaan yang
pada akhirnya mengalami desquamosi. Ketika melanocyt
naik ke permukaan , mereka kehilangan kemampuan
untuk melakukan mitosis sehingga mengalami
kemunduran dan akhirnya mati.
c. Sel Langerhans
Sel langerhans adalah sel epithelial bercabang yang
merupakan dasar pembentukan mesenkim. Sel
langerhans tidak berhubungan dengan melanocyt dan
walaupun ada variasi dalam melanocyt sehingga
membentuk kepadatan melanocyt tetapi sel langerhans
akan tetap ada pada setiap bagian dari epidermal. Sel
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktob er 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
8
langerhans tidak dapat dikenali di bagian vertikal kulit
biasa. Mereka dapat dilihat pada daerah suprabasal dari
epidermis. Jika kulit ditetesi dengan larutan asam klorit
emas atau dengan noda supravital. Jika dilakukan
pengamatan dengan mikroskop elektron, sel terlihat
kekurangan butiran. Terlihat kekhususnnya yaitu seperti
anyaman senar raket. Pada granula langerhans dan
nukleus terlihat bertakik. Sel langerhans berisi enzim
hidrolisis dan dipercaya sebagai pagosit serta besar
kemungkinan dapat berpindah dari dermis menuju
epidermis.
2. Organisasi Epidermis
Struktur epidermis terdiri dari lapisan luar (superficial) dan
lapisan dalam (diperbaiki oleh divisi sel). Tiap lapisan
mempunyai proses sendiri untuk menjadi dewasa dan selalu
bergerak dinamis. Pada kulit tebal adalah daerah yang
mempunyai epidermis yang besar. Di lain tempat, epidermis
yang tebal tidak ada atau dengan lain perkataan hanya
epidermis yang tipis (satu lapisan epidermis hilang) dan
biasanya lapisan lucydum tidak ada.
Berbagai lapisan dari epidermis dapat dipelajari dengan
beberapa pengujian atau dengan menggunakan mikroskop
elektron sehingga dapat dilihat secara vertikal lapisan tersebut.
Satu hal yang menarik adalah batas antara epidermis dan
dermis bergelombang yang disebabkan oleh perbedaan
permukaan luarnya yang biasanya disebut dengan epidermal
ridges (tonjolan epidermal) dan pada daerah epidermis disebut
dengan papillae (tonjolan dermal). Pada kulit yang tebal posisi
epidermal di sebelah dalam dan mempunyai fungsi
menignkatkan daya tahan terhadap luka-luka. Lapisan dalam
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktob er 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
9
antara epidermis dan dermis ataupun singgungan di antara
keduanya berguna untuk melakukan peregangan yang
berfungsi sebagai pelindung bagi permukaan kulit.
Gambar 1.6 Lapisan Kulit TebalSumber : http://3.bp.blogspot.com/_1S6l0YjfZ2c/R1Nd7h2rjUI/AAAAAAAAAFI/eU-ASO_XVyI/s400/Skinlayers.png
Epidermis menerima nutrisi dari pembuluh darah yang ada di
dalam dermis. Material makanan melewati suatu cairan sehingga
sampai di epidermis. Darah dan pembuluh limpa tidak terdapa di
epidermis, sehingga secara normal leukosit tidak terdapat di daerah
epidermal.
Lapisan epidermis pada kulit yang tebal (tungkai bagian
telapak) terdiri dari lapisan:
a. Lapisan Germinativum (lapisan basal/lapisan
malpighii)
Lapisan ini menjadi lapisan terdalam dari epidermis
dan berbatasan langsung dengan dermis dengan sebuah
lapisan yang terdiri dari sel kolumner pada daerah lamina
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktob er 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
10
basal. Sel ini adalah keratinocyt yang secara terus
menerus mengalami proses mitosis dan selalu bertingkat
setiap kali terjadi pembentukan sel baru. Proses mitosis
terlihat jelas pada lapisan ini. Sel mempunyai nukleus
yang besar dan dengan sitoplasma yang bersifat basofil.
Pada individu yang berwarna gelap, granula melanin
menjadi pagosit dan bersebelahan dengan melanosit.
Penggunaan mikroskop elektron menunjukan bahwa
keratinocyt terikat erat pada plat tipis yang fundamental
yang berupa butiran halus dan dihubungkan dengan sel
tetangga oleh butiran tersebut. Sitoplasma terdiri dari
ribosom dan tonofilaments, mitokondria (kurang) dan
apparatus golgi. Sel dirancang untuk berproduksi dan
pertumbuhan, pembentukan tonofilaments menjadi
langkah pertama dalam produksi keratin.
Melanocyt adalah sel yang bercabang yang terletak
di antara keratinocyt serta berjumlah ¼ dari populasi
lapisan sel ini. Jika tidak aktif, maka akan nampak jernih
dan jika aktif seperti pada berwarna kulit gelap ataupun
terang, badan sel akan menimbulkan titik. Ketika
bersebelahan dengan keratinocyt yang pagosit pada akhir
proses dendritic dan melanocyt, butiran melanin akan
ditranfer ke sitoplasma yang ada pada keratinoct. Pada
yang berwarna gelap, melanocyt dapat dikenali hanya
dengan penggunaan histochemical atau yang dikenal
dengan reaksi DOPA. Reaksi ini meningkatkan melanin
pada sel.
Pengamatan lewat mikroskop elektron
memperlihatkan bahwa melanocyt tidak dipengaruhi oleh
desmosom maupun hemidesmosom untuk melingkupi sel
atau basal lamina. Retikulum endoplasma
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktob er 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
11
bertanggungjawab untuk formasi/bentuk dari enzim
tirosin. Enzim ditransfer dan erlebih dahulu melalui
apparatus golgi yang dikenal dengan peristiwa
premelanosom. Melanin berubah menjadi melanosom.
Pada keadaan dewasa melanosom atau granula
melanosom akan melewati suatu proses melanocyt.
b. Lapisan Spinosum (lapisan berduri)
Lapisan ini terletak di atas lapisan germinativum dan
merupakan daerah sel yang tebal. Keratinocyt pada
lapisan ini tipis dan berbentuk polihedral dengan garis
lurus ke atas paralel yang menuju permukaan.
Permukaan dari lapisan ini ditutupi oleh sambungan
pendek desmosom. Dalam larutan formalin akan terlihat
jelas adanya tanduk /duri pada lapisan ini sehingga lapisan
spinosum mempunyai nama lain lapisan bertanduk atau
lapisan berduri.
Pengamatan menggunakan mikroskop elektron akan
memperlihatkan bahwa sitoplasma yang berisi
tonofilaments akan berkelompok membentuk grup yang
disebut dengan tonofibril; ada banyak mitokondria dan
ribosom yang terlihat, apparatus golgi jarang kelihatan
dan terdapat granula melanosom. Di lapisan ini terdapat
sel langerhans.
c. Lapisan Granulosum (lapisan granula)
Lapisan ini berada pada daerah di atas lapisan
spinosum dan terdiri dari 3 atau 4 sel tebal/lapisan, sangat
tipis dan nukleus terlihat seperti bintik dan piknotik.
Sitoplasma berisi granula dan keratohyalin. Nampak
seperti biru tua jika ditetesi hematoxilin.
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktob er 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
12
Dengan mikroskop elektron akan terlihat bahwa
keratohyalin tidak terlalu berbentuk butiran, bentuknya
bervariasi dari butiran halus sampai kasar. Partikel ini
akan memberikan jala tonofibril dan biasanya akan
membesar dengan tonofibril sebagai sumbu. Ribosom
banyak tetapi mitokondria dan membran nukleus
mengalami kemunduran. Di lapisan ini keratinocyt mati.
d. Lapisan Lucydum(lapisan jernih)
Berada di atas lapisan granulosum dan terdiri dari
beberapa lapisan tipis. Membentuk lapisan jernih, ikatan
homogen antara bintik-bintik dan eosin; dengan
mikroskokp elektron akanterlihat bahwa akan terjadi
penghilangan organel sel dan plasma menebal.
Sitoplasma berisi serat yang membungkus matrix
berwarna putih. Keratohyalin terlihat melapisi tonofibril
dan meningkatkan kerapatan elektron.
e. Lapisan Corneum (lapisan bertanduk)
Merupakan lapisan terluar dari epidermis dan terdiri
dari beberapa lapisan tebal yang membentuk ¼ bagian
ketebalan epidermis. Terdapat lapisan sel mati yang berisi
keratin dan berwarna merah muda jika ditetesi dengan
eosin. Sel sebelah dalam terbungkus tetapi yang
dipermukaan tipis dan mengalami kemunduran sehingga
tidak dipakai lagi. Lapisan yang hilang diganti oleh yang
baru dengan dimulai dari lapisan yang lebih dalam.
Pemakaian mikroskop elektron menunjukkan bahwa
lapisan corneum terdiri dari lapisans serat yang diisi oleh
matrix berwarna jernih. Serabut tersebut kebanayakn
sejajar dengan bidang aksial yang tipis. Desmosom
menunjukkan perubahan luas, terletak di interseluler yang
menggantikan 3 lamina padat. Pada bagian subkutan,
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktob er 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
13
badan desmosom terlihat vacuola. Pada lokasi yang lebih
dangkal akan terlihat pecahannya.
3. Fungsi Epidermis
Tonjolan papillae kulit permukaan akan menjadikan kulit
kasar dan meningkatkan daya tahan terhadap gesekan. Ini
berguna pada telapak yang mengalami gesekan.
Lapisan corneum yang terdiri dari sel squamosa mati yang
diisi keratin, menyediakan perlawanan terhadap trauma fisik
dan bahan kimia. Pemudaan terjadi terus menerus akan
menggantikan sel/lapisan yang rusak pada permukaan kulit.
Banyak desmosom berdekatan terutama pada lapisan
spinosum, yang dapat menghambat penguapan air dari luar
sehingga jika berendam tidak mengalami penggelembungan
(waterlogged).
Lapisan keratinocyt memberikan pengaruh untuk menjadi
penghalang bagi jasad renik yang menyerang. Pada radiasi
ultraviolet, 7-dehydrocholesterol di kerainosit membentuk
vitamin D3 yang dapat mencegah penyakit rachitis pada anak-
anak oleh penyerapan zat kapur dan fosfat dari usus.
Pigmen melanin pada epidermis melindungi jaringan yang
ada di bawahnya dari bahaya ultraviolet. Keratinocyt bertindak
sebagai pengangkut yang mengangkut pigment melanin
menuju permukaan. Granula melanin terletak pada sisi cerah
keratinocyt; secara bersamaan, lapisan melanin dari keratinocyt
memberikan perlindungan efektif bagi jaringan khusus, seperti
ujung syaraf. Melanocyt diposisikan pada lapisan
germinativum dan selalu mendapat pasokan darikeratinocyt
melalui cabang mereka. Produksi melanin dapat meningkat
dengan meransang melanocyt secara terus menerus akibat
ultraviolet.
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktob er 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
14
Respon kulit terhadap ultraviolet sehingga menjadi gelap
dengan tahapan:
1. Melanin yang menjadi gelap dengan cepat setelah 1 jam;
2. butiran melanin bercampur dengan produk dari proses
dendritik dari melanocyt;
3. setelah 2 hari produksi melanin meningkat sebagai hasil
peningkatan tyrosinase dalam melanocyt.
Aktifitas melanocyt dikendalikan oleh sistem ensokrin. Fungsi sel
langerhans pada epidermis tidak diketahui, walalu mereka menjadi
pagosit. Sel merkel dihubungkan dengan ujung syaraf epidermis dan
dipercaya mempunyai sensor perasa.
B. Dermis
Dermis adalah lapisan jaringan penghubung yang tebal dan
meluas dari epidermis kepada jaringan subcutaneous, dikenal
dengan nama jaringan bawah kulit (superfisial fascia). Pada dermis
terdapat turunan kulit dan banyak pembuluh darah, kelenjar getah
bening dan syaraf. Dermis terdiri dari variasi ketebalan pada bagian
badan.
1. Lapisan Dermis
Dermis dibagi menjadi lapisan papillae (sebelah luar) dan
lapisan retikular (sebelah dalam). Lapisan papillae menjadi
lapisan encer dan mengisi cekungan antara tonjolan epidermal.
Lapisan papillae ini membentuk dermal papillae atau bubungan.
Papillae terdiri dari jaringan penghubung lepas yang menyusun
serabut kolagen, serabut retikular dan serabut elastis menjadi
suatu jaringan lepas. Serabut dikelilingi gel glycosaminoglycans
(mucopoly-saccarides). Saraf melesat pada jaringan ini dan
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktob er 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
15
tempat kapiler berakhir. Lapisan papillae dipisahkan suatu plat
tipis (basal lamina) dengan epidermis.
Lapisan retikular dimulai dibawah tonjolan epidermal dan
terdiri atas jaringan penghubung. Jaringan terjadi karena
gabungan kolagen dan beberapa serabut elastis dan serabut
retikular. Kebanyakan serabut berjajar paralel pada permukaan
kulit yang membentuk garis kelompok (bentuk langer’s) dan
terdapat banyak pada otot tungkai belakang dan secara
circumferentialy pada leher.
Pada masa mengandung (mamalia), serabut kolagen dari
lapisan retikular dermis terpisah akibat adanya peregangan
berlebihan kandungan yang membesar. Warna putih yang
terlihat dari luar dikenal sebagai striaegravidarum yang bersifat
permanent. Secara perlahan serabut elastis dari dermis akan
kehilangan kekenyalannya yang mengakibatkan kulit berkerut.
Serabut otot yang lain (polos) ditemukan di dalam dermis
yang berhubungan dengan lubang rambu dan membentuk
arrector pili muscles.
Seperti kebanyakan jaringan penghubung, dermis
terdorong dari sel yang berbeda seperti fibroblast, fibrosit,
jaringan makrofag, melanofag, mast cell dan leukosit (neutrofil,
esinofil, lymphosit dan monosit).
Melanofag hanya terlihat pada daerah antara dermis dan
epidermis yang berpigment, seperti pada glandula mamae
areola. Melanin mungkin agak keluar epidermis sehingga di
atas dermis dan kemungkinan dimakan oleh sel dermal
makrofag yang kemudian menjadi melanofag. Sel dari dermis
kebanyakan berada lapisan papillae.
Melanocyt ditemukan pada dermis di lubang rambut dan
berfungsi memproduksi pigment rambut. Pada waktu usia
muda, melanocyt berasal dari dermis yang belum berkembang
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktob er 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
16
(sacral area). Melanin tertahan di sel dan berwarna kebiruan
atau disebut dengan titik mongolian di daerah itu.
Pembuluh darah pada kulit hanya sampai dermis.
Pembuluh arteri kecil masuk ke dermis melalui jaringan
subcutaneous dan membentuk periode pembuluh darah seperti
lembaran/seprei. Pencabangannya akan membentuk
simpangan antar papillae dan kembali lagi (berulang).
Pembuluh darah umum mengadakannya dan terjadi pada
lapisan retikular dermis.
Jaringan syaraf pada kulit terdiri dari serabut non myelin
dan serabut myelin. Banyak serabut berhubungan dengan
sensor terutama pada ujung sensor, kebanyakan adalah serabut
otonom parsganglionic efferent yang mengadakan kelenjar
keringat, pembuluh darah dan arrector pili muscles.
2. Fungsi Dermis
Dermis merupakan pijakan epidermis dan tambahan kulit.
Serabut kolagen memberikan kekuatan tarik sedang serabut
elastis mempunyai bantalan dan fleksibilitas kulit untuk
melawan gesekan mekanis. Darah dipasok ke epidermis oleh
pembuluh darah walaupun tanpa melalui epidermis. Cairan dari
kapiler dermal papillae secara difusi naik ke peidermis dan sel
selalu aktif mengadakannya sehingga metabolisme dapat
berjalan. Fungsi serupa juga dialami oleh tambahan kulit.
Darah pada dermis dikendalikan oleh hypotalamus dari
serabut saraf simpatis, dengan mekanisme thermoregulator.
Pada daerah tertentu ada serabut kapiler darah yang khusus
seperti glomus yang bekerja di bawah kendali simpatik. Saraf
di dermis merupakan saraf perasa yang berhubungan dengan
lingkungan dan secara bersama menjadi sensor perasa.
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktob er 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
17
Dermis kulit merupakan tumpukan kapiler sehingga
banyak darah yang terkandung. Dengan kontraksi dan dilatasi
dari arteri darah kembali dan masuk ke peredaran umum.
Dengan mekanisme ini, kulit dapat mengatur pemeliharaan
tekanan darah secara normal.
Sejumlah oxyhemoglobin dan hemoglobin sampai ke
kapiler dari dermal papillae yang berperan untuk warna kulit.
Melanin dan karoten juga berpengaruh bagi warna kulit. Muka
yang berubah adalah suatu tanggapan emosional yang penting
dari dermal anteriolar berdilatasi. Leukosit dan makrofag pada
kulit, terutama lapisan papillae berfungsi sebagai garis
pertahanan melawan jasad renik yang menembus epidermis.
C. Warna Kulit
Ada 3 pigment yang berperan untuk warna kulit: melanin,
hemoglobin dan karotenoid.
1. melanin berwarna kekuningan, orange, coklat yang diproduksi
oleh melanocyt di epidermis. Masuk ke dermis dan diserap oleh
makrofag, akan nampak kebiruan oleh karena benturan cahaya
dari luar. Bintik mongolian yang kebiruan sering ditemukan
pada usia muda yang disebabkan oleh melanin di dalam
melanocyt dermis;
2. hemoglobin terdapat pada eritrosit kapiler dermal yang
memberikan warna merah dan kebiruan pada kulit, tergantung
banyaknya konsentrasi oxyhemglobin dan pengurangan
hemoglobin;
3. karotenoid berwarna kekuningan terdapat di lapisan corneum.
Terlihat jelas pada telapak karena pada daerah tersebut lapisan
corneum paling tebal.
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktob er 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
18
Gambar 1.7 Kulit dan Derivat
Sumber : http://www.talkacne.com/image_01/products/Skin_Structure1.jpg
D. Derivat Kulit
1. Kuku
merupakan suatu tanduk yang tipis dan terletak di
belakang distal bagian tungkai. Proksimal jari memisahkan dari
akar kuku, muncul dari suatu alur di kulit untuk membentuk
badan kuku. Akar kuku ditutup oleh lipatan kulit. Lapisan
corneum dari lipatan kuku meluas keluar atas badan kuku untuk
membentuk eponychium. Perbatasan cabang samping dari
badan kuku disalib oleh lipatan kulit. Di bawah proksimal,
lapisan germinativum dikentalkan dan buram membentuk
lunule. Lunule aktif mengadakan proliferasi bertanggung jawab
untuk pertumbuhan kuku. Daerah aktifitas ini dikenal dengan
matriks. Ketika epidermal sel dibentuk, mereka memenuhi sel
keratized yang mengalami kemunduran. Kuku jari tungkai
depan lebih cepat tumbuh dibanding dengan tungkai belakang.
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktob er 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
19
Di dasar kuku, dermis berlanjut dengan periostium dari
tulang jari. Dermal papillae menjadi format punggung yang
merupakan poros kuku. Dermal papillae sangat vasculer yang
memberikan warna merah muda. Lunule berwarna putih
karena sedikit vasculer dan lapisan germinativum adalah buram
dan tebal.
Gambar 1.8 Morfologi KukuSumber : http://anatomy.iupui.edu/courses/histo_D502/D502f04/lecture.f04/integument.f04/nail.jpg (A)
http://homepage.ntlworld.com/srowe1/images/PIC_Nail_Structure.gif (B)
Gambar 1.9 Morfologi Kuku (tampak atas)Sumber : http://upload.wikimedia.org/wikipedia/ms/8/81/Kuku.gif
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktob er 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
20
Gambar 1.10 Morfologi Kuku (vertikal)Sumber : http://www.davidlnelson.md/images/anatomy_nail.jpg
Gambar 1.11 Morfologi semi-diagram kuku (vertikal)Sumber : http://www.pharmainfo.net/files/images/stories/article_images/structure_of_the_nail.jpg
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktob er 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
21
Gambar 1.12 Morfologi Kuku (diagram vertikal)Sumber : http://homepage.ntlworld.com/srowe1/images/PIC_Nail_growth.gif
2. Rambut
Rambut tumbuh dipermukaan badan kecuali bibir, telapak
tungkai, di belakang distal ruas jari dan sebagian permukaan
kelamin. Rambut dibagi menjadi pendek, pucat dan bagus.
Rambut adalah sel epithelial serabut mati, terdiri atas
gabungan sel keratinized di pemukaan epidermis. Rambut
bervariasi mulai dari panjangnya, ketebalan dan warna pada
setiap bagian tubuh. Mereka tidak secara terus menerus
tumbuh tetapi pertumbuhan meluas. Pertumbuhan rambut
melewati proses anagen. Tahapan ini akan diikuti dengan
periode pendek yaitu proses catagen. Tahap istirahat atau fase
telogen setelahnya. Pada keadaan ini, rambut jatuh atau
dicabut. Permukaan rambut disebut sebagai kelompok rambut
karena kumpulan akarnya. Setelah fase istirahat akan tumbuh
rambut menggantikan yang tua dan siklus pertumbuhan rambut
diulangi.
Jangka hidup rambut bervariasi tergantung tempat
tumbuh. Pada kulit kepala 4 tahun dan pada aksila 4 bulan.
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktob er 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
22
Pada usia 16 – 46 tahun, rambut akan tumbuh dengan cepat.
Setelah berusia 50 tahun ke atas rambut akan berkurang.
Selama dalam kandungan (Mamalia) rambut terus tumbuh
tetapi setelah melahirkan akan terjadi pengurangan
pertumbuhan sehingga rambut akan normal kembali. Efek
fisiologis ini disebabkan sinkronisasi akibat masa kandungan
sehingga banyak rambut memasuki masa istirahat secara
bersamaan. Sebuah rambut terdiri dari batang yang dapat
dilihat dari permukaan kulit dan akar yang berada di bawah
kulit. Akar rambut muncul melalui proses invaginasi berbentuk
pipa dan dikela dengan nama folikel rambut.
Folikel rambut meluas ke dalam dermis dan pada
permukaan rambut panjang kemungkinan perluasan pada
jaringan subcutaneous. Ujung folikel akan membentuk
gelembung rambut. Pangkal gelembung rambut bertakik oleh
jaringan penghubung papillae.
Folikel rambut muncul ke permukaan kulit melewati suatu
lubang yang membentuk corong lubang seperti pada lubang
bidik kamera. Folikel rambut secara miring dan di dekatnya
kelenjar sebaceous. Dinding folikel mantel mempunyai 2
mantel. Mantel luar dibuat oleh jaringan penghubung yang
bersambung ke dermis. Mantel sebelah dalam adalah terusan
epidermis dan berhubungan erat dengan akar rambut; yang
dikenal dengan pelindung epithelial akar. Pelindung epithelial
akar terdiri dari 2 lapisan, luar dan dalam. Pada yang luar
berhubungan dengan statum spinosum di permukaan
epidermis. Sebelah dalam dibuat oleh 3 lapisan yaitu 1) paling
luar dari sel kuboid disebut henle’s layer, 2) tengah dari sel tipis
cornified disebut huxle’s layer, 3) kutikula yang kebanyakan,
yang mengunci pada akar rambut. Kutikula merupakan overlap
folikel yang encer.
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktob er 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
23
Pengaturan ini menjamin rambut dalam folikelnya. Sel
epthelial akar sebagai pelindung yag terpisah dari jaringan
penghubung di folikel melalui suatu modifikasi basal lamina
yang disebut dengan glassy membrane.
a. struktur rambut
batang rambut terdiri dari kutikula di sebelah luar,
suatu korteks intermediet dan di sebelah dalam medulla.
Kutikula terdiri dari selapis plat sisik yang tumpang tindih
dari bawah. Sisik yang mengalami keratinisasi dari keratin
yang keras dan sebagai contoh menyambungkan dengan
pelindung akar. Korteks menjadi bagian terbesar rambut
dan terdiri dari beberapa lapis sel yang panjang yang
berisi keratin. Di dalamnya juga berisi butiran pigment.
Medulla tidak terdapat pada rambut yang muncul ke
permukaan. Rambut di permukaan permukaan terdiri dari
baris sel yang bervakuola besar yang dipisahkan ruang.
Sel berisi keratin yang lembut dan memprosesnya menjadi
butiran pigment.
b. Pertumbuhan rambut
Rambut tumbuh sebagai hasil pembelahan mitosis
matriks sel di dalam gelembung rambut. Sel ini dipelihara
oleh cairan dari kapiler di papillae rambut. Sel yang
terbentuk akan dilindungi suatu epithelial pelindung. Sel
keluar/naik mengalami keratinisasi dan dari kutikula
korteks dan medulla batang rambut (sebagai pelindung).
Pada waktu yang sama, sel yang berkembang dari
gelendong rambut membentuk suatu pelindung sel yang
berbentuk pipa di sekitar rambut yang tumbuh terpisah
dari epithelial pelindung akar. Pelindung pipa
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktob er 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
24
berhubungan dengan pelindung epithelial akar dan meluas
ke atas hanya sedikit dari kelenjar sebaceous ke dalam
folikel. Tingkat pertumbuhan rambut bervariasi
tergantung daerahnya.
Gambar 1.13. Batang Rambut pada KulitSumber : http://gurungeblog.files.wordpress.com/2008/12/struktur-kulit.jpg
c. Pewarnaan rambut
Pigment rambut dibentuk oleh melanocyt dalam
gelembung yang dekat dengan papillae. Proses dendritik
melanocyt antar sel yang akan membedakan ke dalam
medullary dan sel selaput batang rambut. Butiran
pigment kemudian pindah ke medullary dan sel selaput
kemudian akan menempel pada keratin dalam sel ini.
Melanocyt dalam kantong rambut berubah dengnan
proses pembelahan mitosis.
Warna rambut yang berbeda diproduksi oleh 2
pigment yaitu brown-black melanin dan yellow
pheomelanin. Brown-black melanin diproduksi oleh
tyrosin. Yellow pheomelanin dari trypthopan. Uban atau
pemutihan rambut mempunyai dua penyebab yaitu:
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktob er 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
25
a. gagalnya melonosit di matriks untuk membentuk
butir pigment;
b. penampilan korteks dan medulla cahaya yang
menerpa rambut akan membuat warna rambut
berkilauan atau nampak uban seperti perak.
d. Panjang rambut
Bundel kecil dari otot polos yang disebut sebagai otot
pili arrector terbuat dari jaringan penghubung lapisan
papillae dermis dan mengisi ke dalam mantel sebelah luar
dari folikel di dekat saluran pipa kelenjar sebaceous,
terletak di samping suduk folikel. Otot halus adalah
serabut postganglionic simpatic. Ketika kontraksi otot
serabut terangkat dan lurus, proses ini disebut goose
bumps. Karena posisinya maka kelenjar sebaceous
dimampatkan dankotoran keluar dari rambut.
3. Bulu
Bulu termasuk eksoskeleton yang berfungsi untuk
melindungi badan terhadap cuaca yang tidak cocok dan
berfungsi juga untuk terbang, oleh akrena itu bula pada aves
mempunyai bentuk tersendiri dibandingkan dengan bulu-bulu
vertebrata lainnya.
a. Menurut susunan anatomi, bulu dibedakan menjadi
plumae, plumulae dnan filoplumae.
Plumae terdiri atas calamus, rachis umbilicus inferior,
umbilicus superior dan vexillum. Calamus yaitu tangkai
bulu berbentuk memanjang dengan rongga di dalamnya.
Pada pangkalnya ada lubang yang disebut umbilicus
inferior sedang bagian distalnya terdapat lubang yang
disebut dengan umbilicus superior, di mana lubang ini ke
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktob er 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
26
arah rachis menjadi sulcus. Waktu bulu masih muda,
kedua umbilicus tadi dilalui oleh pembuluh darah untuk
memberi makanan kepada bulu-bulu yang masih muda
tadi. Vexillum dibentuk oleh barbae , ialah cabang ke arah
lateral dari rachis. Tiap barbae bercabang-cabang lagi
menjadi burbulae. Menurut arahnya dibedakan menjadi:
1) burbulae distal yaitu burbulae yang menuju ke
arah ujung sayap. Burbulae menuju ke distal ini
mempunyai kait-kait yang disebut radioli yang
mengait burbulae yang proksimal;
2) burbulae proksimal yaitu burbulae yang menuju ke
arah pangkal sayap.
Plumulae terdapat pada burung yang masih muda,
kadang-kadang terdapat juga pada burung yang sedang
mengerami telurnya. Plumulae juga terdiri dari calamus,
rachis, barbae dan burbulae serta tidak mempunyai
vexillum.
Filoplumae fungsinya belum jelas. Tumbuh di
seluruh tubuh tetapi jaraknya sangat jarang, mempunyai
tangkai panjang dan pada puncaknya ada beberapa
barbae.
b. Menurut letaknya, bulu-bulu dapat digolongkan ke dalam
remiges, rectrices, tectrices, parapterium, alula atau ala
spuria.
a) Remiges adalah bulu-bulu yang terdapat pada
sayap. Di sini vexillum ialah asymetris, berguna
untuk terbang. Menurut tempat melekatnya pada
sayap, remiges dibedakan menjadi :
- Remiges rimer, terdapat pada digiti dan
metacarpalia;
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktob er 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
27
- Remiges sekunder, terdapat pada daerah ulna;
- Remiges tersier, terdapat pada daerah
humerus. Tetapi remiges ini pada columba livia
tidak ada.
b) Rectrices, yaitu bulu-bulu yang terdapat pada
daerah ekor, vexillum ialah symetris.
c) Tectrices, yaitu bulu-bulu lainnya yang menutupi
badan.
d) Parapteirum, yaitu bulu-bulu yang terdapat pada
daerah bahu antara badan dan sayap.
e) Ala spuria, yaitu bulu-bulu kecil yang melekat pada
jari ke II dari ekstrimitas superior.
c. Menurut umurnya, bulu dibagi menjadi neotyle dan
teleoptyle. Neoptyle setelah gugur diganti oleh
teleoptyle.
Gambar 1.14 Struktur BuluSumber : http://www.harunyahya.com/indo/buku/images_books/images_menyibak/145a.jpg
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktob er 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
28
Gambar 1.15 Morfologi BuluSumber : http://www.fi.edu/wright/again/wings.avkids.com/wings.avkids.com/Book/Animals/Images/feather_diagram.gif
Gambar 1.16 Struktur BuluSumber : http://www.harunyahya.com/indo/buku/images_books/images_menyanggah/99.jpg
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktob er 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
29
Gambar 1.17 Bulu Burung MerakSumber : http://www.colblindor.com/wp-content/images/peacock-eye.JPG
Gambar 1.18 Contoh Bulu dan Jenis burungSumber : http://www.harunyahya.com/indo/buku/images_books/images_rancangan/feathers.jpg
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktob er 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
30
Tidak seluruh permukaan tubuh ditumbuhi oleh bulu.
Tempat-tempat yang ditumbuhi bulu disebut dengan pterylae,
sedang tempat yang tidak ditumbuhi bulu disebut dengan
apteria.
Pada pangkal sayap terdapat kulit yang menghubungkan
sayap dengan badan, terdapat pada daerah ketiak yang disebut
dengan pra patagium (muka) dan post patagium (belakang).
4. Kelenjar Kulit
a. Sebaceous (minyak)
Kelenjar ini terbatas pada aves dan mamalia. Khusus
aves mempunyai satu kelompok kelenjar minyak yang
disebut uropigium, terletak
Kelenjar sebaceous ditemukan pada dermis kulit
hampir seluruh anggota badan, kecuali telapak. Jalan
keluar melalui sebuah saluran pipa folikel. Sisa dari
kelenjar yang bebas dari rambut secara langsung ke
permukaan kulit. Sebagai contoh pada garis tepi bibir,
kelenjar kelamin areola dada, labia minor dan kelenjar
tarsal dari kelopak mata.
Masing-masing kelenjar sebaceous terdiri dari seikat
alveoli yang keluar pada saluran pipa tunggal. Sebuah
alveoli dilapisi dengan epithelium bertingkat dari plat yang
tipis. Alveolus sendiri sangat ramai karena berisi lipid dan
sel pusat akan mati serta dihancurkan (proses holokrin)
dan berkasnya akan dikeluarkan ke permukaan kulit. Sel
yang hancur digantikan oleh sel yang lebih dalam dari
lapisan. Kontraksi otot pili arrector membantu
pengeluarannya dengan memberikan tekanan permukaan
luar alveoli.
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktob er 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
31
Sebum/sekret terdiri dari trigliserida, zat asam
berlemak, squalene, ester lilin, kolesterol dan ester
kolesterol. Sebum bertindak sebagai pelumas alami
rambut dan mencegah dari kerontokan. Sebum juga
meminyaki permukaan kulit, pencegahan penguapan air
berlebih dari lapisan corneum ketika kelembaban dari
udara rendah, juga melindungi kulit dari air permukaan
berlebih dan dipercaya mempunyai kemampuan
baktericidal.
Kelenjar sebaceous bukan berada di bawah kendali
syaraf tetapi diransang oleh hormon terutama androgen.
Sebelum pubertas, kelenjar sebaceous sangat kecil tetapi
ketika di bawah pengaruh testoteron waktu pubertas,
aktifitas dan ukuran akan meningkat. Biasanya pada
betina peningkatan aktifitas kelenjar sebaceous ditentukan
oleh adrenal androgens atau androgens itu diproduksi oleh
indung telur. Estrogen menekan aktifitas kelenjar
sebaceous.
b. Kelenjar Keringat
Kelenjar ini hanya terbatas pada mamalia, khususnya
manusia. Kelenjar keringat merata pada seluruh kulit
kecuali garis tepi bibir, kelenjar kelamin, sandaran kuku.
Kelenjar keringat dibedakan menjadi eccrine (ekrin) dan
apoccrine (apokrin).
1) Kelenjar Ekrin
kelenjar ekrin menjadi format kelenjar keringat
yang umum dan dipusatkan pada telapak tangan dan
telapak kaki. Mereka berbentuk pipa sederhana.
Badan kelenjar bergulung ke dalam atau daerah
dangkal. Saluran pipa kelenjar relatif lurus dan
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktob er 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
32
membuka di permukaan oleh suatu corong lubang
berbentuk bidikan kamera.
Melalui mikroskop, kelenjar yang berbentuk
pipa terdiri dari lapisan luar jaringan penghubung
dan suatu epithelium di bagian dalam. Lapisan
jaringan penghubung diisi oleh jaringan areola.
Lapisan epithelial atau bagian yang keluar terdiri dari
kuboidal atau sel polihedral yang dapat dibagi
menjadi terang dan gelap (atas dasar gabungannya
dengan satin). Di luar sel yang keluar tetapi di
dalam plat tipis adalah lapisan sel myoepithelium
tidak sempurna.
Lapisan ephitel pada saluran pipa kelenjar
terdiri dari 2 lapisan noda gelap sel poliheral. Pada
epidermis, saluran pipa bersambung dengan spiral
interseluler yang naik ke permukaan antar sel
dermal. Saluran pipa tidak mempengaruhi saluran
myoepithelium.
Kelenjar keringat ekrin diinversi oleh serabut
cholinergic postganglionic (bukan adregenic).
Kelenjar ini dapat mempengaruhi inervasi atau
melakukan anticholinergic sehingga yang aktif bisa
lenyap.
Kelenjar keringat akan menghasilkan
peneluaran yang bersifat cair. Produk yang keluar
dari sel ephitelial di modifikasi melalui saluran pipa
sehingga sampai pada permukaan. Sejumlah sodium
klorid keluar melalui proses ini, seperti halnya urea,
asam laktat dan ion kalium, obat/racun, protein dan
berbagai zat darah penyerang kuman mungkin
dikeluarkan oleh jalur ini.
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktob er 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
33
Fungsi utama keringat yang diproduksi oleh
kelenjar peluh ekrin akan membantu pemeliharaan
temperatur normal ketika keringat menjangkau
permukaan epidermal; bahang laten memerlukan
penguapan. Peningkatan sirkulasi temperatur darah
melalu hipotalamus sehingga meningkatkan aktiftas
syaraf simpatik dan badan keringat oleg vasodilatasi
kapiler dermal. Panas yang berlebih akan memaksa
kelenjar peluh bekerja yang dimulai dari dahi
kemudian tersebut pada permukaan badan. Dalam
keadaan lain, berkeringat isebabkan oleh emosi dan
ransang pada telapak serta aksilla kemudian
menyebar ke tempat lain. Myoephitelial membantu
pengeluaran ini. Hormon aldesterone meningkatkan
penyerapan sodium klorat dan pengeluaran kalium
ketika keringat lewat sepanjang saluran pipa kelenjar
peluh. Proses ini memungkinkan badan untuk
memelihara sodium klorit di udara panas.
2) Kelenjar apokrin
Kelenjar ini lebih sedikit dibanding ekrin dan
ditemukan di sebagian besar aksila, sekitar alat
kelamin dan daerah perianal. Kelenjar ini lebih besar
dari ekrin dan keluar ke lubang rambut di atas
permukaan kelenjar sebaceous. Mereka
menghasilkan pengeluaran yang lengket dan inervasi
oleh serabut syaraf simpatik postganglionic
adregenic.
Struktur kelenjar apokrin serupa dengan
kelenjar ekrin, tetapi tidak ada sel transparan di
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktob er 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
34
dalam badan atau yang keluar dari kelenjar ini.
Badan kelenjar terdiri dari suatu tabung bergulung,
tetapi banyak gelendong anastomase untuk
mebentuk suatu jaringan. Pada suatu bagian apikal
dari sel yang keluar kan hilang sepanjang
pembentukan keringat oleh kelenjar ini, dari itulah
disebut apokrin. Kita percaya bahwa kejadian ini
merapakan artefact dan semua kelenjar keringat
adalah merokrin.
Pengeluaran kelenjar apokrin mempunya suatu
konsistensi, berminyak dan kadang kekuningan. Bila
dipermukaan tidak berbau; pembusukan bakteri
adalah respon untuk suatu bau. Pengeluaran
diproduksi secara terus menerus dan tidak terkait
thermoregulasi; kelenjar ini berpengaruh pada seks
terutama saat adanya ransangan fisik. Kelenjar
apokrin berfungsi pada pubertas dan di bawah
kendali hormon kelamin; pengeluaran meningkat
dengan ransang emosi melalui serabut saraf
simpatik.
Kelenjar ciliary (kelenjar pada betina)
dimodifikasi apokrin ditemukan di garis tepi kelopak
mata dan keluar ke atau dekat mulut dari bulu mata.
Kelenjar ceruminous juga dimodifikasi oleh apokrin;
mereka ditemukan di lapisan kulit indera pendengar.
Kelenjar ceruminous megeluarkan llin yang
melindungi kulit dari maserasi dan produksi suatu
unsur seperti lem untuk menolak serangga.
\
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktob er 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
35
Rangkuman
Kulit merupakan penutup seluruh permukaan tubuh dan
menjadikannya sebagai organ yang mempunyai bagian terbesar. Di
bawahnya, kulit akan bersambung dengan selaput lendir yang
berhubungan dengan sistem makanan, pernafasan, urogenital, dimana
sistem ini akan memnuka permukaan kulit. Kulit terdiri dari 2 lapisan
berbeda yaitu epidermis dan dermis. Epidermis menjadi lapisan terluar
yang terdiri dari lapisan keratin sel epithelium squamosa bertingkat,
dermis terletak di sebelah dalam dari epidermis dan terdiri dari jaringan
ikat (connecting tissue). Kulit terletak di atas jaringan subcutaneous
(superfisial fascia). Superfisial fascia terdiri dari jaringan penghubung
lepas atau jaringan adipose. Jaringan subcutaneous menyebabkan kulit
dapat melakukan gerakan bebas karena disokong oleh jaringan tersebut
(subcutaneous tissue). Warna kulit dipengaruhi oleh 3 pigmen yaitu
melanin (kekuningan, orange atau coklat), hemoglobin (merah dan
kebiruan) dan karotenoid (kekuningan). Derivat kulit merupakan turunan
kulit yang terbentuk jaringan kulit. Derivat kulit terdiri dari kuku, rambut,
bulu, kelenjar sebaceous (minyak), kelenjar keringat.
Soal Latihan
1. Jelaskan pengertian kulit dan fungsinya!
2. Jelaskan tentang epidermis dan fungsinya!
3. Jelaskan tingkatan sel epithelium squamosa yang membentuk
epidermis!
4. Jelaskan tentang lapisan epidermis!
5. Jelaskan tentang dermis dan fungsinya!
6. Jelaskan tentang lapisan dermis!
7. Jelaskan tentang pewarnaan kulit!
8. Jelaskan pengertian derivat kulit!
9. Jelaskan macam-macam derivat kulit!