ayu 2makalah cairan elektrolit

Upload: den-rino-adjie

Post on 15-Oct-2015

43 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

  • 5/25/2018 Ayu 2Makalah Cairan Elektrolit

    1/22

    Makalah Cairan Elektrolit

    BAB IPENDAHULUAN

    A. Latar BelakangKehidupan manusia sangat bergantung pada apa yang ada di sekelilingnya

    termasuk dalam memenuhi kebutuhan dasarnya yaitu makan dan minum lebih kurang

    60% berat badan orang dewasa pada umumnya terdiri dari cairan (air dan elektrolit).

    Faktor yang mempengaruhi jumlah cairan tubuh adalah umur, jenis kelamin, dan

    kandungan lemak dalam tubuh. Secara umum orang yang lebih muda mempunyai

    persentase cairan tubuh yang lebih tinggi dibanding dengan orang yang lebih tua, dan

    pria secara proporsional mempunyai lebih banyak cairan tubuh dibanding dengan

    wanita. Orang yang lebih gemuk mempunyai jumlah cairan yang lebih sedikit

    dibandingkan dengan orang yang lebih kurus, karena sel lemak mengandung sedikit air.

    Cairan tubuh terdiri dari dua kompartemen cairan, yaitu: ruang intra seluler (cairan

    dalam sel) dan ruang ekstra seluler (cairan luar sel). Kurang lebih 2/3 cairan tubuh

    berada dalam kompartemen cairan intra sel, dan kebanyakan terdapat pada massa otot

    skeletal. 60 % berat badan tubuh adalah : a. Cairan intrasel (CIS) 40 % dari berat badanb. Cairan ekstrasel (CES) 20 % dari berat badan yang terdiri dari cairan intravaskuler

    (plasma) 5 % dari berat badan, dan cairan interstisil 15 % dari berat badan.B. TUJUAN MASALAH1. Mengetahui pengertian dan bagian-bagian dari cairan tubuh dan elektrolit. 2. Mengetahui fungsi dari cairan tubuh.3. Mengetahui elektrolit utama yang terdapat pada tubuh manusia.4. Mengetahui factor-faktor yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit. C. RUMUSAN MASALAH1. Sebutkan pengertian dan bagian-bagian dari cairan tubuh dan elektrolit ?2. Sebutkan fungsi dari cairan tubuh ?3. Sebutkan elektroit utama yang terdapat pada tubuh manusia ?4. Sebutkan factor-faktor yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit ?

  • 5/25/2018 Ayu 2Makalah Cairan Elektrolit

    2/22

    BAB IIPEMBAHASAN

    Keseimbangan Cairan Dan Elektrolit1. Pengertian

    Air (H0) merupakan komponen utama yang paling banyak terdapat di dalam

    tubuh manusia. Sekitar 60% dari total berat badan orang dewasa terdiri dari air. Namun

    bergantung kepada kandungan lemak dan otot yang terdapat di dalam tubuh, nilai

    persentase ini dapat bervariasi antara 50-70% dari total berat badan orang dewasa.

    Oleh karena itu maka tubuh yang terlatih dan terbiasa berolahraga seperti tubuh

    seorang atlet biasanya akan mengandung lebih banyak air jika dibandingkan tubuh

    nonatlet. Di dalam tubuh, sel-sel yang mempunyai konsentrasi air paling tinggi antara

    lain adalah sel-sel otot dan organ-organ pada rongga badan, seperti paru-paru atau

    jantung, sedangkan sel-sel yang mempunyai konsentrasi air paling rendah adalah sel-

    sel jaringan seperti tulang atau gigi. Konsumsi cairanyang ideal untuk memenuhi

    kebutuhan harian bagi tubuh manusia adalah mengkonsumsi 1 ml air untuk setiap 1

    kkal konsumsi energi tubuh atau dapat juga diketahui berdasarkan estimasi total jumlah

    air yang keluar dari dalam tubuh.Secara rata-rata tubuh orang dewasa akan kehilangan

    2.5 L cairan perharinya.Sekitar 1.5 L cairan tubuh keluar melalui urin, 500 ml melalui

  • 5/25/2018 Ayu 2Makalah Cairan Elektrolit

    3/22

    keluarnya keringat, 400ml keluar dalam bentuk uap air melalui proses respirasi

    (pernafasan) dan 100 ml keluar bersama dengan feces(tinja). Sehingga berdasarkan

    estimasi ini,konsumsi antara 8-10gelas (1 gelas 240 ml) biasanya dijadikan sebagai

    pedoman dalam pemenuhan kebutuhan cairan per-harinya.Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh

    tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah merupakan

    salah satu bagian dari fisiologi homeostatis.Keseimbangan cairandan elektrolit

    melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh adalah

    larutan yang terdiri dari air( pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut).Elektrolit adalah zat

    kimia yang menghasilkanpartikel-partikelbermuatan listrik yang disebut ion jika berada

    dalam larutan.Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman,

    dan cairan intravena (IV) dan di distribusi ke seluruh bagian tubuh.Keseimbangan

    cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan

    elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh.Keseimbangan cairan dan elektrolit saling

    bergantung satu dengan yang lainnya; jika salah satu terganggu maka akan

    berpengaruh pada yang lainnya.

    Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu :

    cairan intraseluler dan

    cairan ekstraseluler.

    Cairan intraseluler adalah cairan yang berada di dalam sel diseluruh tubuh,

    sedangkan cairan akstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dan terdiri dari

    tiga kelompok yaitu: Cairan intravaskuler(plasma), cairan interstitial dan cairan

    transeluler. Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem vaskuler,

    cairan intersitial adalah cairan yang terletak diantara sel,sedangkan cairan traseluler

    adalah cairan sekresi khusus seperti cairan serebrospinal, cairan intraokuler, dan

    sekresi saluran cerna.

    2. Fungsi Cairan TubuhDalam proses metabolisme yang terjadi didalam tubuh, air mempunyai 2 fungsi

    utama yaitu sebagai pembawa zat-zat nutrisi seperti karbohidrat, vitamin dan mineral

  • 5/25/2018 Ayu 2Makalah Cairan Elektrolit

    4/22

    serta juga akan berfungsi sebagai pembawa oksigen ke dalam sel-sel tubuh. Selain

    itu,air didalam tubuh juga akan berfungsi untuk mengeluarkan produk samping hasil

    metabolisme seperti karbon dioksida(CO ) dan juga senyawa nitrat. Selain berperan

    dalam proses metabolisme, air yang terdapat di dalam tubuh juga akan memiliki

    berbagai fungsi penting antara lain sebagai pelembab jaringan-jaringan tubuh seperti

    mata,mulut dan hidung, pelumas dalam cairan sendi 02 Sports Science Brief

    tubuh,katalisator reaksi biologik sel,pelindung organ dan jaringan tubuh serta juga akan

    membantu dalam menjaga tekanan darah dan konsentrasi zat terlarut. Selain itu agar

    fungsi-fungsi tubuh dapat berjalan dengan normal, air di dalam tubuh juga akan

    berfungsi sebagai pengatur panas untuk menjaga agar suhu tubuh tetap berada pada

    kondisi ideal yaitu 37 C.

    3. Proportion Of Body FluidProsentase dari total cairan tubuh bervariasi sesuai dengan individu dan

    tergantung beberapa hal antara lain :a.Umurb.Kondisi lemak tubuhc.Sex

    Perhatikan Uraian berikut ini :No. Umur Presentase1. Bayi (baru lahir) . 75 %2. Dewasa :

    a.Pria (20-40 tahun)b.Wanita (20-40 tahun)

    60 %50 %

    3. . Usia Lanjut 45-50 %

    Pada orang dewasa kira-kira 40 % baerat badannya atau 2/3 dari TBW-nya berada

    di dalam sel (cairan intraseluler/ICF), sisanya atau 1/3 dari TBW atau 20% dari berat

  • 5/25/2018 Ayu 2Makalah Cairan Elektrolit

    5/22

    badannya berada di luar sel (ekstraseluler) yaig terbagi dalam 15 %cairan interstitial, 5

    % cairan intavaskuler dan 1-2 % transeluler.

    4. Elektrolit Utama Tubuh ManusiaZat terlarut yang ada dalam cairan tubuh terdiri dari elektrolit dan nonelektrolit.

    Non elektrolit adalah zat terlarut yang tidak terurai dalam larutan dan tidak bermuatan

    listrik, seperti: Protein, urea, glukosa, oksigen, karbon dioksida dan asam-asam

    organik.Sedangkan elektrolit tubuh mencakup natrium (Na+),kalium (K+), Kalsium

    (Ca++), magnesium (Mg++), Klorida (Cl-), bikarbonat(HCO3-), fosfat (HPO42-), sulfat

    (SO42-).Konsenterasi elektrolit dalam cairan tubuh bervariasi pada satu bagian

    denganbagian yang lainnya, tetapi meskipun konsenterasi ion pada tiap-tiap bagian

    berbeda, hukum netralitas listrik menyatakan bahwa jumlah muatan-muatan negatif

    harus sama dengan jumlah muatan-muatan positif. Komposisi dari elektrolit-elektrolit

    tubuh baik pada intarseluler maupun padaplasma terinci dalam tabel di bawah ini :

    No

    .

    Elektrolit Ekstraseluler Interstitial IntraselulerPlasma

    1.

    Kation :

    Natrium (Na+)Kalium (K+)Kalsium (Ca++)Magnesium (Mg ++)

    144,0 mEq5,0 mEq2,5 mEq

    1,5 mEq

    137,0 mEq4,7 mEq2,4 mEq1,4 mEq

    10 mEq141 mEq031 mEq

    2. . Anion :Klorida (Cl-)Bikarbonat (HCO3-)Fosfat (HPO42-)Sulfat (SO42-)Protein

    107,0 mEq27,0 mEq

    2,0 mEq

    0,5 mEq

    112,7 mEq28,3 mEq

    2,0 mEq

    0,5 mEq

    4 mEq10 mEq

    11 mEq

    1 mEq

  • 5/25/2018 Ayu 2Makalah Cairan Elektrolit

    6/22

    1,2 mEq 0,2 mEq 4 mEq

    a. Kation : Sodium (Na+) :

    - Kation berlebih di ruang ekstraseluler- Sodium penyeimbang cairan di ruang eesktraseluler- Sodium adalah komunikasi antara nerves dan musculus- Membantu proses keseimbangan asam-basa dengan menukar ion hidrogen pada

    Ion sodiumdi tubulus ginjal : ion hidrogen di ekresikan

    - Sumber : snack, kue, rempah-rempah, daging panggang. Potassium (K+) :

    - Kation berlebih di ruang intraseluler- Menjaga keseimbangan kalium di ruang intrasel- Mengatur kontrasi (polarissasi dan repolarisasi) dari muscle dan nerves - Sumber : Pisang, alpokad, jeruk, tomat, dan kismis

    Calcium (Ca++) :

    - Membentuk garam bersama dengan fosfat, carbonat, flouride di dalam tulang

    dan gigi untuk membuatnya keras dan kuat

    - Meningkatkan fungsi syaraf dan muscle

    - Meningkatkan efektifitas proses pembekuan darah dengan proses pengaktifan

    protrombin dan trombin

    - Sumber : susu dengan kalsium tinggi, ikan dengan tulang, sayuran, dll.

    b. Anion : Chloride (Cl -) :

    - Kadar berlebih di ruang ekstrasel

    - Membantu proses keseimbangan natrium

  • 5/25/2018 Ayu 2Makalah Cairan Elektrolit

    7/22

    - Komponen utama dari sekresi kelenjar gaster

    - Sumber : garam dapur Bicarbonat (HCO3 -) :

    Bagian dari bicarbonat buffer sistem

    - Bereaksi dengan asam kuat untuk membentuk asam karbonat dan suasana

    garam untuk

    - Menurunkan PH. Fosfat ( H2PO4- dan HPO42-) :

    - Bagian dari fosfat buffer system

    - Berfungsi untuk menjadi energi pad metabolisme sel

    - Bersama dengan ion kalsium meningkatkan kekuatan dan kekerasan tulang

    - Masuk dalam struktur genetik yaitu : DNA dan RNA.

    5. Perpindahan Cairan dan Elektrolit Tubuh

    Perpindahan cairan dan elektrolit tubuh terjadi dalam tiga fase yaitu :

    Fase I :Plasma darah pindah dari seluruh tubuh ke dalam sistem sirkulasi, dan nutrisidan oksigen diambil dari paru-paru dan tractus gastrointestinal.

    Fase II :Cairan interstitial dengan komponennya pindah dari darah kapiler dan sel

    Fase III :Cairan dan substansi yang ada di dalamnya berpindah dari cairan interstitial masuk ke

    dalam sel. Pembuluh darah kapiler dan membran sel yang merupakan membransemipermiabel mampu memfilter tidak semua substansi dan komponen dalam cairantubuh ikut berpindah.

    Metode perpindahan dari cairan dan elektrolittubuh dengan cara :DiffusiFiltrasi

  • 5/25/2018 Ayu 2Makalah Cairan Elektrolit

    8/22

    OsmosisAktiv Transport

    Diffusi dan osmosis adalah mekanisme transportasi pasif. Hampir semua zat

    berpindah dengan mekanisme transportasi pasif. Diffusi sederhana adalah perpindahan

    partikel-partikel dalam segala arah melalui larutan atau gas.

    Beberapa faktor yang mempengaruhi mudah tidaknya difusi zat terlarut

    menembus membran kapiler dan sel yaitu :Permebelitas membran kapiler dan selKonsenterasiPotensial listrikPerbedaan tekanan.

    Osmosis adalah proses difusi dari air yang disebabkan oleh perbedaan

    konsentrasi. Difusi air terjadi pada daerah dengan konsenterasi zat terlarut yang rendah

    ke daerah dengan konsenterasi zat terlarut yang tinggi.Konsentrasi dan muatan listrik disebut transportasi aktif. Transportasi aktif

    berbeda dengan transportasi pasif karena memerlukan energi dalam bentuk adenosin

    trifosfat (ATP). Salah satu contonya adalah transportasi pompa kalium dan natrium.

    Natrium tidak berperan penting dalam perpindahan air di dalam bagian plasma

    dan bagian cairan interstisial karena konsentrasi natrium hampir sama pada kedua

    bagian itu. Distribusi air dalam kedua bagian itu diatur oleh tekanan hidrostatik yang

    dihasilkan oleh darah kapiler,terutama akibat oleh pemompaan oleh jantung dan

    tekanan osmotik koloid yang terutama disebabkan olehalbumin serum.Proses

    perpindahan cairan dari kapiler ke ruang interstisial disebut ultrafilterisasi. Contoh lain

    proses filterisasi adalah pada glomerolus ginjal.Meskipun keadaan di atas merupakan proses pertukaran dan pergantian yang

    terus menerus namun komposisi dan volume cairan relatif stabil, suatu keadaan yang

    disebut keseimbangan dinamis atau homeostatis.

    6. Regulating Body Fluid Volumes

  • 5/25/2018 Ayu 2Makalah Cairan Elektrolit

    9/22

    Di dalam tubuh seorang yang sehat volume cairan tubuh dan komponen kimia

    dari cairan tubuh selalu berada dalam kondisi dan batas yang nyaman. Dalam kondisi

    normal intake cairan sesuai dengan kehilangan cairan tubuh yang terjadi. Kondisi sakit

    dapat menyebabkan gangguan pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh. Dalam

    rangka mempertahankan fungsi tubuh maka tubuh akan kehilanagn caiaran antara lain

    melalui proses penguapan ekspirasi penguapan kulit, ginjal (urine), ekresi pada proses

    metabolisme.

    a. Intake Cairan

    Selama aktifitas dan temperatur yang sedang seorang dewasa minum kira-

    kira1500 ml per hari, sedangkan kebutuhan cairan tubuh kira-kira 2500 ml per hari

    sehingga kekurangan sekitar 1000 ml per hari diperoleh dari makanan, dan oksidasi

    selama proses metabolism. Berikut adalah kebutuhan intake cairan yang diperlukan

    berdasarkan umur dan berat badan, perhatikan tabel di bawah :

    No. Umur Berat Badan (kg) Kebutuhan Cairan (mL/24Jam).

    1 hari 3,0 250-3002 1 tahun 9,5 1150-13003. 2 tahun 11,8 1350-15004. 6 tahun 20,0 1800-20005. 10 tahun 28,7 2000-25006 14 tahun . 45,0 2200-27007. 18 tahun(adult) 54,0 2200-2700

    Pengatur utama intake cairan adalah melalui mekanisme haus. Pusat haus

    dikendalikan berada di otak Sedangakan rangsangan haus berasal dari kondisi

    dehidrasi intraseluler, sekresi angiotensin II sebagai respon dari penurunan tekanan

    darah, perdarahan yang mengakibatkan penurunan volume darah. Perasaan kering di

    mulut biasanya terjadi bersama dengan sensasi haus walaupun kadang terjadi secara

  • 5/25/2018 Ayu 2Makalah Cairan Elektrolit

    10/22

    sendiri. Sensasi haus akan segera hilang setelah minum sebelum proses absorbsi oleh

    tractus gastrointestinal.

    b.Output Cairan

    Kehilangan caiaran tubuh melalui empat rute (proses) yaitu : Urine

    Proses pembentukan urine oleh ginjal dan ekresi melalui tractus urinarius

    merupakan proses output cairan tubuh yang utama.Dalam kondisi normal output urine

    sekitar 1400-1500 ml per 24 jam, atau sekitar 30-50 ml per jam. Pada orang dewasa.

    Pada orang yang sehat kemungkinan produksi urine bervariasi dalam setiap harinya,

    bila aktivitas kelenjar keringat meningkat maka produksi urine akan menurun sebagai

    upaya tetap mempertahankankeseimbangan dalam tubuh. IWL (Insesible Water Loss) :

    IWL terjadi melalui paru-paru dan kulit, Melalui kulit dengan mekanisme

    difusi.Pada orang dewasa normal kehilangan cairan tubuh melalui proses ini

    adalahberkisar 300-400 mL per hari, tapi bila proses respirasi atau suhu

    tubuhmeningkat maka IWL dapat meningkat.

    Keringat :Berkeringat terjadi sebagai respon terhadap kondisi tubuh yang panas, respon

    iniberasal dari anterior hypotalamus, sedangkan impulsnya ditransfer melalui sumsum

    tulang belakang yang dirangsang oleh susunan syaraf simpatis padakulit. Feces :

    Pengeluaran air melalui feces berkisar antara 100-200 mL per hari, yang

    diaturmelalui mekanisme reabsorbsi di dalam mukosa usus besar (kolon).

    7. Keseimbangan Cairan Dan ElektrolitPengaturan keseimbangan cairan perlu memperhatikan dua parameter penting,

    yaitu volume cairan ekstrasel dan osmolaritas cairan ekstrasel. Ginjal mengontrol

    volume cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan garam dan

  • 5/25/2018 Ayu 2Makalah Cairan Elektrolit

    11/22

    mengontrol osmolaritas cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan

    cairan. Ginjal mempertahankan keseimbangan ini dengan mengatur keluaran garam

    dan air dalam urine sesuai kebutuhan untuk mengkompensasi asupan dan kehilangan

    abnormal dari air dan garam tersebut.

    1. Pengaturan volume cairan ekstraselPenurunan volume cairan ekstrasel menyebabkan penurunan tekanan darah

    arteri dengan menurunkan volume plasma.Sebaliknya,peningkatan volume cairan

    ekstrasel dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah arteri dengan

    memperbanyak volume plasma. Pengontrolan volume cairan ekstrasel penting untuk

    pengaturan tekanan darah jangka panjang.Mempertahankan keseimbangan asupan dan keluaran (intake dan output) air.

    Untuk mempertahankan volume cairan tubuh kurang lebih tetap,maka harus ada

    keseimbangan antara air yang ke luar dan yang masuk ke dalam tubuh. Hal ini terjadi

    karena adanya pertukaran cairan antar kompartmen dan antara tubuh dengan

    lingkungan luarnya. Water turnover dibagi dalam:1. eksternal fluid exchange, pertukaran antara tubuh dengan lingkungan luar ; dan2. Internal fluid exchange, pertukaran cairan antar berbagai kompartmen seperti

    proses filtrasi dan reabsorpsi di kapiler ginjal.

    Memperhatikan keseimbangan garam. Seperti halnya keseimbangan air,

    keseimbangan garam juga perlu dipertahankan sehingga asupan garam sama dengan

    keluarannya. Permasalahannya adalah seseorang hampir tidak pernah memperhatikan

    jumlah garam yang ia konsumsi sehingga sesuai dengan kebutuhannya. Tetapi,

    seseorang mengkonsumsi garam sesuai dengan seleranya dan cenderung lebih dari

    kebutuhan. Kelebihan garam yang dikonsumsi harus diekskresikan dalam urine untuk

    mempertahankan keseimbangan garam.

    Ginjal mengontrol jumlah garam yang dieksresi dengan cara:

    Mengontrol jumlah garam (natrium) yang difiltrasi dengan pengaturan Laju Filtrasi

    Glomerulus (LFG)/ Glomerulus Filtration Rate (GFR).

  • 5/25/2018 Ayu 2Makalah Cairan Elektrolit

    12/22

    Mengontrol jumlah yang direabsorbsi di tubulus ginjal

    Jumlah Na+ yang direasorbsi juga bergantung pada sistem yang berperan

    mengontrol tekanan darah. Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron mengatur reabsorbsi

    Na+ dan retensi Na+ di tubulus distal dan collecting. Retensi Na+ meningkatkan retensi

    air sehingga meningkatkan volume plasma dan menyebabkan peningkatan tekanan

    darah arteri. Selain sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron,Atrial Natriuretic Peptide

    (ANP) atau hormon atriopeptin menurunkan reabsorbsi natrium dan air. Hormon ini

    disekresi leh sel atrium jantung jika mengalami distensi peningkatan volume plasma.

    Penurunan reabsorbsi natrium dan air di tubulus ginjal meningkatkan eksresi urine

    sehingga mengembalikan volume darah kembali normal.

    2. Pengaturan Osmolaritas cairan ekstraselOsmolaritas cairan adalah ukuran konsentrasi partikel solut (zat terlarut) dalam

    suatu larutan. Semakin tinggi osmolaritas,semakin tinggi konsentrasi solute atau

    semakin rendah konsentrasi solutnya lebih rendah (konsentrasi air lebih tinggi) ke area

    yang konsentrasi solutnya lebih tinggi (konsentrasi air lebih rendah). Osmosis hanya terjadi jika terjadi perbedaan konsentrasi solut yang tidak dapat

    menmbus membran plasma di intrasel dan ekstrasel. Ion natrium merupakan solut yang

    banyak ditemukan di cairan ekstrasel,dan ion utama yang berperan penting dalam

    menentukan aktivitas osmotik cairan ekstrasel. Sedangkan di dalam cairan intrasel, ion

    kalium bertanggung jawab dalam menentukan aktivitas osmotik cairan intrasel.Distribusi

    yang tidak merata dari ion natrium dan kalium ini menyebabkan perubahan kadar kedua

    ion ini bertanggung jawab dalam menetukan aktivitas osmotik di kedua kompartmen ini.

    Pengaturan osmolaritas cairan ekstrasel oleh tubuh dilakukan dilakukan melalui :

    A.Perubahan osmolaritas di nefronDi sepanjang tubulus yang membentuk nefron ginjal, terjadi perubahan

    osmolaritas yang pada akhirnya akan membentuk urine yang sesuai dengan keadaan

  • 5/25/2018 Ayu 2Makalah Cairan Elektrolit

    13/22

    cairan tubuh secara keseluruhan di dukstus koligen. Glomerulus menghasilkan cairan

    yang isosmotik di tubulus proksimal (300 mOsm). Dinding tubulus ansa Henle pars

    decending sangat permeable terhadap air, sehingga di bagian ini terjadi reabsorbsi

    cairan ke kapiler peritubular atau vasa recta.Hal ini menyebabkan cairan di dalam

    lumen tubulus menjadi hiperosmotik.Dinding tubulus ansa henle pars acenden tidak permeable terhadap air dan

    secara aktif memindahkan NaCl keluar tubulus.Hal ini menyebabkan reabsobsi garam

    tanpa osmosis air.Sehingga cairan yang sampai ke tubulus distal dan duktus koligen menjadi

    hipoosmotik. Permeabilitas dinding tubulus distal dan duktus koligen bervariasi

    bergantung pada ada tidaknya vasopresin (ADH).Sehingga urine yang dibentuk di

    duktus koligen dan akhirnya di keluarkan ke pelvis ginjal dan ureter juga bergantung

    pada ada tidaknya vasopresis (ADH).

    B. Mekanisme haus dan peranan vasopresin (antidiuretic hormone/ADH) Peningkatan osmolaritas cairan ekstrasel (>280 mOsm) akan merangsang

    osmoreseptor di hypotalamus. Rangsangan ini akan dihantarkan ke neuron

    hypotalamus yang mensintesis vasopresin. Vasopresin akan dilepaskan oleh hipofisis

    posterior ke dalam darah dan akan berikatan dengan reseptornya di duktus koligen.Ikatan vasopresin dengan reseptornya di duktus koligen memicu terbentuknya

    aquaporin, yaitu kanal air di membrane bagian apeks duktus koligen. Pembentukkan

    aquaporin ini memungkinkan terjadinya reabsorbsi cairan ke vasa recta.Hal ini

    menyebabkan urine yang terbentuk di duktus koligen menjadi sedikit dan hiperosmotik

    atau pekat, sehingga cairan di dalam tubuh tetap dipertahankan.Selain itu, rangsangan pada osmoreseptor di hypotalamus akibat peningkatan

    osmolaritas cairan ekstrasel juga akan dihantarkan ke pusat haus di hypotalamus

    sehingga terbentuk perilaku untuk membatasi haus, dan cairan di dalam tubuh kembali

    normal.

    C. Pengaturan Neuroendokrin dalam Keseimbangan Cairan dan Elektrolit

  • 5/25/2018 Ayu 2Makalah Cairan Elektrolit

    14/22

    Sebagai kesimpulan, pengaturan keseimbangan keseimbangan cairan dan

    elektrolit diperankan oleh system saraf dan sistem endokrin.Sistem saraf mendapat

    informasi adanya perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit melalui baroreseptor di

    arkus aorta dan sinus karotikus, osmoreseptor di hypotalamus, dan volume reseptor

    atau reseptor regang di atrium. Sedangkan dalam sistem endokrin, hormon-hormon

    yang berperan saat tubuh mengalami kekurangan cairan adalah Angiotensin II,

    Aldosteron, dan Vasopresin/ADH dengan meningkatkan reabsorbsi natrium dan air.

    Sementara, jika terjadi peningkatan volume cairan tubuh, maka hormone atriopeptin

    (ANP) akan meningkatkan eksresi volume natrium dan air.Perubahan volume dan osmolaritas cairan dapat terjadi pada beberapa keadaan.

    Faktor lain yang mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit di antaranya ialah

    umur, suhu lingkungan, diet, stres, dan penyakit.

    8. Faktor yang Berpengaruh pada Keseimbangan Cairan dan ElektrolitFaktor-faktor yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh

    antara lain :

    a. UmurKebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia,karena usia

    akanberpengaruh pada luas permukaan tubuh, metabolisme, dan berat badan. Infant

    dan anak-anak lebih mudah mengalami gangguan keseimbangan cairan dibanding usia

    dewasa. Pada usia lanjut sering terjadi gangguan keseimbangan cairan dikarenakan

    gangguan fungsi ginjal atau jantung.

    b. Iklim

    Orang yang tinggal di daerah yang panas (suhu tinggi) dan kelembaban

    udaranya rendah memiliki peningkatan kehilangan cairan tubuh dan elektrolit melalui

    keringat.Sedangkan seseorang yang beraktifitas di lingkungan yang panas

    dapatkehilangan cairan sampai dengan 5 L per hari.

  • 5/25/2018 Ayu 2Makalah Cairan Elektrolit

    15/22

    c.Diet

    Diet seseorag berpengaruh terhadap intake cairan dan elktrolit. Ketika intake

    nutrisi tidak adekuat maka tubuh akan membakar protein dan lemak sehingga akan

    serum albumin dan cadangan protein akan menurun padahal keduanya sangat

    diperlukan dalam proses keseimbangan cairan sehingga hal ini akan menyebabkan

    edema.

    d. Stress

    Stress dapat meningkatkan metabolisme sel, glukosa darah, dan pemecahan

    glykogen otot. Mekanisme ini dapat meningkatkan natrium dan retensi airsehingga bila

    berkepanjangan dapat meningkatkan volume darah.

    e. Kondisi Sakit

    Kondisi sakit sangat berpengaruh terhadap kondisi keseimbangan cairan dan elektrolit

    tubuh Misalnya :

    - Trauma seperti luka bakar akan meningkatkan kehilangan air melalui IWL. - Penyakit ginjal dan kardiovaskuler sangat mempengaruhi proses regulator

    keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh- Pasien dengan penurunan tingkat kesadaran akan mengalami gangguan

    pemenuhan intake cairan.

    f. Tindakan Medis

    Banyak tindakan medis yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan

    elektrolit tubuh seperti : suction, nasogastric tube dan lain-lain.

    g. Pengobatan

  • 5/25/2018 Ayu 2Makalah Cairan Elektrolit

    16/22

    Pengobatan seperti pemberian deuretik, laksative dapat berpengaruh pada

    kondisi cairan dan elektrolit tubuh.

    h. Pembedahan

    Pasien dengan tindakan pembedahan memiliki resiko tinggi mengalami

    gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh, dikarenakan kehilangan darah

    selama pembedahan.

    9. Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit TubuhTiga kategori umum yang menjelaskan abnormalitas cairan tibuh adalah : 1. Volume2.Osmolalitas3. Komposisi

    Ketidakseimbangan volume terutama mempengaruhi cairan ekstraseluler (ECF)

    danmenyangkut kehilangan atau bertambahnya natrium dan air dalam jumlah yang

    relatifsama, sehingga berakibat pada kekurangan atau kelebihan volume ekstraseluler

    (ECF).Ketidakseimbangan osmotik terutama mempengaruhi cairan intraseluler

    (ICF)dan menyangkut bertambahnya atau kehilangan natrium dan air dalam jumlahyang relatif tidak seimbang. Gangguan osmotik umumnya berkaitan dengan

    hiponatremia dan hipernatremia sehingga nilai natrium serum penting untuk mengenali

    keadaan ini.Kadar dari kebanyakan ion di dalam ruang ekstraseluler dapat berubah tanpa

    disertaiperubahan yang jelas dari jumlah total dari partikel-partikel yang aktif

    secaraosmotik sehingga mengakibatkan perubahan komposisional.

    a.Ketidakseimbangan Volume kurangan Volume Cairan Ekstraseluler (ECF)

    Kekurangan volume ECF atau hipovolemia didefinisikan sebagai kehilangancairan

    tubuh isotonik, yang disertai kehilangan natrium dan air dalam jumlah yang relatif sama.

  • 5/25/2018 Ayu 2Makalah Cairan Elektrolit

    17/22

    Kekurangan volume isotonik sering kali diistilahkan dehidrasiy ang seharusnya dipakai

    untuk kondisi kehilangan air murni yang relatif mengakibatkan hipernatremia.- Cairan Isotonisadalah cairan yang konsentrasi/kepekatannya sama dengan

    cairantubuh, contohnya : larutan NaCl 0,9 %, Larutan Ringer Lactate (RL).

    - Cairan hipertonisadalah cairan yang konsentrasi zat terlarut/kepekatannyamelebihi cairan tubuh, contohnya Larutan dextrose 5 % dalam NaCl normal,Dextrose5% dalam RL, Dextrose 5 % dalam NaCl 0,45%.

    - Cairan Hipotonisadalah cairan yang konsentrasi zat terlarut/kepekataannyaKurang dari cairan tubuh, contohnya : larutan Glukosa 2,5 %, NaCl 0,45 %, NaCl

    0,33% Kelebihan Volume ECF :

    Kelebihan cairan ekstraseluler dapat terjadi bila natrium dan air kedua-duanya

    tertahan dengan proporsi yang kira- kira sama.Dengan terkumpulnya cairan isotonik

    yang berlebihan pada ECF (hipervolumia) maka cairan akan berpindah ke

    kompartement cairan interstitial sehingga mnyebabkan edema.Edema adalah

    penunpukan cairan interstisial yang berlebihan.Edema dapat terlokalisir ataugeneralisata.

    b. Ketidakseimbangan Osmolalitas dan perubahan komposisionalKetidakseimbangan osmolalitas melibatkan kadar zat terlarut dalam cairan-

    cairan tubuh. Karena natrium merupakan zat terlarut utama yang aktif secara osmotik

    dalam ECF maka kebanyakan kasus hipoosmolalitas (overhidrasi) adalah hiponatremia

    yaitu rendahnya kadar natrium di dalam plasma dan hipernatremia yaitu tingginya kadar

    natrium di dalam plasma.Pahami jugaperubahan komposisional di bawah ini :

    Hipokalemia adalah keadaan dimana kadar kalium serum kurang dari 3,5mEq/L.

    Hiperkalemia adalah keadaan dimana kadar kalium serum lebih dari atau sama

  • 5/25/2018 Ayu 2Makalah Cairan Elektrolit

    18/22

    dengan 5,5 mEq/L. Hiperkalemia akut adalah keadaan gawat medik yang perlu segera dikenali, dan ditangani untuk menghindari disritmia dan gagal jantung yang fatal.

    PROSES KEPERAWATAN1. Pengkajian

    Pengkajian keperawatan secara umum pada pasien dengan gangguan atau

    resiko gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit meliputi :

    Kaji riwayat kesehatan dan keperawatan untuk identifikasi penyebab gangguan

    keseimbangan cairan dan elektrolit

    Kaji manifestasi klinik melalui

    Cairan hipertonis adalah cairan yang konsentrasi zat terlarut/kepekatannya melebihi

    cairan tubuh, contohnya Larutan dextrose 5 % dalam NaCl normal,Dextrose 5% dalam

    RL, Dextrose 5 % dalam NaCl 0,45%.- Cairan Hipotonis adalah cairan yang konsentrasi zat terlarut/kepekataannya kurang

    - Timbang berat badan klien setiap hari- Monitor vital sign- Kaji intake output Lakukan pemeriksaan fisik meliputi :

    - Kaji turgor kulit, hydration, temperatur tubuh dan neuromuskuler irritability.- Auskultasi bunyi /suara nafas- Kaji prilaku, tingkat energi, dan tingkat kesadaran Review nilai pemeriksaan laboratorium : Berat jenis urine, PH serum, Analisa

    GasDarah,

    Elektrolit serum, Hematokrit, BUN, Kreatinin Urine.

    2. Diagnosis KeperawatanDiagnosis keperawatan yang umum terjadi pada klien dengan resiko atau

    gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit adalah : Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan ansietas, gangguan mekanisme

    pernafasan, abnormalitas nilai darah arteri

  • 5/25/2018 Ayu 2Makalah Cairan Elektrolit

    19/22

    Penurunan kardiak output berhubungan dengan dysritmia kardio, ketidak seimbanganelektrolit

    Gangguan keseimbangan volume cairan: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

    dengan diare, kehilangan cairan lambung, diaphoresis, polyuria. Gangguan keseimbangan cairan tubuh : berlebih berhubungan dengan

    anuria,penurunan

    kardiak output, gangguan proses keseimbangan, penumpukan cairan di ekstraseluler. Kerusakan membran mukosa mulut berhubungan dengan kekurangan volume cairan Gangguan integritas kulit berhubungan dengan dehidrasi dan atau edema Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan edema

    3. Intervensi KeperawatanIntervensi keperawatan yang umum dilakukan pada pasien gangguan

    keseimbangan cairan dan elektrolit adalah :a. Atur intake cairan dan elektrolitb. Berikan therapi intravena (IVFD) sesuai kondisi pasien dan intruksi dokter dengan

    memperhatikan : jenis cairan, jumlah/dosis pemberian, komplikasi dari tindakanc. Kolaborasi pemberian obat-obatan seperti : deuretik, kayexalated. Provide care seperti : perawatan kulit,safe environment

    4. Evaluasi/Kriteria hasil

    Kriteria hasil meliputi : Intake dan output dalam batas keseimbangan Elektrolit serum dalam batas normal Vital sign dalam batas normal

  • 5/25/2018 Ayu 2Makalah Cairan Elektrolit

    20/22

    BAB IIIPENUTUP

    A. KesimpulanAir adalah komponen pembentuk tubuh yang paling banyak jumlahnya. Pada

    orangdewasa kurang lebih 60 % dari berat badan adalah air (air dan elektrolit), 2/3

    bagian berada di intrasel, dan 1/3 bagian berada di ekstrasel. 60 % berat badan tubuh

    adalah :a. Cairan intrasel (CIS) 40 % dari berat badanb. Cairan ekstrasel (CES) 20 % dari berat badan yang terdiri dari cairan intravaskuler

    (plasma) 5 % dari berat badan, dan cairan interstisil 15 % dari berat badan.Elektrolit utama a. Dari CES : Natrium (N = 135 147 mEq/liter), Klorida (N =

    100106 mEq/liter) b. Dari CIS : Kalium (N = 3,5 5,5 mEq/liter), Phospat (N = 34,5mg/liter) Cairan dan elektrolit merupakan factor yang dominan dalam menjalankan

    fungsi tubuh.A. Saran

  • 5/25/2018 Ayu 2Makalah Cairan Elektrolit

    21/22

    Bahan Aktif : Glukosa

    1. Sifat Kimia

    Sinonim : Dextrose

    Rumus Kimia : C6H12O6. H2O

    Rumus bangun:

    Kadar Bahan Aktif :

    Infus glukosa mengandung C6H12O6. H2O tidak kurang dari 95% dan tidak lebih dari 105 % dari jumlah

    yang tertera pada etiket.

    Untuk injeksi glukosa dapat digunakn glukosa anhidrat atau glukosa monohidrat 1,1 g glukosa

    monohidrat ekuivalen dengan 1 g glukosa anhidrat.

    2. Sifat Organoleptis

    Bentuk : Serbuk atau hablur

    Warna : Putih

    Bau : Tidak berbau

    Rasa : Manis

    3. Sifat Fisika

    Kelarutan : Larut dalam 1 bagian air dan dalam 200 bagian alcohol ; larut dalam gliserol; praktis tidak

    larut dalam eter. Glukosa di dalam air (is dextrorotary). 5.05% larutan glukosa dalam air iso-osmotik

    dengan serum.

    Stabilitas : Infus glukosa stabil pada PH 3.5-6.5.

    Khasiat : Kalorigenikum

    Dosis Lazim : Konsentrasi 5% untuk isotonis

    Konsentrasi 20% untuk diuretik

    Konsentrasi 30-50% terapi ordema di otak.

    Sterilisasi :

    Larutan glukosa harus disterilkan segera setelah persiapan, yaitu secara sterilisasi akhir dengan autoklaf

    atau dengan cara filtrasi. Simpan di dalam wadah yang tertutup baik.

    Tempat Absorsi :

    Langsung masuk peredaran darah (sisitemik)

    Osmolaritas :

    5,51% larutan dalam air adalah iso-osmotik dengan serum.

    Inkompatibilitas (OTT) :

    Glukosa OTT dengan Vitamin K akan kehilangan kejernihannya ketika larutan infus glukosa dicampurkan

    dengan sianokobalamin, kanamycin sulphate, novobiocin sodium atau warfarin sadium.

    Efek Samping :

    Pemberian glukosa secara intravena dapat memyebabkan iritasi vena. Trombophlebitis dapat terjadi jika

    larutan infuse glukosa memiliki PH yang rendah karena overheating selama sterilisasi.

    Kontraindikasi :

    Glukosa kontraindikasi pada pasien yang mengalami glukosa-galaktosa malabsorption

    syndrome.Toleransi glukosa mungkin dikurangi pada pasien gagal ginjal dan post-traumatic tingkat awal

    atau pada pasien yang mengalami sepsis. infuse glukosa, meskipun iso-osmotik tetapi tidak dapat

    bercampur dengan darah dapat menyebabkan terjadinya hemolisis dan clumping.

  • 5/25/2018 Ayu 2Makalah Cairan Elektrolit

    22/22

    Sebagai Pengisotonis : Natrium Klorida (NaCl)

    Sinonim : Sodium chloride

    CAS : Sodium chloride [7647-14-5]

    Rumus Empiris : NaCl

    Berat Molekul : 58,44

    Fungsi : tonicity agent

    PH : 6,7 7,3

    Pemerian : serbuk atau kristal putih, rasa asin, tidak berbau

    Kelarutan : Larut dalam 2,8 bagian air, dalam 2,7 bagian air mendidih dan dalam lebih kurang 10

    bagian gliserol ; sukar larut dalam etanol.

    Sebagai Pelarut : Aqua bebas pirogen

    Pemerian : Berupa larutan, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa

    Cara Pembuatan : Air aquadest dipanaskan di dalam elenmeyer tertutup sampai suhunya mencapai

    50-70C kemudian dipindahkan ke dalam beaker glass dan ditambahkan 0,1% carbon aktif, kemudian

    ditutup dengan kaca arloji yang disisipi batang pengaduk lalu dihangatkan kembali selama 15 menit,

    sambil diaduk 5 menit sekali. Kemudian disaring dengan kertas saring, sehingga didapatkan air bebas

    pirogen yang jernih.