audit atas aset tetap pt std,tbk laporan...

105
UNIVERSITAS INDONESIA AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANG FIONA MUSSRI ASTUTI 1006756401 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Upload: vothien

Post on 05-Mar-2018

222 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

UNIVERSITAS INDONESIA

AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk

LAPORAN MAGANG

FIONA MUSSRI ASTUTI 1006756401

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

DEPOK JUNI 2014

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 2: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

UNIVERSITAS INDONESIA

AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk

LAPORAN MAGANG

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi

FIONA MUSSRI ASTUTI 1006756401

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

DEPOK JUNI 2014

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 3: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 4: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 5: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 6: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

iv Universitas Indonesia

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan limpahan

karunia-NYA atas selesainya laporan ini dengan judul “Audit Atas Aset Tetap PT

STD,Tbk”. Dimana laporan ini bertujuan sebagai prasyarat untuk mendapatkan

gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia. Penyusunan laporan ini tentunya tidak terlepas dari bantuan dan

dorongan dari banyak pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis akan

mengucapkan terima kaish kepada semua pihak yang memberi bantuan, dorongan

serta semangat baik secara moril dan materil yaitu kepada:

1. Kedua orang tua penulis, H Muzhardi Kahar dan Muji Susilawati yang

telah tulus memberikan kasih sayang yang penuh kepada penulis serta

dorongan yang kuat secara materil hingga penulis dapat menempuh

pendidikan hingga bangku perkuliahan. Sulit bagi penulis untuk

mengungkapkan dengan kata-kata betapa besar rasa terima kasih kepada

keduanya. Serta kakak laki-laki tertua dan satu-satunya yang penulis miliki

Satria Hardi, terima kasih atas dorongan semangat yang diberikan. Sukses

untuk kita bang!. Semoga perjuangan ini memberikan kebahagian bagi

papa, mama, abang, i love you all.

2. Bapak M.Slamet Wibowo selaku dosen pembimbing selama penulis

melaksanakan pengerjaan laporan ini, yang bersedia meluangkan waktu,

memberikan pengarahan dan masukan kepada penulis sehingga penulis

dapat menyelesaikan laporan ini.

3. Bapak Lufti Julian dan Ibu Dyah Setyaningrum selaku dosen penguji yang

telah menyediakan waktu dan pikiran serta memberikan masukan yang

sangat berguna dalam usaha penyempurnaan tugas akhir ini. Terima kasih

telah meluluskan penulis hingga akhirnya resmi menjadi sarjana.

4. KAP ABC Associate, selaku tempat magang penulis selama 4bulan.

Begitu banyak pengalaman yang penulis dapatkan selama magang disana.

PT STD,Tbk selaku klien KAP ABC Associate yang membantu penulis

dalam mengumpulkan data untuk keperluan laporan magang. Pak Didik

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 7: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

v Universitas Indonesia

Wahyudianto selaku Partner in charge penulis selama magang, Ko Tjun-

Tjun selaku Manager in charge penulis selama magang, Kak Oja, Kak

Agnes, Kak Yenni, Kak Sita dan senior-senior divisi tosca yang bersedia

membimbing, mengajak dan memberikan ide-ide serta pengalaman yang

berharaga kepada penulis.

5. Dosen-dosen FEUI yang telah memberikan yang telah memberikan ilmu

dan pengajaran kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan

laporan ini dengan ilmu yang telah diberikan., pegawai biro pendidikan

FEUI serta bapak-bapak di sekretariat Departemen Akuntansi FEUI yang

telah membantu penulis dalam memenuhi kebutuhan administrasi selama

penulis berkuliah di FEUI.

6. Sahabat terdekat penulis, Puteri Hardianty yang selalu ada disaat senang

maupun sedih, yang selalu memberikan semangat dan dorongan kepada

penulis dalam menyelesaikan laporan ini. Semangat kita pasti bisa pinces!

Dan Ramya Sausan yang selalu memberi dorongan dari jauh untuk

penulis.

7. Eva Ngalisca, Halida Ramadhani, Rika Fauzana, Farahdiba Arianti

sahabat sepenanggungan di FEUI. Terima kasih atas segala macam

dorongan, bantuan, kerjakeras yang kita lakukan akan membuahkan hasil

yang membanggakan. Keep moving forwards geng serta teman-teman

FEUI angkatan 2010 yang telah berbagi keceriaan dan pertemanan selama

empat tahun ini, serta rekan-rekan kepanitian yang pernah bekerja sama

dengan penulis.

8. Keluarga besar Kahar yang telah memberikan doa yang terbaik bagi

penulis, terutama kepada saudara sekaligus sahabat seperrmainan penulis

Nikita, Puput, Dara terima kasih atas keceriaan yang telah dibagi bersama

penulis.

9. The last but not least, Fadhil Akbar ST yang selalu menemani,

memberikan masukan, dorongan kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan laporan ini.

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 8: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

vi Universitas Indonesia

ABSTRAK

Nama : Fiona Mussri Astuti

Program Studi : Akuntansi

Judul : Audit Atas Aset Tetap PT STD,Tbk

Laporan magang ini menjabarkan kegiatan penulis dalam pelaksanaan audit atas

aset tetap pada PT STD,Tbk untuk periode tahun 2013. Beberapa akun yang

terkait dengan siklus ini adalah akun aset tetap, penyusutan, dan nilai revaluasi.

Penulis menemukan bahwa pengendalian internal pada penilaian aset tetap belum

sepenuhnya efektif, khususnya dalam hal perhitungan nilai revaluasi dan

klasifikasi aset yang dinilai secara revaluasi. Berdasarkan prosedur audit yang

telah dilaksanakan, auditor menyimpulkan bahwa nilai aset tetap, penyusutan dan

penyajian dilaporan keuangan telah disajikan secara wajar dan sesuai dengan

PSAK 16 (revisi 2011).

Kata kunci: aset tetap, audit, penyusutan, PSAK 16 (revisi 2011)

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 9: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

vii Universitas Indonesia

ABSTRACT

Name : Fiona Mussri Astuti

Studi Program : Accounting

Title : Audit for Fixed Asset PT STD,Tbk

This internship report explains author’s activities when conducting audit on fixed

assets of PT STD,Tbk for the year 2013. Several included are fixed assets,

depreciation, and revaluation of values. I found that the internal control in the in

the valuation of fixed assets has not been fully effective, particularly in terms of

the calculation of the value of revaluation and classification of revaluation assets.

Based on the audit procedures performed, the auditor concludes that the value of

fixed assets, depreciation and finance are reported presentation has been presented

fairly and accordance with PSAK 16 (revised 2011).

Key words: audit, depreciation, fixed asset, PSAK 16 (revised 2011)

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 10: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

viii Universitas Indonesia

DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ......................... iii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv

ABSTRAK ............................................................................................................ vi

ABSTRACT ......................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Pelaksanaan Magang ............................................................ 1

1.2 Tujuan Penulisan Laporan Magang...............................................................2

1.3 Tempat dan Waktu Magang .......................................................................... 2

1.4 Pelaksanaan Kegiatan Magang ...................................................................... 3

1.4.1 PT. T ....................................................................................................... 3

1.4.2 PT STD, Tbk ........................................................................................... 4

1.5 Ruang Lingkup Penulisan Laporan Magang ................................................. 6

1.6 Metode Penulisan .......................................................................................... 6

1.7 Sistematika Penulisan Laporan Magang ....................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 8

2.1 Aset Tetap ................................................................................................. 8

2.1.1 Definisi Aset Tetap ................................................................................ 8

2.1.2 Pengakuan Aset tetap ............................................................................ 10

2.1.3 Pengukuran Aset Tetap ......................................................................... 11

2.1.4 Penyusutan Aset tetap ........................................................................... 15

2.1.5 Pengungkapan Aset tetap ...................................................................... 18

2.2.1 Definisi Auditing .................................................................................. 19

2.2.2 Tujuan audit .......................................................................................... 21

2.2.3 Bukti audit............................................................................................. 23

2.3 Audit atas Aset Tetap .................................................................................. 25

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 11: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

ix Universitas Indonesia

2.3.1 Tujuan Audit atas aset tetap .................................................................. 26

2.3.2 Prosedur audit atas aset tetap ................................................................ 27

BAB III PROFIL KAP & PERUSAHAAN KLIEN ........................................ 43

3.1 Profil Kantor Akuntan Publik (KAP) RSM AAJ Associate ........................ 43

3.1.1 Gambaran Umum .................................................................................. 43

3.1.2 Visi dan Misi RSM International .......................................................... 43

3.1.3 Lini Bisnis dan Jasa KAP RSM AAJ Associate ................................... 44

3.1.4 Struktur Organisasi KAP RSM AAJ Associate .................................... 45

3.1.4.1 Divisi .............................................................................................. 45

3.2 Profil Umum Perusahaan Klien (PT STD, Tbk) ......................................... 46

3.2.1 Gambaran Umum .................................................................................. 46

3.2.2 Tujuan, Visi dan Nilai-nilai Perusahaan ............................................... 48

3.2.3 Jenis Usaha dan Produk ........................................................................ 49

3.2.4 Kebijakan Aset Tetap PT STD, Tbk ..................................................... 50

BAB IV PEMBAHASAN .................................................................................... 54

4.1 Akuntansi atas Aset Tetap PT STD, Tbk .................................................... 54

4.1.1 Metode Penyusutan dan Masa Manfaat Aset Tetap PT STD,Tbk ....... 58

4.2 Proses Audit PT STD,Tbk ........................................................................... 59

4.2.1 Client acceptance and Re-evaluation ................................................... 59

4.2.2 Preplanning .......................................................................................... 60

4.2.3 Planning ................................................................................................ 65

4.2.4 Fieldwork .............................................................................................. 71

4.2.5 Completion and Reporting .................................................................... 86

BAB V KESIMPULAN & SARAN ................................................................... 87

5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 87

5.2 Saran ............................................................................................................ 88

5.2.1 Saran bagi KAP RSM AAJ Associate .................................................. 88

5.2.2 Saran bagi PT STD,Tbk ........................................................................ 89

DAFTAR REFERENSI

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 12: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

x Universitas Indonesia

DAFTAR TABEL

Tabel 2.4.1 : Alternative audit strategy for income & expenditure accounts ....... 36

Tabel 2.4.2 : Audit Respone Table........................................................................ 36

Tabel 2.4.3 : Penentuan jumlah sample ................................................................ 37

Tabel 2.4.4 : Penentuan respon audit .................................................................... 38

Tabel 3.1.1.1 : Jenis jasa yang ditawarkan ............................................................ 44

Tabel 3.1.4 .1 : Struktur Perusahaan KAP RSM AAJ Associates ........................ 45

Tabel 4.1.1 Masa Manfaat Ekonomis berdasarkan Jenis Aset Tetap dan Aset tetap lainnya PT STD,Tbk ............................................................................................. 59

Tabel 4.2.3.1 : Audit Respon Decision Tree ......................................................... 66

Tabel 4.2.3.2 : Penentuan Overall Materiality Limit (OML) untuk high risk client ............................................................................................................................... 68

Tabel 4.2.3.3 : Penentuan Overall Materiality Limit (OML) untuk low risk client ............................................................................................................................... 68

Tabel 4.2.4.5 : Penentuan Sample ......................................................................... 80

Tabel 4.2.4.6 : Penentuan Sampling reklamasi AUC ........................................... 83

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 13: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

1 Universitas Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Aset tetap merupakan salah satu aset yang penting didalam kegiatan

produksi perusahaan. Tujuan utama dari pengadaan aset tetap adalah sebagai

modal kerja perusahaan tidak untuk diperjual-belikan, sehingga proses pengadaan

hingga penilaiannya harus dilakukan dengan tepat dan benar. Keputusan

perusahaan seringkali dihadapkan dengan permasalahan bagaimana cara

memperoleh aset tetap dengan modal biaya seminimal mungkin. Pada teorinya

perusahaan dapat memperoleh aset tetap dari beberapa metode seperti dengan

membeli secara tunai atau kredit, atau dengan cara sewa guna usaha. Nilai aset

tetap perusahaan akan mengalami peningkatan seiring dengan kondisi

perekonomian di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu inflasi

dan menurunnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. Meningkatnya

harga-harga di pasaran menyebabkan nilai dari suatu aset tetap yang dimiliki oleh

entitas usaha menjadi tidak wajar. Nilai sekarang suatu aset tetap yang diperoleh

beberapa tahun lalu tidak sama dengan harga perolehan aset tersebut yang tercatat

pada laporan posisi keuangan. Hal ini bisa terjadi karena akuntansi menganut

prinsip harga perolehan (historical cost), dimana nilai suatu aset dicatat

sebesar harga perolehannya. Faktor ini mendorong perusahaan untuk melakukan

revaluasi pada aset tetapnya agar sesuai dengan nilai yang wajar. Kewajaran

penilaian aset tetap suatu perusahaan dapat disesuaikan dengan Pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 16 (revisi 2011).

Dalam PSAK ini dinyatakan bahwa aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki

untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk

direntalkan kepada pihak lain, atau tujuan administratif dan diharapkan untuk

digunakan selama lebih dari satu periode. Seiring waktu berjalan, aset tetap akan

mengalami penyusutan (kecuali tanah). Revaluasi Aset Tetap adalah penilaian

kembali aset tetap perusahaan, yang diakibatkan adanya kenaikan nilai aset tetap

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 14: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

2

Universitas Indonesia

tersebut dipasaran atau karena rendahnya nilai aset tetap dalam laporan keuangan

perusahaan yang disebabkan oleh devaluasi atau sebab lain, sehingga nilai aset

tetap dalam laporan keuangan perusahaan tidak lagi mencerminkan nilai yang

wajar.

Berdasarkan uraian diatas penulis ingin membahas lebih dalam mengenai metode

revaluasi aset tetap pada perusahaan dan proses audit yang dilaksanakan untuk

aset tetap tersebut. Dalam pelaksanaan magang, penulis melakukan prosedur audit

untuk aset tetap PT STD,Tbk terkait dengan aset tetap dan metode revaluasi yang

mereka terapkan. Penulis memilih pembahasan ini karena penulis ingin melihat

apakah metode yang perusahaan terapkan itu sudah efektif dan efisien menurut

ketentuan akuntansi yang berlaku di Indonesia serta apakah metode revaluasi

menjadi solusi yang baik bagi perusahaan dalam menilai aset tetap.

1.2 Tujuan Penulisan Laporan Magang

Menjelaskan prosedur audit yang dilaksanakan untuk aset tetap PT

STD,Tbk.

1.3 Tempat dan Waktu Magang

Program magang dilaksanakan di Kantor Akuntan Publik ABC Associate

yang merupakan afiliasi dari ABC Internasional dan berlokasi di Jakarta,

Indonesia. Kegiatan ini berlangsung selama 3 bulan, dimulai dari 02 Januari 2014

sampai dengan 02 april 2014. Penulis ditempatkan sebagai junior auditor pada

divisi Tosca dengan line business audit assurance services.

1.4 Pelaksanaan Kegiatan Magang

Selama pelaksanaan proses magang di KAP ABC, penulis bertindak

sebagai junior auditor dan diberikan kesempatan untuk bergabung disalah satu

tim dan mengerjakan beberapa jenis klien. Sebagai junior auditor penulis bertugas

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 15: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

3

Universitas Indonesia

sebagai asisten senior in charge dalam melaksanakan audit lapangan. KAP ABC

memberikan perlakuan yang sama terhadap seluruh karyawan, baik peserta

magang ataupun karyawan tetap perusahaan. KAP ABC memberikan kewajiban

dan hak yang telah ditentukan sebelumnya didalam kontrak kerja. Peserta magang

wajib melaksanakan setiap peraturan yang ada. Peserta magang juga berkewajiban

melaksanakan tugasnya dengan penuh rasa tanggung jawab.

Selama proses magang berlangsung penulis mendapatkan 2 jenis klien dengan

industri yang berbeda, dimana salah satunya adalah PT STD,Tbk yang akan

dibahas pada laporan magang ini. Aktivitas yang penulis lakukan selama proses

magang berlangsung adalah audit laporan keuangan dimulai dari identifikasi jenis

klien, memahami nature akun klien, hingga mendokumentasikan atas penugasan

yang dilakukan dalam bentuk sebuah kertas kerja atau disebut juga dengan

workingpaper. Workingpaper atau wp yang disiapkan atas akun tertentu seperti

kas dan setara kas, aset tetap, beban operasional, equity dan other income

(expense). Selain itu penulis juga berlaku sebagai profesional audit ketika

melakukan inquiry kepada klien, seperti melakukan stock opname, menyiapkan

konfirmasi bank, vouching (memeriksa dokumen pendukung dan mencocokan

dengan data yang diterima dari klien) serta merekap data sebagai bukti dalam

prosedur audit. Penulis berpedoman kepada prosedur audit yang diterapkan oleh

KAP tersebut selain itu penulis juga dibimbing dan diberikan arahan oleh senior

in charge dalam melaksanakan proses audit.

1.4.1 PT. T

Klien pertama yang penulis dapatkan adalah merupakan sebuah

perusahaan publik yang sahamnya diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia

dimana perusahaan ini bergerak dibidang jasa sistem teknologi yang terintegrasi,

termasuk impor, perdagangan distribusi serta jasa perawatan komputer. Perusahan

ini memiliki 17 entitas anak belum termasuk entitas-entitas anak yang belum

beroperasi, yang mana sebagian besar dari entitas anak tersebut diaudit oleh

auditor KAP ABC (perusahaan induk).

Team audit yang telah ditentukan mempersiapkan proses audit interim

untuk bulan september 2013. Namun, ditengah proses audit berlangsung

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 16: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

4

Universitas Indonesia

engagement tersebut dibatalkan oleh pihak managemen klien, sehingga proses

audit pun dihentikan demi hukum untuk periode september 2013. Proses audit ini

disebut dengan limited review. Selama proses audit berlangsung penulis

mendapatkan kesempatan untuk membantu senior dalam menyiapkan

workingpaper atau wp beberapa akun dan mereview atas laporan keuangan klien

as of september 2013. Workingpaper yang penulis siapkan adalah kas & setara

kas dan beban operasional. Penulis melakukan analytical review pada laporan

keuangan perusahaan untuk dapat mengetahui nature akun yang ada dilaporan

keuangan tersebut. Penulis mendokumentasikan pada sebuah workingpaper atau

wp dan memastikan apakah ada kenaikan/penurunan dari mutasi akun selama

tahun berjalan. Selain itu penulis juga mendapatkan kesempatan berdiskusi

bersama senior untuk melakukan inquiry kepada klien. Proses tersebut tidak

berlangsung lama karena dokumen pendukung yang auditor butuhkan belum

terpenuhi oleh klien. Sehingga proses tersebut tidak dapat dilanjutkan.

1.4.2 PT STD, Tbk

Klien kedua yang penulis dapatkan adalah PT STD,Tbk yang merupakan

perusahaan manufaktur yang menjalankan industri logam besi dan baja serta

industri sarana penunjang industri untuk otomotif dan kendaraan bermotor.

Perusahaan berkedudukan di Surabaya.

Prosedur yang penulis lakukan selama proses audit adalah :

a. Melakukan pemahaman terhadap bisnis klien.

Penulis diarahkan untuk mengenali line bisnis klien secara

keseluruhan melalui berbagai sumber seperti laporan keuangan,

laporan hasil audit dan dari beberapa sumber lainnya. Karena

dengan memahami bisnis klien secara umum maupun mendetail

maka akan memudahkan kita untuk mengetahui nature dari akun-

akun yang disajikan klien.

b. Melakukan prosedur pengujian subtantif pada beberapa akun klien

diantaranya kas & setara kas dan aktiva tetap

Penulis diberikan kepercayaan dan tanggung jawab dalam

mengerjakan workingpaper dari kedua akun tersebut. Prosedur

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 17: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

5

Universitas Indonesia

yang penulis lakukan adalah pengujian subtantif dari kedua akun.

Untuk akun kas & setara kas beberapa prosedur yang dilakukan

adalah :

• Dokumentasi atas konfirmasi bank yang didapatkan atas

klien tersebut.

• Dokumentasi pernyataan bank (bank statement) yang

didapatkan dari bank klien yang bersangkutan.

• Melakukan pengecekan dan rekap rekening koran yang

telah diterima, dimana kita harus memastikan bahwa nilai

nominal yang tercantum didalam rekening koran adalah

sama dengan nilai nominal yang tercantum didalam neraca

saldo. Penulis juga diarahkan untuk melihat mutasi dan

penyesuaian yang ditemukan.

• Melakukan uji valuasi kas atas kurs dari nilai mata uang

yang digunakan oleh PT STD yaitu Dollar Amerika dan

Rupiah. Pengujian yang dilakukan adalah mentranslasi

mata uang kedalam kurs utama yang digunaka PT STD,

Tbk. Kurs tersebut merupakan kurs tengah Bank

Indonesia yang mana akan dicocokan dengan nilai yang

tercatat.

c. Melakukan vouching terhadap dokumen-dokumen pendukung atas

akun aset tetap seperti untuk mengetahui berapa besar beban

penyusutan yang dikeluarkan setiap tahunnya dan untuk melihat

tanggal pengakuannya. Selanjutnya penulis akan mulai dengan

melihat efek yang diberikan oleh beban penyusutan pada tahun

berjalan. PT STD,Tbk menggunakan metode revaluasi eliminasi

untuk penghitungan aset tetap mereka. Aset tetap ini dinilai oleh

profesional yang disebut dengan apraisal.

1.5 Ruang Lingkup Penulisan Laporan Magang

Ruang lingkup penulisan laporan magang ini adalah menjelaskan beberapa hal

mengenai :

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 18: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

6

Universitas Indonesia

1. Perlakuan akuntansi atas aset tetap pada PT STD, Tbk

2. Prosedur audit yang dilakukan oleh KAP ABC atas akun aset tetap

pada perusahaan yang bergerak di indusri manufaktur yaitu PT STD,

Tbk

1.6 Metode Penulisan

Metode penulisan dalam laporan magang ini adalah studi pustaka dan

observasi. Studi pustaka digunakan untuk membuat landasan teori dalam

laporan magang ini. Selain itu observasi merupakan suatu cara dimana penulis

terlibat langsung dilapangan dalam proses audit selama menjalankan magang

di KAP ABC.

1.7 Sistematika Penulisan Laporan Magang

BAB I : Pendahuluan

Bab ini berisikan latar belakang dan tujuan program magang, tempat dan

waktu pelaksanaan magang, pelaksanaan kegiatan magang, ruang lingkup

penulisan laporan magang, metode penulisan dan sistematika penulisan

laporan magang.

BAB II : Landasan Teori

Bab ini berisikan kerangka teori yang digunakan sebagai dasar pemikiran

dalam melakukan pembahasan dan analisis. Adapun teori yang dibahas pada

bab ini adalah teori mengenai aset tetap. Selain itu didalam pembahasan ini

tertuang landasan teori mengenai tujuan audit, tahapan dalam proses audit, dan

materi pengauditan secara detail untuk aset tetap. Teori yang digunakan

diambil dari beberapa sumber seperti buku teks kuliah, buku umum, ketentuan

dari badan regulasi seperti PSAK dan ISA serta webside resmi perusahaan.

BAB III : Profil KAP dan Perusahaan

Bab ini berisikan tentang profil dari KAP ABC tempat pelaksanaan

magang. Selain itu dijelaskan juga profil perusahaan klien yang merupakan

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 19: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

7

Universitas Indonesia

obyek dalam proses audit dan pembahasan dalam laporan magang penulis

yaitu PT STD, Tbk. Profil perusahaan mencakup sejarah singkat perusahaan,

susunan organisasi dan kebijakan akuntansi terkait aset tetap di PT STD, Tbk.

BAB IV : Pembahasan dan Analisis

Bab ini berisikan tentang perlakuan akuntansi yang digunakan oleh PT

STD, Tbk pada akun aset tetap. Selain itu bab ini juga membahas keterkaitan

dengan regulasi akuntansi yang ada di Indonesia. Hal terpenting lainnya

adalah pada bab ini akan dibahas analisa prosedur audit menurut KAP ABC

yang akan dilaksanakan pada akun aset tetap PT STD, Tbk tersebut.

BAB V : Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari seluruh isi laporan magang dan

memuat saran yang ditujukan kepada perusahaan klien dan KAP ABC untuk

meningkatkan kinerja masing-masing pihak.

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 20: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

8 Universitas Indonesia

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Aset Tetap

2.1.1 Definisi Aset Tetap

Aset tetap merupakan aset yang digunakan untuk proses produksi suatu

entitas dan tidak untuk dijual. Aset tetap atau aktiva tetap merupakan bagian dari

aset tidak lancar dan memiliki masa ekonomis yang lebih dari setahun.

Menurut Kieso, Weygandt dan Warfield (2011) aset tetap adalah :

“ Aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam proses produksi

suatu entitas bisnis untuk penyediaan barang atau jasa yang dijual atau

disewakan untuk tujuan administratif dan digunakan dalam lebih dari satu

periode (satu tahun.)”

Yang termasuk kedalam golongan aset tetap menurut Kieso, Weygandt dan

Warfield adalah tanah, bangunan dan prasarana, serta mesin atau alat-alat. Adapun

karakteristik yang diungkapkan untuk menentukan sebuah aset tetap menurut

Kieso et al., (2011) adalah :

1. Aset tetap digunakan untuk operasi dan tidak untuk dijual

Adapun semua aset yang digunakan dalam proses produksi dapat

diklasifikasikan sebagai aset tetap. Sebagai contoh tanah yang

digunakan untuk membangun sebuah gudang yang berfungsi untuk

sebagai tempat memproduksi barang yang akan dijual.

2. Aset tetap bersifat jangka panjang dan biasanya terjadi penyusutan

Entitas akan mengestimasi biaya yang digunakan untuk berinvestasi

pada aset tetap dengan mempertimbangkan periode dimasa depan

disebut dengan penyusutan. Entitas bisnis akan mendapatkan manfaat

atas aset tetap selama masa ekonomis masih berjalan.

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 21: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

9

Universitas Indonesia

3. Aset tetap memiliki substansi secara fisik

Aset tetap itu terlihat fisiknya sehingga dapat digunakan bertahun-

tahun. Hal inilah yang membedakan aset tetap dengan aset tidak

berwujud yang mana entitas bisnis hanya dapat merasakan manfaat

atas nilainya saja. Selain itu aset tetap berbeda dengan bahan baku

yang mana aset tetap tidak merupakan bagian dari produk yang akan

dijual karena aset tetap tidak bertujuan untuk dijual.

Berdasarkan PSAK 16 (revisi 2011), yang dimaksud aset tetap adalah :

“aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam proses produksi atau

penyediaan barang atau jasa untuk direntalkan kepada pihak lain atau untuk

tujuan administratif dan diperkirakan untuk digunakan selama lebih dari satu

periode.”

Sedangkan menurut Arens at.el, (2009) aset tetap merupakan:

“aset yang memiliki masa ekonomis yang lebih dari satu tahun dan

digunakan dalam proses bisnis serta tidak untuk dijual.”

Adapun definisi lain yang dikemukakan Horngren & Harison (2007) adalah :

“Aset yang dapat digunakan dalam jangka yang lama dan bentuk fisiknya

memberikan kegunaan dari aset tersebut.”

Dapat disimpulkan bahwa aset tetap merupakan aset berwujud yang

digunakan dalam proses produksi suatu entitas bisnis dan memiliki masa manfaat

jangka panjang. Contoh aset tetap antara lain adalah properti, bangunan, pabrik,

alat-alat produksi, mesin, kendaraan bermotor, furnitur, komputer dan tanah serta

aset tetap lainnya tergantung entitas masing-masing menentukan aset tersebut

tergolong aset tetap yang digunakan dalam proses produksi. Karena memiliki

masa manfaat jangka panjang maka aset tetap mengalami sebuah penyusutan.

Menurut Arens at.el, (2009) yang disebut dengan penyusutan adalah alokasi

sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama umur manfaatnya.

Semua jenis aset tetap yang telah disebutkan diatas adalah aset tetap yang menjadi

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 22: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

10

Universitas Indonesia

subjek penyusutan kecuali untuk tanah atau lahan. Untuk menentukan besarnya

penyusutan yang terjadi pada aset tetap tersebut dapat digunakan beberapa jenis

metode seperti metode garis lurus (straight-line methode), metode saldo menurun,

dan metode jumlah unit. Metode penyusutan yang digunakan harus mencerminkan

ekspektasi pola konsumsi manfaat ekonomi masa dengan dari aset oleh entitas dan

metode penyusutan direview setiap akhir tahun buku, jika terdapat perubahan

diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi. Penyusutan akan dimulai saat

aset tersebut digunakan dan akan berakhir ketika dijual atau dimaksudkan untuk

dijual dan habis masa manfaat ekonomisnya. Beban penyusutan untuk setiap

periode harus diakui dalam laporan laba rugi kecuali jika beban tersebut

dimasukkan dalam jumlah tercatat aset lainnya.

2.1.2 Pengakuan Aset tetap

Menurut Kieso et al (2011), biaya perolehan aset tetap dapat diakui

sebagai aset tetap jika besar kemunginan manfaat ekonomis dimasa depan atas

aset tersebut mengalir ke entitas dan biaya perolehan dapat diukur secara andal.

Selain itu nilai-nilai yang dapat diakui sebagai aset tetap menurut PSAK 16 (revisi

2011) jika dan hanya jika kemungkinan besar entitas akan memperoleh manfaat

ekonomis masa depan dari aset tersebut dan biaya perolehannya dapat diukur

secara andal. Yang dimaksud dengan biaya perolehan adalah jumlah kas atau

setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar dari imbalan lain yang diserahakn

untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan atau konstruksi atau jika dapat

diterapkan, jumlah yang diatribusikan pada aset ketika pertama kali diakui sesuai

dengan prasyarat tertentu. Biaya perolehan tersebut dapat dikategorikan menjadi

dua jenis yaitu biaya perolehan awal dan biaya selanjutnya.

Biaya perolehan awal dimaksudkan aset tetap dapat diperoleh untuk alasan

keamaan dan lingkungan. Meskipun tidak secara langsung meningkatkan manfaat

ekonomis masa depan dari suatu aset tetap yang ada, mungkin diperlukan bagi

entitas untuk memperoleh manfaat ekonomis masa depan dari aset lain, maka aset

tetap itu memenuhi syarat pengakuan sebagai aset. Dimana kemungkinan

pengadaan aset tersebut tidak secara langsung memberikan memberikan manfaat

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 23: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

11

Universitas Indonesia

ekonomis bagi entitas akan tetapi tanpa adanya aset tersebut maka entitas tidak

dapat memperoleh manfaat ekonomis masa di masa depan. Hal ini lah yang dapat

melandasi pengakuan aset tetap.Untuk biaya selanjutnya tidak dapat digolongkan

semua biaya kedalam pengakuan sebagai aset tetap. Biaya-biaya tersebut dapat

dikapitalisasi, jika memenuhi syarat dengan memberikan manfaat ekonomis

kepada entitas dimasa depan. Selanjutnya menurut PSAK 16 (revisi 2011)

paragraf 13, apabila suatu entitas melakkan pergantian secara periodik terhadap

komponen aset tetap dan entitas mengakui biaya penggantian komponen aset tetap

dalam jumlah tercatat aset tetap yang terjadi oleh karena memenuhi kriteria

pengakuan sebagai aset tetap.

2.1.3 Pengukuran Aset Tetap

Menurut Kieso et al (2011), entitas dapat menggunakan biaya historis

untuk menghitung nilai aset mereka, artinya mereka mengukur nilai tunai atau

setara kas untuk memperoleh aset dan membawanya kelokasi dituju dengan

kondisi yang baik untuk dapat digunakan sesuai tujuan manajemen. Untuk

pengakuannya Kieso mengatakan bahwa aset tetap tersebut ketika biaya yang

dikeluarkan terukur secara andal dan berasumsi bahwa entitas atau perusahaan

akan mendapatkan manfaat dimasa depan.

PSAK 16 (revisi 2011) menjelaskan bahwa aset tetap yang telah

memenuhi pengakuan sebagai aset tetap dapat diukur sebesar biaya perolehan

yang meliputi :

a) harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang

tidak dapat dikreditkan setelah dikurangi diskon pembelian dan

potongan lain;

b) setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk

membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset

tersebut siap digunakan sesuai maksud manajemen;

c) estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan

restorasi lokasi aset. Kewajiban ini akan muncul ketika aset tetap

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 24: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

12

Universitas Indonesia

diperoleh atau sebagai konsekuensi pengguna aset tetap selama

periode tertentu untuk tujuan selain menghasilkan persediaan.

Selain itu menurut PSAK 16 (revisi 2011) ada beberapa biaya yang dapat

diatribusikan secara langsung, biaya-biaya tersebut yakni :

• biaya imbalan kerja (definisi PSAK 24 : imbalan kerja);

• biaya penyiapan lahan untuk pabrik;

• biaya penanganan dan penyerahan awal;

• biaya perakitan dan instalasi;

• biaya pengujian aset, melihat apakah aset dapat berfungsi dengan

baik;

• komisi profesional.

Adapun contoh biaya yang bukan merupakan biaya perolehan adalah biya

pembukaan fasilitas baru, biaya pengenalan produk dan jasa baru (marketing),

biaya penyelenggaraan bisnis baru di lokasi baru atau kelompok pelanggan baru

termasuk didalamnya biaya fasilitas staff, dan biaya administrasi serta overhead

umum lainnya. Pengakuan sebesar biaya perolehan dapat disebut dengan

pengukuran awal. Pengukuran ini akan dihentikan ketika aset tetap tersebut

berada pada lokasi dan kondisi yang dinginkan untuk siap dipergunakan, oleh

karena itu biaya pemakaian dan penyusutan dalam kegiatan operasi tidak dapat

dimasukkan dalam pengukuran awal. Hal ini sama ketika aset tetap didapat

dengan cara konstruksi sendiri. Biaya perolehan yang diakui adalah biaya yang

dikeluarkan ketika aset tersebut kita peroleh bukan akumulasi biaya konstruksi

yang dikeluarkan. Jika entitas membuat aset tersebut serupa untuk dijual dalam

usaha normal maka biaya perolehan aset biasanya sama dengan biaya konstruksi

aset yang ingin dijual tersebut.

Secara akuntansi biaya perolehan awal yang dimaksud diatas adalah nilai

tunai dari aset yang didapat pada tanggal pengakuan. Jika aset diperoleh dengan

cara pembayaran tangguhan maka perbedaan harga tunai dengan total kredit yang

dibayarkan akan dicatat sebagai beban bunga pada masa angsuran, pengecualian

untuk beban yang dikapitalisasikan (PSAK 26 : biaya pinjaman).

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 25: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

13

Universitas Indonesia

Setelah pengakuan aset tetap diperoleh dan siap digunakan sebagai

maksud manajemen, maka akan muncul biaya-biaya terkait dengan penggunaan

aset tetap tersebut nantinya dalam proses produksi. Biaya-biaya yang muncul itu

akan ditentukan oleh entitas untuk dapat dicatat dalam aset tetap yang

bersangkutan. Entitas dapat memilih dua motode pengakuan yakni model biaya

(historis) atau model revaluasi. Model yang nantinya akan dipilih akan diterapkan

pada seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama. Menurut PSAK 16 (revisi

2011) yang dimaksud dengan pengukuran dengan menggunakan model biaya itu

adalah aset tetap dicatat pada biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi

penyusutan yang terjadi selama satu periode tertentu dan akumulasi rugi atas

penurunan nilai (paragraf 30), sedangkan yang dimaksud dengan model revaluasi

adalah aset tetap yang nilai wajarnya dapat diukur secara andal dicatat pada

jumlah revaluasian yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi dengan

akumulasi penyusutan yang terjadi pada satu periode tertentu dan akumulai

penurunan nilai setelah tanggal revaluasi (paragraf 31). Jika entitas menggunakan

model revaluasi maka revaluasi harus dilakukan secara reguler untuk memastikan

bahwa nilai tercatat tidak berbeda secara material dengan jumlah yang ditentukan

dengan menggunakan nilai wajar pada tanggal neraca. Frekuensi revaluasi

tergantung dengan perubahan nilai wajar dari aset tersebut. Yang dimaksud

dengan nilai wajar adalah suatu jumlah yang digunakan untuk mengukur aktiva

yang dapat dipertukarkan melalui suatu transaksi yang wajar (arm's length

transaction) yang melibatkan pihak-pihak yang berkeinginan dan memiliki

pengetahuan yang memadai. Berdasarkan PSAK 16 (revisi 2011) nilai wajar dari

tanah dan bangunan ditentukan melalui penilaian oleh seorang penilai profesional

atau disebut juga dengan appraisal berdasarkan bukti pasar, sedangkan untuk

pabrik dan peralatan nilai wajar yang digunakan adalah ditentukan oleh penilai.

Jika tidak ada nilai pasar yang dapat menjadi penentu nilai wajar maka

pendekatan yang digunakan adalah pendekatan penghasilan atau biaya pengganti

yang telah disusutkan (depreciated replacement cost).

Menurut PSAK 16 (revisi 2011), jika aset tetap direvaluasi maka

akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi akan diperlakukan dengan dua cara

yaitu :

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 26: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

14

Universitas Indonesia

• Disajikan kembali secara proporsional dengan perubahan dalam jumlah

tercatat bruto dari aset sehingga jumlah tercatat aset setelah revaluasi sama

dengan nilai revaluasian. Dilakukan apabila aset direvaluasi dengan

memberi indeks untuk mebentukan biaya pengganti yang telah disusutkan.

• Dieliminasi terhadap jumlah tercatat bruto dari aset dan jumlah tercatat

neto setelah eliminasi disajikan kembali sebesar jumlah revaluasian dari

aset tersebut. Metode ini sering dipakai untuk bangunan.

Dalam perhitungan revaluasi akan terjadi kenaikan atau penurunan nilai

aset yang diharapkan tidak memiliki perbedaan yang material. Jika nilai aset

meningkat akibat revaluasi, maka berdasarkan PSAK 16 (revisi 2011) yakni

paragraf 39 maka kenaikan tersebut dikredit pada bagian surplus revaluasi.

Namun kenaikan tersebut harus diakui dalam laporan laba rugi hingga sebesar

jumlah penurunan nilai aset akibat revaluasi yang pernah diakui sebelumnya

dalam laporan laba rugi. Dan sebaliknya jika jumlah tercatat aset menurun akibat

revaluasi maka penurunan tersebut diakui dalam laporan laba rugi. Namun

penurunan nilai akibat revaluasi tersebut langsung didebit ke ekuitas pada bagian

surplus revaluasi selama penurunan tersebut tidak melebihi saldo kredit surplus

revaluasi untuk aset tersebut.

Kieso et al. (2011), mengatakan bahwa terkadang aset tetap dapat dicatat pada

fair value ketika hal itu memungkinkan untuk dilakukan. Fair value yang didapat

harus memenuhi bukti yang cukup dengan penilaian seorang yang berkompeten.

Akan tetapi pada dasarnya kebanyakan entitas menggunakan model biaya

(historis) karena dianggap lebih mudah untuk diterapkan. Akan tetapi terkadang

ada entitas yang mengkombinasikan antara model biaya dan revaluasi untuk aset

tetap perusahaan. Dengan menggunakan model biaya entitas akan dapat menekan

biaya yang dikeluarkan untuk aset, sedangkan jika entitas menggunakan model

revaluasi umumnya akan menghasilkan nilai aset yang lebih tinggi sehingga

beban penyusutan yang dihasilkan juga akan tinggi. Hal ini berakibat pada laba

bersih yang akan didapat menjadi lebih rendah. Jika entitas telah menerapkan

model revaluasi maka akan diterapkan kepada seluruh aset tetap pada kelompok

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 27: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

15

Universitas Indonesia

yang sama dan jika pada suatu masa entitas merubah model yang digunakan maka

perubahannya bersifat prospektif.

2.1.4 Penyusutan Aset tetap

Menurut PSAK 16 (revisi 2011) yang dimaksud dengan penyusutan adalah

alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama umur

manfaatnya sedangkan rugi penurunan nilai (impairment loss) adalah selisih dari

jumlah tercatat suatu aset dengan jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset

tersebut. Didalam aset tetap itu sendiri terdapat komponen-komponen yang

memiliki biaya perolehan ynag signifikan sehingga harus disusutkan secara

terpisah. Jika entitas menghitung penyusutan yang terjadi pada aset maka entitas

akan membebankan biaya penyusutan tersebut untuk setiap periode harus diakui

dalam laporan laba rugi kecuali jika beban tersebut dimasukkan dalam jumlah

tercatat aset lainnya. Jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset dialokasikan

secara sistematis sepanjang umur manfaatnya sedangkan nilai residu dan masa

manfaat akan direview diakhir tahunnya.

Sebuah aset tetap telah dapat disusutkan ketika aset tetap tersebut telah

siap digunakan oleh entitas. Dan nilai penyusutan tersebut akan terhenti ketika

aset tersebut siap untuk dijual, penyusutan itu tidak akan terhenti ketika aset

tersebut tidak digunakan. Nilai penyusutan akan mengurangi nilai aset itu sendiri.

Penyusutan akan diakui walau nilai wajar aset melebihi jumlah tercatat, sepanjang

nilai residu yang terjadi tidak melebihi nilai tercatat. Komponen yang menyangkut

dengan penyusutan itu sendiri adalah berapa jumlah yang dapat disusutkan dan

berapa umur manfaat yang akan ditentukan. Untuk jumlah yang dapat disusutkan

PSAK 16 (revisi 2011) menjelaskan bahwa nilai tersebut akan didapat setelah

dikurangi nilai residualnya dan akan dialokasikan selama masa manfaat aset

tersebut. Nilai residual sebagai jumlah yang diperkirakan akan diperoleh entitas

setelah pelepasan aset setelah dikurangi dnegan taksiran biaya pelepasan. Akan

tetapi terkadang nilai residual aset tidak dianggap signifikan sehigga tidak

material dalam perhitungan jumlah tersusutkan.

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 28: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

16

Universitas Indonesia

Menurut Kieso, Weygandt dan Warfield (2011) entitas jarang untuk

mengalokasikan nilai residu aset sehingga dianggap nol “0”, akan tetapi untuk

beberapa jenis aset yang memiliki masa manfaat yang cukup panjang maka nilai

residual termasuk yang subtantial.

Selain jumlah yang tersusutkan komponen lainnya adalah umur aset atau

masa manfaat yang akan diterima oleh entitas jika menggunakan aset tersebut.

Masa manfaat atau umur ekonomis adalah lamanya waktu atau suatu periode

yang diperlukan sebuah aset tetap untuk memberikan manfaat selama digunakan

dalam operasi entitas. Entitas akan mendapatkan manfaat dari aset ketika telah

digunakan. Menurut Kieso, Weygandt dan Warfield (2011) ada beberapa hal yang

mengakibatkan entitas berhenti untuk menggunakan aset tersebut yaitu adanya

faktor fisik dan ekonomis. Faktor fisik yang dimaksud adalah terjadinya

keusangan secara teknis dari aset tersebut sehingga tidak dapat memberikan

manfaat terhadap kepentingan entitas. Dilihat dari faktor ekonomis terdapat

beberapa hal yang dapat menentukan umur manfaat sebuah aset tetap yaitu :

• Adanya perubahan atau peningkatan produksi barang karena terjadinya

perubahan permintaan dipasar sehingga mngakibatkan aset tidak efektif

lagi untuk digunakan oleh perusahaan;

• Dikarenakan perubahan itu mengharuskan entitas menukar aset yang lama

dengan aset yang baru yang mana lebih efektif dan efisien untuk memnuhi

permintaan atas barang;

• Kondisi hukum atau perjanjian yang mana tidak tergolong diantara dua

klasifikasi diatas.

Hal lain yang harus ditentukan oleh manajemen aset tetap adalah metode

penyusutan yang akan digunakan untuk menentukan berapa jumlah penyusutan

yang harus dikurangi dari penggunaan aset tetap. Metode penyusutan yang

digunakan harus mencerminkan ekspektasi pola konsumsi manfaat ekonomi masa

dengan dari aset oleh entitas. Metode penyusutan direview setiap akhir tahun

buku, jika terdapat perubahan diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi.

Metode yang akan dipilih akan diterapkan secara konsisten oleh entitas setiap

periodenya. Adapun jenis metode menurut yang dapat digunakan PSAK 16 (revisi

2011) yaitu :

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 29: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

17

Universitas Indonesia

• Metode garis lurus (straight line method)

Pada metode ini nilai penyusutan yang dihasilkan adalah sama setiap

tahunnya selama umur manfaat dengan asumsi nilai residu tidak

berubah.

• Metode saldo menurun (diminishing balance method)

Pada metode ini nilai penyusutan akan menurun sepanjang umur

ekonomis.

• Metode jumlah unit (sum of unit method)

Pada metode ini penyusutan yang terjadi berdasarkan besarnya

pengguanan atau output yang dihasilkan dari suatu aset.

Sedangkan menurut Kieso, Weygandt dan Warfield (2011) adalah:

• Activity method (unit of use or production)

Biasa disebut dengan variable-charge or units of production

mengasumsikan bahwa penyusutan diukur berdasarkan produktivitas

dan bukan berdasarkan waktu. Acuan yang digunakan adalah berapa

banyak jumlah unit yang diproduksi. Tetapi ada dibeberapa kasus unit

produksi sulit untuk diukur sehingga digunakan jumlah jam untuk

memproduksi. Dapat dirumuskan sebagai berikut:

���������� �ℎ�� � = �cost − residual value� x Hours this year Total estimated hours

• Straight line method

Penghitungan penyusutan melalui estimasi waktu tidak berdasarkan

fungsi penggunaan. Metode ini sangat banyak digunakan oleh entitas

karena dianggap paling mudah dan efisien. Dengan menggunakan

metode ini entitas mendapatkan nilai yang disusutkan setiap tahunnya

adalah sama selama masa manfaat aset. Dapat dirumuskan sebagai

berikut:

���������� �ℎ�� � = Cost − residual valueEstimated service life

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 30: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

18

Universitas Indonesia

• Diminishing (accelerated)-charge method

Metode ini memberikan nilai penyusutan yang berbeda disetiap

tahunnya dimana pada umumnya penyusutan ditahun pertama akan

lebih besar dan akan mengecil ditahun-tahun selanjutnya. Metode ini

terbagi atas dua yaitu;

o Sum of the year digit

Biaya penyusutan akan menurun seiring dengan menurunnya

bilangan pengali yaitu berkurangnya tahun berjalan.

���������� �ℎ�� � = N�N + 1�2

o Declining-balance method

Menggunakan tingkat penyusutan yang merupakan dua kali dari

tingkat penyusutan metode garis lurus.

Depreciation charge = / 100% umur ekonomis x 23 x nilai perolehan

nilai buku

2.1.5 Pengungkapan Aset tetap

Berdasarkan PSAK 16 (revisi 2011) dalam laporan keuangan hal-hal yang

diungkapkan terkait nilai aset tetap yaitu:

a. Dasar pengukuran yang digunakan dalam menentukan jumlah tercatat

bruto;

b. Metode penyusutan yang digunakan;

c. Umur manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan;

d. Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan awal dan akhir

periode

e. Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akir periode

f. Keberadaan dan jumlah restristik atas hak milik dan aset tetap yang

dijaminkan atas hutang;

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 31: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

19

Universitas Indonesia

g. Jumlah pengeluaran yang diakui dalam jumlah tercatat aset tetap yang

sedang dalam pembangunan;

h. Jumlah komitmen kontraktual dalam perolehan aset tetap;

i. Jumlah kompensasi pihak ketiga untuk aset yang mengalami

penurunan nilai, hilang/dihentikan yang dimasukan dalam laporan laba

rugi, jika tidak diungkapkan secara terpisah dari laporan laba rugi.

Hal diatas dapat dijadikan dasar untuk pengungkapan aset tetap selain hal diatas,

entitas sebaiknya mengungkapkan metode yang digunakan beserta jumlah dan

akumulasi penyusutan diakhir periode serta penentuan estimasi umur oleh

manajemen entitas, dimana hal ini dapat menjadi informasi bagi pengguna laporan

keuangan entitas.

2.2 Audit

2.2.1 Definisi Audit

Menurut Arens et al., (2009) audit adalah sebagai suatu proses

pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai informasi untuk menentukan dan

melaporkan kesesuaian atas informasi tersebut dengan kriteria yang telah

ditetapkan, dimana audit harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan

independen. Audit merupakan suatu tindakan untuk mencari kebenaran atas suatu

laporan keuangan yang dimiliki satu entitas. Audit dilakukan untuk meminimalisir

risiko bisnis yang akan timbul dari laporan keuangan entitas. Informasi yang

dimaksud adalah berupa bukti yang dapat mendukung opini audit nantinya.

Informasi-informasi tersebut akan dievaluasi oleh auditor sesuai dengan standar

yang berlaku sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia

seperti PSAK. Selain itu auditor juga dibekali oleh sebuah peraturan internasional

yakni ISA (International Standart on Auditing). Audit yang berdasarkan ISA

dilakukan pada asumsi dimana manajemen bertanggung jawab atas penyajian

laporan keuangan dimana hal ini menjadi dasar untuk dilakukannya audit. Audit

terhadap sebuah laporan keuangan tidak membebaskan manajemen atau pihak

yang bertanggung jawab dalam tata kelola perusahaan atas tanggung jawab yang

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 32: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

20

Universitas Indonesia

mereka pegang (ISA 200.4). Dalam melaksanakan tugasnya auditor berpedoman

pada sebuah standar yang berlaku di Indonesia yaitu Standar Profesional Akuntan

Publik biasa disebut dengan SPAP. Didalam SPAP terdapat enam tipe standar

profesi yang dikodifikasikan yaitu:

• Kode Etik Profesi Akuntan Publik

• Standar Auditing

Merupakan suatu panduan audit atas laporan keuangan historis dimana

terdiri atas 10 standar dan dirinci dalam bentuk Pernyataan Standar

Auditing (PSA).

• Standar Atestasi

Merupakan kerangka fungsi atestasi bagi jasa akuntan publik yang

mana didalamnya tercakup keyakinan tertinggi yang diberikan dalam

jasa audit atas laporan keuangan historis, pemeriksaan atas laporan

keuangan prospektif, serta tipe perikataan aatestasi lain yang

memberikan keyakinan yang lebih rendah seperti review, pemeriksaan,

dan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan. Standar ini dirinci dalam

bentuk Pernyataan Standar Atestasi (PSAT).

• Standar Jasa Akuntansi dan Review

Merupakan kerangka fungsi nonatestasi bagi jasa akuntan publik yang

mencakp jasa akuntasi dan review. Standar ini dirinci dalam bentuk

Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review (PSAR).

• Standar Jasa Konsultasi

Merupakan penduan bagi praktisi yang menyediakan jasa konsultasi

bagi pengguna jasa melalui kantor akuntan publik. Standar ini dirinci

dalam sebuah Pernyataan Standar Jasa Konsultasi (PSJK).

• Standar Pengendalian Mutu

Standar ini diberlakukan untuk menjaga kualitas mutu yang dijalankan

oleh kantor akuntan publik dalam memberikan jasa. Dalam perikatan

jasa profesional akuntan publik bertanggung jawab untuk memenuhi

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 33: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

21

Universitas Indonesia

berbagai standar profesi yang relevan.standar ini dirinci dalam sebuah

Pernyataan Standar Pengendalian Mutu (PSPM).

Menurut Arens et.al,(2009) hasil dari sebuah kegiatan audit adalah opini

audit. Opini audit akan dikeluarkan oleh seorang auditor yang telah berkompeten

dan independen dalam tugasnya. Opini yang dimaksud adalah opini kewajaran

atas penyajian laporan keuangan entitas dimana asumsinya adalah laporan

keuangan tersebut disajikan menurut prinsip-prinsip akuntansi secara wajar.

Landasan dari sebuah opini audit adalah reasonable assurance dimana penyajian

atas laporan keuangan entitas telah lepas dari kesalahan yang material termasuk

didalamnya kecurangan dan kesalahan yang tidak disengaja. Kesalahan yang

material akan mempengaruhi opini audit yang akan dikeluarkan. Konsep dari

materiality itu sendiri adalah ditentukan oleh auditor dengan perencanaan dan

hasil audit serta efek dari evaluasi dari identifikasi kesalahan pencatatan atau

ketidaksengajaan pelaporan yang ada di laporan keuangan. Kerangka pelaporan

keuangan yang dianut oleh manajemen harus berdasarkan prinsip akuntansi yang

berlaku di Indonesia dan sesuai dengan sifat entitas.

Seorang auditor harus bertindak kompeten dan independen, auditor harus

memiliki suatu kualifikasi dalam memahami bisnis entitas klien. Para auditor

diharapkan mempertahankan tingkat independensi yang tinggi untuk menjaga

kepercayaan para klien yang mengandalkan laporan mereka. Karena peran penting

auditor menjadi bagian terpenting dari audit laporan keuangan, maka tanggung

jawab seorang auditor diatur dalam ISA 200:11 yaitu diantaranya :

• Untuk mendapatkan reasonable assurance terkait laporan keuangan yang

disajikan entitas tersebut lepas dari kesalahan yang material, kecurangan

dan kesalahan yang tidak disengaja dimana nantinya auditor akan

menyiapkan laporan audit dengan segala hal yang material serta berlaku

sejalan dengan kerangka pelaporan laporan keuangan; dan

• Untuk melaporkan didalam laporan keuangan dan mengkomunikasikannya

berdasarkan ketentuan ISA jika ada temuan yang material.

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 34: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

22

Universitas Indonesia

2.2.2 Tujuan audit

Arens et al,. megelompokan beberapa jenis tujuan audit diantaranya:

a. Tujuan audit terkait kelompok transaksi

Tujuan audit ini terkait dengan asersi manajemen. Pada dasarnya tujuan

audit terkait transaksi membantu auditor untuk menemukan bukti audit

yang memadai. Dalam tujuan audit ini terdapat tujuan umum dan tujuan

khusus, perbedaannya adalah untuk tujuan audit khusus dapat diterapkan

pada setiap kelompok transaksi akan tetapi harus dinyatakan dalam istilah

yang disesuaikan dengan kelompok transaksi tersebut. Enam tujuan audit

terkait transaksi diantaranya keterjadian (occurrence), kelengkapan

(completeness), akurasi (accuracy), pemindahbukuan dan pengikhtisaran,

klasifikasi (classification), dan penetapan waktu.

b. Tujuan audit terkait saldo

Tujuan audit ini mengikuti asersi manajemen dan memberikan kerangka

kerja untuk membantu auditor untuk mengumpulkan bahan bukti yang

memadai terkait saldo. Perbedaan antara tujuan audit saldo dan transaksi

adalah audit terkait saldo diterapkan pada saldo akun seperti piutang

dagang, persediaan dan lainnya bukan pada transaksi terkait seperti

penjualan dan pembelian. Delapan macam tujuan audit terkait saldo

diantaranya keberadaan (existence), kelengkapan (completeness), akurasi

(accuracy), klasifikasi (classification), pisah batas (cutoff), keterkaitan

perincian saldo akun, nilai realisasi, serta hak dan kewajiban (right &

obligations).

c. Tujuan audit terkait penyajian dan pengungkapan

Tujuan audit ini mengikuti asersi manajemen dengan meningkatnya

kompleksitas transaksi dan kebutuhan untuk meningkatkan pengungkapan

terkait transaksi-taransaksi yang dilakukan. Empat macam tujuan audit

terkait penyajian dan pengungkapan diantaranya keterjadian dan hak serta

kewajiban, kelengkapan, penilaian dan alokasi, klasifikasi dan

pemahaman.

Selain itu secara garis besar SPAP mengatakan bahwa tujuan audit atas laporan

keuangan oleh auditor independen adalah menyatakan pendapat tentang

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 35: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

23

Universitas Indonesia

kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha,

perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di

Indonesia. Didalam memberikan atau tidak memberikan pendapat auditor harus

menyatakan bahwa auditnya telah dilaksanakan menurut standar audit yang

ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia.

Dalam memenuhi tujuan-tujuan audit diatas, auditor harus mengikuti beberapa

fase dalam pengauditan laporan keuangan. Fase ini merupakan dasar auditor

memulai audit terhadap laporan keuangan entitas. Arens et.al (2009) membagi

jenis fase tersebut menjadi:

Fase I : Merencanakan dan merancang pendekatan audit

Fase II : Menjalankan tes pengendalian dan subtantif tes transaksi

Fase III : Menjalankan prosedur analisis dan tes rician saldo

Fase IV : Melengkapi audit dan menerbitkan laporan audit

Didalam fase II - III auditor akan merangkum bukti-bukti audit untuk

mencapai sebuah kesimpulan wajar atas laporan keuangan tersebut. Oleh karena

itu untuk mencapai tujuan audit tidak terlepas dari tanggung jawab manajemen

atas laporan keuangan yang tersajikan beserta bukti-bukti audit tertentu terkait

pada akun-akun tertentu. Tanggung jawab manajemen adalah menerapkan prinsip-

prinsip akuntansi yang berlaku dengan memadai, cukup dengan pengendalian

internal serta menyajikan semua hal tersebut dalam kondisi wajar. Tanggung

jawab menejemen ini akan diungkapkan dalam sebuah respresentasi (asersi) pada

laporan keuangan. Asersi menejemen merupakan sebuah pernyataan yang tersirat

atau tertulis oleh manajemen mengenai kelompok-kelompok transaksi dan akun-

akun terkait serta pengungkapan dalam laporan keuangan. Dalam kebanyakan

kasus dinyatakan secara tidak tertulis.

2.2.3 Bukti audit

Bukti audit merupakan suatu hal yang mendasar yang dibutuhkan dalam

proses audit. Bukti audit dapat mendukung opini audit yang akan dikeluarkan oleh

auditor independen. Dalam melakukan proses audit, auditor harus dapat

menentukan jenis bukti audit serta jumlah bukti yang tepat dan dapat mendukung

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 36: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

24

Universitas Indonesia

proses audit yang akan dilakukan. Dalam memilih dan menetapkan bukti audit ada

empat hal yang harus dipertimbangkan yaitu:

1. Prosedur audit

2. Ukuran sample

3. Pemilihan item

4. Pemilihan waktu

Kesalahan dalam pemilihan bukti audit maka akan menjadikan auditor salah

mengambil kesimpulan. Oleh karena itu auditor harus melihat kelayakan dan

yakin atas bukti audit yang dipilih berdasarkan sample. Adapun beberapa tipe-tipe

bukti audit yaitu;

a. Pemeriksaan fisik (physical examination)

Auditor dapat melihat secara langsung tentang keberadaan sebuah

aset. Dapat dicontohkan seperti auditor melakukan stock opname,

disini auditor mengumpulkan bukti audit dari keberadaan persediaan

barang entitas atau melihat keberadaan sebuah aset tetap entitas yang

digunakan untuk proses produksi. Selain itu pemeriksaan fisik dapat

meyakinkan auditor apakah barang atau aset tersebut masih layak

atau tidak sehingga auditor dapat menyimpulkan dari temuan-temuan

yang ada.

b. Konfirmasi (confirmation)

Konfirmasi biasanya didapat dari pihak ketiga dimana hal ini

didapatkan dengan otorisasi dari pihak ketiga tersebut. Bukti audit ini

digunakan untuk melihat akurasi informasi yang disajikan

manajemen. Konfirmasi didapat dari pihak ketiga yang independen

sehingga dianggap bahwa tingkat keandalan bukti audit ini sangat

tinggi. Konfirmasi mengandung tanggung jawab pihak ketiga dalam

pengakuannya. Contoh dari bukti audit ini adalah auditor dapat

mengirimkan surat konfirmasi kepada bank atas persetujuan

manajemen. Biasanya konfirmasi dilakukan sampai dengan dua kali

jika dibutuhkan.

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 37: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

25

Universitas Indonesia

c. Dokumentasi (documentation)

Bukti audit yang didapatkan dari investigasi auditor terhadap data-

data yang disajikan. Terdapat dua jenis dokumentasi yaitu

dokumentasi internal yang dibuat oleh pihak entitas dan dokumentasi

eksternal yang dibuat oleh pihak ketiga.

d. Prosedur analitik (analytical prosedure)

Perbandingan informasi keuangan entitas dengan beberapa informasi

terkait, perbandingan dengan entitas lain tetapi dalam satu jenis

industri, memahami sifat alami entitas serta komparasi antar

performance entitas

e. Meminta keterangan dari klien (inquiry)

Bukti audit yang akan didapatkan melalui inquiry adalah bukti audit

yang berupa hasil wawancara antara auditor dan klien. Auditor dapat

meminta keterangan langsung dari klien terkait temuan yang

didapatkan. Dengan meminta keterangan langsung auditor juga dapat

memahami bisnis klien secara detail.

f. Perhitungan kembali (recalculate)

Untuk memastikan apakah tidak ada salah saji pada akun-akun

tertentu auditor dapat menghitung kembali sehingga ada

perbandingan sama atau tidaknya antar klien dan auditor.

g. Penilaian atas performa

Melihat perbandingan keadaan entitas selama tahun berjalan.

h. Pengamatan

Pengamatan dapat dilakukan dengan cara melihat langsung bisnis

klien, turun kelapangan ataupun berada diperusahaan klien untuk

beberapa waktu.

2.3 Audit atas Aset Tetap

Aset tetap yang memiliki perhitungan dan masa manfaat yang panjang

melebihi satu peride menimbulkan potensi terjadinya salah saji. Salah saji ini

dapat muncul dari berbagai aspek aset tetap salah satunya adalah umur ekonomis

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 38: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

26

Universitas Indonesia

dari aset tersebut. Oleh sebab itu diperlukan suatu prosedur untuk audit terhadap

aset tetap.

2.3.1 Tujuan Audit atas aset tetap

Menurut Arens et al., tujuan terhadap audit aset tetap dapat dibagi atas dua

yaitu tujuan audit terkait transaksi dan terkait saldo.

Tujuan audit terkait transaksi.

1. Keberadaan (existence)

Transaksi perolehan yang tercatat adalah untuk barang yang diterima

sehingga aset tetap tersebut terjamin ada secara fisik. Contoh : jumlah aset

tetap yang tercatat di faktur pembelian sama jumlahnya dengan yang

diterima secara fisiknya.

2. Akurasi (accuracy)

Transaksi perolehan aset telah dicatat oleh kedua pihak (supplier dan

pembeli) secara akurat. Contoh : nilai yang tercatat pada faktur pembelian

sama dengan nilai yang dicatat pada buku klien dengan harga yang sama-

sama telah disetujui sebelumnya. Adanya otorisasi dari pihak supplier dan

pembeli sehingga dipastikan faktur akurat.

3. Kelengkapan (completeness)

Pada saat transaksi perolehan aset dipastikan telah dicatat didalam buku

klien dan terdapat dokumen-dokumen pendukung dalam memastikan

transaksi tersebut. Contoh : dipastikan bahwa semua aset yang akan

diterima telah tercantum didalam faktur pembelian. Faktur pembelian juga

harus didukung dnegan dokumen-dokumen lain seperti bukti order, bukti

jalan dan sebagainya.

4. Klasifikasi (classification)

Transaksi perolehan telah diklasifikasikan secara tepat dan benar. Contoh :

setiap aset yang bersifat material maka akan diklasifikasikan sebagai aset

bukan beban.

5. Validasi (validation)

Setiap penerimaan atas aset tetap harus diketahui oleh pihak-pihak terkait

dan diotorisasi sehingga dapat dipertanggung jawabkan. Contoh : faktur

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 39: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

27

Universitas Indonesia

pembelian di tanda-tangan oleh menejer keuangan, pemindahan aset

diterima dan ditanda-tangan oleh kepala bagian produksi dan setiap

dilakukannya pemesanan atas aset tetap harus di otorisasi oleh manajer

keuangan dan manajer produksi terkait pertanggung jawabannya.

Tujuan audit terkait saldo.

1. Akurasi (accuracy)

Jumlah saldo yang diperoleh telah dicatat secara akurat. Contoh : nilai

perolehan yang dicatat sama dengan yang ada di faktur pembelian.

2. Klasifikasi (classification)

Detail nilai yang diperoleh dengan yang tercatat diklasifikasikan dengan

benar. Contoh : tidak ada aset yang salah dicatat sebagai beban atau aset

sewa.

3. Kelengkapan (completeness)

Dokumen detail jumlah perolehan terkait jumlah saldo sudah tercatat.

Contoh : aset tetap yang telah diterima secara fisik telah tercatat nilainya

pada jurnal, pembayaran yang dilakukan telah tercantum pada jurnal

payable.

4. Waktu (timing)

Nilai perolehan dicatat pada periode penerimaan atas aset. Contoh : nilai

perolehan diakui diawal atau diakhir tahun sesuai dengan tanggal yang

tercantum pada faktur pembelian.

5. Keberadaan (existence)

Detail saldo perolehan yang tercatat tahun ini benar-benar ada. Contoh :

aset tetap pada sub-ledger harus sama dengan aset secara fisik.

6. Detail tie-in

Nilai perolehan aset perolehan sama dengan detail saldo penerimaan di

sub-ledger aset tetap. Contoh : jumlah detail saldo aset tetap harus sama

dengan saldo aset tetap

2.3.2 Prosedur audit atas aset tetap

Arens (2009) menyatakan pada dasarnya prosedur audit pada aset tetap

sama dengan prosedur audit secara keseluruhan. Akun aset tetap memiliki

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 40: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

28

Universitas Indonesia

komponen yang harus dipastikan nilainya tercatat dengan benar, yaitu komponen

nilai aset tetap itu sendiri dan komponen nilai beban penyusutan serta akumulasi

beban penyusutan dari aset tetap itu sendiri. Sebelum melihat lebih jauh auditor

harus melihat terlebih dahulu internal control yang dilakukan oleh menejemen.

Karena dari situlah auditor dapat menilai bagaimana penggunaan aset tersebut

selama periode berjalan. Selanjutnya prosedur analitik yang harus dilakukan

adalah melihat perbandingan informasi keuangan entitas dengan informasi yang

sebanding untuk periode sebelum, keinginan klien seperti anggaran atau

prakiraan, atau yang di harapan dari auditor seperti perkiraan depresiasi, serta

informasi industri serupa, seperti perbandingan rasio entitas dari penjualan

piutang dengan rata-rata industri atau dengan entitas lain dengan ukuran yang

sebanding dalam industri yang sama. Prosedur analitis juga mencakup

pertimbangan hubungan, misalnya di antara unsur-unsur informasi keuangan yang

akan diharapkan untuk menyesuaikan diri dengan pola diprediksi berdasarkan

pengalaman entitas, seperti persentase gross margin dan serta antara informasi

keuangan dan informasi non-keuangan yang relevan, seperti biaya gaji untuk

jumlah karyawan. Prosedur yang diterapkan untuk aset tetap adalah :

1. Melakukan prosedur analitik

Melihat apakah ada salah saji yang kemungkinan terjadi pada

penyusutan dan akumulasi nilai aset diakhir periode.

2. Verifikasi mutasi aset

Memastikan apakah terdapat penambahan atau pengurangan aset

selama tahun berjalan. Auditor harus memastikan umur ekonomis

setiap aset sehingga mengetahui aset mana saja yang sudah usang

dan masih baik. transaksi mutasi akan terlihat dari kontrol internal

perusahaan. Artinya untuk penambahan dan pelepasan aset

perusahaan harus memiliki alur yang jelas sehingga dapat

mengidentifikasi pembebanan yang harus mengurangi nilai aset

tersebut. Kesalahan dalam perhitungan dan pencatatan akan

berdampak pada over/under-statement aset tetap.

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 41: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

29

Universitas Indonesia

3. Identifikasi beban penyusutan

Melihat perbandingan penyutuan yang dibebankan setiap

tahunnya dengan perhitungan yang sama ditahun berjalan.

Auditor harus melihat apakah klien menggunakan metode yang

sama untuk penyusutan dalam tahun berjalan hingga umur

manfaat aset tersebut habis. Sehingga mengurangi kemungkinan

munculnya salah saji pada pencatatan. Perbandingan ini dilakukan

dengan tahun sebelumnya.

4. Verifikasi akumulasi penyusutan

Memastikan apakah pencatat yang dilakukan telah akurat sesuai

pembebanan yang dilakukan setiap tahunnya sehingga tidak ada

salah saji pada akumulasi penyusutan.

5. Verifikasi saldo akhir dalam aset tetap

Dari mutasi aset dan dikurangi akumulasi penyusutan maka

auditor harus memastikan saldo perhitungan tersebut adalah sama

dengan laporan keuangan dan sesuai denagn pencatatan jurnal

umum.

Adapun prosedur audit yang diterapkan oleh KAP ABC untuk aset tetap adalah :

1. Client acceptance and re-evaluation

Pada fase ini KAP diwakili oleh partner in charge membuat sebuah penilaian

terhadap kelayakan klien sebelum mengikat kontrak jasa dengan KAP ABC.

Auditor melakukan komunikasi awal dengan klien untuk mendiskusikan kontrak

audit. Penilaian terkait dengan integritas manajemen, penerapan akuntansi,

sumber daya yang terkait dengan klien, jika klien merupakan klien lama yang

sebelumnya diaudit oleh KAP ABC maka akan dievaluasi kembali. Risiko yang

akan muncul pada fase ini adalah risiko yang muncul setelah penerimaan

perusahaan tersebut menjadi klien terkait dengan inherent risk dan risiko audit

yang muncul setelah auditor memberikan opininya.

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 42: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

30

Universitas Indonesia

Pada prinsipnya KAP dapat menerima klien yang mampu bekerjasama secara

profesional, oleh karena itu menurut ABC methodology jenis klien yang dapat

diterima oleh KAP ABC Associate sebagai berikut :

− Perjanjian kerja hanya dapat dilakukan dengan klien yang memiliki

integritas tinggi dan mampu untuk saling membantu dalam proses audit

nantinya, dimana manajemen tidak diperkenankan mempersulit proses

audit, tidak memiliki riwayat melakukan tindakan ilegal dan kecurangan

tertentu.

− Entitas calon klien diyakini telah dikelola dengan baik dalam artikata klien

memiliki pengendalian internal yang baik.

− Klien yang akan diterima adalah perusahaan yang tidak memiliki

hubungan istimewa dengan KAP karena KAP ABC sebagai pelaku

penyedia jasa yang bersifat independen. Sebagai penyedia jasa profesional

yang independen KAP harus bertindak sebagai berikut:

− Partner in charge harus mengetahui kebutuhan dan persyaratan

layanan jasa klien.

− KAP memiliki kemampuan yang diperlukan dalam hal sumber

daya dan keahlian.

KAP dapat mempertimbangkan penerimaan klien dalam fase ini dengan

kualifikasi atas risiko yang muncul pada perusahaan klien. Perusahaan seperti

bank, perusahaan asuransi, brokers/dealers, perusahaan dibidang properti,

perusahaan penyedia jasa sewa guna usaha pembiayaan (leasing) merupakan

kelompok perusahaan yang memiliki risiko tinggi terhadap laporan keuangannya

dimana terkait hal tersebut akan muncul berbagai macam isu yang harus dapat

diselesaikan oleh auditor bersama dengan menejemen dalam hal penyedia

informasi. Untuk penerimaan klien lanjutan KAP harus mempertimbangkan dan

mengevaluasi kembali apakah terjadi perubahan dalam industri bisnis klien dan

melihat adakah kenaikan tingkat risiko terkait industri klien.

Setelah pertimbangan mengenai persyaratan etika yang harus dilalui oleh calon

klien maka selanjutnya auditor dapat melaksanakan proses penerimaan klien baik

klien baru maupun klien yang lama. adapun proses yang harus dilakukan yaitu:

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 43: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

31

Universitas Indonesia

1. Memperoleh pemahaman atas calon klien, seperti:

− Bisnis dan industri klien

− Manajemen klien

− Siklus akuntansi

− Kontrol internal

− Informasi relevan lainnya

2. Mempertimbangakan segala bentuk ancaman auditor sebagai penyedia

jasa independen.

3. Memperoleh pemahaman risiko yang akan muncul terkait penerimaan

klien.

4. Menyediakan dokumen penyelesaian penerimaan klien, diantaranya:

− Kuesioner evaluasi penerimaan klien

− Kuesioner independen

− Kuesioner perjanjian risk assessment

5. Memilih partner in charge kedua jika diperlukan

6. Mempertimbangkan isu, risiko dan menetapkan menerima atau menolak

klien atas pertimbangan proses sebelumnya

2. Preplanning

Pada fase ini auditor in charge akan mulai menyiapkan rancangan strategi

audit untuk menilai risiko-risiko audit akan muncul pada saat proses audit

berlangsung. Perencanaan penilaian risiko audit harus didukung dengan bukti-

bukti audit, rancangan strategi ini akan disusun lebih lanjut pada fase berikutnya.

Menurut ABC methodology prosedur yang dapat dilaksanakan dalam menilai

risiko yang akan muncul adalah:

1. Bertanya kepada manajemen atau pihak terkait untuk dapat

mengidentifikasi risiko yang. Sebagian besar dari informasi berasal dari

bertanya kepada manajemen. Beberapa hal yang kita bisa dapatkan dari

penyelidikan kepada manajemen adalah pemahaman lingkungan

perusahaan dalam mempersiapkan laporan keuangan, pertanyaan terkait

dengan bagian internal perusahaan, efektifitas operasional perusahaan dan

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 44: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

32

Universitas Indonesia

kontrol terhadap internal perusahaan, pertanyaan terkait kebijakan

hukum/legal dan regulasi serta pertanyaan terkait dengan bagian

pemasaran dan penjualan misalkan informasi kontrak dengan distributor

dan pelanggannya.

2. Melakukan prosedur analitis risiko pengendalian pada tingkatan entitas.

Tim audit dari KAP ABC akan menilai seberapa besar tingkat risiko

pengendalian di entitas klien dengan melihat pengendalian apa saja yang

dilakukan guna meminimalisir risiko ini. Selanjutnya auditor akan menilai

pengendalian internal pada transaksi tertentu pada laporan ini akan dibahas

pengendalian terhadap aset tetap PT STD,Tbk. Seluruh pengendalian yang

telah diterapkan oleh PT STD,Tbk merupakan pengendalian kunci atau

pengendalian utama dalam meminimalisir risiko terkait. Oleh karena itu,

pengendalian tersebut dinilai efektif oleh tim audit KAP ABC dalam

mencegah, mendeteksi, dan memperbaiki kemungkinan salah saji material.

3. Pengamatan dan prosedur inspeksi. Pengamatan dapat mendukung

kegiatan penyelidikan manajemen dan akan mendapatkan informasi yang

sesuai dengan lingkungan perusahaan.

Auditor harus mampu mengidentifikasi dan menilai risiko atau kesalahan material

melalui laporan keuangan, pernyataan atas transaksi, saldo awal dan

pengungkapan. Dalam fase ini auditor merancang untuk dapat menemukan bukti

audit sebagai landasan untuk meyakini tidak adanya kesalahan yang material.

Dalam merancang dilevel asersi ini auditor dapat mengklasifikasikan risiko

kesalahan yang material (jika ada, risiko yang relevan, risiko yang signifikan)

dalam beberapa kategori dibawah ini:

• Risiko tersebut merupakan salah satu bagian yang berpegaruh pada banyak

hal seperti terhadap akun transaksi, saldo awal dan pengungkapan,

• Risiko tersebut merupakan salah satu yang berpengaruh pada laporan

keuangan secara keseluruhan; atau

• Risiko tersebut merupakan salah satu yang berpengaruh pada program

audit yang akan dijalankan (seperti, going concern)

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 45: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

33

Universitas Indonesia

3. Planning

Pengujian yang dilakukan untuk melihat efektifitas pengendalian internal

tersebut adalah:

a. Penjualan yang tercatat adalah penjualan untuk barang yang pelanggan

benar-benar ada (keterjadian)

b. Transaksi penjualan yang ada telah dicatat (kelengkapan)

c. Jumlah barang yang dikirim tercatat oleh sistem harus sama dengan

dokumen faktur penjualan yang terjadi (akurasi)

d. Transaksi penjualan dicatat dengan benar di arsip utama piutang dan telah

diotorisasi oleh manajer keuangan (keterjadian dan kelengkapan)

e. Tanggal penjualan yang dicatat pada jurnal siklus penjualan dengan

salinan faktur penjualan dan slip pengiriman barang (timing)

Dari hasil pengujian sampel PT STD,Tbk dengan ketentuan diatas, disimpulkan

bahwa pengendalian internal perusahaan telah memadai dan auditor yakin pada

pengendalian internal perusahaan karena telah bekerja secara efektif.

1. Prosedur audit dapat dibuat untuk merespon penilaian terhadap risiko yang

telah dirangkum pada aktivitas pre-planning. Menurut Interational Standart

Auditing (ISA) prosedur audit dapat dibangun melalui:

1. Respon atas dokumentasi penilaian risiko (ISA 240).

2. Munculnya strategi audit, dimana auditor menentukan batasan audit dari

pemahaman dokumentasi atas risiko yang akan muncul (ISA 300).

3. Pengembangan rencana audit (ISA 300), dimana didalamnya terkait hal

dasar, batasan, penilaian atas prosedur penilaian risiko (ISA 315); dasar,

batasan dan penilaian atas perencanaan prosedur audit pada level asersi

(ISA 330).

4. Dokumentasi atas respon auditor (ISA 240.45)

4. Fieldwork

Pada fase ini auditor akan mulai melaksanakan rencana audit dengan

menguji transaksi, nilai saldo, dan pengungkapan pada laporan keuangan.

Menurut ABC methodology hal-hal yang terkait pada fase ini adalah:

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 46: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

34

Universitas Indonesia

a) Tes pengendalian internal

Untuk meyakini bahwa pengendalian internal perusahaan telah berjalan

dengan efektif maka auditor harus meyakini adanya bukti yang relevan

untuk menghindari munculnya risiko kesalahan. Pengujian ini dapat

melalui test of controls yang telah dilakukan. Beberapa uji pengendalian

(test of control) yang harus dilakukan menurut ABC methodology yaitu :

1. Meminta keterangan dari klien (inquiry)

2. Observasi (observation)

3. Inspeksi (inspection)

4. Penilaian atas performa (re-performa)

5. Pengujian ulang (testing)

b) Substantive Analytical Procedures

Dalam melakukan analitikal prosedur auditor dipastikan mencapai tujuan

audit yang relevan dan terpercaya. Dalam mempersiapkan substantive

analytical procedures auditor harus mengacu pada kebijakan prosedur

subtantif (ISA 520.5) yaitu diantaranya:

• Menentukan substantive analytical procedures untuk setiap

tuntutan atau asersi transaksi, saldo awal dan pengakuan atau

untuk setiap dilaksanakannya test of details.

• Menguji kembali keyakinan atas data yang didapatkan dari klien

apakah data tersebut telah sesuai dengan ekspektasi auditor.

• Mengembangkan nilai ekspektasi dari saldo atau rasio dan

menguji kembali apakah ekspektasi tersebut dapat

mengidentifikasi kesalahan.

• Menentukan saldo dari setiap saldo yang dicatat berbeda dari nilai

ekspektasi yang mana dianggap dapat diterima tanpa melakukan

investasi lanjutan.

Sedangkan dasar prinsip tindakan yang harus dilaksanakan oleh auditor

dalam substantive analytical procedures adalah sebagai berikut:

• Mengidentifikasi faktor-faktor yang memberikan efek pada saldo

akun dan menentukan hubungan diantara faktor tersebut

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 47: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

35

Universitas Indonesia

• Mendokumentasikan ekspektasi yang muncul dari saldo tercatat

• Membandingkan nilai ekspektasi dengan nilai yang tercatat

• Menyelidiki manajemen untuk dapat menjelaskan perbedaan yang

signifikan atau disebut dengan significant variances

• Jika dibutuhkan maka auditor sebaiknya meninjau kembali

asumsi dan mengulang proses yang dianggap belum tepat

• Menyimpulkan kelayakan atas laporan neraca

Keputusan yang akan didapat dari prosedur analitis ini adalah merupakan

dasar bagi auditor untuk memberikan pendapat mengenai ekspektasi

efisiensi dan efektifitas yang terdapat dalam prosedur auditor untuk

mengurangi risiko audit dalam sebuah tingkat tuntutan atau asersi tertentu

menjadi dapat diterima pada tingkat yang terendah.

c) Audit sampling and JSSD testing.

Tujuan dilaksanakanya audit sampling adalah untuk memastikan bahwa

auditor mendapatkan dasar dalam mengambil kesimpulan tentang

populasi. Audit sampling dapat membantu auditor untuk menguji hipotesis

pada keseluruhan populasi dimana ditetapkan toleransi pada kesalahan

sama dengan 110% dari ekspektasi kesalahan itu sendiri. Didalam

menentukan ekspektasi tersebut auditor menggunakan Judgemental

Sample Size Determination Testing (JSSD Testing) atau prosedur teknik

audit sample untuk melihat efektifitas dan efisiensi dari respon audit. Hal

yang dilakukan untuk audit sampling adalah:

• Key, large and unusual item. Auditor harus menghapus

perhitungan yang terkunci, nilai yang besarnya lebih dari 33%

dari performa materialitas dan hal yang tidak biasa seperti saldo

yang negatif.

• Rumus yang digunakan dalam audit sampling adalah:

Sample size = (Population being subject to sampling × Assurance

Factor) ÷ (Performance Materiality – (Expected Error ×

Expansion Factor))

Sedangkan dengan menggunakan JSSD testing, auditor dapat

menentukan jumlah sample yang akan diambil yang mana

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 48: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

36

Universitas Indonesia

didalamnya telah dipisahkan bagian key, large dan unusual item.

Auditor dapat menentukan ekspektasi kesalahan atau expected

error secara keseluruhan populasi. Jika jumlah sample berkurang

maka ekspektasi kesalahan akan berkurang dimana akan

digambarkan pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.3.1 : Alternative audit strategy for income & expenditure accounts

Classes of transaction Minimum JSSD testing sample size

Maximum JSSD testing sample size

Income accounts 25 50

Expenditure accounts See formula below 15

Tabel 2.3.2 : Audit Respone Table

Risk Materiality Assessment

Assurance from Tests of Controls

Assurance from

Analytical Procedures

Tests of detail

JSSD testing

Sampling

AF EF

High

No No N/A 3.0 1.9

Yes N/A 2.5 1.6

Yes No N/A 1.6 1.5

Yes 5 to 15 1.0 1.3

Low

No No N/A 1.8 1.5

Yes 0 to 10 N/A

Yes No 4 to 10 N/A

Yes N/A N/A

AF = Assurance Factor, EF = Expansion Factor

Sumber : ABC Methodology 2010

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 49: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

37

Universitas Indonesia

Didalam ABC Methodology diatur berapa banyak jumlah sample yang bisa

digunakan oleh auditor untuk mengontrol level dari penilaian risiko pada

bagian transaksi, saldo awal serta pengungkapan.

Tabel 2.3.3 : Penentuan jumlah sample

Frequency High risk Low risk

Daily or more 23 12

Weekly 5 3

Monthly 3 2

Quarterly 2 1

Biannual 1 1

Annual 1 1

Sumber : ABC Methodology (2010)

d) Scoping adalah pemilihan dengan nilai besar yang dipilih secara acak

sehingga nilai-nilai tersebut telah ditentukan terlebih dahulu. Jika prosedur

analitis telah ditentukan layak maka auditor akan dapat menentukan

persentasenya. Adapun prosedur scoping adalah sebagai berikut:

• Mengeluarkan saldo yang negatif

• Memilih nilai yang akan diuji dengan ketentuan audit response

table

• Memilih teknik pengujian

• Melaksanakan audit performance

• Mengevaluasi hasil dari prosedur audit yang dijalankan

• Unadjusted errors yang didapat dengan menyesuaikan kesalahan

tidak lebih dari 3% dari keseluruhan materiality

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 50: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

38

Universitas Indonesia

Tabel 2.3.4 : Penentuan respon audit

Sumber : ABC Methodology 2010

e) Test of Detail adalah menguji kekuatan bukti untuk penilaian risiko audit

maka prosedur ini harus direncanakan dan dilaksanakan.Uji kebenaran ini

terkait dengan akun transaksi, saldo awal dan pengungkapan. Auditor

dapat mengkombinasikan prosedur subtantif dengan test of details untuk

mendapatkan hasil yang lebih diyakini kebenarannya.

f) Perhitungan persediaan dilakukan untuk menunjang tujuan audit

keberadaan dan keakuratan persediaan yang dimiliki oleh klien dimana

jumlah yang dihitung secara fisik adalah sama nilainya dengan yang

tercatat didalam laporan keuangan. Hal-hal yang menjadi fokus auditor

adalah perpindahan persediaan, cut-off inventory, dokumentasi, inspeksi

persediaan, membuat uji penghitungan dan menyimpulkan hasil prosedur.

Dari kasus laporan ini auditor melaksanakan penghitungan persediaan ke

gudang PT STD,Tbk di Surabaya, penghitungan dilakukan didua gudang

persediaan selama dua hari berturut-turut. Dari hasil tersebut perhitungan

Risk Materiality Assessment

Assurance from Tests of Controls

Assurance from Analytical Procedures

Scoping

High

No No 55%

Yes 50%

Yes No 40%

Yes 25%

Low

No No 35%

Yes 15%

Yes No 15%

Yes N/A

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 51: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

39

Universitas Indonesia

auditor tidak jauh berbeda dengan nilai yang ada didalam laporan

keuangan klien.

g) Konfirmasi ekternal merupakan informasi yang didapat oleh pihak ketiga

seperti bank, induk perusahaan, atau pihak-pihak yang berelasi dan

memiliki hubungan istimewa lainnya serta pihak hukum / legal institution.

h) Estimasi akuntansi

Contoh estimasi akuntansi adalah:

• Penyisihan yang mengurangi persediaan dan debitur yang menjadi

nilai realisasi yang diperkirakan oleh mereka.

• Profisi penyusutan

• Pendapatan atau beban yang masih harus dibayar

• Ketentuan untuk pajak tangguhan

• Ketentuan untuk kerugian yang diakibatkan oleh perkara hukum

• Laba dan rugi atas konstruksi yang masih berjalan

• Ketentuan atas klaim surat jaminan

• Pengukuran nilai wajar

i) Pihak berelasi merupakan pihak-pihak yang memilliki hak dan kewajiban

atas perusahaan. Pihak-pihak ini dapat mempengaruhi keberlangsungan

perusahaan. Auditor akan memastikan bahwa perusahaan ini memiliki

transaksi dengan pihak berrelasi yang berisiko tinggi. ABC methodology

mengatur tindakan auditor seperti:

• Memastikan bahwa adanya hubungan dengan pihak berrelasi

• Memastikan bahwa transaksi dengan pihak berelasi dicatat dengan

ketentuan yang umum

• Memastikan bahwa transaksi tersebut diungkapkan dalam laporan

keuangan

j) Risiko salah saji material meresap kedalam laporan keuangan secara

keseluruhan. Sehubungan dengan risiko salah saji material meresap atas

laporan keuangan secara keseluruhan (dan, bila relevan, Risiko Signifikan)

diidentifikasi pada tahap pra-perencanaan audit, auditor harus:

• Menilai kemungkinan dan dampak Risiko Salah Saji Material

• Memahami respon dokumen manajemen untuk risiko salah saji material

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 52: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

40

Universitas Indonesia

• Mendapatkan bukti yang tepat dan memadai sehubungan dengan risiko

• Pertimbangkan dampak dari risiko salah saji material, tanggapan

manajemen terhadap risiko salah saji material dan bukti audit terhadap

laporan keuangan dan komunikasi untuk pihak yang bertanggung jawab

atas tata kelola.

k) Saldo akun awal dan konsistensi terhadap kebijakan akuntansi

Auditor harus melakukan review dan memeriksa prosedur pembukaan

saldo untuk mendapatkan jaminan yang cukup bahwa saldo pembukaan

dapat diandalkan sebagai membuka angka untuk tahun audit yang baru.

Jaminan atas saldo pembukaan pada periode diperlukan untuk menentukan

laba atau rugi periode tersebut, menilai kewajaran laporan arus kas,

kelengkapan transaksi dan pengungkapan. Sifat dan luas prosedur audit

yang diperlukan untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat

mengenai saldo pembukaan bergantung pada hal-hal:

• Kebijakan akuntansi yang diikuti oleh entitas

• Sifat dari saldo rekening, kelas transaksi dan pengungkapan serta

risiko dari salah saji material dalam laporan keuangan periode

berjalan

• Pentingnya saldo pembukaan relatif terhadap laporan keuangan

periode berjalan

• Apakah laporan keuangan periode sebelumnya yang telah diaudit

dan, jika demikian, apakah pendapat auditor pendahulu telah

dimodifikasi.

Tanggung jawab manajemen untuk memilih konsisten mengikuti

kebijakan akuntansi yang tepat dalam presentasi mereka laporan keuangan

perusahaan. Ini adalah tanggung jawab auditor untuk menilai kesesuaian

kebijakan akuntansi yang dipilih, dan apakah kebijakan tersebut diterapkan

secara konsisten dalam laporan keuangan dari satu tahun anggaran ke

depan.

l) Going concern

Dalam hubungannya dengan going concern auditor mengevaluasi

kemampuan perusahaan untuk melajutkan kelangsungan hidup untuk

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 53: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

41

Universitas Indonesia

jangka waktu tidak lebih dari satu tahun setelah tanggal laporan keuangan

yang diaudit. Hal yang perlu dipertimbangkan oleh seorang auditor dalam

mengevaluasi laporan keuangan entitas untuk mengetahui tingkat adanya

going concern adalah :

a. Auditor mempertimbangkan hal-hal seperti tren negatif dalam hasil

operasi, kredit macet, penolakan kredit perdagangan dari pemasok

ekonomis komitmen jangka panjang, dan proses hukum dalam

memutuskan jika ada keraguan substansi atas kemampuan entitas untuk

mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Jika auditor yakin ada

keraguan substansial tentang kemampuan perusahaan untuk melanjutkan

kelangsungan hidup untuk jangka waktu yang wajar, ia harus memperoleh

informasi tentang rencana manajemen yang dimaksudkan untuk

mengurangi dampak dari kondisi atau peristiwa dan menilai kemungkinan

bahwa rencana tersebut dapat dilaksanakan secara efektif.

b. Auditor memberikan pedoman dalam menyediakan kerangka kerja

untuk membantu direksi, komite audit dan tim keuangan apakah sesuai

untuk mengadopsi dasar kelangsungan usaha dalam penyusunan laporan

keuangan dalam membuat pengungkapan yang seimbang, proporsional dan

jelas. Perusahaan dikatakan memenuhi standar going concern apabila

didalam laporan keuangan pencatatan aset dan kewajiban adalah tepat atas

dasar bahwa perusahaan akan dapat merealisasikan aktiva dan kewajiban

dalam kegiatan usaha normal. Auditor didalam memberikan opini going

concern harus mempertimbangkan atas kondisi / peristiwa keungan yang

ada.

m) Mematuhi hukum dan regulasi

Setiap entitas yang berada dibawah ketentuan perundang-undangan yang

berlaku di Indonesia maka harus mengikuti dan mematuhi hukum

peraturan yang berlaku. Dibagian-bagian tertentu auditor harus

memastikan bahwa klien telah berada dibawah lindungan hukum yang

berlaku. Auditor dapat meminta data-data terkait pelaksanaan hukum yang

dipatuhi oleh perusahaan, seperti akta notaris, akta perjanjian dan

standartoperasi perusahaan.

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 54: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

42

Universitas Indonesia

n) Proses pengadilan dan klaim

o) Subsequent event

Adalah kejadian yang terjadi setelah tanggal neraca. Tujuan audit

dilaksanakan subsequent event yaitu:

1. Membutuhkan penyesuaian terhadap laporan keuangan atau

memerlukan pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan agar

tidak menyesatkan pengguna laporan keuangan

2. Menentukan kemungkinan tertagihnya piutang

3. Memastikan bahwa “barang dalam perjalanan” yang tercantum di

neraca per tanggal neraca, masih di perjalanan

4. Untuk memastikan kewajiban dan beban yang masih harus dibayar

yang tercantum di neraca per tanggal neraca, merupakan kewajiban

perusahaan yang akan dilunasi pada saat jatuh temponya (sesudah

tanggal neraca)

5. Memastikan bahwa tidak ada kewajiban perusahaan yang belum

dicatat per tanggal neraca

p) Melaksanakan komitmen dan mengurangi kemungkinan munculnya risiko

setalah prosedur audit dilaksanakan

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 55: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

43

Universitas Indonesia

BAB III

PROFIL KAP & PERUSAHAAN KLIEN

Pada bab ini akan dibahas profil Kantor Akuntan Publik (KAP) tempat

penulis melaksanakan kegiatan magang dan profil perusahaan klien yang menjadi

obyek pembahasan penulis pada laporan ini. Bab ini meliputi gambaran umum

perusahaan, visi dan misi perusahaan, barang dan jasa yang disediakan serta

struktur organisasi yang ada.

3.1 Profil Kantor Akuntan Publik (KAP) ABC Associate

3.1.1 Gambaran Umum

KAP ABC Associate merupakan anggota dari ABC International, salah

satu organisasi global yang terkemuka dan independen. KAP ABC memiliki dua

kantor yaitu di Jakarta dan Surabaya. Penulis melaksanakan program magang

dikantor pusat yang terletak di Jakarta. Pertama kali didirikan oleh Amir Abadi

Jusuf pada tahun 1985 dengan terdaftar sebagai jasa akuntan publik yang mana

berkecimpung dibawah jasa audit dan assurance. KAP ABC merupakan anggota

dari ABC global, yang merupakan organisasi global yang menyediakan jasa

profesional yang independen. Berdiri sejak lebih dari 25 tahun yang lalu kini KAP

ABC berada pada peringkat 5 kantor akuntan publik terbaik di Indonesia. KAP

ABC terdiri atas KAP ABC, PT ABC Bismatamma; PT ABC Kapital; dan banyak

lainnya yang berada dibawah ABC Group dan KAP ABC Brand.

3.1.2 Visi dan Misi ABC International

Visi : “for our members to be provider of choice to internationally active

growing organizations who are looking for accounting, tax, consulting and

specialist advisory service that will create lasting success and help them reach

their goals”.

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 56: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

44

Universitas Indonesia

Misi : “the ABC difference lies in the close and enduring relationships

between our member firms, and is grounded on the quality and commitment of our

people. ABC member firms share a common belief that it is through constantly

striving for excellence and by working closely together that lasting success is

generated”.

3.1.3 Lini Bisnis dan Jasa KAP ABC Associate

Tabel 3.1.3.1 – Jenis jasa yang ditawarkan

Line of Business Service Covered

Audit Assurance 1. General Audit on Financial Statements 2. Financial Information Review

3. IFRS

Tax & Outsourcing

1. Tax litigation & Tax Disputes, Transfer Pricing Reviews & Documentation, Internal tax structuring, Tax Compliance, Tax Audits dan Tax Consulting 2. Company Incorporation & Representative Office Establishmnt, Corporate Secretarial, Executive Search & Recuitment, Accounting & Payroll

Corporate Finance & Transaction

Support

1. Financial Forecast & Working Capital Review, Due Diligence,

Transaction Analysis, Post Merger Integration 2. Pre-IPO Preparation & Grooming, IPO Support, Post IPO Advisory Servie 3. Merger & Acquisition, Disposals 4. Deal Structuring & Origination, Business Planning 5. Governance Advisory & Assurance

6. Internal Audit

Risk Advisory 1. Information System Advisory & Assurance 2. Risk Management & Internal Control Advisory

Sumber : handbook dan situs resmi KAP ABC (http://abc.associates.com)

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 57: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

45

Universitas Indonesia

3.1.4 Struktur Organisasi KAP ABC Associate

Tabel 3.1.4.1 – Struktur Perusahaan KAP ABC Associates

Sumber : handbook dan situs resmi KAP ABC (http://abc.associates.com)

3.1.4.1 Divisi

Terdapat beberapa kategori divisi pada masing-masing lini bisnis yang

tersedia di KAP ABC Associate diantaranya yaitu:

• Lini bisnis Audit Assurance

1. Blue : divisi ini membawahin beberapa industri seperti

Trading service & Investment dan perusahaan BUMN.

2. Green : divisi ini membawahi beberapa industri seperti

Manufaktur dan Pertambangan.

3. Tosca : divisi ini membawahi beberapa industri seperti

Property & Real estate, Infrastruktur, Utilities &

Transportasi

Board of Partners

MP LOB Audit Assurance

MP LOB Tax & Outsourcing

MP Corporate Finance &

Transaction Support

RSM Related Function

MP LOB Risk Advisory

Operation Support

Chief Executive Partners

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 58: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

46

Universitas Indonesia

4. Red : divisi ini membawahi beberapa industri seperti

Entitas Jasa Keuangan dan Agrikultur.

Selama program magang penulis ditempatkan di divisi tosca pada lini

bisnis Audit Assurance ini.

• Lini bisnis : Risk Advisory

1. White : hanya ada satu divisi yang mana biasanya sebagai

divisi internal kontrol sehingga hanya ada satu lingkup

pengembangan lini bisnis yaitu Risk Advisory

• Lini Bisnis : Corporate Finance & Transaction Support

1. Orange : divisi ini terkait dengan keuangan internal

perusahaan.

• Lini bisnis : Tax & Outsourcing

1. Purple : hanya ada satu divisi yang membawahi semua

layanan jasa perpajakan.

Pada praktiknya divisi-divisi terkait bisa mendapatkan klien dari lintas grup

industri hal ini bergantung pada klien yang diterima oleh partner in charge,

sebagai contoh penulis ditempatkan di divisi tosca akan tetapi mendapatkan klien

yang seharusnya merupkan industri yang tergolong dibawah divisi green, karena

pada dasarnya divisi tosca sebelumnya merupakan bagian dari divisi green.

3.2 Profil Umum Perusahaan Klien (PT STD, Tbk)

3.2.1 Gambaran Umum

Sebuah perusahaan domestik yang berpengalaman dalam memproduksi

berbagai baja pipa dan tabung serta produk terkait lainnya untuk memenuhi

spesifikasi yang paling inovatif dan kebutuhan-kebutuhan spesifik para

konsumen. Didirikan pada tahun 1971 di Surabaya. Perusahaan berdomisili dan

bertempat produksi di Surabaya akan tetapi memiliki perwakilan di Jakarta. Saat

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 59: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

47

Universitas Indonesia

ini perusahaan mengoperasikan lima unit pabrik yang modern. Selain unit usaha

diatas perusahaan juga bergerak dibidang perdagangan hasil-hasil industri tersebut

seperti ekspor, impor, interinsulair (antar pulau), dan lokal, leveransier, dealer,

distributor dan keagenan / perwakilan dari perusahaan didalam negeri maupun

diluar negeri dari barang-barang tersebut diatas. Jaminan mutu produk selalu

dilakukan oleh perusahaan dengan penerapan suatu sistem evaluasi mutu yang

ketat dan selaras dengan telah diterimanya sertifikat international ISO 9002 dan

API 5L oleh perusahaan ini. Sesuai dengan persyaratan mutu international PT

STD, Tbk memenuhi standar ASTM, BS, JIS, ISO, API, AS dan SNI. Standar

peralatan uji coba selalu dilakukan oleh perusahaan seperti Hidrostatic, Mechine,

Ultrasonicte test & Evaluasi Machine, Holiday Detector, Thickness Gauge dsb.

Berdasarkan keputusan dan persetujuan Menteri Hukum dan HAM serta telah

diselesaikannya proses IPO (Initial Public Offering) tahun 2012 lalu terdapat

perubahaan anggaran dasar dan perubahan status perusahaan dari Perseroan

Terbatas Tertutup menjadi Perseroan Terbatas Terbuka dan merubah nama

menjadi PT STD, Tbk. Terakhir PT STD,Tbk merupakan entitas anak dari PT

CBPP,Tbk.

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 60: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

48

Universitas Indonesia

3.2.2 Struktur Organisasi PT STD,Tbk

Sumber : data internal PT STD,Tbk (telah diolah kembali)

3.2.3 Tujuan, Visi dan Nilai-nilai Perusahaan

Tujuan perusahaan adalah menjadi sebuah industri barang dan jasa untuk

memenuhi kualitas hidup masyarakat.

Visi perusahaan adalah menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas

internasional.

Nilai-nilai yang dianut oleh perusahaan snediri adalah :

• SMART (Specific, Measurable, Agree, Realistic, Trackable)

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 61: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

49

Universitas Indonesia

Nilai-nilai ini akan membawa perusahaan mencapai tujuan

utamanya.

• Professional & Credible

3.2.4 Jenis Usaha dan Produk

PT STD, Tbk berada di industri manufaktur lebih spesifiknya menjalankan

industri logam besi dan baja. Pada umumnya unit usaha PT STD, Tbk adalah

sebagai produsen pipa besi. Hingga september 2013 lalu PT STD, Tbk memiliki

lima unit pabrik besar untuk memproduksi barang dan jasa besi dan baja serta

elemen dijenis yang sama. Adapun produk yang dihasilkan diantaranya :

• ERW Pipes

Merupakan pipa baja, pita baja dan plat baja untuk memenuhi

permintaan dari industri minyak bumi dan gas alam, industri

konstruksi baja dan sejenisnya.

• SAW Spiral Welded Pipes

Merupakan plat baja spiral untuk memenuhi permintaan dari

industri konstruksi. Jenis pipa yang dihasilkan adalah water pipes

line, steel pipe, oil and gas pipe line, general purpose ASTM a 53.

• Stainless Welded Pipes

Merupakan pipa baja untuk keperluan umum. Jenis pipa yang

dihasilkan Decoration /Ornamental Stainless Steel pipe,

industrial/chemical pipe SUS 304.

• Produk lain

Jenis produk yang dihasilkan fish box, lighting pole, telephone

pole, electrical pole, and scaffolding.

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 62: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

50

Universitas Indonesia

• Jasa yang diberikan

Jenis jasa yang ada yaitu Coating (pembuatan lapisan), Shearing

(pengguntingan), Slitting (pemotongan).

3.2.5 Kebijakan Aset Tetap PT STD, Tbk

Perusahaan ini menganut kebijakan akuntansi sesuai dengan standar

akuntansi keuangan (SAK) di Indonesia. Prinsip akuntansi yang digunakan sesuai

dengan berbagai PSAK, ISAK serta PPSAK. Adapun PSAK yang berdampak

signifikan terhadap laporan konsolidasi yaitu PSAK no 24 revisi 2010 telah

disesuaikan pada tahun berjalan. Prinsip akuntansi ini telah diterapkan secara

konsisten dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan untuk tahun yang

berakhir 31 Desember 2013. Untuk hal-hal yang berhubungan dengan aset tetap

perusahaan menerapkan sesuai dengan PSAK 16 revisi 2011. Untuk aset tetap

berupa tanah, bangunan dan prasarana serta mesin dan peralatan dicatat pada

jumlah revaluasian yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi dengan

akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai yang terjadi setelah

tanggal revaluasi. Revaluasi yang dilakukan adalah secara keteraturan yang cukup

reguler untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material

dari yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada tanggal posisi

keuangan.

Sedangkan untuk penyusutan dihitung menggunakan metode garis lurus

untuk kelompok bangunan dan prasarana, untuk kelompok aset tetap lainnya

disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda berdasarkan

taksiran masa manfaat ekonomis sebagai berikut:

• Bangunan dan prasarana 20 tahun

• Mesin dan peralatan 4-25 tahun

Kenaikan yang terjadi dan memengaruhi nilai aset merupakan kenaikan yang

berasal dari nilai revaluasi tanah, bangunan, dan mesin tersebut langsung

dikreditkan ke surplus revaluasi pada pendapatan komprehensif lain kecuali

sebelumnya penurunan revaluasi atas aset yang sama pernah diakui dalam laporan

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 63: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

51

Universitas Indonesia

laba rugi komprehensif, dalam hal ini kenaikan revaluasi hingga sebesar

penurunan nilai aset akibat revaluasi tersebut, dikreditkan dalam laporan laba rugi

komprehensif. Penurunan jumlah tercatat yang berasal dari revaluasi aset tetap

dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif apabila penurunan tersebut

melebihi saldo akun surplus revaluasi aset tetap yang berasal dari revaluasi

sebelumnya, jika ada. Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi diperlakukan

dengan cara dieliminasi terhadap jumlah tercatat bruto dari aset dan jumlah

tercatat neto setelah eliminasi disajikan kembali sebesar jumlah revaluasian dari

aset tersebut. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjualan atau

penghentian tanah, bangunan dan prasarana serta mesin dan peralatan ditentukan

sebesar perbedaan antara jumlah, neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari

aset tetap tersebut dan dicatat dalam laporan laba rugi. Untuk aset tetap lainnya

dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan

dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan dinilai dengan metode saldo

menurun ganda berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai

berikut:

• Kendaraan 2-4 tahun

• Inventaris kantor 2-4 tahun

Sedangkan aset sewa (leasing) pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran

manfaat ekonomi yang sama dengan aset yang dimiliki sendiri. Adapun daftar aset

tetap PT STD,Tbk adalah sebagai berikut:

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 64: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

52

Universitas Indonesia

Aset Tetap 31-Dec-13

31-Dec-12

PEMILIKAN LANGSUNG :

Tanah 472.838.489.498 266.807.100.000

Bangunan dan Prasarana 58.153.874.890 53.852.400.000

Mesin dan Peralatan 221.256.311.720 196.853.300.000

Kendaraan 11.358.018.644 8.871.199.306

Inventaris Kantor 11.234.807.399 10.620.643.597

AKTIVA DALAM PENYELESAIAN

Bangunan dan Prasarana 14.244.198.307 10.429.330.920

Mesin dan Peralatan 19.490.092.544 6.162.087.882

Inventaris Kantor 14.731.500 75.796.472

AKTIVA SGU

Mesin dan Peralatan 16.825.499.554 10.174.475.854

Kendaraan - -

Inventaris Kantor - -

TOTAL HARGA PEROLEHAN 825.416.024.056 563.846.334.031

Aset Tetap 31-Dec-13

31-Dec-12

Accumulated Depreciation :

PEMILIKAN LANGSUNG

Acc Tanah

- - Acc.Dep Bangunan dan Prasarana - -

Acc.Dep Mesin dan Peralatan - -

Acc.Dep Kendaraan

6.663.739.542 5.130.214.454

Acc.Dep Inventaris Kantor 7.828.507.422 9.046.291.863

AKTIVA SGU Acc.Dep Mesin dan Peralatan 650.766.160 2.643.701.786

Acc.Dep Kendaraan - -

Acc.Dep Inventaris Kantor - -

Total Akumulasi penyusutan 15.143.013.124 16.820.208.104

Net Book Value 810.273.010.931 547.026.125.926

Sumber : Laporan keuangan 2013 PT STD,Tbk (telah diolah kembali)

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 65: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

53

Universitas Indonesia

Pada tabel diatas tergambarkan bahwa PT STD,Tbk memiliki tiga jenis aset tetap

dimana didalamnya terdapat beberapa contoh aset tetap yang digunakan dalam

proses produksi perusahaan. Perusahaan memiliki jenis aset yang diperoleh dari

pembelian langsung aset tetap secara tunai maupun kredit, aset tetap dalam

penyelesaian dan aset tetap sewa guna usaha. Pada umumnya aset tetap

perusahaan merupakan aset tetap yang dimiliki langsung oleh PT STD,Tbk.

perusahaan memilih untuk memiliki aset tersebut secara langsung karena pada

dasarnya aset yang berupa mesin dan peralatan merupakan aset yang dirakit

sendiri oleh perusahaan dan jarang disediakan oleh jasa penyewaan pada

umumnya. Mesin akan dirakit menurut bagiannya (sparepart) masing-masing

dimana bagian-bagian tersebut akan dipesan secara independen, sehingga

membutuhkan waktu yang cukup lama untuk perusahaan dapat menikmati

manfaat dari mesin tersbut. Dikarenakan hal tersebut maka mesin-mesin yang

masih dalam proses perakitan akan dimasukan ke dalam aset dalam penyelesaian.

Untuk inventaris kantor pada umumnya perusahaan juga memesan secara

independen seperti spesifikasi inventaris kantor berupa meja, kursi, serta proyek

cctv untuk masing-masing plant dan inventaris lainnya sehingga jika manfaat dari

inventaris tersebut belum mengalir kepada perusahaan maka akan digolongkan

kedalam aset tetap dalam penyelesaian.

Selain kepemilikan langsung perusahaan juga menggunakan alternatif penyewaan

aset teap berupa mesin dan peralatan. Jenis mesin yang disewa bukan merupakan

mesin yang dirakit sendiri melainkan mesin atau peralatan yang digunakan untuk

produksi lainnya. Keputusan perusahaan untuk mengadakan investasi melalui

pembiayaan aktiva tetap menjadi hal yang menarik untuk dilakukan, namun

seringkali perusahaan dihadapkan pada masalah bagaimana cara memperoleh

barang-barang modal atau aset tetap yang dibutuhkan dengan biaya seminimal

mungkin. Oleh karena itu perusahaan memilih alternatif sewa guna usaha

pembiayaan. Alternatif yang dipilih perusahaan untuk pembiayaan aktiva tetap

akan sangat berdampak untuk perusahaan itu sendiri, seperti biaya yang

dibutuhkan tidak sebesar biaya pengadaan mesin baru. Sewa guna usaha (leasing)

adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-

barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk jangka waktu

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 66: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

54

Universitas Indonesia

tertentu, berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala disertai dengan hak

opsi bagi perusahaan tersebut untuk membeli barang-barang modal yang

bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu sewa guna usaha (leasing)

berdasarkan nilai sisa uang yang telah disepakati bersama. Melalui pembiayaan

sewa guna usaha (leasing) perusahaan dapat memperoleh barang-barang modal

untuk operasional dengan mudah dan cepat. Pada tabel akumulasi penyusutan aset

tetap PT STD,Tbk terlihat bahwa aset bangunan dan prasarana serta mesin dan

peralatan mengalami penyusutan sebesar nol “0” hal ini dikarenakan kedua jenis

aset ini dinilai dengan metode revaluasi dan nilai akumulasi penyusutan pada

tanggal revaluasi diperlakukan dengan cara dieliminasi terhadap jumlah tercatat

bruto aset. Hal ini akan diilustrasikan lebih lanjut pada bab pembahasan.

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 67: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

55

Universitas Indonesia

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas perlakuan akuntansi yang diterapkan oleh PT

STD,Tbk atas aset tetap. Apakah kebijakan akuntansi yang digunakan telah sesuai

dengan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia. Dengan melihat penerapan

tersebut maka dapat dilakukan suatu analisis mengenai proses audit yang

dijalankan oleh KAP ABC terhadap PT STD, Tbk. Selain itu analisis yang

dilakukan akan dikomparasikan dengan teori yang merujuk pada buku Arens

et.al., (2009).

4.1 Akuntansi atas Aset Tetap PT STD, Tbk

PT STD, Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di industri pengolahan

pipa baja, dimana fokus utama lini bisnis mereka adalah penjualan pipa baja.

Untuk memproduksi berbagai macam jenis produk perusahaan memerlukan

berbagai jenis alat produksi yang tergolong kedalam aset tetap. Pengelompokan

aset tetap dilakukan berdasarkan penggunaan dari aset tetap masing-masing unit,

adapun pengelompokkan aset tetap yang dimiliki PT STD,Tbk adalah sebagai

berikut:

• Tanah

• Bangunan

• Mesin dan Peralatan

• Kendaraan

• Inventaris Kantor

• Aset tetap dalam penyelesaian

• Aset tetap Sewa Guna Usaha (SGU)

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 68: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

56

Universitas Indonesia

Aset tetap yang memiliki kepemilikan langsung adalah berupa tanah, bangunan

dan prasarana, mesin dan peralatan, kendaraan dan inventaris kantor. Sedangkan

aset tetap dalam penyelesaian dan aset tetap sewa guna usaha merupakan bagian

dari aset tetap yang belum dapat menjadi milik perusahaan. Aset tetap dalam

penyelesaian adalah segala jenis aset yang mana masih dalam tahap penyelesaian

contohnya bangunan & prasarana, mesin dan peralatan. Aset tetap sewa guna

usaha adalah jenis aset yang didapat dari kegiatan sewa guna usaha (leasing)

dimana menurut PSAK 30 dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu sewa

pembiayaan dan sewa operasi. Contoh aset yang menjadi bagian dari aset sewa

guna usaha adalah mesin dan peralatan, kendaraan dan inventaris kantor. Untuk

menilai aset tetap yang dimiliki perusahaan menggunakan metode revaluasi.

Metode revaluasi adalah penilaian nilai wajar dari sebuah aset yang ditentukan

oleh penilai profesional berdasarkan bukti pasar, nilai wajar pada tanggal

revaluasi akan dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi

penurunan nilai yang terjadi setelah tanggal revaluasi. Metode ini dilakukan oleh

perusahaan secara periodik dengan melihat tingkat materialitas perbedaan nilai

buku dan nilai wajar.

PT STD,Tbk melakukan perubahan kebijakan akuntansi atas aset tetap pada tahun

2009 dimana dari kebijakan akuntansi metode biaya menjadi metode revaluasi.

Aset yang menggunakan metode revaluasi adalah aset berupa tanah, bangunan dan

prasarana serta mesin dan peralatan. Revaluasi dilakukan dengan keteraturan yang

cukup reguler untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara

material dari jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada

tanggal posisi keuangan. Atas perubahan kebijakan akuntansi dari model biaya ke

model revaluasi, maka perubahan tersebut berlaku secara prospektif. Untuk aset

tetap lainnya dinilai dengan biaya perolehan (cost method). PT STD,Tbk telah

melakukan proses revaluasi pada tahun 2009, 2011, 2012 ketika perusahaan

melakukan Initial Public Offering (IPO) dan 2013. Ditahun 2010 aset tetap tidak

dilaksanakan revaluasi karena perubahan nilai wajar dari aset tetap tidak

signifikan sehingga revaluasi dilanjutkan ditahun 2011. Beban penyusutan akan

dihitung dengan metode garis lurus terkecuali untuk kelompok bangunan dan

prasarana disusutkan dengan metode saldo menurun ganda. Estimasi masa

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 69: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

57

Universitas Indonesia

manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan akan diniali kembali setiap

akhir tahun/periode. Jenis metode revaluasi yang digunakan adalah jenis kedua

menurut PSAK 16 (revisi 2011) yaitu dieliminasi terhadap jumlah tercatat bruto

dari aset dan jumlah tercatat neto setelah eliminasi disajikan kembali sebesar

jumlah revaluasian dari aset tersebut. Metode ini sering dipakai untuk aset tetap

berupa bangunan, sebagai contoh jurnal:

20x1 Pembelian aset seharga 1000

Dr. Bangunan A 1000

Cr. Kas 1000

Dr. Beban penyusutan 50

Cr. Akumulasi penyusutan 50

Nilai buku bangunan adalah 950

20x1 direvaluasi dengan nilai pasar adalah 970

Dr.Beban Penyusutan 50

Cr.Bangunan A 50

Nilai aset yang dikreditkan ditahun revaluasi ini yang akan menjadi nilai buku

yang dikomparasikan dengan nilai wajar. Inilah yang disebut dengan eliminasi

jumlah tercatat bruto dari asset, dimana jumlah bruto tersebut adalah akumulasi

penyusutan aset tetap dari tahun berjalan sesuai dengan masa manfaatnya.

Dengan menggunakan metode revaluasi ketika ada perbedaan antara nilai buku

dan hasil appraisal, atau kenaikan atas nilai revaluasi di tahun perhitungan maka

nilai kenaikan tersebut akan dikreditkan ke surplus revaluasi pada pendapatan

komprehensif lainnya. Jika terjadi penurunan jumlah tercatat hasil revaluasi maka

aset tetap akan dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif, apabila

penurunan tersebut melebihi nilai saldo akun surplus revaluasi yang berasal dari

revaluasi sebelumnya. Adapun contoh jurnalnya yaitu :

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 70: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

58

Universitas Indonesia

20x2 Kenaikan revaluasi :

Dr. Akumulasi penyusutan 50

Cr. Asset 30

Cr. Surplus Revaluasi 20

Jika terjadi penurunan nilai revaluasi :

Dr. Akumulasi penyusutan 50

Dr. Rugi penurunan revaluasi 20

Cr. Asset 70

Perlakuan terhadap aset tetap lainnya seperti aset tetap dalam penyelesaian dan

aset tetap sewa guna usaha berbeda dengan perlakuan aset tetap pada umumnya.

Untuk aset tetap tersebut perusahaan menghitung berdasarkan biaya perolehan

dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.

Dalam menjalankan operasional perusahaan dapat melakukan penambahan dan

pengurangan aset tetap selama tahun berjalan hal ini terkait dengan kebutuhan

operasional perusahaan tersebut. penambahan atau pembelian aset tetap PT

STD,Tbk melakukan prosedur siklus pembelian yang sama dengan siklus

pembelian pada umumnya. Pertama, pengajuan pembelian aset tetap akan

diajukan oleh masing-masing departemen dilengkapi dengan menggunakan

formulir pengajuan yang mana formulir ini akan diotorisasi oleh kepala bagian

departemen yang mengajukan. Kemudian akan dikirimkan kepada divisi

pembelian untuk dibuatkan purchase order dan akan diotorisasi langsung oleh

kepala bagian divisi pembelian. Selanjutnya akan diserahkan kepada direktur

untuk diminta persetujuannya, jika disetujui maka akan diotorisasi dan dilanjutkan

ke divisi pengadaan aset tetap yang akan memesan barang ke vendor, jika barang

telah dipesan maka divisi pengadaan akan menerima invoice dari vendor. Setelah

diterima invoice maka akan dibuatkan payment voucher yang diotorisasi oleh

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 71: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

59

Universitas Indonesia

kepala divisi keuangan dan dilanjutkan ke bagian kasir untuk pembayaran

pengadaan aset tetap tersebut baik berupa tunai ataupun kredit. Jika dalam waktu

yang telah ditentukan barang yang dipesan akan dikirim maka bagian pengadaan

barang akan menerima dokumen berupa delivery order untuk aset tetap berupa

mesin dan peralatan, sedangkan untuk tanah dan bangunan akan diterima

dokumen terkait kepemilikan tanah dan bangunan serta dokumen lainnya.

Untuk pelepasan aset PT STD,Tbk hanya melakukan pelepasan aset tetap ketika

aset tetap tersebut sudah habis masa manfaatnya atau sudah usang. Setiap divisi

mempunyai daftar aset tetap yang telah usang dan rusak kemudian daftar itu

diserahkan dan disetujui oleh manajer masing-masing divisi, dan jika telah

disetujui maka aset tersebut akan dilepaskan/dijual. Jika hasil penjualan tersebut

besar daripada estimasi nilai buku maka akan dimasukan kedalam akun

pendapatan komprehensif lainnya.

4.1.1 Metode Penyusutan dan Masa Manfaat Aset Tetap PT STD,Tbk

Penyusutan terhadap aset tetap dimulai pada saat aset tersebut telah siap

digunakan yaitu pada saat aset tersebut telah berada dilokasi dalam kondisi yang

diinginkan oleh manajemen. Untuk menentukan beban penyusutan yang terjadi

setiap periode, PT STD,Tbk menggunakan metode garis lurus untuk semua aset

tetap kecuali untuk aset tetap berupa bangunan dan prasarana yang mana akan

disusutkan dengan metode saldo menurun ganda dihitung berdasarkan taksiran

masa manfaat ekonomis. Sedangkan untuk aset sewa guna usaha pembiayaan

(leasing) akan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang

sama dengan aset yang dimiliki sendiri. Berikut adalah jenis pengelompokan aset

tetap beserta estimasi masa manfaatnya :

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 72: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

60

Universitas Indonesia

Tabel 4.1.1 Masa Manfaat Ekonomis berdasarkan Jenis Aset Tetap dan

Aset tetap lainnya PT STD,Tbk

Jenis Aset Tetap dan Aset Tetap

Lainnya

Masa Manfaat

Ekonomis (tahun)

Bangunan dan Prasarana 20

Mesin dan Peralatan 4 - 20

Kendaraan 2 - 5

Inventoris Kantor 2 - 5

(Sumber : Laporan keuangan PT STD,Tbk. Data diolah kembali)

4.2 Prosedur Audit PT STD,Tbk

KAP ABC melakukan audit terhadap PT STD,Tbk untuk memperoleh

keandalan laporan keuangan PT STD,Tbk apakah sesuai dengan standar akuntansi

umum yang berlaku di Indonesia. Terkait dengan proses audit yang dilaksanakan,

KAP ABC memiliki proses audit dalam bentuk ABC methodology. ABC

methodology berisikan panduan yang dimulai dari penilaian dan penerimaan klien

hingga proses akhir penerbitan opini audit. Terdapat lima fase didalam ABC

methodology yaitu Client acceptance and Re-evaluation, Preplanning, Planning,

Fieldwork dan Completion & Repporting. Selama proses magang berlangsung

penulis berperan dalam penyelesaian fase fieldwork. Adapun pembahasannya

sebagai berikut.

4.2.1 Client acceptance and Re-evaluation

PT STD,Tbk merupakan klien lanjutan bagi KAP ABC, pada fase ini auditor in

charge akan melakukan evaluasi dibeberapa bagian laporan keuangan perusahaan.

PT STD,Tbk telah diaudit oleh KAP ABC kurang lebih tiga tahun berturut-turut

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 73: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

61

Universitas Indonesia

sehingga sebagian besar lini bisnis perusahaan telah diketahui oleh partner in

charge,selama tiga tahun ini tidak tidak terjadi pelanggaran yang memunculkan

isu tertentu, maka prosedur pada fase ini dilaksanakan secara singkat oleh partner

in charge KAP ABC.

4.2.2 Preplanning

Secara garis besar pada fase ini diterapkan prosedur sebelum membangun sebuah

rencana rancangan audit. Hal-hal yang harus diperhatikan pada fase ini adalah:

a) Menilai bisnis klien termasuk didalamnya jenis-jenis usaha, industri

klien, segala macam bentuk peraturan khusus terkait industri klien

serta pihak-pihak internal yang terkait dan berkepentingan didalam

perusahaan. Pemahaman dasar perusahaan dapat dilihat dari tiga

kategori yaitu diantaranya:

• Operasional bisnis klien, contoh:

− Dasar dari sumber pendapatan barang atau jasa serta

pasar yang menjadi tujuan

− Kegiatan operasional

− Persekutuan, joint venture atau kegiatan outsourcing

− Segmen industri dan keadaan secara geologi

− Lokasi fasilitas produksi, gudang dan kantor

− Pelanggan, distibutor dan pekerja

− Kegiatan pengembangan dan penelitian

− Transaksi dengan pihak berelasi

• Kegiatan Investasi, contoh:

− Aktifitas akuisisi (akan, atau sebelumnya sudah)

− Investasi dan disposisi hutang dan securities.

− Capital investment

• Aktifitas keuangan, contoh:

− Struktur kepemilikan anak dalam konsolidasi atau

diluar konsolidasi

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 74: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

62

Universitas Indonesia

− Struktur dan jangka waktu hutang termasuk

didalamnya perjanjian sewa dan sejenisnya

− Beneficial owners dan pihak berelasi

− Penggunaan instrumen derifatif

• Laporan keuangan termasuk didalamnya:

− Prinsip akuntansi yang digunakan

− Praktek pengakuan pendapatan

− Nilai wajar dalam perhitungan akuntansi

− Aset dalam mata uang asing, kewajiban serta transaksi

terkait

− Transaksi akuntansi yang tidak dianggap wajar

b) Melakukan prosedur analitis awal dengan menilai performa klien pada

periode tersebut. Dalam penilaian performa, auditor dapat

membandingkan nilai saldo akun tertentu pada tahun berjalan ataupun

membandingkan dengan industri lain dengan lini bisnis yang sama.

c) Memahami pengendalian internal klien untuk mencapai empat tujuan

pengendalian internal. Dalam hal ini manajemen harus memastikan

keandalan atas laporan keuangan, operasional yang efektif dan efisien,

pemeliharaan aset dan sadar hukum serta regulasi-regulasi yang

terkait.

d) Auditor menganalisis terkait ketahanan bisnis perusahaan dan

melakukan prediksi melalui rumus Altman Z-Score yang digunakan

untuk menilai seberapa baik going concern suatu entitas. Terdapat

perbedaan rumus antara perusahaan publik dan perusahan non-publik,

yang mana rumusnya dapat dijelaskan sebagai berkut:

Listed company Z-score =

Net current assets × 1.2 ÷ Total assets

Plus Retained earnings × 1.4 ÷ Total assets

Plus Profit before interest and tax × 3.3 ÷ Total assets

Plus Market capitalisation × 0.6 ÷ Liabilities

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 75: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

63

Universitas Indonesia

Plus Turnover × 1.0 ÷ Total assets

Note : Model ini merupakan Z-score untuk perusahaan publik

dibidang manufaktur atau perusahaan jasa. Asumsinya harus

menambahkan back significant goodwill written-off to reserves; dan

kesimpulannya jika Z-score turun mencapai dibawah 3.0, pemecahan

masalah bagi perusahaan harus lebih complex. Jika turun dibawah 1.8

maka terdapat potensi yang kuat tanpa pemecahan masalah yang

komplex untuk dua tahun kedepan.

Tabel 4.2.2.1 dibawah ini akan menjabarkan hasil perhitungan Altman’s Z-score

PT STD,Tbk dengan menggunakan dasar tahun 2012 dan 2013.

Tabel 4.2.2.1 Perhitungan Altman’s Z-score PT STD,Tbk

Factor 2013 2012

(Net current assets / Total asset) x 1,2 0,82 0,85

(Retained earnings on balance sheet / Total assets) x 1,4 0,003 0,004

(Profit before interest and tax / Total assets) x 3,3 0,1 0,14

(Maket capitalisation/ Total liabilities) x 0,6 0,17 0,102

Total Z-score 1,093 1,096

Sumber: Data Pre-Eliminary Going concern RSM AAJ “telah diolah kembali”

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa PT STD,Tbk dapat memenuhi kriteria

going concern. PT STD,Tbk dinilai mampu untuk memecahkan masalah seperti

pembayaran hutang untuk periode dua tahun mendatang. Data keuangan yang

digunakan oleh tim audit dalam menghitung Altman’s Z-score adalah sebagai

berikut:

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 76: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

64

Universitas Indonesia

Tabel 4.2.2.2 Data Keuangan yang Digunakan Dalam Menghitung

Altman’s Z-score

Data Keuangan 2013 2012

Net current assets 2.102.345.000.000 1.635.899.300.000

Retained earnings on balance sheet 149.964.500.000 7.469.000.000

Profit before interest and tax 175.880.600.000 104.377.000.000

Maket capitalisation 503.019.300.000 300.019.300.000

Total assets 3.075.503.900.000 3.075.503.900.000

Total liabilities 1.721.382.600.000 1.759.867.200.000

Sumber: Laporan Keuangan PT STD,Tbk “telah diolah kembali”

Private company Z-score =

Net current assets × 6.6 ÷ Total assets

Plus Retained earnings × 3.3 ÷ Total assets

Plus Profit before interest and tax × 6.7 ÷ Total assets

Plus Shareholders funds × 1.0 ÷ Total liabilities

Note : Model Z-score ini digunakan untuk perusahaan non-publik

dibidang manufaktur dan jasa. Asumsinya harus menambahkan back

significant goodwill written-off to reserves; dan kesimpulannya jika Z-

score turun mencapai dibawah 2.6, pemecahan masalah bagi

perusahaan harus lebih complex dan berhati-hati. Jika turun dibawah

1.1 maka terdapat potensi yang kuat tanpa pemecahan masalah yang

komplex untuk dua tahun kedepan.

Pemahaman terhadap going concern ini dapat mengungkapkan risiko

terhadap bisnis klien. Risiko bisnis biasanya akan muncul ketika

perusahaan mengembangkan produk baru, terdapat peningkatan

perkembangan pasar serta pergerakan produk dipasaran yang

menyebabkan timbulnya risiko reputasi perusahaan. Selain internal

perusahaan, auditor harus menilai faktor-faktor lain yang dapat

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 77: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

65

Universitas Indonesia

memengaruhi ketahanan bisnis klien ini seperti faktor industri terkait,

regulasi, dan kondisi perekonomian.

e) Menilai risiko audit yang akan muncul seperti penyalahgunaan

wewenang ataupun risiko kecurangan. Beberapa tahap penilaian

terhadap penilaian risiko kecurangan menurut International Standard

Auditing (ISA) yaitu:

• Profesional Scepticism. Seorang auditor harus

mempertahankan sikap profesional sebagai menyedia jasa

independen. Jika terdapat hal-hal yang meragukan dan

dicurigai sebagai suatu kecurangan maka auditor akan mampu

bertindak dan mencari informasi yang benar melalui berbagi

tindakan seperti melaksanakan introgasi manajemen, observasi

atau melakukan investigasi. (ISA 240)

• Menerapkan prosedur penilaian risiko dan aktifitas pendukung

lainnya. Prosedur-prosedur ini dapat dimulai dengan penilaian

manajemen terkait adanya kecurangan atau tidak,

pertimbangan terhadap entitas kecil, lokasi yang banyak,

penyelidikan atas manajemen dan entitas yang memiliki

hubungan langsung, penyelidikan terhadap pengendalian

internal, memperoleh pemahaman atas tindakan yang salah

berdasarkan peraturan, memperoleh informasi tambahan,

memperoleh entitas kecil yang spesifik, dan mengevaluasi

faktor kemunculan risiko kecurangan.

• Mengidentifikasi dan menilai risiko yang material terhadap

kecurangan. Auditor dapat menyadari adanya risiko

kecurangan didalam pengakuan pendapatan, pengendalian

entitas terseut, dan laporan keuangan secara keseluruhan.

f) Diskusi bersama tim audit terkait prosedur yang akan diterapkan pada

klien. Auditor dapat menyimpulkan prosedur yang akan diterapkan

melalui pemahaman yang telah dilakukan sebelumnya baik terkait

dengan sifat dasar entitas, strategi bisnis klien, operasional klien,

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 78: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

66

Universitas Indonesia

lingkungan bisnis klien, pengendalian internal klien, faktor-faktor

eksternal disekitar klien, dan ketahanan bisnis klien.

Dari keseluruhan prosedur diatas, auditor dapat merangkum suatu laporan atas

kemungkinan munculnya risiko klien secara keseluruhan. Dari dokumen terkait

hal tersebut (risk report) auditor dapat memutuskan untuk melakukan test of

control pada proses pengakuan pendapatan sebagai proses yang memiliki peluang

yang tinggi terhadap kemunculan risiko audit.

4.2.3 Planning

Pada fase ini auditor menguji efektifitas atas pengendalian internal,

menentukan batas materialitas, test of controls, dan merancang prosedur audit.

Menurut ABC methodology prosedur yang dilaksanakan pada fase ini adalah:

1. Efektifitas pengendalian internal

Melalui ABC methodology auditor dapat menguji keefektifan pengendalian

internal entitas klien dapat dilakukan melalui:

• Pemahaman pengendalian internal entitas

• Memahami dasar pengendalian yang relevan terhadap lingkungan bisnis

klien

• Pengendalian lingkungan seperti manajemen dan elemen-elemen secara

kolektif

• Memahami proses penilaian risiko entitas

• Memahami sistem informasi yang digunakan klien yang berkaitan dengan

proses bisnis dan relevan dengan laporan keuangan serta komunikasinya.

• Pengendalian yang berkaitan dengan audit

• Pengendalian pengawasan

• Memahami hukum dan regulasi yang berlaku

2. Penentuan batas materialitas

Selanjutnya auditor dapat menentukan batas materialitas. Penentuan ini akan

dinilai oleh manager in charge dan disetujui oleh partner in charge. Hal-hal

terkait penentuan batas materialitas adalah:

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 79: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

• Batas kewajaran dapat ditentukan melalui tahap penentuan

materiality seperti jenis klien, pertimbangan kualitatif, isu

kondisi perekonomian. Dari hal tersebut maka dapat dit

yang material berdasarkan

dengan indentifikasi

PT STD,Tbk merupakan perusahaan terbuka maka pengguna laporan

keuangannya adalah masyar

kedalam high risk audit

memiliki 70% performance material limit

Setelah mengetahui bahwa PT STD,Tbk adalah perusahaan yang

audit maka auditor akan mengidentifikasi audit strategi yang akan diterapkan

pada akun transaksi, saldo awal, dan pengungkapan dengan menggunakan satu

atau lebih teknik yang sesuai diantaranya

review procedures

teknik tersebut jika terdapat dasar dan batasan yang sama diantara penilaian

risiko materialitasnya. Diagram dibawah ini akan menyajikan pilihan yang

tersedia beserta dampak bahwa pilihan ini memiliki sifat,

memperluas test of detail.

Tabel 4.2.3.1 : Audit Respon Decision Tree

• Menentukan benchmark

method batas materialitas dapat ditentukan melalui

Universitas Indonesia

Batas kewajaran dapat ditentukan melalui tahap penentuan

seperti jenis klien, pertimbangan kualitatif, isu-isu terdahulu dan

kondisi perekonomian. Dari hal tersebut maka dapat ditentukan akun

yang material berdasarkan overall materiality limit (OML). Hal ini terkait

dengan indentifikasi para pengguna laporan keuangan tersebut. Dalam hal ini

PT STD,Tbk merupakan perusahaan terbuka maka pengguna laporan

keuangannya adalah masyarakat dan pemegang saham, maka digolongkan

high risk audit, sesuai dengan ABC methodology

performance material limit dari keseluruhan batas materialitas

Setelah mengetahui bahwa PT STD,Tbk adalah perusahaan yang

maka auditor akan mengidentifikasi audit strategi yang akan diterapkan

pada akun transaksi, saldo awal, dan pengungkapan dengan menggunakan satu

atau lebih teknik yang sesuai diantaranya test of cotrols, subtantive analytical

review procedures dan test of detail. Auditor dapat mengkombinasi ketiga

teknik tersebut jika terdapat dasar dan batasan yang sama diantara penilaian

risiko materialitasnya. Diagram dibawah ini akan menyajikan pilihan yang

tersedia beserta dampak bahwa pilihan ini memiliki sifat, waktu dan dapat

test of detail.

Tabel 4.2.3.1 : Audit Respon Decision Tree

Sumber : ABC manual (2010)

benchmark dari laporan keuangan klien. Berdasarkan

batas materialitas dapat ditentukan melalui total net asset, total

67

Universitas Indonesia

Batas kewajaran dapat ditentukan melalui tahap penentuan overall

isu terdahulu dan

entukan akun-akun

(OML). Hal ini terkait

pengguna laporan keuangan tersebut. Dalam hal ini

PT STD,Tbk merupakan perusahaan terbuka maka pengguna laporan

akat dan pemegang saham, maka digolongkan

methodology PT STD,Tbk

dari keseluruhan batas materialitas.

Setelah mengetahui bahwa PT STD,Tbk adalah perusahaan yang high risik

maka auditor akan mengidentifikasi audit strategi yang akan diterapkan

pada akun transaksi, saldo awal, dan pengungkapan dengan menggunakan satu

test of cotrols, subtantive analytical

Auditor dapat mengkombinasi ketiga

teknik tersebut jika terdapat dasar dan batasan yang sama diantara penilaian

risiko materialitasnya. Diagram dibawah ini akan menyajikan pilihan yang

waktu dan dapat

dari laporan keuangan klien. Berdasarkan ABC

total net asset, total

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 80: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

68

Universitas Indonesia

revenue, net income before tax, total asset. Subtantif perusahaan bisanya

tertuju pada total aset atau total revenue. Menurut ABC methodology

persentase benchmark yang akan ditentukan merupakan tarif progresif. Jika

alternatif benchmark telah digunakan, auditor harus mendokumentasikan

benchmark yang digunakan dan percaya dengan alasan auditor, bahwa hal

tersebut relevan dengan pengguna utama laporan keuangan. Ketika benchmark

lain digunakan, maka harus didasarkan pada ukuran keuangan yang dianggap

paling relevan kepada pengguna laporan keuangan utama, relatif stabil dan

dapat diprediksi serta berhubungan dengan laporan keuangan yang diaudit.

Misalnya, jika neraca yang sedang diaudit maka tidak akan sesuai jika

menggunakan pendapatan atau laba bersih sebagai basisnya.

Jika laporan laba rugi yang diaudit kurang dari satu tahun maka tidak akan

sesuai dengan pendapatan tahunan atau laba sebelum pajak untuk dijadikan

benchmark. Selain itu, jika auditor akan menerbitkan laporan audit terpisah

pada laporan keuangan dari setiap komponen yang terpisah dari entitas, maka

batas materialitas kuantitatif terpisah harus ditetapkan untuk masing-masing

komponen tersebut. Benchmark yang digunakan harus diterapkan secara

konsisten dari tahun ke tahun kecuali salah satu pengguna utama laporan

keuangan atau unsur-unsur laporan keuangan yang menjadi dasar keputusan

ekonomi mereka berubah pada tahun berjalan. Jika auditor percaya bahwa hal

tersebut adalah tepat untuk mengubah benchmark dari benchmark yang

digunakan pada tahun sebelumnya, pembenaran untuk perubahan harus

didokumentasikan. Adapun cara pemilihan benchmark dapat ditentukan

melalui persentase berikut:

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 81: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

69

Universitas Indonesia

Tabel 4.2.3.2 : Penentuan Overall Materiality Limit (OML) untuk high risk

client

Sumber: ABC Methodology “telah diolah kembali”

Tabel 4.2.3.3 : Penentuan Overall Materiality Limit (OML) untuk low risk

client

Sumber: ABC Methodology “telah diolah kembali”

Ketika benchmark alternatif digunakan, auditor harus menentukan persentase

yang sesuai untuk diterapkan pada benchmark alternatif yang akan

menanggung hubungan yang wajar dengan persentase yang ditetapkan di atas,

dan memberikan pertimbangan karena adanya hubungan normalisasi tolak ukur

dan acuan yang telah dipilih. Auditor harus mendokumentasikan pembenaran

untuk menentukan persentase yang sesuai. Secara keseluruhan meterialitas

akan digunakan untuk:

Minimum

percentage

Maximum

percentage

Total assets or Revenues 0.5% 2.0%

Net assets 3.0% 5.0%

Normalised income from continuing operations

before taxes

5.0% 10.0%

Minimum

percentage

Maximum

percentage

Total assets or Revenues 1.25% 2.0%

Net assets 4.0% 5.0%

Normalised income from continuing operations

before taxes

7.5% 10.0%

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 82: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

70

Universitas Indonesia

− Penentuan apakah perhitungan secara kuantitatif, nilai masing-

masing kelas transaksi, saldo akun atau pengungkapan material;

dan

− Mengevaluasi pada akhir audit, apakah salah saji yang

diidentifikasi dari prosedur audit material, baik secara individu

maupun secara agregat

• Selanjutnya auditor menentukan performance materiality. Performance

materiality merupakan angka yang ditentukan oleh auditor yang mana

jumlahnya lebih kecil dari materialitas dari laporan keuangan entitas secara

keseluruhan. Jika auditor menyimpulkan bahwa performa materialitas lebih

kecil dari materialitas laporan keuangan secara keseluruhan maka dapat

diaplikasikan dalam pengujian pada transaksi, account balance, atau

pengungkapan. Contohnya melihat apakah perusahaan klien tergolong low risk

atau high risk. Jika low risk maka akan dihitung 80% dari overall materiality

sedangkan untuk high risk akan dihitung 70% dari overall materiality. Adapun

rumus penentuan performance materiality adalah

Performance Materiality = Overall Materiality × Overall Audit Risk

Percentage (70% or 80%)

Pada kasus ini, nilai overall materiality limit (OML) pada PT STD,Tbk dengan

dasar penetapan materialitas adalah total aset pada tanggal pelaporan 31

Desember 2013 dan tingkat materialitasnya adalah sebesar 1% maka nilainya

sebesar Rp 30,755,039,000 sehingga akun-akun yang memiliki nilai saldo lebih

tinggi dari OML dianggap material. Sedangkan nilai performance materiality

adalah 70% (high risk audit) dari nilai OML sehingga besaran saldonya senilai

Rp 21,528,527,300.

3. Test of Controls

Pengujian ini dapat dilakukan berdasarkan hasil penilaian pada fase

sebelumnya yang didokumentasikan didalam sebuah risk report. Pengujian ini

bertujuan untuk melihat efektifitas pengendalian internal dalam mencapai

tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Pada proses ini auditor tidak

melaksanakan test of controls atas nilai aset tetap perusahaan melaikan

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 83: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

71

Universitas Indonesia

melaksanakan test of controls pada transaksi pengadaan aset tetap. Karena

berdasarkan analisis, inquiry kemungkinan salah saji pada nilai aset tetap

sangat kecil oleh untuk memitigasi resiko salah sajinya dalam fixed aset

terdapat banyak prosedur yang dilakukan (test of details), test opening balance,

recalculate, stock opname fixed assets, cek additional and disposal, cek to

appraisal. Prosedur test of controls pada transaksi pengadaan aset tetap

dilakukan dengan memeriksa dokumen, catatan, dan laporan dari sampel

pengadaan aset tetap yang signifikan dilakukan pada tahun 2013. Hasil evaluasi

menunjukkan bahwa tidak ada nilai transaksi yang material yang dapat

mempengaruhi kewajaran penyajian akun yang bersangkutan. Tujuan yang

dicapai pada proses ini adalah occurrence dimana pembelian yang dibukukan

adalah untuk barang dan jasa yang diterima dan konsisten dengan kebutuhan

auditee, completeness dimana seluruh transaksi pembelian sudah tercatat,

accuracy dimana transaksi pembelian telah dicatat dengan akurat,

classification dimana transaksi pembelian telah diklasifikasikan ke account

yang benar dan timing dimana transaksi pembelian telah dibukukan pada

tanggal (periode) yang tepat. Sample yang digunakan berasal dari dokumen

terkait penjualan seperti form permintaan pelanggan, pesanan penjualan,

pemberian kredit (jika ada), dokumen pengiriman barang, faktur penjualan,

jurnal atau daftar penjualan, slip pembayaran (jika sudah dibayar), sebanyak 23

samples diambil selama 3 bulan dengan tingkat keyakinan 5%.

Pengendalian internal kunci yang seharusnya ada dalam pengendalian internal

pada proses penjualan PT STD,Tbk diantaranya:

a. Auditor memastikan adanya pemisahan tugas yang memadai untuk

setiap kegiatan terkait informasi penjualan pada PT STD,Tbk. Untuk

mencegah kecurangan (fraud) maka diperlukan seseorang yang

bertanggung jawab untuk memasukkan informasi transaksi penjualan

dan penerimaan kas ke dalam suatu sistem yang mana tidak dapat

diakses oleh selain yang memiliki wewenang dan PT STD,Tbk telah

melaksanakan hal tersebut dimana akses itu hanya dapat diotorisasi

oleh bagian internal kontrol perusahaan. Karena pada dasanya kegiatan

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 84: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

72

Universitas Indonesia

usaha mereka yang utama adalah kegiatan jual barang (plat besi atau

baja).

b. Semua dokumen terkait harus diotorisasi dengan semestinya. Tiga jenis

titik kunci otorisasi oleh PT STD,Tbk yang harus dilaksanakan pada

siklus ini yaitu:

− Penjualan secara kredit harus diotorisasi oleh bagian keuangan

sebelum penjualan dilakukan

− Barang yang dikirim hanya yang telah diotorisasi oleh bagian

penjualan

− Harga termasuk syarat penjualan selain itu syarat penjualan

seperti ongkos angkut dan potongan harga harus diberitahukan

terlebih dahulu

c. Dokumen dan catatan dipastikan memadai. Setiap perusahaan memiliki

sistem penyiapan, pemrosesan dan pencatatan transaksi yang berbeda.

Akan sulit untuk mengevaluasi apakah prosedur-prosedur yang

dirancang untuk memberikan pengendalian yang optimal, akan tetapi

prosedur tersebut harus ada untuk memenuhi tujuan pengendalian

internal. Sistem yang digunakan PT STD,Tbk telah memenuhi syarat

tersebut.

d. Menyiapkan dokumen yang prenumbered. Hal ini untuk mencegah

kegagalan dalam penagihan atau pencatatan penjualan dan terjadinya

penagihan dan pencatatan dua kali.

e. Pengiriman rekening bulanan dilakukan oleh seorang yang

bertanggung jawab dan telah diotorisasi oleh kepala bagian divisi

keuangan.

f. Melaksanakan prosedur verifikasi internal dengan mempekerjakan

seseorang yang independen untuk mengecek proses dan pencatatan

transaksi penjualan untuk memenuhi masing-masing tujuan dari enam

tujuan pengendalian internal.

g. Meyakini bahwa aset tetap telah dicover oleh asuransi tertentu.

Berdasakan inquiry auditor seluruh aset tetap PT STD,Tbk kecuali

tanah, telah diasuransikan kepada PT KUT, PT Asuransi AU, PT

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 85: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

73

Universitas Indonesia

Jasindo dan PT Asuransi WT terhadap risiko kebakaran, pencurian dan

risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp306.401 dan

Rp365.292 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi

tersebut adalah cukup untuk menutup kerugian dari risiko atas aset

yang dipertanggungkan

Setelah menyimpulkan keempat prosedur tersebut maka auditor dapat

melakukan pengembangan prosedur pemeriksaan terkait dengan materialitas

terhadap PT STD,Tbk, hal ini dilakukan dengan cara berkoordinasi dengan

klien terkait informasi dan hal-hal yang diperlukan dalam proses audit.

4.2.4 Fieldwork

Pengujian audit yang dilakukan pada fase ini adalah sebagai beritkut:

1. Data Requesting

Auditor dapat meminta data-data terkait pada klien (data requesting). Tujuan

audit yang akan dicapai pada tahap ini adalah accuracy dimana semua data

yang disajikan telah tercatat dengan akurat baik dalam bentuk transaksi

maupun terkait saldo akun dan completeness dimana data yang disajikan telah

lengkap sesuai dengan kebutuhan prosedur audit. Permintaan data ini untuk

mendukung serangkaian pengujian audit. Terdapat dua sifat data yaitu umum

dan khusus. Data umum terkait dengan keseluruhan hal yang terkait dengan

kegiatan audit sedangkan data khusus terkait dengan akun-akun tertentu.

Contoh data yang bersifat umum adalah Laporan posisi keuangan untuk tahun

yang berakhir pada 31 Desember 2013(non-audit), Laporan laba rugi per 31

Desember 2013, Laporan arus kas per 31 Desember 2013, Trial Balance

hingga 31 Desember 2013 dan Buku besar sampai dengan 31 Desember 2013.

Sedangkan data-data khusus yang dibutuhkan oleh auditor terkait aset tetap

adalah daftar aset tetap yang mendeskripsikan saldo awal, penambahan,

pelepasan, dan saldo akhir aset tetap per 31 Desember 2013; Daftar aset tetap

yang mendeskripsikan biaya perolehan, tanggal perolehan, masa manfaat,

penyusutan & akumulasi penyusutan per 31 Desember 2013; Laporan appraisal

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 86: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

74

Universitas Indonesia

atas aset tetap sampai dengan 31 Desember 2013; Daftar aset tetap dalam

penyelesaian dan aset tetap sewa guna usaha sampai dengan 31 Desember

2013. Manajemen akan mempersiapkan data-data yang ada didalam data

requesting auditor, jika data yang diminta tidak terpenuhi maka akan

dimasukan kedalam data pending hingga nantinya akan diminta kembali secara

bertahap. Dari data yang didapatkan auditor akan mendokumentasikan

prosedur audit pada tahap pecatatan kedalam working papers. Manajemen

keuangan akan mengkoordinir data permintaan auditor terkait dengan data

umum PT STD,Tbk pihak manajemen masih melakukan penyesuaian dimana

angka/saldo terkait masih bergerak/berubah. Hal ini menjadi hambatan bagi

auditor dalam proses audit. Selain itu dalam penyediaan data khusus PT

STD,Tbk mempunyai respon yang cepat, sehigga hal ini membantu kinerja

auditor dalam proses audit. Selama proses audit berlangsung semua data yang

didapatkan oleh auditor diyakini kebenarannya, sehingga auditor dapat

mencapai dua tujuan audit yaitu accuracy dan completeness. Dalam hal audit

atas aset tetap PT STD,Tbk auditor akan meminta list aset sebagai data

requesting awal untuk dapat dibandingkan nilainya dengan dengan general

ledger perusahaan.

2. Test opening balance

Dilanjutkan dengan recalculate and comparing amount dari aset tetap tersebut

terhadap laporan laba rugi. Tujuan audit yang akan dicapai pada tahap ini

adalah tujuan terkait saldo akun aset tetap yaitu accuracy dimana jumlah saldo

pembukaan sama dengan saldo diakhir tahun sebelumnya dimana nilai ini telah

dicatat secara akurat, existence dimana saldo perolehan yang tercatat tahun ini

benar-benar ada dan terkait dengan transaksi penambahan aset pada tahun yang

sama maka auditor harus memastikan bahwa aset tetap yang dibeli ada secara

fisik. Untuk memastikan hal tersebut auditor akan melakukan stoke take

terhadap aset tetap PT STD,Tbk. Dari hal ini auditor akan dapat kepastian atas

list data aset yang diberikan oleh manajemen. Meminta kertas kerja appraisal

kepada manajemen karena PT STD,Tbk melakukan metode revaluasi dalam

tahap penilaian aset tetap perusahaan. Disini auditor hanya bertindak sebagai

reviewer bukan menilai kembali karena perusahaan telah memutuskan untuk

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 87: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

75

Universitas Indonesia

menggunakan jasa independen appraisal. Manajemen harus menjamin bahwa

pada saat appraisal menilai aset seharusnya mereka telah mengecek dengan

benar kondisi aset tetap dilapangan. Dalam hal ini manajemen juga menjamin

bahwa estimasi umur manfaat ekonomis aset telah dihitung secara benar, jika

tidak maka akan memengaruhi nilai dari aset tersebut pada saat appraisal

menilai dilapangan. Hal-hal lainnya yang harus dipastikan oleh auditor adalah

terkait dengan asuransi. Perusahaan seperti PT STD,Tbk merupakan

perusahaan yang bergerak dijual beli barang, maka sebaiknya dipastikan bahwa

perusahaan memiliki asuransi yang menjamin aset tersebut, karena aset

merupakan salah satu bagian penting dalam kegiatan operasional perusahaan.

3. Dokumentasi Awal

Dokumentasi awal berupa mempersiapkan kertas kerja awal. Tujuan audit yang

akan dicapai adalah tujuan audit terkait transaksi diantaranya accuracy dimana

auditor akan melakukan pengujian apakah pada saat transaksi perolehan aset

telah dicatat oleh kedua pihak yang terkait dan classification dimana pada saat

transaksi perolehan aset dipastikan bahwa telah tercatat dengan benar dan

tepat.

Kertas kerja atau working papers merupakan dasar bagi auditor untuk membuat

laporan audit, karena kertas kerja merupakan bukti dimana auditor mencapai

tujuan-tujuan audit yang berdasarkan pemenuhan bukti audit yang didapat dari

berbagai macam prosedur. Tahap awal yang dapat dilakukan oleh auditor

adalah menyiapkan dokumentasi dari data-data umum yang telah diberikan

oleh klien, biasanya klien memberikan laporan keuangan sementara dan trial

balance diawal, proses audit dari data tersebut auditor dapat mulai

mendokumentasikan kedalam kertas kerja. Hal yang utama bisa

didokumentasikan ke dalam kertas kerja adalah lead schedule. Bentuk dari

lead schedule dapat dilihat pada lampiran pertama dari laporan ini. Secara

keseluruhan lead schedule berisikan perbandingan nilai laporan keuangan

tertanggal 31 Desember 2013 dengan nilai Laporan keungan tertanggal 31

Desember 2012. Untuk kertas kerja aset tetap PT STD,Tbk perbandingan ini

dilakukan antara laporan keuangan tertanggal 31 Desember 2013 dengan nilai

dilaporan keuangan audit interim sebelumnya yaitu tertanggal 31 Oktober

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 88: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

76

Universitas Indonesia

2013. Hal ini dilakukan karena KAP ABC melakukan audit interim untuk

laporan keuangan tertanggal 31 Oktober 2013 PT STD,Tbk melakukan

revaluasi aset sehingga nilai aset 2013 harus dilihat berapa besar berubahan

nilai pasar yang terjadi diakhir tahun 2013.

Nilai penambahan ataupun pengurangan aset tetap serta surplus revaluasi

tercatat pada bagian ini, sehingga nantinya didapatkan nilai yang telah diaudit

tertanggal 31 Desember 2013. Adapun proses pembuatan lead schedule

didalam sebuah kertas kerja adalah sebagai berikut:

− Auditor mengisi bagian atas lead schedule dengan keterangan nama

perusahaan, periode audit, subjek audit (aset tetap), index atau kode

kertas kerja (1200), kode auditor yang mempersiapkan beserta tanggal

persiapan dan kode nama auditor yang memeriksa beserta tanggal

pemeriksaan.

− Mengisi tabel kedua yaitu berisikan kode akun, nama akun seperti

bangunan, tanah, mesin, aset dalam penyelesaian dan aset sewa guna

usaha beserta akumulasi penyusutan masing-masing aset, nilai aset pada

tanggal yang ditentukan, pengurangan atau penambahan, surplus

revaluasi, jurnal eliminasi, audit balance, preliminary analytical dan

final analytical. Nilai yang akan diisikan adalah nilai yang berasal dari

trial balance klien sesuai dnegan tanggal yang ditentukan. Klien akan

memberikan detail penambahan dan pengurangan serta nilai revaluasi

kepada auditor.

− Memberikan simbol pada kolom referensi. Untuk nilai yang diisikan

auditor akan memberikan simbol “TB” jika nilai yang diberikan telah

sesuai dengan trial balance dan buku besar maka auditor berhak

memberi simbol “GL” pada masing-masing saldo akun. Hal ini

bertujuan untuk menjamin tercapainya tujuan audit akurasi. Pada nilai

saldo akhir tanggal 30 Oktober 2013 diberikan simbol “PY” pada

masing-masing saldo akun apabila auditor sudah yakin nilai pada kolom

tersebut sama dengan nilai saldo yang ada dilaporan keuangan yang

telah diaudit.

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 89: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

77

Universitas Indonesia

− Mengisi keterangan yang menjelaskan simbol yang telah diberikan

seperti “GL”, “PY” dan “TB”. Auditor mencantumkan kontrol pada

setiap jumlah saldo akun, menjelaskan dasar akun, dan mengisikan

bagian workdone yang menjelaskan prosedur apa saja yang telah

dikerjakan pada akun di kertas kerja tersebut, mencantumkan review

tahun lalu, memberikan kesimpulan awal yang berisikan akun yang

disajikan didalam kertas kerja tersebut secara wajar pada hal-hal yang

material serta jika ada data pending yang berisikan data-data yang

belum diserahkan oleh klien hingga waktu fieldwork berakhir.

4. Memverifikasi akumulasi penyusutan dan beban penyusutan

Tujuan audit dari prosedur ini adalah accuracy dimana memastikan bahwa

klien menggunakan metode penyusutan secara konsisten ditahun berjalan dan

memastikan bahwa klien menghitung penyusutan secara akurat. Auditor akan

mendapatkan data saldo awal, penambahan dan saldo akhir perhitungan aset

tetap. Auditor akan menguji akumulasi penyusutan serta beban penyusutan

ditahun berjalan dengan cara merekalkulasi aset tetap berdasarkan data dari

klien. Penyusutan terkait jenis masing-masing aset tetap oleh karena itu teknik

yang digunakan oleh auditor adalah penyelidikan atau bertanya pada klien.

Dari penyelidikan yang dilakukan auditor terhadap manajemen PT STD,Tbk

dapat disimpulkan beberapa hal:

• Klien menggunakan metode garis lurus (straight-line) untuk aset

mesin dan peralatan, sedangkan metode saldo menurun ganda (double

declining) untuk aset bangunan dan prasarana serta aset tetap lainnya.

• Umur manfaat aset tetap telah ditentukan berdasarkan masing-maisng

kelompok aset tetap tersebut.

• Pada tahun 2012 terdapat kesalahan dalam penghitungan nilai

revaluasi aset tetap. Dimana manajemen melaksanakan revaluasi dan

menghasilkan nilai aset yang lebih tinggi dari nilai buku pada tahun

sebelumnya. Akan tetapi manajemen tidak menyesuaikan umur

manfaat dari aset tesebut. Asumsinya ketika nilai appraisal terus

membaik disetiap tahunnya maka tidak relevan jika umur ekonomis

aset tersebut berkurang atau tetap karena masih bisa dianggap

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 90: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

78

Universitas Indonesia

memiliki nilai ekonomis dalam jangka waktu yang panjang, akan

tetapi manajemen memutuskan tidak mengevaluasi umur manfaat aset

tersebut sehingga beban penyusutan pada tahun 2012 menjadi lebih

besar. Auditor menganggap bahwa perhitungan ini tidak relevan,

sehingga harus dilakukan penyesuaian kembali terhadap umur

ekonomis aset tetap tersebut, hal ini menjadi sebuah temuan bagi

auditor karena nilai beban penyusutan semakin membesar. Setelah

melakukan pembuktian dan perhitungan kembali aset tetap bersama

appraisal, ditahun 2013 klien memperbaiki perhitungan tersebut.

mereka melakukan penyesuaian terhadap umur manfaat aset tetap.

Aset tetap yang sering menjadi objek kesalahan ini adalah peralatan

dan mesin.

• Nilai penyusutan pada saat pelepasan aset tetap dinilai sesuai

penggunaan masa manfaat ekonomis.

Informasi yang didapat dari penyelidikan diatas dapat membantu auditor

menjalankan prosedur audit selanjutnya. Auditor akan menghitung beban

penyusutan setiap bulannya dan akan diakumulasikan diakhir tahun 2013.

Untuk aset tetap yang baru diperoleh pada tahun ini maka penyusutannya

dihitung dari tanggal penggunaan hingga akhir pengakuan 31 Desember 2013.

Setelah melakukan perhitungan maka auditor akan membandingkan nilai hasil

perhitungannya dengan trial balance perusahaan klien tertanggal 31 Desember

2013. Berdasarkan hasil tes yang dilakukan auditor, ditahun 2013 tidak

ditemukan kesalahan yang material dalam pengakuan beban penyusutan dan

akumulasi penyusutannya. Hasil ini akan didokumentasikan pada kertas kerja

auditor disertai dengan workdone yang menggambarkan pengujian ini telah

selesai dilaksanakan. Melakukan rekapitulasi hasil dari penilaian appraisal

kedalam kertas kerja. Laporan hasil revaluasi didapatkan dari eksternal

menejemen klien. Appraisal merupakan hasil perhitungan dari penilai aset yang

bersifat independen. Dari laporan tersebut auditor dapat melihat surplus

revaluasi yang terjadi. Adapun dokumen pendukung yang didapat oleh auditor

adalah summary dari nilai appraisal dari masig-masing aset.

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 91: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

79

Universitas Indonesia

5. Test of Detail penambahan aset tetap tahun 2013

Sebelum mencapai sheet ini auditor harus melampirkan list masing-masing aset

dengan nilai saldo dari bulan januari 2013 hinggal desember 2013. Hal ini

bertujuan untuk mengidentifikasi adanya penambahan atau pengurangan nilai

aset tetap selama tahun berjalan. Test of detail penambahan aset tetap

dilakukan untuk memastikan penambahan aset tetap selama tahun berjalan

adalah benar secara fisik dan dimiliki secara keseluruhan oleh entitas, hal ini

untuk pencapaian tujuan audit yaitu keterjadian. Daftar aset tersebut harus

dipastikan sama dengan buku besar klien selama tahun 2013. Selanjutnya

auditor melakukan sampling atas penambahan aset tetap. Pada sheet ini auditor

akan memilih beberapa transaksi dari populasi penambahan aset tetap klien

secara keseluruhan ditahun 2013. ABC methodology telah mengatur metode

sampling yang akan digunakan.

Tabel 4.2.4.1 : Penentuan Sample

Risk

Materiality

Assessment

Assurance

from

Tests of

Controls

Assurance

from

Analytical

Procedures

Tests of detail

JSSD

testing

Sampling

AF

EF

High

No

No N/A 3 1,9

Yes N/A 2,5 1,6

Yes

No N/A 1,6 1,5

Yes 5 to 15 1 1,3

Low

No

No N/A 1,8 1,5

Yes 0 to 10 N/A

Yes

No 4 to 10 N/A

Yes N/A N/A

Sumber : ABC Methodology (2010)

PT STD,Tbk tergolong perusahaan yang memiliki risiko tinggi sehingga

berdasarkan audit program yang ditetapkan pada aset tetap hanya dilakukan

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 92: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

80

Universitas Indonesia

test of detail, maka sampling akan ditentukan oleh assurance factor 3,

expansion factor sebesar 1.9 dan expected error sebesar 5% dan rumus yang

akan digunakan oleh auditor adalah:

5�6�7� 8�9� = :;<=>?@A;B C=DEFG@ H IJJ=K?BGF L?G@;K :FKM;KN?BGF O?@FKA?>A@PQ{SH<FG@FT SKK;K H SH<?BJA;B L?G@;K�

Setelah mendapatkan jumlah sample dari perhitungan diatas maka auditor akan

memilih transaksi penambahan aset tetap secara acak dan akan diminta datanya

kepada klien. Jika auditor telah mendapatkan data pendukung penambahan

aset tetap tersebut maka akan dilakukan tahap berikutnya yaitu vouching

document dimana auditor memverifikasi bukti transaksi untuk setiap

penambahan aset tetap seperti purchase order, invoice, payment order, delivery

order dan bank statement. Didalam bukti transaksi tersebut akan terdapat

informasi-informasi yang menjelaskan penambahan aset tetap, informasi

tersebut diantaranya tanggal pembelian aset tetap, deskripsi aset tetap yang

dibeli, jumlah dan harga pembelian aset tetap, nama vendor, kode semua bukti

transaksi dan otorisasi bank penerima dana pembelian aset tetap. Langkah

selanjutnya auditor akan mendokumentasikan kedalam sheet kertas kerja yang

sama berikut dengan keterangan workdone. Jika tujuan audit atas keterjadian

telah terpenuhi maka berdasarkan hasil test ini, auditor menyimpulkan bahwa

tidak ditemukan atas kesalahan pada penambahan aset tetap selama tahun

2013. Contoh pengerjaan test of detail terdapat pada Lampiran 5 laporan ini.

6. Test of Detail pelepasan aset tetap tahun 2013

Tujuan dari pengujian ini adalah pelepasan aset tetap benar-benar terjadi dan

tercatat dalam laporan keuangan klien dan memastikan bahwa perhitungan

umur aset secara tepat. Hal-hal yang termasuk pelepasan aset tetap adalah

penjualan aset, pengalihan aset tetap ke anak perusahaan atau hubungan

istimewa lainnya. Sebelum melakukan pengujian lebih lanjut auditor harus

mendapatkan daftar pelepasan aset tetap dari klien. Dari daftar inilah auditor

akan menetapkan jumlah sample yang akan diambil. Dikarenakan aset tetap

merupakan aset yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan maka

pelepasan aset tetap tidak banyak sehingga auditor tidak diperlukan untuk

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 93: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

81

Universitas Indonesia

sampling, kegiatan yang diperlukan hanya vouching document. Jenis dokumen

yang didapatkan adalah journal voucher dan invoice. Dari dokumen tersebut

auditor akan mendapatkan informasi deskripsi aset tetap yang dijual, tanggal

penjualan, nomor voucher, jumlah dan harga aset aset. Auditor memastikan

perhitungan yang akan dilakukan adalah nilai realisasi aset dan akumulasi

penyusutan aset tetap. Setelah mendapatkan perhitungannya, auditor

menyimpulkan bahwa tidak ditemukan salah saji pelepasan aset tetap selama

2013. Pada sheet selanjutnya auditor menambahkan workdone atas pelepasan

aset tetap tersebut sehingga akan terdapat dua jenis sheet yang memverifikasi

penjualan aset tetap. . Contoh test of detail penjualan aset terdapat pada

Lampiran 6 laporan ini.

7. Test of Detail atas keuntungan penjualan aset tetap

Tujuan audit pengujian ini adalah occurance dimana setelah aset itu dijual

auditor harus memastikan terdapat keuntungan atas penjualan tersebut,

pengujian ini dilakukan setelah perhitungan atas penjualan aset tetap

berlangsung, selain itu mencapai tujuan completeness dan accuracy dimana

auditor harus memastikan bahwa dokumen terkait penjualan dan keuntungan

telah dicatat pada jurnal yang tepat dan akurat. Auditor akan melakukan

vouching document untuk memastikan bahwa perhitungan didalam bukti

transaksi dan perhitungan oleh menejemen adalah sama dengan auditor.

8. Test of Detail atas reklamasi dari Aset dalam penyelesaian

Memasukan data perkembangan penyelesaian aset dalam penyelesaian. Data

ini didapatkan dengan vouching document yang berasal dari klien. Dari data ini

auditor dapat mengestimasi aset mana saja yang masih dalam proses

penyelesaian. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa aset tersebut ada dan

tujuan audit yang diharapkan adalah keberadaan. Pengujian yang dilakukan

sama dengan pengujian yang dilakukan pada penambahan aset tetap. Dimulai

dengan penentuan sampling hingga workdone. Dokumen utama yang

digunakan adalah berita acara penutupan proyek. Test of detail yang diterapkan

pada kegiatan ini sama dengan pengujian yang dilakukan pada penambahan

aset tetap

4.2.5 Completion and Reporting

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 94: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

82

Universitas Indonesia

Fase ini merupakan fase akhir dimana auditor melakukan penyesuaian

terhadap hasil test of detail. Auditor sudah mengumpulkan segala bukti audit

untuk membuat opini audit atas kewajaran laporan keuangan klien. Pemeriksaan

kembali atas fase fieldwork akan dilakukan pada tahap ini untuk mengurangi

kemungkinan yang terjadi setelah tanggal laporan keuangan diterbitkan

(subsequent event). Berdiskusi dengan manajemen dan komite audit atas temuan

yang didapat selama proses audit dilakukan hingga opini audit akan dikeluarkan.

Dari kasus, PT STD,Tbk telah merubah perhitungan beban penyusutan diawal

tahun 2013, auditor telah melakukan test of details untuk aset tetap. Surplus

revaluasi yang merupakan kenaikan dari nilai pasar aset telah disesuaikan dan

dimasukan kedalam laporan laba rugi komprehensif lainnya.

Setelah semua dirasa lengkap dan diyakini benar sesuai dengan bukti audit maka

auditor dapat melakukan tahap akhir yaitu review workingpaper yang telah

dikerjakan dan manajer in charge akan melakukan penyerahan laporan akhir dari

proses audit kepada partner in charge untuk dapat di review dan opini audit dapat

diberikan.

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 95: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

83 Universitas Indonesia

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis proosedur audit yang dilakukan oleh KAP ABC

Assoiciate atas laporan keuangan PT STD untuk periode yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2013 terlihat bahwa laporan ini telah disusun dan disajikan

dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Secara garis

besar auditor telah mengumpulkan bukti audit yang dapat mendukung opini

melalui teknik ABC Methodology. Audit atas aset tetap merupakan salah satu

bagian dari audit ataas laporan keuangan klien, dimana aset tetap merupakan

bagian terpenting dalam proses kegiatan bisnis PT STD,Tbk. Sebagaimana yang

telah dijelaskan pada bagian pembahasan PT STD,Tbk merupakan perusahaan

manufaktur yang memproduksi barang yakni pipa besi dan baja dan jumlah aset

tetap yang digunkan dalam kegiatan operasional cukup signifikan.

Pendekatan audit berdasarkan ABC Methodology sudah mencakup penilaian dan

evaluasi risiko sebelum menyetujui penugasan audit pada klien. Serangkaian

teknik dilakukan untuk melakukan pengujian terhadap laporan keuangan klien.

Fase yang menggambarkan keseluruhan pengujian adalah fase fieldwork, dimana

auditor mengumpulkan berbagai bukti pendukung dalam proses audit. Dari bukti-

bukti audit tersebut dapat memenuhi tujuan audit seperti kelengkapan, keterjadian,

akurasi, valuasi dan keberadaan.

Dalam memulai proses audit, auditor diharuskan mengetahui kebijakan akuntansi

yang diterapkan oleh PT STD,Tbk terutama atas aset tetap yang mana dibahas

dalam laporan magang ini. Perusahaan telah menerapkan kebijakan akuntansi atas

aset tetapp sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia yaitu PSAK

16 (revisi 2011) dan PT STD,Tbk telah memperbaiki pengendalian perhitungan

beban penyusutan aset tetap.

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 96: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

84

Universitas Indonesia

KAP ABC Associate telah menerapkan proosedur audit atas aset tetap PT

STD,Tbk meliputi prosedur subtantif yang merupakan prosedur verifikasi

kesesuaian anatara buku besar dengan pencatatan aset tetap PT STD,Tbk, test of

details penambahan dan pelepasan aset tetap serta penghitungan kembali nilai aset

tetap beserta beban penyusutan dan akumulasi penyusutan. Hasil dari pengujian

tersebut menggambarkan bahwa pengendalian kontrol pencatatan dan

pengendalian internal perusahaan berjalan efektif. Namun ada beberapa

kelemahan dalam sistem akuntansi aset tetap PT STD,Tbk karena perusahaan baru

menyesuaikan estimasi masa manfaat aset tetap PT STD,Tbk tahun 2013 ini dan

perusahaan melakukan perhitungan nilai aset tetap melalui metode revaluasi

dengan tidak secara berkala.

Secara keseluruhan ABC methodology akan mengacu pada prosedur audit secara

keseluruhan. Mengacu pada ISA, prosedur audit yang dilakukan KAP ABC

terhadap aset tetap adalah :

1. Pemahaman terhadap bisnis klien

2. Melakukan pengecekan antara general ledger dan laporan keuangan.

Auditor melihat nilai aset yang tercatat pada periode tertentu.

3. Memahami perhitungan klien

4. Melakukan perhitungan kembali terhadap beban penyusutan

5. Verifikasi terhadap akun akumulasi beban penyusutan

6. Test of detail pada mutasi aset

5.2 Saran

5.2.1 Saran untuk KAP ABC Associate

a) Prosedur pemeriksaan aktiva tetap pada PT STD,Tbk sudah sesuai dengan

prosedur yang ada. Namun akan lebih baik seiring dengan berjalanya

waktu jika terus dilakukan evaluasi – evaluasi terhadap prosedur aset tetap

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 97: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

85

Universitas Indonesia

yang ada agar tetap bisa dijadikan pedoman untuk pemeriksaan aktiva

tetap di perusahaan.

b) Meningkatkan kerjasama dan komunikasi antara pihak-pihak yang terlibat dan

membuat aturan mengenai pemberian informasi yang sejelas-jelasnya oleh

pihak yang diperiksa kepada pihak auditor.

c) Pihak auditor harus memastikan penerapan standar akuntansi yang

dijalankan PT STD,Tbk telah sesuai.

d) Auditor memastikan bahwa manajemen melakukan klasifikasi aset tetap

sesuai dengan metode penilaian aset tetap mereka.

5.2.2 Saran bagi PT STD,Tbk

a) Menyesuaikan lebih lanjut sistem akuntansi atas aset tetap PT STD,Tbk

untuk tahun berjalan

b) Menerapkan sistem pengawasan fisik secara berkala terhadap aset tetap

c) Melakukan pembenaran pada penyusutan aset tetap secara teratur dan

melakukan penyesuaian nilai saldo akhir setelah dilakukan audit sama

dengan saldo awal pada buku besar periode berikutnya dan tidak

mengulangi kesalahan pencatatan periode sebelumnya.

d) Sebelum penerapan kebijakan revaluasi aktiva tetap, manajemen dan

pemilik harus mempertimbangkan secara sungguh-sungguh dan hati-hati

tentang manfaat dan kerugian yang akan dialami akibat penerapan

kebijakan ini.

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 98: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

Universitas Indonesia

DAFTAR REFERENSI

Arens, A.A., Elder, R.J., M.S., & Jusuf, A.A. (2009). Auditing and Assurance

Service an Integrated Approach (Indonesian Adaptation). Singapore : Pearson

Education South Asia.

Charles T.Horngren dan Walter T.Harrison Jr. (2007). Accounting 7th edition.

New Jersey: Prentice Hall.

Ikatan Akuntan Indonesia.(2012). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan per 1

Juni 2012. Jakarta : Salemba Empat.

Ikatan Akuntan Indonesia.(2012). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

Nomor 16 Revisi 2011:Aset tetap. Jakarta : IAI.

Institut Akuntan Publik Indonesia. (2011). Standar Profesional Akuntan Publik

per 31 Maret 2011. Jakarta : Salemba Empat.

Kieso, D.E., Weygandt, J.J., Warfield, T.D. (2011). Intermediate Accounting

Volume 1 IFRS edition. New Jersey : John Wiley & Sons, Inc.

Tuanakotta.Theodorus M. (2013). Audit berbasis ISA (International Standards on

Auditing). Jakarta: Slemba Empat

ABC International.(2010). RSM Audit Manual. London : ABC International

ABC Associate. April 14, 2014

http://www.abc.com/about.php?menu=6&id=2 ; april 14,2014 08:00 wib

http://www.abcassociate.com/services.php?menu=1&id=2 april 14,201408:00 wib

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 99: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

Lampiran 1 : Lead Schedule Working Paper Aset Tetap

Client : PT STD,TbkAcc. Period :

Subject : Fixed AssetIndex :

Unaudited Movement Unaudited Unaudited AfterBalance Balance Balance Eliminasi

31/10/2013 31-Des-13 Dr Cr 31-Des-13 Dr Cr 31-Des-13

As of Financial Statement's :Harga Perolehan :

PEMILIKAN LANGSUNG :1,3E+09 Tanah 1200 Rinc tangible aset Juni 2012 (dengan & Tanpa Nilai VPC348.094.212.436 11.225.564.388 359.319.776.824 TB 359.319.776.824 W - - 359.319.776.824 1,3E+09 - 1,3E+09 Bangunan dan Prasarana 1200 Rinc tangible aset Juni 2012 (dengan & Tanpa Nilai VPC58.810.867.684 2.725.963.464 61.536.831.148 TB - 61.536.831.148 W - - 61.536.831.148

- - 1301030000 Mesin dan Peralatan 1200 Rinc tangible aset Juni 2012 (dengan & Tanpa Nilai VPC217.428.966.372 20.936.493.681 238.365.460.053 TB 48.361.517.147 190.003.942.906 W - - 190.003.942.906

- - 1301040000 Kendaraan 1200 Rinc tangible aset Juni 2012 (dengan & Tanpa Nilai VPC10.331.468.644 1.026.550.000 11.358.018.644 TB 11.358.018.644 W - - 11.358.018.644

- - 1301050000 Inventaris Kantor 1200 Rinc tangible aset Juni 2012 (dengan & Tanpa Nilai VPC11.221.612.889 - 11.221.612.889 TB 11.221.612.889 W - - 11.221.612.889

Total 645.887.128.025 35.914.571.533 681.801.699.558 633.440.182.411 - - 633.440.182.411

1301070000AKTIVA DALAM PENYELESAIANBangunan dan Prasarana 1200 Rinc tangible aset Juni 2012 (dengan & Tanpa Nilai VPC9.296.374.334 7.702.219.164 TB - 7.702.219.164 W - - 7.702.219.164

- Mesin dan Peralatan 1200 Rinc tangible aset Juni 2012 (dengan & Tanpa Nilai VPC24.224.139.274 19.490.092.544 TB 19.490.092.544 W - - 19.490.092.544

- Inventaris Kantor 1200 Rinc tangible aset Juni 2012 (dengan & Tanpa Nilai VPC6.405.700 14.731.500 TB 14.731.500 W - - 14.731.500

Total 33.526.919.308 27.207.043.208 27.207.043.208 - - 27.207.043.208

AKTIVA SGU1301060000 Mesin dan Peralatan 1200 Rinc tangible aset Juni 2012 (dengan & Tanpa Nilai VPC4.614.616.479 8.629.477.282 13.244.093.761 PY - 13.244.093.761 W - - 13.244.093.761

- Kendaraan 1200 Rinc tangible aset Juni 2012 (dengan & Tanpa Nilai VPC- - PY - W - - -

- Inventaris Kantor 1200 Rinc tangible aset Juni 2012 (dengan & Tanpa Nilai VPC- - PY - W - - -

Total 4.614.616.479 13.244.093.761 13.244.093.761 - - 13.244.093.761

Total Harga Perolehan 684.028.663.812 722.252.836.527 673.891.319.380 - - - 673.891.319.380

Accumulated Depreciation :

PEMILIKAN LANGSUNG1302010000 Acc.Dep Bangunan dan Prasarana 1200 Rinc tangible aset Juni 2012 (dengan & Tanpa Nilai VPC2.782.354.617 1.459.772.316 4.242.126.933 TB - 4.242.126.933 W - - 4.242.126.933

1302020000 Acc.Dep Mesin dan Peralatan 1200 Rinc tangible aset Juni 2012 (dengan & Tanpa Nilai VPC30.238.212.843 19.977.937.237 50.216.150.080 TB - 50.216.150.080 W - - 50.216.150.080

1302030000 Acc.Dep Kendaraan 1200 Rinc tangible aset Juni 2012 (dengan & Tanpa Nilai VPC6.028.429.799 668.255.801 6.696.685.599 TB - 6.696.685.599 W - - 6.696.685.599 -

1302040000 Acc.Dep Inventaris Kantor 1200 Rinc tangible aset Juni 2012 (dengan & Tanpa Nilai VPC7.060.158.937 729.149.094 7.789.308.031 TB - 7.789.308.031 W - - 7.789.308.031

Total 46.109.156.195 68.944.270.643 68.944.270.643 - - 68.944.270.643

1302050000AKTIVA SGUAcc.Dep Mesin dan Peralatan 1200 Rinc tangible aset Juni 2012 (dengan & Tanpa Nilai VPC1.342.426.579 298.917.773 1.641.344.352 TB - - 1.641.344.352 W - - 1.641.344.352

Acc.Dep Kendaraan 1200 Rinc tangible aset Juni 2012 (dengan & Tanpa Nilai VPC TB - W - - -

Acc.Dep Inventaris Kantor 1200 Rinc tangible aset Juni 2012 (dengan & Tanpa Nilai VPC TB - W - - -

Total 1.342.426.579 1.641.344.352 1.641.344.352 - - 1.641.344.352

Total Akumulasi penyusutan 47.451.582.774 70.585.614.996 70.585.614.996 - - 70.585.614.996 Net Book Value 731.480.246.587 651.667.221.531 603.305.704.385 603.305.704.385

^ ^ ^ ^ ^Control

Conclusion :Berdasarkan prosedur audit yang kami lakukan, akun ini telah disajikan secara wajar

31-Des-13

1200,05

DescriptionJurnal Eliminasi

RefRJE, PAJE

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 100: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

Lampiran 1 : Lead Schedule Working Paper Aset Tetap

Prepared By :Date :

Reviewed By :Date :

Konsol (Dengan SEI)Audit Balance Audited Balance Audited Balance Audited Audited

SEI Konsol Konsol Konsol Balance BalanceD K 31-Dec-13 31-Dec-13 31-Mar-13 31-Des-12 30 Juni 2012 31 Desember 2011 Rp % Rp %

- - 359.319.776.824 - 359.319.776.824 266.807.100.000 266.807.100.000 253.519.690.000 235.834.000.000 81.287.112.436 30% 92.512.676.824 35%-

- - 61.536.831.148 - 61.536.831.148 58.776.106.428 53.852.400.000 79.100.700.000 80.060.956.000 4.958.467.684 9% 7.684.431.148 14%-

- - 190.003.942.906 - 190.003.942.906 206.711.081.259 196.853.300.000 278.483.000.000 268.478.448.405 20.575.666.372 10% (6.849.357.094) -3%-

- - 11.358.018.644 - 11.358.018.644 9.515.641.006 8.871.199.306 10.857.752.133 10.822.952.133 1.460.269.339 16% 2.486.819.339 28%-

- - 11.221.612.889 13.194.510 11.234.807.399 10.874.546.159 10.620.643.597 14.074.604.755 13.329.912.321 600.969.292 6% 600.969.292 6%

- - 633.440.182.411 13.194.510 633.453.376.921 552.684.474.851 537.004.642.903 636.035.746.888 608.526.268.859 108.882.485.122 17% 96.435.539.509 18%

- - 7.702.219.164 - 7.702.219.164 6.357.229.755 14.899.044.171 10.571.971.514 14.217.806.695 (5.602.669.837) -38% (7.196.825.007) -48%- -

- - 19.490.092.544 - 19.490.092.544 12.136.307.595 8.802.982.689 9.956.165.142 6.011.783.164 15.421.156.585 175% 10.687.109.855 121%- - -

- - 14.731.500 - 14.731.500 (66.375.934) 108.280.674 133.330.674 - (101.874.974) -94% (93.549.174) -86%

27.207.043.208 - 27.207.043.208 18.427.161.416 23.810.307.534 20.661.467.330 20.229.589.859 9.716.611.774 47% 3.396.735.674 35%

- - 13.244.093.761 - 13.244.093.761 10.234.216.479 10.174.475.854 13.967.009.255 13.969.009.255 (5.559.859.375) -55% 3.069.617.907 30%

- - - - - - 685.300.001 685.300.001 - -

- - - - - - - - - -

- - 13.244.093.761 - 13.244.093.761 10.234.216.479 10.174.475.854 14.652.309.256 14.654.309.256 (5.559.859.375) -55% 3.069.617.907 30%

673.891.319.380 13.194.510 673.904.513.890 581.345.852.746 570.989.426.291 671.349.523.474 643.410.167.974 50.903.313.053 8% 2.541.795.906 0%

- - 4.242.126.933 - 4.242.126.933 804.111.016 - - - 2.782.354.617 4.242.126.933 -

- - 50.216.150.080 - 50.216.150.080 8.309.631.540 - - - 30.238.212.843 50.216.150.080 - -

- - 6.696.685.599 - 6.696.685.599 5.377.886.651 5.130.214.454 7.142.393.287 6.758.772.354 898.215.344 18% 1.566.471.145 31%- -

- - 7.789.308.031 13.194.510 7.802.502.541 9.221.995.915 9.046.291.863 12.495.722.023 11.975.815.075 (1.986.132.927) -22% (1.256.983.832) -14%

68.944.270.643 13.194.510 68.957.465.153 23.713.625.122 14.176.506.318 19.638.115.310 18.734.587.429 31.932.649.877 225% 54.767.764.325 386%

- - 1.641.344.352 - 1.641.344.352 2.963.681.012 2.643.701.786 3.066.572.877 2.266.943.734 (1.322.336.660) -50% (1.002.357.434) -38%-

- - - - - - - 67.468.160 67.468.160

- - - - - - - -

- - 1.641.344.352 - 1.641.344.352 2.963.681.012 2.643.701.786 3.134.041.037 2.334.411.894 (1.322.336.660) -50% (1.002.357.434) -38%

70.585.614.996 13.194.510 70.598.809.506 26.677.306.134 16.820.208.104 22.772.156.347 21.068.999.323 30.610.313.217 182% 53.765.406.891 320%- - 603.305.704.385 - 603.305.704.385 554.668.546.612 554.169.218.186 648.577.367.127 622.341.168.651 20.292.999.836 4% (51.223.610.985) -9%

^ ^ ^

Preliminary AnalyticalReview

Final Analytical Review

Surplus Revaluasi Audited

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 101: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

Vouching penambahan aset tetap PT STD,Tbk Lampiran 2

A B C D A B C

KI1 Tanah cgk 100000000001 1-Oct-13 12.687.112.436 v v v v x x x

VO

KI2 Tanah Cgk 13-Aug-13 68.600.000.000 v v v v v v v

VO

KI3 Reklasifikasi atas tanah Dps 31-Dec-13 11.219.600.000 v v v v v v v

VO

4 1 Unit DC Drive XYZ 301301430021 15-Nov-13 112.142.285 v v v v v v vVO

Tickmark :

√ Ok

X Tidak Ok

Notes :

Penambahan Aset Tetap, dapat berasal dari 3 hal :

- Pemakaian persediaan, sehingga yang ada hanya bukti dokumen pemakaian bahan. (Workdone : Cek to Akun Persediaan)

- Pembelian aset tetap baru

- Reklas dari AUC

Document :

A Bukti Memorial

B Laporan Pemakaian Bahan

C Berita Acara Penutupan Proyek

Workdone :

A Nilai saldo yang tercatat di GL telah sesuai dengan dokumen pendukung yang ada (sesuai dengan Kontra Akunnya)

B Kalkulasi yang terdapat pada Dokumen pendukung telah dihitung dengan benar

C Setiap dokumen pendukung telah diotorisasi dengan benar oleh pihak yang berwenang

D Periode pencatatan/pengakuan aset dicatat pada periode yang sama

Nilai Aset

Workdone Document

No Description No Aset Date

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 102: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

Vouching document penambahan AUC Lampiran 3

Populasi 48.389.117.982

Sampel 12.400.503.953

Vouch 26% Sample Size = 4

Document

A B C D A

1 Pry Mesin Sliter ABC 3301988146 70310000073 16-Feb-13 2.558.682.000 √ √ √ √ √ VO

2 Pry Tube OPQ 3302008811 70350000040 4-Mar-13 1.918.859.986 √ √ √ √ √ VO

3 Pry Tube Making XYZ 3302231193 70350000040 3-Sep-13 807.696.624 √ √ √ √ √ VO

4 Pry Mesin Haven SKF 3302355289 70350000042 4-Dec-13 3.395.114.157 √ √ √ √ √ VO

Tickmark :

√ Ok

X Tidak Ok 24.085.291.478

Notes :

- Penambahan AUC berasal dari Pemakaian persediaan, sehingga yang ada hanya bukti dokumen pemakaian bahan. (Workdone : Cek to Akun Persediaan)

Document :

A Laporan Pemakaian Bahan

Workdone :

A Nilai saldo yang tercatat di GL telah sesuai dengan dokumen pendukung yang ada (sesuai dengan Kontra Akunnya)

B Kalkulasi yang terdapat pada Dokumen pendukung telah dihitung dengan benar

C Setiap dokumen pendukung telah diotorisasi dengan benar oleh pihak yang berwenang

D Periode pencatatan/pengakuan aset dicatat pada periode yang sama

WorkdoneNo DocumentNo Description No Aset Date Nilai Aset

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 103: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

Vouching dokumen Reklamasi AUC Lampiran 4

Populasi 33.880.831.437

Sampel 13.743.451.562

40,56% Sample Size = 6

Document

No Aset A B C D A

1 1000001120 28-Mar-13 200400000055 401.360.400 Perbaikan Jln paving open storage sblh barat ccl U √ √ √ √ √ VO

2 1000001137 30-Apr-13 300410130000 507.295.209 Threading Machine 10 (THRD-110) U1 √ √ √ √ √ VO

3 1000001129 28-Mar-13 200400000054 2.431.755.113 RECLASS AUC KE FA 06/MTC-BApt/IV/13 √ √ √ √ √ VO

4 1000001116 28-Mar-13 200500000024 2.044.115.340 RECLASS AUC KE FA 02/BA-ASSET/2013 √ √ √ √ √ VO

5 3600086150 10-Dec-13 310140430034 2.341.274.369 Pondasi/pancang u/ 2 unit Gantry Crane STAHL 20T U v v v v v VO

6 1000001233 31-Dec-13 301601440000 4.586.046.536 Msn Pot Plat (Shearing Mcn) CUT-401 U4 v v v v v VO

Workdone :

A Nilai saldo yang tercatat di GL telah sesuai dengan dokumen pendukung yang ada

B Kalkulasi yang terdapat pada Dokumen pendukung telah dihitung dengan benar

C Setiap dokumen pendukung telah diotorisasi dengan benar oleh pihak yang berwenang

D Periode pencatatan/pengakuan beban dan Dokumen Pendukung dicatat pada periode yang sama

Document :

A Berita Acara Penutupan Proyek

Tickmark :

√ Ok

X Tidak Ok

N/a Not Applicable

Workdone

No Document Number Postg Date

Amount in local

cur. Description

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 104: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

Lampiran 5

Client : PT STD,Tbk Prepared By :

Acc. Period : 31-Des-13 Date :

Subject : TOD Penambahan Aset Tetap Reviewed By :

Index : 1200,13 Date :

AF EF

No N/A 3 1,9

Yes N/A 2,5 1,6

No N/A 1,6 1,5

Yes 5 to 15 1 1,3

No N/A 1,8 1,5

Yes 0 to 10

No 4 to 10

Yes N/A

Assurance Factor : 3

Expansion Factor : 1,9

Expected Error : 5% Key Item : 7.176.175.767

OM : 30.755.039.000 Key Item : tanah cemengkalang (Perikatan jual beli) Selain minta bv, sudah cek ke rekenik koran 68.600.000.000

PM : 21.528.527.300 tanah kalideres (Akta jual beli) Selain minta bv, sudah cek ke rekenik koran 12.687.112.436

Polulation : 26.653.989.192 tanah gresik (tanah petok2 sudah mendapat hak pelepasan tanah) 11.219.600.000

1 unit krane Kato 5.219.739.028

Sample Size =

Sample Size = 79.961.967.576

18.996.398.327

Sample Size = 4

2 Key Item

Notes :

Penambahan Aset Tetap, dapat berasal dari 3 hal :

- Pemakaian persediaan, sehingga yang ada hanya bukti dokumen pemakaian bahan. (Workdone : Cek to Akun Persediaan)

- Pembelian aset tetap baru

- Reklas dari AUC

Risk

Materiality

Assessment

Assurance from Tests of

Controls

Assurance

from

Analytical

Procedures

Tests of detail

JSSD testing

Sampling

High

No

Yes

Low

No

Population Subject to Sampling x Assurance Factor

Performance Materiality-(Expected Error x Expansion Factor)

N/A

Yes

N/A

N/A

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014

Page 105: AUDIT ATAS ASET TETAP PT STD,Tbk LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-3/20392842-TA-Fiona Mussri... · PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit atas ... KATA PENGANTAR

Lampiran 6

Client : PT STD,Tbk Prepared By :

Acc. Period : 31-Des-13 Date :

Subject : TOD Pelepasan FA Reviewed By :

Index : 1200,10 Date :

300302130001 (Retirement) Nilai after reval

HP 45.454.877

ACC 8.522.789

NB 36.932.088 Seharusnya yang diakui di loss on disposal

Menurut SAP yang belum reval

HP 116.042.868

ACC 77.326.544

NB 38.716.325 Yang diakui di SAP

1.784.237 Perusahaan lebih besar mengakui loss on disposal immaterial

300201330010 HANYA KOREKSI

HP 25.013.333

ACC 12.506.667

NB 12.506.666 Hanya jurnal koreksi karena pemakaian Sparepart yang tidak jadi dipakai

tidak ada loss or gain on disposal dalam kasus ini

301001330001 (Retirement) Nilai after reval

HP 619.975.648

ACC 87.432.463

NB 532.543.185

Menurut SAP yang belum reval

HP 94.450.000

ACC 45.429.034

NB 49.020.966

(483.522.219) Perusahaan lebih kecil mengakui loss on disposal

400001020001 Pengahpusan dari Harga Perolehan

HP 58.100.000

ACC 58.100.000

NB -

Menurut SAP yang belum reval

HP 58.100.000

ACC 58.100.000

NB - Tidak ada loss or gain dalam penjualan ini krn hyn penghapusan

KEUNTUNGAN PENJUALAN AKTIVA TETAP

NB 0 B 8505 PQ (already crosscheck NB to detail FA)

Cash Received 40.250.000

Gain 40.250.000

SAP 40.250.000

Diff -

NB O L-8049 NS (already crosscheck NB to detail FA)

Cash Received 34.860.000

Gain 34.860.000

SAP 34.860.000

Diff - Universitas Indonesia

Audit atas..., Fiona Mussri Astuti, FE UI, 2014