audio video edisi 17 scoop

68
Rotel RSP-1572 EDISI 17 / THN. III / 2013 EDISI 17/ THN. III / 2013 Marantz SR7007, Definitive SM55, Pioneer SC LX-86 3 Produk AV Receiver NEW PRODUCT INFO PRODUCT www.audiovideo-indonesia.com Marantz SR 7007 Anysing SM-302 GEDGET : Google Glass bekerja lewat mata dan suara Pulau Jawa : Rp 30.000 Luar Pulau Jawa : Rp 32.000 EDISI 17 / THN. III / 2013 Amidas REVIEW NAD T-787 Samsung SERI 8500 Sony XBR 65” 4K Panasonic DMP-BDT 330 Monoprice 8247 QED Qunex3 Audio Aura 50 JVC DLA-X55R HI END Menyimak hangatnya vokal Luqman Hamza Real Excellence audio Equipment DWR technology mengutamakan live music AV RECEIVER BUKAN SEKEDAR AMPLIFIER

Upload: ptaudiomedia-nusantara-raya

Post on 22-Mar-2016

328 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

home electronic entertainmen

TRANSCRIPT

Page 1: Audio video edisi 17 scoop

Rotel RSP-1572

EDISI 17 / THN. III / 2013

EDISI 17/ TH

N. III / 2013

Marantz SR7007, Defi nitive SM55, Pioneer SC LX-86 3 Produk AV ReceiverNEW PRODUCT INFO PRODUCT

www.audiovideo-indonesia.com

Marantz SR 7007 Anysing SM-302

GEDGET : Google Glass bekerja lewat mata dan suara Pulau Jawa : Rp 30.000Luar Pulau Jawa : Rp 32.000

EDISI 17 / THN. III / 2013Amidas

REVIEWNAD T-787Samsung SERI 8500Sony XBR 65” 4KPanasonic DMP-BDT 330Monoprice 8247QED Qunex3Audio Aura 50JVC DLA-X55RHI ENDMenyimak hangatnya vokal Luqman HamzaReal Excellence audio EquipmentDWR technology mengutamakan live music

AV RECEIVERBUKAN SEKEDAR AMPLIFIER

HAL 1_COVER AUDIO VIDEO 17.indd 1 6/10/2013 4:23:31 PM

Page 2: Audio video edisi 17 scoop

Untitled-1 1 6/7/2013 10:23:58 AM

Page 3: Audio video edisi 17 scoop

Untitled-1 1 6/7/2013 10:25:23 AM

Page 4: Audio video edisi 17 scoop

4 audio Edisi 17/2013video

Tjandra Ghozalli

Budi Santoso

David Susilo, Doharto Simatupang

Dita Nursari

Sie Kek Chung, Malion, Didik.Wa, Boyke,

Herwin, Tony Susanto, Wiyono.

Cecep

A. Aziz

Telp: 08161131936 / 021-33066836

Email: [email protected]

Ridwan Candra

A. Riff Syarifudin, Fajar Sutrisno

Jl. Pulo Buaran III F5 BPSP-Kawasan

Industri Pulogadung, Jakarta Timur 13930

Telp: (021) 4619502

Fax: (021) 46826450

PT Audiomedia Nusantara Raya

Mario Alisjahbana

Milyanti Yani

Lukmanul Hakim Adham

Pemimpin Umum

Pemimpin Redaksi

Redaksi

Sekretaris Redaksi

Kontributor

Grafi s

Manajer Iklan

Pimpinan HRD dan Keuangan

Fotografer

Alamat Redaksi

Penerbit

Pres Dir

Pres Kom

Komisaris

Group Media

Ir. Tjandra GhozalliPemimpin Umum

BACAGRATIS

Majalah Audio Video on line & on time

dapat dibaca gratis (free) melalui :

Atau melalui SCOOP.Compatible dengan iPad, Galaxy, laptop,

tablet dan PC.

www.audiovideo-indonesia.com

Ir Tjandra Ghozalli

Bidang yang paling maju teknologinya di dunia audio adalah AV Receiver. Kalau dunia audio high end semakin mundur teknologinya (kembali ke tabung hampa dan piringan hitam), maka audio entertainment

malah sangat maju. Hanya AV Receiver yang tidak menabu-kan pemakaian gadget mulai dari iPhone, iPod, hingga iPad . Sekarang di panel depan receiver kelas mahal seperti Harman Kardon, Denon, Pioneer, Yamaha, Onkyo, dan Sherwood sudah disiapkan terminal kontak untuk gadget malah sudah dilengkapi dengan catu daya sehingga sementara kita mengambil data dari iPhone, iPod dan iPad, kita bisa juga mencharge (mengisi baterei) dari ketiga perangkat tersebut. Asupan teknologinya juga

semakin canggih seperti Dolby True HD, DTS Master HD, 4K Video, 3D dan sebagainya.AV Receiver sudah merupakan CPU komputer yang dikawinkan dengan multi kanal ampli er. Fasilitas App Store untuk iTunes pencari lagu on-line juga sudah dipersiapkan. Sesung-guhnya AV Receiver keluaran pertengahan 2013 teramat beda dari AV Receiver keluaran satu decade atau dua decade sebelumnya. Jika kita buka kover dari ampli er ini nampaklah sudah tidak dipakainya trdan kapasitor bank yang besar dan berat. Sebagai gantinya tampak ber-macam IC micro yang ditanam menjadi satu dengan PCB,. Makanya jangan heran kalau ampli er masa kini hanya tersusun atas pcb dan IC sehingga beratnya berkurang nyata. Dan tidak ada relevansinya antara berat ampli er dengan kualitas reproduksi suaranya.

AV RECEIVER SEMAKIN DEKAT KE GADGET

HAL 4_SALAM KAMI.indd 4 6/10/2013 4:24:13 PM

Page 5: Audio video edisi 17 scoop

5 audio Edisi 14/2013video

44 HIEND 1 Menyimak hangatnya vokal Luqman Hamza

48 HIEND 2 Real excellence Audio Equipment

52 HIEND 3 DWR technology mengutamakan live music

56 GADGET FOCUS Google Glass’ bekerja lewat mata dan suara

58 COOLEST GADGET Gadget-gadget waterpproof

61 RELEASE GADGET Oppo Find5

63 NEWS GADGET LG’ emoh bikin Nexus5, Toughbook, Tablet bandel, Vandroid T5, iPad mini rasa lokal, Nexus di HTC One

65 REVIEW CD /Rif, Robbie Williams, Justin Timberlake, Sarah Brightman, Bastille, Bon Jovi

6 NEW PRODUCT Marantz SR7007, De nitive SM55, Pioneer SCLX-86,

7 PRODUCT INFO Yamaha RX-V675, Pioneer SC-1522-K,Denon AVR-E400

8 THEME AV Receiver, bukan sekedar amplifi er

12 REVIEW NAD T-787, Samsung seri 8500, Sony XBR 65”, Panasonic DMP-BDT330, Monoprice 8247 5.1, QED Qunex 3, System Audio Aura 50, JVC DLA-X55R

33 VISIT Showroom Loewe pertama di Jakarta

34 TEST Pioneer VSX-921, Marantz SR 7007, Rotel RSP-1572, Anysing SM-302, Midas

48

52

contents

5 audio Edisi 17/2013video

44

33

HAL 7_DAFTAR ISI.indd 5 6/10/2013 4:25:23 PM

Page 6: Audio video edisi 17 scoop

6 audio Edisi 17/2013video

PENULISBudi Santoso

NEW

PROD

UCT

Jika Anda menyukai suara yang memba-hana dari loudspeaker berukuran book-shelf, maka Defi nitive StudioMonitor 55 merupakan pilihan yang tepat, karena ditunjang oleh teknologi kombinasi antara bas radiator dipadu dengan driver mid/bas Balanced Double Surround System (BDSS) generasi terbaru yang telah di-patenkan. StudioMonitor 55 merupakan jenis speaker yang luar biasa menetap-kan standar referensi terbaru untuk jenis pengeras suara dengan akurasi tinggi di kelasnya dan mencapai kinerja yang sama-sama baik untuk musik dan fi lm.a

Defi nitive SM55

Produk yang satu ini merupakan salah satu perangkat unggulan be-sutan Marantz, berupa AV receiver yang telah didukung oleh fi tur tata suara yang paling anyar. Keseder-hanaan dan keanggunan merupa-kan ciri SR7007. Dengan diterangi oleh tampilan layar peraga yang kontras, ditambah dengan pintu drop-down pada panel depan alu-minium, AV receiver ini menawarkan gaya dan fi tur yang lengkap, termasuk port Ethernet, tujuh input HDMI, tiga output HDMI, dan koneksi format audio berdefi nisi tinggi. Tiga audio dan zona video, jaringan, dan

Marantz SR7007

dukungan untuk perangkat Bluetooth memberikan fl eksibilitas yang Anda butuhkan, termasuk sirkuit audio HDAM (Hyper-Dinamis Amplifi er Modul).a

AV Receiver seri LX ini merupakan salah satu dari sekian banyak seri keluaran Pioneer yang masuk dalam jajaran kelas atas, dimana hanya menggunakan komponen kelas high-end dan disetting dan dikali-brasi secara ketat. SC-LX86 ditunjang oleh keluaran multikanal dengan daya tinggi yang menggabungkan amplifi kasi Direct Energy HD Kelas D, fi tur dengan sertifi kasi THX Ultra2 dan sound-tuning legendaris dari AIR Studios, yang diklaim menghasilkan kualitas suara yang menakjubkan dan menjamin keasli-annya, sehingga kita akan diajak untuk menda-

Pioneer SC LX-86

patkan pengalaman suara surround bioskop rumah kelas-atas.a

HAL 6_NEW PRODUCT.indd 6 6/10/2013 4:33:40 PM

Page 7: Audio video edisi 17 scoop

7 audio Edisi 17/2013video

Receiver ini berfasilitas 7.2 kanal, semua kanal pakai DAC Burr-Brown ditam-bah lagi pakai prosesor Yamaha DSP 3D yang disebar ke 7.2 kanal , bakal meracuni anda dengan penampilan audio yang memukau. Ditambah lagi pakai fungsi canggih MHL (Mobile High defi nition Link), AirPlay, dan servis musik streaming. Semuanya dapat diatur melalui remote control Yamaha yang bisa diupgrade gratis via AV Controller App. Panel depan tersedia koneksi dan char-ger untuk iPod, iPhone dan iPad. Hubungan tanpa kabel dapat dilengkapi dengan asesoris

Apakah anda punya perangkat iPod, iPhone atau iPad? Semua perangkat Apple ini sangat mudah dikoneksi ke receiver SC-1522-K melalui kabel USB/Video. Anda tidak usah membeli dock yang terpisah untuk seluruh video musik. Hebatnya perangkat ini bisa di charge secara otomatis ketika lagi dihubungkan ke receiver ini. Ting-gal colok dan mainkan, maka bioskop rumah

Mau tahu kecanggihan receiver Denon AVR-E400? Nah ini dia:

Amplifi er terpisah 7 kanal (semburan daya • 185 watt / kanal)Gampang disetel via tulisan atau gambar di • layar pakai Setup Asistant

Wi-Fi dan Bluettoth. App menata area Zone 2 untuk pagelaran bioskop rumah dengan melalui video 4K dan upscalling dari sumber analog atau HDMI. a

Yamaha RX-V675

Pioneer SC-1522-Kanda sungguh dah-

syat. Musik musik bisa didapat dari i-Tunes store. Bisa membagi musik, fi lm, dan acara TV melalui iTunes, photo dan web dari YouTube dan banyak lagi.

Eh, ada panggilan masuk? Otomatis bioskop suaranya padam, musik juga begitu.. Hanya dengan sekali sentuh maka tampilan petunjuk GUI tertayang. Mudah bukan?a

Denon AVR-E400

Terminal speaker ala Denon yang • mudah dipasangMusik stream iTunes dengan • teknologi Apple AirPlayRadio internet Pandora, Sirius XM, • dan SpotifyUpscaling ke 1080p dan 4K Ultra • HD (3840 x 2160)Masukan HDMI 6, termasuk 1 di • panel depan dengan kemampuan 4K, Ultra HD dan 3D.a

HAL 6_NEW PRODUCT.indd 7 6/10/2013 4:33:43 PM

Page 8: Audio video edisi 17 scoop

8 audio Edisi 17/2013video

Sampai detik ini AV receiver masih menjadi komponen audio video dari setiap sistem hiburan rumah yang

serius. Dari hanya penerima siaran radio sampai pada kemampuan sepenuhnya ja-ringan video streaming HD serta efek suara surround mencapai 11.3 kanal audio dalam ruang di rumah Anda, sehingga mampu menghadirkan kualitas efek suara yang sangat kompleks.

Istilah Penerima (Receiver) yang per-tama kali muncul pada tahun 1950 ketika perangkat radio diperlukan tuner, pre-am-plifi er dan power amplifi er untuk mendo-rong loudspeaker sebagai reproduksi suara, maka perkembangannya memang agak sedikit tersendat. Sampai pada awal 90-an, dimana era digital mulai merambah dalam membawa suara bioskop ke rumah dengan

AV RECEIVER, BUKAN SEKEDAR AMPLIFIERPeran AV Receiver dalam dunia audio video memiliki peran yang sangat penting sebagai salah satu piranti pendukung sarana hiburan keluarga, seperti home theater dan lainnya. Perjalanan sejarah membuktikan kalau perangkat tersebut sampai saat ini tetap menjadi primadona di tengah maraknya serbuan piranti gadget.

teknologi Dolby Surround dan amplifi er yang bukan hanya stereo, namun beberapa kanal.

ALASAN ANDA MEMILIH AV RECEIVER

Ada beberapa alasan yang mungkin

THEM

APENULISBudi Santoso

HAL 8-11_THEMA.indd 8 6/10/2013 4:36:27 PM

Page 9: Audio video edisi 17 scoop

9 audio Edisi 17/2013video

menjadi pertimbangan ketika sudah saatnya harus membeli AV receiver saat ini. Apakah Anda baru saja membeli sebuah pemutar cakram Blu-ray yang mam-pu mendukung beberapa format audio dengan res-olusi tinggi? Apakah ingin mewujudkan mimpi Anda untuk menghadirkan sua-sana teater di rumah? Jika Anda menjawab ya, maka AV receiver generasi terbaru mungkin merupa-kan ide yang sangat baik.

Inilah kabar baik dari jenis AV receiver ge-nerasi terkini, dimana dikemas dengan limpahan teknologi canggih serta dukungan fi tur yang keren, dengan menawarkan nilai yang lebih baik daripada versi sebelumnya. Sedangkan berita buruknya, AV receiver modern akan membuat Anda harus memiliki referensi yang memadai agar dapat memahami setiap fi tur yang dita-warkan, agar performanya dapat dicapai secara optimal, dan tentunya ini akan berpotensi lebih membingungkan daripada sebelumnya, sehingga buku panduan menjadi sangat dibutuhkan.

Dalam perkembangannya, ada dua kategori atau jenis Receiver yang ada : Stereo dan AV. Sebuah penerima stereo dirancang untuk bero-perasi dengan sepasang loudspeaker. Namun Jenis penerima stereo saat ini hanya menampil-kan XM Sirius atau kemampuan radio satelit dan

tuner radio HD, selain AM / FM tuner tradi-sional. Dan biasanya menawarkan input phono, dan semacam iPod terintegrasi seba-gai iPod dock.

AV (audio/video) receiver yang ada sampai kini memang

dibidik sebagai piranti yang berfungsi sebagai inti

dari sebuah system home theater, dimana konsep awalnya merupakan jenis penerima stereo yang ditambahkan kemampuan surround-sound, melalui pengolahan audio digital, pemrosesan video digital dan switching, serta sistem speaker setup otomatis.

Ada beberapa panduan yang patut diperhatikan saat Anda akan menentukan pilihan membeli AV Receiver saat ini yang diantaranya adalah :

MENDAPATKAN SUARA YANG BAGUS

Walau fi tur mewah tidak menjamin kualitas suara yang baik, maka tidak ada salahnya jika Anda tidak saja mempertimbangkan budget sesuai kebutuhan serta memperbanyak referensi dengan membuat daftar kecil agar dapat membandingkan dengan melihat beberapa spesifi kasi produk agar tidak menghabiskan waktu audisi Anda.

SPESIFIKASI: BERGUNA ATAU MENYESATKAN?

Kenyataan yang menyedihkan adalah ketika spesifi kasi pabrik tidak dapat dijadikan indikasi kualitas produk. Banyak perusahaan yang telah menemukan cara untuk membuat produk mereka terlihat menarik. Kecuali merek high-end yang cenderung untuk tidak mencoba-coba dalam hal ini. Seperti pencatuman daya keluaran penguat daya, di mana sebagian besar banyak terjadi pe-nipuan, karena Produsen tahu jika pembeli selalu mencari angka besar, karena umumnya diasum-sikan bahwa watt member kontribusi suara yang

HAL 8-11_THEMA.indd 9 6/10/2013 4:36:30 PM

Page 10: Audio video edisi 17 scoop

10 audio Edisi 17/2013video

lebih baik. Untungnya, mandat FTC (Federal Trade Commission) mengungkapkan bahwa kondisi pengujian untuk membedakan power rating suatu amplifi er yang selayaknya harus dinyatakan sebagai RMS (root mean squared), bukan Power Peak (PMPO), dimana RMS mengacu pada power secara berkelanjutan yang dapat dipertahankan un-tuk jangka waktu yang lama, dan merupakan indikasi yang lebih menunjukkan kemam-puan daya.

Receiver yang berkualitas rendah mung-kin mengklaim daya keluaran 100 watt per kanal (WPC)dalam mode stereo, namun biasanya akan jatuh jauh sebesar 80 WPC atau kurang dalam mode surround. Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan satu amplifi er sedang dibagi di antara beberapa kanal, dan yang ideal biasanya menghasilkan ketersedi-aan daya yang setara di semua kanal.

Bandwidth: Jika Anda melihat daya kelua-ran sebesar 100 x 5 (@ 1kHz), ini merupakan tanda bahwa peringkat daya yang dicapai dalam kondisi tekanan rendah dan rating di atas kertas jauh lebih tinggi daripada apa yang dapat dihasilkan. Carilah (@ 20Hz-20kHz) sebagai indikasi bahwa penguat daya dinilai mampu mengemudikan sinyal audio secara lengkap dan akurat.

Impedansi: Ini adalah ukuran hambatan listrik. Kebanyakan (pasti tidak semua) spea-ker audio rumah memiliki impedansi sekitar 6 sampai 8 ohm. Produsen tahu akan hal ini, se-hingga harus mempublikasikan peringkat daya yang dibangun untuk beban 8-ohm. Namun, karena peringkat daya dapat sebanyak dua kali lipat ketika dirancang dengan menggunakan beban impedansi rendah, beberapa pabrikan bi-asanya akan menggunakan ini untuk membuat daya keluaran terlihat lebih baik.

THEM

APENULISBudi Santoso

HAL 8-11_THEMA.indd 10 6/10/2013 4:36:32 PM

Page 11: Audio video edisi 17 scoop

11 audio Edisi 17/2013video

TOTAL HARMONIC DISTORTION (THD)Sementara peringkat daya merupakan indika-

tor dari setiap AV receiver, namun tidak mencer-minkan kualitas suaranya. Dengan rating THD tentunya dapat membantu melengkapi serta menggambarkan bagaimana setiap sinyal suara menghasilkan suara aslinya. THD kurang dari 0,1 persen dianggap tak terdengar, dan 0,08 persen atau lebih rendah tentu sangat baik.

MEMILIH DACDAC singkatan dari konverter digital-ke-ana-

log. Seperti namanya, dibutuhkan sinyal digital, seperti dari Blu-ray, DVD, DVR atau mesin pe-mutar sejenis, dimana sinyal digital dikonversi ke analog sehingga dapat diperkuat. Semakin baik DAC, semakin baik suara. Jadi bagaimana Anda tahu apakah AV receiver menggunakan DAC berkualitas?

Kebanyakan produsen AV receiver tidak akan repot-repot untuk mengungkapkan jenis DAC dalam setiap produk, kecuali brand ternama yang selalu mencantumkan pembuat DAC (baik itu Burr Brown, SHARC atau sebaliknya), dimana menjadi salah satu jaminan untuk DAC berkuali-tas, walau DAC yang tidak tercan-tum di buku spesifi kasi tidak berarti berkualitas buruk.

SISTEM AUTO- KALIBRASIKebanyakan jenis AV receiver

kelas premium tingkat biasanya telah dilengkapi dengan alat

auto-setup untuk setup kalibrasi speaker. Sementara kita me-ngakui bahwa alat ini dapat sa-ngat berguna untuk memudahkan proses setting secara otomatis bagi penggunanya.

Banyak AV receiver yang menawarkan kemudahan dalam aplikasinya melalui kalibrasi speaker otomatis, yang me-mungkinkan AV receiver untuk menganalisis dan secara otomatis

menyesuaikan suara speaker yang terhubung. Dengan mengirimkan nada tes untuk speaker dan subwoofer serta pemantauan suara menggunakan mikrofon, re-ceiver dapat menentukan ukuran speaker, mengukur jarak dari setiap loudspeaeker terhadap pendengar dan memeriksa apakah komponen terhubung dengan benar.

Kompatibilitas AirPlay saat ini sudah menjadi ke-butuhan yang tidak dapat diabaikan, karena teknologi ini memungkinkan pengguna secara nirkabel melaku-kan streaming musik dari perangkat iOS (iPhone / iPad / iPod Touch), serta dari aplikasi digital lainnya.

Alasan lain yang sederhana: semakin banyak input dan output - atau tempat untuk menghubungkan ke AV receiver menjadikan tingkat kompatibilitasnya semakin tinggi, walau jumlah koneksi bukan satu-satunya hal yang terlalu penting, tapi harus tepat guna. Bahkan untuk mendapatkan hasil maksimal dari peralatan defi nisi tinggi Anda – kini telah meng-gunakan koneksi HDMI (High-Defi nition Multimedia Interface).a

HAL 8-11_THEMA.indd 11 6/10/2013 4:36:34 PM

Page 12: Audio video edisi 17 scoop

12 audio Edisi 17/2013video

REVI

EWPENULISBudi Santoso

Produk yang satu ini menjadi salah satu pilihan ideal untuk home theater yang paling canggih yang pernah ada

saat ini, selain fi tur tambahan seperti sistem multi-room. T-787 telah dilengkapi dengan teknologi high defi nition video 3D pada resolusi hingga 1080p, termasuk decoding terbaru dari semua format surround sound yang ada saat ini.

Tambahan konsep Desain Konstruksi Modular (MDC) menjadi salah satu fi tur eksklusif yang menawarkan kinerja cukup dan memiliki fl eksibilitas selama bertahun-tahun dari hiburan rumah yang luar biasa. Meskipun itu dikemas dengan desain array secara utuh, T 787 menekankan kesederha-naan dengan user-friendly interface me-mungkinkan Anda untuk menikmati setiap fi tur yang mudah dipahami.

Kita tahu bahwa dunia teknologi AV

NAD T-787AV SURROUND SOUND RECEIVER FITUR CANGGIHFitur yang ditawarkan AV Surround Sound Receiver NAD T-787 memang tergolong luar biasa, dimana akan membawa performa fi lm dan musik serasa lebih hidup.

receiver yang selalu berubah menimbulkan masalah besar jika hadir teknologi terbaru. Di sini NAD merancang jawaban teknologi tersebut yang jarang dan usang untuk mem-berikan keyakinan bahwa dengan MDC, T 787 dapat dengan mudah ditingkatkan untuk menyertakan format digital masa depan tanpa mengganti seluruh AV receiver. Ini benar-benar unik dan belum pernah terjadi sebelumnya. Tidak heran MDC memenang-kan penghargaan bergengsi Reddot Design Award.

Dua Toroidal transformator catu daya secara terpisah untuk depan (kiri dan kanan) dan saluran surround dengan kekuatan tujuh kanal mampu menjaga keseimbangan yang lebih baik dengan tingkat efi siensi yang tinggi. Bahkan musik paling eksplosif berkat daya sebesar120W per kanal, apalagi dengan NAD Powerdrive, kekuatan ekstra dapat

HAL 12-13_ REVIEW NAD T-787.indd 12 6/24/2013 1:58:03 PM

Page 13: Audio video edisi 17 scoop

13 audio Edisi 17/2013video

menghasilkan kualitas suara yang dinamis untuk musik maupun fi lm.

Sebagai otaknya, T 787 menggunakan prosesor Dual Core kecepatan tinggi untuk menunjang teknologi terbaru DSP untuk format surround populer termasuk Dolby TrueHD dan DTS-HD Master Audio. T787 juga menyertakan mode Enhanced Ambient System Recovery yang telah dioptimalkan untuk membuat sumber sinyal dua-kanal menjadi surround sound yang hangat.

Untu performa kinerja video, NAD T-787 menawarkan kualitas yang setara dengan performa audionya, dimana pada umumnya beberapa konversi format dan pengolahan video terjadi penurunan kualiatas. Sedangkan NAD T787 menyuguhkan teknologi terbaru video digital yang didukung, termasuk video 3D dengan resolusi hingga 1080p, termasuk T 787 juga mampu mengkonversi sumber video analog, selain teknologi terbaru HDMI seperti Consumer Electronic Control (CEC) and Audio Return Channel (ARC).

Dukungan Presets AV receiver NAD yang unik dapat dikonfi gurasi untuk memaksi-malkan penggunaan T 787. Dimana dapat menyesuaikan sumber yang berbeda atau materi program dan menyimpan preferensi Anda menjadi bank memori lima preset user-friendly. Untuk mengoptimalkan sistem

home theater dari T-787, maka dengan mudah dengan bantuan mikrofon kalibrasi yang disediakan melalui Audyssey MultEQ XT..

Konektivitas memberikan fl eksibilitas yang besar dan pilihan. Ini dilengkapi dengan tujuh input HDMI dan dua output, serta digital coaxial dan optical input / output. Selain kontrol IP ada output IR, 12V pemicu, dan port RS-232 untuk koneksi mudah untuk sistem otomatisasi rumah. Anda dapat menambahkan speaker di kamar lain atau ‘Zona’, dan dengan sederhana setup pada layar dan disediakan kedua zona jarak jauh (out-put Zona dapat diarahkan ke Back saluran Surround), Anda dapat mengisi rumah Anda dengan kualitas tinggi suara NAD. Anda bahkan dapat menambahkan IPD 2 Dock kami untuk iPod atau radio digital, kami DB 2 digital DAB + modul (230V saja).a

SPESIFIKASIDolby: TrueHD, Digital Plus, 5.1, EX, Pro Logic IIx Movie, Music• DTS: DTS-HD Master Audio, DTS, ES, Neo:6 Cinema, Music• Other: EARS, Enhanced Stereo• Low Volume Listening: Audyssey Dynamic Volume• 3D: Yes• THX Certifi ed: No• Number of Amp Channels: 7• Rated Power (Watts per Channel): 150 into 8 ohms, two chan-• nels driven;120 into 8 ohms, seven channels drivenSpecifi ed Frequency Response: 20 Hz to 20 kHz ±0.8 dB• Video Processing: None• Auto Setup/Room EQ: Audyssey MultEQ XT• Dimensions (W x H x D, inches): 17.13 x 7.94 x 17.25•

Jalur AV autput / input yang melimpah suguhan NAD T-787

HAL 12-13_ REVIEW NAD T-787.indd 13 6/10/2013 4:38:40 PM

Page 14: Audio video edisi 17 scoop

14 audio Edisi 17/2013video 14idi Edi i 17/2013id

SAMSUNG PLASMA SERI 8500Setelah introduksi Pioneer Kuro, saya langsung berubah kubu dari LCD ke plasma.

REVI

EWPENULISDavid Susilo

HAL 14-17_REVIEW SAMSUNG PLASMA 8500.indd 14 6/10/2013 4:41:27 PM

Page 15: Audio video edisi 17 scoop

15 audio Edisi 17/2013video

masih bisa menerima signal 1080i dari cable TV maupun AppleTV generasi 1 dan 3 (Apple TV generasi 2 memiliki maksimum output hanya di 720p.)

Seperti biasa, TV ini datang dengan empat preset gambar yaitu “Dynamic”, “Normal”, “Standard” (di negara tertentu dinamai “Relax” atau “Natural”) serta “Movie”. Dua pilihan pertama sangat tidak bisa dipakai karena terlalu bright, warna menor serta memperpendek umur televisi dan merusak mata. Jadi pilihan ketiga (Standard/Natural/Relax, tergantung TV ini di-beli dinegara mana) cukup bisa diterima untuk menonton diruangan terang dan movie untuk menonton fi lm macam blu-ray maupun DVD. Saya pribadi menggunakan movie mode untuk semua tayangan gambar.

Tanpa sebelumnya saya kalibrasi, movie mode cukup mencengangkan baiknya. Disco-very World HD dan Travel + Escape HD chan-nels terlihat natural nyaris tanpa kesan berlebi-han (sedikit red push, tetapi ini normal untuk TV yang belum dikalibrasi). Black Level san-gat mencengangkan dan warna sangat “keluar” nyaris tiga dimensi. Menonton fi lm Life of Pi 3D serta Gamer 3D juga saya terkagum-kagum akan TV relatif murah dan sangat meriah ini.

OBSERVASI MENDETILMenu setting TV ini juga sangat mengagum-

kan. Advanced Option-nya sangatlah Advanced dengan Color Management System yang akurat dan komplit hampir tidak pernah ditemukan pada TV dengan level harga serendah ini. Kon-trol Gamut Warna (Color Gamut Control) bisa di koreksi dan di-save untuk setiap input yang berbeda. Selayaknya TV high-end, Samsung memberi pilihan untuk para kalibrator untuk mengkalibrasi sistim 2-point maupun 10-point seperti di TV Sharp Elite seharga dua kali lipat-nya. Dengan ini kalibrator THX dan ISF tulen bisa mengkalibrasi dua titik, lalu fi ne-tuning dengan 10-point adjustments. Setelah dikali-brasi total, televisi ini menghasilkan gamma 2.18, sangat dekat dengan REC 709 standard gamma 2.2 yang dipegang teguh oleh THX dan

Hingga detik ini pun Pioneer Kuro Plasma tetap dianggap sebagai

de-facto standard dimana semua TV dibandingkan performanya berdasarkan Pioneer Kuro Plasma baik model PRO-1150-HD (Kuro I) maupun PRO-111-HD (Kuro II). Apakah mereka sebegitu sempurnanya? Tidak, tetapi kedua TV tersebut meru-pakan TV nomor satu (Kuro II) dan nomor dua terbaik (Kuro I) didunia hingga saat ini juga. Karena saya memiliki kedua generasi Kuro tersebut, saya se-lalu mencari-cari TV pengganti kalau-kalau saja kedua TV saya itu rusak.

SERI 8500 SECARA GENERAL

Buku manual seri 8500 ini sangat minim. Seperti Sony dan Panasonic, manu-alnya ada berupa online yang membuat pembaca manual harus membuka kom-puter untuk membaca manualnya. Dari segi input, TV ini memi-liki banyak HDMI input dengan input komponen serta kom-posit yang menggu-nakan adapter khusus (adapternya included in the box). Peng-

gunaan adapter ini sangatlah baik karena saya bisa menggunakan kabel high-end tanpa perlu takut merusak colokan pada bodi TV seperti layaknya TV merek-merek lain yang rentan rusak.

Menurut manual, input ini hanya bisa menerima signal 720p tetapi setelah diuji coba, input ini

HAL 14-17_REVIEW SAMSUNG PLASMA 8500.indd 15 6/10/2013 4:41:31 PM

Page 16: Audio video edisi 17 scoop

16 audio Edisi 17/2013video

ISF. Akurasi warna juga nyaris fl at di titik D65 dengan Delta-E < 2... nilai yang sangat baik untuk layar level konsumen (consumer level display). Malah hanya dengan memilih temperatur warna Warm 2 dan dikalibrasi dengan sistim 2-point saja warnanya sudah cukup fl at. Hanya ada satu televisi masa sekarang ini yang bisa menyaingi akurasi televisi plasma seri 8500. Ditambah lagi brightness TV ini secara total mengikuti

seperti “Black Tone”, “Flesh Tone”, “Edge Enhancement” saya matikan semua karena bukannya memperbaiki gambar malah meru-sak kualitas gambar.

Juga setting “Cinema Smooth” harus digunakan karena pada saat memutar blu-ray (yang biasanya direkam dengan 24 frame-per-detik) TV ini tidak mengubahnya menja-di 50/6-Hz tetapi melipatgandakan ke 96 Hz. Sesuatu hal positif yang hingga sekarang baru digunakan oleh Pioneer Kuro. Dengan menggunakan setting ini, judder bisa dika-takan tidak kelihatan sama sekali dengan menggunakan 4:4 pulldown dimana tiap frame ditayangkan sebanyak empat kali serta motion resolution yang full 1920 x 1080

DESIGNTidak seperti TV rata-rata, bila dimatikan

TV ini masih kelihatan cantik dengan bezel titanium berwarna gelap. Kaca TV seperti layaknya kaca TV plasma dan LED/LCD kelas tinggi berkesan glossy, tetapi jangan salah. Samsung menggunakan Real Black Pro coating dimana lapisan ini justru menye-rap refl aksi sinar sehingga bila ada sumber sinar dibelakan penonton, tidak akan terlalu menggangu konsentrasi menonton.

Televisi ini juga menggunakan tekonologi Bluetooth untuk kacamata 3D-nya sehingga

REVI

EWPENULISDavid Susilo

standar brightness SMPTE (Society of Mo-tion Picture and Television Engineers) yang berada dikisaran 40 foot-Lambert serta 16 foot-Lambert pada tayangan 3D.

Biasanya saya tidak suka menggunakan settingan “auto contrast”. Tetapi untuk TV ini, penggunaan Dynamic Contrast di setting LOW sangat membantu performa black level. Tetapi kontrol otomatis lainnya

HAL 14-17_REVIEW SAMSUNG PLASMA 8500.indd 16 6/24/2013 1:59:09 PM

Page 17: Audio video edisi 17 scoop

17 audio Edisi 17/2013video

Tidak seperti TV rata-rata, bila dimatikan TV ini masih kelihatan cantik dengan bezel titanium berwarna gelap. Kaca TV seperti layaknya kaca TV plasma dan LED/LCD kelas tinggi berkesan glossy, tetapi jangan salah. Samsung menggunakan Real Black Pro coating dimana lapisan ini justru menyerap refl aksi sinar sehingga bila ada sumber sinar dibelakan penonton, tidak akan terlalu menggangu konsentrasi menonton.

bila kita menengok diluar layar, ka-camata 3D-nya tidak akan kehilangan data sinkronisasi dengan fi lm yang diputar. Didalam paket TV ini Samsung menyediakan dua pasang kacamata 3D yang tidak bisa di charge ulang (tetapi menggunakan batere kancing) yang bisa tahan untuk menonton sekitar 100 fi lm. Kalau mau beli kacamata tambahannya hanya berharga US$30 (non-recahrge-able, harus ganti batere setiap sekitar 250 jam) atau US$60 (rechargeable, harus di charge ulang kira-kira 10 menit untuk menonton 2 atau 3 fi lm)

KEKURANGANTentu saya tidak bisa mengharap-

kan kesempurnaan untuk TV seharga ini. Lah TV Kuro II saja yang seharga US$7000 tidak sempurna koq. Tetapi betapa mencengangkannya ketika saya ukur: ternyata Black-level sudah lebih baik dari Kuro I dan malah hampir mencapai black level Kuro II. Black level-nya hampir tidak ada crushing sama sekali sehingga shadow detail tidak hilang (setelah dikalibrasi, tentu-nya). Tetapi kembali lagi harus diingat bahwa TV ini dibawah separuh harga Kuro I dan II. Jadi untuk berbagai fi tur macam SmartHUB dengan processor dual-core dan fi tur kalibrasi lainnya, saya memberi skor 10 dari 10 dan untuk kualitas gambar (perhitungan objektif) saya “hanya” bisa memberikan 9.5 dari 10. Amazing!!a

SPESIFIKASI

TV type Plasma• Screen size 60 in• Display format 1080p• Internet streaming services : Netfl ix, Pandora, • YouTube, Vudu, Hulu Plus, Flickr, Facebook, ConnectShare, Movie, Amazon, Instant Video

HAL 14-17_REVIEW SAMSUNG PLASMA 8500.indd 17 6/10/2013 4:41:35 PM

Page 18: Audio video edisi 17 scoop

18 audio Edisi 17/2013video

REVI

EWPENULISDavid Susilo

Secara teoritis, berdasarkan tabel tabel yang ditulis oleh ahli mata dll me-nyatakan bahwa resolusi 4K hanya

ada efektivitasnya bila kita menggunakan TV seukuran 84-inci dan ditonton dari jarak 2-meter. Itu teorinya... kenyaataannya?

Saat Sony meluncurkan XBR 65” 4K UHDTV saya langsung mendapat satu unit untuk diuji coba. Ternyata baru dinyalakan

SONY XBR 65” 4K ULTRA HIGH DEFINITION TVDi CES 2013 semua perusahaan TV beramai-ramai launching TV 4K Ultra High Defi nition yang beresolusi empat kali lipat 1080p FullHD.

saja, layar 65” dengan jarak tonton 3 meter pun sudah tampak lebih padat dan sungguh seperti melihat pemandangan melalui kaca rumah yang bersih. Teori tinggal teori, ke-nyataan yah ternyata berbeda.

Teori juga menyatakan bahwa 4K UH-DTV itu tidak ada gunanya karena tidak ada blu-ray yang di-encode dengan resolusi 4K. Kenyataannya teori itupun omong kosong

HAL 18-19_REVIEW SONY XBR 65 INCI.indd 18 6/10/2013 4:42:28 PM

Page 19: Audio video edisi 17 scoop

19 audio Edisi 17/2013video

belaka. Sebagian besar sekali dari proyek-tor bioskop yang menggunakan resolusi 4K ternyata fi lm-nya hampir semua hanya bersolusi 1080p – meskipun fi lm-nya di shooting dengan resolusi 4K atau malah 5K. Contohnya adalah fi lm Hobbit. Shooting-nya dengan kamera RED Epic 4K, tapi distribusi fi lmnya hanya dengan resolusi 2K yang dibioskop di upscale menjadi 4K. Jadi untuk sementara waktu, yang penting dalam membeli display 4K adalah upscaler yang sangat baik.

Nah, TV Sony XBR 4K ini memiliki 4K Reality PRO Engine upscaling chip dengan kemampuan Hexa-Core (6 core) yang di-gunakan untuk meng-upscale sinyal HDTV biasa untuk menjadi sinyal 4K. Hasilnya? Sangat mencengangkan. Dalam uji coba ini

Sony meminjamkan saya fi lm Total Recall dengan fi le 4K asli. Dan pada saat yang bersamaan, saya putar blu-ray Total Recall. Saya lalu membolak balik antara HDMI 1 (Blu-ray) dan HDMI 2 (sinyal 4K asli). Ternyata sulit sekali bagi saya membedakan mana yang sinyal aslinya 2K dan mana yang asli 4K. Eksperimen ini saya ulang meng-gunakan fi lm Ghostbusters, Karate Kid, The Other Guys dan Battle L.A. ternyata saya hanya bisa menebak mana yang sinyal aslinya 4K dan mana yang sinyal aslinya 2K (HDTV biasa). Sebegitu hebatnya upscaler yang digunakan oleh TV Sony ini.

Tentu upscaling terbaikpun tidak ada gunanya bila TV ini tidak bisa menghasilkan warna yang akurat. Tak dinyana, televisi yang baru keluar dari kardus ini, ketika saya setel ke setting Movie, ternyata greyscale-nya berada di Delta-E<1 !!! Sangat mengesankan !!! Perlu diingat bahwa rata-rata TV memi-liki Delta-E diatas 7 sebelum dikalibrasi dan setelah dikalibrasi rata-rata TV memiliki Delta-E dibawah 3 (atau kalau TV-nya lebih baik, bisa menjadi Delta-E dibawah 2). Tentu TV ini, seperti TV manapun juga, tetap perlu dikalibrasi tetapi setidaknya akurasi grey-scale-nya sangatlah akurat dengan gamma

yang juga sangat akurat, yaitu dikisaran 2.28 (gamma yang akurat adalah di titik 2.2, tetapi rata-rata TV berada dikisaran gamma 2.4 atau malah kadang bisa mencapai 2.8)

Televisi ini memang relatif mahal, 65” seharga US$7,000; tetapi perlu diingat bahwa upscaler 2K-4K yang sekaliber ini paling murah harganya adalah dikisaran US$4,000; jadi hitung-hitung beli TV $3,000 dengan upscaler 4K professional, lah!a

SPESIFIKASI

4K Ultra HD 4 times more detail than Full HD 1080p• 4K X-Reality PRO Picture Engine with up scaling to 4K• Front-facing speakers with 65 Watts of powerful sound• TRILUMINOS display with more brilliant colors than ever• Dynamic Edge LED backlight for amazing contrast•

HAL 18-19_REVIEW SONY XBR 65 INCI.indd 19 6/10/2013 4:42:32 PM

Page 20: Audio video edisi 17 scoop

20 audio Edisi 17/2013video

REVI

EWPENULISDavid Susilo

Menurut Panasonic, Blu-ray Player ini merupakan pengganti seka-ligus upgrade besar dari blu-ray

player DMP-BDT320 tahun kemarin. Un-tuk menguji kebenarannya, saya membeli Blu-ray Player ini untuk digunakan di Home Theatre saya (http:acebydavidsusilo.webs.com).

Dari segi penampilan, Blu-ray player ini kelihatan norak. Berwarna silver yang berkesan murah dengan model yang aneh. Hal ini merupakan hal yang sudah biasa karena belakangan berbagai Blu-ray Player memiliki penampilan yang adu unik. Sony merilis Blu-ray Player yang bagian atasnya berbentuk patah-patah. Samsung merilis Blu-ray Player yang kelihatan ultra modern bertumpuk-tumpuk, sampai Panasonic pun merilis Blu-ray Player DMP-BBT01 yang berpenampilan seperti kotak CD. Dari segi kreatifi tas, bagus memang, tetapi kalau kita memiliki tumpukan peralatan audio yang lain, malah yang unik-unik itu jadi kelihatan aneh.

PANASONIC DMP-BDT330April 2013 kemarin Panasonic akhirnya melempar Blu-ray Player DMP-BDT330 kepasaran di US dan Canada (rencana untuk di Asia Pacifi c adalah di akhir bulan Juni).

Kecepatan power-up player ini juga me-ngagumkan. Lebih cepat dari kedua player yang saya gunakan sebagai referensi di home theater saya (Pioneer BDP-62FD dan Oppo BDP-103). Power dari off ke on ha-nya sekelebat. Dari saat saya masukkan fi lm Blu-ray Ratatouille (keluaran Disney) yang terkenal rumit penuh kode proteksi, DMP-BDT330 ini bisa memulai fi lm-nya dengan kecepatan 100% diatas Pioneer BDP-62FD maupun Oppo BDP-103.

Karena menggunakan transformer hy-brid (autoformer biasa dengan shielding sekelas toroidal), interferensi yang kadang tampak dilayar raksasa sama sekali hilang seperti layaknya Oppo BDP-103. Dida-lam player inipun semua kapasitor serta komponen-komponen penunjang lainnya menggunakan audiophile dan videophile grade yang membuat suara dan gambar bisa direproduksi semaksimal mungkin muskipun kualitas komponennya tidak setinggi tipe kelas atas Panasonic DMP-BDT500 (yang harganya hampir dua kali lipatnya) ataupun

HAL 20-21_REVIEW PANASONIC DMP-BDT330.indd 20 6/10/2013 4:44:35 PM

Page 21: Audio video edisi 17 scoop

21 audio Edisi 17/2013video

Oppo BDP-105 yang harganya empat kali lipatnya. Keunikan lainnya adalah disc trans-pot DMP-BDT330 ini lebih tidak berisik jika dibandingkan dengan Pioneer BDP-62FD. Hal ini, secara teoritis menurunkan jitter dan error pembacaan data.

Penggunaan Wi-Fi juga sangat hebat. Untuk Pioneer BDP-62FD yang selalu saya jagokan, antena Wi-Fi berada dibelakang, be-gitu pula dengan Oppo BDP-95. Hal ini tidak saya sukai karena dibagian belakang peralatan audio, akan selalu penuh dengan interferensi elektromagnet dan radio (EMI dan RFI) ka-rena banyaknya colokan listrik dan colokan audio video lainnya. Untuk Panasonic DMP-BDT330 ini, antenna Wi-Fi terletak dibagian faceplate (bagian depan) dan ada dual-function antenna! Jadi bukan saja antena-nya diletak-kan di daerah yang minim EMI dan RFI, tetapi ada dua fungsi antena sehingga sinyal Wi-Fi dapat ditangkap dengan lebih bersih dan kuat. Satu antena untuk Wi-Fi 2.4 GHz, satu lagi untuk Wi-Fi 5.8 GHz Untuk Pioneer BDP-62-FD dan Oppo BDP-103, keduanya saya hanya mendapatkan 3-bar untuk WiFi, sedangkan dengan Panasonic DMP-BDT330 saya bisa mendapatkan full 4-bar. Hanya kalah sedikit dari Panasonic DMP-BDT500.

Untuk upscaling DVD biasa maupun streaming, baik Oppo BDP-103 dan Pioneer BDP-62FD selalu saya jagokan karena peng-gunaan chip Marvell QDeo Kyoto II. Tetapi

akhirnya kedua raja tersebut dikalahkan oleh Uni-Phier chip terbaru dari Panasonic terutama untuk video streaming dari Netfl ix dan YouTUBE. Kuali-tas upscaling dari DVD biasapun sangat luar biasa. Tentu tetap saja Blu-ray asli kelihatan lebih baik dari DVD yang di-upscale. Tetapi sekarang DVD yang di upscale bisa saya tonton di layar 96” 21:9 tanpa merasa “aduh koq jelek” lagi. Malah kalau mau, DMP-BDT330 ini bisa meng-upscale ke resolusi 4K Ultra HD dengan dua HDMI ouput

Secara general, Panasonic DMP-BDT330 ini sangat mengesankan, hampir tidak ada cacatnya sama sekali. Sayang versi US dan Canada-nya tidak bisa memutar sinyal 50i maupun PAL. (Catatan Penu-lis: versi Asia Pacifi c dari DMP-BDT330 akan bisa memutar sinyal 50i dan PAL yang membuat player seharga kira-kira US$200 ini menjadi player dengan buying value yang terbaik saat ini).a

HAL 20-21_REVIEW PANASONIC DMP-BDT330.indd 21 6/10/2013 4:44:37 PM

Page 22: Audio video edisi 17 scoop

22 audio Edisi 17/2013video

Dari segi penampilan, speaker driver keluaran Monoprice ini tampak sangat mirip dengan Energy RC Micro 5.1.

Finishing speaker Monoprice ini adalah de-

MONOPRICE 8247 5.1 SPEAKER SYSTEMMeski tidak ideal, sistim home theatre masa kini makin marak dengan set up speaker dengan ukuran super mini. Salah satu pemain terbaru adalah perusahaan online Monoprice dengan sajian speaker Monoprice 8247 dengan konfi gurasi lima speaker satelit serta satu subwoofer aktif.

ngan balutan warna hitam doff (matte) yang sangat elegan dan berkesan “mahal”, teru-tama bila dilihat bahwa harganya ha-nyalah US$80

REVI

EWPENULISDavid Susilo

HAL 22-23_REVIEW MONOPRICE 8247 5.1.indd 22 6/10/2013 4:45:57 PM

Page 23: Audio video edisi 17 scoop

23 audio Edisi 17/2013video

SPESIFIKASI SUBWOOFER

Speaker Type : 8” High • Performance Powered SubwooferDriver : 8” Down Firing • DriverAmplifi er Power Output : • 60 Watts (RMS)Frequency Response : 50 • Hz to 250 HzLowpass Crossover : • Adjustable from 50 Hz to 250 Hz

Functions : Power and • Auto-OnInputs : High-Level • (Speaker), Line (RCA) stereoFuse Type : 1A/250V• Dimensions : H13 3/4” x • W10” x D13 3/16”Unit Weight : 16.5 lbs• Power Cord Length : 49”•

SPESIFIKASI SATELLITE/CENTER CHANNEL

Speaker Type : 3” Shielded • with Paper Cone, Foam SurroundTweeter : 1/2” Balanced • Dome TweeterFrequency Response : 150 • Hz to 20 kHzImpedance : 8 ohms• Power Handling : 125 • Watts

Sensitivity : 85 dB• Satellite Dimensions : H6” • x W4 1/8” x D4 1/8”Satellite Weight : 1.8 lbs• Center Channel Dimen-• sions : H4 1/8” x W9 11/16” x D3 15/16”Center Channels Weight : • 3.0 lbs

Walau berukuran super mini, setiap unit speaker satelit Monoprice ini didukung oleh driver yang bekerja dalam jangkauan frekuensi yang relatif luas, yaitu dari 90 Hz hingga 22 kHz (berdasarkan perhitungan akustik nyata, bukan berdasarkan spesifi kasi pabrik). Subwoofer aktif-nya malah mampu merambah ke frekuensi serendah 40 Hz (juga berdasarkan spectrum analyzer, bukan spesifi kasi pabrik) yang tentunya akan mem-bentuk kinerja yang relatif sempurna antara satelit dan subwoofer dalam mereproduksi baik fi lm maupun musik.

Dalam pengujian sistim Monoprice ini seperti biasa saya gunakan receiver Anthem MRX-700 dengan (tentunya) konfi gurasi 5.1 dan menggunakan blu-ray player Pioneer Elite BDP-62 sebagai sumber dengan kabel speaker Kimber Kable 12TC.

Setelah di burn-in selama 100 jam, saya gunakan fi lm blu-ray Jack Reacher serta Red Dawn yang penuh hingar bingar yang dinamis, termasuk bunyi senapan otomatis serta dentuman ledakan disana-sini. Untuk konser, seperti biasa saya gunakan Live From Abbey Road dan untuk musik saya gunakan CD Charice yang diputar melalui DAC merek Parasound tipe ZDAC.

Dalam reproduksi vokal, speaker Mono-

price ini ternyata relatif sangat baik meski awalnya saya sangat ragu karena harganya yang sangat rendah ini. Vokal tetap terdengar bulat tanpa kesan pecah (cempreng) dan tanpa sibilans yang ber-lebihan. Efek keliling (surround) juga terdengar sangat natural dan merata tanpa terasa meloncat-loncat dari satu speaker ke speaker lainnya. Hal yang tidak sering terjadi, apalagi untuk speaker semurah ini.

Belum pernah saya terkagum-kagum dengan sistim speaker semurah ini baik dari kualitas suara maupun kualitas tampilannya. Tentu jangan ber-harap speaker ini bisa mengalahkan speaker yang seharga 10 kali lipatnya. Tetapi bila dibandingkan dengan speaker yang “sekedar” tiga atau empat kali lipatnya... speaker ini sangat masuk kategori “supremely recommended”. a

HAL 22-23_REVIEW MONOPRICE 8247 5.1.indd 23 6/10/2013 4:46:02 PM

Page 24: Audio video edisi 17 scoop

24 audio Edisi 17/2013video

Setelah bermain didunia audio selama 40 tahun, pada saat ulang tahun ke-tigapu-luh-nya QED meluncurkan kabel Qunex

3. Sepuluh tahun kemudian, kabel ini masih tetap dimanufaktur oleh QED. Tidak saja kabel ini menggunakan 100% tembaga murni yang 99.999% tanpa oksigen (Oxygen Free Copper), setiap helai tembaga yang diguna-kan dilapisi perak dengan konfi gurasi terpilin (Twisted Balanced Geometry), ditambah lagi dengan lapisan kulit Aluminium Mylar yang

QED QUNEX 3 – 30TH ANNIVERSARY INTERCONNECTBeberapa bulan yang lalu majalah ini menguji coba QED Performance Audio 2 interconnect. Kabel itu sudah cukup baik untuk rata-rata pengguna, tetapi saya masih merasa bahwa nuansa (imaging) yang dihasilkan masih kurang “jujur” meskipun terus terang enak didengar.

dilapisi lagi dengan gulungan lapis perak yang tujuannya untuk menangkis sebanyak mungkin gangguan frekuensi radio dan elek-tromagnet (RFI dan EMI). Dengan peng-gunaan tembaga lapis perak, frekuensi tinggi juga menjadi lebih ketat dan suara terdengar lebih jujur tanpa bumbu. Jadi teorinya ada-lah bila rekamannya kering dan kasar, maka hasil suara yang keluar juga akan kering dan kasar apa adanya. Seperti biasa, kepala colokan RCA-nya tentu dilapis emas 24-

REVI

EWPENULISDavid Susilo

HAL 24-25_REVIEW QED.indd 24 6/10/2013 4:46:55 PM

Page 25: Audio video edisi 17 scoop

25 audio Edisi 17/2013video

karat agar tidak terjadi aksidasi yang sangat mempengaruhi kualitas suara secara negatif.

Seperti biasa pengujian dilakukan de-ngan pemutar cakram Pioneer Elite BDP-62FD yang output digitalnya diumpan ke Parasound Zdac dan output analog dari DAC tersebut saya gunakan QED Qunex 3 yang diumpan langsung ke amplifi er NAD 316BEE ke speaker System Audio Aura 30 dengan kabel Vermouth Black Curse.

Seperti biasa pula saya gunakan rekaman Charice dengan track lagu “You’re All That I Need To Survive” dan rekaman CD musikal “Bombshell” dengan track lagu “History is Made at Night”.

Hasil suara yang terdengar ternyata sama persis dengan suara yang saya dengar ketika saya berada di studio Warner Bros bersama Charice dan David Foster. Tidak ada tam-

bahan bumbu pemanis, tidak ada penambahan maupun pengurangan imaging. Sampai distorsi yang tidak sengaja masuk kedalam rekaman CD itu terdengar apa adanya, padahal menggunakan kabel lainnya, distorsi itu “terbungkus” dan tidak terdengar.

Jadi untuk penggemar suara yang manis, imaging yang luas, kabel ini tidak akan menambah hal-hal terse-but kedalam suara yang direproduksi; tetapi bagi peng-germar suara yang apa adanya, garbage-in garbage-out serta jujur, kabel ini sangatlah saya rekomendasikan meski harganya ada dikisaran US$230.a

SPESIFIKASI

Cable : Dual balanced with silver-plated 99.999% Oxygen • Free Copper conductors, low-loss PE dielectric, dual Mylar foil screen, tightly woven SPOFC braidFrom : 2 x 24 Carat Gold-plated RCA/phono plugs• Functions : Interconnecting hifi separates (e.g. CD to amp, • tape to MiniDisc etcTo : 2 x 24 Carat Gold-plated RCA/phono plugs•

Tidak saja kabel ini menggunakan 100% tembaga murni yang 99.999% tanpa oksigen (Oxygen Free Copper), setiap helai tembaga yang digunakan dilapisi perak dengan konfi gurasi terpilin (Twisted Balanced Geometry), ditambah lagi dengan lapisan kulit Aluminium Mylar yang dilapisi lagi dengan gulungan lapis perak yang tujuannya untuk menangkis sebanyak mungkin gangguan frekuensi radio dan elektromagnet (RFI dan EMI).

HAL 24-25_REVIEW QED.indd 25 6/10/2013 4:46:58 PM

Page 26: Audio video edisi 17 scoop

26 audio Edisi 17/2013video

Ketika saya tiba ke kantor mer-eka, saya diajak membongkar kemasan SA Aura 50. Dengan

menggunakan receiver Pioneer SC-LX86, Blu-ray player Pioneer BDP-450 dan ka-bel RCA seharga $2 seperti yang diguna-kan tahun lalu (dan tanpa break-in peri-od), kita mulai menyimak suara SA Aura 50. Saya lagi-lagi terkejut ketika mend-engar kualitas suara yang begitu mence-ngangkan. Padahal speaker SA Aura 50-nya baru keluar dari kardus yang disegel, sama sekali belum pernah digunakan dan masih fresh dari pabrik. Ditambah lagi dengan fi nishing yang sangat anggun, saya menebak bahwa harga speaker SA Aura 50 ini ada dikisaran $3,000-an. Ini disebabkan oleh kualitas suara yang san-gat mirip speaker Dynaudio yang berkisa-ran di $4,000-an plus fi nishing yang lebih anggun dari rata-rata Dynaudio yang pernah saya lihat ditambah lagi model tahun sebelumnya (SA Aura 30) menyan-dang “harga perkenalan” yang hanya $2,000. Bayangkan betapa kagetnya ketika harga yang dipatok oleh System Audio hanya $2,200. Tentu bukan harga yang murah, tetapi untuk kualitas suara dan bahan yang tinggi seperti ini, harga $2,200 ini sangat menakjubkan. Apalagi ketika kita bongkar, isi perut SA Aura

SYSTEM AUDIO AURA 50 SPEAKER SYSTEMSekitar sebulan setelah CES 2013 saya ditelpon lagi oleh sebuah perusahaan speaker Skandinavia bernama System Audio yang di akhir tahun 2011 membuka cabang di Canada.

REVI

EWPENULISDavid Susilo

26 audio Edisi 17/2013video

HAL 26-28_REVIEW AUDIO AURORA.indd 26 6/10/2013 4:48:24 PM

Page 27: Audio video edisi 17 scoop

27 audio Edisi 17/2013video

50 menggunakan driver Vifa / Scanspeak, perusa-haan driver yang dipakai oleh Dynaudio. Kabel konektor didalam perut speaker ini juga berkualitas tinggi serta berpenampang besar. Lebih asiknya lagi (menurut pendapat subjektif pribadi), tweeter yang digunakan masihlah soft dome yang menu-rut telinga saya berkarakteristik lebih lembut dan “sopan”. Padahal banyak perusahaan yang sudah lari ke hard-dome tweeter karena ongkos manufak-tur yang lebih murah.

Meskipun ruang demo di kantor System Audio tidak saja kurang optimal (malah sangat beranta-kan), tetap saja speaker SA Aura 50 ini terdengar mengesankan. Langsung saya meminta pihak System Audio Canada untuk mengirimkan satu set speaker SA Aura 50 ini untuk saya uji coba. Dan setelah menunggu sekitar lima bulan, akhirnya speaker ini tiba di rumah saya.

UJI DENGARUntuk uji dengar, saya gunakan NAD C316BEE

Integrated Amp dan NAD C 546BEE CD Player yang diumpan melalui Parasound ZDAC. Kabel speaker saya gunakan Vermouth Black Curse dan interkonek saya gunakan QED Qunex 3.

Yang paling mencolok ketika mendengarkan musik untuk pertama kalinya adalah imaging yang sangat luas hingga mencapai titik dimana letak speaker seakan lenyap dan yang terdengar hanya alat musik serta vokal dengan efek ruang yang sangat tiga-dimensional. Detil instrumentasi terdengar bagaikan ber-lapis seakan pemusik dan vokalis berada di kedalaman yang ber-beda. Semua track dari album CD Holy Cole Trio – Don’t Smoke in Bed terdengar sangat hidup. Suara vokal seakan bersumber tepat dititik tengah dianatar dua speaker dan malah

sedikit lebih maju ke pendengar daripada lokasi speaker tetapi tanpa terdengar kasar maupun terlalu forward (vokal yang terasa terlalu kede-pan sehingga terpisah total dari musisi lainnya). Double bass bersuara seperti layaknya double bass sungguhan. Setiap tendangan bass drum terdengar bukan saja frekuensi bass-drum fre-quency tetapi juga detil pedal menyentuh kulis bass-drum pun terdengar. Impressive dari speak-ers yang memiliki ukuran yang hanya selebar 6-inch, tinggi 40-inch dengan kedalaman 8-inch. Lebih impressive lagi adalah karena harganya yang relatif terjangkau. Woofer SA Aura 50 mereproduksi respon bass yang sangat mantap dan akurat yang menyatu dengan musik dengan pas tanpa kesan kedodoran maupun overpower. Semua detil musik dan vokal Holy Cole terden-gar jelas dan transparan sehingga speaker SA Aura 50 berkesan hilang.

Tanpa terasa enam jam sudah terlampaui mendengarkan musik dari berbagai CD termasuk Tony Bennet, Emilie-Claire Barlow dan Charice. Hampir tidak pernah saya bisa terlena selama enam jam mendengarkan berbagai lagu melalui sistem yang sesederhana ini.

Sebagai uji coba musik high resolution, saya memutar Blu-ray Chris Botti in Boston melalui Blu-ray Player Pioneer BDP-62FD via receiver Anthem MRX-700. Konser ini direkam di tahun

HAL 26-28_REVIEW AUDIO AURORA.indd 27 6/10/2013 4:48:29 PM

Page 28: Audio video edisi 17 scoop

28 audio Edisi 17/2013video

2008 dengan backing-orchestra Boston Pops Orchestra dan mengundang berbagai bin-tang tamu antara lain Sting, Josh Groban, Yo-Yo Ma, Katherine McPhee, dan Steven Tyler. Di chapter dimana Katherine McPhee menyanyikan lagu “I’ve Got You Under My Skin” dengan Chris Botti, speaker SA Aura 50 mereproduksi soundstage yang sangat merata sehingga suara yang keluar cukup terasa bagaikan saya duduk didepan performer-performer di konser tersebut. Di chapter dimana Chris Botti dan Steven Tyler memainkan lagu Smile karangan Charlie Chaplin suara serak Steven Tyler direproduksi SA Aura 50 dengan sempurna dengan nuansa permainan trompet Chris Botti yang membuat bulu kuduk berdiri.

KESIMPULANPendiri System Audio, Ole Witthøft, di

tahun 1984 mulai merancang speaker sendiri karena sebagai musisi beliau merasa speaker yang baik rata-rata dibagi hanya menjadi dua golongan. Golongan studio dan golongan audiophile. Sebagai musisi, beliau merasa perlunya keseimbangan antara golongan studio dan audiophile sehingga tidak diperlu-kan dua set speakers dan harganya pun harus relatif terjangkau. Sebagai eks-musisi, saya sangat setuju dengan pandangan Ole Wit-thøft. Speakers yang saya temui biasanya

SPESIFIKASI

Power handling 200 Watt• Impedance 4 ohm• Sensitivity (1W, 1m) 90 dB• Frequency range 45-30.000 Hz +/- 3 dB• Dimensions/weightgt 14,5x108x26 cm (WxHxD)• 20,7 kg•

sangat jujur tapi kurang musikal atau sangat musikal tapi kurang jujur. Tentu ada yang bisa jujur dan musikal, tetapi biasanya har-ganya sudah tidak terjangkau lagi. Terlalu banyak perusahaan speaker yang men-desain berdasarkan survei, statisik, polling, seh-ingga perusahaan-perusahaan tersebut tidak lagi memiliki ciri suara yang khas. Dan sisanya sangat didorong dari segi matematis dan psikoakustik sehingga suaranya terlalu klinis.

Didunia dimana semua perusahaan saling “memotong jalan” untuk mengurangi ongkos produksi yang banyak mengakibatkan turun-nya performa produknya, System Audio merupakan salah satu dari tiga perusahaan speaker yang pernah saya uji coba yang bisa mengatur balans antara musikalitas, akurasi serta tampilan kosmetik dengan harga yang relatif rendah. Kongklusi saya, seperti halnya dengan System Audio Aura 30 tahun lalu, hanya bisa satu, yaitu “Absolutely Re-commended!!”.aRE

VIEW

PENULISDavid Susilo

HAL 26-28_REVIEW AUDIO AURORA.indd 28 6/24/2013 2:00:26 PM

Page 29: Audio video edisi 17 scoop

QUIZPT.Sinar Baja mempersembahkan Quiz untuk pembaca majalah Audio VideoSyarat & Ketentuan1. Berdomisili di Indonesia2. Isi Formulir dengan Jelas (salin tangan atau print)

FORMULIRNama :.......................................................Alamat :........................................................ ........................................................ Email : ......................................................Pendidikan Terakhir :....................................................... Pekerjaan :.......................................................

Pertanyaan (silang jawaban pilihan anda)1. Sinar Baja dikenal sebagai produsen: (a). CD Player (b) Loudspeaker (c) TV Plasma2. Pabrik Sinar Baja berada di: (a) Jakarta (b) Semarang (c) Surabaya

Kirim jawaban ke Redaksi Audio VideoJl.Pulo Buaran 3 F-5, Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta 13930Melalui kurir atau pos.Selambatnya 15 Agustus 2013

HADIAH :1. Sepasang loudspeaker aktif Radiant 2 untuk pemenang pertama2. Berlangganan majalah Audio Pro (6 bln) untuk 2 pemenang3. Berlangganan majalah Audio Mobil (6 bln) untuk 2 pemenang.

kuiz.indd 1 6/10/2013 4:51:23 PM

Page 30: Audio video edisi 17 scoop

30 audio Edisi 17/2013video

Tetapi proyektor tersebut masih sedikit kurang sempurna karena image 3D tampil dengan resolusi

HDTV biasa (2K) dan fungsi upscaling gam-bar 2K ke 4K yang tidak begitu kentara be-danya. Ditambah lagi tahun lalu (setidaknya di Canada) lampu proyektor JVC berumur relatif singkat (hanya 1,000 jam), dan ber-warna sedikit kehijauan. Belum lagi modul HDMI input yang kadang “nyangkut” bila dikirimkan sinyal 3D. Untuk mengatasi problema-problema ini, JVC meluncurkan proyektor terbarunya, yaitu tipe DLA-X55R. Dan kabar baik bagi pengguna proyektor, harga proyektor ini, setidaknya di Canada, sama sekali tidak berbeda dari model sebe-lumnya.

Seperti yang pernah saya tulis di bebe-

JVC DLA-X55RSekitar setahun yang lalu JVC meluncurkan proyektor e-shift yang cukup mengesankan dari sudut banyaknya fi tur maupun kemampuan memproyeksikan image 2D maupun 3D dengan emulasi resolusi UHDTV (4K).

berapa milis, di tahun 2009, saya mem-beli proyektor “entry level” Panasonic PT-AE3000U seharga $5,000; layar 103” $1,000 dan hanya memakan listrik sekitar 160W. Proyektor ini meski belum sempur-na, sudah dapat “diterima” oleh mata saya yang cerewet. Sejak itu Panasonic sudah meluncurkan PT-AE4000U dan di bulan September 2011, Panasonic meluncurkan PT-AE7000 dan JVC meluncurkan proyek-tor dengan fungsi e-shift (dan saya masih memilih Panasonic). Sekarang yang paling baru (dirillis Oktober 2012 di Amerika dan Kanada) adalah tipe DLA-X55R dengan fungsi e-shift2.

PERFORMA 2DSecara teoritis, karena komponen untuk

REVI

EWPENULISDavid Susilo

HAL 30-32_REVIEW JVC DLA-X55R.indd 30 6/10/2013 5:01:32 PM

Page 31: Audio video edisi 17 scoop

31 audio Edisi 17/2013video

membuat proyek-tor 4K dan 3D harus berkualitas lebih tinggi dari proyektor 2D (seperti lampu yang lebih terang, prose-sor video yang lebih canggih, serta panel LCD yang lebih gesit), saya mengharapkan agar proyektor ini lebih baik dari proyektor-proyektor JVC sebe-lumnya. Ternyata saya benar. Level brightness serta level hitam (black level) jauh lebih baik dari proyektor sebe-lumnya. Malah lebih

baik dari proyektor manapun yang berkisar di harga yang sama. Level brightness (secara subjektif) tampak sekitar 20% lebih terang dari proyektor Panasonic. Melihat tayangan JVC DLA-X55R dibanding model terdahu-lunya, sangat kentara perbaikan pada level kontras (contrast level) dalam tayangan 2D meskipun diatas kertas seharusnya perbe-daannya sangat kecil. Putih benar-benar putih dan tidak pecah, hitam sangatlah kelam tanpa menyembunyikan detil-detil warna abu-abu tua (tidak ada “black crush”). Lebih baik dari proyektor manapun dengan harga yang setara.

Akurasi temperatur warna sayangnya meleset cukup jauh. Idealnya, temperatur warna ada di 6500 Kelvin, tetapi ternyata temperatur warna harus dinaikkan ke 8500 Kelvin baru (menurut sensor Sencore saya) temperatur warnanya setara dengan 6423 Kelvin. Karena saya kira sensor saya yang “ngaco”, saya test ke TV yang baru saya kalibrasi, ternyata sensor saya tidak “rusak” dan memang preset temperatur warna JVC yang tidak akurat.

Tetapi setelah dikalibrasi dengan tun-tas, baik warna primer (R, G, B) maupun

sekunder (C, M, Y) tampak lebih solid. Warna merah, warna yang paling sulit direproduksi oleh proyektor D-ILA manapun, tampak sangatlah mantap dan dalam kemantapan itu, akurasi tetap terjaga total. Malah kalau menggunakan layar macam Stewart Studiotek 100 atau setara (1.0 – 1.1 gain, warna putih bersih), akurasi warnanya cukup baik sehingga setelah dikalibrasi tuntas bagi saya secara objektif (berdasarkan hasil pengukuran sensor Sencore) sudah sangat baik dengan Delta E < 2 !!! Sangat mengagumkan!!!

PERFORMA 3DJVC DLA-X55R ini ternyata sudah memiliki ha-

sil 3D yang sangat baik dengan harga $5,000. Nyaris sempurna, malah. Untuk uji coba 3D, seperti biasanya, lagi-lagi saya menggunakan fi lm blu-ray Avatar. Hasil-nya sangat mencengangkan. Nyaris tidak ada lagi efek crosstalk (double-vision) maupun fl icker. Efek fl icker hampir lenyap karena setiap mata mengalami kedipan secepat 240 Hz (total 480 Hz) dan efek crosstalk bisa dihilangkan karena adanya menu setting di proyektor dimana saya bisa meng-input ukuran layar, jarak tonton, serta jarak antar-mata secara lebih akurat dari model sebelumnya. Untuk meyakinkan diri bahwa sistim ini tidak saja hanya bekerja baik dengan Avatar (yang secara de facto dianggap sebagai blu-ray 3D dengan crosstalk terendah), saya coba juga dengan fi lm Mada-gascar 3D serta Abraham Lincoln Vampire Hunter 3D.

SPESIFIKASI

Brightness: 983 lumens • (setelah dikalibrasi)Contrast 50,000:1 - 2D • (sama seperti tahun lalu)Contrast 50,000:1 - • 3D (tahun lalu hanya 38,000:1)Algoritma 2D to 3D con-• version yang baru (dan 3D ditampilkan dalam resolusi 4K)HDMI input juga diperbaiki • dibanding model sebelum-nya, tidak nyangkut lagiPanel LCD 480 Hz •

2:1 Fujinon motorized • zoom lensKemampuan vertical dan • horizontal lens shift yang lebih dari merek lainnyaUmur lampu yang katanya • bisa sepanjang 4,000 jamKacamata aktif 3D den-• gan kedipan 240 Hz untuk mengurangi fl ickerPengguna bisa memi-• lih modul 3D Infra Red ataupun Radio Frequency tergantung kebutuhan

HAL 30-32_REVIEW JVC DLA-X55R.indd 31 6/10/2013 5:01:37 PM

Page 32: Audio video edisi 17 scoop

32 audio Edisi 17/2013video

Semua Blu-ray 3D direproduksi dengan nyaris sempurna.

Crosstalk hampir sama sekali tidak ada dan tetapi kadang masih terasa kedipan kacamata aktif meski sudah berfrekuensi 240 Hz per mata. Dimana proyektor sebelumnya saya hanya mampu menonton maksimal dua fi lm 3D berturut-turut, saya coba menonton empat fi lm 3D non-stop, sama sekali tidak terjadi kelelahan mata (eye fatigue).

Sekarang giliran testing fi tur konversi 2D ke 3D yang menurut JVC algoritma-nya sudah banyak diperbaiki . Saat ini relatif masih belumlah banyak blu-ray 3D (meski dikoleksi saya sudah ada sekitar 40-an judul). Ditambah lagi kalau harus membeli ulang fi lm yang dirilis ulang dalam versi 3D akan sangat membebankan dompet. Dengan adanya 2D to 3D Conversion dalam proyek-tor ini, teoritis kita jadi tidak harus membeli ulang fi lm-fi lm yang sudah kita miliki lagi. Tetapi bagaimana kenyataannya? Surprise! Kenyataannya cukup baik dan malah amat sangat jauh lebih baik dari versi JVC sebe-lumnya. Tentu efek 3D yang “keluar” dari layar tidak bisa diemulasi dengan sempurna, tetapi dengan menggunakan Depth Control, saya bisa mengatur kedalaman efek kon-versi 3D dari berbagai blu-ray maupun DVD 2D yang saya miliki. Supaya “adil”, saya gunakan Avatar, Madagascar serta Abraham Lincon Vampire Hunter yang versi 2D-nya dan menyalakan 2D to 3D Conversion di proyektor ini. Ternyata hasilnya sangatlah

baik. Mungkin bagi penonton yang suka melihat fi lm 3D dimana berbagai objek “ke-luar dari layar” dan “mencolok mata”, anda akan kecewa. Tetapi bila sang penonton, seperti saya, menyukai 3D karena efek keda-lamannya (depth effect), anda akan sangat puas dengan konversi 3D ini. Terus terang untuk beberapa momen dari fi lm Abraham Lincon Vampire Hunter dimana banyak benda dilempar ke arah penonton, saya malah lebih suka versi 2D to 3D Conversion daripada versi 3D aslinya. Ditambah lagi bagi penggemar fi lm travelogue (fi lm-fi lm pemandangan keluaran IMAX, National Geographic, PBS, Discovery serta History Channel), 2D to 3D Conversion ini sangatlah efektif.a

KesimpulanJVC DLA-X55R bukan saja mengintroduk-

sikan proyektor dengan kemampuan 3D brightness yang bisa menyaingi proyektor kompetitornya yang seharga tiga hingga empat kali lipatnya, tetapi juga memperbaiki kualitas 2D dan 3D dengan sangat nyata dari model sebelumnya baik dari segi keterangan gambar (brightness), akurasi warna, serta black-level yang mencengangkan dari proyektor seharga $5,000 ini. Ditambah dengan kemampuan upscaling ke resolusi UHDTV (4K) yang sangat baik, lampu proyektor berumur empat kali lipat model tahun lalunya, harga $5,000 ini terasa menjadi sangat terjangkau dan masuk akal untuk proyektor bekualitas 4K.

REVI

EWPENULISDavid Susilo

HAL 30-32_REVIEW JVC DLA-X55R.indd 32 6/10/2013 5:01:38 PM

Page 33: Audio video edisi 17 scoop

33 audio Edisi 17/2013video

Semuanya dimulai di Berlin pada tahun 1923, dimana bersaudara Dr Siegmund dan David Ludwig Loewe,

memperkenalkan produk yang menetapkan standar dengan inovasi baru, yang kemudian pada tahun 1931, Loewe meluncurkan per-tama kali jenis televisi transmisi ke seluruh dunia.

Kini kehadiran Loewe di Indonesia dengan membuka showroom di salah satu lahan Pasifi c Place – Jakarta, tentunya membangkitkan kembali brand asal Jerman ini yang sekaligus meluncurkan berbagai model TV LCD terbaru yang menggabung-kan antara inovasi dan desain sesuai dengan individu masing-masing, dimana jaringan TV Loewe menawarkan aplikasi yang unik dan gambar yang meyakinkan kepada kedua

SHOWROOM LOEWE PERTAMA DI JAKARTABagi para pengguna elektronika khususnya jenis televisi, di tahun 80-an, maka nama Loewe tentunya sudah tidak asing lagi di telinga, bahkan televisi buatan Jerman ini tergolong produk mewah di Indonesia di masa itu.

VISITPENULISBudi Santoso

model produknya, yaitu 2D dan 3D. Hal ini juga dapat disesuaikan dengan keinginan pemiliknya, dimana lebih dari 2.160 pilihan dengan desain individu yang berbeda.

Dalam acara yang digelar pada 29 Mei 2013 lalu, PT V2 Indonesia selaku dis-tributor Loewe melaunching salah satu showroom di Jakarta dan memperkenalkan produk TV, termasuk jenis TV The Loewe New Connect ID yang merupakan rancan-gan TV keluarga yang hadir dalam dua versi (dengan atau tanpa DR Terpadu + perekam harddisk) dalam tiga ukuran layar berbeda (40, 46, dan 55 inci) – dengan dua belas kombinasi warna yang berbeda dan 30 pili-han set up yang unik.

Dari bulan kedua tahun 2013, Lowe juga menawarkan kepada para pelanggan kesem-patan untuk merancang produk yang sesuai dengan keinginan mereka. Atas dasar ini, maka dua belas pilihan frame dengan berba-gai warna dan bahan, meliputi enam speaker eksklusif dan Sembilan warna panel bela-kang yang berbeda akan tersedia. Pelanggan juga dapat memilih LED Backlight yang mengelilingi set dan membuat Referensi ID Loewe agar tampak eksklusif saat di gantung di dinding.a

HAL 30-32_REVIEW JVC DLA-X55R.indd 33 6/10/2013 5:01:38 PM

Page 34: Audio video edisi 17 scoop

34 audio Edisi 17/2013video

Ketika tim Avi berkunjung ke Utama Audio, suatu butik audio di ka-wasan Mangga Dua Jakarta. Pak

Budi Santoso, Pemred Majalah Audio Video, sempat berbincang-bincang dengan Pak Alim yang sangat ramah menyambut kami. Perbincangan mengenai trend per-audio-an yang marak saat ini di tempatnya. Menu-rutnya trend saat ini ada home theater yang bukan di ruangan khusus lagi.

Maklum sekarang ini banyak eksekutif muda yang memilih tinggal di apartemen, yang meskipun mewah, tapi tidak lagi mem-punyai ruangan khusus. Kamar tidur yang sering kali digunakan multi fungsi, bukan Cuma untuk tidur tapi sebagai tempat untuk menikmati sajian fi lm ataupun music.

Tentu tidak sembarangan perangkat audio yang bisa ditempatkan di sana. Ukuran speaker nya harus sesuai. Demikian juga dengan AV receivernya, harus digunakan yang memiliki spesifi kasi yang tepat.

PIONEER VSX-921Untuk penikmat home theater, pasti tetap

memilih menggunakan AV receiver yang

AV RECEIVERPIONEER VSX-921AV receiver kualitas atas yang ideal dengan ruangan modern, bisa dicoba Pioneer VSX-921 ini.

terpisah, meski saat ini banyak bermuncu-lan HTiB yang kecil dan kompak. Wajarlah, ungkapan “ada harga ada kualitas”, tetap berlaku.

Pioneer VSX-921, terlihat elegan, dengan balutan warna hitamnya. Dengan tombol-tombol yang tidak terlihat banyak sehingga terkesan hi-end. Semua fungsi dipusatkan pada remote-nya. Memang tampak sekali Pioneer ini diciptakan untuk pengoperasian jarak jauh, tidak harus berdekatan dengan unitnya. Display yang menapilkan multi informasi, dibuat dengan desain yang besar, sehingga masih bisa terlihat dari jarak yang cukup.

Layaknya perangkat modern yang harus memiliki kemampuan untuk berbagai input masa kini, satu input USB di sematkan di bawah panel depan. Melaui USB ini dapat dihubungkan berbagai perangkat seperti iPad atau iPhone. Bagi yang tidak mau pusing untuk setting dan percaya pada settingan desainer Pioneer, ada satu input mic yang di gunakan untuk setup VSX-921 ini. Meski demikian settingan manual tetap ada, supaya penikmat home theater yang mempunyai

TEST

PENULISWisnu

HAL 34-37_TEST AV RECEIVER PIONEER 921 & MARANZ 7007.indd 34 6/10/2013 5:12:29 PM

Page 35: Audio video edisi 17 scoop

35 audio Edisi 17/2013video

style sendiri bisa menatanya sesual selera.

PENGUJIAN Pada pengujian AV Receiver ini di-

pasangkan dengan speaker JBL series, yang ukurannya bisa dibilang mini, yang mudah digantung atau disisipkan di dinding tanpa menyita tempat. Tapi kualitas suaranya tetap bisa maksimal. Untuk gambar di hubungkan dengan proyektor ASK Proxima.

Kami fokuskan pada suaranya, meski memang kami-pun terbawa suasana dalam fi lm Die-Hard yang diputar. Tampak suara deruman mesin mobil dan juga heli-copter yang mengejarnya terdengar alami dan seolah-olah ikut mengejar kami yang menonton. Sesekali desingan peluru dan dentingan pecahan terdengar. Cukup detail, tapi tak membuat telinga kami lelah untuk mendengarnya.

Tak terasa sudah cukup lama kami menonton. System ini ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan masa kini. Ruangan yang tidak terlalu luas, pendengar yang dekat dengan posisi speaker, dan juga yang ingin “menikmati’ sambil bersantai melepas kepenatan sehabis bekerja.

Tapi tetap untuk kepastian perangkat yang akan diinstal di tempat anda, ada baiknya berkunjung langsung. Siapa tahu ada system lain yang malah lebih sesuai dengan kebutu-han.a

SPESIFIKASIPOWER OUTPUT

Rated Power Output • Stereo (20 Hz - 20 kHz, 8 ohms) : 75 W + 75 W (THD 0.2 %)Rated Power Output • Multi-ch : (1 kHz, 1 % THD) Front (6 ohms) : 135 W/• ch Centre (6 ohms) : 135 W• Surround (6 ohms) : 135 • W/ch Surround Back (6 ohms) • : 135 W/chMaximum Power (RMS, 1 • kHz, 10 % THD 6 ohms) : 160 W x 7ch

AMPLIFIER DESIGNChannels: 7• Amplifi cation Type : • Direct Energy

SOUND FIELD CALIBRA-

TION Phase Control : Yes (Plus)• Auto MCACC : Advanced • (9 Band EQ)Standing Wave control : • Yes

DSP DESIGNDigital Core Engine : TI • Aureus™

DAC / ADC : 192 kHz/24-• bit

LICENSE/FORMAT FEA-

TURES Dolby Digital/Dolby Pro • Logic II : YesDolby TrueHD/Dolby • Digital Plus : YesDolby Digital EX/Dolby • Pro Logic IIx/IIz : YesDTS/DTS 96/24 : Yes• DTS-HD Master Audio : • YesDTS-HD High Resolution • Audio : YesDTS-Express/DTS-ES/• DTS Neo:6 : YesNeural-THX Surround/• DTS Neural Surround : Yes

LISTENING MODES Advanced Surround • Modes : 15 + 1 Modes*1Wide Surround : Yes•

AUDIO FEATURES Virtual Height/Virtual Sur-• round Back: Yes/YesPQLS with HDMI : Yes • (Multi, 2ch)Advanced Sound Retriev-• er : Yes (Multi)Auto Sound Retriver : Yes•

Tampilan panel belakang Pioneer VSX-921

HAL 34-37_TEST AV RECEIVER PIONEER 921 & MARANZ 7007.indd 35 6/10/2013 5:12:31 PM

Page 36: Audio video edisi 17 scoop

36 audio Edisi 17/2013video

TEST

PENULISWisnu

Tanpa banyak pikir, kami minta izin untuk mencobanya langsung di ruang theater Butik Audio Excel-

lent. Di sana ada beberapa set speaker yang terpasang. Oleh kru Excellent, Marantz dipasangkan dengan speaker fl oorstanding yang berukuran sedang merek KEF, dvd player blu-ray, dan untuk konsumsi mata, sinyal video diumpankan ke proyektor Pana-sonic.

Sambil menunggu semua siap kami mencermati bagian dari Marantz SR-7007 ini. Dari sisi muka yang terlihat jelas adalah tiga bundaran, kanan dan kiri tombol putar, sedang di sisi tengah merupakan display di-gital yang sekilas mirip dengan meter jaman

AV RECEIVERMARANTZ SR 7007Ketika berkunjung ke Butik Audio Excellent, pandangan kami terpaku kepada beberapa unit AV Receiver Marantz tipe SR 7007. Bukan hanya karena tampilannya yang begitu mewah, yang tidak seperti AV Receiver pada umumnya, tapi juga karena unitnya yang lumayan banyak. Dalam kamus saya, hanya satu kata “banyak” berarti “bagus”.

dulu. Ketika dicermati di sisi bawah tampak panel yang bisa dibuka untuk menyembunyi-kan beberapa tombol control dari Marantz ini, sungguh cerdik untuk membuatnya terli-hat elegant. Sisi depan ini semua terbuat dari aluminium anodize hitam yang mewah.

Kekuatan amplifi er 7 kanalnya sebesar 125 Watt @ 8 Ohm untuk masing-masing kanalnya, sesuai untuk speaker fl oorstanding yang dipilih.

Untuk yang suka hal yang lebih modern, Marantz juga menyediakan input USB, yang bisa dihubungkan dengan perangkat buatan Apple, dan juga terminal RJ45 yang bisa di link ke server ataupun langsung ke internet radio. Tapi untuk kami tetap yang namanya

HAL 34-37_TEST AV RECEIVER PIONEER 921 & MARANZ 7007.indd 36 6/10/2013 5:12:33 PM

Page 37: Audio video edisi 17 scoop

37 audio Edisi 17/2013video

AV Receiver kegunaan yang utama adalah un-tuk mendengarkan reproduksi music dari fi lm.

Meski di sediakan auto eq (Audyssey Mul-tyEQ XT) yang memudahkan pengesetan di dalam ruang home theater, tetap kami memilih untuk setting secara manual. Tanpa memaikan equalizer.

UJI COBA Film Avatar dengan format blu-ray

dipilih untuk ujicoba kali ini. Dahsyatnya keindahan alam “fantasi” hutan Pandora, tersaji di depan kami. Sejenak kami terlena dengan ke-halusan dan ketegasan dari gambar yang tersaji. Memang proyektor Panasonic ini layak juga mendapat acungan jempol, meski sebenarnya kami tidak sedang mereviewnya.

Reproduksi suara dari Marantz ini kami simak juga turut ambil bagian dalam andil membuat kami serasa masuk menyatu ke dalam fi lm Avatar. Adegan perjalanan menembus Pan-dora, hingga adegan ketika terjadi pertempuran tersaji apik. Demikian pula repro subwoofer yang membahana ketika terjadi ledakan di saat perang.

Secara keseluruhan system yang ada sangat ideal untuk ruangan yang bisa dikatakan cukup besar ini. Tidak kedodoran, juga tidak over. Secara artistic untuk yang juga memikirikan ta-tanan perangkat di dalam ruangan, Marantz SR 7007 dapan memberikan nuansa yang elegan.

Tapi sekali lagi, sebelum pembaca memutus-kan membeli, tidak ada salahnya berkonsultasi dengan para ahli di Excellent, agar yang dipilih adalah yang paling sesuai dengan kebutuhan. a

SPESIFIKASIMULTI CHANNEL/SURROUND

Number of Channels : 7.2 • ChannelsAudyssey : Audyssey • MultEQXT, DSX, Dynamic EQ, Dynamic VolumeDTS : DTS HD Master • Audio, HD High Resolu-tion, ES Discrete/Matrix, Neo:6, 96/24Dolby : Dolby TrueHD, • Digital, Digital Plus, Pro Logic IIz, EXDSD(SA-CD)/NEURAL : • Yes / -

SOUND ENHANCEMENTSCurrent Feedback Topol-• ogy : Preamplifi er StageDiscrete Amplifi cation : • YesPower Transformer : EI • CoreD/A Conversion : • 192kHz/24-Bit

Digital Signal Pro-• cessing : Analog Devices ADSP21487Video Off (Pure Direct) • : YesSource Direct : Yes• Chassis : Full Size• Variable X-over : Yes• Video Up-conversion : • Yes (Analog Compos-ite/Component Video to HDMI)Auto Calibration • by MIC : Audyssey MultEQXT (upgradeable to Pro by Installer)AM/FM tuner : FM • Tuner OnlyBass Management : • YesLip-sync (digital audio • delay) : YesSoftware Upgradable : • Yes (via Internet)

Keluaran multikanal yang melimpah dari Marantz SR 7007 untuk sistem home theater

HAL 34-37_TEST AV RECEIVER PIONEER 921 & MARANZ 7007.indd 37 6/10/2013 5:12:34 PM

Page 38: Audio video edisi 17 scoop

38 audio Edisi 17/2013video

TEST

PENULISBudi Santoso

Seperti telah disinggung di atas, bahwa penggunaan sistem komponen separasi memang menjadi salah satu pilihan

bagi sistem audio home theater, termasuk produk yang diuji kali ini merupakan sistem tersebut. Rotel RSP-1572 adalah piranti yang dikemas sebagai prosesor multikanal yang dapat dipadu dengan jenis penguat daya terpisah untuk menghasilkan tata suara sur-round dengan keluaran 7.1 kanal audio.

Sebagai pre/prosesor multikanal. Rotel RSP-1572 dikemas dengan penampilan yang mewah, dimana sosoknya yang sedikit tambun, memang cukup mengecohkan kami, karena perangkat ini sudah include power amplifi er, namun ketika kami lihat pada bagian panel belakang, tidak ada satupun jalur keluaran loudspeaker, yang ada hanya keluaran pre out untuk multikanal. Ini mem-

ROTEL RSP-1572PROSESOR MULTIKANAL YANG ANGGUNDalam menentukan sistem audio untuk home theater, banyak cara yang dapat dilakukan, terutama ketika menentukan perangkat AV receiver, dimana dapat menggunakan sistem terintegrasi atau dengan sistem yang menerapkan komponen terpisah.

buktikan jika Rotel RSP-1572 ingin menyu-guhkan performa yang pas untuk pengguna antusias.

Tampilan mewah produk ini sebenarnya sudah tercermin dari panel depan yang terke-san eksklusif, dimana dukungan peraga LED yang cukup terang dipadu dengan tombol-tombol pengatur soft-touch yang tersusun rapi, bahkan terdapat fi tur yang jarang ada di perangkat sejenis adalah untuk pengaturan EQ model parametrik. Lain lagi jika Anda melirik bagian panel belakang Rotel RSP-1572, maka akan terlihat jajaran jalur AV yang super lengkap, baik untuk analog mau-pun digital, termasuk koneksi HDMI yang kini sudah menjadi salah satu fi tur paling diminati para pengguna sistem home theater. Rotel telah menerapkan standar HDMI 1.4 untuk RSP-1572, sehingga mampu dilewati

HAL 38-39_ TEST ROTEL RSP 1572.indd 38 6/10/2013 5:13:05 PM

Page 39: Audio video edisi 17 scoop

39 audio Edisi 17/2013video

oleh sinyal 3D melalui layar Anda. Untuk pengujian Rotel RSP-1572 yang

kami lakukan di butik British Audio yang mangkal di kawasan Mangga Dua Mall, didukung oleh perangkat lain yang terdiri dari power amplifi er Rotel RB-1582 seba-nyak tiga unit, karena amplifi er ini merupa-kan jenis penguat daya stereo. Sedangkan untuk loudspeakernya digunakan sepasang front speaker Paradigm Studio 100, center speaker Paradigm CC-690, serta surround speaker Paradigm Studio ADP-590, dan sebagai reproduktor nada rendah digunakan subwoofer Paradigm Seismic 110.

Menu Rotel RSP-1572 tergolong cukup mudah untuk dinavigasi, termasuk pilihan manajemen bass yang sangat baik. Meskipun pengaturan Frekuensi Besar / Kecil dan Crossover dapat diatur global, namun menu Advanced menawarkan pengaturan secara individu untuk mode audio khusus, termasuk Dolby, DTS, stereo, dan DSP. Dengan de-mikian, kita bisa memiliki speaker besar dan menggunakannya full-range untuk stereo, tapi bass dikelola untuk mode lainnya.

Demikian pula, menu subwoofer me-mungkinkan pengaturan tingkat individu untuk berbagai pilihan format. Walau RSP-1572 tidak memiliki auto-setup dan EQ room, namun secara manual, ukuran jarak antar speaker dapat dimasukkan dalam menu agar diperoleh hasil yang optimal.

Saat pengujian, Rotel RSP-1572 yang telah disetting terlebih dahulu membuktikan kualitas suara yang disuguhkan terkesan lembut tapi detilnya tetap terjaga dengan baik, sehingga suara vokal tersimak tegas dan jelas, sedangkan efek surround yang dihadirkan memiliki bobot sama besar di masing-masing kanal, ini tentunya sangat mempengaruhi kualitas suara secara ke-seluruhan, apalagi didukung oleh subwoofer Paradigm Seismic 110 yang mampu member kontribusi besar dalam reproduksi efek suara infra rendah. a

SPESIFIKASI+7.1-channel preamp output • (with dual center and sub outs)+6 HDMI v1.4 inputs, 2 • outputs+Transcodes component and • composite video to HDMI+Upconverts lower-rez ana-• log video up to 1080p format over HDMI+Decodes Dolby TrueHD, • DTS-HD Master Audio; includes Dolby IIx/z surround, 4 proprietary music-DSP modes

+10-band parametric EQ • by individual channel+Textual onscreen setup • menus+Assignable zones 2-4 • (composite video/stereo audio)+USB-storage, iPod, and • Bluetooth audio (using sup-plied dongle) playback via front-panel USB port+Dedicated remote control• +IR in/out (4/6), 12-v trig-• ger (6), RS-232 serial con-nection (via RJ-45 port)Dimensi 17 x 5.6 x 13.5 • in; 21.4 lb

Sang prosesor dengan tur melimpah untuk jalur AV in/out yang kompatibel dengan berbagai power ampli er

HAL 38-39_ TEST ROTEL RSP 1572.indd 39 6/10/2013 5:13:07 PM

Page 40: Audio video edisi 17 scoop

40 audio Edisi 17/2013video

ANYSING SM-302 SONIC MAXIMIZERPENYEMPURNA SISTEM KARAOKE DAN PERANGKAT AUDIO

TEST

PENULISBudi Santoso

Dalam sebuah sistem karaoke, banyak cara yang dapat dilakukan untuk da-pat dihasilkan kualitas audio dengan

performa optimal, salah satunya dengan me-nambahkan perangkat pengolah sinyal audio yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas secara keseluruhan.

Anysing SM-302 menjadi salah satu pitanti yang patut dilirik keberadaannya, karena alat yang satu ini diklaim dapat memperbaiki atau memulihkan sinyal audio yang lemah alias mendem agar menjadi lebih tegas kembali.

Saat pengujian Anysing SM-302, kami menggunakan beberapa perangkat audio standar seperti amplifi er karaoke dan speaker karaoke yang juga masih besutan Anysing, dimana posisi Anysing SM-302 dipasang sebelum amplifi er, yaitu langsung dari mesin player.

Ketika kami coba untuk memainkan music karaoke, dalam posisi by pass, alunan

Istilah Sonic Maximizer mungkin sudah tidak asing lagi di telinga para pengguna audio profesional, namun manjadi sesuatu yang unik untuk sebuah sistem audio rumah. Tapi bukan tanpa alasan kalau perangkat tersebut dapat digunakan sebagai piranti upgrade suara yang tentunya akan menyuguhkan sesuatu yang spektakuler.

music yang tersaji memang sudah cukup dinamis, dimana keseluruhan bunyi instru-men terdengar jelas namun masih terkesan loyo. Hasilnya sangat berbeda ketika kami aktifkan fungsi Anysing SM-302, dimana kontur suara sudah terdengar sangat atraktir, alunan music menjadi memiliki bobot dan lebih dinamis.

Dengan pengaturan pada bagian low mixer ketika kami coba diputar dari po-

HAL 40-41_ TEST ANYSING.indd 40 6/10/2013 5:13:43 PM

Page 41: Audio video edisi 17 scoop

41 audio Edisi 17/2013video

sisi soft ke tight, music menjadi semakin gesit, sehingga tidak ada kesan kedodoran, bahkan gebukan bas menjadi semakin solid dan bulat, dengan tingkat ketetatan yang meningkat.

Begitu juga ketika kami atur pada bagian high mixer, suara frekuensi tinggi menjadi semakin smooth, sehingga dinamikanya terimbangi secara nyata, dari jangkauan frekuensi secara keseluruhan, apalagi kesempurnaan suara akan sangat matching ketika diatur knob Tune, sehingga tonal bal-ance yang dapat terjaga dengan baik dengan tingkat dinamika yang tinggi.

Dari hasil pengujian Anysing SM-302, terbukti kalau piranti yang satu ini memang member kontribusi besar dalam memantap-kan kualitas suara secara keseluruhan, tidak saja kontur suaranya yang semakin jelas, tapi juga menghasilkan bobot suara yang dinamis. Bahkan dengan pengaturan yang akurat, maka akan diperoleh kualitas music yang gesit dan smooth.a

SPESIFIKASIConnecting Ends XLR ( balance ) • and ¼ ” jack ( unbalance) Impedance 50K Ohm ( balance) • 25K Ohm ( unbalance) Max Exposure + 21dB ( balance) • and ( unbalance ) Repellent Ratio 40 db> 50 dB • @ 1KHzAudio Frequency Output• Connecting Ends XLR ( balance ) • and ¼ ” jack ( unbalance) Impedance 50K Ohm ( balance) • 25K Ohm ( unbalance) Max Exposure + 21dB ( balance) • and ( unbalance ) System Specs• Bandwidth 20Hz to 20KHz + 0/ • -0.5dBFrequency Response 0.4Hz to • 220KHz + 0/ -3dBNoise > -95dB, unweighted, • 22Hz to 22KHzT.H.D 0.009% TYP.@ + 4dB , • 1KHz. Gain 10.041% TYP.@ + 20dB , 1KHz. •

Gain 1I.M.D 0.01% TYP. SMPTE• Crosstalk < -100dB, 22Hz to • 22KhzBass Processor• Mode ( “ Dual Mode Bass • Processor ) Low Mix Variable• Multiband Processor• Mode Imlinearity• Mid Frequency Mix Ratio • VariableHigh Frequancy Mix Ratio • VariableIN/ OUT Control Led Bypass• Power Source Input• AC Voltage 220VAC 50Hz – • 60HzFuse 500 mA• Power Consumption 15 watt• Package• Dimention ( W.430mm X D. • 165mm X H. 44mm ) Net Weight 2.3 Kg• Gross Weight 3.0 Kg•

Prosesor maximizer Anysing yang siap untuk RCA dal XLR

HAL 40-41_ TEST ANYSING.indd 41 6/10/2013 5:13:44 PM

Page 42: Audio video edisi 17 scoop

42 audio Edisi 17/2013video

TEST

PENULISBudi Santoso

Untuk produk yang satu ini, me-mang sepintas terlihat hanya mirip dengan mikropon biasa,

apalagi bentuknya tergolong standar, tapi siapa sangka kalau produk besutan Amidas ini merupakan jenis mikropon karaoke yang ditanamkan mesin pemutar karaoke.

Dari penampilannya. Amidas didu-kung oleh casing mik dengan pilihan warna cukup variatif, dari warna silver, gold, silver pink, maupun hitam. Pada paket pembeliannya, Amidas dileng-kapi dengan sebuah mikropon yang ditunjang oleh kabel koneksi sepan-jang 5 meter, sebuah adaptor ac to dc, serta sebuah kartu memori jenis SD.

Kabel mikropon tersebut meru-pakan multi kabel yang tidak saja untuk dihubungkan ke amplifi er, tapi juga disiapkan jalur video komposit serta jalur catu daya DC. Pada bagian mikroponnya, terda-pat beberapa tombol fungsi yang sangat berguna untuk bernavigasi saat berkaraoke.

Saat pengujian, kami meng-gunakan perangkat audio kara-oke keluaran BMB, baik ampli-fi er maupun loudspeakernya. Sebelumnya Unit mikropon Amidas kami masukkan SD

AMIDASMIKROPON KARAOKE BUKAN MIDIJenis mikropon yang include program karaoke sudah sejak lama dikenal, bahkan beberapa vendor telah meluncurkan jenis perangkat tersebut dengan beragam fi tur yang dapat diaplikasikan sebagai mikropon yang juga merupakan mesin player karaoke.

card pada slot yang terdapat di bawah mic, dimana paket ini disediakan kartu memori SD dengan kapasitas 16 GB, kemudian pada ujung kabel mic, terdapat colokan model RCA, untuk warna putih dan merah dihubungkan ke ampli-fi er, sedangkan untuk warna kuning dihubungkan ke moni-tor TV. Kelistrikan Amidas didukung oleh sebuah catu daya terpisah.

Ketika semua perkabelan telah terhubung dengan baik, kami coba tekan tombol power yang terdapat disalah satu sisi mikropon, dan secara langsung terlihat menu yang tertampil di monitor, Amidas siap digunakan. Dengan memilih tombol “menu” maka akan terlihat tampilan sub-menu dengan menawarkan sistem

pencarian lagu yang tersimpan di kartu SD.

Secara im-plisit, tombol angka

yang ada di mikropon dapat digunakan se-

bagai “tombol cepat” untuk menjalankan fungsi

karaoke, seperti saat mene-

HAL 42_TEST MIDAS.indd 42 6/10/2013 5:11:03 PM

Page 43: Audio video edisi 17 scoop

43 audio Edisi 17/2013video

kan tombol angka 1 yang berfungsi untuk menampilkan atau mematikan suara vokal, atau tombol angka 2 yang berfungsi untuk memainkan lagu berikutnya.

Dalam pemilihan atau request lagu ka-raoke, kami cukup dimudahkan dalam hal searching, dimana dapat dilakukan ber-dasarkan nama artis atau judul lagu, bahkan secara alphabetis, secara otomatis akan me-nampilkan susunan artis/lagu sesuai dengan keinginan.

Yang cukup menarik dari sistem karaoke mikropon kali ini adalah sajian lagu karaoke yang dihadirkan setara dengan format mpeg yang biasanya terdapat pada format VCD, sehingga musik dan lirik dapat menampilkan musisi aslinya, dimana untuk mesin Ami-das ini setiap lagu karaoke telah dikonversi dalam format berekstensi LMV.

Dengan kapasitas sebesar 16 GB memang tidak dapat menampung sampai ribuan lagu dibanding dengan format Midi yang ukuran-nya kecil-kecil, tapi untuk berkaraoke, Ami-das lebih mengasyikkan, karena disuguhkan iringan dari instrumen music yang asli. Namun kami tidak merasa kecewa, karena kemudahan dalam proses menggonta ganti

kartu SD, memungkinkan sim-panan data lagu dapat dipi-

sahkan secara proporsional. Misalnya untuk lagu-lagu

barat dan Indonesia dipisah dalam kartu

SD yang berbeda.Untuk menam-

bahkan lagu baru atau upgrade, mesin

Amidas menyediakan software aplikasi konversi

yang dapat merubah format audio video lain diubah menjadi format LMV

agar dapat di baca pada mesin tersebut, walau proses konversi hanya dapat dilaku-kan melalui PC.

Soal kualitas suara, Amidas mikropon ternyata tidaklah murahan, terbukti saat kami mencoba olah vokal saat berkara-oke, hasilnya cukup representative, dimana ketebalan vokal maupun efek echo disajikan nyaman di telinga, tidak ada kesan digital yang dominan, sehingga kami berkeyakinan bahwa mesin Amidas yang tergolong mobile ini tidak kalah dengan mesin karaoke kelas pro yang ada di tempat hiburan karaoke pada umumnya.a

Paket lengkap mikropon Amidas yang siap tempur untuk karaoke dimanapun anda berada

HAL 42_TEST MIDAS.indd 43 6/10/2013 5:11:10 PM

Page 44: Audio video edisi 17 scoop

44 audio Edisi 17/2013video

MENYIMAK HANGATNYA VOKAL LUQMAN HAMZATernyata piringan hitam (vinyl record) masih disukai audiophile, terutama yang senior.

Memang ada suatu kehangatan tersendiri di balik suara repro piringan hitam. Di dalam dunia

hobi - menyukai produk jadul bukan hanya terjadi di dunia audio tetapi juga di dunia otomotive.

Penggemar mobil klasik pasti akan ber-cerita betapa nikmatnya getaran setir mobil

tua yang tanpa power stee-ring. Demikian juga para audiophile senior menyukai warna vokal vinyl yang ba-sah disertai bunyi pop noise, bak popcorn yang berbunyi pletak-pletuk.

Bulan silam kami

HI E

ND

PENULISTjandra Ghozalli

Djon Welly

HAL 44-47_HI END 1.indd 44 6/10/2013 5:16:53 PM

Page 45: Audio video edisi 17 scoop

45 audio Edisi 17/2013video

bertandang ke sejumlah butik high end di kawasan Mangga Dua Mal, di antaranya Victoria yang diko-mandoi oleh Lukito. Victoria sudah belasan tahun berkecimpung di dunia high end membuatnya dikenal oleh kalangan audiophile terutama yang berdomisili di Jakarta. Dalam kunjungan kali ini, saya disuguhkan seperangkat audio equipment:

Turntable : Nottingham Analog Dais• Cartridge : Dynavector XXL-MkV• Phono Preamp : Whest Audio MC Ref V (mono blok)• Preamp : Mc Intosh Mc 22• Power Amp : Mc Intosh Mc 601• Perkabelan : Audionce AU 24c• Lodspeaker : Harberth Super HL-5•

HARBERTH SUPER HL-5

Transducer system:3-way • refl ex 200mm RADIAL� bass/mid, 25mm tweeter, and 20mm SuperTweeter.Freq. Response:40Hz - • 24kHz +/-3dB, free space, 1m with grille on, smooth off-axis response.Impedance:6 ohms easy • to drive.Sensitivity:86dB/1W/1m• Amp. Suggestion:Works • with a wide range of am-plifi ers, ideally from 25W/channel.Power handling: 150W • programmeConnector:Four 4mm gold-•

plated binding posts for wires or plugs (biwireable)Dimensions (hxwxd):638 x • 322 x 300mmFinish:Cherry, eucalyptus, • rosewood, gun grey, arctic white, jet black..Space needs:Overall re-• sponse optimised for use away from walls.Stands:To bring ears level • with tweeters: typically 16-20 inches.Weight:17.2kg each, • unpackedPacking:Single speaker • per protective carton

HAL 44-47_HI END 1.indd 45 6/12/2013 2:22:35 PM

Page 46: Audio video edisi 17 scoop

46 audio Edisi 17/2013video

Khusus preamp Mc Intosh Mc 22 adalah produk tipe lama yang sengaja diproduk ulang secara terbatas dalam rangka HUT Mc.Intosh ke 50, sehingga produk ini tidak ditampilkan di web-site Mc Intosh.

Pre amp Mc Intosh Mc 22 pernah men-jadi preamp legendaris di dekade 50 hingga 60 an.

Pada mulanya kami menguji coba dengan menggunakan speaker Harberth Monitor 30.1, namun karena terlalu kecil untuk sound room Victoria maka diganti dengan yang agak besaran, Harberth Super HL-5.

Ada sejumlah album lagu yang kami jadi-kan referensi dari bedah sistem kali ini.

MICHAEL RUFFAlbum ini

berjudul Speak-ing in Melodies dalam nomornya “What Kind of World”. Michael Ruff memi-liki vokal berciri khas yang tidak terlalu berat maupun ringan. Vokal Michael Ruff serin-gan Phil Collins. Dalam “penerawangan” kami, terkesan sistem ini mempunyai tang-gapan frekuensi yang datar. Apa yang dire-pro sungguh polos tanpa ada penambahan apapun. Apabila anda menyukai “kejujuran” - kiranya sistem inilah yang paling tepat bagi anda.

DIANA KRALLAlbum Diana

Krall “From This Momen-tion” dalam nomornya “Isnt This a Lovely Day”. Saya merasa ada kabut pada re-

produksi rekaman vinyl ini. Suara Diana tak lepas dan bunyi instrument juga tak terbuka, Apakah yang terjadi? Perangkat keras atau vinyl bermasalah?

LUQMAN HAMZANamanya

familiar seper-ti nama orang Indonesia, Luqman (Luk-man) Hamza (Hamzah). Tetapi dia asli orang kulit hitam kelahiran Amrik. Judul lagu yang kami putar “Born to be Blue”. Ketika suara lantang menyerang kami – ketika itu juga kami tahu bahwa asap pada Diana Krall berasal dari kualitas vinyl recordnya sendiri yang kurang ba-gus. Ternyata pada album Luqman (331/3 rpm) reproduksi vokalnya lantang terbuka penuh timbre., stagingnya juga mantap tidak bergeser walau kepala kita miringkan 10 cm ke kiri atau ke kanan dari posisi sweet center. Saya suka album vinyl Luqman ini, bukan saja lagunya asyik tetapi rekaman-nya bagus.banget. Kebetulan album Hamza

Tjandra Ghozalli

PENULISH

I EN

D

HAL 44-47_HI END 1.indd 46 6/12/2013 2:22:48 PM

Page 47: Audio video edisi 17 scoop

47 audio Edisi 17/2013video

MC INTOSH MC 601

ELECTRONIC Power Output per Channel : • 600W @ 2, 4 or 8 OhmsNumber of Channels : 1• Total Harmonic Distortion : • 0.005%S/N below rated output : • 124dBDynamic Headroom : 2.1dB• Damping Factor : >40 Wide-• bandRated Power Band : 20Hz to • 20kHzFrequency Response +0,-0• .25dB : 20Hz to 20kHz Frequency Response -3dB : • 10Hz to 100kHz

CONTROLRemote Power Control : Yes• Multi Channel DB25 Cable : • N/A

GENERALCircuit Confi guration : Quad • BalancedCircuit Design : Transistor• Mono Bridge : N/A•

Mono Parallel : N/A• Autoformer : Yes• Meters : Yes• Meter Light Switch : Yes• Balanced Input : Yes, and • outputFront Panel : Glass with • handlesIllumination : LED Fiber • OpticChassis Style : Open • Stainless SteelGold Plated Binding Posts • : Yes, New Style McIntosh

WEIGHTS & DIMENSIONS

Dimensions (W x H x • D) : 17-1/2” (44.45cm) x 9-7/16” (23.97cm) (including feet) x 22” (55.88cm) (including front panel, handles and cables)Weight : 93 lbs (42.18 kg)• Shipping Weight : 126 lbs • (57.15kg)

•••••

WD•

••

WHEST AUDIO MC REF V

Pure Class-A discrete • Dual mono gain-block design• 20 discrete voltage regulators per channel• High current and high voltage• 52dB -69dB in 4 steps (MM optional)• 6 load and capacitance settings• Hand selected parts used throughout•

teridiri dari dua piringan – yang satu 331/3 rpm dan satu lagi 45 rpm. Kami putar album Luqman Hamza “Until The Real Thing Come Along” dalam format 45 rpm. Un-tuk itu susunan belt turntable Nottingham dipindah ke posisi 45 rpm. Kami simak vokal Luqman terepro lebih lantang dengan desis permukaan lebih sedikit dan bergeser ke frekuensi lebih tinggi. Rekaman 45 rpm mengandung unsur rekaman yang lebih detil, ini terkesan nyata pada warna vokal teng-gorokan Hamza yang lebih nyata.

NOTTINGHAM ANALOG DAIS

Bearing: Oil pumping type bronze• Dimensions (mm): 190W x 150D x 80H• Overall weight: 80lbs• Supplied without tonearm (please contact us • for a package deal)

KESIMPULANTata suara racikan Victoria unggul dalam kepolosan

suara dimana suara reproduksi tidak mengalami penam-bahan tone apapun. Kejelasan artikulasi vokal yang bagus sekali. Dan gejolak transien tersalur utuh tanpa ada corruption. Staging almost stable.a

HAL 44-47_HI END 1.indd 47 6/12/2013 2:22:53 PM

Page 48: Audio video edisi 17 scoop

48 audio Edisi 17/2013video

HI E

ND

PENULISTjandra Ghozalli

REAL EXCELLENCE AUDIO EQUIPMENTBerbarengan kunjungan kami ke butik

Victoria, kamipun mampir ke Excel-lence Audio yang berlokasi juga di

Mangga Dua. Mal atau M2M. Kebetulan sang bos Charlie lagi ke London, jadi kami

dilayani oleh sdr Billy. Excellent Audio pu-nya butik besar dengan ruang dengar stereo dan home theater yang terpisah. Oleh Billy kami di sajikan perangkat:

HAL 48-51_ HI END2.indd 48 6/10/2013 5:19:14 PM

Page 49: Audio video edisi 17 scoop

49 audio Edisi 17/2013video

CD Player : Musical Fidelity AMS• Pre Amp : Musical Fidelity Prima• Power Amp : Musical Fidelity AMS • (pure class A / 2 x 100 W)Loudspeaker : JM Labs Focal Scala Utopia• Power Regulator: Isotek Titan•

Oleh karena semuanya solid state maka pemanasan cukup 3 menit untuk memulai pengujian reproduksi suaranya. Yang sangat berkesan penampilan power amp Musical

Fidelity AMS yang “segede bagong” dengan be-rat lebih dari 100 kilo!! Terlihat dari kabinet luar, power amp ini dikerjakan secara rapih dan teliti. Kulit kabinet terbuat dari aluminium setebal 1,2 cm tampak kokohnya bukan main. Kami dipersilahkan memilih beberapa album CD. Kami memilih 3 album

JM LABS FOCAL SCALA UTOPIA

Type : 3-way fl oorstanding • bass-refl ex loudspeakerFrequency response (+or-• 3dB) : 28Hz - 40kHzLow frequency point : • 24HzSensitivity (2,83 V/1 m) : • 92dBNominal impedance : 8 • ΩMinimum impedance : • 3.1ΩCrossover frequency : • 250Hz/2200HzRecommended amplifi er • power : 40 - 500W

Dimensions (HxWxD) • : 49-1/8 x 15-1/2 x 16-3/8Net weight : 187.4lb • (85kg)Drivers : 11” (27cm) W • woofer Power Flower 6-1/2” (16.5cm) W midrange IAL2 pure Beryllium inverted dome 1” (27mm) tweeterType : Floorstanding • loudspeakersSurface : up to 40 m2•

HAL 48-51_ HI END2.indd 49 6/10/2013 5:19:19 PM

Page 50: Audio video edisi 17 scoop

50 audio Edisi 17/2013video

CD - sebagian kami pilih karena kami sudah familiar lagunya. Inilah dia:

THE GREATEST BASSOThe Greatest

Basso dalam no-mornya The Moon Reperesence My Heart, sebuah lagu Mandarin yang sangat populer dilantunkan oleh Ming Chin dalam albumnya The Greatest Basso (Vokal Bass Hebat).

Vokal Ming Chin direpro oleh perangkat ini begitu sempurna. Vokalnya tidak ter-lalu berat namun empuk sehingga tersimak wajar. Pada kebanyakan sistem tata suara (apalagi yang pakai subwoofer) sering kali vokal Ming Chin direpro terlalu over weight. Seakan mulut Ming Chin terpisah dari teng-gorokannya, aneh kan?

POWER AMP: MUSICAL FIDELITY AMS

PERFORMANCEPower output: 50 Watts per channel into 8 • Ohms (17 dBW) THD(+ noise): <0.006% typical • Signal to Noise Ratio: >110dB • Frequency Response: +0, –0.4dB, 10Hz to • 40kHz

INPUTS1x RCA Phono Line Level • 1x Line level XLR Balanced •

GENERALDimensions - WxHxD (mm): 483 x 325 x 460 • Weight (unpacked / packed): 60 kg / 65 kg•

PRE AMP: MUSICAL FIDELITY PRIMA

Description: Tubed, two-channel line preampli-• fi er. Tube complement: 14 ECC81. Frequency response: 5Hz–50kHz, –0.5dB. Maximum output: 32V RMS. Output impedance: 600 ohms. Input impedance: 150k ohms, line inputs center-tapped. THD+noise, 20Hz–20kHz: <0.005% typical. Signal/noise: >105dB (no reference level quoted). Input sensitivity (full output): 8V. Over-load margin: 30dB. Channel separation: 105dBDimensions: 18.8” (483mm) W by 5.9” (150mm) • H by 16” (410mm) D. Weight: 37 lbs (16.8kg).Finishes: Silver, Black.•

NORAH JONESNorah Jones

adalah album kedua berjudul “Come Away With Me” dalam no-mor “Don’t Know Why”

Siapa yang tak kenal warna suara Norah yang khas? Rada serak basah. Kami simak vokal Norah direpro cukup tebal dan terbuka. Kami sudah familiar dengan vokal Norah sehingga kami sedikit banyak menge-tahui “kewajaran” dari reproduksi perangkat ini. Yang sulit adalah merepro bunyi “es-ser” atau sibilans yang halus tetapi mampu merepro bunyi cymbal yang keras. Ternyata

Tjandra Ghozalli

PENULISH

I EN

D

HAL 48-51_ HI END2.indd 50 6/10/2013 5:19:22 PM

Page 51: Audio video edisi 17 scoop

51 audio Edisi 17/2013video

kedua karakter bunyi yang berbeda itu dapat direpro oleh sistem ini.

MUSIC IN THE ORIGINAL MARANTZ AGE

Music in The Original Marantz Age Ini album layak dimiliki oleh se-tiap audiophile. Karena di da-lamnya terkemas lagu dan musik hebat hasil rekaman jadul dari dekade 50 hingga 60 an.. Nomor perta-ma “I ne Got My Love To Keep Me Warm” sebuah permainan big orchestra oleh Holly-wood Bowl Symphony. Rekamannya walau sudah tua, bagus bukan main. Reproduksi in-strument brass (trumpet, sax) penuh timbre. Stereo imagenya melebar dan megah. Bunyi perkusi nada tingginya transparant, sungguh mengasyikan. Nomor kedua “I Can’t Give You Anything But Love” sebuah nyanyian yang dibawakan oleh Judy Gartland yang direkam secara live di Carnegie Hall.. Judy mampu membawa kami ke era 50 an di mana ketika itu Broadway New York setiap malam ramai dikunjungi wisatawan untuk menonton drama musikal jazzy. Nomor keti-ga kami putar Billy Vaughn dalam nomornya “Loving String”. Siapa yang tak kenal orkestra Billy Vaughn? Seperti halnya Paul

CD PLAYER: MUSICAL FIDELITY AMS

plays CDs, CD-Rs, and CD-• RWs192kHz/24-bit Delta-Sigma • dual differential 8X oversam-pling DACoptical digital, coaxial digital, • and USB (type B) inputs for a computer allow player to be used as a stand-alone digital-to-analog converterchoke-fi ltered power supplies • reduce unwanted AC noise for a low noise fl oorrepeat and program play with • direct access from the remote controlforward and reverse skip and • search functionsfull-function remote• display dimmer• optical and coaxial digital • outputsbalanced stereo XLR outputs•

stereo RCA outputs• signal-to-noise ratio • greater than 117dB (A-weighted)channel separation: • greater than 105dB (20-20,000Hz)total harmonic distortion: • less than 0.003% (10-20,000Hz)frequency response: 10-• 20,000Hz (-0.2dB)total correlated jitter: less • than 135 picoseconds peak to peakdetachable AC power • cord17-3/8”W x 4-7/8”H x • 15-11/16”Dweight: 24.7 lbs.•

••

Mauriat yang datang belakangan, Billy Vaughn adalah musik “easy listening” yang hebat dan disukai banyak golongan. Kami simak permainan brass Billy tersimak kaya akan harmonik tidak polos melain-kan penuh detil.

KESIMPULANPerangkat racikan Excellence Audio menyajikan

reproduksi suara yang megah dalam luas stage mau-pun kekayaan timbre. Gejolak dinamikanya juga luar biasa yang mampu memukau orang di permulaan lagu. Walaupun terkesan megah, perangkat ini mampu men-jaga proporsi tonal balance dalam batas kewajaran.- tidak ada yang over dosis. Sistem ini termasuk one of the best yang pernah kami kunjungi di M2M.a

HAL 48-51_ HI END2.indd 51 6/10/2013 5:19:24 PM

Page 52: Audio video edisi 17 scoop

52 audio Edisi 17/2013video

DWR TECHNOLOGY MENGUTAMAKAN LIVE MUSICFilosofi rancangan sebuah sistem audio tidak selamanya sama. Ada yang mengutamakan “kejujuran penyimakan” (truth listening), ada yang mengusung “kerincian suara” (sound accurate), ada yang mengutamakan “keindahan musik” (musical fi delity). Dan DWR Technology mengutamakan “musik hidup” (live music).

HI E

ND

PENULISTjandra Ghozalli

HAL 52-55_ HIEND 3.indd 52 6/10/2013 5:21:16 PM

Page 53: Audio video edisi 17 scoop

53 audio Edisi 17/2013video

Adalah Djon Welly sebagai peng-gagas sekaligus CEO dari DWR (Djon Welly Reference) Techno-

logy yang menargetkan live music sebagai acuan yang dapat dipercaya (Reality As A Reference). Sesungguhnya, orang membeli rekaman musik, bukan untuk menyimaknya di dalam studio (atau membuat ruangan kita seperti studio produksi rekaman yang terlalu penuh redaman, treatment dan sebagainya), melainkan di dalam ruang cafe atau audi-

CDT Player : AN Transport Balance • (modifi kasi penuh)DAC : DWR Technology DAC • Tube BalancePre Amp (vacuum tube) : DWR Technology Pre Balance• Power Amp (mono block) : DWR Nakula Sadewa NS-180 • Power BalanceLoudspeaker : DWR Aria Maxima Black • Diamond Bookshelf 2ways

torium ataupun ruang konser dengan mengembali-kan produksi (re-produksi) rekaman music sesuai / mendekati aslinya ke ruang dengar normal dengan apa adanya (dengan sofa, perabotan, dinding asli dsb sebagai akustik secukupnya & seperlunya) melalui tatanan audio music system yang tersetting baik dan tertala akurat.. Berbarengan dengan kunjungan kami ke sejumlah butik high end di M2M (Mangga Dua Mall). Kami sempat mampir ke.. A Place of Mu-sic Lovers, The Reference, butik audio dan music bersinergi, milik bung Djon Welly. Beliau inilah satu satunya pemerkasa produk “made in Indonesia” dengan lokasi di Mangga Dua Mall Lantai 1 no20A. Di dalam butiknya ini ada ruang dengar yang cukup padat isinya dengan perangkat tata suara buatannya Pada kunjungan kali ini kami disuguhkan seperang-kat sistem tata suara yang terdiri dari:

POWER AMP NAKULA SADEWA NS-180

Balance Solid state• Bipolar Class AB1• Output power : 80 watt / channel• Switchable Inputs : 1pair xlr & 1pair rca• Outputs for vertical bi-amp capable : 1pair xlr•

Perlu diketahui sistem ini menggunakan hubungan balance mulai dari CD player – DAC - Preamp – hingga ke Power amp. Hubungan balance memiliki bidang dinamika lebih luas dan ground noise lebih rendah. Dalam keadaan silence mode, hubungan

HAL 52-55_ HIEND 3.indd 53 6/10/2013 5:21:20 PM

Page 54: Audio video edisi 17 scoop

54 audio Edisi 17/2013video

bertambah luas namun suara menjadi “sedikit kasar”. Tapi inipun juga tergantung dari kuali-tas recording. Untuk recording era lama yang direkam dengan kualitas cukup baik seperti album Concord, karakter rekaman dikeluarkan oleh system ini dengan jujur bersama de-ngan resolusinya yang kurang tinggi (“sedikit kasar”) daripada resolusi rekaman sekarang. Tapi disisi lain, melalui system ini akan terasa lebih punya soul, musical dan involving. Nothing perfect, but if it still a honest neutral natural system is better.

JOSH GROBAN. In Concert 2002, “O Holy Night”. Vokal

Josh yang spesifi k dan full orchestra yang membahana segera memenuhi ruang den-gar. Vokal Josh tidak terlalu bariton dan mampu direpro oleh perangkat karya bung Djon tanpa terkesan keberatan. Pada beberapa tata suara yang pernah kami uji sering terjadi “over weight” pada vokal Josh.

LEE RITENOURMusisi jazz progressive dalam albumnya

“Overtime” (live in studio) 2004, memb-awakan nomor “Night Rhythm”. Permainan drum, gitar melodi dan gitar bass yang lincah terkesan dinamis, mampu diikuti oleh perangkat DWR Technology tanpa terkesan kedodoran. Benar-benar rhythmnya mampu membuat kaki kami berdetak mengikutinya. Transient petikan gitarnya terasa “kehanga-tannya” di telinga dan disusul dengan sero-botan saxophone yang juga dinamis. Sebagai produk “made in Indonesia” kami merasa bangga atas karya bung Djon Welly ini.

balance lebih senyap dari pada hubungan unbalance. Ini disebabkan interferensi noise yang berasal dari luar akan tereliminir dengan sendirinya dengan sirkuit topologi true&fully balance yang lebih baik, dan koneksi interkonek kabelnya pun memakai konektor XLR (jalur +, - dan ground yang terpisah, sehingga kabel pun bisa dipakai jauh bisa lebih panjang dan sangat mengu-rangi interferensi noise dan hum). Secara teknis, fully balance dengan koneksi xlr, lebih baik daripada memakai konektor RCA (unbalanced) yang pin tengah adalah + dan ring luar adalah ground, sehingga lebih rentan pada hum dan noise apalagi kalau dipakai terlalu panjang.

Seperti yang sudah kami katakan dari awal bahwa fi losofi rancangan dari DWR Technology adalah “live music” yang me-ngutamakan bidang dinamika yang lebar terbebas dari kliping atau pemenggalan amplituda.

Untuk itu kami mengambil sejumlah album CD dari berbagai genre (vocal jazz standard, vocal & classic orchestra, jazz fu-sion, blues rock) untuk mengevaluasi kehan-dalan perangkat karya bung Djon Welly ini.

ERNESTINE ANDERSON. “Never Make You Move To Soon” , 1980,

dalam nomor bekennya “What a Difference a Day Made”. Kami simak vokal Ernestine melantang gamb-lang dengan ciri khas penyanyi wanita kulit hitam. yang penuh emosi. Terkadang Ernestine berteriak dan gejolak ini mampu diikuti oleh perangkat audio DWR Technology tanpa hambatan. Untuk rekaman ini, bila gain diturunkan maka biasanya cakupan dinamika menjadi lebih terbatas dengan detil tetap terjaga. Bila gain bertambah maka dinamika turut

Tjandra Ghozalli

PENULISH

I EN

D

HAL 52-55_ HIEND 3.indd 54 6/10/2013 5:21:23 PM

Page 55: Audio video edisi 17 scoop

55 audio Edisi 17/2013video

PATRICIA BARBERAlbum live at The Green Mill – Compa-

nion, 1999. Apa jadinya kalau nomor “Black Magic Woman” yang biasa dilantunkan oleh Santana, kini dilan-tunkan live di café oleh musisi wanita Patricia Barber? Nah ini dia yang menjadi menu pe-nutup uji dengar kami. Ternyata Patricia memiliki charisma vocal dan Hammond B3 Organ tersendiri dalam lagu yang dibawakannya ini. Pukulan gendangnya terasa sekali eksistensi-nya dan bunyi ayunan perkusi karakasnya serta betotan contrabass penuh power. Saya rasa permainan musik pengiring Patricia tidaklah kalah dari permainan Santana

KESIMPULANKami berkesimpulan kalau racikan bung

Djon ini cukup mumpuni. Bersandarkan pada target “live music” perangkat ini mampu membawa kita ke kafe atau ke ruang pertun-jukan s/d Java Jazz Festival dengan nyata.Sesungguhnya “live music” adalah demikian. Tidak seperti di dalam studio rekaman yang serba bersih.

DWR TECHNOLOGY BALANCE PRE AMP TUBES

4 tubes 6SN7 double triode class A• 1 tube 6X5 for power supply section• 3 inputs, 1 pair fully balance xlr and 2 pair single ended rca• 2 outputs, 1 pair fully balance xlr and 1 pair single ended rca•

DWR TECHNOLOGY BALANCE DAC TUBES

24 bit 192 khz• 2 tubes 6DJ8 double triode class A output• Digital Input switchable : 1 xlr and 1 rca input• Analog Outputs switchable : 1 pair xlr and 1pair • rca

DWR TECHNOLOGY ARIA MAXIMABLACK DIAMOND LOUDSPEAKER

Type : 2 Ways bookshelf• Box : Bass refl ex• Port location : Back ported• Driver Woofer : 6,5” • polypropylene long throw surround rubber Driver Tweeter : 1” dome • polypropyleneFreq. response : 45hz-22-• kHzEffi ciency : 92dB• Impedance : 4 Ohm• Binding post : 2pair 5 • ways binding post

Wire : Bi-wire able (or • Bi – amp able)Internal wires : Oxygen • Free Copper wiresFinish : Black Piano • fi nish with lacquer multiple coatedRange power : 5-200 • watt RMS/chSize : 21.5x26x33 cm • (LxDxT)Crossover point : 3000 • Hz

HAL 52-55_ HIEND 3.indd 55 6/10/2013 5:21:25 PM

Page 56: Audio video edisi 17 scoop

56 audio Edisi 17/2013video

Konsep Go to Beyond untuk kehidu-pan sehari-hari nampaknya se-makin menjadi kenyataan. Aplikasi

beberapa kegiatan seperti memotret, nge-net, merekam video dan lain-lain jauh lebih prak-tis. Bukan lagi mengandalkan jemari, namun cukup dengan mata.

Ya..istilah mata merupakan jendela hati mungkin sekarang memiliki arti yang lebih luas, melalui mata Anda pun mampu berak-tifi tas dan menjelajah dunia melalui perintah suara.

Google Glass saat ini masih bisa dibil-ang project, sebab hingga saat ini perangkat berbentuk kacamata ini masih belum dirilis di pasaran, meski Google sebagai pabrikan memberikan kesempatan terhadap beberapa pihak untuk mencoba alat ini terlebih dahulu.

Tidak hanya decak kagum yang diterima Google, namun banyak pula pendapat kon-tra yang datang, sebagian besar beranggapan

GADG

ETPENULIS

Dini

FOCUS

onsep Go to Beyond untuk kehidu-pan sehari-hari nampaknya se-makin menjadi kenyataan. Aplikasi

GOOGLE GLASS BEKERJA LEWAT MATA DAN SUARA

bahwa alat ini bisa menganggu privacy sese-orang dan lebih banyak mendatangkan kesia-siaan dibanding manfaatnya apalagi gadget ini sekarang sudah mengusung aplikasi porno di dalamnya.

Tapi seperti biasa, kemunculan produk den-gan cara seperti inilah yang kadang membuat-nya menjadi perbincangan, fenomenal dan tentu saja berimbas menjadi laku keras.

HAL 56-64_GADGET.indd 56 6/10/2013 5:31:25 PM

Page 57: Audio video edisi 17 scoop

57 audio Edisi 17/2013video

APLIKASI GOOGLE GLASSBeberapa aplikasi yang banyak membuat

orang kagum berkat keparktisannya , seperti menatap sebuah masa depan.

1.Reminder : Bangun tidur memakai kacama-ta ini, Anda langsung diingatkan akan janji ‘temu’ Anda di hari ini. Jangan takut ada yang terlupa, selain mengingatkan janji yang terdisplay, pengin-gat ini juga bersuara khas

2.Message : Tidak hanya janjni. Mengirim dan menerima pesan juga bisa dilakukan. Tanpa perlu mengetik pesan via tangan, Anda cukup bersuara, “ Hai Bro, nanti siang di TIM ya…” begitu……

3.Weather: Jangan keluar rumah dulu sebe-lum Anda membawa paying. Karena ramalan cuaca sepanjang hari ini hujan. Dan itu terpam-pang di display Google Glass sekaligus menyerta-kan derajat suhu udara.

4.Reserve: Tak perlu susah-susah memesan tiket bisokop, pertunjukan atau kereta sekalipun cukup datangi saja website pemesanan dengan

cara berujar , si Google Glass ini akan bekerja sendiri sesuai perintah sound yang keluar melalui mulut Anda.

5.Sharing location: Anda bisa mensharing lokasi Anda ke klien atau orang tertentu yang ingin tahu diaman saat ini Anda berada.

6.Sharing foto: Seperti halnya smartphone, Google Glass bisa mensharing foto. Baik itu un-tuk sekedar kegiatan happy-happy atau bisnis. Caranya? Lagi-lagi lewat suara

7.Phone: Tidak sekedar aplikasi internet yang diadopsi si Google glaas ini, namun fungsi bertelepon ria juga diusungnya. Sekalian bertelepon Anda bisa juga berinteraksi lang-sung dengan si penelepon (chat ) dan langsung bisa sharing beberapa aplikasi seperti sharing video dan lain-lain dengancara on line.

8.Rute: Jangan takut nyasar ketika me-makai Google Glass. Karena piranti ini sudah dilengkapi dengan aplikasi map layaknya sebuah GPS.a

GOOGLE GLASS PROJECTProject ini menyebut Google glass sebagai

head –mounted display (HMD). Tujuan proyek ini adalah mencoba memindahkan aplikasi smart-phone ke sebuah alat yang lebih ringkas yakni kacamata. Disainnya sendiri berupa 2 strip alumunium dan 2 bantalan hidung. Goole Glass Projecti ni sendiri merupakan bagian dari Google X lab at The Company yang sudah berdiri sediri

HAL 56-64_GADGET.indd 57 6/10/2013 5:31:29 PM

Page 58: Audio video edisi 17 scoop

58 audio Edisi 17/2013video

Cuaca yang tak pernah menentu, membuat Anda mesti tetap siaga. Termasuk melindungi benda-benda

pribadi Anda terutama gadget. Karena piranti ini selazimnya dibuat tidak tahan air apalagi banting. Salah satu cara bagi Anda yang kerap lalai, boleh memilih gadget-gadget yang cool berikut sebagai barang-barang pribadi. Tujuannya cuma satu, biar Anda tak perlu was-was lagi membawa gadget dalam kondisi dan cuaca yang buruk sekalipun,

1. POLAROID XS80, KAMERA FULL HD TAHAN AIR

Polaroid XS80 merupakan kamera Full HD. Dari awal konsepnya sudah dibuat

uaca yang tak pernah menentu, membuat Anda mesti tetap siaga. Termasuk melindungi benda benda

GADGET-GADGET WATERPROOF

tahan air tanpa perlu tambahan casing lain. Konon kamera ini tidak hanya tahan terhadap guyuran hujan, melainkan menjadi sahabat yang paling pas buat snorkeling.

Polaroid XS80 dijamin tahan air hingga kedalaman 9 meter, selain itu kamera ini juga tahan banting. Jadi sah-sah saja untuk dibawa

PENULISDini

GADG

ETCOOLEST

1

4

3

5

HAL 56-64_GADGET.indd 58 6/10/2013 5:31:36 PM

Page 59: Audio video edisi 17 scoop

59 audio Edisi 17/2013video

mendaki gunung, naik sepeda dan kegiatan outbound lainnya tanpa khawatir akan rusak.

Polaroid juga menyertakan mount untuk helm di paket pembeliannya, serta berbagai mount lain yang dapat dibeli terpisah. XS80 juga dilengkapi sensor G untuk pemutaran gambar otomatis dan teknologi anti gun-cangan. Untuk hasil rekaman, kamera ini mampu menghasilkan video 720p dan 1080p HD 30 fps serta foto beresolusi maksimum 16 megapixel yang dapat disimpan di mi-croSD card. Lensanya mampu menangkap gambar dengan sudut pandang 120°. Bate-rainya sendiri mampu bertahan sekitar 2,5 jam untuk satu kali charge.

Polaroid menempatkan XS80 di kelas menengah dengan kisaran harga US$130 atau sekitar 1,3 juta rupiah.

2. GRIFFIN GB02480 SURVIVOR MILITARY DUTY CASE

Meski hanya sebuah case, Griffi n GD02480 bertugas melindungi iPad ke-sayangan Anda. Apalagi tema yang diusung

oleh si case ini adalah survivor duty case, tak heran tugasnya adalah mencegah kerusakan di iPad 1 dan iPad 2 Anda dari kerusakan yang diakibatkan oleh goncangan, debu,,air dan hujan.

Tak sekedar mendompleng sebutan milter di produknya, nyatanya case ini sudah lolos tes dan mendapat sertifi kat dari US Department of Defense Standard 810F. Frame case ini dibuat dari poly-carbonate anti pecah dan silicon untuk menyerap goncangan. Selain itu, sudah pula builtin screen protector yang menutupi display dan melindungi dari ‘lingkungan’ luar termasuk menutupi dock connector, headphone port. serta switch dan volume control.

Tidak hanya itu tersedia pula stand clips on yang dapat di buka untuk mengetik dan melihat iPad dalam versi landscape. Casse survival ini di lansir dengan harga £35.75.

3. NU DOLPHIN WATERPROOF TOUCH 4GB MP3 PLAYER

NU Dolphin Touch MP3 Player terkategorikan MP3 player yang tahan air. Konon piranti ini dibuat untuk memenuhi hasrat para perenang yang tetap ingin berenang sambil mendengarkan musik.

Sengaja dikemas dengan bobot yang super ri-ngan, yakni hanya 25 gram dan bodynya yang berdi-mensi 61 x 20 x 20 mm, MP3 player ini nyaman di sematkan di baju/celana renang. Apalagi dengan

2

HAL 56-64_GADGET.indd 59 6/10/2013 5:31:41 PM

Page 60: Audio video edisi 17 scoop

60 audio Edisi 17/2013video

jenis pocket ini didisain anti air, anti debu dan anti goncangan. ZX5 Playsport Green, demikian namanya juga mampu merekam gambar hidup sebagai video camera dengan kemampuan full 1080p HD.

Masih berfungsi maksimal di kedalaman 3m (10 ft), Kodak PlaySport Green ini telah built in image stabilization smooth out meski dalam situasi yang kurang menguntungkan (misalnya saat diajak merekam dari sepeda yang berjalan). Untuk spesifi kasi lainnya, ZX5 ini memiliki kamera foto kapasitas 5 Megapixel, kemampuan Digital Zoom 4 X, Tipe Batere : Li-Ion battery dan internal memory 128 MB. Soal ukuran, cukup ergo-nomic yakni 58.2 X 17.7 X 111.9 mm dan berat 125 g.

5. SPORTMANS WATERPROOF WRIST WATCH

Tak sekedar Jam, itu yang ditawarkan oleh Sportmans. Tahan air sudah pasti, namun kemampuannya video dan camera untuk recording menjadikan jam yang sangat cocok buat hadiah ini menjadi luar biasa.

Kemampuan wa-terproof nya menca-pai 30 meter. Kar-ena fi turnya ini, jam tangan ini tak bakal rewel diajak beraktivi-tas di luar, terutama untuk kegiatan me-nyelam dan berenang. Di fi nishing dalam titanium black, jam ini menyimpan kapasitas memory 2 GB yang sudah built in di dalam-nya. Memory ini dipakai untuk menyimpan hasil rekaman video dan suara. Sebagai catatan, kamera yang ada di jam tangan ini sanggup mengcapture foto dengan kualitas high resolution.

Fitur menarik lainnya, terdapat microfon dan USB conection di salah satu sisi body jam yang berbentuk selayaknya tombol biasa, good idea bukan? a

PENULISGA

DGET

COOLEST

Dini

bentuknya yang silinder, tanpa sudut yang semakin bersinergi dengan gerakan perenang yang aktif.

Tidak hanya keren di performa, MP3 player yang sudah built in dengan FM radio ini sangat mudah digunakan. Apalagi de-ngan dukungan kapasitas memori 4 Gbnya yang sanggup menympan ratusan koleksi lagu dalam bentuk MP3. .

NU Dolphin waterproof touch MP3 Player juga didukung sound quality yang bagus dengan option EQ untuk menge-set sound preference yang diinginkan.

Untuk earphonenya memiliki fi tur spe-cial non-woven fabric sound output. Earbud-nya mengandung soft silicon earplug yang pas menempel di lubang telinga. Earbud ini tidak hanya menjaga earphone tetap kering, melainkan juga mencegah earphone ini lepas selama beraktifi tas renang.

4. KODAK PLAYSPORT ZX5Si Hijau ini sangat menarik perhatian.

Tidak hanya sosoknya yang sporty, namun tengok pula kemampuannya. Camcorder

HAL 56-64_GADGET.indd 60 6/10/2013 5:31:44 PM

Page 61: Audio video edisi 17 scoop

61 audio Edisi 17/2013video

Lebih dikenal sebagai produsen Blu-ray player, OPPO tak tahan untuk merilis produk smartphonenya.

Setelah sukses di pasar China, OPPO ikut serta meramaikan pasar smartphone berbasis Android 4.1 jelly bean di Indonesia bersama produk-produk lainnya yang telah lebih dahulu ada seperti: Samsung, LG, Sony dan HTC.

Seiring dengan debut OPPO yakni OPPO Find 5, pabrikan ini juga telah membuka kantornya di Indonesia sejak awal tahun 2013 lalu. Berharap OPPO Find 5 mampu mencuri minat pengguna smartphone yang fanatik terhadap layar besar. Seperti apa fi turnya?

LAYAR BESARSati hal yang paling mencolok sebagai

keunggulan OPPO Find 5 ini adalah ukuran layar yang besar, tepatnya 5 inci dengan resolusi full-HD. Lebih tepatnya memiliki resolusi 1920 X 1080 dengan kepadatan 441 ppi. Layarnyapun sudah dilindungi de-ngan Corning Gorrilas Glass. Tidak hanya itu performa layar OPPO fi nd 5 juga telah didukung teknologi IPS, namun dengan jenis

ebih dikenal sebagai produsen Blu-ray player, OPPO tak tahan untuk

ili d k t h

OPPO FIND 5 AWAL JAJAHAN OPPO SMARTPHONE DI INDONESIA

layar LCD , catat: bukannya LED. Ukuran layar seperti itu, otomatis mem-

buat smartphone ini memiliki dimensi yang juga besar. Jika ingin tahu lebih detail, ukurannya dimensinya adalah 141.8 X 68.8 x 8.9 mm. Bukan gadget yang ringkas untuk dibawa-bawa meskipun dengan berat yang cuma’ 165 gram, 20 gram lebih ringan dari pesohor sebelumnya Nokia Lumina.

Hadir dalam dua pilihan warna, hitam dan putih, smartphone ini terlihat cuckup gagah meskipun ada beberapa bagian body yang menggunakan material plastik. Tombol-tombol manual yang dihadrikan di smartphone ini juga dibuat seringkas mung-kin. Yakni hanya tersedia tombol volume dan power.

PENULISDini

GADGETRELEASE

HAL 56-64_GADGET.indd 61 6/10/2013 5:31:46 PM

Page 62: Audio video edisi 17 scoop

62 audio Edisi 17/2013video

PERFORMA OPPO Find 5 dilengkapi dnegan prosesor

quad-core dari Qualcomm berkecepatan 1.5 Ghz Krait dan RAM 2GB. Memori internal-nyapun 16 GB tanpa slot micro SD . Konon kemampuannya ini mampu membuat OPPO Find 5 menjadi piranti yang tepat untuk memainkan game atau merender aplikasi 3D dengan dukungan GPU Adreno 320 yang dimilikinya.

Untuk kameranya, memiliki ke-mampuan13 MP dengan sensor exmor RS dari Sony dan 1.9 MP untuk kamera sekundernya, Beberapa fi tur yang diusung di kamara tercatat: face detection, location, timer dan panorama. Adapula fi tur burst, yakni keandalannya untuk mengambil 4 sampai 5 gambar dalam jangka waktu 1 detik, dengan jaminan komposisi terbaik. Sedangkan untuk kemampuan merekam videonya adalah kapasitas HD yakni 720p

OPPO FIND WAY DAN OPP) PIANOMengincar pasar yang lebih ‘murah’. OPPO

tak berhenti menjajah pasar Indonesia. Baru-baru ini yang dilansir adalah OPPO Find way dan OPPO piano

OPPO FIND WAY Find Piano

ditenagai prosesor 1.0GHz Dual Core dan dibekali dengan kame-ra utama 5MP. Untuk audio, smart-phone yang berjalan di Android Jelly Bean ini sudah dibenamkan DIRAC HD Dolby Mobile 3.0 yang memberikan kualitas suara terbaik.

OPPO Find Way hadir dengan dibekali dengan prosesor Dual Core 1,2GHz. Mengusung kamera depan 5MP dan kamera belakang 8MP dengan automatic scene recognition yang secara oto-matis dapat mendeteksi gambar pemandangan. Selain itu, memiliki fi tur grup photo rewind yang dapat memilih ekspresi wajah objek sehingga foto yang dihasilkan tampak selalu hidup. Find Way dilepas seharga Rp3,3 juta.

OPPO FIND PIANODibekali dengan RAM 512MB, Find Piano

juga menghadirkan opsi Dual SIM Card. Adapun fi tur tambahannya yaitu Con-tent Share yang dapat mentrans-fer kontak ke berbagai de-vice secara langsung dan mudah. Me-nariknya, Find Piano dilego Rp2 juta.

JAJAHAN OPPO LAINNYA:OPPO FIND 5 MIDNIGHTBerselang hanya bebrapa

bulan, OPPO Find 5 resmi menghadirkan versi lain-nya. Namanya OPPO Find 5 Midnight. Keberadaannya mengcover ‘kekurangan’ di OPPO Find 5, yakni memori internalnya di perbesar hingga mencapai 32 GB. Kenapa bernama midnight? Konon karena versi ini hanya diluncurkan dalam warna hitam saja. Harganya juga sedikit lebih mahal, yakni Rp 5,5 juta.

dan 1080p. Benar-benar sekumpulan fi tur yang bakal menjajah pengguna smartphone di Indonesia.a

PENULISGA

DGET

RELEASE

Dini

HAL 56-64_GADGET.indd 62 6/10/2013 5:31:50 PM

Page 63: Audio video edisi 17 scoop

63 audio Edisi 17/2013video

LG menjadi pabrikan yang diminta Google untuk mem-

buat smartphone Nexus 4 setelah

sebelumnya dibesut oleh HTC dan

Samsung. Namun LG menyatakan

tak berencana untuk membuat

Nexus 5.

Vendor asal Korea Selatan itu baru

saja mengumumkan kehadiran

Nexus 4 warna putih. Spesifi kasinya

sama saja dengan model warna

hitam, seperti layar 4,7 inch resolusi

1280 x 768 pixel dan prosesor quad

core 1,5 Ghz Qualcomm Snap-

dragon.

“Saat ini tidak ada rencana kami

untuk membuat Nexus 5. Nexus 4

memang adalah sukses besar, bahkan

meski ada isu soal suplai dan kami memiliki hubungan

Tampil

beda, Panasonic

menyasar segmen khusus

dengan seri perangkat tangguh di bawah

brand Toughbook. Tahan banting dan bandel di segala

kondisi, menjadi keunggulan yang disodorkannya kepada

para pengguna outdoor.

Dikatakan Satoshi Mizobata, Director Panaso-nic

Toughbook Asia Pacifi c, Panasonic sejak 1996 telah fokus

mengembangkan teknologi tangguh di lini Toughbook.

Perangkat ini tak lain ditujukan untuk menunjang produk-

tivitas para pekerja lapangan. Dua perangkat Toughbook

terbaru pun memasuki pasar Indonesia .

“Masih mendukung konsep efi siensi dan mobilitas

bisnis tanpa hambatan teknologi dan lingkungan, kini

LG ‘Emoh Bikin Nexus 5

Toughbook, Tablet Bandel

PENULISDini

GADGETNEWS

baik dengan Google. Namun kami tidak

akan membuat Nexus 5,” tukas Kim

Wong, Head of LG Europe, , seperti yang

di kutip dari GadgetNDTV .

Model Nexus yang dibuat bersama

Google menawarkan interface murni

OS Android, tidak ada kustomisasi dari

pabrikan.

Sebelum Nexus 4, ada seri HTC

Nexus One, Samsung Nexus S, dan

Samsung Galaxy Nexus.

Belum jelas pabrikan mana yang akan

bekerja sama dengan Google dalam

mengerjakan Nexus 5. Belum lama ini,

Google malah mengumumkan kehadiran

Galaxy S4 Google Edition yang sama-

sama menawarkan tampilan murni

Android tanpa modifi kasi.a

Panasonic memperkenalkan Toughpad

FZ-G1 dan Toughbook CF-AX2,”

kata Satoshi memperkenalkan dua

perangkat baru tersebut di acara

Panasonic yang digelar di Ritz Carl-

ton, Jakarta beberapa waktu yang lalu.

Toughpad FZ-G1 adalah tablet berba-

sis Windows 8 Pro dengan layar berukuran

10 inch. Sementara Toughbook CF-AX2,

merupakan ultrabook yang juga berbasis

Windows 8 Pro dengan bobot 1,15 kg.

Dengan desain fl ip-over yang unik, ultrabook

ini bisa berfungsi sebagai notebook atau tablet.

Untuk memenuhi kebutuhan keamanan, kedua perangkat

ini dilengkapi Mobile Device Managament tools

Untuk membuktikan ketangguhannya, Satoshi juga

memperagakan bagaimana perangkat ini dibanting, diinjak

sampai disiram air. Ajaib, perangkat ini tetap menyala dan

bekerja dengan baik.

Banderol perangkat lini Toughbook memang tidak

murah. Berada di kisaran USD 1.000 - USD 7.000, wajar

produk Panasonic ini bukan untuk konsumen retail, me-

lainkan menyasar segmen koorporat.a

HAL 56-64_GADGET.indd 63 6/10/2013 5:31:53 PM

Page 64: Audio video edisi 17 scoop

64 audio Edisi 17/2013video

PENULISDini

GADG

ETNEWS

Pembesut tablet PC merek

lokal, Advan, me-ngusung

kepercayaan diri tinggi terhadap

produk andalan terbarunya nya,

Vandroid T5A. Perangkat yang

diklaim sebagai ‘iPad Mini rasa

lokal’ itu diyakini bakal diburu

konsumen.

“Apalagi, Vandroid T5A

memiliki selling point menjanji-

kan. Desain dan fi tur sama me-

nariknya,” klaim Candra Lianto,

Chief Marketing Offi cer Advan

dalam keterangan persnya.

Optimisme tersebut muncul setelah Advan melihat

respons positif selama ini terhadap produk tersebut.

Ditambah berdasarkan pengamatan langsung, animo

masyarakat untuk mendapatkan Tablet T5A dengan harga

khusus sangat tinggi.

“Ini berdasarkan telepon yang masuk ke pihak kami,

maupun informasi yang langsung didapat dari pihak mas-

ter diler, dieler, maupun retailer,” ungkap Candra.

Jumlahnya, menurut Candra mencapai ratusan. “Tapi

Setelah belum lama tampil dengan Galaxy S4, Google

dikabarkan tengah menyiapkan smartphone ala Nexus

lainnya. Kali ini yang dipilih pembesut Android itu adalah

smartphone fl agship garapan produsen asal Taiwan yakni

HTC One.

Serupa dengan

Galaxy S4, Google juga

akan membenamkan

sistem operasi Android

yang telah dioptimasi

khusus bagi HTC One,

layaknya keluarga

Nexus.

Tentunya dengan

dibenamkannya

Android versi Google,

pengguna kelak tak

akan menemukan

Vandroid T5, iPad Mini Rasa Lokal

Nexus di HTC One

untuk angka persisnya, nanti

bisa dilihat tanggal 9 Juni,

berapa konsumen yang rela

antre untuk mendapatkan

Vandroid T5A dengan harga

khusus,” lanjutnya.

Tablet yang mengusung

tema ‘Powerful Tablet, Ultim8

Screen’ ini akan dirilis

dengan harga Rp 1.499.000

dari harga normalnya Rp

1.599.000.

Acara product launch-

ing yang dipadu dengan hard

selling ini diyakini Candra lebih efektif untuk mengenal-

kan produk jagoannya tersebut secara langsung kepada

konsumen. “Biasanya, product launching hanya khusus

launching saja, tapi kali ini kami setting dengan penjualan

langsung kepada konsumen,” imbuhnya.

“Kami optimistis 2013 sekitar 1 juta unit tablet Advan

dari berbagai tipe akan terserap pasar. Optimisme kami

terlihat dari hadirnya Advan T5A, si ‘iPad Mini’ rasa lokal

yang animonya sangat tinggi,” tambah Candra.a

sejumlah fi tur tambahan seperti Blinkfeed, dimana layanan

itu dapat ditemui pada HTC One standar.

Selain itu dapat dipastikan launcher yang digunakan

pun bakal serupa dengan yang hadir pada seri Nexus.

Mengenai spesifi kasinya pun dipastikan tidak akan ada

perbedaan dengan HTC One versi original.

Namun hingga saat ini belum jelas apakah

kualitas suara BeatsAudio yang ditawarkan

pada HTC One standar juga bakal hadir

pada HTC One versi Google.

Sedangkan waktu peluncurannya,

seperti dikutip dari Cnet, HTC One ‘rasa’

Nexus ini konon akan diluncurkan

sekitar bulan Agustus atau September

mendatang. Dimana awalnya HTC

One edisi Google baru akan tersedia

di daratan Amerika Serikat.a

HAL 56-64_GADGET.indd 64 6/10/2013 5:31:55 PM

Page 65: Audio video edisi 17 scoop

65 audio Edisi 17/2013video

REVIEW CDby: Andre

Selama 7 tahun mantan personil N’Sync ini tidak mengeluarkan album. Namanya hanya sesekali muncul sebagai featuring beberapa nama lainnya.

Akan tetapi bukan berarti nama Justin Timberlake benar-benar hilang di tengah derasnya para pendatang baru di panggung musik dunia. Justru vacum menelorkan album baru dengan waktu yang lama tersebut, sejak album keduanya FutureSex /LoveSounds yang dirilis 2006 lalu, membuat penggemarnya menanti gebrakan selanjutnya dari penyanyi yang pernah menyabet sebanyak 6 buah penghargaan sekelas Grammy Award, sebuah penghar-gaan bergengsi bagi insan musik dunia.

Saat dirilisnya album ketiga bertitel The 20/20 Experi-ence, justru menjadi aksi yang mengejutkan. Tidak hanya memuaskan kerinduan fans-nya, akan tetapi ternyata album ini juga mendapat sambutan hangat di panggung musik dunia. Lama tidak muncul, dan setelah berita perkawinannya tidak membuat namanya benar-benar ter-lupakan. Single-nya “Suit & Tie” sudah masuk ke jajaran tangga lagu bergengsi di seluruh dunia, bahkan lagu ini dibawakan saat acara penghargaan Grammy Award yang ke-55 beberapa waktu yang lalu.

Ada pergeseran yang sangat mencolok dari album ketiganya ini dibandingkan album solo maupun saat bergabung dengan N’Sync dahulu. Rupanya Justin Tim-berlake tampak lebih matang, dengan musikalitasnya yang lebih dewasa. Jika dahulu berpijakan pada dance, pop, atau R&B, kini jalur Neo Soul yang dipilihnya. Walaupun masih menampilkan karakter musik enerjik dengan sisi-pan nuansa dance. Simak saja “Suit & Tie”, berkolaborasi dengan Jay-Z. Kental dengan nuansa soul, dengan sound yang memang old school, lengkap dengan brush section sebagai blocking aransemen. Tapi menampilkan nuansa modern, dengan karakter digital sound. Apalagi raaping dari Jay-Z yang membuat lagu ini lebih dinamis.

Atau lagu “Mirrors” yang kini tampil dengan kemasan yang lebih modern, yang tetap mengandalkan karakter sound digital. Lagu ini sepertinya menjembatani karakter musik di album sebelumnya. Atau lagu pembuka, “Pusher Love Girl”, yang lebih kental nuansa soul old school lengkap dengan nuansa sound analog dan juga choir ala Gospel. Yang Justin Timberlake juga memberikan eks-plorasi vokal yang apik. Lagu “Stroberry Bubblegum” yang menampilkan nuansa senada, tapi masih menampil-kan nuansa digital pada iringan musiknya. Aksi Justin Timberlake di album terbarunya memang cukup menge-jutkan. Termasuk keberanian memilih jalur musik yang berbeda, yang termasuk memiliki risiko tinggi. Tapi justru aksi mengejutkan ini menjadi gimmick bagi peluncuran album terbarunya ini.***@ztroo

Aksi Mengejutkan Justin Timberlake

Band asal kota Bandung ini sepertinya yakin dan percaya bahwa musik rock masih mampu menggeliat di panggung musik nasional. Spirit inilah yang sepertinya ditampilkan

di album terbaru band berawak Andy (vokal), Jikun (gitar), Ovy (gitar), dan Maggie (drum). Yang menurut mereka album ini merupakan perjalanan dari 18 tahun mereka berkarya di industri musik nasional. Album ini sebenarnya kumpulan lagu hits mereka seperti “Radja”, “Nunga”, “Loe Toe Ye”, dan beberapa lagu hits lainnya. Akan tetapi direkam dalam bentuk live recording, yang membuat lagu-lagu ini tampil lebih beda dan fresh. Mereka juga menampilkan 3 buah lagu baru, termasuk men-cover lagu lama, masih hadir dengan raungan rock yang gahar. Simak saja lagu baru mereka “Party Lagi” yang mengingatkan musik rock alternatif dengan sound tebal dan gebukan drum yang enerjik. /Rif sepertinya tidak kehilangan ruh dalam menampilkan musik rock yang maksi-mal. Atau lagu “Aku Tau Ini Cinta” yang tampil lebih simpel akan tetapi masih menampilkan sound yang macho. Yang menarik lagu lawas milik Ikang Fauzi, “Preman”, dibawakan kembali dengan versi rock alternatif yang lebih gahar dan tentunya modern. Atau lagu Anggun, “Takut”, yang diaransemen tidak kalah enerjiknya. Lagu ini tampil dengan aransemen lebih gahar mewakili karakter rock ala /Rif. Gebrakan album ini sepertinya mengutarakan bahwa rock /Rif tidak pernah luntur dan tetap konsisten hingga saat ini. Sugesti: Dipilih untuk mengawali hari atau meningkatkan sebuah semangat dengan memutar di full volume. Rasakan adrenaline yang keluar.***@ztroo

Namanya sempat menghilang, tapi akhirnya muncul kem-bali saat bereunian dengan kelompoknya dulu Take That. Tapi rupanya penyanyi kontroversi ini masih serius de-

ngan album solonya. Take The Crown membuktikan eksistensinya tersebut. Dan merupakan album solonya yang ke enam dengan “Candy” yang berkolaborasi dengan Gary Barlow (Take That). Menampilkan karakter musik pop ringan, tapi tampil lebar dan enerjik. Mengandalkan analog sound lengkap dengan blocking orkestrasi bahkan brush section, yang membuat lagu ini tampil kaya sekaligus enerjik. Tidak jauh berbeda dengan lagu di atas, lagu “Different” juga menampilkan orkestrasi yang lebar dengan sedikit sentuhan sound rock. Lagu berkarakter ballad ini hadir dengan aransemen yang wah. Rupanya di album ini, ia berusaha tampil dengan aransemen yang lebar dan megah. Walaupun ke-banyakan tipikal lagunya sebenarnya simple. Simak saja “Be A Boy” tampil dengan sisipan nuansa brits rock, yang mengandalkan effect sound sebagai penambah nuansa dan memperlebar aranse-men. Termasuk pilihan distorsi sound. Tapi ada lagu berkarakter folk, yang mengandalkan akustik gitar di lagu “Looser”. Walaupun lagu yang berduet dengan Lissie ini disisipkan sound distorsi rock sebagai blocking. Album ini tampil lebih dewasa secara emosional dibanding album-album sebelumnya. Tapi Robbie Williams masih berkesempatan bereksplorasi dalam vokalnya. Sugesti: Pilihan lagu-lagu yang ringan dan dinamis, menikmati dalam nuansa santai atau saat sarapan pagi dengan secangkir kopi. ***@ztroo

/RifTitle : 18 Year Of RockGenre : Rock Alternatif

Robbie WilliamsTitle : Take The CrowGenre : Pop. Pop Rock

65 audiovideo

HAL 63-64_REVIEW CD_andre.indd 65 6/11/2013 2:38:01 PM

Page 66: Audio video edisi 17 scoop

66 audio Edisi 17/2013video

REVIEW CDby: Andre

66 video

Sarah BrightmanTitle : Dream ChaserGenre : Classical Crossover

BastilleTitle : Bad BloodGenre : Alternative rock, shynt pop, indie rock

Olly MursTitle : Right Place Right TimeGenre : pop

Di panggung musik dunia, nama Sarah Brightman mampu mem-berikan nuansa yang berbeda.

Penyanyi asal Inggris ini mengusung musik yang disebut Classical Crossover Soprano, yang karakter musik klasik di-aransemen dengan sentuhan yang lebih modern, yang mengiringi soprano vokal-nya. Penyanyi multitalenta ini termasuk penyanyi yang survive di panggung musik dunia, melawan dominasi musik populer. Album ini merupakan albumnya yang ke-11, yang tetap menampilkan olah vokalnya yang kuat dan khas. “Angel” sebagai hits sekaligus lagu pembukanya cukup membuktikannya. Bagaimana lengkingan vokalnya yang dinamis mampu mencapai nada-nada tinggi. Tetap diiringi dengan nuansa orkestrasi dan choir, akan tetapi menampilkan effect-effect sound digital yang modern sebagai pembangun atmosfer.

Band asal London ini termasuk band baru. Didirikan pada tahun 2010 lalu, dan saat merilis EP namanya

sudah mulai dilirik. Berawal dari solo project Dan Smith Z (vokal, songwriter) dan akhirnya mengajak Chris “Woody” Wood, Will Farquarson, dan Kyle Sim-mons untuk melengkapi formasi band ini. Tidak menunggu lama, mereka pun akhirnya merilis debut internasionalnya ini. Band ini memberikan warna baru pada musik rock yang mereka sajikan. Dengan nuansa indie yang masih kental, mereka banyak bereksplorasi pada sound effect untuk membungkus aransemen musik mereka, yang sebenarnya berkarakter simpel dan easy listening. Hits-nya, “Pom-pei”, langsung sukses menarik perhatian kelompok ini. Bagaimana mereka ber-tumpu pada perangkat shyntesizer untuk membangun atmosfer lagu. Tampil lebar dengan imbuhan choir dan pilihan sound

Bukan termasuk pendatang baru, pe-nyanyi asal Inggris ini secara per-lahan tapi pasti semakin mengo-

kohkan kariernya di industri musik dunia. Albumnya yang ke-3 ini cukup membukti-kannya. Penyanyi bernama lengkap Oliver Stanley “Olly” Murs ini bermain di ranah mainstream musik, tapi tetap mampu me-nampilkan materi yang menarik untuk di-simak. Lagu pembukanya, “Army of Two”, menampilkan brits pop yang kaya dari sisi aransemen. Mengusung big band lengkap dengan orkestrasi dan brush section yang menunjang falseto vokalnya yang khas. Lagu hits-nya, “Troublemaker”, merupa-kan tipikal lagu mainstream yang mudah untuk dicerna. Masih mengusung nuansa

Karakter semacam inilah yang menjadi kekuatan dari penyanyi ini. Atau lagu “One Day Like This” sebuah lagu ballad yang mampu ditampilkan secara megah seka-ligus dark. Dengan aransemen yang tidak beda jauh dengan lagu di atas, akan tetapi terkesan lebih simpel. Atau “Glosoli” yang hadir dengan aransemen lebih simpel dan masih berkarakter dark. Justru di lagu ini olah vokalnya bisa berekspresi secara to-tal. Atau lagu “Breathe Me” yang tampil lebih dark dengan permainan effect sound yang menjadi iringan utamanya. Unik, eksploratif sekaligus dinamis, menjawab sebuah kejenuhan dalam industri musik yang terkesan monoton. Sugesti: Putar saat melepas lelah, pilih tengah malam atau hari libur saat cuaca gerimis yang seakan tidak berhenti.***@ztroo

distorsi yang tebal dan enerjik. Tapi lagu ini tipikal lagu yang mudah dicerna. Atau lagu “Bad Blood” yang sekilas tidak beda jauh dengan aransemen di atas, akan tetapi lebih simpel. Lagu yang menarik adalah “Overjoyed” yang merupakan lagu ballad dengan permainan akustik piano yang dominan, akan tetapi dibungkus dengan sound effect yang berkarakter digital. Walaupun minimalis dan cenderung sedikit dark, lagu ini memiliki kesan emo-sional yang kuat. Atau lagu “Flaws” yang karakter elektroniknya sangat kuat. Diar-ansemen cukup dinamis dan cenderung eksploratif. Band ini membangun lagu sederhana dengan bungkusan atmosfer yang kaya.Sugesti: Tidak perlu memutar dengan volume tinggi, cukup dengan valume kecil dan album ini bisa menemani aktivitas selama offi ce hour.***@ztroo

orkestrasi, tapi sedikit sentuhan R&B dan Soul, yang membuat lagu ini terkesan lebih enerjik dan sekaligus gampang untuk dinikmati. Bahkan saat membawakan lagu berkarakter ballad “Dear Darling” yang tampil lebih dinamis, tetap menampilkan karakter sound dan aransemen yang kaya. Walaupun lagu-lagu yang ditampilkan di album ini adalah lagu-lagu yang mudah dicerna atau easy listening, akan tetapi Olly Murs cukup memerhatikan sisi arane-men, tidak tampil simple atau apa adanya. Inilah salah satu nilai plus di album ini, pop akan tetapi masih terkesan kaya. Sugesti: Pilih suasana santai, jangan ber-pikir terlalu banyak, dan menikmati hidup dengan sebuah rasa cinta.***@ztroo

HAL 63-64_REVIEW CD_andre.indd 66 6/11/2013 2:38:03 PM

Page 67: Audio video edisi 17 scoop

HAL 67_IKLAN JADE.indd 1 6/11/2013 11:39:42 AM

Page 68: Audio video edisi 17 scoop

Untitled-1 1 6/7/2013 10:26:37 AM