atom

3
KESTABILAN UNSUR GAS MULIA DALAM SURAT AL HAQQAH AYAT 17 Oleh : Lailis Sa’adah / Fisika / 13620012 Atom merupakan bagian terkecil yang menyusun suatu materi. Atom berukuran sangat mikroskopis, sehingga tidak bisa dilihat dengan hanya menggunakan mata telanjang. Atom berasal dari bahasa yunani “atomos” yang berarti tidak dapat dipotong atau sesuatu yang tidak dapat dibagi lagi. Atom mengandung proton (muatan positif), elektron (muatan negatif) dan neutron (muatan netral). Proton dan neutron terpusat pada inti atom. Sedangkan elektron terletak mengelilingi atom tersebut. Kumpulan atau himpunan atom yang memiliki sifat yang sama disebu dengan unsur. Sedangakan gabungan atau ikatan dari atom yang memiliki sifat sama disebut dengan molekul. Jadi unsur dan molekul merupakan dua hal yang berbeda pengertiannya. Gabungan dari atom unsur yang sejenis disebut dengan molekul unsur. Contoh : O 2 , H 2 , N 2 . Gabungan dari atom unsur yan berbeda disebut dengan molekul senyawa. H 2 O, CO 2. . Dalam atom terdapat subpartikel atom yang bermuatan negatif yang disebut dengan elektron. Elektron memegang peranan penting bagi atom dan sejenisnya. Elektron dapat terikat pada inti atom melalui gaya tarik menarik Coulomb. Gaya coulomb antara elektron dengan proton itulah yang menyebabkan terjadinya ikatan kimia. Elektron berpengaruh pada letak suatu unsur dalam sistem tatanan unsur yang disebut dengan Sistem Periodik Unsur (SPU). Penyusunan atau penggolongan unsur – unsur dalam SPU tidak sembarangan. Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan. SPU disusun berdasarkan kemiripan sifat serta kenaikan nomor atom yang dalam hal ini dipengaruhi oleh elektron lebih rincinya elektron valensi. Elektron valensi adalah elektron – elektron sebuah atom yang dapat membentuk ikatan kimia dengan atom lainnya. Untuk unsur golongan utama ( golongan A ) elektronvalensi merupakan elektron yang berada pada kulit terluar. Misalnya unsur – unsur golongan IA ( H, Li, Na, K, Rb, Cs, Fr ) memiliki elektron valensi satu. Unsur – unsur golongan IIA ( Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra ) memiliki elektron valensi dua dan seterusnya hingga golongan VIII A. sedangkan golongan transisi ( golongan B ) beberapa elektron di kulit yang lebih dalam juga merupakan elektron valensi. Untuk menentukan elektron valensi dapat diketahui dengan konfigurasi elektron. Yaitu susunan elektron pada suatu atom berdasarkan kulitnya. Susunan atom – atom tersebut mengikuti kaidah tertentu yang telah ditetapkan oleh para ahli kimia.

Upload: lailis-saadah

Post on 14-Feb-2017

236 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Atom

KESTABILAN UNSUR GAS MULIA DALAM SURAT AL HAQQAH AYAT 17

Oleh : Lailis Sa’adah / Fisika / 13620012Atom merupakan bagian terkecil yang menyusun suatu materi. Atom berukuran sangat

mikroskopis, sehingga tidak bisa dilihat dengan hanya menggunakan mata telanjang. Atom berasal dari bahasa yunani “atomos” yang berarti tidak dapat dipotong atau sesuatu yang tidak dapat dibagi lagi. Atom mengandung proton (muatan positif), elektron (muatan negatif) dan neutron (muatan netral). Proton dan neutron terpusat pada inti atom. Sedangkan elektron terletak mengelilingi atom tersebut.

Kumpulan atau himpunan atom yang memiliki sifat yang sama disebu dengan unsur. Sedangakan gabungan atau ikatan dari atom yang memiliki sifat sama disebut dengan molekul. Jadi unsur dan molekul merupakan dua hal yang berbeda pengertiannya. Gabungan dari atom unsur yang sejenis disebut dengan molekul unsur. Contoh : O2, H2, N2. Gabungan dari atom unsur yan berbeda disebut dengan molekul senyawa. H2O, CO2. .

Dalam atom terdapat subpartikel atom yang bermuatan negatif yang disebut dengan elektron. Elektron memegang peranan penting bagi atom dan sejenisnya. Elektron dapat terikat pada inti atom melalui gaya tarik menarik Coulomb. Gaya coulomb antara elektron dengan proton itulah yang menyebabkan terjadinya ikatan kimia.

Elektron berpengaruh pada letak suatu unsur dalam sistem tatanan unsur yang disebut dengan Sistem Periodik Unsur (SPU). Penyusunan atau penggolongan unsur – unsur dalam SPU tidak sembarangan. Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan. SPU disusun berdasarkan kemiripan sifat serta kenaikan nomor atom yang dalam hal ini dipengaruhi oleh elektron lebih rincinya elektron valensi. Elektron valensi adalah elektron – elektron sebuah atom yang dapat membentuk ikatan kimia dengan atom lainnya. Untuk unsur golongan utama ( golongan A ) elektronvalensi merupakan elektron yang berada pada kulit terluar. Misalnya unsur – unsur golongan IA ( H, Li, Na, K, Rb, Cs, Fr ) memiliki elektron valensi satu. Unsur – unsur golongan IIA ( Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra ) memiliki elektron valensi dua dan seterusnya hingga golongan VIII A. sedangkan golongan transisi ( golongan B ) beberapa elektron di kulit yang lebih dalam juga merupakan elektron valensi.

Untuk menentukan elektron valensi dapat diketahui dengan konfigurasi elektron. Yaitu susunan elektron pada suatu atom berdasarkan kulitnya. Susunan atom – atom tersebut mengikuti kaidah tertentu yang telah ditetapkan oleh para ahli kimia. Diantaranya adalah prinsip aufbau, aturan Hund, dan larangan Pauli.

Berbicara mengenai unsur – unsur golongan VIIIA terdapat beberapa keistimewaan pada golongan ini. Golongan ini terdiri dari unsur Helium (He), Neon (Ne), Argon (Ar), Kripton (Kr), Xenon (Xe). Radon (Rn). Golongan VIIIA memiliki nama khusus, yaitu gas mulia ( noble gas). Disebut mulia karena unsur – unsur dari golongan ini sangat stabil atau sulit bereaksi. Meskipun ada beberapa yang bisa, seperti XePtF6. Kestabilan atom ini disebabkan karena konfigurasi elektonnya yang terisi penuh mengikuti kaidah oktet (kulitnya terisi delapan elektron). Hal ini mengakibatkan unsur – unsur gas mulia memiliki energi ionisasi yang besar.

Sekarang mari kita lihat firman Allah dalam QS Al Haqqaah ayat 17 :

ة� ي� ن� ي�ا ي ذ ن� ي و� ي� و� ه� ي� و� ي� ي� ب� ي� ي� و� �ي �ه ن� �و ي� ي� ي�ا ن" ي#ا و� ي%$ ى& ي) �ي ه� ي) ي� و( ي�$“ Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung ´Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka. “

Jika diperhatikan, terdapat interkoneksi antara ayat tersebut dengan konfigurasi dan kestabilan unsur atom VIIIA. Al Haqqah sendiri berarti peristiwa yang pasti terjadi. Surat ini menceritakan peristiwa – peristiwa yang terjadi saat hari kiamat nanti. Menurut Prof. TM

Page 2: Atom

Hasbi Ash Shidqi dalam karyanya Tafsir Al Bayan, diterangkan bahwa ayat ke-17 dari surat Al Haqqah tersebut mengandung pengertian pada saat hari kiamat nanti terjadi, ‘Arsy akan dijunjung oleh malaikat – malaikat yang berada di segenap penjuru langit itu. ‘arsy ini mungkin ‘Arsy yang agung dan mungkin ‘arsy yang diletakkan di bumi pada hari kiamat untuk mengadili perkara yang telah diperbuat oleh manusia selama di dunia. Hal ini merupakan hal ghaib yang harus diimani. Ada yang mengatakan delapan malaikat itu maksudnya tujuh di langit dan satu di bumi.

Delapan malaikat menjunjung ‘Arsy bisa diintegrasikan dengan kaidah oktet. Yaitu kulit elektron terluar yang terisi penuh dengan delapan elektron mengelilingi inti diibaratkan bagai delapan malaikat yang memenuhi penjuru bumi mengangkat ‘Arsy yang agung. Peristiwa ini terjadi pada hari kiamat, hari ketika dunia mengalami kehancuran yang amat dahsyat. Namun karena delapan malaikat tersebut menjunjung ‘Arsy maka dengan izin-Nya ‘Arsy akan tetap utuh dan tidak akan hancur, sesuai dengan sifat-Nya yang Mahakekal. Jika diperhatikan dengan saksama, unsur gas mulia yang notabene memenuhi kaidah oktet juga mengalami hal serupa. Kestabilan gas mulia dapat tercermin melalui daya ionisasi yang sangat besar dan afinitas elektronnya yang rendah. Sehingga sulit bagi unsur – unsur ini untuk dihancurkan atau bereaksi dengan unsur lain.

Sesungguhnya Allah menciptakan semua hal di bumi ini untuk diambil hikmahnya. Agar manusia dapat mengenali keberadaan-Nya melalui tanda – tanda di alam ini. Sesuai dengan firman berikut :

األلباب �ولي أل آليات هار والن يل الل واختالف واألرض ماوات الس خلق في إن

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (QS Ali Imran : 190)

Wallahu A’lam.