atenolol

18
I. Zat aktif : Atenolol Bentuk zat aktif : Senyawa murni Jumlah produksi : 500.000 tablet II. Monografi Zat aktif Atenolol Pemerian : Serbuk putih atau hampir putih; tidak berbau atau hampir tidak berbau. Kelarutan : Agak sukar larut dalam air; larut dalam etanol mutlak; praktis tidak larut dalam eter. Suhu lebur : 152 0 sampai 155 0 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat ( FI edisi IV hal. 113 ) III. Formula R/ Atenolol 50 mg Avicel pH 102 qs Amylum 5% Mg-stearat 1% Nama : Annisa Nurramdhani B NPM : A01010008 Kelas : Reguler 2010

Upload: athara-somana

Post on 04-Oct-2015

109 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

teksol

TRANSCRIPT

Nama: Annisa Nurramdhani BNPM: A01010008Kelas: Reguler 2010

I. Zat aktif: AtenololBentuk zat aktif: Senyawa murniJumlah produksi: 500.000 tablet

II. Monografi Zat aktif Atenolol

Pemerian: Serbuk putih atau hampir putih; tidak berbau atau hampir tidak berbau.Kelarutan: Agak sukar larut dalam air; larut dalam etanol mutlak; praktis tidak larut dalam eter.Suhu lebur: 1520 sampai 1550Penyimpanan: Dalam wadah tertutup rapat( FI edisi IV hal. 113 )III. FormulaR/Atenolol50 mgAvicel pH 102qsAmylum 5%Mg-stearat1%Talk2%

MetodeMenggunakan metode Kempa Langsung

IV. Monografi Zat tambahan Avicel pH 102

Pemerian: serbuk putih, tidak berbauRumus Molekul: (C6H10O5)nBobot Molekul: > 3100Kelarutan: praktis tidak larut dalam air, larutan asam, pelarut organik dan NaOH 5%Kegunaan: pengisi dan pengikat ( Filler Binder)Konsentrasi: 20-90% Stabilitas: higroskopik Penyimpanan: dalam wadah tertutup baik, ditempat sejuk dan kering.(handbook of pharmaceutical exipients, hal132. Paul j sheskey)

Amylum MaydisPemerian: tidak berbau dan tidak berasa, serbuk halus dan putih Kelarutan: praktis tidak larut dalam etanol dingin 95% dan air dingin. BJ ruah: 0,462 gram/cm3BJ mampat: 0,658 gram/cm3OTT : material bersifat inert Konsentrasi: 3 15 % Kegunaan: pengisiPenyimpanan: dalam wadah tertutup baik, ditempat sejuk dan kering (handbook of pharmaceutical excipient hal 483 )

Mg-stearatC36H70MgO4 BM = 591,27Pemerian: serbuk halus, putih; bau lemah khas; mudah melekat di kulit; bebas dari butiranKelarutan: tidak larut dalam air, dalam etanol, dan dalam eterDensitas: 1,03 1,08 g/cm3.OTT: Dengan asam kuat, garam garam besi dan hindari pencampuran dengan oksidator kuatSifat aliran: Sulit mengalir, bubuk kohesif.Titik leleh : 88,5 C.Konsentrasi: 0,25 5,0 %Kegunaan: lubrikan/pelicinPenyimpanan : disimpan pada wadah sejuk, kering, tertutup.(FI Edisi IV, hal 515) TalkPemerian: serbuk sangat halus, putih sampai putih abu-abu, tidak berbau. Langsung melekat pada kulit, lembut disentuh.Kegunaan : anticaking agent, glidan, pengisi tablet dan kapsul, lubrikan tablet dan kapsul.Aplikasi dalam Teknologi atau Formulasi Farmaseutikal : digunakan pada sediaan oral padat sebagai lubrikan dan pengisi. Pemakaian : Glidan dan lubrikan tablet : 1-10% Pengisi tablet dan kapsul : 5-30%Kelarutan: praktis tidak larut dalam larutan asam dan alkali, larutan organik, dan air.pH : 6,5 10 untuk larutan dispersi 20% b/vKekerasan : 1 - 1,5Higroskopisitas: talc tidak mengabsorpsi sejumlah air pada suhu 25C dan kelembaban relatif naik hingga 90%.Distribusi ukuran partikel : bervariasiIndeks refraksi: nD = 1,54 1,59Gravitasi spesifik : 2,7 - 2,8Stabilitas: stabil, dapat disterilisasi dengan pemanasan pada 160C selama tidak lebih dari 1 jam.Inkompatibilitas : dengan senyawa amonium kuarterner.(Handbook of Pharmaceutical Excipient, 2nd ed, 1994, hal.519.)

V. Alasan pemilihan metodeKarena atenolol mempunyai dosis yang kecil. Pemilihan cara pembuatan dengan kempa langsung yaitu karena kempa langsung dapat diterapkan pada zat aktif dengan sifat aliran dan kompresibilitas yang kurang baik asalkan dosis relatif kecil (sifat tidak dominan dalam masa cetak). Oleh karena itu pada proses ini dipilih metode kempa langsung karena formula yang akan dibuat memiliki konsentrasi zat aktif dalam jumlah yang kecil sehingga apabila digunakan metode granulasi basah, zat aktif akan banyak terurai atau terbuang pada cetakan atau pada saat proses pembuatan granul.

Alasan pemilihan zat tambahan Bahan pengisi : avicel ph 102, dipilih karena bobot dari zat aktif pada 1x dosis sedikit untuk dibentuk atau di cetak dan dibuat bulk dan juga tidak memenuhi bobot total tablet. Bahan pengikat : Amylum, dipilih karena amilum merupakan bahan yang cepat kontak dengan cairan lambung sehingga tablet dapat cepat dihancurkan dena melepaskan zat aktif. Bahan pelincir : - lubrikan: Mg stearat, dipilih karena Mg stearat dapat mengurangi gesekan yang terjadi antara punch dan die yang dapat menyebabkan tablet yang dihasilkan menjadi tidak rata. Selain itu juga dapat berfungsi untuk memperbaiki kompaktibilitas dari zat aktif.- Glidan dan anti adheren : talk, dipilih untuk meningkatkan aliran granul dan juga untuk mencegah menempelnya tablet pada punch atau pada dinding die.

VI. Perhitungan dan PenimbanganTiap tablet Atenolol mengandung Atenolol 50 mg.Bobot tablet yang akan dibuat : 100 mg.Jumlah tablet Atenolol yang akan dibuat : 500.000 tablet.Untuk tiap tablet:Fase luar : 3%Mg stearat: 0,01 x 100 mg: 1 mgTalk: 0,02 x 100 mg: 2 mg

Fase dalam: 100% - 3%: 97%: 0,97 x 100 mg: 97 mgBahan-bahan dalam fase dalam tanpa zat aktif Atenolol = 97 mg- 50 mg = 47 mgMaka : Avicel 101: 95%: 0,95 x 47 mg = 44,65 mg Amylum maydis: 5%: 0,05 x 47 mg = 2,35 mgUntuk 500.000 tabletBobot granul teoritis :Atenolol: 50 mg x 500.000 = 25.000 gAvicel 102: 44,65 mg x 500.000 =22.325 gAmylum maydis: 2,35 mg x 500.000 = 1.175 gMg stearat: 1 mg x 500.000 = 500 gTalk: 2 mg x 500.000 = 1.000 g Jumlah =50.000 g

PenimbanganAtenolol: 25.000 gAvicel 102: 22.325 gAmylum maydis: 1.175 gMg stearat: 500 gTalk: 1.000 g

VII. Prosedur1. Ditimbang Atenolol dan bahan pembantu sesuai dengan formula yang dibuat.2. Dicampur semua bahan, kecuali Mg stearat dan Talk dengan menggunakan alat pencampur hingga homogen ( 20 menit)3. Ditambahkan Mg stearat dan Talk, dan diaduk kembali ( 5 menit)4. Dikempa langsung hasil campuran menjadi tablet.5. Dilakukan evaluasi terhadap tablet yang telah dicetak.

VIII. EvaluasiProsedur EvaluasiA. Massa siap cetak1. Penetapan Bobot Jenis SejatiPenetapan dilakukan dalam piknometer 10ml dengan menambahkan cairan pendispersi yang tidak melarutkan granul atau serbuk.2. Penetapan Bobot Jenis Nyata, Bobot Jenis Mampat, Kadar Pemampatan dan PorositasSebanyak 100gr (B) granul atau serbuk dimasukkan ke dalam gelas ukur 250ml, dicatat volumenya (V). Selanjutnya dilakukan pengetukan dengan alat. Volume pada ketukan ke 10, 50 dan 500 diukur, lalu dilakukan pengetukan dengan alat. Volume pada ketukan ke 10, 50 dan 50 diukur, lalu dilakukan perhitungan sebagai berikut:Bj nyata = gr/mlBj mampat = gr/mlKadar pemampatan = x 100%Porositas = x 100%3. Kecepatan Aliran1. Timbang beaker glass kosong (W)2. Set skala pada posisi 03. Masukan granul ke corong4. Alat dihidupkan5. Catat waktu alir (t)6. Timbang beaker glass berisi granul (Wt)7. Hitung aliran granul : 4. Sudut istirahat1. Dengan melakukan prosedur yang sama pada prosedur 42. Diukur tinggi puncak taburan granul3. Ukur diameter lingkaran yang terbentuk dari taburan granul (d=2r)4. Hitung sudut yang terbentuk dari taburan granul tersebut antara bidang datar dengan tinggi granul tan a = h/rB. Tablet1. PenampilanTablet diamati secara visual, apakah terjadi ketidakhomogenan zat warna atau tidak, bentuk tablet, permukaan cacat atau tidak dan bebas dari noda atau bintik-bintik. Bau tablet tidak boleh berubah.2. Keseragaman ukuranDiambil secara acak 20 tablet, lalu diukur diameter tebalnya menggunakan jangka sorong.3. Keseragaman bobotDiambil 20 tablet secara acak lalu ditimbang masing-masing tablet. Hitung bobot rata-rata dan penyimpangan terhadap bobot rata-rata.

4. Kekerasan tabletDilakukan menggunakan hardness tester terhadap 10 tablet yang diambil secara acak. Kekerasan diukur berdasarkan luas permukaan tablet dengan menggunakan beban yang dinyatakan dalam kg. Satuan kekerasan adalah kg/cm2. Dihitung kekerasan rata-rata dan standar deviasinya.5. FriabilitasDilakukan dengan menggunakan alat friabilitor terhadap 10 tablet yang diambil secara acak. Parameter yang diuji adalah kerapuhan tablet terhadap bantingan selama waktu tertentu. Friabilitas dipengaruhi oleh sudut tablet yang kasar, kurang daya ikat serbuk, terlalu banyak serbuk halus, pemakaian bahan yang tidak tepat, massa cetak terlalu kering.1. Diambil 10 tablet secara acak2. Tablet dimasukkan dari debu kemudian ditimbang (W0)3. Tablet dimasukkan dalam alat4. Alat dinyalakan selama 4 menit5. Tablet dibersihkan dan ditimbang (Wt)Tablet yang bak memiliki friabilitas kurang dari 1%.f = x100%6. FriksibilitasDilakukan dengan menggunakan alat fibriator terhadap 20 tablet yang diambil secara acak. Parameter yang diuji adalah kerapuhan tablet terhadap gesekan antar tablet selama waktu tertentu.1. Diambil 10 tablet secara acak2. Tablet dibersihkan dari debu kemudian ditimbang (W0)3. Tablet dimasukkan dalam alat4. Alat dinyalakan selama 4 menit5. Tablet dibersihkan dan ditimbang (Wt)f = x100%7. Uji waktu hancur tablet tidak bersalut (FI IV)Dimasukkan 1 tablet pada masing-masing tabung dari keranjang, dimasukkan 1 cakram pada tiap tabung dan dijalankan alat, gunakan air bersuhu 37 2 sebagai media kecuali dinyatakan menggunakan cairan lain dalam masing-masing monografi. Pada akhir batas waktu seperti yang tertera pada monografi, diangkat keranjang dan amati semua tablet: semua tablet harus hancur sempurna. Bila 1 tablet atau 2 tablet tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 6 tablet tablet lainnya.

IX. Aspek Farmakologi Dosis: Hipertensi : Dosis awal: 50 mg tablet sehari; dapat ditambah diuretik; jika efek tidak nampak selama 1-2 minggu, dosis dinaikkan sampai 100 mg sehari. Angina pektoris: 50-100 mg sehari. Indikasi: Hipertensi, Angina pektoris. Kontra Indikasi: Asma, gagal jantung yang tidak terkontrol, Prinzmetal's angina, bradikardi, hipotensi, sick sinus syndrome, AV blok derajat dua atau tiga (second- or third- degree AV block), syok kardiogenik, asidosis metabolik, penyakit arteri perifer yang parah, phaeochromocytoma (selain penggunaan bersamaan dengan penyekat alfa). Efek samping: Anggota gerak dingin, lelah, gangguan saluran pencernaan, bradikardia.- Kadang-kadang : sakit kepala, perubahan suasana hati, pusing, & kemunduran gagal jantung.- Jarang : gangguan tidur, kebotakan, trombositopenia, purpura, reksi kulit bentuk psoriasis, eksaserbasi (kambuhnya penyakit atau gejala penyakit secara mendadak) psoriasis, gangguan penglihatan, psikosis, halusinasi, blok jantung, hipotensi postural yang mungkin berhubungan dengan sinkope (kehilangan kesadaran sementara karena berkurangnya aliran darah ke otak).- Klaudikasi intermiten (kompleks gejala terdiri atas rasa nyeri pada kaki atau tungkai sewaktu berjalan dan sembuh sehabis beristirahat).- Fenomena Raynaud.- Bronkhospasme.- Ruam dan mata kering, parestesi (gangguan perasaan kulit seperti kesemutan). Mekanisme kerja: Terutama memblok reseptor adrenergik 1. Menurunkan frekuensi jantung dan curah jantung dan penurunan pelepasan rennin. Efek bronkokonstriksi kurang dibandng zat-zat yang berikatan dengan reseptor 2. ADME:Adsorbsi 50 % dosis diabsorbsi setelah pemberian oral. Konsentrasi plasma puncak tercapai dalam 2 - 4 jam. Kelarutan atenolol dalam lemak rendah.DistribusiMenembus plasenta, terdistribusi dalam ASI dengan konsentrasi lebih tinggi dibandingkan dengan dalam plasma ibu pernah tercapai. Sejumlah kecil obat menembus sawar otak, dan ikatan dengan plasma protein minimal. T 1/2 plasma 6-7 jam.MetabolismeAtenolol tidak atau hanya sedikit dimetabolisme di heparEkskresiEkskresinya terutama di urin. Obat ini dikeluarkan dengan hemodialisa. Cara penggunaanTablet Atenolol digunakan secara peroral

X. ISI 500.000 Tablet50 mgATEBLOKERTabletAtenolol KomposisiSetiap tablet mengandung Atenolol 50 mgSimpan di bawah suhu 30 CReg. No. DKL8511603210A1 No. batch : 330152 Exp.date : Oktober 2015 Diproduksi oleh: PT. BAPRI FARMA Bandung- IndonesiaIndikasiHipertensi, Angina pektorisDosis dan cara pemberian Secara oral Hipertensi : Dosis awal: 50 mg tablet sehari; dapat ditambah diuretik; jika efek tidak nampak selama 1-2 minggu, dosis dinaikkan sampai 100 mg sehari.Angina pektoris: 50-100 mg sehari. Etiket dan Kemasan

XI.

ATEBLOKERATENOLOLKomposisi Setiap tablet mengandung :Atenolol ....................................................................50 mg atau 100 mgFarmakologiATEBLOKER adalah sebuah agen pemblokiran reseptor cardioselective beta-adrenergic tanpa membran penstabil atau aktivitas simpatomimetik hakiki. Setelah penggunaan secara oral, penyerapan ATEBLOKER akan sangat cepat dan konsisten tetapi hanya sekitar 50%. Puncak level plasma dicapai antara 2-4 jam setelah ditelan.ATEBLOKER tidak termetanolisme oleh hati dan porsi penyerapan akan secara utama akan dieliminasi oleh ekskresi renal. Oleh karena itu, kebebasan dari obat ini sangat erat kaitanya dengan fungsi renal pasien. Dan akumulasi akan terjadi ketika kebebasan creatinine jatuh di bawah 35 mL/menit.Efek beta-blocking dari ATEBLOKER akan muncul dalam 1 jam setelah penggunaan. Efeknya maksimal sekitar 2-4 jam, dan akan tetap ada setidak-tidaknya 24 jam.Diberikan dalam dosis satu kali sehari, ATEBLOKER adalah agen antihypertensive yang efektif untuk mengurangi tekanan darah dalam 24 jam.Meningkatkan dosis diatas 100 mg satu kali sehari tidak berkaitan dengan peningkatan efek antihypertensive.Dalam kombinasi dengan thiazide diuretics, efek antihypertensive dari kombinasi tersebut akan bertambah.Kombinasi dengan methyidopa, hydralazine atau prazosin menghasilkan penurunan tekanan darah yang lebih besar dibandingkan dengan agen single. Penggunaan ATEBLOKER dalam jangka waktu panjang tidak menunjukan pengecilan efek antihypertensive.INDIKASI Hipertensi, Angina pektoris. KONTRAINDIKASIAsma, gagal jantung yang tidak terkontrol, Prinzmetal's angina, bradikardi, hipotensi, sick sinus syndrome, AV blok derajat dua atau tiga (second- or third- degree AV block), syok kardiogenik, asidosis metabolik, penyakit arteri perifer yang parah, phaeochromocytoma (selain penggunaan bersamaan dengan penyekat alfa).DOSISHipertensi : Dosis awal: 50 mg tablet sehari; dapat ditambah diuretik; jika efek tidak nampak selama 1-2 minggu, dosis dinaikkan sampai 100 mg sehari. Angina pektoris: 50-100 mg sehari.Simpan di bawah suhu 30 CHARUS DENGAN RESEP DOKTERPT BAPRI FARMABandung-Indonesia

XII. Daftar pustakaAnonim. 1979. Farmakope Indonesia edisi III. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.Anonim. 1995. Farmakope Indonesia edisi IV. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.Anonim. 1994. Handbook of Pharmaceutical excipients. Edisi II. London: The Pharmaceutical Press Department of Pharmaceutical Sciences.Anonim. 2010. ISO Indonesia volume 45. PT. ISFI Penerbitan. Jakarta. Tjay, Tan Hoan dan Rahardja, Kirana.2007. Obat-Obat Penting. Edisi keenam. Elex Media Komputindo. Jakarta.http://epharmacy.cybermoslem.net/?p=konten&plh=generikReq&sub=285http://publichealthnote.blogspot.com/2012/03/atenolol.html