asuransi syariah

24
  1 1 Property of : Eka Daswindar  A.  LANDASAN TENT ANG A SURANS I SYARIAH I. Pe ngertian Asu ransi (Konvensioanl) kata asuransi berasal dari bahasa Belanda, assurantie, yang dalam hukum Belanda disebut Verzekering yang artinya pertanggungan. Dari istilah assurantie kemudian timbul assuradeur bagi penanggung dan geassureerde bagi tertanggung. Defines asuransi sebetulnya bisa diberikan dari berbagai sudut pandang, yaitu sudut pandang ekonomi, hukum, bisnis, sosial, ataupun matematika. Tidak ada satu definsi yang bisa memenuhi masing-masing sudt pandang tersebut. Asuransi merupakan bisnis yang unik, yang didalamnya terdapat kelima aspek tersebut diatas. Secara baku, definisi asuransi di Indonesia telah ditetapkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian. Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, di mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan. Atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. II. Pengertian Asuransi (Syariah) Dalam bahasa Arab asuransi disebut at-ta’min, penanggung disebut mu’ammin, sedangka tertanggung disebut mu’amman lahu atau musta’min. At-ta’min diambil dari kata amanna yang memiliki arti memberi perlindungan, ketenangan, rasa aman, dan bebas dari rasa takut. Me n-ta’min-kan sesuatu artinya ada lah seseorang m em bayar / me nyerahkan ua ng cicilan agar ia atau ahli warisnya mendapatkan sejumlah uang sebagaimana yang telah disepakati, atau untuk mendapatkan ganti terhadap hartanya yang hilang. Menurut Musthafa Ahmad Zarqa, makna asuransi secara istilah adalah kejadian, pada intinya adalah cara atau metode untuk memelihara menusia dalam menghadapi resiko (ancaman) bahaya yang beragam yang akan terjadi dalam hidupnya, dalam perjalanan

Upload: eka-daswindar

Post on 10-Jul-2015

276 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Sekilas tentang asuransi syariah

TRANSCRIPT

5/11/2018 Asuransi Syariah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuransi-syariah-55a0c761ac063 1/24

 

1

1Property of : Eka Daswindar

 A.  LANDASAN TENTANG ASURANSI SYARIAH

I.  Pengertian Asuransi (Konvensioanl)

kata asuransi berasal dari bahasa Belanda, assurantie, yang dalam hukum Belanda

disebut Verzekering yang artinya pertanggungan. Dari istilah assurantie kemudian timbul

assuradeur bagi penanggung dan geassureerde bagi tertanggung. Defines asuransi

sebetulnya bisa diberikan dari berbagai sudut pandang, yaitu sudut pandang ekonomi, hukum,

bisnis, sosial, ataupun matematika. Tidak ada satu definsi yang bisa memenuhi masing-masing

sudt pandang tersebut. Asuransi merupakan bisnis yang unik, yang didalamnya terdapat

kelima aspek tersebut diatas.

Secara baku, definisi asuransi di Indonesia telah ditetapkan dalam Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian. Asuransi atau

pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, di mana pihak penanggung

mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan

penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan

yang diharapkan. Atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan

diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan

suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang

dipertanggungkan.

II.  Pengertian Asuransi (Syariah)

Dalam bahasa Arab asuransi disebut at-ta’min, penanggung disebut mu’ammin,

sedangka tertanggung disebut mu’amman lahu atau musta’min. At-ta’min diambil dari kata

amanna yang memiliki arti memberi perlindungan, ketenangan, rasa aman, dan bebas dari

rasa takut. Men-ta’min-kan sesuatu artinya adalah seseorang membayar / menyerahkan uang

cicilan agar ia atau ahli warisnya mendapatkan sejumlah uang sebagaimana yang telah

disepakati, atau untuk mendapatkan ganti terhadap hartanya yang hilang.

Menurut Musthafa Ahmad Zarqa, makna asuransi secara istilah adalah kejadian, pada

intinya adalah cara atau metode untuk memelihara menusia dalam menghadapi resiko

(ancaman) bahaya yang beragam yang akan terjadi dalam hidupnya, dalam perjalanan

5/11/2018 Asuransi Syariah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuransi-syariah-55a0c761ac063 2/24

 

2

2Property of : Eka Daswindar

kegiatan hidupnya atau dalam aktivitas ekonominya. Sistem asuransi yang dipahami oleh para

ulama hukum (syariah) adalah sebuah sistem ta’awun dan tadhamun yang bertujuan untuk

menutupi kerugian peristiwa-peristiwa atau musibah-musibah. Tugas ini dibagikan kepada

sekelompok tertanggung, dengan cara memberikan pengganti kepada orang yang tertimpa

musibah.

Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) dalam fatwanya tentang

pedoman umum asuransi syariah, memberi definisi tentang asuransi syariah (Ta’min, Takaful,

Tadhamun) adalah usaha saling melindungi dan tlong-menolong diantara sejumlah orang /

pihak melalui investasi dalam bentuk asset atau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian

untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai ajaran syariah. Dari

definisi tadi jelas bahwa asuransi syariah bersifat saling melindungi yang disebut dengan

ta’awun, yaitu prinsip hidup saling melindungi dan saling menolong atas dasar ukhuwah

islamiyah antara sesame anggota peserta Asuransi syariah dalam menghadapi malapetaka

(resiko).

III.   Al-‘Aqilah (Asal Mula Asuransi Syariah)

Sebenarnay konsep asuransi dalam Islam bukan hal baru, karena sudah ada sejak

zaman Rasulullah SAW yang disebut dengan Aqilah. Bahkan hal ini sudah menjadi kebiasaan

suku Arab sejak zaman dulu bahwa jika ada salah satu anggota suku yang terbunuh oleh

anggota dari suku lain, pewaris korban akan dibayar sejumlah uang darah (diyat) sebagai

kompensasi oleh saudara terdekat dari pembunuh, yang disebut Aqilah.

Aqilah berasal dari kata Asabah yang menunjukkan hubungan ayah dengan

pembunuh. Oleh karena itu, ide pokok dari Aqilah adalah suku Arab zaman dulu harus siap

untuk melakukan kontribusi finansial atas nama pembunuh untuk membayar pewaris korban.

Kesiapan untuk membayar untuk membayar kontribusi keuangan sama dengan premi

asuransi, dan kompensasi yang dibayar berdasarkan Al-‘Aqilah mungkin sama dengan nilai

pertanggungan dalam praktik asuransi sekarang.

Sebagian orang mengira bahwa kata Aqilah berasal dari kata Aql (akal), sehingga

ungkapan itu diartikan denda yang dibebankan kepada orang yang berakal (sudah dewasa).

Padahal tidak demikian, Aqilah meruapakan istilah tersendiri. Didalam bahasa Arab terdapat

5/11/2018 Asuransi Syariah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuransi-syariah-55a0c761ac063 3/24

 

3

3Property of : Eka Daswindar

kata Al-‘Aql (denda) dan Al-‘Aqil (orang yang membayar denda). Dalam beberapa kasus, Islam

membebankan denda asuransi kepada orang lain (bukan yang melakukan pelanggaran).

Namu didalam Ad-Diyah (uang darah) yang menjadi sebab adalah bukan kesengajaan, maka

tidak ada asuransi yang memikul tanggung jawab ini. Karena itu, disyaratkan agar kerusakan

tidak itu tidak disebabkan kesengajaan. Dalam masalah Diyat, para ulama sepakat bahwa

“Wajib membayar denda terhadap sebagian kerusakan yang disebabkan kekeliruan seperti

pembunuhan atau melukai karena kekeliruan atau kelalaian”.

IV.   At-Takaful (Tolong Menolong)

Istilah lain yang sering digunakan untuk asuransi syariah adalah Takaful. Kata Takaful

berasal dari takafala-yatakafalu, yang secara etimologis berarti menjamin atau saling

menanggung. Kata takaful sebenarnya tidak ada dala Al-Quran, namun ada kata yang seakar 

dengan kata takaful seperti dalam surat Thahaa ayat 40, terdapat kata Yakfulu yang dapat

diartikan menjamin.

Menurut Muhammad Syakir Sula (Konsep Asuransi Dalam Islam, 1996), Takaful dalam

pengertian muamalah ialah saling memikul resiko di antara sesame orang sehingga antara

satu dengan yang lainnya menjadi penanggung atas resiko yang lainnya. Salin pikul resiko ini

dilakukan atas dasar saling menolong dalam kebaikan dengan cara masing-masing

mengeluarkan dana tabarru’ (dana ibadah) , sumbangan, derma yang ditujukan untuk

menanggung resiko. Tafakul dalam pengertian ini ditegakkan di atas tiga prinsip dasar, yaitu :

a.  Saling bertanggung jawab

Banyak hadist Nabi SAW, seperti yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang

mengajarkan bahwa hubungan orang-orang beriman dalam jalinan rasa kasih sayang satu

sama lain, ibarat satu badan. Bila satu bagian tubuh sakit, maka seluroh anggota tubuh akan

turut merasakan penderitaan. Seperti bunyi hadist berikut ini “Setiap orang diantara kamu

adalah pemikul tanggung jawab dan setiap kamu bertanggung jawab terhadap orang-orang di

bawah tanggung jawab kamu” (HR. Bukhari dan Muslim).

b.  Saling bekerja sama dan saling membantu

Allah SWT memerintahkan agar dalam kehidupan bermasyarakat ditegakkan nilai

tolong-menolong dalam kebaikan dan takwa sebagaimana firmannya dalam surat Al-Ma’aidah

5/11/2018 Asuransi Syariah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuransi-syariah-55a0c761ac063 4/24

 

4

4Property of : Eka Daswindar

ayat 2 yang berbunyi “Tolong-menolonglah kamu dalam kebaikan dan takwa, janganlah tolong-

menolong dalam dosa dan permusuhan”. Dalam hadist Nabi SAW juga mengajarkan bahwa

orang yang meringankan kebutuhan hidup saudaranya akan diringankan kebutuhannya oleh

Allah, dna Allah akan menolong hamba-Nya selagi dia menolong saudaranya.

c.  Saling melindungi

Hadist Nabi SAW mengajarkan bahwa belum sempurna keimanan seseorang yang

hidup tidur dengan nyenyak dengan perut kenyang, sedangkan tetangganya menderita

kelaparan. Dasar pijak Tafakul dalam asuransi mewujudkan hubungan manusia yang islami di

antara para pesertanya yang sepakat untuk menanggung bersama di antara mereka, atas

resiko yang diakibatkan musibah yang diderita oleh peserta sebagai akibat dari kebakaran,

kecelakaan, kehilangan, sakit, dan sebagainya.

Semangat asuransi Tafakul adalah menekankan kepada kepentingan bersama atas

dasar rasa persaudaraan di antara peserta. Persaudaraan disini meliputi dua bentuk, yaitu

persaudaraan berdasarkan kesamaan keyakinan (ukhuwah islamiyah) dan persaudaraan atas

dasar kesamaan derajat manusia (ukhuwah insaniah).

V.  Tabarru’ (Hibah / Dana Kebajikan)

Tabarru’ berasal dari kata Tabarra’a-yatabarra’u-tabarru’an, artinya sumbangan, hibah,

dana kebajikan, atau derma. Orang yang memberi sumbangan disebut mutarrib’ (dermawan).

Tabarru’ merupakan pemberian sukarela seseorang kepada lain, tanpa ganti rugi, yang

mengakibatkan berpindahnya kepemilikan harta itu dari pemberi kepada orang yang diberi.

Ulama mendefinisikan Tabarru’ dengan “akad yang mengakibatkan pemilikan harta, tanpa

ganti rugi, yang dilakukan seseorang dalam keadaan hidup kepada orang lain secara sukarela.

Niat tabarru’ dalam asuransi syariah adalah alternatif uang sah yang dibenarkan dalam

melepaskan diri dari praktik gharrar (ketidakpastian) yang diharamkan oleh Allah SWT. Oleh

sebab itu, Islam sangat menganjurkan seseorang yang mempunyai kelebihan harta untuk

menghibahkannya kepada saudara-saudaranya yang memerlukan. Dalam konteks asuransi

syariah, Tabarru’ bermaksud memberikan dana kebajikan dengan niat ikhlas untuk tujuan

saling membantu di antara sesama peserta takaful (asuransi syariah) apabila ada diantaranya

yang mendapat musibah. Dalam akad Tabarru’, pihak yang memberi dengan ikhlas

5/11/2018 Asuransi Syariah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuransi-syariah-55a0c761ac063 5/24

 

5

5Property of : Eka Daswindar

memberikan sesuatu tanpa ada keinginan untuk menerima apapun dari orang yang menerima,

kecuali kebaikan dari Allah SWT.

Akad Tabarru’ adalah semua bentuk akad yang dilakukan dengan tujuan kebaikan dan

tolong-menolong, bukan semata untuk tujuan komersial. Peserta memberikan hibah yang

digunakan untuk menolong peserta lain yang terkena musibah, sedangkan perusahaan hanya

bertindak sebagai pengelola. Ketinggian martabat orang yang membantu saudara-saudaranya

yang telah mendapat kesulitan digambarkan dalam Hadist Nabi “Barangsiapa yang memenuhi

hajat saudaranya, Allah akan memenuhi hajatnya” (HR Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud).

Hukum Tabarru’ dibolehkan karena jika barang / sesuatu yang di-tabarru’-kan hilang

atau rusak ditangan orang yang diberi derma, maka tidak akan merugikan di penderma.

Karena, orang yang menerima pemberian / derma tersebut tidak memberikan pengganti

sebagai imbalan derma yang yang diterimanya. Mohd. Fadzli Yusof, CEO Takaful Malaysia,

menjelaskan manfaat dan batasan penggunaan dana Tabarru’. Katanya, Tabarru’ bo;eh

digunakan siapa saja yang mendapat musibah. Tetapi dalam bisnis takaful, karena melalui

akad khusus, maka kemanfaatannya hanya terbatas pada peserta takaful saja. Dengan kata

lain, kumpulan dana tabarru’ hanya dapat digunakan untuk kepentingan para peserta takaful

saja yang mendapat musibah. Sekiranya dana Tabarru’ tersebut digunakan untuk kepentingan

lain, ini berarti melanggar syarat akad.

VI.   Aqad (Akad)

Lafal akad berasal dari lafal Arab AL-‘Aqd yang berarti perikatan, perjanjian, dan

pemufakatan. Menurut fikih, akad didefinisikan dengan “pertalian ijab (pernyataan melakukan

ikatan) dan qabul (pernyataan penerimaan ikatan) sesuai dengan kehendak syariat yang

berpengaruh pada obyek perikatan”. Dalam teori hukum kontrak secara syariah, setiap terjadi

transaksi maka akan terjadi salah satu dari tiga hal berikut : Pertama, kontraknya sah ; Kedua,

kontraknya fasad ; dan Ketiga, aqadnya batal. Untuk melihat kontrak itu jatuh ke mana, maka

perlu diperhatikan instrument mana dari akad yang dipakai dan bagaimana aplikasinya.

Apabila ijab dan qabul telah memenuhi syarat-syaratnya, sesuai dengan ketentuan

maka terjadilah perikatan antara pihak-pihak yang melakukan ijab dan qabul dan muncullah

segala akibat hukum dari akad yang disepakati itu. Misalnya dalam kausu jual beli, akibatnya

5/11/2018 Asuransi Syariah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuransi-syariah-55a0c761ac063 6/24

 

6

6Property of : Eka Daswindar

adalah berpindahnya pemilikan barang dari penjual kepada pembeli dan penjual berhak

menerima harga barang. Akad dalam Islam dibangun atas dasar mewujudkan keadilan dan

menjauhkan penganiayaan. Kejelasan akad dalam praktik muamalah penting dan menjadi

prinsip karena akan menentukan sah tidaknya muamalah tersebut secara hukum Islam.

Demikian halnya dalam asuransi, akad antara perusahaan dan peserta harus jelas.

Pada asuransi konvensional terjadi kerancuan / ketidakjelasan dalam masalah akad. Akad

merupakan ijab dan qabul yang biasanya berbentuk perkataan, tulisan, perbuatan, dan isyarat.

Dalam buku “Panduan Syarikat Takaful Malaysia” dijelaskan tentang rukun-rukun akad yaitu

Aqid (pihak-pihak yang mengadakan akad), Ma’kud’alaihi (sesuatu yang diakadkan atasnya

berupa barang atau bayaran), dan Sighah (ijab dan kabul).

Berdasarkan hukum Islam untuk membuat polis takaful (asuransi syariah) harus ada

obyek pokok yang beresiko, yang mana atas subyek pokok tersebut, dua pihak (pengelola dan

peserta) harus menyetujui proposal (ijab) dan persetujuan (qabul) untuk berbagi tanggung

 jawab dalam menyediakan jaminan materi yang memadai terhadap resiko yang nyata tapi tidak

terduga atas subyek pokok.

VII.  Gharar (Ketidakpastian)

Definisi Gharar dalam kitab Qalyubi wa Umairah (Syarikat Takaful Malaysia) adalah

apa-apa yang akibatnya tersembunyi dalam pandangan kita dan akibat yang paling mungkin

muncul adalah yang paling kita takuti. Pengertian lainnya mengenai Gharar adalah AL-khatar 

dan Al At-taghrir, yang artinya penampilan yang menimbulkan kerusakan (harta) atau sesuatu

yang tampaknya menyenangkan tetepi hakekatnya menimbulkan kebencian. Maka dari itu

muncullah istilah “ad-dunya mata’ul ghuruur” artinya dunia itu adalah kesenangan yang

menipu.

Gharar terjadi apabila, kedua belah pihak (misalnya peserta asuransi, pemegang polis,

dan perusahaan) saling tidak mengetahui apa yang akan terjadi, kapan musibah akan

menimpa, apakah minggu depan, tahun depan, dan sebagainya. Ini adalah kontrak yang dibuat

berasaskan pengandaian semata. Inilah yang disebut Gharar yang dilarang dalam Islam.

Kehebatan sistem Islam dalam bisnis sangat menekankan hal ini, agar kedua belah pihak tidak

dizalimi dan terzalimi.

5/11/2018 Asuransi Syariah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuransi-syariah-55a0c761ac063 7/24

 

7

7Property of : Eka Daswindar

 

Para ahli fiqih hampir dikatakan sepakat mengenai definisi Gharar, yaitu untung-

untungan yang sama kuat antara ada dan tidak ada, atau sesuatu yang mungkin terwujud dan

mungkin tidak terwujud, seperti jual beli burung yang masih terbang bebas di udara. Gharar 

atau ketidakpastian dalam asuransi konvensional ada dua bentuk yaitu bentuk akad yang

melandasi serta sumber dana pembayaran klaim dan keabsahan penerimaan uang klaim itu

sendiri.

VIII.  Maisir (Judi / Untung-untungan)

Kata Maisir dalam bahasa Arab artinya memperoleh sesuatu dengan sangat mudah

tanpa kerja keras atau mendapat keuntungan tanpa bekerja, yang biasa disebut juga berjudi.

Istilah lain yang digunakan dalam Al-Qur’an adalah kata “azlam” yang berarti praktik perjudian.

Judi dalam terminologi agama diartikan sebagai suatu transaksi yang dilakukan oleh dua pihak

untuk kepemilikan suatu benda atau jasa yang menguntungkan satu pihak dan merugikan

pihak lain dengan cara mengaitkan transaksi tersebut dengan tindakan atau kejahatan tertentu.

Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abdullah Bin Umar bahwa Rasulullah

melarang berjual beli yang disebut Habal-al-habla semacam jual beli yang dipraktikkan pada

zaman jahiliyah. Dimana jual beli ini seseorang harus membayar seharga seekor unta betina

yang unta tersebut belum lahir tetapi akan segera lahir sesuai jenis kelamin yang duharapkan.

Jenis transaksi yang merakyat pada zaman Rasulullah yaitu Muzabanah, adalah tukar 

menukar buah yang masih segar dengan yang sudah kering dengan cara bahwa jumlah buah

yang kering sudah dapat dipastikan jumlahnya sedangkan buah yang segar ditukarkan hanya

dapat ditebak karena masih berada dipohon. Dan transaksi yang lain adalah Muhaqalah yaitu

penjualan gandum ditukar dengan gandum yang masih ada dalam bulirnya yang jumlahnya

masih ditebak-tebak.

Akad judi merupakan akad Gharar karena masing-masing pihak yang berjudi dan

bertaruh tidak menentukan pada waktu akad, jumlah yang diambil atau jumlah yang ia berikan.

Itu bisa ditentukan nanti, tergantung pada suatu peristiwa yang tidak pasti. Yaitu, jika menang,

maka ia mengetahui jumlah yang diambil dan jika kalah, maka ia mengathui jumlah yang ia

berikan. Unsur Maisir dalam asuransi konvensional terjadi karena di dalamnya terdapat factor 

Gharar, terutama dalam kasus asuransi jiwa. Apabila pemegang asuransi jiwa meninggal

5/11/2018 Asuransi Syariah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuransi-syariah-55a0c761ac063 8/24

 

8

8Property of : Eka Daswindar

dunia, sebelum akhir periode polis asurasni, namun telah membayar sebagian preminya, maka

tertanggung akan menerima sejumlah uang tertentu. Bagaimana cara memperoleh uang dan

dari mana asalnya tidak diberitahukan kepada pemegang polis. Hal inilah yang dipandang

sebagai al-maisir (oerjudian) dalam asuransi konvensional.

Menurut salah satu pakar asuransi Indonesia, Muhaimin Iqbal, mengatakan bahwa

unsur maisir (perjudian) sebenarnya juga tidak disetujui dalam teori dasar asuransi

(konvensioanl), asuransi dianggap berbeda dengan judi karena kontrak asuransi harus

berdasarkan adanya kepentingan keuangan (insurable interest) dan dan atas kepentingan

keuangan tersebut hanya dijamin terhadap resiko murni (pure risk), artinya dengan ganti rugi

asuransi nasabah. Nasabah hanya akan dipulihkan ke kondisi finansial sesaat sebelum

kejadian suatu resiko (principle indemnity), nasabah tidak boleh mendapatkan keuntungan dari

terjadinya suatu resiko. Disisi lain judi tidak mengharuskan adanya insurance interest dan

resiko yang diperjudikan bersifat spekulatif atau salah satu pihak akan untung dan pihak lain

rugi. Dari perbedaan inilah, maka teori dasar asuransi menganggap bahwa asuransi bukanlah

 judi.

IX.  Riba (Bunga)

Riba secara bahasa bermakna ziyadah (tambahan). Dalam pengertian lain, secara

linguistik riba berarti tumbuh dan membesar. Untuk istilah teknis, riba berarti pengambilan

tambahan dari harta pokok atau modal secara batil. Namun secara umum riba dapat diartikan

pengambilan tambahan, baik dalam transaksi jual-beli maupun pinjam-meminjam secara batil

atau bertentangan dengan prinsip muamalat dalam Islam.

Imam Nawawi dalam Al- Majmu’ mengatakan bahwa ada dua bentuk perbedaan dalam

pengharaman riba. Yang pertama bersumber daru Sunnah bahwa yang dimaksud dengan riba

adalah pembayaran tunda atau pemnayaran kemudian. Yang kedua pengharaman riba dalam

Al-Qur’an, sesungguhnya telah dikenal pada zaman jahiliyah dengan riba nasi’ah dan

mendapat tambahan dalam harta melalui penangguhan dalam pembayaran. Pakar Ekonomi

Indonesia M. Syafi’i Antonio secara singkat menjelaskan pengertian beberapa pengerian riba

sebagai berikut :

a.  Riba Qardh yaitu suatu manfaat atau tingkat kelebihan tertentu yang disyaratkan terhadap

yang berutang (muqtaridh).

5/11/2018 Asuransi Syariah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuransi-syariah-55a0c761ac063 9/24

 

9

9Property of : Eka Daswindar

b.  Riba Jahiliah yaitu utang dibayar lebih dari pokoknya, karena si peminjam tidak mampu

membayar utangnya pada waktu yang ditetapkan.

c.  Riba Fadhl yaitu pertukaran antar barang sejenis dengan kadar atau takaran yang

berbeda, sedangkan barang yang dipertaruhkan itu termasuk dalam jenis barang ribawi.

d.  Riba Nasi’ah yaitu penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis barang ribawi yang

dipertukarkan dengan jenis barang ribawi lainnya.

Riba merupakan salah satu dosa dari dosa-dosa besar lainnya yang telah diharamkan

dengan keras dalam kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya dalam segala bentuk, macam maupun

namanya. Pengharaman riba oleh Rasulullah SAW terjadi antara tahun ke-8 dan ke-9 Hijriyah.

Dalil dalam sunnah Nabi dapat dilihat dalam sabda Rasulullah “jauhkanlah tujuh perkara yang

membinasakan (dosa besar), salah satu diantaranya adalah riba (HR. Bukhari dari Abu

Hurairah)”.

Ternyata sejarah asuransi komersial di dunia barat adalah sama dengan sejarah riba.

Keduanya terkait sangat erat sehingga sangat sulit, kalau tidak dibilang tidak mungkin, untuk

memisahkan dengan sistem yang ada. Sejauh menyangkut asuransi komersial, maka disana

akan terjadi riba, yang dalam menentukan keuntungannya menggunakan sistem riba secara

bebas dalam segala tingkatan bisnis tersebut, dari perhitunga premi hingga pembayaran ganti

rugi kepada peserta asuransi yang mengalami musibah. Asuransi jiwa adalah semacam

perjudian, karena tidak ada pembenaran bagi seseorang yang memberikan harga sebagian

dari suatu jumlah, untuk berhak mendapat seluruhnya jika ia mati dan mengambil apa yang

telah dibayarkannya disertai keuntungan jika ia hidup lebih lama dari masa asuransi, ini tidak

lain adalah riba.

B.  PERBEDAAN ANTARA ASURANSI SYARIAH DAN KONVENSIONAL

I.  Konsep

Konsep asuransi syariah adalah suatu konsep dimana terjadi saling memikul resiko

diantara sesame peserta. Sehingga antara saru dengan yang lainnya menjadi penanggung

atas resiko yang muncul. Saling pikul resiko ini dilakukan atas dasar saling menolong dalam

kebaikan dengan cara masing-masing mengeluarkan dana tabarru’ atau dana kebajikan

5/11/2018 Asuransi Syariah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuransi-syariah-55a0c761ac063 10/24

 

10

10Property of : Eka Daswindar

(derma) yang ditujukan untuk menanggung resiko. Asuransi syariah yang berdasarkan konsep

tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan, menjadikan semua peserta dalam suatu

keluarga besar untuk saling melindungi dan menanggung resiko keuangan yang terjadi

diantara mereka.

Sistem asuransi syariah adalah sikap ta’awun yang telah diatur dengan sistem yang

sangat rapi, antara sejumlah besar manusia, semuanya telah siap mengantisipasi suatu

peristiwa. Jika sebagian mereka mengalami peristiwa tersebut maka semuanya saling

menolong dalam menghadapi peristiwa itu dengan sedikit pemberian (derma) yang diberikan

oleh setiap individu. Dengan pemberian derma tersebut, mereka dapat menutupi kerugian yang

dialami oleh orang yang tertimpa peristiwa tersebut.

Sedangkan konsep asuransi konvensional sebagaimana didefinisikan dalam UU

tentang Usaha Perasuransian adalah usaha jasa keuangan yang menghimpun dana asyarakat

melalui pengumpulan premi asuransi, untuk memberikan perlindungan kepada anggota

masyarakat pemakai jasa asuransi terhadap kenungkinan timbulnya kerugian karena suatu

peristiwa yang tidak pasti atau terhadap hidup atau meninggalnya seseorang. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa perjanjian asuransi menyangkut sesuatu yang tidak pasti

terjadi. Dan bila nyata terjadi, tidak langsung menimbulkan kewajiban bagi penanggung untuk

memberikan ganti rugi bila syarat-syarat yang diperjanjikan tidak dipenuhi oleh tertanggung.

Jadi konsep asuransi konvensional adalah suatu konsep untuk mengurangi resiko

indivdsu atau instansi (tertanggung) kepada perusahaan asuransi (penanggung) melalui suatu

perjanjian (kontrak). Tertanggung membayar sejumlah uang sebagai tanda perikatan, dan

penanggung berjanji membayar ganti rugi sekiranya terjadi suatu peristiwa sebagaimana yang

diperjanjikan dalam kontrak asuransi (polis).

II.   Asal Usul

Ad-diyah ‘ala al-‘aqilah merupakan istilah yang cukup terkanal dan dianggap sebagian

ulama sebagai cikal bakal konsep asuransi syariah. Al-aqilah berasal dari kebiasaan suku Arab

 jauh sebelum Islam datang (571 M). Aqilah bahkan tertuang dalam konstitusi pertama di dunia

yang dibuat alngsung oleh Rasulullah SAW yang dikenal dengan Konstitusi Madinah (622 M).

pengertian al-aqilah sendiri adalah jika salah satu anggota suku terbunuh oleh anggota suku

5/11/2018 Asuransi Syariah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuransi-syariah-55a0c761ac063 11/24

 

11

11Property of : Eka Daswindar

lain, maka pewaris korban akan dibayar uang darah (ad-diyat) sebagai kompensasi oleh

saudara terdekat dari pembunuh.

Sedangakn asal usul dari asuransi konvensional adalah berasal dari kebiasaan

masyarakat Babilonai 4000-3000 SM yang dikenal dengan perjanjian Hammurabi yang

dikumpulkan oleh Raja Babilonia dalam 282 ketentuan (Code of Hammurabi) pada tahun 2250

SM. Kemudian berkembang menjadi praktik perjanjian Bottomry (Bottomry Contract) sekitar 

1600-1000 SM yang dipraktikkandi masyarakat Yunani. Praktik ini selanjutnya berkembang ke

Roma, India, Italia, Eropa, dan Amerika dan sejalan dengan perkembangan perdagangan dan

industri di Inggris pada tahun 1668 M di Coffe haouse London berdirilah Lloyd of London yang

menjadi cikal bakal asuransi konvensional yang tersebar ke berbagai penjuru dunia.

III.  Sumber Hukum

Sumber hukum dari asuransi syariah adalah syariat Islam, sedangkan sumber hukum

dalam syariat Islam adalah Al-Qur’an, Sunnah, Ijma’, Fatwa Sahabat, Qiyas, Isthisan, Urf 

Tradisi, Mashalil Mursalah. Dalam menentukan prinsip maupun praktik serta operasional dari

asuransi syariah yang senantiasa menjadi rujukan adalah syariah Islam. Terdapat 500 ayat

dalam Al-Qur’an yang membahas tentang hukum dan beberapa ayat menentukan validitras

kontrak asuransi.

Kontrak asuransi syariah terdiri dari elemen saling kerja sama, dan juga elemen

peringanan musibah, ketentuan keamanan materi, pertolongan untuk menghadapi resiko atau

bahaya tak terduga, serta menjamin hidup yang nyaman. Semua elemen perjanjian asuransi ini

disetujui oleh Al-Qur’an, karena Al-Qur’an merupakan prinsip pembimbing dalam menyediakan

 justifikasi yang bersifat instrument untuk aplikasi kontrak bagi manusia supaya mereka sukses

dalam dunia dan akhirat.

Pada asuransi konvensional sumber hukum didasarkan pada pemikiran manusia dan

kebudayaan. Modus operandi dalam asuransi konvensional didasarka atas hukum positif,

hukum alami, dan contoh sebelumnya. Kontrak didasarkan atas prinsip umum perjanjian, dan

polis asuransi adalah perjanjian secara sepihak. Kontrak asuransi mengikat hanya pada

pengasuransi untuk memenuhi klaim yang ditanggung, sedangkan yang diasuransi tidak bisa

diminta secara sah untuk melanjutkan pembayaran premi setelah premi pertama dibayar.

5/11/2018 Asuransi Syariah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuransi-syariah-55a0c761ac063 12/24

 

12

12Property of : Eka Daswindar

IV.   Akad (Perjanjian)

Akad yang digunakan dalam asuransi syariah adalah akad tijarah dan atau akad

tabarru;. Akad tijarah adalah semua bentuk akad yang dilakukan untuk tujuan komersial,

misalnya mudharabah, wadiah, wakalah, dan sebagainya. Sedangkan, akad tabarru’ adalah

semua bentuk yang dilkakukan dengan tujuan kebaikan dan tolong-menolong, bukan semata

untuk tujuan komersial.

Akad pada asuransi konvensional adalah akad mu’awadhah, adalah suatu perjanjian

dimana pihak yang memebrikan sesuatu kepada pihak lain, berhak menerima penggantian dari

pihak yang diberinya. Selain itu juga asuransi konvensional menggunakan akad Idz’aan

(penundukan) yaitu perjanjian yang didalamnya terjadi ketidakadilan, karena tidak seimbang

dimana pihak yang kuat adalah pihak perusahaan asuransi, sedangkan pihak tertanggung

harus memenuhi syarat-syarat yang tidak similikinya. Disamping itu akad asuransi

konvensional juga menggunakan akad gharar karena masing-masing dari kedua pihak tidak

mengetahui jumlah yang ia akan berikan dan jumlah yang akan ia ambil. Ada juga akad

Muzlim, artinya perjanjian yang wajib dilaksanakan oleh kedua pihak, dari pihak tertanggung

membayar premi asuransi dan kewajiban penanggung membayar uang asuransi jika terjadi

peristiwa yang diasuransikan.

V.  Pengelolaan Dana

Mekanisme pengelolaan dana pada asuransi syariah life Insurance yang mengandung

unsure saving (tabungan), dana yang dibayarkan peserta langsung dibagi dalam dua rekening,

yaitu rekening peserta dan rekening tabarru’. Kemudian total dana diinvestasikan dan hasilnay

dibagi secara proporsional antyara peserta dengan perusahaan berdasarkan skim bagi hasil

yang telah ditetapkan sebelumnya. Pada asuransi kerugian atau produk asuransi jiwa yang

tidak mengandung unsure tabungan, terjadi akad mudharabah, kemudian total kontribusi dana

yang dibayarkan peserta diinvestasikan dan hasil investasi (surplus operasi) setelah dikurangi

beban asuransi terjadi bagi hasil antara peserta dengan pengelola sesuai skim yang telah

ditetapkan.

Pada asuransi konvensional mekanisme pengelolaan dana tidak ada pemisahan

antara dana peserta dengan dana tabarru’, semua bercampur jadi satu dan status dana

5/11/2018 Asuransi Syariah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuransi-syariah-55a0c761ac063 13/24

 

13

13Property of : Eka Daswindar

tersebut menjadi dana perusahaan. Perusahaan bebas mengelola dan menginvestasikan ke

mana saja tanpa ada pembatasan halal atau haram. Sebagai akibatnya, asuransi konvensional

tidak dapat melepaskan diri dari adanya praktik yang diharamkan Allah yaitu gharar, maisir,

dan riba.

VI.  Unsur Premi

Unsur premi dalam asuransi syariah terdiri dari unsur tabarru’ dan tabungan atau unsur 

tabarru’ saja tergantung jenis asuransi yang diinginkan oleh peserta. Unsur tabarru’ pada

asuransi jiwa perhitungannya diambil dari table mortalitas (harapan hidup) yang besarnya

tergantung usia dan masa perjanjian. Semakin tinggi usia dan semakin panjang masa

perjanjian, maka semakin besar pula nilai tabarru’-nya.

Sementara itu pada asuransi konvensional unsur premi terdiri dari tabel mortalitas

yang berguna untuk mengetahui besarnya klaim kemungkinan timbulnya kerugian yang

dikarenakan kematian, serta meramalkan berapa lama batas waktu (umur) rata-rata seseorang

bisa hidup. Yang kedua adalah penerimaan bunga, karena untuk penetapan tariff perhitungan

bunga pun harus dikalkulasikan didalamnya. Bunga merupakan sebagian dari keuntungan

perusahaan, karena itu dalam premi asuransi konvensional bunga ikut dihitung. Yang ketiga

adalah biaya-biaya asuransi seperti biaya penutupan asuransi (biaya komisi dan inspkesi,

biaya dinas luar, biaya advertising, dan sebagainya), biaya pemeliharaan , dan biaya- biaya

lainnya (misalnya biaya inkaso).

C.  PRODUK-PRODUK ASURANSI SYARIAH

I.  Produk Asuransi Jiwa (Life Insurance)

a.  Produk individu yang ada unsur tabungan (saving)

  Takaful Dana Investasi

Program Tafakul dana investasi adalah suatu bentuk perlindungan untuk perorangan

yang mengingnkan dan merencanakan pengumpulan dana dalam mata uang Rupiah dan US

5/11/2018 Asuransi Syariah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuransi-syariah-55a0c761ac063 14/24

 

14

14Property of : Eka Daswindar

Dolar sebagai dana investasi yang diperuntukkan bagi ahli warisnya jika ditakdirkan meninggal

lebih awal atau sebagai bekal untuk hari tuanya.

Manfaat Takaful dana investasi adalah :

  Bila peserta mengundurkan diri sebelum perjanjian berakhir, maka peserta akan

memperoleh dana rekening yang telah disetor dan bagian keuntungan atas hasil investasi

rekening tabungan (mudharabah).

  Bila peserta ditakdirkan meninggal dalam masa perjanjian, maka ahli warisnya akan

memperoleh dana rekening tabungan, bagian keuntungan atas hasil investasi, dan selisih

dari manfaat takaful awal (rencana menabung) dengan premi yang sudah dibayar.

  Bila peserta hidup sampai perjanjian berakhir, maka ahli warisnya akan memperoleh dana

rekening tabungan, bagian keuntungan atas hasil investasi, dan bagian keuntungan atas

rekening khusus / tabarru’ yang ditentukan oleh asuransi takaful keluarga.

  Takaful Dana Siswa

Program tafakul dana siswa adalah suatu bentuk perlindungan untuk perorangan yang

bermaksud menyediakan dana pendidikan, dalam mata uang Rupiah dan US Dolar untuk

putra-putrinya sampai sarjana.

Manfaat Takaful dana siswa adalah :

  Bila peserta mengundurkan diri sebelum perjanjian berakhir, maka peserta akan

mendapatkan dana rekening tabungan dan bagian keuntungan asat hasil keuntungan

tabarru’.

  Bila peserta ditakdirkan meninggal dalam masa perjanjian, maka ahli warisnya akan

memperoleh dana rekening tabungan, bagian keuntungan atas hasil investasi, dan selisih

dari manfaat takaful awal (rencana menabung) dengan premi yang sudah dibayar.

  Bila peserta hidup sampai perjanjian berakhir dan bila anak (sebagai penerima hibah)

hidup sampai dengan 4 tahun di perguruan tinggi yang bersangkutan akan mendapatkan

dana pendidikan, atau jika meninggal sebelum seluruh dana pendidikannya diterima maka

kepada peserta akan mendapatkan semua saldo rekening tabungan dan sebagian

keuntungan atas investasi rekening tabungan.

  Takaful Dana Haji

5/11/2018 Asuransi Syariah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuransi-syariah-55a0c761ac063 15/24

 

15

15Property of : Eka Daswindar

Program takaful haji adalah suatu bentuk perlindungan untuk perorangan yang

mengingnkan dan merencanakan pengumpulan dana dalam mata uang Rupiah dan US Dolar 

untuk biaya menjalanjan ibadah haji.

Manfaat takaful dana haji adalah :

  Bila peserta mengundurkan diri sebelum perjanjian berakhir, maka peserta akan

mendapatkan dana rekening tabungan dan bagian keuntungan asat hasil keuntungan

tabarru’ (mudharabah).

  Bila peserta ditakdirkan meninggal dalam masa perjanjian, maka ahli warisnya akan

memperoleh dana rekening tabungan, bagian keuntungan atas hasil investasi, dan selisih

dari manfaat takaful awal (rencana menabung) dengan premi yang sudah dibayar.

  Bila peserta hidup sampai perjanjian berakhir, maka ahli warisnya akan memperoleh dana

rekening tabungan, bagian keuntungan atas hasil investasi, dan bagian keuntungan atas

rekening khusus / tabarru’ yang ditentukan oleh asuransi takaful keluarga jika ada.

  Takaful Dana Jabatan

Program takaful jabatan adalah suatu bentuk perlindungan untuk direksi atau pejabat

teras suatu perusahaan yang menginginkan dan merencanakan pengumpulan dana dalam

mata uang Rupiah atau US Dolar sebagai dana santunan yang diperuntukkan bagi ahli

warisnya jika ditakdirkan meninggal lebih awal atau sebagai dan santunan / investasi pada saat

tidak aktif lagi di tempat kerja.

Manfaat takaful dana jabatan adalah :

  Bila peserta mengundurkan diri sebelum perjanjian berakhir, maka peserta akan

mendapatkan dana rekening tabungan dan bagian keuntungan asat hasil keuntungan

tabarru’ (mudharabah).

  Bila peserta ditakdirkan meninggal dalam masa perjanjian, maka ahli warisnya akan

memperoleh dana rekening tabungan, bagian keuntungan atas hasil investasi, dan

santunan dana kematian sesuai dengan yang ditentukan.

  Bila peserta hidup sampai perjanjian berakhir, maka ahli warisnya akan memperoleh dana

rekening tabungan, bagian keuntungan atas hasil investasi, dan bagian keuntungan atas

rekening khusus / tabarru’ yang ditentukan oleh asuransi takaful keluarga jika ada.

5/11/2018 Asuransi Syariah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuransi-syariah-55a0c761ac063 16/24

 

16

16Property of : Eka Daswindar

b.  Produk individu yang non saving

  Takaful Kesehatan

Program ini diperuntukkan bagi perorangan yang bermaksud menyediakan dana

santunan rawat inap dan operasi bila peserta sakit dan kecelakaan dalam masa perjanjian. Bila

sampai dengan akhir perjanjian tidak ada klaim, jika ada surplus dana maka peserta akan

mendapatkan bagi hasil atas surplus dana tersebut.

  Takaful Kecelakaan Diri

Program ini diperuntukkan bagi perorangan yang bermaksud menyediakan santunan

untuk ahli waris bila peserta mengalami musibah kematian karena kecelakaan dalam masa

perjanjian. Bila sampai dengan akhir perjanjian tidak ada klaim, jika ada surplus dana maka

peserta akan mendapatkan bagi hasil atas surplus dana tersebut.

  Takaful Al-Khairat

Program ini diperuntukkan bagi perorangan yang bermaksud menyediakan santunan

untuk ahli waris bila peserta mengalami musibah kematian dalam masa perjanjian, berbeda

dengan takaful kecelakaan yang sebab kematiannya hanya karena kecelakaan. Bila sampai

dengan akhir perjanjian tidak ada klaim, jika ada surplus dana maka peserta akan

mendapatkan bagi hasil atas surplus dana tersebut.

D. Akuntansi Asuransi Syariah (Takaful)

1. Konsep Akuntansi Asuransi Syariah

a. Tafakul hampir sama dengan asuransi konvensional yang memiliki prosedur secara

spesfik dan aturan bisnis sendiri yang telah diatur dalam Tafakul Act 1984, demikian

 juga asuransi konvensional yang telah diatur dalam Insurance Act 1963.

b. Karena asuransi syariah juga dikembangkan dengan konsep bisnis, maka untuk

memenuhi konsep bisnis yang telah diatur dalam syariah Islam, asuransi syariah

dikembangkan sesuia dengan sistem akuntansi yang berbeda dengan akuntansi

asuransi konvensional. Dalam penerapan akuntansi asuransi syariah landasan filosofis

menurut Syariah Takaful Malaysia adalah Surah Ar Rahman ayat 9, yaitu :

“ Dan Tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu kurangi timbangan

itu”

2.  Prinsip akuntansi asuransi konvensional yang sesuai dengan prinsip dan konsep asuransi

syariah adalah sebagai berikut :

5/11/2018 Asuransi Syariah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuransi-syariah-55a0c761ac063 17/24

 

17

17Property of : Eka Daswindar

a.  Premi asuransi yang diterima sebelum tanggal peristiwa diakui dalam laporan

keuangan periode berikutnya.

b.  Technical Reserve

Dana cadangan merupakan jumlah yang dihitung dari premi penutupan asuransi yang

tidak digunakan selama periode berjalan.

c.  Membayar Klaim

Kecukupan dana cadangan untuk membayar klaim dibentuk selama periode berjalan

dibagikan. Hal ini dikarenakan tidak semua jumlah klaim pada saat yang diajukan

dipenuhi.

Provisi juga dapat dibuat pada saat klaim diajukan setelah tanggal penutupan asuransi

syariah untuk klaim kecelakaan atau kerusakan yang terjadi selama kontrak asuransi

syariah berjalan.

Pengalokasian dana cadangan sangat penting untuk stabilitas posisi keuangan

perusahaan asuransi syariah.

d.  Reasuransi Syariah

Asuransi syariah juga menghadapi beberapa kendala dalam memenuhi klaim yang

diajukan peserta asuransi. Asuransi syarih yang memiliki tingkat risiko yang tinggi,

maka perusahaan asuransi syariah memerlukan reasuransi syariah. Dengan

reasuransi syariah ini, perusahaan asuransi syariah melakukan pemecahan resiko,

sehingga mengurangi beban kerugian keuangan. Beban asuransi syariah ditentukan

untuk menutupi periode asuransi yang sama dengan yang diterima.

e.  Perkiraan Pendapatan dari Asuransi Syariah Keluarga 

Kelebihan angsuran dana asuransi syariah keluarga dihitung tiap bulannya dan diakui

sebagai dana asuransi syariah pada akhir tahun. Kelebihan angsuran asuransi syariah

(takaful) ini dianggap sebagai laba. Perusahaan asuransi syariah menunjuk aktuaris

untuk menilai kelebihan dana dan laba lainnya dan dinyatakan untuk dibagikan kepada

peserta asuransi syariah yang memenuhi syarat.

3.  Konsep Dasar Akuntansi

Adapun konsep dasar akuntansi yang digunakan dalam akuntansi syariah meurut asuransi

takaful Malaysia, adalah :

a.  Postulat Akuntansi

1.  Going Concern

2.  Konsistensi

5/11/2018 Asuransi Syariah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuransi-syariah-55a0c761ac063 18/24

 

18

18Property of : Eka Daswindar

3.  Akrual

b.  Prinsip Akuntansi

1.  Prudance (hati-hati)

2.  Substance Over Form

3.  Materialitas

c.  Pengakuan Pendapatan dan Beban

1.  Pengakuan pendapatan dan beban merujuk pada standar akuntansi yang telah

disesuaikan dengan prinsip syariah.

2.  Pendapatan diakui dengan cash basis. Pendapatan yang belum terrealisasi

ditangguhkan dan diterima pada periode yang akan datang diakui sebagai utang

pada laporan keuangan neraca.

3.  Beban diakui berdasarkan pada standar akuntansi yang berlaku umum.

4. Kebijakan Penting Akuntansi

a. Konsep Dasar Akuntansi

Perkiraan-perkiraan akuntansi diakui dengan konsep historical cost yang telah

dmodifikasi dan disesuaikan dengan prinsip – prinsip syariah dan tidak bertentangan

dengan standar akuntansi umum.

b. Dana Asuransi Syariah Keluarga

Dana takaful keluarga ditetapkan dalam Takaful Amandement Act 1985 dan termasuk

keuntungan yang akan diperoleh peserta asuransi syariah keluarga. Cadangan yang

tidak dibagikan untuk takaful umum dan takaful keluarga dihitunga dengan

menggunakan metode 1/365 hari

c. Surplus Takaful (Asuransi Syariah) Umum

Surplus asuransi syariah ditentukan setelah dikurangi reasuransi syariah (takaful),

cadangan yang tidak dibagikan dan klaim yang belum dibayar.

d. Klaim

Provisi merupakan total jumlah taksiran klaim yang berkaitan untuk klaim yang

diajukan, tetapi belum dibayar pada tanggal neraca. Setiap perbedaan antara

anggaran beban periode berjalan dengan beban pada periode berikutnya ditetapkan

atau dipilih waktu penyelesainnya. Cadangan klaim juga diambil dari klaim yang

diajukan, tetapi tidak dibayarkan pada tanggal neraca.

e. Aktiva Tetap dan Penyusutan

Aktiva tetap diakui sejumlah nilai perolehan dikurangi akumulasi pemyusutan. Tanah

yang dimiliki tidak disusutkan. Penyusutan aktiva tetap dapat dihitung dengan metode

5/11/2018 Asuransi Syariah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuransi-syariah-55a0c761ac063 19/24

 

19

19Property of : Eka Daswindar

garis lurus untuk menghitung biaya aktiva selama taksiran umur manfaat. Tarif dasar 

tahunan untuk aktiva tetap adalah sebagai berikut :

Jenis Aktiva

Bangunan 2 %

Furniture, Peralatan dan Perlengkapan 16,7 %– 50 %

Kendaraan Bermotor 25 %

f. Pengakuan Pendapatan

Pendapatan diakui beradasrkan cash basis. Pendapatan yang tidak terealisasi yang

ditangguhkan dan diterima pada periode berikutnya diakui sebagai utang pada neraca.

g. Investasi

Investasi pada Sertifikat Pemerintahan Malaysia dinyatakan sebesar harga perolehan.

Investasi jangka panjang dalam bentuk saham dinyatakan sebesar harga perolehan

(nilai investasi setelah dikurangi dengan biaya provisi lainnya) dan untuk investasi

 jangka pendek dalam bentuk saham dinyatakan dengan metode the lower of cost and

market value.

h. Zakat

Zakat merupakan kewajiban yang harus dibayarkan oleh perusahaan (memenuhi

prinsip syariah) atas persetujuan Dewan Pengawas Syariah.

5. Metode Akuntansi Asuransi Syariah

Operasional asuransi syariah dikenal dalam bentuk bisnis asuransi ada dua dan dikelola

dalam tiga jenis pengelolaan, yaitu :

1.  Akuntansi Dana Takaful Keluarga

Dana takaful (asuransi syariah keluarga) merupakan rekening tersendiri. Yang

berkaitan dengan rekening Dana Asuransi Syariah Keluarga :

-  Buku Kas

-  Tagihan Harian

-  Pos Peserta

-  Laporan Retakaful (Reasuransi syariah)

-  Daftar Investasi

-  Daftar Aktiva Tetap

-  Rekonsiliasi Bank

a.  Pendapatan

Terdapat dua jenis pendapatan yang diperoleh dari asuransi takaful keluarga, yaitu

:

5/11/2018 Asuransi Syariah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuransi-syariah-55a0c761ac063 20/24

 

20

20Property of : Eka Daswindar

-  Takaful Installment / Angsuran Takaful

Pendapatan diakui berdasarkan cash basis, sehingga installment diakui

sebagai pendapatan pada saat diterima dan pada saat effective date.

Semua penerimaan pendapatan yang ditangguhakn diakui sebagai utang.

-  Pendapatan dari Investasi

Pendapatan dari investasi diakui berdasarkan “cash basis” 

b.  Beban

Beban dalam asuransi syariah keluarga terdiri dari :

-  Refund Contribution (pengembalian premi)

-  Retakaful

-  Penyusutan

-  Klaim Kematian

-  Sertifikat Jatuh Tempo

-  Sertifikat Penyerahan

-  Penarikan Sebagian

Beban diakui berdasarkanaccrual basis

c.  Laporan Keuangan

Laporan keuangan untuk asuransi syariah keluarga disajikan pada laporan

keuangan :

-  Neraca

-  Laba Rugi untuk Family Takaful Plans 

-  Arus Dana

-  Laba Rugi untuk Group Family 

-  Pos Penghasilan

2.  Akuntansi Dana Takaful Umum

Yang berkaitan dengan akun Takaful Umum adalah sebagai berikut :

-  Buku Kas

-  Tagihan Harian

-  Daftar Retakaful

-  Daftra Investasi

-  Daftar Aktiva Tetap

-  Rekonsiliasi Bank

a.  Pendapatan

Terdapat dua jenis pendapatan dalamGeneral Takaful Business, yaitu :

5/11/2018 Asuransi Syariah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuransi-syariah-55a0c761ac063 21/24

 

21

21Property of : Eka Daswindar

-  Premi Takaful

Premi asuransi diakui sebagai pendapatan pada saat collection date dan

effective date.

-  Pendapatan dari Investasi

b.  Beban

Beban General Takaful :

-  Refund Contribution (pengembalian premi)

-  Retakaful Outwards (pelemparan resiko)

-  Claims admitted and paid (klaim yang disetujui dan dibayar)

-  Levy (pajak / retribusi)

c.  Laba

Laba dari General Takaful Fund diperoleh dari underwriting surplus dan

keuntungan investasi dari Dana Takaful.

d.  Laporan Keuangan

Laporan keuangan untuk General Takaful Fund disajikan pada :

-  Neraca

-  Laba Rugi

-  Pos Penghasilan

3.  Akuntansi Dana Pemegang Saham

Perkiraan akuntansi dana pemilik saham ini terpisah dari dana Takaful (Takaful Fund).

Perkiraan dan pemilik saham ini terdiri dari :

-  Buku kas

-  Daftar Dana Pemegang Saham

-  Daftar Aktiva Tetap

-  Skedul Investasi

-  Skedul Pembiayaan

-  Laporan Rekonsiliasi Bank

a.  Pendapatan Shareholder’s Fund diperoleh dari :

-  Keuntungan investasi, yaitu keuntungan dari dana takaful keluarga

-  Bagi hasil dari Dana Takaful Keluarga, yaitu keuntungan bagi hasil dari dana

takaful keluarga yang diinvestasikan pada bisnis syariah.

b.  Beban

BebanShareholders Fund terdiri dari :

-  Biaya Pegawai

5/11/2018 Asuransi Syariah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuransi-syariah-55a0c761ac063 22/24

 

22

22Property of : Eka Daswindar

-  Biaya Pendirian

-  Biaya Administrasi

Beban ini diakui sebagai accrual basis 

c.  Laporan untuk pemilik modal disajikan pada laporan keuangan :

-  Neraca

-  Laba Rugi

E. Perbedaan Antara Sistem Akuntans i Asuransi Takaful (syariah) dengan Sistem

 Akuntansi Asuransi Konvensional.

1. Cash Basis

Dalam praktek akuntansi konvensional, premi asuransi diakui sebagi pendapatan,

walaupun premi asuransi belum dibayarkan. Termasuk return on investment dan

pendapatan lainnya juga diakui sebagai laba. Yang artinya bahwa baik laba yang belum

terealisasi maupun yang belum dicatat atau dilaporkan walaupun secara kas belum

diterima.

Sedangkan dalam praktek akuntansi syariah, angsuran takaful, premi asuransi takaful, dan

laba dari investasi benar-benar diakui sebagai pendapatan jika perusahaan asuransi

takaful menerimanya secara tunai.

2. Technical Reserve

Cadangan teknis merupakan bagian dari premi asuransi yang belum dihasilkan. Dalam

sistem akuntansi asuransi syariah, cadangan teknis dihitung dengan menggunakan

metode 1/365 hari. Premi akan diakui sebagai pendapatan setelah ditentukan menurut

 jumlah hari yang sebenarnya selama periode akunatansi dan masa perjanjian kontrak.

3. Beban Retakaful

Dalam praktek asuransi konvensiona, beban retakaful selama masa perjanjian diakui

sebagai asuransi awal yang dicover. Praktek akuntansi ini sesuai dengan standar yang

diterima, yaitu penandingan pendapatan dengan beban yang terjadi pada periode berjalan.

Sedangkan pada asuransi syariah, beban retakaful diakui sebagai utang sampai angsuran

atau premi takaful dibayar oleh peserta. Akan tetapi beban retakaful ini akan diakui

sebagai pendapatan jika seluruh premi dibayar lebih awal oleh peserta.

4. Surplus Takaful Keluarga

Hanya laba dari dana investasi takaful keluarga yang dibagikan antara peserta dan

perusahaan takaful sesuai dengan perjanjian. Setelah dikurangi bagian keuntungan bagi

5/11/2018 Asuransi Syariah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuransi-syariah-55a0c761ac063 23/24

 

23

23Property of : Eka Daswindar

perusahaan, sisa dari keuntungan merupakan pendapatan bagi peserta takaful yang

dikreditkan pada rekening peserta.

Dalam asuransi konvensonal surplus dari investasi ditransfer ke pemegang saham sebagai

pendapatan, tetapi ditakaful, perusahaan tidak berhak untuk mengakui surplus ini sebagai

pendapatan.

5. Surplus dari Takaful Umum

Laba dari takaful umum dibagikan berdasarkan rasio pembagian keuntungan yang telah

disepakati antara perusahaan dan peserta takaful. Keuntungan dibayarkan jika peserta

takaful masih terikat perjanjian / kontrak. Jika kerugian terjadi pada takaful umum, kerugian

ditanggunng oleh peserta.

Secara jelas perbedaan antara sistem akuntansi asuransi konvensional dengan sistem

akuntansi syariah disajikan pada table dibawah ini :

No. Akuntansi Asuransi Konvensional Akuntansi Asuransi Syariah

1 Premi asuransi diakui sebagai

pendapatan meskipun premi

asuransi belum dibayarkan

Premi asuransi benar-benar diakui sebagai

pendapatan jika diterima secara tunai

2 Beban retakaful selama masa

perjanjian diakui sebagai asuransi

awal yang dicover.

Beban retakaful diakui sebagai utang sampai

angsuran atau premi takaful dibayarkan. Dan

beban retakaful diakui sebagai pendapatan jika

premi dibayar lebih awal

3 Dana asuransi yang terhimpun

dikelola untuk kepentingan bisnis

perusahaan dengan keuntungan

yang dinikmati oleh perusahaan dan

pemegang saham

Dana asuransi takaful yang terhimpun dikelola

dengan konsep Mudharabah

4 Laba atau surplus investasi

ditransfer ke pemegang saham

Laba investasi dari dana takaful keluarga yang

terhimpun dibagikan kepada peserta takaful

keluarga dan perusahaan tidak berhak mengakui

surplus ini sebagai pendapatan

5 Keuntungan yang didapatkan oleh

perusahaan asuransi merupakan

laba perusahaan

Ada pembagian keuntungan / berdasarkan ratio

yang disepakati dalam perjanjian

5/11/2018 Asuransi Syariah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuransi-syariah-55a0c761ac063 24/24

 

24

24Property of : Eka Daswindar