asuransi jiwa
TRANSCRIPT
ASURANSI JIWA
Selama manusia hidup dan memiliki kekayaan, selama itu pula ancaman bahaya
berlangsung. Jika ancaman bahaya itu sungguh-sungguh menjadi kenyataan sudah pasti akan
dapat menimbulkan kerugian harta, cacat badan, atau bahkan kematian. Dalam kehidupannya,
manusia selalu menghadapi berbagai risiko hidup, antara lain :
a. Risiko kematian adalah suatu peristiwa yang pasti terjadi, tetapi tidak diketahui kapan akan
terjadi. Kematian menyebabkan penghasilan lenyap dan mengakibatkan kesulitan ekonomi
bagi keluarga yang ditinggalkan.
b. Risiko hari tua adalah suatu peristiwa yang pasti terjadi dan dapat diperkirakan kapan akan
terjadi, tetapi tidak diketahui berapa lama terjadi. Hari tua menyebabkan ketidakmampuan
untuk memperoleh penghasilan dan mengakibatkan kesulitan ekonomi bagi diri sendiri dan
keluarga.
c. Risiko kecelakaan adalah suatu peristiwa yang tidak pasti terjadi, tetapi tidak mustahil
terjadi. Kecelakaan dapat menyebabkan kematian atau ketidakmampuan. Merosotnya kondisi
kesehatan, apalagi menjadi cacat seumur hidup, menyebabkan kesulitan ekonomi bagi diri
sendiri dan keluarga.
Oleh karena adanya risiko yang demikian, maka timbul kesadaran manusia untuk saling
bekerjasama menghindarkan atau minimal mengurangi akibat dari risiko yang mungkin diderita
tersebut. Kerjasama dikoordinir oleh perusahaan asuransi, dimana perusahaan asuransi memiliki
prinsip menyebarkan risiko kepada orang-orang yang mau bekerjasama.
Pada dasarnya asuransi jiwa adalah usaha kerjasama dari sejumlah orang yang sepakat
memikul kesulitan keuangan bila terjadi musibah terhadap salah satu anggotanya. Perusahaan
asuransi jiwa akan menanggulangi risiko kerugian finansial yang disebabkan oleh peristiwa-
peristiwa yang tidak mungkin dapat diperkirakan kapan terjadinya, seperti kecelakaan diri, sakit,
cacat total sehingga tidak dapat bekerja lagi, usia tua, diberhentikan dengan hormat/tidak hormat
dari pekerjaan, dan meninggal dunia.
Setiap orang yang mengasuransikan jiwanya pada suatu perusahaan asuransi berarti
sepakat terhadap suatu perjanjian tertulis antara dia dengan perusahaan asuransi. Perjanjian itu
disebut dengan polis asuransi. Polis asuransi jiwa dibuat dengan itikad baik dari kedua pihak
yang mengadakan perjanjian yaitu antara pihak pemegang polis (tertanggung) dan pihak
perusahaan asuransi (penanggung) yang memuat kewajiban dan hak tertentu dari masing-masing
pihak, seperti tanggal polis dikeluarkan, besar premi yang harus dibayar, jadwal pembayaran,
jangka waktu kontrak asuransi, besar santunan asuransi, penghentian kontrak asuransi, syarat-
syarat pengajuan klaim dan lainnya.
Premi adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh tertanggung kepada penanggung
setiap jangka waktu tertentu. Karena kewajibannya membayar premi asuransi, tertanggung
berhak menerima sejumlah uang dari penanggung bila terjadi peristiwa-peristiwa tertentu yang
1
disebut uang pertanggungan (santunan/benefit). Sedangkan orang yang akan menerima uang
pertanggungan bila terjadi peristiwa kematian disebut ahli waris. Dalam menentukan besarnya
premi asuransi didasarkan atas peluang meninggalnya seseorang, tingkat bunga, dan biaya-biaya
yang dikeluarkan perusahaan asuransi. Jadi tujuan pokok dari asuransi jiwa adalah perlindungan
terhadap ahli waris dari yang diasuransikan. Setiap orang yang mengasuransikan jiwanya pada
suatu perusahaan asuransi berarti sepakat terhadap suatu kontrak tertulis (polis asuransi) antara
dia dengan perusahaan asuransi. Disini dibahas pembayaran santunan dilaksanakan pada akhir
tahun polis dan besarnya tergantung pada premi. Sedangkan premi yang dibahas adalah premi
bersih, yaitu premi yang dihitung tanpa memperhatikan faktor biaya.
1. Asuransi Jiwa Seumur Hidup
Polis asuransi jiwa seumur hidup yang berhubungan dengan hidup seseorang yang
berusia x adalah kontrak yang menjanjikan membayar santunan kepada ahli warisnya pada akhir
tahun polis dalam mana tahun ia meninggal. Misalkan adalah premi tunggal bersih asuransi
jiwa seumur hidup dengan santunan sebesar Rp.1 bagi seseorang yang berusia x, yang berarti bila
ia meninggal maka ahli warisnya akan menerima santunan sebesar Rp.1 pada akhir tahun ia
meninggal, sehingga jika diilustrasikan seperti terlihat pada Gambar 1,
Pembayaran Rp.1 bila (x) meninggal
x w
Gambar 1. Asuransi Jiwa Seumur Hidup
Selanjutnya akan dihitung . Misal seorang berusia x membeli asuransi jiwa seumur
hidup dan membayar premi tunggal bersih pada perusahaan asuransi sebesar . Peluang orang
tersebut meninggal antara usia x dan x+1 adalah qx, sehingga perusahaan asuransi harus
membayar sebesar Rp. 1 kepada ahli waris, yaitu Rp. 1qx . Peluang orang tersebut meninggal
antara usia x+1 dan x+2 adalah 1|1qx, sehingga perusahaan asuransi harus membayar sebesar Rp.
1.1|1qx. Peluang orang tersebut meninggal antara usia x+2 dan x+3 adalah 2|1qx, sehingga
perusahaan asuransi harus membayar sebesar Rp. 1.2|1qx dan seterusnya. Sehingga premi
tunggal bersih asuransi jiwa seumur hidup sebesar Rp. 1 untuk seorang yang berusia x adalah
2
(1)
2. Asuransi Jiwa Berjangka
Asuransi jiwa berjangka adalah asuransi yang membayar kepada ahli waris apabila orang
yang diasuransikan meninggal dalam jangka waktu yang ditentukan yang disebut jangka waktu
polis. Jika orang yang diasuransikan masih hidup setelah jangka waktu yang ditentukan selesai
maka orang tersebut tidak akan mendapatkan apa-apa. Misalkan ┐ adalah premi tunggal
bersih dari asuransi jiwa berjangka sebesar Rp. 1 bagi seseorang yang berusia x selama jangka
waktu t tahun, yang berarti bila (x) meninggal sebelum usia x+t maka ahli warisnya akan
menerima santunan sebesar Rp. 1 pada akhir tahun (x) meninggal, tapi bila (x) hidup mencapai
usia x+t maka tidak akan ada pembayaran, dan jika diilustrasikan seperti terlihat pada Gambar 2,
┐ Pembayaran Rp.1 bila (x) meninggal antara usia x dan x+t,
x x+t
bila (x) mencapai x+t tidak mendapat santunan
Gambar 2. Asuransi Jiwa Berjangka
Sehingga diperoleh,
(2)
3. Asuransi Jiwa Dwiguna (Endowment)
Asuransi jiwa dwiguna merupakan perpaduan antara asuransi jiwa berjangka dan
endowment murni, yaitu apabila orang yang diasuransikan meninggal dalam jangka waktu yang
ditentukan maka ahli warisnya akan mendapatkan santunan, tetapi bila orang yang diasuransikan
masih hidup ia akan mendapatkan pembayaran. Misal ┐ adalah premi tunggal bersih asuransi
jiwa dwiguna sebesar Rp. 1 bagi seseorang berusia x selama jangka waktu t tahun, yang berarti
bila ia meninggal sebelum usia x+t maka ahli warisnya akan menerima santunan sebesar Rp. 1
3
sedangkan bila ia hidup mencapai usia x+t maka kepadanya akan dibayarkan sebesar Rp. 1,
sehingga jika diilustrasikan seperti terlihat pada Gambar 3,
┐ pembayaran Rp.1 satuan bila (x) meninggal antara usia x dan x+t
x x+t
atau pembayaran Rp.1 bila (x) mencapai usia x+t
Gambar 3. Asuransi Jiwa Dwiguna (Endowment)
Sehingga diperoleh,
┐ = ┐ +
=
= (3)
4. Asuransi Jiwa Ditunda
Asuransi jiwa ditunda hampir sama dengan asuransi jiwa berjangka yaitu asuransi yang
membayar kepada ahli waris apabila orang yang diasuransikan meninggal dalam jangka waktu
yang ditentukan yang disebut jangka waktu polis. Jika orang yang diasuransikan masih hidup
setelah jangka waktu yang ditentukan selesai maka orang tersebut tidak akan mendapatkan apa-
apa. Misalkan m ┐ adalah premi tunggal bersih dari asuransi jiwa ditunda m tahun sebesar
Rp. 1 bagi seseorang yang berusia x selama jangka waktu t tahun, yang berarti bila (x) meninggal
antara usia x+m dan x+m+t tahun maka ahli warisnya akan menerima santunan sebesar Rp. 1
pada akhir tahun (x) meninggal, tapi bila (x) meninggal sebelum mencapai usia x+m tahun atau
hidup mencapai usia x+m+t tahun maka tidak akan ada pembayaran, dan jika diilustrasikan
seperti terlihat pada Gambar 4,
m ┐ Pembayaran Rp.1 bila (x) meninggal antara usia x+m dan x+m+t,
x x+m x+m+t
bila (x) meninggal sebelum x+m bila (x) mencapai x+m+t
tidak mendapat santunan tidak mendapat santunan
Gambar 4. Asuransi Jiwa Ditunda Berjangka
Sehingga diperoleh,
m ┐ =
4
(4)
Sedangkan untuk asuransi jiwa ditunda dwiguna dapat digambarkan sebagai berikut :
m ┐ Pembayaran Rp.1 bila (x) meninggal antara usia x+m dan x+m+t,
x x+m x+m+t
bila (x) meninggal sebelum x+m bila (x) mencapai x+m+t
tidak mendapat santunan mendapat uang sebesar Rp. 1
Gambar 5. Asuransi Jiwa Ditunda Dwiguna
Sehingga diperoleh,
m ┐ = m ┐ + tEx+m
(5)
Dan untuk asuransi jiwa ditunda seumur hidup dapat digambarkan sebagai berikut :
m ┐ Pembayaran Rp.1 bila (x) meninggal
x x+m w
bila (x) meninggal sebelum x+m
tidak mendapat santunan
Gambar 6. Asuransi Jiwa Ditunda Seumur Hidup
Sehingga diperoleh,
m =
(6)
Contoh :
Amin berusia 30 tahun membeli asuransi dengan santunan 50 juta rupiah. Hitunglah premi
tunggal bersih, jika asuransinya adalah :
1. Asuransi seumur hidup
2. Asuransi jangka waktu 25 tahun
3. Asuransi endowment 25 tahun
5
4. Asuransi seumur hidup ditunda 10 tahun
5. Asuransi jangka waktu 25 tahun ditunda 10 tahun
6. Asuransi endowment 25 tahun ditunda 10 tahun
Penyelesaian :
x = 30 tahun, santunan 50 juta
1. = 20690024,398
Jadi Amin harus membayar premi tunggal bersih sebesar 20690024,398 dengan maksud jika dia
meninggal di usia berapapun maka ahli warisnya memperoleh santunan 50 juta.
2. = 6312647,229
Jadi Amin harus membayar premi tunggal bersih sebesar 6312647,229 dengan maksud jika dia
meninggal sebelum berusia 55 tahun maka ahli warisnya memperoleh santunan 50 juta. Tetapi
jika di usia 55 tahun di masih hidup, maka tidak ada pembayaran santunan.
3.
= 28311326,314
Jadi Amin harus membayar premi tunggal bersih sebesar 28311326,314 dengan maksud jika dia
meninggal sebelum berusia 55 tahun maka ahli warisnya memperoleh santunan 50 juta. Dan jika
di usia 55 tahun di masih hidup, maka dia akan memperoleh uang sebesar 50 juta.
4. = 18756768,525
Jadi Amin harus membayar premi tunggal bersih sebesar 18756768,525 dengan maksud jika dia
meninggal setelah berusia 40 tahun maka ahli warisnya memperoleh santunan 50 juta. Tetapi jika
dia meninggal sebelum berusia 40 tahun, maka tidak ada pembayaran santunan.
5. = 8831687,88
Jadi Amin harus membayar premi tunggal bersih sebesar 8831687,88 dengan maksud jika dia
meninggal antara usia 40 tahun dan 65 tahun maka ahli warisnya memperoleh santunan 50 juta.
Tetapi jika di usia 65 tahun di masih hidup atau sebelum usia 40 tahun dia meninggal, maka
tidak ada pembayaran santunan.
6.
= 21999564,157
Jadi Amin harus membayar premi tunggal bersih sebesar 21999564,157 dengan maksud jika dia
meninggal antara usia 40 tahun dan 65 tahun maka ahli warisnya memperoleh santunan 50 juta.
Dan jika di usia 65 tahun di masih hidup, maka dia akan memperoleh uang sebesar 50 juta.
Tetapi jika dia meninggal sebelum berusia 40 tahun, maka tidak ada pembayaran santunan.
6
5. Premi Berkala
Pembayaran asuransi tidak hanya menggunakan premi tunggal, asuransi juga dapat
dibayar dengan premi regular/berkala secara bulanan, 3 bulanan, enam bulanan, maupun per
tahun. Pembayaran premi bisa dilakukan seumur hidup bisa juga terbatas. Makin sering premi
dibayar untuk besar santunan yang sama, makin kecil besar premi yang harus dibayar.
Dalam menghitung premi secara berkala dengan pembayaran per tahun digunakan
persamaan dasar sebagai berikut :
Nilai tunai premi yang akan datang = nilai tunai santunan yang akan datang
Dengan adalah nilai tunai anuitas awal
Contoh :
Amin berusia 30 tahun membeli asuransi jangka waktu 25 tahun dengan santunan 50 juta rupiah,
pembayaran premi per 3 bulan selama 5 tahun. Hitunglah premi bersih per 3 bulannya.
Penyelesaian :
=
=
=
P 4,67736561 = 6312647,229 P = 1.349.615,95 ( pertahun)
= 337.403,9874 (per 3 bulan)
Jadi setiap 3 bulan Amin membayar premi sebesar 337.403,9874 selama 5 tahun dengan maksud
apabila dia meninggal sebelum berusia 60 tahun ahli warisnya memperoleh santunan sebesar 50
juta.
Soal-Soal :
1. X berusia 32 tahun membeli asuransi jiwa dengan santunan sebesar 50 juta jika dia
meninggal. Hitung premi bersih untuk membeli asuransi tersebut, jika membayarnya :
a. Satu kali saja (premi tunggal)
b. Setiap tahun selama 10 tahun
c. Setiap 4 bulan selama 10 tahun
d. Setiap bulan selama 10 tahun
7
2. Adi berusia 36 tahun membeli asuransi jiwa dengan maksud apabila dia meninggal
sebelum berusia 55 tahun ahli warisnya akan memperoleh santunan. Untuk itu dia membayar
premi tunggal bersih sebesar 3 juta rupiah. Hitung besar santunan yang diperoleh ahli
warisnya jika dia meninggal sebelum berusia 55 tahun.
3. Indah berusia 38 tahun membeli asuransi jiwa dengan maksud apabila dia meninggal
setelah berusia 60 tahun maka ahli warisnya akan memperoleh santunan sebesar 40 juta.
Hitung premi tunggal bersih untuk membeli asuransi jiwa tersebut.
4. Edi berusia 45 tahun membeli asuransi jiwa dengan premi tunggal bersih sebesar 5 juta.
Hitung besar santunan yang diperoleh ahli waris apabila dia meninggal.
5. Y berusia 55 tahun membeli asuransi jiwa dengan santunan sebesar 40 juta apabila dia
meninggal sebelum berusia 65 tahun. Hitung premi tunggal bersih untuk membeli asuransi
tsb.
6. Krisna berusia 33 tahun membeli asuransi jangka waktu 15 tahun dengan santuan 45 juta
setelah dia berusia 47 tahun. Hitung besar premi tunggal bersih yang harus dibayar Krisna.
7. Anggi berusia 44 tahun membeli asuransi jiwa endowment jangka waktu 20 tahun
ditunda 11 tahun dengan premi tunggal bersihnya 5 juta. Hitung besar santunan akan
diterima ahli waris jika dia meninggal setelah berusia 55 tahun.
8. Seseorang berusia 39 tahun memiliki 5 juta rupiah. Dengan uang tsb. sebagai premi
tunggal bersih dia mau membeli polis asuransi dengan santunan 10 juta rupiah bila dia
meninggal dalam waktu 10 tahun dan santunan sebesar B jika dia meninggal sesudah itu,
berapakah B?
9. Hitung premi tunggal bersih suatu polis asuransi bagi seseorang yang berusia 25 tahun
dengan santunan 40 juta rupiah bila dia meninggal sebelum berusia 35 tahun dan 20 juta
rupiah bila dia meninggal antara usia 35 dan 45 tahun.
10. Hitung premi tunggal bersih suatu polis asuransi dengan santunan 30 juta rupiah selama 5
tahun dan 20 juta rupiah sesudah itu bagi seseorang berusia 30 tahun.
11. Seseorang berusia 50 tahun membeli asuransi endowment selama 11 tahun dengan premi
tunggal bersih 1 juta rupiah. Berapakah besar santunannya?
12. Suatu polis dikeluarkan bagi seseorang yang berusia 40 tahun dengan santunan 30 juta
rupiah bila dia meninggal sebelum berusia 65 tahun. Bila dia mencapai usia 65 tahun, maka
dia menerima pensiun bulanan seumur hidup sebesar 100 rb mulai usia 65 tahun.
a. Hitung premi tunggal bersih premi tsb.
b. Jika premi dibayar setiap tahun selama 8 tahun, hitung premi tahunannya.
c. Jika premi dibayar setiap 2 bulan selama 8 tahun, hitung premi per 2 bulannya.
8