asuhan keperawtan keluarga

35
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis Paru (TB) adalah suatu penyakit menular yang paling sering mengenai parenkim paru, biasanya disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis. Tuberkulosis Paru dapat menyebar hampir ke setiap bagian tubuh, termasuk meninges, ginjal, tulang, dan nodus limfe. Infeksi awal biasanya terjadi dalam 2 sampai 10 minggu setelah pajanan. Pasien kemudian dapat membentuk penyakit aktif karena respon sistem imun menurun atau tidak adekuat. Tuberkulosis adalah masalah kesehatan masyarakat diseluruh dunia yang erat kaitannya dengan kemiskinan, malnutrisi, kepadatan penduduk, perumahan dibawah standar, dan tidak memadainya layanan kesehatan. TB ditularkan ketika seorang penderita penyakit paru aktif mengeluarkan organisme. Lebih dari 11 juta orang di dunia terinfeksi TB, 2,5 juta diantaranya Asia Tenggara. Infeksi TB sangat mudah menular melalui udara. Bila seseorang dengan TB aktif bersin atau batuk, kuman keluar dan dapat terhirup ke dalam saluran pernapasan orang yang dekat. Tuberkulosis tidak menular melalui makanan, air, berhubungan seks, transfusi darah atau gigitan nyamuk. Bila tidak di obati, 50% orang dengan TB 1

Upload: mario-daton

Post on 07-Apr-2017

18 views

Category:

Healthcare


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan keperawtan keluarga

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tuberkulosis Paru (TB) adalah suatu penyakit menular yang paling

sering mengenai parenkim paru, biasanya disebabkan oleh Mycobacterium

Tuberculosis. Tuberkulosis Paru dapat menyebar hampir ke setiap bagian

tubuh, termasuk meninges, ginjal, tulang, dan nodus limfe. Infeksi awal

biasanya terjadi dalam 2 sampai 10 minggu setelah pajanan. Pasien

kemudian dapat membentuk penyakit aktif karena respon sistem imun

menurun atau tidak adekuat.

Tuberkulosis adalah masalah kesehatan masyarakat diseluruh dunia

yang erat kaitannya dengan kemiskinan, malnutrisi, kepadatan penduduk,

perumahan dibawah standar, dan tidak memadainya layanan kesehatan. TB

ditularkan ketika seorang penderita penyakit paru aktif mengeluarkan

organisme. Lebih dari 11 juta orang di dunia terinfeksi TB, 2,5 juta

diantaranya Asia Tenggara. Infeksi TB sangat mudah menular melalui

udara. Bila seseorang dengan TB aktif bersin atau batuk, kuman keluar dan

dapat terhirup ke dalam saluran pernapasan orang yang dekat.

Tuberkulosis tidak menular melalui makanan, air, berhubungan seks,

transfusi darah atau gigitan nyamuk. Bila tidak di obati, 50% orang dengan

TB aktif akan meninggal dunia dalam 5 tahun atau bahkan lebih singkat,

25% akan sembuh sendiri dan sisa 25% akan tetap sakit dengan TB menular.

Laporan WHO tahun 2006 menyatakan bahwa terdapat 8,8 juta kasus

baru tuberkulosis pada tahun 2002. 3,9 juta adalah kasus BTA (Basil Tahan

Asam) positif. Sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi kuman tuberkulosis

dan menurut regional WHO jumlah terbesar kasus TB terjadi di Asia

Tenggara yaitu 33% dari seluruh kasus TB di dunia.

Indonesia masih menempati urutan ke 3 di dunia untuk jumlah kasus

TB setelah India dan Cina. Setiap tahun terdapat 250.000 kasus baru TB dan

sekitar 140.000 kematian akibat TB. Di Indonesia tuberkulosis adalah

pembunuh nomor satu diantara penyakit menular dan merupakan penyebab

1

Page 2: Asuhan keperawtan keluarga

kematian nomor tiga setelah penyakit jantung dan penyakit pernapasan akut

pada seluruh kalangan usia.

TB Paru (Tuberkulosis Paru) merupakan masalah kesehatan masyarakat

di Provinsi Kalimantan Selatan. Penyakit TB Paru merupakan penyebab

kematian yang cukup besar dan penularan langsung melalui inhalasi.

Menurut data tahun 2006 penderita TBC BTA Positif menurut golongan

umur adalah: kelompok umur 0-1 tahun 2%, 14-24 tahun 10%, 25-34 tahun

24%, 35-44 tahun 23%, 45-54 tahun 21%, 55-64 tahun 13% dan kelompok

umur 65 tahun ke atas sebanyak 7%. Sementara penderita TBC BTA Positif

dikelompokkan menurut jenis kelamin adalah pria sebanyak 57% dan wanita

43%.

Data tahun 2005 menunjukkan bahwa TB termasuk dalam daftar 10

penyakit terbanyak di Puskesmas Pelambuan.

B. Permasalahan / Batasan Masalah

Masalah ini berfokus pada pemberian asuhan keperawatan bagi

keluarga yang salah satu anggota keluarganya menderita Tuberkulosis Paru.

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu memberikan Asuhan Keperawatan Keluarga.

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian keperawatan dan

mengidentifikasi data kesehatan keluarga.

b. Mahasiswa mampu menegakkan diagnosa keperawatan keluarga.

c. Mahasiswa mampu melakukan perencanaan keperawatan keluarga

d. Mahasiswa mampu bekerjasama dengan keluarga melakukan

implementasi keperawatan

e. Mahasiswa mampu mengevaluasi hasil asuhan keperawatan keluarga

yang telah dilakukan

f. Mahasiswa mampu melakukan dokumentasi asuhan keperawatan

keluarga

2

Page 3: Asuhan keperawtan keluarga

D. Manfaat

1. Penulis

Sebagai bahan pembelajaran dan evaluasi kemampuan penulis dalam

melakukan asuhan keperawatan keluarga.

2. Institusi

Sebagai tambahan ilmu pengetahuan dan sumber kajian pustaka bagi

mahasiswa yang lain.

3. Keluarga

Sebagai tambahan pengetahuan dan optimalisasi kemampuan keluarga

dalam merawat anggota keluarga yang menderita tuberkulosis paru.

3

Page 4: Asuhan keperawtan keluarga

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Lokasi Praktik

Lokasi pelaksanaan praktik asuhan keperawatan keluarga adalah di

wilayah RW 04, RT 58, Kelurahan Pelambuan, Kecamatan Banjarmasin

Barat, Kota Banjarmasin.

B. Strategi Perencanaan

Mahasiswa melaksanakan praktik asuhan keperawatan keluarga di RW

04, RT 58, Kelurahan Pelambuan yang merupakan wilayah kerja Puskesmas

Pelambuan.

C. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara :

1. Wawancara

Dilakukan secara langsung dengan klien Ny. S dan keluarga dirumah

Tn.M

2. Observasi

Melihat keadaan umum Ny.S beserta keluarganya seperti mengukur

tanda-tanda vital (temp, resp, pulse, Bp) dan melakukan pemeriksaan

fisik (head to toe).

3. Catatan kesehatan

Dilakukan berdasarkan catatan kesehatan pasien yang dilakukan di

puskesmas, poskesdes, atau pelayanan kesehatan lain yang mendukung

kesehatan pasien.

4. Kunjungan rumah

Dilakukan dengan bertemu secara langsung dengan pasien dan keluarga

pasien. Kunjungan kerumah keluarga itu sendiri dilakukan selama 3

kali pada tanggal 03 Oktober 2015, 06 Oktober 2015, dan 08 Oktober

2015.

4

Page 5: Asuhan keperawtan keluarga

D. Pengolahan Data

Data yang telah terkumpul dianalisa, ditentukan diagnosa keperawatan

keluarga, kemudian disusun perencanaan keperawatan, implementasi serta

dievaluasi.

E. Jadwal kegiatan

Kegiatan pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga dilaksanakan mulai

tanggal 3 Oktober 2015 sampai dengan 8 Oktober 2015.

Tanggal 3 Oktober: pengenalan dan menjelaskan maksud kedatangan.

Tanggal 3 Oktober: melakukan pengkajian.

Tanggal 6 Oktober: melakukan intervensi.

Tanggal 8 Oktober: evaluasi dan mengakhiri kunjungan.

5

Page 6: Asuhan keperawtan keluarga

BAB III

HASIL KEGIATAN

A. Pengkajian

1. Pengumpulan Data

a.) DATA KEPALA KELUARGA

Nama Kepala Keluarga : Tn. M

Agama : Islam

Umur : 60 tahun

Suku : Banjar

Pendidikan terakhir : SLTA

Penghasilan rata-rata/ bulan : Rp. 2.000.000,00

Pengeluaran rata-rata/ bulan : Rp. 1-1,5.000.000,00

Pengambil keputusan : Patriakal

b.) DAFTAR ANGGOTA KELUARGA

Tipe keluarga Nuclear Family (Keluarga Inti) yang terdiri dari ayah,

ibu, dan anak.

Tabel 3.1

No Nama

Anggota

Keluarga

Hubungan

dengan

Kepala

Keluarga

L

/P

Umur Tanggal

Lahir

Pendidik

-an

Terakhir

Pekerjaan Status

Perkawinan

1. Ny.S Istri P 56 th 10-08-1959 SLTA Ibu

Rumah

Tangga

Kawin

2. Tn.Y Anak L 32 th 14-07-1983 SLTA Swasta Kawin

3. Nn.R Anak P 26 th 22-04-1989 SLTA Swasta Kawin

4. Nn.S Anak P 20 th 05-10-1995 SLTA Swasta Belum

kawin

DAFTAR ANGGOTA KELUARGA

6

Page 7: Asuhan keperawtan keluarga

Genogram:

Keterangan :

= Laki – laki

= Perempuan

= Laki – laki yang meninggal dunia

= Perempuan yang meninggal dunia

` = Anggota keluarga yang sakit

= Keturunan

= Menikah

7

56

Page 8: Asuhan keperawtan keluarga

= Tinggal Serumah

c.) RUMAH DAN LINGKUNGAN

1. Rumah

Rumah yang ditempati oleh keluarga Tn.M adalah rumah milik

sendiri dengan tembok yang terbuat dari triplek. Ukuran rumah 4

x 6m dengan 2 kamar tidur, lantai terbuat dari papan, penerangan

menggunakan listrik dan lampu minyak tanah bila listrik padam,

rumah memiliki ventilasi dan kebersihan rumah cukup baik.

2. Dapur

Alat masak yang digunakan di dapur menggunakan kompor

minyak tanah.

3. Pembuangan Air Limbah

Pembuangan air limbah biasanya dibuang ke selokan

4. Sumber Air

Sumber air yang biasa digunakan dari Ledeng/PDAM,

pengolahan air minum dimasak terlebih dahulu, keadaan

makroskopik air untuk minum, masak, mencuci dan mandi

biasanya tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa.

5. Jamban

Jenis jamban yang digunakan oleh keluarga adalah jamban septic

tank dengan kebersihan yang baik.

6. Pembuangan Sampah

Pembuangan sampah dirumah menggunakan tong sampah

kemudian dibawa ke tempat pembuangan sampah.

7. Kandang Hewan Peliharaan

Keluarga tidak mempunyai hewan peliharaan dirumah.

8. Lingkungan

Rumah keluarga Tn.M tidak memiliki halaman.

d.) PEMANFAATAN FASILITAS KESEHATAN

Bila ada anggota keluarga yang sakit maka keluarga akan meminta

pertolongan dari puskesmas.

8

Page 9: Asuhan keperawtan keluarga

e.) RIWAYAT KESEHATAN / PENYAKIT KELUARGA

1. Penyakit yang pernah dialami:

Kepala Keluarga: Tn.M pernah mengalami sakit maag dan bahkan

sampai di bawa ke Rumah Sakit TPT dan menjalani perawatan

selama 4 hari.

Anggota Keluarga I (istri): Ny.S pernah mengalami batuk-batuk

seta sesak napas dan juga pernah berobat ke Rumah Sakit Ansari

Saleh karena rujukan dari puskesmas terdekat untuk mengambil

obat dari Rumah Sakit Ansari Saleh.

Anggota Keluarga II (anak): Nn.S pernah mengalami demam,

batuk dan pilek.

2. Keadaan Kesehatan Anggota Keluarga Saat Ini

Kepala Keluarga: Tn.M tidak ada keluhan mengenai kesehatannya

saat ini.

Anggota Keluarga I (istri): Ny.S mengatakan saya sering batuk-

batuk sejak 2 bulan yang lalu sampai sekarang, dan saat ini saya

sedang menjalani pengobatan dengan cara minum obat secara

teratur.

Anggota Keluarga II (anak): Nn.S tidak ada keluhan mengenai

kesehatannya saat ini.

9

Page 10: Asuhan keperawtan keluarga

f.) TUGAS DAN FUNGSI KELUARGA

Tabel 3.2

No Tugas dan Fungsi Keluarga Sangat baik Baik Sedang Tidak baik

1 Mampu mengenal masalah kesehatan dalam keluarga

2 Mampu mengambil keputusan yang berhubungan dengan kesehatan keluarga

3 Mampu merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan

4 Mampu memodifikasi lingkungan yang berhubungan dengan kesehatan

5 Mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan di lingkungan sekitar.

10

Page 11: Asuhan keperawtan keluarga

2. Pemeriksaan Fisik

Tabel 3.3

No Jenis Pemeriksaaan Ny. S1 Keadaan Umum

a.   Kesadaran b.   Status Gizi

c.   Tanda-Tanda Vital

BaikCompos MentisTB : 153 cm BB : 45 kg

TD : 120/80 mmHg Temp : 36,9°CNadi : 89x/menit Respirasi : 23x/menit

2 Kepala Bentuk kepala simetris, kulit kepala bersih, pertumbuhan rambut merata, rambut beruban dan bersih.

3 Mata dan wajah Bentuk wajah simetris, tidak ada oedema, tidak ada lecet, wajah bersih, bentuk mata simetris, conjungtiva merah muda, fungsi penglihatan baik, sklera tidak ikterik dan tidak ada alat bantu penglihatan.

4 Hidung Bentuk simetris, keadaan lubang hidung bersih tidak ada sekresi, fungsi penciuman baik.

5 Mulut dan Tenggorokan Bentuk mulut simetris, , bibir lembab, gigi terdapat caries, lidah bersih (+).

6 Telinga Bentuk telinga simetris, telinga bersih, tidak ada kotoran, fungsi pendengaran baik.

7 Leher Bentuk simetris, tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening.

8 Dada Bentuk dada simetris, turgor kulit baik, bunyi napas ronchi, pola napas dispneu, nyeri tekan (-), jejas (-), bengkak (-)

9 Perut Bentuk perut simetris, kulit perut bersih, tidak terdapat oedema, tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas, bising usus 14x/menit, tympani (+)

10

Genetalia dan Rektum Tidak ada kelainan dari segi bentuk maupun fungsi

11

Page 12: Asuhan keperawtan keluarga

No Jenis Pemeriksaaan Ny. S

11

Ekstremitas Ekstremitas Atas : Bentuk tangan simetris, jumlah jari lengkap, ROM dapat bergerak ke segala arah, tidak ada oedema, kulit lembab, tidak ada nyeri, CRT < 2 detik.Ekstremitas Bawah : Bentuk kaki simetris, jumlah kaki lengkap, tidak terdapat clubing finger, ROM dapat digerakan ke segala arah, kulit lembab, tidak ada nyeri tekan, tidak ada oedema.

3. Analisa Data

Data MasalahData S:

- Keluarga mengatakan Ny.S mengalami

batuk-batuk sejak 2 bulan yang lalu dan

tidak kunjung sembuh.

- Ny.S mengatakan bila batuk, dada

kadang terasa sakit, napas juga terasa

sesak, batuk kering.

- Keluarga mengatakan bila Ny.S

mengalami batuk-batuk biasanya

membeli obat batuk di warung.

Data O:

- Pola napas dipsneu

Tanda-tanda Vital:

BP: 120/80 mmHg;

T: 36,9 °C;

P: 89 x/menit ;

R: 23 x/menit

Masalah Kesehatan: Ny.S menderita

batuk-batuk.

Masalah Keperawatan: Bersihan jalan

napas tidak efektif, batuk-batuk pada

keluarga Tn.M, khususnya Ny.S

berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga mengenal masalah kesehatan.

Tabel : 3.4

12

Page 13: Asuhan keperawtan keluarga

4. Diagnosa Keperawatan Keluarga

Bersihan jalan napas tidak efektif, batuk-batuk pada keluarga Tn.M,

khususnya Ny.S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga

mengenal masalah kesehatan ditandai dengan Ny.S mengalami batuk-

batuk sejak beberapa bulan yang lalu dan tidak kunjung sembuh, dada

kadang terasa sakit dan napas juga terasa sesak, batuk kering, bila Ny.S

mengalami batuk-batuk biasanya membeli obat di warung.

13

Page 14: Asuhan keperawtan keluarga

B. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga

Nama Kepala Keluarga : Tn.M

No Diagnosa Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi

Standar Evaluasi Rencana Intervensi

Bersihan jalan napas tidak efektif, batuk-batuk pada keluarga Tn.M, khususnya Ny.S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan.

Tujuan umum :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 minggu, diharapkan klien dan keluarga dapat memahami tentang masalah tuberkulosis paru.

Tujuan khusus :Setelah pertemuan 1x30 menit, keluarga mampu :

1. Mengenal masalah tuberkulosis pau dengan :a. Menjelaskan apa

yang dimaksud dengan tuberkulosis paru.

Respon verbal

Tuberkulosis paru adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis. Dapat menyebar hampir keseluruh bagian tubuh, termasuk ginjal, tulang, dan nodus limfe.

1. Diskusikan dengan keluarga pengertian tuberkulosis paru. Anjurkan keluarga untuk mengungkapkan kembali pengertian tuberkulosis paru.

2. Diskusikan tanda dan gejala yang biasanya terjadi pada Ny.S.Anjurkan keluarga untuk menyebutkan kembali tanda dan gejala tuberkulosis paru pada Ny.S.

b. Menjelaskan tanda dan gejala dari tuberkulosis paru.

Respon verbal

Menyebutkan 3 dari 4 tanda dan gejala dari tuberkulosis paru yaitu :

1. Batuk berdahak lebih dari 3 minggu

1. Diskusikan tanda dan gejala yang biasanya terjadi pada Ny.S.

2. Anjurkan keluarga untuk menyebutkan kembali tanda dan gejala

14

Page 15: Asuhan keperawtan keluarga

2. Batuk berdarah3. Sesak napas4. Nyeri dada

tuberkulosis paru. 3. Beri pujian atas jawaban

yang benar.c. Menjelaskan

penyebab dan faktor risiko tuberkulosis paru.

Respon verbal

Menyebutkan 5 dari 9 faktor risiko tuberkulosis paru yaitu :

1. Kontak dengan seseorang yang menderita TB aktif

2. Status gangguan imun (lansia, kanker, HIV, terapi kortikosteroid)

3. Penggunaan obat terlarang (alkoholisme)

4. Individu yang tinggal di daerah kumuh

5. Kondisi medis yang sudah ada (DM, gagal ginjal kronis, silikosis & malnutrisi)

6. Imigran dari negara dengan insidensi TB yang tinggi (Haiti, Asia Tenggara)

7. Jenis kelamin: lebih banyak terjadi pada perempuan

1. Diskusikan bersama keluarga penyebab tuberkulosis paru.

2. Motivasi keluarga mengulang kembali faktor risiko tuberkulosis paru.

15

Page 16: Asuhan keperawtan keluarga

8. Institusionalisasi (fasilitas perawatan jangka panjang, penjara)

9. Masyarakat yang kurang mendapatkan layanan kesehatan yang memadai.

d. Menjelaskan penatalaksanaan non-farmakoterapi tuberkulosis paru

Respon Verbal

Mampu menyebutkan 3 dari 5 penatalaksanaan tuerkulosis paru yaitu :

1. Diet tinggi kalori tinggi protein (TKTP)

2. Hindari merokok dan minuman beralkohol

3. Istirahat yang cukup

4. Anjurkan batuk efektif

5. Olahraga teratur

1. Diskusikan tentang penatalaksanaan dari tuberkulosis paru.

2. Anjurkan keluarga untuk menyebutkan kembali cara mengatasi atau mencegah tuberkulosis paru.

3. Jelaskan kembali tentang hal-hal yang telah di diskusikan.

C. Pelaksanaan Tindakan Keperawatan dan Evaluasi

16

Page 17: Asuhan keperawtan keluarga

Tgl No.

Diagnosa

Implementasi Evaluasi Paraf

1 Dengan menggunakan leaflet:

- Menjelaskan kembali akibat dan

bahayanya bila penyakit tuberkulosis paru

ini tidak segera diatasi.

- Bersama keluarga identifikasi adanya

penularan pada anggota keluarga yang lain.

- Memotivasi keluarga untuk mengobati

penyakit tuberkulosis paru pada Ny.S

- Memberi pujian atas keinginan keluarga

dalam memutuskan untuk mengobati

penyakit tuberkulosis paru pada Ny.S

Subjektif :

- Keluarga mengatakan tuberculosis paru adalah suatu

penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri

Mycobacterium Tuberculosis.

- Keluarga mengatakan gejala yang terjadi yaitu : batuk

berdahak lebih dari 3 minggu, batuk berdarah, sesak

napas.

- Keluarga mengatakan tuberkulosis paru mempunyai

faktor risiko yaitu: kontak dengan seseorang yang

menderita TB aktif, status gangguan imun (lansia, kanker,

HIV, terapi kortikosteroid), penggunaan obat terlarang

(alkoholisme), individu yang tinggal di daerah kumuh,

kondisi medis yang sudah ada (DM, gagal ginjal kronis,

silikosis & malnutrisi).

- Keluarga menyebutkan penatalaksanaan tuberkulosis paru

dengan diet tinggi kalori tinggi protein (TKTP), hindari

merokok dan minuman beralkohol, istirahat yang cukup,

olahraga teratur.

Objektif :

17

Page 18: Asuhan keperawtan keluarga

- Keluarga menyimak setiap penjelasan dengan baik.

Analisis :

TUK 1 tercapai sesuai rencana

Planning :

- Evaluasi kembali TUK 1 tentang pengertian, gejala,

penyebab dan faktor risiko serta penatalaksanaan

tuberkulosis paru pada kunjungan berikutnya.

- Lanjutkan ke TUK 2 tentang bagaimana mengidentifikasi

penyakit tuberkulosis paru untuk pengambilan keputusan

yang akan diambil oleh keluarga.

18

Page 19: Asuhan keperawtan keluarga

BAB IV

PEMBAHASAN

Praktik Keperawatan Komunitas merupakan aplikasi dari konsep

keperawatan komunitas yang diadakan sejak tanggal 28 September –10 Oktober

2015, selama 2 minggu. Praktik Keperawatan Komunitas ini merupakan bagian

dari praktik keperawatan yang memiliki beberapa tahapan proses keperawatan,

yaitu proses pengkajian, perumusan masalah keperawatan, perencanaan,

implementasi dan evaluasi keperawatan.

Perawatan kesehatan keluarga adalah pelayanan kesehatan yang ditujukan

kepada keluarga sebagai unit pelayanan untuk mewujudkan keluarga yang sehat.

Fungsi perawat membantu keluarga untuk menyelesaikan masalah kesehatan

dengan cara meningkatkan kesanggupan keluarga melakukan fungsi dan tugas

perawatan kesehatan keluarga.

A. Tahap pengkajian

Pengkajian dilakukan oleh mahasiswa mulai dari tahap penjajakan awal

yaitu pada tanggal 3 Oktober 2015. Pengkajian diawali dengan mengadakan

perkenalan dan membina hubungan saling percaya antara mahasiswa dengan

keluarga Tn.M. Tahapan proses ini dilalui dengan baik, ditandai dengan

keterlibatan dan persetujuaan dari anggota keluarga untuk menerima

mahasiswa membantu keluarga ini untuk menghadapi dan mengatasi masalah

dalam keluarganya. Pengkajian pada tanggal 3 Oktober 2015 dilakukan

dengan menggunakan panduan wawancara yang sudah disusun oleh pihak

pendidikan metode pengkajian adalah dengan wawancara langsung dan

observasi dengan sumber data adalah anggota keluarga Tn.M yang berjumlah

4 orang.

Dari hasil pengkajian yang dilakukan oleh mahasiswa didapatkan data

yaitu semua anggota keluarga Tn.M dalam keadaan sehat namun didapat data

yang abnormal yaitu dari pengkajian yang dilakukan pada Ny.S yaitu dimana

Ny.S tampak batuk-batuk, napas sesak, dengan tekanan darah 120/80 mmHg.

Hal ini dapat disimpulkan bahwa Ny.S mengalami tuberkulosis paru

dimana batuknya sejak beberapa bulan yang lalu sampai sekarang tidak

kunjung sembuh. Berdasarkan pengkajian tugas keluarga dibidang kesehatan

19

Page 20: Asuhan keperawtan keluarga

terdiri dari lima tugas yaitu mengenal masalah, mengambil keputusan,

merawat anggota keluarga yang sakit, memelihara lingkungan yang sehat,

serta memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada. Keluarga Tn.M mempunyai

masalah dari kelima tugas keluarga tersebut yaitu keluarga tidak mampu untuk

mengenal masalah kesehatan keluarganya.

B. Tahap perencanaan.

Perencanaan dilakukan dengan melakukan pendaftaran masalah dalam

kolom diagnosa keperawatan keluarga, ditemukan adanya satu masalah yang

menjadi perhatian dalam keluarga yaitu: gangguan rasa nyaman berhubungan

dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan. Untuk

intervensi pada keluarga Tn.M adalah diskusikan dengan keluarga pengertian

tuberkulosis paru, diskusikan tanda dan gejala dari tuberkulosis paru,

diskusikan bersama keluarga penyebab dan faktor risiko serta diskusikan

tentang penatalaksanaan dari tuberkulosis paru.

C. Tahap pelaksanaan.

Tahap pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan menerapkan praktik

nyata rencana kegiatan yang sebelumnya sudah disusun implementasi atau

pelaksanaan dilakukan dalam waktu yang bersamaan yaitu pada tanggal 6

Oktober 2015. Implementasi yang dilakukan oleh mahasiswa adalah

menjelaskan kepada keluarga dengan menggunakan leaflet. Yang dijelaskan

adalah pengertian, penyebab, tanda dan gejala, faktor risiko serta

penatalaksanaan dari tuberkulosis paru kemudian mendiskusikan bersama

dengan keluarga Tn.M untuk merawat Ny.S dengan tuberkulosis paru dirumah

dengan cara menjaga pola hidupnya agar tetap sehat, misalnya: banyak minum

8-10 gelas/hari, mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan

protein, memperbanyak istirahat agar tidak mudah lelah dan berolahraga

secara teratur.

20

Page 21: Asuhan keperawtan keluarga

D. Evaluasi

Dalam proses keperawatan terdiri dari lima yaitu pengkajian, diagnosa

keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan serta

evaluasi. Dalam evaluasi terdapat dua bagian evaluasi yaitu subjektif dan

obyektif. Pada evaluasi asuhan keperawatan keluarga Ny.S di tinjau dari

evaluasi subjektif yaitu keluarga dapat mengatakan pengertian dari

tuberkulosis paru, gejala dari tuberkulosis paru, serta penyebab dan faktor

risiko dari tuberkulosis paru dan juga keluarga dapat menyebutkan

pencegahan atau penatalaksanaan dari tuberkulosis paru dengan tepat.

Sedangkan dari evaluasi objektif bahwa keluarga dapat menyimak setiap

penjelasan dengan baik. Mahasiswa tidak mengalami kesulitan dalam

melakukan implementasi dan evaluasi kepada keluarga karena keluarga cukup

kooperatif. Mahasiswa menghargai dan mendukung atas keinginan keluarga

dalam memutuskan dan bersedia merawat Ny.S dengan tuberkulosis paru.

21

Page 22: Asuhan keperawtan keluarga

BAB V

PENUTUP

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil asuhan keperawatan pada keluarga Ny.S, dapat

disimpulkan bahwa :

1. Pada tahap pengkajian dilakukan dalam waktu dua hari dengan

menggunakan format pengkajian dari institusi pendidikan.

2. Masalah yang ditemukan adalah gangguan rasa nyaman khususnya

pada Ny.S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga untuk

mengenal masalah kesehatan. Perencanaan untuk mengatasi masalah

keluarga tersebut diutamakan pada pemberian informasi kesehatan yang

diperlukan oleh keluarga.

3. Implementasi dapat dilakukan oleh keluarga dengan kemampuannya.

Serta didukung dengan adanya informasi yang telah didapatkan

sebelumnya keterlibatan keluarga menjadi fokus utama dalam proses

keperawatan keluarga dimana keluarga selain sebagai pendukung juga

diharapkan akan kesediaannya untuk berusaha mengenal masalah yang

timbul dalam keluarga.

4. Evaluasi dilakukan untuk menilai keberhasilan atau tercapainya suatu

intervensi dan terlaksananya suatu implementasi keperawatan. Penilaian

ini dapat berupa penilaian yang subjektif dan penilaian yang objektif.

2. Saran

a. Keluarga

Diharapkan kepada keluarga atau ada anggota keluarga yang

mengidap TB dapat lebih memahami dan mampu untuk merawat anggota

keluarganya. Bantu untuk memantau keteraturan minum obat anggota

keluarga yang mengidap TB. Minimalisir kemungkinan adanya

penularan kepada anggota keluarga yang lain.

b. Perawat

22

Page 23: Asuhan keperawtan keluarga

Diharapkan perawat atau pelayanan kesehatan lainnya dapat

membantu untuk mengobati kondisi dan penyakit yang dialami pasien.

Jelaskan kepada pasien pentingnya mengonsumsi obat secara rutin dan

teratur demi kesembuhan pasien. Jelaskan kepada pasien bahwa penyakit

yang dialaminya adalah penyakit menular sehingga perlu perhatian lebih

agar anggota keluarga lainnya tidak tertular.

c. Petugas Kesehatan terdekat

Bantu pasien dan keluarga untuk mengobati penyakit yang

dideritanya, minta pasien untuk melakukan pemeriksaan rutin ke

pelayanan kesehatan terdekat untuk memantau perubahan-perubahan

yang terjadi, jelaskan kepada pasien dan keluarga untuk lebih

memperhatikan dan meminimalisir adanya penularan kepada anggota

keluarga lainnya.

23

Page 24: Asuhan keperawtan keluarga

DAFTAR PUSTAKA

Brunner, Suddarth. (2011). Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 12. Jakarta: EGC

Muttaqin, A. (2008). Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika

Somantri, I. (2009). Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika

www.ilmukeperawatan.info.com. Konsep Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat Puskesmas. 05 Oktober 2015

24