asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan …elib.stikesmuhgombong.ac.id/159/1/khikmah yuniati nim....
TRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
PADA Sdr. H DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG INAYAH KAMAR 6
RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Ujian Komprehensif
Jenjang Pendidikan Diploma III Keperawatan
DISUSUN OLEH:
KHIKMAH YUNIATI
A01301778
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
2016
HALAPIAN PENGESAⅡ AN PEⅣⅡBIMBING
Laporan Hasil Ujian Komprehensif telah Diterima dan Disetujui oleh
Pembimbing Ujian Akhir Diploma Itr Keperawatan STIKes Muhammadiyah
Gombong pada:
:Rabu,27 JuliHari/ Tanggal
Tempat
芍筵
ヲ
藝雉
一■●
.メ■■轟= 褥孟鸞袋
辟趾翔
Pembimbing,
i聾∫
■'I■
111i∵ l ・■■・
1■
==‐
手'|
LEⅣIBAR PENGESAⅡ AN PENGUЛ
ASUⅡAN KEPERAWATAN PEMENUⅡ AN KEBUTUⅡ AN CAIRAN DAN ELEKTROLITPADA Sdr.Ⅱ DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK DIRUANGINAYAⅡ KAMLR 6
RUMAⅡ SAKIT PKU MUIIAMMADIYAⅡ GOpIBONG
Yang dipersiapkan dan disusun oleh:Khikmah Yuniati
A01301778
Telah dipertahankan di depan Dewan PengujiPada tanggal. 3 Agustus 2016
‐,■・
●‐
計準・ゴ
メ
一■
・
F■11‥i■
.・■一1■●■
.
.11..)
Gombong
鱚
Mengetahui,
Ketua Program Studi D III Keperawatan
iv
Program Studi DIII Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
KTI, Juli 2016
Khikmah Yuniati1, Arnika Dwi Asti
1
ABSTRAK
ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
PADA Sdr. H DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG INAYAH KAMAR 6
RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG
Pengkajian: pasien Sdr. H dengan diagnosa medis gagal ginjal kronik saat dikaji
mengatakan keluhannya sesak napas, batuk, mual, lemes, BAB 2x/hari sedikit
encer berwarna kuning, BAK 2x/hari berwarna seperti air teh sekitar 5 cc, belum
tahu makanan dan minuman yang dianjurkan dan dilarangnya, pasien asites,
terpasang oksigen 4liter/menit.
Diagnosa keperawatan: ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan
sindrom hipoventilasi, mual berhubungan dengan gangguan biokimia: uremia,
kelebihan volume cairan berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi,
defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi.
Intervensi dan implementasi: berdasarkan nursing interventions classification
telah dilakukan airway management, nutrition management, fluid management,
dan teaching: prescribed diet. Penulis fokuskan pada monitoring balance cairan,
setelah dihitung antara intake dan output tidak seimbang, pasien masih mengalami
kelebihan volume cairan (asites) karena belum mematuhi pembatasan asupan
cairan yang masuk.
Evaluasi: evaluasi setelah 3 hari dilakukan asuhan keperawatan masalah
ketidakefektifan pola napas belum teratasi, masalah mual teratasi, kelebihan
volume cairan belum teratasi dan masalah defisiensi pengetahuan teratasi.
Kata kunci: gagal ginjal kronik, monitoring balance cairan
v
Nursing Studies Program DIII
College of Health Sciences Muhammadiyah Gombong
KTI, July 2016
Khikmah Yuniati1, Arnika Dwi Asti
1
ABSTRACT
NURSING CARE THE NEEDS OF FLUID AND ELECTROLYTE Br. H WITH
CHRONIC KIDNEY FAILURE IN THE LIVING ROOM INAYAH 6
HOSPITAL PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG
Assessment: patients Br. H with a medical diagnosis of chronic renal failure
when assessed says complaints of shortness of breath, coughing, nausea, lemes,
defecation 2x / day slightly watery yellow, urination 2x / day the color of tea
water is about 5 cc, yet knows food and beverage the recommended and banning,
ascites patients, oxygen attached 4liter / min.
Nursing diagnosis: ineffective breathing patterns associated with hypoventilation
syndrome, nausea associated with biochemical disorders: uremia, an excess fluid
volume associated with impaired regulation mechanism, deficiency of knowledge
related to lack of information.
Intervention and implementation: based nursing interventions classification has
been done airway management, nutrition management, fluid management, and
teaching: prescribed diet. The author's focus on monitoring fluid balance, as
calculated between intake and output is not balanced, the patient still had excess
volume of fluid (ascites) because it has not complied with the incoming fluid
intake restrictions.
Evaluation: evaluation after 3 days do nursing care ineffectiveness problems
breathing pattern is not resolved, the problem is resolved nausea, excess fluid
volume has not been resolved and the problem of deficiency of knowledge is
resolved.
Keywords: chronic renal failure, fluid balance monitoring
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah
dengan judul “Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan
Elektrolit Pada Sdr. H dengan Gagal Ginjal Kronik di Ruang Inayah Kamar 6
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong” ini dengan baik.
Karya tulis ilmiah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan pendidikan Program Diploma III Keperawatan di STIKes
Muhammadiyah Gombong Tahun Akademik 2015/2016.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan atas
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan
ini menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Madkhan Anis, S. Kep, Ns selaku Ketua STIKes Muhammadiyah
Gombong.
2. Bapak Sawiji, S. Kep, Ns, M. Sc selaku Ketua Program Studi DIII
Keprawatan STIKes Muhammadiyah Gombong.
3. Ibu Arnika Dwi Asti, M. Kep selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini dengan teliti dan sabar.
4. Ibu Sri Rejeki, S. Kep, Ns selaku dosen penguji dan pembimbing di RS PKU
Muhammadiyah Gombong.
5. Ibu bapak dan seluruh staf serta tim kesehatan ruang Inayah Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Gombong yang yang telah memberikan kesempatan
dan bimbingan dalam proses ujian komprehensif.
6. Seluruh dosen dan staf STIKes Muhammadiyah Gombong yang telah
membimbing dan memberikan materi selama belajar di STIKes
Muhammadiyah Gombong.
7. Pihak perpustakaan STIKes Muhammadiyah Gombong yang telah
meminjamkan buku untuk referensi dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini.
vii
8. Keluarga dan teman-teman seperjuangan yang telah memberikan semangat
dan motivasi sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunan karya tulis
ilmiah ini, meskipun telah berusaha semaksimal mungkin sesuai kemampuan.
Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penyusun bersedia menerima kritik dan
saran yang bersifat membangun dan berguna untuk masa yang akan datang.
Akhirnya, semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat baik bagi penyusun
sendiri, pembaca maupun bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Gombong, Juli 2016
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ............................................................ iii
ABSTRAK ......................................................................................................... iv
ABSTRAC .......................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................... 4
C. Manfaat Penelitian ................................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Keseimbangan Cairan dan Elektrolit ............................. 6
B. Manajemen Pengukuran Balance Cairan .............................................. 13
C. Konsep Inovasi Tindakan Keperawatan ............................................... 14
BAB III RESUME KEPERAWATAN
A. Pengkajian ............................................................................................. 17
B. Analisa Data .......................................................................................... 20
C. Intervensi, Implementasi dan Evaluasi ................................................. 22
BAB IV PEMBAHASAN
A. Asuhan Keperawatan ............................................................................ 32
B. Analisa Inovasi Tindakan Keperawatan ............................................... 49
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 52
B. Saran ..................................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ginjal merupakan organ terpenting dalam mempertahankan homeostasis
cairan tubuh dengan mengatur volume cairan, keseimbangan osmotik, asam
basa, ekskresi sisa metabolisme, sisa pengaturan hormonal dan metabolisme
(Syaifuddin, 2011). Setiap ginjal memiliki 1 juta nefron yang berfungsi
sebagai filter untuk menyaring darah. Darah sebanyak 1-2 liter mengalir ke
ginjal untuk sekresi zat-zat sisa metabolisme berupa ureum, kreatinin, asam
urat, sulfat dan lain-lain. Sementara untuk zat yang masih berguna akan
direabsorpsi oleh tubuh (Suhardjono, 2009). Penyakit gagal ginjal kronik
merupakan gangguan fungsi ginjal yang bersifat progresif dan irreversibel
dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme,
keseimbangan cairan dan elektrolit yang dapat mengakibatkan uremia
(Lukman, 2009).
Penderita gagal ginjal mengalami peningkatan setiap tahunnya dan
berdasarkan center for disease and prevention prevensi gagal ginjal kronik di
Amerika Serikat apada akhir tahun 2002 sebanyak 345.000 orang, pada akhir
tahun 2007 bertambah 80.000 orang, dan pada tahun 2010 mengalami
peningkatan yang sangat tinggi yaitu lebih dari dua juta orang (Lukman,
2009).
Sedangkan WHO (World Health Organization) menaksir di Indonesia
akan terjadi peningkatkan penderita gagal ginjal antara tahun 1995-2025
sebesar 41,4 %. Tahun 2011 di Indonesia terdapat 15.353 penderita yang
menjalani hemodialisa dan pada tahun 2012 mengalami peningkatan
sebanyak 4.268 orang sehingga secara keseluruhan terdapat 19.612 penderita
yang baru menjalani hemodialisa sampai akhir tahun 2012 pada 244 unit
hemodialisa di Indonesia (Indonesa Renal Registry (IRR), 2013).
2
Susalit (2012) mengatakan bahwa, jumlah penderita gagal ginjal di
Indonesia saat ini terbilang tinggi, mencapai 300.000 orang tetapi belum
semua pasien dapat tertangani oleh para tenaga medis dan baru sekitar 25.000
orang pasien yang di tangani artinya ada 80 persen pasien tidak tersentuh
pengobatan sama sekali. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2013
menunjukan pervalensi gagal ginjal kronik berdasarkan diagnosa dokter di
Indonesia sekitar 0,2 % pervalensi tertinggi di Sulawesi Tengah sekitar 0,5 %
di ikuti Aceh, Gorontalo dan Sulawesi Utara masing-masing 0,4 %.
Sementara Sulawesi Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah Jogyakarta
dan Jawa Timur masing-masing 0,3 %.
Kasus gagal ginjal di Provinsi Jawa Tengah kasus tertinggi adalah Kota
Surakarta yaitu sebesar 1.497 kasus (25,22%) dibandingkan dengan jumlah
keseluruhan kasus gangguan fungsi ginjal di kabupaten atau kota lain di Jawa
Tengah. Apabila dibandingkan kasus keseluruhan penyakit tidak menular lain
di Kota Surakarta terdapat proporsi sebesar 10,80 %. Sedangkan kasus
tertinggi kedua adalah Kabupaten Sukoharjo yaitu 742 kasus (12,50%) dan
dibandingkan dengan jumlah keseluruhan penyakit tidak menular lain di
Kabupaten Sukoharjo adalah 2,57 %. Kabupaten atau kota lain yang tidak
tercatat atau tidak tampak ada kasusnya juga cukup banyak. Hali ini
disebabkan karena mungkin tidak ada laporan dan tidak ada kasusnya.
Sedangkan rata-rata kasus gangguan fungsi ginjal di Jawa Tengah adalah
219,25 kasus. Sedangkan untuk Kabupaten Kebumen prevalensinya mencapai
3% atau sekitar 456 penderita (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah,
2012).
Penyakit gagal ginjal kronik dipengaruhi beberapa faktor yaitu infeksi
pada ginjal, penyakit vaskuler, batu ginjal dan lainnya. Salah satu yang biasa
menjadi penyebab utama seseorang yang selalu menunda untuk BAK,
sehingga urin dapat mengendap dan refluk ke dalam ginjal. Konsumsi
minuman yang banyak mengandung pewarna yang akan membuat ginjal
bekerja lebih dari biasanya (Kusuma, 2012). Dari penyebab tersebut,
3
Glomerular Filtration Rate (GFR) diseluruh massa nefron turun dibawah
normal mengakibatkan sekresi protein terganggu, retensi natrium dan
eritropoietin turun sehingga terjadinya sindrom uremia yang diikuti oleh
peningkatan asam lambung (mual) dan pruritus (perdarahan). Hb yang
menurun akan mengakibatkan suplai oksigen didalam hemoglobin turun dan
pasien GGK akan mengalami kelemahan. Hipertrofi ventrikel akan
mengakibatkan payah jantung kiri sehingga bendungan atrium kiri naik
mengakibatkan tekanan vena pulmonalis sehingga kapiler paru nait terjadi
edema paru yang mengakibatkan difusi O2 dan CO2 terhambat sehingga
pasien merasa sesak. Proses retensi natrium menyebabkan total cairan ekstra
selular meningkat, kemudian terjadilah edema. Edema tersebut menyebabkan
beban jantung naik sehingga adanya hipertrofi ventrikel kiri dan curah
jantung menurun. Proses hipertrofi tersebut diikuti juga dengan aliran darah
ke ginjal, kemudian terjadi retensi natrium dan H2O meningkat. Hal ini
menyebabkan kelebihan volume cairan pada pasien GGK (Sudoyo, 2009).
Cairan yang diminum pasien gagal ginjal tahap lanjut harus diawasi.
Dengan perlu dilakukan pengaturan asupan cairan yang masuk sehingga tidak
terjadi kelebihan volume cairan di dalam tubuh (Tofazzi dan Mazzoni, 2012).
Berdasarkan penelitan pada tanggal 3 April 2012 dilakukan oleh Irwan di
RSUD Dr.Moewardi Surakarta diperoleh data bahwa 12 pasien dari 48 pasien
mengalami ketidakseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh
(PERNEFRI, 2008). Apabila tidak segera di atasi, penderita yang mengalami
gagal ginjal pada akhirnya akan menemui kematian (Mambo, 2006).
Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong dilakukan pengelolaan
pada pasien dengan gagal ginjal kronik yang memiliki latar belakang sudah
bolak balik ke rumah sakit. Saat dilakukan pengkajian pasien datang dengan
keluhan sesak napas. Akibat terjadinya penumpukan cairan di perut (asites)
karena tidak mampu melakukan pembatasan asupan cairan yang masuk,
sehingga harus dilakukan pemantauan keseimbangan cairan dan elektrolit
dengan cara menghitung balance cairan. Berdasarkan uraian di atas membuat
penulis tertarik untuk menyusun karya tulis ilmiah dengan judul “Asuhan
4
Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit Pada Sdr. H
dengan Gagal Ginjal Kronik di Ruang Inayah kamar 6 Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Gombong”.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menjelaskan asuhan keperawatan yang diberikan pada klien dengan
pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit pada kasus pasien gagal
ginjal kronik (Chronic Kidney Disease) dengan menggunakan
pendekatan proses asuhan keperawatan yang disusun secara sistematis
dan komprehensif.
2. Tujuan Khusus
a. Memaparkan hasil pengkajian pada kasus pasien gagal ginjal kronik
dengan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
b. Memaparkan hasil analisa data pada kasus pasien gagal ginjal kronik
dengan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
c. Memaparkan hasil perumusan diagnosa keperawatan pada kasus
pasien gagal ginjal kronik dengan pemenuhan kebutuhan cairan dan
elektrolit
d. Memaparkan hasil rencana tindakan keperawatan pada kasus pasien
gagal ginjal kronik dengan pemenuhan kebutuhan cairan dan
elektrolit
e. Memaparkan hasil implementasi keperawatan pada kasus pasien
gagal ginjal kronik dengan pemenuhan kebutuhan cairan dan
elektrolit
f. Memaparkan hasil evaluasi keperawatan pada kasus pasien gagal
ginjal kronik dengan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
g. Memaparkan inovasi tindakan keperawatan pada kasus pasien gagal
ginjal kronik dengan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
5
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Keilmuan
a. Mahasiswa
Melatih membuat karya tulis ilmiah setelah melakukan
pengelolaan kasus di rumah sakit tentang pasien dengan gagal ginjal
kronik.
b. Institusi
Sebagai bahan referensi dan bahan bacaan guna memenuhi
kebutuhan pembelajaran dan pengetahuan tentang asuhan
keperawatan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit pada pasien
dengan gagal ginjal kronik bagi para ilmuwan bidang kesehatan.
2. Manfaat Aplikatif
a. Perawat Rumah Sakit
Memberikan wawasan untuk menerapakan asuhan keperawatan
dengan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit dengan
menghitung keseimbangan cairan dan memberikan motivasi agar
menjaga pola hidup sehat dan menjaga asupan cairan yang masuk.
b. Klien dan Keluarga
Memberikan pemahaman tentang pembatasan asupan cairan dan
memberikan motivasi untuk selalu menjaga kesehatanya.
c. Peneliti
Dapat dijadikan sebagai data atau sumber data penelitian dan
mendorong melakukan penelitian lebih lanjut.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PADA Ny. DENGAN PENYAKIT CKD (CHRONIC KIDNEY DISEASE)
DI RUANG INAYAH RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG
Disusun Untuk Memenuhi Ujian Akhir Praktek Pada Semester VI
Disusun Oleh:
Khikmah Yuniati
A01301778
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH GOMBONG
2016
1
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Diagnosa keperawatan : Defisiensi pengetahuan b.d kurang pajanan
Pokok Bahasan : Gagal ginjal kronik
Sub pokok Bahasaan : Pengertian, penyebab, tanda gejala, diit yang tepat
untuk pasien gagal ginjal kronik
Sasaran : Sdr. H di Ruang Inayah RS PKU Muhammadiyah
Gombong
Hari / tanggal : Sabtu, 11 Juni 2016
Waktu : 30 menit (Pukul 09.00-09.30 WIB)
Tempat : Ruang Inayah RS PKU Muhammadiyah
Gombong
A. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 x 30 menit klien
diharapkan mampu memahami tentang penyakit gagal ginjal dengan baik dan
benar
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan
klien dapat:
1. Mengetahui pengertian penyakit gagal ginjal kronik
2. Mengetahui penyebab penyakit gagal ginjal kronik
3. Mengetahui tanda gejala penyakit gagal ginjal kronik
4. Mengetahui diit yang tepat untuk penyakit gagal ginjal kronik
C. Materi Pengajaran
1. Pengertian gagal ginjal kronik
2. Penyebab gagal ginjal kronik
3. Tanda gejala gagal ginjal kronik
4. Diit yang tepat untuk pasien gagal ginjal kronik
2
D. Metode
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab
E. Materi
Terlampir
F. Media
1. Lembar balik
2. Leaflet
3. Alat tulis
G. Kegiatan Pembelajaran
NO KEGIATAN WAKTU EVALUASI
1. Memberi salam, menanyakan
keadaan audience
2’
Audience menjawab salam dan
menyetujui kontrak waktu
2. Menjelaskan maksud
kedatangan dan membuat
kontrak waktu
3’
Audience mendengarkan dengan
seksama dan menyetujui kontrak waktu
yang ditetapkan bersama
3. Melakukan pendidikan
kesehatan tentang pengertian,
penyebab, tanda gejala, dan
diit yeng tepat untuk pasien
gagal ginjal
15’
Audience memperhatikan dengan
seksama.
4. Menanyakan kepada audience
tentang kejelasan materi yang
disampaikan.
Mempersilahkan audience
mengajukan pertanyaan
3’
Menanggapi dengan melakukan
pertanyaan
Menjawab pertanyaan dari audience
5. Mengavaluasi audien setelah
dijelaskan
5’ Audience menjawab pertanyaan
3
6. Mengakhiri kontrak waktu dan
berpamitan kepada audience
2’
Audience mempersilahkan dengan baik
H. Evaluasi
1. Struktural
a. Persiapan media yang akan digunakan (poster, leaflet, alat tulis)
b. Persiapan tempat yang akan digunakan
c. Kontrak waktu
d. Persiapan SAP
2. Proses
a. Selama penyuluhan peserta memperhatikan penjelasan yang
disampaikan
b. Selama penyuluhan peserta aktif bertanya tentang penjelasan yang
disampaikan
c. Selama penyuluhan peserta aktif menjawab pertanyaan yang diajukan
3. Hasil
a. Audiens dapat menjelaskan kembali pengertian gagal ginjal kronik
b. Audiens dapat menyebutkan penyebab gagal ginjal kronik
c. Audiens dapat menyebutkan tanda gejala gagal ginjal kronik
d. Audiens dapat menyebutkan diit yang tepat untuk pasien gagal ginjal
4
Lampiran
MATERI PEMBELAJARAN
A. PENGERTIAN
Gagal ginjal kronik adalah destruksi struktur ginjal yang progresif dan
terus- menerus (Corwin, 2009).
Gagal ginjal kronis adalah kegagalan fungsi ginjal untuk
mempertahankan metabolisme serta keseimbangan cairan dan elektrolit akibat
destruksi struktur ginjal yang progresif dengan manifestasi penumpukan sisa
metabolit (toksik uremik) di dalam darah ( Muttaqin Arif , 2011 ).
Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah penurunan fungsi ginjal yang
bersifat persisten dan irreversible. Sedangkan gangguan fungsi ginjal yaitu
penurunan laju filtrasi glomerulus yang dapat digolongkan dalam kategori
ringan, sedang dan berat (Mansjoer, 2007).
Gagal ginjal kronis (Chronic Renal Failure) adalah kerusakan ginjal
progresif yang berakibat fatal dan ditandai dengan uremia (urea dan limbah
nitrogen lainnya yang beredar dalam darah serta komplikasinya jika tidak
dilakukan dialisis atau transplantasi ginjal) (Nursalam, 2006).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa gagal ginjal kronik (CKD) merupakan
gangguan fungsi ginjal yang progresif dan irreversible yang menyebabkan
kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan
keseimbangan cairan maupun elektrolit, sehingga timbul gejala uremia yaitu
retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah.
B. PENYEBAB
Menurut Corwin (2009) penyebab gagal ginjal kronik yaitu:
1. Prerenal: Akibat dari kondisi yang menyebabkan aliran darah ginjal
berkurang dan menurunnya filtrasi glomelurus
Contoh : muntah ,diare
2. Intrarenal : Kerusakan actual jaringan ginjal akibat trauma glomelurus
atau tubulus ginjal
5
Contoh : bahan kimia,cidera akibat terbakar, tranfusi,obat NSAID,
minuman bersoda dan perpengawet, alkohol
3. Postrenal: Terjadi akibat sumbatan atau gangguan aliran urune melalui
saluran kemih
Contoh : batu saluran kemih ,tumor, bekuan darah
C. TANDA GEJALA
Menurut Nursalam (2006) tanda gejala dari gagal ginjal kronik yaitu:
1. Pasien tamapak sangat menderita dan letargi disertai mual, muntah, diare,
pucat
2. Pembengkakan tungkai, kaki , pergelangan kaki atau menyeluruh
3. Berkurangnya rasa, terutama di tangan atau kaki
4. Tremor pada tangan.
5. Kulit dari membran mukosa kering akibat dehidrasi
6. Lemah, sakit kepala, kedutan otot, dan kejang
7. Pengeluaran urin sedikit dan mengandung darah
8. Peningkatan kreatinin
D. DIIT YANG TEPAT UNTUK PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK
Menurut Nursalam (2006) diit yang tepat dari gagal ginjal kronik yaitu:
1. Membatasi cairan
2. Diet rendah protein : tahu, tempe, kacang-kacangan
3. Membatasi garam, kalium, fosfor dan elektrolit lainya
4. Mendapatkan cukup kalori
5. Makan
a. Buah : anggur merah, apel,alpukat,pisang
b. Sayuran: kubis,kol,paprika merah,daun papaya,buncis
c. Makanan : putih telur,ikan,kentang,hati
6
DAFTAR PUSTAKA
Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi Edisi 3. Jakarta: EGC.
Mansjoer. 2007. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1 edisi 3. Jakarta: Media
Aesculapius.
Muttaqin Arif, Sari Kumala. 2011. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gangguan
Sistem Perkemihan. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. 2006. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem
Perkemihan. Jakarta: Salemba Medika
Price, Sylvia A. 2009. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.
Ahli Bahasa: Brahm U. Pendit. Editor: Huriawati Hartanto. Edisi
VI. Jakarta: EGC.
Smeltzer, S. C. & Bare, B. G Brunner and Suddarth’s 2010. Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah. Volume 3. Edisi 8. Jakarta: FKUI.
LAPORAN PENDAHULUAN
DENGAN PENYAKIT CKD (CHRONIC KIDNEY DISEASE)
Disusun Guna Memenuhi Ujian Akhir Praktek
Pada Semester VI
Disusun Oleh:
Khikmah Yuniati
A01301778
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2016
2
3
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Gagal ginjal kronik adalah destruksi struktur ginjal yang progresif dan
terus- menerus (Corwin, 2009).
Gagal ginjal kronis adalah kegagalan fungsi ginjal untuk
mempertahankan metabolisme serta keseimbangan cairan dan elektrolit akibat
destruksi struktur ginjal yang progresif dengan manifestasi penumpukan sisa
metabolit (toksik uremik) di dalam darah ( Muttaqin Arif , 2011 ).
Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah penurunan fungsi ginjal yang
bersifat persisten dan irreversible. Sedangkan gangguan fungsi ginjal yaitu
penurunan laju filtrasi glomerulus yang dapat digolongkan dalam kategori
ringan, sedang dan berat (Mansjoer, 2007).
Gagal ginjal kronis adalah kerusakan ginjal progresif yang berakibat
fatal dan ditandai dengan uremia (urea dan limbah nitrogen lainnya yang
beredar dalam darah serta komplikasinya jika tidak dilakukan dialisis atau
transplantasi ginjal) (Nursalam, 2006).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa gagal ginjal kronik (CKD) merupakan
gangguan fungsi ginjal yang progresif dan irreversible yang menyebabkan
kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan
keseimbangan cairan maupun elektrolit, sehingga timbul gejala uremia yaitu
retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah.
B. ETIOLOGI
Menurut Price dan Wilson (2009) klasifikasi penyebab gagal ginjal
kronik adalah sebagai berikut :
1. Penyakit infeksi tubulointerstitial: Pielonefritis kronik atau refluks
nefropati
2. Penyakit peradangan: Glomerulonefritis
3. Penyakit vaskuler hipertensif: Nefrosklerosis benigna, Nefrosklerosis
maligna, Stenosis arteria renalis
4
4. Gangguan jaringan ikat: Lupus eritematosus sistemik, poliarteritis
nodosa, sklerosis sistemik progresif
5. Gangguan congenital dan herediter: Penyakit ginjal polikistik, asidosis
tubulus ginjal
6. Penyakit metabolik: Diabetes mellitus, gout, hiperparatiroidisme,
amiloidosis
7. Nefropati toksik: Penyalahgunaan analgesi, nefropati timah
8. Nefropati obstruktif: Traktus urinarius bagian atas (batu/calculi,
neoplasma, fibrosis, retroperitineal), traktus urinarius bawah (hipertropi
prostat, striktur uretra, anomaly congenital leher vesika urinaria dan
uretra)
C. MANIFESTASI KLINIS
Menurut Nursalam (2006) manifestasi klinis dari gagal ginjal kronik
adalah:
1. Kelainan hemopoesis, dimanifestasikan dengan anemia
a. Retensi toksik uremia → hemolisis sel eritrosit, ulserasi mukosa
sal.cerna, gangguan pembekuan, masa hidup eritrosit memendek,
bilirubuin serum meningkat/normal, uji comb’s negative dan jumlah
retikulosit normal.
b. Defisiensi hormone eritropoetin
Ginjal sumber ESF (Eritropoetic Stimulating Factor) → def. H
eritropoetin → Depresi sumsum tulang → sumsum tulang tidak
mampu bereaksi terhadap proses hemolisis/perdarahan → anemia
normokrom normositer.
2. Kelainan Saluran cerna
a. Mual, muntah: dikompensasi oleh flora normal usus → ammonia
(NH3) → iritasi/rangsang mukosa lambung dan usus.
b. Stomatitis uremia: mukosa kering, lesi ulserasi luas, karena sekresi
cairan saliva banyak mengandung urea dan kurang menjaga
kebersihan mulut.
5
c. Pankreatitis: berhubungan dengan gangguan ekskresi enzim amylase.
3. Kelainan mata
4. Kardiovaskuler : hipertensi, pitting edema, edema periorbital,
pembesaran vena leher
5. Kelainan kulit
a. Gatal, terutama pada klien dgn dialisis rutin karena: toksik uremia
yang kurang terdialisis, peningkatan kadar kalium phosphor, alergi
bahan-bahan dalam proses HD
b. Kering bersisik: karena ureum meningkat menimbulkan penimbunan
kristal urea di bawah kulit.
c. Kulit mudah memar
d. Kulit kering dan bersisik
e. Rambut tipis dan kasar
6. Neuropsikiatri
7. Kelainan selaput serosa
8. Neurologi :
a. Kelemahan dan keletihan
b. Konfusi
c. Disorientasi
d. Kejang
e. Kelemahan pada tungkai
f. Rasa panas pada telapak kaki
g. Perubahan Perilaku
9. Kardiomegali.
Tanpa memandang penyebabnya terdapat rangkaian perubahan fungsi
ginjal yang serupa yang disebabkan oleh desstruksi nefron progresif.
Rangkaian perubahan tersebut biasanya menimbulkan efek berikut pada
pasien : bila GFR menurun 5-10% dari keadaan normal dan terus
mendekati nol, maka pasien menderita apa yang disebut Sindrom Uremik
6
D. ANATOMI FISIOLOGI
1. Anatomi
Anatomi ginjal menurut price dan Wilson (2009) dan Smletzer dan
Bare (2010), ginjal merupakan organ berbentuk seperti kacang yang
terletak pada kedua sisi kolumna vertebralis. Ginjal kanan sedikilebih
rendah dibandingkan ginjal kiri karena tekanan ke bawah oleh hati. Katub
atasnya terletak setinggi iga kedua belas. Sedangkan katub atas ginjal kiri
terletak setinggi iga kesebelas. Ginjal dipertahankan oleh bantalan lemak
yang tebal agar terlindung dari trauma langsung, disebelah posterior
dilindungi oleh iga dan otot-otot yang meliputi iga, sedangkan anterior
dilindungi oleh bantalan usus yang tebal. Ginjal kiri yang berukuran
normal biasanya tidak teraba pada waktu pemeriksaan fisik karena dua
pertiga atas permukaan anterior ginjal tertutup oleh limfa, namun katub
bawah ginjal kanan yang berukuran normal dapat diraba secara bimanual.
Ginjal terbungkus oleh jaringan ikat tipis yang dikenal sebagai kapsula
renis. Disebelah anterior ginjal dipisahkan dari kavum abdomen dan isinya
oleh lapisan peritoneum. Disebelah posterior organ tersebut dilindungi
oleh dinding toraks bawah. Darah dialirkan kedalam setiap ginjal melalui
arteri renalis dan keluar dari dalam ginjal melalui vena renalis. Arteri
renalis berasal dari aorta abdominalis dan vena renalis membawa darah
kembali kedalam vena kava inferior. Pada orang dewasa panjang ginjal
7
adalah sekitar 12 sampai 13 cm (4,7-5,1 inci) lebarnya 6 cm (2,4 inci)
tebalnya 2,5 cm (1 inci) dan beratnya sekitar 150 gram. Permukaan
anterior dan posterior katub atas dan bawah serta tepi lateral ginjal
berbentuk cembung sedangkan tepi lateral ginjal berbentk cekung karena
adanya hilus.
Apabila dilihat melalui potongan longitudinal, ginjal terbagi
menjadi dua bagian yaitu korteks bagian luar dan medulla di bagian dalam.
Medulla terbagi-bagi menjadi biji segitiga yang disebut piramid,
piranidpiramid tersebut diselingi oleh bagian korteks yang disebut
kolumna bertini. Piramid-piramid tersebut tampak bercorak karena
tersusun oleh segmen-segmen tubulus dan duktus pengumpul nefron.
Papilla (apeks) dari piramid membentuk duktus papilaris bellini dan
masukke dalam perluasan ujung pelvis ginjal yang disebut kaliks minor
dan bersatu membentuk kaliks mayor, selanjutnya membentuk pelvis
ginjal.
Ginjal tersusun dari beberapa nefron. Struktur halus ginjal terdiri
atas banyak nefron yang merupakan satuan fungsional ginjal, jumlahnya
sekitar satu juta pada setiap ginjal yang pada dasarnya mempunyai struktur
dan fungsi yang sama. Setiap nefron terdiri dari kapsula bowmen yang
mengintari rumbai kapiler glomerulus, tubulus kontortus proksimal,
lengkung henle dan tubulus kontortus distal yang mengosongkan diri ke
duktus pengumpul. Kapsula bowman merupakan suatu invaginasi dari
tubulus proksimal. Terdapat ruang yang mengandung urine antara rumbai
8
kapiler dan kapsula bowman dan ruang yang mengandung urine ini
dikenal dengan nama ruang bowmen atau ruang kapsular. Kapsula
bowman dilapisi oleh sel-sel epitel. Sel epitel parielalis berbentuk gepeng
dan membentuk bagian terluar dari kapsula, sel epitel veseralis jauh lebih
besar dan membentuk bagian dalam kapsula dan juga melapisi bagian luar
dari rumbai kapiler. Sel viseral membentuk tonjolan-tonjolan atau
kakikaki yang dikenal sebagai pedosit, yang bersinggungan dengan
membrana basalis pada jarak-jarak tertentu sehingga terdapat daerah-
daerah yang bebas dari kontak antar sel epitel. Daerah-daerah yang
terdapat diantara pedosit biasanya disebut celah pori-pori.
Vaskilari ginjal terdiri dari arteri renalis dan vena renalis. Setiap
arteri renalis bercabang waktu masuk kedalam hilus ginjal. Cabang
tersebut menjadi arteri interlobaris yang berjalan diantara pyramid dan
selanjutnya membentuk arteri arkuata yang melengkung melintasi basis
piramid-piramid ginjal. Arteri arkuata kemudian membentuk
arteriolaarteriola interlobaris yang tersusun oleh parallel dalam korteks,
arteri ini selanjutnya membentuk arteriola aferen dan berakhir pada
rumbai-rumbai kapiler yaitu glomerolus. Rumbai-rumbai kapiler atau
glomeruli bersatu membentuk arteriola eferen yang bercabang-cabang
9
membentuk sistem portal kapiler yang mengelilingi tubulus dan kapiler
peritubular.
Darah yang mengalir melalui sistem portal akan dialirkan ke dalam
jalinan vena menuju vena intelobaris dan vena renalis selanjutnya
mencapai vena kava inferior. Ginjal dilalui oleh darah sekitar 1.200 ml
permenit atau 20%-25% curah jantung (1.500 ml/menit).
2. Fisiologi Ginjal
a. Fungsi Ginjal
Menurut Price dan Wilson (2009), ginjal mempunyai berbagai macam
fungsi yaitu ekskresi dan fungsi non-ekskresi. Fungsi ekskresi
diantaranya adalah :
- Mempertahankan osmolaritas plasma sekitar 285 mOsmol dengan
mengubah-ubah ekskresi air.
- Mempertahankan kadar masing-masing elektrolit plasma dalam
rentang normal.
- Mempertahankan pH plasma sekitar 7,4 dengan mengeluarkan
kelebihan H+ dan membentuk kembali HCO3
- Mengekresikan produk akhir nitrogen dari metabolisme
protein,terutama urea, asam urat dan kreatinin.
Sedangkan fungsi non-ekresi ginjal adalah :
- Menghasilkan rennin yang penting untuk pengaturan tekanan darah.
- Menghasilkan eritropoetin sebagai faktor penting dalam stimulasi
produksi sel darah merah oleh sumsum tulang.
- Metabolism vitamin D menjadi bentuk aktifnya.
- Degradasi insulin.
- Menghasilkan prostaglandin.
b. Fisiologi Pembentukan Urine
Pembentukan urine diginjal dimulai dari proses filtrasi plasma. Pada
glomerolus. Sekitar seperlima dari plasma atau 125 ml/menit plasma
dialirkan di ginjal melalui glomerolus ke kapsula bowman. Halini dikenal
dengan istilah laju filtrasi glomerolus/glomerular filtration rate (GFR)
10
dan proses filtrasi pada glomerolus disebut ultrafiltrasi glomerulus.
Tekanan darah menentukan beberapa tekanan dan kecepatan alirn darah
yang melewati glomeruls. Ketika darah berjalan melewati struktur ini,
filtrasi terjadi. Air dan molekulmolekul yang kecil akan dibiarkan lewat
sementara molekul-molekul besar tetap bertahan dalam aliran darah.
Cairan disaring melalui dinding jonjot-jonjot kapiler glomerulus dan
memasuki tubulus, cairan ini disebut filtrate. Filrat terdiri dari air,
elektrolit dan molekul kecil lainnya. Dalam tubulus sebagian substansi
ini secara selektif diabsobsi ulang kedalam darah. Substansi lainnya
diekresikan dari darah kedalam filtrat ketika filtrat tersebut mengalir di
sepanjang tubulus. Filtrate akan dipekatkan dalam tubulus distal serta
duktus pengumpul dan kemudian menjadi urine yang akan mencapain
pelvis ginjal. Sebagian substansi seperti glukosa normalnya akan
diabsorbsi kembali seluruhnya dalam tubulus dan tidak akan terlihat
dalam urine. Berbagai substansi yang secara normal disaring oleh
glomerulus, diabsorbsi oleh tubulus dan diekresikan kedalam urine
mencakup natrium, klorida, bikarbinat, kalium, glukosa, ureum, kreatinin
dan asam urat. Terdapat 3 proses penting yang berhubungan dengan
proses pembentukan urine, yaitu :
1) Filtrasi (penyaringan) : kapsula bowman dari badan malpighi
menyaring darah dalam glomerus yang mengandung air, garam,
gula, urea dan zat bermolekul besar (protein dan sel darah) sehingga
dihasilkan filtrat glomerus (urine primer). Di dalam filtrat ini terlarut
zat yang masih berguna bagi tubuh maupun zat yang tidak berguna
bagi tubuh, misal glukosa, asam amino dan garam-garam.
2) Reabsorbsi (penyerapan kembali) : dalam tubulus kontortus
proksimal zat dalam urine primer yang masih berguna akan
direabsorbsi yang dihasilkan filtrat tubulus (urine sekunder) dengan
kadar urea yang tinggi.
3) Ekskesi (pengeluaran) : dalam tubulus kontortus distal, pembuluh
darah menambahkan zat lain yang tidak digunakan dan terjadi
11
reabsornsi aktif ion Na+ dan Cl- dan sekresi H+ dan K+. Di tempat
sudah terbentuk urine yang sesungguhnya yang tidak terdapat
glukosa dan protein lagi, selanjutnya akan disalurkan ke tubulus
kolektifus ke pelvis renalis.
E. PATOFISIOLOGI
Pada awal gagal ginjal kronik fungsi renal menurun, produk akhir
metabolism protein yang normalnya dieksresikan didalam urin tertimbun
dalam darah. Terjadinya uremia dan mempengaruhi setiap system darah.
Semakin banyak timbunan dalam sampah, maka gejala samkin berat.
Penurunan jumlah glomeroli yang normal menyebabkan penurunan kliens
substansi darah ynag seharsunya dibersihkan oleh ginjal. Dengan
menurunya glomerulo filtrate rate (GFR) mengakibatkan klirens kreaini
dan peningkatan kadar kreatinin serum. Hal ini menimbulkan gangguan
metabolism protein dalam usus yang mengakibatkan anoreksia, nausea
maupun vomitus yang menimbulkan perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh.
Peningkatan ureum kreatini sampai ke otak mempengaruhi fungsi
kerja, mengembangkan gangguan pada saraf, terutama pada neurosensori.
Selain Blood Ureum Nitrogen (BUN) biasanya juga meningkat. Pada
penyakit ginjal tahap terakhir urin tidak dapat di konsentrasikan atau
diencerkan secara normal sehingga terjadi ketidakkeseimbangan cairan
elektrolit. Natrium dan cairan tertahan meningkatkan resko gagal jantung
kongestif. Penderita dapat menajdi sesak nafas, akibat
ketidakkeseimbangan sampai oksigen denga kebutuhan, sehingga perlu di
monitor balance ginjal menjelaskan kresikan muatan asam (H positif) yang
berlebihan. Terjadi penurunan produksi eritoprotein yang mengakibatkan
terjadinya anemia. Sehingga pada penderita dapat timbul kelemahan dan
kulit terlihat pecah menyebabkan tubuh tidak toleran terhadap aktivitas.
Dengan menurunya fitrasi melalui glomereulus ginjal terjadi peningkatan
kadar fosfat serum dan penuruanan kadar serum kalsium. Penurunan kadar
12
kalsium serum menyebabkan sekresi parathorman dari kalenjar paratiroid.
Lanjut penurunan fungsi ginjal dan perkembangan gagal ginjal kronis
berkaitan dengan gangguan yang mendasari, ekskresi protein dalam urin
dan adanya hipertensi (Smeltzer,. S. C & Bare, B. G, 2010)
F. PATHWAY
(Corwin, 2009)
13
H. DIAGNOSA DAN INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan keluaran urine,
diet berlebih dan retensi cairan dan natrium.
Intervensi
a. Kaji lokasi dan luas edema
b. Catat intak dan output per 24 jam
c. Timbang dan catat BB setiap hari
d. Batasi cairan / makanan yang masuk
e. Pertahankan intake dan autput yang akurat
f. Jelaskan pada pasien & keluarga mengenai pembatasan cairan
g. Kolaborasikan pemberian deuretik sesuai program
h. Kolaborasikan dengan dokter jika tanda cairan berlebih muncul
i. Kolaborasi pemeriksaan laboratorium fungsi ginjal
2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan beban jantung yang
meningkat
Intervensi :
a. Auskultasi bunyi jantung dan paru
b. Kaji TTV
c. Kaji adanya keluhan nyeri dada
d. Kaji tingkat aktivitas, respon terhadap aktivitas
e. Anjurkan klien untuk membatasi aktivitas
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksia, mual, muntah, pembatasan diet dan perubahan
membrane mukosa mulut.
Intervensi:
a. Kaji status nutrisi ( pengukuran BB,antropometri,nilai laboratorium )
b. Kaji adanya alergi makanan
c. Pelihara oral hygine sebelum makan
d. Tawarkan makan makanan dengan porsi sedikit tapi sering
e. Hidangkan makanan yang menimbulkan selera dan menarik dalam
penyajiannya
14
f. Anjurkan diit tinggi kalori,rendah protein, rendah natrium
diantaranya waktu makan
g. Kolaborasikan pemberian anti emetik sesuai program
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik, keletihan.
Intervensi:
a. Kaji adanya faktor kelelahan
b. Kaji kebutuhan pasien dalam beraktifitas dan penuhi kebutuhan
ADL
c. Identifikasi factor stess/psikologis yang dapat memperberat.
d. Ciptakan lingkungan tengan dan periode istirahat tanpa gangguan
e. Bantu aktifitas perawatan diri yang diperlukan
f. Kolaborasi pemeriksaan laboratorium darah
g. Kolaborasikan untuk pemberien suplemen,zat besi,asam folat dan
multivitamin
5. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang pajanan informasi.
Intervensi:
a. Kaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga
b. Diskusikan tentang penyakit gagal ginjal kronik
c. Bantu klien untuk mengidentifikasi cara memahami berbagai
perubahan akibat penyakitnya
d. Tanyakan hal- hal yang belum jelas
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Menurut Corwin (2009) pada pasien Gagal Ginjal Kronik di lakukan
pemeriksaan, yaitu :
1. Kreatinin plasma meningkat, karena penurunan laju filtrasi glomerulus.
2. Natrium serum rendah / normal.
3. Kalium dan fosfat meningkat
4. Hematokrit menurun pada animia Hb : biasanya kurang dari 7-8 gr/dl.
5. GDA : PH : penurunan asidosis matabolik (kurang dari 7,2).
15
6. USG ginjal.
7. Pielogram retrograde.
8. Arteriogram ginjal.
9. Sistouretrogram.
10. EKG.
11. Foto rontgen.
12. SDM waktu hidup menurun pada defisiensi eritopoetin.
13. Urine :
Volume : oliguria, anuria
Warna : keruh.
Sedimen : kotor, kecoklatan.
BD : kurang dari 1,0125.
Klerin kreatinin : menurun.
Natrium : lebih besar atau sama dengan 40 m Eq/L.
Protein : proteinuria.
J. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan untuk mengatasi penyakit gagal ginjal kronik menurut
Smeltzer dan Bare (2010) yaitu :
1. Penatalaksanaan untuk mengatasi komplikasi
a. Hipertensi diberikan antihipertensi yaitu Metildopa (Aldomet),
Propanolol (Inderal), Minoksidil (Loniten), Klonidin (Catapses), Beta
Blocker, Prazonin (Minipress), Metrapolol Tartrate (Lopressor).
b. Kelebihan cairan diberikan diuretic diantaranya adalah Furosemid
(Lasix), Bumetanid (Bumex), Torsemid, Metolazone (Zaroxolon),
Chlorothiazide (Diuril).
c. Peningkatan trigliserida diatasi dengan Gemfibrozil.
d. Hiperkalemia diatasi dengan Kayexalate, Natrium Polisteren Sulfanat.
e. Hiperurisemia diatasi dengan Allopurinol.
f. Osteodistoofi diatasi dengan Dihidroksiklkalsiferol, alumunium
hidroksida.
16
g. Kelebihan fosfat dalam darah diatasi dengan kalsium karbonat,
kalsium asetat, alumunium hidroksida.
h. Mudah terjadi perdarahan diatasi dengan desmopresin, estrogen
i. Ulserasi oral diatasi dengan antibiotic.
2. Intervensi diet yaitu diet rendah protein (0,4-0,8 gr/kgBB), vitamin B dan
C, diet tinggi lemak dan karbohirat
3. Asidosis metabolic diatasi dengan suplemen natrium karbonat.
4. Abnormalitas neurologi diatasi dengan Diazepam IV (valium), fenitonin
(dilantin).
5. Anemia diatasi dengan rekombion eritropoitein manusia (epogen IV atau
SC 3x seminggu), kompleks besi (imferon), androgen (nandrolan
dekarnoat/deca durobilin) untuk perempuan, androgen (depo-testoteron)
untuk pria, transfuse Packet Red Cell/PRC.
6. Cuci darah (dialisis) yaitu dengan hemodialisa maupun peritoneal dialisa
7. Transplantasi ginjal.
17
DAFTAR PUSTAKA
Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi Edisi 3. Jakarta: EGC.
Mansjoer. 2007. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1 edisi 3. Jakarta: Media
Aesculapius.
Muttaqin Arif, Sari Kumala. 2011. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gangguan
Sistem Perkemihan. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. 2006. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem
Perkemihan. Jakarta: Salemba Medika
Price, Sylvia A. 2009. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.
Ahli Bahasa: Brahm U. Pendit. Editor: Huriawati Hartanto. Edisi
VI. Jakarta: EGC.
Smeltzer, S. C. & Bare, B. G Brunner and Suddarth’s 2010. Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah. Volume 3. Edisi 8. Jakarta: FKUI.
Di Susun Oleh:
Khikmah Yuniati (A01301778)
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH GOMBONG
2016
Pengertian Gagal ginjal kronis adalah kegagalan fungsi ginjal
untuk mempertahankan metabolisme serta
keseimbangan cairan dan elektrolit akibat
destruksi struktur ginjal yang progresif dengan
adanya penumpukan sisa metabolit (toksik
uremik) di dalam darah ( Muttaqin Arif, 2011 ).
Penyebab
1. Prerenal : aliran darah menurun akibat
nya muntah dan diare
2. Intrarenal: kerusakan ginjal karena
minum/ makan yang berpengawet,
alkohol
3. Postrenal : sumbatan saluran kencing
seperti batu ginjal, tumor/ kanker
Stikes, Kelompok 3A, DIII Keperawatan
Tanda Gejala 1. Mual, muntah, diare, pucat
2. Pembengkakan tungkai, kaki ,
pergelangan kaki atau menyeluruh
3. Berkurangnya rasa, terutama di tangan
atau kaki
4. Tremor pada tangan.
5. Kulit dari membran mukosa kering
akibat dehidrasi
6. Lemah, sakit kepala, kedutan otot, dan
kejang
7. Pengeluaran urin sedikit dan mengandung
darah
8. Peningkatan kreatinin
DIIT YANG TEPAT
1. Membatasi cairan
2. Diet rendah protein : tahu, tempe, kacang-
kacangan
3. Membatasi garam, kalium, fosfor dan
elektrolit lainya
4. Mendapatkan cukup kalori
5. Buah : anggur
merah, apel,alpukat,pisang
6. Sayuran: kubis,kol,paprika
merah,daun papaya,buncis
7. Makanan : putih telur,ikan,kentang
8.
Stikes, Kelompok 3A, DIII Keperawatan
Khikmah Yuniati/ A01301778/ D3 Keperawatan
GAGAL GINJAL KRONIK
Khikmah Yuniati/ A01301778
STIKES Muhammadiyah Gombong
Khikmah Yuniati/ A01301778/ D3 Keperawatan
A. PENGERTIAN
Gagal ginjal kronis adalah kegagalan fungsi ginjal untuk
mempertahankan metabolisme serta keseimbangan cairan dan elektrolit
akibat destruksi struktur ginjal yang progresif dengan adanya penumpukan
sisa metabolit (toksik uremik) di dalam darah ( Muttaqin Arif , 2011 ).
Gagal ginjal kronis (Chronic Renal Failure) adalah kerusakan ginjal
progresif yang berakibat fatal dan ditandai dengan uremia (urea dan limbah
nitrogen lainnya yang beredar dalam darah serta komplikasinya jika tidak
dilakukan dialisis atau transplantasi ginjal) (Nursalam, 2006).
Khikmah Yuniati/ A01301778/ D3 Keperawatan
Apa Itu GAGAL GINJAL KRONIK ???
Aliran darah tidak lancar terjadi Kerusakan ginjal
dalam menyaring/ infiltrasi
Khikmah Yuniati/ A01301778/ D3 Keperawatan
B. PENYEBAB
Menurut Corwin (2009) penyebab gagal ginjal kronik yaitu:
1. Prerenal: Akibat dari kondisi yang menyebabkan aliran darah ginjal berkurang dan
menurunnya filtrasi glomelurus
Contoh : muntah ,diare
2. Intrarenal : Kerusakan actual jaringan ginjal akibat trauma glomelurus atau tubulus
ginjal
Contoh : bahan kimia,cidera akibat terbakar, tranfusi,obat NSAID, minuman
bersoda dan perpengawet, alkohol
3. Postrenal: Terjadi akibat sumbatan atau gangguan aliran urune melalui saluran
kemih
Contoh : batu saluran kemih ,tumor, bekuan darah
Khikmah Yuniati/ A01301778/ D3 Keperawatan
PENYEBAB
Muntah
& Diare
Batu Ginjal
dan Kanker
Minuman
berpengawet
& alkohol
Khikmah Yuniati/ A01301778/ D3 Keperawatan
C. TANDA GEJALA
Menurut Nursalam (2006) tanda gejala dari gagal ginjal kronik yaitu:
1. Pasien tamapak sangat menderita dan letargi disertai mual, muntah, diare,
pucat
2. Pembengkakan tungkai, kaki , pergelangan kaki atau menyeluruh
3. Berkurangnya rasa, terutama di tangan atau kaki
4. Tremor pada tangan.
5. Kulit dari membran mukosa kering akibat dehidrasi
6. Lemah, sakit kepala, kedutan otot, dan kejang
7. Pengeluaran urin sedikit dan mengandung darah
8. Peningkatan kreatinin
Khikmah Yuniati/ A01301778/ D3 Keperawatan
TANDA GEJALA
Muntah Pembengkan
Bibir kering Pusing
1. Berkurangnya rasa, terutama di tangan atau kaki
2. Tremor pada tangan.
3. Pengeluaran urin sedikit dan mengandung darah
4. Peningkatan kreatinin
Khikmah Yuniati/ A01301778/ D3 Keperawatan
D. DIIT YANG TEPAT UNTUK PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK
Menurut Nursalam (2006) diit yang tepat dari gagal ginjal kronik yaitu:
1. Membatasi cairan
2. Diet rendah protein : tahu, tempe, kacang-kacangan
3. Membatasi garam, kalium, fosfor dan elektrolit lainya
4. Mendapatkan cukup kalori
5. Makan
a. Buah : anggur merah, apel,alpukat,pisang
b. Sayuran: kubis,kol,paprika merah,daun papaya,buncis
c. Makanan : putih telur,ikan,kentang,hati
Untuk anitoksik dan mengurangi peradangan ginjal
Khikmah Yuniati/ A01301778/ D3 Keperawatan
DIIT YANG TEPAT PASIEN GAGAL INJAL
Batasi
minum
Diet rendah protein
Batasi garam Cukup Kalori
Buah : anggur merah, apel,
alpukat, pisang
Sayuran: kubis, kol, paprika
merah, daun papaya,buncis
Makanan : putih telur, ikan,
kentang, hati
7/・DA 動,ヽ D彩褐6ル S cキNら 6uハ ∬ ∫[■μ 研ヽこ予tMI‖ Aヾ t CFD
(31,o″/c lC/ρんεマ リ|∫[ハ∫ε」
Dtru*rl6-]M94li l'rttt4! -o lttrm $fl hu uuoulptYaq GonropG
D\luqulJ 0\,El\ :yfrfU*tt Qr,rrrlt,tl \
havovts
議M STu】 )|‖ ドじ?じ陶リハ詔ド‖
″1、 烏61 1し Hじ ¥▼stHATAN
"10
}},+u+tv +rrr wNGEsA }}AI\'
As.rttRtrs FV?EPAr\rtlA l\r
lAun s, H D\,N\g4N G+rrrsau*u__sE1t,M Eppsu tHA N i cFD
(f″ 19″
`c___秘
型生γ__21年′町リDt Pqnru O INAqAi1 tnrrtrp G BuuAH s&rir PFu l.iulrAi\l 1rr4 D 1\rAr.t 6ol.lBo1116
3boll_p、Jのkぃ
↑(。っ。し、ul l
Pon,b;*,r,, k\,n,ir
―
― ― ― ― ―― ― ― ― ― ― ― ― ―
|
¨
rTTN」ハリ4ド ヤ綸Sus
ハ,P7N6「ハ61A絲__10,0,`l_卜laЦ面0 __1 9つ uni_Jo6_(い .″ めlb♪
bOり __ __ 1_い 叫9h、 :h鉦 _■ _L艶Lいo9"りdw公__■山り , _______Lりηi __ _ l lChlいりぬ %1●ぃ__ _ ___ __ _
1 )agnh麟,_"1lCD ___ _ 、 __ηqmq : 勁f、 ヽuぃ肝 _ 1り 知 l
bqⅢ・ __ _ 十~―' いい____ _ 一‐―――― ―― ― ――
_ 力1,粒hi■___ _J l“ J屯 ___AhmqL_________― L力鍋地umm____ ____― ―――― ―― ― 一
助け_______1_belぃ τゝ,湿、_
脳m_____三 __首趣堕_ルL`中_____― ――――――――――――――――――聴 FM 1 289 31θ
__Ъ 卿 1_m山_ 二_l F_力J_型1_`_型並 型墜2_1__ ____― ―― ― ―___脳 n阻並止__二 _1__■2_q_`″4し __01ク 2壷空ュ_______― ―――
一
一
一
一
一
一
一
一
一
一
一
一
一
-Mrn"--\,lrnur
鴇 V
4「 しa`り0
Auah , Kubu/Ylen
ΥIКoiqム , : Euruh
LMgL飾咀■_kllo: 旬ab
3 k\uhqn Wuma
鞣ign cヽ,Oahm wttk na,"
Rmouat \0whot*n,\sYro*-'1■
____3slc/n_ね コ喚_堕_in_t「P,_〕血9堕qヵ嗜、 _嚇妙り 脚9bり"II_?ッ
● 2107けrJ___ _″ J_色__塾 ll___蝕ッ9口m_Ⅷ L__馴I′ ヵ口]“li`い範 L,シ 駐 J世ド_.りoだ 71` t―_____Jりい |⊆L_塑 』ヒ軽 n91_11吐 _「pfり ,し D i TD:り/● 0"|し ′N'炒夕″D
R' :ox/mgniu, 9,2'),g'c ,\jrJ2 S1 1, ?wvnqanan ,\anq rvdah dlbu^nhan uqllu A,ζ〃 m a戯 鍬、 bim剣 、 Lnuヽ .0。 m。9物 的 1彎 D町 3や め ,1あ7h Onihaず n,o).
{g!!u \y- dsnl,r}gxn 0@,Iutmn 4 n'9 eam@ \Y Ftda luYrql 2o,sd tt)tg lada fuyrl1 Qn\ n$ pqlt,,ll ,i ff [,1)lg (h:iro lnar,irr, q,hg \t,t'tot' fvrnar G duw^n kelDhan Vdv
t,tmo _!i.qrt_41!60 ,hq!l a1V ' 1.D ' walfi r4n\1z, lrJ BTzrlrnaniv, Y+ al(/ rrrsnit , \. )7,s
_17o■_」ュ_塑:_hQ_…Ⅲ軍9塾,_の 三嘘∠p_d卯 l騎王 _1輩2_上_lt7"_・ b止 ―し撃クFi
8_獅_沖0 ?じルl l∂"b烙
鮨,.σn 輛1前υmn ?υ診ゞ した,9 astc, 特""ゎ
h
掏並D 撻担基_J阻 __‖りl咀_lL生 切隆_上狸
“
喘あσn u"ぃ 口dτ"αヽ
:二 l_,ヽ「 ||
3 \d.rnhrrq lcnon r,r* tamb
,\\qrrqt
%品 物惣粥19o・nl ωl。翌艶 1_J2:牲型1_"gP__セ |セ1■ド rtO Jり
_グ勉
"理し
\)qr?irqq9[ krrnql 6, rrrE\ 4lgkuKqq F-VkqtLal ttrlsn -hqvarqllgy pya\< ru(ts
hhik rmual, \arno9. Blg al n i(d{i! g_ncer borqaryq kqUE,!/!(';;/hohlro.,Dspq ,igyvr.\i air h\1Elliftg 9-c9. [a1vp \v qtattqp bo]urn \a[ ttlb:n9
:
中
'い
|ム墨 ,並__υ7咳 _pcttci麟 _押」lk止 いQ虹 _望wII_1ツゆ p二 ′多
`′
nwFir9
{otayi dda rrr4qyrl \a\uqg prrg )r'vD))E luyoXtI l.sbulon s!tsti- hifsrtstr5t .Ytllhr
- f4t-1qu={UuF- hqEpeh -duddq-&L}gL vswvQqw
__EN _hp,-MlorrnEt '_Y_rytlrvcniL, &far jot*A, 41
b Yob \rt*igゝn wc TnqlCTn
^卜abr
9ab bdan hrAra sIdK Yt'vrwuna]yran fkzn' .\ovw,@\\
―――――重WL―山n__nloOm air卑瑾L_24 uluゝ主___
い り
rnq\1qna! AqV drqnJvrvrqn jat dr\:ovvU , fgrsiu,l E3orng t!+ql_Yr- 4 Vm
Yqn@ nsryalaEqn Ms[-lollne !qu! -qfelSlμl` 9に 働`ワ _____
Ycrsrcn tt\sryoba\qn Vqfuq Wu\vawryn h'dd\( fu W,v rne'nqonLq pnyakiL ry1grl.
IV'ジ |
_O_____
Vamanuhrn hbrrhrhon dor* Nonunr! Virainio Honderq?n
臨 し :
hu di\qtr ' $asion tnvrgabtVan trqkan 't^lha; Vnga gnnr)oY yhunryvnaYtctn
buuu d:qn ninurn crr yuhh Trabs /hqn , mw'r), kvraryt minaL
nqtrrqrt
< ?o\, L\irn,nan
99Oum !e!{ib . Frisn ltul aYaYTaq g{v, g -qx lhon . bzruotq kqnlnq , BAK
θ^雌
ai Oロトnl口_Scl~
“
711やD′ aioKukan∫●のo いClpaゎ
\aaf dilq3i I lttltcn \targablan Bf,B arlv'can (dth,'f wrsr, borta,rzrna kunir
BAK \x(\an; barWfn" &prl qir tah sokihzr 9cc derytao
SqhdUJn qk! ' tstrsn nVWVqWo! CIqnlu rhu\qi(uY(q!1 drttn'brc $smbqhtu yvne
\ua dinrmah fun itW \rznslobh
fut- dr\ri1, : Olb W:WgfuYglr da\am htlot}rl,k ll akt,,.tzzs djbcrrnlur
saai llqdj, qry r BAYC , frfi F@ialTqttiFi %稗t WЧhn dan hい Om.
lObulum srxlrrb , larizn lqukil:en - lKa Agran ldq\ \qr?n,ra Ishrqbcl, prron hdur
Ihdqrn t Bjlq. h_slur t:aru t O tSn, ,\Aqk ada qarypval \dur_19ヽ い うヽi J ,,o史 Ω卿 ¨ 巨 n_り 11_■Jの ■ _s、力
"_′
ヽヤIP´り 1‐ f■ Dノ
Ervr, hgqr iqql-S dswan prnn alVdlrk / sa\ansan duduk
$qdtl' ,4 lqm rnglr)l1h , yotno)ra1 )qn
wdqr6g laKaiaot-
lqif aq\orn 1ry-ryLqlattun Tngqp! tolqrqc pWqian kqruna
_b r, tD.Tw_,
nglpSt4Wry yYaiat !!1c olan
1-_[y!r don
Yar, d@in fariorr tngp-gpal'ra1 Ykqiqry t bq\ aqn n\inut
ar lban kan rabun , Srlqt
i\altulrqn rrcara
l!ry1 \ay1vrqV$ pbun d,an
2x /Yron'
tnqrdi
qiq, dswn olibantu.
4itunht FoAm'lZo
d ?ola AXhYitqt
<olaK.
ha
――― ――一 ― 一―一理卿墨虹 野 2望婉 ,_動"短
Q'菫 _●1鯵11_",り,pO■っ
'r ?ok, Nsnahindai %\rr^Sabs\urn $ht : plr'an lqv@V)tqn tnraomk dwEm vc)an WYaK aalghindao
望空1%"ゞ _」墜nう●h`
lort abt_' QmsI lqxoalqY@r! bq[qh &t, wt wgspY ullrit
wrsrahrn&i sssql( ttqrqs dqn 4ai,rh
0・ り。%、0ぃ、∫i
~~1~~~~
8obdunr Sa\trU : lasrOn wrargratatCqn bsd<or'runiltasi YnaThuna)tqn bd'asa hwa
dorr \ndonosia
udt a\kii , [qrion tvronoatqbn bor\Ofnunihij Wnavnakqn Lqbarq )qaa
o\qn \ndonerirr.一
一
eobdrum tqlib ' gsion Tnqnoatakqn S\u\at E rr:aktu dc'rgan dudqY
9at alYqli , fq$@n \naryMYan horrgr,r bordoa don tholqL dwqa, dfi,tYt
L loQ Yvxrvqrii
Sddunr rqYit , &nun lrrorpabaYhn Y:aaarp rnain k nlmqh 'hrnqn unhrlL
menehlhv\Qn \gonqr\al dq" t1gp11pq IVguk aiki)i \Urion r'oatgottaYan Vn\, Yaobnl dvrwqn fu\,.are^ yanq
hvatl don lariorr A robsh\elq.
珈、工 ‰ 並一
一
姓dり
"_mL_:__ヵJm__k,りい理 塾 D_極 __ヽ
qυq、 chあ nh′ θoっり腸
di runq\ \=q*n, bq rg\ssi xVolch
Udb djxo\ , {!l!sn IngI'gqtd)crn \doVr baruSa &run, \ron.l wtsru,
蜘 し、 あ、 動 リ ラkt,
n ?oU bo)dar
86,c\Um ya\tL\, I Flan rnvrgaholtgl _hqra tqhr,$Ep- fgDus\tlqqa
hdLdt\qtli ' k$bt *o,,r66kan $&h Fahcrnr \tntana YfmUqkrLnUa
h\zpi Mum hhu kn\qna tulcrprt don hjnuman whq
一聰fun dt\arananuq
3 Yqt*cnksuqn Unurn
o hrodmn ut^urn , \qt,ch
l, kradam, , (omlorrnsn\ir
ι つ gol6o rnfnlla "
a ヽ ' BE x/nr anib
O l♀ : "パ|い ぃ)し
∫ ∫ : 36° C
9 '70, : %%h BS stba\urn $dhit , po & Vb &qt jni , 1o lrs
i \* soba\um ,m\<iL , 16? qn , 1g sq| ini .. lct cn
m
\0. lsrnunkroan \;r<
o YqrU , hrt lc r,,eroc|,of,r,l , tqbu-t \:r1J! , hitqrrr, Iiplqk @ W\qs Mka
b. f$q : olmstnt, \cq\< @ b!<qr lkac, Mob I 6iqrg!1r1 sHorq \te![.llqnzt- oncmis, plsxIIap)) lornal, 1r,ljrl) isq]rrql,
a.、輸りt l、 りb墜 il_b墜,塑 動 卑 ′じk商 助商 LヽL- s -tWg-- ' --bu,L-@ ctu wtug,{an lBsuqr ?rlf , 0" 14y Vy.yt
: ぁヽヽ(ωσ ぃ矢ο
,r ,tt‐ ,f ‐rg.り ,イ 27Pり ,り狗■p οV ヽ ‰
ち_ |(■Σコdt._三.聖貿_フ ″■C,「」■ ・
■∫)磁戯Cr __aゞ範ゞ .″ a)2庇スg 1ヽヽり
& ' bonui lbrisrallilc 1l x/ Fro.nru
´)
ヽ
一ヽ)
L: 採ヒコぃり_Wnl_
inpr-\l! s-Tn -Alrlvay Vvt.Ma-[Eqq . gkg) \qreov
&uqh: \aq\-yqlpa\"tl gat, kdrrrzra! obf- E9!4 rti'; lss ) , \'dak
ldqlq, _qkor l b,, v
ャむb協ド 乙,dchに
(. Qx'nq,k^iq , \'dak lo$ooa kgt F'
%1
Y_ht
:_ 8h平ぃ,′ ゎヽK_qFと _11`、・ _
?ool - !o* ,
rヽ′ : 、1′′,
一
二
\r ?sv,on
\obralorium B An; 'nV \rs a0 UIB )
?arncri\<raan t11 鏑 o 鮨‖cl)卜θ卜ぃ。l
A\burnin rnobuols -. Lnncrvnl srcon し 0,0 和,ノ aし ζ′,0 ~'′ θ0
B,\\rubinbta\ fn*,)Co , Piquhzed illlqnilc いつ′81 ゆ化クノ酬し 0′ ω |フ ω
Bi\iru\in lirvx ma\ods . hq'tohwd ulfan;lic θ.めp,′at ∠ θ′ュθ
\nl ltnvilFsaon Ffc rr,d, Vrwal 't Doni ma (00 m wB) ' !lnq5 toKikqrdr
M[ &Norikaan \qbrahrium 9q,a tqft,- ) g funi orrb too aa D)g)
Yarnqnksqon や6siキ 珈Oβ n ho rrno)
tcubぶし F .to, ro tpls 1uL 4′ 8′ ― lο ,8ο
し、tmit t Zll18 \r'cluL 4
1 ´ル′lo
hamoz)obin L lr,6 9/∂し 11. o - tfl,o
Fanqhxnt し33 % 12 ‐ 54
劇ヽ t7θ ′フ キt 1夕 ′0 _ %∂
ull
′し
ヽ ∂フ′8υレ 豊._2_二 _三21_2
lt ctC`9′
3'/Jι `LO・
57,0
″もヽmbο iし 43ο \013 /1L tSン ‐ ■動
rtorno ri I
0′ o t QO‐ (′ 0
kotil しθ′o t コ`θ
4/0
1ヽnm〕 l1 88 ′3 2"ο
ヽわ′0
Umiant Lち′∂ Z ?r, g - 116,9
a,o - B,oヽ :
)l θ∫t
Uroa fvnlodq, r ut-eo<n ldoot /uu) It qL,o レノat い`′0- '夕 ′θ
kmrhrnn Inotnelo. , 4lkalina ?icraFn Ⅵ 3,θ 鯵 亀し 0,9 ′ヽ3
t5 Ot tnoluJo , \f<,`3′
oり/じ o,0 - 10,o
%?下 配ヽ 。1 1午
“19,0 り/し 0´ ∂ _4},ο
la ' \vraoi-' I
__ e lvtU Ul 9_?a lart _@!! _lt, r) !S!_ _t tn1 mni\dil 2x iQ mg
- c
-\-U- ondanxinvn lI me
d \nr co,thqrons )- Y \ ?r
0 \n3 fumsemrc,l 7 x ao W___.1 ]nTuI, Irttoiidqz\e 1x W_:E9 Orq) \fbtrorton t r \ R) nvr
ヽ 0。| し'(bt
gχ 、グ
1 1taLL, lrnqql kUI -_
¨
L Anq、剛 臨L、q: 跡 )
卜り,シ 、 ηヽ9ぃ しのヵa、ヽら FI'「ノMυ卜qぃか硼ゎab Ch""り ,● .
[,turtru ; Doua tr\r,]r Maqbh Wryu;*b b●「
‖
komiq, W ' - [u,icn hslzatqtqn rafak fiqrr,, hr\dolrc1ovt (inolmrn 出lllJ
00り nl - lan'cn nql?or\aY(on \s1qh barnafDrc *ifon yo\aP`。 マ■|, れれハ
洵1ら - \Uogrr rnangakakom svtc'lu pda Fnn hqJur h
tぃ |∞ 切B d\a\, ahrgah p\uCuK Ltw za1,
DO . fhron hrlihat n1s{V?vral@n otot ban}u
Wlnqtagqo , drpsarq o2 <Yn binaml '
N ' Brv/fiq,niL, YF . ag, Imsniu
- f\qtlo9 fuW\a\- odonga ntro\nh 4odv9 )r&1_1,_1,い Oν 「ダ|●ヽはいo“ Iり,い Vヽr y
9lrlultasr lqru ror,chj di lntorcarto \\, V
‐(に叫しatts.
9
一
m
ヽ
h , - tbsisn $atElrlhrkqn rnqkqn :-vlhon hornga 翻ヽ 鮨 吻 潟 p 為鳥: 一
一9ハ〕ヽ ねι I fondoK ttrarearndXqn bubur (oo uq ) bbki"ゞal や)ャ、クト
( ta,oa tr)ru. \bnsn rugraqhlcqn uinurvr otrpulih i 9qlqs u鐙 1、)し
qヽ下
fhnvn natpYa\an fiudJ,Kurarg minat
整虹 二唖庭並並狙 _塾L生lhェ_鋼ih主
q,ncsr barunrro Vvn\no ,$AK a r l\tqo
bqu2ffla sur,orli \oh qirFh sdtqr:fqDo , - fnukpscr b'bi. \<rr;ns
- BB robaurn h)li\ bfu, srart ini 10
. \q,i) \4U \oukorft \O , to \01s / Ll L
hqql lqb antrurit 1. IB \D1 C /uU
hanl \qb urgq q0,0 t\o lilV
l9q rye )
tholrqnicma ▼トハてゎ。iん
nヾ 9、
IIIII
いllnahE0`
ln inp p5111
Wv d|an\ur十
一
|
― 一 ― ― ― ― J― ― ―
tcrn aqr, ―一二dt\ararpqga
C horirac一ゆiWlW kqrqq*rtrn
kqlub&l fo\ums !q)Er, - b-ufu! uv1L Lw1 枷 ヤゞしni1/q' 輌一 Yhorhnon
vlasi
Jqrg d,q!!rE4l -dqn dteslagq
―
0uni aorL
(rr orUt)B)
_‐ 掏¨p pQ多9唸Km_J勢≦_癒 坐|:輔「 ヽヽ (01hf 'CC
h: - hall \qb hrnqtoUit- yrGglM_ 9ヽゞ |しし、に,に景っk下しラ3ち
- lyut lu!ri1q. 1r ccftnqkql + r"x cc
[minum) + Foo Io [Ufl.]!- dcfi
μ`01C)十'?'9ヽT,,vq♪ __=__リッリ
%ai ba\qncs a"irqfl : \ o
ら
\an&ohia.rb hlil
$ir4y Nqnrgtorrnl
i E,4l )
dan Safal(
s. NOnrtor yangEo naan
oht bqnfu lUnayararr
4. Mono, Vqda -hndq
hr'yownfilal
I looirron gnvn
Un;h,tk ngnqYy ry', al,v,
nniywlar f 7<:wtur
hoto*121
L, FlaMmri Sankan
0l s1Vai ;nd'll0si
3 , hqLon_!&VI : b\ub,n rivqrS ' ′lFt々スxのam,Mn
Dubri\'o 1 llanosqperl
Wpwwtlw s-Qqro r,l Itc,o)
dthofopi(ap fiqtalah rnual |lη i qぁ り。
dtyt bU[ari d,ang4n Vrtfu,;o - &Er,anhanl , Uutn rtatuE (toq )l a NOr.itlr inlayts
dg1 vnrnqrn
3. I\lorrlhrr tnukora
bibir, VolrtrgY,a
j. -Mgr&r mtql DuaLqh
l. ItOlttu1. bqror clbujrlD,
Utuq
6- 4 u1rt9! nq!91
qgdilrLl- bpi rrAni
PI_uEr^ heuani
B. \roloboran' Vviwan a
tq
'h,t*,
g Pcrrtuhornltqn turayi \v line.
1 oda !<slr,{\qn
[{onibr 1-fv
?, ['lonibr irana tuyae
ltlqmuaran se\ana ?x 4
butarr dulall
tlqht, Vanilahor)
\ I kAuhan Vkrtri
, , kr\rlon hraL
Q,o114,uoronjlqryq tl a grdleoPc"t n^rrrqL lC4llql.O\uUq cairan dept qry,6;
da駆狙 _とⅢ 2__h唖!_|____御″汐 傷ル″∝ (ο
`ο
′)
生J並 _Lき並blhap
|?_2112堕⊆ID囲.91ぃ _
1塾212墜)_lh∂ 禦口 Jの
] _ _h1rrgtigrn o
― ― 1助画 一―
――
|~~‐寸~~~~~―
¬「――~~~~~―――
_J______ | ______― ――
―■―■――――~十~~「~~~~~司~~~~~― ~~
|
ヨIIII
|ヽぃic′ lp叫 iscDゞ
Suni aro I f*rornrrn
りり13)lt`汲 Ю。
一 |――J騨型―上
|― 1鷲淋――可
)し ,)υrkl
ぃヽ。杉2211 : Fqlohqn q,krFnrh
,
一J
一 .・ 一.....一一一一一
一
D疏7: hr*n x
! r n&X o"t, \(di,rhqn,
'[o ( leoieo mmt]a
l 1 \colytrzn akr{rirn
! : hut,on brut3 ' \,lulqr Loiryg
J I hu\an \i@!g ; -6dot or1o1 Eo)irMn
Qlolah dl\qKu\tc.rn hndqxqn
しn mqma γヽ2ο
いmヽt_塾主●コ?ヽn_W嘔畳壼
{qflLql W,lzsla\wldqpar te.ralal dcrpqn
ヽヾt19 q`゛ :
tno,rtdqv , d;vr LtBot)
51qan)grkon dan
:il:
h,ru[orz ,\!4t. aD 1,
e. I'tonibr 1{Y I
: :耳二三二一
I t'rqlqt2 lqli,kq!hgryryl1qlim dqn
24空シ聖.主9J幽夕`卜ヽ 9 pl、「、 hゝdい 脇)い a、
t bτ Dししop いいbpp
r`、)ni、f、Obkt dの |
Ш塁__のコュL_____■ __( h\qhqo !-e11?n -
iv rgh K lqJyo i
in,t硼ス●
dloj ( ee ry) fn,r,*,. kr)i hrxzkat t/rn,ot',
_7望ン■量也■■ユ_____――J――_ _gn iU \toYrclr.t; I
嗽il。物い λ di●、
Ino\'anan [n\numan
611し 角
― 珈 an ―
二」
“
堕吐胆iり
GE[婦亜●
u, 1rn f lomv nto
\,{qkhr I$o 0> \n, pla.monbal 、
一
\1ta@l
kqmiE - Nlsri,ont]-or 1a,0 , Ip goleo mmYE, \J B1.r1nr , YF gt f n ,
f :3 toL , sy0, ao t
0 , {hgrnbran lnuhon Vonn
l,*),t,t--g }vo;t aqg
(raog irtu)
\l ro iNlB
一
・
一
一
Ч6mθ n)ゎ「,も、, ,ヽan∫ i
lrrMCr,onihr \rUrna norpa r dan
r01ak
一―勧か
j1*,^,り1,い 12 千 9, fqti(n UvrgatVe.t&ao qufaK
D. lalta9 FneD dang)<a\
l, POnrn bqE_atakan nranjadi \ubi\
lycrniz,r da" rqraF Vr1uargD. Yy ' aerlnr)
O i"orlilql par'egowlra^ olar banlr.r
一
一
lt 11 utlU 〕 flanr bc.n )'rqn ;rlr &rni po) ar
l? ,o h1B 1 -lularnon)br ltrVgutban o'fry
C.anlv lvtnc ?at-r,n
I
Flrna?ara?\:0 plnan lve)1, ifrug ,r" n*,
Voryvn2kya p?_sll!2, fl"qEAtq- hlqIIK(\Y
ゞ
一〇 地ぃt/6(コ |口o ンク剣々 壁ιθrr4 1V
一
一
一
一
一
|,雰 り13 [{amonili,r landa va,nb
h 1o*nn'rn
I(Yt)kuLI
P a7 tnle NI-l\{rnbsnPr. \orqpi \V \'ne lYh,krJ
lflut l'idn rn 90r rnL
4,k,,,
二
一二
l! 3o t0l& - Nonzkali tdarlya q\6yqi f Yqfer, fn\tnqalrtha^ lolczfi alvrc);
Incl kr non 0
[ki,,,,l).)t 1,0\p) ! ILlunonrh,. ln[qke nqkan ]on -), fQnun \n,VYalalaa fraVgn f ftr.a]o
\xinunr brurt , hinvrn 9 l(llqr dirpuhh
u:'
一
一
lθ 4θ わ13 l l'ierrronilrrr tr,vYOrc, bib'r _) あル;サ :
θ:ゅンυヮ♭ルに ko9la qs tatg Nlananiir.,r uual tanfuh l, ptr,vn nartuYaltqn mn) in612t ldak
助υρhh
l, so |り 13 Homon jhr koryurylf,;ra,r1V '0yun9\rr> ArCt tr
l}.sr (p1s it Nlan on jli:r \'r,,dar aJbunti n dqo t fuvtvrQa ln C , illbonin 2, 0 n2/4 13 to - c ,oa)
Dfaa 1A, a hE/AU Ltt ,o - 3.s,0 )
"ID
|′ θθ l\un9a6 ivrY(an lhnan f, Yclivr, nVnrzfukan s-aat hdctt- Ⅸ
hytttqn ndr iltib lzrf,l (Qnnq tluaI d,; nc,,n+ctatl<r.tr) t/rt!'Dl( tvctl(an
f,- ntnr, (Uikit \-
|,′ダ
衡v句。、Vν ''V`V ノ
loつけni ε′)6
(鈴 ωめ13
クε∂,い 13
c3 ln tu iB
や00r
' l'{sn,(ra n kan hrq UDsSrrid
あ |ゥ S(し國 lソ αた n 協 なυ10り,ο ♭ ヒ
―
“
⊆T?亘ば鐵堕_クタr9/qゞ膀 2■「躍生レィP 61■ 十(`=
a,θοり12 ―ツてP,τJ筍,iCヮ'179 C)
Qt) l1\g Jl(qro, \\) O Ntan hdol< olorEi otnL
′
` うθクノIB ' Morrr,)r. inYaia d,on gn61s 『:
陶ゞ cつり にしのしひkαη Oα lraめ ,w nνοん
__り型堕2空_1″セIttr■ヒ地ィ_lny rcy !ap1r,: _1iy tsh , Mp txlanlta(- barworm kun tncz I so cr:
hlrrr, (aircln a I . lr cc I tctlr.an) n r,oo cc (nins ⌒メ1/r7・
f As.5 (. ir_fl:_e boraFi obL)て ,31“ / hao
0 ' boo Lltrlt ) t Fo cc ( Fclrc.t )
+ ':; cc (un:n, I|
― ― -1-― ____― ―― ―
―
―
― ― ― ― ― ― ――
― ― ― ― ― ―
|
1o ,ym/q mklri .D Otx/,, , ?P,
- Ncrpqgu[a! .pr1c,, l?fqn_frotuiq hv1q2l .mlrsrh r\.tr,
I'lqr@f,ql tqqpllnlolr
l' -Pt, \navaYaYTan lhat) fnqka\
JtYn15', 99u 4 rann\q1
= ι`,66:)J - LSi = -. )'.tp (-'t.6,,
」1脇:'
__ケ
“
l)″ ,I『〔と2_■=カシ_2_1
f , Lctr!! r|CyyTtal-ao r4sak 6cyhaa
り=ん
″、19″「
ヽ 歩マ|ニ
■_」空望 生のgセ整■_曼亡_ン型
夕ヽκ セ月夕|ク ♭∽oし
W,|sx{a-l\ory,on ilr,. υ Pα●gn rvltan ol>r btnhL
. I!q[en]|1,r h4q.-@a, 21 19p● 1_2空 tr iヒ1望墜 |:"″た′
] hrprra&&l _ Yoryurgl;na d\vk)l: \unora 6ibi,kc/メ n,
θt h力kaし,デ θttι
■2219ηビ 翌_|レ
QniYai\ eD ag lY
|ソ ′ |リル
唖 ①
μふρi
)多 イθ :降りわ′bり
_望空 5りk l“ィp蟹″_レ空
081'"IB
frukr,
“
ら \rny)l rnonYorl %s?0。 br,た
θ8 30しθlB Vol.rhuhcrn hsrrodid\rea r,_ 筋あ1/
ルわ′イ|, 1⊆ 脚|じ
13 θθ
"12
―――
′一
■―
・
―
0
Mwrotat rct?on privn sohlqh t , Frtl tacngciizKan lobih nycinar
hdcrlt k.rnas, f,daw n'tal t'':untahhqn,ocliaJira
V呻 9nlぃ■917りひaしヮi悔しM‖ f , pt'trn Ynvrga\a\tan \c\atr a)tgi一
一
一
二
|
Mごぃ。ぃ「ぃ麟Kι 醸しnヵη n"凋\\ot\\vMn
13 0「 "13 t, ftatt6n lnarVqtqivn lhakqn
13)沙 り13 1
lllort )tubYt, rnit'tltv 3
qulac' cltrpdhl' b l Txlar air fa)
l'1 u'ror,il, r huhoya 6;bir 0 mutktta 6ibi. kan'rg
"lθ
|| - f'fgn',pn1iur {nval nrYntah f \bnrtn Ycrgcllqlgln nnrti μち′(
lat,', h'aaw nunfuh Iル
lg′ O 17Vlg
りの 的13
・―
い
- lloro n, nr. ko n)ure hra
. ['lgrnbtrnkan- tcop; ,fvf\svn,d
t0 nv lV
0: bjびγフわゆ qpCわか
θ ) 糟qk ″{ビヮ「 σttat
リlも ?o lly 13 反詰:0(「 し
',「
昴;jふ11'ふ f pattn ffcrqataYdn b,kiL rat |れ
'\rvo, ixrvry,1n 1lar,q67rnbilczn lla)♭ |′ υハック
A,im [ol dqah
lB m {.{tts ) lltr4qn;prltan lonon tn"rkqn l, lanrLn hsryalat@n lctal hd,qb 勁あ'sa,likiL tupi Jlnng frval A yacan tq)d(an VnlqF-
t,akan9 *inun [udifr;t u
IS υ,い 13 ll - Nangrtlurkqn fiukqn flrukrn ∫` 子の'〔
ρ いGセクレkαハ lηワυ メ,磁
hou,rn fi"akqn sqvrh ytary, )igr(lfux|,6ο ω12 f4ononilu r rtqfur hilran 0 , {hvnbran mtko;a bib;r 勁妬′′′
にゎし
|タ
"′
Urn,onil"nr hqn'l lqb qiLvnr,t O alt>unirt )o nelAl ア);''ス
dotn Qrvq ンに4 14,∂ ●フ″ ι
お ,θ′ "12 l\lonront$' fun4o odv^, I q;hr (), Plrrrti pig.n ankrソ
″″y~
'3
θO しり|` 〕 I\'{rrnonihr, 11n lL__レ菫■ 竺望レ?フレ4口 ηた
)a; 'xrbar,al:
0 ID eolca mn)le.D 0t*i,,Yf oo x/n . g, t( r'C
'ρ
θ2 1の 名
,ζ θ」妙lβ 〕 _ l‐ lthぃ〉σn υ′ ,ら /膚 ′にしηn 0 , Sorztlr iwrkumn€; 脚け
blrro,\ kanu W a-gv/n一
一′
一
一
一
二
一一一
「
~‐ ~~
|
11,
∂ζ3ο い13 - Nurnonlhr rnbrks, dqn \an1e C lan:an rhrqtt \,qn InaFan )
ツヴ ,y,4[lり f′留_12望gI
fttf世♪L__J_J_響 177_9ヒ
"|′__ |',卜 _1■ _swII望 11里し __
bclリ レ ,ハ ら、
Ma9rilr,e hlqnco cqiran , I ' \uo cc (n rkzn) + Gvo cc,
-&1ry) l--r'g:!*!!l!!c " _tql' ob.av ). I OrJg ,+ lt a^
0. しοσ CIけし)|,cc(ulハ c)
| =C。 ,cハ クス
T~瓦Iお」「~葛
r――一―
半 _墜=―
単 一― ― ――
| , キ ■0フ G〔 /い o″
%b、 ′[t ,. i
- l\o16rFrn tervpl t0J otr 1umrym,E,
\t hni ao[
(θらの ltl
00 l0 til/B
のω り13
W rE lDrs' l'/
_lЧし"′
,ぉr′「11ノ lθ ,つ :q)′ れ p力llp′ 陶∂針/ゎ
- \\.lunon;furr7′ 7,_グ 7η _1_,1_ン,10 〃
"?'αレンハQルた
rlo1l lqrolng,)qc clvnsqn tnik
ぅ|レθゞ 7σ,しη _2二 lli空 _=亜空2生_翌望J 立 1__慶l
--k y'i: I-lstz*y:g:- - I
掏フ pαl。″clゎ 1/1′ ρノル脅
- U.s dlaYv1tl,aY: 41ta
YInn ratnilowlvr- PI空_Jγy望生翌_杢五りg71labi\ ngqnan, sprai. furl(uro1
,望,P二_21二空JgP,_型 ,
いC●οn,|。 r 0ュ
οt rμ l 夕多x/.2 ′θ,9求
(面雨 D
l rDttο
(ο αゞに 蛯 _t___墜てЙ聖し上Iw仁_豊壁1留1脅
二21_量生竺|__1望′てコ望竺!Ca/__
N*e!ry llpa\jyan lq{-o-l -- -! rrr.vryvtl-akan 691t)^
ylan dtiyayiy,ga,
2_11_L型螢 笙 量 聖 __■望盪 |五__ ■_主 上壁空 _堕量蜜上_竺三翠 盪型
_1 _聖11ク璧望P_二髪惣_J49nV二:整ハみ lu r r\an ngncloty;a,1'c1,t
・響`鰺
lAIⅢぃ りθ llx \rrr ?\ornon\,ar\ 毎′ο0 FryI脅ギ
lo O'"13 - MumOnihr W@vooo,n ol-ot fqr;
\krna,ralan
- Nirmopibr tranda krMa,
\ ilrcr vrrn h \ ar- N(nrnr\r adaqro 0'.,:ar', \(/ -t,^
I'l*rnrfr. vi*<,
θ)い1、 .ヽし ,cn多グuV●∩0いし
堕ην wI,T7″ハ
91 11,の 1甲
“,■10P
卜範ぅに,bりけ出e ancかむ′
ルυlの 及フ も,♭「「 レセバリ
|ゞ「叩
“
P PvP′ :「d4か プ`αl
41o)%「 防の1物 nqハ
∫「: P'q, 9γ ,々ワ lCan _
P?|マ?「FIンあF?甲
tめ レr/ P,“あ 3,α ra`ヽ
_ _望 !Я lゴPll__
0」 いク″θ, もあ′ヽ″レ7ヵ:じ
ゞ、 %|♪ 7ハ ,こr9ク 1フ レ`a^
そヽし/f ン圏/ “″′″六
本わ′ι
10θ 7い lβ ;
〕
〕
み ″f
み′ι19リ リl
lり oο WIじ 〆tヶ′ι
ル″|クθり13 [,l orr0rrilo. m,lkoV q bibif
|,,ゞ け|, || )\.iC r,lOnl$r lv,tal frUnlzl, ″″ι
lθ 発 ″|` i - Vsr,olibl ftg!rgtiva. 0' N|()vns\va q^wic 〆ち,`
l,l.U ll,tla耐リ - ^lunbttnkan furufi inPr θ [;lzir alcrrei θ♭at 脇ル
rレ gbゎメ′c7.り 1 動 小,ノ |夕 したゞ
\u nt srint;d
11ク s lti13一リ
l"{cmorribr lQdar alhsnin O, a,ll}rntn 2,3 ng/dt-
W atrttig 〕「 ン,シ ?り′“
9■ _″27,77■ n
Wイ|||1 2′ :Jl申? _
型野ζ"■
1__理ェr_翌々c_
√I Fヴ「1性rγ l■ハP7ι
わしして “ぃ1動 n oη ″οιルの
ツ p。に1,′ ク,い′“ sクノlilダ
‐
r. ″・ 3)υ′ ″σ多クル杉ハ
り′ι
協lθ i:|な リ 漏 zλ
fnau oaftctn {Ylvth
\iotne disaranlrctn
,}θο lt B [lcn,oni/-r, , itq\ur fidas p ,llq1,6rqn ntylr6;a bil,'r kpnyz
170「"lι
11 \ r!^rnrhD. adar,!a Vgarcn ∂ Fッ トα♪k, ι
| 9 20 tntft - Nlsmonifrr Plaha & sn'no ouLltyy fi pptn tt1/・ θη Ⅲグ%だうだクリ θ41ヵ。人
|
ttUbur + hinrD 37nie-r air, λ
L生上_三笠柳 生 菫L望励′ | 4 \am6(/l{ Vonttg (zs
194,"|) ht6q Lalancv cairan 0 I , 9bct G*Vn) + c@cL [n jnup") ′勁ρメ+ Zrt) {r ( tn+u-c ) " 9i3 c<,
θ:t,∂θ(」リリ十多ιι(υ"ncノ
十
~cc tw民 )ゞ=c,3〔 6
Bc, )ン ク
,Sψ ‐ らps七 十 多多|(`/
一
一
一
二
一
一
一
― |
一
一
らだ、り0,、iMY、
\-qtnl9 .
g 2e1j aert,
ω ω13)
鴇ヽ、9,
FJ_塾 ぃ "Q99■聾o■ _望つし _い壺ノ″1叩 19P!ゆ11 νttTttP
- \D 0olQ0 prrlfe,\J Br.r/m, \L( Nx/n, 9 3a "c, Sg0z ?o Qo
ki:rlthal_ lqpal psw.t dalq,<al , hr\uro ne o2 1P-/n
!1il,rt- vtefig7nnafon dl,,:r bqn(r., I'arnapasdt\
‐11,い ,ソ ЧI′_ホ79`CヽⅢィloj′り、9 9η 7か壇
Iイ″望
―――一―並 l菫■翌=A . l.lqralah _壁幽ヒq夕ゆ
“P い・ ツ!?="Y∬ 軍ゝ聖,
Y . \qOurthn JnLurwnri
nonitor ftt [{unqius !sasgk, yqrggunqol, 0rot'oon! Et 、、a♂
- \oryl\gt,- -I loliilqLflrg f ygrrokln,tfu lftrlrtorsi dugrln ltm1arfu1/ 191g\qJ
' kO\qlnrasi kntrrn 0t sa.$L{\ \ndiKqsr
-t 1 1?9rqn fg17-rlSlr, lrd..rtc alcrrti fncih-qnan
9 ?vnr 9916 ' hnul -11"yglaYSt
tlqklal :xMok bubrar + Trnv!ql .[uhh ]9,t'lezg+ytv) :_ lat n .\u:VMYq! y\LeJ kayl \ia9N mulra!
- k1grn \vyglug! gk2r'- \idqlc w,r,'ra\ d; y\x)n\auv uf rncrxqt Ao*.
Yh1tr,;rr" lUdt\tiL'
- \An'm fo12ot-aHan t^tav nla46rn Su)trrti gonT Jr'rq rq nka n
A , ' \r'ur- bibiq )tnnre \,or,1sngYra qn?:yyiq,
- A\ior,1njl ?, o-nz la\ , uwc4 Ab,o nas/ dv
I . flqralah llyq\ \rv\un, tura\zrr
P \ un),.,uk ., i1^fty ,gner
1`セ蜘 型 Ш 主〕
"lalヱ “
Q山 [_量い 鈍 ヽ'mね
u怜 ′ヽ ,k"a bb亀
hrto,\ i'r,unkah ko!,unr\,r, , a\\,rrrnin
__ .lUlrn_ryUn scdi[ ht siye,-et1[\1ql _rskqLNN lrylft--iltg91-}ftsr qth qq,-h,- lqtali11kun )\ \irg
V64,σ、 口9弩ιへbbハ つい蠅 n ,輔 ∂些 _b"ソf十 _壼 υTで=711ttl_12177?on'sn \xanaataKan BAtr p6'u q y llrlB ?1 \uy--\- !!l:s-
郡 :ゥん′ マ 8ゞχ/h′ )gxln, t; .L'C,9pl)2. 90 %
l\r,tt{ora bi\:ic
A\bvrnin e.,0r,9ldt, wq A /′し
Jtntl giWs , V\ancs aian . /t"r J lG '-L / hlh
. M^r,rt " vO\ur"r, oTirzn h\um h.ar-r-'
\r,pigi w6n \nhowtns,
\1,!l13[us _hi d11si._l_lrr, ulqt/ lots', Vrvq r a\buririri. trlalrc
|
|―
――
十
一 ―i
l―
―
|
¬~~
いしヽx,静 ヾ Rヽ〔 、ヽ(anぬ漱町ヽK´ ,` D′。, frlれ,I
⊆0三二五lil
Lva\uasi (roa
ramiq , m ヲ[而
!,, !:l
Zvm,aL ,
\g Crtni \ot(,
(r, es
ちッひ.♪くゎ| (;1,so )
, , - Yalan trrgn?abh2n AfaK hrwurcang dcrn l}atto{dr Wbr\ ngarton,
hrnaia+ \dqK hr\q\u hro,t
た
い1臨クト
0=´つ・ッ
“
9坤ぃっ′ツ,71か ′=卜 'gχ
′hバ“`′「 :9′ Iァ 9ク ?Pl %nMb
- ilaf,{r hrgYa\ t r\\GW?u t)aien d\,rrr L,a n h, ptnq paran ,Q !-!r"' farran pucqv , lHuna iKtonE , Vl}vng\'ra a,rlomis- , fivttuyu biUir
A . lqcq\ah krr,*aorh<ryuXh;an \roia nqfqr hlurv, hntzri? I.onTrr\kao intolyCn!,
- $L:ntl0r !V, lpno ngryos X rlrak. lronggonoql oiul brnh_r prnaposo!, r4drto:
_ヽもboms uヽltcln 9.鏑りa「 MikO●
Эυhnat, t. 'Yq5,,rn noryphkcn hotok o\vy?zi fioFsnarn
!oQlr rytt- [oon mlr)oo*aYan Y]rcrki. \p0s bubur + ??(J\a>-aiy[ufi\ + r2olar 日 ヽ
(aa.ss tl)lD
Ial'cn V1wry,VVan g.rat &d.\t \"!.a\ c.lirnan4zaau!<an unhlK
d,an r'rr1_u1n saCtKi\ "- Vqs'an ltengaYoiVan !n61r.r rrg)r61q &)l!tIl Ja"e .)iz;t42nt(on
- Nukora biblr \r.sdre, kon;unpli-a anO m,
t\rrr\r\ s1yi7\ ba\um brabas
qti adr.r !\ q\qrgry rna'[,.irrr, l]Dnrior rlbor<eqqxal 1yrqry- Y,rqilqra b]b1 ,
lur,\, hylb\, Vcqughm, \oaur r,t\[umrn
- [riyrhl' rnohol a/ih1t !tl' *n,V , ari-]-qrkgrn Ir,aKrin frotem hsuqni
?i,ma! ,
ro?un1?ll 聯印 ヽ ぃ。nbヽ
(a1c.ro i.Ore, 1,fl tgり,つV, Paぃ , ?`0,11"ッ「すンロf「 いlP,,ヽ |ヽつ。17'
二bⅢ ■w¨
“
1,小ュ,,ドドいairぃ ′嘲V静 348 ぁ
- !',r + 4.l1 (, t\- :iL : | .v I t. fon
A = Mtrralqh Fu\rbihon y,o\ttmo coi.an \rlipn \era\.ea,:
\onjvV\<an \rrFtrygnyl
I I's!Ll!ul!'dqs! - llv_,_ t{ry13l]\:n-w91 duur-_tlla|k
Y,可?呼,__ぃだ中PらII"‐やPIT wt_坐毀〕ギlⅢ
_二_%Ш 亘 __ _______―――
_LAぃ ぃマンフレMn m四キ ぃっぃ v彎 イP,| _-losru1 IoWtuV.n eakir raab dianbi\ )qyahngo,
P LclryuvXan \nbcrircnqf
: &)g!ryt- -wuulsr-qt:e!e\,h-. th\sl[tq lY-ug.- --Ialq yv, qhkan l\\h \rD lrJl?ih ryqrhan, \irox Vm<rr, hiialc
″0%
E utuoo' (ro+7 )luKti
Gbhr,
11 )ynl aarl
( tr or t,ote)
' - Iqlon lnurgaYa)tan Aroh bcrdrcrm bah bcrzt rolaW lctdi l'no\qm ,
llto\cil **qrt lqnn Sr:mi1ou)\rr yorricn \\\aD9a\-. 1\a^ $.<tnjold\
\abrh hyaman , tovh \sr\44.c)rq )an dlrnryar \aN barktu
:´や ?ツ
`2_〕
〕レ やづβ//し 躍 ,σガm′ Fl',′ FiC w主セ_空ユ-
\tr.ur<ln \om9), SFlvrq 'tFfonX t \arSurg\;va qnarnis
,
- hqaranT Uq {P-lr'^ lcinarat konv1.
「しっ●ヽ いを、,"て,ャ, りu,97ク
'´
リツいや口漁
. \ctn)wk.ln )rwrvanri- lnOnrlXr 11{ \'oolKqn り、chび口
"halKaぃ
.lhQ,|
- hgntty \rar$ naps l rtruK aq90n tun\{rliu\f / 1oL,r\Or
nror\\\\r !(WVr,o40 otw U)ni) ptrn(ilrso0 - \'1 ,,-,..,1, '11.,111,., f . !r;'.';,.
FfrPfl,ri
D,rrn,r\i
IA
ヮ
‐
A= \"lqE iql rnua\ brqtad
Ydrisn lrsnggqko! fid\@n \h yor, bulur I ninr4 z 11a)as {IJ,?llh,
い て__1並墾撃主 。L±い′■全31ェ _上雪野 _聖J吃 _υ [上 )
, pl'on a$Lus , o,\bvnin a I ne /alfu\arca. gal iall ‐1 3ぅ |“ /haヽ
YqZbl lgtglllzqtgn kdgblhan Ylums ca;ra\ [\r,. Fara6e
lLquylcr_rB!(lq坐l」L_」:塾上 ,ヽ社里1_ュ
"`._ぃ
111■ _r4,■吐 、二上、_覺_1_坐上m- 19ni\-1 \"I1Ko 4tLq!l\ o$U! Jtiv !4O,y cq\rqn
Yq\qbq{ lqlql 4l1q.tfr \o1or\iq\ug, c\c,q1o!r\, Tl_lon FUa_lゞ = CS ヽ↓n I klrl !c1\a* fonhryl hr|<an nrinurn * d,'Fl
Q. ,Yqtot bj\,r_! rnor.pvy!1rrk11 ciqn ycnd$rw.Wn ,\En \,ailr,\^ictrn1ru hcfia\or\no", V(,"ntg.n1, dgn Lc.ncrr.riraLroncan,j yrinuriian
Aa di anJvrkern b d\'rr.roftinlp
_艶埜」璽聖ゴ_世士いい[聯師III
\@,ry(t9'lE wtn)
(il or wir;
マGY鶴 ・ヽxan 、ヽ、、nハ (bりも ,ヽ ヽ苅hah、 )
輛 l
bbヽ ′
0・
へけ
I'toKt,r %シ Ev,.r\uqr,' (ro*7)%砂マ
Sb柚 下
`ι
′F:OJ_wit__空 1__
919“
"_/いlr“γ,り
H,iPmqh,^Yrulrra\i
〆高鷹圧~
いIKtt V.
、た9A
LWヽ,c¬
― ――
|
一
一
一
一
一
.
一
一
一
一
一
一
一
一
1i !yn) aoif
(kr q) lnte
%もb も
\1 )yxl 26t1,
0,ぉ い13)
一Tヽ
′bbitl′
t ?uni rot0 RAK 3 ct rnvq!, qir lsl . 0AB rr \q".\xlr Q2r cc
(r9 rE wrn) 0-' ,hrlfgq \eib;. k*na, hr'on ar)bor ,a\bvnin a t ns /al- ?*-ll\arus aslix1e -l 3;i (i ' \r;r,i
A . Nlarb\ Fo,porqy75n1-61n kCsbih.n \)unra Ce;rart blm t-srat
マ ・ 口ヽ
"沐
、ぃ 、っ、“
nヽ
!10',\.bL stu[is \idrrut ,11V, ydqriq i alrt1s \nil \uU Iurco r n\bun,rn
- n'0rrh I \r,tqKt dqn \rr\c outlul , \r\rria !,cr\rlncrr cct\ran
一一一一二
- Yo\q[oraci hnnkun r\tr tq,\rK, \ari oc\io\rrs , clcrrr (ulci\. \ns \]or.
ちしぃ ,N I ' 1as'crt \rrgngatokan k\r* lcl\qn \orlarrzl vctY-o,n rrinur. ,m dtq.
1 9brfi ηじ 0. .1on'vn \ur\jhqL yrqhpvrhqhkqn r),an vcn)ua2a.Van dstn \,qik
n O wlり Yrolynfu \r(n)0\rr\n ,", Knr,\""t' dgn Lc.nar.i,rc.,1lrq1,51 1-, A yrinuriian
ハ`
Vs d\; av\vrvc)(' o Ji*r*r**T4- dcSrg).1 \'o'?qLrrurn \.eralztn
Yo"trt'rn*un \r,hrronr, ( VcAukan torrlr.V"" f
『‐‐lanぃ 聖7り a■,9P 叩卜ヽも1り り` やq甲 , Fリク4●ゲl P919,2
,ゞJ^_輛烈n __マ21,i S,Jiゃ リマ「 P,い いの,9レイq,■ 7り笹||
)ぐ ふヽ ゃy,m9P,wッて cヽrンノク吻d9n 暁197で,シr"Iり?
- hrrlarargr {Jz 4P-/r'^ btnaral konul
A ' Uqrqlah F<rhcla\rcpkhl-n fra lqyas- bdum kerqhe"' , \un;Utkan \nNrWnci
1 {ヽも、an
',hSぃ ってりahhヽ ぃdヽn‰ ″ヴIЧ,vi`ツ 1,y壁_1′¢77_1lr Pり ,さ
は illi`
LEⅣIBAR KONSULTASI
Nallla :Khikmah Yuniati
NIM :A01301778
飲Mし 1●aA晰噺
林レ派Klく%「
αMArレИ~£Йし ■
′
"肱03/匠4+
際♭ 2
&ru t
S{Wi
06,t r
stguai
勉31_′″
幅卿い‰
ムγll
Z訂昨卜滅友
‰廠fずC観縦・
Hari, Tanggal
々〔知 i2o%
夕多 加 1
μ「 2じ
t Jul[ z.16
Materi Konsultasi
年
―
ο趨″碑ん
けた
静1鷹
夕 .
じ「
1イ
多′1
No. Bab,n
TTD
mhimhP aW
TD
・asIs
T
ahM
つタ
5 め,I%
ヨ
tュ
肛
窯
μ
か L
LEMBAR KONSULTASI
aam
‐M
N N
:Khikmah Yuniati
:A01301778
No. Hari, Tanggal Bab Materi KonsultasiTTD
PembimbingTTD
Mahasiswa
t.
η
l
いろ
り
Lβ ルtf・′
じ
鉤η艤〔L
加ルキ1紘
Цけ に
マイ でニダ
1-ヴ
|lillll:
∫e∫t/ar
脇
ぃce/
Wttra憾榊・
にQづ 衛々物α
l
般′
町じ
じ
レ~ん〆
一り 9lda,9
脇
郷♭ル
ル置
に
1
1
‐シ