asuhan keperawatan maternitas malam aa
DESCRIPTION
maternitasTRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS
II. 9. ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PENGKAJIAN DATA KEPERAWATAN NY. M DI RUANG DAHLIA RSUD SOREANG
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
KLIEN
Nama
: Ny. AUmur
: 35 tahun
Suku bangsa
: sunda
Agama
: islam
Pendidikan terakhir : SMP
Pekerjaan
: Ibu rumah tangga
Alamat kantor
:-
Alamat rumah
: Kp. Pasir Koang RT/RW 1/12 Majalaya No. RM
: 33849191 Diagnosa medis : Post Operasi Sectio Caesarea (SC) dengan indikasi POD I ai letak lintang + post MOW + Anemia Tanggal masuk ruangan : 3 Mei 2014 Pukul: 09.15 WIB
Tanggal dikaji
: 3 Mei 2014 Pukul: 09.15 WIB
SUAMI
Nama
: Tn. IUmur
: 42 tahun
Suku bangsa
: Sunda
Agama
: Islam
Pendidikan terakhir: SMP
Pekerjaan
: Buruh
Alamat kantor
:-
Alamat rumah
: Kp. Pasir Koang RT/RW 1/12 Majalaya B. ANAMNESA
1. Keluhan utama
Nyeri pada bekas luka operasi SC
2. Riwayat Kesehatan sekarang 3. Data Obstetric
Riwayat kehamilan sekarang: G4P3A0, ibu merasakan hamil 9 bulan pergerakan anak dirasakan, diperiksa ke Bidan karena keluar air dari jalan lahir.
Data Persalinan
NoTahun LahirTempat PersalinanJenis persalinanBBL/Jenis KelamiUmur Kehamilan
1232000
20042014RSRSRSVacumSpontanSC4200gr/L3800 gram/P
10 bulan10 bulan
Data Nifas
Intake
Makanan :jumlah :-
frekuensi : Puasa
jenis
:-
Minum :jumlah
:-
Frekuensi: Puasa
Jenis
:-
Masalah / keluhan
Output
BAK :jumlah : 250 cc
Frekuensi: dipasang dower kateter
Warna
: kuning kemerahan
BAB :jumlah
: -
Frekuensi: belum
Warna
:-
Masalah / keluhan
: -
Mobilisasi
( ) aktif, dimulai sejak
( ) tidak, alasan
: nyeri karena luka post operasi SC
Aktivitas istirahat dan tidur
( ) tidak terganggu
Frekuensi : malam: -
siang :-
( ) terganggu, alasan: nyeri post operasi SC sehingga klien tidak tidur sama sekali
Pada nifas saat ini, ibu mengalami depresi
( ) ya
( ) tidak
Bounding attachment
( ) ya
( ) tidak, alasan: post operasi SC
Reaksi respon ibu kepada bayi
( ) bahagia / senang
( ) sedih
Personal hygiene
Ganti pembalut: 2 kali sehari
Mandi
: di lap
Masalah / keluhan: luka post SC
Riwayat laktasi
Apakah ibu sedang menyusui
( ) ya
( ) tidak, alasan: air susu belum keluar dan bayi sedang dalam perawatan di ruang perinatologi
C. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum: lemah
Kesadaran
: composmentis
Emosi
: stabil
Tanda-tanda Vital:
Tekanan Darah : 110/70
Suhu Tubuh
: 36,5 C
Denyut Nadi
: 94 x/menit
Respirasi
: 24 x/menit
Muka
: tidak terdapat edema
Kepala
Rambut : keadaan rambut bersih, berwarna hitam dengan konstribusi lebat, rambut tidak rontok
Mata
Konjungtiva pucat, sclera tidak ikterik pergerakan bola mata normal
Telinga
Ukuran kedua telinga sama, posisi pina sejajar dengan sudut mata.kulit lembut tanpa nodul, warna pink,tidak ada serumen
Palpasi telinga luar dan Prosesus Mastoid : Kedua daun telinga tidak keras dan prosesus mastoid tidak tidak lembut, tidak ada nyeri pada kedua daun telinga dan mastoid.
Hidung
Bentuk profosional, septum tidak deviasi, lubang hidung simestris, keadaan bersih, tidak ada polip
Mulut Dan Gigi
bibir lembab, pergerakan lidah normal, gigi tidak caries, keadaan bersih, jumlah gigi lengkap.
Leher
Pergerakan leher normal, tidak ada pembesara KGB, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
Dada
Payudara : bentuk payudara simetris, tidak bengkak, dan saat palpasi tidak terasa nyeri, areola hiperpigmentasi, putting susu menonjol dan belum keluar kolostrum.
Paru-paru : pergerakan dada simetris, suara nafas normal (bronchi, bronchi vesicular dan vesikuler) tidak ada bunyi ronchi dan wheezing. Frekuensi nafas : 24 X/menit.
Jantung
Bunyi jantung normal (S1 dan S2), irama jantung regular tidak ada bunyi tambahan.
Abdomen
Terdapat linea nigra, striae gravidarum, Tinggi fundus uteri 1 cm dibawah pusat, kontraksi uteri baik, dilatasi rectum abdominalis teraba padat, frekuensi bising usus 22 X/menit dan tidak terdapat distensi kandung kemih, posisi luka SC vertical berukuran 10 cm dan terdapat nyeri tekan..
Vagina
Tidak ada varices, jenis lokhea : rubra, berwarna merah disertai bekuan dan berbau amis, jumlahnya banyak, terpasang dower kateter pada lubang uretra..
Perineum
Tidak terdapat edema,warna kebiruan dan hematom
Ekstremitas
Atas: terpasang infuse di tangan kiri, tidak ada edema, pergerakan normal kekuatan otot bernilai 4.
Bawah: tidak ada varices, tidak ada edema, pergerakan terbatas
D. DATA PSIKOLOGIS
Klien dan keluarga sangat senang dan bahagia atas kelahiran bayinya, akan tetapi klien kurang mengetahui cara merawat bayinya.
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium: Tanggal 17 Januari 2006
Jenis PemeriksaanHasilNormal
Haemoglobin 11.88 gr % L = 14 18 gr %
P = 12- 16 gr %
PCV36%37 50%
Golongan DarahO
F. INFORMASI TAMBAHAN
Antenatal Care: Melakukan pemeriksaan kepada dr. Spog sebanyak 1 kali dan kepada Bidan sebanyak sebulan sekalisampai usia kehamilan 9 bulan.
Imunisasi TT sebanyak 2 kali
KB: -
G. OBAT-OBATAN
Amoxan 3x1 diberikan pada pukul : 12.30, 13.30, 05.30 WIB
Pronalgessup 2x1 diberikan pada pukul : 17.00, 05.00 WIB
Neurobion 2x1 diberikan pada pukul 17.00, 05.00 WIB
Ciprofloxacin 2x1 tablet
Nonemi 2x1 tablet
H. ANALISA DATA
DATAETIOLOGIMASALAH
1. DS :
Klien mengeluh nyeri didaerah luka operasi SC
Nyeri dirasakan terus-menerus
DO :
Terdapat luka operasi SC di daerah abdomen
Luka masih ditutup perban
Klien tampak meringis kesakitan akibat operasi SC.
Luka SC
Terputusnya kontinuitas jaringan kulit daerah abdomen
Merangsan
g pengeluaran
Bradikinin, serotonin dan enzim proteolitik
Dihantarkan oleh syaraf afferent ke medulla spinalis
Rangsangan nyeri disampaikan ke otak melalui traktus spino thalamikus lateralis
Kortex serebri lobus parietal
Nyeri dipersepsikan
Gangguan rasa nyaman nyeri
ANALISA DATA
DATAETIOLOGIMASALAH
2. DS :
Klien mengatakan masih takut menggerakan tubuhnya karena masih terasa nyeri.
DO :
Pergerakan terbatas
Kebutuhan pasien dibantu oleh keluarga atau suami klien
Klien tampak lemah
Posisi tidur tidak berubah
Tindakan operasi
Klien harus bedrest
Sulit dan takut menggerakkan tubuhnya
Keterbatasan bergerak
Gangguan mobilisas fisik
ANALISA DATA
DATAETIOLOGIMASALAH
3. DS :
Klien mengeluh susah tidur
Klien mengatakan tidak tidur sama sekali
DO :
Klien tampak lemah
Konjungtiva pucat
Nyeri luka operasi
Merangsang susunan saraf otonom
Akan mengaktifkan norefineprin
Syaraf simpatis terangsang untuk memacu RAS mengaktifkan kerja organ tubuh
REM menurun
Pasien terjagaGangguan pemenuhan istirahat tidur
ANALISA DATA
DATAETIOLOGIMASALAH
4. DS : -
DO :
Terdapat luka SC pada abdomen dan balutan yang belum diganti
Tidak terdapat tanda-tanda infeksiAdanya luka sayatan pada bagian abdomen
Masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh melalui
luka tersebut
Reaksi infeksi Potensial terjadinya infeksi
ANALISA DATA
DATAETIOLOGIMASALAH
5. DS :
Klien mengatakan belum pernah merawat bayi
Klien mengatakan tidak tahu bagaimana cara merawat bayi
DO :
Klien berumur 18 thn
Pendidikan terakhir klien sampai smp
Pertamakali melahirkan
Pertama kali melahirkan dan belum merawat bayi disertai kurangnya informasi
Klien tidak tahu tentang perawatan sehari-hari pada bayi
Kurangnya pengetahuan tentang perawatan bayi
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan kulit daerah abdomen akibat luka SC
2. Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur berhubungan dengan nyeri luka operasi
3. Gangguan mobilisasi fisik berhubungan dengan tindakan operasi SC
4. Kurangnya pengetahuan tentang perawatan bayi berhubungan dengan pertamakalinya melahirkan.
5. Potensial terjadinya infeksi berhubungan dengan belum adanya perawatan luka
ASUHAN KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS MASALAH
DIAGNOSA KEPERAWATANTUJUANINTERVENSIRASIONALIMPLEMENTASIEVALUASI
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan kulit daerah abdomen akibat luka SC yang ditandai dengan :
DS :
Klien mengeluh nyeri didaerah bekas luka operasi
Nyeri dirasakan terus-menerus
DO :
Terdapat luka operasi SC di daerah abdomen
Luka masih ditutup perban
Klien tampak meringis kesakitan akibat operasi SC.
Tujuan jangka panjang : Setelah dilakukan intervensi selama 3 hari, Rasa nyaman nyeri teratasi
Tujuan jangka pendek :
Setelah dilakukan intervensi selama 3 hari, nyeri dapat teratasi dengan criteria :
Rasa nyeri berkurang
Klien tidak meringis1. Kaji tingkat nyeri klien
2. Observasi tanda-tanda vital
3. Observasi tanda-tanda infeksi.
4. Anjurkan klien untuk melakukan tehnik relaksasi, latihan nafas dalam dan tehnik distraksi
5. Berikan kesempatan kepada keluarga/suami untuk menemani klien.
6. Kolaborasi dalam pemberian analgetik.1. Dengan mengkaji tingkat nyeri, klien diharapkan dapat mengetahui sejauhmana nyeri dipersepsikan.
2. Dengan mengobservasi TTV diharapkan dapat memonitor keadaan klien.
3. Dengan mengobservasi tanda-tanda infeksi diharapkan dapat mengetahui tanda-tanda infeksi secara dini
4. Dengan menganjurkan klien untuk melakukan tehnik relaksasi
5. Dengan memberikan kesempatan keluarga/suami untuk menemani klien diharapkan dapat mengurangi rasa nyeri.
6. Dengan melakukan kolaborasi dalam pemberian analgetik diharapkan dapat menekan rasa nyeri pada klien. Tgl 18/01/06 jam 09.30 WIB
1. Mengkaji tingkat nyeri klien
2. Mengobservasi TTV
Hasil
TD : 110/70 mmHg
RR : 24 x/mnt
N : 94 x/mnt
T : 36,8C
3. Mengobservasi tanda-tanda infeksi, seperti:
Kemerahan, bengkak, panas, adanya pus dan nyeri bertambah.
4. Menganjurkan pasien untuk melakukan tehnik relaksasi, latihan nafas dalam dan tehnik distraksi
5. Memberikan kesempatan keluarga/suami untuk menemani klien.
Tgl 18/01/06
Jam 12.30 wib
Ds : klien mengeluh masih nyeri
Do : klien masih tampak meringis kesakitan
ASUHAN KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS MASALAH
DIAGNOSA KEPERAWATANTUJUANINTERVENSIRASIONALIMPLEMENTASIEVALUASI
2. Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur berhubungan dengan nyeri luka operasi SC, yang ditandai dengan : DS :
Klien mengeluh susah tidur
Klien mengatakan tidak tidur sama sekali
DO :
Klien tampak lemah
Konjungtiva pucat
Tujuan jangka panjang :
Setelah dilakukan intervensi selama 3 hari diharapkan istirahat tidur terpenuhi.
Tujuan jangka pendek :
Setelah dilakukan intervensi selama 3 hari, istirahat tidur dapat terpenuhi dengan kriteria:
Klien dapat tidur sesuai kebutuhan
Klien lebih cerah
Konjungtiva tidak pucat
1. Ciptakan lingkungan yang tenang disekitar klien
2. Atur posisi klien senyaman mungkin
3. Anjurkan klien minum susu hangat sebelum tidur
1. Dengan mnciptakan lingkungan yang tenang diharapkan klien dapat tidur tanpa terjaga
2. Dengan mengatur posisi klien senyaman mungkin diharapkan kebutuhan tidur klien terpenuhi.
3. Dengan menganjurkan minum susu hangat sebelum tidur diharapkan klien dapat tidur dengan cepat.
Tgl 18/01/06 jam : 09.30 WIB
1. Menciptakan lingkungan yang tenang disekitar klien dengan cara menutup sampiran ketika menjelang tidur dan membatasi pengunjung atau penunggu klien.
2. Mengatur posisi klien senyaman mungkin
3. Menganjurkan klien untuk minum susu hangat sebelum tidur.
Tgl : 18/01/06 jam : 12.30 WIB.
Ds : klien mengeluh susah tidur, klien mengatakan tidak tidur sama sekali.
Do : klien tampak lemah, konjungtiva pucat.
ASUHAN KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS MASALAH
DIAGNOSA KEPERAWATANTUJUANINTERVENSIRASIONALIMPLEMENTASIEVALUASI
3.Gangguan mobilisasi fisik berhubungan dengan tindakan operasi SC, yang ditandai dengan :
DS :
Klien mengatakan masih takut menggerakan tubuhnya karena masih terasa nyeri.
DO :
Pergerakan terbatas
Kebutuhan pasien dibantu oleh keluarga atau suami klien
Klien tampak lemah
Posisi tidur tidak berubah
Tujuan jangka panjang :
Setelah dilakukan intervensi selama 3 hari diharapkan klien dapat melakukan mobilisasi.Tujuan jangka pendek :
Setelah dilakukan intervensi selama 3 hari diharapkan klien dapat melakukan mobilisasi secara bertahap, dengan kriteria : Klien tidak kesakitan
Klien dapat berusaha secara mandiri memenuhi kebutuhannya tanpa bantuan keluarga.1. Kaji kebutuhan klien yang tidak dapat dilakukan sendiri
2. Bantu klien dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
3. Anjurkan klien untuk menggerakkan bagian tubuhnya secara bertahap
4. Motivasi klien untuk melakukan aktivitas bertahap secara mandiri1. Dengan mengkaji kebutuhan klien diharapkan dapat mengetahui apa saja kebutuhan klien yang belum terpenuhi.
2. Dengan membantu klien dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari diharapkan kebutuhan klien terpenuhi
3. Dengan menganjurkan klien mobilisasi atau menggerakkan bagian tubuhnya diharapkan perfusi oksigen dan nutrisi kejaringan luka dapat berlangsung dengan baik.
4. Dengan memotivasi klien untuk melakukan aktivitas bertahap secara mandiri diharapkan klien dapat termotivasi untuk melakukan aktivitasnya secara bertahap dan mandiri.
Tgl : 18/01/06 jam : 09.30 WIB
1. mengkaji kebutuhan klien yang tidak dapat dilakukan sendiri
2. Membantu klien dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
3. Menganjurkan klien untuk menggerakkan bagian tubuhnya secara bertahap
Tgl :18/01/06 jam : 12.30 WIB.
Ds : klien mengatakkan masih takut menggerakkan tubuhnya karena masih merasa nyeri.
Do : pergerakan terbatas, kebutuhan klien masih dibantu oleh keluarga/suami, klien masih tampak lemah, posisi tidur masih tidak berubah.
ASUHAN KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS MASALAH
DIAGNOSA KEPERAWATANTUJUANINTERVENSIRASIONALIMPLEMENTASIEVALUASI
4. Potensial terjadinya infeksi berhubungan dengan belum adanya perawatan luka yang ditandai dengan :
Ds : -
Do :
Terdapat luka SC pada abdomen dan balutan yang belum diganti
Tidak terdapat tanda-tanda infeksiTujuan jangka panjang : Setelah dilakukan intervensi selama 3 hari diharapkan klien tidak mengalami infeksi.
Tujuan jangka pendek :
Setelah dilakukan intervensi selama 3 hari diharapkan klien Tidak terdapat tanda-tanda infeksi seperti adanya pus, bau, nyeri yang bertambah, kemerahan1. Observasi Tanda-Tanda Vital
2. Kaji Kulit Sekitar Luka Dengan Tehnik Aseptic Dan Antiseptic Setiap Hari
3. Lakukan pendidikan kesehatan mengenai tanda-tanda infeksi dan anjurkan pasien untuk melaporkan jika tanda-tanda tersebut muncul.
4. Lakukan perawatan luka1. Dengan mengobservasi tanda-tanda vital diharapkan hasil pengukuran tanda-tanda vital tidak meningkat sehingga tdk memungkinkan terjadinya infeksi
2. Dengan mengkaji kulit sekitar luka dengan Tehnik Aseptic dan Antiseptic diharapkan Tanda-tanda infeksi dapat dikaji dengan melihat kondisi luka / area sekitar luka
3. Dengan melakukan pendidikan kesehatan mengenai tanda-tanda infeksi diharapkan dapat mendeteksi dan mengintervensi lebih dini sebelum kondisi infeksi berlanjut.
Tanggal : 18/01/06
Jam : 09.30 WIB
1. Mengobservasi Tanda-Tanda Vital
Hasil
TD : 110/70 mmHg
RR : 24 x/mnt
N : 94 x/mnt
T : 36,8C2. Mengkaji Kulit Sekitar Luka Dengan Tehnik Aseptic Dan Antiseptic Setiap Hari
3. Melakukan pendidikan kesehatan mengenai tanda-tanda infeksi dan menganjurkan klien untuk melaporkan jika tanda-tanda tersebut muncul
seperti: Kemerahan, bengkak, panas, adanya pus dan nyeri bertambah.
Tanggal : 18/01/06
Jam : 12.30 WIB
Ds : -
Do : tidak terdapat tanda-tanda infeksi.
ASUHAN KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS MASALAH
DIAGNOSA KEPERAWATANTUJUANINTERVENSIRASIONALIMPLEMENTASIEVALUASI
5. Kurangnya pengetahuan klien mengenai perawatan bayi berhubungan dengan klien baru pertama kali melahirkan. Yang ditandai dengan :
Ds :
Klien mengatakan belum pernah merawat bayi
Klien mengatakan tidak tahu bagaimana cara merawat bayi
Do :
Klien berumur 18 thn
Pendidikan terakhir klien sampai SMP
Pertamakali melahirkan
Tujuan jangka panjang :
Setelah dilakukan intervensi selama 3 hari diharapkan pengetahuan klien tertang perawatan bayi bertambah
Tujuan jangka pendek :
Setelah dilakukan intervensi selama 3 hari diharapkan pengetahuan klien tertang perawatan bayi bertambah, dengan kriteria : Klien mengetahui tentang prosedur dan tujuan perawatan bayi
Klien dapat mendemonstrasikan tehnik perawatan bayi dan dapat diterapkan saat perawatan di rumah1. Bina hubungan saling percaya antara perawat dan klien.
2. Kaji tingkat pengetahuan klien tentang perawatan bayi
3. Berikan pendidikan kesehatan tentang perawatan bayi
4. Ajarkan pasien tentang tehnik peraw
5. Berikan kesempatan kepada pasien untuk mendemnstrasikan atan bayi
6. Berikan pedoman tehnik perawatan bayi dirumah
1. Dengan membina hubungan saling percaya diharapkan kepercayaan klien terhadap perawat memudahkan transfer informasi dari perawat ke klien
2. Dengan mengkaji tingkat pengetahuan klien tentang perawatan bayi diharapkan agar disaat memberikan pen-kes perawat mengetahui hal apa saja yang harus disampaikan
3. Dengan memberikan pendidikan kesehatan diharapkan klien dapat memahami dan mengerti tentang perawatan bayi
4. Dengan mengajarkan tehnik perawatan bayi diharapkan klien dapat melakukan perawatan bayi dengan baik dan benar
5. Dengan memberikan kesempatan kepada klien untuk mendemonstrasikan cara perawatan bayi diharapkan klien terampil dalam melakukan perawatan bayi.
6. Dengan memberikan pedoman tehnik perawatan bayi dirumah diharapkan klien mampu melakukan perawatan bayi secara mandiri dirumah.Tanggal : 18/01/06
Jam : 09.30 WIB
1. Membina hubungan saling percaya antara perawat dan klien dengan cara melakukan komunikasi
2. Mengkaji tingkat pengetahuan klien tentang perawatan bayi
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan bayi tentang :
menyusui yang benar yaitu sebelum menyusui sekitar areola harus dibersihkan dengan kapas lembab dan mulut bayi menutupi areola
memandikan bayi dengan hangat dilakukan setiap hari
- melakukan perawatan tali pusat dengan cara mengompres dengan kassa alkohol dilakukan sehabis mandi dan terlebih dahulu cuci tangan.
memandikan bayi dengan air hangat silakukan setiap hari
melakukan perawatan tali pusat dengan cara mengompres dengan kassa alkohol dilakukan sehabis mandi dan terlebih dahulu cuci tangan.
Makanna bergizi harus berpedoman pada makanan 4 sehat 5 sempurna.
Mencegah infeksi harus dimulai dari lingkungan dan bayi harus diimunisasi dipuskesmas, posyandu atau klinik kesehatan.
Tanggal : 18/01/06 jam 12.30
Ds : Ibu mengatakan mengerti sebagian
Catatan Perkembangan
TglNo. DXSOAPIERParaf
19/01/06
20/01/061
2.
3.
4.
5.
1
2.
5
S : Klien mengatakan nyeri berkurang
O : - Keadaan umum klien baik
- Luka operasi SC masih ditutup perban
- Klien tidak meringis
A : Masalah sebagian teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Kaji tingkat nyeri klien
Observasi tanda-tanda vital
Observasi tanda-tanda infeksi.
Anjurkan klien untuk melakukan tehnik relaksasi, latihan
nafas dalam dan tehnik distraksi
Berikan kesempatan kepada keluarga/suami untuk menemani klien.
Kolaborasi dalam pemberian analgetik.
I : Jam 09.00
Mengkaji tingkat nyeri klien
Mengobservasi TTV
Hasil
TD : 110/70 mmHg
RR : 29 x/mnt
N : 92 x/mnt
T : 37C
Mengobservasi tanda-tanda infeksi, seperti:
Kemerahan, bengkak, panas, adanya pus dan nyeri
bertambah.
Menganjurkan pasien untuk melakukan tehnik relaksasi,
latihan nafas dalam dan tehnik distraksi
Memberikan kesempatan keluarga/suami untuk menemani
klien.
S : Klien mengatakan sudah bias tidur
O : - konjungtiva masih agak pucat
- klien tampak tidak lesu
A : Masalah sebagian teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Ciptakan lingkungan yang tenang disekitar klien
Atur posisi klien senyaman mungkin
Anjurkan klien minum susu hangat sebelum tidur
I : jam 09.00
Menciptakan lingkungan yang tenang disekitar klien
dengan cara menutup sampiran ketika menjelang tidur dan membatasi pengunjung atau penunggu klien.
Mengatur posisi klien senyaman mungkin
Menganjurkan klien untuk minum susu hangat sebelum
tidur.
S: Klien mengatakan sudah bisa mobilisasi
O : Klien sudah dapat melakukan pergerakan
Tapi terbatas
A : Masalah sebagian teratasi
P : Lanjutkan intervensi
I :Jam 10.00
mengkaji kebutuhan klien yang tidak dapat dilakukan
sendiri
Membantu klien dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
Menganjurkan klien bagian tubuhnya untuk menggerakkan
S : Klien mengatakan balutan sudah diganti
O : - Terdapat luka SC pada abdomen yang ditutup verban
- Tidak terdapat tanda-tanda infeksi
A : masalah sebagian teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
Observasi Tanda-Tanda Vital
Kaji Kulit Sekitar Luka Dengan Tehnik Aseptic Dan Antiseptic Setiap Hari Lakukan pendidikan kesehatan mengenai tanda-tanda infeksi dan anjurkan pasien untuk melaporkan jika tanda-tanda tersebut muncul
I : Mengobservasi Tanda-Tanda Vital
Hasil
TD : 110/70 mmHg
RR : 24 x/mnt
N : 94 x/mnt
T : 36,8C Mengkaji Kulit Sekitar Luka Dengan Tehnik Aseptic Dan Antiseptic Setiap Hari
Melakukan pendidikan kesehatan mengenai tanda-tanda infeksi dan menganjurkan klien untuk melaporkan jika tanda-tanda tersebut muncul
seperti: Kemerahan, bengkak, panas, adanya pus dan nyeri bertambah.
S : Klien mengatakan tahu sebagian cara perawatan bayi
O : Klien berumur 18 tahun pendidikan terakhir klien SMP
- Pereetama kali melahirkan
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
I : jam 10.00
Membina hubungan saling percaya antara perawat dan klien dengan cara melakukan komunikasi
Mengkaji tingkat pengetahuan klien tentang perawatan bayi
Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan bayi tentang :
menyusui yang benar yaitu sebelum menyusui sekitar areola harus dibersihkan dengan kapas lembab dan mulut bayi menutupi areola
memandikan bayi dengan hangat dilakukan setiap hari
melakukan perawatan tali pusat dengan cara mengompres dengan kassa alkohol dilakukan sehabis mandi dan terlebih dahulu cuci tangan. memandikan bayi dengan air hangat silakukan setiap hari
S : Klien mengatakan nyeri berkurang
O : - Keadaan umum klien baik
- Luka operasi SC masih ditutup verban
- Klien tidak meringis
A : Masalah sebagian teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
I : - Mengkaji tingkat nyeri klien
- Mengobservasi Tanda-tanda vital
TD : 110/70
N : 85x/mnt
R : 22 x/mnt
S: 36,5C
Mengobservasi tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, pus, nyeri bertambah pada daerah luka operasi SC
Menganjurkan untuk melakukan tehnik relaksasi yaitu nafas dalam, dan tehnik distraksi seperti membaca buku atau mengobrol
Memberi kesempatan kepada keluarga untuk menemani klien.
E : Nyeri berkurang
S : Klien mengatakan sudah bias tidur
O : - konjungtiva masih agak pucat
- klien tampak tidak lesu
A : Masalah sebagian teratasi
P : lanjutkan intervensi
I : - Menciptakan lingkungan yang tenang disekitar klien
- Mengatur posisi klien senyaman mungkin
- Menganjurkan klien untuk minum susu hangat
E : Klien bisa tidur
Konjungtiva masih agak pucat
S : klien mengatakan sudah ganti verban
O : - Terdapat luka oprasi SC yang ditutupi verban
A : masalah teratasi
S : Klien mengatakan tahu sebagian cara perawatan bayi
O : - Klien berumur 18 thn
- pendidikan terakhir SMP
- Pertama kali melahirkan
A : Masalah sebagian teratasi
P : Lanjutkan intervensi
I : jam 11.30
melakukan perawatan tali pusat dengan cara mengompres dengan kassa alkohol dilakukan sehabis mandi dan terlebih dahulu cuci tangan.
Makanna bergizi harus berpedoman pada makanan 4 sehat 5 sempurna.
Mencegah infeksi harus dimulai dari lingkungan dan bayi harus diimunisasi dipuskesmas, posyandu atau klinik kesehatan.
E : Klien memahami sebagian
Kesimpulan
Sectio Caesare adalah pembedahan untuk mengeluarkan anak dari rongga rahim dengan mengiris dinding perut dan rahim . Sc ada 5 diantaranya adalah SC Klasic, SC Transferitonealis, SC Vaginal.
Indikasi SC yaitu ada dari ibu dan ada juga dari janinnya, indikasi Sc dari ibu diantaranya adalah plasenta previa, panggul sempit, disfungsi uteri, disfungsi jaringan lemak. Sedangkan indikasi dari janin diantaranya aspiksia intra uterin, presentasi bokong.
Ada juga bahaya yang bisa ditimbulkan dari SC diantaranya ada peritonitis yaitu isi rahim sudah dihinggapi infeksi, untuk menjauhkan infeksi rahim maka penderita calon Sc sedikit mungkin di toucher, dan rupture uteri pada kehamilan yang berikutnya supaya luka dinding rahim ada kesempatan menjadi kuat kembali, dinasehatkan supaya penderita jangan hamil dulu selama 3 tahun.
Asuhan keperawatan pada Ny. M Indikasi dilakukan Sc dikarenakan dari hasil p[emeriksaan didapatkan hasil bayi kembar dengan persentasi bokong dan tali pusat membumbung. Dari hasil pengkajian pada Ny. M tersebut didapat lima masalah antara lain gangguan rasa nyaman nyeri, gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur, gangguan mobilisasi fisik, kurangnya pengetahuan tentang perawatan bayi dan potensial terjadinya infeksi.
Setelah dilakukan intervensi selama 3 hari masalah yang dapat teratasi adalah gangguan mobilisasi fisik dan potensial terjadinya infeksi.
PAGE 18keperawatan Maternitas