asuhan keperawatan maternitas dengan diagnosa medis ketuban pecah prematur

30
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS DENGAN DIAGNOSA MEDIS KETUBAN PECAH PREMATUR I.Pengertian Ketuban pecah dini/prematur adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda persalinan mulai dan ditunggu satu jam belum terjadi in partu. Sebagian besar ketuban pecah dini adalah hamil aterm diatas 37 minggu, sedangkan dibawah 36 minggu tidak terlalu banyak (Manuaba, 2001:221). Ketuban pecah dini adalah ketuban yang pecah sebelum awitan persalinan (Hamilton, 2009:391). Ketuban pecah dini adalah ketuban yang pecah sebelum ada tanda - tanda inpartu, dan setelah ditunggu selama satu jam belum juga mulai ada tanda - tanda inpartu. Ketuban pecah dini merupakan kondisi pecahnya ketuban pada fase laten dan dapat menyebabkan infeksi asenden intrauterin (Manuaba, 2004:72) Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda persalinan, dan setelah ditunggu satu jam belum ada tanda persalinan. Waktu sejak pecah ketuban sampai terjadi kontraksi rahim disebut “kejadian ketuban pecah dini” (periode laten). Kondisi ini merupakan penyebab terbesar persalinan premature dengan segala akibatnya (Yulaikhah, 2008:116). Ketuban pecah dini adalah rupture kantung air (RKK) yang terjadi sebelum awitan persalinan, dan setelah ditunggu satu jam belum ada tanda - tanda persalinan. II.ANATOMI FISIOLOGI Normalnya volume cairan ketuban pada usia kehamilan usia 10 – 20 minggu, sekitar 50 – 250 ml. Ketika memasuki minggu 30 – 40, jumlahnya mencapai 500 – 1500ml. Menurut Winkjosastro, 2005 ciri-ciri kimiawi dari air ketuban adalah :

Upload: harry-pendiem

Post on 26-Nov-2015

96 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS DENGAN DIAGNOSA MEDIS KETUBAN PECAH PREMATUR

I. Pengertian

Ketuban pecah dini/prematur adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda persalinan mulai dan ditunggu satu jam belum terjadiin partu. Sebagian besar ketuban pecah dini adalah hamil aterm diatas 37 minggu, sedangkan dibawah 36 minggu tidak terlalu banyak (Manuaba, 2001:221).

Ketuban pecah dini adalah ketuban yang pecah sebelum awitan persalinan (Hamilton, 2009:391).

Ketuban pecah dini adalah ketuban yang pecah sebelum ada tanda - tandainpartu,dan setelah ditunggu selama satu jam belum juga mulai ada tanda - tandainpartu. Ketuban pecah dini merupakan kondisi pecahnya ketuban pada fase laten dan dapat menyebabkan infeksiasenden intrauterin(Manuaba, 2004:72)

Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda persalinan, dan setelah ditunggu satu jam belum ada tanda persalinan. Waktu sejak pecah ketuban sampai terjadi kontraksi rahim disebut kejadian ketuban pecah dini (periode laten). Kondisi ini merupakan penyebab terbesar persalinan premature dengan segala akibatnya (Yulaikhah, 2008:116).

Ketuban pecah dini adalahrupturekantung air (RKK) yang terjadi sebelum awitan persalinan, dan setelah ditunggu satu jam belum ada tanda - tanda persalinan.

II. ANATOMI FISIOLOGINormalnya volume cairan ketuban pada usia kehamilan usia 10 20 minggu, sekitar 50 250 ml. Ketika memasuki minggu 30 40, jumlahnya mencapai 500 1500ml. Menurut Winkjosastro, 2005 ciri-ciri kimiawi dari air ketuban adalah :

Air ketuban berwarna putih kekeruhan, berbau khas amis, dan berasa manis, reaksinya agak alkalis atau netral, berat jenis 1,008. Komposisinya terdiri atas 98 % air. Sisanya albumin, urea, asam urik, kreatinin, sel-sel epitel, rambut lanugo, verniks kaseosa dan garam anorganik. Kadar protein kira-kira 2,6 gr % per liter terutama sebagai albumin.

Terdapat lesitin dan sfingomielin amat penting untuk mengetahui apakah janin mempunyai paru-paru yang sudah siap untuk berrfungsi. Dengan peningkatan kadar lesitin permukaan alveolus paru-paru diliputi oleh zat yang dinamakan surfaktan dan merupakan syarat untuk berkembangnya paru-paru dan untuk bernapas. Menilai hal ini dipakai perbandingan antara lesitin dan sfingomielin.

Kadang-kadang, pada partus warrna air ketuban ini menjadi kehijau-hijauan karena tercampur mekonium (kotoran pertama yang dikeluarkan bayi dan yang mengandung empedu). Berat jenis likuor menurun dengan tuanya kehamilan (1,025-1,010).

Dari mana air ketuban berasal masih belum diketahui dengan pasti, masih dibutuhkan penyelidikan lebih lanjut. Telah banyak teori dikemukakan mengenai hal ini, antara lain bahwa air ketuban berasal dari lapisan amnion, terutama dari bagian plasenta. Teori lain mengemukakan kemungkinan berasalnya dari plasenta.

Peredaran air ketuban cukup baik. Dalam 1 jam didapatkan perputaran lebih kurang 500 ml. Cara perputaran ini terdapat banyak teori, antara lain bayi menelan air ketuban yang kemudian dikeluarkan melalui air kencing. Apabila janin tidak menelan air ketuban ini janin dengan stenosis akan didapat keadaan hidramnion.

Fungsi Air Ketuban

1. Melindungi janin terhadap trauma dari luar

2. Memungkinkan janin bergerak dengan bebas

3. Melindungi suhu tubuh janin

4. Meratakan tekanan di dalam uterus pada partus, sehingga serviks membuka

5. Membersihkan jalan lahirIII. ETIOLOGIPenyebab ketuban pecah dini masih belum dapat diketahui dan ditentukan secara pasti. Banyak faktor berhubungan erat dengan ketuban pecah dini, namun faktor - faktor mana yang lebih berperan sulit diketahui. Menurut Hamilton (2009:391) dan Manuaba (2004) antara lain:

1. Persalinan prematur

2. Korioamionitisterjadi dua kali sebanyak KPD

3. Malposisi atau malpresentasi janin

4. Kerusakan serviks disebabkan oleh faktor antara lain : pemakaian alat alat pada serviks sebelumnya (misal : aborsi terapeutik, LEEP dan sebagainya); peningkatan paritas yang memungkinan kerusakan serviks selama kelahiran sebelumnya; inkompetensi serviks

5. Riwayat KPD sebelumnya sebanyak dua kali atau lebih

6. Berhubungan dengan berat badan ibu (misal : kelebihan berat badan sebelum kehamilan; penambahan berat badan yang sedikit selama kehamilan)

7. Merokok selama kehamilan

8. Usia ibu yang lebih tua mungkin menyebabkan ketuban kurang kuat daripada ibu muda

9. Riwayat hubungan seksual baru baru ini.

10. Multiparitas

11. Hidramnion

12. Kelainan letak : sungsang atau lintang

13. Chepalo Pelvik Disproportion(CPD)

14. Kehamilan ganda

15. Pendular abdomen (perut gantung)

Menurut Nugroho (2011:3) terdapat beberapa faktor risiko dari ketuban pecah dini antara lain inkompetensi serviks (leher rahim),polihidramnion(cairan ketuban berlebih), riwayat ketuban pecah dini sebelumnya, kelainan atau kerusakan selaput ketuban, kehamilan kembar, trauma, serviks (leher rahim) yang pendek (