asuhan keperawatan keluarga.docx

Upload: fiska-oktori

Post on 09-Jan-2016

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGADefenisiAsuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan dalam praktik keperawatan yang diberikan kepada klien sebagai anggota keluarga, pada tatanan komunitas dengan menggunakan proses keperawatan, berpedoman pada standar keperawatan, berlandaskan pada etika dan etiket keperawatan dalam lingkup wewenang serta tanggung jawab keperawatan. (Kelompok Kerja Keperawatan CHS, 1994;Mc Closkey & Grace, 2011)Tujuan Asuhan Keperawatan Keluarga (Menurut Kozier & Erb,1995; Friedman,1998; Mc Closkey & Grace, 2001): Memandirikan klien sebagai bagian dari anggota keluarga Menyejahterakan klien sebagai gambaran kesejahteraan keluarga Meningkatkan kemampuan hidup sehat bagi setiap anggota keluarga Meningkatkan produktivitas klien dan keluarga Meningkatkan kualitas keluargaPengkajianPengkajian keluarga Identifikasi data demografi dan sosiokultural termasuk lokasi Agama yang dianut dan kaitannya dengan kondisi kesehatan saat ini Lingkungan rumah termasuk lambang-lambang yang ditampilkan Struktur keluarga Fungsi dasar keluarga Perkembangan keluarga dan tugas perkembangan yang dilaksanakan Strategi yang digunakan keluarga bila stres dan mekanisme koping Pengkajian pelaksanaan tugas kesehatan keluarga Bahasa pengantar yang digunakan keluarga Hubungan keluarga dengan tetangga dan antarkeluarga yang berhubungan darah Pendidikan Sistem dan sumber pendukung yang tersedia untuk keluargaPengkajian anggota keluarga Pengkajian fisik setiap anggota keluarga Pengkajian mental setiap anggota keluarga Pengkajian emosional setiap anggota keluarga Pengkajian spiritual setiap anggota keluarga Pengkajian terlaksananya tugas perkembangan individu

Model Pengkajiana. Pengkajian Keluarga Model FriedmanAsumsi yang mendasari adalah keluarga sebagai sistem sosial, merupakan kelompok kecil dari masyarakat. Friedman memberikan batasan 6 katagori dalam memberikan pertanyaan-pertanyaan saat melakukan pengkajian :A. Data pengenalan keluargaB. Riwayat dan tahapan perkembangan keluargaC. Data lingkunganD. Struktur keluargaE. Fungsi keluargaF. Koping keluarga.Setiap kategori terdiri dari banyak sub kategori, perawat yang mengkaji keluarga harus mampu memutuskan kategori mana yang relevan dengan kasus yang dihadapi sehingga dapat digali lebih dalam pada saat kunjungan, dengan demikian masalah dalam keluarga dapat mudah diidentifikasi. Tidak semua dari kategori harus di kaji tetapi tergantung pada tujuan, masalah dan sumber-sumber yang dimiliki oleh keluarga. Berikut adalah uraian dari pengkajian keluarga model Friedman:A. Identifikasi Data KeluargaInformasi identifikasi tentang anggota keluarga sangat diperlukan untuk mengetahui hubungan masing-masing anggota keluarga dan sebagi upaya untuk lebih mengenal masing-masing anggota keluarga. Data yang diperlukan meliputi :1. Nama keluarga2. Alamat dan Nomor telepon3. Komposisi KeluargaKomposisi keluarga menyatakan anggota keluarga yang diidentifikasi sebagai bagian dari keluarga mereka. Friedman dalam bukunya mengatakan bahwa komposisi tidak hanya terdiri dari penghuni rumah, tetapi juaga keluarga besar lainnya atau keluarga fiktif yang menjadi bagian dari keluarga tersebut tetapi tidak tinggal dalam rumah tangga yang sama.Pada komposisi keluarga, pencatatan dimulai dari anggota keluarga yang sudah dewasa kemudian diikuti anak sesuai dengan urutan usia dari yang tertua, bila terdapat orang lain yang menjadi bagian dari keluarga tersebut dimasukan dalam bagian akhir dari komposisi keluarga.4. Tipe Bentuk KeluargaTipe keluarga didasari oleh anggota keluarga yang berada dalam satu rumah. Tipe keluarga dapat dilihat dari komposisi dan genogram dalam keluarga.5. Latar Belakang Budaya KeluargaLatar belakang kultur keluarga merupakan hal yang penting untuk memahami perilaku sistem nilai dan fungsi keluarga, karena budaya mempengaruhi dan membatasi tindakan-tindakan individual maupun keluarga. Perbedaan budaya menjadikan akar miskinnya komunikasi antar individu dalam keluarga. Dalam konseling keluarga kebudayaan merupakan hal yang sangat penting. Pengkajian terhadap kultur / kebudayaan keluarga meliputi :a. Identitas suku bangsab. Jaringan sosial keluarga ( kelopok etnis yang sama )c. Tempat tinggal keluarga ( bagian dari sebuah lingkungan yang secara etnis bersifat homogen)d. Kegiatan-kegiatan keagamaan, sosial, budaya, rekreasi dan pendidikane. Bahasa yang digunakan sehari-harif. Kebiasaan diit dan berpakaiang. Dekorasi rumah tangga ( tanda-tanda pengaruh budaya )h. Porsi komunitas yang lazim bagi keluarga-komplek teritorial keluarga ( Apakah porsi tersebut semata-mata ada dalam komunitas etnis )i. Penggunaan jasa-jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi. Bagaimana keluarga terlibat dalam praktik pelayanan kesehatan tradisional atau memiliki kepercayaan tradisional yang berhubungan dengan kesehatan.j. Negara asal dan berapa lama keluarga tinggal di suatu wilayah.6. Identifikasi ReligiusPengkajian meliputi perbedaan keyakinan dalam keluarga, seberapa aktif keluarga dalam melakukan ibadah keagamaan, kepercayaan dan nilai-nilai agama yang menjadi fokus dalam kehidupan keluarga.7. Status Kelas Sosial ( Berdasarkan Pekerjaan, Pendidikan dan Pendapatan )Kelas sosial keluarga merupakan pembentuk utama dari gaya hidup keluarga. Perbedaan kelas sosial dipengaruhi oleh gaya hidup keluarga, karakteristik struktural dan fungsional, asosiasi dengan lingkungan eksternal rumah. Dengan mengidentifikasi kelas sosial keluarga, perawat dapat mengantisipasi sumber-sumber dalam keluarga dan sejumlah stresornya secara baik. Bahkan fungsi dan struktur keluarga dapat lebih dipahami dengan melihat latar belakang kelas sosial keluarga. Hal-hal yang perlu dikaji dalam status sosial ekonomi dan mobilitas keluarga adalah :a. Status kelas SosialStatus kelas sosial keluarga ditentukan berdasarkan tingkat pendapatan keluarga dan sumber pendapatan keluarga, pekerjaan dan pendidikan keluarga. Friedman membagi kelas sosial menjadi enam bagian yaitu kelas atas-atas, kelas atas bawah, kelas menegah atas, kelas menengah bawah, kelas pekerja dan kelas bawah.b. Status EkonomiStatus ekonomi ditentukan oleh jumlah penghasilan yang diperoleh keluarga. Perlu juga diketahui siapa yang menjadi pencari nafkah dalam keluarga, dana tambahan ataupun bantuan yang diterima oleh keluarga, bagaimana keluaraga mengaturnya secara finansial. Selain itu juga perawat perlu mengetahui sejauhmana pendapatan tersebut memadai serta sumber-sumber apa yang dimiliki oleh keluarga terutama yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan seperti asuransi kesehatan dan lain-lain.c. Mobilitas Kelas SosialMenggambarkan perubahan yang terjadi sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan kelas sosial, serta bagaimana keluarga menyesuaikan diri terhadap perubahan tersebut.8. Aktifitas rekreasi keluargaKegiatan-kegiatan rekreasi keluarga yang dilakukan pada waktu luang. Menggali perasaan anggota keluarga tentang aktifitas rekreasi pada waktu luang. Bentuk rekreasi tidak harus mengunjungi tempat wisata, tetapi bagaimana keluarga memanfaatkan waktu luang untuk melakukan kegiatan bersama ( nonton TV, mendengarkan radio, berkebun bersama keluarga , bersepeda bersama keluarga dll )B. Riwayat dan Tahap Perkembangan KeluargaYang perlu dikaji pada tahap perkembangan adalah :1. Tahap perkembangan keluarga saat ini2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhiMenjelaskan tentang tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.3. Riwayat keluarga Inti.Riwayat keluarga mulai lahir hingga saat ini, yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga, perhatian terhadap pencegahan penyakit (imunisasi), sumber pelayanan kesehatan yang bisa digunakan serta riwayat perkembangan dan kejadian-kejadian atau pengalaman penting yang berhubungan dengan kesehatan (perceraian, kematian, kehilangan)4. Riwayat keluarga sebelumnyaMenjelaskan mengenai riwayat asal kedua orang tua ( riwayat kesehatan, seperti apa keluarga asalnya, hubungan masa silam dengan kedua orang tua )C. Lingkungan KeluargaMeliputi seluruh alam kehidupan keluarga mulai dari pertimbangan bidang-bidang yang paling kecil seperti aspek dalam rumah sampai komunitas yang lebih luas dimana keluarga tersebut berada. Pengkajian lingkungan meliputi :1. Karakteristik rumahKarakteristik rumah diidentifikasi dengan :a. Tipe tempat tinggal ( rumah sendiri, apartemen, sewa kamar)b. Gambaran kondisi rumah (baik interior maupun eksterior rumah). Interior rumah meliputi : jumlah ruangan, tipe kamar/pemanfaatan ruangan ( ruang tamu, kamar tidur, ruang keluarga ), jumlah jendela, keadaan ventilasi dan penerangan ( sinar matahari ), macam perabot rumah tangga dan penataannya, jenis lantai, kontruksi bangunan, keamanan lingkungan rumah, kebersihan dan sanitasi rumah, jenis septic tank, jarak sumber air minum dengan septic tank, sumber air minum yang digunakan, keadaan dapur ( kebersihan, sanitasi, keamanan ). Perlu dikaji pula perasaan subyektif keluarga terhadap rumah, identifikasi teritorial keluarga, pengaturan privaci dan kepuasan keluarga terhadap pengaturan rumah. Lingkungan luar rumah meliputi keamanan ( bahaya-bahaya yang mengancam ) dan pembuangan sampah.2. Karakteristik Lingkungan dan Komunitas Tempat Tinggal yang Lebih Luas.Menjelaskan tentang :a. Karakteristik fisik dari lingkungan, yang meliputi : tipe lingkungan/komunitas ( desa, sub kota, kota ), tipe tempat tinggal ( hunian, industri, hunian dan industri, agraris ), kebiasaan , aturan / kesepakatan, budaya yang mempengaruhi kesehatan, lingkungan umum ( fisik, sosial, ekonomi ),b. Karakteristik demografis dari lingkungan dan komunitas, meliputi kelas sosial rata-rata komunitas, perubahan demografis yang sedang berlangsung.c. Pelayanan kesehatan yang ada di sekitar lingkungan serta fasilitas-fasilitas umum lainnya seperti pasar, apotik dan lain-laind. Bagimana fasilitas-fasilitas mudah diakses atau dijangkau oleh keluargae. Tersediannya transportasi umum yang dapat digunakan oleh keluarga dalam mengakses fasilitas yang ada.f. Insiden kejahatan disekitar lingkungan.3. Mobilitas geografis keluargaMobilitas keluarga ditentukan oleh : kebiasaan keluarga berpindah tempat, berapa lama keluarga tinggal di daerah tersebut, riwayat mobilitas geografis keluarga tersebut ( transportasi yang digunakan keluarga, kebiasaan anggota keluarga pergi dari rumah : bekerja, sekolah ).4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakatMenjelaskan tentang waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana keluarga melakukan interak dengan masyarakat. Perlu juga dikaji bagaimana keluarga memandang kelompok masyarakatnya.5. Sistem pendukung keluargaSiapa yang menolong keluarga pada saat keluarga membutuhkan bantuan, dukungan konseling aktifitas-aktifitas keluarga. Yang termasuk pada sistem pendukung keluarga adalah Informal ( jumlah anggota keluarga yang sehat, hubungan keluarga dan komunitas, bagaimana keluarga memecahkan masalah, fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan ),Dan formal yaitu hubungan keluarga dengan pihak yang membantu yang berasal dari lembaga perawatan kesehatan atau lembaga lain yang terkait ( ada tidaknya fasilitas pendukung pada masyarakat terutama yang berhubungan dengan kesehatan ).

b. Pengkajian Keluarga Model CalgaryPengkajian keluarga model Calgary mengembangkan konsep dan teori sistem, komunikasi dan konsep berubah.Teori sistem memberikan kerangka kerja bahwa keluarga sebagai bagian dari suprasistem dan terdiri dari beberapa subsistemKomunikasi merupakan teori bagaimana individu melakukan interaksi secara berkelanjutan.Konsep berubah menjadikan kerangka kerja bahwa perubahan satu anggota keluarga akan mempengaruhi kesehatan anggota keluarga yang lainnya.Model intervensi keluarga Calgary : tiga domain fungsi keluarga1. Kognitif : intervensi diarahkan pada domain kognitif fungsi keluarga memberikan ide, pendapat, informasi atau pendidikan baru tentang masalah atau resiko kesehatan tertentu.Beberapa contoh, antara lain: memberikan informasi/pendapat, menilai ulang kognitif, memberikan penkes dan mengeksternalisasi masalah. Selain itu pertanyaan intervensi dapat dirumuskan untuk memicu perubahan didalam domain kognitif fungsi keluarga.2. Affektif : tindakan keperawatan diarahkan pada domain affektif fungsi keluarga yang ditujukan untuk membantu keluarga yang memiliki respon emosi yang tinggi sehingga dapat menghentikan upaya penyelesaian masalah mereka.Beberapa contoh, antara lain : memfalidasi/menornalisasi respon emosi, menceritakan pengalaman sakit dan menggambarkan dukungan keluarga. Pertanyaan intervensi dapat disusun untuk mempengaruhi perubahan didalam domain affektif fungsi keluarga.3. Perilaku : strategi keperawatan diarahkan untuk membantu anggota keluarga untuk berinteraksi/berperilaku secara berbeda antara satu dengan yang lain serta dengan orang lain diluar keluarga.Beberapa contoh, antara lain : mendorong anggota keluarga sebagai pemberi asuhan, mendorong istirahat dan menciptakan kebiasaan. Pertanyaan intervensi dapat dianjurkan untuk menimbulkan perubahan didalam domain perilaku fungsi keuarga.Dengan menggunakan model ini perawat perlu menentukan domain fungsi keluarga yang perlu berubah dan selanjutnya menentukan intervensi yang paling tepat yang menjadi target untuk domain tersebut. Secara kolaborasif perawat mencari input dari keluarga tentang intervensi apa yang paling bermanfaat. Sebagai contoh, jika masalah yang sudah diidentifikasi adalah kurangnya informasi perawat dapat menentukan bahwa domain fungsi keluarga yang perlu diubah adalah domain kognitif. Dengan menawarkan intervensi (seperti memberikan informasi), perawat dapat membantu keluarga belajar cara yang lebih baik dalam mengatasi masalah. Apabila masalahnya adalah kurang olahraga, perawat dapat menetapkan bahwa domain perilaku yang perlu berubah dan intervensi yang ditawarkan adalah intervensi yang dapat mengubah pola latihan / olahraga (perilaku) keluarga.Akan tetapi, pada suatu situasi ketika terdapat lebih dari satu domain yang perlu berubah atau jika satu intervensi dapat lebih mempengaruhi perubahan daripada satu domain fungsi keluarga. Hal ini tidak mengejutkan karena perubahan pada satu bagian (fungsi keluarga) akan mempengaruhi perubahan pada yang lain.

Tahapan PengkajianUntuk mempermudah perawat keluarga saat melakukan pengkajian, dipergunakan istilah penjajakan.a. Penjajakan IData-data yang dikumpulkan antara lain :1) Data umum2) Riwayat dan tahapan perkembangan3) Lingkungan4) Struktur keluarga5) Fungsi keluarga6) Stress dan koping keluarga7) Harapan keluarga8) Data tambahan9) Pemeriksaan fisikDari hasil pengumpulan data maka akan dapat diidentifikasi masalah kesehatan yang dihadapi keluarga.Contoh :1) Anggota keluarga dengan masalah kesehatan sistem pencernaan.2) Anggota keluarga dengan masalah kesehatan sistem pernafasan.3) Anggota keluarga dengan masalah kesehatan cairan elektrolit.4) Anggota keluarga dengan masalah kesehatan kehamilan resiko tinggi.5) Anggota keluarga dengan masalah kesehatan malnitrisi.6) Anggota keluarga dengan masalah kesehatan hipertensi.7) Anggota keluarga dengan masalah kesehatan penyakit kronik.8) Anggota keluarga dengan masalah kesehatan penyakit terminal.9) Anggota keluarga dengan masalah kesehatan mental psikiatri.b. Penjajakan IIPengkajian yang tergolong dalam penjajakan II diantaranya pengumpulan data-data yang berkaitan dengan ketidakmampuan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan sehingga dapat ditegakkan diagnosa keperawatan keluarga.Adapun ketidakmampuan keluarga dalam menghadapi masalah diantaranya :1) Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan.2) Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan.3) Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga.4) Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan.5) Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan.Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan keluarga dan individu sebagai anggota keluarga.Tahapan dari proses keperawatan keluarga meliputi :1. Pengkajian keluarga dan individu di dalam keluargaYang termasuk pada pengkajian keluarga adalah :a) Mengidentifikasi data demografi dan sosio culturalb) Data lingkunganc) Struktur dan fungsi keluargad) Stress dan strategi koping yang digunakan keluargae) Perkembangan keluargaSedangkan yang termasuk pada pengkajian terhadap individu sebagai anggota keluarga, adalah pengkajian :a) Fisikb) Mentalc) Emosid) Sociale) Spiritual2. Perumusan diagnosis keperawatan3. Penyusunan perencanaanPerencanaan disusun dengan menyusun prioritas menetapkan tujuan, identifikasi sumber daya keluarga, dan menyeleksi intervensi keperawatan.4. Pelaksanaan asuhan keperawatanPerencanaan yang sudah disusun dilaksanakan dengan mobilisasi sumber-sumber daya yang ada di keluarga, masyarakat, dan pemerintah.5. Evaluasi Pada tahapan evaluasi, perawat melakukan penilaian terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

Tahap pengkajian Penjajakan 1Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil informasi secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya.Sumber informasi dan tahapan pengkajian dapat menggunakan metode :a. Wawancara keluargab. Observasi fasilitas rumahc. Pemeriksaan fisik dari anggota keluarga dari ujung rambut ke ujung kaki.d. Data sekunder, contoh : hasil laboratorium, hasil X-ray, pap smear, dan sebagainya.Hal-hal yang perlu dikaji dalam keluarga adalah :a. Data umumPengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :1) Nama kepala keluarga (KK)2) Alamat dan telepon3) Pekerjaan kepala keluarga4) Pendidikan kepala keluarga5) Komposisi keluarga6) Tipe keluargaMenjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah-masalah yang terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.7) Tipe bangsaMengkaji asal suku bangsa keleuarga tersebut serta mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan.8) AgamaMengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat mempengaruhi kesehatan.9) Status social ekonomi keluargaStatus social ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu status social ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang dimiliki oleh keluarga.10) Aktivitas rekreasi keluargaRekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi bersama-sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun dengan menonton TV dan mendengarkan radio juga merupakan aktifitas rekreasi.b. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga1) Tahap perkembangan keluarga saat iniTahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga inti.Contoh : keluarga Bapak A mempunyai 2 orang anak, anak pertama berumur 7 tahun dan anak ke dua berumur 4 tahun, maka keluarga Bapak A berada pada tahapan perkembangan keluarga dengan usia anak sekolah.2) Tahap perkembangan keluraga yang belum terpenuhi.Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.3) Riwayat keluarga inti.Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada kelularga inti, yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga, perhatian terhadap pencegahan penyakit (status imunisasi), sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan keluarga serta pengalaman-pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.4) Riwayat keluarga sebelumnyaDijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan istri.c. Pengkajian Lingkungan1) Karakteristik rumahKarakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luar rumah, tipe rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, pemanfaatan ruangan, peletakkan perabotan rumah tangga, jenis septic tank, jarak septic tank dengan sumber air, sumber air minum yang digunakan serta denah rumah.2) Karakteristik tetangga dan komunitas RWMenjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan komunitas setempat, yang meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan/kesepakatan penduduk setempat, budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan.3) Mobilitas geografis keluargaMobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat.4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat.Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana keluarga interaksinya dengan masyarakat.5) Sistem pendukung keluarga Yang termasuk pada sistem pendukung keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan. Fasilitas mencakup fasilitas fisik, fasilitas ppsikologis atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas social atau dukungan dari masyarakat setempat.d. Struktur Keluarga1) Pola komunikasi keluargaMenjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota keluarga.a) Apakah mayoritas pesan anggota keluarga sesuai dengan isi dan instruksi?b) Apakah anggota keluarga mengutarakan kebutuhan-kebutuhan dan perasaan-perasaan mereka dengan jelas?c) Apakah anggota keluarga memperoleh dan memberikan respons dengan baik terhadap pesan?d) Apakah anggota keluarga mendengar dan mengikuti pesan ?e) Bahasa apa yang digunakan dalam keluarga?f) Apakah keluarga berkomunikasi secara langsung atau tidak langsung ?g) Bagaimana pesan-pesan emosional (afektif) disampaikan dalam keluarga ? (langsung atau tidak langsung)h) Jenis-jenis emosi apa yang disampaikan dalam keluarga ?i) Apakah emosi-emosi yang disampaikan bersifat negatif, positif atau keduanya ?j) Bagaimana frekuensi dan kualitas komunikasi yang berlangsung dalam keluarga ?k) Pola-pola umum apa yang digunakan menyampaikan pesan-pesan penting ? (langsung atau tidak langsung)l) Jenis-jenis disfungsional komunikasi apa yang nampak dalam pola-pola komunikasi keluarga ?m) Adakah hal-hal atau masalah dalam keluarga yang tertutup untuk didiskusikan ?2) Struktur kekuatan keluargaKemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk merubah perilaku.3) Struktur peranMenjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara formal maupun informal.a. Struktur peran formal : posisi peran formal apa pada setiap anggota keluarga, gambarkan bagaimana setiap anggota keluarga melakukan peran-peran formal mereka. Adakah konflik peran dalam keluarga.b. Struktur peran informal : adakah peran-peran informal dalam keluarga, siapa yang memainkan peran-peran tersebut, berapa kali peran-peran tersebut sering dilakukan atau bagaimana peran-peran tersebut dilaksanakan secara konsisten ? tujuan peran-peran informal yang dijalankan keluarga apa ?4) Nilai atau norma keluargaMenjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga, yang berhubungan dengan kesehatan.e. Fungsi Keluarga1) Fungsi afektifHal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga, dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.2) Fungsi sosialisasiHal yang perlu dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga, sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya, dan perilaku.3) Fungsi perawatan kesehatanMenjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan serta merawat anggota keluarga yang sakit. Sejauh mana pengetahuan keluarga mengenai sehat-sakit. Kesanggupan keluarga di dalam melaksanakan perawatan kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga, yaitu keluarga mampu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk melakukan tindakan, melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit, menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan, dan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di lingkungan setempat.Hal-hal yang dikaji sejauh mana keluarga melakukan pemenuhan tugas perawatan keluarga adalah :a) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan, yang perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga mengetahui mengenai fakta-fakta dari masalah kesehatan yang meliputi pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan yang mempengaruhinya serta persepsi keluarga terhadap masalah.b) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat, hal yang perlu dikaji adalah :1) Sejauh mana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah2) Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga3) Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dialami4) Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan penyakit5) Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap masalah kesehatan6) Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada7) Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan8) Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam mengatasi masalah

c) Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit, yang perlu dikaji adalah :1) Sejauh mana keluarga mengetahui keadaan penyakit (sifat, penyebaran, komplikasi prognosa, dan cara perawatannya).2) Sejauh mana keluarga mengetahui tentang sikap dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan.3) Sejauh mana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas yang diperlukan perawatan.4) Sejauh mana keluarga mengetahui sumber-sumber yang ada dalam keluarga (anggota keluarga yang bertanggung jawab, sumber keuangan / financial, fasilitas fisik, psikososial).d) Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat, hal yang perlu dikaji adalah :1) Sejauh mana keluarga mengetahui sumber-sumber keluarga yang dimiliki.2) Sejauh mana keluarga melihat keuntungan / manfaat pemeliharaan lingkungan.3) Sejauh mana keluarga mengetahui pentingnya hygiene sanitasi.4) Sejauh mana keluarga mengetahui upaya pencegahan penyakit.5) Sejauh mana sikap / pandangan keluarga terhadap hygiene sanitasi.6) Sejauh mana kekompakan antar anggota keluarga.e) Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga menggunakan fasilitas / pelayanan kesehatan di masyarakat, hal yang perlu dikaji adalah :1) Sejauh mana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan.2) Sejauh mana keluarga memahami keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dari fasilitas kesehatan.3) Sejauh mana tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas dan fasilitas kesehatan.4) Apakah keluarga mempunyai pengalaman yang kurang baik terhadap petugas kesehatan.5) Apakah fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga4) Fungsi reproduksiHal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah :a) Berapa jumlah anak.b) Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga.c) Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah anggota keluarga.5) Fungsi ekonomiHal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah :a) Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papanb) Sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga.6) Fungsi pendidikanMenjelaskan upaya yang dilakukan keluarga dalam pendidikan selain upaya yang diperoleh dari sekolah atau masyarakat sekitar.7) Fungsi religiousMenjelaskan tentang kegiatan keagamaan yang dipelajari dan dijalankan oleh keluarga yang berhubungan dengan kesehatan.8) Fungsi rekreasiMenjelaskan kemampuan keluarga dan kegiatan keluarga untuk melakukan rekreasi secara bersama baik di luar dan di dalam rumah, juga tentang kuantitas yang dilakukan.f. Stress dan Koping Keluarga1) Stresor jangka pendek dan panjanga) Stresor jangka pendek yaitu stresor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu 6 bulan.b) Stresor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan .2) Kemampuan keluarga berrespon terhadap situasi / stressor.3) Strategi koping yang digunakanStrategi koping apa yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.4) Strategi adaptasi disfungsionalDijelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.g. Pemeriksaan FisikPemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang digunakan pada pemeriksaan fisik berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik.

h. Harapan KeluargaPada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada.

PENGKAJIAN FOKUSTahap pertama pada asuhan keperawatan keluarga, yaitu perawat melakukan pengkajian dengan menggunakan formulir yang dapat digunakan pada semua tahap perkembangan keluarga.Meskipun demikian perawatan perlu melakukan pengkajian fokus pada tiap perkembangan yang didasari oleh:1. Dalam tiap tahap perkembangan keluarga, karakteristik keluarga akan berbeda karena ada perubahan anggota keluarga (dapat bertambah atau berkurang).2. Pada tiap tahap perkembangan, keluaraga mempunyai tugas perkembangan keluarga yang harus dilakukan.3. Pada tiap tahap perkembangan keluarga, kewajiban keluarga berbeda.Keluarga yang baru menikahPengkajian data fokus meliputi:1) Kapan pertemuan pasangan?2) Bagaimana hubungan sebelum menikah?3) Bagaimana pasangan ini memutuskan untuk menikah?4) Adakah halangan terhadap pernikahan mereka? Sebutkan!5) Bagaimana respons keluarga terhadap pernikahan?6) Bagaimana kehidupan di lingkungan keluarga asal, termasuk orientasi keluarga dari kedua orang tua?7) Siapa orang lain yang tinggal serumah setelah menikah?8) Bagaimana hubungan dengan saudara ipar?9) Bagaimana keadaan orang tua masing-masing dan hubungan dengan orang tua setelah pernikahan?10) Bagaimana rencana mempunyai anak?11) Berapa lama waktu berkumpul setiap hari?12) Bagaimana rutinitas (secara individu: suami dan istri) setelah pernikahan?13) Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga?

Keluarga dengan anak baru lahir (sampai usia 30 bulan)Pengkajian data fokus meliputi:1) Bagaimana riwayat kehamilan?2) Bagaimna riwayat persalinan?3) Bagaimna perawatan anak setelah lahir sampai usia 2 minggu?4) Bagaimana perawatan anak sampai usia satu tahun?5) Adakah orang lain yang serumah setelah anak lahir dan apa hubungannya?6) Siapakah yang mengasuh anak setiap hari?7) Berapa lama waktu yang dimiliki orang tua untuk berkumpul dengan anak?8) Siapa yang memberikan stimulus dan latihan kepada anak dalam rangka pemenuhan tumbuh kembangnya ?9) Bagaimana perkembangan anak dan keterampilan yang dimiliki anak yang dicapai pada usia berapa ?10) Adakah sarana untuk stimulus tumbuh kembang anak ?11) Pernahkah anak menderita sakit serius, apa jenisnya, kapan waktunya, berapa lama, dan dirawat di rumah sakit atau tidak ?12) Bagaimana pencapaian perkembangan anak saat ini?13) Kemampuan apa yang dimiliki anak saat ini ?14) Bagaimana harapan keluarga terhadap anak?15) Bila perlu gunakan skala DDST16) Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga?Keluarga dengan anak prasekolah1) Stimulasi apa yang diberikan oleh keluarga selama di rumah dan adakah sarana stimulasinya?2) Sudahkah anak diikuti kegiatan play group ?3) Berapa lama waktu yang dimiliki oleh orang tua untuk berkumpul dengan anak setiap hari?4) Siapakah orang yang setiap hari bersama anak?5) Kemampuan apa yang telah dimiliki anak saat ini ?6) Bagaimana harapan keluarga terhadap anak saat ini?7) Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga?

Keluarga dengan anak usia sekolah1) Bagaimana karakteristik teman bermain?2) Bagaimana lingkungan bermain?3) Berapa lama anak menghabiskan waktunya di sekolah?4) Bagaimana stimulasi terhadap tumbuh kembang anak dan adakah sarana yang dimiliki ?5) Bagaimana temparamen anak saat ini ?6) Bagaimana pola anak jika menginginkan sesuatu barang ?7) Bagaimana pola orang tua menghadapi permintaan anak?8) Bagaimana prestasi yang dicapai saat ini ?9) Kegiatan apa yang diikuti anak selain di sekolah ?10) Sudahkah memperoleh imunisasi ulangan selama disekolah?11) Pernahkah mendapat kecelakaan selama di sekolah atau di rumah saat bermain?12) Adakah penyakit yang muncul dan dialami anak selama masa ini?13) Adakah sumber bacaan lain selain buku sekolah dan apa jenisnya?14) Bagaimana pola anak memanfaatkan waktu luangnya?15) Bagaiman pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga?Keluarga dengan anak usia remaja1) Bagaimana karakteristik teman di sekolah atau di lingkungan rumah?2) Bagaimana kebiasaan anak menggunakan waktu luang ?3) Bagaimana perilaku anak selama di rumah?4) Bagaimana hubungan antara anak remaja dengan adiknya, dengan teman sekolah atau bermain?5) Siapa saja yang berada di rumah selama anak remaja di rumah?6) Bagaimana prestasi anak di sekolah dan prestasi apa yang pernah diperoleh anak?7) Apa kegiatan di luar rumah selain bersekolah, berapa kali, berapa lama, dan dimana?8) Apa kebiasaan anak dirumah?9) Apa fasilitas yang digunakan anak secara bersamaan atau sendiri?10) Berapa lama wktu yang disediakan orang tua untuk anak?11) Siapa yang menjadi figur bagi anak?12) Seberapa peran yang menjadi figur bagi anak ?13) Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga ?

Keluarga dengan anak dewasa (mulai lepas)1) Bagaimana karakteristik pasangan anaknya?2) Bagaimana hubungan anak terhadap orang tua dan mertu setelah menikah?3) Apakah anak yang telah menikah tinggal bersama atau lepas dari orang tua?4) Bila tidak , anak yang telah menikah tidak tinggal serumah, dimana tinggalnya dan berapa lama / frekuensi anak bertemu orang tua?5) Bagaimana hubungan anak yang telah menikah dengan adiknya?6) Bagaimana perasaan orang tua setelah anak menikah?7) Bagaimana orang tua membentuk jaringan dengan anak?8) Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga yang dilaksanakan?Keluarga usia baya1) Bagaimana kegiatan di rumah dan di luar rumah?2) Bagaimana hubungan anak dengan orang tua ?3) Adakah orang lain yang tinggal serumah, bagaimana hubungan keluarga ?4) Bagaimana pemenuhan kebutuhan individu setelah anak tidak lagi serumah?5) Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga?Keluarga lansia1) Bagaimana perasaan setelah tidak bekerja atau ditinggal pasangannya?2) Bagaimana kegiatan di rumah dan di luar rumah?3) Bagaimana kunjungan anak ke orang tua, bagaimana frekuensi, dan berapa frekuensi kunjungan anak?4) Adakah orang yang menemani setiap hari?5) Bagaimna pemenuhan kebutuhan individu setelah dikategorikan usia tua?6) Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga

D. Struktur KeluargaStruktur keluarga yang dapat dikaji menurut Friedman adalah :1. Pola dan komunikasi keluargaMenjelaskan cara berkomunikasi antar anggota keluarga, sistem komunikasi yang digunakan, efektif tidaknya ( keberhasilan ) komunikasi dalam keluarga.2. Struktur kekuatan keluargaKemampuan keluarga mmengendalikan dan mempengaruhi orang lain/anggota keluarga untuk merubah perilaku. Sistem kekuatan yang digunakan dalam mengambil keputusan, yang berperan mengambil keputusan, bagaimana pentingnya keluarga terhadap putusan tersebut.3. Struktur PeranMengkaji struktur peran dalam keluarga meliputi :a. Struktur peran formal1) Posisi dan peran formal yang telah terpenuhi dan gambaran keluarga dalam melaksanakan peran tersebut.2) Bagaimana peran tersebut dapat diterima dan konsisten dengan harapan keluarga, apakah terjadi konflik peran dalam keluarga.3) Bagaimana keluarga melakukan setiap peran secara kompeten.4) Bagaimana fleksibilitas peran saat dibutuhkanb. Struktur peran informal1) Peran-peran informal dan peran-peran yang tidak jelas yang ada dalam keluarga, serta siapa yang memainkan peran tersebut dan berapa kali peran tersebut sering dilakukan secara konsisten2) Identifikasi tujuan dari melakukan peran indormal, ada tidaknya peran disfungsional serta bagaimana dampaknya terhap anggota keluargac. Analisa Model Peran1) Siapa yang menjadi model yang dapat mempengaruhi anggota keluarga dalam kehidupan awalnya, memberikan perasaan dan nilai-nilai tentang perkembangan, peran-peran dan teknik komunikasi.2) Siapa yang secara spesifik bertindak sebagai model peran bagi pasangan dan sebagai orang tua.

d. Variabel-variabel yang mempengaruhi struktur peran :1) Pengaruh-pengaruh kelas sosial : bagaimana latar belakang kelas sosial mempengaruhi struktur peran formal dan informal dalam keluarga.2) Pengaruh budaya terhadap struktur peran3) Pengaruh tahap perkembangan keluarga terhadap struktur peran.4) Bagaimana masalah kesehatan mempengaruhi struktur peran.4. Nilai-Nilai KeluargaHal-hal yang perlu dikaji pada struktur nilai keluarga menurut Friedman adalah :a. Pemakaian nilai-nilai yang dominan dalam keluargab. Kesesuaian nilai keluarga dengan masyarakat sekitarnyac. Kesesuaian antara nilai keluarga dan nilai subsistem keluargad. Identifikasi sejauh mana keluarga menganggap penting nilai-nilai keluarga serta kesadaran dalam menganut sistem nilai.e. Identifikasi konflik nilai yang menonjol dalam keluargaf. Pengaruh kelas sosial, latar belakang budaya dan tahap perkembangan keluarga terhadap nilai keluargag. Bagaimana nilai keluarga mempengaruhi status kesehatan keluarga.E. Fungsi KeluargaFungsi keluarga yang perlu dikaji menurut Friedman meliputi :1. Fungsi AfektifPengkajian fungsi afektif menurut Friedman meliputi :a. Pola kebutuhan keluarga1) Sejauh mana keluarga mengetahui kebutuhan anggota keluarganya, serta bagaimana orang tua mampu menggambarkan kebutuhan dari anggota keluarganya.2) Sejauhmana keluarga mengahargai kebutuhan atau keinginan masing-masing anggota keluargab. Saling memperhatikan dan keakraban dalam keluarga1) Sejauhmana keluarga memberi perhatian pada anggota keluarga satu sama lain serta bagaimana mereka saling mendukung2) Sejauhmana keluarga mempunyai perasaan akrab dan intim satu sama lain, serta bentuk kasih sayang yang ditunjukkan keluarga.c. Keterpisahan dan Keterikatan dalam keluargaSejauhmana keluarga menanggapi isu-isu tentang perpisahan dan keterikatakan serta sejauhmana keluarga memelihara keutuhan rumah tangga sehingga terbina keterikatan dalam keluarga.2. Fungsi sosialisasiPengkajian fungsi sosialisasi meliputi :a. Praktik dalam membesarkan anak meliputi : kontrol perilaku sesuai dengan usia, memberi dan menerima cinta serta otonomi dan ketergantungan dalam keluargab. Penerima tanggung jawab dalam membesarkan anakc. Bagaimana anak dihargai dalam keluargad. Keyakinan budaya yang mempengaruhi pola membesarkan anake. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola pengasuhan anakf. Identifikasi apakah keluarga beresiko tinggimendapat masalah dalam membesarkan anakg. Sejauhmana lingkungan rumah cocok dengan perkembangan anak.3. Fungsi Perawatan KesehatanPengkajian fungsi perawatan kesehatan meliputi :a. Sejauh mana keluarga mengenal masalah kesehatan pada keluarganya.1) Keyakinan, nilai-nilai dan perilaku terhadap pelayanan kesehatan2) Tingkat pengetahuan keluarga tentang sehat sakit.3) Tingkat pengetahuan keluarga tentang gejala atau perubahan penting yang berhubungan ddengan masalah kesehatan yang dihadapi.4) Sumber-sumber informasi kesehatan yang didapatb. Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan.c. Kemampuan keluarga melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit.d. Kemampuan keluarga memodifikasi dan memelihara lingkungane. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan.F. Koping KeluargaPengkajian koping keluarga meliputi :1. Stressor-stressor jangka panjang dan jangka pendek yang dialami oleh keluarga, serta lamanya dan kekuatan strssor yang dialami oleh keluarga.2. Tindakan obyektif dan realistis keluarga terhadap stressor yang dihadapi.3. Sejauh mana keluarga bereaksi terhadap stressor, strategi koping apa yang digunakan untuk menghadapi tipe-tipe masalah, serta strategi koping internal dan eksternal yang digunakan oleh keluarga.4. Strategi adaptasi disfungsional yang digunakan oleh keluarga. Identifikasi bentuk yang digunakan secara ekstensif : kekerasan, perlakukan kejam terhadap anak, mengkambinghitamkan, ancaman, mengabaikan anak, mitos keluarga yang merusak, pseudomutualitas, triangling dan otoritarisme.

Diagnosa keperawatan keluargaDiagnosa keperawatan keluarga yang dikembangkan adalah dignosis tunggal yang hampir sama dengan diagnosis keperawatan di rumah sakit. Diagnosa keperawatan keluarga terdiri atas tiga komponen, yaitu masalah, etiologi, serta tanda dan gejala. Contoh diagnosa keperawatan keluarga: risiko gangguan tumbuh kembang pada balita X berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memenuhi kebutuhan nutrisi yang seimbang dalam merawat anggota keluarga.Diagnosa keperawatan keluarga dapat bersifat potensial,risiko, atau aktual. Diagnosa keperawatan keluarga yang bersifat potensial merupakan suatu keadaan perkembangan keluarga ke arah sejahtera.Tiga kelompok besar dalam tipologi masalah kesehatan keluarga adalah sebagai berikut: Ancaman kesehatan adalah keadaan yang dapat memungkinkan terjadinya penyakit, kecelakaan, dan kegagalan dalam mencapai potensial kesehatan. Yang termasuk ancaman kesehatan adalah: penyakit keturunan, keluarga atau anggota keluarga yang mengidap penyakit menular, jumlah anggota keluarga yang besar dan tidak sesuai dengan kemampuan dan sumber daya keluarga, resiko terjadi kecelakaan dalam keluarga, kekurangan atau kelebihan gizi dll. Kurang atau tidak sehat: kegagalan menetapkan kesehatan Situasi kritis : kondisi di saat individu atau keluarga banyak di tuntut untuk menyesuaikan diri, termasuk juga dalam hal sumber daya keluarga.

Standar praktik asuhan keperawatan keluargaStandar I PengkajianMelakukan pengkajian kepada keluarga sebagai berikut.1. Melakukan penjajakan tahap Ia. Memeriksakan fisik anggota keluarga b. Memeriksakan keluhan utamac. Mengkaji bentuk lingkungan (fisik, sosial, simbolik) yang mempengaruhi kesehatan saat ini.d. Mengkaji bentu keluargae. Mengkaji struktur keluargaf. Mengkaji fase tumbuh-kembang keluarga g. Mengkaji pola komunikasi keluargah. Memeriksa tugas perkembangan keluarga yang telah dilaksanakan i. Mengkaji budaya keluarga dalam mengatasi kesehatan mereka selama inij. Menentukan masalah keperawatan keluarga2. Melakukan penjajakan tahap IIa. Mengkaji tugas kesehatan keluargab. Mengkaji tugas kesehatan keluarga yang telah dilakukan c. Menentukan etiologi masalah keperawatan keluargad. Membuat skoringe. Mengkaji potensi sumber-sumber pendukung dan risiko penghambat yang dimiliki keluargaf. Membuat prioritas masalah keperawatan keluargag. Melakukan analisis masalah keperawatan keluargah. Melakukan perhitungan untuk menentukan prioritas masalah keperawatan (skoring)i. Menentukan prioritas masalah keperawatanStandar II Diagnosis keperawatan keluargaMenegakkan diagnosis keperawatan keluarga sebagai berikut.1. Merumuskan diagnosis keperawatan keluarga secara akurat yang meliputi diagnosis aktual, risiko, dan potensial/ bersifat meningkatkan perbaikan2. Menentukan prioritas diagnosa keperawatan keluarga utama yang sesuai dengan daya pendukung keluarga.3. Klarifikasi data pendukung kepada keluarga, apakah masalah tersebut sesuai dengan apa yang dirasakan keluarga saat ini.Standar III PerencanaanMenyusun perencanaan intervensi keperawatan keluarga sebagai berikut:1. Menentukan tujuan jangka panjang yang berorientasi kepada keluarga2. Menentukan tujuan jangka pendek yang berorientasi kepada keluarga3. Menentukan kriteria keberhasilan yang memungkinkan untu dicapai keluarga4. Menentukan strategi intervensi meliputi:a. Menguatkan budaya keluarga yang mendukung kesehatan keluarga saat inib. Menegosiasikan budaya keluarga yang lebih menguntungkan kesehatan keluargac. Merestrukturisasi budaya keluarga yang merugikan ke arah yang menguntungkan kondisi kesehatan keluarga.5. Menentukan bentuk terapi keperawatan keluarga yang paling dibutuhkkan saat ini6. Menentukan bentuk kolaborasi dan rujukan yang diperlukan dalam rangka mengoptimalkan Perilaku Hidup Bersih Sehat dan Berbudaya (PHBSB).Standar IV ImplementasiMelakukan implementasi keperawatan sebagai berikut:1. Pengkajian lanjutan untuk memastikan bahwa intervensi yang direncanakan masih sesuai dan dapat dilaksanakan saat ini.2. Melakukan strategi implementasi sesuai budaya keluarga yang mendukung keadaan kesehatannya, dilanjutkan dengan negosiasi budaya dan restrukturisasi budaya yang sangat diperlukan sesuai kondisi kesehatannya saat ini.3. Melakukan terapi keperawatan keluarga meliputi aspek berikut.a. Kognitif, keluarga mampu menigkatkan kemampuanb. Afektif, keluarga mampu menilai keberhasilan atau adanya tanda-tanda bahaya dalam diri mereka sendiri dan menentukan sikap untuk bertindak.c. Psikomotor, keluarga mampu mendemonstrasikan, menunjukan perilaku atau budaya sehari-hari yang harus dilakukan sebagai gaya hidupnya.4. Pemanfaatan potensi sumber-sumber pendukung lokal yang dimiliki keluarga dan keluarga besarnya termasuk lingkungan sekitarnya (fisik, sosial, simbolik) dengan arif dan bijaksana.5. Memerhatikan tumbuh-kembang keluarga, struktur keluarga, dan keinginan keluarga.6. Meminimalkan risiko hambatan yang dapat menimbulkan komplikasi atau putus obat.7. Menerapkan manajemen risiko terhadap terapi keperawatan yang diberikan kepada keluarga.Standar V EvaluasiMelakukan evaluasi keberhasilan asuhan keperawatan keluarga dengan ketentuan sebagai berikut:1. Tujuan yang telah ditentukan dapat dicapai keluarga2. Keluarga mampu menjelaskan tanda dan gejala dari masalah kesehatan yang dihadapi.3. Keluarga mampu memprediksi komplikasi yang akan terjadi.4. Keluarga telah merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan.5. Keluarga telah memodifikasi lingkungan (fisik, sosial, simbolik) sehingga mendukung upaya kesehatannya.6. Keluarga telah memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk mengatasi masalah kesehatannya.7. Keluarga memiliki perilaku hidup bersih, sehat, dan berbudaya.8. Keluarga dapat mandiri dalam mengatasi masalah kesehatannya.Standar VI Etikdan HukumMelakukan praktik keperawatan keluarga sesuai dengan tanggung jawab dan kewenangannya.Standar VII DokumentasiMelakukan dokumentasi asuhan keperawatan keluarga sesuai tahap-tahap asuhan keperawatan keluarga, termasuk orang-orang terlibat dan tenaga kesehatan yang terlibat.Sumber:https://www.academia.edu/5772037/Asuhan_Keperawatan_KeluargaSudiharto.2007.Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan Keperawatan Transkultural. Jakarta :EGC