asuhan keperawatan gerontik.doc

52
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL....................................... i KATA PENGANTAR...................................... ii DAFTAR ISI.......................................... .................................................... iii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang................................. 1 1.2. Tujuan......................................... 2 1.3. Manfaat........................................ 3 BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1. Definisi...................................... 4 2.2. Etiologi...................................... 5 2.3. Gejala Klinis Penderita Hipertensi............ 5 2.4. Diagnosis..................................... 6 2.5. Faktor Risiko Terjadinya Hipertensi........... 6 2.6. Pencegahan.................................... 8 2.7. Klasifikasi Hipertensi........................ 8 2.8. WOC ......................................... 9 BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KASUS 3.1. Pengkajian....................................... 10 3.2. Analisa Data..................................... 15 3.3. Prioritas Masalah................................ 16 3.4. Masalah Keperawatan.............................. 17

Upload: indahpermatasari

Post on 21-Dec-2015

24 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK.doc

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................ i

KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii

DAFTAR ISI........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang.............................................................................................. 1

1.2.  Tujuan .....................................................................................................2

1.3.  Manfaat .....................................................................................................3

BAB II TINJAUAN TEORITIS

2.1.    Definisi......................................................................................................... 4

2.2.    Etiologi ....................................................................................................5

2.3.    Gejala Klinis Penderita Hipertensi............................................................... 5

2.4.    Diagnosis ....................................................................................................6

2.5.    Faktor Risiko Terjadinya Hipertensi............................................................ 6

2.6.    Pencegahan.................................................................................................. 8

2.7.    Klasifikasi Hipertensi................................................................................... 8

2.8.    WOC 9

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KASUS

3.1.    Pengkajian ....................................................................................................10

3.2.    Analisa Data ....................................................................................................15

3.3.    Prioritas Masalah................................................................................................. 16

3.4.    Masalah Keperawatan.......................................................................................... 17

3.5.    Rencana Asuhan Keperawatan Hipertensi........................................................... 18

BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan ......................................................................................................27

4.2. Saran 28

DAFTAR PUSTAKA

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK.doc

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.    Latar Belakang

Di Indonesia, hipertensi juga merupakan masalah kesehatan yang perlu diperhatikan oleh

dokter yang bekerja pada pelayanan kesehatan primer, karena angka prevalensinya yang tinggi

dan akibat jangka panjang yang ditimbulkannya (Slamet Suyono, 2001).

Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dibagi menjadi 2 golongan, yaitu hipertensi primer

yang tidak diketahui penyebabnya atau idiopatik dan hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang

disebabkan oleh penyakit lain (Slamet Suyono, 2001).

Hipertensi primer meliputi lebih kurang 90% dari seluruh pasien hipertensi dan 10%

lainnya disebabkan oleh hipertensi sekunder. Hanya 50% dari golongan hipertensi sekunder

dapat diketahui penyebabnya, dan dari golongan ini hanya beberapa persen yang dapat diperbaiki

kelainannya. Oleh karena itu, upaya penanganan hipertensi primer lebih mendapatkan prioritas.

Banyak penelitian dilakukan terhadap hipertensi primer, baik mengenai patogenesis maupun

tentang pengobatannya.

Menurut WHO (1978), batasan tekanan darah yang masih dianggap normal adalah

140/90 mmHg dan tekanan darah sama dengan atau di atas 160/95 dinyatakan sebagai hipertensi.

Tekanan darah diantara normotensi dan hipertensi disebut borderline hypertension. Batasan

tersebut tidak membedakan jenis kelamin dan usia, sedangkan batasan hipertensi yang

memperhatikan perbedaan usia dan jenis kelamin diajukan oleh Kaplan (1985) sebagai berikut :

pria yang berusia < 45 tahun dinyatakan hipertensi jika tekanan darah pada waktu berbaring

130/90 mmHg atau lebih, sedangkan yang berusia > 45 tahun dinyatakan hipertensi jika tekanan

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK.doc

darahnya 145/95 mmHg atau lebih. Wanita yang mempunyai tekanan darah 160/95 mmHg atau

lebih dinyatakan hipertensi (Slamet Suyono, 2001).

Berdasarkan latar belakang di atas, dengan tinggi persentase penyakit hipertensi pada

lansia, maka kelompok kami tertarik mengangkat masalah dengan judul “Asuhan Keperawatan

Gerontik pada Klien Hipertensi”.

1.2.    Tujuan

1.      Tujuan Umum

Untuk memahami tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan hipertensi.

2.      Tujuan Khusus

a.       Untuk mengetahui tentang konsep dasar teori penyakit hipertensi.

b.      Memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan penyakit hipertensi yang meliputi

pengkajian sampai intervensi dan rasionalisasi.

1.3.    Manfaat

1.      Menambah pengetahuan dan keterampilan kelompok dalam menerapkan asuhan keperawatan

pada pasien dengan hipertensi.

2.      Menambah pengetahuan dan wawasan pembaca.

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK.doc

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

Definisi

  Hipertensi adalah apabila tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan tekanan diastolik > 90 mmHg,

atau apabila pasien memakai obat anti hipertensi (Slamet Suyono, 2001 dan Arif Mansjoer,

2001).

  Menurut Tom Smith (1991), hipertensi atau yang lebih dikenal dengan tekanan darah tinggi adalah

suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal.

  Hipertensi menurut WHO adalah hipertensi jika tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg atau

tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg.

  Menurut N.G. Yasmin A (1993) hipertensi adalah peningkatan dari tekanan sistolik standar

dihubungkan dengan usia, tekanan darah normal adalah refleksi dari kardiak out put atau denyut

jantung dan resistensi puerperal.

  Menurut Alison Hull (1996), hipertensi adalah desakan darah yang berlebihan dan hampir konstan

pada arteri. Tekanan dihasilkan oleh kekuatan jantung ketika memompa darah, hipertensi,

berkaitan dengan kenaikan tekanan diastolik, dan tekanan sistolik atau kedua-duanya secara terus

menerus.

Etiologi

Sekitar 90-95% penyakit hipertensi belum dapat diketahui penyebabnya atau biasa

disebut dengan hipertensi primer atau hipertensi esensial. Diperkirakan bahwa pakar-pakar

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK.doc

keturunan hormonal, metabolik, emosi dan kebiasaan diet menjadi pemicu terjadinya hipertensi

esensial. Sedangkan 5-10% hipertensi diketahui penyebabnya yang disebut hipertensi sekunder.

Penyebab hipertensi sekunder : hormonal, kelainan pada ginjal, kelainan intracranial dan

Koartasio aorta.

Gejala Klinis Penderita Hipertensi

Adapun gejala klinis yang dialami oleh para penderita hipertensi biasanya berupa :

1.      Sakit kepala

2.      Pusing

3.      Mudah marah (emosi meningkat)

4.      Susah tidur

5.      Rasa berat di tengkuk

6.      Mudah lelah

7.      Mata berkunang-kunang

8.      Telinga berdengung

Diagnosis

Untuk menentukan derajat hipertensi tidaklah membutuhkan alat-alat canggih, namun

cukup dengan menggunakan sphygmomanometer air rasa yang sederhana saja, digunakan

dengan baik yaitu sesuai dengan pedoman pengukuran tekanan darah.

Untuk menentukan ukuran dalam, menentukan hipertensi setepat mungkin, CUFF

sphygmomanometer bersih dan tidak buram atau tidak miring. Batasan yang diterapkan di

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK.doc

Indonesia untuk menilai hipertensi adalah sesuai dengan menggunakan standar WHO seperti

lazimnya penyakit lain diagnosa hipertensi ditegakkan berdasarkan data anamnesis, pemeriksaan

jasmani, pemeriksaan laboratorium maupun pemeriksaan penunjang. Selain itu data mengenai

penyakit yang diderita dan faktor risiko penyakit hipertensi.

Faktor Risiko Terjadinya Hipertensi

1.      Faktor genetik

Terbukti bahwa faktor ini merupakan faktor predisposisi bagi individu untuk menderita

hipertensi.

2.      Karakteristik

Faktor-faktor yang terdapat pada individu yang terpenting untuk terjadinya hipertensi adalah

umur, jenis kelamin dan ras.

3.      Stress

Peranan stress dalam menimbulkan hipertensi sukar dinilai, sudah lama diketahui bahwa stress

akut dapat meningkatkan darah untuk sementara, stress merupakan sesuatu yang sering

dihubungkan dengan kegiatan.

4.      Obesitas

Obesitas adalah kelebihan berat badan atau kenaikan berat badan di atas beberapa standar yang

ditetapkan, biasanya didefinisikan dalam hubungan tinggi badan.

5.      Merokok

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK.doc

Dalam kasus hipertensi seorang perokok mempunyai risiko yang lebih besar dibandingkan orang

yang tidak merokok.

6.      Garam

Penyakit hipertensi hampir tidak pernah ditemukan pada suku bangsa dengan asupan garam yang

minimal.

7.      Konsumsi alkohol

Perlu diperhatikan oleh penderita penyakit kardiovaskuler adalah konsumsi alkohol, karena

adanya bukti yang saling tolak belakang antara keuntungan dan risiko minum.

8.      Olahraga

Kurangnya olahraga atau aktivitas fisik adalah kontribusi utama pada obesitas, diabetes dan

hipertensi.

Pencegahan

Hal yang perlu diperhatikan penderita hipertensi sebagai tindakan pencegahan antara

lain :

  Diet rendah lemak

  Diet rendah garam

  Hindari makan daging kambing, durian, minuman beralkohol

  Melakukan olahraga secara teratur dan terkontrol

  Jauhi merokok

  Berhenti minum kopi

  Turunkan berat badan ke arah yang ideal

  Hindari stress

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK.doc

  Hindari penyerta seperti DM, kolesterol tinggi.

Klasifikasi Hipertensi

Klasifikasi Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)

Normal tensi

Hipertensi borderline

Hipertensi sedang dan berat

Hipertensi terisolasi

< 140

140-160

> 180

> 140

< 90

90-95

> 105

< 90

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK.doc

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KASUS

3.1.    Pengkajian

1.   Identitas Klien

Nama : Tn. A

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 65 Tahun

Agama : Islam

Status perkawinan : Menikah

Pendidikan terakhir : SD tidak tamat

Pekerjaan : Tani

Alamat Panti : Panti Sosial Tresna Werdha Bengkulu

2.      Alasan Masuk Panti

Tuan A masuk ke panti sekitar 2 bulan yang lalu, hal ini disebabkan rumah

klien dikontrakkan dengan orang lain. Anak klien pergi meninggalkan klien

sebelum klien masuk panti.

3.      Riwayat Kesehatan Terdahulu

Tn. A mengatakan sudah menderita hipertensi sejak satu tahun yang lalu,

tetapi selama ini Tn. A tidak rutin berobat karena tidak punya uang, hanya

sesekali minum jamu yang dibeli di pasar.

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK.doc

4.     Riwayat Kesehatan Sekarang

Pada saat pengkajian, Tn. A sering sakit kepala, terutama pada bagian

tengkuk, biasanya terjadi pada saat mengubah posisi dari duduk menjadi

berdiri, mata berkunang-kunang, telinga berdengung, susah tidur dan mudah

lelah.

5.      Riwayat Kesehatan Keluarga

Tn. A mengatakan keluarganya ada yang mengalami sakit yang sama seperti

dialami klien yaitu orang tuanya, tetapi sekarang sudah meninggal.

6.     Kebiasaan Sehari-hari

a.   Nutrisi

1)      Makan

Frekuensi makan : 3 x sehari

Nafsu makan : Berkurang, klien bisa menghabiskan ½ porsi

Jenis makanan : Nasi + lauk pauk

Makanan yang tidak disukai : pantangan : makanan bermnyak

(goreng-gorengan) dan sayuran.

Kebiasaan sebelum makan : merokok dan minum kopi

2)      Minum

Frekuensi minum : Bila haus

Banyaknya : 7-8 gelas/hari

Jenis : Air putih, kopi

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK.doc

b.      Pola eliminasi

1)      BAK

Frekuensi : 3-5 x / hari (melihat situasi)

Warna : Kuning

Bau : Khas

2)      BAB

Frekuensi : 1-2 x / hari

Konsistensi : Encer

Warna : Kuning kecoklatan

Bau : Khas

Keluhan yang berhubungan dengan BAB : Tidak ada keluhan

c.       Pola Tidur dan Istirahat

Setelah masuk panti, pola tidur klien tidak teratur yaitu 3-5 jam/hari.

d.      Kebiasaan klien di rumah

Merokok : Ya (2 bungkus perhari)

Minuman keras : Kadang-kadang

Ketergantungan obat : Kebiasaan konsumsi anti sakit kepala.

7.      Hubungan Sosial

a.       Hubungan antar keluarga

Tn. A sering dikunjungi keluarga setiap 1 minggu sekali.

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK.doc

b.      Hubungan dengan orang lain

Tn. A termasuk orang yang ramah, mudah bergaul dengan penghuni panti yang lain

maupun dengan pegawai dan pengasuh panti.

8.      Pemeriksaan Fisik

a.       Keadaan umum : Composmentis

b.      TTV :

TD : 170/90 mmHg

Nadi : 88 x / menit

RR : 24 x / menit

Suhu : 37,5oC

c.       Kepala

Bentuk : tidak bulat, tidak ada benjolan, keadaan rambut bersih, tidak ada ketombe,

rambut rontok, rambut putih, keluhan sering sakit kepala.

d.      Mata

Bentuk : simetris ka/ki, konjungtiva tidak anemis, reflek pupil (+) positif, sklera tidak

ikterik, penglihatan klien sedikit kabur.

e.       Hidung

Bentuk simetris ka/ki, tidak ada sekret, tidak ada kelainan seperti polip, kebersihan

hidung bersih, tidak ada peradangan maupun perdarahan.

f.       Mulut

Kebersihan mulut baik, tidak ada caries, gigi tidak lengkap, tidak ada gangguan

menelan, mukosa basah.

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK.doc

g.      Telinga

Bentuk simetris ka/ki, tidak ada serumen, sedikit tuli pada sistem pendengaran.

h.      Tonsil

Tidak ada pembengkakan

i.        Leher

Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening.

j.        Dada

1)      Paru

I : dada simetris, retardasi dinding dada tidak ada dan tidak

menggunakan otot bantu pernapasan, RR : 24 x / menit

P : Premitus ka/ki

P : Sonor

A : Vesikuler

2)      Jantung

I : Iktus cordis tidak terlihat

P : IC teraba (1 jari medial LMCS RIC kes/6)

P : Batas jantung jelas, atas region intercosta II

Kiri : 1 jari medial LMCS RIC kes

Kanan : linea sternalis dekstra

A : Aritmia

k.      Abdomen

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK.doc

I : Bentuk simetris, asites (-)

P : Tidak ada pembesaran hepar/limfa, tidak ada pelebaran vena pada

abdomen

P : Tympani

A : Bising usus (10 x / menit)

l.        Ekstremitas

Atas : Bentuk simetris ka/ki, fungsi pergerakan baik dan tidak ada

keluhan, edema (-)

Bawah : Bentuk simetris ka/ki, tidak ada bengkak dan gangguan pada

bagian sendi lutut.

3.2.    Analisa Data

No Data Masalah Keperawatan

1 DS :

Klien mengatakan sering sakit kepala

Klien mengatakan tengkuknya terasa sakit

Klien mengatakan sering pusing

DO :

Klien terlihat memegang kepala

Klien tampak meringis

Klien tampak teringat menahan sakit

Skala nyeri : 5-7

TTV :

TD : 170/100 mmHg

Gangguan rasa nyaman

nyeri akut kepala pada Tn.

A

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK.doc

RR : 24 x / menit

N : 88 x / menit

Suhu : 37,5oC

2 DS :

Klien mengatakan mudah lelah

Klien mengatakan jika bangun dari tidur

terasa kesemutan (pegal-pegal)

DO :

Klien kelihatan lesu

Klien kelihatan banyak diam

Intoleransi aktivitas pada

Tn. A

3.3.    Prioritas Masalah

1.      Gangguan rasa nyaman nyeri akut kepala pada Tn. A berhubungan dengan

ketidakmampuan klien merawat dirinya dengan masalah hipertensi.

No Kriteria Skor Pembenaran

1 Sifat masalah

skala : aktual

3/3 x 1 = 1 Masalah bersifat aktual karena

Tn. A mengalami nyeri kepala.

2 Kemungkinan

masalah dapat diatasi

skala : sebagian

½ x 2 = 1 Adanya keinginan sebagian

klien untuk merubah nyeri akut

kepala

3 Potensial masalah

untuk dicegah

skala : cukup

2/3 x 1 = 2/3 Masalah sudah terjadi dan

sudah berlangsung lama

4 Menonjol masalah

harus segera ditangani

2/2 x 1 = 1 Klien mengatakan ada masalah

Total Skor 3 2/3

Page 16: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK.doc

2.      Intoleransi aktivitas pada Tn. A berhubungan dengan ketidakmampuan klien merawat

dirinya dengan masalah kelemahan

No Kriteria Skor Pembenaran

1 Sifat masalah

skala : aktual

3/3 x 1 = 1 Masalah bersifat aktual karena

Tn. A mengalami intoleransi

aktivitas.

2 Kemungkinan

masalah dapat diatasi

skala : sebagian

½ x 2 = 1 Adanya keinginan sebagian

klien untuk menambah

gangguan aktivitas

3 Potensial masalah

untuk dicegah

skala : rendah

1/3 x 1 = 1/3 Masalah sudah terjadi dan

sudah berlangsung lama

4 Menonjol masalah

harus segera ditangani

2/2 x 1 = 1 Klien mengatakan ada masalah

Total Skor 3 1/3

3.4.    Masalah Keperawatan

1.      Gangguan rasa nyaman nyeri akut kepala pada Tn. A berhubungan dengan

ketidakmampuan klien merawat dirinya dengan masalah hipertensi.

2.      Intoleransi aktivitas pada Tn. A berhubungan dengan ketidakmampuan klien merawat

dirinya dengan masalah kelemahan

Page 17: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK.doc

3.5.    Rencana Asuhan Keperawatan Hipertensi

No

DiagnosaTujuan Kriteri

aStandar

IntervensiTupan Tupen

1 Gangguan rasa nyaman nyeri akut kepala pada Tn. A berhubungan dengan ketidakmampuan klien merawat dirinya dengan masalah hipertensi

Selama perawatan 3 x 24 jam, diharapkan nyeri akut pada Tn. A berkurang/hilang

Setelah perawatan 1 x 45 menit diharapkan klien mampu :

1.       Mengenal masalah hipertensi

      

Menyebutkan definisi dari hipertensi

      

Menyebutkan penyebab hipertensi

      

Menyebutkan tanda dan gejala

Respon verbal

Respon verbal

Respon verbal

(Klien dapat menyebutkan pengertian hipertensi dengan bahasanya sendiri.) Hipertensi adalah keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal (> 140/90 mmHg)

(Klien dapat menyebutkan penyebab dari hipertensi)Penyebab hipertensi adalah :

1.       Keturunan2.       Hormonal3.       Metabolik4.       Emosi5.       Kebiasaan diet

(Klien dapat menyebutkan tanda dan gejala dari hipertensi)Tanda dan gejala

1.1.1.      Kaji pengetahuan klien tentang hipertensi.

1.1.2.      Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar

1.1.3.     

Diskusikan bersama klien tentang hipertensi

1.1.4.      Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar

1.2.1.       Kaji pengetahuan klien tentang penyebab hipertensi

Page 18: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK.doc

hipertensi hipertensi adalah :

1.              Sakit kepala2.              Pusing3.              Mudah marah4.              Sukar tidur5.              Rasa berat di

tengkuk6.              Mudah lelah7.              Mata

berkunang-kunang

1.2.2.       Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar

1.2.3.      

Diskusikan bersama klien tentang penyebab hipertensi

1.2.4.       Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar

1.3.1.       Kaji pengetahuan klien tentang tanda dan gejala hipertensi.

1.3.2.       Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar

1.3.3.      

Diskusikan bersama

Page 19: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK.doc

klien tentang tanda dan gejala hipertensi

1.3.4.       Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar

2.       Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1 x 45 menit diharapkan klien mampu mengambil keputusan yang tepat untuk merawat klien dengan

      Mengetahui akibat lanjut dari hipertensi

Respon verbal

Respon verbal

Klien dapat menyebutkan akibat lanjut dari hipertensi pada Tn. A adalah :

1.              Stroke2.              Gagal jantung3.              Jantung koroner

Klien memutuskan untuk merawat dirinya dengan penyakit hipertensi

                 Kaji pengetahuan tentang akibat lanjut dari hipertensi

                 Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar

                

Motivasi klien untuk mengulangi

                 Beri

Page 20: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK.doc

     

Memutuskan untuk merawat klien dengan penyakit hipertensi

reinforcement (+) atas jawaban yang benar

                 

Motivasi klien untuk merawat dirinya dengan penyakit hipertensi.

                  Beri reinforcement (+) atas keputusannya untuk dirawat

3.       Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1 x 45 menit pertemuan diharapkan klien mampu merawat dirinya sendiri dengan penyakit hipertensi

Respon verbal

Klien dapat menyebutkan cara merawat penyakit hipertensi :

1.              Diet rendah lemak

2.              Diet rendah garam

3.              Hindari makan daging kambing,

                   Kaji pengetahuan klien tentang perawatan diri.

                   Beri reinforcement (+) atas

Page 21: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK.doc

    

Menyebutkan cara menanggulangi penyakit hipertensi

durian4.              Melakukan

olahraga5.              Hindari

merokok6.              Berhenti

minum kopi

jawaban yang benar

                  

Diskusikan bersama dengan klien tentang perawatan dirinya

                   Beri kesempatan klien untuk bertanya

                  

Jawab pertanyaan klien

                  

Motivasi klien untuk mengulangi kembali

                   Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar

4.       Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1 x 45 menit, diharapkan Respon Lingkungan yang 4.1.1.      Jelaskan

Page 22: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK.doc

klien mampu memodifikasi lingkungan untuk dirinya dengan hipertensi

     

Mempertahankan lingkungan yang kondusif

verbal dan afektif

kondusif untuk klien dengan hipertensi :

1.              Lingkungan yang bersih

2.              Lingkungan yang aman

3.              Lingkungan yang nyaman

kepada klien tentang cara memodifikasi lingkungan bagi penderita hipertensi.

4.1.2.     

Motivasi klien untuk menerapkan cara memodifikasi lingkungan

4.1.3.      Beri kesempatan klien untuk mengajukan pertanyaan

4.1.4.      Jawab pertanyaan klien dan beri inforcement (+)

5.       Setelah dilakukan intervensi 1 x 45 menit pertemuan Respon Yankes yang dapat 5.1.1.     

Page 23: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK.doc

diharapkan klien mampu menggunakan yankes

    Menjelaskan yankes, manfaat dan jadwal.

    Mengunjungi yankes

verbal

Psiko motor

digunakan antara lain klinik panti :

Klinik panti dibuka setiap hari Senin jam 08.00-11.30 WibManfaat dari yankes :

Mencegah berulangnya kembali keluhan yang terjadi selama ini dan mencegah komplikasi dari hipertensi

Tempat konsultasi Tempat mengobati

penyakitJadwal yankes :

Puskesmas setiap hari kerja senin-sabtu jam 07.30-11.45 Wib

RS setiap hari (24 jam)

Praktek dokter setiap hari jam 16.00-21.00 wib

Klien dapat menunjukkan :

1.              Kartu berobat2.              Obat-obatan

yang dipakai

Sebutkan pada klien beberapa fasilitas kesehatan yang dapat digunakan

5.1.2.     

Diskusikan dengan klien berbagai sarana yankes tersedia yang dapat digunakan

5.1.3.      Jelaskan akan pentingnya fasilitas yankes

5.1.4.     

Motivasi klien untuk mengunjungi yankes

5.2.1.      

Page 24: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK.doc

Motivasi klien untuk memanfaatkan yankes.

5.2.2.       Beri reinforcement (+) atas tindakan klien mengunjungi yankes

2 Intoleransi aktivitas pada Tn. A berhubungan dengan ketidakmampuan klien merawat dirinya dengan masalah kelemahan

Selama perawatan 3 x 24 jam, diharapkan intoleransi aktivitas dapat berkurang/hilang

Setelah dilakukan intervensi 1 x 45 menit, diharapkan klien mampu :

1.      Mengenal masalah kelemahan

      

Menyebutkan definisi kelemahan

      

Menyebutka

Respon verbal

Respon verbal

(Klien dapat menyebutkan pengertian kelemahan dengan bahasanya sendiri)Kelemahan adalah suatu keadaan ketidakcukupan energi secara fisiologis/psikologis pada seseorang untuk bertahan atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari yang dibutuhkan.

Klien mampu menyebutkan 2 dari 3 penyebab kelemahan.

1.1.1.      Kaji pengetahuan klien tentang kelemahan.

1.1.2.      Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar.

1.1.3.     

Diskusikan bersama klien tentang kelemahan

Page 25: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK.doc

n penyebab dari kelemahan

      

Menyebutkan tanda dan gejala kelemahan

Respon verbal

1.    Penurunan fungsi muskulos keletal.

2.    Perubahan fungsi neurologist

3.    Nyeri

Klien dapat menyebutkan tanda dan gejala dari kelemahan dengan bahasanya sendiri atau dengan bantuan perawat.

1.              Kaki terasa kesemutan dan pegal-pegal.

2.              Bangun tidur tidak merasa segar

3.              Pola makan tidak teratur

4.              Pola istirahat tidur terganggu

1.1.4.      Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar

1.2.1.       Kaji pengetahuan klien tentang penyebab kelemahan.

1.2.2.       Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar

1.2.3.      

Diskusikan bersama klien tentang penyebab kelemahan

1.2.4.      

Motivasi klien untuk mengulang kembali

1.2.5.       Beri reinforce

Page 26: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK.doc

ment (+) atas keberhasilan klien

1.3.1.       Kaji pengetahuan klien tentang tanda dan gejala dari kelemahan.

1.3.2.       Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar

1.3.3.      

Diskusikan bersama klien tentang tanda dan gejala dari kelemahan

1.3.4.      

Motivasi klien untuk mengulang kembali

1.3.5.       Beri reinforcement (+) atas

Page 27: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK.doc

jawaban yang benar

2.      Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1 x 45 menit diharapkan klien mampu mengambil keputusan yang tepat untuk merawat klien dengan :

       Mengetahui akibat lanjut dari kelemahan

      

Memutuskan untuk merawat klien dengan kelemahan

Respon verbal

Respon verbal

Klien mampu menyebutkan akibat lanjut dari kelumpuhan, yaitu tidak bisa melakukan aktivitas secara mandiri dan harus dengan bantuan orang lain.

Klien memutuskan untuk merawat dirinya dengan kelemahan

2.1.1.      Kaji pengetahuan klien tentang akibat lanjut dari kelemahan.

2.1.2.      Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar

2.1.3.     

Diskusikan bersama klien tentang akibat lanjut dari kelemahan

2.1.4.      Beri reinforcement (+) atas jawaban

Page 28: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK.doc

yang benar

2.2.1.     

Motivasi klien untuk merawat dirinya dengan kelemahan.

2.2.2.      Beri reinforcement (+) atas keputusannya untuk dirawat

3.      Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1 x 45 menit, pertemuan diharapkan klien mampu merawat dirinya sendiri dengan kelemahan.

      

Menyebutkan cara menanggulangi

Respon verbal

Klien dapat menyebutkan cara merawat dengan kelemahan :

1.              Makanan dan makanan tinggi protein, vitamin dan diet rendah garam.

2.              Mengatur pola makan dengan porsi sedikit tetapi sering

3.              Tidak bekerja terlalu berat.

                   Kaji pengetahuan klien tentang perawatan diri.

                   Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar

                  

Diskusika

Page 29: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK.doc

kelemahan. n bersama klien tentang perawatan diri

                   Beri kesempatan klien untuk bertanya

                  

Jawab pertanyaan klien

                  

Motivasi klien untuk mengulang kembali

                   Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar

4.      Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1 x 45 menit, diharapkan klien mampu memodifikasi lingkungan untuk dirinya

Respon verbal

Lingkungan yang kondusif untuk klien dengan kelemahan :

1.              Lingkungan yang bersih

                  

Jelaskan kepada klien tentang cara memodifi

Page 30: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK.doc

dengan kelemahan.

      

Mempertahankan lingkungan yang kondusif.

2.              Lingkungan yang aman

3.              Lingkungan yang nyaman

kasi lingkungan dengan kelemahan.

                  

Motivasi klien untuk menerapkan cara memodifikasi lingkungan

                   Beri kesempatan klien untuk mengajukan pertanyaan

                  

Jawab pertanyaan klien dan beri reinforcement (+)

5.      Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1 x 45 menit, diharapkan klien mampu menggunaka

Respon verbal

Yankes yang dapat digunakan antara lain klinik panti :

Klinik panti dibuka setiap hari Senin

5.1.1.     

Sebutkan pada klien beberapa fasilitas

Page 31: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK.doc

n yankes       

Menjelaskan yankes, manfaat dan jadwal.

       

Mengunjungi yankes

Psiko motor

jam 08.00-11.30 WibManfaat dari yankes :

Mencegah berulangnya kembali keluhan yang terjadi selama ini dan mencegah komplikasi dari kelemahan

Tempat konsultasi Tempat mengobati

penyakitJadwal yankes :

Puskesmas setiap hari kerja senin-sabtu jam 07.30-11.45 Wib

RS setiap hari (24 jam)

Praktek dokter setiap hari jam 16.00-21.00 wib

Klien dapat menunjukkan :

1.       Kartu berobat2.       Obat-obatan yang

dipakai

kesehatan yang dapat digunakan

5.1.2.     

Diskusikan dengan klien berbagai sarana yankes tersedia yang dapat digunakan

5.1.3.      Jelaskan akan pentingnya fasilitas yankes

5.1.4.     

Motivasi klien untuk mengunjungi yankes

5.2.1.        

Motivasi klien untuk memanfaa

Page 32: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK.doc

tkan yankes.

5.2.2.         Beri reinforcement (+) atas tindakan klien mengunjungi yankes

Page 33: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK.doc

BAB IV

PENUTUP

4.1.    Kesimpulan

Hipertensi adalah apabila tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan tekanan

darah diastolik > 90 mmHg, atau apabila pasien memakai obat anti hipertensi.

Penyebab hipertensi adalah :

1.      Keturunan

2.      Hormonal

3.      Metabolik

4.      Emosi

5.      Kebiasaan diet.

Adapun tanda dan gejala hipertensi adalah :

1.      Sakit kepala

2.      Pusing

3.      Mudah marah

4.      Rasa berat di tengkuk

5.      Mudah lelah

6.      Mata berkunang-kunang

Akibat lanjut dari hipertensi adalah :

1.      Stroke

2.      Gagal ginjal

Page 34: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK.doc

3.      Jantung koroner.

4.2.    Saran

Dalam upaya meningkatkan asuhan keperawatan klien dengan hipertensi :

1.      Klien diberi support untuk mempercepat penyembuhan

2.      Memberikan perawatan dan perhatian kepada klien dalam proses perawatan

3.      Klien diberi pengertian tentang penyakit yang dialaminya.

Page 35: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK.doc

DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer, Arif, 2001. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid Pertama. Media Aesculapius, Jakarta.

Suyono, Slamet. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi Ketiga. Balai Penerbit FKUI. Jakarta.

Hall dan Guyton. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 8. EGC. Jakarta.

Doenges. E. Marilynn, 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. EGC. Jakarta.