asuhan keperawatan efusi pleura dengan nanda

15
ASUHAN KEPERAWATAN EFUSI PLEURA DENGAN NANDA, NOC, NIC Diposkan oleh Rizki Kurniadi Definisi Efusi Pleura adalah pengumpulan cairan didalam rongga pleura ( Brunner & Suddarth, 2001). Etiologi Infeksi tuberculosis Infeksi nontuberculosis Keganasan Trauma Parapneumonia, Parasit (ameba, paragonimiasis, Echinococcus), Jamur, pneumonia atipik (virus, mikoplasma, Q fever, Legionella). Keganasan paru Proses imunologis: pleuritis lupus, pleuritis rheumatoid, sarkoidosis. Radang sebab lain seperti pankreatitis, asbestosis, pleuritis uremia dan akibat radiasi. Tanda dan Gejala A. Nafas pendek Nyeri dada pleuritik Takipnea Hipoksemia bila ventilasi terganggu Perkusi : pekak Penurunan bunyi nafas di atas area yang sakit

Upload: niesa-purplezz-queens

Post on 23-Oct-2015

163 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Keperawatan Efusi Pleura Dengan Nanda

ASUHAN KEPERAWATAN EFUSI PLEURA DENGAN NANDA, NOC, NIC

Diposkan oleh Rizki Kurniadi

Definisi

Efusi Pleura adalah pengumpulan cairan didalam rongga pleura ( Brunner & Suddarth, 2001).

Etiologi

Infeksi tuberculosis

Infeksi nontuberculosis

Keganasan

Trauma

Parapneumonia, Parasit (ameba, paragonimiasis, Echinococcus), Jamur, pneumonia atipik (virus,

mikoplasma, Q fever, Legionella).

Keganasan paru

Proses imunologis: pleuritis lupus, pleuritis rheumatoid, sarkoidosis.

Radang sebab lain seperti pankreatitis, asbestosis, pleuritis uremia dan akibat radiasi.

Tanda dan Gejala

A.     Nafas pendek

Nyeri dada pleuritik

Takipnea

Hipoksemia bila ventilasi terganggu

Perkusi : pekak

Penurunan bunyi nafas di atas area yang sakit

Patofisiologi

Patofisiologi terjadinya efusi pleura tergantung pada keseimbangan antara cairan dan protein

dalam rongga pleura. Dalam keadaan normal cairan pleura dibentuk secara lambat sebagai

filtrasi melalui pembuluh darah kapiler. Filtrasi ini terjadi karena perbedaan tekanan osmotic

plasma dan jaringan interstisial submesotelial, kemudian melalui sel mesotelial masuk ke

dalam rongga pleura. Selain itu cairan pleura dapat melalui limfe sekitar pleura.

Page 2: Asuhan Keperawatan Efusi Pleura Dengan Nanda

Proses penumpukan cairan dalam rongga pleura dapat disebabkan oleh peradangan. Bila proses

radang disebabkan oleh kuman piogenik akan terbentuk pus/nanah, sehingga terjadi

empiema/piotoraks. Bila proses ini mengenai pembuluh darah sekitar pleura dapat menyebabkan

hemotoraks.

Proses terjadinya pneumotoraks karena pecahnya alveoli dekat pleura parietalis sehingga udara

akan masuk ke dalam rongga pleura. Proses ini sering disebabkan oleh trauma dada atau alveoli

pada daerah tersebut yang kurang elastis lagi seperti pada pasien emfisema paru.

Pemeriksaan Diagnostik

Rontgen dada / Sinar tembus dada

Ultrasonografi pleura: menentukan adanya cairan dalam rongga pleura.

CT scan dada

Torakosentesis

Warna cairan : Cairan pleura berwarna kekuning-kuningan, Bila agak kemerah-merahan dapat

terjadi pada trauma, infark paru, keganasan dan adanya kebocoran aneurisma aorta.

Bila Kuning kehijauan dan agak purulen, ini menunjukkan adanya empiema.

Bila merah coklat, ini menunjukkan adanya abses karena ameba.

Biokimia : basil tahan asam (untuk tuberculosis), hitung sel darah merah dan putih, kadar pH,

glukosa, amilase.

Sitologi : sel neutrofil, sel limfosit, sel mesotel, sel mesotel maligna, sel-sel besar dengan banyak

inti, sel lupus eritematosus sistemik.

Bakteriologi

Biopsi pleura

Penanganan

Pengeluaran efusi yang terinfeksi memakai pipa intubasi melalui sela iga.

Irigasi cairan garam fisiologis atau larutan antiseptik (Betadine).

Pleurodesis, untuk mencegah terjadinya lagi efusi pleura setelah aspirasi.

Torasentesis: untuk membuang cairan, mendapatkan spesimen (analisis), menghilangkan

dispnea.

Page 3: Asuhan Keperawatan Efusi Pleura Dengan Nanda

Komplikasi

Pneumotoraks (karena udara masuk melalui jarum)

Hemotoraks ( karena trauma pada pembuluh darah interkostalis)

Emboli udara (karena adanya laserasi yang cukup dalam, menyebabkan udara dari alveoli masuk ke

vena pulmonalis)

Laserasi pleura viseralis

Diagnosa Keperawatan yang sering muncul pada klien dengan efusi pleura

1.      Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi jalan nafas, mucosa skret

berlebihan.

2.      Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler - alveolar

3.      Nyeri akut berhubungan dengan agen injury: fisik

4.      Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen dengan

kebutuhan

5.      Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake nutrisi inadekuat, faktor

biologi, seseg

6.      Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuat pertahanan tubuh primer (cairan tubuh statis),

prosedur invasiv

7.      kurang pengetahuan tentang penyakit dan perawatannya b/d kurang familier terhadap informasi,

terbatasnya kognitif

8.      Cemas berhubungan dengan status kesehatan

RENPRA EFUSI PLEURA

No Diagnosa Tujuan Intervensi

1 Bersihan jalan nafas Setelah dilakukan Airway manajemenn

Page 4: Asuhan Keperawatan Efusi Pleura Dengan Nanda

tidak efektif b/d banyaknya scret mucus

askep … jam Status respirasi: terjadi kepatenan jalan nafas dg KH:Pasien tidak sesak nafas, auskultasi suara paru bersih,              tanda vital dbn.

      Bebaskan jalan nafas dengan posisi leher ekstensi jika memungkinkan.

      Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi

      Identifikasi pasien secara actual atau potensial untuk membebaskan jalan nafas.

      Pasang ET jika memeungkinkan      Lakukan terapi dada jika

memungkinkan      Keluarkan lendir dengan suction      Asukultasi suara nafas      Lakukan suction melalui ET      Atur posisi untuk mengurangi

dyspnea      Monitor respirasi dan status oksigen

jika memungkinkan

Airway Suction      Tentukan kebutuhan suction

melalui oral atau tracheal      Auskultasi suara nafas sebelum dan

sesudah suction      Informasikan pada keluarga tentang

suction      Masukan slang jalan afas melalui

hidung untuk memudahkan suction      Bila menggunakan oksigen tinggi

(100% O2) gunakan ventilator atau rescution manual.

      Gunakan peralatan steril, sekali pakai untuk melakukan prosedur tracheal suction.

      Monitor status O2 pasien dan status hemodinamik sebelum, selama, san sesudah suction.

      Suction oropharing setelah dilakukan suction trachea.

      Bersihkan daerah atau area stoma trachea setelah dilakukan suction trachea.

      Hentikan tracheal suction dan berikan O2 jika pasien bradicardia.

      Catat type dan jumlah sekresi dengan segera

Page 5: Asuhan Keperawatan Efusi Pleura Dengan Nanda

2 Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler - alveolar

Setelah dilakukan askep … jam Status pernafasan seimabang antara kosentrasi udara dalam darah arteri dg KH:

      Menunjukkan peningkatan Ventilasi dan oksigen cukup

      AGD dbn

Airway Manajemen      Bebaskan jalan nafas      Dorong bernafas dalam lama dan

tahan batuk      Atur kelembaban udara yang sesuai      Atur posisi untuk mengurangi

dispneu      Monitor frekuensi nafas b/d

penyesuaian oksigen

Monitor Respirasi      Monitor kecepatan,irama,

kedalaman dan upaya bernafas      Catat pergerakan dada, lihat

kesimetrisan dada, menggunakan alat bantu dan retraksi otot intercosta

      Monitoring pernafasan hidung, adanya ngorok

      Monitor pola nafas, bradipneu, takipneu, hiperventilasi, resirasi kusmaul dll

      Palpasi kesamaan ekspansi paru      Perkusi dada anterior dan posterior

dari kedua paru      Monitor kelelahan otot diafragma      Auskultasi suara nafas, catat area

penurunan dan atau ketidakadanya ventilasi dan bunyi nafas

      Monitor kegelisahan, cemas dan marah

      Catat karakteristik batuk dan lamanya

      Monitor sekresi pernafasan      Monitor dispneu dan kejadian

perkembangan dan perburukan      Lakukan perawatan terapi nebulasi

bila perlu      Tempatkan pasien kesamping untuk

mencegah aspirasiManajemen asam Basa

      Kirim pemeriksaan laborat keseimbangan asam basa ( missal AGD,urin dan tingkatan serum)

      Monitor AGD selama PH rendah

Page 6: Asuhan Keperawatan Efusi Pleura Dengan Nanda

      Posisikan pasien untuk perfusi ventilasi yang optimum

      Pertahankan kebersihan jalan udara (suction dan terapi dada)

      Monitor pola respiorasi      Monitor kerja pernafsan (kecepatan

pernafasan3 Nyeri akut

berhubungan dengan agen injury: fisik

Setelah dilakukan Asuhan keperawatan …. jam tingkat kenyamanan klien meningkat dg KH:

   Klien melaporkan nyeri berkurang dg scala 2-3

   Ekspresi wajah tenang

   klien dapat istirahat dan tidur

   v/s dbn

Manajemen nyeri :      Lakukan pegkajian nyeri secara

komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi.

      Observasi reaksi nonverbal dari ketidak nyamanan.

      Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri klien sebelumnya.

      Kontrol faktor lingkungan yang mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan.

      Kurangi faktor presipitasi nyeri.      Pilih dan lakukan penanganan nyeri

(farmakologis/non farmakologis)..      Ajarkan teknik non farmakologis

(relaksasi, distraksi dll) untuk mengetasi nyeri..

      Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri.

      Evaluasi tindakan pengurang nyeri/kontrol nyeri.

      Kolaborasi dengan dokter bila ada komplain tentang pemberian analgetik tidak berhasil.

Administrasi analgetik :.      Cek program pemberian analogetik;

jenis, dosis, dan frekuensi.      Cek riwayat alergi..      Tentukan analgetik pilihan, rute

pemberian dan dosis optimal.      Monitor TV      Berikan analgetik tepat waktu

terutama saat nyeri muncul.      Evaluasi efektifitas analgetik, tanda

dan gejala efek samping.4 Intoleransi aktifitas Setelah dilakukan NIC: Toleransi aktivitas

Page 7: Asuhan Keperawatan Efusi Pleura Dengan Nanda

berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan

askep ... jam Klien dapat menoleransi aktivitas & melakukan ADL dgn baikKriteria Hasil:

   Berpartisipasi dalam aktivitas fisik dgn TD, HR, RR yang sesuai

   Warna kulit normal,hangat&kering

   Memverbalisasikan pentingnya aktivitas secara bertahap

   Mengekspresikan pengertian pentingnya keseimbangan latihan & istirahat

   ↑toleransi aktivitas

      Tentukan penyebab intoleransi aktivitas & tentukan apakah penyebab dari fisik, psikis/motivasi

      Kaji kesesuaian aktivitas&istirahat klien sehari-hari

      ↑ aktivitas secara bertahap, biarkan klien berpartisipasi dapat perubahan posisi, berpindah&perawatan diri

      Pastikan klien mengubah posisi secara bertahap. Monitor gejala intoleransi aktivitas

      Ketika membantu klien berdiri, observasi gejala intoleransi spt mual, pucat, pusing, gangguan kesadaran&tanda vital

      Lakukan latihan ROM jika klien tidak dapat menoleransi aktivitas

5 Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidak mampuan pemasukan b.d faktor biologis

Setelah dilakukan askep .. jam terjadi peningkatan status nutrisi dg KH:

      Mengkonsumsi nutrisi yang adekuat.

      Identifikasi kebutuhan nutrisi.

      Bebas dari tanda malnutrisi.

Managemen nutrisi      Kaji pola makan klien      Kaji kebiasaan makan klien dan

makanan kesukaannya      Anjurkan pada keluarga untuk

meningkatkan intake nutrisi dan cairan

      kelaborasi dengan ahli gizi tentang kebutuhan kalori dan tipe makanan yang dibutuhkan

      tingkatkan intake protein, zat besi dan vit c

      monitor intake nutrisi dan kalori      Monitor pemberian masukan cairan

lewat parenteral.

Nutritional terapi  kaji kebutuhan untuk pemasangan

NGT  berikan makanan melalui NGT k/p  berikan lingkungan yang nyaman

dan tenang untuk mendukung makan

  monitor penurunan dan peningkatan

Page 8: Asuhan Keperawatan Efusi Pleura Dengan Nanda

BB  monitor intake kalori dan gizi

6 Risiko infeksi b/d penurunan imunitas tubuh, prosedur invasive

Setelah dilakukan askep … jam infeksi terkontrol, status imun adekuat dg KH:

      Bebas dari tanda dangejala infeksi.

      Keluarga tahu tanda-tanda infeksi.

      Angka leukosit normal.

Kontrol infeksi.  Batasi pengunjung.  Bersihkan lingkungan pasien secara

benar setiap setelah digunakan pasien.

  Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat pasien, dan ajari cuci tangan yang benar.

  Pastikan teknik perawatan luka yang sesuai jika ada.

  Tingkatkan masukkan gizi yang cukup.

  Tingkatkan masukan cairan yang cukup.

  Anjurkan istirahat.  Berikan therapi antibiotik yang

sesuai, dan  anjurkan untuk minum sesuai aturan.

  Ajari keluarga cara menghindari infeksi serta tentang tanda dan gejala infeksi dan segera untuk melaporkan  keperawat kesehatan.

  Pastikan penanganan aseptic semua daerah IV (intra vena)

Proteksi infeksi.  Monitor tanda dan gejala infeksi.  Monitor WBC.  Anjurkan istirahat.  Ajari anggota keluarga cara-cara

menghindari infeksi dan tanda-tanda dan gejala infeksi.

  Batasi jumlah pengunjung.  Tingkatkan masukan gizi dan cairan

yang cukup7 Kurang pengetahuan

keluarga berhubungan dengan kurang paparan dan keterbatasan kognitif keluarga

Setelah dilakukan askep … jam pengetahuan keluarga klien meningkat dg KH:

      Keluarga menjelaskan kembali yg

Mengajarkan proses penyakit      Kaji pengetahuan keluarga tentang

proses penyakit      Jelaskan tentang patofisiologi

penyakit dan tanda gejala penyakit      Beri gambaran tentaang tanda

gejala penyakit kalau memungkinkan

Page 9: Asuhan Keperawatan Efusi Pleura Dengan Nanda

dijelaskan      Keluarga

kooperative dan mau kerjasama saat dilakukan tindakan

      Identifikasi penyebab penyakit      Berikan informasi pada keluarga

tentang keadaan pasien, komplikasi penyakit.

      Diskusikan tentang pilihan therapy pada keluarga dan rasional therapy yang diberikan.

      Berikan dukungan pada keluarga untuk memilih atau mendapatkan pengobatan lain yang lebih baik.

      Jelaskan pada keluarga tentang persiapan / tindakan yang akan dilakukan

8 Cemas berhubungan dengan krisis situasional, hospitalisasi

Setelah dilakukan askep … jam kecemasan terkontrol dg KH: ekspresi wajah tenang , anak / keluarga mau bekerjasama dalam tindakan askep.

Pengurangan kecemasan      Bina hubungan saling percaya.      Kaji kecemasan keluarga dan

identifikasi kecemasan pada keluarga.

      Jelaskan semua prosedur pada keluarga.

      Kaji tingkat pengetahuan dan persepsi pasien dari stress situasional.

      Berikan informasi factual tentang diagnosa dan program tindakan.

      Temani keluarga pasien untuk mengurangi ketakutan dan memberikan keamanan.

      Anjurkan keluarga untuk mendampingi pasien.

      Berikan sesuatu objek sebagai sesuatu simbol untuk mengurang kecemasan orangtua.

      Dengarkan keluhan keluarga.      Ciptakan lingkungan yang nyaman.      Alihkan perhatian keluarga untuk

mnegurangi kecemasan keluarga.      Bantu keluarga dalam mengambil

keputusan.      Instruksikan keluarga untuk

melakukan teknik relaksasi.