asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan …

91
ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR PADA Ny. N DENGAN HIPEREMISIS GRAVIDARUM DI PAVILIUN ABUDZAR 1 RSIJ SUKAPURA JAKARTA UTARA TANGGAL 06-08 JUNI 2016 Disusun oleh : DWI NURRAINI 2013750012 PROGRAM D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2016

Upload: others

Post on 01-Oct-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN

DASAR PADA Ny. N DENGAN HIPEREMISIS

GRAVIDARUM DI PAVILIUN ABUDZAR 1

RSIJ SUKAPURA JAKARTA UTARA

TANGGAL 06-08 JUNI 2016

Disusun oleh :

DWI NURRAINI

2013750012

PROGRAM D III KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2016

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …
Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …
Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahhi Wabarakatuh

Allhamdulillahirabbil’alamin, Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah

SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan

menyelesaikan pembuatan karya tulis ini dengan judul “Asuhan Keperawatan Dalam

Pemenuhan Kebutuhan Dasar Pada Ny. N Dengan Hiperemisis Gravidarum di

Pavilliun Abudzar 1 RSIJ Sukapura Jakarta Utara Pada Tanggal 06-08 JUNI 2016”.

Tujuan penulisan karya tulis ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

program D III Keperawatan FIK UMJ.

Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis menyadari masih banyak

kekurangan dan menemukan banyak hambatan serta kesulitan karena terbatasnya ilmu

pengetahuan yang penulis miliki. Namun karena adanya bimbingan, arahan, dukungan,

dan bantuan dari berbagai pihak, maka penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah

ini pada waktu yang telah ditentukan. Dalam kesempatan ini, penulisan mengucapkan

terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan secara langsung

maupun tidak langsung kepada :

1. Allah SWT, yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang selalu memberikan

nikmat kesehatan dan kemudahan dalam mengerjakan karya tulis ini serta

melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah ini untuk memenuhi syarat kelulusan di Program D III

Keperawatan FIK-UMJ.

2. Semua keluarga tercinta, terutama untuk ayah dan ibu yang tidak pernah berhenti

memberikan dukungan kepada penulis, serta doa yang selalu kalian panjatkan

demi kemudahan dan kelancaran penulis dalam menyelesaikan makalah ilmiah

ini.

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

3. Ibu Ns, Idriani selaku pembimbing dan penguji dalam penusunan makalah ilmiah

ini, sikap ibu yang gregetan justru membuat penulis menjadi semangat ingin

mengambil karya tulis ilmiah di maternitas ini.

4. Para Dosen yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat untuk angkatan

31 dan selalu sabar menghadapi kami yang sedikit sulit diatur dan selalu

membuat masalah.

5. Kepala ruangan dan staf di paviliun Abudzar 1 yang selalu membantu penulis

dapat menentukan data-data yang diperlukan.

6. Teman-teman angkatan 31 yang selalu kompak dan semangat serta turut

berpartisipasi dan selalu memberikan masukan baik secara langsung maupun

tidak langsung selama tiga tahun lamanya. Termasuk tingkah-tingkah abnormal

kalian akan menjadi sesuatu yang akan sangat kurindukan dihaari nanti.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan

dan belum sempurna, oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun dari semua pihak. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat

bagi pembaca, tenaga keperawatan, dan khususnya penulis, sehingga dapat digunakan

sebagai bahan dalam menambah ilmu pengetahuan dibidang keperawatan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Jakarta, 21 Juni 2016

Penulis

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................... 1

B. Tujuan Penulisan.................................................................. 3

1. Tujuan Umum.................................................................. 3

2. Tujuan Khusus.................................................................. 3

C. Ruang Lingkup..................................................................... 4

D. Metode Penulisan................................................................. 4

E. Sistematika Penulisan........................................................... 5

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Konsep Dasar........................................................................ 7

1. Pengertian......................................................................... 7

2. Etiologi............................................................................. 7

3. Patofisiologi..................................................................... 8

4. Manifestasi Klinis............................................................ 9

5. Penatalaksanaan............................................................... 11

6. Komplikasi....................................................................... 11

7. Gangguan pemenuhan kebutuhan dasar pada hiperemisis

gravidarum....................................................

14

B. Konsep Asuhan Keperawatan............................................... 18

1. Pengkajian Keperawatan.................................................. 18

2. Diagnosa Keperawatan..................................................... 20

3. Perencanaan Keperawatan............................................... 21

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

4. Pelaksanaan Keperawatan................................................ 28

5. Evaluasi Keperawatan...................................................... 29

BAB III TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian Keperawatan...................................................... 31

B. Diagnosa Keperawatan......................................................... 39

C. Perencanaan Keperawatan.................................................... 42

D. Pelaksanaan Keperawatan.................................................... 47

E. Evaluasi Keperawatan.......................................................... 55

BAB IV PEMBAHASAN

A. Pengkajian Keperawatan...................................................... 65

B. Diagnosa Keperawatan......................................................... 68

C. Perencanaan Keperawatan.................................................... 71

D. Pelaksanaan Keperawatan.................................................... 74

E. Evaluasi Keperawatan.......................................................... 76

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................... 78

B. Saran..................................................................................... 80

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN:

1. DAFTAR RIWAYAT HIDUP

2. DATA DASAR

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan adalah peristiwa kodrat bagi seorang wanita, seorang wanita akan

mengalami perubahan dalam dirinya baik fisik maupun psikologis. Suatu

kehamilan dapat memiliki kondisi yang disebut resiko, baik resiko rendah

maupun resiko tinggi (Indriyani, 2013). Salah satu gangguan yang dapat terjadi

pada awal kehamilan adalah mual dan muntah, di mana ketika dua hal tersebut

terjadi secara berlebihan, akan terjadi dampak patologis yang dapat

menyebabkan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, penurunan berat badan

yang nyata, asetonuria dan kekurangan nutrisi. Mual dan muntah ringan antara

minggu kelima dan minggu keduabelas dialami 50% sampai 80% wanita hamil,

namun hiperemisis gravidarum terjadi hanya pada rata-rata 1% sampai 2%

kehamilan (Reeder, 2011).

Hiperemesis gravidarum adalah komplikasi kehamilan yang ditandai dengan

mual dan muntah yang tidak dapat dikendalikan dan terus menerus sebelum

minggu ke-20 kehamilan (Green, 2012). Penyebab Hiperemesis Gravidarum

belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa faktor predisposisi yang telah

ditemukan antara lain: sering terjadi pada primigravida, mola hidatidosa,

diabetes, dan kehamilan ganda; faktor psikologik, faktor endokrin dan

ketidakseimbangan hormonal selama kehamilan (Diyan, 2013).

Pada ibu hamil dengan hiperemisis gravidarum dapat menimbulkan komplikasi

seperti dehidrasi, gangguan keseimbangan asam basa, gangguan keseimbangan

elektrolit, dan kehilangan 5% berat badan atau lebih. Jika kondisi tersebut tidak

diatasi dengan cepat dan tepat, maka akan semakin berat dan dapat

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

membahayakan kesejahteraan ibu dan janin serta mempunyai peluang akan

terjadinya suatu kondisi seperti kematian ibu dan janin (Green, 2012).

Berdasarkan data statistik yang diperoleh dari RSIJ Sukapura khususnya di

Pavilium Al Adawiyah dari bulan Juni sampai Desember 2015 didapatkan

jumlah ibu hamil dengan Hiperemisi Gravidarum adalah 27 kasus. Sedangkan

pada bulan Januari sampai februari 2016 didapatkan jumlah kasus kehamilan

dengan Hiperemisis Gravidarum adalah 3 kasus. Dan pada bulan Maret sampai 6

Juni 2016 di Pavilium Abudzar 1 didapatkan jumlah ibu hamil dengan

Hiperemisis Gravidarum adalah 19 kasus. Maka jumlah keseluruhan ibu hamil

dengan Hiperemisis Gravidarum selama satu tahun adalah 49 kasus.

Beberapa masalah keperawatan kebutuhan dasar yang dapat terjadi pada ibu

dengan Hiperemisis Gravidarum adalah gangguan volume cairan dan elektrolit

kurang dari kebutuhan tubuh, perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh,

gangguan rasa nyaman : nyeri epigastrium, intoleransi aktifitas, dan resiko injury

pada janin. Untuk itu, ibu hamil dengan Hiperemisis Gravidarum sangat penting

untuk diberikan pelayanan asuhan keperawatan di rumah sakit dan

penatalaksanaan konservatif yang tepat (Indriyani, 2013).

Pelayanan asuhan keperawatan dapat diberikan melalui aspek promotif dengan

memberikan pendidikan kesehatan dengan cara melakukan penyuluhan pada ibu

tentang bagaimana meningkatkan gizi pada ibu hamil dan diet-diet yang dap dan

diet-diet yang dapat dilakukan pada ibu dengan Hipermeisis Gravidarum. Serta

memberikan ibu suasana yang nyaman dan tenang untuk membuat ibu lebih

nyaman untuk menghindari dampak psikologis yang mungkin muncul.

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

Pada aspek preventif dengan mencegah terjadinya mual dan muntah, dan

menghindari makanan yang dapat menyebabkan mual dan muntah, seperti

makanan yang mengandung asam tinggi. Pada aspek kuratif yaitu pengobatan

dengan memberikan obat-obatan anti mual dan cairan sesuai indikasi. Selain itu,

aspek rehabilitatif juga sangat penting dalam pelayanan asuhan keperawatan,

yaitu perawatan dengan memberikan nutrisi dan cairan agar kesehatan dapat

kembali pulih, sehingga sangat diperlukan pemberian asuhan keperawatan pada

ibu dengan Hiperemisis Gravidarum.

Berdasarkan hal tersebut, maka penulis sebagai salah satu tenaga kesehatan

tertarik untuk mengambil dan membahas tentang asuhan keperawatan dalam

pemenuhan kebutuhan dasar pada klien dengan Hiperemisis Gravidarum pada

Ny.N di Paviliun Abudzar 1 RSIJ Sukapura mulai tanggal 6 sampai dengan 8

Juni 2016, dengan tujuan untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan ibu

melalui asuhan keperawatan.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Diperolehnya pengalaman nyata memberikan asuhan keperawatan dalam

pemenuhan kebutuhan dasar kepada ibu hamil dengan Hiperemisis

Gravidarum.

2. Tujuan Khusus

a. Mampu melakukan pengkajian dalam pemenuhan kebutuhan dasar pada

ibu hamil dengan Hiperemisis Gravidarum.

b. Mampu menentukan masalah keperawatan sesuai kebutuhan dasar yang

terganggu pada ibu hamil dengan Hiperemisis Gravidarum.

c. Mampu merencanakan tindakan keperawatan untuk memenuhi kebutuhan

dasar pada ibu hamil dengan Hiperemisis Gravidarum.

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

d. Mampu melaksanakan tindakan keperawatan untuk memenuhi kebutuhan

dasar pada ibu hamil dengan Hiperemisis Gravidarum.

e. Mampu melakukan evaluasi keperawatan pada masalah kebutuhan dasar

ibu hamil dengan Hiperemisis Gravidarum.

f. Mampu mengidentifikasi kesenjangan yang terdapat antara teori dan

kasus pasien dengan Hiperemisis Gravidarum.

g. Mampu mengidentifikasi faktor-faktor pendukung maupun penghambat

serta dapat mencari solusi pada kasus kehamilan dengan Hiperemisis

Gravidarum.

h. Mampu mendokumentasikan semua kegiatan asuhan keperawatan dalam

pemenuhan kebutuhan dasar pada ibu dengan Hiperemisis Gravidarum

dalam bentuk narasi.

C. Metode Penulisan

Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini penulis menggunakan metode deskritif

dan studi kepustakaan, yaitu dengan cara melakukan pendekatan pada klien

untuk mengumpulkan data, mempelajari catatan medis, dan catatan keperawatan.

Dilakukan dengan cara mengadakan wawancara pada klien dan keluarga,

observasi dan partisipasi aktif di mana penulis terlibat langsung dalam

memberikan asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan dasar pada klien

dengan Hiperemisis Gravidarum. Selain itu, metode yang digunakan adalah studi

literatur seperti menggunakan bahan-bahan ilmiah berupa buku-buku dan hasil

penelitian yang sesuai dengan kasus.

D. Ruang Lingkup

Permasalahan yang dialami pada ibu hamil sangat banyak, begitu pun pada ibu

yang mengalami Hiperemisis Gravidarum. Oleh karena itu, mengingat

banyaknya kasus ibu dengan Hiperemisis Gravidarum, maka dalam hal ini

penulis membatasi ruang lingkup bahasannya pada “Asuhan Keperawatan

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

Dalam Pemenuhan Kebutuhan Dasar Pada Ny. N Dengan Hiperemisis

Gravidarum Di Paviliun Abudzar 1 RSIJ Sukapura” selama 3 hari perawatan

mulai tanggal 6 sampai dengan 8 Maret 2016.

E. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan kasus ini dari BAB I sampai BAB V disusun secara sistematis

dengan urutan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan yang terdiri dari

tujuan umum dan tujuan khusus, ruang lingkup, metode

penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN TEORITIS

Terdiri dari konsep dasar hiperemisis gravidarum meliputi :

pengertian, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinik,

komplikasi, penatalaksanaan, pemenuhan kebutuhan dasar,

pengkajian keperawatan, diagnosa keperawtan, perencanaan

keperawatan, pelaksanaan keperawatan, dan evaluasi

keperawatan.

BAB III : TINJAUAN KASUS

Merupakan laporan hasil asuhan keperawatan yang membahas

tentang pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,

pelaksanaan tindakan keperawatan dan evaluasi pada Ny.N

dengan hiperemisis gravidarum di Paviliun Abudzar 1 RSIJ

Sukapura dari tanggal 6 sampai dengan 8 Juni 2016.

BAB IV : PEMBAHASAN

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

Pada bab ini membahas tentang kesenjangan yang terkait antara

teori pada landasan teori dengan pelaksanaan yang penulis

dapatkan di lapangan selama melakukan asuhan keperawatan

dalam pemenuhan kebutuhan dasar pada Ny.N dengan

Hiperemisis Gravidarum.

BAB V : PENUTUP

Pada kesimpulan berisi tentang asuhan keperawatan dalam

pemenuhan kebutuhan dasar pada ibu dengan hiperemisis

gravidarum dan permasalahan yang timbul pada ibu tersebut.

Sedangkan saran berisi tentang harapan masukan dari penulis

yang berhubungan dengan asuhan keperawatan dalam

pemenuhan kebutuhan dasar pada Ny.N dengan hiperemisis

gravidarum yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas

pelayanan dan perawatan yang diberikan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Konsep Dasar

1. Pengertian

Hiperemesis gravidarum adalah komplikasi kehamilan yang ditandai

dengan mual dan muntah yang tidak dapat dikendalikan dan terus menerus

sebelum minggu ke-20 kehamilan (Green, 2012). Menurut Sharon (2003)

Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan yang

menyebabkan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, penurunan berat

badan yang nyata, asetonuria, dan kekurangan nutrisi. Dan menurut Bobak

(2005) hiperemesis gravidarum didefinisikan sebagai vomitus yang

berlebihan atau tidak terkendali selama masa hamil, yang menyebabkan

dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, atau defisiensi nutrisi, dan

kehilangan berat badan.

2. Adaptasi fisiologis

a. Etiologi

Penyebab Hiperemesis Gravidarum belum diketahui secara pasti (Diyan,

2013). Namun ada beberapa faktor predisposisi yang telah ditemukan

antara lain :

a. Sering terjadi pada primigravida, mola hidatidosa, diabetes, dan

kehamilan ganda akibat peningkatan kadar human chorionic

gonadotropin (HCG).

b. Faktor organik : karna masuknya villi khoriales dalam sirkulasi

maternal dan perubahan metabolik, kekurangan vitamin B,

hiperasiditas lambung, infeksi H. Pylori, gangguan metabolisme

karbohidrat, meningkatnya sensitivitas terhadap bau selama

kehamilan, dan sebagainya.

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

c. Faktor psikologi : keretakan rumah tangga, kehilangan pekerjaan,

takut terhadap kehamilan atau persalinan.

d. Faktor endokrin : hypertiroid, diabetes dan lain-lain.

e. Ketidakseimbangan hormonal selama kehamilan : peningkatan

estrogen dan progesteron. (Diyan, 2013)

b. Proses terjadinya Hiperemesis Gravidarum

Menurut Prawirohardjo, 2002 menyatakan bahwa, perasaan mual

adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen, oleh karena keluhan ini

terjadi pada trimester pertama. Hiperemisis gravidarum yang merupakan

komplikasi mual dan muntah pada hamil muda, bila terjadi terus menerus

dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak imbangnya elektrolit dengan

alkalosis hipokloremik, faktor psikologik merupakan faktor utama

disamping pengaruh hormonal.

Hiperemisis gravidarum ini dapat mengakibatkan cadangan

karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena

osidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya

asam asetonik-asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah.

Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan cairan karna muntah

menyebabkan dehidrasi, sehinga cairan ekstraseluler dan plasma

berkurang. Natrium dan klorida darah turun, demikian pula klorida air

kemih. Selain itu dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga

aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat

makanan dan oksigen ke jaringan mengurang pula dan tertimbunnya zat

metabolik yang toksik. Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah

dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal, menambah frekuensi muntah-

muntah lebih banyak, dapat merusak hati. Terganggunya keseimbangan

elektrolit dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung,

dengan akibat perdarahan gastrointestinal.

Page 16: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

Endokrin Psikosomatis Alergi

Kehamilan ganda stres, kurang suport sosial Antigen baru janin

molahidatidosa dan plasenta

HCG dan estrogen motalitas GIT Berlawanan dengan

meningkat menurun antigen ibu

Merangsang muntah

Hiperemisis gravidarum

Intake menurun Output meningkat

Absorpsi menurun HCL meningkat Dehidrasi

KH menurun Iritasi saluran cerna Hipokalemia Penurunan

Ekstrasel & plasma

Energi menurun Nyeri ulu hati

Kelemahan Mobilisasi lemak Hemokonsentrasi Inbalance elektrolit

protein di jaringan

Suplai O² dan nutrisi Imbalance

transplasenta elektrolit

BB menurun Ketosis darah

Alkalosis respiratori

3. Manifestasi klinik

Gg. Nutrisi Gg. Keseimbangan elektrolit

Gg. Rasa nyaman : nyeri

Intoleransi aktifitas Resiko Perubahan Nutrisi fetal

Page 17: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

Tingkatan Hiperemesis Gravidarum dibagi menjadi 3 (tiga) tingkatan

(Erna,2013), yaitu :

a. Hiperemesis Gravidarum tingkat 1

1) Muntah terus menerus

2) Nafsu makan tidak ada

3) Berat badan turun

4) Nyeri epigastrium

5) Tekanan darah menurun dan nadi meningkat

6) Turgor kulit mengurang dan kering

7) Lidah mengering

8) Mata cekung

9) Ibu merasa lemah

b. Hiperemesis Gravidarum tingkat 2

1) Ibu lemah dan apatis

2) Turgor kulit tidak elastis dan kering

3) Lidah mengering dan kotor

4) Nadi lemah dan cepat

5) Suhu tubuh tidak stabil

6) Mata cekung dan sedikit ikterik

7) Berat badan semakin menurun

8) Hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi

9) Napas bau keton

c. Hiperemesis Gravidarum tingkat 3

1) Keadaan umum buruk

2) Muntah berhenti

3) Kesadaran menurun dari somnolen sampai koma

4) Nadi kecil dan cepat

5) TD dan BB menurun

Page 18: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

6) Dapat terjadi Ensepalopati Wernicke dengan gejala : nistagmus,

diplopia dan perubahan mental.

4. Komplikasi

Menurut Prawirohardjo, 2002 dan Manuaba, 2007 dampak dari hiperemisis

gravidarum tersebut dapat menimbulkan gangguan fungsi alat vital berikut

ini:

a. Hati

Pada hiperemisis gravidarum tanpa komplikasi hanya ditemukan

degenerasi lemak tanpa nekrosis, degenerasi lemak tersebut terletak

sentrilobuler. Kelainan lemak ini nampaknya tidak menyebabkan

kematian dan dianggap sebagai akibat muntah terus menerus. Dapat

ditambahkan bahwa sebagian penderita yang meninggal karena

hiperemisis gravidarum menunjukkan gambaran mikroskopik hati yang

normal.

b. Jantung

Jantung menjadi lebih kecil daripada biasa dan beratnya atrofi; ini sejalan

dengan lamanya penyakit, kadang-kadang ditemukan perdarahan sub-

endokardial.

c. Otak

Terjadi nekrosis dan perdarahan otak diantaranya perdarahan ventrikel.

Dehidrasi sistem jaringan otak dan adanya benda keton dapat merusak

fungsi saraf pusat yang menimbulkan kelainan Enselopati Wernicke

(dilatasi kapiler dan perdarahan kecil-kecil di daerah korpora mamilaria

ventrikel ketiga dan keempaat) dengan gejala nistagmus, gangguang

kesadaran dan mental serta diplopia.

d. Ginjal

Ginjal tampak pucat dan degenerasi lemak dapat ditemukan pada tubuli

kontorti.

Page 19: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

5. Penatalaksanaan

Pencegahan terhadap hiperemisis gravidarum perlu dilaksanakan dengan

jalan memberikan penerapan tentang kehamilan sebagai suatu proses yang

fisiologik, memberikan keyakinan bahwa mual dan muntah merupakan gejala

yang fisiologik pada kehamilan muda, menganjurkan mengubah makanan

sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil tapi lebih sering.

Penatalaksanaan pada klien dengan hiperemisis gravidarum menurut

Prawirohardjo, 2002 dan Indriyani, 2013 adalah sebagai berikut :

a. Isolasi

Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang dan nyaman.

Tidak diberikan makanan/minum selama 24 jam. Kadang-kadang dengan

isolasi gejala-gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.

b. Terapi psikologis

Perawat perlu meyakinkan penderita bahwa penyakit dapat

disembuhkan, hilangkan rasa takut karna kehamilan, kurangi pekerjaan

serta menghilangkan masalah dan konflik yang kiranya dapat menjadi

latar belakang penyakit ini.

c. Pemberian cairan parenteral

Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein

dengan glukose 5%. Pemberian glukosa 5% diharapkan dapat mengganti

cairan yang hilang dan berfungsi sebagai energi. Bila perlu dapat

ditambah kalium, dan vitamin khususnya vitamin B kompleks dan

vitamin C dan bila ada kekurangan protein, dapat pula diberikan asam

amino secara intravena.

d. Penghentian kehamilan

Pada sebagian kecil kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur.

Usahakan mengadakan pemeriksaan medik dan psikiatrik bila keadaan

memburuk. Delirium, kebutaan, takhikardi, ikterus, anuria dan

perdarahan merupakan manifestasi komplikasi organik. Dalam keadaan

Page 20: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan.

Keputusan untuk melakukan abortus terapeutik sangat sulit diambil, oleh

karna di satu pihak tidak boleh dilakukan terlalu cepat, tetapi dilain pihak

tidak boleh menunggu sampai terjadi gejala ireversibel pada organ vital.

e. Obat-obatan

Pemberian obat yang tidak bersifat tertogenik (tidak menyebabkan

kelainan kongenital/kecacatan) :

1) Sedative ringan : phenobarbital (luminal) 30 gram, valium

2) Anti alergi : antihistamin, dramamin, avomin

3) Anti muntah : mediamer B6, emetrole, avopreg

4) Vitamin : B kompleks, vitamin C

5) Antasida dan anti mulas

f. Tes diagnostik

1) Hitung darah lengkap

2) BUN, kreatinin, elektrolit dan panel tiroid, hektobakteria,

penyaringan pilorus dan panel hati.

3) Uji-uji lain sesuai kebutuhan

a) Amilase, lipase untuk menyingkirkan dugaan pankreatitis

b) Panel hepatitis untuk menyingkirkan dugaan hepatitis

c) Skrining toksikologi untuk menyingkirkan dugaan

penyalahgunaan zat

d) Pemeriksaan USG untuk menyingkirkan gugaan kehamilan mola

g. Pencegahan

Dengan memberikan informasi dan edukasi tentang kehamilan,

dengan tujuan mengurangi faktor psikologis terhadap rasa takut,

mengubah pola makan sehari-hari dengan makan makanan dalam jumlah

sedikit tetapi sering setiap 2 atau 3 jam, hindari minum air ketika makan,

minumlah air setengah jam sebelum makan dan setengah jam setelah

Page 21: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

makan, minumlah air 8 gelas sehari agar tidak mengalami dehidrasi,

beridirilah pelan-pelan dan tidak berbaring setelah makan.

Pada saat bangun pagi, jangan segera turun dari tempat tidur tapi

disarankan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat,

menghindari bau yang menyengat, makan makanan dingin karena

makanan dingin memiliki bau yang lebih sedikit daripada makanan

panas, kurangi makanan berminyak atau berlemak. Jika bau makanan

mengganggu ketika memasak, cobalah untuk membuka jendela lebih

lebar. Jika mengalami ngidam, jangan ragu untuk memakan makanan

yang sanat diinginkan itu, makanlah lebih banyak buah-buahan. Morning

sickness akan bertambah buruk jika kelelahan, dianjurkan untuk

meningkatkan waktu istirahat dan luangkan waktu untuk beberapa saat

pada siang hari.

Ada 3 macam diet pada hiperemisis gravidarum, yaitu :

1) Diet hiperemisis gravidarum I

Diet ini diberikan kepada klien dengan hiperemisis gravidarum berat.

Makanan hanya terdiri dari roti kering dan buah-buahan. Cairan tidak

diberikan bersama makanan tetapi 1-2 jam sesudahnya.

2) Diet hiperemisis gravidarum II

Diet ini diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang. Diet

diberikan secara berangsur dan dimulai dengan memberikan bahan

makanan yang bernilai gizi tinggi. Pemilihan bahan makanan yang

tepat pada tahap ini dapat memenuhi kebutuhan gizi.

3) Diet hiperemisis gravidarum III

Diberikan kepada klien dengan hiperemisi gravidarum ringan. Diet

diberikan sesuai kesanggupan klien, dan minuman boleh diberikan

bersama makanan. Makanan pada diet ini mencukupi kebutuhan

energi dan semua zat gizi.

Page 22: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

6. Gangguan pemenuhan kebutuhan dasar pada hiperemisis gravidarum

a. Kebutuhan cairan dan elektrolit

Air adalah substansi utama dalam sel, darah, limfe dan cairan vital

tubuh lain. Jumlah masukan cairan yang direkomendasikan dalam sehari

adalah sekitar 6-8 gelas (1500-2000 ml). Pada wanita hamil kebutuhan air

akan meningkat sekitar 10 sampai 12 gelas perhari. Cairan diperlukan

untuk meningkatkan volume darah dan air ketuban.

Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan

protein dengan glukose 5%. Pemberian glukosa 5% diharapkan dapat

mengganti cairan yang hilang dan berfungsi sebagai energi. Bila perlu

dapat ditambah kalium, dan vitamin khususnya vitamin B kompleks dan

vitamin C dan bila ada kekurangan protein, dapat pula diberikan asam

amino secara intravena.

b. Kebutuhan rasa nyaman

Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan tidak menyenangkan bersifat

sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam

hal skala atau tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat

menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya. Faktor-faktor

yang mempengaruhi nyeri yaitu : arti nyeri, persepsi nyeri, toleransi

nyeri, dan reaksi terhadap nyeri.

Nyeri ulu hati pada ibu hamil terjadi akibat berkurangnya motilitas

lambung, relaksasi sfingter kardiak, dan gelombang balik peristaltik yang

menyebabkan regurgitasi isi lambung ke dalam esofagus. Iritasi mukosa

esofagus menimbulkan gejala ketidaknyamanan seperti rasa terbakar di

belakang sternum bagian bawah, sering kali menjalar ke atas di sepanjang

jalur esofagus. (Reeder, 2011)

Penatalaksanaan keperawatan :

Page 23: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

1) Mengurangi diet lemak dan kopi untuk menghindari peningkatan

nyeri ulu hati karena diet tersebut menstimulasi sekresi asam lambung

dan mengiritasi mukosa.

2) Memakan makanan ringan tapi sering daripada hanya makan besar

tiga kali sehari dapat mencegah nyeri ulu hati.

3) Relaksasi dan napas dalam selama beberapa menit dapat membantu

mengurangi nyeri.

4) Apabila antasida digunakan, gunakan yang berbahan dasar aluminium

hidroksida atau magnesium hidroksida. Banyak obat yang dijual

bebas mengandung natrium, yang meningkatkan retensi air dan dapat

menyebabkan edema.

c. Kebutuhan nutrisi

Menurut Reeder, 2011 menyatakan bahwa, nutrisi pranatal yang

adekuat merupakan salah satu dari faktor lingkungan terpenting yang

mempengaruhi kesehatan wanita hamil dan bayinya. Sebuah penelusuran

singkat mengenai nutrisi dasar dapat membantu perawat ketika memberi

penyuluhan kepada klien tentang nutrisi yang baik selama kehamilan.

Semua makanan tersusun atas kombinasi kelompok-kelompok nutrien

yaitu :

1) Karbohidrat

Fungsi karbohidrat adalah untuk menghasilkan energi.

Karbohidrat dibutuhkan dalam jumlah adekuat untuk menyerap

protein untuk kebutuhan pertumbuhan. Glukosa, sebuah bentuk

karbohidrat, adalah bahan bakar utama tubuh. Sumber utama

karbohidrat dalam diet adalah produk buah-buahan, sayur-sayuran,

padi-padian.

2) Lemak

Lemak adalah sumber energi yang pekat, menghasilkan lebih dari

dua kali lebih banyak dari karbohidrat. Seiring dengan perkembangan

Page 24: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

kehamilan, terdapat peningkatan pemecahan lemak untuk digunakan

sebagai sumber bahan bakar maternal sehingga lebih banyak glukosa

akan tersedia untuk kebutuhan janin. Selain menyuplai energi, lemak

dalam diet memberikan asam lemak esensial serta menyuplai dan

membawa vitamin A, D, E dan K yang larut dalam lemak. Sumber

lemak yaitu mentega, margarin dan minyak salad.

3) Protein

Fungsi utama protein adalah membangun dan memperbaiki semua

sel tubuh. Peningkatan jumlah diperlukan selama kehamilan untuk

pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan maternal dan janin. Makanan

kaya protein seperti daging sapi, ikan, buncis kering atau tanaman

polong.

4) Vitamin dan Mineral

Vitamin adalah zat organik yang esensial untuk kehidupan dan

harus disuplai oleh makanan dalam jumlah sedikit setiap hari. Vitamin

secara langsung terlibat dalam pengaturan metabolisme karbohidrat,

protein, dan lemak, dan mereka membantu dalam reaksi pengaturan

untuk memelihara jaringan tubuh.

Mineral merupakan unsur pokok dalam material tubuh yang vital,

dan beberapa diantaranya adalah pengatur dan pengaktif fungsi tubuh.

Asam folat direkomendasikan untuk 4 minggu sebelum konsepsi

dan selama 3 minggu pertama kehamilan. Jika terjadi

ketidakadekuatan asupan diet, asam folat dapat diberikan sepanjang

kehamilan.

Pertambahan berat badan

Sebagian besar pertambahan berat badan selama trimester kedua

berhubungan dengan jaringan maternal, sedangkan berat janin paling

banyak terjadi selama trimester ketiga. Pola yang biasa terjadi adalah

Page 25: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

pertambahan berat badan sebesar 1 sampai 2 kg selama trimester pertama,

pertambahan berat badan sekitar 0,4 kg perminggu selama dua trimester

terakhir. Total pertambahan berat badan selama kehamilan sekitar 10,85-

12,65 kg pada wanita yang berat badan sebelum kehamilannya berada

dalam kisaran berat badan normal. Untuk wanita yang berat badannya

dibawah normal, pertambahan berat badan yang dianjurkan adalah 14

sampai 20 kg. Untuk wanita yang berat badannya diatas rata-rata, anjuran

pertambahan berat badannya adalah sebesar 7,5 sampai 12,5 kg. (Reeder,

2011)

Asupan kalori

Angka kecukupan kalori dibuat untuk menyediakan energi yang

adekuat dan mendukung pertumbuhan serta pertambahan berat badan

sesuai untuk kesehatan dan kesejahteraan janin dan wanita. Rata-rata

kebutuhan asupan energi terpenuhi dengan asupan harian sebesar 45

kkal/kg berat badan wanita hamil. (Reeder, 2011)

d. Pemenuhan kebutuhan psikososial

Mengembalikan keseimbangan psikologis ibu hamil, dennnngan

memberikan KIE (konseling, infromasi dan edukasi). Perawat perlu

meyakinkan penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan

rasa takut karna kehamilan, kurangi pekerjaan serta menghilangkan

masalah dan konflik yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit

ini. Dapat ditekankan bahwa hiperemisis gravidarum mempunyai batas

waktu tertentu yaitu sekitar 6 – 12 minggu. Dapat juga diinformasikan

bahwa semakin tua usia kehamilan semakin berkurang kejadian mual-

muntahnya, dan akhirnya menghilang dengan sendirinya. (Manuaba,

2007)

Page 26: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

B. Konsep Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian

Langkah pertama dalam pengkajian ibu Hiperemesis Gravidarum adalah

mengumpulkan data (Mitayani, 2009). Data-data yang akan dikumpulkan

adalah sebagai berikut :

a. Data riwayat kesehatan

1) Riwayat kesehatan sekarang

Pada riwayat kesehatan sekaranf terdapat keluhan yang dirasakan

oleh ibu sesuai dengan gejala-gejala pada hiperemesis gravidarum,

yaitu : mual dan muntah terus menerus, merasa lemah dan kelelahan,

merasa haus dan terasa asam di mulut, serta konstipasi dan demam.

Selanjutnya dapat juga ditemukan berat badan menurun. Turgor kulit

yang buruk dan gangguan elektrolit. Terjadinya oliguria, takikardi,

mata cekung, dan ikterus.

2) Riwayat kesehatan dahulu

a) Kemungkinan ibu pernah mengalami hiperemesis gravidarum

sebelumnya.

b) Kemungkinan ibu pernah mengalami penyakit yang berhubungan

dengan saluran pencernaan yang menyebabkan mual muntah.

3) Riwayat kesehatan keluarga

Kemungkinan adanya riwayat kehamilan ganda pada keluarga.

b. Data fisik biologis

Data yang dapat ditemukan pada ibu dengan hiperemesis gravidarum

adalah mamae membengkak, hiperpigmentasi pada areola mamae,

terdapat kloasma gravidarum, mukosa membran dan bibir kering, turgor

kulit buruk, mata cekung dan sedikit ikterik, ibu tampak pucat dan lemah,

takikardi, hipotensi, serta pusing dan kehilangan kesadaran.

c. Riwayat menstruasi

1) Kemungkinan menarche usia 12-14 tahun.

Page 27: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

2) Kemungkinan ada keluhan waktu haid seperti nyeri, sakit kepala, dan

muntah.

d. Riwayat perkawinan

Kemungkinan terjadi pada perkaawinan usia muda.

e. Riwayat kehamilan dan persalinan

1) Hamil muda : ibu pusing, mual dan muntah, serta tidak ada nafsu

makan.

2) Hamil tua : pemeriksaan umum terhadap ibu mengenai kenaikan

berat badan, tekanan darah, dan tingkat kesadaran.

f. Data psikologi

Riwayat psikologi sangat penting dikaji agar dapat diketahui keadaan

jiwa ibu sehubungan dengan perilaku terhadap kehamilan. Keadaan jiwa

ibu yang labil, mudah marah, cemas, takut akan kegagalan persalinan,

mudah menangis, sedih, serta kekecewaan dapat memperberat mual dan

muntah. Pola pertahanan diri (koping) yang digunakan ibu bergantung

pada pengalamannya terhadap kehamilan serta dukungan dari keluarga

dan perawat.

g. Data sosial ekonomi

Hiperemesis gravidarum bisa terjadi pada semua golongan ekonomi,

namun pada umumnya terjadi pada tingkat ekonomi menengah ke bawah.

Hal ini diperkirakan dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan yang dimiliki.

h. Data penunjang

Data penunjang didapat dari hasil laboratorium, yaitu pemeriksaan darah

dan urine. Pemeriksaan darah yaitu nilai hemoglobin dan hematokrit yang

meningkat menunjukkan hemokonsentrasi yang berkaitan dengan

dehidrasi. Pemeriksaan urinalisis yaitu urine yang sedikit dan konsentrasi

yang tinggi akibat dehidrasi, juga terdapatnya aseton di dalam urine.

2. Diagnosa Keperawatan

Page 28: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

Menurut Mitayani (2009) dan Carol (2012), diagnosa keperawatan yang

dapat ditegakkan pada ibu dengan Hiperemesis Gravidarum adalah sebagai

berikut :

a. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit : kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan muntah yang berlebihan dan intake yang tidak

adekuat.

b. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

mual dan muntah terus menerus, dan asupan diet yang tidak adekuat.

c. Gangguan rasa nyaman : nyeri pada epigastrium yang berhubungan

dengan muntah yang berulang, peningkatan asam lambung.

d. Tidak efektifnya pola pertahanan diri yang berhubungan dengan efek

psikologis terhadap kehamilan dan perubahan peran sebagai ibu.

e. Resiko injury pada janin berhubungan dengan berkurangnya peredaran

darah dan makanan ke fetal (janin).

f. Kurang pengetahuan mengenai situasi resiko tinggi berhubungan dengan

kurangnya interpretasi tentang informasi.

g. Ansietas pada ibu berhubungan dengan resiko kematian pada janin.

h. Intoleransi aktifitas fisik berhubungan dengan kelemahan akibat nutrisi

yang tidak adekuat dan peningkatan kebutuhan energi pada kehamilan.

3. Rencana Keperawatan

a. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit : kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan muntah yang berlebihan dan intake yang tidak

adekuat.

Tujuan : kebutuhan cairan dan elektrolit terpenuhi.

Kriteria hasil :

1) Turgor kulit elastis

2) Mukosa bibir lembab

3) Asupan cairan oral adekuat

Page 29: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

4) Terdapat kesinambungan asupan dan keluaran dalam 24 jam

5) Hasil laboratorium (hematologi dan elektrolit) dalam batas normal

Intervensi :

1) Kaji TTV dan tanda-tanda dehidrasi

Rasional : Untuk mengetahui keluhan umum dan kekurangan cairan

pada ibu. TTV meningkat merupakan tanda-tanda dehidrasi dan

hipovolemia.

2) Observasi hasil pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi

a) Elektrolit

Rasional : Ketidakseimbangan elektrolit atau asam basa biasanya

dan bahkan dapat mengancam nyawa.

b) Hematokrit

Rasional : Hematokrit meningkat pada keadaan dehidrasi.

c) BUN

Rasional : BUN menunjukkan hipovolemia menurunkan perfusi

dan fungsi ginjal.

3) Istirahatkan ibu ditempat yang nyaman

Rasional : Istirahat akan menurunkan kebutuhan energi kerja yang

membuat metabolisme meningkat, sehingga tidak merangsang

terjadinya mual dan muntah.

4) Pantau tetes cairan infus

Rasional : Tetes infus yang tidak tepat dapat menyebabkan terjadinya

kekurangan dan kelebihan cairan di sirkulasi.

5) Catat intake dan output

Rasional : Untuk mengetahui intake dan output cairan dan dapat

diketahui keseimbangan cairan tubuh.

6) Anjurkan untuk minum tiap jam

Rasional : Untuk menambah pemasukan cairan melalui oral.

7) Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian cairan infus

Page 30: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

Rasional : Pemberian cairan infus dapat mengganti jumlah cairan

elektrolit yang hilang dengan cepat, sehingga dapat mencegah

keadaan yang lebih buruk lagi pada ibu.

b. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

mual dan muntah terus menerus, dan asupan diet yang tidak adekuat.

Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhi

Kriteria hasil :

1) Nausea dan vomitus berkurang atau hilang

2) Makan yang dihabiskan 1 porsi

3) BB stabil atau bertambah

4) Klien mengkonsumsi makanan dengan gizi yang cukup

Intervensi :

1) Kaji kebutuhan nutrisi klien

Rasional : Untuk mengetahui kebutuhan nutrisi ibu dapat dinilai

sejauh mana kekurangan nutrisi ibu dan menentukan langkah

selanjutnya.

2) Observasi tanda-tanda kekurangan nutrisi

Rasional : Untuk mengetahui nutrisi ibu dapat dinilai sejauh mana

kekurangan nutrisi akibat muntah yang berlebihan.

3) Beri makanan dalam jumlah sedikit tapi sering setiap 2 atau 3 jam

Rasional : Dapat mengurangi pemenuhan lambung dan mengurangi

kinerja klinik serta mempermudah proses penyerapan.

4) Berikan makanan yang tidak berlemak dan berminyak

Rasional : Mengurangi rangsangan saluran pencernaan, sehingga

mual dan muntah berkurang.

5) Anjurkan klien untuk memakan makanan yang kering (roti kering

dan biskuit)

Page 31: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

Rasional : Tidak merangsang pencernaan sehingga mengurangi

perasaan mual.

6) Berikan motivasi agar mau menghabiskan makanan

Rasional : Ibu merasa diperhatikan dan berusaha menghabiskan

makanannya.

7) Pantau berat badan klien setelah 2 hari sekali

Rasional : Untuk mengetahui keseimbangan berat badan sesuai usia

kehamilan.

c. Gangguan rasa nyaman : nyeri pada epigastrium yang berhubungan

dengan muntah yang berulang, peningkatan asam lambung.

Tujuan : Gangguan rasa nyaman nyeri dapat teratasi

Kriteria hasil :

1) Nyeri pada epigastrium berkurang

2) Klien tidak terlihat meringis

3) Skala nyeri 1

Intervensi :

1) Kaji tingkat nyeri

Rasional : Untuk mengetahui tingkat nyeri ibu dan menentukan

tindakan selanjutnya.

2) Atur posisi ibu dengan kepala lebih tinggi selama 30 menit setelah

makan

Rasional : Untuk mengurangi tekanan pada gastrointestinal sehingga

mencegah muntah berulang.

3) Perhatikan kebersihan mulut ibu sesudah dan sebelum makan

Rasional : Untuk menimbulkan rasa nyaman dan diharapkan

mengurangi rasa mual dan muntah.

4) Alihkan perhatian ibu pada hal yang menyenangkan

Page 32: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

Rasional : Agar ibu bisa melupakan rasa nyeri akibat muntah yang

berulang.

5) Anjurkan ibu untuk beristirahat dan batasi pengunjung

Rasional : Dapat menambah ketenangan pada ibu.

6) Kolaborasi dalam pemberian antiemetic dan sedative dengan dokter

Rasional : Obat antiemetic untuk mengurangi mual dan muntah dan

sedative untuk membuat ibu tenang sehingga nyeri dapat berkurang.

d. Tidak efektifnya pola pertahanan diri yang berhubungan dengan efek

psikologis terhadap kehamilan dan perubahan peran sebagai ibu.

Tujuan : pola pertahanan diri efektif

Kriteria hasil :

1) Menunjukkan koping yang efektif

2) Menunjukkan minta terhadap aktifitas untuk mengisi waktu luang

berpartisipasi dalam pembuatan keputusan

3) Mengungkapkan secara verbal tentang rencana baik menerima atau

mengubah keputusan

Intervensi :

1) Bantu ibu untuk mengungkapkan perasaannya secara langsung

terhadap kehamilan

Rasional : Untuk mengetahui reaksi ibu terhadap kehamilannya.

2) Dengarkan keluhan ibu dengan penuh perhatian

Rasional : Ibu merasa diperhatikan dan tidak sendiri dalam mengatasi

masalah.

3) Diskusikan kepada ibu mengenai masalah yang dihadapi dan

pemecahan masalah yang dapat dilakukan

Rasional : Untuk mengetahui koping ibu dalam menghadapi

masalahnya.

Page 33: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

4) Bantu ibu untuk memecahkan masalahnnya, terutama yang

berhubungan dengan kehamilan

Rasional : Dapat menemukan pola koping ibu yang efektif

5) Dukung ibu dalam menemukan pemecahan masalah yang konstruktif

Rasional : Dapat menambah rasa percaya diri ibu dalam memberikan

dukungan pada ibu terhadap kehamilannya.

6) Libatkan keluarga dalam kehamilan ibu

Rasional : Keluarga dapat diajak kerjasama dalam memberikan

dukungan pada ibu terhadap kehamilannya.

7) Kolaborasi dengan psikiatri jika diperlukan

Rasional : Untuk mengetahui adanya kemungkinan faktor psikologis

yang lebih berat sebagai penyebab masalah.

e. Resiko injury pada janin berhubungan dengan berkurangnya peredaran

darah dan makanan ke fetal (janin).

Tujuan : perkembangan janin tidak terganggu

Kriteria hasil :

1) Janin berkembang sesuai usia kehamilan

2) Denyut jantung bayi dalam keadaan normal dan aktif

Intervensi :

1) Jelaskan pada ibu mengenai pentingnya nutrisi bagi pertumbuhan dan

perkembangan janin

Rasional : Agar ibu menyadari akan pentingnya nutrisi bagi janin dan

ibu sehingga mengetahui kan kebutuhan nutrisinya.

2) Periksa fundus uteri

Rasional : Tinggi fundus uteri yang tidak sesuai dengan usia

kehamilan dapat menjadi bahan penilaian akan nutrisi.

3) Pantau denyut jantung janin

Page 34: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

Rasional : Denyut jantung yang masih dalam keadaan normal dan

aktif menandakan janin masih dalam keadaan baik.

f. Kurang pengetahuan mengenai situasi resiko tinggi berhubungan dengan

kurangnya interpretasi tentang informasi.

Tujuan : pengetahuan mengenai situasi resiko tinggi meningkat

Kriteria hasil :

1) Mengungkapkan kesadaran terhadap kondisi yang membuat klien

beresiko

2) Dapat menyebutkan kemungkinan tindakan pencegahan

3) Berpartisipasi untuk mencapai kehamilan yang sehat

Intervensi :

1) Evaluasi pengetahuan yang berhubungan dengan perubahan yang

normal pada kehamilan

Rasional : Dapat memberikan bimbingan antisipasi dan meningkatkan

tanggung jawab individu terhadap kesehatan.

2) Berikan infromasi yang berhubungan dengan situasi resiko tinggi

Rasional : Meningkatkan pemahaman akan dampak kehamilan pada

proses penyakit.

3) Pertahankan sikap terbuka

Rasional : Penerimaan penting untuk mengembangkan dan

mempertahankan hubungan

4) Berikan bimbingan antisipasi

Rasional : Informasi mendorong penerimaan tanggung jawab dan

meningkatkan keinginan untuk melakukan perawatan diri.

g. Ansietas pada ibu berhubungan dengan resiko kematian pada janin.

Tujuan : ansietas dapat teratasi

Kriteria hasil :

Page 35: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

1) Mengidentifikasi cara-cara sehat untuk menghadapi ansietas

2) Menggunakan sistem pendukung secara efektif

Intervensi :

1) Kaji tingkat stress klien

Rasional : Klien dapat menjadi tergantung pada anggota keluarga lain

yang dapat mempengaruhi ansietasnya.

2) Observasi tanda-tanda perubahan emosional

Rasional : Ansietas dapat ditransmisikan antar keluarga dan klien.

3) Perhatikan tingkat ansietas klien

Rasional : Stress yang tidak dapat diatasi dapat mempengaruhi

penyelesaian tugas-tugas kehamilan.

4) Berikan kehangatan secara emosional dan situasi mendukung

Rasional : Memudahkan perkembangan hubungan saling percaya.

h. Intoleransi aktifitas fisik berhubungan dengan kelemahan akibat nutrisi

yang tidak adekuat dan peningkatan kebutuhan energi pada kehamilan.

Tujuan : intoleransi aktifitas dapat teratasi

Kriteria hasil :

1) Klien mampu melakukan aktifitas secara mandiri

2) Klien tampak sehat dan segar

3) Klien dapat beraktifitas seperti biasanya

Intervensi :

1) Kaji tingkat kemampuan klien dalam melakukan aktifitas

Rasional : Mengetahui rentang energi klien dalam aktifitas fisik.

2) Identifikasi aktifitas yang menghambat

Rasional : Mengetahui sumber yang menghambat aktifitas klien.

3) Berikan dukungan pada klien dalam melakukan aktifitas

Rasional : Memotivasi klien agar dapat melakukan aktifitas secara

bertahap.

Page 36: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

4) Ajarkan pengaturan aktifitas dan teknik manajemen waktu untuk

mencegah keletihan

Rasional : Memudahkan klien untuk terhindar dari rasa lelah dan

dapat mengurangi rasa mual.

4. Tindakan Keperawatan

Setelah intervensi keperawatan, selanjutnya rencana tindakan tersebut

diterapkan dalam situasi yang nyata untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

Tindakan keprawatan harus mendetail agar semua tenaga keperawatan dapat

menjalankan tugasnya dengan baik dalam jangka waktu yang telah

ditetapkan.

Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan, perawat dapat langsung

memberikan pelayanan kepada ibu dan/atau dapat juga didelegasikan kepada

orang lain yang dipercayai dibawah pengawasan yang masih seprofesi

dengan perawat. Bentuk implementasi keperawatan adalah sebagai berikut :

a. Bentuk perawatan dan pengkajian untuk mengidentifikasi masalah baru

b. Pengajaran dan pendidikan kesehatan pada ibu dengan komplikasi

kehamilan Hiperemisis Gravidarum

c. Bentuk penatalaksanaan secara spesifik untuk memecahkan masalah

kesehatan

d. Membantu ibu seminimal mungkin dalam melakukan aktifitas sendiri.

Untuk klien dengan Hiperemisis Gravidarum, perawat harus memantau

asupan dan keluaran klien secara hati-hati selama berada di rumah sakit.

Secara umum, asupan oral dibatasi; namun setelah muntah berhenti,

pemberian makan per oral diberikan. Sedikit makanan kering (roti kering

atau biskuit) dapat diberikan setiap jam, yang diselingi air dalam jumlah yang

sedikit pula. Apabila klien menrima pengganti cairan IV atau nutrisi

parenteral, perawatan dan pemantauan infus sangatlah penting dilakukan.

Page 37: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

Lingkungan yang bersih merupakan faktor yang penting bagi klien.

Tindakan menghilangkan muntahan dari kamar klien dan penggunaan

pengharum ruangan akan menurunkan bau tidak sedap yang dapat

mengganggu nafsu makan dan mengurangi keinginan untuk makan.

Dukungan psikologis yang paling efektif diberikan oleh perawat yang

menunjukkan pemahaman dan perilaku empatik. Sikap tenang dan tidak

menghakimi akan mempermudah klien untuk mengungkapkan konflik

psikologis yang berkaitan.

5. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi keperawatan merupakan hasil perkembangan ibu dengan

berpedoman kepada hasil dan tujuan yang hendak dicapai. Evaluasi dari

proses keperawatan adalah menilai hasill yang diharapkan terhadap

perubahan perilaku ibu dan untuk mengetahui sejauh mana masalah ibu dapat

teratasi. Disamping itu, perawat juga melakukan umpan balik atau pengkajian

ulang jika yang ditetapkan belum tercapai dan proses keperawatan segera

modifikasi.

Hasil asuhan keperawatan yang diharapkan adalah sebagai berikut :

a. Klien dapat menyebutkan efek hiperemisis gravidarum pada hasil akhir

perinatal dan terapi untuk mencegah komplikasi.

b. Klien dapat memberikan respon terhadap nutrisi oral atau perifer dan

berhenti muntah.

c. Klien dapat memperlihatkan kenaikan berat badan yang positif.

d. Klien dapat mempertahankan integritas kulit.

e. Klien dapat menyatakan mekanisme koping yang positif.

Page 38: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

BAB III

TINJAUAN KASUS

Pada bab ini penulis akan menyajikan asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan

dasar pada Ny.N dengan hiperemisis gravidarum yang dirawat di Paviliun Abudzar 1

RSIJ Sukapura terhadap klien dimulai tanggal 6 sampai dengan 8 Juni 2016.

A. Pengkajian Keperawatan

Data diperoleh melalui wawancara dengan klien, keluarga, tim kesehatan, pengamat

langsung, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.

1. Data dasar

a. Identitas klien

Klien berinisial Ny.N usia 20 tahun 7 bulan, status perkawinan menikah,

agama islam, pekerjaan ibu rumah tangga, pendidikan terakhir SLTP,

dirawat di Paviliun Abudzar 1 sejak tanggal 6 juni 2016 pukul 01.30 dengan

diagnosa medis Hiperemisis Gravidarum G1P0A0 usia kehamilan 21

minggu (trimester 2).

b. Riwayat kehamilan dan persalinan lalu

Klien belum pernah melahirkan karena kehamilannya saat ini adalah

kehamilan pertamanya selama menikah. Klien belum mempunyai

pengalaman menyusui karena belum mempunyai anak. Klien tidak ada

riwayat atau masalah ginekologi yang pernah dialami. Klien juga belum

menggunakan program KB karena belum memiliki seorang anak.

c. Riwayat kehamilan saat ini

HPHT klien adalah 13 Januari 2016, dengan taksiran partus 20 Oktober

2016 memiliki berat badan sebelum hamil sekitar 46 kg. Pada kehamilan

saat ini klien mempunyai tekanan darah 120/80 mmHg, berat badan sebelum

Page 39: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

sakit adalah 53 kg dan berat badan saat ini adalah 50 kg dengan tinggi badan

145 cm.

d. Data umum kesehatan saat ini

Kien dengan status obstetric G1P0A0 usia kehamilan 21 minggu, keadaan

umum tampak agak lemah, kesadaran komposmentis, berat badan saat ini 50

kg, tinggi badan 145 cm. Tanda-tanda vital klien yaitu, TD 120/80 mmHg,

Nadi 94x/menit, Suhu 36,6°C, Pernapasan 22x/menit.

Hasil pemeriksaan fisik pada klien yaitu :

1) Kepala-Leher

a) Kepala : tidak ada benjolan, bersih, rambut tidak rontok dan agak

lembab

b) Mata : simteris, konjungtiva anemis, sklera mata anikterik, pupil

isokor 2 mm

c) Hidung : tidak ada sinusitis, tidak ada cairan

d) Mulut : mulut bersih, tidak ada karies gigi, mukosa bibir kering

e) Telinga : tidak ada serumen, pendengaran baik, tidak ada

pembekakan

f) Leher : terdapat hiperpigmentasi, tidak ada pembesaran kelenjar

tiroid, tidak ada pembesaran vena jugularis

2) Dada

a) Jantung : irama teratur, tidak ada bunyi jantung tambahan

b) Paru-paru : bunyi napas vesikuler, gerakan dinding dada simetris

c) Payudara : simetris, tidak ada benjolan, terdapat hiperpigmentasi

pada ereola

d) Puting susu : exverted

e) Kelenjar limphe : tidak ada pembesaran kelenjar limphe

3) Uterus : tinggi fundus 19 cm, tidak ada kontraksi

Page 40: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

4) Abdomen : terdapat linea nigra, tidak terdapat striae gravidarum, bising

usus 10x/menit, leopold I bokong, leopold II punggung kanan, leopold

III kepala dan penurunan kepala belum terjadi

5) Perineum dan genital : pada vagina tidak terdapat varises, bersih, tidak

ada keputihan, dan tidak terdapat hemorrhoid.

6) Ekstermitas : tidak terdapat edema dan varises pada ekstermitas atas dan

bawah, reflek patela positif (+2).

7) Pola eliminasi : klien mengatakan BAK kurang lebih 10 kali sehari

dengan karakteristik urine berwarna kuning jernih dan tidak ada masalah

saat buang air kecil. Klien juga mengatakan BAB 1 kali sehari dengan

karakteristik feses lunak dan tidak ada keluhan saat buang air besar.

8) Istirahat dan kenyamanan : klien mengatakan selama hamil tidurnya

sering terbangun setiap 2-3 jam tertidur di malam hari. Klien sangat

jarang tidur siang. Klien mengluh nyeri pada ulu hati sperti ditusuk-

tusuk, intensitas nyeri sedang.

9) Mobilisasi dan latihan : klien mengeluh lemas dan ingin ditemani jika ke

kamar mandi. Klien tidak mengikuti latihan khusus/senam ibu hamil

selama kehamilannya.

10) Nutrisi dan cairan : klien mengatakan tidak nafsu makan karena merasa

mual, makan yang dihabiskan 2 sampai 4 sendok. Dalam sehari klien

hanya menghabiskan 1 ½ botol air aqua sedang dan 2 gelas susu ibu

hamil masih dipaksakan minum, karena dalam sehari klien muntah

sampai 5x.

11) Keadaan mental : klien merasa cemas dengan keadaan bayinya karena

kondisinya yang sedang kurang sehat.

12) Persiapan persalinan : klien belum mempersiapkan kehamilannya karena

menurut klien usia kehamilannya masih muda dan taksiran

melahirkannya masih lama.

13) Hasil pemeriksaaan penunjang :

Page 41: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

Tanggal 5 Maret 2016 yaitu :

a) Hemoglobin : 9.70 gr/dl

b) Leukosit : 8.700 /ul

c) Hematokrit : 28,9 %

d) Trombosit : 457.000 /ul

2. Resume kasus

Pada tanggal 5 Maret 2016 pukul 23.30 WIB klien dengan G1P0A0 usia

kehamilan 21 minggu datang ke Rumah Sakit Islam Jakarta Sukapura dan

langsung dibawa ke UGD, di UGD telah dilakukan pemasangan infus dengan

cairan RL dan observasi tanda-tanda vital didapatkan TD 110/70 mmHg, Nadi

98 x/menit, Suhu 36,5°C, pernapasan 22 x/menit, kemudian klien dipindahkan

dari UGD ke ruang perawatan Paviliun Abudzar 1.

Klien dengan kehamilan 21 minggu, mengeluh mual dan muntah-muntah sejak 3

hari; dalam sehari bisa mencapai 5x muntah, mengeluh nyeri pada ulu hati,

merasa lemas jika berjalan seperti sempoyongan, klien juga tidak nafsu makan

karena mualnya. Selama kehamilannya klien tidak bisa tidur dengan nyenyak,

karena selalu terbangun setiap 2 sampai 3 jam tertidur. Klien selalu

memeriksakan kehamilannya ke puskesmas, berat badan terakhir saat di

puskesmas adalah 53 kg dan berat sebelum hamil sekitar 46 kg. Keadaan umum

sakit sedang, kesadaran composmentis, turgor kulit kering, konjungtiva anemis,

sklera mata anikterik, mukosa bibir kering, kantung mata agak hitam.

3. Data fokus

a. Data Subjektif

Klien mengatakan merasa mual dan muntah sejak 3 hari, dalam sehari klien

muntah sampai 5x. Klien mengatakan tidak nafsu makan karena mual, klien

hanya mampu menghabiskan 2-4 sendok makan saja. Dalam sehari klien

juga hanya mampu menghabiskan 1 ½ botol air aqua sedang dan 2 gelas

susu ibu hamil. Klien mengatakan nyeri pada ulu hati, nyerinya seperti

ditusuk-tusuk, bersifat local atau setempat, skala nyeri 6, merasa lemas dan

Page 42: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

seperti sempoyongan saat berjalan. Klien merasa lemas dan perlu bantuan

jika akan melakukan aktifitas sehari-hari. Klien juga mengatakan selama

hamil tidurnya sangat mudah terbangun setiap 2-3 jam tertidur. Klien

mengatakan berat badan sebelum hamil sekitar 46 kg, dan berat badan saat

terakhir cek kehamilan adalah 53 kg, dan berat saat ditimbang saat ini adalah

50 kg.

b. Data Objektif

1) G1P0A0

2) Keadaan umum sakit sedang

3) Kesadaran komposmentis

4) Tanda-tanda vital

a) TD : 120/80 mmHg

b) Nadi : 94 x/menit

c) Suhu : 36,6°C

d) Pernapasan : 21 x/menit

5) Hasil pemeriksaan fisik

a) Kepala : tidak ada benjolan, rambut bersih dan tidak rontok

b) Mata : simetris, konjungtiva anemis, sklera anikterik, pupil isokor

2mm

c) Hidung : tidak ada sinusitis, tidak ada cairan

d) Mulut : mulut bersih, tidak ada karies gigi, mukosa bibir kering

e) Telinga : tidak ada serumen, pendengaran baik, tidak ada

pembekakan

f) Leher : terdapat hiperpigmentasi, tidak ada pembesaran kelenjar

tiroid, tidak ada pembesaran vena jugularis

g) Payudara : simetris, tidak ada benjolan, terdapat hiperpigmentasi

pada ereola

h) Axila tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening

Page 43: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

i) Abdomen : tidak terdapat strechmark, terdapat linea nigra, fundus

uteri sejajar dengan umbilikus dan teraba keras

j) Ekstermitas tidak terdapat varises dan edema

k) Tidak terdapat hemoroid

6) Turgor kulit kering

7) Pengisian kapiler 2 detik

8) Berat badan sebelum hamil 46 kg, berat badan sebelum sakit 53 kg, dan

berat badan saat ini adalah 50 kg dengan tinggi badan 148 cm

9) Makan yang dihabiskan ¼ porsi

10) Minum yang dihabiskan 800 cc

11) Klien tampak lemah dan tidak mampu berjalan ke kamar mandi sendiri

12) Nyeri daerah epigastrik, frekuensi nyeri sering, skala nyeri : 6, intensitas

sedang, sifat seperti ditusuk-tusuk

13) Klien tampak meringis

14) Intake

Infus : 500 cc

Minum : 800 cc

Susu : 500 cc +

1800 cc

15) Output

IWL : 750 cc

BAK 4X100 : 400 cc

BAB 2X100 : 200cc

Muntah 5x : 500 cc+

1850 cc

16) Balance cairan : -50 cc

17) BB : 50 KG, TB : 148 cm, Lila : 25 cm

18) IMT : 22, 8 (normal)

19) BBI : 43,2 – 52,8 kg

Page 44: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

20) Kenaikan BB selama hamil : 7 kg, kenaikan BB seharusnya : 5,5 kg

21) Hb : 9,70 gr/dl, Ht : 28,9%, Leukosit : 8.700 /ul, Trombosit : 457.000/ul

4. Analisa data

NO DATA MASALAH ETIOLOGI

1 DS :

- Klien mengatakan : “tidak nafsu

makan karena merasa mual dan

muntah setiap habis makan atau

minum”

- Klien mengatakan : “makan yang

dihabiskan hanya 2 sampai 4

sendok”

- Klien mengatakan : “BB sebelum

hamil adalah 46 kg”

- Klien mengatakan : “BB saat

terakhir cek kehamilan adalah 53

kg”

DO :

- Keadaan umum : lemah

- Makan yang dihabiskan ¼ porsi

- Konjungtiva anemis

- BB : 50 kg, TB : 148 cm

- BBI : 43,2-52,8 kg

- IMT : 22,8

- Kenaikan BB hamil seharusnya :

5,5 kg

Data penunjang : Hb 9,70 gr/dl, Ht 28,9

%

-

Perubahan

nutrisi :

kurang dari

kebutuhan

tubuh

Intake yang

tidak adekuat

2 DS :

- Klien mengatakan : “merasa mual

dan muntah sejak 3 hari”

- Klien mengatakan : “muntahnya

sampai 5x dalam sehari, isi dari

muntahannya terkadang cair atau

sisa makanan”

- Klien mengatakan : “hanya bisa

menghabiskan 1 ½ botol air aqua

sedang dalam sehari”

- Klien mengatakan : “masih tetap

memaksakan minum susu ibu hamil

2x sehari”

DO :

- Keadaan umum sakit sedang

- Klien tampak lemah

Gangguan

keseimbangan

cairan : kurang

dari kebutuhan

tubuh

Output yang

berlebih dan

intake yang

tidak adekuat

Page 45: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

- TD : 120/80 mmHg

- Nadi : 94x/menit

- Suhu : 36,6°C

- Mukosa bibir kering

- Turgor kulit kering

- Minum yang dihabiskan 900 cc

- Intake :

Infus : 500 cc

Minum : 800 cc

susu : 500 cc

- Output :

IWL : 750 cc

BAK : 400 cc

BAB : 200 cc

Muntah : 500 cc

Balance cairan : -50 cc

3 DS :

- Klien mengatakan : “ nyeri pada ulu

hati, nyerinya seperti ditusuk-tusuk,

skala 6, dan frekuensinya sering”

DO :

- Keadaan umum : klien tampak

lemah

- TD : 120/80 mmHg

- Nadi 94 x/menit

- Klien tampak nyeri bagian

epigastrik

- Skala nyeri : 6

- Frekuensi : sering

- Intensitas : sedang

- Sifat nyeri : seperti ditusuk-tusuk

Gangguan rasa

nyaman : nyeri

Peningkatan

asam lambung

4 DS :

- Klien mengatakan : “selama hamil

tidurnya tidak teratur selalu

terbangun setiap 2-3 jam tertidur”

- Klien mengatakan : “sebelum hamil

tidurnya sekitar 7-8 jam”

DO :

- Klien tampak gelisah dan tidak

nyaman

- TD : 120/80 mmHg

- Nadi : 94x/menit

- Terdapat lingkar mata hitam

Gangguan pola

tidur

Adanya

pergerakan

janin

5 DS :

- Klien mengatakan : “merasa lemah

dan tidak bisa berjalan ke kamar

mandi sendirian”

Intoleransi

aktifitas

Kelemahan

fisik

kelemahan

akibat nutrisi

Page 46: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

- Klien mengatakan : “perlu bantuan

untuk melakukan aktifitas sehari-

harinya”

- Klien mengatakan : “seperti

sempoyongan saat akan berdiri”

DO :

- Keadaan umum : sakit sedang

- Klien tampak lemah

- TD : 120/80 mmHg

- Nadi : 94 x/menit

yang tidak

adekuat

6 DS :

- Klien mengatakan : “merasa

khawatir dengan janinnya karena

kondisinya yang kurang sehat”

- Klien mengatakan : “ini adalah

kehamilan pertamanya dan klien

belum mempunyai pengetahuan

tentang kehamilan”

- Klien mengatakan : “sebelum

dirawat di rumah sakit, selalu

muntah setiap setelah makan

ataupun minum”

- Klien mengatakan : “makan hanya

habis 2 sampai 4 sendok”

- Klien mengatakan : “dalam sehari

minum hanya 1 ½ botol air aqua

sedang”

DO :

- Klien tampak lemah

- Kesadaran composmentis

- Klien hanya minum 900 cc sehari

- Makan yang dihabiskan hanya ¼

porsi

- DJJ 152 x/menit

- Hasil USG :

Gravid tunggal, hidup, letak kepala,

cairan amnion cukup, biometri janin

sesuai usia kehamilan 21 minggu

Resiko injury

pada janin berkurangnya

peredaran

darah dan

makanan ke

fetal (janin)

B. Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan data-data diatas maka diagnosa keperawatan yang ditegakkan pada

Ny.N adalah :

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL

DITEMUKAN

TANGGAL

TERATASI

1 Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan 6 Juni 2016 8 Juni 2016

Page 47: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

tubuh berhubungan dengan intake yang tidak

adekuat ditandai dengan :

DS :

- Klien mengatakan : “tidak nafsu makan

karena merasa mual dan muntah setiap

habis makan atau minum”

- Klien mengatakan : “makan yang

dihabiskan hanya 2 sampai 4 sendok”

- Klien mengatakan : “BB sebelum hamil

adalah 46 kg”

- Klien mengatakan : “BB saat terakhir

cek kehamilan adalah 53 kg”

DO :

- Keadaan umum : lemah

- Makan yang dihabiskan ¼ porsi

- Konjungtiva anemis

- BB : 50 kg, TB : 148 cm

- BBI : 43,2-52,8 kg

- IMT : 22,8

- Kenaikan BB hamil seharusnya : 5,5 kg

- Data penunjang : Hb 9,70 gr/dl, Ht 28,9

%

2 Gangguan keseimbangan cairan : kurang dari

kebutuhan tubuh berhubungan dengan output

yang berlebih dan intake yang tidak adekuat

ditandai dengan :

DS :

- Klien mengatakan : “merasa mual dan

muntah sejak 3 hari”

- Klien mengatakan : “muntahnya sampai

5x dalam sehari, isi dari muntahannya

terkadang cair atau sisa makanan”

- Klien mengatakan : “hanya bisa

menghabiskan 1 ½ botol air aqua sedang

dalam sehari”

- Klien mengatakan : “masih tetap

memaksakan minum susu ibu hamil 2x

sehari”

DO :

- Keadaan umum sakit sedang

- Klien tampak lemah

- TD : 120/80 mmHg

- Nadi : 94x/menit

- Suhu : 36,6°C

- Mukosa bibir kering

- Turgor kulit kering

- Minum yang dihabiskan 900 cc

6 Juni 2016 8 Juni 2016

Page 48: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

- Intake :

Infus : 500 cc

Minum : 800 cc

susu : 500 cc

- Output :

IWL : 750 cc

BAK : 400 cc

BAB : 200 cc

Muntah : 500 cc

Balance cairan : -50 cc

3 Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubuhngan

dengan peningkatan asam lambung ditandai

dengan :

DS :

- Klien mengatakan : “ nyeri pada ulu hati,

nyerinya seperti ditusuk-tusuk, skala 6,

dan frekuensinya sering”

DO :

- Keadaan umum : klien tampak lemah

- TD : 120/80 mmHg

- Nadi 94 x/menit

- Klien tampak nyeri bagian epigastrik

- Skala nyeri : 6

- Frekuensi : sering

- Intensitas : sedang

- Sifat nyeri : seperti ditusuk-tusuk

6 Juni 2016 8 Juni 2016

4 Gangguan pola tidur berhubungan dengan

adanya pergerakan janin ditandai dengan :

DS :

- Klien mengatakan : “selama hamil

tidurnya tidak teratur selalu terbangun

setiap 2-3 jam tertidur”

- Klien mengatakan : “sebelum hamil

tidurnya sekitar 7-8 jam”

DO :

- Klien tampak gelisah dan tidak nyaman

- TD : 120/80 mmHg

- Nadi : 94x/menit

- Terdapat lingkar mata hitam

6 Juni 2016 7 Juni 2016

5 Intoleransi aktifitas berhubungan dengan

kelemahan fisik kelemahan akibat nutrisi yang tidak adekuat ditandai dengan :

DS :

- Klien mengatakan : “merasa lemah dan

tidak bisa berjalan ke kamar mandi

sendirian”

- Klien mengatakan : “perlu bantuan untuk

6 Juni 2016 8 Juni 2016

Page 49: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

melakukan aktifitas sehari-harinya”

- Klien mengatakan : “seperti

sempoyongan saat akan berdiri”

DO :

- Keadaan umum : sakit sedang

- Klien tampak lemah

- TD : 120/80 mmHg

- Nadi : 94 x/menit

6 Resiko injury pada janin berhubungan

dengan berkurangnya peredarn darah dan

makanan ke fetal (janin) ditandai dengan

: DS :

- Klien mengatakan : “merasa khawatir

dengan janinnya karena kondisinya yang

kurang sehat”

- Klien mengatakan : “ini adalah

kehamilan pertamanya dan klien belum

mempunyai pengetahuan tentang

kehamilan”

- Klien mengatakan : “sebelum dirawat di

rumah sakit, selalu muntah setiap setelah

makan ataupun minum”

- Klien mengatakan : “makan hanya habis

2 sampai 4 sendok”

- Klien mengatakan : “dalam sehari

minum hanya 1 ½ botol air aqua sedang”

DO :

- Klien tampak lemah

- Kesadaran composmentis

- Klien hanya minum 900 cc sehari

- Makan yang dihabiskan hanya ¼ porsi

- DJJ 152 x/menit

- Hasil USG :

Gravid tunggal, hidup, letak kepala,

cairan amnion cukup, biometri janin

sesuai usia kehamilan 21 minggu

6 Juni 2016 8 Juni 2016

C. Perencanaan Keperawatan

NO Tujuan & Kriteria

Hasil

Rencana Tindakan Rasional

1 Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

kepada Ny.N selama

8x60 menit diharapkan

perubahan nutrisi :

1. Kaji kebutuhan

nutrisi ibu

1. Untuk mengetahui

kebutuhan nutrisi ibu

dapat dinilai sejauh

mana kekurangan

nutrisi ibu dan

Page 50: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

kurang dari kebutuhan

tubuh dapat teratasi

dengan kriteria hasil :

- Nausea dan

vomitus berkurang

atau hilang

- Makan yang

dihabiskan 1 porsi

- BB stabil atau

bertambah

- Klien

mengkonsumsi

makanan dengan

gizi yang cukup

- Mengungkapkan

kemauan untuk

mengikuti diet yang

telah diprogramkan

2. Observasi

tanda-tanda

kekurangan

nutrisi

3. Beri makanan

dalam porsi

kecil tapi

sering

4. Berikan

makanan yang

tidak berlemak

dan berminyak

5. Anjurkan klien

untuk

memakan

makanan yang

kering (roti

atau biskuit)

6. Berikan

motivasi agar

mau

menghabiskan

makanan

7. Timbang berat

badan ibu

setelah 2 hari

menentukan langkah

selanjutnya

2. Untuk mengetahui

nutrisi ibu dapat dinilai

sejauh mana

kekurangan nutrisi

akibat muntah yang

berlebihan

3. Dapat mengurangi

pemenuhan lambung

dan mengurangi kinerja

klinik serta

mempermudah proses

penyerapan

4. Mengurangi

rangsangan saluran

pencernaan, sehingga

mual dan muntah

berkurang

5. Tidak merangsang

pencernaan sehingga

mengurangi perasaan

mual

6. Ibu merasa

diperhatikan dan

berusaha menghabiskan

makanannya

7. Untuk mengetahui

keseimbangan berat

badan sesuai usia

kehamilan

2 Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

kepada Ny.N selama

8x60 menit diharapkan

kebutuhan cairan dapat

terpenuhi dengan kriteria

hasil:

1. Klien tidak mengeluh

1. Kaji TTV dan

tanda-tanda

dehidrasi

1. Untuk mengetahui

keadaan umum pada

ibu. TTV yang

menigkat merupakan

tanda-tanda dehidrasi

dan hipovolemia.

2. Ketidakseimbangan

Page 51: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

muntah

2. Turgor kulit elastis

3. Mukosa bibir lembab

4. Asupan oral adekuat

5. Terdapat

kesinambungan

antara asupan dan

keluaran dalam 24

jam

2. Observasi hasil

pemeriksaan

laboratorium

sesuai indikasi

- Elektrolit

- Hematokrit

- BUN

3. Istirahatkan ibu

ditempat yang

nyaman

4. Pantau tetesan

cairan infus

5. Catat intake dan

output

6. Anjurkan untuk

minum tiap jam

7. Kolaborasi dengan

dokter dalam

pemberian cairan

infuse

elektrolit atau asam

basa biasanya dan

bahkan dapat

mengancam nyawa,

hematokrit meningkat

pada dehidrasi, BUN

menunjukkan

hipovolemia

menurunkan perfusi

dan fungsi ginjal

3. Istirahat akan

menurunkan kebutuhan

energy kerja yang

membuat metabolisme

meningkat, sehingga

tidak merangsang

terjadinya mual dan

muntah

4. Tetes infus yang tidak

tepat akan

menyebabkan

kekurangan atau

kelebihan cairan di

sirkulasi

5. Untuk mengetahui

intake dan output dan

keseimbangan cairan

tubuh

6. Untuk menambah

pemasukan cairan

melalui oral

7. Pemberian cairan

infuse dapat mengganti

jumlah cairan elektrolit

yang hilang dengan

cepat sehingga dapat

mencegah keadaan

yang lebih buruk lagi

bagi ibu

3 Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat - Untuk mengetahui

Page 52: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

tindakan keperawatan

kepada Ny.N selama

8x60 menit diharapkan

gangguan rasa nyaman

nyeri dapat teratasi

dengan kriteria hasil :

8. Nyeri pada

epigastrium

berkurang

9. Klien tidak terlihat

meringis

10. Klien tampak

nyaman

11. Skala nyeri : 0

nyeri, skala,

frekuensi,

intensitas dan

sifat nyeri

2. Atur posisi ibu

dengan kepala

lebih tinggi

selama 30

menit setelah

makan

3. Perhatikan

kebersihan

mulut ibu

sesudah dan

sebelum

makan

4. Alihkan

perhatian ibu

pada hal yang

menyenangkan

5. Anjurkan ibu

untuk

beristirahat

dan batasi

pengunjung

6. Berikan

ondansentron

2x1 sesuai

instruksi

dokter

tingkat nyeri ibu dan

menentukan tindakan

selanjutnya

- Untuk mengurangi

tekanan pada

gastrointestinal

sehingga untuk

mencegah muntah

berulang

- Untuk menimbulkan

rasa nyaman dan

diharapkan mengurangi

rasa mual dan muntah

- Agar ibu bisa

melupakan rasa nyeri

akibat muntah yang

berulang

- Dapat menambah

ketenangan pada ibu

- Obat antiemetic untuk

mengurangi mual dan

muntah, dan sedative

untuk membuat ibu

tenang sehingga nyeri

dapat berkurang

4 Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

kepada Ny.N selama

1x24 jam diharapkan

gangguan pola tidur

dapat teratasi dengan

kriteria hasil :

- Klien tidur dengan

nyenyak

- Klien tampak

tenang

- Tidak ada lingkar

1. Kaji pola tidur

klien sebelum

hamil dan saat

hamil

2. Berikan suasana

yang tenang dan

nyaman

3. Anjurkan untuk

mengkonsumsi

kandungan protein

1. Untuk mengetahui

kebiasaan tidur klien

sebelum hamil dan saat

hamil

2. Agar ibu merasa nyaman

3. Untuk merangsang ibu

agar mudah mengantuk

Page 53: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

mata yang

menghitam

sebelum tidur

(susu atau keju)

5 Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

kepada Ny.N selama

8x60 menit diharapkan

intoleransi aktifitas dapat

teratasi dengan kriteria

hasil :

- Klien mampu

melakukan aktifitas

secara mandiri

- Klien tampak sehat

dan segar

- Klien dapat

beraktifitas seperti

biasanya

1. Kaji tingkat

kemampuan klien

dalam melakukan

aktifitas

2. Identifikasi

aktifitas yang

menghambat

3. Berikan dukungan

pada klien dalam

melakukan

aktifitas

4. Ajarkan

pengaturan

aktifitas dan teknik

manajemen waktu

untuk mencegah

keletihan

1. Mengetahui rentang energi

klien dalam aktifitas fisik

2. Mengetahui sumber yang

menghambat aktifitas klien

3. Memotivasi klien agar

dapat melakukan aktifitas

secara bertahap

4. Memudahkan klien untuk

terhindar dari rasa lelah

dan dapat mengurangi rasa

mual

6 Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

kepada Ny.N selama

8x60 menit diharapkan

resiko injury pada janin

tidak terjadi dengan

kriteria hasil :

- Janin berkembang

sesuai usia

kehamilan

- Denyut jantung

bayi dalam keadaan

normal dan aktif

- Memulai perilaku

yang menignkatkan

kesehatan diri

sendiri dan janin

1. Jelaskan pada ibu

mengenai

pentingnya nutrisi

bagi pertumbuhan

dan perkembangan

janin

2. Periksa fundus

uteri

3. Pantau denyut

jantung janin

1. Agar ibu menyadari akan

pentingnya nutrisi bagi

janin

2. Tinggi fundus uteri yang

tidak sesuai dengan usia

kehamilan dapat menjadi

bahan penilaian akan

nutrisi

3. Denyut jantung yang

masih dalam keadaan

normal dan aktif

menandakan janin masih

dalam keadaan baik

D. Pelaksanaan Keperawatan

Page 54: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

Hari/

tanggal

Jam No.Dx Tindakan Keperawatan dan Hasil Nama jelas

Senin, 6

Juni

2016

08.00

08.00

08.05

08.10

08.15

2

3

5

5

1

Mengkaji TTV dan tanda-tanda dehidrasi

DS : “klien mengatakan : badannya terasa

lemas dan pusing jika bangun dari tempat

tidur”

DO :

- TD : 120/80 mmHg

- Nadi : 94 x/menit

- Pernapasan : 21 x/menit

- Mukosa bibir kering

- Turgor kulit kering

- Klien tampak lemah

Mengkaji tingkat nyeri, frekuensi,

intensitas dan sifat nyeri

DS : “klien mengatakan nyeri pada ulu

hati, nyerinya seperti ditusuk-tusuk, skala

nyeri 6”

DO :

- Klien tampak nyeri pada epigastric

- Skala nyeri 6

- Intensitas nyeri sedang

- Sifat nyeri seperti ditusuk-tusuk

- Klien tampak meringis

Mengkaji tingkat kemampuan klien dalam

melakukan aktifitas

DS : “klien mengatakan badannya terasa

lemas dan tidak kuat untuk berjalan

sendiri ke kamar mandi”

DO :

- Klien tampak lemah

- Aktifitas klien tampak hanya di

tempat tidur

Mengkaji pola tidur klien sebelum hamil

dan saat hamil

DS : “klien mengatakan saat hamil

tidurnya mudah terbangun setiap 2-3 jam

tertidur” “klien mengatakan sebelum

hamil tidurnya nyenyak sekitar 7-8 jam”

DO :

- Klien tampak gelisah

- Terdapat lingkar mata hitam pada

klien

Mengobservasi tanda-tanda kekurangan

Nur

Nur

Nur

Nur

Nur

Page 55: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

08.30

09.00

09.10

1, 2

1

3

nutrisi dan menimbang BB ibu

DS : “klien mengatakan merasa lemas dan

tidak nafsu makan karena mual” “klien

mengatakan BB saat cek kehamilan

terakhir adalah 53 kg” “klien mengatakan

BB sebelum hamil adalah 46 kg”

DO :

- Klien tampak lemah

- Konjungtiva anemis

- BB terakhir cek kehamilan 53 kg,

BB saat ini 50 kg

- Kenaikan BB hamil seharusnya 5,5

kg

Menganjurkan ibu untuk minum tiap jam

dan makan makanan yang kering (roti

atau biskuit)

DS : “klien mengatakan masih merasa

mual jadi minumnya hanya sedikit” “klien

mengatakan belum sempat membeli

makanan ringan untuk dibawa ke rumah

sakit”

DO :

- Minum yang dihabiskan hanya 1

gelas sejak masuk di ruang

perawatan

- Tidak tampak biskuit atau roti di

meja klien

Mengobservasi hasil pemeriksaan

laboratorium klien

DS : -

DO :

- Hemoglobin 9,70 gr/dl

- Hematokrit 28,9 %

- Leukosit 8.700 /ul

- Trombosit 457.000 /ul

Mengalihkan perhatian ibu terhadap hal

yang menyenangkan dan menganjurkan

ibu untuk beristirahat dan batasi

pengunjung

DS : “klien mengatakan lebih suka

istirahat tidur agar tidak merasakan nyeri

ulu hatinya”

DO :

- Klien mengalihkan nyeri dengan

Nur

Nur

Page 56: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

09.05

09.10

10.00

12.00

14.00

6

6

2

1, 3

2

tidur

- Klien tampak nyaman dengan

suasana ruangan yang tenang

- Klien tampak beristirahat di tempat

tidur

Memeriksa fundus uteri dan memantau

denyut jantung janin

DS : -

DO :

- TFU teraba sejajar dengan

umbilikus

- DJJ 152 x/menit

Menjelaskan pada ibu mengenai

pentingnya nutrisi bagi pertumbuhan dan

perkembangan janin

DS : “klien mengatakan mengerti dan

akan mencoba makan makanan bergizi

selama kehamilannya”

DO :

- Klien tampak mengerti dengan yang

dianjurkan dan termotivasi

Memberikan terapi cairan infus RL /6 jam

dan memantau tetesan infus

DS : -

DO :

- Klien diberikan infus RL/6 jam

- Tidak ada hambatan dijalan infus

- Infus menetes lancar

Memberikan terapi oral sesuai instruksi

dokter

DS : “klien mengatakan masih merasa

mual dan nyeri pada ulu hati”

DO :

- Klien diberikan terapi amoxcilin tab

3x1 dan antasida tab 3x1

- Obat diberikan sesuai dosis

Mencatat intake dan output klien

DS : “klien mengatakan makan yang

dihabiskan hanya 3 sendok dan minum 2

gelas sejak pagi” “ klien mengatakan tidak

muntah sejak pagi”

DO :

Page 57: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

Selasa,

7 Juni

2016

14.15

08.00

08.00

08.10

4

3

2

5

- Intake

Infus : 600 cc

Minum : 300 cc

Makan : 50 cc

- Output

BAK : 500 cc

BAB : 50 cc

IWL : 250 cc

- Balance cairan

950 – 800 = +150 cc

Menganjurkan untuk mengkonsumsi

kandungan protein sebelum tidur (roti

atau susu)

DS : “klien mengatakan akan minum susu

sebelum tidur malam”

DO :

- Klien tampak bersedia melakukan

anjuran

- Klien tampak termotivasi untuk

mengikuti arahan

Mengkaji tingkat nyeri, frekuensi,

intensitas, dan sifat nyeri

DS : “klien mengatakan nyeri sudah

berkurang namun masih terasa nyeri,

skala nyeri 3”

DO :

- Klien tampak lebih nyaman dan

tenang saat diajak bicara

- Skala nyeri 3

- Intensitas ringan

- Sifat nyeri seperti ditusuk-tusuk

- Frekuensi jarang

Mengkaji TTV dan tanda-tanda dehidrasi

DS : “klien mengatakan sudah tidak

muntah lagi namun badannya masih terasa

lemas”

DO :

- TD : 100/70 mmHg

- Nadi 88 x/menit

- Pernapasan : 20 x/menit

- Suhu : 36,3°C

- Klien tampak lemas

-

Mengidentifikasi aktifitas yang

Page 58: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

08.15

08.15

08.20

10.00

10.00

2

1, 2

5

1

1

menghambat

DS : “klien mengatakan kepalanya masih

pusing dan jika berjalan seperti

sempoyongan”

DO :

- Klien tampak masih lemas

- Aktifitas klien hanya di tempat tidur

Memantau tetesan cairan infus

DS : -

DO :

- Klien terpasang infus RL/8 jam

- Tetesan infus lancar

- Tidak ada hambatan dijalan infus

Menganjurkan ibu untuk minum tiap jam

dan makan makanan yang kering (roti

atau biskuit)

DS : “klien mengatakan sudah mulai

meminum air setiap jam dan memakan

makanan ringan seperti roti”

DO :

- Klien tampak mengikuti anjuran

- Dalam sehari klien bisa

menghabiskan 1 ½ botol air aqua

sedang

- Klien tampak memakan cemilan roti

Memberikan dukungan pada klien untuk

melakukan aktifitas

DS : “klien mengatakan akan melakukan

aktifitas secara bertahap”

DO :

- Klien tampak termotivasi untuk

melakukan aktifitas secara

bertahap

- Klien terlihat duduk diatas kursi

Memberikan makanan dalam porsi kecil

tapi sering

DS : “klien mengatakan sudah mencoba

makan sedikit-sedikit”

DO :

- Klien tampak memakan makanan

yang disediakan

Memberikan motivasi agar mau

Page 59: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

12.00

12.05

14.30

3

6

1, 2

menghabiskan makanan

DS : “klien mengatakan akan mencoba

menghabiskan makanan jika tidak mual”

DO :

- Klien tampak termotivasi untuk

menghabiskan makanan

- Klien menghabiskan snack yang

diberikan

Memperhatikan kebersihan mulut ibu

sesudah dan sebelum makan

DS : “klien mengatakan selalu

membrsihkan mulut setelah makan”

DO :

- Mulut klien tampak bersih dan

tidak ada sisa makanan

Memberikan penjelasan manfaat nutrisi

bagi ibu hamil dan pertumbuhan dan

perkembangan pada janin

DS : “klien mengatakan mengerti dan

mengetahui kebutuhan nutrisi bagi ibu

hamil dan janin”

DO :

- Klien dapat menyebutkan 5 dari 7

point kebutuhan nutrii bagi ibu

hamil dan janin

- Klien tampak kooperatif dan aktif

selama penyuluhan

Mencatat intake output klien

DS : Klien mengatakan “sejak kemarin

sore sudah tidak muntah lagi namun

masih merasa lemas” Klien mengatakan

“sudah menghabiskan 1 ½ botol air aqua

ukuran sedang sejak kemarin sore” Klien

mengatakan “dari kemarin sore lebih dari

10x buang air kecil ke toilet”

DO :

- Intake

Infus : 1000 cc

Minum : 900 cc

Makan : 100 cc

- Output

BAK 12x100 cc = 1200 cc

IWL 24 jam = 750 cc

- Balance cairan

Page 60: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

Rabu, 8

Juni

2016

08.00

08.05

08.05

08.15

08.30

2

2

3

1, 2

1

2000 – 1950 = +50

Mengkaji TTV dan tanda-tanda dehidrasi

DS : “klien mengatakan sudah tidak

muntah-muntah lagi” “klien mengatakan

sudah tidak lemas lagi”

DO :

- TD 120/70 mmHg

- Nadi 84 x/menit

- Suhu 36,5°c

- Pernapasan 20 x/menit

- Mukosa bibir lembab

- Klien tampak lebih segar

Memantau tetesan infuse

DS : -

DO :

- Terpasang infus RL/8jam

- Tetesan infus lancar

- Tidak ada hambatan dijalan infus

Mengkaji tingkat nyeri, frekuensi,

intensitas, dan sifat nyeri

DS : “klien mengatakan nyeri ulu hati

sudah sangat jarang muncul, kalaupun

muncul hanya nyeri biasa, skala nyeri 1”

DO :

- Nyeri epigastrik berkurang

- Skala nyeri 1

- Klien tampak nyaman

Menganjurkan ibu untuk minum tiap jam

dan makan makanan kering (roti atau

biskuit)

DS : “klien mengatakan minumnya sudah

mulai banyak karena sudah tidak mual”

DO :

- Klien tampak mengikuti anjuran

- Klien memakan roti di waktu

senggang dan minum habis 1

botol air aqua sedang

Mengobservasi tanda-tanda kekurangan

nutrisi dan menimbang BB ibu

DS : “klien mengatakan nafsu makannya

sudah membaik karena sudah tidak mual,

sudah bisa menghabiskan 1 porsi makan

Page 61: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

09.00

09.05

09.10

10.30

5

5

6

2

yang disediakan”

DO :

- Keadaan umum klien baik

- Tidak ada tanda-tanda

kekurangan nutrisi

- BB sekarang 50 kg

- Tidak ada peningkatan atau

penurunan berat badan

Mengkaji tingkat kemampuan klien dalam

melakukan aktifitas

DS : “klien mengatakan sudah tidak lemas

lagi dan sudah kuat untuk beraktifitas

sendiri”

DO :

- Klien terlihat lebih segar

- Klien tampak mampu melakukan

aktifitas atau berjalan ke kamar

mandi sendiri

Mengajarkan pengaturan aktifitas dan

teknik manajemen waktu untuk mencegah

keletihan

DS : “klien mengatakan agar mengatur

aktifitasnya agar tidak mudah lelah”

DO :

- Keadaan umum klien baik

- Klien tampak mengerti dan

kooperatis saat diajak bicara

Memantau denyut jantung janin

DS : -

DO :

- DJJ 142 x/menit

Mencatat intake dan output klien

DS : Klien mengatakan “sejak kemarin

sore sudah tidak muntah lagi dan sudah

tidak lemas” Klien mengatakan “sudah

menghabiskan 2 botol air aqua ukuran

sedang sejak kemarin sore” Klien

mengatakan “dari kemarin sore lebih dari

10x buang air kecil ke toilet”

DO :

- Intake

Infus : 1000 cc

Minum : 1200 cc

Page 62: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

Makan : 50 cc

- Output

BAK 12x100 cc = 1200 cc

BAB 1x50 cc = 50 cc

IWL 24 jam = 750 cc

- Balance cairan

2250 – 2000 = +250

E. Evaluasi Keperawatan

No.Dx Hari/

Tanggal

Jam Evaluasi (SOAP) Paraf

2

Senin, 6

Juni

2016

15.00

Subjektif :

- Klien mengatakan “sudah tidak

muntah sejak tadi pagi”

- Klien mengatakan “badannya masih

terasa lemas”

- Klien mengatakan “sejak pagi minum

yang dihabiskan hanya 1 ½ gelas air”

- Klien mengatakan “jika minum atau

makan banyak terasa ingin muntah”

Objektif :

- TD : 110/80 mmHg

- Nadi : 88 x/menit

- Suhu : 36,5°c

- Pernapasan 20 x/menit

- Mukosa bibir tampak kering

- Klien tampak lemas

- Turgor kulit kering

- Klien diberikan infus RL/6 jam

- Tidak ada hambatan pada jalan infus

- Infus menetes dengan lancar

- Intake

Infus : 600 cc

Minum : 300 cc

Makan : 50 cc

- Output

BAK 5x100 cc = 500 cc

BAB 1x50 cc = 50 cc

IWL 8 jam = 250 cc

- Balance cairan

950 – 800 = +150

Analisa :

Masalah sudah teratasi

Planning :

Lanjutkan intervensi :

- Kaji TTV dantanda-tanda dehidrasi

Page 63: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

3

1

14.30

14.45

- Observasi hasil pemeriksaan

laboratorium sesuai indikasi :

Hematokrit

- Istirahatkan ibu ditempat yang nyaman

- Pantau tetesan cairan infus

- Catat intake dan output

- Anjurkan untuk minum tiap jam

- Kolaborasi dengan dokter dalam

pemberian cairan infuse

Subjektif :

- Klien mengatakan “masih terasa nyeri

pada ulu hatinya”

- Klien mengatakan “nyerinya seperti

ditusuk-tusuk”

- Klien mengatakan “nyerinya masih

sering muncul”

- Klien mengatakan “skala nyerinya 6”

Objektif :

- Keadaan umum : klien tampak lemah

- TD : 120/80 mmHg

- Nadi 94 x/menit

- Klien tampak nyeri bagian epigastrik

- Skala nyeri : 6

- Frekuensi : sering

- Intensitas : sedang

- Sifat nyeri : seperti ditusuk-tusuk

Analisa :

Masalah belum teratasi

Planning :

Lanjutkan intervensi :

- Kaji tingkat nyeri, skala, frekuensi,

intensitas dan sifat nyeri

- Atur posisi ibu dengan kepala lebih

tinggi selama 30 menit setelah makan

- Perhatikan kebersihan mulut ibu

sesudah dan sebelum makan

- Alihkan perhatian ibu pada hal yang

menyenangkan

- Anjurkan ibu untuk beristirahat dan

batasi pengunjung

- Berikan ondansentron 2x1 sesuai

instruksi dokter

Subjektif :

Page 64: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

5

15.00

- Klien mengatakan : “masih tidak nafsu

makan karena merasa mual dan

muntah setiap habis makan atau

minum”

- Klien mengatakan : “makan yang

dihabiskan hanya 3 sendok”

Objektif :

- Keadaan umum : lemah

- Makan yang dihabiskan ¼ porsi

- Konjungtiva anemis

- BB : 50 kg, TB : 148 cm

- BBI : 43,2-52,8 kg

- IMT : 22,8

- Kenaikan BB hamil seharusnya : 5,5

kg

- Data penunjang : Hb 9,70 gr/dl, Ht

28,9 %

Analisa :

Masalah belum teratasi

Planning :

- Kaji kebutuhan nutrisi ibu

- Observasi tanda-tanda kekurangan

nutrisi

- Beri makanan dalam porsi kecil tapi

sering

- Berikan makanan yang tidak berlemak

dan berminyak

- Anjurkan klien untuk memakan

makanan yang kering (roti atau

biskuit)

- Berikan motivasi agar mau

menghabiskan makanan

- Timbang berat badan ibu setelah 2 hari

Subjektif :

- Klien mengatakan : “merasa lemah

dan tidak bisa berjalan ke kamar mandi

sendirian”

- Klien mengatakan : “masih perlu

bantuan untuk melakukan aktifitas

sehari-harinya”

- Klien mengatakan : “seperti

sempoyongan saat akan berdiri”

Objektif :

- Keadaan umum : sakit sedang

Page 65: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

6

15.00

- Klien tampak lemah

- TD : 120/80 mmHg

- Nadi : 94 x/menit

Analisa :

Masalah belum teratasi

Planning :

Lanjutkan intervensi :

- Kaji tingkat kemampuan klien dalam

melakukan aktifitas

- Identifikasi aktifitas yang menghambat

- Berikan dukungan pada klien dalam

melakukan aktifitas

- Ajarkan pengaturan aktifitas dan

teknik manajemen waktu untuk

mencegah keletihan

Subjektif :

- Klien mengatakan “belum bisa makan

banyak karena masih merasa mual”

- Klien mengatakan “akan berusaha

menghabiskan porsi makannya”

Objektif :

- Klien tampak lemah

- Kesadaran composmentis

- Klien hanya minum 2 gelas sejak pagi

- Makan yang dihabiskan hanya ¼ porsi

Analisa :

Masalah belum terjadi

Planning :

Lanjutkan intervensi :

- Jelaskan pada ibu mengenai

pentingnya nutrisi bagi pertumbuhan

dan perkembangan janin

- Periksa fundus uteri

- Pantau denyut jantung janin

4

Selasa,

7 Juni

2016

08.00

Subjektif :

- Klien mengatakan “semalam tidurnya

sangat nyenyak karena suasananya

tenang dan nyaman”

- Klien mengatakan “tidurnya tidak

mudah terbangun seperti sebelumnya”

Objektif :

- Klien tampak tenang dan nyaman

- TD 110/70 mmHg

- Nadi 86 x/menit

- Kantung mata masih agak hitam

Page 66: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

2

14.00

Analisa :

Masalah sudah teratasi

Planning :

Hentikan intervensi

Subjektif :

- Klien mengatakan “sejak kemarin sore

sudah tidak muntah lagi namun masih

merasa lemas”

- Klien mengatakan “sudah

menghabiskan 1 ½ botol air aqua

ukuran sedang sejak kemarin sore”

- Klien mengatakan “dari kemarin sore

lebih dari 10x buang air kecil ke toilet”

Objektif :

- TD : 110/70 mmHg

- Nadi : 86 x/menit

- Suhu : 36,3°c

- Pernapasan 20 x/menit

- Klien tampak lemas

- Turgor kulit kering

- Klien diberikan infus RL/8 jam

- Tidak ada hambatan pada jalan infus

- Infus menetes dengan lancar

- Intake

Infus : 1000 cc

Minum : 900 cc

Makan : 100 cc

- Output

BAK 12x100 cc = 1200 cc

IWL 24 jam = 750 cc

- Balance cairan

2000 – 1950 = +50

Analisa :

Masalah sudah teratasi

Planning :

Lanjutkan intervensi :

- Kaji TTV dantanda-tanda dehidrasi

- Istirahatkan ibu ditempat yang nyaman

- Pantau tetesan cairan infus

- Catat intake dan output

- Anjurkan untuk minum tiap jam

- Kolaborasi dengan dokter dalam

pemberian cairan infuse

Page 67: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

3

1

14.15

14.45

Subjektif :

- Klien mengatakan nyerinya sudah

berkurang, nyerinya jarang muncul,

nyerinya masih sama seperti ditusuk-

tusuk, skala nyeri 3

Objektif :

- Keadaan umum : klien tampak lemah

- TD : 110/70 mmHg

- Nadi 86 x/menit

- Nyeri epigastrium sudah berkurang

- Skala nyeri : 3

- Frekuensi : jarang

- Intensitas : ringan

- Sifat nyeri : seperti ditusuk-tusuk

Analisa :

Masalah teratasi sebagian

Planning :

Lanjutkan intervensi :

- Kaji tingkat nyeri, skala, frekuensi,

intensitas dan sifat nyeri

- Atur posisi ibu dengan kepala lebih

tinggi selama 30 menit setelah makan

- Perhatikan kebersihan mulut ibu

sesudah dan sebelum makan

- Alihkan perhatian ibu pada hal yang

menyenangkan

- Anjurkan ibu untuk beristirahat dan

batasi pengunjung

- Berikan ondansetron 2x1 sesuai

instruksi dokter

Subjektif :

- Klien mengatakan : “masih tidak nafsu

makan karena merasa mual namun

sudah bisa menambah porsi makannya

karena sudah tidak muntah”

- Klien mengatakan : “sudah bisa

menghabiskan makan ½ porsi”

Objektif :

- Keadaan umum : lemah

- Makan yang dihabiskan ¼ porsi

- Konjungtiva anemis

- BB : 50 kg, TB : 148 cm

Page 68: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

5

14.50

- BBI : 43,2-52,8 kg

- IMT : 22,8

- Kenaikan BB hamil seharusnya : 5,5

kg

Analisa :

Masalah belum teratasi

Planning :

Lanjutkan intervensi :

- Kaji kebutuhan nutrisi ibu

- Observasi tanda-tanda kekurangan

nutrisi

- Beri makanan dalam porsi kecil tapi

sering

- Berikan makanan yang tidak berlemak

dan berminyak

- Anjurkan klien untuk memakan

makanan yang kering (roti atau

biskuit)

- Berikan motivasi agar mau

menghabiskan makanan

- Timbang berat badan ibu setelah 2 hari

Subjektif :

- Klien mengatakan : “masih merasa

lemas dan masih harus ditemani jika

ingin ke kamar mandi”

- Klien mengatakan : “masih perlu

bantuan untuk melakukan aktifitas

sehari-harinya”

Objektif :

- Keadaan umum : sakit sedang

- Klien tampak lemah

- TD : 110/70 mmHg

- Nadi : 86 x/menit

- Pernapasan 20 x/menit

Analisa :

Masalah belum teratasi

Planning :

Lanjutkan intervensi :

- Kaji tingkat kemampuan klien dalam

melakukan aktifitas

- Identifikasi aktifitas yang menghambat

- Berikan dukungan pada klien dalam

melakukan aktifitas

- Ajarkan pengaturan aktifitas dan

teknik manajemen waktu untuk

Page 69: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

6

15.00

mencegah keletihan

Subjektif :

- Klien mengatakan “belum bisa makan

banyak karena masih merasa mual

namun porsi makannya sudah

bertambah”

- Klien mengatakan “porsi makan yang

dihabiskan ½ porsi”

Objektif :

- Klien tampak masih lemah

- Kesadaran composmentis

- Klien menghabiskan 1 ½ botol air

aqua ukuran sedang sejak kemarin sore

- Makan yang dihabiskan ½ porsi

Analisa :

Masalah belum terjadi

Planning :

Lanjutkan intervensi :

- Jelaskan pada ibu mengenai

pentingnya nutrisi bagi pertumbuhan

dan perkembangan janin

- Periksa fundus uteri

- Pantau denyut jantung janin

2

Rabu, 8

Juni

2016

10.30

Subjektif :

- Klien mengatakan “sejak kemarin sore

sudah tidak muntah lagi dan sudah

tidak lemas”

- Klien mengatakan “sudah

menghabiskan 2 botol air aqua ukuran

sedang sejak kemarin sore”

- Klien mengatakan “dari kemarin sore

lebih dari 10x buang air kecil ke toilet”

Objektif :

- TD : 110/80 mmHg

- Nadi : 86 x/menit

- Suhu : 36,3°c

- Pernapasan 20 x/menit

- Klien tampak tidak lemas

- Mukosa bibir lembab

- Klien diberikan infus RL/8 jam

- Tidak ada hambatan pada jalan infus

- Infus menetes dengan lancar

- Intake

Infus : 1000 cc

Page 70: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

3

1

10.45

10.50

Minum : 1200 cc

Makan : 50 cc

- Output

BAK 12x100 cc = 1200 cc

BAB 1x50 cc = 50 cc

IWL 24 jam = 750 cc

- Balance cairan

2250 – 2000 = +250

Analisa :

Masalah sudah teratasi

Planning :

Hentikan intervensi

Subjektif :

- Klien mengatakan nyerinya sudah

berkurang, skala nyeri 1, nyeri sangat

jarang muncul

Objektif :

- Klien tampak nyaman

- TD : 110/80 mmHg

- Nadi 88 x/menit

- Nyeri epigastrium sudah berkurang

- Skala nyeri : 1

- Frekuensi : jarang

- Intensitas : ringan

Analisa :

Masalah sudah teratasi

Planning :

Hentikan intervensi

Subjektif :

- Klien mengatakan : “nafsu makan

sudah meningkat karena sudah tidak

mual dan sudah bisa menghabiskan 1

porsi makanan yang disediakan”

Objektif :

- Keadaan umum tampak lebih segar

- Makan yang dihabiskan 1 porsi

- BB : 50 kg, TB : 148 cm

- BBI : 43,2-52,8 kg

- IMT : 22,8

- Tidak ada peningkatan atau penurunan

berat badan

Analisa :

Masalah sudah teratasi

Page 71: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

5

6

11.00

11.00

Planning :

Hentikan intervensi

Subjektif :

- klien mengatakan “sudah tidak lemas

lagi dan sudah kuat untuk beraktifitas

sendiri”

Objektif :

- Klien terlihat lebih segar

- Klien tampak mampu melakukan

aktifitas atau berjalan ke kamar mandi

sendiri

Analisa :

Masalah sudah teratasi

Planning :

Hentikan intervensi

Subjektif :

- Klien mengatakan “makannya sudah

mulai banyak, sering mengemil roti

dan sudah bisa menghabiskan 1 porsi

makanan yang disediakan”

Objektif :

- Klien tampak terlihat segar

- Kesadaran composmentis

- Klien menghabiskan 2 botol air aqua

ukuran sedang sejak kemarin sore

- Makan yang dihabiskan 1 porsi

- DJJ 142 x/menit

Analisa :

Resiko tidak terjadi

Planning :

Hentikan Intervensi

Page 72: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

BAB IV

PEMBAHASAN

Dalam bab pembahasan ini penulis akan membandingkan antara teori dengan kasus.

Penulis akan menganalisa sejauh mana faktor pendukung, faktor penghambat, dan solusi

pemecahan dalam memberikan asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan dasar

pada Ny.N dengan hiperemisis gravidarum di Paviliun Abudzar 1 RSIJ Sukapura Jakarta

Utara Tanggal 6 – 8 Juni 2016. Pembahasan ini diuraikan berdasarkan pendekatan

proses keperawatan dimulai dari pengkajian keperawatan, diagnosa keperawatan,

rencana keperawatan, implementasi keperawatan, dan evaluasi keperawatan yang

seluruhnya mencakup kebutuhan dasar klien yang harus dipenuhi.

A. Pengkajian

Dalam pengkajian, penulis melakukan pengkajian yang mencakup kebutuhan dasar

baik itu bio, psiko, spiritual dan mengacu pada format pengkajian ibu hamil dengan

metode wawancara, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Selain itu,

penulis memperoleh data dari catatan keperawatan, catatan medis, dan perawatn di

ruangan serta tim kesehatan lain.

Pada tahap pengkajian pada tanggal 6 Juni 2016 didapatkan data yaitu klien

berinisial Ny.N sedang mengalami masa kehamilan pertamanya yang sudah berusia

21 minggu. Klien mengatakan sudah 3 hari mengeluh mual dan muntah dan klien

dibawa ke UGD RSIJ Sukapura karena dihari ketiga klien merasa lemas sekali dan

muntah berlebihan. Klien mengatakan dalam sehari klien muntah sampai 5x dan

muntahnya berupa cairan serta sisa makanan. Klien mengatakan tidak nafsu makan

karena mual, makan yang dihabiskan hanya 2 sampai 4 sendok. Klien minum

sebanyak 1 ½ botol air aqua sedang (±800 cc) dalam sehari, klien juga masih

memaksakan meminum susu ibu hamil setiap pagi dan malam karena khawatir tidak

Page 73: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

ada asupan makanan yang dimakan. Klien juga mengeluh nyeri pada ulu hatinya,

nyerinya seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 6, sifat nyeri lokal atau hanya setempat,

nyerinya sering muncul sehingga klien hanya beraktifitas di tempat tidur. Klien

merasa sangat lemas dan tidak mampu berjalan sendiri jika ingin ke kamar mandi

harus ditemani karena tidak kuat untuk berdiri lama. Klien juga mengeluh selama

hamil ini tidak bisa tidur dengan nyenyak, selalu terbangun setiap 2 sampai 3 jam

tertidur. Dan jika sudah terbangun sulit untuk melanjutkan tidur lagi. Klien

mengatakan berat badannya sebelum hamil adalah 46 kg, dan saat terakhir cek

kehamilan berat badannya adalah 53 kg. Dalam pemeriksaan fisik didapatkan data

yaitu, keadaan umum sakit sedang, kesadaran composmentis, tanda-tanda vital TD

120/80 mmHg, nadi 94 x/menit, suhu 36,6°C, RR 21 x/menit, klien tampak lemah,

pengisian kapiler 2 detik, BB sebelum hamil 46 kg, BB saat ini 50 kg dengan tinggi

148 cm, makan yang dihabiskan adalah ¼ porsi, cairan infus yang masuk adalah

500 cc, minum yang dihabiskan dalam sehari adalah 800 cc, konjungtiva anemis,

mukosa bibir kering, turgor kulit kering, klien terpasang infus RL per 6 jam 28

tetes/menit, Hb 9,70 gr/dl, leukosit 8.700 /ul, trombosit 457.000 /ul, hematokrit 28,9

%.

Pada pengkajian didapatkan beberapa kesenjangan antara teori dan kasus, seperti

pada teori dijelaskan bahwa gejala yang dialami oleh ibu hamil dengan hiperemisis

gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan, kelelahan, konstipasi, ikterik,

turgor kulit kering, berat badan menurun, nyeri epigastrium. Akan tetapi, pada kasus

Ny.N penulis tidak menemukan gejala konstipasi dan sklera mata ikterik. Pada

riwayat yang dialami Ny.N, klien adalah primigravida dan mempunyai penyakit

yang berhubungan dengan saluran pencernaan, ini menunjukkan adanya

kesenjangan antara teori dan kasus hiperemisis gravidarum yang dialami Ny.N.

Secara fisik biologis dalam teori pada ibu hamil dengan hiperemisis gravidarum

terdapat sklera ikterik, penurunan kesadaran, dan ketidakstabilan suhu tubuh,

Page 74: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

sedangkan pada kasus yang terjadi tidak didapatkan tanda gejala tersebut karena

klien termasuk dalam kategori Hiperemisis Gravidarum tingkat 1. Dampak

psikologis yang ditunjukkan dalam teori seperti kecemasan, mudah marah, sedih

dan kecewa tidak ditemukan pada kasus yang dialami oleh Ny.N karena klien

mendapatkan dukungan penuh dari keluarga serta perawat yang merawatnya.

Dalam teori dijelaskan faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya

hiperemisis gravidarum pada ibu hamil seperti primigravida, kehamilan ganda,

molahidatidosa, diabetes, ketidakseimbangan hormonal selama kehamilan dan

faktor psikologis seperti ketakutan dalam menghadapi kehamilan dan persalinan

serta keretakan rumah tangga, dalam kasus yang dialami Ny.N terdapat salah satu

yang dapat menjadi faktor terjadinya hiperemisis gravidarum yaitu primigravida,

karena kehamilan ini adalah kehamilan pertama klien, dan pada hasil USG juga

tidak didapatkan kehamilan ganda. Klien tidak mengalami keretakan rumah tangga

dan tidak ada riwayat penyakit diabetes. Manifestasi klinik pada hiperemisis

gravidarum yang terdapat dalam teori dijelaskan bahwa tanda dan gejala dari

hiperemisis gravidarum adalah mata cekung, mual dan muntah berlebihan, tidak

nafsu makan, berat badan menurun, nyeri pada epigastrium, dan penurunan

kesadaran. Pada kasus Ny.N manifestasi klinik yang ditemukan adalah mual dan

muntah berlebihan, tidak nafsu makan, penurunan berat badan, nyeri epigastrium,

konjugntiva anemis. Selain itu, terdapat kesenjangan pemeriksaan penunjang antara

teori dan kasus, pada teori dijelaskan bahwa pada kasus hiperemisis gravidarum

dilakukan pemeriksaan darah seperti hemoglobin dan hematokrit, elektrolit,

urinalisis yang menunjukkan adanya aseton, pemeriksaan USG dan hepar, tetapi

pada Ny.N tidak dilakukan pemeriksaan elektrolit, urinalisis, serta pemeriksaan

hepar karena tidak ada instruksi dari dokter yang menunjukkan adanya indikasi

untuk dilakukannya pemeriksaan tersebut.

Page 75: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

Dari hasil pemeriksaan laboratorium hemoglobi, hematokrit, leukosit dan trombosit,

menunjukkan adanya masalah nutrisi karena hasil hemoglobin yang rendah. Dan

pada hasil pemeriksaan USG kehamilan, janin dalam keadaan sehat dan tidak ada

masalah.

Penatalaksanaan medis yang terdapat pada landasan teori, penderita diberikan obat-

obatan sedative, anti metiec, anti alergi, vitamin, antasida dan terapi cairan, pada

Ny.N mendapatkan terapi obat-obatan yaitu antasida tab 200 mg, ulsafate 500 mg,

amoxcilin 500 mg, ondancentrom 8 mg, dan ranitidin IV 25 mg. Klien juga

diberikan terapi cairan RL per 6 jam. Ny.N tidak diberikan obat sedative karen

kondisi Ny.N masih dalam hal yang wajar dan tidak terjadi kecemasan yang

berlebihan.

Faktor pendukung dalam pengkajian ini, khususnya saat pengumpulan data adalah

penulis dimudahkan dengan adanya format pengkajian, selain itu Ny.N dan

keluarganya sangat kooperatif dan komunikatif dalam menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh penulis. Tim perawat yang bertugas di ruangan juga bersedia untuk

memberikan informasi yang berhubungan dengan klien. Penulis tidak mendapatkan

hambatan dalam melakukan pengkajian.

B. Diagnosa Keperawatan

Pada penentuan masalah atau diagnosa keperawatan prioritas dilakukan berdasarkan

kondisi klien pada saat itu memerlukan tindakan keperawatan segera. Diagnosa

keperawatan yang muncul pada kasus ini dan terdapat pada teori yaitu :

1. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake

yang tidak adekuat.

Diagnosa ini menjadi prioritas pertama karena diagnosa ini mmerupakan

kebutuhan fisiologis yang pertama dan masalah yang terjadi merupakan masalah

yang aktual. Penulis mengakkan diagnosa ini karena klien mengeluh tidak nafsu

Page 76: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

makan karena mual, makan yang dihabiskan pun hanya 2 sampai 4 sendok dan

terjadi penurunan berat badan dalam kurun waktu seminggu.

2. Gangguan ketidakseimbangan cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan output yang berlebih dan intake yang tidak adekuat.

Diagnosa ini muncul karena adanya ketidakseimbangan antara intake dan output

cairan. Klien mengatakan selalu muntah setiap setelah makan ataupun minum,

dalam sehari muntah bisa mencapai 5x dan muntahnya berupa cairan serta sisa

makanan, intake klien juga hanya sedikit sehingga balance cairan klien tidak

seimbang. Dari hasil pemeriksaan fisik juga terdapat beberapa tanda-tanda

dehidrasi seperti mukosa bibir kering, turgor kulit kering, klien tampak lemah

dan nadi agak cepat. Dalam diagnosa ini tidak dicantumkan gangguan elektrolit

karena tidak ada data pendukung yang menunjukkan adanya ketidakseimbangan

elektrolit.

3. Gangguan rasa nyaman nyeri pada epigastrium berhubungan dengan

peningkatan asam lambung.

Diagnosa ini menjadi prioritas ketiga karena diagnosa ini merupakan diagnosa

aktual dan kebutuhan rasa nyaman adalah kebutuhan dasar urutan kedua setelah

kebutuhan fisiologis menurut Maslow. Diagnosa ini muncul karena penulis

menemukan data-data yang mengarah ke masalah tersebut, klien mengeluh nyeri

pada ulu hatinya, nyeri yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 6,

intensitas sedang dan frekuensi sering.

4. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan fisik akibat nutrisi yang

tidak adekuat.

Diagnosa ini muncul karena klien mengatakan badannya terasa lemah dan klien

tidak mampu berdiri lama dan berjalan ke kamar mandi sendiri tanpa dibantu,

dari hasil observasi klien tampak lemah karena berkurangnya asupan makanan

ke dalam tubuhnya, sehingga terjadinya intoleransi aktifitas pada klien.

5. Resiko injury pada janin berhubungan dengan berkurangnya peredaran darah

dan makanan ke fetal (janin).

Page 77: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

Diagnosa resiko ini muncul karena asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh

klien sangat sedikit sehingga asupan yang akan diberikan ke janin juga

berkurang, hal ini dapat menyebabkan resiko terjadinya injury pada janin.

Diagnosa keperawatan yang terdapat pada teori tetapi tidak terdapat pada kasus

yaitu:

1. Kurang pengetahuan mengenai situasi resiko tinggi berhubungan dengan

kurangnya interpretasi tentang informasi.

Diagnosa initidak terdapat pada kasus karena penulis tidak menemukan data-

data yang mendukung kurangnya pengetahuan pada klien mengenai

perkembangan kehamilan dan resiko tinggi terhadap kehamilan. Pada kehamilan

pertamanya ini klien sering mencari informasi tentang kehamilan di internet.

2. Ansietas pada ibu berhubungan dengan resiko kematian pada janin.

Diagnosa ini tidak terdapat pada kasus karena klien tidak mengalami kecemasan

yang berarti, pelayanan yang diberikan di rumah sakit serta dukungan dari

keluarga membuat klien selalu berpikir positif.

3. Tidak efektifnya pola pertahanan diri yang berhubungan dengan efek psikologis

terhadap kehamilan dan perubahan peran sebagai ibu.

Diagnosa ini tidak terdapat pada kasus karena klien mampu menggunakan pola

pertahanan diri dan klien tidak merasa ada konflik psikologis terhadap perannya

sebagai calon ibu.

Penulis menemukan diagnosa keperawatan yang ada pada kasus namun tidak

terdapat pada teori, yaitu :

1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan adanya pergerakan janin

Diagnosa ini ditegakkan karena adanya data-data yang mengarah pada masalah

tersebut, klien mengeluh selama kehamilannya tidak bisa tidur nyenyak karena

Page 78: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

selalu terbangun setiap 2 sampai 3 jam tertidur, sebelum hamil klien selalu

teratur tidur selama 6-7 jam, penulis membandingkan antara pola tidur klien

sebelum dan selama hamil, sehingga diperlukannya tindakan keperawatan untuk

mengatasi masalah tersebut.

Faktor pendukung pada diagnosa lainnya adalah adanya kerjasama antara

mahasiswa dan perawat ruangan serta klien dan keluarga yang sangat kooperatif.

C. Perencanaan Keperawatan

Dalam menyusun rencana tindakan keperawatan pada Ny.N dengan Hiperemisis

Gravidarum yang disesuaikan dengan masalah yang ada pada saat itu dilakukan

beberapa langkah yaitu menetapkan urutan prioritas, menetapkan tujuan dan

menentukan intervensi keperawatan. Untuk mendapatkan prioritas masalah sesuai

dengan teori Maslow dan keadaan yang mengancam.

Prioritas masalah pertama yang ada pada kasus adalah perubahan nutrisi : kurang

dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat. Kebutuhan

nutrisi merupakan urutan pertama dalam kebutuhan dasar manusia menurut Maslow

yaitu kebutuhan fisiologis, sehingga penulis menegakkan diagnosa ini sebagai

prioritas pertama. Penulis menegakkan diagnosa ini karena dari data didapatkan

bahwa klien tidak nafsu makan karena merasa mual, dan berat badan terakhir klien

cek kehamilan adalah 53 kg, sedangkan berat badan saat ini adalah 50 kg, hal ini

menunjukkan terjadinya penurunan berat badan klien dalam kurun waktu satu

minggu, bila kebutuhan nutrisi ibu tidak terpenuhi maka masalah bisa menjadi

masalah yang aktual dan akan menyebabkan kesehatan dan pertumbuhan janin

terganggu. Penulis memasukkan waktu 2x24 jam agar kebutuhan nutrisi ibu dapat

terpenuhi dan masalah dapat teratasi, kriteria hasil pada teori dan tinjauan kasus

sama yaitu klien tidak mengeluh mual, nafsu makan meningkat dan klien dapat

menghabiskan makanannya.

Page 79: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

Rencana tindakan yang diberikan antara teori dan tinjauan kasus sama yaitu, kaji

kebutuhan nutrisi ibu, beri makan sedikit tapi sering, beri makan makanan kering

seperti roti atau biskuit, dan beri motivasi ibu untuk menghabiskan makanannya.

Prioritas masalah kedua yang terdapat pada teori yaitu gangguan ketidakseimbangan

cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan output yang berlebih dan

intake yang tidak adekuat. Alasan penulis memasukkan diagnosa kebutuhan cairan

sebagai prioritas kedua karena menurut teori Maslow kebutuhan cairan merupakan

kebutuhan fisiologis dan bila kehilangan cairan lebih lanjut dapat mengancam jiwa.

Penerapan tujuan dan kriteria hasil pada diagnosa gangguan ketidakseimbangan

cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan output yang berlebih dan

intake yang tidak adekuat adalah terarah pada suatu keadaan dimana kebutuhan

cairan dapat terpenuhi dalam waktu 1x24 jam, karena berdasarkan pengalaman

lapangan setelah dilakukan asuhan keperawatan gangguan ketidakseimbangan

cairan kurang dari kebutuhan tubuh dapat teratasi. Rencana tindakan pada diagnosa

ini sama dengan intervensi yang ada pada teori yaitu mengkaji tanda-tanda vital dan

tanda-tanda dehidrasi, mencatat intake dan output, dan menganjurkan untuk minum

tiap jam (8-10 gelas per hari).

Prioritas masalah yang ketiga pada kasus ini adalah gangguan rasa nyaman nyeri

pada epigastrium berhubungan dengan peningkatan asam lambung, diagnosa

prioritas yang ketiga karena diagnosa ini merupakan diagnosa aktual dan rasa

nyaman adalah urutan kedua setelah kebutuhan fisilogis menurut Maslow. Penulis

memasukkan diagnosa ini karena dari data didapatkan bahwa klien mengeluh nyeri

pada epigastrium dengan karakteristik seperti ditusuk-tusuk, bersifat lokal atau

setempat, dan skala nyeri 6. Wajah klien tampak meringis kesakitan, bila kebutuhan

rasa nyaman ini tidak segera ditangani maka akan mengganggu rasa nyaman dan

berdampak pada psikologis ibu. Rencana tindakan pada diagnosa ini sama dengan

intervensi yang ada pada teori yaitu mengkaji tingkat nyeri, karakteristik dan skala

Page 80: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

nyeri, alihkan perhatian ibu pada hal yang menyenangkan, perhatikan kebersihan

mulut ibu sesudah dan sebelum makan. Penulis mengambil waktu 2x24 jam

diharapkan nyeri pada epigastrium dapat berkurang atau hilang dan klien merasa

lebih nyaman dan rileks.

Prioritas masalah yang keempat pada kasus ini adalah gangguan pola tidur

berhubungan dengan adanya pergerakan janin. Diagnosa ini tidak ada dalam teori

asuhan keperawatan pada hiperemisis gravidarum, namun diagnosa ini muncul

dalam asuhan keperawatan kehamilan normal. Penulis menegakkan diagnosa ini

karena terdapat data-data yang mendukung adanya masalah keperawatan tersebut,

penulis membandingkan antara kebiasaan tidur klien sebelum hamil dan selama

hamil, sehingga diperlukan asuhan keperawatan untuk mengatasi masalah tersebut.

Waktu yang diambil penulis adalah 1x24 jam diharapkan gangguan pola tidur dapat

teratasi dengan kriteria hasil klien dapat tidur dengan nyenyak, tidak ada lingkar

hitam di matanya, dan klien merasa lebih nyaman dan tenang.

Rencana tindakan yang diberikan untuk diagnosa ini adalah kaji pola tidur klien,

berikan suasana yang nyaman dan tenang, dan anjurkan untuk mengkonsumsi

kandungan protein sebelum tidur (susu atau keju).

Prioritas masalah yang kelima pada kasus ini adalah intoleransi aktifitas

berhubungan dengan kelemahan fisik akibat nutrisi yang tidak adekuat. Diagnosa ini

ditegakkan karena didapatkan data bahwa klien terlihat lemah, klien tidak mampu

berdiri lama dan tidak mampu berjalan ke kamar mandi sendirian tanpa bantuan,

waktu yang diambil penulis adalah 2x24 jam diharapkan intoleransi aktifitas dapat

teratasi dengan kriteria hasil klien dapat melakukan aktifitas sendiri tanpa bantuan

dari keluarga dan klien dapat beraktifitas seperti biasanya.

Page 81: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

Rencana tindakan yang diberikan untuk diagnosa ini adalah kaji tingkat kemampuan

klien, identifikasi aktifitas yang menghambat, berikan dukungan pada pasien dalam

melakukan aktifitas, dan ajarkan pengaturan aktifitas dan teknik manajemen waktu

untuk mencegah keletihan.

Prioritas masalah yang keenam adalah resiko injury pada janin berhubungan dengan

berkurangnya peredaran darah dan makanan ke fetal (janin). Penulis menegakkan

diagnosa ini karena dari data yang didapatkan bahwa klien mual dan muntah

berlebihan, klien selalu memuntahkan makanan yang masuk ketubuhnya, tidak

nafsu makan dan minum hanya sedikit, sehingga bila kebutuhan nutrisi atau

makanan tidak adekuat akan menyebabkan pertumbuhan janin terganggu. Rencana

tindakan yang diberikan yaitu jelaskan pada ibu mengenai pentingnya nutrisi bagi

pertumbuhan dan perkembangan janin, periksa fundus uteri, dan pantau denyut

jantung janin. Penulis mengambil waktu 2x24 jam agar resiko injury pada janin

tidak terjadi, kriteria hasilnya adalah janin berkembang sesuai usia kehamilan,

memulai perilaku yang meningkatkan kesehatan diri sendiri dan janin.

Faktor pendukung saat menyusun rencana tindakan keperawatan adalah dalam

penerapan rencana tindakan klien dan keluarga sangat kooperatif sehingga rencana

tindakan yang diterapkan dapat bersifat operasional dan disesuaikan dengan tinjauan

teoritis serta kondisi klien, saran dan prasarana yang ada di rumah sakit. Sedangkan

faktor penghambat dalam penyusunan perencanaan keperawatan adalah waktu yang

terbatas untuk mengatasi masalah klien serta pengalaman penulis di lapangan dalam

melakukan asuhan keperawatan.

D. Pelaksanaan Keperawatan

Pelaksanaan dilakukan berdasarkan rencana tindakan yang sesuai dengan tinjauan

teoritis. Pelaksanaan keperawatan dapat dilakukan karena adanya kerja sama antara

penulis dan perawat yang bertugas di ruangan.

Page 82: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

1. Pada diagnosa pertama yaitu perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan intake yang tidak adekuat.

Tindakan yang telah dilakukan penulis selama 2 hari yaitu mengkaji kebutuhan

nutrisi ibu, mengobservasi tanda-tanda kekurangan nutrisi, memberikan

makanan dalam porsi kecil tapi sering, menganjurkan klien untuk memakan

makanan yang kering, memberikan makanan yang tidak berlemak dan

berminyak, memberikan motivasi agar mau menghabiskan makanan dan

menimbang berat badan ibu. Semua rencana pada diagnosa yang pertama dapat

dilakukan dengan baik walaupun sebagian dikerjakan oleh perawat ruangan.

2. Gangguan ketidakseimbangan cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan output berlebih dan intake yang tidak adekuat.

Tindakan yang telah dilakukan dalam 24 jam yaitu mengkaji tanda-tanda vital

dan tanda-tanda dehidrasi, memantau tetesan infus, mencatat intake dan output,

menganjurkan untuk minum tiap jam dan mengkolaborasi dengan dokter dalam

pemberian cairan infus. Semua rencana pada diagnosa yang pertama dapat

dilakukan dengan baik walaupun sebagian dikerjakan oleh perawat ruangan.

3. Gangguan rasa nyaman nyeri pada epigastrium berhubungan dengan

peningkatan asam lambung.

Tindakan yang telah dilakukan adalah mengkaji skala, frekuensi, durasi,

intensitas dan sifat nyeri, memperhatikan kebersihan mulut ibu sesudah dan

sebelum makan, mengalihkan perhatian ibu terhadap hal yang menyenangkan,

menganjurkan ibu untuk beristirahat dan membatasi pengunjung,

mengkolaborasi dengan dokter dalam pemberian anti emetic dan anti sedative.

Rencana tindakan yang tidak dilakukan pada klien yaitu mengatur posisi ibu

dengan kepala lebih tinggi selama 30 menit setelah makan, hal tersebut tidak

dilakukan karena klien mampu melakukannya sendiri.

4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan adanya pergerakan janin.

Page 83: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

Tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yaitu mengkaji pola tidur

klien, memberikan suasana yang tenang dan nyaman, dan menganjurkan klien

untuk mengkonsumsi kandungan protein sebelum tidur.

5. Intoleransi aktifitas fisik berhubungan dengan kelemahan fisik akibat nutrisi

yang tidak adekuat.

Tindakan keperawatan yang telah dilakukan selama 2 hari yaitu mengkaji

tingkat kemampuan aktifitas klien, mengidentifikasi aktifitas yang menghambat,

memberikan dukungan pada kllien dalam melakukan aktifitas dan mengajarkan

pengaturan aktifitas dan teknik manajemen waktu untuk mencegah keletihan.

6. Resiko injury pada fetal berhubungan dengan berkurangnya peredaran darah dan

makanan ke fetal (janin).

Tindakan yang dilakukan pada diagnosa ini yaitu menjelaskan pada ibu

pentingnya nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangan janin, memeriksa

fundus uteri, dan memantau denyut jantung janin. Semua rencana pada diagnosa

yang pertama dapat dilakukan dengan baik walaupun sebagian dikerjakan oleh

perawat ruangan.

Faktor penghambatnya adalah dalam melakukan pendokumentasian tindakan

keperawatan yang dilaksanakan oleh tim tidak semua tercatat dalam catatan

keperawatan, dan tidak mencantumkan respon klien. Sedangkan faktor

pendukungnya adalah klien kooperatif dan dapat bekerja sama dengan perawat

ruangan dan keluarga klien dalam melakukan rencana tindakan yang telah dibuat.

E. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi keperawatan merupakan tahap akhir dari proses keperawatan dan

merupakan suatu ukuran keberhasilan dari asuhan keperawatan dalam pemenuhan

kebutuhan dasar yang telah diberikan kepada klien yang mengacu pada tujuan dan

kriteria hasil yang ditetapkan. Berdasarkan hasil evaluasi pada Ny.N yang dilakukan

Page 84: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan dasar selama 3 hari dari tanggal 6

sampai dengan 8 Juni 2016 adalah sebagai berikut :

1. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake

yang tidak adekuat.

Masalah ini sudah teratasi karena klien dapat menghabiskan makanannya tanpa

adanya rasa mual dan berat badan klien tidak ada peningkatan dari sebelumnya.

2. Gangguan ketidakseimbangan cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan output yang berlebih dan intake yang tidak adekuat.

Masalah ini dapat teratasi pada tanggal 8 Juni 2016, karena selama 3 hari

perawatan klien tidak merasakan mual dan muntah, asupan cairan adekuat, klien

tampak lebih sehat dan tidak lemah.

3. Gangguan rasa nyaman nyeri pada epigastrium berhubungan dengan

peningkatan asam lambung.

Masalah ini dapat teratasi pada tanggal 8 Juni 2016, karena klien mengatakan

sudah tidak ada rasa nyeri pada epigastrium dan kebutuhan rasa nyaman sudah

terpenuhi.

4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan adanya pergerakan janin.

Masalah ini dapat teratasi pada tanggal 7 Juni 2016, karena klien sudah merasa

nyenyak tidurnya di malam hari dan klien tampak lebih tenang dan nyaman.

5. Intoleransi aktifitas fisik berhubungan dengan kelemahan fisik akibat nutrisi

yang tidak adekuat.

Masalah ini sudah tidak terjadi karena klien telah mampu melakukan

aktifitasnya secara mandiri tanpa bantuan dari orang lain.

6. Resiko injury pada fetal berhubungan dengan berkurangnya peredaran darah dan

makanan ke fetal (janin).

Masalah ini tidak terjadi karena mual muntah yang dialami klien sudah tidak ada

dan terjadi peningkatan dalam asupan makanan klien sehingga kebutuhan nutrisi

ke janin terpenuhi.

Page 85: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …
Page 86: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

BAB V

PENUTUP

Dalam bab ini penulis akan mengemukakan kesimpulan dan saran berdasarkan

pembahasan.

A. Kesimpulan

Setelah penulis melakukan pembahasan pada Asuhan Keperawatan dalam

Pemenuhan Kebutuhan Dasar pada Ny. S dengan Hiperemisis Gravidarum di

paviliun Abudzar 1 Rumah Sakit Islam Jakarta Sukapura, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut :

Pengkajian pada klien berinisial Ny.N didapatkan data klien sedang mengalami

masa kehamilan pertamanya yang sudah berusia 21 minggu. Klien mengatakan

sudah 3 hari mengeluh mual dan muntah dan klien dibawa ke UGD Rumah Sakit

Islam Jakarta Sukapura karena dihari ketiga klien merasa lemas sekali dan muntah

berlebihan. Klien mengatakan dalam sehari klien muntah sampai 5x dan muntahnya

berupa cairan serta sisa makanan. Klien mengatakan tidak nafsu makan karena

mual, makan yang dihabiskan hanya 2 sampai 4 sendok. Klien minum sebanyak 1 ½

botol air aqua sedang (±800 cc) dalam sehari, klien juga masih memaksakan

meminum susu ibu hamil setiap pagi dan malam karena khawatir tidak ada asupan

makanan yang dimakan. Klien juga mengeluh nyeri pada ulu hatinya, nyerinya

seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 6, sifat nyeri lokal atau hanya setempat, nyerinya

sering muncul sehingga klien hanya beraktifitas di tempat tidur. Klien merasa

sangat lemas dan tidak mampu berjalan sendiri jika ingin ke kamar mandi harus

ditemani karena tidak kuat untuk berdiri lama. Klien juga mengeluh selama hamil

ini tidak bisa tidur dengan nyenyak, selalu terbangun setiap 2 sampai 3 jam tertidur.

Dan jika sudah terbangun sulit untuk melanjutkan tidur lagi. Klien mengatakan

berat badannya sebelum hamil adalah 46 kg, dan saat terakhir cek kehamilan berat

Page 87: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

badannya adalah 53 kg. Dalam pemeriksaan fisik didapatkan data yaitu, keadaan

umum sakit sedang, kesadaran composmentis, tanda-tanda vital TD 120/80 mmHg,

nadi 94 x/menit, suhu 36,6°C, RR 21 x/menit, klien tampak lemah, pengisian

kapiler 2 detik, BB sebelum hamil 46 kg, BB saat ini 50 kg dengan tinggi 148 cm,

makan yang dihabiskan adalah ¼ porsi, cairan infus yang masuk adalah 500 cc,

minum yang dihabiskan dalam sehari adalah 800 cc, konjungtiva anemis, mukosa

bibir kering, turgor kulit kering, klien terpasang infus RL per 6 jam 28 tetes/menit,

Hb 9,70 gr/dl, leukosit 8.700 /ul, trombosit 457.000 /ul, hematokrit 28,9 %.

Diagnosa keperawatan yang muncul pada Ny.N yaitu perubahan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yan tidak adekuat, gangguan volume

cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan output yang berlebih dan

intake yang tidak adekuat, gangguan rasa nyaman nyeri pada epigastrium

berhubungan dengan peningkatan asam lambung, gangguan pola tidur berhubungan

dengan adanya pergerakan janin, intoleransi aktifitas berhubungan dengan

kelemahan fisik akibat nutrisi yang tidak adekuat, resiko injury pada janin

berhubungan dengan berkurangnya peredaran darah dan makanan ke fetal (janin).

Perencanaan disusun berdasarkan acuan yang ada pada landasan teori serta

disesuaikan dengan tujuan dan kriteria hasil yang ditetapkan untuk menyelesaikan

masalah. Didalam menyusun prioritas masalah sesuai dengan teori, dimana prioritas

masalahnya adalah perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan intake yan tidak adekuat. Untuk rencana tindakan mengaitkan pada diagnosa

yang ada. Rencana yang dibuat pada klien dengan Hiperemisis Gravidarum tidak

jauh berbeda dengan landasan teoritis, namun demikian pembuatan rencana

tindakan disesuaikan dengan kebutuhan dasar dan kondisi klien.

Pada tahap pelaksanaan dilakukan sesuai dengan prioritas masalah yaitu perubahan

nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yan tidak adekuat,

Page 88: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

dalam pelaksanaan ini penulis tidak mengalami banyak kesulitan, karena

perencanaan yang telah dibuang didukung oleh sikap kooperatif dari klien dan

keluarga serta kerja sama perawat ruangan. Faktor penghambat yang dialami oleh

penulis yaitu pelaksanaan keperawatan tidak efektif di karenakan adanya renovasi

pada ruang perawatan, keterbatasan waktu dan pendokumentasian yang dilakukan

pada catatan keperawatan hanya kegiatan rutinitas sehari hari.

Pada tahap evaluasi pada kasus Ny.N didapatkan semua masalah dapat teratasi dan

resiko tidak terjadi.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis menganggap perlu adanya saran–saran

mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Paviliun Abudzar

1 Rumah Sakit Islam Jakarta Sukapura, maka penulis mengemukakan beberapa

saran:

1. untuk mahasiswa diharapkan untuk menambah pengalaman agar lebih optimal

dalam memberikan asuhan keperawatan.

2. Di ruangan Paviliun Abudzar 1 Rumah Sakit Islam Jakarta Sukapura diharapkan

dalam pendokumentasian yang dilakukan pada catatan keperawatan tidak hanya

kegiatan rutinitas sehari – hari melainkan yang sesuai dengan kondisi klien yang

bervariasi.

Page 89: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

DAFTAR PUSTAKA

Bobak, I.M. dkk., 2005, Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Jakarta: EGC.

Carol, G. 2012, Rencana Asuhan Keperawatan Maternal dan Bayi Baru Lahir,

Jakarta: EGC.

Gant, N.F. dan Cunningham, F.G., 2011, Dasar-Dasar Ginekologi & Obstetri, Jakarta:

EGC.

Indriyani, D. 2013, Keperawatan Maternitas Pada Area Perawatan Antenatal,

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Manuaba. Dkk., 2007, Pengantar Kuliah Obstetri, Jakarta: EGC.

Mitayani, 2009, Asuhan Keperawatan Maternitas, Jakarta: Salemba Medika.

Morgan, G. dan Hamilton, C. 2009, Obstetri & Ginekologi, Jakarta: EGC.

Prawirohardjo, S. dkk., 2002, Ilmu Kebidanan Edisi Ketiga, Jakarta: Yayasan

Bina Pustaka.

Page 90: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

Reeder, S.J. dkk. 2011. Keperawatan Maternitas Kesehatan Wanita volume 1, Bayi,

& Keluarga. Jakarta: EGC.

Page 91: ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Dwi Nurraini

Tempat/tanggal lahir : Bogor/25 April 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Jl. Pekapuran Rt 05/06 No 23 Kel. Sukamaju Baru

Kec. Cimanggis – Depok

Riwayat Pendidikan Formal :

1. TK Islam Ulil Albab Cimanggis-Depok 1999-2000

2. SDN Sukatani 7 Cimanggis-Depok 2000-2006

3. ITTC Gontor for Girls 1 Ngawi-Jawa Timur 2006-2012

4. DIII Keperawatan FIK-UMJ Cemopaka Putih 2013-sekarang

Pendidikan Tambahan :

1. Pelatihan Basic Trauma & Cardiac Life Support Tahun 2015

2. Pelatihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa Tahun 2013

3. Pelatihan Darul Arqom Dasar Tahun 2013

4. Course National English Center Tahun 2013-2016

5. Pelatihan TOT Pendamping Ibu Hamil Tahun 2016

Riwayat Organisasi :

1. Sekretaris Umum PK. IMM FIK UMJ 2013-2014

2. Sekretaris Umum IKM DIII Keperawatan 2014-2015

3. Anggota MAPENA UMJ 2013-sekarang